Biologi Sel 1
-
Upload
mheerna-jewelfishy -
Category
Documents
-
view
220 -
download
1
description
Transcript of Biologi Sel 1
A. PENGERTIAN BIOLOGI SEL
Secara terminologi biologi sel berasal dari kata bios yang artinya hidup, logos yang artinya
ilmu, dan cella yang artinya sel. Jadi bologi sel adalah ilmu yang mempelajari tentang semua proses
kehidupan yang ada di dalam sel atau suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang struktur
dan fungsional sel.
B. SEJARAH BIOLOGI SEL
Biologi sel dulu juga dinamakan sitologi yaitu cabang biologi yang baru diakui sebagai cabang
disiplin ilmu sejak akhir abad XIX, walaupun penelitian-penelitian mengenai hal ini telah dilakukan
orang beberapa abad sebelumnya.
Ahli filsafat kuno terutama Aristoteles dan Paracelsus (zaman pembaharuan) telah
berpendapat bahwa hewan atau tumbuh-tumbuhan tersusun atas beberapa bagian, unsur-unsur
atau elemen-elemen yang terulang dan elemen ini bergabung membentuk bangunan atau struktur
tertentu dari makhluk hidup seperti membentuk daun, akar pada tanaman, atau membentuk
segmen atau organ pada hewan.
Beberapa abad kemudian, setelah ditemukan lensa pembesar mulailah penggunaan alat-alat
optik yang kemudian berkembang menjadi mikroskop yang akhirnya semakin sempurna. Dengan
menggunakan alat-alat optik ini penelitian terhadap elemen-elemen atau bagian-bagian makhluk
hidup makin meningkat.
Robert Hooke, seorang saintis Inggris, pertama kali menerangkan dan menamakan sel pada
tahun 1665, ketika ia meneliti suatu irisan dari gabus (kulit batang dari pohon oak dengan
menggunakan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali). Walaupun meyakini bahwa kotak kecil,
atau sel, yang ia lihat hanya dimiliki oleh potongan gabus tersebut, Hooke tidak pernah menyadari
betapa penting penemuannya.
Penyelidikan yang sama dilakukan pula oleh Grew dan Malphigi pada tanaman yang berbeda-
beda dan ternyata ditemukan pula ruang-ruang yang dibatasi oleh dinding selulosa dan kemudian
dinamakan vesikula atau utrikula.
1
Tahun 1674, penerusnya seorang saintis Belanda Anthony van Leeuwenhoek menemukan
organisme yang sekarang kita kenal sebagai organisme uniseluler. Dengan menggunakan butiran-
butiran pasir yang telah ia ubah menjadi kaca pembesar berkekuatan 300 kali,
Leeuwenhoek menemukan suatu dunia mikroba di dalam tetesan-tetesan air kolam dan juga
meneliti sel-sel darah dan sel sperma hewan. Dengan menggunakan mikroskop yang masih sangat
sederhana Leeuwenhoek dapat meneliti sel-sel yang bebas dan melihat adanya bangunan di tengah
sel yang sekarang dikenal sebagai inti sel. Anthony van Leeuwenhoek melakukan banyak
pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan menunjukkan pertama kali pada
dunia ada "kehidupan di dunia lain" yang belum pernah dilihat oleh manusia. Karyanya menjadi
dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini yaitu mikrobiologi.
Setelah penelitian-penelitian tersebut di atas, untuk waktu yang cukup lama yaitu lebih dari
satu abad, penelitian tentang sel ini terhenti sehingga perkembangan pengetahuan tentang sel juga
masih sangat terbatas.
Pada abad XIX barulah dimulai penelitian tentang sel terutama tentang isi sel. Pada tahun
1829, Hertwig mengajukan suatu teori yang disebut teori protoplasma yang menyatakan bahwa sel
merupakan kumpulan substansi hidup yang disebut protoplasma yang di dalamnya mengandung inti
(nukleus) dan bagian luarnya dibatasi oleh dinding sel.
Kemudian tahun 1831 Brown mengemukakan bahwa inti sel merupakan komponen dasar dan
tetap dari sel. Dalam inti sel ini juga dikenal adanya protoplasma sehingga untuk membedakan
protoplasma dalam sel dan protoplasma dalam inti digunakan istilah yang berbeda, yaitu sitoplasma
untuk protoplasma dalam sel dan karioplasma untuk protoplasma dalam inti.
Pada tahun 1839, hampir dua abad setelah penemuan Hooke dan Leeuwenhoek, sel akhirnya
diakui sebagai unit kehidupan yang terdapat di mana saja oleh Matthias Schleiden (ahli Botani) dan
Theodor Schwann (ahli zoologi) dari Jerman. Schwann akhirnya diakui sebagai Bapak dari sitologi
modern karena teorinya yang dikenal dengan nama teori sel. Dalam teori ini dikatakan bahwa semua
makhluk hidup terdiri dari sel-sel. Kemampuan sel untuk membelah diri menghasilkan sel-sel yang
2
baru adalah dasar bagi semua reproduksi dan bagi pertumbuhan dan perbaikan organisme-
organisme multiseluler, termasuk manusia. Teori sel ini merupakan teori yang sangat mendasar
dalam pengembangan biologi sel sehingga
Sejak dikemukakannya teori sel ini kemudian penelitian-penelitian di bidang biologi sel
bertambah meningkat dan banyak ditemukan berbagai penemuan di bidang biologi sel maupun di
bidang ilmu lain yang berkaitan erat dengan biologi sel.
Berdasarkan jumlah sel yang menyusun tubuh makhluk hidup maka Haeckel membagi dunia
hewan menjadi dua kelompok besar yaitu: Protozoa (mempunyai sel tunggal) dan Metazoa
(mempunyai sel banyak).
Penemuan-penemuan penting lainnya dalam bidang biologi sel banyak dikemukakan oleh para
ahli diantaranya penelitian tentang pembelahan sel banyak dikemukakan oleh para ahli diantaranya
penelitian tentang pembelahan sel oleh Fleming pada hewan dan Strassburger pada tanaman,
sampai terungkapnya proses kariokinesis oleh Schleiden tahun1878 dan penemuan kromosom oleh
Waldeyer tahun 1890.
Biologi sel telah mengalami kemajuan pesat pada tahun 1950-an dengan pengenalan
mikroskop elektron. Penelitian-penelitian dalam bidang biologi sel berkembang terus sehingga
berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut dapat dicapai kesimpulan-kesimpulan yang penting
diantaranya:
a) Setiap sel terbentuk atau berasal dari pembelahan sel yang sudah ada.
b) Terdapat kesamaan yang mendasar dalam hal komposisi kimia dan aktivitas metabolisme.
c) Fungsi makhluk hidup secara keseluruhan ditentukan oleh aktivitas dan interaksi dari unit-unit
sel yang ada.
Sel merupakan massa protoplasma berbatas membran dengan sistem organisasi yang sangat
kompleks. Sel bukan merupakan suatu bangunan statis, melainkan sebuah struktur yang sangat
dinamis. Berbagai jenis aktivitas hidup yang berlangsung di dalam tubuh organisme pada dasarnya
berlangsung di dalam sel dengan mekanisme sistem yang sangat harmonis. Aktivitas satu sel
3
menunjang aktivitas sel yang lain membentuk suatu sistem yang sangat harmonis untuk menunjang
sebuah kehidupan yang fungsional. Berikut ini merupakan beberapa materi yang dibahas dalam
cabang ilmu biologi sel.
C. Struktur dan fungsi Bagian-Bagian Sel
Berdasarkan struktur nukleusnya, sel dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sel prokariotik
dan sel eukariotik
a. Sel Prokariotik
Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti. Makhluk hidup uniseluler
termasuk golongan sel prokariotik, contoh bakteri (Bacteria) dan sianobakteri (Cyanobacteria).
