Biogeokimia dan pencemaran

30
Makalah Biologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang interaksi antara organisme - organisme dan lingkungannya. Berbagai ekosistem dihubungkan satu sama lain oleh proses-proses biologi, kimia, fisika. Masukan dan buangan energi, gas, bahan kimia anorganik dan organik dapat melewati batasan ekosistem melalui perantara faktor meteorologi seperti angin dan presipitasi, faktor geologi seperti air mengalir dan daya tarik dan faktor biologi seperti gerakan hewan. Jadi, keseluruhan bumi itu sendiri adalah ekosistem, dimana tidak ada bagian yang terisolir dari yang lain. Ekosistem keseluruhannya biasanya disebut biosfer. Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. Siklus biogeokimia juga berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya. Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara penanggulangannya.

Transcript of Biogeokimia dan pencemaran

Page 1: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang interaksi antara organisme -

organisme dan lingkungannya. Berbagai ekosistem dihubungkan satu sama lain oleh

proses-proses biologi, kimia, fisika. Masukan dan buangan energi, gas, bahan kimia

anorganik dan organik dapat melewati batasan ekosistem melalui perantara faktor

meteorologi seperti angin dan presipitasi, faktor geologi seperti air mengalir dan daya

tarik dan faktor biologi seperti gerakan hewan. Jadi, keseluruhan bumi itu sendiri adalah

ekosistem, dimana tidak ada bagian yang terisolir dari yang lain. Ekosistem

keseluruhannya biasanya disebut biosfer.

Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa

unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk

hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah siklus

unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali

lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme,

tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.

Siklus biogeokimia juga berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Pencemaran

lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan,

karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa

berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk

kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang

lebih luas.

Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama

diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan,

kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan

ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.

Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus

mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan

bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah

yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat mengetahui darimana

pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara penanggulangannya.

Page 2: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 2

1.2. Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang diteliti, dirumuskan :

1. Apa yang dimaksud daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan?

2. Apa saja daur biogeokimia dan bagaimana terjadinya?

3. Apa penyebab timbulnya pencemaran lingkungan?

4. Apa dampak pencemaran lingkungan?

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari makalah ini adalah mengenal daur biogeokimia dan pencemaran

lingkungan. Di dalam makalah ini juga akan membahas mengenai definisi daur

biogeokimia dan pencemaran lingkungan, terjadinya daur biogeokimia, penyebab,

dampak yang diakibatkan dan cara mengatasi pencemaran lingkungan.

1.4. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk menambah wawasan tentang daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan.

2. Mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan akibat dari pencemaran lingkungan.

3. Dapat memberi alternatif pemecahan untuk mengatasi pencemaran lingkungan.

1.5. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini diharapkan:

1. Agar mengetahui daur biogeokimia

2. Agar dapat lebih memahami dan mengerti akan pentingnya menjaga lingkungan

3. Agar mengetahui dampak akibat pencemaran lingkungan.

Page 3: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Daur Biogeokimia

Unsur-unsur kimia ataui mineral dalam ekosistem mengalami siklus atau daur.

Mineral terdapat biomassa pada setiap tingkat trofik akan terus mengalir hingga

kembali ke bagian abiotik. Mineral yang terkandung dalam komponen abiotik dapat

dimanfaatkan kembali oleh komponen biotic.

Dalam daur mineral juga melibatkan proses geologi sehingga disebut daur

biogeokimia. Daur biogeokimia adalah daur mineral dalam bagian abiotik suatu

ekosistem ke komponen biotik, lalu mengalami penguraian menjadi mineral.

Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua

unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di Bumi baik komponen

biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.

Dengan adanya daur biogeokimia, unsur-unsur kimia yang penting bagi

keberlangsungan hidup makhluk hidup tetap ada di Bumi untuk terus dimanfaatkan

oleh makhluk hidup dalam suatu siklus. Jika daur ini terhenti, maka proses kehidupan

juga berhenti, karena itu kelancaran daur biogeokimia sangat penting bagi

keberlangsungan hidup makhluk hidup di bumi.

Daur Biogeokimia

Page 4: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 4

2.2. Macam-macam daur biogeokimia

2.2.1 Daur air

Daur air adalah proses peredaran/perputaran air dari atmosfer ke laut dan

organisme dengan lingkungannya. Perpindahan air dari darat - ke udara – ke

makhluk hidup – lalu kembali ke bumi lagi disebut siklus air.

