BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB...

122
i BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHAN (Tinjauan Sosiologis Terhadap Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Hukum Islam Oleh: Andika Amrul Khaq Ais NIM 33010 15 0049 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN) SALATIGA 2020

Transcript of BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB...

Page 1: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

i

BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB

PERNIKAHAN

(Tinjauan Sosiologis Terhadap Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa

Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Dalam Hukum Islam

Oleh:

Andika Amrul Khaq Ais

NIM 33010 15 0049

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2020

Page 2: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

ii

Page 3: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

iii

BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB

PERNIKAHAN

(Tinjauan Sosiologis Terhadap Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa

Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Dalam Hukum Islam

Oleh:

Andika Amrul Khaq Ais

NIM 33010 15 0049

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2020

Page 4: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

iv

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.,

Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakannya bimbingan,

arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Andika Amrul Khaq Ais

Nim : 33010150049

Program Studi : Hukum Keluarga Islam

Fakultas : Syari‟ah

Judul Skripsi : BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT

WAJIB PERNIKAHAN (Tinjauan Sosiologis

Terhadap Jama’ah Rifa’iyah Desa Tambakboyo,

Kecamatan Reban, Kabupaten Batang)

Dapat diajukan kepada Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga untuk diujikan

dalam sidang munaqosyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan

digunakan sebagai mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 30 Desember 2019

Pembimbing,

Nastangin. M.H.I

NIP. 199002272016081001

Page 5: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Andika Amrul Khaq Ais

Nim : 33010150049

Program Atudi : Hukum Keluarga Islam

Fakultas : Syari‟ah

Judul Skripsi : BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT

WAJIB PERNIKAHAN (Tinjauan Sosiologis

Terhadap Jama’ah Rifa’iyah Desa Tambakboyo,

Kecamatan Reban, Kabupaten Batang)

Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya

dan bebas dari plagiarisme. Jika di kemudian hari terbukti bukan karya sendiri

atau melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan hukum

yang berlaku.

Salatiga, Jum‟at 27 Desember 2019

Yang menyatakan

Andika Amrul Khaq Ais

NIM: 3010150049

Page 6: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

vi

Page 7: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

vii

MOTTO

Ingat!! Kebaikan yang kita kerjakan

Walaupun sekecil apapun akan menoreh kan cahaya putih

Dan kejelekan yang kita kerjakan

Walaupun sekecil apapun akan menoreh kan cahaya hitam.

Page 8: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Allah SWT yang tidak henti-hentinya memberikan nikmat, rahmat dan

keruniaNya di dunia ini.

2. Kedua orang tuaku Bapak Ahmad Thoyib dan Ibu Isti Mufaridah yang

sangat saya cintai dan saya banggakan yang selalu mendo‟akan dan selalu

berkorban selama ini.

3. Adekku Linta Affa Sabila Ais yang selalu memberi support untuk

kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.

4. Keluarga besar yang tak henti-hentinya memberikan do‟a dan dukungan

kepadaku.

5. Teman-temanku, keluarga besar HKI 15. Terimakasih untuk selama ini,

terlalu banyak kisah bersama kalian, semoga kita tetap saling mengingat

kebersamaan selama 4 tahun ini, ceritakan kepada anak-anak kalian bahwa

dulu kita pernah senang bersama, susah bersama, sedih bersama, karena

kalian adalah keluarga.

6. Keluarga Konteng-konteng yang selalu memberi motifasi disetiap pulang

kerumah.

7. Untuk semua orang disekitarku yang tidak bisa saya sebut satu persatu,

terimakasih atas do‟a dan dukungannya.

Page 9: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat serta

hidayahNya, terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI

SYARAT WAJIB PERNIKAHAN (Tinjauan Sosiologis Terhadap Jama‟ah

Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang)” ini

sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu

Program Studi Hukum Keluarga Islam IAIN Salatiga. Shalawat serta salam kita

sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad SAW. yang telah memberikan

pedoman hidup untuk keselamatan umat di dunia.

Selesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak,

sehingga pada kesempatan ini dengan rasa hormat, saya ingin mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dan

membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan dan

penyusunan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag.

2. Dekan Fakultas Syari‟ah, Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

3. Ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari‟ah, Lutfiana

Zahriani, S.H., M.H.

4. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Nastangin M.H.I yang selalu

membimbing dan memberikan inspirasi dalam proses penyusunan skripsi.

Page 10: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

x

5. Para dosen Fakultas Syari‟ah yang telah banyak memberikan ilmu, arahan

serta do‟a selama penulis mencari ilmu di IAIN Salatiga.

6. Kepada orang tua dan keluarga tercinta yang tiada henti selalu memberikan

kasih sayang, motifasi, dan semangat.

7. Teman teman Prodi Hukum Keluarga Islam angkatan 2015.

8. Pemerintah Desa Tambakboyo dan seluruh warga masyarakat Desa

Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang.

9. Jama‟ah Rifa‟iyah Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang.

10. Dan seluruh rekan-rekan saya baik dari lingkungan IAIN Salatiga atau tidak

yang telah memberikan semangat serta duklungannya.

Untuk semua bimbingan dan arahan yang telah diberikan, penulis

mengucapkan terima kasih. Semoga Bapak/Ibu sekalian mendapat balasan yang

berlipat dari Allah SWT. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari

bahwa penulis skripsi ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis dengan

senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca yang bertujuan untuk

meningkatkan mutu skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, khususnya bagi mahasiswa IAIN Salatiga.

Salatiga, 25 Desember 2019

Penulis

Page 11: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

xi

ABSTRAK

Ais, Andika Amrul Khaq. Bimbingan Pra Nikah Sebagai Syarat Wajib

Pernikahan (Tinjauan Sosiologis Terhadap Jama‟ah Rifa‟iyah Desa

Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kab. Batang). Skripsi Jurusan Hukum

Keluarga Islam fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Nastangin M.H.I.

Kata Kunci: Pernikahan, Bimbingan, Sosiologis, Jama‟ah Rifa‟iyah

Pernikahan menrupakan suatu ikatan lahir batin yang dilaksanakan oleh

seorang pria dan wanita untuk membentuk suatu rumah tangga yang kekal dan

bahagia. Selain adanya syarat dan rukun dalam pernikahan ada juga bimbingan

pra nikah yang dilaksanakan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah. Bimbingan pra-nikah bagi

Jama‟ah Rifa‟iyah adalah sebagai pemahaman untuk jenjang pernikahan hidup

berkeluarga dan seluk beluk dalam hidup berumah tangga. Fokus penelitian ini

adalah untuk mengetahui latar belakang Jama‟ah Rifa‟iyah dalam melaksanakan

bimbingan pra nikah dan untuk mengetahui bagaimana proses bimbingan tersebut

serta mengetahui implikasi dalam bimbingan pra nikah dalam meminimalisir

perceraian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Bimbingan Pra Nikah

Sebagai Syarat Wajib Pernikahan (Tinjauan Sosiologis Jama‟ah Rifa‟iyah Desa

Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang). Penelitian ini menggunakan

penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini

meliputi data primer yaitu hasil wawancara dengan perangkat desa, Kyai

Rifa‟iyah, warga Rifa‟iyah dan sumber data sekunder berupa foto-foto terkait dan

profil desa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode

wawancara, dan metode dokumentasi.

Hasil penelitian ini adalah pertama, latar belakang Jama‟ah Rifa‟iyah

mengadakan bimbingan pra-nikah yakni di kalangan Jama‟ah Rifa‟iyah mereka

berkeyakinan bahwa perbuatan atau amalan yang diperbuat tetapi tidak

mengetahui ilmunya akan sia-sia, seperti halnya dalam pernikahan. Mereka harus

mengetahui ilmunya sebelum melaksanakan kehidupan berumah tangga. Kedua,

para Jama‟ah Rufa‟iyah yang akan melaksanakan pernikahan maka diwajibkan

untuk mengikuti bimbingan pra nikah yang diberikan langsung oleh Kyai

Rifa‟iyah, agar mereka paham dalam hidup berumah tangga. Ketiga, urgensi

bimbingan pra nikah yang dilaksanakan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah ini tidak

berdampak pada meminimalisir tingkat perceraian di Desa tambakboyo

Kecamatan Reban Kabupaten Batang.

Page 12: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii

JUDUL ............................................................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 7

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Kegunaan Penelitian............................................................................. 9

E. Penegasan Istilah .................................................................................. 11

F. Telaah Pustaka ..................................................................................... 13

G. Metode Penelitian................................................................................. 19

Page 13: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

xiii

H. Sistematika Penulisan........................................................................... 20

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pernikahan dalam Hukum Positif dan Hukum Islam ......... 21

1. Pengertian Pernikahan .................................................................... 21

2. Dasar Hukum Pernikahan .............................................................. 25

3. Tujuan Pernikahan ......................................................................... 32

4. Syarat dan Rukun Pernikahan ........................................................ 37

5. Putusnya Pernikahan ...................................................................... 42

B. Teori Pernikahan dalam Kitab Tabyiin Al-Islah di Ajaran Jama‟ah

Rifa‟iyah ............................................................................................... 49

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Tambakboyo .................................................. 54

B. Gambaran Umum Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa Tmbakboyo ................ 58

C. Profil dan Wawancara dengan Pasangan Pernikahan Jama‟ah

Rifa‟iyah ............................................................................................... 65

BAB IV ANALISIS URGENSI BIMBINGAN PRA NIKAH UNTUK

MEMINIMALISIR TERJADINYA PERCERAIAN

A. Latar Belakang Jama‟ah Rifa‟iyah dalam Melaksanakan

Bimbingan Pernikahan di Desa Tambakboyo ...................................... 75

B. Proses Bimbingan Pra Nikah Dikalangan Jama‟ah Rifa‟iyah

Desa Tambakboyo ................................................................................ 77

Page 14: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

xiv

C. Analisis Implikasi Bimbingan Pernikahan dalam Meminimalisir

Perceraian di Desa Tambakboyo .......................................................... 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 85

B. Saran ..................................................................................................... 86

Dartar Pustaka .................................................................................................. 88

Lampiran-Lampiran

Riwayat Hidup Penulis

Page 15: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan adalah hubungan keluarga atau ikatan rumah tangga yang

dibentuk dari pasangan suami istri untuk menciptakan suatu tatanan rumah

tangga yang kekal dan habagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.1

Ditegaskan juga dalam Dasar Perkawinan yang berbunyi, Perkawinan adalah

sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing, agama, dan

kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar.2

Perkawinan adalah terjemahan dari kata nakaha dan zawaja. Kedua

kata inilah yang menjadi istilah pokok dalam Al-Quran untuk menunjukkan

perkawinan (pernikahan). Istilah atau kata زوج berarti “pasangan” dan istilah

berarti “berhimpun”. Dengan demikian, dari sisi bahasa perkawinan نكح

berarti berkumpulnya dua pasangan antara laki-laki dan perempuan yang

semula terpisah dan berdiri sendiri, untuk menjadi satu kesatuan yang utuh

dan bermuara. Kata زوج dalam berbagai bentuknya terulang tidak kurang dari

80 kali dalam Al-Quran. Sementara kata نكح dalam berbagai bentuknya

ditemukan 23 kali. Dengan demikian, dari kedua pasangan yang

1 Undang-Undang RI Nomor.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

2 Pasal 2 ayat (1)

Page 16: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

2

menunjukkan perkawinan (pernikahan) dikatakan bahwa dalam pernikahan

bisa menjadikan seseorang hidup berpasang-pasangan.3

Perkawinan adalah salah satu asas pokok hidup yang paling utama

dalam pergaulan atau hidup bermasyarakat. Perkawinan atau pernikahan juga

bukan salah satu jalan untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan

keturunan, tetapi juga dapat dipandang sebagai satu jalan menuju pintu

perkenalan suatu golongan dengan golongan lain. Perkenalan itu akan

menjadi jalan untuk menyampaikan pertolongan antara satu dengan yang lain

serta memahami dua keluarga yang bergabung menjadi satu.4

Perkawinan merupakan hal yang paling penting dalam realita

kehidupan umat manusia. Dengan adanya perkawinan hidup rumah tangga

dapat ditegakkan dan dibina sesuai dengan norma agama dan tata kehidupan

masyarakat. Dalam hidup rumah tangga berkumpul dua insan yang berlainan

jenis (suami istri), mereka saling berhubungan agar mendapat keturunan

sebagai penerus generasi. Insan-insan yang berada dalam rumah tangga itulah

yang disebut “keluarga”. Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu bangsa,

keluarga yang dicita-citakan dalam perkawinan yang sah adalah keluarga

sejahtera dan bagian yang selalu mendapat ridha dari Allah SWT.5

Perkawinan adalah salah satu cara yang paling mulia sebagai jalan bagi

manusia untuk berkembang biak dalam melestarikan hidupnya, setelah

3 Khoiruddin Nasution, Hukum Perkawinan I, (Yogyakarta: AC AdeMIA, 2013), hlm. 19-

20. 4 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Cet. Ke-39 (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2006),

hlm. 374. 5 Abdul Manan, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 2.

Page 17: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

3

masing-masing perasaan siap untuk melakukan suatu prosesi ijab qobul, maka

mereka siap untuk mewujudkan tujuan perkawinan.6

Pernikahan atau perkawinan adalah akad yang menghalalkan dalam

pergaulan, membatasi hak-hak serta kewajiban seseorang antara laki-laki dan

perempuan yang bukan mahram.7 Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa

ayat 3:

Artinya:

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)

perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah

wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian

jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang

saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah

lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.8

Rasulullah bersabda:

6 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Jilid 2, (Kairo: Daar Al-Fath Lil I‟lami Al-„arobi, 1990), hlm.

121. 7 Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat 1, Cet. Ke-7 (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm.

9. 8 Kementrian Agama RI, Al-Quran Tajwid dan Terjemahan dilengkapi dengan Asbabun

Nuzul dan Hadits Sahih, (Bandung: Syaamil Quran, 2007), hlm. 77.

Page 18: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

4

ث نا عبدان عن أبي حمزة عن العمش عن إب راهيم عن علقمة قال نا أنا أمشي مع عبد الله حد ب ي

رضي الله عنه ف قال كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم ف قال من استطاع الباءة ف ل نه أ ف يت زو

ومن لم يستطع ف نه له وجاء للبصر وأحصن للفر عليه بالصوم ف

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Al

A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah berkata; Ketika aku sedang berjalan

bersama 'Abdullah radliallahu 'anhu, dia berkata: Kami pernah bersama

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu Beliau bersabda:

"Barangsiapa yang sudah mampu (menafkahi keluarga), hendaklah dia

kawin (menikah) karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan

dan lebih bisa menjaga kemaluan. Barangsiapa yang tidak sanggup

(manikah) maka hendaklah dia berpuasa karena puasa itu akan menjadi

benteng baginya". (Shahih Bukhari no. 1772).

Perkawinan pada dasarnya adalah mitsaqon gholidzo (tali yang kuat)

untuk dipertahankan selamanya. Akan tetapi banyak perkawinan yang

berakhir pada perceraian, sehingga tidak sesuai dengan tujuan utama

perkawinan yang selain untuk memenuhi kebutuhan biologis, perkawinan

juga bertujuan antara lain; memperoleh ketenangan hidup (sakinah), untuk

mengembangbiakkan umat manusia (reproduction), untuk mengabdi dan

beribadah kepada Allah, serta untuk menjaga kehormatan baik kehormatan

diri sendiri, anak, dan keluarga.9

Pada dasarnya seluruh tujuan dari perkawinan, bermuara pada satu

tujuan yaitu bertujuan untuk membina rasa cinta dan kasih sayang antara dua

pasangan suami dan istri sehingga terwujud ketentraman dalam hidup

keluarga. Al-Quran menyebutnya dengan konsep sakinah, mawadah, wa

9 Kaharuddin, Nilai-nilai Filosofi Perkawinan (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015), hlm. 2.

Page 19: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

5

rahmah. Term sakinah, mawaddah, wa rahmah dalam Al-Quran lebih

menyangkut pada upaya uraian sebuah ungkapan “keluarga ideal” sebagai

bagian terpenting dari potret keluarga ideal sekaligus selaras dengan Al-

Quran. Untuk meraih keluarga yang ideal harus dimulai dari sebuah

perkawinan yang ideal pula yakni apabila tujuan dari perkawinan tersebut

telah tercapai yaitu, sakinah, mawaddah, wa rahmah, maka untuk hidup

berumah tangga akan mendapat jalan yang mudah.10

Perkawinan merupakan proses berlangsunya hidup di dunia ini

berlanjut, dari generasi kegenerasi, melalui hubungan suami dan isteri serta

menghindar dari godaan shaitan yang menjerumuskan. Perkawinan juga

berfungsi untuk mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan

berdasarkan pada asas saling tolong-menolong, cinta kasih dan sayang untuk

sesama. Wanita muslimah berkewajiban untuk mengerjakan tugas di dalam

rumah tangganya seperti mengatur rumah, mendidik anak, serta menciptakan

suasana yang menyenangkan, supaya suaminya dapat mengerjakan kewajiban

dengan baik untuk kepentingan duniawi maupun ukhrawi.11

Ada dua hal diterimanya amal ibadah seseorang termasuk

melaksanakan pernikahan yaitu mengetahui ilmunya dan dilaksanakan secara

ikhlas semata-mata untuk mendapatkan ridho oleh Allah SWT. Demikian

halnya dengan pelaksanaan pernikahan yang diselenggarakan oleh Jama‟ah

10

Wasman dan Wardah Nuroniyah, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, (Yogyakarta:

Teras, 2011), hlm. 38-39. 11

Muhammad Syaikh Kamil Uwaidah, Fiqh Wanita, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

2006), hlm. 379.

Page 20: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

6

Rifa‟iyah, yaitu kelompok keagamaan pengikut dan simpatisan K.H Ahmad

Rifa‟I yang muncul pada pertengahan abad ke-19 dipesisir utara Jawa Tengah

tepatnya di Desa Kalisalak Kecamatan Limpung Kabupaten Batang.

K.H Ahmad Rifai telah memainkan peranan yang sangat penting dalam

sejarah Islam dan gerakan keagamaan, menentang Pemerintah Kolonial

Belanda di Indonesia maupun birokrat pribumi yang bekerja sama dengan

pemerintah Kolonial Belanda, khususnya di Kalisalak, Limpung, Kabupaten

Batang dan sekitarnya. Pada Jama‟ah Rifa‟iyah terdapat suatu tradisi sebelum

melaksanakan pernikahan, terdapat tradisi yang membedakan dengan

masyarakat pada umumnya yaitu bahwa Jama‟ah Rifa‟iyah diharuskan

mempelajari kitab Tabyin al-islah, yaitu suatu kitab yang berisi tentang ilmu

perkawinan atau hidup berumah tangga serta yang berkaitan dengannya.

