Biologi Sel
-
Upload
sufhy-madagascar-de-daffodil -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of Biologi Sel
TUGAS BIOLOGI SELLISOSOM DAN RIBOSOM
Disusun Oleh :Rama Dhona
Sufi Dwimasani
Kelompok : 5Dosen Pembimbing :
Jumiati,M.Pd
PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNINGT.A 2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat dan
karuninya akhirnya karya tulis ini dapat diselesaikan. Karya tulis ini dibuat dalam rangka
menyelesaikan tugas biologi sel yang berjudul Lisosom dan Ribosom
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
tuhan yang maha esa karena telah membimbing saya seluruh dalam menyelesaikan karya
tulis ini.
Akhir kata, penulis menyadari dalam karya tulis ini tidak akan terlepas dari kesalahan
dan kekurangan baik dalam tulisannya maupun dalam bentuk bahasanya. Untuk itu penulis
dengan senang hati akan menerima segala kritik dan sarannya, demi kemajuan bersama.
Pekanbaru, Oktober 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lisosom........................................................................................2
2.2 Fungsi Lisosom..............................................................................................2
2.3 Pengertian Ribosom.......................................................................................5
2.4 Struktur Ribososm..........................................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN............................................................................................10
3.2 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Salah
satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai “dogma sentral,” adalah DNA yang
digunakan untuk membuat RNA, yang, pada gilirannya, digunakan untuk membuat protein.
Urutan DNA gen disalin ke RNA (mRNA). Ribosom kemudian membaca informasi dalam
RNA dan menggunakannya untuk membuat protein. Proses ini dikenal sebagai translasi;
yaitu, ribosom “menerjemahkan” informasi genetik dari RNA menjadi protein. Ribosom
melakukan hal ini dengan mengikat sebuah mRNA dan menggunakannya sebagai template
untuk urutan yang benar asam amino pada protein tertentu. Lisosom memiliki
keanekaragaman morfologi. Berbentuk agak bulat dan dikelilingi oleh membran tunggal
bilayer yang digunakan untuk mencerna makromolekul. Yang khas dari lisosom adalah terdiri
atas sekitar 50 enzim hidrolitik yang berbeda yang dihasilkan di dalam RE kasar. Enzim ini
disebut dengan lisozom. Enzim-enzim ini dapat menghidrolisis semua bentuk makromolekul
antara lain polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Enzim hidrolisis tersebut
bekerja optimum pada pH asam (sekitar 4,6). Kondisi asam ini dihasilkan dari pompa proton
di membran organel. Lisosom dapat mempertahankan kondisi asam ini dengan cara membran
lisosom memompa ion hidrogen dengan menghunakan bantuan ATP dari sitosol ke dalam
lumen lisosom
1
BAB II
RIBOSOM DAN LISOSOM
A. Lisosom
Lisosom adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran, produk atau hasil ER
kasar dan golgi aparatus. Lisosom merupakan kantung terikat membran yang berisi enzim
hidrolitik yang digunakan untuk mencerna makromolekul. Nama lisosom berasal dari dua
kata Latin yang berarti badan pemecahan. Terdapat enzim lisosom yang dapat menghidrolisis
protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat. Enzim-enzim tersebut bekerja sangat baik
pada keadaan asam kira-kira pada ph 5.Struktur Lisosomal. Membran lisosom sebagai suatu
kompartemen di mana enzim pencernaan disimpan secara aman terpisah dari bagian
sitoplasma yang lain. Untuk menyediakan pH asam bagi enzim hidrolitik,membran lisosom
mempunyai pompa H+ yang menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Membran lisosom
juga sangat terglikosilasi yang dikenal dengan lysosomal-associated membrane proteins
(LAMP). Sampai saat ini sudah terdeteksi LAMP-1, LAMP-2, dan CD63/LAMP-3.LAMP
berguna sebagai reseptor penerimaan kantong vesikel pada lisosom.2. Enzim
Hidrolitik Enzim hidrolitik dibuat pada retikulum endoplasma, yang mengalami pemaketan di
badan Golgi dan kemudian ke endosom lanjut yang nantinya akan menjadilisosom. Untuk
prosesnya ini, enzim ini mempunyai molekul penanda unik, yaitu manosa 6-fosfat (M6P)
yang berikatan dengan oligosakarida terikat-N. Fungsi utama lisosom adalah berperan dalam
pencernaan intrasel. Fungsi lisosom ada 3 yaituendositosis, fagositosis, dan autofagi.