Dalam Siklus air air dapat ditemukan pada beberapa tempat:

1. Di atmosfer, air berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan

dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di

atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tiga perempat luas permukaan

bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan

laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk

air permukaan tanah dan air tanah.

2. Pada tumbuhan air diperoleh melalui penyerapan akar di dalam tanah. Dalam

tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui

tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh

tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat.

3. Pada Hewan dan manusia , air diperoleh langsung dari air permukaan serta dari

tumbuhan dan hewan yang dimakan. Manusia menggunakan sekitar seperempat

air tanah. Air dari hewan dan manusia sebagian besar keluar dalam bentuk urin

dan keringat.

Page 5: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 5

4. Pada Air tanah dan air permukaan sebagian diperoleh dari hasil ekresi hewan

dan manusia, namun sebagian besar dari hasil penampungan air hujan yang

kemudian ditampung di sungai, di danau dan di laut. Sebagian besar air tersebut

digunakan oleh makhluk hidup terutama manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Sebagian kecil mengalami penguapan akibat panas sinar matahari dan

menjadi uap air di atmosfer.

Siklus air terbagi menjadi 2, yaitu:

Siklus Panjang

Siklus air yang dimulai dari air tanah dan air permukaan yang mengalir ke

sungai kemudian ke danau dan ke laut.

Siklus Pendek

Siklus yang dimulai dengan proses Transpirasi dan Evapotranspirasi dari air

yang terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti oleh Presipitasi atau turunnya air

ke permukaan bumi.

Hal-hal yang dapat mengakibatkan terganggunya daur air, di antaranya:

1. Membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan

2. Menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari

3. Mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain

4. Menebang hutan hingga gundul karena penebangan liar

2.2.2 Daur oksigen

Oksigen (O2) sering mengalami daur yang beriringan dengan karbon (C).

Oksigen diserap oleh organisme untuk respirasi dan pembusukan, kedua proses

terbut membebaskan CO2 ke atmosfer.

Daur O2 yang berlangsung di lapisan atmosfer, biosfer, dan litosfer

bergantung pada fotosintesis. Sumber penghasil oksigen adalah tumbuhan dan

makhluk hidup di laut yang dapat menghasilkan oksigen. Salah satunya adalah

plankton. Dengan kemampuan berespirasi, plankton meghasilkan gelembung-

gelembung oksigen. Secara tidak langsung, plankton dapat membuat awan yang

dapat menahan sebagian sinar matahari yang merugikan. Sehingga plankton bisa

membantu memperlambat proses pemanasan bumi. Selain plankton, ganggang

laut berperan dalam proses siklus oksigen antara lautan dan atmosfer dengan

melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen.

Page 6: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 6

Oksigen yang berasal dari lautan ini akan naik ke atmosfer dan terbawa oleh

angin. Lalu makhluk hidup yang menghisap oksigen ini pun akan mengeluarkan

gas karbondioksida yang kemudian akan terbawa kembali ke lautan dan akan

diproses kembali oleh makhluk hidup yang berada dilaut untuk dijadikan oksigen

kembali.

2.2.3. Daur karbon

Daur karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara

biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi. Daur karbon dalam ekosistem

mencerminkan proses timbal balik antara fotosintesis dan respirasi. Unsur karbon

dalam atmosfer, berupa senyawa karbon dioksida (CO2), digunakan tumbuhan

untuk fotosintesis. Adanya proses respirasi organisme dan pembakaran bahan

bakar fosil akan mengembalikan unsur karbon ke atmosfer.

Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan

oleh jalur pertukaran, yaitu atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula

freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil

carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan

non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil).

Pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika,

geologi, dan biologi. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat

permukaan bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami

pertukaran yang lambat dengan atmosfer.

Page 7: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 7

Diagram dari siklus karbon. Angka dengan warna hitam menyatakan berapa

banyak karbon tersimpan dalam berbagai reservoir, dalam milyar ton ("GtC" berarti

Giga Ton Karbon). Angka dengan warna biru menyatakan berapa banyak karbon

berpindah antar reservoir setiap tahun. Sedimen, sebagaimana yang diberikan

dalam diagram, tidak termasuk ~70 juta GtC batuan karbonat dan kerogen.

Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer bumi adalah gas karbon

dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari

seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun

sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam

menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah

metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau

buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer

telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.

Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara, yaitu:

• Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah CO2

menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih

banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau

hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.

• Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih

mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi

Page 8: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 8

termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman

laut atau interior laut (lihat bagian solubility pump).

• Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi,

organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga

membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses

ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).

• Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak

memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer.

Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik

karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai

untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).

Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:

• Melalui pernapasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan

reaksi eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul

organik lainnya) menjadi CO2 dan air.

• Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Jamur dan bakteri mengurai senyawa

karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi

karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia

oksigen.

• Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung

menghasilkan karbon dioksida. Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara,

produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan

karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer.

• Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium

oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan

menghasilkan juga CO2 dalam jumlah yang banyak.

• Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, CO2 terlarut dilepas kembali ke

atmosfer.

• Erupsi vulkanik akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air,

CO2, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar

hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat

pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan

memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh

terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari

100.000 tahun.

Page 9: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 9

2.2.4. Daur nitrogen

Daur nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur

nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini

dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Beberapa proses penting pada

siklus nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi.

Walaupun terdapat sangat banyak molekul nitrogen di dalam atmosfer,

nitrogen dalam bentuk gas tidaklah reaktif. Hanya beberapa organisme yang

mampu untuk mengkonversinya menjadisenyawa organik dengan proses yang

disebut fiksasi nitrogen.

Fiksasi nitrogen yang lain terjadi karena proses geofisika, seperti terjadinya

kilat. Kilat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, tanpanya tidak

akan ada bentuk kehidupan di bumi. Walaupun demikian, sedikit sekali makhluk

hidup yang dapat menyerap senyawa nitrogen yang terbentuk dari alam tersebut.

Hampir seluruh makhluk hidup mendapatkan senyawa nitrogen dari makhluk

hidup yang lain. Oleh sebab itu, reaksi fiksasi nitrogen sering disebut proses

topping-up atau fungsi penambahan pada tersedianya cadangan senyawa nitrogen.

Vertebrata secara tidak langsung telah mengonsumsi nitrogen melalui asupan

nutrisi dalam bentuk protein maupun asam nukleat. Di dalam tubuh,

makromolekul ini dicerna menjadi bentuk yang lebih kecil yaitu asam amino dan

komponen dari nukleotida, dan dipergunakan untuk sintesis protein dan asam

nukleat yang baru, atau senyawa lainnya.

Asam amino esensial disintesis oleh organisme invertebrata, biasanya

organisme yang mempunyai lintasan metabolisme yang panjang dan

membutuhkan energi aktivasi lebih tinggi, yang telah punah dalam perjalanan

evolusi makhluk vertebrata.

Nukleotida yang diperlukan dalam sintesis RNA maupun DNA dapat dihasilkan

melalui lintasan metabolisme, sehingga istilah "nukleotida esensial" kurang tepat.

Page 10: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 10

Kandungan nitrogen pada purinadan pirimidina yang didapat dari asam amino

glutamina, asam aspartat dan glisina, layaknya kandungan karbon dalam ribosa

dan deoksiribosa yang didapat dari glukosa.

Kelebihan asam amino yang tidak digunakan dalam proses metabolisme akan

dioksidasi guna memperoleh energi. Biasanya kandungan atom karbon dan

hidrogen lambat laun akan membentukCO2 atau H2O, dan kandungan atom

nitrogen akan mengalami berbagai proses hingga menjadi urea untuk kemudian

diekskresi.

2.2.5. Daur fosfor

Daur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input

atau sumber fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor- hingga kembali

menghasilkan fosfor lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur

lainnya, karena tidak melalui atmosfer. fosfor di alam didapatkan dari: batuan,

bahan organik, tanah, tanaman, PO4- dalam tanah. kemudian inputnya adalah hasil

pelapukan batuan. dan outputnya: fiksasi mineral dan pelindikan. fosfor berupa

fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus dan partikel

tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal.

Page 11: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 11

Fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada

tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat

organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai)

menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut

akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak

terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk

fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan

diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Daur fosfor

terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan

mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan

dikembalikan ke daratan.

Peranan fosfor:

1. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor

tidak mungkin ada organic fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam

Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme

membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan

mengubahnya menjadi organic fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organic

fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam

nukleat.

2. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara

luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol,

dan deterjen.

3. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda

(CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada

berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).

