BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan

39
B I O L O G I

Transcript of BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan

B I O L O G I

Petunjuk

Petunjuk Home

Rangkuman

Video

Profil

Next

Referensi

Evaluasi

Sistem ekskresipada manusia

Sistem ekskresipada hewan

Limbah Hasil Metabolisme

Limbah Hasil Metabolisme

Beberapa zat sisa metabolisme yang bersifat racun (toksik) bagi tubuh antara lain adalah limbah yang mengandung Nitrogen.

Nitrogen ini di hasilkan ketika makanan di ubah menjadi karbohidrat dan lemak. Sebagian lagi di hasilkan ketika makanan menjadi energi.

Amonia Urea Asam urat

Hasil deminasi yang terjadi terutama di dalam hati

Sistem pembentukan urea terjadi di

hati.

Asam urat, berasal dari pemecahan

asam nukleat

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia adalah ginjal. Ginjal atau ren berbentuk seperti biji buah kacang

merah (kara/ercis).

Ginjal terletak di kanan dan di kiritulang pinggang yaitu di dalam ronggaperut dan dinding tubuh dorsal. Ginjalberjumlah dua buah dan berwarna merahkeunguan. Ginjal sebelah kiri terletaklebih tinggi di bandingkan ginjal sebelahkanan

1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh

2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit

tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh

manusia5. Menghasilkan zat hormon yang berperan

membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

Fungsi

Kerja Gin

jal P

rose

s Kerja G

injal

Pro

du

ksi Urin

eG

anggu

an G

injal

Ginjal

Paru-paru

Hati

Kulit

Ginjal

Penyaringan (filtrasi)

Terjadi

Glomerulus

Hasil

Urine primer (UP) /filtrat glomerulus (FG)

Komposisi

Darah tanpa protein,kaya zat berguna

Penggumpalan

( Augmentasi)

Terjadi

Tubulus kontortus distalis (TKD)

Terjadi

Urine

Komposisi

Ada ion H,ion K,ureum ++,ada keratin

Kerja Ginjal

Di bagi menjadi 3 proses

Penyerapan kembali (reabsorpsi

Terjadi

Tubulus kontortus proksimal (TKP)

Hasil

Urine sekunder (US) / Filtrat Tubulus

Komposisi

Tidak sama UP, tanpa zat berguna

Proses Kerja Ginjal

Zat –zat uretik

Volume larutan

Emosi Suhu

Volume larutan dalam darah berpengaruh

terhadap produksi urin. Jika kurang

minum maka konsentrasi air di

dalam darah menjadi rendah. Hal

ini menyebabkan hiposis

mengeluarkan ADH

Emosi dapat merangsang peningkatan

atau penurunan volume pada urin

Jika suhu internal dan eksternal naik di atas normal, maka

kecepatan respirasi meningkat. Meningkatnya reabsorpsi dan berkurangnya aliran darah di

glomerulus mengurangi volume urin. Sebabnya jika terjadi

cuaca panas kita jarang buang

air kecil.

Misalnya pada kopi,teh dan alkohol akan menghambat reabsorpsi ion Na+. Akibatnya akan sering buang air kecil. Pengeluaran urin secara berlebihan diuresis

Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urin

Nefritis , Terjasi karena infeksi oleh bakteri streptococcus. Akibat infeksi ini protein dan sel-sel darah keluar bersama urin. Kadar urea dalam darah menjadi tinggi sehingga penyerapan air terganggu akibatnya air akan tertimbun di kaki ( kaki bengkak).

Batu Ginjal, terjadi karena stagnasi urin. Biasanya terjadi karena orang kurang minum sehingga terjadi penggumpalan serta

kristalisasi zat – zat yang seharusnya di buang oleh tubuh. Batu ginjal ini dapat terbentuk di dalam kantung kemih atau ginjal.

Gangguan pada Ginjal

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi tulang-tulang rusuk paru-paru terdiri dari dua bagian

yaitu paru-paru kanan yang memilki tiga gelambir dan paru-paru kiri meliki dua gelambir

Ginjal

Paru-paru

Hati

Kulit

Pertukaran gas di

dalam

paru-paruT

iga proses pe

ngankutan CO

2F

ungsiParu-paru

FUNGSI

Untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Melalu sistem respirasi

O2CO2

Tiga Proses pengankutan CO2

Terlarut dalam plasma

darah sebanyak 7-

10%

Berikatan dengan

hemoglobin sebanyak 20

%

Dalam bentuk ion HCO3

melalui proses pertukaran

klorida sebanyak 70

%

Di dalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen sel-sel darah merah

menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan di bawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air di

lepaskan dan di keluarkan dari paru-paru melalui hidung.

