BIOOOOOLOOOOGIIIIII

21
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERTUMBUHAN KACANG HIJAU DENGAN PERBEDAAN MEDIA TANAM KELOMPOK : VIVIAN P . T NAILA AZHARIA HANAN MAHMUDIN AMIN S. INDRA SUTISNA

Transcript of BIOOOOOLOOOOGIIIIII

PERTUMBUHAN KACANG HIJAU DENGAN PERBEDAAN MEDIA TANAM

XII A 2LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

KELOMPOK : VIVIAN P . T NAILA AZHARIA HANAN MAHMUDIN AMIN S. INDRA SUTISNAXII A 2

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGIKATA PENGANTARDengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpaha nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau. Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan media tanam terbaik yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau.

Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami sematamata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rachma selaku Pengajar Biologi kelas XII A 2 yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini. Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Serta akhir kata kami ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik kita semua.

Cirebon , Juli 2012

Penulis Kelompok Media Tanam Biologi XII A 2

2

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Daftar IsiKATA PENGANTAR................................................................................................................................... 1 Daftar Isi .................................................................................................................................................. 3 BAB I ........................................................................................................................................................ 4 PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4 1.3 Manfaat Penelitian............................................................................................................................ 4 BAB II ....................................................................................................................................................... 4 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS .......................................................................................................... 4 2.1 Teori yang Relevan ............................................................................................................................ 4 2.2 Hipotesis............................................................................................................................................ 8 2.3 Variabel ............................................................................................................................................. 8 BAB III ...................................................................................................................................................... 9 METODE PENELITIAN .............................................................................................................................. 9 3.1 Metode Penelitian ............................................................................................................................ 9 BAB IV.................................................................................................................................................... 10 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................................................. 10 4.1 Hasil Penelitian................................................................................................................................ 10 BAB V..................................................................................................................................................... 11 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 11 5.2 Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 12 Lampiran 1 ............................................................................................................................................ 13 Lampiran 2 ............................................................................................................................................ 17

3

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGIBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangPertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh dan tingkat kedewasaan. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.

1.2 Tujuan PenelitianTujuan dari percobaan ini adalah mengamati pengaruh media tanam dan menemukan media tanam terbaik terhadap pertumbuhan kacang hijau.

1.3 Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar media tanm terhadap pertumbuhan tanaman, baik positif maupun negatif, dan mengetahui media tanam terbaik yang diperlukan untuk pertumbuhan biji kacang hijau.

1.4 Rumusan Masalah1. Apa pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan kacang hijau? 2. Mengapa media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau?

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Teori yang RelevanPengertian pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang sama. Padahal

4

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGIpertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanen (tetap) dan tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah proses perubahan dalam bentuk dan tingkat kedewasaan. Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut : -Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak. -Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam vakuola. -Tahap diferensiasi sel, yaityu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu Pertumbuhan dan Perkembagan Awal Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan calondaun (calon akar). Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon. Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup. Perkembangan Embrio Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor. Embrio didalam bakal biji )ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon. Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi). Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut berada dalam kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar. Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai taqhapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan./ Di dalam biji yang matang, endosperma makanan telah terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron)

5

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGIdan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis enzim a-milase. Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh embrio. Perkecambahan Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula. Tahapan perkecambahan Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis). Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikrofil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. Awal perkembangan didahului dengan aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio. Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis. Tipe Perkecambahan Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam. Macam-Macam Pertumbuhan Pada Tumbuhan 1. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer . Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu: 1. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik) 2. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang

6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI3. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus 2. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan A. Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut: 1.Air dan unsur hara Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut. a. Fotosintesis b. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah. e. Berperan dalam proses metabolisme sel. Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan. Unsur-unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan disebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium. Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel.

2.Kelembapan. Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan selsel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis tumbuhan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal justru berada pada kondisi tidak lembab atau kering, contohnya pohon mangga yang akan bertunas dan bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang kurang air. 3.Suhu Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu ideal yang disebut temperatur optimum. Di Indonesia pada daerah tropis temperatur optimum tumbuhan berkisar antara 22o - 37o C, di daerah dingin atau kutub temperatur optimumnya akan lebih rendah daripada daerah tropis dan sebaliknya di daerah panas seperti hutan pasir akan lebih tinggi dari daerah tropis. 4.Cahaya Kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat tidak ada sinar matahari (gelap) ternyata akan tumbuh lebih cepat, memiliki daun kecil dan tipis berwarna kekuning-kuningan, batangnya lemah, dan akarnya tidak banyak, sedangkan kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat ada sinar matahari akan tumbuh lebih lambat, memiliki daun yang tumbuh di antara kotiledon, cepat menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan akarnya banyak.

7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGIHal ini terjadi karena pada daun yang tidak mendapat sinar matahari akan mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya lebih sedikit. Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang terbentuk menjadi lebih lebar dan tipis. Adapun pada daun yang mendapat sinar matahari akan mengandung sedikit air dan jumlah gulanya banyak, akibatnya akan cepat mengadakan respirasi dan fotosintesis, sehingga daunnya menjadi lebih tebal menghijau, jaringan palisadenya berlapis-lapis, lapisan kutikula menebal sehingga terbentuk daun yang lebih tebal dan sempit, berwarna hijau. 5. Ph Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran. 6. Media Tanam Pengaruh media tanam pada pertumbuhan TumbuhanMedia tanaman bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai sumber nutrisi yang nantinya sangat berpengaruh dalam kesuburan tanaman. Kekurangan nutrisi pada tumbuhan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut, dan bisa berkahir dengan kekerdilan.

