Biografi WPAP Community

50
SEKRETARIAT

description

Unggahan

Transcript of Biografi WPAP Community

Menggambar sosok manusia realis mempunyai tingkat kesulitan paling tinggi

SEKRETARIAT

Jl.Merpati Raya Blok Q1/ no.5 bintaro sektor 1, Jakarta Selatan 12330

Website : www.wpapcommunity.com

email: [email protected] | [email protected]

SEKILAS WPAPWPAP ( Wedhas Pop Art Portrait) adalah gaya ilustrasi potret manusia (biasanya figur-figur terkenal) yang didominasi bidang-bidang datar marak warna depan, tengah dan belakang untuk menimbulkan dimensi, yang dibentuk dari garis-garis imajiner tegas dimana bentuk wajah, posisi elemen-elemen anggota wajah dan proporsinya tetap sama dengan potret aslinya dengan proses tracing kreatif yang tidak tunduk 100 persen pada apa yang sedang di trace.SEJARAH WPAPMenggambar sosok manusia realis mempunyai tingkat kesulitan paling tinggi. Kemiripan warna kulit manusia, kehalusan goresan, menjadi sesuatu yang mahal buat Wedha Abdul Rasyid, yang kemudian membuatnya memikirkan cara melukis atau menggambar wajah manusia dengan lebih mudah. Cara yang menurut beliau memungkinkan menghindarkan diri dari keharusan mengolah warna kulit manusia yang sulit, cara tanpa tuntutan ketrampilan yang memadai untuk memulas.

Dan mulailah pada sekitar tahun 1990-1991 beliau mengilustrasikan wajah manusia sebagai kumpulan bidang-bidang datar yang dibentuk oleh garis-garis. Di dalam proses manual beliau menemukan cara yang mudah dan semakin mudah. Tapi semakin mudah cara yang beliau temukan, semakin ragu untuk mengatakan bahwa apa yang beliau hasilkan ini cukup bernilai untuk disebut sebagai karya seni. Walaupun pada kenyataannya karyanya ini mulai digemari pembaca, bahkan pada beberapa kesempatan banyak musisi dunia mengagumi karyanya. Tetapi tetap saja beliau anggap hanya sebagai karya yang paling mudah membuatnya untuk memenuhi tugas beliau sebagai illustrator. Perasaan inilah yang membelenggunya untuk tidak mempublikasikannya secara luas, kecuali untuk pengisi halaman 3 majalahnya.

Memasuki tahun 2007, beberapa orang kenalan berhasil meyakinkan beliau bahwa mereka sampai sekarang masih menyukai dan merasa kangen dengan tampilnya lagi karya yang pada mulanya beliau beri nama Foto Marak Berkotakitu. Puncaknya terjadi pada hari 22 juni 2007. Seorang Ketua jurusan DKV Universitas Multimedia Nusantara bernama Gumelar yang hari itu sengaja ditemuinya, mengatakan bahwa dia yang sudah melanglang jagad itu baru kali ini melihat karya semacam karyanya. Dan melabelkan gaya ini sebagai gaya Wedha dan bahkan beliau berkewajiban untuk meluaskan gaya WPAP ini (yang dikatakan sebagai terobosan baru) kepada semua orang, agar ada yang melanjutkan.

Dengan pemaparan ini kami tidak berharap untuk bisa mengajak semua orang untuk melukis potret dengan WPAP. Tidak, kecuali karena tidak berhak, kami juga beranggapan dan percaya bahwa suatu gaya dalam seni rupa itu tidak boleh dan tidak akan mati, berhenti pada gaya tertentu. Yang kami inginkan hanyalah agar WPAP bisa memperkaya khasanah dunia seni rupa dan bisa dinikmati oleh semua orang. Kemungkinan lain yang beliau bayangkan adalah, dengan mempelajari dan memahami WPAP, akan terbuka peluang yang luas bagi setiap orang untuk bisa menemukan lagi terobosan-terobosan baru dalam melukis potret khususnya, dan dunia seni rupa pada umumnya.