Struktur sel prokariotik sebagai berikut.
a) Dinding sel tersusun dari peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai
pelindung dan pemberi bentuk tubuh.
b) Membran plasma tersusun dari molekul lipid atau protein. Membran plasma berfungsi
sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya.
c) Sitoplasma tersusun dari air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim untuk
mencerna makanan secara intraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
d) Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pada membran mesosom terdapat enzim-
enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
e) Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
f) DNA tersusun dari gula deoksiribosa, fosfat, dan basabasa nitrogen. DNA berfungsi sebagai
pembawa informasi genetik yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
g) RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. RNA berfungsi membuat kode-kode
genetik sesuai pesanan DNA, kemudian akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam
amino dalam proses sintesis protein.
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dari sel eukariotik. Contoh organisme yang tubuhnya
tersusun atas sel prokariotik adalah Escherichia Coli
4
b. Sel Eukariotik
Sel eukariotik yaitu sel yang memiliki membran inti dan sistem endomembran. Sistem
endomembran yaitu organelorganel bermembran seperti retikulum
endoplasma, kompleks Golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel hewan dan sel tumbuhan
tergolong sel eukariotik. Struktur sel eukariotik terdiri atas tiga komponen utama yaitu
membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel sel. Adapun keterangan mengenai struktur
selnya sebagai berikut.
a) Membran Plasma
Membran plasma merupakan bagian terluar sel yang melindungi protoplasma.
Membran plasma bersifat selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul
tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion. Membran plasma
berfungsi melindungi isi sel, mengatur ke luar masuknya berbagai zat, dan sebagai tempat
reaksi respirasi dan oksidasi. Membran plasma terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid
(lipoprotein). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid, glikolipid, dan sterol. Lapisan protein
membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan
yaitu lapisan protein perifer dan integral.
b) Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang berada di luar membran inti. Komponen utama
penyusun sitoplasma sebagai berikut.
1) Cairan seperti gel yang disebut sitosol.
2) Substansi genetik simpanan dalam sitoplasma.
3) Sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.
4) Organel-organel sel.
c) Organel Sel
Di dalam sel terdapat banyak struktur kecil yang disebut organel. Organel-organel
sel terdapat dalam sitoplasma. Macam-macam organel penyusun sel sebagai berikut.
5
1) Nukleus (Inti Sel)
Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan diameter
sekitar 10 µm. Nukleus berfungsi sebagai pengendali seluruh kegiatan sel dan pembawa
informasi genetik.
Inti sel terdiri atas beberapa bagian, yaitu membran, kromatin, anak inti (nukleolus), dan
cairan inti (nuclear sap). Cairan inti merupakan cairan yang di dalamnya terdapat nukleolus
dan kromatin. Kromatin mengandung materi genetik berupa DNA serta protein. Ketika sel
membelah, kromosom dapat terlihat sebagai bentuk tebal dan memanjang. Kromosom
adalah cetak-biru (blue print) sel. Kromosom mengatur kapan dan bagaimana sel
membelah diri, menghasilkan protein-protein tertentu, serta berdiferensiasi.
Nukleus merupakan struktur yang jelas terlihat pada saat sel belum membelah diri.
Nukleus terlibat dalam pembentukan ribosom–suatu organel sel yang berperan dalam
pembentukan protein. Nukleus mengatur sintesis protein dalam sitoplasma dengan
mengirimkan pesan genetik dalam bentuk ribonucleic acid (RNA). RNA ini disebut
messengerRNA (mRNA). Pembentukan mRNA terjadi di nukleus berdasarkan instruksi yang
diberikan DNA. Setelah itu, mRNA membawa pesan genetik ke sitoplasma melalui pori
membran inti untuk diterjemahkan di ribosom menjadi protein. Protein ini akan digunakan
untuk menggantikan protein yang hilang, membentuk enzim, atau mengirimkan sinyal
pada bagian sel yang lain. Membran inti memiliki struktur yang sama dengan struktur
membran sel. Di membran inti, terdapat pori atau lubang-lubang yang memungkinkan
keluar-masuknya benda atau zat tertentu. Dengan kata lain, melalui lubang-lubang
tersebut, inti sel ‘berkomunikasi’ dengan bagian-bagian sel serta sel yang lain.
2) Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan jaringan yang tersusun oleh membran yang
berbentuk seperti jala. Terdapat dua tipe retikulum endoplasma yaitu RE kasar dan RE
6
halus. RE kasar adalah RE yang ditempeli ribosom dan tampak berbintil-bintil. RE halus
adalah RE yang tidak ditempeli ribosom. RE memiliki beberapa fungsi berikut.
a) Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).
b) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE kasar).
c) Transportasi molekul-molekul (RE kasar dan RE halus).
d) Menetralkan racun (detoksifikasi).
3) Ribosom
Pada permukaan dalam membran retikulum endoplasma sel eukariotik tersebar
organel-organel. Salah satu organel tersebut adalah ribosom. Ribosom berperan penting
dalam proses pembentukan protein. Pada sel yang aktif, terdapat ribosom dalam yang
banyak. Selain di RE, ribosom banyak terdapat juga di anak inti (nukleolus).
4) Kompleks Golgi
Kompleks Golgi tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen
terbesar dalam sel yang berbentuk seperti kantung yang pipih, dibatasi oleh membran.
Kompleks Golgi mempunyai beberapa fungsi yaitu
a) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
b) Membentuk membran plasma.
c) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel.
d) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.
e) Menambahkan molekul glukosa ketika proses sintesis glikoprotein.
5) Mitokondria
Mitokondria memiliki dua jenis membran yaitu membran luar dan membran
dalam. Kedua membran ini bersifat kuat, fleksibel, stabil, dan tersusun dari lipoprotein.
Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut krista. Tonjolan-tonjolan
tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan agar penyerapan oksigen lebih efektif.
7
Ruangan dalam mitokondria berisi cairan yang disebut matriks mitokondria. Di
dalam matriks mitokondria terdapat enzim pernapasan, DNA, RNA, dan protein.
Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi
oksidatif, dan sistem transfer elektron.
6) Lisosom
Lisosom adalah organel sel yang hanya ditemukan pada sel-sel hewan. Lisosom
berbentuk kantung yang dibatasi oleh membran. Di dalam lisosom terdapat enzim yang
berperan dalam dekomposisi atau penguraian sebagian besar sel. Organel sel lisosom
digunakan oleh sel untuk mencerna molekul-molekul besar. Pada makhluk hidup satu sel,
seperti Amoeba, vakuola makanan bersama lisosom bersatu. Kemudian, enzim yang
terdapat dalam lisosom mencerna makanan tersebut.
7) Sentriol
Organel sel sentriol terdapat pada sel hewan dan jamur. Sel-sel tumbuhan tinggi
tidak memiliki sentriol. Sentriol adalah dua buah organel yang berperan dalam pembelahan
sel. Setiap sentriol terdiri atas sembilan triplet mikrotubulus yang susunannya membentuk
cincin.
8) Plastida
Salah satu organel sel yang khas pada tumbuhan adalah plastida. Plastida
merupakan organel sel menyerupai kantung yang dibatasi oleh dua lapis membran.
Plastida terdapat beberapa macam, yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Ketiganya
dibedakan berdasarkan pigmen yang dikandungnya.
9) Vakuola
Vakuola merupakan organel sel yang terdapat di tumbuhan. Vakuola berisi air
yang terlarut di dalamnya berbagai mineral, gula, asam-asam organik dan bahan-bahan
lain. Sel-sel muda memiliki beberapa vakuola yang berukuran kecil. Namun, pada sel
dewasa satu vakuola yang berukuran besar terkadang mendominasi sel.
8
10) Badan Mikro (Perioksisom)
Perioksisom adalah organel kecil, sferikal yang terikat pada membran serta
mengandung enzim destruktif. Perioksisom berfungsi untuk melindungi sel dari
pengaruh hidrogen perioksida yang merusak. Perioksisom juga berfungsi dalam
metabolisme lipid.