1. Endositosis Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar ke dalam sel melalui
mekanismeendositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil
dan tidak beraturan,yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah, ada
yang digunakan kembali(dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom
lanjut. Di endosom lanjut, materitersebut bertemu pertama kali dengan enzim
hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.Terjadi penurunan pH (5) pada
endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
2
2. Fagositosis Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganismeseperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel ataumikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berfusi dengan enzimhidrolitik dari trans golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).
3. Autofagi Proses autofagi untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, organel
yang tidak berfungsi lagi. Bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi
organel dan membentuk autofagosom. Lalu autofagosom berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut).
Proses ini berguna pada sel hati,transformasi berudu menjadi katak, dan embrio
manusia.
Lisosom memiliki beberapa tipe fungsi pencernaan. Lisosom bergabung dengan vakuola
makanan, sehingga makanan dapat dicerna enzim yang dimiliki lisosom menjadimolekul-
molekul kecil. Molekul kecil hasilnya meninggalkan lisosom dan digunakan lagioleh sel.
Lisosom juga menghancurkan bakteri yang membahayakan. Sel darah putih kita
memasukkan bakteri ke dalam vakuola untuk mencernakan dinding sel bakteri. Lisosom juga
berfungsi penting pada perkembangan embrio. Contohnya, enzim lisosommenghancurkan
sel-sel selaput yang menghubungkan antara jari-jari pada tahapan perkembangan awal
manusia. Lisosom yang abnormal menyebabkan penyakit yang fatal atau menyebabkan
kematian.
Pada amoeba dan banyak protista lain makan dengan jalan menelan organisme atau
partikel makanan lain yang lebih kecil, suatu proses yang disebut fagositosis (berasal dari
bahasa Yunani, phagein yang berarti “memakan” dan kytos yang berarti wadah. Wadah disini
yang dimaksud adalah sel). Sebagian sel manusia juga melakukan fagositosis, diantaranya
adalah makrofage, sel membantu mempertahankan tubuh dengan merusak bakteri dan
penyerang lainnya. Perusakan sel terprogram oleh enzim lisosomnya sendiri penting dalam
perkembangan organisme. Misal, pada waktu kecebong berubah menjadi katak, ekornya
diserap secara bertahap. Sel-sel ekor yang kaya akan lisosom mati dan hasil penghancuran
digunakan di dalam pertumbuhan sel-sel baru yang berkembang.
3
Pada perkembangan tangan embrio manusia yang semula berselaput hingga lisosom
mencerna jaringan diantara jari-jari tangan tersebut sehingga terbentuk jari yang terpisah
seperti yang kita punyai sekarang.
Berbagai kelainan turunan yang disebut sebagai penyakit penyimpangan lisosom
(lysosomal storage disease) mempengaruhi metabolism lisosom. Seseorang yang ditimpa
penyakit penyimpangan ini kekurangan salah satu enzim hidrilitik aktif yang secara normal
ada dalam lisosom. Lisosom melahap substat yang tidak tercerna yang mulai mengganggu
fungsi seluler lainnya. Pada penyakit Pompe misalnya, hati dirusak oleh akumulasi glikogen
akibat ketiadaan enzil lisosom yang dibutuhkan untuk memecah polisakarida. Pada penyakit
Tay-Sachs, enzim pencerna lipid hilang atau inaktif, dan otak dirusak oleh akumulasi lipid
dalam sel. Untunglah penyakit penyimpangan ini jarang ada pada populasi umum.
Pada masa mendatang mungkin kita dapat mengobati penyakit penyimpangan ini dengan
menyuntikkan enzim yang hilang bersama dengan molekul adaptor yang menargetkan enzim-
enzim untuk penelanan oleh sel dan penggabungan dengan lisosom. Pembentukan lisosom
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke
dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke
sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke
dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan di dalam
sitoplasma. Jadi proses pembentukan lisosom ada dua macam, pertama dibentuk langsung
oleh RE dan kedua oleh golgi. Ada dua jenis lisosom yang dikenal sampai saat ini, yaitu
lisosom primer dan lisosom sekunder. Perbedaannnya adalah, bahwa lisosom primer
merupakan lisosom yang belum digunakan untuk pencernaan/hirolisis, sedangkan lisosom
sekunder merupakan lisosom primer yang telah bekerja dan menyatu dengan membran
fagosom. Secara struktur lisosom terdiri atas enzim-enzim hidrolitik dan membran lisosom.