Selama ini setiap kita melihat karya seni rupa pop art, selalu saja yang tersaji adalah karya yang penuh warna meriah, sehingga wajar bila kemudian orang beranggapan bahwa seni rupa po art itu harus warna-warni. Bahkan kemudian imej beragam warna ini dianggap sebagai ciri utama dari seni rupa pop art. Nggak terlalu salah memang, tapi saya kira juga kurang pas betul.

Dalam silsilah seni rupa, seni pop art disebut sebagai keturunan dari seni rupa modern. Orang tua kandungnya adalah dadaisme. Ini menurut Soedarso SP dalam bukunya, Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Batasan seni rupa modern sendiri begitu rumit dan banyak. Yang sering mengacaukan adalah adanya kata modern di situ. Banyak yang keliru menganggap bahwa karya seni rupa yang dibuat di jaman modern, otomatis disebut seni rupa modern. Dari banyak dan rumitnya batasan sebagai cap seni rupa modern, akhirnya para ahli sepakat bahwa faktor kreatifitaslah yang mutlak harus ada pada seni rupa modern.

Kreatifitas dalam proses penciptaan karya seni rupa bisa terjabarkan dalam berbagai aspek.Dimulai dari aspek gagasan,bentuk penuangan gagasan,medium dan seterusnya. Tapi yang paling penting adalah keratifitas dalam aspek penuangan pancaran kesan atau impresi ( etnis jawa menyebutnya roso).Sebenarnya impresi ini bersifat subyektif. Contohnya, bila seorang pelukis terpesona melihat pemandangan yang menurutnya indah, kemudian dia melukis pemndangan alam itu. Dalam proses melukisnya tentu ada dorongan intuitif untuk menuangkan interpretasinya terhadap keindahan yang dilihat sebelumnya. Dan jadilah sebuah lukisan pemandangan yang secara visual, bagi orang lain, berbeda dengan kadaan sebenarnya. Berbeda karena secara kreatif pelukis itu telah meramu interpretasinya dengan impresi awal dari pemandangan alam sebelumnya. Dan ini yang membuat karyanya disebut sebagai seni rupa modern. Akan lain kejadiannya bila pelukis tadi hanya berperan sebagai kamera foto. Dia hanya merekam dan menjajikannya dengan impresi yang sama persis dengan impresi awalnya.Karya semacam ini tidak bisa disebut sebagai seni rupa modern.

Upaya kreatif pengubahan impresi inilah yang ditekankan dalam proses penciptaan karya WPAP. WPAP mengangkat figur-figur yang sudah sangat dikenal atau populer dan menhadirkannya kembali dengan impresi yang berbeda. Impresi ini sering saya sebut sebagai menu rasa.

Menu rasa yang berbeda ini mencuat kuat karena adanya dua faktor penting dalam WPAP. Dua factor itu adalah faceting bentuk yang khas dan permainan warna. Dengan kata lain, kekuatan menu rasa baru itu sangat tergantunge pada kekuatan 2 faktor tadi. Bila salah satu factor itu lemah, tentu menu rasa baru tidak akan optimal hadirnya. Perlemahan ini bisa terjadi dalam pemilihan scheme warna. Walau hasilnya tetap nyaman dipandang, tapi penggunaan warna skin tone akan mendekatkan karya ini pada foto aslinya. Mendekatkan menu rasanya pada menu rasa aslinya. Menu rasa baru tidak tampil dengan kekuatan penuh.

Jelaslah bahwa dalam WPAP hadirnya warna- warni aneh bukanlah tujuan akhir atau goal untuk bisa disebut seni rupa modern, melainkan sebagai sarana demi terciptanya menu rasa baru dari figur yang diangkat. Menu rasa baru sebagai hasil kreatifitas inilah yang diupayakan kehadirannya sebagai syarat seni rupa modern. Itu saja. Wedha Abdul Rasyid