Proses pertukaran gas di dalam paru-paru

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh terdapat di rongga perut sebelah kanan atas yang memilki warna

kecoklatan

Ginjal

Paru-paru

Hati

Kulit

Hati

bertugas

Fungsi

Hati b

erperan

Hati S

truktur Hati

Struktur Hati Hati pada bagian luar dilengkapi oleh

selaput tipis yang disebut selaput hati (kapsula hepatica). Dalam jaringan

hati terdapat beberapa pembuluh darah. Pembuluh arteri hepatikus dan vena portal

hepatikus mengalami percabangan yang disebut sinusoid. Sinusoid pada vena portal hepatikus akan membentuk vena. Jaringan

hati ini tersusun oleh sel-sel hati yang disebut hepatosit. Antar lapisan hepatosit

dipisahkan oleh lakuna, sedang antara hepatosit satu dengan yang lain dipisahkan

oleh kanalikuli yang merupakan tempat dihasilkannya empedu.

Kanalikuli-kanalikuli ini kemudian bergabung membentuk pembuluh empedu yang berfungsi mengangkut cairan empedu menuju kantong empedu. Kantong empedu sebagai tempat penyimpanan sementara sebelum empedu dialirkan ke duodenum. Pada sinusoid terjadi spesialisasi sel yang membentuk sel

kupffer. Sel kupffer ini mempunyai sifat fagositosis. Apabila dalam proses pencernaan di usus halus terdapat organisme asing atau zat-zat berbahaya maka sel-sel ini akan menghancurkan organisme

asing atau zat berbahaya tersebut dengan cara fagositosis. Dari proses penghancuran ini akan menghasilkan pigmen bilirubin. Bilirubin kemudian dialirkan ke kanalikuli dan diekskresikan sebagai

empedu.

•Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)

• Merombak kelebihan asam amino

•Menawarkan racun

• Tempat pembentukan urea

Menghasilkan empedu

Berupa cairan kehijauan tersimpan pada kantong empedu (vesikafelea) ph

sekitar 7-7,6 mengandung : -kolestrol

-garam mineral -pigmen (zat warna empedu) atau

Bilirubin dan biliverdin

Fungsi

Hati berperan juga dalam pembentukan urea melalui daur ornitin,yang kemudian dibawa ke ginjal

dan di ekskresikan dalam bentuk urin.

Di sel-sel tubuh

NH3+sitrusin

Argirin

Di sel-sel hati

Ornitin + NH3 +

Co2 + Urea

Arginase

Sel hati juga bertugas merusak eritrosit atau di sebut histiosit. Hemoglobin akan di uraikan menjadi senyawa zat besi

(Fe) , Globin, dan hemin.

Kulit

Selain berfungsi menutupi permukaan tubuh, kulit juga sebagai alat pengeluaran atau sistem ekskresi Aktifitas tubuh,suhu lingkungan,

makan-makanan, kondisi dan kesehatan, dan keadaan emosi

Air, garam-garam , garam dapur (NaCl), sisa metabolisme sel, urea,serta asam .

Fungsi

Keluarnya keringat di pengaruhi oleh

Keringat manusia menghasilkan

Kulit

Hati

Paru-paru

Ginjal

Kelainan

pad

a kulit

Pro

ses pem

ben

tukan

K

eringat

Proses pembentukan keringat

Bila suhu tubuh meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini

mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah

maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat

yang keluar membawa panas tubuh. Sehingga sangat penting untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Ketika suhu di kelilingi kita

panas maka kulit akan mengatur suhu tubuh dengan cara mengeluarkan keringat dan urin yang di hasilkan lebih sedikit, dan

sebaliknya

Kelianan pada kulit

Kelainan yang di alami oleh para reamaja adalah jerawat Terjadinya jerawat ketika lubang kecil di permukaan kulit terbuka pori-pori tersebut di namakan folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar minyak. Ketika kelenjar minyak tersebut berlebihan pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini di sebut komedo

Sistem Ekskresi Pada Hewan

Ekskresi pada Invertebrata

Ekskresi pada Vetebrata

Invertebrata

Pada hewan invertebrata belum terdapat sistem ekskresi. Untuk itu, hewan invertebrata memliki alat dan cara ekskresi tersendiri yang harus di

keluarkan dalam tubuhnya.

Sistem ekskresi pada protozoa

Sisa metabolisme Organel ekskresi protozoa

Bekerja

Sistem ekskresi colenterata dan Porifera

Pengeluaran sisa metabolisme secara difusi

Sisa metabolisme Berupa vakuloa berdenyut

Secara periodik untuk mengatur kadar air dalam sel

Dari sel tubuh ke epidermis

Invertebrata

Sistem ekskresi cacing pipihPengeluaran sisa metabolisme pada caing pipih dan pita

Sistem ekskresi pada insecta

Zat-zat sisa metabolisme di serap di cairan jaringan oleh pembuluh malpighi bagian ujung distal. Bagian ini cairan masuk ke bagian proksimal pembuluh malpighi dan membentuk kristal asam urat yang masuk ke usus belakang dan keluar bersama feses.

Alat ekskresinya pembuluh Malpighi ,malpighi melekat pada ujung interior usus belakang.

Di sebut sel api karena gerakannya seperti nyala api. Sel api menyerap sisa metabolisme dari sel-sel di sekitarnya lalu mengalirkan ke sisa metabolisme dengan gerakan ke sillia.