Enzim-enzim hidrolitik ini jenisnya bermacam-macam, tergantung substrat apa yang akan
dicerna. Enzim-enzim ini disintesis di retikulum endoplasma kasar, lalu dibawa oleh vesikel
terselubung ke badan golgi untuk dikemas dan dihantarkan ke lisosom melalui vesikel
transportasi.
4
Adapun membran lisosom bertujuan untuk melindungi lisosom dari kebocoran, supaya
enzim-enzim hidrolitik di dalamnya tidak keluar dan melahap seluruh isi sel, sehingga sel
menjadi mati/habis.
B. Ribosom
Merupakan butiran kecil nukleoprotein yang tersebar di dalam sitoplasma. Bahan
penyusun ribosom adalah protein dan RNA ribocomal(RNAr). Ribosom ada yang tesebar
bebas di dalam sitoplasma dan ada yang melekat pada endosplasma. F u n g s i n y a , u n t u k
m e l a n g s u n g k a n s i n t e s i s p r o t e i n . R i b o s o m y a n g terdapat di sitoplasma
berguna untuk mensintesis protein yang berfungsi didalam sitoplasma. Sedangkan ribosom
yang berada di endoplasma gunannya untuk sintesis protein yang hasilnya masuk ke lumen
RE. Penemuan Ribosom diplopori oleh G. Garnier yang melaporkan bahwa sel kelenjar
eksokrin mengandung komponen basofil yang banyak. Substansi ini diwarnai dengan
pewarnaan basa. Kemudian Garnier member nama substansi tersebut ergastoplasma atau
cairan kerja. Ergastoplasma sering dijumpai pasda sel-sel dengan tingkat metabolisme tinggi.
Dengan penemuan mikroskopelectron, para ilmuwan mendapati bahwa ergatoplasma
merupakan sejumlah granula dengan ukuran 20 nm dan sering ditemukan di membrane
reticulum endoplasma Ribosom merupakan organel sel yang berperan dalam sintesis protein.
Keabnormalan pada ribosom mengakibatkan dampak serius pada pembentukan enzim hingga
organ. Dengan diameter 20 -25 nm membuatribosom tidak tampak pada mikroskop cahaya.
Ribosom sendiri merupakan bentuk lain dari RNA yang digulung oleh suatu protein. Dengan
mikroskopelectron, ribosom tampak terdiri dari dua sub unit yang memiliki perbedaanukuran,
yang biasa disebut sub unit kecil dan sub unit besar. Terdapat tiga jenis ribosom dalam sel .
Ribosom bebas, ribosom ini terdapat di sitoplasma dan memiliki fungsi membuat beberapa protein
plastid dan mitokondria ( yang tidak diproduksioleh organel tersebut), semua protein yang
berikatan dengan nucleus danbadan mikro, protein yang ditujukan untuk permukaan dalam
membrane plasma dan protein yang berakhir di sitoplasma. Struktur ribosom adalah partikel
kecil kedap-elektron dengan ukuran sekitar20×30 nm. Ribosom tersusun oleh empat jenis RNA
ribosom (rRNA) danhampir 80 protein yang berbeda.(L Carlos Junqueira, MD dkk, 1997 : 31).
Ribosom umumnya terdapat terikat ke retikulum endoplasma dan selaputinti, dan sebagian
lainnya terdapat bebas dalam sitoplasma.
5
Ribosom bertindak sebagai mesin produksi protein dan akibatnya ribosom sangat
melimpah pada sel yang sedang aktif dalam sintesis protein. Sejumlah protein yang
dihasilkan, diangkut ke luar sel. Ribosom eukaryot diproduksi dan dirakit di dalam nukleolus.
Pada prokariot sub unitnya kecil, memanjang, bentuk melengkung dengan 2 ekstremitas,
memiliki 3 digitasi, menyerupai kursi. Pada eukariot, bentuk sub unit besar menyerupai
ribosom E. coli. Protein ribosomal masuk ke nukleolus dan berkombinasi dengan empat
strand rRNA untuk membentuk dua sub unit ribosomal (sub unit kecil dansub unit besar).
Unit ribosom ke luar meninggalkan inti melalui pori inti danmenyatu dalam sitoplasma untuk
tujuan sintesis protein. Bila produksi protein tidak berlangsung, kedua sub unit ribosomal
terpisah.
Struktur dari ribosom memiliki sifat sebagai berikut :
Bentuknya universal, pada potongan longitudinal berbentuk elips.
Pada teknik pewarnaan negatif, tampak adanya satu alur transversal, tegak
lurus pada sumbu, terbagi dalam dua sub unit yang memiliki dimensi berbeda.