Tulisan AGUS DERMAWAN T. untuk pengantar Pameran Bersama 01 Komunitas WPAP Wedhas Pop Art Portrait di Era Industri Seni Oleh Agus Dermawan T. Kritikus, penulis buku-buku seni rupa. Dalam sebuah diskusi di Taman Ismail Marzuki tahun 1981, pelukis dan penari Bagong Kussudiardja mengatakan bahwa seorang seniman bisa dianggap besar apabila karyanya menghasilkan isme. Yang dimaksud isme adalah pemahaman yang diberangkatkan dari keyakinan wacana dan pemikiran. Sebuah isme biasanya akan melahirkan pengikut. Dan pengikut akan memunculkan sebuah aliran. Sedangkan sebuah aliran, pada waktunya akan melahirkan sejumlah keyakinan wacana dan pemikiran baru. Keyakinan wacana dan pemikiran baru ini akan menghasilkan sub isme, yang dikemudian hari mungkin akan jadi isme baru.

Fakta apa yang dikatakan Bagong Kussudiardja itu memang tercatat dalam sejarah. Affandi adalah pelukis besar, yang kemudian melahirkan Affandisme. Bahkan konon sebagian pelukis akan melewati gaya Affandi sebelum mereka menemukan gayanya sendiri. Begitu pula begitu pula Claude Monet dengan impresionismenya, Picasso dengan kubismenya, Salvador Dali dengan surealismenya, Yue Minjun dengan realisme sinisnya, Basoeki Abdullah dengan realisme romantiknya. Ahmad Sadali dengan abstrak dan abstraksinya. Atau Bagong sendiri dengan koreografi Nusantara-Martha (Graham)nya.

Lalu apabila Wedha dengan pop art portraitnya kini melahirkan isme, -sebut saja Wedhaisme- , apakah sudah waktunya perupa Wedha disebut seniman besar? Tentu kita tidak harus terburu-buru. Meskipun fakta telah menunjukkan bahwa gaya lukisan Wedha sejak dirilis lewat pameran tunggal pada 2008 silam telah melahirkan pengikut begitu banyak. Namun apabila istilah besar belum waktunya disandang, maka sebutan populer mungkin lebih tepat untuk dikenakan.

Keberhasilan Wedha ini cerminan dari upaya perupa kontemporer yang pandai memanfaatkan teknologi informasi modern untuk naik ke langit pembicaraan. Visual karya-karya Wedha yang apik, dengan tentu diimbuh presentasi wacana dan pemikiran, dan dibonusi teknik-teknik pembuatan, diperkenalkan di antaranya lewat FaceBook. Dasi sini kemudian lahir sekumpulan penggemar karya-karya Wedha, yang awalnya dibentuk dalam komunitas deviantart. Yang menarik, dalam komunitas ini Wedha secarta blak-blakan mengajarkan teknik pembuatan karyanya, sehingga bisa diikuti oleh siapa pun yang ingin bergabung dalam barisan Wedhas Pop Art Portrait ( WPAP).

Mungkin tidak ada dalam dugaan Wedha, kegemaran untuk melukis ala Wedha ini sampai lewat tengah tahun 2010 sudah diikuti banyak orang. Dan mereka muncul dari beragam profesi. Dari pegrafis profesional, mahasiswa, fotografer, pengusaha sampai ibu rumah tangga. Untuk ini kita harus menyebut nama Seto Buje, Najeeb, Toni Agustian, Itock Soekarso, Triyanto, Sungging Priyanto, Eva Riny, Toto Haryanto, Toto M Setiawan,Dwee Imoet, Walet Mullz, Stefanie Dyah dst, yang kadang melahirkan karya sangat menyenangkan dan mencengangkan.

