Bismillah Tekben

download Bismillah Tekben

of 55

Transcript of Bismillah Tekben

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    1/55

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH

    ACARA 1

    PENGUJIAN KEMURNIAN BENIH

    SEMESTER:

    Genap

    2016

    Nama : Ernana B!m" Kar#!$"

    NIM : A1L01%1&6

    R"m'"n(an : 1%

    PJ A)!)#en : A!a#!

    KEMENTERIAN RISET* TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    UNI+ERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    ,AKULTAS PERTANIAN

    LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH

    PUR-OKERTO

    2016

    1

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    2/55

    I. PENDAHULUAN

    A. La#ar Be/a$an(

    Benih merupakan salah satu bahan dasar dalam budidaya tanaman

    memegang peranan yang sangat penting baik dalam memperbanyak tanaman

    maupun dalam mendapatkan produk hasil pertanian. Benih bermutu dengan

    kualitas yang tinggi selalu diharapkan oleh petani. Oleh karena itu, benih harus

    selalu dijaga kualitasnya sejak diproduksi oleh produsen benih, dipasarkan hingga

    sampai di tangan petani untuk proses penanaman. Untuk menjaga kualitas benih

    tersebut, maka peranan pengujian kemurnian benih menjadi sangat penting dan

    harus dilakukan terhadap benih baik ditingkat produsen benih, pedagang benih

    maupun pada tingkat petani.

    Pengujian benih di laboratorium bertujuan untuk mendapatkan keterangan

    tentang multi suatu benih yang digunakan untuk keperluan penanaman. Dalam

    rangka sertifikasi benih, pengujian tersebut diperlakukan guna pengisian

    label.Tujuan dari pengujian kemurnian adalah untuk mengetahui komposisi dari

    contoh tersebut diambil dengan jenis/kultiar/arietas dan kotoran benih pada

    contoh tersebut dengan identifikasi yang telah ditetapkan.

    Pada prinsipnya, pengujian kemurnian benih di laboratorium merupakan

    kemurnian secara fisik berdasar jalan memisahkan contoh identitas fisik yang

    telah ditetapkan dengan jalan memisahkan contoh kerja benih murni, biji tanaman

    arietas lain, biji gulma dan kotoran benih.

    2

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    3/55

    Pengujian kemurnian benih merupakan analisis dari beberapa parameter

    fisik dan kualitas fisiologi sekumpulan benih. !egiatan ini biasanya didasarkan

    pada per"akilan sejjumlah samoel

    B. Tan

    Untuk mengetahui pola pertumbuhan dan produksi tanaman yang ditanam

    dengan sistem mono dan multiple cropping dan membandingkan dengan #and

    $%uialency &atio '#$&(.

    3

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    4/55

    II. METODE PRAKTIKUM

    A. Baan an A/a#

    Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain benih kedelai dan

    jagung manis, dan pupuk )P!. *lat yang diperlukan antara lain cangkul, sabit,

    tugal, tali rafia, light intensity meter, termohygrometer, oen, mistar, timbangan,

    dan ember.

    B. Pr")er Kera+. Persiapan di lahan untuk penanaman dengan luasan tertentu.

    . Pembuatan petak-petak percobaan dengan ukuran m.

    . Pembuatan saluran irigasi mengelilingi petak-petak percobaan.

    0. #akukan penanaman di lahan dengan jarak tanam 1 12 cm untuk jagung

    dan kedelai dengan 1 cm memanjang pada lorong antar jagung. Per

    lubang tanam diisi - benih jagung dan kedelai.

    1. 3etelah satu minggu umur tanam kemudian biarkan tanaman dan ambil +

    tanaman yang pertumbuhannya kurang baik. *pabila ada tanaman yang

    mati atau tidak tumbuh bisa dilakukan penyulaman.

    4. Berikan pupuk )P! sesuai dosis rekomendasi

    5. Perlakuan diberikan terdiri atas 6aktor

    6aktor + adalah sistem tanam

    7+ 8 mono cropping jagung manis.

    7 8 mono cropping kedelai.

    7 8 intercrop jagung manis 9 kedelai.

    4

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    5/55

    6aktor adalah Dosis Pupuk

    P+ 8 tanpa pemupukan

    P 8 12 : dosis pupuk rekomendasi ') dan P(

    P 8 +22 : dosis pupuk rekomendasi ') dan P(

    ;. #akukan pemeliharaan sesuai kebutuhan antara lain pengendalian OPT,

    kebutuhan air dan penyiangan gulma.

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    6/55

    usahatani 'Okigbo, +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    7/55

    atau Bedrock, sehingga dapat menekan penggunaan "aktu tanam 'illem A.

    Beets, +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    8/55

    ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. )amun, di sisi lain, !elemahan

    sistem ini adalah tanaman relatif mudah terserang hama maupun penyakit

    '3etjanata, +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    9/55

    tanam diisi - benih jagung dan kedelai. Pengaturan jarak tanam yang tidak tepat

    dapat menyebabkan terjadinya kompetisi air, unsur hara dan cahaya matahari,

    sehingga hasil kedelai dan jagung rendah. Cal tersebut sesuai dengan pendapat

    bah"a semakin rapat jarak tanam jagung manis sebagai tumpangsari makin

    sedikit jumlah polong produksi per rumpun pada kacang tanah dan semakin

    tinggi persentase polong hampa'ahid et al., +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    10/55

    tumpangsari berpengaruh terhadap tinggi tanaman. *kibat adanya penaungan oleh

    tajuk tanaman lain maka proses kehilangan air dapat siimbangi oleh ketersediaan

    air yang cukup dalam tubuh tanaman. Cal ini disebabkan karena terjadi penurunan

    suhu di ba"ah tajuk, peningkatan kelembaban dan proses eapotranspirasi yang

    rendah menyebabkan intensitas sinar matahari di ba"ah tajuk umumnya lebih

    rendah dibandingkan diatas tajuk sehingga suhu udara di ba"ah tajuk menjadi

    rendahdibandingkan suhu udara di atas tajuk, kelembaban relatif udara di ba"ah

    tajuk umumnya lebih tinggi dibandingkan di atas tajuk. 7ntensitas sinar matahari

    yang rendah dalam pertanaman tumpangsari kedelai hitam dalam barisan yang

    rapat akan menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban relatie udara

    sehingga laju eapotranspirasi menjadi rendah. &endahnya suhu menguntungkan

    bagi proses membukanya stomata sehingga penyerapan AO berjalan dengan baik

    dan dapat digunakan untuk proses fotosintesis.