Setiap sub unit dicirikan oleh koefisiensi sedimentasi yang dinyatakan dalam
unit Svedberg (S). Sehingga koefisien sedimentasi dari prokariot adalah 70S
untuk keseluruhan ribosom (50S untuk sub unit yang besar dan 30S untuk
yang kecil). Untuk eukariot adalah 80S untuk keseluruhan ribosom (60S untuk
sub unit besar dan 40S untuk yang kecil).
Dimensi ribosom serta bentuk menjadi bervariasi. Pada prokariot, panjang
ribosom adalah 29 nm dengan besar 21 nm. Dan eukariot, ukurannya 32 nm
dengan besar 22 nm.
Pada prokariot sub unitnya kecil, memanjang, bentuk melengkung dengan 2
ekstremitas, memiliki 3 digitasi, menyerupai kursi. Pada eukariot, bentuk sub
unit besar menyerupai ribosom E. coli.
Ribosom umumnya terdapat di retikulum endoplasma dan selaput inti, dan sebagian
lainnya terdapat bebas di dalam sitoplasma. Ribosom bertindak sebagai mesin produksi
protein dan akibatnya ribosom sangat melimpah pada sel yang sedang aktif dalam sintesis
protein. Sejumlah protein yang dihasilkan, diangkut ke luar sel. Ribosom eukaryot diproduksi
dan dirakit di dalam nukleolus.
6
Protein ribosomal masuk ke nukleolus dan berkombinasi dengan empat strand rRNA
untuk membentuk dua sub unit ribosomal (sub unit kecil dan sub unit besar). Unit ribosom ke
luar meninggalkan inti melalui pori inti dan menyatu dalam sitoplasma untuk tujuan sintesis
protein. Bila produksi protein tidak berlangsung, kedua sub unit ribosomal terpisah.
Pemahaman mengenai struktur ribosom telah dikembangkan secara berangsur-angsur lebih
dari 50 tahun, dan semakin banyak struktur yang telah diaplikasikan untuk masalah ini.
Awalnya disebut microsome, ribosom yang pertama diamati pada awal abad 20 sebagai
partikel kecil hampir diluar kemampuan mikroskop cahaya. Pada tahun 1940 dan 1950,
mikroskop elektron pertama menunjukan bahwa ribosom bakteri berbentuk oval dengan
ukuran 29 nm x 21 nm, lebih kecil dari ribosom eukariot, dan bermacam-macam ukuran kecil
tersebut bergantung pada spesiesnya dengan ciri-ciri sekitar 32 nm x 22nm. Dalam
pertengahan 1950an penemuan ribosom adalah pada daerah sintesis protein yang di stimulasi
percobaan untuk menggambarkan struktur patikel ini dengan lebih detail.
Awal proses kemajuan dalam memahami struktur ribosom secara terperinci, tidak datang dari
pengamatan dengan mikroskop elektron tetapi dari analisis komponennya dengan
ultrasentifugasi. Ribosom utuh memiliki koefisien sedimentasi 80s untuk eukariot dan 70s
untuk bacteria, dan masing-masing dapat dipecah atau dibagi dalam komponennya lebih
kecil.
1. Masing-masing ribosom meliputi 2 subunit, pada prokariot subunit ini 60s dan
40s. Pada bakteria adalah 50s dan 30s, dengan catatan koefisien sedimentasi
tidak additive karena hal terebut tergantung pada bentuk seperti halnya masa.
2. Subunit terbesar berisi 3 rRNAs pada eukariot ( 285, 5.85 dan 55 rRNAs ) tapi
hanya ada 2 pada bacteria ( 235 dan 53 rRNAs ). Pada bacteria eukariot
sepadan dengan 5.8 rRNA termuat dalam 23 rRNA.
3. Subunit ribosom mengandung rRNA tunggal pada kedua tipe organisme,
masing-masing sebuah 18s rRNA pada eukariot dan sebuah 16s rRNA pada
bakteria.
4. Kedua subunit berisi berbagai protein ribosomal. Dengan angka-angka yang
lebih detail pada protein ribosom yang kecil disebut S1, S2 dan seterusnya dan
yang besar disebut L1, L2 dan seterusnya. Hanya ada satu dari masing-masing
protein tiap ribosom, kecuali L7, L12 yang ada sebagai dimer.