Realitas ini selain agak mengagetkan, juga menggembirakan sisi idealis Wedha, yang bernama lengkap Wedha Abdul Rasyid, dan lahir di Cirebon 10 Maret 1951. Saya berkeyakinan, dengan pop art seni rupa akan lebih melibat ke dalam masyarakat Indonesia. Dan masyarakat Indonesia akan lebih masuk dalam penciptaan seni rupa, karena pop art menawarkan kesan bahwa semua orang bisa berpartisipasi. Selama ini saya melihat bahwa pelaku seni rupa pop art selalu orang-orang Eropa dan Amerika. Padahal orang Indonesia juga memiliki peluang besar untuk tampil ke depan., kata Wedha. Lukisan-lukisan Wedha yang disebut pop art itu mengusung potongan-potongan warna, yang ia wacanakan sebagai esensi warna. Berbagai warna yang muncul dalam serpihan geometris ini pada tahap kemudian dihitung dengan rinci untuk dikomposisikan serupa mozaik, sehingga membentuk figur atau benda-benda. Selaras dengan warna-warna hidup yang dipilih, figur-figur yang ditampilkan sebagai obyek adalah tokoh-tokoh populer dalam masyarakat, seperti Jimi Hendrix, Marilyn Monroe, Paul McCartney, Elvis Presley, Bung Karno. John Lennon, Jakob Oetama, Iwan Fals, Barack Obama, personil Slank sampai Agnes Monica. Maka Wedhas Pop Art Portrait itu pun jadilah.

Bagi Wedha esensi warna bukan pada citra pancaran sebagaimana tertulis dalam fisika (merah, kuning, biru), tetapi pada sifatnya : warna depan dan warna belakang, serta warna terang dan warna gelap. Dan partikel-partikel geometris itu tidak harus tampil kaku (sehingga sangat matematis bagai lukisan Mondriaan), tetapi memiliki keluwesan dalam merespon bidang. Baginya, partikel geometris tidak mengandung unsur kurva, lantaran sebuah kurva dianggap terjadi dari rangkaian garis-garis pendek yang berbentuk lurus.

Wedha, yang terkenal sebagai ilustrator, memulai gaya mozaik warna ini sejak tahun 1990-an. Untuk menyingkirkan kebosanannya dalam mengerjakan ilustrasi yang selama itu diacukan kepada realisme, ia mulai mengubah gradasi yang ada dalam skin tone dan drapery menjadi petak-petak warna. Medium yang digunakan adalah pinsil, cat air dan cat poster. Pada awalnya petak-petak warna itu sungkan untuk telak memisahkan diri satu sama lain. Namun pada tahun-tahun berikutnya setiap warna dengan tegas dipisahkan, sehingga mutlak berdiri sendiri, meski dalam komposisinya tetap dalam ikatan yang melengkapi. Ketika era teknologi seni rupa tiba, Wedha mengolah proses penghancuran gradasi itu dengan komputer. Lalu ia pun melukis dengan komputer.

Jajaran foto figur aikon yang yang ditemui di berbagai media ia lebur dengan ganasnya, untuk kemudian dihidupkan lagi dalam kondisi yang lain. Komputer ia program untuk menjadikan figur itu tertumpuk bidang-bidang warna.Wedha lalu meniti, menyeleksi, mengatur, menjinakkan dan menata bidang-bidang warna itu satu persatu. Proses penyusunan warna dan bidang yang rumit tersebut berjalan di bawah pengetahuan dan penghayatannya atas watak dan biografi figur yang digambarkan. Di sini ia bertindak seperti seorang mozaikus menyusun lempeng-lempeng keramik dan kaca. Setelah semua final, lukisan komputer itu dicetak dalam bentuk photo print. Maka Wedha pun masuk dalam proses manual : melukis gambar yang ada di photo print itu ke dalam kanvas, dengan cat akrilik. Karya-karya potret pop art Wedha yang telah diunduh oleh komunitas dunia maya, akhirnya hadir dalam dunia konkrit, dalam kancah industri seni. Pada era post modern, kehadiran karya seni dalam kategori apapun (termasuk fine art) dalam lingkup industri adalah hal yang biasa bahkan niscaya.

Hal ini mengingatkan saya kepada pengalaman sekitar 20 tahun lalu. Pada tahun 1991, di Hotel Hilton Los Angeles saya menyaksikan pameran patung karya Frederic Remington (1861-1909), perupa Amerika yang dikenal dengan obyek-obyek kuda, Indian dan koboi. Dalam pameran itu puluhan patung Remington disuguhkan dalam berbagai ukuran, sehingga bisa untuk ditaruh di taman, di ruang tamu sampai sebagai penindih kertas di meja kantor. Dalam katalogus disebut, bahwa karya-karya besar Remington telah direproduksi secara industrial sejak 1970, dengan label dan kualitas sekelas Remington. Lalu, di mana karya-karya aslinya? Ada di berbagai museum. ***