11) Sitoskeleton
Sitoskeleton adalah struktur rangka sel berbentuk jalinan serabut halus yang
membentang di dalam sitoplasma. Fungsi sitoskeleton antara lain untuk mendukung
pergerakan sel, menjaga kestabilan bentuk sel, memberi bentuk sel, memberi
kekuatan mekanik sel, membantu pergerakan kromosom saat sel membelah.
12) Dinding Sel
Salah satu organel sel lagi yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan adalah
dinding sel. Dinding sel berada di bagian luar membran sel. Ketika sel
menyerap air, dinding sel berfungsi mencegah sel menggembung melewati
batas maksimum. Dinding sel biasanya terbuat dari selulosa. Tidak seperti
organel sel lain yaitu membran sel, dinding sel memiliki pori yang dapat
melewatkan hamper berbagai jenis zat. Pada beberapa jenis tumbuhan
dewasa, selnya membentuk dinding sekunder.
9
Daftar Pustaka
dr. Juwono Biologi, dr. Achmad pulfa Juniarto. 2003. Biologi Sel. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Ir. Triwibowo Yuwono, Ph.D.. 2005. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga
Ethel Sloane. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Suryati, S.Si. 2011. Metode Belajar Kilat Biologi. Yogyakarta: Quantum Ilmu
Koes Irianto. 2013. Anatomi dan Fisologi. Bandung: Alfabeta
www.belajar-pintar.blogspot.com
www.ilmupedia.com/akademik/biologi/sejarah-biologi-sel.html
pohonpencil.blogspot.com
http;//FARMASI/SEMESTER 1/BIOLOGI SEL/Organel Sel.htm
13) Nukleus (Inti Sel); merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan diameter
sekitar 10 µm. Nukleus berfungsi sebagai pengendali seluruh kegiatan sel dan pembawa
informasi genetik. Inti sel terdiri atas beberapa bagian, yaitu membran, kromatin, anak inti
(nukleolus), dan cairan inti (nuclear sap). Cairan inti merupakan cairan yang di dalamnya terdapat
nukleolus dan kromatin. Kromatin mengandung materi genetik berupa DNA serta protein.
14) Retikulum Endoplasma; merupakan jaringan yang tersusun oleh membran yang berbentuk
seperti jala. Terdapat dua tipe retikulum endoplasma yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar adalah
RE yang ditempeli ribosom dan tampak berbintil-bintil. RE halus adalah RE yang tidak ditempeli
ribosom. RE memiliki beberapa fungsi, yaitu mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE
halus), menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE kasar), untuk transportasi molekul-
molekul (RE kasar dan RE halus) dan untuk menetralkan racun (detoksifikasi).
15) Ribosom; merupakan Salah satu organel yang tersebar pada permukaan dalam membran
retikulum endoplasma sel eukariotik. Ribosom berperan penting dalam proses pembentukan
10
protein. Pada sel yang aktif, terdapat ribosom dalam yang banyak. Selain di RE, ribosom banyak
terdapat juga di anak inti (nukleolus).
16) Kompleks Golgi
Kompleks Golgi tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen
terbesar dalam sel yang berbentuk seperti kantung yang pipih, dibatasi oleh membran. Kompleks
Golgi mempunyai beberapa fungsi, yaitu tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa,
hemiselulosa, dan pektin,membentuk membran plasma, membentuk kantong sekresi untuk
membungkus zat yang akan dikeluarkan sel, membentuk akrosom pada sperma, kuning telur
pada sel telur, dan lisosom serta menambahkan molekul glukosa ketika proses sintesis
glikoprotein.
17) Mitokondria; memiliki dua jenis membran yaitu membran luar dan membran dalam. Kedua
membran ini bersifat kuat, fleksibel, stabil, dan tersusun dari lipoprotein. Membran dalam
membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut krista. Tonjolan-tonjolan tersebut berfungsi untuk
memperluas permukaan agar penyerapan oksigen lebih efektif. Ruangan dalam mitokondria
berisi cairan yang disebut matriks mitokondria. Di dalam matriks mitokondria terdapat enzim
pernapasan, DNA, RNA, dan protein. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi
sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidatif, dan sistem transfer elektron.
11