Kerugian

1. Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bomb

memiliki sifat utama membakar. Zat fosfornya biasanya akan menempel di kulit,

paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan

menghanguskan serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini

akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir.

Page 12: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 12

2.3. Pengertian Pencemaran lingkungan

Pengertian polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau

dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan

atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam

sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya

(UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan

oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas

pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan

dikendalikan.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.

2. Berada pada waktu yang tidak tepat.

3. Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak

merusak lagi.

2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya

rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam

tubuh sampai tingkat yang merusak.

2.4. Macam-macam Pencemaran

2.4.1 Pencemaran air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas

manusia. Selain mengalirkan air te tempat penampungan air tersebut juga

mengalirkan sedimen dan polutan. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu

oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan

manusia.

Tanda–tanda pencemaran air dapat lihat secara:

a. Fisis, yaitu pada kejernihanair, perubahan suhu, perubahan rasa, dan perubahan

warna air.

b. Kimia, yaitu adanya zat kimia yang terlarut dan perubahan pH.

c. Biologi, yaitu, adanya mikroorganisme di dalam air tersebut.

Page 13: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 13

Akibat pencemaran air:

a. Zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertumbuhan

mikroorganisme.

Limbah yang terkandung dalam air dapat membusuk sehingga pada air

menimbulkan bau yang tidak sedap. Akibatnya kadar oksigen dalam air

berkurang sehingga mengganggu makhluk hidup air lainnya. Sampah organik

pada air akan mengalami penguraian melepaskan nitrat dan fosfat yang

merangsang mikroorganisme seperti ganggang akan tumbuh subur sehingga

akan menutupi ekosistem air. Peristiwa ini disebut eutrofikasi.

b. Zat-zat yang bersifat racun akan membunuh organisme yang hidup di air.

Zat yang bersifat racun contohnya pestisida yang penggunaannya secara

berlebihan sisanya dapat sampai lingkungan air. Karena sisa pertisida itu sulit

diuraikan oleh mikroorganisme. Hal ini akan memyebabkan turunnya

kandungan oksigen dalam air tersebut Dampak penggunaan pestisida disebut

biological magnification yaitu pelipatgandaan bahan pencemar pada organisme

dari organisme tingkat rendah ke organisme tingkat tinggi dengan kadar

polutannya juga semakin tinggi.

Upaya mengatasi pencemaran air dilakukan sebagai berikut:

a. Pengelola industri wajib membuat unit pengelolaan limbah (UPL).

b. Menggunakan pupuk buatan dan pestida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

c. Di rumah tangga wajib membuat unit pengelolaan sederhana.

Penanggulangan dan usaha pemecahan masing-masing masalah tentu harus

berbeda. Sebagai contoh misalnya:

1. Untuk usaha reboisasi atau penghijauan serta pengelolaan daerah air sungai

(DAS) untuk mengurangi intensitas dan volume erosi.

Page 14: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 14

2. Pembatasan penangkapan dengan berbagai cara (musim penangkapan, mata

jaring, jenis alat-alat penangkapan tertentu dan lain-lain).

3. Pengaturan dan pembatasan bahan-bahan pembuangan industri dengan segala

sanksinya bagi masalah pencemaran laut dan wilayah pesisir pantai.

4. Memonitor segala perubahan komposisi biotik dan abiotik dan ekosistem laut

yang menunjukkan telah terjadinya pencemaran, kerusakan, dan gangguan.

Cara menyikapi pencemaran air:

1. Program pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan

1. Mengurangi beban pencemaran badan air oleh indutri dan domestik.

2. Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.

2. Program rehabilitasi dan konservasi SDA dan lingkungan hidup

1. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.

2. Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.

3. Meningkatkan konservasi air bawah tanah.

4. Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati

2.4.2 Pencemaran tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia

masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi

karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;

penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan

sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;

air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung

dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka

ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran

yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.

Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika

bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Menurut bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini.

1. Pencemaran fisik, disebabkan oleh benda-benda yang secara fisik menyebabkan

pencemaran, seperti kaca, logam, kalengkaleng bekas, plastik.

2. Pencemaran kimia, disebabkan oleh pestisida, pupuk, logamlogam berat (Pb, Hg,

Cd, Zn).

3. Pencemaran biologi, disebabkan oleh bakteri (terutama bakteri pathogen), virus,

protozoa, maupun jamur.

