Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham ('11)

51
Bioetika, Hukum Bioetika, Hukum Kesehatan, Hk. Kesehatan, Hk. Kedokteran Dan HAM Kedokteran Dan HAM Hukum Kes.dan Hukum Hukum Kes.dan Hukum Kedokteran: Rekam Medis, Kedokteran: Rekam Medis, Informed Consent, Hukum RS, Informed Consent, Hukum RS, Confidentiality Medic. Confidentiality Medic.

Transcript of Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham ('11)

Bioetika, Hukum Bioetika, Hukum Kesehatan, Hk. Kedokteran Kesehatan, Hk. Kedokteran

Dan HAMDan HAMHukum Kes.dan Hukum Kedokteran: Hukum Kes.dan Hukum Kedokteran:

Rekam Medis, Informed Consent, Rekam Medis, Informed Consent, Hukum RS, Confidentiality Medic.Hukum RS, Confidentiality Medic.

Hukum KesehatanHukum Kesehatan

Sejarah Rekam MedisSejarah Rekam Medis• Zaman Paleoliticum (25.000 thn yl), digua batu di

Spanyol, ditemukan peninggalan purba lukisan tata cara pengobatan dan amputasi jari tangan.

• Zaman Mesir kuno (3000-2000 SM) ditemui pahatan, lukisan pd ddg Pyramid, tulang,pohon daun kering papyrus , adanya informasi ttg kesehatan

• Aesculapius, Hippocrates, Galen dll, buat catatan ttg penyakit dan kasus2 yang ditemuinya

• Aviscena(Ibnu Sina) thn 980 – 1037 M menulis buku2 kedokteran dan pengalaman mengobati pasien

• Dr. Franklin H Martin (ahli Bedah, 1913) menggunakan RM layani pasien dan sbg alat pendidikan calon Surgery

Rekam Medis di IndonesiaRekam Medis di Indonesia• RM sudah ada sejak zaman penjajahan• Pembenahan dimulai keluarnya Kepmenkes RI

No.031/Birhup/1972 , dinyatakan bahwa semua RS harus mengerjakan:

- Medical Recording- Reporting- Hospital Statistic

• Kmd dilanjutkan dgn Kepmenkes RI No 034/ Birhup/1972 ttg “Perencanaan & Pemeliharaan Rumah Sakit”, Bab I, pasal 3 menyatakan tiap RS diwajibkan:

a. mempunyai & merawat statistic mutakhirb. Membina RM sesuai ketentuan yang berlaku.

• Kepmenkes RI No.134/Menkes/SK/IV/1978 tentang Susunan Organisasi & Tata Kerja RS menyebutkan adanya Sub bagian Pencatatan medik

Rekam MedisRekam Medis= Medical records = Status pasien = Dokumen medik = Catatan medik= Medical records = Status pasien = Dokumen medik = Catatan medik

• Adalah: Kumpulan keterangan ttg identitas hasil Anamnese, pemeriksaan & catatan segala kegiatan para pelayan keseh.atau pasien dari waktu ke waktu.

• Men. Waters & Murphy: Sebagai kompendium (ikhtisar) yang berisi informasi ttg keadaan pasien selama dlm perawatan penyakitnya atau selama dlm pemeliharaan kesehatannya.Ikhtisar meliputi: riwayat peny.sekarang/ y.l; faktor2 sosial yg pengaruhi peny.; temuan pd pemerik.fisik; hasil labor.; temuan dokter konsultan; diagnosis; terapi; respon terapi dsb.

• Men.IDI : Rekam Medis Yi: Rekaman dlm bentuk tulisan atau gambaran aktifitas pelayanan yg diberikan oleh pemberi layanan medik / keseh.kpd seorang pasienDilanjutkan Fatwa IDI dgn SK. No 315/PB/A.4/88 praktek profesi dokter harus melaksanakan RM, baik yg bekerja di Rumah Sakit maupun praktek pribadi

• Men. Permenkes No. 749a.thn 1989; R.M adalah: Berkas yg berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelyanan kesehatan

Isi Rekam Medis:Isi Rekam Medis:Ada 2 jenis Rekam medisAda 2 jenis Rekam medis

- RM rawat jalan dan RM rawat inap- RM rawat jalan dan RM rawat inap

1. Identitas & formulir perizinan ( lembar hak kuasa)2. Riwayat penyakit (Anamnese) tentang:

- keluhan utama- riwayat sekarang- riwayat penyakit yg pernah diderita- riwayat keluarga (penyakit diturunkan)

3. Laporan pemeriksaan Fisik termasuk pemeriksaan Labor, Ro’, scanning, MRI dsb

4. Diagnosa atau diagnosa banding5. Instruksi diagnostik & terapi dgn tanda tangan pejabat

kesehatan yg berwenang

• RM rawat inap seperti tsb diatas; ditambah dengan:- Persetujuan tindakan medik- Catatan konsultasi- Catatan perawat (nurse notes) & tenaga kesehatan lainnya- Catatan observasi klinik & hasil pengobatan- Resume akhir (dibuat pasien mau pulang) & Evaluasi pengobatan- Finansial meliputi: perusahan tempat kerja; alamat perusahan; penanggung biaya; nomor asuransi dan cara pembayaran.

Resume akhir RMResume akhir RM• Isi Resume singkat, hanya jelaskan informasi

penting ttg pemeriksaan & pengobatan:

a. mengapa pasien msk RS (anamnese)

b. Hsl penting pemeriksaan fisik, diagnostik, Labor, Ro’

c. Pengobatan & tindakan operasi yg dilakukan

d. Keadaan pasien waktu keluar

e. Anjuran pengobatan/ Perawatan

• Tujuan pembuatan Resume:

- Utk menjamin kontinuitas pelayanan medis

- Bahan penilaian staf medik RS

- Untk memenuhi permintaan dari instalasi lain seperti Asuransi

- Bahan informasi bagi dokter yg bertugas, dokter yg mengirim dan dokter konsultan

Tanggung Jawab Pengisian R MTanggung Jawab Pengisian R M• Staf medik & tenaga kesehatan dituntut mengisi

RM secara cepat, akurat dan jelas dibaca• Bila RM diisi oleh dokter muda (Co-Ass)

pendelegasian yg ditugaskan benar2 cakap & menguasai teknik pengisian dan pelaporan, namun tanda tangan akhir tetap dokter penanggung jawab

• Demikn juga thd paramedik dituntut hal yg sama• Diagnosa akhir ditegakkan sebelum pasien

pulang; Sebelum 48 jam, RM hrs dikembalikan pada pengelola RM

Manfaat Rekam MedisManfaat Rekam Medis1. Alat komunikasi antara dokter dengan tenaga

kesehatan lain2. Sbg dasar perencanaan perawatan/ pengobatan3. Sbg bukti tertulis segala pelayanan, perkembangan

dan pengobtan penyakit selama dirawat di RS. 4. Sbg dasar analisis, studi, evaluasi thd mutu pelayanan5. Kepentingan hukum utk pasien, RS, maupun dokter

dan tenaga kesehatan lainnya6. Utk penelitian dan pendidikan karena data tersedia7. Sbg dasar perhitungan biaya pelayanan medik8. Sumber ingatan & dokumentasi utk pertanggung

jawaban & laporan

Peranan RM sbg informasi KesehatanPeranan RM sbg informasi Kesehatan

• Jumlah kunjungan rawat jalan(out pasien) dan kunjungan rawat inap(in pasien).

• Jenis2 penyakit dan Lama perawatan tiap penyakit dapat diketahui

• Obat2 yang dipakai dapat diketahui• Sbg indikator ttg mutu & efisiensi pelayan:

- Bed Occupation Rate (BOR).- Bed Turn Over (BTO)- Length of Stay (LOS)- Turn Over Interval (TOI)- Net Death Rate (NDR) dan- Gross Death Rate (GDR)

Pemilik RMPemilik RM

• Standar Internasional menyebutkan:- RM adalah milik RS- Isinya milik Pasien

• Bila pasien minta RM krn mau pindah kekota lain, yg dpt dilakukan oleh RS adalah:- mengcopy RM secara lengkap- membuat ringkasan- mengcopy Resume akhir dari dokter

• Kebijakan ini atas izin dokter yg merawat dan Direktur RS. Kesalahan besar bila RM asli diberikan

• Perlu diketahui informasi dlm RM adalah “Rahasia”

Lama penyimpanan RMLama penyimpanan RM• Indonesia: Permenkes No 749a/Men.Kes/ Per/XII/1989 pasal 6, me-

nyatakan; - Lama penyimpanan RM se-kurang2nya 5 thn, terhitung tgl terakhir

pasien berobat- Lama penyimpanan RM bersifat khusus ditetapkan tersendiri

• India : - Pasien berobat jalan RM disimpan 3-5 thn- Pasien rawat inap RM disimpan ≥ 10 thn

• Amerika: - RM dlm perkara; 10 thn- Kead.biasa, RM disimpan ≥ 5 thn thn dari kunjungan akhir

• Inggris : RM Obstetri, 25 thnRm anak2/usia muda disimpan sampai usia 25 thn atau 8

thn dari kunjungan terakhirRM pasien gangguan mental 20 thn

INFORMED CONSENTINFORMED CONSENTPersetujuan Tindakan Medik = PTMPersetujuan Tindakan Medik = PTM

• Aspek Hk Kesehatan hub.dokter-pasien, terjalin ikatan transaksi (hub.kontrak medik) atau pemberi layanan (medical providers) dan menerima layanan (medical receivers), mempunyai hak dan kewajiban.

• Dlm transaksi ini pikiran dan pertimbangan terbaik dokter, tidak sejalan dgn alam pikiran pasien, ok dokter melihat pasien hanya dlm segi medik saja, sedang pasien dlm segi lain, seperti psikis, keuangan, agama dan pertimbangan keluarga.

• Dlm situasi inilah muncul masalah PTM

• Perkembangan PTM di Indonesia, sejalan dgn arus informasi yi; Declaration of Lisbon (1981) dan Patiens’ Bill of Right (1972) menyatakan: “Pasien memp.hak menerima atau menolak pengobatan dan hak menerima informasi dari dokternya sebelum memberikan persetujuan atas tindakan medik”.

• PTM merup.penghormatan kalangan keseh.thd hak otonom per-orangan, utk menghindarkan atau cegah terjadinya penipuan atau paksaan.

• Hal ini diperkuat dgn Permenkes tgl 4 Sept.1989 No.585/Men.Kes/Per/IX/1989 ttg PTM (Informed Consent).

• Permenkes No.589 thn 1989, PTM adalah persetujuan yg diberikan pasien atau keluarga atas dasar penjelasan tindakan medik yg akan dilakukan thd pasien

Pengertian PTM (informed Consent)Pengertian PTM (informed Consent)• Informed artinya telah diberitahukan, atau telah

disampaikan. Consent artinya perse-tujuan yg diberikan seseorang utk berbuat. Dgn demikian PTM; persetujuan yg diberikan pasien kpd dokter setelah diberi penjelasan.

• Appelbaum menyatakan Informed Consent bukan formulir persetujuan dari pasien, tetapi merup.suatu proses komunikasi. Tercapainya kesepakatan dokter pasien merup.dasar seluruh proses ttg PTM (informed consent is a process, not an event)

Jenis Informed ConsentJenis Informed Consent

1. Implied consent: Tersirat atau dianggap telah diberikan;- Keadaan normal; ambil darah(labor), suntik, jahit luka- Keadaan darurat: kecelakaan atau emergency, dsbt;

Presumed consent2. Expressed Consent;

- Lisan; RT ; VT ; cabut kuku.- tertulis; operasi atau tindakan medis, yang sering timbul resiko

3. Informed refusal: penolakan persetujuan, perlu tanda tangan pasien atau keluarga

Informasi: diminta atau tidak, tetap jelaskan:Informasi: diminta atau tidak, tetap jelaskan:

• Mengenai Apa (What), sesuatu mengenai penyakitnya

• Yg menyampaikan (who), oleh dokter atau perawat bila invasif sifatnya

• Kapan (when), segera, tergantung waktu yg tersedia; beri waktu yg cukup bagi pasien/ keluarga utk memutuskan

• Informasi yg mana (which), informasi harus selengkapnya: yi; prosedur tindakan, diagnostik/ terapi, mencakup; bentuk tujuan, resiko, manfaat terapi dan alternatif terapi, shg pasien dan keluarga dpt memahaminya.

Yg beri persetujuan; ssdh dpt informasiYg beri persetujuan; ssdh dpt informasi

• Pasien dewasa (umur > 21 thn), atau telah menikah, sehat mental.

• Tanda tangan oleh pasien atau keluarga• Pasien dibawah 21 thn, penderita ggn jiwa tanda tangan

adalah orang tua/wali/ keluarga terdekat/induk semang• Pasien tdk sadar/ pingsan atau dlm keadaan darurat, tdk

ada keluarga tdk perlu persetujuan (pasal 11 Bab IV Permenkes No.585.

• Ada 5 syarat utk sahnya PTM:Diberikan secara bebas; Orang yg sanggup buat perjanjian; bentuk tindakan telah dijelaskan; mengenai sesuatu yg khas; tindakan itu dilakukan pd situasi yg sama

Hukum dan Etik R. SakitHukum dan Etik R. Sakit• R. Sakit, tempat berkumpul sbgn besar nakes dan

menjalankan profesinya. Umumnya telah memp.etik profesi yg hrs diamalkan anggotanya. Dmk juga RS telah memp.Etika RS(Ersi). Ersi disusun oleh Persi (Persatuan RS seluruh Indonesia). Untuk ini perlu lagi wadah yaitu: Panitia Etik RS (PERS) di RS.

• Kode Etik RS ada 4 kewajiban:1. Kewajiban Umum RS2. Kewajiban RS thd mayarakat3. Kewajiban RS thd pasien4. Kewajiban RS thd staf

• Isi kewajiban tsb diatas dicari sendiri.• RS besar di Indonesia telah terbentuk PERS, di luar

negeri dsbt: “Hospital Ethical Comitte”

Manfaat dan tugas PERSManfaat dan tugas PERS• Manfaat:

a. Sumber informasi yg relevan utk selesai kan masalah etik di RS.b. Identifikasi masalah pelanggaran etik di RS & beri pendapat penyelesaiannya.c. Beri nasehat pada Direksi RS utk meneruskan atau tidak, perkara pelanggaran etik ke MKEK.

• Tugas:Membantu para dokter, perawat & nakes lainnya di RS, dlm masalah pelanggaran Etik maupun pemantapan pengamalan kode etik masing2 profesi

Masalah Etik yg perlu diatur:Masalah Etik yg perlu diatur:

• Rekam Medis• Keperawatan• Semua pelayanan yang ada di RS a.l:

- laboratorium, radiologi, medico-legal- pasien dewasa, pelayanan kes.anak- klinik, rehabilitasi medik, gawat darurat,- anastesi, rawat intensif, gawat darurat- kamar operasi, eutanasia, d.l.l.

• Definisi RS: Sarana upaya kesehatan yg menyelenggarakan kegiatan yankes serta dpt dimanfaatkan utk pendidikan nakes dan penelitian (Permenkes no.159b/Menkes/per/II/88

• Men.WHO: Suatu badan usaha yg menyediakan pemondokan dan memberikan jasa pelayanan medik jangka pendek & panjang tda: tindakan observasi,diagnostik,terapi, rehabilitasi bagi penderita skt atau luka, melahirkan, ada berobat jalan kdg2 tak ada.

Sejarah RS di IndonesiaSejarah RS di IndonesiaAda 3 periodeAda 3 periode

• Periode I: - Sebelum thn 1960, RS hampir murni utk amal (charity)- Periode ini bebas dr tuntutan hkm – kebal hkm, ok biaya dari uang sumbangan khusus menolong org sakit, tanpa imbalan- Tak ada pikiran pasien utk menuntut RS atau dokternya- Bila terjadi sesuatu tak terduga, merup. Takdir dari Allah- Berobat ke RS pemerintah tak perlu bayar, hanya beli karcis yg begitu murah

• Periode II :- 1960 – 1990: RS Swasta mulai sukar mendpt dana sumbangan.- RS.mulai tekor utk tutupi pengeluarannya ok itu hrs perhitungkan segi ekonomi dan finansialnya.- RS, mulanya bersifat sosial, bergerak ke sosial-ekonomi.- Pd periode ini manajemen RS hrs pandai2 mengelola RS utk keseimbangan faktor sosial & faktor ekonomi (break event)- Faktor sosial menonjol, RS bangkrut, mk dibuat kamar VIP utk subsidi silang utk menunjang ketekoran kls III.

• Periode III: 1990 – sekarang :- Permenkes No.84/1990, terbuka peluang mendirikan RS utk cari keuntungan; jadi ada : RS Non profit dan RS utk profit.- Kemajuan Iptek & globalisasi bid.kedokt dan penerapannya di RS, sbbk kompleks nya manajmen RS. Masy.makin kritis thd pelayanan RS- Pd hakekatnya RS, suatu organisasi dibentuk badan hkm (pemerintah,perjan, yayasan, PT atau perkumpulan)- Ada kemungkinan sebuah badan hkm bisa dituntut hkm pidana (RUU KUHP)

Klasifikasi RSKlasifikasi RS1. Jenis RS: - RS Umum & RS Khusus.

RS Khusus: - A : sub spesialistik luas - B2 : subspesiaistik terbatas - B1 : 11 spesialistik - C : 4 spesialistik - D : Pelayanan medik dasar

2. Jenis RS swasta:a. RS swasta pratama: umumb. RS swasta Madya: umum + 4 spesialisc. RS swasta Utama: spesialistik + 2 subspesialistik

Fungsi RSFungsi RS

• Menyelenggarakan pelayanan,perawatan, rehabilitasi

• Pencegahan (preventif)• Pendidikan dan latihan• Penelitian

Personel:a. Tenaga kesehatan sarjanab. tenaga kesehatan non sarjanac. Pimpinan RS + Pemilik modal

Tanggung jawab RSTanggung jawab RS

• RS dibebani tanggung jawab(responsibility),agar yankes terselenggara dg baik dan mutu dpt dipertanggung jawabkan(accountable)

• RS, selain pelayanan medis hrs dukung pendidikan, pelatihan dan penelitian serta menjaga dan meningkatkan kes.komunitas sekitarnya.

• Membuat hospital by-laws (aturan2 RS)• KUH per. 1367: Seseorg bukan hanya ber

tanggung jawab atas tindakannya, juga bertanggung jawab atas tindakan2 orang2 dibwh tanggungannya

Konfidensialitas MedikKonfidensialitas Medik

• Konfidensial (kerahasian) sama tuanya dg sejarah kedokteran

• Sebelum Hippocrates, zaman Priestly Med sdh diterapkan konfidensial wkt itu

• Dgn cara ini pasien tak ragu minta tolong pd dokter, dan tak ragu mengemukakan semua keluhan utk kepentingan diagnosa dan terapi.

• Termasuk keluhan yg timbulkan rasa malu dan pemeriksaan tubuh yg paling pribadi

• Hippocrates menjadikan rahasia kedokteran bagian dari sumpah dokter

• Rahasia adalah sesuatu yg dirahasiakan (disembunyikan) yg hanya diketahui oleh 1 (satu) atau beberapa orang atau kalangan tertentu saja.

• Ada rahasia jabatan (sbg pejabat) dan ada rahasia pekerjaan (fungsional pekerjaan dokter, advokats, akuntans, wartawan dll.

Kewajiban Hukum konfidensialKewajiban Hukum konfidensial

• Norma kesusilaan sdh ada zaman Priestly dan perlu dikuatkan dg undang2.

• Perancis dan Belgia jadikan kewajiban Hkm thd konfidensial dg sanksi ber-sifat paksaan bila dokter yg melanggar norma

• Di Indonesia ada PP.No.10 thn 1966 tgl 21 Mei 1966 tentang wajib simpan rahasia kedokteran sbg kewajiban moral & hukum

• UU. Kesehatan no.23 thn 1992 pasal 53; rahasia kedokteran adalah hak pasien yg wajib dihormati

• Disamping sanksi moral, ada sanksi hkm; pidana pasal 322 KUHP, perdata pasal 1365 dan sanksi administratif

• Kode Etik kedokteran Indonesia pasal 12• UU. Praktek Kedokteran pasal 48• Pembocoran rahasia kedokteran timbulkan rugi

pd pasien baik materiel atau immateriel (malu)

Contoh KasusContoh Kasus

• Pasien wanita berobat kedokter Obgin krn keputihan

• Dlm pemeriksaan ada sisa kondom di vagina.• Suatu hari dokter ini bertemu dg suaminya

dilapangan tenis; sambil bergurau berkata: “Kalau masuk pakai jas hujan, keluarnya jas hujan itu jangan sampai ketinggalan”.

• Suami sadar apa sebenarnya terjadi,ok ia tak pernah menggunakan kondom. Istri ia ceraikan.

Subjek PerahasianSubjek Perahasian

• PP. No.10 thn 1966 pasal 1; Segala se-suatu yg dik.selama melakukan pekerjaan di lapangan kedokteran subjeknya adalah

• Semua tenaga kesehatan baik medik maupun non medik :

Semua mahasiswa kedokteran; siswa yg bertugas dlm lapangan pemeriksaan, petugas pengobatan, perawatan; pegawai tata usaha; pegawai laboratorium; pegawai Rekam medis.

Pengendoran Prinsip KonfidensialPengendoran Prinsip Konfidensial

• Menyampaikan sebagian atau seluruh infomasi pihak lain yg tak berhak, bila disetujui pasien (perusahan asuransi)

• Informasi izin cuti sakit, cuti hamil, akte kelahiran atau akte kematian, perkara perdata.

• Klaim asuransi kecelakaan kerja• Laporan kesehatan calon pegawai atau

calon nasabah

• Melaksanakan Undang2; penderita sakit wabah, beri keterangan dlm proses pengadilan pidana (pasal 50 KUHP)

• Doctrine of necessety sejalan dg pasal 48 KUHP yaitu utk kepentingan masyarakat; misal supir bus yg menderita epilepsi atau seorang guru menderita tuberculosa

• Melaksanakan perintah atasan (pasal 51 KUHP)

EUTHANASIAEUTHANASIA• Euthanasia (bhs Yunani euthanatos); “eu” berarti

baik dan “thanatos” berarti mati. Good death atau easy death; sering juga dsbt, mercy killing, ok hakekatnya euthnasia merupakan pembunuhan atas`dasar perasaan kasihan.

• Atau euthanasia sbg tindakan mengakhiri hidup seseorg atas dasar kasihan karena menderita penyakit, kecederaan atau ketidakberdayaan dan tdk mempunyai harapan utk sembuh/ hidup

• Di Indonesia masalah ini tdk dpt diterima oleh karena bertentangan dgn hukum, moral dan agama

Konsep tentang matiKonsep tentang mati1. Mati sbg berhentinya darah mengalir; Men. PP No. 18

thn 1981: Mati, bila ber hentinya fungsi jantung dan paru2 dan tdk dpt digunakan lagi walau sdh dipacu dan paru2 dipompa

2. Mati sbg saat terlepasnya nyawa dari badan/ tubuh. Ini meragukan, o.k pd tindakan resusitasi yg berhasil, timbul kesan se-olah2 nyawa dpt ditarik kembali

3. Hilangnya kemampuan tubuh secara permanen. Hal ini juga dipertanyakan, o.k organ berfungsi sendiri2 tanpa terkendali, krn otak telah mati (brain stem death). Untuk transplantasi baik, secara moral tidak

4. Brain stem death, berarti secara fisik & sosial sdh mati

Kreteria MatiKreteria Mati• Kematian:Suatu peristiwa yg tdk disenangi juga

merup.sesuatu yg tidak bisa dihindariTugas dokter, mengobati org sakit, jadi memperpanjang kematian.

• Mati sbg suatu proses:a. Biomedis: Kematian terjadi secara ber angsur2, prosesnya dimulai sejak lahir. Kematian sel diganti dgn bentuk & jumlah sel yg kurangb. Pd org sakit, kematian berlsg lebih cepatc. Dgn mesin resusitasi; tergant.apakah batang otak mati

atau tidak. Bila batang otak mati alat resusitasi tidak berguna lagi

• Kriteria mati men.FK.Harvard (1968):- Coma yg irreversible- Otak tak berfungsi lagi spt:

a. pasien tak bereaksi thd stimulanb. tak ada pernafasan spontanc. tak ada reflexd. EEG mendatar

• Kriteria Minnoseta health science centre:- EEG ditiadakan, diganti dgn- Reflex batang otak Y.i; reflex pupil dan pupil membesar

sampai 5 mm.• Lokakaria IDI 23 Maret 1985 ttg Mati: Batang otak tak

berfungsi lagi

• Men.SK IDI.No.336/PB/A.4/88; rumuskan mati, bila: - Fungsi spontan pernafasan & jantung telah berhenti secara pasti (irreversible) atau- Apabila terbukti telah terjadi kematian batang

otakKedua hal ini dibuktikan dgn EKG & EEGUpaya resusitasi keadaan mati klinis, bila nadi besar dan nafas berhenti diragukan, lakukan resusitasi

Resusitasi darurat diakhiri bila:Resusitasi darurat diakhiri bila:1. Fungsi cerebral tdk diperoleh ½ - 1 jam, tdk

ada nadi pd normothermi tanpa resusitasi (mis; penyakit terminal)

2. Ada tanda2 klinis mati otak, yi; pasien tetap tdk sadar, tdk timbul nafas spontan & reflex gag dan pupil tetap dilatasi 15 – 30 menit

3. Terdpt tanda2 mati jantung, yi; asystol listrik membandel (grs datar pd EKG) ± 30 menit, walau sdh resusitasi & pengobatan optimal

4. Penolong terlalu lelah, shg tak dapat lanjutkan resusitasi

Jenis EuthanasiaJenis Euthanasia• Euthanasia pasif volunter (euthan.sukarela)

permintaan pasien secara sadar (auto euthanasia), ia membuat pernyataan tertulis tangan (codicil)

• Euthanasia pasif involunter, os tak sadar atau sadar, ia diminta keluarga pulang.

• Euthanasia aktif direct; tindakan medis secara terarah utk akhiri hidup pasien

• Euthanasia aktif indirect; dokter/ tenaga kesehatan berikan obat utk ringankan sisakit, diberi obat analgetik sering2(mis. Pethidin), obat ini yang sebabkan kematian pasien

Pembagian euthanasia lainPembagian euthanasia lain

1. Tidak ada bantuan dlm proses kematian, tanpa maksud memperpendek hidup o.s

2. Ada bantuan dlm proses kematian tanpa maksud memperpendek hidup pasien

3. Tidak ada bantuan dlm proses kematian dgn tujuan memperpendek hidup pasien

4. Ada bantuan dlm proses kematian dgn tujuan memperpendek hidup pasien

Masalah Hukum EuthanasiaMasalah Hukum Euthanasia• Euthanasia bukan istilah yuridis, tapi ada

implikasi hukum• Apakah tindakan euthanasia, baik positif act/

negative act dpt diklasifikasikan sbg kejahatan thd nyawa?

• Penegak hkm hrs mempetimbangkan pengaruh emosi dokter thd penderitaan pasien,dimana kondisi peny.pd stadium terminal, tak mungkin utk disembuhkan.

• Tindakan euthanasia aktif yg terjadi di Belanda, hanyalah hukuman percobaan yg sangat ringan