Bimbingan Dan Konseling

24
BIMBINGAN DAN KONSELING PENGERTIAN, LATAR BELAKANG, DAN KEDUDUKAN BIMBINGAN & KONSELING (disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling) oleh : 1. Putri Fadilatul Aminah (5101409032) 2. Agung Irfan Muzakki (5101409039) 3. Sulistiyono (5101409048) 4. Panji Satrio P. (6301409175) 5. Denni Gusti Prayuda (7101409203) 6. Attoo Biqul HaQ (7101409204) 7. Azmul Fauji (7101409280) Dosen Pengampu : Sugiyarta Stanislaus 1

Transcript of Bimbingan Dan Konseling

Page 1: Bimbingan Dan Konseling

BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGERTIAN, LATAR BELAKANG, DAN KEDUDUKAN BIMBINGAN

& KONSELING

(disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling)

oleh :

1. Putri Fadilatul Aminah (5101409032)

2. Agung Irfan Muzakki (5101409039)

3. Sulistiyono (5101409048)

4. Panji Satrio P. (6301409175)

5. Denni Gusti Prayuda (7101409203)

6. Attoo Biqul HaQ (7101409204)

7. Azmul Fauji (7101409280)

Dosen Pengampu : Sugiyarta Stanislaus

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

1

Page 2: Bimbingan Dan Konseling

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................3

LATAR BELAKANG ........................................................................................3

PERMASALAHAN ...........................................................................................3

TUJUAN .............................................................................................................4

RUANG LINGKUP........................................................................................... 4

BAB II PEMABAHASAN................................................................................. 5

PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING ...................................................5

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN BIMBINGAN DAN KONSELING....... 7

PERSAMAAN BIMBINGAN DAN KONSELING.......................................... 7

PERBEDAAN BIMBINGAN DAN KONSELING ..........................................7

LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN & KONSELING............. 8

LATAR BELAKANG PSIKOLOGIS............................................................... 8

LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA..................................................... 11

LATAR BELAKANG PAEDAGOGIS........................................................... 11

KEDUDUKAN BK DALAM PENDIDIKAN................................................. 14

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 16

SIMPULAN...................................................................................................... 16

SARAN............................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17

2

Page 3: Bimbingan Dan Konseling

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Tujuan pendidikan mensyaratkan perkembangan kemampuan siswa

secara optimal, dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung

jawab dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Sebagai individu, siswa

memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan yang

dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian

memahami dan mengembangkannya.

Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa

juga tidak dapat lepas dari masalah. Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan

dan bimbingan orang lain agar dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan

potensi yang ada pada dirinya.

Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan

pengetahuan tetapi juga mengembangkan kesluruhan kepribadian anak.

Sebagai profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid

mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.

1.2. PERMASALAHAN

Permasalahan yang timbul dari latar belakang diatas adalah :

1) Apakah arti Bimbingan & Konseling ?

2) Apa perbedaan antara Bimbingan & Konseling ?

3) Apa yang melatarbelakangi perlunya Bimbingan & Konseling di

Sekolah?

4) Bagaimana kedudukan BK dalam pendidikan ?

3

Page 4: Bimbingan Dan Konseling

1.3. TUJUAN

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini , agar mahasiswa mempunyai

pemahaman tentang bimbingan dan konseling dan latar belakang urgensinya

di sekolah.

1.4. RUANG LINGKUP

Makalah ini membahas tentang pengertian , latar belakang , dan

kedudukan Bimbingan & Konseling di sekolah

4

Page 5: Bimbingan Dan Konseling

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari

seorang yang ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian

dari bimbingan. Pengertian tetang bimbingan formal telah diusahakan orang

setidaknya sejak awal abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada

tahun 1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan

perkembangan pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang

ditekuni oleh para peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang

dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi

satu sama lain.

Maka untuk memahami pengertian dari bimbingan perlu

mempertimbangkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli

sebagai berikut :

1. Frank Parson (1951): “Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan

kepada individu untuk dapat memilih,mempersiapkan diri dan

memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang

dipilihnya”

2. Frank Parson merumuskan pengertian bimbingan dalam beberapa

aspek yakni bimbingan diberikan kepada individu untuk memasuki

suatu jabatan dan mencapai kemajuan dalam jabatan. Pengertian ini

masih sangat spesifik yang berorientasi karir.

