Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang...

32
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Umum atau Pemilu adalah proses orang untuk mengisi jabatan jabatan politik tertentu. Jabatan tersebut beragam-ragam, mulai dari presiden, wakil presiden di berbagai tingkat pemerintahan sampai kepala desa. Dan Pemilu adalah usaha untuk mempengaruhi rakyat tanpa paksaan. Kami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang yaitu dalam pemilihan pelimu 1955 pemilu masih dilakukan hanya para DRP dan para pejabat sedangkan dalam pemilu 2009 pemilu sudah berdasarkan pada pemilihan para rakyat sehingga rakyat mempunyai hak untuk memlih siapa yang akan dijadikan pemimpin negaranya. Pemilu 2009 yang digunakan hingga sekarang merupakan pemilu yang realita karena warga negara atau rakyat yang memilih secara demokrasi. Pemilu di Indonesia juga menganut azas “luber” langsung umum bebas dan rahasia serta juga pada masa era reformasi menganut azas “jurdil” jujur adil. Dengan ini kami khusunya bisa mengetahui perbedaan yang ada dalam pemilu 1994 dan pemilu 2009 1

Transcript of Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang...

Page 1: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemilihan Umum atau Pemilu adalah proses orang untuk mengisi jabatan jabatan politik tertentu.

Jabatan tersebut beragam-ragam, mulai dari presiden, wakil presiden di berbagai tingkat

pemerintahan sampai kepala desa. Dan Pemilu adalah usaha untuk mempengaruhi rakyat tanpa

paksaan. Kami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang yaitu dalam pemilihan

pelimu 1955 pemilu masih dilakukan hanya para DRP dan para pejabat sedangkan dalam pemilu

2009 pemilu sudah berdasarkan pada pemilihan para rakyat sehingga rakyat mempunyai hak

untuk memlih siapa yang akan dijadikan pemimpin negaranya.

Pemilu 2009 yang digunakan hingga sekarang merupakan pemilu yang realita karena warga

negara atau rakyat yang memilih secara demokrasi. Pemilu di Indonesia juga menganut azas

“luber” langsung umum bebas dan rahasia serta juga pada masa era reformasi menganut azas

“jurdil” jujur adil. Dengan ini kami khusunya bisa mengetahui perbedaan yang ada dalam pemilu

1994 dan pemilu 2009

Rumusan Masalah

1. Apa perbandingan pemilu tahun 1955 dengan 2009?

2. Apakah aspek – aspek perbedaan pelaksanaan pemilu tahun 1955 dengan tahun 2009?

3. Bagaimanakah pengaruh terhadap situasi politik di Indonesia yang terjadi setelah pemilu

1955 dengan pemilu tahun 2009?

1

Page 2: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

BAB II

TINJAUAN TEORI

Dasar teori

Peraturan perundang-undangan tentang pemilu 

Untuk memenuhi Pasal 153 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota

DPR, DPD, dan DPRD, KPU telah mengeluarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

35 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara di

Tempat Pemungutan Suara dalam pemilihan umum anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan

DPRD Kabupaten/kota Tahun 2009.

Dalam Pasal 40 dalam peraturan KPU tersebut dinyatakan perihal aturan mengenai cara

mencontreng pada Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, yang tertulis sebagai berikut:

Pasal 40

Suara pada surat suara Pemilu anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota,

dinyatakan sah apabila :

1. Surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS;

2. Bentuk pemberian tanda adalah tanda centang (√) atau sebutan lainnya;

3. Pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan hanya satu kali pada

kolom nama partai atau kolom nomor calon atau kolom nama calon anggota DPR,

DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

4. Sudut tanda centang (√) atau sebutan lainnya terdapat di dalam kolom nama partai

politik, walaupun ujung garis tanda centang (√) melewati garis kolom nama partai politik;

atau sudut tanda centang (√) atau sebutan lainnya terdapat pada kolom nomor urut calon

2

Page 3: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

atau kolom nama calon, tetapi bagian akhir garis tanda centang (√) atau sebutan

lainnyamelampaui kolom nomor urut calon atau kolom nama calon.