Kitab Tabyin al-islah, dipelajari bagi Jama‟ah Rifa‟iyah, khususnya mereka

yang akan melaksanakan perkawinan. Disamping sebagai prasyarat,

mempelajari kitab Tabyin al-islah, baik melalui pengajian maupun mutolaah

sendiri merupakan suatu keharusan, agar dalam menjalani kehidupan

berumah tangga sesuai dengan pedoman dan syariat. Ada prinsip dalam

ajaran Jama‟ah Rifa‟iyah bahwa tidak bisa (sah) secara fiqhiyah bagi seorang

yang akan melakukan sesuatu tanpa mengetahui lebih dulu ilmunya.

Dalam pandangan masyarakat Desa Tambakboyo khususnya pada

Jama‟ah Rifa‟iyah sendiri terdapat adanya bimbingan pra nikah atau kajian

kitab tentang masalah perkawinan, maka bagi pasangan yang akan

melangsungkan perkawinan diwajibkan untuk ikut bimbingan pra pernikahan

Page 21: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

7

tersebut, apabila bagi calon pengantin tidak mengikuti bimbingan pra nikah

maka akibatnya dalam masyarakat sendiri akan dikucilkan, serta pada saat

pengantin yang melangsungkan pesta perkawinan masyarakatpun enggan

untuk datang ke pesta perkawinannya.

Fenomena yang ada dalam masyarakat tersebut, penulis tertarik untuk

meneliti karena menurut masyarakat setempat khususnya Jama‟ah Rifa‟iyah

dengan adanya bimbingan pra nikah maka pernikahan itu akan dirasa shohih

menurut syari‟at Islam. Oleh karena itu, penulis tertarik mengadakan

penelitian dengan judul Bimbingan Pra Nikah Sebagai Syarat Wajib

Pernikahan (Tinjauan Sosiologis Terhadap Jama’ah Rifa’iyah di Desa

Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang melatarbelakangi Jama‟ah Rifa‟iyah dalam

melaksanakan bimbingan Pra Nikah di Desa Tambakboyo, Kecamatan

Reban, Kabupaten Batang.

2. Bagaimana proses bimbingan Pra Nikah di kalangan Jama‟ah

Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.

3. Bagaimana Implikasi bimbingan Pra Nikah dalam meminimalisir

perceraian di Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten

Batang.

Page 22: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

8

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penulisan melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang Jama‟ah Rifa‟iyah dalam

melaksanakan bimbingan Pra Nikah di Desa Tambakboyo, Kecamatan

Reban, Kabupaten Batang.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses bimbingan Pra Nikah dikalangan

Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban,

Kabupaten Batang.

3. Untuk mengetahui bagaimana Implikasi bimbingan Pra Nikah dalam

meminimalisir perceraian di Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban,

Kabupaten Batang.

D. Kegunaan Penelitian

Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, antara lain:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan ilmu

pengetahuan mengenai pentingnya bimbingan pra nikah dalam

perkawinan masyarakat Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban,

Kabupaten Batang.

a. Bagi masyarakat

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

informasi dan pengetahuan tentang hal yang diteliti oleh peneliti

Page 23: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

9

khususnya mengenai bimbingan pra nikah dalam perkawinan Desa

Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, agar

masyarakat tahu dan mengetahui pondasi-pondasi untuk menuju

jenjang kekeluargaan dan menanggulangi tingkat perceraian

dikalangan masyarakat Desa Tambakboyo.

b. Bagi Institut Agama Islam Negeri Salatiga

Penelitian ini dapat memberikan tambahan referensi kepada

mahasiswa Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

c. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini, peneliti telah melaksanakan salah

satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Penelitian. Selain itu

dengan penelitian ini, peneliti telah mengaktualisasikan ilmu yang

didapat dari proses perkuliahan.

2. Kegunaan praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan

pengetahuan bagi semua pihak yang memerlukan bahan untuk

perbandingan peneltian yang sama selanjutnya.

E. Penegasan Istilah

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami masalah yang ada

dalam skripsi ini, dan sekaligus menyatakan pandangan, maka peneliti akan

menegaskan beberapa istilah, sebagai berikut:

Page 24: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

10

1. Bimbingan

Petunjuk (penjelasan) atau cara mengerjakan sesuatu.12

Yaitu

suatu penjelsan kitab Tabyin Al-islah tentang bagaimana hukum, syarat

maupun kewajiban seseorang yang akan melaksanakan pernikahan.

2. Pra Nikah

Sebelum, 13

Nikah adalah hubungan antara pria dan wanita

sebagai pasangan suami istri yang bertujuan untuk membentuk

keluarga (rumah tangga) bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan

Maha Esa. 14

Pra Nikah dalam penelitian ini adalah proses bimbingan

pernikahan yang dilakukan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa

Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang.

3. Jama‟ah Rifaiyah

Gerakan Syaikh Ahmad Rifa‟I dalam menentang Kolonial

Belanda, disusun oleh H. Sadirman Amin yang membahas tentang

corak tasawuf Jawa Modern. Dalam kitab-kitabnya banyak ditemukan

ilmu untuk mengetahui cara dan kemudian dijadikan sebagai

hukum/syari‟ah yang dapat dipahami oleh akal manusia serta dapat

diamalkan dengan mudah diberbagai lapisan masyarakat. Pokok pola

pikir K.H Ahmad Rifa‟i tersebut bisa dipahami, karena arah

pernikahan ulama besar ini adalah pada pendidikan keseimbangan

hidup antara rohani dan jasmani, ukhrowi dan duniawi.

12

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke Tiga, (Jakarta: Balai Pustaka,

2007), hlm. 152. 13

Ibid., hlm. 891. 14

Undang-Undang RI Nomor. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Page 25: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

11

Pemikiran dan gerakan islam K.H Ahamd Rifa‟i di Kalisalak

adalah mengenai suatu rekontruksi historis terhadap pernikahan dan

gerakan keagamaan KH. Ahmad Rifa‟i, seorang kiai yang berbasis

disebut desa kecil, Kalisalak, Kendal, Jawa Tengah, pada abab ke-19.

KH Ahmad Rifa‟i adalah penyusun puluhan kitab berbahasa Jawa

yang berisi ajaran-ajaran keislaman untuk konteks sosial, polotik, dan

ekonomi waktu ini.15

F. Telaah Pustaka

Dalam penelitian ini, selain menggunakan sumber yang didapatkan

dari hasil observasi di lapangan peneliti juga menggunakan beberapa

reverensi yang berasal dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan judul.

Pertama, skripsi dari Talhis Afdian Syah yang berjudul

“Pelaksanaan Pernikahan Jam‟iyah Rifa‟iyah di Desa Tanahbaya

Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang”. dalam skripsi tersebut

pelaksanaan pernikahan yang dilakukan oleh jam‟iyah Rifa‟iyah di Desa

Tanahbaya sudah sesuai dengan syari‟at khususnya dan peraturan yang

dibuat oleh Pemerintah pada umumnya. Kedudukan penghulu yang dulu

dianggap tidak sah, sekarang sudah mulai dilibatkan dalam pernikahan dan

tidak menjadikan rusaknya suatu pernikahan, dan proses pernikahan

15

Parno, “Implementasi Hukum Nikah Adat Jama‟ah Rifa‟iyah pada Pemerintah Era

Modern di Kabupaten Kendal,” Tesis Magister Universitas Islam Negeri Sultan Agung Semarang

(2016), hlm. 8-9.

Page 26: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

12

sekarang dilangsungkan sekali dan tidak ada akad nikah lagi setelah akad

pertama.16

Kedua, skripsi Muhammad Rifan yang berjudul “Studi Sosiologis

Hukum Tentang Tradisi Mempelajari Kitab Tabyin Al-Islah Sebelum

Menikah di Kalangan Jam‟iyah Rifa‟iyah”, alasan Jam‟iyah Rifa‟iyah

memberlakukan syarat untuk mempelajari kitab Tabyin Al-Islah adalah

untuk memberi pemahaman pernikahan dan seluk beluk pernikahan

kepada Jam‟iyah Rifa‟iyah yang akan beranjak kepelaminan. Dan ada

anggapan bahwa dalam Jam‟iyah Rifa‟iyah beribadah tanpa ilmu amalnya

akan sia-sia (ditolak). Untuk tinjauan mengenai mempelajari kitab bagi

Jam‟iyah Rifa‟iyah yang mau melaksanakan perkawinan termasuk dalam

kategori Urf‟ yang shahih yang mana kebiasaan yang dilakukan tidak

bertentangan dengan dalil Syara‟, tidak menghalalkan yang haram dan

tidak membatalkan kewajiban. Implikasinya dari pelanggaran tradisi

mempelajari kitab tersebut maka pernikahan tidak Shahih dan di Jam‟iyah

akan setengah dikucilkan.17

Ketiga, skripsi dari Hanif Ahmad Saifuddin yang berjudul “Tradisi

Pernikahan Jam‟iyah Rifa‟iyah di Desa Jetis Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang”, dalam skripsi tersebut terdapat tradisi dalam

pemikiran K.H Ahmad Rifa‟i yaitu dalam masalah perkawinan, sehingga

16

Talhis Afdian Syah, “Pelaksanaan Pernikahan Jam‟iyah Rifa‟iyah di Desa Tanahbaya

Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang,” Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Purwokerto (2015), hlm. 101. 17

Muhammad Rifan, “Studi Sosiologis Hukum Tentang Tradisi Mempelajari Kitab Tabyin

Al-Islah Sebelum Menikah di Kalangan Jam‟iyah Rifa‟iyah,” Skripsi Institut Agama Islam Negeri

Walisongo Semarang (2010), hlm. 2.

Page 27: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

13

dalam Jam‟iyah Rifa‟iyah terdapat tradisi pernikahan yang berbeda dengan

umat Islam pada umumnya. Tradisi tersebut adalah tradisi mempelajari

kitab Tabyin al-islah sebelum pernikahan, tradisi pemilihan saksi

pernikahan, dan tradisi shihah, Jama‟ah Rifa‟iyah yang akan

melaksanakan pernikahan diharuskan mempelajari kitab Tabyin Al-islah

supaya ibadah pernikahannya tidak sia-sia begitu saja, terjadinya

pemilihan saksi pernikahan di kitab Tabyin Al-islah yang terkesan berhati-

hati dan sulit dipenuhi oleh seorang saksi pernikahan, di Jama‟ah

Rifa‟iyah masih ada yang tetap mempertahankan tradisi Shihah dengan

pemahaman yang berbeda pada masa KH. Ahmad Rifa‟I, tradisi Shihah

lebih ditunjukkan dalam rangka tabarukan, mengharap berkah sang

Guru.18

G. Metode Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang baik dan dapat berjalan dengan

lancar, serta dapat dipertanggungjawabkan, maka peneliti ini memerlukan

suatu metode tertentu, metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi

ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field

research) yaitu penelitian yang terjun langsung kelapangan guna

mengadakan penelitian pada obyek yang dibahas yaitu tentang

18

Hanif Ahmad Saifuddin, Tradisi Pernikahan Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa Jetis Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang, Skripsi Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2000. hlm. 71.

Page 28: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

14

bimbingan pernikahan yang dilakukan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa

Tambakboyo.

Menurut Creswell, penelitian kualitatif merupakan suatu proses

inkuiri pemahaman berdasarkan pada tradisi metodologis yang jelas

tentang inkuiri yang mengeksplorasi masalah social atau manusia.

Peneliti membangun sebuah gambar kompleks yang holistic,

menganalisis kata-kata, melaporkan pandangan-pandangan informan

secara detail dan melakukan studi dalam latar alamiah.19

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan suatu prinsip dasar atau

landasan yang digunakan untuk mengapresiasikan sesuatu. Dalam hal

ini dasar teori yang digunakan adalah pendekatan sosiologis yang

merupakan bagian dari penelitian dalam bidang ilmu-ilmu sosial.

Penelitian sosiologis adalah suatu proses pengungkapan kebenaran

berdasarkan penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenai dalam

sosiologi. Konsep dasar tersebut berfungsi sebagai sarana ilmiah dalam

rangka mengungkapkan kebenaran yang terdapat dalam kehidupan

masyarakat. Adapun beberapa konsep dasar yang dimaksud antara lain

adalah kelompok sosial, interaksi sosial, kebudayaan, lembaga, lapisan

sosial, kemajemukan sosial, kekuasaan dan wewenang, masalah sosial,

perubahan sosial, dan sebagainya.20

19

Rulam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),

hlm. 16. 20

Yanuar Ikbar, Metode Penelitian Sosial Kualitatif, (Bandung: Rafika Aditama, 2012),

hlm. 59.

Page 29: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

15

3. Kehadiran Peneliti

Peneliti bertindak sebagai instrumen kunci sekaligus

pengumpulan data, dimana peneliti langsung datang ke lokasi dan

melakukan pengumpulan data mauapun wawancara. Peneliti juga

bertindak penuh atas pengumpulan informasi yang diperlukan selama

proses penelitian.

4. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di Desa Tambakboyo, Kecamatan

Reban, Kabupaten Batang, lokasi tersebut dipilih karena di Desa

tersebut mayoritas masyarakat mengikuti bimbinga pra nikah yang

dilakukan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah.

5. Sumber Data

a. Data Primer

Sumber data primer adalah data otentik data langsung dari

tangan pertama tentang masalah yang diungkapkan, secara

sederhana data tersebut disebut data asli. Data primer diperoleh

dari hasil wawancara dengan tokoh tokoh masyarakat, tokoh

agama, dan narasumber lainnya yang berkaitan dengan Jama‟ah

Rifa‟iyah.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang mengutio dari

sumber lain sehingga bersifat otentik karena diperoleh dari

Page 30: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

16

sumber kedua atau ketiga yaitu berupa literatur pendukung.

Sedangkan data sekunder adalah seluruh data literatur lain seperti

buku, jurnal, artikel dan lain sebagainya.21

6. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam

melakukan penelitian ini diantaranya:

a. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan

tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan

berlandaskan tujuan penelitian. Wawancara adalah sebuah dialog

yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.22

Sebelumnya peneliti

sudah membuat beberapa pertanyaan yang telah dirumuskan

sebagai pedoman untuk mempermudah saat mengajukan

pertanyaan. Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara

langsung kepada 1 Perangkat Desa Tambakboyo dan 1 Kiai

Jama‟ah Rifa‟iyah Desa Tambakboyo. Kemudian 6 pasang

Jama‟ah Rifa‟iyah.

21

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta:

Rineke Cipta, 1996), hlm. 80. 22

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Rimaya Rosda Karya,

2006), hlm. 186.

Page 31: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

17

b. Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung dan pencatatan

secara sistematis terhadap fokus permasalahan yang diteliti.23

Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung

ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data tentang gambaran

umum keadaan wilayah tersebut, serta pandangan masyarakat

Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang

terhadap bimbingan pra nikah yang dilakukan oleh Jama‟ah

Rifa‟iyah, karena di desa tersebut terdapat suatu ciri khas dari

Jama‟ah Rifa‟iyah sebelum melaksanakan pernikahan mengkaji

kitab Tabyin Al-islah.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan atau transkip, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen, rapat, agenda dan sebagainya.24

Data tersebut

berupa letak geografis, demografis dan kondisi sosial masyarakat

Desa Tambakboyo.

7. Analisis Data

Dalam menganalisis data, ada empat tahapan yang harus

dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun empat

tahapan tersebut meliputi: penyusunan data, klarifikasi data,

23

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 149. 24

Ibid., hlm. 231.

Page 32: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

18

pemrosesan atau pengolahan data, dan penafsiran (interpretasi) dan

penyimpulan.

Untuk mengolah data yang diperoleh, dalam skripsi ini penulis

menggunakan analisis normatif sosiologis. Analisis data normatif yaitu

suatu analisis yang pada hakekatnya menekankan pada metode

deduktif sebagai pegangan utama, dan metode induktif sebagai tata

kerja penunjang. Analisis normatif terutama mempergunakan bahan-

bahan kepustakaan sebagai data penelitian.25

8. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian, karena dari situlah nantinya akan muncul teori. Uji

keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi.

Menurut Moleong trianggulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk

keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Data trianggulasi yang peneliti gunakan adalah trianggulasi

sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan, suatu informsi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda melalui metode kualitatif. Disamping itu agar penelitian

ini tidak berat sebelah maka penulis menggunakan teknik members

check.26

25

Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006), hlm. 166. 26

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 178-179.

Page 33: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

19

Jadi maksud dari penggunaan pengelolaan data ini adalah peneliti

mengecek beberapa data (members check) yang berasal dari selain

pimpinan Jama‟ah Rifa‟iyah peneliti juga mengecek data yang berasal

dari Jama‟ah Rifa‟iyah serta masyarakat sekitar.

9. Tahap-tahap Penelitian

Tahap penelitian dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Tahap Pra Lapangan

1) Membuat Proposal

2) Menyusun rencana penelitian

3) Mengurus perizinan

4) Menyiapkan segala kebutuhan dalam penelitian

b. Tahap Lapangan

1) Memilih lapangan dan melakukan adaptasi

2) Menentukan informan

3) Mengumpulkan data

c. Tahap Pasca Lapangan

Menganalisis data yang telah diperoleh kemudian disusun

kedalam sebuah laporan penelitian.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembahasan dan pemahaman yang

lebih lanjut dan jelas dalam membaca penelitian ini, maka diperlukan

penyusunan sistematika penulisan penelitian sebagai berikut:

Page 34: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

20

Bab I Pendahuluan: Bab ini merupakan bab pendahuluan yang

akan membahas tentang garis besar penulisan skripsi ini, yang terdiri dari,

latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan,

kegunaan penelitian, penegasan istilah, telaah pustaka, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Teori: menjelaskan gambaran umum tentang

pernikahan, dasar hukum nikah, tujuan pernikahan, syarat nikah, rukun

nikah, putusnya perkawinan, kitab yang dibahas di jama‟ah Rifa‟iyah, dan

sosiologis.

Bab III Hasil Penelitian: Gambaran umum Desa Tambakboyo,

Kec. Reban Kab. Batang. Gambaran umum tentang Jama‟ah Rifa‟iyah di

Desa Tambakboyo, Kec. Reban, Kab. Batang. Profil dan wawancara

dengan pasangan pernikahan di Jama‟ah Rifa‟iyah, Bagaimana proses

bimbingan pra nikah. Dampak sosioligis bagi jama‟ah Rifa‟iyah dalam

mengikuti bimbingan pra nikah maupun tidak.

Bab IV Analisis Data: Bab ini berisikan, Analisis sosiologis

terhadap urgensi bimbingan pra nikah untuk meminimalisir terjadinya

perceraian (tinjauan sosiologis terhadap Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa

Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang).

Bab V Penutup: Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.

