biomaterial KG

download biomaterial KG

of 31

Transcript of biomaterial KG

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    1/31

    1

    BLOK 7 BIOLOGI MOLEKULER

    MODUL 5 BIOMATERIAL KEDOKTERAN GIGI

    Disusun oleh : Kelompok 1

    Khemal Ilham Rinaldy 1310015102

    Jamilah Ibrahim 1310015110

    Devi Sarfina 1310015105

    Irmawati 1310015091

    Cynthia Clarissa 1310015104

    Jumiati 1310015097

    Dini Sylvana 1310015107

    Shalahuddin Al Amin 1310015113

    Betrik Sefyana M 1310015120

    Tutor : drg. Masyhudi, M.Si

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    UNIVERSITAS MULAWARMAN

    SAMARINDA

    2014

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    2/31

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

    terselesaikannya laporan DKK (Diskusi Kelompok Kecil) mengenai Biomaterial

    Kedokteran Gigi. Laporan ini dibuat sesuai dengan gambaran jalannya proses DKK

    kami, lengkap dengan pertanyaan pertanyaan dan jawaban yang disepakati oleh

    kelompok kami.

    Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

    kami dalam proses pembuatan laporan DKK ini. Pertama, kami berterima kasih

    kepada drg. Masyhudi, M.Si selaku tutor kami yang telah dengan sabar menuntun

    kami selama proses DKK.Terima kasih pula kami ucapkan atas kerja sama rekan

    sekelompok di Kelompok 1. Tidak lupa juga kami berterima kasih kepada semua

    pihak yang telah membantu kami dalam mencari informasi maupun membuat laporan

    DKK.

    Akhir kata, kami sadar bahwa kesempuranaan tidak ada pada manusia oleh

    sebab itu, kami mohon kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di kemudian

    hari. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca, baik sebagai referensi atau

    perkembangan pengetahuan.

    Hormat Kami,

    Kelompok

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    3/31

    3

    DAFTAR ISI

    Kata pengantar .......................................................................................................... i

    Daftar isi ..................................................................................................................... ii

    BAB 1 Pendahuluan

    1.1.Latar Belakang ............................................................................................... 1

    1.2.Tujuan ............................................................................................................. 2

    1.3.

    Manfaat ........................................................................................................... 2

    BAB 2 Pembahasan

    2.1Step 1 : Identifikasi Istilah Asing ................................................................... 3

    2.2Step 2 : Identifikasi Masalah .......................................................................... 4

    2.3Step 3 : Curah Pendapat ................................................................................. 4

    2.4Step 4 : Peta Konsep ....................................................................................... 7

    2.5

    Step 5 : Learning Objective ............................................................................ 8

    2.6

    Step 6 : Belajar Mandiri. 8

    2.7Step 7 : Sintesis .............................................................................................. 8

    BAB 3 Penutup

    3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 27

    3.2. Saran ............................................................................................................... 27

    Daftar Pustaka ........................................................................................................... 28

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    4/31

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Biomaterial adalah suatu material tak-hidup yang digunakan sebagai

    perangkat medis dan mampu berinteraksi dengan sistem biologis. Adanya

    interaksi ini mengharuskan setiap biomaterial memiliki sifat biokompatibilitas,

    yaitu kemampuan suatu material untuk bekerja selaras dengan tubuh tanpamenimbulkan efek lain yang berbahaya. Bidang biomaterial didesain untuk

    memberikan pemahaman dan pengajaran di bidang fisika, kimia dan biologi dari

    material, dan juga dengan berbagai bidang dari teknik secara umum seperti

    matematika, kemasyarakatan, dan ilmu sosial. Sebagai tambahan, mahasiswa

    yang berurusan dengan bidang ini harus mencapai pemahaman yang mendalam

    dan berusaha untuk memperoleh pengalaman pada penelitian biomaterial.

    Material buatan manusia meningkat sesuai dengan penggunaan aplikasinya

    seperti pada drug-delivery dan terapi gen, perancah untuk rekayasa jaringan

    (tissue engineering), penggantian bagian tubuh (Brody replacement), serta alat

    biomedis dan aplikasi terhadap bidang kedokteran gigi. B i o mate r i a l

    b e r kenaan d en g an as p ek b i d an g ma t e r i a l da r i p e r a l a t a n m ed is .

    Seorang ilmuwan biomaterial berurusan dengan sifat kimia dan fisika

    dari material dan kecocokannya untuk perangkat khusus. Hal tersebut

    berkaitan dengan bagaimana sifat ini berubah dengan lingkungan biologis dan

    bagaimana material mempengaruhi tubuh. Pembelaj aran mengenai

    keterkaitan tersebut sangat penting untuk dipelajari dan sangat

    berkembang pesa t saat in i. Biomater ial memperbaiki ku al it as hidup

    sekaligus menyelamatkan nyawa banyak orang tiap tahunnya.

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    5/31

    5

    1.2 Tujuan

    1. Mengetahui sifat mekanis dan fisik pada dental material kedokteran gigi.

    2. Mengetahui material yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi.

    3. Mengetahui fungsi dental material dalam bidang kedokteran gigi.

    4. Mengetahui penerapan dari sifat mekanis dan fisik dalam material

    kedokterangigi.

    1.3 Manfaat

    Dapat memahami syarat serta sifat dari biomaterial serta cara pengujian dan

    manfaat atau fungsi daripada biomaterial itu sendiri.

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    6/31

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    7/31

    7

    biologis

    4. Lisensi : memberi izin

    5. Mukosa : lapisan epitel yang menutupi/melapisi rongga mulut

    6. In vitro :Penelitian yang dilakukan di dalam tabung uji/kultur di

    labolatorium

    7. In vivo : Penelitian yang dilakukan menggunakan subjek manusia

    atau hewan

    2.2 STEP 2 (IDENTIFIKASI MASALAH)

    Identifikasi Masalah

    1. Bahan apa saja yang digunakan untuk bahan tambalan?

    2. Apa saja kriteria bahan tambal yang dapat diterima kondisi tubuh?

    3. Apa saja sifat fisik bahan tambal?

    4. Apa saja sifat mekanik biomaterial?

    5. Bagaimana cara menguji mekanik biomaterial?

    6. Bagaimana pengaruh biomaterial terhadap lingkungan rongga mulut?

    7. Apa yang menyebabkan bahan tersebut tidak biokompatibel?

    2.3STEP 3 (CURAH PENDAPAT)

    Analisis Masalah

    1. Bahan yang digunakan untuk tambalan adalah :

    a. Amalgam : berwarna keperakan, mengandung merkuri yang tidak baik

    untuk tubuh, tidak baik dalam estetika, campuran beberapa logam dan

    merkuri. Amalgam mempunyai komponen utama liquid yang berupa

    merkuri, powder yang berupa timah, tembaga, perak. Menurtu WHO

    amalgam aman selama tidak tertelan tetapi ketahanannya lebih lama.

    b. Komposit merupakan bahan tambal yang aman untuk digunakan karena

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    8/31

    8

    tidak mengandung merkuri, perak, tembaga yang berbahaya untuk tubuh.