Suara pada surat suara Pemilu anggota DPD, dinyatakan sah apabila:

a. Surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS; dan

b. Bentuk pemberian tanda adalah tanda centang (√) atau sebutan lainnya;

c. Pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan hanya satu kali pada

kolom foto salah satu calon anggota DPD;

d. Sudut tanda centang (√) atau sebutan lainnya terdapat di dalam kolom foto salah satu

calon Anggota DPD, walaupun ujung garis tanda centang (√) atau sebutan lain melewati

garis kolom foto salah satu Anggota DPD

Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu :

1. Undang-undang republik indonesia nomor 22 tahun 2007 tentang penyelenggaraan

pemilihan umum, beserta penjelasannya.

2. Undang-undang republik indonesia nomor 2 tahun 2008 tentang partai politik, beserta

penjelasannya.

3. Undang-undang republik indonesia nomor 10 tahun 2008 tentang pemilihan umum

anggota dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan daerah, dan dewan perwakilan

rakyat daerah, beserta penjelasannya.

4. Undang-undang republik indonesia nomor 42 tahun 2008 tentang pemilihan umum

presiden dan wakil presiden, beserta penjelasannya.

5. Peraturan presiden republik indonesia nomor 2 tahun 2009 tentang bantuan dan fasilitas

pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2009.

6. Surat edaran mahkamah agung republik indonesia nomor 07-a tahun 2008 tentang

petunjuk hakim khusus perkara pidana pemilu.

7. Surat edaran mahkamah agung republik indonesia nomor 11 tahun 2008 tentang gugatan

yang berkaitan dengan partai politik.

8. Surat edaran mahkamah agung republik indonesia nomor 12 tahun 2008 tentang petunjuk

pelaksanaan proses persidangan pelanggaran pidana pemilu.

3

Page 4: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

9. Peraturan mahkamah agung republik indonesia nomor 03 tahun 2008 tentang penunjukan

hakim khusus perkara pidana pemilu.

10. Peraturan komisi pemilihan umum nomor 20 tahun 2008 tentang perubahan terhadap

peraturan komisi pemilihan umum nomor 09 tahun 2008 tentang tahapan, program dan

jadual penyelenggaraan pemilihan umum anggota dewan perwakilan rakyat, dewan

perwakilan daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah tahun 2009.

11. Kesepakatan bersama antara jaksa agung ri, kepala kepolisian negara ri, ketua badan

pengawasan pemilu nomor 055/a/vi/2008, pol. B/06/vi/2008, 01/bawaslu/kb/vi/2008

tentang sentra penegakan hukum terpadu dan pola penanganan perkara tindak pidana

pemilu legislatif tahun 2009.

12. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang republik indonesia nomor 1 tahun 2009

tentang perubahan atas undang-undang nomor 10 tahun 2008 tentang pemilihan umum

anggota dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan daerah, dan dewan perwakilan

rakyat daerah.

4

Page 5: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

BAB III

PEMBAHASAN

Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di

berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat

juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk

ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.

Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa)

dengan melakukan kegiatan retorika, public relations, komunikasi massa, lobby dan lain-lain

kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam

kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para

kandidat atau politikus selalu komunikator politik.

Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para

peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye.

Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.

Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan

oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan

disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.

SISTEM PEMILU DI INDONESIA

Pemilihan umum merupakan mekanisme penting dalam sebuah negara, terutama yang

menggunakan jenis sistem politik Demokrasi Liberal. Pemilihan Umum yang mendistribusikan

perwakilan kepentingan elemen masyarakat berbeda ke dalam bentuk representasi orang-orang

partai di parlemen. Sebab itu, pemilihan sebuah sistem pemilihan umum perlu disepakati

bersama antara partai-partai politik yang terdaftar (yang sudah duduk di parlemen) dengan

5

Page 6: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

pemerintah.

Indonesia telah menyelenggarakan 9 kali pemilihan umum. Khususnya untuk pemilihan anggota

parlemen (baik pusat maupun daerah) digunakan jenis Proporsional, yang kadang berbeda dari

satu pemilu ke pemilu lain. Perbedaan ini akibat sejumlah faktor yang mempengaruhi seperti

jumlah penduduk, jumlah partai politik, trend kepentingan partai saat itu, dan juga jenis sistem

politik yang tengah berlangsung.

KATEGORI SISTEM PEMILU DI INDONESIA

Sistem Mayoritas/Pluralitas menghendaki kemenangan partai atau calon legislatif yang

memperoleh suara terbanyak. Calon legislatif atau partai dengan suara yang kalah

otomatis tersingkir begitu saja. Varian dari sistem Mayoritas/Plularitas adalah First Past

The Post, Two Round System, Alternative Vote, Block Vote, dan Party Block Vote.

Sistem proporsional biasanya diminati di negara-negara dengan sistem kepartaian Plural

ataupun multipartai (banyak partai). Meskipun kalah di suatu daerah pemilihan, calon

legislatif ataupun partai politik dapat mengakumulasikan suara dari daerah-daerah

pemilihan lain, sehingga memenuhi kuota guna mendapatkan kursi. Varian sistem

Proporsional adalah Proporsional Daftar dan Single Transverable Vote.

Sistem Mixed (campuran) merupakan pemaduan antara sistem Proporsional dengan

Mayoritas/Pluralitas. Kedua sistem pemilu tersebut berjalan secara beriringan. Hal yang

diambil adalah ciri-ciri positif dari masing-masing sistem. Varian dari sistem ini adalah

Mixed Member Proportional dan Parallel.

Sistem Other/Lainnya adalah sistem-sistem pemilu yang tidak termasuk ke dalam 3

sistem sebelumnya. Varian dari sistem lainnya ini adalah Single No Transferable Vote

(SNTV), Limited Vote, dan Borda Count.

6

Page 7: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMILU DI INDONESIA

Indonesia yang merdeka tahun 1945 cukup sering menyelenggarakan pemilihan umum. Pemilu-

pemilu yang pernah terjadi adalah 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, dan 2004.

Jadi, Indonesia telah mengadakan sekitar 9 kali pemilihan umum dalan perjalanan politiknya.

Masing-masing pemilihan umum memiliki karakteristik masing-masing, bergantung pada tipe

sistem politik yang berlangsung. Sistem Demokrasi Liberal menaungi pemilu 1955, 1999, dan

2004. Pemilu-pemilu lainnya terjadi di masa sistem politik rezim otoritarian kontemporer Orde

Baru.

Dalam makalah ini,kami hanya membatasi pembahasan tentang perbedaan pelaksanaan pemilu

pada tahun 1955 dengan pemilu tahun 2009, dan untuk lebih jelasnya, dibawah ini terdapat

beberapa karakteristik dari pelaksanaan kedua pemilu tersebut.

PERBEDAAN PELAKSANAAN PEMILU TAHUN 1955 DENGAN TAHUN 2009

Pemilihan Umum Indonesia 1955 adalah pemilihan umum pertama di Indonesia dan diadakan

pada tahun 1955. Pemilu ini sering dikatakan sebagai pemilu Indonesia yang paling demokratis.

Pemilu ini bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Jumlah kursi DPR

yang diperebutkan berjumlah 260, sedangkan kursi Konstituante berjumlah 520 (dua kali lipat

kursi DPR) ditambah 14 wakil golongan minoritas yang diangkat pemerintah.

Pemilu ini dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun,

Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, kepala pemerintahan

kemudian dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.

Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu :

Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan

pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu.

Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap ini

diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955.

7

Page 8: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

Sistem Pemilu

Pemilu 1955 adalah pemilu pertama yang diselenggarakan dalam sejarah kemerdekaan

bangsa Indonesia yang baru berusia 10 (sepuluh) tahun. Pemilu 1955 dilaksanakan

pada masa Demokrasi Parlementer pada kabinet Burhanuddin Harahap. Pemungutan suara

dilakukan 2 (dua) kali, yaitu untuk memilih anggota DPR pada 29 September 1955 dan

untuk memilih anggota Dewan Konstituante pada 15 Desember 1955.