Invertebrata

Sistem ekskresi Annelida

metanefidiumAlat ekskresi cacing tanah

Berbentuk tabung yang terdapat di setiap segmen tubuhnya.

Ujung yang terdapat dalam segmen terbuka dan berbentuk corong berssilia

Ujung lainnya yang bermuara keluar tubuh

Nefrostom Nefridiofor

Vertebrata

Alat ekskresi yang utama pada vertebrata GINJAL

Ginjal yang berkembang pada fase embrio vertebrata selain mamalia embrio berudu dan larva amphibia yang lainnya.

Tipe ginjal

Struktur Ginjal

prenefros

Mesonefros

MetanefrosMesonefros akan berubah menjadi metanefros selama masa

perkembangan embrio

Ginjal pada embrio sebagai vertebrata,ikan dewasa dan amphibia dewasa . pada reptilia burung dan mamalia dewasa.

Ginjal yang berkembang pada fase embrio vertebrata selain mamalia embrio berudu dan larva amphibia yang lainnya.

Holonefros Akrinefros

A. Sistem ekskresi pada Ikan

Alat ekskresi pada ikan sepasang GINJAL MESONEFROS

Mesonefros

o sempit memanjang berwarna cokelat dan pada ujung interiornya berhubungan dengan sistem reproduksi

Bentuk ginjal

Mekanisme ekskresi pada ikan

Ikan tawar cairan tubuh ikan tawar bersifat hiperosmotik. Untuk mengatasi masalah kelebihan air dan kekurangan ion, ikan biasanya tidak banyak minum. Tubuhnya di selimuti lendir untuk mencegah masuknya air secara berlebihan.

Ikan Laut ikan yang hidup di air laut mengekresikan sampah nitrogen yang kurang beracun yaitu trimetilamin oksida(TMO). Ginjal ikan air laut tidak memilki glomerulus. Akibatnya tidak terjadi ultrafiltrasi di ginjal dan urin terbentuk oleh sekresi garam-garam dan TMO yang berkaitan dengan osmosis air.

Sistem ekskresi pada Amphibia

o Alat ekskresi berupa ginjal mesonefros Alat ekskresi pada

GINJAL MESONEFROS

Berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat ekskresi pada stadium embrional

menghilang

Pada katak jantan, saluran ginjall bersatu dengan saluran kelamin.

Sebaliknya, pada katak betina saluran ginjal dan saluran kelamin terpisah.

Sistem ekskresi pada Reptilia Hasil ekskresi Reptilia

Asam urat

Asam urat yang di keluarkan oleh reptilia berbentuk pasta (bubur) berwarna putih.

•Sistem ekskresi Aves

Alat ekskresi burung GINJAL METANEFROS

Burung tidak memiliki vesika urineria sehingga hasil ekskresi dari ginjal di salurkan langsung ke kloaka melalui ureter. Air dalam tubuh di peroleh melalui reabsorpsi tubulus. Di dalam kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam

tubuh.

Contohnya pada burung laut , misalnya camar selain mengekresikan asam urat

juga mengeksresikan garam. Karena burung laut meminum dan makanan yang mengandung garam . larutan garam mengalir ke rongga hidung

kemudian keluar lewar nares luar dan akhirnya garam menets di ujung paruh.

Rangkuman Sistem ekresi pada manusia

Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari dalam tubuh. Organ-organ ekrskresi dalam tubuh manusia .

aKulit (integumen) merupakan organ ekskresi keringat, minyak, dan garam-garam mineral.

bParu-paru mengekresikan C02 dan uap air (H2O).

cHati mengekresikan empedu.

dGinjal mengekresikan pembentukan urin

Urin terbentuk melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Penyakit yang menyerang sistem ekskresi contohnya, batu ginjal, diabetes insipidus, diabetes militus, nefritis,albuminuria.

Dialisis darah merupakan proses bekerjanya ginjal buatan untuk menolong penyakit gagal ginjal kronis. Penderita ginjal kronis dapat di obati dengan transplantasi ginjal.

Invertebrata memiliki alat ekskresi yang sederhana, antara lain dengan seluruh permukaan tubuh, nefridum,protonefridum, metanifrdum.

Alat ekskresi pada ikan adalah ginjal mesonefros , ekskretnya berupa amonia. Alat ekskresi burung adalah ginjal metanefros ekskrestnya berupa asam urat berbentuk kristal dan bercampur feses. Alat ekskresi reptilia adalah ginjal metanefros ekskretnya adalah asam urat yang berbentuk bubur.

Festi Okayasari 1113016100052

Program studi pendidikan biologi Jurusan pendidikan ilmupengetahuan alam

Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan Universitas islam negeri syarif hidayatuullah

Jakarta 2015

Pilihan Ganda

Referensi

Naryati Sri. Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga

Http://p4tkipa.net/modul/tahun2006/SMP/biologi/sistem%20ekskresi%20.MUTAKHIR.pdf.

http:youtube.com/wacth20=lhr5kq0908k

http:youtube.comwacth?v=c5yk-p52jk

http://youtube.com/wacth?v=xwdqojh7hzw

http://youtube.com/wacth?v=-z-dfejnkyo