KOMUNITAS WPAP

Komunitas WPAP lahir dari interaksi sesama penggemar gaya melukis portrait bergaya art pop ini melalui jejaring sosial Facebook yang pada akhirnya berkembang hampir diseluruh wilayah di Indonesia bahkan sampai ke Negara lain. Berdiri pada 27 September 2010 pada Pameran Perdana Komunitas di Grand Indonesia sekaligus sebagai tonggak berdirinya komunitas ini. Anggotanya semakin berkembang pesat yang pada akhirnya menumbuhkan keinginan untuk merilis karya tidak hanya di dunia maya saja sehingga lebih bisa dinikmati public secara langsung. Total sampai awal April 2013 anggota mencapai lebih dari 8300 anggota.

AKTIFITASUntuk lebih mengenalkan WPAP ke khalayak umum baik nasional maupun internasional, Komunitas WPAP bersosialisasi dalam event yang diselenggarakan dalam bentuk pameran karya dan aktifitas lain yang berorientasi sosialisasi public dimana pengunjung dengan banyak segmen kelas menjadi tujuan utama komunitas WPAP. Aktifitas lainnya, penyebaran melalui jejaring social media (facebook) dengan adanya belajar WPAP online di https://www.facebook.com/groups/belajarwpapyuk/ Ada juga aktifitas belajar WPAP secara live di sekretariat utama (Pop Art Cafe) di mentorin oleh member senior dan lulusan kursus tiap angkatannya. Kursus ini sangat terbuka untuk umum dan gratis, dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu ke PIC Kursus. Sampai hari ini sudah meluluskan 3 angkatan, dimana setiap angkatan pesertanya kurang lebih 20 orang.

VISI KE DEPAN WPAP COMMUNITYSebenarnya sejak terbentuk awalnya adalah lebih pada penyebarluasan WPAP itu sendiri, dengan berbagi serta aktif mengikuti kegiatan-kegiatan dimana WPAP bisa masuk di dalamnya. Dan dalam perkembangan berikutnya ada kemajuan yang signifikan dan nilai plus dari perkembangan WPAP ke arah ekonimis. Maka akhirnya diarahkan ke pembentukan jiwa enterpreneurship ke setiap membernya, dimana dengan WPAP bisa dijadikan sumber penghasilan utama, serta mengarah ke badan usaha dan manajemen yang menaungi segala kegiatan didalam komunitas, baik itu untuk pengembangan keilmuannya, organisasinya maupun pengembangan bisnisnya.

WPAP COMMUNITY ITEMSWPAP Website yaitu lini yang bergerak di soft selling, pengembangan keilmuan dan menampung segala kegiatan yang sudah dilakukan komunitas. Di lini ini dilakukan pameran online, penjualan produk-produk WPAP, maupun menambah wawasan tentang WPAP itu sendiri. Alamat: www.wpapcommunity.com

WPAP Produk yaitu lini yang mengurusi hard selling, penjualan langsung di tempat-tempat franchise yang telah ditunjuk oleh manajemen pusat WPAP Community. Barang bisa berupa turunan dari karya WPAP seperti poster WPAP, merchandise dll.Yang sudah bergerak adalah adanya Pop Art Cafe dan House of WPAP 2 di mana di dua tempat ini bisa dijumpai produk-produk yang berciri WPAP

WPAP Program yaitu lini sosialisasi WPAP, bias berupa pameran, roadshow dll. Kegiatan ini bisa untuk pengembangan keilmuan, sosialisasi maupun penjualan. PAMERAN WPAP20101st Wpapcommunity's exhibition27 September - 07 October 2010 - at Mall Grand Indonesia, JakartaVery special moment as it was our first exhibition

2nd Wpapcommunity's exhibition8-10 October 2010 at GAJAH MADA SQUAREURBAN FEVER (JAZZ ON THE SQUARE N' WPAP EXHIBITION)Jember (east Java)

3rd Wpapcommunity's exhibition10 October 2010 - Pasar Seni ITB (Institut Technology bandung), Bandungit was a full day exhibition in a great 4years annual art event

4th Wpapcommunity exhibition06-07 November 2010 at Gandaria City, South JakartaWith charity and campaign to help disaster of Merapi and Mentawai

5th Wpapcommunity exhibition15-17 December 2010 at Pasar Seni FIB UI (Universitas Indonesia)

20116th Wpapcommunity exhibition08 January 2011 Komunitas Anak Langit at Tangerang - Kali Cisadane

7th Wpapcommunity exhibition23 January 2011 at DJOGJA NATIONAL MUSEUMJL. AMRI YAHYA NO.1 WIROBRAJAN -JOGJAKARTAWEDHA-NGAN SPECIAL DISKOMFEST 4ADGI JOGJA CHAPTER /WPAPers JOGJA CHAPTER/ VBK

8th Wpapcommunity exhibitionJAVA JAZZ FESTIVE 2011 (International event)4,5,6 March 2011 Kemayoran, Central Jakarta

9th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition - Multimedia Nusantara UniversityTangerang - Banten9 - 13 May 2011

10th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition Jakarta Clothing 20118-10 July 2011 Summer Fest - Plaza TenggaraBung Karno Sport Stadium

11th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition Eco Generation, Bintaro, South Jakarta24 July 2011

12th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition Rockvolution with FruiteaThe Biggest Indiependent Rock Festival23-24 July 2011, Lapangan D Senayan

13th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition Sunda Kelapa FestiveSunda Kelapa, North Jakarta16 October 2011

14th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition Ancol Art FestiveArt Market, Ancol, North Jakarta18-23 October 2011

15th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition Jakartas Biennale 2011 (coming soon)As Ayodya Park coordinator for South Jakartas Artist Community15 November 2011- 31 December 2011

16th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition East Java Chapter (coming soon)Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang 21-23 November 2011.

17th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition Jakarta Clothing 2011 3 December 2011 End Sale Plaza TenggaraBung Karno Sport Stadium

18th Wpapcommunity ExhibitionWPAP Exhibition - Sudiang Fiesta-Chapter Sulsel12-14 December 2011Pelataran Parkir WARKOP KANDA - Makasar

19th WPAPcommunity exhibition1 day ON AIR Exhibition - -Chapter Jabar31 December 2011 - kaleidoskop 2011"PIKIRAN RAKYAT" Newspaper Exhibition

201220th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition Java Jazz 20122-4 March 2012 Jakarta International ExpoKemayoran - Jakarta

21th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition BandCloth2-4 March 2012 Bandung 22th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition Brunei Darussalam

April 2012, WPAP Brunei Chapter

23th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition ORANGE FESTIVAL

1-3 May 2012 South Sulawesi, UNM Makassar

WPAP Community Sulawesi Selatan

24th Wpapcommunity exhibitionWPAP Exhibition Guntur Reunion12 May 2012 Guntur, Setia BudiSouth Jakarta - Indonesia 25th Wpapcommunity exhibitionWPAP NIRMANA AWARD24-26, May 2012 fX Lifestyle XCentre, F3 AtriumfX Plaza, South Jakarta

26th Wpapcommunity exhibitionWPAP Neo|Uno Mild Roadshow 12 cities in Indonesia19 May-14 July 2012 12 cities - Indonesia 27th Wpapcommunity exhibitionWPAP WPAPComm JATIM

Festival Ekonomi Syariah

June 4th, 2012 Jember, East Java

28th Wpapcommunity exhibitionWPAP Founder Exhibitions-POPCON ASIAJune, 27, 2012 Jakarta Convention Center, Jakarta

29th Wpapcommunity exhibitionWPAP JAKARTA CLOTHING EXPO

SUMMER FESTIVAL

5-8, July 2012

Parkir Timur, Senayan, Jakarta30th Wpapcommunity exhibitionWPAP COMMUNITY SOLO | SIPA (Solo International Performing Art)

September, 28-30, 2012

Solo Indonesia31th Wpapcommunity exhibitionWPAP COMMUNITY BANDUNG-WEST JAVA

September, 28-30, 2012

Braga Festival Bandung

32th Wpapcommunity exhibitionWPAP COMMUNITY MERCU BUANA

Member Recruitment

October, 1-7, 2012

Mercu Buana University

33th Wpapcommunity exhibitionWPAP COMMUNITY SEMARANG

October, 5-7, 2012

UNIKA SOEGIJOPRANOTO

Semarang

34th Wpapcommunity exhibitionWPAP COMMUNITY

DJARUM SUPER MILD JAKJAZZ 2012

19-20-21 October 2012

Istora Senayan Jakarta

351th Wpapcommunity exhibitionWPAP COMMUNITY

Nopember, 17, 2012

KOMPASIANIVAL EVENT

Skenoo Hall Jakarta36th Wpapcommunity exhibitionWPAP COMMUNITY

THE 5TH TOYZMANIA 2012

December, 1-2, 2012

Poins Square, Lebak Bulus, Jakarta

37th Wpapcommunity exhibitionWPAP COMMUNITY in FESTIVAL DOANK

December, 23, 2012

Kandank Jurank Doank

Ciputat, South Jakarta

2013

38th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY in POJOK AKUSTIKWPAPCOMM BANYUMAS RAYAMarch 3rd , 2013Universitas Jenderal SoedirmanBanyumas, Central Java39th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY in 5th International Kampoeng Jazz - March, 23rd 2013Universitas PadjajaranDipati Ukur, Bandung, West Java40th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY in 9th AnniversaryKOMUNITAS JAZZ KEMAYORANApril, 6th 2013Wisma Proklamasi, Jakarta Indonesia41th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY in AGUSTUSAN WPAPCOMM Banyumas 17-08-2013Hotel Aston Banyumas42th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY in Indojass 2013August 30-31, 2013Istora Senayan Jakarta Indonesia43th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY in FESTIVAL MUSEUM with WPAPComm JogjaSeptember 8-15, 201333 Museum, Jogja, Indonesia44th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY in CULTUREFEST 2013, September 27, 2013 - Universitas Indonesia.45th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY in JAKJAZZ 2013, October, 2013 - Istora Senayan Jakarta46th Wpapcommunity exhibition

WPAP GOES TO PARIS, November 12-21, 2013Paris, French201447th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY KELAS BELAJAR WPAPANGKATAN 01 DAN 02May 25th-unlimited , 2014Kandank Jurank DoankCiputat-Tangerang48th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY di PAREKRAF WORKSHOP

Mewakili departemen seni rupa Kemenparekraf

21-24 Mei 2014

Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

49th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY di PPKI Batam 2014

Mewakili departemen seni rupa Kemenparekraf

8 Juni 2014Batam, Indonesia.

50th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY di Transformers Movie 412 Juni 2014 -13 July 2014 Mall Kelapa Gading , Kelapa Gading, Jakarta Utara

51th Wpapcommunity exhibition

WPAP COMMUNITY di KOTA TUA CREATIVE FESTIVAL

Undangan dari ARCHINESIA(asosiasi arsitek Indonesia) dan IMAJI

Gedung Kertaniaga, Kota Tua Jakarta

21-22 Juni 2014

SUSUNAN PENGURUS WPAP COMMUNITYPENGURUS WPAP COMMUNITY KETUA ITOCK SOEKARSOSEKRETARIAT SUNGGING PRIYANTODEPARTEMEN KEUANGAN NETTY HERNANI

SUB DEPARTEMENDEPARTEMEN PENGEMBANGAN USAHAWAH YOU | DIFRATS ARTWORKDEPARTEMEN DISIPLIN KEILMUAN NAJEEB MUHAMMAD-SETO BUJE-RONNIE YAZIDDEPARTEMEN EVENT DAN PROGRAMDIEN YODHADEPARTEMEN KADERISASITOTO M. SETYAWAN-PRAYITNO WIDODODEPARTEMEN KARYA WALET MULLZ DEPARTEMEN IT GUNAWAN SYARIFUDIN

