biogenesis

13
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman menjadikan makhluk hidup khususnya manusia telah banyak mempelajari bahkan melakukan penelitian dan pengembangan (researchanddevelopment) terhadap alam kehidupan ini. Hal ini dilakukan karena banyak faktor, yang kemudian mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang ditelitinya terutama mengenai asal usul kehidupan. Kajian ini diuraikan melalui beberapa peneliti dengan berbagai teorinya, yang kemudian diikutsertakan beberapa bantahan dengan analisis yang bersifat ilmiah. Salah satunya tentang asal-usul kehidupan yang dapat dijadikan kajian dalam pembelajaran, karena hal itu menjadi masalah yang menarik untuk dipecahkan dan sangat cocok menjadi kajian dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah ( problem based learning ). Oleh karena itu, makalah ini akan menjelaskan dan menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai asal usul kehidupan itu sendiri, yang kemudian dibuktikan dengan sebuah penelitian sederhana untuk memperoleh kesimpulan dari masalah mengenai asal-usul kehidupan yang dalam penelitian ini berjudul “Penyebab Munculnya Mikroorganisme (belatung) pada Daging Sapi.

description

pengamatan biogenesis berdasarkan PBL

Transcript of biogenesis

Page 1: biogenesis

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan zaman menjadikan makhluk hidup khususnya manusia telah banyak

mempelajari bahkan melakukan penelitian dan pengembangan (researchanddevelopment)

terhadap alam kehidupan ini. Hal ini dilakukan karena banyak faktor, yang kemudian

mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang ditelitinya terutama

mengenai asal usul kehidupan. Kajian ini diuraikan melalui beberapa peneliti dengan

berbagai teorinya, yang kemudian diikutsertakan beberapa bantahan dengan analisis yang

bersifat ilmiah.

Salah satunya tentang asal-usul kehidupan yang dapat dijadikan kajian dalam

pembelajaran, karena hal itu menjadi masalah yang menarik untuk dipecahkan dan sangat

cocok menjadi kajian dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran berbasis

masalah ( problem based learning ). Oleh karena itu, makalah ini akan menjelaskan dan

menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai asal usul kehidupan itu sendiri, yang

kemudian dibuktikan dengan sebuah penelitian sederhana untuk memperoleh kesimpulan

dari masalah mengenai asal-usul kehidupan yang dalam penelitian ini berjudul “Penyebab

Munculnya Mikroorganisme (belatung) pada Daging Sapi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah asal mula kehidupan menurut para ahli?

2. Apa yang menyebabkan munculnya belatung pada daging sapi?

3. Bagaimanakah asal mula kehidupan?

4.

C. TUJUAN

1. Menjelaskan asal mula kehidupan dengan beberapa teori para ilmuan

2. Menjelaskan penyebab munculnya mikroorganisme (belatung) pada daging sa

Page 2: biogenesis

BAB II

PEMBAHASAN

1. Asal mula kehidupan menurut para ahli

A. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanae)

Teori Abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak

hidup. Orang yang pertama kali mengemukakan teori ini adalah Aristoteles (384 – 322

SM). Teori ini diperoleh dari pengamatan keadaan lingkungan disekitarnya. Misalnya

cacing berasal dari tanah atau ulat berasal dari daging, sehingga diambil kesimpulan

bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup. Namun, semakin banyak orang

mempelajari biologi maka orang mulai meragukan teori abiogenesis. Keraguan tersebut

berhasil diyakinkan oleh Anthony Van Leeuwenhoek pada abad ke-17. Leeuwenhoek

menemukan mikroskop yang dapat memperlihatkan mikroorganisme, sperma, sel darah,

dan mikroorganisme lainya.

B. Teori Biogenesis

Teori Biogenesis merupakan teori yang mengatakan bahwa makhluk hidupberasal

dari makhluk hidup yang ada sebelumnya. Teori ini didukung oleh beberapa penelitian.

1. Percobaan Francesco Redi

Pada tahun 1668, seorang dokter italia yang bernama francesco redi melakukan

percobaan untuk menunjukan bahwa ulat tidak muncul dari daging yang membusuk

melainkan dari telur lalat. Pada percobaannya, francesco redi menggunakan 2 buah toples

yang berisi daging. Toples pertama diisi daging dan ditutup dengan rapat. Toples kedua

diisi dengan daging dan di biarkan terbuka. Setelah didiamkan beberapa hari, daging pada

toples pertama tidak mengandung ulat. Sebaliknya pada toples kedua dagingnya

mengandung ulat. Dari percobaan tersebut francesco redi menyimpulkan bahwa ulat yang

terdapat pada toples kedua berasal dari lalat. Lalat yang hinggap pada daging tersebut

Page 3: biogenesis

bertelur, dan telurnya tersimpan dalam daging tersebut kemudian menetas dan menjadi

ulat.

Hasil percobaan ini tidak dapat diterima oleh para pendukung teori abiogenesis,

karena pada toples pertama yang tertutup rapat udara tidak dapat masuk, sehingga

kehidupan tidak dapat terjadi. Untuk membuktikan kebenaran teorinya, maka francesco

redi melakukan percobaan yang kedua. Pada percobaannya kali ini daging diletakkan

pada toples yang tidak ditutup dengan kain kasa sehigga udara masih dapat masuk, tetapi

lalat tidak dapat masuk. Hasil dari percobaan tersebut adalah daging membusuk dan pada

daging terdapat beberapa ulat. Kesimpulan yang diambl dari percobaan ini adalh bahwa

ulat tidak berasal dari daging yang membusuk melainkan dari lalat yang hinggap di kain

kasa dan telurnya jatuh di atas daging.

2. Percobaan Lazzaro Spallanzani

Penelitian mengenai biogenesis juga dilakukan oleh pendeta berkebangsaan italy,

Lazzaro Spallanzani pada tahun 1765. Ia mencoba membuktikan bahwa mikroorganisme

yang ditemukan oleh Leeuwwenhoek tidak muncul dengan sendirinya. Spallanzani

melakukan percobaan dengan dua buah labu yang berisi air kaldu nutrien yang

dipanaskan. Labu pertama diisi air kaldu nutrien, yang dipanaskan hingga suhu mencapai

15°C dan dibiarkan terbuka. Labu kedua diisi air nutrien, kemudian dipanaskan hingga

mendidih (100°C), dan disumbat dengan gabus. Sesudah itu kedua labu didinginkan dan

didiamkan selama satu minggu. Hasil percobaan ini adalah pada labu pertama air kaldu

sedangkan pada labu kedua air kaldu tetap jernih, tidak berbau, dan tidak mengandung

mikroorganisme. Tetapi, jika selanjutnya labu kedua dibiarkan terbuka maka setelah

beberapa hari air kaldu menjadi keruh dan berbau.

Dari percobaan spallanzani ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas

mikroorganisme pada labu pertama menyebabkan air kaldu menjadi berbau.

Mikroorganisme ini berasal dari udara karena labu tidak tertutup. Pada labu kedua tidak

terjadi perubahan pada kaldu, karena mikroorganisme dari udara luar tidak dapat masuk.

Page 4: biogenesis

3. Percobaan Louis Pasteur

Penelitian spallanzani disempurnakan oleh Louis Pasteur, seorang ahli biokimia

dan mikrobiologi dari perancis. Pasteur juga mendidihkan gelas labu berisi kaldu, tetapi

leher labu tidak di tutup rapat-rapat melainkan dibentuk seperti huruf S atau leher angsa,

sehingga ujungnya tetap terbuka (udara dapat masuk).

Labu berleher angsa diisi dengan air kaldu nutrien, kemudian didihkan hingga

steril. Setelah itu labu didinginkan dan didiamkan. Setelah beberapa hari air kaldu dalam

labu leher angsa tetap jernih, meskipun udara dapat masuk kedalam tabung.

Mikroorganisme yang ada di udara tidak dapat mencapai air kaldu karena terjebak dalam

leher labu yang panjang. Tetapi jika labu berleher angsa ini dimiringkan, sehingga iar

kaldu bersentuhan dengan udara yang terperangkap dileher labu, maka beberapa hari

kemudian air kaldu menjadi keruh.

Percobaan ini membuktikan bahwa mikroorganisme pada air kaldu berasal dari

mikroorganisme yang ada di udara,bukan berasal dari air kaldu

Page 5: biogenesis

2.Penyebab Munculnya mikroorganisme pada daging sapi berdasarkan hasil penelitian

1. Hasil penelitian

Hari/

tanggalPerubahan Botol I Botol II Botol III

Kamis/

12-03-

2015

Warna

Bau

Kondisi ulat

Lembab/

berair/

berlendir

Masih segar

Tidak bau

Tidak ada

Tidak berlendir

Masih segar

Tidak bau

Tidak ada

Tidak

berlendir

Masih segar

Tidak bau

Tidak ada

Tidak

berlendir

Jumat/

13-03-

2015

Warna

Bau

Kondisi ulat

Lembab/

berair/

berlendir

Masih segar

Tidak bau

Tidak ada

Tidak berlendir

Masih segar

Tidak bau

Tidak ada

Tidak

berlendir

Masih segar

Tidak bau

Tidak ada

Tidak

berlendir

Sabtu/

14-03-

2015

Warna

Bau

Kondisi ulat

Lembab/

berair/

berlendir

Mulai kecoklatan

Berbau

Terdapat ulat

Belum berlendir

Kecoklatan

Berbau

Tidak ada

Tidak

berlendir

Kecoklatan

Tidak bau

Tidak ada

Mulai

berlendir

Minggu/

15-03-

2015

Warna

Bau

Kondisi ulat

Lembab/

berair/

berlendir

Coklat tua

Berbau

Terdapat ulat

Tidak berlendir

Coklat tua

Berbau

Ada larva

Berlendir

Kecoklatan

Mulai bau

Tidak ada

Berlendir

Page 6: biogenesis

Senin/

16-03-

2015

Warna

Bau

Kondisi ulat

Lembab/

berair/

berlendir

Coklat tua

Berbau 2x lipat

Banyak ulat

Kering

Coklat tua

Berbau

Ada ulat

Mulai

mengering

Kecoklatan

Bau

Tidak ada

Berlendir

Selasa/

17-03-

2015

Warna

Bau

Kondisi ulat

Lembab/

berair/

berlendir

Coklat tua

Berbau 2x lipat

Banyak ulat

Kering

Coklat tua

Berbau

Ada ulat

kering

Kecoklatan

Bau

Tidak ada

Berlendir

Rabu/

18-03-

2015

Warna

Bau

Kondisi ulat

Lembab/

berair/

berlendir

Coklat tua

Berbau

Tidak ada

Kering

Coklat tua

Bau

Ada

kering

Kecoklatan

Bau

Tidak ada

Berlendir

Keterangan:

Botol I : Dibiarkan terbuka.

Botol II : Ditutup dengan kain kasa.

Botol III : Ditutup rapat.

2. Pembahasan

Pada botol selai I yang diisi dengan daging tanpa ditutup, daging tersebut berbau

sehingga lalat hinggap diatas daging, beberapa hari kemudian terdapat banyak belatung

diatas daging dan sebagian menempel pada botol. Kondisi daging juga lembab, bau yang

menyengat dari daging merupakan proses pembusukan yang dilakukan oleh bakteri

pengurai. Ketika daging mulai membusuk maka datanglah lalat di sekitar botol selai.

Beberapa hari kemudian terlihat beberapa ekor belatung. Begitupun pada botol selai II

Page 7: biogenesis

yang diisi daging dan ditutup dengan kain kasa, daging tersebut juga berbau sehingga

lalat hanya hinggap diatas kain kasa beberapa hari kemudian muncul belatung diatas kain

kasa begitupun didaging. Sedangkan pada botol selai III yang diisi daging dan ditutup

rapat tidak terdapat belatung. Hal ini disebabkan kerena sulit untuk dihinggapi lalat,

belatung muncul jika lalat hinggap pada daging untuk bertelur. Percobaan ini

membuktikan bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati,

tetapi semua makhluk hidup terbentuk dari makhluk hidup juga.

Page 8: biogenesis

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Pada percobaan Fransisco Redi menggunakan daging, pada mulanya hanya berupa daging tetapi

lama-kelamaan muncul belatung akibat lalat yang hinggap pada daging untuk bertelur

2. SARAN

Page 9: biogenesis

DAFTAR PUSTAKA

Http://www.ucmp.berkeley.edu/history/evolution.html

Http://www.literature.org/Works/Charles Darwin/origin/

Http://Books.Nap.Edu/Htm/Creationism/

Http://Www.Emc.Maricopa.Edu/Faculty/Farabee/Biobk/Biobookevolii.Html

Http://Nmnhwww.Si.Edu/Virtualtour/Tour/First/Human/

Kusumawati Rohana, Retnaningati, Luthfi Hidayat. M, Detik-Detik Ujian

NasionalBiologiSMA/MA, Intan Pariwara, 2012, Klaten.

Kamus besar bahasa Indonesia, V.1.1/Versi Online.

Pujiyanto Sri, Menjelajah Dunia Biologi 3; untuk kelas XII SMA dan MA, Latinum, 2008, Solo.

Sumarjito, Biologi, Strategi Tembus SMU Favorit dan Sukses UAN SLTP/MTs,

Primagama/Penerbit Andi, 2003, Yogyakarta.

Wigati Omegawati H, Windarsih Gut, Biologi, Intan Pariwara, 2011, Klaten