Page 35: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

21

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pernikahan dalam Hukum Positif dan Hukum Islam

1. Pengertian Pernikahan

Perkawinan merupakan masalah yang mendasar bagi kehidupan

manusia, oleh karena itu disamping perkawinan sebagai sarana untuk

membentuk keluarga, perkawinan juga merupakan kodrati manusia

untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. Sebenarnya dalam suatu

ikatan perkawinan tidak hanya mengandung unsur hubungan antara

manusia dengan manusia tetapi juga sebagai hubungan keperdataan

dan disisi lain perkawinan juga memuat tentang unsur sakralitas yaitu

hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Hal ini terbukti bahwa

semua agama juga mengatur tentang pelaksanaan perkawinan dengan

peraturannya masing-masing.27

Seperti halnya, wihara menurut agama Hindu adalah pranata

sosial (social institution) yaitu kebiasaan yang dimuliakan oleh orang

hindu. Setiap perkawinan adalah suatu jalan untuk melepaskan derita

orang tuanya diwaktu mereka sudah meninggal. Pernikahan juga

sebagai suatu kewajiban yang diabadikan berdasarkan Weda,

merupakan salah satu sarira samsakara atau pencucian badan melalui

perkawinan. Hak perkawinan Kristen mengakui bahwa pernikahan itu

27

Wasman dan Wardah Nuroniyah, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, (Yogyakarta:

Teras, 2011), hlm. 29.

Page 36: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

22

lembaga suci yang asalnya dari Tuhan dan ditetapkan oleh-Nya untuk

kebahagiaan masyarakat. Sedangkan perkawinan bagi umat Katolik

oleh Kristus dinaikkan menjadi sacrament. Tidak ada perbedaan

antara perjanjian dan sacrament. Perjanjian adalah sacrament,

sacrament yaitu perjanjian, lembaga asas perkawinan merupakan

ajaran Gereja. Begitu juga menurut islam perkawinan adalah ikatan

suci antara pria dan wanita sesuai dengan yang telah ditentukan oleh

Allah untuk hidup bersama, guna untuk mencapai tatanan masyarakat

yang mulia dan sejahtera.28

Menurut bahasa nikah berarti penyatuan. Dapat diartikan juga

sebagai akad hubungan badan. Pengertian hubungan badan hanya

merupakan metafora saja.29

Kata nikah atau ziwaj adalah bahasa Arab yang dalam bahasa

Indonesia diartikan “kawin”. Perkawinan atau nikah ini menurut

Syakh Abdurrahman Al-Jazairiy dalam kitabnya, Al-Fiqh Ala Al-

Mazahib Al-Arba‟ah, memiliki tiga pengertian; makna fiqh, ushuli,

dan lugawi.30

Secara lughawi (etimologi), nikah (kawin) berarti “al-wath‟u wa

ad-dhammu” (bersenggama atau bercampur). Dalam hal ini dikatakan

“tunakahat al-asyjar” (terjadi perkawinan antara kayu-kayu), yaitu

apabila kayu-kayu itu saling condong dan bercampur satu dengan

28

Ibid., hlm. 30. 29

Prof. Muhammad Amin Summa, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2004), hlm. 41. 30

Dedi Junaedi, Bimbingan Perkawinan (Membina Keluarga Sakinah Menurut Al-Quran

dan As-Sunah, (Jakarta: CV Akademika Pressindo, Cetakan Pertama, 2001), hlm 1.

Page 37: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

23

yang lain. Begitu pula dalam pengertian majazi (kiasan) orang

menyebut nikah untuk arti akad, sebab akad ini merupakan landasan

bolehnya melakukan persetubuhan, jadi orang yang sudah

malaksanakan akad nikah maka sah untuk melakukan persetubuhan.31

Tentang makna ushuli ada perbedaan pendapat diantara para

ulama. Pertama, mengartikan bahwa nikah itu hakikatnya adalah

watha‟ (bersetubuh). Kedua, mengatakan sebaliknya dari pendapat

pertama, yakni arti hakikat dari nikah itu adalah akad, sedang arti

majaz (kiasannya) adalah bersenggama. Sedang pendapat ketiga

mengatakan bahwa arti hakikat dari nikah ini musytarak atau

gabungan dari pengertian akad dan bersenggama, jadi dari pendapat

ketiga tersebut dapat ditarik satu makna yaitu halalnya persenggamaan

ketika sudah dilandasi dengan akad pernikahan.32

Sedangkan secara fiqhi (dalam ilmu fikih), pengertian

nikah/kawin diungkapkan oleh para ulama dengan beragam sekali,

namun secara keseluruhan hampir sama antara satu dengan yang

lainnya, yang dapat disimpulkan sebagai berikut: “Perkawinan adalah

akad nikah yang ditetapkan oleh syara bahwa seorang suami dapat

memanfaatkan dan bersenang-senang dengan kehormatan (kemaluan)

seorang istri dan seluruh tubuh.33

Dalam pengertian pernikahan sendiri terdapat beberapa pendapat

yang satu dengan yang lainya berbeda. Tetapi dalam perbedaan

31

Ibid. 32

Ibid., hlm. 3 33

Ibid.

Page 38: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

24

pendapat ini sebetulnya bukan untuk memperlihatkan pertentangan

yang sungguh-sungguh antara pendapat yang satu dengan yang lain.

Menurut pendapat ulama Syari‟iyah adalah suatu akad yang

menggunakan lafal nikah atau zawj yang menyimpan arti wati‟

(hubungan intim). Artinya dengan adanya pernikahan seseorang dapat

memiliki atau dapat kesenangan dari pasangannya.34

Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, dalam BAB

I Pasal 1 Dasar Perkawinan sebagai berikut:

(“Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria

dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan

membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”).35

Ada beberapa hal dari rumusan diatas yang perlu diperhatikan:

1) Maksud dari seorang pria dengan seorang wanita adalah bahwa

perkawinan itu hanyalah antara jenis kelamin yang berbeda. Hal

ini menolak perkawinan sesama jenis yang waktu itu telah

dilegakan oleh beberapa Negara Barat.

2) Sedangkan suami istri mengandung arti bahwa perkawinan itu

adalah bertemuan due janis kelamin yang berbeda dalam suatu

rumah tangga, bukan hanya dalam istilah “hidup bersama”.

3) Dalam definisi tersebut disebut pula tujuan perkawinan yang

membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, yang

34

Slamet dan Aminuddin, Fiqih Munakahat I, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), hlm.

298. 35

Pasal 1

Page 39: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

25

menafsirkan sekaligus perkawinan temporal sebagai mana yang

berlaku dalam perkawinan mut‟ah dan perkawinan tahlil.

4) Disebutkan juga pada pancasila sila ke satu berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa yang menunjukkan bahwa

perkawinan bagi agama Islam adalah peristiwa agama dan

dilakukan untuk memenuhi perintah agama.36

Terdapat 3 karakter khusus yang disebutkan oleh Soemiyati

tentang perjanjian dalam perkawinan ini, yaitu:

1) Perkawinan tidak dapat dilakukan tanpa unsur suka rela dari

kedua belah pihak.

2) Kedua belah pihak yang mengikrarkan perjanjian perkawinan itu

saling mempunyai hak untuk memutuskan perjanjian perkawinan

berdasarkan ketentuan yang sudah ada hukumnya.

3) Persetujuan perkawinan itu mengatur batas-batas hukum

mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Persetujuan perkawinan ini pada dasarnya tidaklah sama dengan

persetujuan yang lainnya, misalnya persetujuan jual beli, sewa

menyewa dan lain-lainnya. Menurut Mr. Wirjono Prodjojodikoro

perbedaan antara persetujuan perkawinan dan persetujuan biasa semua

pihak berhak menentukan sendiri pokok perjanjian asalkan sesuai

dengan peraturan dan tidak melanggar asusila, sedangkan persetujuan

36

Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2003), hlm. 75-76.

Page 40: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

26

perkawinan itu adalah isi dari perjanjian perkawinan yang mana sudah

ditentukan oleh hukum.37

2. Dasar Hukum Pernikahan

Dasar/asal hukum nikah adalah mubah atau boleh. Dasar hukum

ini dapat berubah sesuai dengan keadaan dan situasi orang yang

melaksanakannya. Oleh karena itu hukum dasar dapat berubah

menjadi sunat, makruh, haram, bahkan dapat berubah menjadi wajib.

Sebagaimana Allah telah berfirman dalam surat Al-Dzariyat ayat 49,

yaitu:

ومن كل شيء خلقنا زوجين لعلكم تذكرون

Artinya:

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya

kamu mengingat kebesaran Allah.38

Didalam ayat pernikahan Islam juga dijelaskan bahwa

berpasangan-pasangan itu adalah antara laki-laki dan perempuan.

Sebagaimana dijelaskan juga dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 1,

yaitu:

37

Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-undang Perkawinan, (Yogyakarta:

Liberty, 1986), hlm. 9. 38

Kementrian Agama RI, Al-Quran Tajwid dan Terjemahan dilengkapi dengan Asbabun

Nuzul dan Hadits Sahih, hlm. 522.

Page 41: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

27

Artinya:

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang menciptakan

kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan

mengembang-biakkan dari keduanya banyak laki-laki dan

perempuan; dan bertakwalah kepada Allah SWT. Yang dengan

nama-Nya saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali

kekerabatan. Sesungguhnya Allah SWT, adalah pengawas atas

kamu.39

Kewajiban menikah yang sudah ada di dalam Al-Quran juga

sangat jelas dan bisa dijadikan dasar maupun pedoman untuk memulai

sebuah ikatan berkeluarga. Untuk bisa mendapatkan keluarga sakinah,

mawaddah, wa rahmah, memang membutuhkan kontribusi dari kedua

belah pihak antara pihak laki-laki dan pihak perempuan agar bisa

memahami perannya dalam menajalankan bahtera rumah tangga.

Sebagaimana telah disebutkan dalam surat An-Nur ayat 32, yaitu:

39

Ibid., hlm. 77.

Page 42: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

28

Artinya:

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan

orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu

yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.40

Setiap manusia, sebagaimana makhluk lainnya, sejak lahir

mempunyai status melekat sebagai hamba Allah. Namun demikian,

berbeda dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai amanah

sebagai khalifah yang bertugas memakmurkan bumi. Status dan

amanah itu terus melekat dalam diri manusia sehingga perkawinan

dan keluarga pun tidak melunturkannya.

Perkawinan bukan hanya demi memenuhi kebutuhan seksual

secara halal, namun juga sebagai ikhtiar membangun keluarga yang

baik. Keluarga berperan penting dalam kehidupan manusia baik secara

personal, masyarakat, dan negara. Keluarga adalah tempat untuk

meneruskan keturunan dan tempat awal mendidik generasi baru untuk

belajar nilai-nilai moral, berpikir, berkeyakinan, berbicara, bersikap,

bertakwa dan berkualitas dalam menjalankan perannya di masyarakat

sebagai hamba dan khalifah Allah.41

Adapun dari Kompilasi Hukum Islam pada Bab II pasal 2 Dasar-

dasar Perkawinan yang berbunyi “Perkawinan menurut hukum Islam

adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitsaqon

gholidzo untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya

40

Ibid., hlm. 354. 41

Subdit Bina Keluarga Sakinah Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas

Islam Kemenag RI, Fondasi Keluarga Sakinah (Bacaan Mandiri Calon Pengantin), (Jakarta:

Titikoma, 2017), hlm. 2.

Page 43: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

29

merupakan ibadah”.42

Dijelaskan juga pada pasal 3 “Perkawinan

bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,

mawaddah, dan rahmah”.43

Disebutkan juga dalam Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, dalam Bab 1 Pasal 1

Dasar Perkawinan, “Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara

seorang pria dan wanita sebagai suami istri yang bertujuan

membentuk keluarga (rumah tangga) bahagia dan kekal berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa”.44

Akan tetapi, walaupun banyak dalil yang menunjukkan bahwa

pernikahan itu dapat berubah-ubah tergantung pada konteksnya, ada

kalanya wajib, sunnah, haram, makruh ataupun mubah, sebagaimana

penjelasan sebagai berikut:

1) Melakukan pernikahan yang hukumnya wajib45

Bagi yang sudah mampu kawin, nafsunya telah mendesak

dan takut terjerumus dalam perzinaan wajiblah dia kawin. Karena

menjauhkan diri dari yang haram adalah wajib, sedangkan untuk

itu tidak dapat dilakukan dengan baik kecuali jalan kawin.

2) Melakukan pernikahan yang hukumnya sunnah

42

Pasal 2. 43

Pasal 3. 44

Pasal 1. 45

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Juz 2, (Kairo: Daar Al-Fath Lil I‟lami Al-„arobi, 1990), hlm.

129.

Page 44: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

30

Adapun bagi yang nafsunya sudah mendesak lagi mampu

kawin, tetapi masih dapat menahan dirinya dari berbuat zina,

maka sunahlah dia kawin. Kawin baginya lebih utama dari

bertekun diri dalam ibadah, karena menjalani hidup sebagai

pendeta tidak dibenarkan Islam.

3) Melakukan pernikahan yang hukumnya haram46

Bagi seseorang yang tidak mempu memenuhi nafkah batin

dan lahirnya kepada istrinya serta nafsunya pun tidak mendesak,

haramlah dia kawin, sebaiknya juga perempuan bila ia sadar

dirinya tidak mampu untuk memenuhi hak-hak suaminya, atau

ada hal-hal yang menyebabkan dia tidak bisa melayani kebutuhan

batinnya, karena sakit jiwa atau kusta atau mukanya gopeng atau

penyakit lainnya pada kemaluannya, maka ia tidak boleh

mendustainya, tetapi wajiblah ia menerangkan semuanya itu

kepada laki-lakinya, ibarat seperti seseorang pedagang yang wajib

menerangkan keadaan barang-barang bilamana ada aibnya.

4) Melakukan pernikahan yang hukumnya makruh47

Makruhnya perkawinan kali ini adalah dengan kurangnya

tenaga atau lemah syahwat dan tidak mampu memberikan uang

belanja kepada istrinya, walaupun hal itu tidak merugikan istri,

tetapi dia mampu dan cukup dan tidak mempunyai keinginan

syahwat yang kuat.

46

Ibid., hlm. 130. 47

Ibid., hlm. 131.

Page 45: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

31

5) Melakukan pernikahan yang hukumnya mubah

Dari hukum asal tersebut pernikahan adalah mubah, maka

bagi laki-laki yang belom terdesak untu melakukan perkawinan

karena ada alasan-alasan yang mengharamkan untuk melakukan

perkawinan maka disitu dapat dihukumi mubah.48

Dalam terjemah kitab Tabyiin Al-islah terdapat tiga praktik

pelaksanaan pernikahan yaitu:

1) Nikah yang sah.

Yaitu apabila pelaksanaan akad nikah secara benar dan

menurut tata cara yang diatur dalam kitab fiaq pernikahan serta

mengetahui ilmunya. Jadi pernikahan inilah yang mendapat ridho

dan pahala oleh Allah SWT.

2) Nikah yang sah tetapi disertai haram

Yaitu pelaksanaan pernikahan atau ijab qobul dilakukan

secara benar sesuai dengan tata caranya yang diatur dalam kitab

fiqh pernikahan akan tetapi tidak mengetahui ilmunya. Praktik

seperti inilah yang dianggap oleh Jama‟ah Rifa‟iyah sebagai

pernikahan yang sah akan tetapi disertai dengan haram.

Beberapa ulama mengatakan bawa pelaksanaan seperti

inilah yang dinamakan Haram Syuru‟ yaitu haram yang

disebabkan karena melakukan suatu pekerjaan tanpa mengetahui

ilmunya terlebih dahulu.

48

Ibid., hlm. 132.

Page 46: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

32

3) Nikah yang tidak sah dan haram

Yaitu pelaksanaan akad nikah yang tidak sesuai dengan tata

cara yang diatur di dalam kitab fiqh pernikahan, akrena tidak

mengetahui ilmunya dan praktiknya juga salah. Selain tidak benar

praktik pernikahan inilah yang mengakibatkan dosa, karena dia

tidak mengetahui ilmu dan praktiknya.49

3. Tujuan Pernikahan

Pada dasarnya seluruh tujuan dari perkawinan bermuara pada

satu tujuan yaitu bertujuan untuk membina rasa cinta dan kasih sayang

antara pasangan suami istri sehingga terwujudnya ketentraman dalam

keluarg. Al-Quran menyebutkan dengan konsep sakinah, mawadah

wa rahmah.50

Sebagaimana disebutkan dalam surat Ar-Rum (30) ayat

21 yang berbunyi:

Artinya:

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu

49

Much Ehwandi, Terjemahan Tabyinul Ishlah li Syaikh Ahmad Rifa‟I, Edisi Pertama (Pati:

Maktabah Yahyawiyah, 2012). hlm. 5. 50

Wasman dan Wardah Nuroniyah, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia, hlm. 37.

Page 47: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

33

rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.51

Faedah yang terbesar dalam perkawinan adalah untuk menjaga

dan memelihara perempuan yang bersifat lemah dari kebinasaan.

Perempuan dalam sejarah digambarkan sebagai makhluk yang sekedar

menjadi pemuas hawa nafsu kaum laki-laki. Perkawinan adalah

pranata yang menyebabkan seseorang perempuan untuk mendapatkan

perlindungan yang extra dari pihak suami. Keperluan dalam hidup

berumah tangga wajib ditanggung oleh suaminya. Pernikahan juga

berguna untuk memelihara kerukunan anak cucu (keturunan), sebab

kalau tidak dengan nikah, anak yang dilahirkan tidak diketahui siapa

yang akan mengurusnya dan siapa yang nantinya bertanggung jawab

untuk menjaga dan mendidiknya. Nikah juga dipandang sebagai

kemaslahatan umum, sebab kalau tidak ada pernikahan, manusia akan

mengikuti hawa nafsunya sebagaimana layaknya binatang, dan dengan

sifat itu akan timbul perselisihan, bencana dan permusuhan antar

sesama manusia. Yang mungkin juga dapat menimbulkan

pembunuhan yang mahadasyat.52

Tujuan pernikahan yang sejati dalam

Islam adalah pembinaan akhlak manusia dan memanusiakan manusia

sehingga hubungan yang terjadi antar pasangan yang berbeda dapat

membangun kehidupan yang baru secara sosial dan kultural.

51

Kementrian Agama RI, Al-Quran Tajwid dan Terjemahan dilengkapi dengan Asbabun

Nuzul dan Hadits Sahih, hlm. 406. 52

Beni Ahmad Sabeni, Fiqh Munakahat (Buku I), (Bandung: Cv Pustaka Setia, 2001), hlm.

19.

Page 48: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

34

Hubungan dalam membangun rumah tangga tersebut adalah untuk

menumbuhkan generasi keturunan manusia yang memberikan

kemaslahatan bagi masa depan masyarakat dan negara.53

Sakinah, mawaddah, wa rahmah, dalam Al-Quran lebih

menyangkut pada upaya uraian sebuah ungkapan “keluarga ideal”,

sebagai bagian terpenting dari potret keluarga ideal sekaligus selaras

dengan Al-Quran. Untuk meraih keluarga yang ideal harus dimulai

dari sebuah perkawinan yang ideal yakni apabila tujuan dari

perkawinan tersebut telah tercapai yaiti, sakinah, mawaddah, wa

rahmah. Akan tetapi lebih menarik apabila kita membahas maksud

dari ke tiga term yang diberikan Al-Quran sebagai potret ideal sebuah

perkawinan.54

Pertama, sakinah. Kata sakinah terulang kurang lebih 45 kali

dalam Al-Quran, dalam berbagai bentuk variannya adapaun menurut

bahasa, berarti tenang, tentram, tidak bergerak, diam, kedamaian,

mereda, hening, dan tinggal. Dalam Al-Quran kata ini menandakan

ketenangan dan kedamaian secara khusus yaitu kedamaian dari Allah

yang dihujamkan didalam qalbu. Namun demikian manusia bukan

sama sekali tidak berperan dalam kehadiran ketenangan ini. Satu hal

yang menjadi kekhasan “ketenangan” yang berasal dari sakinah ini

53

Ibid., hlm. 20. 54

Wasman dan Wardah Nuroniyah, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia, hlm. 38.