    Komposit juga menghasilkan estetika yang baik dan bagus.

    2. Kriteria bahan tambal yang dapat diterima kondisi tubuh sebagai berikut:

    Bahan tersebut tidak boleh membahayakan pulpa dan jaringan lunak

    Bahan tersebut tidak boleh mengandung substansial toksik yang larut

    dalam air, yang dapat dilepaskan dan diserap ke dalam sistem

    sirkulasi

    Bahan tersebut harus bebas dari bahan berpotensi menimbulkan

    sensitivitas yang dapat menyebabkan alergiBahan tersebut tidak

    memiliki potensi karsinogen

    3.

    Sifat fisik bahan tambal antara lain :

    a. Abrasi : kekerasan bahan tersebut dari abrasi membandingkan dengan

    klasifikasi tertentu

    b.

    Kekentalan : kosistensi bergantung pada perubahan wujudnya sebelumjadi cairan

    c. Struktur dan reaksi tekanan menetukan ketepatan aplikasi bahan

    d. Crepp dan aliran

    e. Warna dan persepsi warna

    f. Sifat solubility

    4. Sifat mekanik biomaterial

    a.

    Brinell hardness test digunkan untuk menentukan kekerasan logam uji

    berinell dalam kedokteran gigi ialah dapat menentukan kekerasan bahan

    bersifat logam yang digunakan dalam kedokteran gigi.

    b. Rockwll berguna untuk mengevaluasi kekerasan permukaan bahan

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    9/31

    9

    plastik di kedokteran gigi

    c. Kekuatan fatik, kekuatan dimana ketika sebuah material mengalami

    kelelahan akibat tegangan berkali-kali atau dapat disebut juga batas

    kelelahan

    d. Tensile stress, kekuatan untuk mempertahankan diri terhadap deformasi

    atau perubahan

    e. Kompresi, terjadi bila benda di tempatkan di bawah beban yang

    cenderung menekan dan mengarah pada pemendekan materia

    f. Adehsi, perlekatan bahan biomaterial ke dalam jaringan tubuh

    g.

    Tekanan strenght, tarik ; disebabkan benda yang memegangkan

    kompresi, geser;cenderung menahan pergeseran dari satu ke yang lain,

    elastis; beban dilepas kembali ke semula, plastis; perubahan bentuk yang

    permanen

    5.Ada beberapa uji kekerasan : berdasarkan kadar kemampuan permukaan suatu

    bahan untuk menahan pentrasi benda tajam dibawah beban tertentu yaitu :

    a.

    Brinell : digunakan untuk menentukan kekerasan logam contohnya

    amalgam

    b. Rockwell : berguna untuk mengevaluasi kekerasan permukaan bahan

    shore plastik

    c. Barcol

    d. Vickersknop

    6.

    Pengaruh biomaterial terhadap lingkungan rongga mulut dilihat dari segi

    biologinya tidak mengandung racun, baik untuk pasien dokter dan perawat

    yang bersangkutan, selain itu tidak mengiritasi rongga mulut dan tidak bersifat

    alrergi dan karsinogen. Sedangkan dari segi biokompatibilitas adalah

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    10/31

    10

    berkonntak dengan jaringan lunak dalam mulut, mengisi saluran akan dan

    mempengaruhi jaringan keras

    7.Yang menyebabkan bahan tersebut tidak biokompatibel adalah bahan yang

    tidak cocok untuk rongga mulu. Kondisi seorang pasien juga menyebabkan

    bahan tidak biokompatibel dan juga kondisi seseorang berpengaruh terhadap

    reaksi yang terjadi pada bahan dental

    2.4

    STEP 4 (PETA KONSEP)

    BIOMATERIAL

    JENIS-JENIS

    RESPON TUBUH

    UJI BAHAN

    SYARAT

    SIFAT

    ALERGI

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    11/31

    11

    2.5

    STEP 5 (LEARNING OBJECTIVE)

    Identifikasi sasaran belajar

    1. Jenis-Jenis Biomaterial

    2. Syarat-Syarat atau Kriteria Biomaterial

    3. Sifat-Sifat Biomaterial

    a. Fisik

    b. Mekanik

    4. Pengujian dari Biomaterial

    a. Mekanisme

    b. Evaluasi

    5. Respon Tubuh terhadap Biomaterial

    2.6 STEP 6 (BELAJAR MANDIRI)

    Pada step ini, kami melakukan pembelajaran mandiri secara individu dan

    kelompok serta mencari jawaban learning objective dari berbagai referensi.

    2.6

    STEP 7 (SINTESIS MASALAH)

    1. Jenis Biomaterial

    a. Biomaterial sintetik

    Kebanyakan biomaterial sintetik yang digunakan untuk implantasi

    adalah material umum yang sudah lazim digunakan oleh para insiyur dan

    ahli material. Pada umumnya, material ini dapat dibagi menjadi beberapa

    kategori, yaitu : logam, keramik, polimer dan komposit.

    i. Logam

    Sebagai bagian dari material, logam merupakan material yang

    sangat banyak digunakan untuk implantasi load-bearing. Misalnya,

    beberapa dari kebanyakan pembedahan ortopedi pada umumnya

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    12/31

    12

    melibatkan implantasi dari material logam. Mulai dari hal sederhana

    seperti kawat dan sekrup untuk pelat yang bebas dari patah sampai pada

    total joint prostheses (tulang sendi buatan) untuk pangkal paha, lutut,

    bahu, pergelangan kaki dan banyak lagi. Dalam ortopedi, implantasi

    bahan logam digunakan pada pembedahan maxillofacial,

    cardiovascular, dan sebagai material dental. Walaupun banyak logam

    dan paduannya digunakan untuk aplikasi peralatan medis, tetapi yang

    paling sering digunakan adalah baja tahan karat, titanium murni dan

    titanium paduan, serta paduan cobalt-base

    ii.