3. “Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai

informasi tentang dirinya sendiri” (Chiskolm,1959).

4. Pengertian bimbingan yang dikemukan oleh Chiskolm bahwa

bimbingan membantu individu memahami dirinya sendiri, pengertian

menitik beratkan pada pemahaman terhadap potensi diri yang dimiliki.

5

Page 6: Bimbingan Dan Konseling

5. “Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan

realisasi pribadi setiap individu” (Bernard & Fullmer ,1969).

6. Pengertian yang dikemukakan oleh Bernard & Fullmer bahwa

bimbingan dilakukan untuk meningkatakan pewujudan diri individu.

Dapat dipahami bahwa bimbingan membantu individu untuk

mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.

7. “Bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang

menekankan proses belajar yang sistematik” (Mathewson,1969).

8. Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai pendidikan dan

pengembangan yang menekankan pada proses belajar. Pengertian ini

menekankan bimbingan sebagai bentuk pendidikan dan pengembangan

diri, tujuan yang diinginkan diperoleh melalui proses belajar.

9. Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli

maka dapat diambil kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang

lebih luas, bahwa bimbingan adalah :“Suatu proses pemberian bantuan

kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan

oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu,

dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya

serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan

lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara

optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat”

Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah terlepas dari

berbagi masalah. Masalah yang menimpa manusia terkadang membuat

manusia menjadi frustrasi, tak berdaya, nelangsa dan putus asa. Bahkan

tak jarang orang yang begitu banyak diterpa berbagai masalah hidup lebih

memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena tak kuasa

menghadapi masalah tersebut. Hal ini diakibatkan oleh tidak adanya

pengetahuan, ilmu, serta pengalaman dalam mengahapi masalah. Oleh

sebab itu manusia harus mendapat bimbingan agar mampu membantu

keluar dari masalah yang sedang dihadapinya

6

Page 7: Bimbingan Dan Konseling

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh

seorang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik

anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbingmendapat

mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan

memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan

berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Konseling adalah suatu proses memberi bantuan yang dilakukan

melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (yang disebut

konselor)kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut

klien)yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi.

2.2. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA BIMBINGAN

& KONSELING

2.2.1. PERSAMAAN BIMBINGAN & KONSELING

Istilah bimbingan konseling pada dasarnya memiliki persamaan–

persamaan tertentu.Persamaan yang lebih jelas antara keduanya terletak

pada tujuan yang hendak dicapai , yaitu sama – sama berusaha untuk

memandirikan individu , sama-sama diterapakan dalam program sekolahan

, dan sama-sama mengikuti norma – norma yang berlaku dilingkungan

masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan. Dengan kata lain ,

bimbingan merupakan suatu kesatuan dengan konseling yang mana

konseling berada dalam kesatuan bimbingan tersebut.

2.2.2. PERBEDAAN BIMBINGAN & KONSELING

Istilah bimbingan dan konseling juga memiliki perbedaan antara

yang satu dengan yang lain , walaupun kedua istilah itu merupakan

kegiataan yang terpadu dalam program pendidikan.Perbedaannya terletak

pada isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan.

7

Page 8: Bimbingan Dan Konseling

Dari segi isi , bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan

usaha pemberian informasi dn kegiatan pengumpulan data tentang siswa

dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan.Sedangkan konseling

merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara

dua orang manusia yaitu konselor dan klien.

Dilihat dari segi tenaga , bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua

, guru , wali kelas , kepala sekolah dan orang dewasa lainnya kepada

individu (siswa) yang memerlukannya.Karena sifat dan kegiatannya yang

khas , konseling hanya dapat dilakuakan oleh tenaga – tenaga yang telah

terdidik dan terlatih.Dengan demikian , dapat dikatakan bahwa konseling

itu merupakan bentuk khusus dari bimbingan , yaitu suatu layanan yang

diberikan oleh konselor kepada klien secara individu.

2.3. LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN &

KONSELING

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bidang pelayanan

yang perlu dilaksanakan di dalam program pendidikan.kebutuhan

pelaksanaan bimbingan dan konseling berlatar belakang beberapa aspek

yaitu aspek psikologis, sosiologis, kultural dan paedagogis

2.3.1. LATAR BELAKANG PSIKOLOGIS

Aspek psikologis dalam pendidikan bersumber dari siswa sebagai

subjek didik,dan dapat menimbulkan berbagai masalah.Timbulnya

masalah – masalah psikologismenuntutu adanya upaya pencegahan

melalui layanan bimbingan konseling.Berikut ini terdapat beberapa

masalah psikologis yang merupakan latar belakang perlunya bimbingan

konseling di sekolah.

8

Page 9: Bimbingan Dan Konseling

a. Masalah Perkembangan

Masalah perkembangan individu dimulai sejak individu terbentuk

sebagai organism pada saat konsepsi (dalam kandungan ibu) ,

dilahirkan ,tumbuh dan berkembang sampai dengan akhir hayat.

Proses perkembangan individu dipengaruhi baik dari dalam diri

maupun dari luar.Faktor dari dalam merupakan factor bawaan sedangkan

faktor dari luar adalah faktor lingkungan.Oleh karena itu ,dibutuhkan

asuhan yang terarah yang disebut pendidikan.

Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan yang bertanggung

jawab dalam memberikan asuhan terhadap perkembangan indivindu.

Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada

individu di dalam memperoleh penyesuaian diri terhadap

perkembangannya.

b. Masalah Perbedaan Individu

Keunikan dari individu mengandung arti bahwa tidak ada dua individu

yang sama persis di dalam aspek – aspek pribadinya, baik aspek

jasmaniah maupun rohaniah.Timbulnya individu ini dikarenakan kepada

factor pembawaan dan lingkungan sebagai komponen utama bagi

terbentuknya keunikan individu.

Beberapa aspek perbedaan individual yang perlu mendapat perhatian

ialah perbedaan dalam hal – hal berikut :

1) Kecerdasan

2) Kecakapan

3) Hasil belajar

4) Bakat

5) Sikap

6) Kebiasaan

9

Page 10: Bimbingan Dan Konseling

7) Pengetahuan

8) Kepribadian

9) Cita-cita

10) Kebutuhan

11) Minat

12) Pola dan tempo perkembangan

13) Ciri – ciri jasmaniah

14) Latar belakang keluarga (lingkungan).

c. Masalah Kebutuhan Individu

Kebutuhan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu.jika

individu mampu memenuhi kebutuhannya , maka kegiatan belajar pada

hakikatnyamerupakan perwujudan usaha pemenuhan

kebutuhan.Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak

menimbulkan masalah bagi dirinya.

Pada umumnya secara psikologis terdapat dua jenis kebutuhan dalam

diri individu yaitu :

1) Kebutuhan biologi

2) Kebutuhan social/psikologis

d. Masalah Penyesuaian Diri

Proses penyesuaian diri banyak menimbulkan berbagai masalah.Jika

individu dapat berhasil memenuhi kebutuhan sesuai dengan

lingkungannya , maka ia dapat disebut “well adjusted” atau penyesuaian

diri baik.Namun sebaliknya, jika individu gagal dalam proses penyesuaian

diri tersebut , disebut “maladjusted atau salah suai.

10

Page 11: Bimbingan Dan Konseling

Oleh karena itu sekolah hendaknya memberikan bantuan agar setiap

siswa dapat menyesuaikan diri dengan baik dan dapat terhindar dari

timbulnya gejala – gejala salah suai melalui peranan bimbingan konseling.

e. Masalah Belajar

Kegiatan belajar merupakan perbuatan inti dalam seluruh rangkaian

proses pendidikan.Dalam perbuatan belajar dapat timbul berbagai masalah

baik bagi pelajar maupun pengajar.beberapa masalah yang timbul seperti

pengaturan waktu belajar,memilih cara belajar yang

efektif,mempersiapkan ujian / ulangan, cara memusatkan perhatian

(konsentrasi) belajar , dan lain sebagainya.

Sekolah bertanggung jawab besar dalam membantu siswa agar

berhasil dalam belajar.Disini leak pentingnya program bimbingan dan

konseling untuk membantu mereka dalam keberhasilan belajar.

2.3.2. LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA

Telah lama diketahui kenyataan bahwa makin derasnya perubahan

social dan makin kompleksnya keadaan masyarakat akan meningkatkan

derajat rasa tidak aman bagi remaja dan pemuda. Perubahan – perubahan

bersejarah yang terjadi telah mengubah kondisi kehidupan social ,

ekonomi , politik dan psikologis setiap orang.

Atas dasar keadaan tersebut di atas , sekolah sebagai lembaga

pendidikan formal harus bertanggung jawab untuk mendidik dan

menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan

mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

2.3.3. LATAR BELAKANG PAEDAGOGIS

a. Perkembangan Pendidikan

11

Page 12: Bimbingan Dan Konseling

Perkembangan pendidikan akan selalu terkait dengan perkembangan

lingkungna secara umum. Salah satu ciri perkembangan pendidikan adalah

perubahan dalam berbagai komponen sistem pendidikan seperti

kurikulum, strategi belajar-mengajar, alat bantu mengajar dan sebagainya.

Perkembangannya ini akan mempengaruhi kehidupan siswa baik dalam

bidang akademik. Sosial maupun pribadi. Dengan demikian siswa

diharapkan mampu melakukan penyesuaian diri untuk mencapai sukses

yang berarti dalam keseluruhan proses belajarnya.

Proses penyesuaian diri para siswa memerlukan bantuan yang

sistematis melalui pelayanan bimbingan dan konseling bagi para siswa.

Yang pada hakikatnya merupakan salah satu konsekuensi dari

perkembangan pendidikan.

b. Peranan Guru

Tugas dan tanggung jawab pendidik yang paling utama ialah

mendidik siswa untuk mencapai kedewasaan. Untuk dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik guru perlu memahami segala aspek pribadi anak

didik. Guru hendaknya mengenal dan memahami tingkat perkembangna

anak didik, hal yang terkait dengan motovasi, kecakapan, kesehatan

mental dan sebagainya.

Tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan

dilihat dari segi pendidikan. Pertama, dilihat dari hakikat pendidikan

sebagai suatu usaha sadar dalam mengembangkan kepribadian. Proses

pendidikan menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari sekedar

pengajaran, yaitu pendekatan senantiasa berkembang secara dinamis,

dengan demikian siswa sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam

penyesuaian diri melalui layanan bimbingan. Ketiga, guru tudak hanya

sebagai pengajar namun juga sebagai pendidik. Guru seyogyanya dapat

menggunakan pendekatan pribadi dalam mendidik para siswanya melalui

layanan bimbingan.

12

Page 13: Bimbingan Dan Konseling

Salah satu tugas guru yang berkaitan dengan hal tersebut yaitu guru

perlu mengenai dan memahami dirinya sendiri. Guru harus punya

informasi yang cukup untuk dirinya sehubungan dengan peranannya,

pekerjaannya, kebutuhan dan motivasinya, kesehatan mentalnya dan

tingkat kecakapan mental yang harus dimilikinya.

Dilihat dari segi dirinya, seorang guru harus berperan sebagai:

a. Petugas social

Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, guru senantiasa merupakan

petugas yang dapat dipercaya untuk berpartisipasi di dalamnya.

b. Pelajar dan ilmuan

Guru harus senantiasa belajar untuk mengikuti pengetahuan dan

menjadi spesialis sesuai dengan bidang yang dikuasainya.

c. Orang tua

Sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga. Dalam

arti luas sekolah merupakan keluarga dan guru sebagai orang tua bagi

siswa-siswanya

d. Pemberi keteladanan

Guru senantiasa menjadi teladan bagi siswa dan menjadi ukuran

bagi norma tingkah laku.

e. Pemberi keamanan

Guru senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswanya, menjadi

tempat berlindung bagi siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas

di dalamnya.

Ditinjau dari aspek psikologi, guru dapat dipandang sebagai:

a) Ahli psikologi pendidikan

Guru sebagai petugas psikologi pendidikan yang melaksanakan

tugasnya atas dasar prinsip-prinsip psikologi.

b) Seniman

13

Page 14: Bimbingan Dan Konseling

Guru diharap mampu membuat hubungan antara manusia untuk

tujuan tertentu dengan menggunakan teknik tertentu khususnya dalam

kegiatan pendidikan.

c) Pembentuk kelompok

Guru berperan sebagai pembentuk kelompok sebagai jalan atau alat

dalam pendidikan.

d) Catalytic agent

Guru sebagai orang yang mempunyai pengaruh dalam

menimbulkan pembaharuan

e) Petugas kesehatan mental

Guru bertanggung jawab terhadap pembinaan kesehatan mental

khususnya bagi siswanya.

2.4. KEDUDUKAN BK DALAM PENDIDIKAN

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mengemban tugas dan

tanggung jawab untuk menghantar anak didik menuju ke jenjang

kedewasaan secara utuh. Seperti yang digariskan di dalam GBHN bahwa

tujuan inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara

optimal dari setiap anak didik sebagai pribadi.

Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut maka,

pelaksanaan proses pendidikan di sekolah hendaklah mencakup tiga

bidang, yaitu :

a. Bidang kurikulum, meliputi semua bentuk pengembangan kurikulum dan

pelaksanaan pengajaran, yaitu penyampaian dan pengembangan

pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan kemampuan berkomunikasi peserta

didik.

b. bidang administrasi dan supervisi, meliputi berbagai fungsi berkenaan

dengan tanggung jawab dan pengambilan kebijakansanaan, serta bentuk-

14

Page 15: Bimbingan Dan Konseling

bentuk kegiatan pengelolaan dan administrasi sekolah, seperti

perencanaan, pembiayaan, pengadaandan pengembangan staf, prasarana

dan sarana fisik, dan pengawasan

c. bidang layanan bimbingan dan konseling, meliputi berbagai fungsi dan

kegiatan yang mengacu kepada pelayanaan kesiswaan secara individual

agar masing-masing peserta didik dapat berkembang sesuai dengan bakat,

minat, potensi, dan tahap-tahap perkembangannya

15

Page 16: Bimbingan Dan Konseling

BAB III

PENUTUP

3.1. SIMPULAN

Bimbingan dan konseling merupakan proses yang

berkesinambungan dalam membantu individu agar dapat mengarahkan dan

mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannya dan agar

individu memahami diri dan menyesuaikan dengan lingkungannya. Di

sekolah, bimbingan dan konseling secara tidak langsung menunjang tujuan

pendidikan dengan menangani masalah dan memberikan layanan secara

khusus pada siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara

penuh.

Tujuan bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam

mengatasi kesulitan belajar. Megatasi kebiasaan yang tidak baik dalam

belajar dan hubungan sosial. Mengatasi kebiasaan yang tidak baik dalam

belajar dan hubungan sosial, mengatasi kesulitan dengan kesehatan

jasmani, masalah kelanjutan studi, kesulitan yang berhubungan dengan

perencanaan dan pemilihan pekerjaan.

3.2. SARAN

Bimbingan dan konseling sangat diperlukan bagi semua tingkat

pendidikan di sekolah. Dalam faktanya jumlah orang yang ahli (guru

bimbingan konseling) sangat jauh tidak berimbang antara guru dan murid

saat ini. Oleh karena itu bagi sekolah – sekolah hendaknya menambah

guru bimbingan dan konselingnya. Serta bagi para orang tua /wali

hendaknya bisa menjadi pembimbinga konseling dirumah.

16

Page 17: Bimbingan Dan Konseling

DAFTAR PUSTAKA

Surya, Mohamad. 1994. Dasar – Dasar Konseling Pendidikan. Bandung: Bhakti Winaya.

Amti, Erman dan Prayitno. 1995. Dasar – Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta.

H:\makalah-bk.html

H:\bab-i-pendahuluan-tujuan-pendidikan.html

17