    )ampak juga bah"a panjang akar dan jumlah daun kedelai hitam pada

    pertanaman tumpangsari maupun monokultur sama baiknya. Cal ini karena

    kelembaban udara di ba"ah tajuk maupun dalam tanah rendah sehingga

    ketersediaan air cukup bagi tanaman akar dapar berkembang dengan baik dan

    penyerapan unsur hara maupun air cukup banyak sehingga jumlah daun

    juga cukup banyak. 3elain akibat adanya pengaruh iklim terutama iklim mikro,

    maka sistem tanam tumpangsari dalam satu lahan secara bersamaan akan

    mengefisiensikan penyerapan cahaya. Tanaman jagung yang tinggi tanamannya

    lebih tinggi dari tanaman kedelai maka tanaman jagung dapat memanfaatkan

    intensitas cahaya matahari di bagian atas sedangkan tanaman kedelai dapat

    10

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    11/55

    memanfaatkan intensitas cahaya matahari di bagian ba"ah. Dalam hal ini

    perakaran jagung juga lebih panjang dibandingkan tanaman kedelai sehingga

    tanaman jagung dapat memanfaatkan ketersediaan air tanah di bagian ba"ah

    tanah,tanaman kedelai hitam daerah perakarannya terbatas pada lahan kedalaman

    2 cm hal ini tidak menyebabkan kompetisi dua tanaman tersebut. !arena

    ketersediaan cahaya, air dan unsur hara cukup dan nampaknya lingkungan

    pertanaman mendukung kedelai hitam melakukan fotosintesis dengan baik dan

    hasil fotosintat dialirkan ke seluruh tubuh tanaman yang dinyatakandalam Berat

    kering tanaman setelah air diuapkan. Cal ini nampak bah"a berat segar dan berat

    kering tanaman sama antar perlakuan tumpangsari pada tanaman kedelai maupun

    monokultur.

    Casil analisis arian untuk jumlah cabang produk jumlah polong/tanaman,

    persentase polong isi menunjukkan bah"a tidak ada beda nyata antar sistem

    tumpang sari dengan monokultur kedelai hitam. Tidak adanya beda nyata ini

    disebabkan karena pada parameter luas daun dan laju asimilasi bersih

    tidak memberikan beda nyata sehingga proses fotosintesis juga berlangsung

    dengan baik, hasil fotosintat yang dihasilkan juga semakin banyak. Cal ini

    )ampak pada parameter berat segar dan berat kering tanaman juga tidak ada

    beda nyata 'sama( antar perlakuan tumpangsari maupun monokultur.

    6otosintat yang dihasilkan kedelai hitam dari sistem tumpangsari yang dialirkan

    ke seluruh tubuh tanaman mampu mendukung pembentukan jumlah cabang

    produktif, dan membentuk jumlah polong dan polong isi yang cukup banyak.

    )amun dari parameter berat kering benih per petak dan per hektar antar perlakuan

    11

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    12/55

    tumpangsari berbeda nyata, kedelai hitam monokultur memberikan berat kering

    benih yang lebih baik dibandingkan semua perlakuan tumpangsari. )amun karena

    dalam sistem tumpangsari perlakuan jumlah baris kedelai hitam berbeda sehingga

    semakin banyak jumlah baris akan semakin tinggi berat benih keringnya.

    @asing-masing indiidu tanaman yang ditanam secara tumpangsari maupun

    monokultur mampu memberikan pertumbuhan dan perkembangan dengan baik.

    Proses penyerapan unsur hara dan air juga penyerapan sinar matahari masing-

    masing indiidu tanaman mampu mendukung proses fotosintesis secara optimal

    sehingga hasil benih juga sama tingginya karena tidak ada kompetisi antar

    indiidu tanaman 'sinar matahari, unsur hara dan air(. 6otosintesis berjalan baik

    sehingga pengisian polong sampai masak fisiologis juga baik.

    Casil analisis arian menunjukkan bah"a parameter tinggi tanaman, berat

    tongkol per petak dan per hektar berbeda nyata antara system tumpangsari dan

    monokultur. Penanaman monokultur jagung manis lebih baik dibandingkan

    perlakuan sistem tumpangsari, meskipun jumlah daun menunjukkan tidak

    bedanyata. Perbedaan nyata pada Berat tongkol per petak dan per hektar karena

    jumlah 'populasi( tanaman jagung per petak tidak sama karena perlakuan jumlah

    baris tanaman kedelai hitam antar perlakuan tumpangsari juga berbeda. 3emakin

    banyak jumlah baris kedelai hitam maka semakin sedikit populasi jagung manis

    dalam barisan.

    @enurut *sandhi et. al., '+

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    13/55

    $%uialent &atio(. )ilai #$& dapat dihitung berdasarkan hasil benih bersih yang

    ditanam secara tumpangsari dibandingkan penanaman secara monokultur.

    Disamping dengan #$& maka keuntungan tumpangsari dibandingkan dengan

    monokultur dapat dihitung dengan konersi harga masing-masing. )ilai #$&

    untuk masing-masing perlakuan tumpangsari kedelai hitam dengan jagung manis

    memiliki nilai #$& yang berbeda.

    Perhitungan #$& berdasarkan produktifitas bobot segar tongkol'jagung( dan

    bobot polong'kedelai( dengan menggunakan rumus=

    #$& 8 'intercrop jagung/mono jagung( > 'intercrop kedelai/monocrop kedelai(

    #$& 8 '++0,5;/+;,5( > ' 05,5;/54,0(

    8 2,;< > 2,41 8 +,1+1

    Fadi, Tumpangsari antara kedelai hitam dengan jagung manis memiliki nilai #$&

    G + '#$& 8 +.1+1( sehingga penanaman tumpangsari ini dapat dianjurkan atau

    boleh dikatakan menguntungkan.

