Bismillah DT PJK

33
DISKUSI TOPIK PENYAKIT JANTUNG KORONER Disusun oleh: Rizqina Putri, Elfita Syari, Hilda Fauziah Lainatus Shifa Pembimbing: dr. Irwan Sp.JP FIHA KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI RSUD ARIFIN ACHMAD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2015

description

bvj

Transcript of Bismillah DT PJK

Page 1: Bismillah DT PJK

DISKUSI TOPIK

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Disusun oleh:

Rizqina Putri, Elfita Syari, Hilda Fauziah Lainatus Shifa

Pembimbing: dr. Irwan Sp.JP FIHA

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI RSUD ARIFIN ACHMAD

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2015

Page 2: Bismillah DT PJK

Definisi

Menghentikan alirah darah ke

otot jantung

nyeri

Penyumbatan atau kelainan

pembuluh nadi

koroner

Penyempitan

Page 3: Bismillah DT PJK

Etiologi

•Penyempitan atau penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung

•Ketidakseimbangan antara demand dan supply •Terjadi kebutuhan oksigen yang meningkat atau penyediaan oksigen yang menurun

•Penyebab utama adalah aterosklerosis•90% kasus infark miokard disebabkan oleh trombus akut yang menyumbat arteri koroner

Page 4: Bismillah DT PJK

Faktor resiko

Faktor resiko dapat diubah

Rokok

Kolesterol tinggi

BP

Gaya hidup (inaktif, overweight, obesity

DM

Page 5: Bismillah DT PJK

Klasifikasi

SKA(Sindrom Koroner Akut)

Angina

Pektoris

Tidak Stabil

Infark Mioka

rd Tanpa Elevas

i Segmen ST(NSTE

MI)

Infark Mioka

rd Denga

n Elevas

i Segmen ST (STEM

I)

Angina Pektoris Stabil

Page 6: Bismillah DT PJK

PatofisiologiPlaque Regression1. Migrasi otot

polos2. Metabolisme

matriks ekstra sel

Fatty Streak

1. Disfungsi endotel

2. Lipoprotein entry dan modifikasi

3. Leukosit

4. Foam cell formation

Plaque Disruptiom

1. Flak rupture2. Terbentuk

emboli

Page 7: Bismillah DT PJK
Page 8: Bismillah DT PJK

Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Page 9: Bismillah DT PJK

Gejala KHAS Angina [nyeri dada]

Page 10: Bismillah DT PJK

Penelusuran nyeri ‘OPQRST’

Onset : kapan, apa Provocation : pemberat?

Quality : Jenis nyeri (cerita pasien, hindari pertanyaan tertutup

Radiation : Penjalaran?

Severity : skala nyeri dari 0 sampai 10 + evaluasi nyeri setelah dilakukan tatalaksana nyeri ( oksigen, nitrogliserin )

Timing : Durasi paling lama? Terus menerus / hilang timbul??

Page 11: Bismillah DT PJK
Page 12: Bismillah DT PJK

Angina pektoris tidak stabil

Ketidakseimbangan supply-demand

Tidak ada kematian jaringan jantung

Penyebab :Spasme koronermekanikal obstruksi yang progresif (CAD)> coronary artery diseaseInfeksi / inflamasi/

Page 13: Bismillah DT PJK

Angina pektoris tidak stabilAngina Istirahat ( resting angina ) Timbul saat istirahat , > 20 mnt

Angina Onset Baru ( New Onset Angina ) Baru timbul dalam 2 bulan, CCS III

Angina progresif Dalam 2 bulan bertambah sering, lama, dan naik CCS min CCS III

Page 14: Bismillah DT PJK

Keluhan pasien angina

Nyeri dapat membaik / hilang dengan istirahat/

obat nitrat

Lokasi: substernal

Nyeri seperti ditekan, rasa

terbakar, ditindih benda berat

Tidak disertai gejala sistemik seperti mual,

muntah

Penjalaran ke leher, lengan

kiri, punggung

Page 15: Bismillah DT PJK

Pemeriksaan fisik

Tidak sepesifik dan bervariasi

Page 16: Bismillah DT PJK

NSTEMI

Gambaran klinis mirip angina pektoris tidak stabil

Dapat disertai gejala sistemik

Terdapat ↑ enzim jantung

Prognosis lebih buruk

Page 17: Bismillah DT PJK

STEMI

•Terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah koroner yang dapat menimbulkan kerusakan miokard

•Kerusakan otot jantung tergantung pada letak dan lamanya sumbatan, adakah pembuluh darah koleteral, luas wilayah miokard yang diperdarahi

•Angka morbiditas dan mortalitas cukup tinggi

Page 18: Bismillah DT PJK

Keluhan nyeri dada pada infark

Lokasi dada bag. tengah -kiri

Nyeri dada > 20 menit

Penjalaran ke leher, rahang, bahu kiri, lengan kiri, punggung.

Tidak selalu dicetuskan oleh aktivitas

Tidak hilang dengan istirahat maupun nitrat

Disertai gejala sistemik ; mual, muntah, lemah, keringat dingin.

Page 19: Bismillah DT PJK

Pemeriksaan fisik

Tidak khas

Page 20: Bismillah DT PJK
Page 21: Bismillah DT PJK

Lokasi Lead / Sandapan Perubahan EKG

Anterior V1-V4 ST elevasi, Gelombang Q

Anteroseptal V1-V3 ST elevasi, Gelombang Q

Anterior Ekstensif

V1-V6 ST elevasi, Gelombang Q

Posterior V1-V2 ST depresi, Gelombang R tinggi

Lateral I, avL, V5-V6 ST elevasi, Gelombang Q

Inferior II, III, avF ST elevasi, Gelombang Q

Ventrikel kanan V4R-V5R ST elevasi, Gelombang Q

Page 22: Bismillah DT PJK

EKG

Page 23: Bismillah DT PJK

Klasifikasi SKA

UAP STEMI NSTEMI

Nyeri dada + +/- +/-

EKG N / Iskemia ST Elevasi N / Iskemia

ENZIM N N /

WHO : Diagnosis of STEMI (2 terms): typical chest pain, ECG ST elevation, Improving enzymes

Page 24: Bismillah DT PJK

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

Page 25: Bismillah DT PJK
Page 26: Bismillah DT PJK
Page 27: Bismillah DT PJK
Page 28: Bismillah DT PJK
Page 29: Bismillah DT PJK

STEMI

• Pengobatan utama adalah terapi reperfusi segera dengan fibrinolitik atau PCI primer

• Onset serangan masih dalam rentang 12 jam dan tidak terdapat kontraindikasi

UAP/NSTEMI RESIKO TINGGI

• Pertimbangkan strategi invasif segera apabila nyeri dada refrakter, ST deviasi persisten atau berulang, VT, hemodinamik tidak stabil atau terdapat tanda gagal jantung

• Mulai terapi utk SKA seperti Nitrogliserin, heparin, penyekat beta, CPG, penyekat glycoprotein IIb/IIIa

SKA Risiko Rendah

atau Sedang

• Lakukan pemeriksaan enzim jantung serial, ulang EKG dan lakukan monitoring EKG kontinyu bila memungkinkan

• Pertimbangkan pemeriksaan non invasif

• Bila kemudian tidak ditemukan bukti iskemia atau infark dengan tes yang dilakukan, maka pasien dapat dipulangkan dengan tindak lanjut nantinya

Page 30: Bismillah DT PJK

TERAPI INISIAL PADA SKA

OKSIGEN

• Pemberian Oksigen dalam 6 jam pertama terapi

• Pemberian O2 > 6 jam pada keadaan pasien dgn nyeri dada menetap atau berulang atau hemodinamik yang tidak stabil, pasien dengan tanda bendungan paru dan pasien dgn saturasi O2 < 90%

ASPIRIN

• Diberikan 160-325 mg dikunyah (tidak ada bukti perdarahan lambung)

• Penggunaan aspirin supositoria dilakukan pada pasien dgn mual, muntah atau ulkus peptik atau gangguan pada saluran pencernaan atas

• Dosis pemeliharaan 75-100 mg/hari

NITROGLI-SERIN

• Diberikan tablet nitrogliserin sublingual sampai 3 kali dengan interval 3-5 menit

• Kontraindikasi pada TD<90mmHg atau ≥30mmHg lebih rendah dari pemeriksaan TD awal, bradikardia <50x/menit atau takikardia >100x/menit tanpa adanya gagal jantung & infark ventrikel kanan

Page 31: Bismillah DT PJK

TERAPI INISIAL PADA SKA

ANALGETIK

• Analgetik terpilih adalah Morfin• Diberikan jika pemberian Nitrogliserin

sublingual • Diberikan secara IV untuk

mengurangi nyeri pada SKA

CLOPIDOGREL DAN ANTI PLATELET LAIN

• CPG (Antiagregasi platelet) bermanfaat pada pasien STEMI dan NSTEMI risiko sedang sampai tinggi

• Dosis pertama (loading dose) 300mg yang dilanjutkan dgn dosis pemeliharaan 75mg

• Pasien untuk invasif terapi diberikan dosis 600mg

Page 32: Bismillah DT PJK

Modifikasi faktor resiko

Berhenti merokok dan kontrol berat badan

Latihan Melakukan aktivitas sedang selama 30-60 menit 3-4x/minggu (jalan, bersepeda,

berenang atau aktivitas aerobic yang sesuai)

Diet Mengkonsumsi makanan dengan kadar kolesterol rendah atau lemak dengan saturasi

rendah

Kolesterol Mengkonsumsi obat-obatan penurun kolesterol. Target primer

kolesterol LDL <100mg/dl.

Hipertensi Target tekanan darah <130/80 mmHg.

Kontrol optimal hiperglikemia pada diabetes melitus

Page 33: Bismillah DT PJK

TERIMAKASIH