B. Faktor internal : faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

2.2 HipotesisBiji kacang hijau dengan media tanam berupa tanah dicampur pupuk kompos akan memiliki pertumbuhan paling signifikan, hal itu dikarenakan pupuk kompos memiliki nutrisi yang cukup yang mendukung pertumbuhan tanaman

2.3 Variabel1. Bebas: Media tanam 2. Kontrol: intensitas cahaya, kandungan air, kelembapan udara, dan suhu 3. Respon: hasil percobaan akibat variabel bebas (pertumbuhan kacang hijau)

8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGIBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode PenelitianMetode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain : 1. Alat dan Bahan i. Gelas plastik ii. Tanah iii. Pupuk kompos iv. Abu gosok v. Pasir vi. Biji kacang hijau vii. Penggaris viii. Air secukupnya 2. Cara Kerja 1. Siapkan gelas plastik 2. Bedakan nama tiap gelas sesuai perbedaan media tanamnya. 3. Isi gelas plastik A dengan tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1 4. Isi gelas plastik B dengan tanah dan abu gosok dengan perbandingan 1:1 5. Isi gelas plastik C dengan tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1 6. Isi tiap gelas hingga setengah penuh 7. Aduk tanah hingga tercampur 8. Pastikan tanah dalam keadaan (gembur) 9. Rendam biji kacang hijau selama satu jam di dalam air 10. Letakan 5 biji kacang hijau yang sudah direndam pada tiap gelas plastik 11. Simpan di tempat yang teduh 12. Beri air secukupnya 13. Pastikan perlakuan pada keseluruhan gelas sama kecuali komposisi media tanamnya 14. Amati pertumbuhan tanaman tiap hari nya selama satu minggu 3. Tempat Penelititan Di rumah masing-masing siswa 4. Waktu Penelitian Selama satu minggu sejak tanggal 25-31 Juli 2012

9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGIBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

hari ke 1 2 3 4 5 6 7

panjang batang 3 cm 3,5 cm 5,5 cm 6,7 cm 8 cm

A (kompos) banya akar k daun -

Ket Biji pecah

panjang batang 5 cm 8 cm 11 cm 14 cm 17 cm

TANAMAN PADA GELAS B (abu gosok) banyak akar panjang Ket daun batang Biji pecah 2 5 cm 1 cm 2,5 cm

C (pasir) banyak akar daun -

Ket

Biji pecah 2 7 cm

2 cm

Tabel Hasil Pengamatan

Berdasarkan penelitiaan yang telah dilakukan 1. Pada gelas A (TANAH + KOMPOS) (kemunculam batang dimulai pada hari ke 2) Terjadi pertumbuhan 1 biji kacang hijau, kacang hijau terpanjang sebesar sebesar 8 cm di akhir penelitian panjang akar 2 cm tidak berdaun batang agak tegak karena akar cukup panjang untuk ukuran batang 2. Pada gelas B (TANAH + ABU GOSOK) (kemunculan batang dimulai pada di hari ke 2) Terjadi pertumbuhan 3 biji kacang hijau, kacang hijau terpanjang sebesar sebesar 17 cm di akhir penelitian panjang akar mencapai 5 cm berdaun 2 batang merunduk karena akar yang terlalu pendek untuk panjang 17 cm.

10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

3. Pada gelas C (TANAH + PASIR) (kemunculan batang dimulai pada di hari ke 5) Terjadi pertumbuhan 2 biji kacang hijau, yang terpanjang 2,5 cm pada akhir penelitian akar mencapai 7 cm berdaun 2 batang tegak karena akar yang panjang untuk ukuran batang.

4.2 PembahasanPertumbuhan batang lambat yang terjadi pada media tanah+pasir disebabkan oleh pertumbuhan akar terlebih dahulu dibanding batang. Hal ini disebabkan oleh kepadatan pasir adalah yang tertinggi apabila dibandingkan dengan kompos dan abu gosok . Begitu pula sebaliknya, biji kacang hijau dengan media tanah+abu gosok memiliki kepadatan terrendah (tingkat resapan air besar) sehingga batang tumbuh subur, namun diiringi pertumbuhan akar yang kecil. 4.3 Foto (lampiran 1) 4.4 Grafik (lanmpiran 2)

BAB V KESIMPULAN 5.1 KesimpulanTiap media tanam memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, kecang hijau dengan media tanam tanah+pasir memiliki batang terpendek, terkuat, dan akar terpanjang. Kacang hijau dengan media tanam tanah+abu gosok memiliki batang terpanjang dan terlunglai. Kacang hijau dengan media tanam tanah+kompos memili panjang diantara kedua kacang hijau dengan media lainnya. Namun, dapat disimpulkan media terbaik dari 3 yang ada adalah tanah+pasir, apabila pengamatan dilanjutkan, dapat diyakini bahwa pertumbuhan dengan media tersebut memiliki harapan tumbuh yang terbesar sebab akar yang panjang dan batang yang kuat telah terbentuk.

11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI5.2 Daftar Pustaka http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pengaruh-faktor-luar-eksternalterhadap-pertumbuhan-tumbuhan/ http://www.artikelbiologi.com/2012/05/pertumbuhan-dan-perkembangan.html http://free.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0054%20Bio%202-3a.htm

12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGILampiran 1Foto-foto Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGIHari ke 4

Hari ke 5

14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Hari ke 6

15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGIHari ke 7

16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGILampiran 2Grafik

Grafik Perkecambahan18 16 14 12 10 cm 8 6 4 2 0 1 2 3 4 5 6 7 A B C

Ket : A = tanah + Kompos B = tanah + abu gosok C = tanah + pasir

17