    13

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    14/55

    I+. PENUTUP

    A. Ke)!mp/an

    Berdasarkan hasil praktikum kali ini Penanaman secara tumpangsari kedelai

    hitam dan jagung manis memberikan pertumbuhan dan hasil benih kedelai hitam

    sama baik dengan monokultur. Tumpangsari antara kedelai hitam dengan jagung

    manis memiliki nilai #$& G + '#$& 8 +.1+1( sehingga penanaman tumpangsari

    ini dapat dianjurkan atau boleh dikatakan menguntungkan.

    B. Saran

    3ebaiknya dalam praktikum disediakan benih yang bagus untuk penanaman

    karena pada praktikum kali ini benih yang digunakan benih kiloan dan kualitasnya

    tidak bagus sehingga banyak tanaman yang tidak tumbuh atau mati.

    14

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    15/55

    DA,TAR PUSTAKA

    *rifin. 22;. &espon Tanaman !edelai Terhadap #ama Penyinaran. Agrivit.

    '2(=+.

    *sandhi, **., ). Hunadi dan +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    16/55

    3etjanata, 3. +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    17/55

    R"m'"n(an : 1%

    PJ A)!)#en : Ka!rr R!4a/

    KEMENTERIAN RISET* TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    UNI+ERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    ,AKULTAS PERTANIAN

    LABORATORIUM AGROEKOLOGI

    PUR-OKERTO

    2016

    I. PENDAHULUAN

    A. La#ar Be/a$an(

    *ir merupakan salah satu komponen fisik yang sangat penting dan

    diperlukan dalam jumlah banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

    *ir juga berfungsi sebagai stabilisator suhu tanaman'3uhartono, 22;(. 3ekitar

    ;1-

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    18/55

    3elain air, ketersediaan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman juga

    merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

    produksi. 3uatu tanaman dapat tumbuh dengan optimal bila dosis pupuk yang

    diberikan tepat'3arief,+

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    19/55

    II. METODE PRAKTIKUM

    A. Baan an A/a#

    Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain benih jagung manis,

    kacang hijau. polibag, pupuk )P!, dan + buah bambu. *lat yang diperlukan

    antara lain cangkul, light intensity meter, termohygrometer, oen, mistar,

    timbangan, selang air dan ember, serta saringan 1 mm

    B. Pr")er Kera

    +. 3usun polibag secara teratur yang telah diisi tanah berdasarkan kombinasi

    pemupukan dan pemberian air yang berbeda serta setiap perlakuan,

    diulang tiga kali.

    . 3etiap polibag diisi dengan benih jagung, kedelai dan kacang hijau

    sebanyak butir.

    . 3etelah satu minggu sisakan satu tanaman saja per polibag, setelah itu

    lakukan pemupukan )P! sesuai dosis rekomendasi.

    0. Perlakuan diberikan dalam faktor yaitu= Pemupukan )P! dan

    Pemberian *ir.

    1. Jolume air diberikan dengan interal yang sama hari sekali

    *+ 8 diberi air dengan olume +22 ml air/polibag

    * 8 diberi air dengan olume 22 ml air/polibag

    4. *da iberi air dengan olume 22 ml air/polibag

    19

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    20/55

    b. Dosisi Pupuk )P!

    P+ 8 Pupuk )P! +22: dosis rekomendasi

    P 8 Pupuk )P! 12: dosis rekomendasi

    P 8 Pupuk )P! 1: dosis rekomendasi

    P0 8 Pupuk )P! 2: dosis rekomendasi5. Didapatkan kombinasi perlakuan sebanyak + diulang sebanyak kali

    sehingga masing-masing perlakuan terdapat 4 satuan percobaan, dan

    untuk tiap satuanpercobaan terdapat 1 polibag jadi kebutuhan polibag

    untuk tiap jenis tanaman sejumlah +;2 polibag. Total kebutuhan polibag

    untuk jenis tanaman yaitu sejumlah42 polibag.

    ;. #akukan pemeliharaan sesuai kebutuhan antara lain kebutuhan air serta

    pengendalian gulma, hama dan penyakit.

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    21/55

    Diisi = 3permatophyta 'Tumbuhan berbiji(

    3ubdiisi = *giospermae 'Berbiji tertutup(

    !elas = @onocotyledone 'Berkeping satu(

    Ordo = Hraminae '&umput- rumputan(

    6amili = Hraminaceae

    Henus = Eea

    3pesies =&ea mays#. 'Pur"ono, 221(

    S7ara# Tm' Tanaman Ja(n(

    I$/!m*dapun faktor iklim yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah

    sebagai berikut =

    1. S

    3uhu yang sesuai untuk tanaman jagung antara +KA 9 2KA dengan suhu

    optimum antara KA 9 5KA, Untuk daerah-daerah di 7ndonesia, persyaratan suhu

    tidak menjadi persoalan. Di Fa"a Timur yang banyak membudidayakan tanaman

    jagung, mempunyai suhu antara 1KA 9 5KA. Daerah ini sangat cocok untuk

    pertanaman jagung sehingga menjadi daerah jagung penting di 7ndonesia.

    Pada "aktu perkecambahan biji, suhu optimal berkisar 2KA 9 KAL suhu di

    ba"ah +,;KA akan mengganggu perkecambahan sehingga dapat menurunkan

    hasil. Pada suhu 02KA 9 00KA lembaga 'embrio( jagung dapat rusak.

    !eadaan suhu di 7ndonesia tidak menjadi masalah karena suhunya sudah

    cukup optimal bagi pertumbuhan jagung. )amun, masa panen yang jatuh pada

    musim kemarau akan lebih baik daripada pada musim penghujan. Cal ini terutama

    berpengaruh pada lamanya masak biji dan mudahnya proses pengeringan biji

    dengan menggunakan sinar matahari.

    2. Ke#!n((!an Tempa#

    21

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    22/55

    Fagung dapat ditanam di 7ndonesia mulai dari dataran rendah sampai di

    daerah pegunungan yang memiliki ketinggian tempat +222 9 +;22 m di atas

    permukaan laut 'dpl(. Di !enya, jagung dapat tumbuh baik pada ketinggian +22

    9 +;22 m dpl. Fagung yang ditanam di dataran rendah di ba"ah ;22 m dpl juga

    masih memberikan hasil yang baik pula.

    8. Kem!r!n(an Laan

    !emiringan lahan mempunyai hubungan dengan gerakan air pada

    permukaan tanah. #ahan dengan kemiringan kurang dari ;: dapat ditanami

    jagung, karena pada tingkat kemiringan tersebut sangat kecil kemungkinan

    terjadinya erosi tanah. )amun air hujan yang berlebihan akan terbagiL sebagian

    meresap ke dalam tanah dan sebagian lain mengalir ke bagian yang lebih rendah.

    Pada suatu daerah yang mempunyai tingkat kemiringan lebih dari ;:,

    sebaiknya dibuat teras terlebih dahulu agar dapat menghambat terjadinya aliran air

    yang cepat yang dapat memba"a hara dari tanah yang dile"atinya.

    Perpindahan hara bersama tanah yang dilalui aliran air yang sering disebut

    erosi tanah, kemudian diendapkan di tempat yang lebih rendah. Tanah yang telah

    tererosi tersebut akan menjadi tanah gersang, miskin hara sehingga untuk

    pengolahan tanah berikutnya perlu diberikan tambahan pupuk

    %. In#en)!#a) Pen7!naran

    Pertanaman jagung menghendaki sinar matahari langsung, oleh karena itu

    jika ternaungi maka akan memberikan hasil yang kurang baik = batangnya kurus

    dan lemah, tongkolnya ringan, dan hasilnya rendah.3inar matahari diperlukan sebagai sumber energi yang membantu dalam

    proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis, sinar matahari berperan langsung

    pada pemasakan makanan yang kemudian ditranslokasikan ke seluruh bagian

    tanaman. Casil fotosintesis yang disalurkan ke calon buah menyebabkan calon

    22

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    23/55

    buah makin cepat berkembang dan pengisian buahpun makin bertambah baik,

    tongkol semakin berisi sehingga hasil yang diharapkan dapat ter"ujud.

    &. Cra Han

    Tanaman jagung membutuhkan curah hujan relatif sedikit. Tanaman jagung

    akan tumbuh normal pada curah hujan sekitar 12 9 1222 mm L kurang atau lebih

    dari angka ini akan menurunkan hasil jagung.

    !andungan air optimal untuk perkecambahan biji sekitar 1: 9 42: dari

    kapasitas lapanganL jika melebihi 42: maka akan mengganggu perkecambahan.

    3etelah perkecambahan, kebutuhan airnya relatif sedikit, sedangkan kebutuhan air

    terbanyak terjadi setelah tanaman jagung berbunga. Cujan lebat dalam "aktu

    sebentar pada stadia berbunga disusul penyinaran matahari merupakan pengaruh

    baik untuk produksi jagung dibanding hujan terus-menerus atau tidak ada hujan

    sama sekali.

    Pada daerah yang curah hujannya merata dengan batas musim kemarau yang

    kurang tegas, seperti di sebagian Fa"a Barat dan Fa"a Timur, maka kebutuhan

    airnya cukup terpenuhi sehingga jagung dapat tumbuh dengan baik. )amun

    sebagian daerah di Fa"a Timur yang curah hujannya relatif rendah karena musim

    kemarau yang lebih panjang maka produksi jagungnya relatif lebih rendah.

    Fumlah air yang diuapkan oleh satu tanaman jagung pada suhu KA adalah

    +,; literL makin tinggi suhu maka air yang diuapkan juga semakin banyak. Pada

    suhu 5KA dapat menguapkan air sebanyak ,+ liter. @eskipun demikian, tanaman

    jagung juga mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mengambil air dari dalam

    tanah sehingga air yang diuapkan dapat diimbangi. Oleh karena itu, penanaman

    jagung perlu tepat "aktu, terutama pada daerah-daerah yang bercurah hujan

    rendah.

    Tana

    23

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    24/55

    Fagung dapat ditanam di hampir semua jenis tanah, asalkan tanahnya subur,

    gembur 'sarang(, dan kaya akan humus. 3elain itu, drainase, aerasi, dan

    pengelolaan yang baik akan membantu keberhasilan usaha tanaman jagung.Berdasarkan hasil penelitian, pC tanah yang baik untuk pertumbuhan jagung

    di 7ndonesia adalah antara 1,1 9 5,1, sedangkan yang paling baik adalah pC 4,;.

    Pada tanah-tanah dengan pC rendah 'kurang dari 1,1( pertumbuhan tanaman

    jagung kurang baik, hal ini mungkin disebabkan karena keracunan ion-ion

    alumanium. Pada pC tanah di atas ;,2 tanaman masih dapat tumbuh baik asalkan

    tanah tersebut cukup mengandung ?at hara terutama hara mikro.Pada tanah-tanah dengan pC rendah, sebaiknya dilakukan pengapuran

    dengan maksud menaikkan pC tanah L selain itu, akan menambah hara-hara

    tanaman karena hara-hara yang tadinya terikat akan dilepas tanah L juga dapat

    menambah kalsium tanah yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.

    *dapun jenis-jenis tanah yang sesuai untuk pertanaman jagung adalah

    sebagai berikut tanah *ndosol,tanah #atosol,tanah Hrumosol,tanah Berpasir dan

    tanah Hambut'*ak, +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    25/55

    6amili = #eguminosae 'Papilionaceae(

    Henus = Phaseolus

    3pesies =Phaseolus radiatus#

    S7ara# Tm' Tanaman Ka9an( H!a

    I$/!m

    !acang hijau dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 1K A - 5K A,

    dengan tingkat kelembaban udara antara 12: - ;

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    26/55

    tanaman kacang hijau bisa sa"ah ber irigasi, lahan sa"ah tadah hujan, lahan

    kering tegalan, serta lahan pasang surut dan lebak. #ahan kacang hijau prioritas

    pertama 'sa"ah beririgasi ( mempunyai keuntungan lahan lebih produktif,

    ketersediaan air lebih terjamin, biaya produksi relatif rendah 'karena tanpa

    mengolah tanah secara intensif(, terhindar resiko erosi, takaran pupuk lebih

    rendah, dan kualitas biji hasil panen lebih baik '*ndrianto dan 7ndarto, 220(.

    3alisbury dan &oss '+

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    27/55

    akan dibahas. Pengaruh kekurangan air terhadap hasil pertanaman terutama

    ditentukan oleh derajat dan "aktu berlangsungnya kekurangan tersebut.

    &espon tanaman terhadap kekurangan air tersebut relatif terhadap aktifitas

    metaboliknya, morfologinya, tingkat pertumbuhannya dan potensial hasil

    panennya.Dari banyak penyelidikan empiris disimpulkan bah"a kekurangan air

    pada tahap a"al ontogeni reproduktif menyebabkan pengurangan terbesar dalam

    hasil. Pengaruh kekurangan air terhadap perkecambahan dan pengadaan semai

    seringkali terlupakan. !ekurangan air pada tahapan ini dapat sangat mengurangi

    keberhasilan pertanaman dan juga hasil pertanaman. alaupun demikian

    kekurangan air tidak perlu mengakibatkan pengurangan hasil ekonomik. Beberapa

    jenis pohon 'misalnya kopi( memperlihatkan suatu periode kekurangan air untuk

    mendorong pembuangan, dan hasil gula dari tanaman tebu meningkat oleh

    kekurangan air yang terjadi dekat sebelum pemasakan 'Holds"orthy dan 6isher,

    +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    28/55

    pada saat de"asa dan berakibat kurangnya penyerapan cahaya oleh tanaman

    budidaya tersebut ' Hardner, et. *l. , +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    29/55

    memperlambat munculnya bunga yang akibatnya memperpendek periode

    pengisian biji sehingga meningkatkan kandungan air dalam biji se"aktu panen.

    Casil analisis ragam menunjukkan air berpengaruh sangat nyata terhadap

    tinggi tanaman, bobot segar tanaman, dan jumlah polong pada uji D@&T 1:.

    Untuk jumlah daun, air berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada uji D@&T

    1:. 3edangkan untuk panjang akar, air tidak berpengaruh terhadap jumlah daun

    pada uji D@&T 1:. 7nteraksi air dan pupuk berpengaruh sangat nyata terhadap

    tinggi tanaman pada uji D@&T 1:.

    Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis tertinggi dijumpai pada

    kombinasi dosis pupuk ),P,! 'P( yang berbeda nyata dengan kombinasi pupuk

    )P! 'P( dan 'P+(. Cal ini diduga semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman

    jagung manis ),P, dan ! cukup tersedia, sehingga dapat menunjang pertumbuhan

    dan produksi yang maksimal. Cal ini sejalan dengan pendapat '3arief, +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    30/55

    kebutuhan tanaman. *da "aktu tertentu dimana pertumbuhan sangat giat dengan

    jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. *da "aktu tertentu di mana

    pertumbuhan sangat giat dan cepat sehingga banyak menyerap unsur hara.

    &endahnya pertumbuhan hasil tanaman jagung manis pada kombinasi pupuk

    ),P dan ! 'P+(, diduga karena unsur hara yang dibutuhkan tidak cukup tersedia.

    @enurut 3utejo'+

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    31/55

    I+. PENUTUP

    A. Ke)!mp/an

    Casil analisis ragam menunjukkan air berpengaruh sangat nyata terhadap

    tinggi tanaman, bobot segar tanaman, dan jumlah polong pada uji D@&T 1:.

    Untuk jumlah daun, air berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada uji D@&T

    1:. 3edangkan untuk panjang akar, air tidak berpengaruh terhadap jumlah daun

    pada uji D@&T 1:. 7nteraksi air dan pupuk berpengaruh sangat nyata terhadap

    tinggi tanaman pada uji D@&T 1:.

    Peranan air pada tanaman sebagai pelarut berbagai senya"a molekul

    organik 'unsur hara( dari dalam tanah kedalam tanaman, transportasi fotosintat

    dari sumber 'source( ke limbung 'sink(, menjaga turgiditas sel diantaranya dalam

    pembesaran sel dan membukanya stomata, sebagai penyusun utama dari

    protoplasma serta pengatursuhu bagi tanaman.3edangkan melalui pemupukan

    pupuk )P! diharapkan dapat memperbaiki kesuburan tanah, antara lain

    menggantikan unsur hara yang hilang karena pencucian atau erosi dan yang

    terangkut oleh panen.

    B. Saran

    Diharapkan responsi diadakan tidak lama dari praktikum karena jika terlalu

    lama ditakutkan lupa akan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan.

    DA,TAR PUSTAKA

    31

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    32/55

    *ndrianto, T.T. dan ). 7ndarto, 220. Budidaya dan Analisis saha Tani )edelai,

    )acang Hi"au, )acang Pan"ang. *bsolut. ogyakarta.

    $rythrina. 22+. Te!nologi Produ!si Benih )acang Hi"au. BPTP. 3umatera Utara.

    Hardner, 6. P. , &. Brent pearce dan Hoger #. @itchell. +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    33/55

    EKOLOGI TANAMAN

    ACARA 8

    KEANEKARAGAMAN +EGETASI PADA BEBERAPA

    AGROEKOSISTEM

    SEMESTER:

    Genap

    2016

    Nama : Ernana B!m" Kar#!$"

    NIM : A1L01%1&6

    R"m'"n(an : 1%

    PJ A)!)#en : Ka!rr R!4a/

    KEMENTERIAN RISET* TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    UNI+ERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    ,AKULTAS PERTANIAN

    LABORATORIUM AGROEKOLOGI

    PUR-OKERTO

    2016

    I. PENDAHULUAN

    A. La#ar Be/a$an(

    33

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    34/55

    Para pakar ekologi memandang egetasi sebagai salah satu komponen dari

    ekosistem, yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi 9 kondisi faktor

    lingkungan dari sejarah dan faktor9faktor itu mudah di ukur dan nyata. Dengan

    demikian analisis egetasi secara hati9hati dipakai sebagai alat untuk

    memperlihatkan informasi yang berguna tentang komponen komponen lainnya

    dari suatu ekosistem. *da dua fase dalam kajian egetasi ini, yaitu

    mendeskrisipkan dan menganalisa, yang masing 9 masing menghasilkan berbagai

    konsep pendekatan yang berlainan. @etode manapun yang dipilih yang penting

    adalah harus disesuaikan dengan tujuan kajian, luas atau sempitnya yang ingin di

    ungkapkan, keahlian dari bidang botani dari pelaksana'dalam hal ini adalah

    pengetahuan dalam sistematik(, dan ariasi egetasai secara alami itu sendiri.

    Dalam ilmu egetasi telah dikembangakan berbagai metode untuk

    menganalisis dan juga sintesis sehingga akan sangat membantu dalam

    mendeskripsikan suatu egetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal metodologi

    ini sanagt berkembang sangat pesat sesuai dengan kemajuan dalam bidang-bidang

    pengetahuan lainnya, tetapi tidak lupa pula diperhitungkan berbagai kendala yang

    ada.

    !eragaman jenis tanaman yang berkembang dapat terjadi menurut

    perbedaan tempat karena keadaan lingkungan yang berariasi dari satu tempat ke

    tempat lain, dan kebutuhan tanaman akan keadaan lingkungan yang khusus.

    @enurut 3itompul dan Huritno, +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    35/55

    *nalisa egetasi adalah cara mempelajari susunan 'komposisi jenis( dan

    bentuk 'struktur( egetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu

    kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa egetasi erat kaitannya dengan

    sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk me"akili

    habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu

    jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa egetasi yang

    digunakan.

    B. Tan

    Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk menganalisis distribusi dan

    jenis tanaman yang dibudidayakan berdasarkan tingkat ketinggian tempat yang

    berbeda serta pengamatan terhadap faktor-faktor lingkungannya, mengetahui

    keragaman dan distribusi agroekosistem pada "ilayah yang berbedaa antara pantai

    dan pegunungan dengan berbagai keunikan sistem budidaya pertanian,

    mengetahui keragaman spesies yang ada di suatu ekosistem dan menghubungkan

    antar spesies dalam bentuk hubungan rantai pangan.

    II. METODE PRAKTIKUM

    A. Baan an A/a#

    35

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    36/55

    *lat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain = termohigrometer,

    spidol, penggaris, pulpen, pensil "arna atau krayon, pulpen, buku catatan, dan

    kamera.

    Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum transek egetasi berdasarkan

    ketinggian tempat dan pengamatan faktor lingkungan pada agroekosistem di Desa

    !arangmangu, !ecamatan Baturaden antara lain = denah tempat Pangandaran,

    kertas plano, dan macam agroekosistem egetasi tanaman di sekitar pantai.

    B. Pr")er Kera

    Ana/!)!) +e(e#a)!

    Per)!apan

    +. *nggota kelompok yang akan mengikuti transek dipersiapkan.

    . 3emua peralatan yang dibutuhkan untuk mengambil data 9 data

    dipersiapkan.

    . #okasi yang akan dilakukan transek ditentukan.

    0. Pembahasan mengenai tujuan pelaksanaan transek tersebut dipahami

    secara detail sehingga pada saat di lapang dapat meminimalisir kesalahan.

    Pe/a$)anaan

    +. #okasi a"al pengamatan ditentukan.

    . Pengamatan terhadap tanaman yang dibudidayakan dilakukan.

    . Tanaman yang dibudidayakan didaerah tersebut diamati.

    0. Data mengenai ketinggian tempat, kelembaban udara dan tanah, suhu,

    kemiringan lahan, dan intensitas cahaya diamati dan dicatat.

    36

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    37/55

    Jar!n( Pan(an

    Per)!apan

    1. *nggota kelompok yang akan mengikuti food"eb dipersiapkan.

    . 3emua peralatan yang dibutuhkan untuk mengambil data 9 data

    dipersiapkan.

    . #okasi yang akan dilakukan food"eb ditentukan.

    Pe/a$)anaan

    +. #okasi a"al pengamatan ditentukan.

    . *mati semua organisme yang berada di ekosistem yang telah ditentukan

    . !emudian gambarkan dalam pola rantai makanan.

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Ha)!/

    5 #er/amp!r

    B. Pem'aa)an

    37

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    38/55

    3alah satu cara dalam analisis egetasi adalah dengan menggunakan metode

    jalur atau transek. Aara ini paling efektif untuk mempelajari perubahan keadaan

    egetasi menurut keadaan tanah, topografi, dan eleasi. Falur-jalur contoh dibuat

    memotong garis-garis topografi '3oerianegara dan 7ndra"an '+

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    39/55

    !eunggulan analisis egetasi dengan menggunakan metode transek antara

    lain = akurasi data diperoleh dengan baik karena kita terjun langsung, serta

    pencatatan data jumlah indiidu lebih teliti. 3elain itu metode ini mempunyai

    kekurangan, yaitu antara lain = membutuhkan keahlian untuk mengidentifikasi

    egetasi secara langsung dan dibutuhkan analisis yang baik , "aktu yang

    dibutuhkan cukup lama, membutuhkan tenaga peneliti yang banyak.

    Untuk jenis egetasi tertentu seperti padang rumput, penggunaan metode

    plot seringkali kurang praktis dan butuh bayak "aktu. Untuk mengatasi masalah

    tersebut, dapat diakali metode transek. @etode transek ini terdapat macam

    metode yaitu 'Umar, 2+2( =

    a. #ine Transek

    @etode ini sering digunakan oleh ahli ekologi untuk mempelajari komunitas

    padang rumput.

    b. Belt Transek

    @etode belt transek biasa digunakan untuk mempelajari suatu kelompok

    hutan yang luas dan belum diketahui keadaan sebelumnya. Aara ini juga paling

    efektif untuk mempelajari perubahan keadaan egetasi menurut keadaan tanah,

    topografi, dan eleasi. Transek dibuat memotong garis-garis topografi, dari tepi

    laut ke pedalaman, memotong sungia atu menaiki gunung dan menuruni lereng

    pegunungan.

    c. @etode 3trip 3ensus

    @etode strip sensus sebenarnya sama dengan metode line transek, hanya

    saja penerapannya untuk mempelajari ekologi ertebrata daratan. @etode ini

    39

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    40/55

    meliputi, berjalan sepanjang garis transek tersebut. Data yang dicatat berupa

    indeks populasi.

    !omponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri

    dari benda-benda tak hidup. 3ecara terperinci, komponen abiotik merupakan

    keadaan Nsik dan kimia di sekitar organisme yang menjadi medium dan substrat

    untuk menunjang berlangsungnya kehidupan organisme tersebut. Aontoh

    komponen abiotik adalah air, udara, cahaya matahari, tanah, topograN , dan iklim

    '*nonim, 2+(.

    !omponen biotik meliputi semua jenis makhluk hidup yang ada pada suatu

    ekosistem. Aontoh komponen biotik adalah manusia,he"an, tumbuhan, dan

    mikroorganisme. @enurut peranannya dalam ekosistem, komponen biotik

    dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.

    Organisme yang berperan sebagai produsen adalah semua organisme yang dapat

    membuat makanan sendiri. Organisme ini disebut organisme autotrof, contohnya

    adalah tumbuhan hijau. 3edangkan organisme yang tidak mampu membuat

    makanan sendiri 'heterotrof ( berperan sebagai konsumen ' 3o"arno, 22< (.

    !erapatan egetasi yang tinggi di ka"asan hutan Hunung 3lamet serta hasil

    penelitian-penelitian sebelumnya pada ketinggian yang sama, menyimpulkan

    bah"a ka"asan hutan Hunung 3lamet memiliki keanekaragaman tinggi.

    Penelitian dilaksanakan di hutan lereng Hunung 3lamet khususnya pada jalur

    setapakka"asan Baturraden *denture 6orest 'B*6(, yang telah dilaksanakan

    bulan 3eptember - Desember 2++. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui

    komposisi dan keanekaragaman jenis tumbuhan ba"ah khususnya di jalur setapak

    40

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    41/55

    B*6. @ekanisme pengambilan sampel menggunakan metode transek, dengan

    menetapkan jalur setapak sebagai transek utama dan membuat petak contoh

    dengan ukuran m m pada sisi kiri dan kanan yang diletakkan pada masing-

    masing subtransek. Parameter pendukung yang diukur adalah faktor lingkungan

    seperti pC tanah, intensitas cahaya, kelembaban udara dan kelembaban tanah.

    Berdasarkan hasil penelitian, nilai indeks keanekaragaman 'C( sebesar +,

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    42/55

    familia dan +4 genus. Fenis jenis tumbuhan ba"ah yang mendominasi pada

    ketinggian ;22 m dpl,

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    43/55

    matahari bersinar dalam satu hari. Pada dasarnya intensitas cahaya matahari akan

    berpengaruh nyata terhadap sifat morfologi tanaman. Cal ini dikarenakan

    intensitas cahaya matahari dibutuhkan untuk berlangsungnya penyatuan AO dan

    air untuk membentuk karbohidrat.

    Berdasarkan ekologi terhadap kemampuan penerimaan cahaya, #ukitasari

    '2+2(, menyatakan bah"a secara garis besar tanaman dapat dibedakan menjadi

    dua tipe, yaitu= +( Celiofit, tanaman yang tumbuh baik jika terkena cahaya

    matahari penuh, dan ( 3kiofit, tanaman yang tumbuh baik pada intensitas cahaya

    yang rendah. 3ecara umum, 3uryo"inoto '+

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    44/55

    .3uhu 'Temperatur(

    3uhu udara akan mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman. 3etiap jenis

    tanaman mempunyai batas suhu minimum, optimum dan maksimum yang

    berbeda-beda untuk setiap tingkat pertumbuhannya. 3uhu udara merupakan faktor

    penting dalam menentukan tempat dan "aktu penanaman yang cocok, bahkan

    suhu udara dapat juga sebagai faktor penentu dari pusat-pusat produksi tanaman,

    misalnya kentang di daerah bersuhu rendah sebaliknya padi di daereah bersuhu

    tinggi. Aontoh lainnya adalah gandum dalam musim dingin tahan berada dalam

    kondisi suhu nisbi rendah dan dapat bertahan dalam suhu beku selama periode

    musim dingin '!artasapoetra, +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    45/55

    bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu

    tanaman menyerap banyak air dan penguapan 'transpirasi( air semakin menurun,

    sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel

    untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis tumbuhan pada proses

    pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal justru berada pada kondisi

    tidak lembab atau kering, contohnya pohon mangga yang akan bertunas dan

    bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang kurang air

    '!artasapoetra, +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    46/55

    kebun-kebun teh di daerah rendah memerlukan pohon pelindung yang salah satu

    fungsinya adalah untuk mempengaruhi suhu udara. Pada daerah yang rendah

    dibutuhkan pohon pelindung agar kelembaban dapat terjaga dengan suhu yang

    lebih tinggi. Tanaman teh dibudidayakan agar menghasilkan pucuk yang banyak

    dengan mutu yang baik. Untuk mencapai tujuan tersebut tanaman harus dipacu

    agar pertumbuhan egetatif mencapai maksimum dan aktif menghasilkan pucuk.

    !etinggian tempat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

    pertumbuhan tanaman teh. Cal ini disebabkan ketinggian tempat berkaitan dengan

    suhu. 3emakin tinggi tempat maka suhu semakin rendah dan metabolisme akan

    berjalan semakin lambat.

    1.Derajat !easaman/pC

    Derajat keasaman atau pC tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

    dan perkembangan suatu tanaman. Aontohnya tanah yang bersifat asam terhadap

    tanah padsolik merah kuning 'P@!(, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik

    maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran.

    Tempat tumbuh atau tapak adalah suatu tempat yang dipandang dari segi

    faktor-faktor ekologinya 'dalam hubungan kemampuannya untuk menghasilkan

    hutan atau egetasi lainnya(. Dengan kata lain, tempat tumbuh adalah gabungan

    kondisi biotik, iklim, dan tanah dari sebuah tempat 'Departemen !ehutanan

    &epublik 7ndonesia +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    47/55

    masyarakat tumbuh-tumbuhan. Dari segi silikultur,tempat tumbuh dapat

    dianggap sebagai semua yang berhubungan dengan faktor-faktor yang

    mempengaruhi egetasi hutan.

    6aktor-faktor tempat tumbuh dapat dibagi menjadi faktor-faktor yang

    berpengaruh secara langsung dan faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak

    langsung. 6aktor-faktor yang berpengaruh secara langsung misalnya radiasi

    matahari, kelembaban, dan air tanah. 6aktor-faktoryang berpengaruh secara tidak

    langsung misalnya lereng dan flora serta fauna yang mempengaruhi egetasi

    hutan, terutama efeknya terhadap faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung.

    6aktor-faktor tempat tumbuh dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu faktor

    klimatis, faktor fisiografis, faktor edafis, dan faktor biotis '3oekotjo +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    48/55

    pembungaan menjadi efektif. Tetapi, pengaruh suhu terhaadap induksi bunga

    cukup kompleks dan berariasi tergantung pada tanggap tanaman terhadap

    fotoperiode yang berbeda. 3uhu malam yang tinggi mencegah atau memperlambat

    pembungaan dalam beberapa tanaman. Di daerah beriklim sedang perbedaan suhu

    lebih ditentukan oleh derajat lintang 'latitude(, Di tropika perbedaan ini lebih

    ditentukan oleh tinggi tempat 'altitude(. Ditinjau dari sudut pertumbuhan

    tanaman, menurut Funghuhn '+;1( dalam 3emangun '+

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    49/55

    Tumbuhan merupakan organisme autotrof karena dapat membuat makanan

    sendiri melalui fotosintesis. Dalam proses ini, bahan anorganik diubah menjadi

    senya"a organik dengan bantuan sinar matahari. @elalui proses fotosintesis, gas

    hasil buangan organisme lain diubah oleh tumbuhan menjadi ?at gula, oksigen,

    dan energy ' 3o"arno, 22

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    50/55

    3emua rantai makanan mulai dengan organism autrofik, yaitu organism

    yang melakukan fotosintesis seperti tumbuhan hijau. Organism ini disebut

    produsen karena hanya mereka yang dapat membuat makan daari bahan mentah

    anorganik. 3etiap organism, misalnya sapi atau belalang, yang langsung memakan

    tumbuhan disebut konsumen primer atau herbiora. !arniora seperti katak, yang

    memakan herbiore disebut konsumen sekunder. !arniora sebagaimana ular,

    yang memakan komponen sekunder dinamakan konsumen tersier dan seterusnya.

    !ebanyakan he"an mengonsumsi makan yang beragam dan pada gilirannya,

    menyediakan makan untuk berbagai makhluk lain yang memangsanya. Fadi

    energy yang terdapat dari hasil bersih dari produsen itu berlalu kedalam jaring-

    jaring makanan. Faring-jaring makanan adalah kumpulan berberapa rantai

    makanan yang membentuk skema '!imball, +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    51/55

    ulat, "alang sangit, jangkrik dan kepik hijau. !onsumen tingkat kedua pada

    6ood"eb ini ialah burung dan kadal , sedangkan pada konsumen tingkat tiga

    diketahui ialah ular dan elang.

    Pada rantai makanan, proses makan dan dimakan hanya berlangsung dalam

    satu arah, sehingga tidak ada kompunen di dalamnya yang memiliki dua fungsi

    sekaligus, karena mereka telah menempati peran masing masing tanpa ada saling

    singgung. 3e"aktu tumbuhan hijau dimakan herbiora, energi kimia yang

    tersimpan dalam tumbuhan berpindah ke dalam tubuh herbiora dan sebagian

    energi hilang berupa panas. Demikian juga se"aktu herbiora dimakan karniora.

    Oleh karena itu, aliran energi pada rantai makanan jumlahnya semakin berkurang.

    Pergerakan energi di dalam ekosistem hanya satu jalur, berupa aliran energy.

    Pada "a"ancara petani tidak ada hasil karena petani tidak ada, sedangkan

    pada hasil "a"ancara sharing dengan kelompok lain didapatkan bah"a komoditas

    yang ditanam oleh petani didaerah Desa !arangmangu seperti durian, pisang,

    singkong,timun, caisim, talas, pepaya,cabai, buncis, ba"ang daun.

    I+. PENUTUP

    A. Ke)!mp/an

    Transek merupakan metode penggambaran identifikasi suau ekosistem

    dengan teknik penelusuran yang kemudian dituangkan pada sebuah media dengan

    bentuk grafik. Berdasarkan analisis egetasi di daerah !arangmangu, Baturaden

    didapatkan persebaran tanaman yang dibudidayakan di daerah tersebut antara lain

    singkong, pisang, durian, pepaya, ba"ang daun, timun, caisim, talas, buncis, dan

    cabai.

    51

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    52/55

    6ood"eb merupakan suatu bentuk dari rantai pangan pada suatu ekosistem

    yang dituangkan pada suatu media grafik. Pada 6ood"eb dilihat bah"a produsen

    ialah tanaman singkong, pepaya, dan pisang. !onsumen tingkat pertama dari

    food"eb ini adalah belalang, ulat, "alang sangit, jangkrik dan kepik hijau.

    !onsumen tingkat kedua pada 6ood"eb ini ialah burung dan kadal , sedangkan

    pada konsumen tingkat tiga diketahui ialah ular dan elang.

    B. Saran

    Diharapkan praktikan membaca dan memahami diktat praktikum sehingga

    tidak bingung saat pelaksanaan analisis egetasi.

    DA,TAR PUSTAKA

    *ngraeni. 2++. *nalisis Jegetasi Tumbuhan Ba"ah di Cutan Hunung 3lamet

    Falur Pendakian Baturraden !PC Banyumas Timur. Thesis. 6akultas

    Biologi, Uniersitas Fenderal 3oedirman, Pur"okerto.

    Aho?in @*. +

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    53/55

    !aramoy, #.T. 22

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    54/55

    BIODATA PRAKTIKAN

    54

  • 7/25/2019 Bismillah Tekben

    55/55

    )ama = $rnanda Bimo !artiko

    )7@ = *+#2+0+14

    !elas = *groteknologi

    TT# = Pur"okerto, 1 Desember

    +