Page 15: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 15

4. Pencemaran suara, disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, mobil, kereta api,

pesawat yang tinggal landas, tape recorder yang volumenya terlalu keras.

5. Pencemaran radioaktif, disebabkan oleh unsur-unsur radioaktif alam, limbah

nuklir, kebocoran reaktor nuklir, ledakan bom atom, percobaan senjata nuklir.

Klarifikasi Pencemaran Tanah

1. Pencemaran langsung : Pencemaran ini misalnya terjadi karena penggunaan

pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan limbah yang

tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya.

2. Pencemaran melalui air : Air yang tercemar (mengandung bahan

pencemar/polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu

jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah.

3. Pencemaran melalui udara : Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang

mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga.

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan

― Kromium,merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.

― Timbal menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh

populasi.

― Benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena

leukemia.

― Merkuri (air raksa) dan siklodiena menyebabkan kerusakan ginjal,beberapanya

tidak dapat diobati.

― PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.

― Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.

― Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan

Kematian.

Page 16: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 16

Dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem

1. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia

beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini

dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan

antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat

memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat

memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai

makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah

tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia

asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni

piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi

DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat

kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

2. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada

akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat

menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak

mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini

memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia

derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Langkah pencegahan

1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara

lain dapat dilakukan dengan mengubur sampah-sampah dalam tanah secara

tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk

2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan

oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar. Sampah yang

tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong- potong menjadi partikel-partikel

kecil, kemudian dikubur.

3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan

mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar

dilakukan proses pemurnian.

4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada tangki dalam

jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat

yang jauh dari pemukiman.

5) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai

dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

Page 17: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 17

6) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat

dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

Langkah penanggulangan

1. Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang

tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ

(atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan

ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan

bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan

kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah

tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan

di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki

tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian

diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih

mahal dan rumit.

2. Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan

menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk

memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun

atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

3. Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah

cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah,

agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barang-barang lain yang

bermanfaat.

4. Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata,

berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur

dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan

penyaringan air.5. Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai

lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam

berkurang.

Page 18: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 18

2.4.3. Pencemaran Udara

Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang

mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, yaitu

1) Pencemar Udara Berbentuk Gas

Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke

lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar

udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2

dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2

yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan

bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih

dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat

menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air

dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan

sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat

menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.

2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat

Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel

dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan

sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat

berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk

hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang

Page 19: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 19

telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat

mengganggu kesehatan manusia. Partikel yang mencemari udara dapat berasal

dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor

biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin

berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom

membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh

kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.

Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, antara lain:

1. CO2

CO2 berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil

(batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan

pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi

oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang

sehingga dapat mengakibatkan efek rumah kaca.

2. CO

Gas CO dapat terbentuk saat proses pembakaran di mesin yang tidak sempurna.

Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup

juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil,

sehingga dapat menyebabkan kematian.

3. CFC

Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (CFC).

Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau,

tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk

mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es,

dan penyemprot rambut (hair spray).

Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan

gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya

ultraviolet. Kalau tidak ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai

permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil,

menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina

mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon,

sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon.

Page 20: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 20

4. SO, SO2

Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil

(minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan

air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan

asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati.

Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –

bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula

bangunan gedung dan jembatan.

5. Asap Rokok

Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap

rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk

kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai

gangguan kesehatan lainnya.

Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif.

Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang

tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan. Perokok pasif

memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif.

Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran udara:

1. Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan

(bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu. Rusaknya

bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.

2. Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau

kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat

asam.

3. Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat

menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi

dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik

sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.

4. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.

Pencemaran udara dapat merugikan kesehatan manusia manusia, antara lain:

1. Mata

Menyebabkan mata berair dan pedih Bila senyawa tersebut terdapat dalam

jumlah banyak, penglihatan menjadi kabur.

Page 21: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 21

2. Hidung Tenggorokan, dan paru-paru

Ozon ( O3 ) menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan terasa

terbakar. Ozon juga dapat memperkecil paru-paru.

3. Jantung

CO yang dihirup akan berikatan dengan sel darah merah dan menyebabkan

sel darah merah terhambat dan menyalurkan O2 ke seluruh tubuh. Sakit

pada dada disebabkan oleh rendahnya kadar O2.

4. Otak

Fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah, karena kadar O2 di dalam

otak menurun pada saat CO tertutup.

2.5. Daur ulang limbah

2.5.1 Pengertian limbah

Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun dari hasil

proses teknologi. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran

hewan, tanaman, atau sayuran.Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu

proses produksi baik industri maupun domestic (rumah tangga, yang lebih dikenal

sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak

dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Karakteristik Limbah :

1. Berukuran mikro

2. Dinamis

3. Berdampak luas (penyebarannya)

4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah :

1. Volume limbah

2. Kandungan bahan pencemar

3. Frekuensi pembuangan limbah

2.5.2 Jenis-Jenis Limbah

Berdasarkan sumbernya limbah digolongkan menjadi :

1. Limbah Organik yang mudah busuk. Misalnya, sisa sayuran, sisa makanan,

dedaunan, potongan rumput, dan kotoran hewan.

2. Limbah organik yang tidak mudah membusuk.Misalnya , kertas dan kayu

3. Limbah Anorganik. Misainya, plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi.

Page 22: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 22

4. Limbah anorganik berbahaya. Misalnya, paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus

atau serangga, obat kadaluarsa dan batu baterai bekas, limbah B3.

Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua golongan :

1. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste =

mudah terurai)

Yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti

daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.

2. Limbah yang tidak akan / sangat lambat mengalami perubahan secara alami

(nondegradable waste = tidak dapat terurai)

Misalnya, plastik, kaca, kaleng, dan sampah sejenisnya.

Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Limbah cair . Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang

berwujud cair (PP 82 thn. 2001).

2. Limbah padat

3. Limbah gas dan partikel

4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

2.5.3. Daur ulang limbah dan pemanfaatan ulang limbah

Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak

digunakan, menjadi bentuk lain.

A. Tujuan Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang

Daur ulang dan pemanfatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai

berikut :

1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan

lingkungan.

2. Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.

3. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .

4. Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.

5. Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam

lingkungan.

6. Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat

bertahan hingga 300 tahun ke depan.

Page 23: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 23

B. Langkah Daur Ulang atau Pemanfaatan Ulang

Untuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang, langkah-langkah

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pemisahan

Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan

limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan.

2. Penyimpanan

Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang

tertutup.Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material

limbah tertentu, misalnya kertas bekas atau botol bekas.

3. Pengiriman atau penjualan

Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan

material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan ke pemulung.

C. Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang

Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat dimanfaatkan

melalui daur ulang.

1. Kertas

Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kardus.

Page 24: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 24

2. Gelas.

Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat digunakan untuk membuat

botol, gelas, atau piring yang baru.

3. Aluminium

Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali sebagai kaleng

pengemas.

4. Baja

Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja

baru.

5. Plastik

Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus

(pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak

pelumas, botol minuman, dan botol sampo.

D. Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang

Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau pun

dilakukan melalui proses daur ulang. Berikut ini beberapa macam limbah yang dapat

dirasakan atau dimanfaatkan secaralangsung.

1. Ampas tahu

Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak.Limbah tersebut biasanya

mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan

hewan ternak.

2. Eceng gondok

Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Eceng

gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.

Page 25: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 25

3. Sampah organik

Contohnya daun-daunan dan kotoran ternak.Kedua jenis sampah itu dapat

dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan

tanaman.Keuntungan menggunakanpupuk organik yaitu tidak merusak kesuburan

tanah.

E. Mengurangi Limbah dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Reuse

Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa

pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan

asalnya.Contohnya, penggunaan bahan-bahan plastik / kertas bekas untuk benda-

benda souvenir, bekasban untuk tempat pot atau kursi taman, botol-botol

minuman yang telah kosong diisi kembalidan sebagainya.

2. Recycle

Mengolah kembali (recycle), yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas

dengan caramengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contohnya, kertas

atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekasdan

sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang menjadi

kompos(pupuk).

Proses daur ulang ini juga dapat mengubah sampah menjadi energi panas yang

dikenal denganproses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukan

oleh beberapa industri missal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah padat dalam

bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang ke tanah tetapi

digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.

3. Reduce

Mengurangi (reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat

mengurangi produksi sampah.Misalnya, ibu-ibu rumah tangga kembali kepola

lama yaitu membawa keranjang belanja kepasar. Dengan demikian jumlah kantong

plastik yang di bawa ke rumah akan berkurang(terreduksi). Selain itu bila setiap

orang menggunakan saputangan daripada tissue, di sampingakan mengurangi

sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue dapat terjadi

penghematanterhadap bahan baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dar i

hutan. Kalau setiap orangmelakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang akan

terreduksi per bulan dan beberapa hasil hutan dapat terselamatkan.