7
Penyelidikan struktur halus ribosom. Sekali komposisi dasar ribosom eukariot dan
ribosom bakteria diketahui, maka pengamatan dan perhatian di fokuskan pada cara dengan
variasi rRNA dan protein di cocokan bersama-sama. Informasi penting telah disajikan oleh
urutan RNA pertama, perbandingan diantara daerah yang telah di identifikasi dapat berupa
base-pair untuk membentuk komponen struktur 2 dimensi. Gambar : Struktur basa RNA 165
pada E.coli. Hal ini menunjukan pasangan basa standar (G-C, A-U) dinyatakan sebagai
bar/palang dan pasangan basa yang tidak standar (misalnya G-U) dinyatakan sebagai titik.
Hal ini menunjukan bahwa RNA menyediakan sebuah scaffolding dalam ribosom, untuk
protein yang diikat, sebuah interpretasi bahwa dibawah penekanan memainkan peranan aktif
rRNA yang utama pada proses sintesis protein, tetapi meskipun demikian adalah suatu
fondasi yang digunakan untuk penelitian subsequen. Banyak penelitian berikutnya yang
dikonsentarikan pada ribosom bakteri yang lebih kecil dari eukariot dan tersedia dalam
jumlah besar dari sekitar ekstra sel, yang tumbuh dalam kepadatan tinggi dalam kultur cairan.
Sejumlah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari ribosom bakteri :
1. Mempelajari perlindungan nuklease yang memungkinkan kontak antara rRNAs
dan protein untuk di identifikasi.
2. Protein-protein crosslinking yang mengidentifikasi pasangan atau kelompok protein,
yang ditempatkan tertutup dari satu ribosom ke ribosom lain.
3. Mikroskopis elektron secara berangsur telah lebih canggih dan memungkinkan untuk
mengenal struktur ribosom lebih detail. Sebagai contoh, inovasi rapat mikroskopis
imunoelektron, dimana ribosom diberi label dengan anti bodi spesifik sebelum
dilakukan pengujian, dan telah digunakan untuk menempatkan posisi protein ini pada
permukaan atas ribosom.
4. Site directed hydroxyl, penyelidikan radikal dengan menggunakan kemampuan ion
Fe(11) untuk menghasilkan hydroxyl radical yang membelah ikatan RNA
phosfodiester, yang ditempatkan setelah 1 nm dari daerah produksi radicula. Teknik
ini telah digunakan untuk menentukan posisi yang tepat protein ribosom S5 pada
ribosom E. coli. Asam amino berbeda pada S5 telah dilabeli dengan Fe (11) dan
hydroxyl radical diinduksi untuk menyusun kembali ribosom. Posisi pada 16S rRNA
telah di bagi kemudian digunakan untuk menyimpulkan / menduga topologi rRNA
sekitar protein 55.
8
Ditahun-tahun terakhir teknik ini terus meningkat, dilengkapi dengan X-ray
crystallography yang bertanggung jawab untuk mengarahkan pengertian yang mendalam
pada struktur ribosom. Analisis sejumlah data yang difraksi X-ray yang diproduksi cyristal
dari suatu objek yang sama besar, seperti ribosom adalah tugas yang sangat besar terutama
untuk memperoleh struktur yang detail yang cukup informative, tentang bagaimana ribosom
bekerja. Tantangan ini telah dijumpai dan strukturnya telah di simpulkan bahwa ribosomal
protein mengelilingi segmen rRNA mereka, untuk subunit yang besar dan kecil dan untuk
keseluruhan ribosom bakteri yang terlihat pada mRNA dan tRNA. Seperti halnya menyatakan
struktur ribosom ini merupakan informasi terbaru, dan mempunyai dampak penting pada
pemahaman proses translasi.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lisosom adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran, produk atau hasil
ER kasar dan golgi aparatus. Lisosom merupakan kantung terikat membran yang berisi enzim
hidrolitik yang digunakan untuk mencerna makromolekul. Fungsi utama lisosom adalah
berperan dalam pencernaan intrasel. Fungsi lisosom ada 3 yaituendositosis, fagositosis, dan
autofagi. Berbagai kelainan turunan yang disebut sebagai penyakit penyimpangan lisosom
(lysosomal storage disease) mempengaruhi metabolism lisosom.
Merupakan butiran kecil nukleoprotein yang tersebar di dalam sitoplasma. Bahan
penyusun ribosom adalah protein dan RNA ribocomal(RNAr). Ribosom ada yang tesebar
bebas di dalam sitoplasma dan ada yang melekat pada endosplasma. Ribosom diplopori oleh
G. Garnier yang melaporkan bahwa sel kelenjar eksokrin mengandung komponen basofil
yang banyak.
10
D A F T A R P U S T A K A
http:// biozeronine.blogspot.com /2010/05/hemopoiesis .
11