Asas Pemilu

Pemilu 1955 dilaksanakan dengan asas :

a. Jujur, artinya bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundangan

yang berlaku.

b. Umum, artinya semua warga negara yang telah memenuhi persyaratan minimal dalam

usia, mempunyai hak memilih dan dipilih.

c. Berkesamaan, artinya bahwa semua warga negara yang telah mempunyai hak pilih

mempunyai hak suara yang sama, yaitu masing-masing satu suara.

d. Rahasia, artinya bahwa pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui

oleh siapapun dan dengan cara apapun mengenai siapa yang dipilihnya.

e. Bebas, artinya bahwa setiap pemilih bebas menentukan pilihannya menurut hati nuraninya,

tanpa ada pengaruh, tekanan, paksaan dari siapapun dan dengan cara apapun.

f. Langsung, artinya bahwa pemilih langsung memberikan suaranya menurut hati nuraninya,

tanpa perantara, dan tanpa tingkatan.

Dasar Hukum Penyelenggaraan

a. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1953 tentang pemilihan Anggota Konstituante dan

Anggota DPR sebagaimana diubah dengan UU Nomor 18 Tahun 1953.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1954 tentang Menyelenggarakan Undang-Undang

8

Page 9: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

Pemilu.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1954 tentang Cara Pencalonan Keanggotaan

DPR/Konstituante oleh Anggota Angkatan Perang dan Pernyataan Non Aktif/Pemberhentian

berdasarkan penerimaan keanggotaan pencalonan keanggotaan tersebut,

maupun larangan mengadakan Kampanye Pemilu terhadap Anggota Angkatan Perang.

Badan Penyelenggara Pemilu

Untuk menyelenggarakan Pemilu dibentuk badan penyelenggara pemilihan, dengan

berpedoman pada Surat Edaran Menteri Kehakiman Nomor JB.2/9/4 Und.Tanggal 23

April 1953 dan 5/11/37/KDN tanggal 30 Juli 1953, yaitu:

a. Panitia Pemilihan Indonesia (PPI): mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan

anggota Konstituante dan anggota DPR. Keanggotaan PPI sekurang-kurangnya 5 (lima)

orang dan sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang, dengan masa kerja 4 (empat) tahun.

b. Panitia Pemilihan (PP) : dibentuk di setiap daerah pemilihan untuk membantu persiapan

dan menyelenggarakan pemilihan anggota konstituante dan anggota DPR. Susunan

keanggotaan sekurang-kurangnya 5 (lima) orang anggota dan sebanyak-banyaknya 7

(tujuh) orang anggota, dengan masa kerja 4 (empat) tahun.

c. Panitia Pemilihan Kabupaten (PPK) dibentuk pada tiap kabupaten oleh Menteri Dalam

Negeri yang bertugas membantu panitia pemilihan mempersiapkan dan menyelenggarakan

pemilihan anggota Konstituante dan anggota DPR.

d. Panitia Pemungutan Suara (PPS) dibentuk di setiap kecamatan oleh Menteri Dalam

Negeri dengan tugas mensahkan daftar pemilih, membantu persiapan pemilihan anggota

Konstituante dan anggota DPR serta menyelenggarakan pemungutan suara.

Keanggotaan PPS sekurang-kurangnya 5 (lima) orang anggota dan Camat karena jabatannya

menjadi ketua PPS merangkap anggota. Wakil ketua dan anggota diangkat dan

diberhentikan oleh PPK atas nama Menteri Dalam Negeri.

9

Page 10: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

Peserta Pemilu 1955

Pemilu anggota DPR diikuti 118 peserta yang terdiri dari 36 partai politik, 34 organisasi

kemasyarakatan, dan 48 perorangan, sedangkan untuk Pemilu anggota Konstituante di

ikuti 91 peserta yang terdiri dari 39 partai politik, 23 organisasi kemasyarakatan, dan 29

perorangan. Partai politik tersebut antara lain :

a. Partai Komunis Indonesia (PKI), berdiri 7 Nopember 1945, diketuai oleh Moh.Yusuf

Sarjono

b. Partai Islam Masjumi, berdiri 7 Nopember 1945, diketuai oleh dr. Sukirman Wirjosardjono

c. Partai Buruh Indonesia, berdiri 8 Nopember 1945, diketuai oleh Nyono

d. Partai Rakyat Djelata, berdiri 8 Nopember 1945, diketuai oleh Sutan Dewanis

e. Partai Kristen Indonesia (Parkindo), berdiri 10 Nopember 1945 diketuai oleh DS.

Probowinoto

f. Partai Sosialis Indonesia, berdiri 10 Nopember 1945 diketuai oleh Mr. Amir Syarifudin

g. Partai Rakyat Sosialis, berdiri 20 Nopember 1945 diketuai oleh Sutan Syahrir

h. Partai Katholik Republik Indonesia (PKRI), berdiri 8 Desember 1945, diketuai oleh J.

Kasimo

i. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) diketuai oleh JB. Assa

j. Gabungan Partai Sosialis Indonesia dan Partai Rakyat Sosialis, menjadi Partai Sosialis

pada 17 Desember 1945, diketuai oleh Sutan Syahrir, Amir Syarifudin dan Oei Hwee

Goat

k. Partai Republik Indonesia, Gerakan Republik Indonesia dan Serikat Rakyat Indonesia menjadi

Partai Nasional Indonesia (PNI) 29 Januari 1946, diketuai oleh Sidik Joyosuharto.

Hasil Pemilu 1955

5 besar dalam Pemilu ini adalah:

1. Partai Nasional Indonesia (PNI) mendapatkan 57 kursi DPR dan 119 kursi

Konstituante (22,3 persen)

2. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) 57 kursi DPR dan 112 kursi

Konstituante (20,9 persen)

10

Page 11: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

3. Nahdlatul Ulama (NU) 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante (18,4 persen)

4. Partai Komunis Indonesia (PKI) 39 kursi DPR dan 80 kursi Konstituante (16,4

persen)

5. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 8 kursi DPR dan 16 kursi Konstituante

(2,89 persen).

Partai-partai lainnya, mendapat kursi DPR di bawah 10. Yaitu PSII (Partai Syarikat Islam

Indonesia) 8 kursi, Parkindo (Partai Kristen Indonesia) 8 kursi, Partai Katolik 6 kursi, Partai

Sosialis Indonesia (PSI) 5 kursi. Dua partai mendapat 4 kursi (IPKI / Ikatan Pendukung

Kemerdekaan Indonesia dan Perti / Pergerakan Tarbiyah Islamiyah). 6 partai mendapat 2 kursi

(PRN / Partai Rakyat Nasional, Partai Buruh, GPPS / Gerakan Pembela Panca Sila, PRI / Partai

Rakyat Indonesia, PPPRI / Persatuan Pegawai Polisi RI, dan Murba). Sisanya, 12 partai,

mendapat 1 kursi (Baperki, PIR (Persatuan Indonesia Raya) Wongsonegoro, PIR (Persatuan

Indonesia Raya) Hazairin, Grinda, Permai (Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia), Partai

Persatuan Dayak, PPTI (Partai Politik Tarikat Islam), AKUI, PRD (Persatuan Rakyat Desa),

PRIM (Partai Republik Indonesis Merdeka), ACOMA (Angkatan Comunis Muda) dan R.

Soedjono Prawirisoedarso.

DEKRIT PRESIDEN

Pemilu 1955 tidak dilanjutkan sesuai jadwal pada lima tahun berikutnya, 1960. Hal ini

dikarenakan pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang

membubarkan Konstituante dan pernyataan kembali ke UUD 1945.

Kemudian pada tanggal 4 Juni 1960, Soekarno membubarkan DPR hasil Pemilu 1955, setelah

sebelumnya dewan legislatif itu menolak RAPBN yang diajukan pemerintah. Presiden Soekarno

secara sepihak melalui Dekrit 5 Juli 1959 membentuk DPR-Gotong Royong (DPR-GR) dan

MPR Sementara (MPRS) yang semua anggotanya diangkat presiden.

11

Page 12: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

PEMILU DI INDONESIA TAHUN 2009

Pemilu 2009 merupakan pemilu ketiga pada masa reformasi yang diselenggarakan

secara serentak pada tanggal 9 April 2009 untuk memilih 560 Anggota DPR, 132 Anggota

DPD, serta Anggota DPRD (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia

periode 2009-2014. Sedangkan untuk memilih presiden dan wakil presiden untuk

masa bakti 2009-2014 diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2009 (satu putaran).

Sistem Pemilu

Pemilu 2009 untuk memilih Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota

dilaksanakan dengan sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan sistem daftar calon

terbuka. Kursi yang dimenangkan setiap partai politik mencerminkan proporsi total

suara yang didapat setiap parpol. Mekanisme sistem ini memberikan peran besar kepada

pemilih untuk menentukan sendiri wakilnya yang akan duduk di lembaga perwakilan.

Calon terpilih adalah mereka yang memperoleh suara terbanyak. Untuk memilih Anggota

DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak. Distrik disini adalah provinsi,

dimana setiap provinsi memiliki 4 (empat) perwakilan.

Asas Pemilu

Pemilu 2009 dilaksanakan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Dasar Hukum

1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum;

2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik;

3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan

DPRD;

4) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

12

Page 13: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

Badan Penyelenggara Pemilu

UUD 1945 menyebutkan bahwa Pemilihan Umum dilaksanakan oleh suatu Komisi

Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Penyelenggara pemilu ditingkat

nasional dilaksanakan oleh KPU, ditingkat provinsi dilaksanakan oleh KPU Provinsi,

ditingkat kabupaten/kota dilaksanakan oleh KPU Kabupaten/Kota.

Selain badan penyelenggara pemilu diatas, terdapat juga penyelenggara pemilu yang

bersifat sementara (adhoc) yaitu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan

Suara (PPS) untuk tingkat desa/kelurahan, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

(KPPS) untuk di TPS. Untuk penyelenggaraan di luar negeri, dibentuk Panitia Pemungutan

Luar Negeri (PPLN) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri

(KPPSLN).

Peserta Pemilu

1) Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2009 diikuti oleh 44 partai, 38 partai

merupakan partai nasional dan 6 partai merupakan partai lokal Aceh. Partai-partai

tersebut adalah :

1. Partai Hati Nurani Rakyat

2. Partai Karya Peduli Bangsa

3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia

4. Partai Peduli Rakyat Nasional

5. Partai Gerakan Indonesia Raya

6. Partai Barisan Nasional

7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

8. Partai Keadilan Sejahtera

9. Partai Amanat Nasional

10. Partai Perjuangan Indonesia Baru

11. Partai Kedaulatan

12. Partai Persatuan Daerah

13. Partai Kebangkitan Bangsa

14. Partai Pemuda Indonesia

15. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

16. Partai Demokrasi Pembaruan

17. Partai Karya Perjuangan

18. Partai Matahari Bangsa

19. Partai Penegak Demokrasi Indonesia

20. Partai Demokrasi Kebangsaan

21. Partai Republika Nusantara

22. Partai Pelopor

23. Partai Golongan Karya

24. Partai Persatuan Pembangunan

25. Partai Damai Sejahtera

13

Page 14: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

26. Partai Nasional Benteng Kerakyatan

Indonesia.

27. Partai Bulan Bintang

28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

29. Partai Bintang Reformasi

30. Partai Patriot

31. Partai Demokrat

32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia

33. Partai Indonesia Sejahtera.

34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama

35. Partai Aceh Aman Seujahtra

(PartaiLokal)

36. Partai Daulat Aceh (Partai Lokal)

37. Partai Suara Independen Rakyat

Aceh(Partai Lokal)

38. Partai Rakyat Aceh (Partai Lokal)

39. Partai Aceh (Partai Lokal)

40. Partai Bersatu Aceh (Partai Lokal)

41. Partai Merdeka

42. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah

Indonesia

43. Partai Sarikat Indonesia

44. Partai Buruh

2) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 diikuti oleh 3 (tiga) pasangan calon, yaitu :

a) Hj. Megawati Soekarnoputri dan H. Prabowo Subianto (didukung oleh PDIP, Partai

Gerindra, PNI Marhaenisme, Partai Buruh, Pakar Pangan, Partai Merdeka, Partai

Kedaulatan, PSI, PPNUI)

b) Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono (didukung oleh Partai Demokrat,

PKS, PAN, PPP, PKB, PBB, PDS, PKPB, PBR, PPRN, PKPI, PDP, PPPI, Partai RepublikaN,

Partai Patriot, PNBKI, PMB, PPI, Partai Pelopor, PKDI, PIS, Partai PIB, Partai PDI)

c) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla dan H. Wiranto, S.IP

(didukung oleh Partai Golkar, dan Partai Hanura)

TAHAPAN PEMILU TAHUN 2009

Berdasarkan Keputusan KPU No. 9 Tahun 2008, inilah jadwal Pemilihan umum tahun 2009 :

1. TAHAP PENDAFTARAN PEMILIH

− Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

− Pemuktahiran Data Pemilih 6 April – 6 Juli 2008

− Penyusunan dan Pengesahan DPS 7 Juli 7 Agustus 2008

− Pengumuman DPS 8 -14 Agustus 2008

14

Page 15: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

− Penyusunan dan Penetapan DPT 11 – 30 September 2008

2. TAHAP PENCALONAN

PARTAI POLITIK

− Pengumuman Pendaftaran Peserta Pemilu 5 – 6 April 2008

− Pendaftran Parpol Peserta Pemilu 7 April – 12 Mei 2008

− Penelitian Administrasi dan Pengumuman 10 April – 30 Mei 2008

− Verifikasi Faktual 3 Juni – 2 Juli 2008

− Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2009 29 Juni – 3 Juli 2008

− Pengumuman Parpol Peserta Pemilu 2009 5 Juli 2008

DPR/DPRD

− Pengambilan Formulir Calon Anggota DPR, DPRD 5 – 9 Agustus 2008

− Pengajuan Bakal Calon oleh Parpol 10 – 15 Agustus 2008

− Verifikasi kelengkapan Administratif 11 Agustus -3 Sept 2008

− Penyampaian hasil verifikasi kepada Parpol 12 Agustus – 5 Sept 2008

− Penyusunan dan Penetapan Daftar Calon Tetap 9 -26 Oktober 2008

− Pengumuman DCT anggota DPR/DPRD 27 Oktober 2008

DPD

− Pendaftaran Calon Anggota DPD 27 Juni – 10 Juli 2008

− Penelitian Administratif 2 – 15 Juli 2008

− Verifikasi Faktual 18 Juli – 18 Agustus 2008

− Penyusunan dan Penetapan Daftar Calon Tetap 9 -26 Oktober 2008

− Pengumuman DCT anggota DPD 27 Oktober 2008

3. TAHAP KAMPANYE

− Persiapan Kampanye 2 Januari – 28 Feb 2009

− Pelaksanaan Kampanye 8 Juli – 1 April 2009

− Masa Tenang 2 – 4 April 2009

4. TAHAP PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

− Pemungutan Suara 5 April 2009

− PPS mengumumkan salinan hasil dari TPS 6 – 7 April 2009

− Rekapitulasi di PPK 7 – 11 April 2009

− Rekapitulasi di KPU Kab./Kota 11 – 15 April 2009

15

Page 16: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

− Rekapitulasi di KPU Provinsi 15 – 20 April 2009

− Rekapitulasi di KPU Pusat 22 April – 5 Mei 2009

5. TAHAP PENETAPAN HASIL

− Penetapan Hasil Pemilu 15 April – 8 April 2009

− Penetapan dan pengumuman calon terpilih 13 – 20 Mei 2008

− Peresmian keanggotaan DPRD Kab./Kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD Juni

– September 2009

− Pengucapan sumpah/janji Juli – 1 Oktober 2009

Pengaruh pelaksanaan pemilu tahun 1955 dengan tahun 2009

Rakyat Indonesia yang pada tahun 1955 tidak dapat memilih presidennya secara langsung, pada

tahun 2009 telah dapat memilih secara langsung lewat pemilu. Sehingga terbentuk suatu sistem

ketatanan politik yang baru di Indonesia. Yang awalnya dulu presiden hanya dapat dipilih oleh

DPR, dan jika terdapat suatu kesalahan yang dilakukan presiden, presiden hanya akan diawasi

oleh DPR selaku lembaga yang berwenang. Pada tahuh 2009 setelah terlaksana pemilu secara

langsung, tidak lagi, karena rakyat lah yang menjadi pengawas dan sebagai pemegang kekuasaan

demokratis yang tertinggi. Sehingga presiden berhak untuk diawasi oleh rakyat terhadap

kinerjanya.

16

Page 17: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Pada tahun 1955, Indonesia pertama kali menyelenggarakan pemilu. Diikuti oleh 118 peserta

dari anggota DPR dan 91 peserta dari anggota Konstituante. Namun setelah Dekrit Presiden,

hasil dari Pemilu tersebut dibatalkan karena Konstituante dihapus. Namun pemilu tahun 1955,

merupakan pemilu yang paling demokratis yang pernah diselenggarakan oleh Indonesia.

Tahun 2009, Indonesia melaksanakan pemilu kembali dan terjadi perubahan mendasar tentang

tata cara untuk pemilihan, yaitu dengan mencontreng, sedangkan pemilu tahun – tahun

sebelumnya dengan cara di coblos. Jumlah peserta yang ikut berpartisipasi dalam pemilu tahun

2009 merupakan jumlah peserta terbanyak.

Pada dasarnya, pelaksanaan pemilu pada tahun 1955 dengan pemilu tahun 2009 hampir sama

namun tetap ada sedikit perbedaan mendasar dalam pelaksanaannya.

SARAN

1. Sistem pemilu di Indonesia pada tahun – tahun berikutnya haruslah lebih tertata

2. Azas awal seperti LUBER JUDIL haruslah diimplementasikan secara nyata

kedalam pelaksanaan pemilu di Indonesia, seperti pada saat tahun 1955, sehingga

menjadi pemilu yang paling demokratis.

3. Undang – undang yang mengatur tentang pemilu jika perlu harus dikaji ulang,

karena dengan UU Pemilu yang dapat mengatur jalannya pelaksanaan pemilu

dengan baik, sangatlah diperlukan.

17

Page 18: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

DAFTAR PUSTAKA

http://politea.wordpress.com/2008/06/01/jadwal-tahapan-pemilu-2009/

http://kpu.go.id/modul-1cp.pdf/

http://radirablog.blogspot.com/2011/04/perkembangan-pelaksanaan-pemilu-1955_09.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum

18

Page 19: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

LAMPIRAN

GAMBAR 1. BUNGKARNO SEDANG MEMASUKKAN

KERTAS SUARA KE KOTAK SUARA PADA PEMILU

TAHUN 1955

GAMBAR 2. SUASANA KAMPANYE PEMILU 1955

GAMBAR 3. PROSES PENCOBLOSAN PEMILU TAHUN 1955

19

Page 20: Web viewKami dalam penyusunan makalah ini mempunyai latar belakang ... Berbagai sumber Undang Undang tentang Pemilu ... − Penyerahan Data Kependudukan 5 April 2008

GAMBAR 4. PRESIDEN SBY MENJALANKAN KEWAJIBANNYA SEBAGAI PEMILIH PADA PEMILU 2009

GAMBAR 5. SUASANA KAMPANYE PEMILU 2009

GAMBAR 6. SUASANA PENCONTRENGAN PEMILU 2009

20