Page 49: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

35

adalah adanya unsur kesengajaan baik dalam bentuk perintah maupun

sarana.55

Maka setidaknya dapat disimpulkan bahwa sakinah adalah

keluarga tenang, tentram dan damai, dengan kata lain masing-masing

anggotanya tidak merasakan adanya gejolak yang dapat meresahkan

jiwa mereka, atau bisa dikatakan sebuah keluarga yang sangat mantap

dan sabil.

Kedua, mawaddah. Didalam Al-Quran term ini terulang

sebanyak 29 kali dengan berbagai variannya tersebar diberbagai surat.

Dalam bahasa Indonesia, term ini biasanya diterjemahkan menjadi

cinta atau aksih sayang Ketika dihadapkan dengan konteks surat Ar-

Rum (30): 21 tersebut, ada beberapa mufassir yang berpendapat

bahwa arti mawaddah dalam konteks ini adalah al-ijma‟

(persetubuhan) dan rumah adalah anak. Sedangkan Al-Mawardi selain

mengutip pendapat diatas dengan menambahkan tiga pendapat lain,

yaitu:

1. Mawaddah adalah Al-Mahabbah dan rahmah adalah Al-Shafaqah.

2. Mawaddah adalah cinta besar (membara) dan rahmah adalah cinta

kecil (stabil).

3. Mahabbah maupun Rahmah adalah sikap suami dan istri yang

saling menyayangi.56

55

Ibid., hlm. 39.

56 Ibid., hlm. 40.

Page 50: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

36

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga untuk mencapai

level mawaddah adalah sebuah keluarga yang mempunyai keinginan

untuk mencintai dan menyayangi satu sama lain, keinginan itu sangat

menggebu dan apabila keinginan itu tidak terpenuhi, maka akan

mengarah pada keputusan atau frustasi.

Ketiga, rahmah. Term ini terulang sebanyak 330 kali di dalam

Al-Quran. Raghib Al-Ishfahani mengartikan dengan “riqqah” yang

bisa diartikan dengan penghambaan, lembut, lunak dan kasihan.

Orang yang sedang mencinta dikatakan menghamba, karena ia akan

selalu melayani objek yang dicintai, ia pun akan selalu bersikap lemah

lembut. Terkadang pula term ini diartikan dengan gabungan dari

riqqah dan ihsan (kebaikan). Karena orang yang mencintai selain

selalu berusaha melayani objek, ia juga selalu melakukan yang terbaik

untuk objek tertentu. Dari sini dapat disimpulkan bahwa keluarga

yang rahmah adalah keluarga yang tidak hanya mampu memerankan

fungsi personalnya dengan baik, tetapi fungsi sosialnya juga harus

diperhatikan. Fungsi personal dapat disimbolkan dengan ketaatan

kepada Allah, Rasul, Shalat, dan bertaqwa. Sedangkan fungsi

sosialnya disimbolkan dengan membayar zakat, amr ma‟ruf nahi

mungkar, tolong menolong dan lain-lain.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa perkawinan yang ideal

adalah perkawinan yang sudah mencapai level rahmah, karena untuk

mencapai level tersebut harus terlebih dahulu melewati dua level

Page 51: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

37

sebelumnya dan level inilah yang mengabdikan sebuah perkawinan

yang dinamakan bahagia serta ideal.57

Menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang

perkawinan, pasal 1 dijelaskan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk

membentuk suatu keluarga (rumah tangga) yang bahagia kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.58

Dijelaskan juga dalam kompialsi Hukum Islam Bab II pasal 3,

adapun tujuan pernikahan adalah untuk mewujudkan kehidupan

rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.59

Pernikahan dilaksanakan karena dengan dasar anjuran Al-Quran

dan Hadis. Selain karena sebab tersebut, pernikahan juga dilaksanakan

karena hikmahnya yang sangat banyak.

4. Syarat dan Rukun Pernikahan

a. Syarat Pernikahan

Syarat-syarat perkawinan merupakan dasar bagi sahnya

perkawinan. Apabila syarat-syarat terpenuhi, maka perkawinan itu

dianggap sah dan menimbulkan adanya segala hak dan kewajiban

sebagai suami istri. Adapun syarat-syarat sahnya perkawinan

sebagai berikut:

1) Masing-masing kedua mempelai telah ditentukan (ta‟yin az-

zaujain), menyebutkan secara pasti individu pasangan yang

dinikahkan, bukan dengan ungkapan yang membuat ragu.

57

Ibid., hlm. 44. 58

Pasal 1. 59

Pasal 3.

Page 52: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

38

2) Kerelaan kedua mempelai.

3) Yang melakukan akad bagi pihak wanita adalah walinya.

4) Ada saksi dalam akad nikah.

5) Keharusan meminta persetujuan wanita sebelum pernikahan.

6) Tidak terdapat hal yang menghalangi keabsahan nikah, atau

kedua mempelai halal untuk menikah. Hal-hal yang

menghalangi keabsahan nikah misalnya:

a) Keduanya termasuk mahram.

b) Masih ada hubungan seprsusuan.

c) Beda agama, kecuali jika mempelai suami muslim dan

mempelai wanita dari ahlul kitab, maka diperbolehkan

dengan syarat wanita tersebut „afifah (wanita yang

menjaga kehormatannya).

d) Sang wanita masih dalam masa iddah.60

b. Rukun Pernikahan

Salah satu syarat sah yang harus ada dalam menentukan sah

suatu pekerjaan (ibadah) dan sesuatu itu termasuk dalam rangkaian

pekerjaan itu, seperti adanya calon pengantin laki-laki dan

perempuan dalam perkawinan. Untuk menentukan sah atau

tidaknya suatu pekerjaan (ibadah) itu diharuskan dengan adanya

syarat, tetapi suatu itu tidak termasuk dalam rangkaian pekerjaan

60

Tim Ulin Nuha Ma‟had Aly An-Nur, Fiqh Munakahat, (Solo: Kiswah Media, 2018), hlm.

53-56.

Page 53: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

39

tersebut. Sah yaitu suatu pekerjaan (ibadah) yang memenuhi syarat

dan rukun.61

Perkawinan adalah wadah penyaluran kebutuhan biologis

manusia yang wajar dan dibenarkan. Oleh karena itu, perkawinan

yang penuh dengan nilai dan bertujuan mewujudkan kehidupan

rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan penuh rahmat, perlu

diatur dengan syarat dan rukun tertentu agar tujuan penetapan

syariat perkawinan ini dapat tercapai. Rukun ialah unsur pokok

(tiang) dalam setiap perbuatan hukum sedangkan syarat ialah unsur

pelengkapnya. Kedua unsur ini dalam perkawinan adalah penting

sekali karena bila tidak terpenuhi maka perbuatan itu dianggap

tidak sah menurut hukum.

Para ahli fikih merangkum syarat dan rukun perkawinan

yang harus dicapai pada saat akad berlangsung, yang meliputi

empat hal berikut: (a) ada calon mempelai (laki-laki dan

perempuan), (b) ada wali dari calon istri, (c) ada dua orang saksi,

(d) ada ijab dan kabul.

Calon mempelai merupakan rukun nikah yang terdiri dari

seorang laki-laki dan perempuan. Bila salah satu tidak ada atau

kedua-duanya bersamaan jenis, maka dalam islam tidak akan

pernah terjadi suatu perkawinan. Namun, rukun ini pun masih

memerlukan persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:

61

Abdurrahman Ghazali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2003), hlm. 45.

Page 54: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

40

1) Pihak laki-laki yang hendak mengawini seseorang perempuan

hendaknya memenuhi persyaratan berikut:

a) Beragama Islam. Orang yang tidak beragama Islam tidak

sah menikah dengan wanita muslimah.

b) Terang prianya (bukan banci).

c) Tidak dipaksa (suka rela/kerelaan hati).

d) Tidak beristri empat orang.

e) Bukan mahram bagi calon istri.

f) Tidak mempunyai istri yang haram dimadu dengan calon

istri (bila hendak berpoligami).

g) Mengetahui calon istrinya itu tidak haram dinikahinya.

h) Tidak sedang dalam ihram haji atau umroh.

2) Calon mempelai wanita harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

a) Beragama Islam.

b) Terang wanitanya (bukan waria).

c) Telah memberi izin kepada walinya untuk menikahkan.

d) Tidak bersuami dan tidak iddah.

e) Bukan mahram bagi calon suaminya.

f) Belum pernah dili‟an (sumpah li‟an) oleh calon suami.

g) Diketahui orangnya.

Page 55: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

41

h) Tidak sedang dalam ihram haji atau umroh.62

3) Adanya dua orang saksi. Sebagai saksi diisyaratkan

Wali dan saksi bertanggung jawab atas sahnya akad

pernikahan. Oleh karena itu, tidak semua orang dapat diterima

menjadi wali atau saksi, tetapi hendaklah orang-orang yang

memiliki beberapa sifat berikut:

a) Islam. Orang yang tidak beragama islam tidak sah menjadi

wali atau saksi.

b) Balig (sudah berumur sedikitnya 15 tahun).

c) Berakal

d) Merdeka

e) Laki-laki

f) Adil.63

4) Keistimewaan bapak dari wali-wali yang lain.

Bapak dan kakek diberi hak menikahkan anaknya yang

bikir/perawan dengan tidak meminta izin si anak lebih dahulu,

yaitu dengan orang yang dipandangnya baik. Kecuali anak

yang sayib (bukan perawan lagi), tidak boleh dinikahkan

kecuali dengan izinnya lebih dahulu. Wali-wali yang lain tidak

berhak menikahkan mempelai kecuali sesudah mendapatkan

izin dari mempelai itu sendiri.

62

Dedi Junaedi, Bimbingan Perkawinan (Membina Keluarga Sakinah Menurut Al-Quran

dan As-Sunah, hlm. 85-87.

63

Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, Cetakan ke 82, 2018),

hlm. 384.

Page 56: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

42

Ulama-ulama yang memperbolehkan wali (bapak atau

kakek) menikahkan tanpa izin ini menggantungkan bolehnya

dengan syarat-syarat sebagai berikut:

a) Tidak ada permusuhan antara bapak dan anak.

b) Hendaklah dinikahkan dengan orang yang setara atau

sekufu.

c) Maharnya tidak kurang dari mahar misil (sebanding).

d) Tidak dinikahkan dengan orang yang tidak mempu

membayar mahar.

e) Tidak dinikahkan dengan laki-laki yang mengecewakan

(membahayakan) si anak kelak dalam pergaulannya dengan

laki-laki itu, misalnya orang itu buta atau orang yang sudah

sangat tua sehingga tidak ada harapan akan medapat

kegembiraan dalam pergaulan.64

5) Ijab dari wali calon mempelai perempuan atau wakilnya.

a) Beragama Islam

b) Baligh

c) Berakal

d) Laki-laki

e) Adil

f) Mendengar (tidak tuli)

g) Melihat (tidak buta)

64

Ibid., hlm. 385.

Page 57: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

43

h) Bisa bercakap-cakap (tidak bisu)

i) Tidak pelupa

j) Menjada harga diri (menjaga muru‟ah)

k) Mengerti ijab qobul

l) Tidak merangkap jadi wali.

Ijab dan qabul harus terbentuk dari asal kata “Inkah”

atau “Tazwiz” atau terjemahan dari kedua kata tersebut, yang

dalam bahasa indonesia berarti “menikah”.

Sighat akad nikah yaitu ijab qobul yang diucapkan oleh

wali atau wakilnya dari pihak wanita, dan dijawab oleh calon

pengantin laki-laki.65

5. Putusnya Pernikahan

Adapun putusnya perkawinan dapat terjadi akrena kematian,

perceraian, dan atas keputusan pengadilan.

a. Kematian

Putusnya perkawinan karena kematian adalah berakhirnya

perkawinan yang disebabkan salah satu pihak, yaitu suami atau istri

meninggal dunia. Perkaiwnan putus akrena kematian sering disebut

masyarakat dengan istilah “cerai mati”. Jenis putusnya perkawinan

karena perkawinan ini tidak dibahas lebih lanjut karena akibatnya

timbul pewarisan dan hukum waris dibahas dalam kesempatan lain.

65

Abdurrahman Ghazali, Fiqih Munakahat, hlm. 47.

Page 58: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

44

b. Perceraian

Putusnya perkawinan karena perceraian adalah penghapusan

perkawinan dengan putusan hakim atau tuntutan dari salah satu

pihak dalam perkawinan.

c. Keputusan Pengadilan

Putusnya pengadilan adalah berakhirnya perkawinan yang

didasarkan ata keputusan pengadilan yang telah diperoleh kekuatan

hukum tetap.66

B. Teori Pernikahan dalam Kitab Tabyin Al-Islah di Ajaran Jama’ah

Rifa’iyah

Kitab Tabyin Al-Islah ini berukuran kurang lebih 18 x 22 cm, tebal

223 halaman dan sebagai ciri khas dari kitab tersebut adalah sampulnya

berwarna hitam, kebanyakan dari kitab kitab Rifa‟iyah mempunyai ciri

khas yang mana sampulnya hitam.

Kitab Tabyin Al-Islah ini terdiri dari dua bab, yang mana masing

masing bab mempunyai pembahasan sendiri-sendiri. Bab pertama ini

terdiri dari beberapa sub bab (pasal) yaitu ada 12 pasal, yang membahas

tentang; keutamaan nikah: yaitu wali bagi wanita, susunan wali, wali

hakim, saksi perkawinan, ijab qobul, larangan perkawinan, kafa‟ah, mas

kawin, walimahan, menggilir dan nusyus, serta khulu‟. Bab kedua

membahas tentang talak. Bab ini juga terdiri dari sub bab (pasal) yaitu ada

66

I Ketut Okta Setiawan, Hukum Perorangan dan Kebendaan, (Jakarta: Sinar Grafika,

2016), hlm. 62.

Page 59: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

45

9 pasal, yang membahas tentang, talak, ila‟ (persumpahan), qadzaf, li‟an,

„iddah, istibra‟, „iddah raj‟I, nafkah, serta hadlanah.67

Menurut kitab Tabyin Al-Islah dijelaskan beberapa bab terkait

dengan munakahat sebagai berikut:

1. Rukun nikah menurut kitab Tabyin Al-Islah ada lima antara lain:

a) Pengantin lelaki (zauj).

b) Pengantin perempuan (zaujah).

c) Wali pengantin perempuan.

d) Dua orang saksi (Syahidani adilani).

e) Ijab dan Qabul (Shighat).

2. Syarat calon pengantin laki-laki antara lain:

a) Baligh, bila masih kecil, maka bapak atau kakek qabulnya.

b) Berakal, bila hilang akalnya, maka bapak qabulnya.

c) Tidak senasab atau sesusuan (radla) dengan pengantin wanita

d) Dengan kehendak sendiri (ikhtiar). Tidak sah bila dipaksa.

e) Menentukan dan mengetahui nama wanita yang akan dinikahi,

mengetahui akan status calon istrinya, yaitu perawan atau janda dan

sudah lepas masa iddah.

3. Syarat calon pengantin wanita antara lain:

a) Baligh.

b) Berakal.

c) Tidak Senasab dan tidak Sesusuan dengan pengantin lelaki.

67

Idhom Anas, Risalah Nikah Ala Rifa‟iyah, (Pekalongan: Al-Asri, 2008), hlm. 85.

Page 60: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

46

d) Kehendak sendiri, tanpa adanya paksaan selain wali mujbir

bapak/kakek.

e) Mengetahui lelaki yang akan menikahi dirinya.

4. Syarat wali ada dua macam yaitu:

a) Wali Mujbir, yaitu seorang wali yang boleh menikahkan orang

wanita dengan cara memaksa meskipun ia tidak rela.

b) Wali bukan Mujbir, yaitu selain wali Mujbir.

Adapun syarat wali mujbir ada enam yaitu:

(a) Bapaknya, kakeknya atau tuan hambanya yang menjadi Wali

Mujbir.Adapun saudara dan pamannya bukanlah Wali Mujbir.

(b) Status pengantin haruslah gadis perawan walaupun usia baligh.

(c) Seorang lelaki yang adil, terkenal orang yang dapat dipercaya.

(d) Dinikahkan kepada kufunya (lihat pasal kufu).

(e) Dinikahkan kepada seorang lelaki yang bukan musuh dengan

anaknya.

(f) Harus dengan Mahar Mitsil dan pengantin lelaki sanggup

membayarnya.68

5. Ijab dan Qobul

Ijab adalah ucapan dari wali sebagai penyerahan kepada

pengantin pria. Qobul adalah ucapan dari pengantin pria sebagai

penerimaan atas penyerahan dari wali.

68

Much Ehwandi, Terjemahan Tabyinul Ishlah li Syaikh Ahmad Rifa‟I, Edisi Pertama, (Pati:

Maktabah Yahyawiyah, 2012), hlm. 18-19.

Page 61: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

47

Contoh ijab: “saya nikahkan kepadamu anak perempuan saya yang

bernama Khodijah dengan mas kawin uang satu juta rupiah telah

dibayar tunai”. Adapun contoh qobul (penerimaan) yaitu: “saya terima

nikahnya Khodijah dengan mas kawin uang satu juta rupiah telah

dibayar tunai”.

Adapun syarat sah Ijab Qobul antara lain:

a) Hendaklah pengantin lelaki yang menerima (qabul) bukanlah anak

kecil, karena syarat pengantin lelaki harus baligh.

b) Hendaklah pengantin lelaki sesegera mungkin (jangan kelamaan)

dalam menjawab ucapan wali yang menikahkan pengantin wanita

(istrinya).

c) Hendaklah muafakat pengucapnya wali pada pengantin lelaki.

d) Hendaklah muafakat dalam penyebutan wali pada jumlah

maskawin (meskipun sebenarnya dalam hal ini, menyebutkan mas

kawin adalah sunah. Akan tetapi jika tidak terjadi kesepakatan

maka nikahnya menjadi tidak sah).

e) Hendaklah jangan dijanji talak nanti setelah disetubuhi.

f) Hendaklah antara keduanya faham akan bahasa yang diucapkan.69

69

Ibid., hlm. 29.

Page 62: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

48

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten

Batang

1. Letak Geografis Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten

Batang

Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang

merupakan salah satu desa yang berada diwilayah Kabupaten Batang,

wilayah tersebut berada pada jarak 1 Km dari Kecamatan Reban,

terletak 11 Km dari pusat Kabupaten atau Pemerintahan. Mata

pencaharian penduduk setempat adalah pedagang dan bertani.

Perekonomian di Desa Tambakboyo tidak ada yang mencolok, karena

sebagian besar penduduk di Desa Tambakboyo adalah pedagang

rumah atau warung klontong, ataupun pedagang keliling.

Di Desa Tambakboyo terdapat sarana pendidikan yang sudah

memadai, yaitu diantaranya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),

Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, SMK

Lembah Ijo. Dalam Agama penduduk Desa Tambakboyo sangat kental

dengan agamanya yaitu Islam, terbukti dari setiap Rukun Warga yang

ada di Desa Tambakboyo terdapat Mushola dan Masjid untuk

menimba ilmu Agama. Rasa sosial di Desa Tambakboyo seperti halnya

Desa maupun masyarakat lainnya, rasa kerukunan, saling gotong

Page 63: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

49

royong terjaga dengan baik. Luas wilayah Dea Tambakboyo 182.456

Ha.

Adapun batas wilayah Desa Tambakboyo dengan desa lain

adalah:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kepundung.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ngadirejo.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Reban.

d. Sebelah imur berbatasan dengan Desa Adinuso.

Desa Tambakboyo merupakan desa yang memiliki PAD terbaik

di Kabupaten Batang. Potensi desa tersebut yaitu Kampung Bakso,

Tambakboyo Connecting, Penyulingan minyak Astiri, Serai Wangi,

Cengkeh, dan Nilam, Air Minum Moses, Wintosh Coffe, Pertanian

Cabai, Jagung dan Ketela.

2. Data Monografis Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten

Batang

Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang

memiliki jumlah penduduk 2.831 jiwa, dengan perincian laki-laki

1.415 dan perempuan 1.416, setelah melihat dari data tersebut dapat

dilihat bahwasannya di Desa Tambakboyo memiliki keseimbangan

antara laki-laki dan perempuan, hanya berbeda sedikit saja. Akan

Page 64: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

50

tetapi ada perbedaan pada tingkat usia, jenjang pendidikan, dan mata

pencaharian.70

Tabel 3.1: Susunan Kepengurusan Desa Tambakboyo

No Nama Jabatan

1 Sodikin Kepala Desa

2 Muhaimin Sekretaris Desa

3 Winarti Kasi Kepemerintahan

4 Tahrudi Kasi Kesejahteraan

5 Mashadi Kasi Pelayanan

6 Cucun fery Kaur TU dan Umum

7 Mita Murtikasari Kaur Keuangan

8 Kristiyanto Kaur Perencanaan

9 Hasto Kadus Tambakboyo

10 Waluyo Kadus Tambakboyo Gunung

11 Kananto Kadus Adiloyo

Sember: Kantor Kelurahan Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang

Tabel 3.2: Jumlah Penduduk Menurut Agama

Kelompok Agama Laki-laki Perempuana Jumlah

Islam 1.415 1.416 2.831

Kristen 0 0 0

70

Wawancara dengan Muhaimin, Selaku Sekretaris Desa Tambakboyo, Reban, Batang, 6

September 2019.

Page 65: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

51

Katholik 0 0 0

Hindu 0 0 0

Budha 0 0 0

Khonghucu 0 0 0

Kepercayaan 0 0 0

Jumlah 1.415 1.416 2.831

Sember: Kantor Kelurahan Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang.

Tabel 3.3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Jenis Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

Tidak/Belum

Sekolah

331 334 665

Belum tamat

SD/Sederajat

140 146 286

Tamat SD/Sederajat 628 671 1.299

SLTP/Sederajat 195 162 357

SLTA/Sederajat 98 72 170

Diploma I/II 3 2 5

Akademi/Diploma

III/S. Muda

3 5 8

Diploma IV/Strata I 17 23 40

Strata II 1 1

Strata III 0 0 0

Page 66: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

52

Jumlah 1.415 1.416 2.831

Sumber: Kantor Kelurahan Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang

Tabel 3.4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

Kelompok

Umur

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

0-4 105 103 208

5-9 113 127 240

10-14 101 101 202

15-19 122 121 243

20-24 126 107 233

25-29 109 107 216

30-34 109 92 201

35-39 122 112 234

40-44 88 91 179

45-49 98 105 203

50-54 85 86 171

55-59 74 84 158

60-64 55 63 118

65-69 45 44 89

70-74 25 28 53

>=75 35 45 83

Jumlah 1.415 1.416 2.831

Sumber: Kantor Kelurahan Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang

Page 67: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

53

Tabel 3.5: Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

Belum/Tidak

Bekerja

356 338 694

Mengurus Rumah

Tangga

1 483 484

Pelajar/Mahasiswa 239 171 410

Pensiunan 6 2 8

Pegewai Negeri

Sipil

10 14 24

Tentara Nasional

Indonesia

1 1

Kepolisian RI 1 1

Perdagangan 69 31 100

Petani/Pekebun 263 107 370

Nelayan/Perikanan 1 1

Industri 2 2

Konstruksi 2 2

Transportasi 5 5

Karyawan Swasta 13 8 21

Buruh Harian

Lepas

38 8 46

Page 68: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

54

Buruh

Tani/Perkebunan

56 12 68

Buruh

Nelayan/Perikanan

2 2

Pembantu Rumah

Tangga

5 5

Tukang Batu 6 6

Tukang Kayu 5 5

Tukang

Las/Pandai Besi

1 1

Tukang Jahit 1 12 13

Guru 1 1

Lain-lain 338 225 563

Jumlah 1.415 1.416 2.831

Sumber: Kantor Kelurahan Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang

Tabel 3.6: Rekapitulasi Jumlah Kepemilikan Akta Perceraian

Tgl. 09-09-2019

NO RW: 001

NO

NO

RT

Jumlah Penduduk

Status Cerai Hidup

Kepemilikan Akta

Perceraian

LK PR Jumlah LK PR Jumlah

1. 001 2 6 8 0 0 0

Page 69: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

55

2. 002 0 4 4 0 1 1

3. 003 5 6 11 1 1 2

4. 004 1 4 5 0 1 1

Jumlah 8 20 28 1 3 4

Sumber: Kantor Kelurahan Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang

NO RW: 002

NO

NO

RT

Jumlah Penduduk

Status Cerai Hidup

Kepemilikan Akta

Cerai

LK PR Jumlah LK PR Jumlah

5. 001 1 1 2 1 0 1

6. 002 3 0 3 1 0 1

7. 003 0 4 4 0 0 0

8. 004 0 3 3 0 1 1

9. 005 2 5 7 1 1 2

Jumlah 6 13 19 3 2 5

Sumber: Kantor Kelurahan Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang

NO RW: 003

NO

NO

RT

Jumlah Penduduk

Status Cerai Hidup

Kepemilikan Akta Cerai

LK PR Jumlah LK PR Jumlah

10. 001 1 1 2 0 0 0

11. 002 3 0 3 0 0 0

12. 003 0 4 4 0 1 1

Page 70: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

56

13. 004 0 3 3 0 0 0

Jumlah 6 13 19 0 1 1

Sumber: Kantor Kelurahan Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang

3. Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Tambakboyo Kecamatan Reban

Kabupaten Batang

Pada kehidupan sehari-hari atau ekonomi masyarakat sekitar

desa, dilihat dari mata pencaharian yang ada pada data geografis

masyarakat tersebut dapat dikatakan cukup sederhana, mayoritas dari

masyarakat bermata pencaharian sebagai petani, tetapi dirumah juga

berdagang, jadi dalam hal ini pertaniannya hanya petani penggarap.

Meskipun mayoritas petani dan berdagang dirumah masyarakatnya

dapat memenuhi kebutuhan sekunder maupun primer. Mereka dapat

memenuhi kebutuhan primer seperti, televisi, kursi, meja, bahkan

sepeda motor.

Dalam bidang berdagang mereka sangat menekuni usaha dalam

berdagang dirumah, meskipun kadang kala juga bertani. Ada juga

perantauan yang mana perantauan kebanyakan anak-anak muda. Akan

tetapi masih banyak masyarakat tersebut untuk menyambung hidupnya

bekerja sebagai pedagang dan buruh tani karena minimnya tanah yang

mereka miliki untuk bercocok tanam.

4. Kondisi Sosial Agama

Dilihat dari data di atas, yang didapat dari Kantor Kepala Desa

Tambakboyo mayoritas masyarakat Desa Tambakboyo mayoritas

Page 71: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

57

beragama Islam. Mereka memusatkan kegiatan-kegiatan ibadahnya di

Masjid, Mushola, Madrasah ataupun Balai Desa.

Mayoritas masyarakat Desa Tambakboyo menganut Madzhab

Syafi‟i atau pengikut Ahlu Sunnah Wal Jamaah yang tergabung

menjadi dua yaitu Nahdhatul Ulama dan Jama‟ah Rofa‟iyah, di desa

tersebut hal-hal yang berhubungan dengan agama yang masih

dilestarikan seperti adzan dua kali pada shalat jum‟at, membaca doa

qunut pada saat sholat subuh, tahlil, al berjanji, ziarah kubur, dan lain

sebegainya.

Di Desa Tambakboyo terdapat sekolah yang berbasis agama

mulai dari Taman Kanak-kanak, Madrasah Ibtida‟iyah, Sekolah dasar,

Sekolah Menengah Kejuruan. Akan tetapi masyarakat tersebut tidak

hanya memberikan pendidikan di bangku sekolah saja, melainkan

setiap sore hari mereka mengajarkan pelajaran-pelajaran agama yang

ada di Madrasah Diniyah, seperti Belajar Nahwu, Sorof, Tajwid, dan

masih banyak lagi. Karena didesa tersebut terbagi menajdi dua wadah

Nahdhatul Ulama dan Jama‟ah Rifa‟iyah, terutama masyarakat yang

terdapat pada kalangan Rifa‟iyah, dalam pembelajaran keagamaan

mereka mendapatkan tambahan kitab-kitab yang ada di Rifa‟iyah salah

satunya yaitu kitab Tabyin Al-Islah atau kitab yang membahas tentang

kehidupan berumah tangga, terutama dalam hal perkawinan. Kitab

tersebut diajarkan sejak kecil sampai kelak ia dewasa atau akan

melangsungkan pernikahan.

Page 72: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

58

Dari letak goegrafis dan monografis Desa Tambakboyo diatas

yakni sebagai pelengkap dan diperoleh juga arsip-arsip yang didapat

dari kantor kelurahan setempat untuk dijadikan keterangan bahwa

dalam melaksanakan penelitian di daerah ini, penulis telah

memperoleh kejelasan dan informasi bahwasannya benar adanya

Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten

Batang tersebut.

B. Gambaran Umum Jama’ah Rifa’iyah di Desa Tambakboyo

Kecamatan Reban Kabupaten Batang

1. Sejarah Ringkas Syaikh Haji Ahmad Rifa‟i

Nama lengkap dari pendiri dan pembangun ajaran dan tuntunan

Tarjumah ialah Syaikhina Haji Ahmad Rifa‟I bin Muhammad

Marhum bin Abi Sujak, alias Raden Sucowijoyo ini pernah menjabat

sebagai penghulu Landerad Hindia Belanda di Kendal pada tahun

1794 dan kuburannya berada disebelah Barat Masjid Jami‟ Kendal

Semarang.

Syaikh Haji Ahmad Rifa‟i bin Muhammad Marhum dilahirkan

di Desa Tempuran (sebelah selatan Masjid Jami‟ Kendal), Kabupaten

dan Karesidenan Semarang. Pada tahun1786 M = 1200 H. Ayahnya

meninggal sewaktu beliau masih kecil, dan diasuh oleh kakak iparnya,

yaitu Syaikh Asy‟ari, Kaliwungu Semarang.

Ayahnya Syaikh Ahmad Rifa‟i mempunyai saudara kerabat

sebanyak empat orang kiai, yaitu Ibu Nyai Nakiyamah, Bapak Kiai

Page 73: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

59

Haji Bukhari, Bapak Kiai Haji Ahma d Hasan dan Bapak Kiai Abu

Mustofa.

Dan saudara kerabat Sayikh Haji Ahmad Rifa‟i sebanyak tujuh

kiai, yaitu Bapak Kiai Haji Qamarun, Bapak Kiai Haji Abdul Karim,

Bapak Kiai Salman, Bapak Kiai Haji Zakariya, Bapak Kiai Rakhibah,

Ibu Nyai Rajiyah dan Bapak Kiai Muhammad Arif.71

Seperti apa yang telah disebutkan di atas, bahwa Syaikh Haji

Ahmad Rifa‟i sejak kecil diasuh oleh Syaikh Asy‟ari, Kaliwungu

Semarang, salah seorang Ulama terkenal, Ulama yang jinak-jinak

merpati terhadap kolonial Belanda, sekitar tahun 1209 H. Lebih

sembilan tahun dari kelahiran Syaikh Ahmad Rifa‟i.

Syaikh Asy‟ari dalam mengasuh, mendidik dan membina beliau

cukup rajin dan teliti, dibandingkan dengan murid-murid yang lain.

Berkat ketekunan dan keikhlasan beliau, Syeikh Ahmad Rifa‟i

menjadi murid yang pandai dan cerdas.

Dengan modal dasar pemberian Allah Rabbul Alamin, berupa

akal cerdas, pikiran luas, dalam waktu yang relatif singkat ia sudah

dapat menguasai beberapa ilmu agama yang diajarkan oleh Syaikh

Asy‟ari, diantaranya ilmu Al-Quran, ilmu Nahwu, ilmu Hadist,

Lughatul Arabiyah dan ilmu agam lainnya. Seperti tradisi di

pesantren, Syeikh yang sebagai kakak iparnya.

71

Ahmad Syadzirin Amin, Mengenal Ajaran Tarjumah Syaikh H. Ahmad Rifa‟ie RH,

(Jakarta: Jamaah Masjid Baiturrahman, 1989), hlm. 9.

Page 74: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

60

Setelah Syeikh Ahmad Rifa‟i mencapai usia delapan tahun,

beliau pulang sering berkumpul dan tidur bersama para santri di

masjid atau mushola. Bangun pagi dari tidurnya, sholat subuh

berjamaah menjadi kebiasaannya, karena merupakan kebiasaan

(tradisi) di pesantren.72

Memasuki usia remaja semangat Ahmad Rifa‟i untuk menuntut

ilmu semakin membara, selain belajar ilmu ilmu agama dari Kiai

Asy‟ari dia juga belajar dari kiai lain. Masa remajanya dihabiskan

untuk menuntut ilmu agama. Tiap hari tanpa mengaji, tiada waktu

tanpa menuntut ilmu, tiada saat tanpa belajar semangat, dan tiada

hidup tanpa amar ma‟ruf. Dia belajar ilmu-ilmu yang dibutuhkan oleh

dirinya dan orang lain, terutama ilmu-ilmu pokok agama islam.

Didalam mempelajari ilmu dasar agama, Ahmad Rifa‟i memusatkan

pikirannya untuk memahami dan mendalami ilmu ketuhanan (kalam,

teologi), ilmu hukum syariah (fikih), dan ilmu perpaduan antara

syariat dan hakekat dalam praktek ibadah dan muamalah (tasawuf).

Selain itu, ia juga melengkapi diri dengan mempelajari berbagai

cabang ilmu-ilmu pokok diatas seperti: Bahasa Arab, Ulumul Qur‟an,

Balaghah, Mantiq, Falaq, Musthalahul Hadist, Al Arudh, dan lain-

lain.73

Sejak masa mudanya Syaikh Ahmad Rifa‟i sering melakukan

dakwah keliling di daerah Kendal dan sekelilingnya, dan dahwah atau

72

Ibid., hlm. 10. 73

Ahmad Syadzirin Amin, Gerakan Syaikh Rifa‟I dalam Menentang Kolonial Belanda,

(Jakarta: Jamaah Masjid Baiturrahman, 1989), hlm. 9.

Page 75: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

61

tabligh yang disampaikan beliau tidak lunak. Beliau jalankan dakwah

dan tabligh karena terpanggil oleh keadaan masyarakat Jawa yang

sudah menyimpang dari tatanan Islam, perbuatan, ucapan dan

keyakinannya. Lebih dari itu mereka sudi berteman dengan “pembawa

kerusakan moral dan agama”, yaitu kolonial Belanda. Sehingga pada

suatu saat dakwah dan tabligh beliau mendapat reaksi keras dari pihak

pemerintah setempat. Beberapa kali diingatkan oleh pemerintah

setempat, beberapa kali diulang oleh Syaikh Ahmad Rifa‟i, akhirnya

beliau dijebloskan ke dalam penjara dalam waktu beberapa hari.

Setelah beberapa hari Syaikh Ahmad Rifa‟i mendekam dipenjara

Kendal dan Semarang, kemudian beberapa hari atau bulan setelah

keluar dari tahanan (penjara), Syaikh Ahmad Rifa‟i pergi berangkat

ibadah Haji dan menuntut ilmu agama ke Makkah dan Mesir. Di

Makkah delapan tahun mendalami ilmu agama, Syaikh Ahmad Rifa‟i

berguru pada Syaikh Utsman dan Syaikh Faqih Muhammad bin Abdul

Aziz al Jaisyi serta guru lainnya, yaitu pada saat beliau berusia 31

tahun hingga berusia 49 tahun. Kemudian di Mesir 12 tahun, beliau

berguru kepada Syaikh Ibrahim Albajuri (pengarang kitab Bajuri

Syarah Fathul Qarib) dari tahun 1239 H. Hingga tahun 1251 H dan

pada usia 51 tahun kembali ke Jawa Indonesia. Berarti beliau

menuntut ilmu agama di negeri orang (Makkah dan Mesir) selama 20

tahun. Disamping beliau menuntut ilmu di Mesir juga mempelajari

kitab-kitab Ulama Syafi‟iyah dan lain di perpustakaan Mesir (Kairo)

Page 76: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

62

dan bertemu dengan Ulama kenamaanm dari negara Arabmaupun dari

negara sendiri. Demikian perjalanan seorang ulama besar di Jawa

yang kemudian pada usia 54 tahun beliau memulai menulis kitab

karangannya, yaitu pada tahun 1255 H, dan terakhir mengarang kitab

pada tahun 1273 H, 71 tahun menurut hitungan tanggal Masehi dan

pada tahun 1275 H atau 1859 beliau dipindahkan ke negara Ambon

Maluku Tengah.74

Dua puluh tahun kemudian setelah mendalami berbagai ilmu

agama di Makkah dan Mesir, Syaikh Haji Ahmad Rifa‟i pulang ke

negara asalnya. Tempuran Kendal Semarang, sesudah istrinya di

Kendal, istrinya tercinta meninggal, ia kawin dengan seorang janda

bekas Demang Kalisalak Mertowijoyo. Selanjutnya ia menetap disana

sampai pada suatu saat harus berpisah dengan keluarganya, yaitu

diasingkan ke Ambon.

Selama berumah tangga, Syaikh Ahmad Rifa‟i dianugrahi

beberapa anak, diantaranya ialah: 1. R.K.H Khabir, 2. R.K.H Junaid,

dan 3 R.K Jahuri, 4. Rr. Nyai Zainah dan 5. Rr. Nyai Fathimah atau

Umrah dan satu anak lagi yang mn basih kecil, belum baligh sewaktu

ditinggal ke Ambon. Anak yang ditinggal ke Ambon sebelum baligh

itu laki-laki dan namanya tidak disebutkan, seperti yang dituturkan

74

Ahamd Syadzirin Amin, Mengenal Ajaran Tarjumah Syaikh H. Ahmad Rifa‟ie RH, hlm.

12.

Page 77: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

63

dalam “surat dari Ambon” yang ia kirimkan kepada anak menantunya,

Maufura namanya.75

2. Profil Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo Kecamatan Reban

Kabupaten Batang.

Sebelum membicarakan sejarah masuknya Islam ke Desa

Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang, terlebih dahulu

mengetahui sejarah Jama‟ah Rifa‟iyah dan perkembangannya hingga

sampai ke wilayah termasuk ke daerah Tambakboyo tersebut.

Kyai Ahmad Muthohar adalah sebagai narasumber, yang

menjelaskan tentang bagaimana Rifa‟iyah bisa masuk di Desa

Tambakboyo ini.

K.H Hasan Mahmud adalah seorang yang membawa ataupun

mengajarkan pertama kali di Desa tambakboyo ini, beliau

beralamatkan di Sepuran Blimbangan Wonosobo, beliau wafat pada

tahun 1927. Kurang lebih sudah 100 tahun beliau mengembangkan

ajaran K.H Ahmad Rifa‟i, di Desa tambakboyo.

Kyai Ahmad Muthohar mengatakan:

“Sebab santri-santri dari K.H Hasan Mahfud sudah tidak ada,

sampe mbah Tohar arep luru jejak arep nganakke haul, karena

punya leluhur tapi gak pernah diluhurkan, Alhamdulillah

ditelusuri ada yang biso ndongeng”.

Sebab santri-santri dari K.H Hasan Mahfud sudah tidak ada,

sampe simbah Tohar mau mencari jejak perjalanan K.H Hasan

Mahfud, silsilah dan lain sebagainya untuk diadakannya Haul. Karena

75

Ibid., hlm. 17.

Page 78: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

64

tidak afdhol apabila punya leluhur tetapi tidak pernah diluhurkan,

Alhamdulillah sudah ditlusuri oleh para tokoh ternyata ketemu siapa

silsilah, dan lain sebagainya.

Sebagian besar penduduk Desa Tambakboyo adalah pemeluk

agama Islam. Kehidupan internal keagamaan dalam Islam sendiri di

Desa Tambakboyo majemuk. Karena selain berkembangnya Jama‟ah

Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo juga ada Nahdhatul Ulama (NU) dan

Muhammadiyah. Dari ketiga organisasi keagamaan tersebut yang

paling banyak keanggotaannya adalah Jama‟ah Rifa‟iyah, namun

ketiganya sama-sama mengembangkan dan menyebarkan ajaran

secara damai sesuai dengan visi dan misinya masing-masing.

Masyarakat Desa Tambakboyo ini hampir 80 % sebagai

pengikut Jama‟ah Rifa‟iyah.76

Struktur organisasi Jama‟ah Rira‟iyah di Desa Tambakboyo

adalah sebagai berikut:

Ketua : H. Ali Mashudi

Sekretaris : Ali Maksum

Bendahara : KH Wahyudin

Majelis Tabligh : Darwanto

Agus Hidayat

Majelis Pendidikan : Rusdiyanto

Isyeh

76

Wawancara dengan Ahmad Muthohar, Selaku Kyai Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo,

Tambakboyo Gunung, Reban, Batang, Tanggal 6 September 2019.

Page 79: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

65

Majelis Lingkungan : Hambali

Ahmad Sulton77

C. Profil dan Wawancara dengan Pasangan Pernikahan Jama’ah

Rifa’iyah

Dari observasi yang dilakukan oleh penulis di Desa Tambakboyo

Kecamatan Reban Kabupaten Batang, penulis mendapatkan sampel dari,

Perangkat Desa Tambakboyo, Kyai Rifa‟iyah, dan warga Rifa‟iyah.

Dari Kyai Rifa‟iyah Desa Tambakboyo: Bapak Ahmad Muthohar

mengatakan bahwa dengan adanya bimbingan pernikahan ini sangatlah

membantu dari pihak KUA Kecamatan Reban, memang secara istilah

memang nikah adalah syari‟at islam harus diketahui dari dasar hukum

islam pernikahan tersebut. Agar pernikahan tersebut tidak ngawur, juga

mengetahui kewajiban setelah pernikahan itu dilaksanakan.

Apabila dalam pernikahan tersebut mereka tidak mengikuti

bimbingan pernikahan ditakutkan nantinya setelah menikah tidak paham

terhadap hukum. Seseorang yang sudah mempunyai nikah dengan tidak

paham dengan segala sesuatu akan menjadi keresahan dalam hubungan

berumah tangga.

Dengan adanya bimbingan pernikahan ini sangatlah membantu

dalam meminimalisir tingkat perceraian, karena sebelum mereka

melaksanakan pernikahan mereka diberitahu dan dibimbing bagaimana

nantinya untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah, wa rahma. Dan

77

Wawancara dengan Ahmad Muthohar, Selaku Kyai Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo,

Tambakboyo Gunung, Reban, Batang, Tanggal 6 September 2019.

Page 80: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

66

apabila nantinya juga ada permasalahan dalam seputar keluarga meraka

bisa konsultasi atau diberi arahan ataupun nasehat oleh pak Kyai Muthohar

agar mereka tidak terpecah dalam hubungan perceraian. Apabila jalan

tersebut masih tidak bisa di selesaikan maka dari pak Kyai Muthohar

tersebut menyerahkan kepada kedua belah pihak bagaimana

keinginannya.78

Pak Muhaimin sebagai sekretaris desa juga mengatakan bahwa di

kalangan Jama‟ah Rifa‟iyah tersebut memang sudah sejak dulu

mengadakan bimbingan pernikahan bagi calon pengantin baik dari luar

daerah maupun dari desa tersebut. Tetapi dengan adanya bimbingan

pernikahan tersebut masih banyak juga tingkat perceraian seperti yang ada

di tabel 3.6: Rekapitulasi Jumlah Kepemilikan Akta Perceraian, itu didapat

dari kantor Desa Tambakboyo pada tgl 09-09-2019.79

Penulis memperoleh data hasil wawancara langsung kepada

Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo tersebut.

1. Abdul Majid

Abdul Majid berumur 27 tahun, yang telah menikah dengan

Ulfa Aprilia, amalat Dukuh Tambakboyo Gunung Rt 004/ Rw 002,

Kelurahan Tambakboyo, Kecamatan Reban Kabupaten Batang. Abdul

Majid adalah sepasang suami istri yang sudah melaksanakan

pernikahan kurang lebih 2 tahun, mereka berasal dari satu Dusun yaitu

78

Ibid. 79

Wawancara dengan Muhaimin, Sekretaris Desa, Tambakboyo Gunung, Tambakboyo,

Reban, Batang, tanggal 6 September 2019.

Page 81: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

67

Dusun Tambakboyo Gunung Desa Tambakboyo, mereka juga

mengikuti bimbingan pra nikah di Kyai Ahmad Muthohar sesepuh

dari Rifaiyah Desa Tambakboyo.

Menurut keterangan Abdul Majid sendiri mengenai bimbingan

pra nikah adalah suatu kewajiban untuk melangsungkan prosesi

pernikahan, agar mengetahui dan memahami hidup berkeluarga, agar

pernikahannya itu sesuai terhadap hukum. Abdul Majid sendiri dalam

mengikuti bimbingan pernikahan selama kurang lebih 10 kali

pertemuan, disitu dibimbing oleh Kyai Ahmad Muthohar langsung

karena sesepuh di Desa Tambakboyo, yang membahas tentang bab-

bab pernikahan. Dalam bimbingan tersebut Abdul Majid setiap malam

dari jam 08:00 sampai 11:00 di tempat Kyai Ahmad Muthohar,

bersama juga dengan calon pengantin perempuannya.

Setelah bimbingan pernikahan sudah selesai Abdul Majid juga

diberi arahan dalam membina keluarga, dalam bimbingan tersebut

hikmah yang didapat oleh Abdul Majid itu nantinya bisa tenang dalam

melaksanakan rumah tangga, ada yang bisa diajak berpendapat,

mengurangi dosa-dosa, ada yang menghidangkan masakan, ada yang

memberesi rumah dan lain lain. Jadi menurut Abdul Majid sendiri

sangatlah membantu sekali dengan adanya bimbingan pernikahan ini.

Agar terlaksananya keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.80

80

Wawancara dengan Abdul Majid, Warga Dukuh Tambakboyo Gunung Rt 004/ Rw 002,

Kelurahan Tambakboyo, Kecamatan Reban Kabupaten Batang, Tanggal 7 September 2019

Page 82: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

68

2. Nur Aminudin

Menurut Amin sendiri mengikuti bimbingan pernikahan adalah

suatu kebiasaan orang Rifa‟iyah, Amin sendiri dalam pernikahannya

sudah berumur kurang lebih satu tahun lebih, beliau juga sudah

dikarunia oleh seorang anak.

Amin berkata apabila ada orang yang mau menikah dan

mendapatkan calon di daerah Tambakboyo ini, maka mereka

diharuskan untuk mengikuti kajian bimbingan pernikahan di Kyai

Rifa‟iyah tersebut. Agar calon pengantin itu mengetahui pernikahan

itu apa dan syarat rukunnya juga.

Amin juga mengikuti dalam bimbingan pernikahan sebelum

menikah, dalam bimbingannya Amin mengikuti selama 10 kali

pertemuan. Disitu Amin juga mempraktekkan Ijab Qobul dengan

bahasa jawa, kanapa dengan bahasa jawa karena agar mudah dipahami

betitu turtur kata Amin. Karena kalau ijab qobul memakai bahasa arab

tetapi tidak tau artinya itu tidak sah menurut Kyai Muthohar. Dalam

bimbingan pernikahan itu ada juga dipelajari tentang arti dan makna

Syahadat. Agar nantinya paas ijab qobul mengetahui dan sudah paham

tentang syahadat dan ilmu pernikahan.81

81

Wawancara dengan Mas Nur Aminudin, Warga Desa Plolok, Padomasan, Reban, Batang,

Tanggal 7 September 2019.

Page 83: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

69

3. Ahamd Nur Fauzi

Pak Ahmad Nur Fauzi berumur tahun, alamat Dukuh

Tambakboyo Gunung, Rt 004/Rw 002, Desa Tambakboyo,

Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.

Pak Ahmad Nur Fauzi mengatakan bahwa bibingan pernikahan

yang dilakukan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah adalah sudah menjadi ciri khas

dari Rifa‟iyah, kalau ingin melaksanakan pernikahan itu harus

mengkaji kitab yang membahas tentang pernikahan, yaitu kitab

Tabyin Al-islah. Jikalau Jama‟ah Rifa‟iyah meu melaksanakan

pernikahan tidak mengaji dulu itu seakan-akan merasa takut, takutnya

nenti bagaimana tentang pernikahan saya ini, apakah diridhoi oleh

Allah atau tidak. K.H Ahmad Rifai mengatakan bahwa “walaupun

nikah itu ibadah yang ghoiru mahdhoh artinya seandainya saya

melaksanakan pernikahan dan saya tidak tau syarat rukunnya, dan

saya mempraktekkannya benar sesuai kitab itu sah. Akan tetapi

disertai dengan haram syuru‟, jadi pernikahannya itu sah tetapi

disertai dengan dosa, dosanya tidak tau nafsul amri (hakikat

perbuatan) walaupun dzonnul mukalaf (dugaan mukalaf) itu benar.

Haram syuru‟ adalah haram yang disebabkan karena melakukan

suatu pekerjaan tanpa mengetahui ilmunya terlebih dahulu. Jadi

pernikahannya itu sah tetapi disertai dengan dosa, dosanya itu hanya

untuk diri sendiri karena telah melakukan suatu perbuatan yaitu

perkawinan dengan tidak mengetahui dahulu ilmu tentang

Page 84: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

70

perkawinan, dan perbuatan itu dinamakan nafsul amri. Meskipun

orang yang mengetahui tentang pernikahan itu menganggap benar

atau sah.

Dalam pemikiran Pak Ahmad Nur Fauzi, saya juga mengikuti

bimbingan pernikahan, padahal saya dulu belajar di pesantren juga

sudah mempelajari seputar pernikahan. Oleh akrena itu ciri khas dari

Jama‟ah Rifa‟iyah mempelajari kitab Tabyin Al-islah adalah suatu

kewajiban seakan akan kalau tidak mengikuti bimbingan pernikahan

merasa dihati itu kurang legowo.

Bisanya bagi calon pengantin yang mau melaksanakan

pernikahan hadir ke Kyai Jama‟ah Rifa‟iyah, disitu nantinya

dibimbing dan ditawarkan dengan proses bimbingannya, mau

bimbingan dengan cara instan atau mengupas tuntas seputar bab

pernikahan. Mereka datang untuk dibimbing dan membawa calon

pengantin masing-masing.

Dengan adanya bimbingan pernikahan ini sangatlah mengatasi

dalam meminimalisir perceraian, karena dalam bimbingan persikahan

sendiri juga membahas tentang nusyus. Nusyus adalah keluarnya

orang perempuan atau istri dari rumah yang mana tidak sepengetahuan

suami, disitu nanti ada nusyus muafafah, mutawasitoh, dan

mugholadhoh.82

Dalam hal ini pembagian nusyus ada tiga yaitu:

82

Wawancara dengan Pak Ahmad Nur Fauzi, Warga Dukuh Tambakboyo Gunung,

Tambakboyo, Reban, Batang, Tanggal 7 September 2019.

Page 85: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

71

a) Nusyuz Mukhaffafah (ringan) ialah nusyuz yang bersifat

ringan seperti istri pergi ke pasar atau pergi “sanjang” ke

rumah orang lain tanpa izin suami.

b) Nusyuz Mutawassithah (pertengahan) ialah nusyuz yang

bersifat pertengahan, seperti istri pergi dari rumah dan

menginap sampai sehari semalam tanpa izin suami.

c) Nusyuz Mughaladhah (berat) yaitu nusyuz yang bersifat

lebih buruk dan berat, seperti seorang wanita mengajukan

permohonan talak kepada suami yang tidak didapati udzur

syara‟, nusyuz mughaladhah ini termasuk dosa besar.83

4. Ahmad Mutohhar

Pak Mutohhar berumur 37 tahun, alamat paesan selatan, Kedung

Wuni Barat, Kecamatan Kedung Wuni, kabupaten Pekalongan. Saya

sendiri aslinya bukan berasal dari Desa Tambakboyo, tetapi saya

mendapatkan jodoh atau istri di Desa Tambakboyo ini.

Amhad Muthohhar mengatakan bahwa hukum asal nikah itu

mubah, jadi para ulama menjelaskan bahwasannya untuk

mendapatkan pahala dalam melaksanakan pernikahan itu didasari

dengan adanya ilmu. Sebelum mereka melaksanakan pernikahan

sebaiknya mereka mengetahui ilmunya dulu, apa kewajiban seorang

istri terhadap suami dan sebaliknya apa kewajiban suami terhadap

istri. Yang terpenting itu adalah mengetahui ilmu, karena banyak

83 Much Ehwandi, Terjemahan Tabyinul Ishlah li Syaikh Ahmad Rifa‟I, Edisi Pertama, (Pati:

Maktabah Yahyawiyah, 2012), hlm. 58.

Page 86: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

72

orang yang menikah itu yang penting nikah. Memang ada yang yang

melaksanakan pernikahan tidak tau ilmunya, yang penting prakteknya

sesuai, ada walinya, ada saksinya, sesuai rukun dan syarat pernikahan.

Akan tetapi terdapat haram syuru‟ dalam pernikahannya itu,

berangkat dari situ benyak yang terjadi pernikahan yang tidak

didominsi dengan ilmu, maupun tidak didasari dengan ilmu. Sehingga

setelah menikah banyak yang masih menuruti egonya masing-masing

yang seharusnya saling mengerti, saling memahami, dan saling

menjaga.

Untuk Muthohhar sendiri dalam bimbingan pra nikah, sejak dulu

belajar di lingkungan pesantren, sampai sekarang juga kadang masih

di pesantren, oleh sebab itu Kyai Ahmad Muthohar sudah

mempercayai kepada guru Muthohhar di pondok pesantren. Jadi

Muthohhar tidak mengikuti bimbingan pernikahan yang dilakukan

oleh Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo ini, karena Kyai Ahmad

Muthohar mengatakan sendiri “sudahlah saya gak usah mengajari

kamu tentang bab pernikahan, nanti malah koyo nguyai segoro”.

Menurut Pak Ahmad Mutohhar sendiri dengan adanya

bimbingan pernikahan sangatlah membantu warga Jama‟ah Rifa‟iyah

di Deda Tambakboyo ini, karena dengan adanya bimbingan

Page 87: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

73

pernikahan mereka bisa memahami dan mengetahui seputar hidup

berkeluarga maupun berumah tangga.84

5. H. Ali Mashudi

Pak Ali Mashudi lahir di Batang, 12 Juni 1974, alamat Dusun

Tambakboyo Gunung Rt 005/ Rw 002, Desa Tambakboyo,

Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.

Tentang bimbingan pernikahan itu sendiri, setiap pasangan yang

akan melaksanakan suatu pernikahan, dan setiap orang dari manapun

yang akan mendapatkan jodoh di Desa Tambakboyo ini itu harus

mengaji dulu pada Kyai Rifa‟iyah yaitu kepada Kyai Ahmad

Muthohar selaku sesepuh Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo.

Yang dikaji oleh calon pengantin adalah hukum nikah asalnya

sagaimana, ruku nikah, syarat nikah, ijab qobul, syarat wali, syarat

syahid, belajar setelah menikah bagaimana, dan juga tentang hal-hal

yang menajdikan rusaknya pernikahan. Dalam bimbingan pernikahan

itu sendiri calon pengantin mempelajari kitab yaitu Tabyiin Al-islah,

yang seolah-olah mengahruskan setiap orang yang mau nikah harus

mengaji dulu kepada Kyai Rifa‟iyah, agar mengetahui ilmu seputar

hidup berkeluarga.85

84

Wawancara dengan Pak Ahmad Mutohhar, Warga Paesan Selatan, Kedung Wuni Barat,

Kecamatan Kedung Wuni, Kabupaten Pekalongan, Tanggal 7 September 2019.

85

Wawancara dengan Pak Ali Mahfud, Warga Dusun Tambakboyo Gunung, Tambakboyo,

Reban, Batang, Tanggal 7 September 2019.

Page 88: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

74

6. H Wahyudin

Pak Wahyudin mengatakan bahwa dalam bimbingan pernikahan

khususnya pada Jama‟ah Rifa‟iyah adalah suatu keharusan yang

dilakukan sebelum prosesi pernikahan atau ijab qobul, dalam

bimbingan tersebut para calon mempelai putra maupun putri

mendapatkan ilmu tentang seputar bab pernikahan. Bab-bab tersebut

dikupas tuntas oleh Kyai Rifa‟iyah, agar para calon pengantin

memahami betul tentang berkeluarga. Nantinya agar setelah

melakukan pernikahan hidup berkeluarga bisa mengatur hati dan

pikiran.

Memang sudah jadi kebiasaan orang Rifa‟iyah kalau setiap meu

menikah itu harus mempelajari dahulu tentang bab perkawinan,

apabila tidak mengikuti bimbingan pernikahan tersebut juga ada

hukum sosial yang akan di alami oleh pengantin tersebut. Jadi

kebanyakan di Desa Tambakboyo ini khususnya calon pengantin

Jama‟ah Rifa‟iyah dari luar maupun dalam desa yang mau menikah

harus mempelajari kitab Tabyiin Al-islah.86

86

Wawancara dengan Pak H. Waahyudin, Warga Desa Tambakboyo Gunung, Tambakboyo,

Reban, Batang, Tanggal 7 September 2019.

Page 89: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

75

BAB IV

ANALISIS

A. Latar Belakang Jama’ah Rifa’iyah dalam Melaksanakan Bimbingan Pra-

Nikah di Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.

Dalam hukum Islam terdapat syarat sahnya dalam pernikahan yaitu

syarat apa yang di penuhi, maka ditetapkannya pada seluruh akad (pernikahan).

Syarat yang pertama adalah dengan halalnya seorang wanita bagi calon suami

yang akan menajdi pasangan hidupnya. Artinya, tidak diperbolehkannya wanita

untuk hendak dinikahi itu berstatus sebagai muhrimnya, dengan alasan apapun.

Yang mengharamkan pernikahan diantara mereka berdua, baik itu bersifat

sementara maupun bersifat selamanya atau seumur hidup. Syarat yang kedua

yaitu saksi yang mencakup hukum kesaksian dalam pernikahan, syarat-syarat

kesaksian dan kesaksian dari pihak wanita yang bersangkutan.87

Dalam agama Islam sendiri Islam adalah sebagai agama yang Rahmatan

lil alamin untuk semua umat manusia dimuka bumi ini, islam juga tidak

mempersulit pada umatnya, termasuk juga dalam hal pernikahan. Didalam

buku maupun kitab fiqh. Perkawinan sering diterangkan baik secara ekspelisit

maupun non eksplisit, sebab dalam perkawinan sendiri adalah sebagai suatu hal

yang sangat relevan dalam kehidupan manusia dibumi ini. Tidak hanya

makhluk manusia saja tetapi untuk semua makhluk dimuka bumi ini semua itu

saling hidup berpasang-pasangan.

87

Muhammad Uwaidah Syaikh Kamil, Fiqh Wanita, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006).

hlm. 405.

Page 90: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

76

Fenomena yang terjadi di Desa Tambakboyo Kecamatan Reban

Kabupaten Batang ini yaitu: sebelum pasangan suami istri menikah mereka

melaksanakan bimbingan pra nikah di desa tersebut, terkhusus untuk kalangan

Jama‟ah Rifaiyah. Jama‟ah Rifaiyah sendiri melaksanakan bimbingan pra

nikah di Kyai yang sudah ditunjuk oleh masyarakat sekitar, dalam bimbingan

tersebut mereka diajarkan tentang bab pernikahan didalam kitab Tabyin Al-

Islah.

Berdasarkan penelitian dilapangan bahwa ke enam pasangan suami istri

di Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban Kabupaten Batang menyatakan

bahwa alasan kenapa Jama‟ah Rifa‟iyah memberlakukan untuk mempelajari

kitab Tabyin Al-islah adalah sebagai pemahaman untuk jenjang pernikahan

hidup berkeluarga dan seluk beluk dalam hidup berumah tangga.

Namun berdasarkan penelitian di Desa Tambakboyo Kecamatan Reban

Kabupaten Batang tentang latar belakang melaksanakan bimbingan pra nikah

yaitu, menurut penuturan Mas Abdul Majid adalah suatu keharusan untuk

melangsungkan prosesi pernikahan, agar mengetahui dan memahami hidup

berkeluarga, agar pernikahan itu sesuai dengan hukum. Penuturan Mas Nur

Aminudin sendiri adalah suatu kebiasaan orang Rifa‟iyah. Kemudian dari

Bapak Ahmad Nur Fauzi mengatakan bahwa dengan adanya bimbingan pra

nikah ini adalah sudah menjadi ciri khas dari orang Rifa‟iyah, kalau ingin

melaksanakan pernikahan itu harus mengkaji kitab yang membahas tentang

pernikahan, yaitu kitab Tabyin Al-Islah. Selain itu Bapak Ahmad Mutohhar

mengatakan bahwa sebelum mereka melaksanakan pernikahan itu harus

Page 91: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

77

didasari dengan adanya ilmu. Bapak Ali Mashudi juga mengatakan bahwa

keharusan dalam setiap pasangan pengantun untuk mempelajari ataupun

mengkaji kitab Tabyin Al-Islah. Kemudian penuturan dari Bapak Wahyudi

adalah kewajiban dalam melaksanakan pernikahan itu harus mengetahui ilmu

sebelum melaksanakan ijab qobul.

Bahwa yang melatar belakangi dalam mempelajari kitab Tabyin Al-islah

adalah untuk memberi pemahaman tentang pernikahan yang akan menjadi

modal untuk jenjang sebuah keluarga.

Dari hasil penelitian ini, maka dapat di deskripsikan bahwa calon

pengantin dalam perkembangan hidupnya sudah mempunyai kesiapan dan

kesepakatan untuk menjalin hubungan bersama dalam suatu rumah tangga.

Tujuan daripada bimbingan pra nikah ini adalah dala rangka membantu

mempersiapkan para calon pengantin dalam mengarungi kehidupan rumah

tangga yang baru.

B. Proses Bimbingan Pra Nikah di Kalangan Jama’ah Rifa’iyah Di Desa

Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.

Bimbingan merupakan suatu bentuk proses pemberian ilmu atau

pengetahuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada seseorang atau beberapa

orang (anak-anak, remaja dan dewasa) agar mampu mengembangkan potensi

(minat dan bakat, kemampuan yang dimiliki, mengenai dirinya sendiri, serta

mengatasi persoalan maupun masalah yang dihadapi), sehingga mereka dapat

Page 92: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

78

menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung

kepada orang lain.88

Pemberian pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan penumbuhan

kesadaran kepada remaja usia nikah tentang kehidupan berumah tangga dan

keluarga, merupakan suatu proses dari bimbingan pra pernikahan.89

Abdul Majid menyatakan bahwa bimbingan pra nikah itu dibimbing

langsung oleh Kyai Rifa‟iyah selama kurang lebih 10 kali pertemuan. Menurut

Amin juga sama yang dituturkan oleh Abdul Majid tetapi dalam bimbingannya

dipahami juga tentang arti dan maksa syahadat dan ilmu pernikahan. Penuturan

Ahamd Nur fauzi, suatu kewajiban seakan akan kalau tidak mengikuti

bimbingan pra nikah merasa dihati itu kurang legowo. Menurut Ahmad

Mutohhar beliau malah tidak mengikuti bimbingan pranikah karena sejak dulu

beliau hidup di lingkungan pesantren, oleh sebab itu dari Kyai Rifa‟iyah sudah

mempercayai kepada guru di pesantren. Menurut Ali Mashudi juga pasangan

yang akan melaksanakan penikahan harus mengkaji dulu kitab Tabyin Al-Islah

yang di bimbing oleh Kyai Rifaiyah. Begitu juga dengan Bapak Wahyudi

mengatakan bagi pasangan yang mau melaksanakan pernikahan harus

mengikuti bimbingan pra nikah yang dilaksanakan oleh Kyai Rifa‟iyah agar

mengetahui bab seputar pernikahan serta mengetahui makna tentang

kehidupan.

88

Melia Fitri, Pelaksanaan Bimbingan Pra Nikah Bagi Calon Pengantin Di Kantor Urusan

Agama (KUA) Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan, Skripsi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004. hlm. 18. 89

Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor: DJ.II/542 Tahun 2013

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah, Pasal 1 (ayat 1).

Page 93: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

79

Dalam bimbingan tersebut para calon mempelai putra maupun putri

mendapatkan ilmu tentang seputar bab pernikahan. Mereka datang bersama

kepada Kyai yang telah dipercaya masyarakat dan mendengarkan arahan

dengan baik.

Dengan demikian bimbingan pra nikah bagi calon pengantin haruslah

dilakukan sedemikian rupa, sehingga bimbingan pra nikah dapat menunjang

tercapainya tujuan dari bimbingan tersebut. Yaitu dengan kesadaran akan

tanggung jawab dan kewajiban suami maupun istri dalam rumah tangga,

sehingga dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah serta

sejahtera.

Dalam bimbingan pernikahan di Jama‟ah Rifa‟iyah tersebut juga

mempraktekkan bagaimana prosesi ijab qobul, siapakah yang nantinya akan

menjadi wali, dan apa syarat-syarat sahnya sebagai wali. Dalam prosesi ijab

qobul kebanyakan dari jama‟ah rifa‟iyah itu menggunakan bahasa jawa, karena

meraka beranggapan bahwa meraka paham apa yang diucapkannya.

Di dalam Jama‟ah Rifa‟iyah dalam mempelajari kitab Tabyin Al-islah

tidak bertentangan dengan ajaran Islam karena dalam mempelajari kitab Tabyin

Al-islah adalah untuk memberi suatu pengetahuan mengenai pernikahan dan

kehidupan berumah tangga.

Dan di dalam kitab Tabyin Al-islah memuat tentang aturan-aturan yang

jelas tentang kehidupan berumah tangga dan keutamaan nikah, masih banyak

hal lagi yang dibahas dalam kitab Tabyin Al-islah dari hal yang terbesar sampai

hal terkecilpun dibahas dalam kitab tersebut.

Page 94: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

80

Melihat dari tujuan untuk mempelajari kitab Tabyin Al-islah bagi

Jama‟ah Rifa‟iyah, wajar jika masyarakat Jama‟ah Rifa‟iyah menjadikan kitab

Tabyin Al-islah sebagai syarat sebelum melakukan pernikahan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka penulis berpendapat bahwa

dengan diadakannya bimbingan pra nikah ini sangatlah penting bagi para calon

pengantin, agar para calon pengantin dapat mengetahui dasar-dasar pernikahan

serta ilmu dalam pernikahan ataupun hidup berkeluarga.

C. Analisis Implikasi Bimbingan Pra Nikah Dalam Meminimalisir

Perceraian Di Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti dari implikasi

adalah keterlibatan atau keadaan terlibat. Jadi setiap kata imbuhan dari

impliaksi seperti berimplikasi atau mengimpliaksikan yaitu berarti mempunyai

arti hubungan keterlibatan atau melibatkan dengan sesuatu.90

Dalam menjadikan pribadi yang mandiri perlunya bimbingan yang

diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang. Bimbingan juga

berarti proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing

kepada terbimbing agar individu yang terbimbing mencapai perkembangan

yang optimal.91

Bimbingan pra pernikahan adalah suatu proses untuk memberikan

bantuan terhadap individu agar dalam menjalankan ikatan pernikahan dan

kehidupan rumah tangga bisa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah

90

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke Tiga, hlm. 306. 91

Febriana Wulansari, “Bimbingan Pernikahan Bagi Calon Pengantin Sebagai Upaya

Pencegahan Perceraian”, Skripsi Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung (2013), hlm.

36.

Page 95: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

81

sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Bimbingan memiliki fungsi preventif yaitu lebih mencegah agar sesuatu hal

tidak terjadi, sesuai dengan asal kata yaitu “prevent”. Artinya mencegah

terjadinya/memunculkan problem pada diri seseorang.92

Pernikahan adalah kebutuhan setiap manusia yang alamiah. Secara

normal manusia yang sudah mapan dan sudah merasa mampu, tentunya dia

akan mengalami fase pernikahan. Karena pernikahan merupakan kebutuhan

dasar manusia untuk melangsungkan kebutuhan berumah tangga dalam

kehidupan. Dalam berumah tangga nantinya akan menemukan persoalan-

persoalan yang harus bisa dipecahkan bersama antara dua keluarga. Pada

prinsipnya pernikahan itu adalah menyenangkan dan mudah bagi siapa saja

yang sudah dewasa dan memahami apa itu makna dan tujuan dalam berumah

tangga.

Menurut keterangan Mas Abdul Majid adalah sangatlah membantu

sekali dengan adanya bimbingan pra nikah. Keterangan Mas Nur Aminudin

yaitu dapat mencegah terjadinya perceraian setelah melaksanakan pernikahan

atau berumah tangga. Menurut Pak Ahmad Nur Fauzi mengatakan bahwa

dengan adanya bimbingan pra nikah ini sangatlah mengatasi dalam

meminimalisir perceraian. Keterangan Pak Ahmad Mutohhar dengan adanya

bimbingan pra nikah ini sangatlah memabantu warga Jama‟ah Rifa‟iyah,

karena dengan adanya bimbingan pra nikah mereka bisa memahami dan

mengetahui seputar hidup berkeluarga maupun berumah tangga. Menurut

92

Ibid., hlm 52.

Page 96: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

82

keterangan Pak Ali Mashudi sangatlah membantu dalam mengatasi tingkat

perceraian karena bagi calon pengantin yang mau menikah sudah dibekali

dengan ilmu. Menurut Pak Wahyudi juga dengan bimbingan pra nikah ini bisa

meminimalisir tingkat perceraian di Desa Tambakboyo, soalnya para calon

pengantin sudah mengetahui imu tentang hidup berkeluarga. Sehingga dalam

menjalani kekeluargaan bisa mengatur hati dan pikiran.

Menurut Talcott Parsons terkenal dengan konsep pendekatan sistem

melalui AGIL (Adaptation; Goal Attainment; Integration; and Latency), yaitu

adaptasi dengan lingkungan, adanya tujuan yang ingindicapai, integrasi

antarsub-sub sistem, dan pemeliharaan budayaatau norma/ nilai-

nilai/kebiasaan.

Pertama, Adaptation dalam bimbingan pra nikah Jama‟ah Rifa‟iyah

menyangkut siapa saja yang akan melaksanakan bimbingan boleh mengikuti

kegiatan tersebut. Kedua, Goal Attainment yaitu tujuan tercapainya bimbingan

pra nikah agar mengetahui syarat, rukun, kewajiban setelah melangsungkan

pernikahan. ketiga, Integration adalah persatuan untuk menjadi keluarga di

Jama‟ah Rifa‟iyah. Keempat, Latency ialah pemeliharaan dalam segi

bimbingan pernikahan yang dilaksanakan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah, demi

melestarikan syari‟at islam.

Selain itu pendapat Klein & White menyatakanbahwa konsep

keseimbangan mengarah kepada konsep homeostasis suatu organisme yaitu

suatu kemampuan untuk memelihara stabilitas agar kelangsungan suatu sistem

Page 97: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

83

tetap terjaga dengan baik meskipun di dalamnya mengakomodasi adanya

adaptasi dengan lingkungan.

Sebagai asumsi dasar dalam teori struktural fungsional Klein & White

menyatakan bahwa:

1. Masyarakat selalu mencari titik keseimbangan.

2. Masyarakat memerlukan kebutuhan dasar agar titik keseimbangan

terpenuhi.

3. Untuk memenuhi kebutuhan dasar, maka fungsi-fungsi harus dijalankan.

4. Untuk memenuhi semua ini, maka harusada struktur tertentu demi

berlangsungnya suatu keseimbangan atau homeostatik.93

Dalam suatu hubungan keluarga pasti terdapat berbagai masalah, untuk

itu dalam memecahkan masalah perlumenemukan suatu keseimbangan.

Berangkat dari asumsi ini, dalam kegiatan bimbingan pra nikah calon

pengantin (catin) nantinya akan di bekali tentang hak dan kewajiban sebagai

suami/istri. Agar dari pasangan tersebut bisa saling memahami dan mengerti,

yang diharapkan bisa membangun keluarga yang tentram, sejahtera, dan

mitsaqon gholidhon (persatuan yang kuat).

Berdasarkan penelitian dan analisis diatas dengan adanya bimbingan

pra nikah yang dilaksanakan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah sesuai Kitab Tabyin Al-

Islah yang berisi proses menuju pernikahan mulai dari bimbingan pra nikah,

syarat sah mempelai, syarat sah wali, saksi pernikahan dan syarat sah ijab

qabul, setelahnya akan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Akan tetapi pada

93

Herien Puspitawati, “Konsep Teologi Keluarga”, Konsep dan Realita di Indonesia,

(Bogor: PT. IPB Press, 2013), hlm. 7.

Page 98: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

84

kenyataan yang terajdi di lapangan, bimbingan pra nikah yang dilakukan oleh

Jama‟ah Rifa‟iyah belum mampu memberikan dampak positif dari apa yang

diharapkan melalui proses bimbingan pra nikah tersebut. Dari data yang di

dapat dari kantor Desa Tambakboyo seperti pada tabel 3.6: Rekapitulasi

Jumlah Kepemilikan Akta Perceraian tercatat angka perceraian masih

menunjukan jumlah yang tidak sedikit. Dengan data tersebut menunjukan

bahwa bimbingan pra nikah yang dilaksanakan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah belum

berhasil menekan angka perceraian di Desa Tambakboyo.

Page 99: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai Urgensi Bimbingan Pra

Nikah untuk Meminimalisir Terjadinya Perceraian (Tinjauan

Sosiologis Terhadap Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa Tambakboyo

Kecamatan Reban Kabupaten Batang) dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Bahwa yang melatar belakangi adanya bimbingan pra-nikah bagi

Jama‟ah Rifa‟iyah adalah sebagai bentuk pemahaman untuk

jenjang pernikahan yang akan menjadi modal untuk jenjang hidup

berkeluarga dan seluk beluk dalam hidup berumah tangga. Dan

ada pula ajaran dari KH. Ahmad Rifa‟I bahwa di dalam Jama‟ah

Rifa‟iyah jika beribadah tanpa ilmu amalnya itu nantinya akan

sia-sia (ditolak).

2. Bahwa dengan diadakannya bimbingan pra nikah ini sangatlah

penting bagi para calon pengantin, agar para calon pengantin

dapat mengetahui dasar-dasar pernikahan serta ilmu dalam

pernikahan ataupun hidup berkeluarga. Sebelum melaksanakan

pernikahan, calon mempelai diharuskan mengikuti bimbingan pra

nikah dengan mengaji Kitab Tabyin Al-Islah. Selama bimbingan

kedua calon mempelai akan mengupas tuntas bab pernikahan.

Page 100: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

86

Bimbingan dilakukan selama 8-10 pertemuan sesuai permintaan

calon mempelai. Dalam bimbingan pernikahan di Jama‟ah

Rifa‟iyah, mereka juga mempraktekkan bagaimana prosesi ijab

qobul, siapakah yang nantinya akan menjadi wali, dan apa syarat-

syarat sahnya sebagai wali. Dalam prosesi ijab qobul kebanyakan

dari Jama‟ah Rifa‟iyah itu menggunakan Bahasa Jawa.

3. Bimbingan pra nikah yang dilaksanakan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah

sesuai Kitab Tabyin Al-Islah yang berisi proses menuju

pernikahan mulai dari bimbingan pra nikah, syarat sah mempelai,

syarat sah wali, saksi pernikahan dan syarat sah ijab qabul,

setelahnya akan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Akan

tetapi yang terjadi dilapangan banyak terjadi perceraian seperti

pada tabel 3.6. Berarti dengan adanya bimbingan pra nikah yang

dilaksanakan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah tidak berdampak pada

meminimalisir perceraian.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan-kesimpulan di atas, penulis akan

memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai

bahan masukan dalam Bimbingan Pra Nikah Sebagai Syarat Wajin

Pernikahan (Tinjauan Sosiologis Terhadap Jama‟ah Rifa‟iyah di Desa

Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten Batang), yaitu:

1. Kepala desa setempat, atau Kyai bekerja sama dengan masyarakat

untuk ikut andil dalam penyelenggaraan bimbingan pra-nikan

Page 101: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

87

agar berjalan dengan lancar dan mendapat hasil yang sesuai

dengan apa yang diharapkan dari calon mempelai.

2. Masyarakat hendaknya dapat berkomitmen menjaga adat dan

kebiasaan baik yang sudah diterapkan sejak dulu.

3. Setiap calom mempelai atau bagi yang sudah berkeluarga

diharapkan mampu menjaga keharmonisan berumah tangga dan

dalam kehidupan bermasyarakat sehingga dapat menjadi keluarga

harmonis yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah.

4. Bagi Jama‟ah Rifa‟iyah harusnya mengeluarkan sertifikat

bimbingan pra nikah, guna menyelaraskan ketentuan negara

tentang kewajiban bagi calon pengentin untuk mempunyai

sertifikasi bimbingan pra nikah.

Page 102: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

88

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Qur’an/Tafsir Al-Qur’an

Kementrian Agama RI, Al-Quran Tajwid dan Terjemahan dilengkapi

dengan Asbabun Nuzul dan Hadits Sahih, Bandung: Syaamil Quran,

2007.

2. Hadis/Syarah Hadis/Ulumul Hadis

Bukhari, Abi 'Abd Allah Muhammad ibn Isma'il al-, Shohih al-Bukhari

Masykul: bi Khatsiyah al-Sindi, Jus V, Beirut: Dar al-Kutub, t.t.

3. Fiqh/Ushul Fiqh/Hukum

Ghazali, Abdurrahman, Fiqh Munakahat, Jakarta: Kencana, 2003.

Manan, Abdul, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006.

Nasution, Khoiruddin, Hukum Perkawinan I, Yogyakarta: AC AdeMIA,

2006.

Nuroniyah, Wardah dan Wasman, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia,

Yogyakarta: Teras, 2011.

Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor: DJ. II/542

Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah,

Pasal 1 (ayat 1).

Rasyid, Sulaiman, Fiqh Islam, Cet. Ke-39, Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2006.

----, Fiqh Islam, Cet. Ke 69, Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sabeni, Beni Ahmad, Fiqh Munakahat (Buku I), Bandung: Pustaka Setia,

2001.

Page 103: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

89

----, Fiqh Munakahat 1, cet. Ke-7, Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah Juz 2, Kairo: Daar Al-Fath Lil I‟lami Al-

„arobi, 1990.

Setiawan, I Ketut Okta, Hukum Perorangan dan Kebendaan, Jakarta: Sinar

Grafika, 2016.

Slamet dan Aminuddin, Fiqih Munakahat I, Bandung: CV Pustaka Setia,

1999.

Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-undang Perkawinan,

Yogyakarta: Liberty, 1986

Summa, Muhammad Amin, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2004.

Syarifuddin, Amir, Garis-garis Besar Fiqh, Jakarta: Kencana, 2003.

Tim Ulin Nuha Ma‟had Aly An-Nur, Fiqh Munakahad, Solo: Kiswah

Media, 2018.

Undang-Undang RI Nomor.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Uwaidah, Muhammad Syaikh Kamil, Fiqh Wanita, Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2006.

4. Lain-lain

Ahmadi, Rulam, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2014.

Amin, Ahmad Syadzirin, Gerakan Syaikh Rifa‟I dalam menentang Kolonial

Belanda, Jakarta: 1989.

Page 104: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

90

----, Mengenal Ajaran Tarjumah Syaikh H. Ahmad Rifa‟ie RH, Jakarta:

Jamaah Masjid Baiturrahman, 1989.

Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2006.

Anas, Idhom, Risalah Nikah Ala Rifa‟iyah, Pekalongan: Al-Asri, 2008.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Yogyakarta: Rineke Cipta, 1996.

Darmono, Supardi Djoko, Sosiologi Sastra “Sebuah Pengantar Ringkas”,

Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1984

Ehwandi, Much, Terjemahan Tabyinul Ishlah li Syaikh Ahmad Rifa‟I, Edisi

Pertama, Pati: Maktabah Yahyawiyah, 2012.

Junaedi, Dedi, Bimbingan Perkawinan (Membina Keluarga Sakinah

Menurut Al-Quran dan As-Sunah, Jakarta: CV Akademika Pressindo,

Cetakan Pertama, 2001.

Kaharuddin, Nilai-nilai Filosofi Perkawinan, Jakarta: Mitra Wacana Media,

2015.

Kartodirdjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,

Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016.

Mabaroq, Zulfi, Sosiologi Agama, Cetakan Pertama, Malang: UIN Maliki

Press, 2010.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Rimaya

Rosda Karya, 2006.

Page 105: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

91

Pals, Daniel L, Seven Theories of Religion, terj. Inyiak Ridwan Muzir dan

M. Syukri, “Tujuh Teori Agama Paling Komprehensif”, Cet. II,

Jogjakarta: IRCiSoD, 2012.

Poloma, Magraret M, Sosiologi Kontemporer, Yogyakarta: CV. Rajawali,

1979.

Puspitawati, Herien, “Konsep Teologi Keluarga”, Konsep dan Realita di

Indonesia, Bogor: PT. IPB Press, 2013.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi baru ketiga, Jakarta:

Rajawali Press, 1987.

----, Sosiologi Keluarg, Cetakan Ketiga “Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja

dan Anak”, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2009.

Subdit Bina Keluarga Sakinah Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah

Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 2017, Fondasi Keluarga Sakinah

“Bacaan Mandiri Calon Pengantin”, Jakarta: Titikoma.

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke Tiga, Jakarta:

BalaiPustaka, 2007.

Page 106: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pedoman Wawancara

A. Sesepuh Desa

1. Apakah Rifa‟iyah itu?

2. Bagaimana sejarah Rifa‟iyah bisa ada di Desa tambakboyo ini?

3. Apakah yang menajadi dasar untuk mengadakan bimbingan pernikahan?

4. Kitab apakah yang menjadi rujukan untuk bimbingan pernikahan?

5. Apakah dalam pernikahan di Jama‟ah Rifa‟iyah itu harus mengikuti

bimbingan pernikahan?

6. Apa dampak yang akan diterima jika tidak mengikuti bimbingan

pernikahan? Seperti apakah aklibatnya?

7. Apakah ada warga yang tidak mengikuti bimbingan pernikahan?

Bagaimana dampak bagi mereka?

8. Bagaimana pendapat anda tentang bimbingan pernikahan?

B. Tokoh Masyarakat

1. Apakah anda tau tentang Rifa‟iyah?

2. Bagaimana pendapat anda tentang bimbingan pernikahan yang dilakukan

oleh Jama‟ah Rifa‟iyah?

3. Apakah anda setuju dengan adanya bimbingan pernikahanyang dilakukan

oleh Jama‟ah Rifa‟iyah?

4. Apakah masyarakat Jama‟ah Rifa‟iyah juga mengikuti semua?

5. Bagaimana pendapat anda tentang bimbingan pernikahan yang dilakukan

oleh Jama‟ah Rifa‟iyah?

Page 107: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

C. Warga Masyarakat

1. Apakah anda tau tentang bimbingan pernikahan?

2. Apa yang dikaji dalam bimbingan pernikahan tesebut?

3. Kitab apakah yang menjadi rujukan untuk bimbingan pernikahan?

4. Apakah keharusan untuk ikut bimbingan pernikahan?

5. Apa dampak yang didapat ketika tidak mengikuti bimbingan pernikahan?

6. Bagaimana pendapat anda tentang mengikuti bibingan pernikahan yang

dilakukan oleh Jama‟ah Rifa‟iyah?

Page 108: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah
Page 109: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah
Page 110: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah
Page 111: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah
Page 112: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

LAPORAN PENILAIAN

SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)

Nama : Andika Amrul Khaq Ais

NIM : 33010150049

Program Studi : Hukum Keluarga Islam

Dosen Pembimbing Akademik : M. Yusuf Khummaini S.HI., M.H

No Kegiatan Tanggal Tingkat

Kegiatan Sebagai Nilai

1

ORIENTASI

PENGENALAN

AKADEMIK DAN

KEMAHASISWAAN

(OPAK) IAIN

SALATIGA 2015 Dengan

Tema : "Penguatan Nilai-

nilai Islam Indonesia

Menuju Negara yang

Aman dan Damai" oleh

Dewan Mahasiswa

(DEMA) IAIN Salatiga.

11 - 12

Agustus

2015

Peserta 2

2

ORIENTASI

PENGENALAN

AKADEMIK DAN

KEMAHASISWAAN

(OPAK) IAIN Salatiga

2015 Fakultas Syari'ah.

Dengan Tema :

"Aktualisasi Integritas

Mahasiswa Fakultas

Syari'ah melalui Analisis

Sosial Ke-Syariah-an" oleh

DEMA Fakultas Syari'ah

IAIN Salatiga

13 - 14

Agustus

2015

Peserta 2

Page 113: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

3

UPT Perpustakaan Insitit

Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.dengan

tema: LIBRARY USER

EDUCATION

(Pendidikan

Perpustakaan) .

21

Agustus

2015

Peserta 2

4

Kuliah Umum dengan

tema: "Kontribusi Fatwa-

Fatwa DSN MUI terhadap

Perkembangan Hukum

Ekonomi Syari'ah di

Indonesia" yang

diselenggarakan oleh:

Jurusan Hukum Ekonomi

Syari'ah (HES) Fakultas

Syariah

08 Mei

2017 Peserta 2

5

IAIN Salatiga Bersholawat

dan Orasi Kebangsaan

Dengan Tema: "Menyamai

Nilai-nilai Islam Indonesia

Untuk Memperkokoh

NKRI dalam Mewujudkan

Baldatun Toyyibatun

Warobbun Ghofur" yang

diselenggarakan oleh:

Dewan Mahasiswa

(DEMA) IAIN Salatiga

11 Maret

2015 Peserta 2

6

Pelatihan Paralegal

Nasional dengan Tema:

Peran Serta Paralegal

dalam Pendampingan

Realitas Hukum di

Masyarakat" yang

diselenggarakan oleh:

Himpunan Mahasiswa

Jurusan Hukum Keluarga

Islam Fakultas Syari'ah

Institit Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga

Bersama Asosiasi

Pengacara Syari'ah

Indonesia (APSI)

28

Oktober

2017

Panitia 8

Page 114: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

7

Kuliah Umum

"Reorientasi Hukum

Keluarga Islam" yang

diselenggarakan oleh:

Himpunan Mahasiswa

Jurusan Hukum Keluarga

Islam Fakultas Syari'ah

Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga

Bersama Tim Prodi

Hukum Keluarga Islam

Institut Shalahuddin Al-

ayyubi (INISA) Bekasi

Peserta 8

8

Seminar Nasional

Problematika Hakim dan

Peradilan dengan tema:

"Rekonstruksi Ideal Sistem

Peradilan di Indonesia"

yang diselenggarakan oleh

Mahasiswa Jurusan Ahwal

Al-Syakhshiyyah Fakultas

Syari'ah Institut Agama

Islam Negeri (IAIN)

Salatiga

22

Septeem

ber 2016

Peserta 2

9

Seminar Nasional

Kontribusi Hukum Islam

Terhadap Pemberantasan

Korupsi di Indonesia

dengan tema: "Bersama

Merajut Asa Memberantas

Korupsi di Indonesia"

yang diselenggarakan

oleh: Dewan Mahasiswa

Fakultas Syari'ah (DEMA

F. SRAI"AH) IAIN

SALATIGA

10-Nov-

16 Peserta 8

10

Seminar Nasional "

Analisis Metode

Imsakiyah yang

Berkembang di Indonesia"

yang dilaksanakanoleh:

Dewan Mahasiswa

(DEMA) Fakultas Syari'ah

Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga

02 Juni

2016 Peserta 8

Page 115: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

11

Seminar Nasional Pasar

Modal Syari'ah Dewan

Mahasiswa Fakultas

Syari'ah IAIN Salatiga

dengan tema: "Peluang

Mahasiswa dalam

Berinvestasi Menuju

Kemandirian Ekonomi"

Peserta 8

12

PRAKTEK KERJA

LAPANGAN di Kantor

Urusan Agama Kecamatan

Tersono Kabupaten

Batang Selama 16 hari

pertemuan

31

Januari

2018

Peserta 2

13

Kuliah Umum Fakultas

Syari'ah IAIN Salatiga

dengan tema: "Gerakan

Revivalis Islam Modern

dan Perkembangan Hukum

di Indonesia" yang

diselenggarakan oleh:

Fakultas Syari'ah IAIN

Salatiga

02 Juni

2016 Peserta 2

14

WORKSHOP

ENTREPRENEURSHIP

dengan tema:

"Menanamkan nilai-nilai

jiwa kewirausahaan

mahasiswa yang kreatif

dan inovatif" yang

diselenggarakan oleh

Kelompok Studi Ekonomi

Islam (KSEI) dan Stain

Sport Club (SSC) Sekolah

Tinggi Iain Salatiga

(STAIN) Salatiga

22

Agustus

2014

Peserta 2

15

Participant In Art

Language Exhibition

"Kidung Katresnan Dewi

Arimbi" Organized by

International Class

Program of State Institute

for Islamic Studies

Salatiga

Peserta 2

Page 116: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

16

Training Makalah dan

Motivasi Lembaga

Dakwah Kampus (LDK)

Fathir AR-Rasyid IAIN

Salatiga

Peserta 2

17

SEMINAR NASIONAL

2015 dengan tema:

"Epistemologi Tafsir

Kontemporer; Integrasi

Hermeneutika dalam

Metode Penafsiran Al-

Quran" yang

diselenggarakan

olehvHMJ Ilmu Al-Quran

dan Tafsir IAIN Salatiga

2105

30-Sep-

15 Peserta 8

18

SEMINAR NASIONAL

FAKULTAS

USHULUDDIN, ADAB

DAN HUMANIORA

Bersama JAMAAT

AHMADIYAH

INDONESIA "Khilafah;

Tinjauan Akademik dan

Syariah"

25 Mei

2016 Peserta 8

19

Seminar "STAY

POSITIVE" YANG

DISELENGGARAKAN

OLEH Fakultas Dakwah

Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga

26 Mei

2016 Peserta 2

20

As Participant at 3nd

Borobudur International

Conference "Borobudur as

an Inspiration of Humanity

and Civilization"

04 Mei

2018 Peserta 10

21

WORKSHOP

KEWIRAUSAHAAN

ISLAMI dengan tema:

"Membangun

Kemandirian Melalui

Semangat

Kewirausahaaan" yang

diselenggarakan oleh Biro

Konsultan Psikologi

Peserta 2

Page 117: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

Tazkia

22

SEMINAR NASIONAL

PROGRAM STUDI

HUKUM EKONOMI

SYARI'AH "Problematika

Penyelenggaraan Umroh

di Indonesia dalam

Prespektif Hukum

Ekonomi Syari'ah"

Peserta 8

23

TALKSHOW " Satu Jam

Lebih Dekat Bersama

Kandidat Walikota dan

Wakil Walikota Salatiga

Periode 2017-2022

Peserta 2

24

Pelatihan Manajemen

Masjid Masjidku

Hasanahku bekerjasama

dengan dtpeduli BNI

Syariah, Pekalongan

Peserta 2

Page 118: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

Daftar Narasumber

A. Kyai Rifa’iyah juga selaku Sesepuh Desa

Nama : Ahmad Muthohar.

Tempat, Tgl Lahir : Batang, 27 Juli 1956.

Pekerjaan : Petani

Alamat : Dusun Tambakboyo Gunung Rt

003/Rw 002 Desa Tambakboyo Kecamatan

Reban Kabupaten Batang.

Nama : Muhaimin

Tempat, Tgl Lahir : Batang, 10 November

1984

Pekerjaan : Sekretaris Desa

Alamat : Dusun Tambakboyo Gunung Rt

004/Rw 002 Desa Tambakboyo Kecamatan

Reban Kabupaten Batang

B. Warga Masyarakat

1. Nama : Abdul Majid

Tempat, Tgl Lahir : Batang, 27 Agustus 1991.

Pekerjaan : Wiraswasta

Page 119: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

Alamat : Dukuh Tambakboyo Gunung, Rt 004/Rt

002 Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten

Batang.

2. Tidak mau difoto Nama : Nur Aminudin

Tempat, Tgl Lahir : Batang, 20 Januari 1990

Pekerjaan : Supir

Alamat : Warga Desa Plolok, Padomasan Rt

003/Rw 001, Reban, Batang

3. Nama : Ahamd Nur fauzi

Tempat, Tgl Lahir : Batang, 08 Mei 1986.

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Dusun Tambakboyo Gunung Rt 004/Rw

002 Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten

Batang

4. Tidak mau difoto Nama : Ach. Mutohhar

Tempat, Tgl Lahir : Pekalongan, 24 Februari 1982.

Pekerjaan : Tani

Alamat : Paesan Selatan Kedungwuni Barat

Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.

Page 120: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

5. Nama : Wahyudin

Tempat, Tgl lahir : Batang, 10 September 1969.

Pekerjaan : Petani

Alamat : Dusun Tambakboyo Gunung Rt 003/Rw

002 Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten

Batang.

6. Nama : Ali Mashudi.

Tempat, Tgl Lahir : Batang, 12 Juni 1974.

Pekerjaan : Petani.

Alamat : Dusun Tambakboyo Gunung Rt 005/Rw

002 Desa Tambakboyo Kecamatan Reban Kabupaten

Batang.

Page 121: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah

Kantor Kepada Desa Tambakboyo

Denah Peta Desa Tambakboyo

Lambang Rifa‟iyah

Page 122: BIMBINGAN PRA NIKAH SEBAGAI SYARAT WAJIB PERNIKAHANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8230/1/Andika... · 2020. 6. 9. · Bimbingan pra-nikah bagi Jama‟ah Rifa‟iyah adalah