PUBLIC RELATION MENIEK SOERJOSOETANTO-JOHANNAS BACHIR

PENGURUS WEBSITE

www.wpapcommunity.comPENANGGUNG JAWAB ITOCK SOEKARSOREDAKTUR TOTO HARYANTO, TONI AGUSTIAN, NAJEEB MUHAMMAD, SETO BUJE, RONNIE YAZIDMODERATOR(Menyebar sesuai dengan WPAP Community daerah)EVA RINY-NDOP-ACHID RASYID-DWEE IMOET BANGET-RACHMI WIDHIESTI-IIE TILUTEA-IHSAN EKA PUTRA-DMG DUMAS-FACEBOOD BUD-INGGIE DATUAK DJAMBAK-PURWA HAMID-ARIF WICAKSONO-NURIL UWINGX ANWAR SYAFRUDINRAHMAT REKARUPA-THOMAS T-REGS-GUSDWI BALI BAGUS-GAD EKO NUGROHODHODHO CHERBON-EWIN WONGINOVASI PRODUK HOUSE OF WPAPMARKETING WALET MULLZ-DIFRATS ARTWORK-TRI YANTOIT Gunawan SyarifudinHUMAS SUNGGING PRIYANTO-STEFANIE DYAHFINANCE NETTY HERNANIWPAP COMMUNITY DAERAH

WPAP COMMUNITY MEDAN (SUMATRA)WPAP COMMUNITY JAMBIWPAP COMMUNITY PALEMBANGWPAP COMMUNITY BANDUNG DAN JAWA BARAT

WPAP COMMUNITY CIREBON

WPAP COMMUNITY JOGJA

WPAP COMMUNITY SOLO, SEMARANG DAN JAWA TENGAH

WPAP COMMUNITY BANYUMAS RAYA

WPAP COMMUNITY JAWA TIMUR

WPAP COMMUNITY BALI DAN NUSA TENGGARA

WPAP COMMUNITY PALANGKARAYA (KALIMANTAN)

WPAP COMMUNITY SULAWESI TENGAH

WPAP COMMUNITY SULAWESI SELATANWPAP COMMUNITY SAMARINDACONTOH KARYA WPAP

LIPUTAN MEDIA

Liputan oleh TVRI

Sebagai cover tamu di majalah TRUST

Liputan di majalah desain grafis

Liputan di majalah ESQUIRE

Creative Sharing WPAP with founder at UKSW-Salatiga

Liputan di majalah komunitas Kicau Bintaro

Liputan Koran tentang WPAP di koran Warta jateng hari Selasa, 4 Oktober 2011

Liputan Indo Pos

Liputan Media Indonesia DOKUMENTASI KOMUNITAS WPAP

Pembukaan pameran Grand Indonesia

Tutorial sharing pameran Grand Indonesia

Bersama Achmad Albar di Javajazz 2011

Bersama Rhoda Scott di Javajazz 2011

Pameran di komunitas Anak Langit Tangerang

Pameran WPAP di Brunei Darussalam

Setting pameran Grand Indonesia

Pameran WPAP di Universitas Indonesia

Pameran WPAP di Bandung Clothing

Pameran WPAP di Sunda Kelapa

Pameran WPAP di Jambore Seni Rupa Ancol

Seminar dan sharing WPAP di TGP Festival Universitas Indonesia

Pameran dan lelang WPAP di Gandaria City Jakarta Selatan

Pameran WPAP di Institut Teknologi Bandung

Bersama Tetsuo Sakurai di Jakjazz 2012

Pameran Popcon Asia 2012

Liputan di O Channel

Pembukaan gerai House of WPAP 02

Pameran di Braga Festival 2012

Workshop Founder WPAP, Bpk. Wedha Abdul Rasyid di Iran

Saat liputan di acara TV One-Radio Show bersama Sys NS

WPAP ikut andil di Carburator Springs Anniversary Bintaro

WPAP di KOMPASIANIVAL 2012

WPAP di KAMPOENG JAZZ, UNPAD 2013

WPAP di KOMUNITAS JAZZ KEMAYORAN 9th ANNIVERSARY, 2013

WPAP di TRANSFORMER EVENT 04

WPAP di KOTA TUA CREATIVE FESTIVAL