4. Replace

Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya

mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama

sampah yang mempunyai sifatsukar diolah dan berbahaya.

Page 26: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 26

5. Refill

Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.

6. Repair

Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agat tidak menambah

produksi limbah.

Page 27: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 27

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

Bahwa dengan adanya daur biogeokimia, unsur-unsur kimia yang penting bagi

keberlangsungan hidup makhluk hidup tetap ada di Bumi untuk terus dimanfaatkan oleh

makhluk hidup dalam suatu siklus. Jika daur ini terhenti, maka proses kehidupan juga

berhenti, karena itu kelancaran daur biogeokimia sangat penting bagi keberlangsungan

hidup makhluk hidup di bumi.

Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak

dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Pencemaran lingkungan

dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3)

Pencemaran Tanah.

Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia yaitu akan

berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak pencemaran yang dilakukan,

maka kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar daerah pencemaran akan

menurun sehingga tidak jarang manusia sering terkena penyakit.

SARAN

Sekiranya pencemaran lingkungan adalah masalah kita bersama, untuk itu selaku

insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan

alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari

lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat

juga terjaganya proses-proses kebutuhan kehidupan.

Page 28: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 28

DAFTAR PUSTAKA

Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira

Putra, Ade. 2012. Makalah Pencemaran Lingkungan,(online),

(http://adeputraselayar.wordpress.com/2012/06/12/makalah-pencemaran-lingkungan/,

diakses Mei 2013)

Wikipedia. 2013. Pencemaran tanah. Online (http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah

, diakses Mei 2013)

Wikipedia. 2013. Siklus karbon. Online (http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon , diakses

Mei 2013)

Page 29: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan petunjuknya sehingga kami dapat menyelesaikan “Makalah

Biologi” ini. Makalah ini kami susun berdasarkan referensi buku pengetahuan dan dari

media internet.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.

Namun kami telah bekerja keras untuk menyusun karya tulis ini, namun tidak akan

mungkin menjadi lebih baik tanpa masukan dan bimbingan pihak lain, juga bantuan dan

kerja sama serta kekompakan anggota kelompok ini, sehingga makalah ini dapat

terselesaikan dengan tepat waktu. Untuk itu ucapan terima kasih sudah sepantasnya kami

sampaikan pada:

1. Bapak Drs. Bambang Ermawan selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungwaru yang telah

memberi izin penyusunan karya ilmiah.

2. Drs. Eko Tjarijanto, guru pengajar biologi, atas bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan makalah ini.

3. Semua rekan-rekan dan pihak lain yang telah membantu dalam kelancaran

penyusunan ini.

Demikian hal yang perlu kami sampaikan, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat

bagi pembaca. Amin.

Tulungagung, Mei 2013

Penyusun

Page 30: Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 30

DAFTAR ISI

Halaman judul ................................................................................................................................................... i

Lembar penyusun ........................................................................................................................................... ii

Kata pengantar ................................................................................................................................................. iii

Daftar isi ................................................................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 2

1.3. Ruang Lingkup ............................................................................................................................ 2

1.4. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 2

1.5. Manfaat Penulisan .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Daur Biogeokimia .......................................................................................... 3

2.2. Macam-macam Daur Biogeokimia ................................................................................. 4

2.2.1. Daur Air ............................................................................................................................ 4

2.2.2. Daur Oksigen ................................................................................................................ 5

2.2.3. Daur Karbon .................................................................................................................. 6

2.2.4. Daur nitrogen ............................................................................................................... 9

2.2.5. Daur Fosfor .................................................................................................................... 10

2.3. Pengertian Pencemaran Lingkungan ............................................................................ 12

2.4. Macam-macam Pencemaran .............................................................................................. 12

2.4.1. Pencemaran Air ............................................................................................................ 12

2.4.2. Pencemaran Tanah ..................................................................................................... 14

2.4.3. Pencemaran Udara ..................................................................................................... 18

2.5. Daur Ulang Limbah ................................................................................................................. 21

2.5.1. Pengertian Limbah .................................................................................................... 21

2.5.2. Jenis-jenis Limbah ...................................................................................................... 21

2.5.3. Daur ulang limbah dan pemanfaatan ulang limbah .............................. 22

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................................................................. 27

Saran ........................................................................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA