Biogeokimia dan pencemaran
-
Upload
ann-novianti -
Category
Education
-
view
637 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of Biogeokimia dan pencemaran

Makalah Biologi 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang interaksi antara organisme -
organisme dan lingkungannya. Berbagai ekosistem dihubungkan satu sama lain oleh
proses-proses biologi, kimia, fisika. Masukan dan buangan energi, gas, bahan kimia
anorganik dan organik dapat melewati batasan ekosistem melalui perantara faktor
meteorologi seperti angin dan presipitasi, faktor geologi seperti air mengalir dan daya
tarik dan faktor biologi seperti gerakan hewan. Jadi, keseluruhan bumi itu sendiri adalah
ekosistem, dimana tidak ada bagian yang terisolir dari yang lain. Ekosistem
keseluruhannya biasanya disebut biosfer.
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa
unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk
hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah siklus
unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali
lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme,
tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
Siklus biogeokimia juga berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Pencemaran
lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan,
karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa
berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk
kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang
lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama
diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan,
kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan
ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus
mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan
bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah
yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat mengetahui darimana
pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara penanggulangannya.

Makalah Biologi 2
1.2. Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang diteliti, dirumuskan :
1. Apa yang dimaksud daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan?
2. Apa saja daur biogeokimia dan bagaimana terjadinya?
3. Apa penyebab timbulnya pencemaran lingkungan?
4. Apa dampak pencemaran lingkungan?
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari makalah ini adalah mengenal daur biogeokimia dan pencemaran
lingkungan. Di dalam makalah ini juga akan membahas mengenai definisi daur
biogeokimia dan pencemaran lingkungan, terjadinya daur biogeokimia, penyebab,
dampak yang diakibatkan dan cara mengatasi pencemaran lingkungan.
1.4. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menambah wawasan tentang daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan.
2. Mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan akibat dari pencemaran lingkungan.
3. Dapat memberi alternatif pemecahan untuk mengatasi pencemaran lingkungan.
1.5. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini diharapkan:
1. Agar mengetahui daur biogeokimia
2. Agar dapat lebih memahami dan mengerti akan pentingnya menjaga lingkungan
3. Agar mengetahui dampak akibat pencemaran lingkungan.

Makalah Biologi 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Daur Biogeokimia
Unsur-unsur kimia ataui mineral dalam ekosistem mengalami siklus atau daur.
Mineral terdapat biomassa pada setiap tingkat trofik akan terus mengalir hingga
kembali ke bagian abiotik. Mineral yang terkandung dalam komponen abiotik dapat
dimanfaatkan kembali oleh komponen biotic.
Dalam daur mineral juga melibatkan proses geologi sehingga disebut daur
biogeokimia. Daur biogeokimia adalah daur mineral dalam bagian abiotik suatu
ekosistem ke komponen biotik, lalu mengalami penguraian menjadi mineral.
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua
unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di Bumi baik komponen
biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
Dengan adanya daur biogeokimia, unsur-unsur kimia yang penting bagi
keberlangsungan hidup makhluk hidup tetap ada di Bumi untuk terus dimanfaatkan
oleh makhluk hidup dalam suatu siklus. Jika daur ini terhenti, maka proses kehidupan
juga berhenti, karena itu kelancaran daur biogeokimia sangat penting bagi
keberlangsungan hidup makhluk hidup di bumi.
Daur Biogeokimia

Makalah Biologi 4
2.2. Macam-macam daur biogeokimia
2.2.1 Daur air
Daur air adalah proses peredaran/perputaran air dari atmosfer ke laut dan
organisme dengan lingkungannya. Perpindahan air dari darat - ke udara – ke
makhluk hidup – lalu kembali ke bumi lagi disebut siklus air.
Dalam Siklus air air dapat ditemukan pada beberapa tempat:
1. Di atmosfer, air berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan
dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di
atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tiga perempat luas permukaan
bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan
laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk
air permukaan tanah dan air tanah.
2. Pada tumbuhan air diperoleh melalui penyerapan akar di dalam tanah. Dalam
tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui
tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh
tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat.
3. Pada Hewan dan manusia , air diperoleh langsung dari air permukaan serta dari
tumbuhan dan hewan yang dimakan. Manusia menggunakan sekitar seperempat
air tanah. Air dari hewan dan manusia sebagian besar keluar dalam bentuk urin
dan keringat.

Makalah Biologi 5
4. Pada Air tanah dan air permukaan sebagian diperoleh dari hasil ekresi hewan
dan manusia, namun sebagian besar dari hasil penampungan air hujan yang
kemudian ditampung di sungai, di danau dan di laut. Sebagian besar air tersebut
digunakan oleh makhluk hidup terutama manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sebagian kecil mengalami penguapan akibat panas sinar matahari dan
menjadi uap air di atmosfer.
Siklus air terbagi menjadi 2, yaitu:
Siklus Panjang
Siklus air yang dimulai dari air tanah dan air permukaan yang mengalir ke
sungai kemudian ke danau dan ke laut.
Siklus Pendek
Siklus yang dimulai dengan proses Transpirasi dan Evapotranspirasi dari air
yang terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti oleh Presipitasi atau turunnya air
ke permukaan bumi.
Hal-hal yang dapat mengakibatkan terganggunya daur air, di antaranya:
1. Membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan
2. Menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari
3. Mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain
4. Menebang hutan hingga gundul karena penebangan liar
2.2.2 Daur oksigen
Oksigen (O2) sering mengalami daur yang beriringan dengan karbon (C).
Oksigen diserap oleh organisme untuk respirasi dan pembusukan, kedua proses
terbut membebaskan CO2 ke atmosfer.
Daur O2 yang berlangsung di lapisan atmosfer, biosfer, dan litosfer
bergantung pada fotosintesis. Sumber penghasil oksigen adalah tumbuhan dan
makhluk hidup di laut yang dapat menghasilkan oksigen. Salah satunya adalah
plankton. Dengan kemampuan berespirasi, plankton meghasilkan gelembung-
gelembung oksigen. Secara tidak langsung, plankton dapat membuat awan yang
dapat menahan sebagian sinar matahari yang merugikan. Sehingga plankton bisa
membantu memperlambat proses pemanasan bumi. Selain plankton, ganggang
laut berperan dalam proses siklus oksigen antara lautan dan atmosfer dengan
melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen.

Makalah Biologi 6
Oksigen yang berasal dari lautan ini akan naik ke atmosfer dan terbawa oleh
angin. Lalu makhluk hidup yang menghisap oksigen ini pun akan mengeluarkan
gas karbondioksida yang kemudian akan terbawa kembali ke lautan dan akan
diproses kembali oleh makhluk hidup yang berada dilaut untuk dijadikan oksigen
kembali.
2.2.3. Daur karbon
Daur karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara
biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi. Daur karbon dalam ekosistem
mencerminkan proses timbal balik antara fotosintesis dan respirasi. Unsur karbon
dalam atmosfer, berupa senyawa karbon dioksida (CO2), digunakan tumbuhan
untuk fotosintesis. Adanya proses respirasi organisme dan pembakaran bahan
bakar fosil akan mengembalikan unsur karbon ke atmosfer.
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan
oleh jalur pertukaran, yaitu atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula
freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil
carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan
non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil).
Pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika,
geologi, dan biologi. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat
permukaan bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami
pertukaran yang lambat dengan atmosfer.

Makalah Biologi 7
Diagram dari siklus karbon. Angka dengan warna hitam menyatakan berapa
banyak karbon tersimpan dalam berbagai reservoir, dalam milyar ton ("GtC" berarti
Giga Ton Karbon). Angka dengan warna biru menyatakan berapa banyak karbon
berpindah antar reservoir setiap tahun. Sedimen, sebagaimana yang diberikan
dalam diagram, tidak termasuk ~70 juta GtC batuan karbonat dan kerogen.
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer bumi adalah gas karbon
dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari
seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun
sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam
menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah
metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau
buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer
telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara, yaitu:
• Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah CO2
menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih
banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau
hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
• Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih
mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi

Makalah Biologi 8
termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman
laut atau interior laut (lihat bagian solubility pump).
• Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi,
organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga
membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses
ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
• Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak
memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer.
Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik
karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai
untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
• Melalui pernapasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan
reaksi eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul
organik lainnya) menjadi CO2 dan air.
• Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Jamur dan bakteri mengurai senyawa
karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi
karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia
oksigen.
• Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung
menghasilkan karbon dioksida. Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara,
produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan
karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer.
• Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium
oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan
menghasilkan juga CO2 dalam jumlah yang banyak.
• Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, CO2 terlarut dilepas kembali ke
atmosfer.
• Erupsi vulkanik akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air,
CO2, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar
hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat
pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan
memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh
terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari
100.000 tahun.

Makalah Biologi 9
2.2.4. Daur nitrogen
Daur nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur
nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini
dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Beberapa proses penting pada
siklus nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi.
Walaupun terdapat sangat banyak molekul nitrogen di dalam atmosfer,
nitrogen dalam bentuk gas tidaklah reaktif. Hanya beberapa organisme yang
mampu untuk mengkonversinya menjadisenyawa organik dengan proses yang
disebut fiksasi nitrogen.
Fiksasi nitrogen yang lain terjadi karena proses geofisika, seperti terjadinya
kilat. Kilat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, tanpanya tidak
akan ada bentuk kehidupan di bumi. Walaupun demikian, sedikit sekali makhluk
hidup yang dapat menyerap senyawa nitrogen yang terbentuk dari alam tersebut.
Hampir seluruh makhluk hidup mendapatkan senyawa nitrogen dari makhluk
hidup yang lain. Oleh sebab itu, reaksi fiksasi nitrogen sering disebut proses
topping-up atau fungsi penambahan pada tersedianya cadangan senyawa nitrogen.
Vertebrata secara tidak langsung telah mengonsumsi nitrogen melalui asupan
nutrisi dalam bentuk protein maupun asam nukleat. Di dalam tubuh,
makromolekul ini dicerna menjadi bentuk yang lebih kecil yaitu asam amino dan
komponen dari nukleotida, dan dipergunakan untuk sintesis protein dan asam
nukleat yang baru, atau senyawa lainnya.
Asam amino esensial disintesis oleh organisme invertebrata, biasanya
organisme yang mempunyai lintasan metabolisme yang panjang dan
membutuhkan energi aktivasi lebih tinggi, yang telah punah dalam perjalanan
evolusi makhluk vertebrata.
Nukleotida yang diperlukan dalam sintesis RNA maupun DNA dapat dihasilkan
melalui lintasan metabolisme, sehingga istilah "nukleotida esensial" kurang tepat.

Makalah Biologi 10
Kandungan nitrogen pada purinadan pirimidina yang didapat dari asam amino
glutamina, asam aspartat dan glisina, layaknya kandungan karbon dalam ribosa
dan deoksiribosa yang didapat dari glukosa.
Kelebihan asam amino yang tidak digunakan dalam proses metabolisme akan
dioksidasi guna memperoleh energi. Biasanya kandungan atom karbon dan
hidrogen lambat laun akan membentukCO2 atau H2O, dan kandungan atom
nitrogen akan mengalami berbagai proses hingga menjadi urea untuk kemudian
diekskresi.
2.2.5. Daur fosfor
Daur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input
atau sumber fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor- hingga kembali
menghasilkan fosfor lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur
lainnya, karena tidak melalui atmosfer. fosfor di alam didapatkan dari: batuan,
bahan organik, tanah, tanaman, PO4- dalam tanah. kemudian inputnya adalah hasil
pelapukan batuan. dan outputnya: fiksasi mineral dan pelindikan. fosfor berupa
fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus dan partikel
tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal.

Makalah Biologi 11
Fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada
tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat
organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai)
menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut
akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak
terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk
fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan
diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Daur fosfor
terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan
mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan
dikembalikan ke daratan.
Peranan fosfor:
1. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor
tidak mungkin ada organic fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam
Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme
membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan
mengubahnya menjadi organic fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organic
fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam
nukleat.
2. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara
luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol,
dan deterjen.
3. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda
(CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada
berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
Kerugian
1. Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bomb
memiliki sifat utama membakar. Zat fosfornya biasanya akan menempel di kulit,
paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan
menghanguskan serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini
akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir.

Makalah Biologi 12
2.3. Pengertian Pencemaran lingkungan
Pengertian polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya
(UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan
oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas
pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan
dikendalikan.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak
merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya
rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam
tubuh sampai tingkat yang merusak.
2.4. Macam-macam Pencemaran
2.4.1 Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Selain mengalirkan air te tempat penampungan air tersebut juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu
oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan
manusia.
Tanda–tanda pencemaran air dapat lihat secara:
a. Fisis, yaitu pada kejernihanair, perubahan suhu, perubahan rasa, dan perubahan
warna air.
b. Kimia, yaitu adanya zat kimia yang terlarut dan perubahan pH.
c. Biologi, yaitu, adanya mikroorganisme di dalam air tersebut.

Makalah Biologi 13
Akibat pencemaran air:
a. Zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertumbuhan
mikroorganisme.
Limbah yang terkandung dalam air dapat membusuk sehingga pada air
menimbulkan bau yang tidak sedap. Akibatnya kadar oksigen dalam air
berkurang sehingga mengganggu makhluk hidup air lainnya. Sampah organik
pada air akan mengalami penguraian melepaskan nitrat dan fosfat yang
merangsang mikroorganisme seperti ganggang akan tumbuh subur sehingga
akan menutupi ekosistem air. Peristiwa ini disebut eutrofikasi.
b. Zat-zat yang bersifat racun akan membunuh organisme yang hidup di air.
Zat yang bersifat racun contohnya pestisida yang penggunaannya secara
berlebihan sisanya dapat sampai lingkungan air. Karena sisa pertisida itu sulit
diuraikan oleh mikroorganisme. Hal ini akan memyebabkan turunnya
kandungan oksigen dalam air tersebut Dampak penggunaan pestisida disebut
biological magnification yaitu pelipatgandaan bahan pencemar pada organisme
dari organisme tingkat rendah ke organisme tingkat tinggi dengan kadar
polutannya juga semakin tinggi.
Upaya mengatasi pencemaran air dilakukan sebagai berikut:
a. Pengelola industri wajib membuat unit pengelolaan limbah (UPL).
b. Menggunakan pupuk buatan dan pestida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
c. Di rumah tangga wajib membuat unit pengelolaan sederhana.
Penanggulangan dan usaha pemecahan masing-masing masalah tentu harus
berbeda. Sebagai contoh misalnya:
1. Untuk usaha reboisasi atau penghijauan serta pengelolaan daerah air sungai
(DAS) untuk mengurangi intensitas dan volume erosi.

Makalah Biologi 14
2. Pembatasan penangkapan dengan berbagai cara (musim penangkapan, mata
jaring, jenis alat-alat penangkapan tertentu dan lain-lain).
3. Pengaturan dan pembatasan bahan-bahan pembuangan industri dengan segala
sanksinya bagi masalah pencemaran laut dan wilayah pesisir pantai.
4. Memonitor segala perubahan komposisi biotik dan abiotik dan ekosistem laut
yang menunjukkan telah terjadinya pencemaran, kerusakan, dan gangguan.
Cara menyikapi pencemaran air:
1. Program pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan
1. Mengurangi beban pencemaran badan air oleh indutri dan domestik.
2. Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
2. Program rehabilitasi dan konservasi SDA dan lingkungan hidup
1. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
2. Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
3. Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
4. Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati
2.4.2 Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia
masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka
ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.
Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Menurut bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini.
1. Pencemaran fisik, disebabkan oleh benda-benda yang secara fisik menyebabkan
pencemaran, seperti kaca, logam, kalengkaleng bekas, plastik.
2. Pencemaran kimia, disebabkan oleh pestisida, pupuk, logamlogam berat (Pb, Hg,
Cd, Zn).
3. Pencemaran biologi, disebabkan oleh bakteri (terutama bakteri pathogen), virus,
protozoa, maupun jamur.

Makalah Biologi 15
4. Pencemaran suara, disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, mobil, kereta api,
pesawat yang tinggal landas, tape recorder yang volumenya terlalu keras.
5. Pencemaran radioaktif, disebabkan oleh unsur-unsur radioaktif alam, limbah
nuklir, kebocoran reaktor nuklir, ledakan bom atom, percobaan senjata nuklir.
Klarifikasi Pencemaran Tanah
1. Pencemaran langsung : Pencemaran ini misalnya terjadi karena penggunaan
pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan limbah yang
tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya.
2. Pencemaran melalui air : Air yang tercemar (mengandung bahan
pencemar/polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu
jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah.
3. Pencemaran melalui udara : Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang
mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan
― Kromium,merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
― Timbal menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi.
― Benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena
leukemia.
― Merkuri (air raksa) dan siklodiena menyebabkan kerusakan ginjal,beberapanya
tidak dapat diobati.
― PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
― Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.
― Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
Kematian.

Makalah Biologi 16
Dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem
1. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini
dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat
memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai
makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia
asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni
piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi
DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat
kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
2. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini
memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia
derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Langkah pencegahan
1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara
lain dapat dilakukan dengan mengubur sampah-sampah dalam tanah secara
tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk
2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan
oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar. Sampah yang
tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong- potong menjadi partikel-partikel
kecil, kemudian dikubur.
3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan
mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar
dilakukan proses pemurnian.
4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada tangki dalam
jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat
yang jauh dari pemukiman.
5) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai
dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

Makalah Biologi 17
6) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
Langkah penanggulangan
1. Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ
(atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan
di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih
mahal dan rumit.
2. Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
3. Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah
cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah,
agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barang-barang lain yang
bermanfaat.
4. Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata,
berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur
dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan
penyaringan air.5. Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai
lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam
berkurang.

Makalah Biologi 18
2.4.3. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang
mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, yaitu
1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke
lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar
udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2
dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2
yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan
bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih
dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat
menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air
dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan
sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat
menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel
dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan
sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat
berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk
hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang

Makalah Biologi 19
telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat
mengganggu kesehatan manusia. Partikel yang mencemari udara dapat berasal
dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor
biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin
berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom
membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh
kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, antara lain:
1. CO2
CO2 berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil
(batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan
pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi
oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang
sehingga dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
2. CO
Gas CO dapat terbentuk saat proses pembakaran di mesin yang tidak sempurna.
Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup
juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil,
sehingga dapat menyebabkan kematian.
3. CFC
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (CFC).
Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau,
tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk
mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es,
dan penyemprot rambut (hair spray).
Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan
gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya
ultraviolet. Kalau tidak ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai
permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil,
menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina
mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon,
sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon.

Makalah Biologi 20
4. SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan
air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan
asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati.
Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –
bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula
bangunan gedung dan jembatan.
5. Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap
rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk
kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai
gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif.
Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang
tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan. Perokok pasif
memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif.
Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran udara:
1. Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan
(bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu. Rusaknya
bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
2. Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau
kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat
asam.
3. Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat
menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi
dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik
sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
4. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
Pencemaran udara dapat merugikan kesehatan manusia manusia, antara lain:
1. Mata
Menyebabkan mata berair dan pedih Bila senyawa tersebut terdapat dalam
jumlah banyak, penglihatan menjadi kabur.

Makalah Biologi 21
2. Hidung Tenggorokan, dan paru-paru
Ozon ( O3 ) menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan terasa
terbakar. Ozon juga dapat memperkecil paru-paru.
3. Jantung
CO yang dihirup akan berikatan dengan sel darah merah dan menyebabkan
sel darah merah terhambat dan menyalurkan O2 ke seluruh tubuh. Sakit
pada dada disebabkan oleh rendahnya kadar O2.
4. Otak
Fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah, karena kadar O2 di dalam
otak menurun pada saat CO tertutup.
2.5. Daur ulang limbah
2.5.1 Pengertian limbah
Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun dari hasil
proses teknologi. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran
hewan, tanaman, atau sayuran.Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu
proses produksi baik industri maupun domestic (rumah tangga, yang lebih dikenal
sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Karakteristik Limbah :
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah :
1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah
2.5.2 Jenis-Jenis Limbah
Berdasarkan sumbernya limbah digolongkan menjadi :
1. Limbah Organik yang mudah busuk. Misalnya, sisa sayuran, sisa makanan,
dedaunan, potongan rumput, dan kotoran hewan.
2. Limbah organik yang tidak mudah membusuk.Misalnya , kertas dan kayu
3. Limbah Anorganik. Misainya, plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi.

Makalah Biologi 22
4. Limbah anorganik berbahaya. Misalnya, paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus
atau serangga, obat kadaluarsa dan batu baterai bekas, limbah B3.
Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua golongan :
1. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste =
mudah terurai)
Yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti
daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
2. Limbah yang tidak akan / sangat lambat mengalami perubahan secara alami
(nondegradable waste = tidak dapat terurai)
Misalnya, plastik, kaca, kaleng, dan sampah sejenisnya.
Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Limbah cair . Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
berwujud cair (PP 82 thn. 2001).
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
2.5.3. Daur ulang limbah dan pemanfaatan ulang limbah
Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak
digunakan, menjadi bentuk lain.
A. Tujuan Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang
Daur ulang dan pemanfatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai
berikut :
1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan
lingkungan.
2. Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.
3. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
4. Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.
5. Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam
lingkungan.
6. Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat
bertahan hingga 300 tahun ke depan.

Makalah Biologi 23
B. Langkah Daur Ulang atau Pemanfaatan Ulang
Untuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang, langkah-langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pemisahan
Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan
limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan.
2. Penyimpanan
Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang
tertutup.Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material
limbah tertentu, misalnya kertas bekas atau botol bekas.
3. Pengiriman atau penjualan
Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan
material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan ke pemulung.
C. Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang
Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat dimanfaatkan
melalui daur ulang.
1. Kertas
Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kardus.

Makalah Biologi 24
2. Gelas.
Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat digunakan untuk membuat
botol, gelas, atau piring yang baru.
3. Aluminium
Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali sebagai kaleng
pengemas.
4. Baja
Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja
baru.
5. Plastik
Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus
(pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak
pelumas, botol minuman, dan botol sampo.
D. Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang
Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau pun
dilakukan melalui proses daur ulang. Berikut ini beberapa macam limbah yang dapat
dirasakan atau dimanfaatkan secaralangsung.
1. Ampas tahu
Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak.Limbah tersebut biasanya
mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
hewan ternak.
2. Eceng gondok
Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Eceng
gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.

Makalah Biologi 25
3. Sampah organik
Contohnya daun-daunan dan kotoran ternak.Kedua jenis sampah itu dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.Keuntungan menggunakanpupuk organik yaitu tidak merusak kesuburan
tanah.
E. Mengurangi Limbah dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Reuse
Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa
pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan
asalnya.Contohnya, penggunaan bahan-bahan plastik / kertas bekas untuk benda-
benda souvenir, bekasban untuk tempat pot atau kursi taman, botol-botol
minuman yang telah kosong diisi kembalidan sebagainya.
2. Recycle
Mengolah kembali (recycle), yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas
dengan caramengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contohnya, kertas
atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekasdan
sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang menjadi
kompos(pupuk).
Proses daur ulang ini juga dapat mengubah sampah menjadi energi panas yang
dikenal denganproses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukan
oleh beberapa industri missal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah padat dalam
bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang ke tanah tetapi
digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.
3. Reduce
Mengurangi (reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat
mengurangi produksi sampah.Misalnya, ibu-ibu rumah tangga kembali kepola
lama yaitu membawa keranjang belanja kepasar. Dengan demikian jumlah kantong
plastik yang di bawa ke rumah akan berkurang(terreduksi). Selain itu bila setiap
orang menggunakan saputangan daripada tissue, di sampingakan mengurangi
sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue dapat terjadi
penghematanterhadap bahan baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dar i
hutan. Kalau setiap orangmelakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang akan
terreduksi per bulan dan beberapa hasil hutan dapat terselamatkan.
4. Replace
Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya
mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama
sampah yang mempunyai sifatsukar diolah dan berbahaya.

Makalah Biologi 26
5. Refill
Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.
6. Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agat tidak menambah
produksi limbah.

Makalah Biologi 27
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Bahwa dengan adanya daur biogeokimia, unsur-unsur kimia yang penting bagi
keberlangsungan hidup makhluk hidup tetap ada di Bumi untuk terus dimanfaatkan oleh
makhluk hidup dalam suatu siklus. Jika daur ini terhenti, maka proses kehidupan juga
berhenti, karena itu kelancaran daur biogeokimia sangat penting bagi keberlangsungan
hidup makhluk hidup di bumi.
Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak
dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Pencemaran lingkungan
dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3)
Pencemaran Tanah.
Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia yaitu akan
berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak pencemaran yang dilakukan,
maka kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar daerah pencemaran akan
menurun sehingga tidak jarang manusia sering terkena penyakit.
SARAN
Sekiranya pencemaran lingkungan adalah masalah kita bersama, untuk itu selaku
insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan
alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari
lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat
juga terjaganya proses-proses kebutuhan kehidupan.

Makalah Biologi 28
DAFTAR PUSTAKA
Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira
Putra, Ade. 2012. Makalah Pencemaran Lingkungan,(online),
(http://adeputraselayar.wordpress.com/2012/06/12/makalah-pencemaran-lingkungan/,
diakses Mei 2013)
Wikipedia. 2013. Pencemaran tanah. Online (http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah
, diakses Mei 2013)
Wikipedia. 2013. Siklus karbon. Online (http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon , diakses
Mei 2013)

Makalah Biologi 29
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan petunjuknya sehingga kami dapat menyelesaikan “Makalah
Biologi” ini. Makalah ini kami susun berdasarkan referensi buku pengetahuan dan dari
media internet.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Namun kami telah bekerja keras untuk menyusun karya tulis ini, namun tidak akan
mungkin menjadi lebih baik tanpa masukan dan bimbingan pihak lain, juga bantuan dan
kerja sama serta kekompakan anggota kelompok ini, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Untuk itu ucapan terima kasih sudah sepantasnya kami
sampaikan pada:
1. Bapak Drs. Bambang Ermawan selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungwaru yang telah
memberi izin penyusunan karya ilmiah.
2. Drs. Eko Tjarijanto, guru pengajar biologi, atas bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan makalah ini.
3. Semua rekan-rekan dan pihak lain yang telah membantu dalam kelancaran
penyusunan ini.
Demikian hal yang perlu kami sampaikan, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat
bagi pembaca. Amin.
Tulungagung, Mei 2013
Penyusun

Makalah Biologi 30
DAFTAR ISI
Halaman judul ................................................................................................................................................... i
Lembar penyusun ........................................................................................................................................... ii
Kata pengantar ................................................................................................................................................. iii
Daftar isi ................................................................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 2
1.3. Ruang Lingkup ............................................................................................................................ 2
1.4. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 2
1.5. Manfaat Penulisan .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Daur Biogeokimia .......................................................................................... 3
2.2. Macam-macam Daur Biogeokimia ................................................................................. 4
2.2.1. Daur Air ............................................................................................................................ 4
2.2.2. Daur Oksigen ................................................................................................................ 5
2.2.3. Daur Karbon .................................................................................................................. 6
2.2.4. Daur nitrogen ............................................................................................................... 9
2.2.5. Daur Fosfor .................................................................................................................... 10
2.3. Pengertian Pencemaran Lingkungan ............................................................................ 12
2.4. Macam-macam Pencemaran .............................................................................................. 12
2.4.1. Pencemaran Air ............................................................................................................ 12
2.4.2. Pencemaran Tanah ..................................................................................................... 14
2.4.3. Pencemaran Udara ..................................................................................................... 18
2.5. Daur Ulang Limbah ................................................................................................................. 21
2.5.1. Pengertian Limbah .................................................................................................... 21
2.5.2. Jenis-jenis Limbah ...................................................................................................... 21
2.5.3. Daur ulang limbah dan pemanfaatan ulang limbah .............................. 22
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................................................................. 27
Saran ........................................................................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA