biodas

17
Praktikum Biologi Dasar: Sel Hidup dan Sel Mati JUDUL PRAKTIKUM : SEL HIDUP DAN SEL MATI TUJUAN PRAKTIKUM : - Mengetahui Perbedaan Sel Hidup dan Sel Mati - Melihat benda-benda ergastik dalam sel Alat: Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: pisau atau silet, objek gelas,deck gelas, jarum, mikroskop dan pinset. Bahan: Bahan-bahan yang digunakan antara lain: tangkai daun tanaman jarak Ricinus communis, bawang merah Alium cepa, serat kapas Gossypium sp, serat kapuk randu Ceiba pentandra., daun Hydrilla verticillata, empulur ubi kayu Manihot esculenta, dan umbi kentang Solanum tuberosum, tissue, dan air. Cara Keja: Tangkai daun tanaman jarak Ricinus communis Buatlah irisan melintang tangkai daun jarak setipis mungkin. Perehatikan sel-sel dengan kristal Ca-oksalat berbentuk drussen. Gambarkan beberapa sel dengan perbesaran lemah/kuat. Umbi Bawang merah Allium cepa

description

laporan biologi

Transcript of biodas

Page 1: biodas

Praktikum Biologi Dasar: Sel Hidup dan Sel Mati

JUDUL PRAKTIKUM : SEL HIDUP DAN SEL MATI

TUJUAN PRAKTIKUM : - Mengetahui Perbedaan Sel Hidup dan Sel Mati

- Melihat benda-benda ergastik dalam sel

Alat:

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: pisau atau silet, objek gelas,deck gelas, jarum, mikroskop dan pinset.

Bahan:

Bahan-bahan yang digunakan antara lain: tangkai daun tanaman jarak Ricinus communis, bawang merah Alium cepa, serat kapas Gossypium sp, serat kapuk randu Ceiba pentandra., daun Hydrilla verticillata, empulur ubi kayu Manihot esculenta, dan umbi kentang Solanum tuberosum, tissue, dan air.

Cara Keja:

Tangkai daun tanaman jarak Ricinus communis

Buatlah irisan melintang tangkai daun jarak setipis mungkin. Perehatikan sel-sel dengan kristal Ca-oksalat berbentuk drussen. Gambarkan beberapa sel dengan perbesaran lemah/kuat.

Umbi Bawang merah Allium cepa

Ambillah selaput bagian dalam umbi lapis dengan menggunakan pinset. Kemudian letakkan dalam gelas benda ditetesi air sedikit, tutuplah dengan gelas penutup. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah/kuat. Perhatikan nukleus dan adanya warna merah pada jaringannya.

Serat buah kapuk randu Ceiba pentandra

Page 2: biodas

Ambillah dua atau tiga helai serat kapuk randu, periksalah dalam air. Perhatikan bentuk selnya dan adanya gelembung-gelembung udara dalam sel. Gambarkan beberapa sel dengan perbesaran lemah/kuat.

Serat biji kapas Gossypium sp

Ambillah dua atau tiga helai serat biji Gossypium sp. Kemudian periksalah di atas gelas

benda dengan air. Perhatikan bentuk sel-selnya. Amati adanya torsi (putaran) pada sel.

Gambarkan beberapa sel dengan perbesaran lemah/kuat.

Penampang lintang empulur ubi kayu Manihot utillisima.

Sayat/irislah empulur ketela pohon setipis mungkin, letakkan dalam gelas benda dan

tetesi dengan air secukupnya. Kemudian tutuplah secara hati-hati dengan gelas penutup

jangan sampai ada gelembung udara. Amati di bawah mikroskop sel-sel empulur dengan

perbesaran lemah/kuat.Gambarlah beberapa sel.

Daun Hydrilla verticillata

Ambillah 1 atau 2 helai daun Hydrilla verticillata dan periksalah dalam air. Perhatikan

aliran sitoplasmanya. Pada bagian tulang daun perhatikan kloroplasnya. Bentuk-bentuk

kloroplast bulat-bulat seperti lensa. Lihat pula bagian trikoma yang ada di sisi daun,bentuknya seperti tanduk atau jarum.

Umbi Kentang Alium cepa

Tusuk-tusuklah dengan jarum preparat atau peniti ke dalam umbi kentang beberapa kali.

Kemudian tempelkan umbu kentang dalam bagian-bagian yang telah ditusuk-tusuk tadi

(sambil ditekan sedikit umbinya) pada tetesan air yang telah disiapkan pada gelas benda.

Perhatikan letak hillus dan cari butir-butir amilum setengah majemuk dan majemuk.Gambarkan beberapa butir dengan perbesaran lemah dan kuat.

Page 3: biodas

PEMBAHASAN

Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.

Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.

Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.

Tangkai daun tanaman jarak

Sel-sel penyusun tangkai daun jarak berbentuk segi enam (heksagonal), kadang ditemukan sel berbentuk segi lima. Di dalamnya terdapat Kristal ca oksalat yang berbentuk bintang, yang menunjukkan bahwa sel tersebut adalah sel hidup.

Page 4: biodas

Bawang merah Alium cepa

Sel bawang merah terlihat seperti papan-papan atau segi empat tidak beraturan yang disusun seperti batu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletak di tengah sel. Selain itu di di dalam bawang merah terdapat pigmen yang menyebabkan sel/jaringan berwarna merah (ada yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah fikoeritrin, bagi saya hal tersebut masih kurang jelas, karena pigmen fikoeritrin biasanya terdapat dalam alga seperti pigmen yang lain; fikosantin, fikobilin dll, mungkin saja pigmen tersebut adalah golongan karotenoid).

Serat kapas Gossypium sp

sel kapas berbentuk memanjang seperti pita. Sel tersebut memiliki puntiran (torsi) di beberapa bagian, dan tidak memiliki organel-organel di dalam selnya, sehigga sel kapas merupakan sel mati. Sel tersebut termasuk jenis sel sklerenkim, yang berfungsi jaringan penguat pada tumbuhan.

Serat kapas tumbuh menutupi seluruh permukaan biji kapas. Dalam tiap-tiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih. Serat mulai tumbuh pada saat tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal dari epidermis atau selaput luar biji. Sel membesar sampai diameter maksimum dan kemudian sel yang berbentuk silinder tersebut tumbuh yang mencapai panjang maksimum. Pada saat itu serat merupakan sel yang sangat panjang dengan dinding tipis yang menutup protoplesma dan inti. Pada saat yang sama dengan tumbuhnya serat, tumbuh juga serat-serat yang sangat pendek dan kasar yang disebut linter. Lima belas sampai delapan belas hari berikutnya mulai masa pendewasaan serat, dimana dinding sel makin tebal dengan terbentuknya lapisan-lapisan selulosa dibagian dalam dinding yang asli. Kapas banyak digunakan dalam industry tekstil.

Serat kapuk randu Ceiba pentandra

Sel kapuk randu seperti halnya sel kapas berbentuk memanjang, perbedaannya; pada sel kapuk tidak terdapat torsi, sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh dinding sel dengan lingkungan luar. Oleh karena itu sel kapuk mampu menyimpan udara sehingga baik digunakan sebagai bahan isolasi. Serat kapuk banyak digunakan sebagai bahan kasur atau bantal. Biasanya, kasur jika telah lama digunakan, maka sel-sel kapuknya akan terisi air yang berasal dari keringat kita, sehingga tidak empuk lagi. Oleh karena itu, kasur tersebut harus dijemur di bawah terik matahari, untuk menguapkan airnya, sehingga dapat dipakai kembali.

Page 5: biodas

Serat kapuk berasal dari sel epidermis dari kulit buah. Sel-sel ini mulai tumbuh kira-kira 16 hari sesudah pembungaan, yaitu waktu pembelahan sel telur dan ada kepastian buah tidak rontok. Serat yang sudah tua membentuk lumen yang kosong berdinding tipis dan terisi udara serta tertutup pada kedua ujungnya. Dindingnya licin dan dilapisi lapisan lilin sehingga serat kapuk sangat ringan dan mempunyai kemampuan mengisolasi panas dan suara. Dinding serat kapuk licin dan tidak terpilin sehingga serat kapuk tidak dapat dipintal menjadi benang karena antara serat yang satu dengan yang lain tidak melekat menjadi satu.

Daun Hydrilla verticillata

Hydrilla adalah tumbuhan spermatophyta yang hidup di air, sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dengan spermatophyta darat. Dinding selnya tebal untuk mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel hydrilla berbentuk segi empat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil yang terdapat di dalamnya. Pada daun hydrilla, dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu pada bagian sel-sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang di tengah-tengah daun. Pada hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebih.

Aliran Sitoplasma dalam tumbuhan akan menggerakkan plastida melewati beberapa vakoula kesegala arah yang disebut dengan sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada sel tumbuhan yang masih muda, karena pada tumbuhan muda, sel-sel masih dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan, sehingga masih membutuhkan bahan-bahan organik untuk sintesis komponen-komponen sel. Sedang aliran sitoplasma yang mengelilingi vakoula disebut aliran rotasi, terjadi pada sel tua, karena sel tua tidak terlalu banyak membutuhkan senyawa organik lagi, maka bahan organik tersebut dibawa ke vakuola untuk disimpan sebagai cadangan makanan, jika suatu saat tumbuhan membutuhkannya, misalnya dalam kondisi kekeringan atau kemarau.

Empulur ubi kayu Manihot esculenta

Sel penyusun empulur berbentuk segi enamd dan memiliki ruang antar sel yang besar. Sel tersebut bersifat mati karena hanya berupa ruang kosong. Sel empulur tersebut berasal dari jaringan parenkim yang sudah mati. Pada beberapa tumbuhan, sel empulur dapat berfungsi sebagai penyimpan air (teratai) dan penyimpan cadangan makanan (sagu).

Page 6: biodas

Umbi kentang Solanum tuberosum

Pada praktikum ini, yang di amati adalah amilum, bukan selnya. Pada praktikum, umbi kentang ditusuk-tusuk, menyebakan sel lisis, sehingga amilum keluar dan dapat diamati di bawah mikroskop. Amilum terdiri atas bagian lamella (garis pertumbuhan) yang pertumbuhannya berakhir pada suatu titik pertumbuhan yang disebut dengan hillum/hillus. Berdasarkan letak hillusnya, maka amilum dibedakan atas amilum konsentris (hillus di tengah) dan amilum eksentris (hillus di tepi).

KESIMPULAN

- Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan yang ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati hanya berpa ruang kosong yang dibatasi oleh dinding sel.

- Sel hidup antara lain pada tangkai tanaman jarak, umbi bawang merah, daun hydrilla, dan kentang sedangkan sel mati terdapat pada serat kapuk, kapas, dan empulur ubi kayu.

- Benda-benda ergastik pada sel antara lain amilum pada kentang yang berfungsi sebagai cadangan makanan, dan Kristal ca-oksalat.

Page 7: biodas

I. Judul dan Setting Pelaksanaan

a. Judul Praktikum :

“Pengamatan Sel Mati dan Sel Hidup pada Tumbuhan”

b. Waktu pelaksanaan : Senin, 7 Oktober 2013

c. Tempat : Lab. Biologi SMAN 1 Bantul

II. Tujuan

Untuk mengetahui perbedaan bagian-bagian penyusun sel mati dan sel hidup pada tumbuhan.

III. Dasar Teori

Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil. Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup.

Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.

1. Penemuan sel mati

Robert Hooke (1635-1703) mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel. Selain itu sel mati tidak terdapat bagian-bagian penusun sel sebagaimana pada sel hidup.

2. Penemuan Sel hidup

Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882) mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.

Setiap sel hidup tersusun dari berbagai bagian seperti membran plasma, nukleus, sitoplasma, dan organel sel. Sel dengan bagian-bagiannya memiliki fungsi yang mendukung segala aktivitas makhluk hidup.

IV. Alat dan Bahan

A. http://sulistyaindriani.files.wordpress.com/2010/07/mikroskop3.jpgAlat

- Pipet

Page 8: biodas

- Silet/pisau

- Tusuk gigi

- Tisu

- Kaca preparat dan penutup kaca

- Mikroskop

Fungsi bagian-bagian mikroskop :

1. Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.

2. Lensa objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

3. Tabung mikroskop (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

4. Makrometer (Pemutar kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.

5. Mikrometer (Pemutar halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

6. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.

7. Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

8. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

9. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.

10. Meja mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

11. Penjepit kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.

12. Lenga mokroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

Page 9: biodas

13. Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

14. Sendi inklinasi (Pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

B. Bahan

- Air

- Gabus umbi kayu (Manihot Utillisima)

- Bawang merah (Alium Cepa)

- Daun Rhoeo discolor

V. Cara Kerja

1. Siapkan peralatan dan bahan yang digunakan.

2. Tentukan dan atur cahaya pada lensa mikroskop

3. Menyayat objek yang akan diamati.

a. Gabus Umbi Kayu

Iris tipis dan melintang padaGabus umbi kayu (bagian berwarna putih/dagingnya) dengan silet.

b. Bawang merah.

Siapkan bawang merah dan kupas kulit terluarnya. Kemudian kupas bagian daging buahnya lalu ambil bagian yang berupa lembaran tipis pada permukaan bawang.

c. Daun Rhoeo discolor

Irislah bagian atas atau bawah pada rhoe discolor tersebut secara membujur dengan silet setipis mungkin agar mudah diamati.

4. Letakkan objek ke kaca objek dan teteskan air secukupnya pada objek tersebut.

5. Tutup objek dengan kaca penutup/deck glass secara perlahan sentuhkan pada objek, lalu rebahkan.

6. Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat dan jepitkan.

7. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah. Kemudian menggambar sketsa sel tersebut.

Page 10: biodas

VI. Hasil Pengamatan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum pengamatan sel mati dan sek hidup diperoleh hasil sebagai berikut

Gabus umbi kayu

(Manihot Utillisima)

Bawang merah

(Alium Cepa)

Daun Rhoeo discolor

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT3ssCjPh-Mn34SsdsgLoBRQDwfMY5cDXJ6l598Cb16IYfScklXuQ

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRUi2q1rYvssnsq6U5OSwRp_E7NMQg4koDcXJ2yvOsEhMuLDEuydw

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRvx5CPP12X_XcJojwoGMQFCUTj2Uwg--VEnd1FJKqmgfRZCT_b

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQYjiai0D9bakxKMTja_XD9Dfbk0OVwnqfO32_GkKENQaJ2aFSi

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSHSp8rlQurDUos82UN7a2o55aI7IQGF6LU2Wx0JZobTcxWq41tfg

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTx64__47TzpzN_nscPS9372MAlIDORdczrAL2ei6-8fRvgvYZe

Page 11: biodas

pada bagian daging umbi

- pada bagian dalam lapisan bawang

-

pada bagian luar-bawah daun

Keterangan :

- sel berwarna putih polos dan berongga

- dinding sel

Keterangan :

- - sel berwarna kemerahan

- - inti terdapat pada setiap sel

1. Dinding sel

2. Inti sel

3. sitoplasma

Keterangan :

- sel berwarna ke-ungu-an

- terdapat stomata yang menyebar

1. Membran sel

2. Dinding sel

3. Inti sel

4. Stomata

5. Sitoplasma

VII. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam praktikum ini, maka analisis selanjutnya sebagai berikut.

1. Sel pada Umbi Kayu

Page 12: biodas

Dinding sel pada sel gabus memiliki ukuran yang lebih tebal dari pada dinding sel bawang merah dan memiliki bentuk yang tidak beraturan ada yang berbentuk lonjong ada juga yang berbentuk segi delapan, segi enam denga jarak antar dinding sel berdekatan atau saling menyatu. Sel gabus mempunyai bentuk yang tetap atau tidak berubah – ubah karena mempunyai dinding sel.

Di dalam sel gabus tersebut tidak terdapat inti sel (nukleus). Dalam sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sehingga sel tersebut tidak dapat melakukan aktivitas apapun dan sel tersebut tidak berperan dalam kehidupan. Sehingga, sel gabus pada umbi kayu atau singkong ini disebut sel mati

2. Sel pada Bawang Merah

Berdasarkan pengamatan dalam praktikum ini pada sel bawang merah terdapat organel-organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus, sehingga sel pada bawang merah disebut sel hidup.

- Dinding sel berbentuk segi-enam yang memanjang dan tipis. Fungsi dari dinding sel adalah untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel.

- Inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. Cairan di dalam sel bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola yang umumnya terdapat pada sel tumbuhan.

- Sitoplasma, berada di luar inti sel. Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat organel yang bersifat koloid dan dinamis, selalu bergerak dan aktif melaksanakan aktivitas. Organel yang ada seperti: sitoskeleton, ribosom, RE, badan golgi, lisosom dan lainnya. Fungsi sitoplasma diantaranya: tempat penyimpanan bahan kimia, sarana atau fasilitator, tempat terjadinya metabolisme sitosolik.

3. Sel pada Daun Rhoeo discolor

Berdasarkan pengamatan dalam praktikum ini pada sel daun Rhoeo discolor termasuk sel hidup karena terdapat bagian sel seperti membran sel, dinding sel, inti sel, stomata, dan sitoplasma dengan penjabaran sebagai berikut.

- Membran sel, berbentuk lembaran tipis dan membatasi sel yang disebut sebagai membran plasma. Berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel.

- Dinding sel berbentuk segi ena yang beraturan, memiliki fungsi sama dengan dinding sel biasanya.

- Intisel, terdapat satu intisel atau nukleus pada semua selnya dan memiliki fungsi sama dengan intisel biasanya

- Stomata, tersebar di jaringan ini. Stomata digunakan untuk melakukan fotosintesis untuk menhasilkan energi dan oksigen pada tumbuhan. Di dalam sel daun tersebut juga terdapat plastida yang menghasilkan kloroplas yang membuat tanaman ini berwarna ungu.

Page 13: biodas

Sel hidup pada tumbuhan umumnya memiliki bagian seperti: membran plasma, intisel, sitoplasma, sitoskleleton, ribosom, retikulum endoplasma (RE), Aparatus Golgi, lisosom, peroksisom, mitokondria, vakuola, plastida, dan stomata.

VIII. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dari praktikum ini sebagai berikut :

1. Sel yang dapat dikatakan sebagai sel hidup setidaknya memiliki beberapa ciri diantaranya :dinding sel, membran plasma, nukleus, sitoplasma dengan organel-organelnya, vakuola, stomata, dan plastida. Sedangkan sel mati pada tumbuhanha hanya memiliki dinding sel dan didalamya kosong, sehingga tidak melakuakan aktivitas.

2. Dari pengamatan sel pada ketiga objek yang merupakan sel hidup adalah bawang merah dan daun Rhoeo discolor, sedangkan yang merupakan sel mati adalah umbi kayu.

Daftar Pustaka

Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI.Jakarta : Esis.

Anonim. -. Biologi SMA/MA Semester 1 Kelas IX. Klaten: Sinar Mandiri.