    Polimer

    Berbagai jenis polimer banyak digunakan untuk obat-obatan

    sebagai biomaterial. Aplikasinya mulai dari wajah/muka buatan sampai

    pada pipa tenggorokan, dari ginjal dan bagian hati sampai pada

    komponen-komponen dari jantung, serta material untuk gigi buatan

    sampai pada material untuk pangkal paha dan tulang sendi lutut.

    Material polimer untuk biomaterial ini juga digunakan untuk bahan

    perekat medis dan penutup, serta pelapis yang digunakan untuk berbagai

    tujuan.

    iii.Keramik

    Keramik juga telah banyak digunakan sebagai material pengganti

    dalam ilmu kedokteran gigi. Hal ini meliputi material untuk Mahkota

    gigi, tambalan dan gigi tiruan. Tetapi, kegunaannya dalam bidang lain

    dari pengobatan medis tidak terlihat begitu banyak bila dibandingkan

    dengan logam dan polimer. Hal ini dikarenakan ketangguhan retak yang

    buruk dari keramik yang akan sangat membatasi penggunaannya untuk

    aplikasi pembebanan. Material keramik sedikit digunakan untuk

    pengganti tulang sendi (joint replacement), perbaikan tulang (bone

    repair) dan penambahan tulang (augmentation).

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    13/31

    13

    iv.Komposit

    Biomaterial komposit yang sangat cocok dan baik digunakan di

    bidang kedokteran gigi adalah sebagai material pengganti atau tambalan

    gigi. Walaupun masih terdapat material komposit lain seperti komposit

    karbon-karbon dan komposit polimer berpenguat karbon yang dapat

    digunakan pada perbaikan tulang dan penggantian tulang sendi karena

    memiliki nilai modulus elastis yang rendah, tetapi material ini tidak

    menampakkan adanya kombinasi dari sifat mekanik dan biologis yang

    sesuai untuk aplikasinya. Tetapi juga, material komposit sangat banyak

    digunakan untuk prosthetic limbs (tungkai buatan), dimana terdapat

    kombinasi dari densitas/berat yang rendah dan kekuatan yang tinggi

    sehingga membuat material ini cocok untuk aplikasinya.

    b. Biomaterial alam

    Beberapa material yang diperoleh dari binatang atau tumbuhan

    ada pula yang penggunaannya sebagai biomaterial yang layak digunakan

    secara luas. Keuntungan pada penggunaan material alam untuk implantasi

    adalah material ini hampir sama dengan material yang ada pada tubuh.

    Menyikapi hal ini, maka terdapat bidang lain yang cukup berkembang dan

    baik untuk dipahami yaitu bidang biomimetics. Material alam biasanya

    tidak memberikan adanya bahaya racun yang sering dijumpai pada material

    sintetik. Dan juga, material ini dapat membawa protein spesifik yang

    terikat didalamnya dan sinyal biokimia lainnya yang mungkin dapat

    membantu proses penyembuhan, pemulihan dan integrasi dari jaringan

    (tissue). Selain itu, material alam dapat juga digunakan untuk mengatasi

    masalah immunogenicity.

    Masalah lain yang berkaitan dengan material ini adalah

    kecenderungannya untuk berubah sifat atau terdekomposisi pada

    temperatur dibawah titik lelehnya. Hal ini tentu akan membatasi proses

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    14/31

    14

    fabrikasinya menjadi material implantasi menjadi beragam bentuk dan

    ukuran. Contoh dari material alam adalah kolagen, yang hanya terdapat

    dalam bentuk serat, mempunyai struktur triple-helix, dan merupakan

    protein yang sangat banyak terdapat pada binatang diseluruh dunia.

    Sebagai contoh, hampir 50 % protein pada kulit sapi adalah kolagen. Hal

    tersebut membentuk komponen yang signifikan dari jaringan penghubung

    seperti tulang, tendon, ligament dan kulit. Terdapat kurang lebih sepuluh

    jenis berbeda dari kolagen dalam tubuh, yaitu :

    Tipe I ditemukan terutama pada kulit, tulang dan tendon

    Tipe II ditemukan pada tulang rawan arteri pada tulang sendi dan

    Tipe III merupakan unsur utama dari pembuluh darah.

    Kolagen sudah banyak dipelajari untuk digunakan sebagai

    biomaterial. Material implantasi ini biasanya dalam bentuk sponge yang

    tidak memiliki kekuatan mekanik atau kekakuan yang signifikan. Material

    ini sangat menjanjikan sebagai perancah untuk pertumbuhan jaringan-baru

    (neotissue growth) dan tersedia juga sebagai produk untuk penyembuh

    luka. Injectable collagen (kolagen yang disuntikkan atau dimasukkan kedalam tubuh) sangat banyak digunakan untuk proses augmentasi

    (penambah) atau pembangun dari jaringan dermal (dermal tissue) untuk

    bahan kosmetik. Material alam lain yang ditinjau masih dalam tahap

    pertimbangan, termasuk karang, chitin (dari serangga dan binatang berkulit

    keras seperti udang, kepiting dan lain-lain), keratin (dari rambut), dan

    selulosa (dari tumbuhan).

    2. Syarat Biomaterial dalam kedokteran gigi

    Syarat-syarat bahan biomaterial dalam kedokteran gigi mencakup hal

    berikut:

    a. Bahan tersebut tidak boleh membahayakan pulpa dan jaringan lunak.

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    15/31

    15

    b. Bahan tersebut harus bebas dari bahan berpotensi menimbulkan

    sensitivitas yang dapat menyebabkan suatu respons alergi .

    c. Bahan tersebut tidak boleh mengandung substansi toksik yang larut

    dala air, yang dapat dilepaskan dan diserap ke dalam sistem sirkulasi

    sehingga menyebabkan respons toksik sistemik.

    d. Bahan tersbut harus tidak mempunyai potensi karsinogen.

    e. Bahan tersebut harus biokompabilitas artinya kemampuan suatu bahan

    bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana bahan tersebut

    tidak membahayakan.

    f.

    Berikatan secara permanen pada struktur gigi dan tulang.

    g. Memiliki estetik yang baik sehingga tidak merubah struktur gigi dan

    jaringan lainnya yang tampak.

    h. Memiliki sifat yang sama dengan email, dentin, dan jaringan lainnya.

    i. Dapat memicu terjadinya proses regenerasi pada jaringan yang rusak.

    j. Memiliki ketahanan yang baik untuk mempertahankan siklus daya

    tahan pembebanan tulang dan sendi.

    3. Sifat Fisik dan Mekanis Biomaterial

    a. Sifat fisik

    i.Abrasi Dan Ketahanan Abrasi

    Kekerasan sering kali digunakan sebagai petunjuk dari

    kemampuan suatu bahan menahan abrasi atau pengikisan. Namun,

    abrasi merupakan mekanisme kompleks pada lingkungan mulut

    yang mencakup interaksi antara sejumlah faktor. Untuk alasan ini,

    peran kekerasan sebagai suatu prediktor ketahanan abrasi adalah

    terbatas. Seringkali abrasi digunakan untuk membandingkan bahan-

    bahan dengan klasifikasi tertentu, seperti satu merek logam tuang

    dengan merek lain jenis logam tuang campuran yang sama. Tapi

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    16/31

    16

    kekerasan kurang sahih bila digunakan untuk mengevaluasi kelas

    bahan yang berbeda, seperti bahan logam dengan resin sintetik.

    Keterandalan pengujian in vitro terhadap ketahanan abrasi adalah

    sesuatu yang dirangcang untuk mensimulasi sedekat mungkin jenis

    abrasi tertentu dimana bahan akan digunakan secara in vivo.

    Meskipun demikian, pengujian keausan secara in vitro tidak selalu

    memprediksi keausan in vivo secara akurat karena besarnya

    kerumitan di bidang klinis. Pengikisan email oleh keramik dan bahan

    restorasi lainnya tidak di ketahui. Namun, kekerasan suatu bahan

    hanyalah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi keausan

    permukaan email yang berkontak dengan bahan. Faktor utama lain

    termasuk tekanan gigitan, frekwensi pengunyahan, sifat abrasif

    makanan, komposisi cairan, perubahan temperatur, kekerasan tiap

    permukaan, sifat fisik bahan, dan ketidakteraturan permukaaan gigi

    seoerti adanya alur (groove), ceruk ( Pit) atau lingir (ridge) anatomis

    yang kecil. Pengikisan email gigi yang berlebihan oleh mahkota

    keramik lawannya cenderung terjadi pada pasien dengan tekanan

    gigit yang kuat dan permakaan keramik yang kasar. Meskipun

    klinisi tidak dapat mengendalikan tekanan gigit seorang pasien,

    mereka dapat memoles permukaan keramik yang aus untuk

    mengurangi tingkat keausan email yang destruktif.

    ii. Kekentalan

    Diskusi mengenai sifat fisik bahan kedokteran gigi

    terutama dititik beratkan pada sifat bahan padat tersebut yang

    terpajan berbagai jenis tekanan pada temperatur ruangan atau

    temperatur mulut. Namun, kebanyakan, logam- logam ini

    berwujud cair pada tahap-tahap tertentu dalam aplikasinya dalam

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    17/31

    17

    bidang kedokteran gigi. Lebih jauh lagi, keberhasilan atau kegagalan

    dari suatu bahan tertentu bergantung pada sifatnya dalam wujud cair

    sama seperti sifatnya dalam wujud padat. Produk gipsum yang

    digunakan dalam pembentukan dent "die", serta logam tuang adalah

    bahan-bahan berbentuk cairan yang menjadi struktur yang padat

    diluar mulut. Bahan amorf seperti malam dan resin nampaknya

    padat tetapi sebenarnya cairan yang didinginkan dibawah titik normal

    yang mengallir seperti plastik an mudah di bentuk (ireversibel)

    atau bersifat elastik (reversible) dibawah tekanan rendah. Cara-cara

    dimana bahan-bahan ini berubah bentuk atau mengalir bila dipajankan

    pada tekanan adalah penting dalam penggunaannya dalam kedokteran

    gigi. Penelitian perihal karakteristik aliran merupakan dasar bagi

    ilmu reologi. Meskipun suatu cairan tidak dapat menahan tekanan

    geser (gaya geser per unit daerah geser), kebanyakan cairan, bila

    dibuat bergerak, menahan gaya beban yang membuatnya bergerak.

    Ketahanan untuk bergerak disebut viskositas atau kekentalan dan

    dikendalikan oleh gaya friksi internal didalam cairan. Kekentalan

    adalah ukuran konsistensi suatu cairan beserta

    ketidakmampuannya untuk mengalir. Cairan dengan kekentalan tinggi

    mengalir lambat karena viskositasnya yang tinggi. Bahan kedokteran

    gigi mempunyai kekentalan yang berbeda bila digunakan untuk

    penerapan klinis tertentu. Perbedaan kekentalan ini dikenal oleh

    asisten dokter gigi, dokter gig itu sendiri beserta siswa kedokteran

    gigi yang membandingkan sifat aliran semen ionomer-kaca, yang

    lebih kental dari semen seng fosfat, bila keduanya dicampur dengan

    tepat sebagai bahan perekat. Bila suatu cairan berada berada pada

    ruang diantara dua lempeng metal; maka lempeng bawah tidak dapat

    bergerak dan lempeng atas digerakkan dalam kecepatan (V) tertentu,

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    18/31

    18

    maka suatu gaya (F) diperlukan untuk mengatasi tarikan yang

    dihasilkan oleh friksi (viskositas dari cairan). Tekanan adalah gaya per

    unit daerah yang terjadi dalam suatu struktur bila di aplikasikan

    gaya eksternal. Tekanan yang dihasilkan menyebabkan terjadinya

    suatu perubahan bentuk atau tegangan yang dikalkulasikan sebagai

    perubahan panjang dibagi dengan panjang awal. Bila lempeng-

    lempeng memiliki daerah A, tekanan geser () dapat dirumuskan

    sebagai = F/A. Besarnya tegangan geser atau besarnya perubahan

    bentuk adalah ( = V/d, dimana d adalah jarak kedua lempeng dan V

    adalah kecepatan cairan). Untuk masing-masing perbedaan nilai F,

    diperoleh nilai baru untuk V, dan suatu kurva dapat diperoleh untuk

    menggambarkan gaya versus kecepatan analog dengan beban beban

    versus kurva perpindahan yang berasal dari pengukuran statis pada

    benda padat. Suatu cairan "ideal" menunjukkan tekanan geser yang

    sebanding dengan besarnya tegangan, dan karena itu kurvanya adalah

    garis lurus. Sifat seperti ini disebut newtonian. Karena kekentalan

    () didefinisikan sebagai tekanan geser dibagi besarnya tegangan

    (/), suatu cairan newtonian memiliki kekentalan konstan dan

    menunjukkan kemiringan tekanan geser yang konstan. Viskositas

    atau kekentalan diukur dalam unit MPa per detik (centipoise[cP]) dan

    tentu saja semakin tinggi nilainya semakin besar kental bahan tersebut.

    Misalnya air murni pada suhu 20C memiliki kekentalan 1,0 cP,

    sementara kekentalan sirup manis kurang lebih 300.000cP dan kurang

    lebih sama dengan bahan cetak hidrokoloid bersifat agar (281.000 cP

    pada temperatur 45). Banyak bahan kedokteran gigi menunjukkan

    sifat pseudoplastik. Sifat ini menunjukkan kekentalan yang semakin

    berkurang dengan meningkatnya besar geseran sampai mencapai

    nilai yang hampir konstan. Sifat yang berlawanan dengan

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    19/31

    19

    pseudoplastik adalah sifat dilatant. Cairan ini menjadi lebih kaku

    bila tingkat perubahan bentuk meningkat. Sedangkan sifat plastik

    adalah sifat dari bahan yang bersifat sampai benda padat sampai nilai

    minimal tekanan geser tercapai. Saus tomat adalah contoh yang

    umum. Pukulan yang keras pada botol biasanya diperlukan untuk

    menghasilkan aliran yang pertama.. Kekentalan dari kebanyakan

    cairan meningkat cepat dengan meningkatnya temperatur. Kekentalan

    bergantung pada perubahan wujud sebelumnya dari cairan. Suatu

    jenis cairan yang menjadi kurang kental dan lebih cair dibawah

    tekanan, disebut tiksotropik. Pasta profilaksisis gigi, plaster,

    semen resin, dan beberapa bahan cetak adalah tiksotropik. Sifat

    tiksotropik dari bahan-bahan ini menguntungkan karena membuat

    bahan tidak mengalir dari sendok cetak sampai dapat diletakkan diatas

    jaringan mulut, sedang pasta profilaksis tidak mengalir dari

    mangkuk karet sampai mangkuk berputar terhadap gigi yang akan

    dibersihkan. Bila bahan-bahan diaduk cepat dan kekentalannya diukur,

    nilai yang lebih rendah diperoleh bila dibandingkan bahan tersebut

    tidak diapa-apakan. Kekentalan suatu bahan kedokteran gigi

    menentukan ketepatannya untuk aplikasi tertentu. Sifat kurva

    tekanan geser-tegangan dapat manjadi hal yang penting dalam

    menentukan cara terbaik untuk memanipulasi suatu bahan.

    iii. Struktur Dan Relaksasi Tekanan

    Setelah suatu senyawa diubah bentuk secara permanen

    (deformasi plastik), akan ada tekanan internal yang terjebak. Sebagai

    contoh, dalam suatu senyawa kristal, atom-atom dalam pola ruang

    geometrik berubah tempat, dan system tersebut tidak dalam

    keseimbangan. Hal yang sama berlaku untuk struktur amorf, yaitu

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    20/31

    20

    beberapa molekul menjadi terlalu berdekatan dan yang lain menjadi

    terlalu berjauhan setelah senyawa tersebut diubah bentuknya secara

    permanen. Diketahui bahwa ternyata situasi tersebut tidaklah stabil.

    Atom-atom yang berpindah tidak berada dalam posisi yang seimbang.

    Melalui proses difusi wujud padat yang diatur oleh energi termal,

    atom-atom tersebut perlaha-lahan kembali ke posisi seimbangnya.

    Hasilnya adalah perubahan dalam bentuk dan kontur benda padat

    sebagai manifestasi besar dari pengaturan kembali posisi atom atau

    molekul. Bahan tersebut melengkung atau distorsi. Dilepaskannya

    tekanandikenal sebagai relaksasi. Kecepatan relaksasi meningkat

    dengan meningkatnya temperatur.Misalnya bila suatu kawat di

    tekuk, kawat tersebut cenderung menjadi lurus kembali bila

    dipanaskan sampai temperatur tinggi. Pada temperatur kamar,

    relaksasi atau difusi seperti itu mungkin diabaikan. Namun sebaliknya,

    ada bahan kedokteran gigi bukan kristal seperti malam, resin dan

    gel, yang ketika dimanipulasi dan didinginkan, kemudian dapat

    mengalami relaksasi atau distorsi pada temperatur yang meningkat.

    iv. Creep Dan Aliran

    Bila suatu logam dipanaskan mendekati titik leburnya

    dan dipajankan pada tekanan konstan, geseran yang dihasilkan akan

    meningkat sebanding dengan fungsi waktu. Creep didefinisikan

    sebagai geseran plastik yang bergantung pada waktu dari suatu bahan

    dibawah muatan statis atau muatan konstan. Fenomena yang

    berhubungan dengan kelengkungan adalah potensi perubahan bentuk

    dari struktur logam mahkota jembatan panjang pada temperatur

    pembakaran porselen di bawah pengaruh masa gigi tiruan. Untuk

    ketebalan tertentu, massa mahkota tiruan yang lebih tinggi biiasanya

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    21/31

    21

    mengalami tekanan fleksural yang lebih besar, jadi lebih besar

    fleksural creepnya. Aliran logam biasanya terjadi begitu temperatur

    mendekati beberapa ratus derajat dari kisaran temperatur lebur. Logam

    yang digunakan dalam kedokteran gigi untuk restorasi tuang atau

    substrat untuk vinir porselen mempunyai titik lebur yang sedikit

    lebih tinggi dari temperature mulut dan karenanya tidak rentan

    terhadap deformasi creep, kecuali bila dipanaskan hingga temperatur

    yang amat tinggi. Pengecualian yang amat penting adalah amalgam

    yang digunakan dalam kedokteran gigi, yang memiliki komponen

    dengan titik lebur yang hanya sedikit diatas temperatur ruangan.

    Karena kisaran leburnya rendah, amalgam kedokteran gigi dapat

    mengalir perlahan pada daerah yang di restorasi, di bawah

    tekanan periodik yang di pertahankan seperti yang akan terjadi pada

    pasien yang mempunyai kebiasaan clenching. Karena creep

    menyebabkan deformasi plastik terus-menerus, proses tersebut akan

    merusak bahan restorasi. Istilah lain yang hampir sinonim dengan

    creep adalah aliran. Perlu diingat kembali bahwa 'aliran' digunakan

    dalam pembahasan sifat reologi dari cairan dan sekarang diterapkan

    pada bahan amorf, yang tidak mengherankan bila sekarang kita

    mempertimbangkan strukturnya. Silly Putty adalah contoh yang baik

    untuk substansi tersebut. Bahan tersebut patah pada tingkat regangan

    yang cepat, namun bila ditempatkan sebagai suatu bulatan diatas suatu

    bidang datar dan dibiarkan beberaoa waktu, bahan tersebut akan

    menjadi gepeng karena beratnya sendiri. Untuk menggambarkan

    reologi dari bahan amorf seperti malam, umumnya istilah yang

    digunakan dalam kedokteran gigi adalah 'aliran', bukan 'creep'. Aliran

    dari malam adalah ukuran dari kemampuannya untuk berubah bentuk

    di bawah muatan status yang kecil, bahkan dihubungkan dengan

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    22/31

    22

    massanya sendiri. Meskipun aliran atau creep dapat diukur dibawah

    berbagai jenis tekanan, namun kompresi lebih sering di gunakan dalam

    pengujian bahan kedokteran gigi. Sebuah silinder dengan ukuran

    tertentu dipajankan terhadap tekanan kompresif tertentu untuk waktu

    dan temperatur tertentu. Creep atau aliran diukur sebagai persentasi

    pemendekan yang terjadi dalam kondisi pengujian ini. Creep adalah

    pertimbangan penting bagi bahan kedokteran gigi apapun, yang

    harus dipertahankan pada temperatur yang mendekati titik leleh untuk

    periode yang diperpanjang.

    v. Warna Dan Persepsi Warna

    Tujuan lain dari perawatan gigi yang penting adalah

    merestorasi warna dan penampilan gigi asli. Cahaya adalah radiasi

    elektromagnetik yang dapat terdeteksi oleh mata manusia. Mata

    sensitif terhadap panjang gelombang lebih kurang 400 (violet) sampai

    700nm (merah gelap). Intensitas cahaya yang dipantulkan dan

    kombinasi intensitas panjang gelombang yang ada pada pancaran

    cahaya menentukan sifat penampilan (corak, nilai, dan kroma).

    Aggar suatu obyek dapat dilihat, obyek harus dapat memantulkan

    atau meneruskan cahaya yang diterimanya dari sumber diluar. Cahaya

    yang ada biasanya polikromatik, yaitu beberapa campuran dari

    berbagai panjang gelombang. Cahaya yang ada dihamburkan atau

    diserap secara selektif stsu keduanya, pada panjang gelombang

    tertentu.. Distribusi spektrum dan cahaya yang dipantulkan atau

    diteruskan menyerupai cahaya yang terlihat, meskipun panjang

    gelombang tertentu menjadi berkurang besarnya. Fenomena

    penglihatan, dan istilah tertentu, dapat digambarkan dengan

    mempertimbangkan respon mata manusia terhadap cahaya yang

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    23/31

    23

    datang dari suatu obyek. Cahaya dari suatu obtek yang diterima oleh

    mata difokuskan pada retina dan di ubah menjadi impuls syaraf yang

    diteruskan ke otak. Sel yang berbentuk konus pada retina mata,

    bertanggung jawab atas penglihatan warna. Sel-sel ini mempunyai

    intensitas yang diperlukan untuk melihat warna dan juga

    menunjukkan suatu kurva respon yang berhubungan dengan panjang

    gelombang cahaya yang ada. Karena respon syaraf menyangkut

    penglihatan warna, maka stimulasi terus menerus dari satu warna

    bisa menyebabkan kelelahan warna dan penurunananrespon mata.

    Sinyal dari retina diproses oleh otak untuk menghasilkan persepsi

    warna psiko-fisiologis. Dalam pengertian ilmiah, seseorang

    mungkin menyamakan mata manusia dengan kolorimeter yang amat

    sensitif membedakan warna, yaitu suatu instrumen ilmiah yang

    mengukur intensitas dan panjang gelombang cahaya. Meskipun

    kolorometer lebih tajam dari mata manusia dalam mengukur sedikit

    perbedaan warna pada obyek berwarna, hal ini dapat menjadi tidak

    akurat bila digunakan pada permukaan kasar atau melengkung. Mata

    dapat membedakan antara warna yang terlihat berdampingan pada

    permukaan halus atau tidak teratur, baik melengkung maupun datar.

    Penggambaran verbal warna tidak cukup akurat untuk

    menggambarkan penampilan gigi. Untuk menggambarkan secara

    akurat persepsi kita terhadap cahaya yang dipantulkan dari

    permukaan gigi atau restorasi, ada 3 variabel yang harus di ukur,yaitu

    corak, nilai dan kroma. Corak, digambarkan sebagai warna

    dominan dari suatu obyek, misalnya merah, hijau atau biru. Ini

    mengacu pada panjang gelombang dominan yang ada di distribusi

    spektrum. Nilai, adalah terang atau gelap suatu warna yang dapat di

    ukur diluar corak. Corak meningkat semakin keatas lebih putih atau

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    24/31

    24

    terang dan menurun ke bawah semakin gelap atau hitam. Sedangkan

    kroma, mewakili derajat kejenuhan suatu corak tertentu. Semakin

    tinggi kroma, warna semakin tajam. Kroma tidak berdiri sendiri,

    tetapi selalu dihubungkan dengan corak dan nilai. Dalam laboratorium

    gigi, penyesuaian warana dikerjakan dengan petunjuk warna (shade

    Guide) untuk memilih warna vinir keramik, inlai atau mahkota

    tiruan yang akan dibuat oleh teknisi laboratorium. Dengan

    menggunakan contoh-contoh warna ini dokter gigi dapat

    menunjukkan warna yang dikehendakinya pada teknisi yang akan

    membuat warna tersebut dilaboratorium. Karena distribusi spektrum

    cahaya yang di pantulkan atau diteruskan melalui suatu obyek

    bergantung pada kandungan spektrum cahaya yang ada,

    penampilan suatu obyek amat bergantung pada sifat cahaya

    dimana obyek tersebut dipandang. Obyek yang nampak berwarna

    sama dilihat dengan satu jenis cahaya, mungkin nampak berbeda

    dibawah sumber cahaya yang lain. Fenomena ini disebut

    metamerisme. Struktur gigi alami menyerap cahaya pada panjang

    gelombang yang terlalu pendek untuk dilihat dengan mata manusia.

    Panjang gelombang ini antar 300-400nm, disebut sebagai radiasi

    mendekati ultraviolet. Energi yang diserap oleh gigi diubah menjadi

    cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang, sehingga

    sebenarnya gigi itu sendiri sudah menjadi sumber cahaya, Fenomeni

    ini disebut fluoresensi.

    Sifat Solubility dan Sorption

    Kelarutan dan penyerapan dilaporkan dengan 2 cara:

    1. Presentasi berat material yang larut atau diserap

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    25/31

    25

    2. Berat material yang larut atau diserap per unit luas

    permukaan (mis:mg/cm2).

    Solubilitas = kelarutan, misalnya semen zinc phosphat lebih larut

    dalam saliva dari pada air suling.

    Absorpsi = penyerapan cairan oleh material padat. Misalnya:

    keseimbangan absorpsi air oleh akrilik sekitar 2 %.

    Adsorpsi = konsentrasi molekul pada permukaan material padat

    atau cair. Misalnya: Adsorpsi komponen saliva pada

    permukaan struktur gigi, adsorpsi detergen pada permukaan

    model malam.

    b. Sifat mekanis

    Sifat mekanis adalah respon yang terukur, baik elastik (

    reversibel/ dapat kembali ke bentuk semula bila tekanan dilepaskan) dan

    plastis (irreversibel/ tidak dapat kembali ke bentuk semula atau tidak

    elastik) dari bahan bila terkena gaya atau distribusi tekanan. Sifat mekanis

    dibatasi oleh hukum-hukum mekanika, yaitu ilmu fisika yang

    berhubungan dengan tekanan dan energi serta efeknya pada benda.

    Pembahasan lebih berkisar pada keadaan statik, bukan pada benda dinamis

    yang bergerak. Sifat mekanis utama yang akan dibahas dalam kajian

    berikut adalah:

    1. Perubahan bentuk elastik atau reversibel, meliputi batas

    kesetimbangan, daya lenting (resilience) dan modulus elatisitas,

    2. Perubahan bentuk plastis atau ireversibel, seperti persentase elongasi,

    Gabungan perubahan elastik dan plastis, seperti kekakuan dan

    kekuatan luluh. Namun sebelum membahas sifat-sifat ini, perlu di

    pahami dulu konsep yang mendasarinya yaitu konsep tekanan dan

    regangan. Tekanan Dan Regangan Tekanan adalah gaya per unit daerah

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    26/31

    26

    yang bekerja pada berjuta-juta atom atau molekul pada bidang tertentu

    suatu bahan.Kekuatan suatu bahan didefinisikan sebagai besar rata-rata

    tekanan dimana suatu bahan menunjukkan deformasi plastis dalam jumlah

    tertentu atau terjadi fraktur dari beberapa contoh bahan pengujian dengan

    bentuk dan ukuran yang sama. Bila suatu gaya eksternal bekerja pada

    benda padat, terjadi reaksi untuk melawan gaya tadi yang besarnya setara

    namun arahnya berlawanan dengan gaya eksternal. Gaya yang di

    aplikasikan di bagi dengan daerah dimana gaya tersebut bekerja pada

    benda itu adalah nilai tekanan yang dihasilkan pada struktur tersebut.

    Suatu gaya tarik menghasilkan tekanan tarik (tensille stress), Gaya

    kompresi menghasilkan tekanan kompresi, dan gaya geser menghasilkan

    kekuatan geser. Gaya membengkokkan suatu benda dapat menghasilkan

    ketiga macam tekanan pada struktur tersebut, namun pada kebanyakan

    kasus, fraktur terjadi karena komponen tarikan. Pada keadaan ini, tekanan

    tarik dam tekanan kompresi adalah tekanan utama, sedangkan tekanan

    geser adalah kombinasi komponen terikan dan kompresi. Kapanpun

    terjadi tekanan, akan menyebabkan deformasi atau regangan. Regangan

    dapat bersifat elastik atau plastik atau kombinasi keduanya. Regangan

    elastik dapat kembali ke bentuk semula. Regangan tersebut hilang bila

    gaya di bebaskan. Regangan plastis merupakan deformasi permanen

    suatu bahan yang tidak dapat kembali ke bentuk semula bila gaya di

    bebaskan. Berdasarkan arah aplikasi gaya, dapat di klasifikasikan 3 jenis

    tekanan. Tarikan, kompresi dan geser. Tekanan tarik disebabkan oleh suatu

    beban yang cenderung meregangkan atau memperpanjang suatu benda.

    Tekanan tarik selalu disertai dengan regangan tarik. Ada beberapa tekanan

    tarik murni pada kedokteran gigi dan komponen-komponen tekanan

    tarik dapat ditemukan bila struktur-struktur bersifat lentur meskipun

    beban kompresi di aplikasikan. Tekanan kompresi adalah ketahanan

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    27/31

    27

    internal suatu benda terhadap beban bila suatu benda diletakkan

    dibawah beban yang cenderung menekan atau memendekkannya. Suatu

    tekanan kompresi biasanya disertai dengan regangan kompresi. Untuk

    menghitung tekanan tarik dan tekanan kompresi, gaya yang

    diaplikasikan di bagi dengan potongan melintang tegak lurus dengan arah

    gaya. Tekanan geser adalah gaya yang cenderung menahan pergeseran dari

    satu bagian suatu benda ke yang lain. Tekanan geser dapat juga

    dihasilkan dengan gerak memutar atau memilin suatu bahan. Misalnya bila

    suatu gaya diaplikasikan sepanjang permukaan email gigi oleh suatu

    instrumen berujung tajam, sejajar terhadap pertemuan antara email dan

    braket ortodonsi, braket tersebut bias terlepas karena kegagalan tekanan

    geser dari bahan perekat resin. Tekanan geser di hitung dengan membagi

    gaya dengan daerah sejajar terhadap arah gaya.

    4. Uji bahan biomaterial

    Tujuan uji biomaterial adalah untuk menghilangkan produk atau

    komponen produk potensial yang dapat merugikan atau merusak jaringan

    mulut atau maksilofasial.

    a. Uji Primer

    Uji primer terdiri atas evaluasi sitotoksik dimana bahan

    kedokteran gigi dalam keadaan segar atau tanpa diproses ditempatkan

    langsung pada biakan sel jaringan atau membran yang menutupi sel

    jaringan biakan yang bereaksi terhadap efek dari produk atau komponen

    tang merebes melalui penghalang. Banyak produk yang awalnya dianggap

    bersifat sangat sitotoksik dapat dimodifikasi atau penggunanya dapatdikendalikan oleh pabrik pembuat untuk mencegah efek sitotoksik tersebut.

    b. Uji Sekunder

    Pada tingkat ini, produk evaluasi terhadap potensinya

    menciptakan toksisitas sistemik, toksisitas inhalasi, iritasi kulit dan

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    28/31

    28

    sensitivitas serta respon implantasi. Dalam uji toksisitas sistemik seperti uji

    dosis letal rata-rata untuk rongga mulut, sampel bahan yang di ujikan

    diberikan setiap hari pada tikua selama 14 hari baik secara oral maupun

    dimasukkan dalam makanannya. Bila 50% tikus-tikus tersebut tetap hidup,

    produk tersebut lolos uji. Usaha untuk mengembangkan uji toksisitas

    sistemik yang memerlukan lebih sedikit binatang sedang dikembangkan.

    c. Uji Penggunaan Pra-klinis

    Suatu produk dapat disetujui oleh US Food and Drug

    Administration (FDA) setelah berhasil melalui uji primer dapat sekunder

    berdasarkan bahwa produk tersebut tidak membahayakan manusia.

    Berkaitan dengan obat-obatan, FDA amat memperhatikan bahwa uji

    tersebut digunakan dengan efisien, teliti dan cermat. Namun berkaitan

    dengan bahan-bahan gigi, pabrik penbuatan memiliki kesempatan sampai 7

    tahun untuk membuktikan efisiensinya setelah produk tersebut dipasarkan

    dengan persetujuan FDA.

    5.

    Respon alergi terhadap bahan kedokteran gigi

    a. Alergi terhadap Produk Lateks

    Pada tanggal 29 Maret 1991, FDA menerbitkan suatu buletin

    sebagai tanggapan terhadap meningkatnya jumlah reaksi alergi terhadap

    barang yang berhubungan dengan lateks. Thiuram adalah bahan kimia yang

    digunakan dalam pembuatan benda-benda lateks, yang juga dilaporkan

    menyebabkan reaksi alergi. March (1988) mengatakan bahwa komponen

    polieter dalam sarung tangan karet lateks yang dipakai oleh dokter gigi

    merupakan bahan penyebab.

    Reaksi-reaksi tersebut bervariasi dari jenis sederhana seperti

    kemerahan dan pembengkakkan sampai jenis yang lebih serius seperti

    sesak nafas dan anafilaksis. Reaksi alergi sistematis yang paling serius

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    29/31

    29

    terjadi bila produk mengandung lateks, seperti sarung tangan dan isolator

    karet (rubber dam), berkontak dengan membran mukosa. Untuk mencegah

    reaksi negatif terhadap produk lateks ini, sarung tangan vinil atau sarung

    tangan yang dibuat dari polimer sintetik lainnya bisa digunakan.

    b. Alergi Stomatitis Kontak

    Alergi stomatitis kontak sejauh ini merupakan reaksi negatif

    yang paling sering terjadi terhadap bahan kedokteran gigi. Reaksi negatif

    terlihat berupa lesi lokal atau lesi jenis kontak, tetapi dapat ditemukan pula

    reaksi yang terjadi pada tempat yang jauh dari tempat bahan berkontak

    (seperti gatal pada telapak tangan atau telapak kaki). Uji diagnostik yang

    paling definitif untuk alergi dermatitis kontak atau stomatitis adalah uji

    tempel (patch). Alergen yang diuji diaplikasikan pada kulit dengan maksud

    menimbulkan sedikit daerah alergi dermatitis kontak.

    Bahan kedokteran gigi mngandung banyak banyak komponen

    yang seringkali dikenal sebagai alergen seperti kromium, kobalt, merkuri,

    eugenol, komponen dari bahan dasar resin, colophonium dan formaldehid.

    Reaksi alergi yang berkaitan dengan bahan berbasis renin mempengaruhi

    tidak hanya pasien tetapi juga tenaga kedokteran gigi yang bekerja dengan

    bahan-bahan tersebut.

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    30/31

    30

    BAB III

    PENUTUP

    3.1Kesimpulan

    Pada sifat fisik dan mekanis dental material dipengaruhi oleh adanya stress

    yang akan menimbulkan beberapa aplikasi gaya. Ketiganya memiliki pengaruh

    besar terhadap kerja suatu benda yangmenimbulkan suatu perubahan ditunjang

    dengan adanya suatu sifat mekanik :tekanan, modulus young dan dinamis serta

    elastik, kekerasan, kekuatan dan juga kekentalan dan juga adanya sifat fisik yang

    berperan dari sifat bahan dan warna bahan yang digunakan.

    Pada penggunaan bahan-bahan material sangat bervariasi, dimana bahan-

    bahan tersebut memiliki peranan ditiap-tiap kebutuhan yang berbeda. Fungsi

    bahan-bahan dental juga sangat bervariasi, tergantung dengan komposisi yang

    ada.

    3.2

    Saran

    a. Sumber dari pembuatan makalah harus diperluas.

    b. Penjelasan lebih runtut untuk makalah yang selanjutnya.

  • 8/10/2019 biomaterial KG

    31/31

    DAFTAR PUSTAKA

    Anusavice, Kenneth J. 2004. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta:

    EGC