Bimbingan belajar

15
1 Bimbingan Belajar Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling di SD Dosen Pengampu : Hijrah Eko Putro Disusun oleh: 13.0305.0015 Eka Noviana M 13.0305.0021 Ulfa Annisatun I REGULER 4/A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2015

Transcript of Bimbingan belajar

Page 1: Bimbingan belajar

1

Bimbingan Belajar

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling di SD

Dosen Pengampu : Hijrah Eko Putro

Disusun oleh:

13.0305.0015 Eka Noviana M

13.0305.0021 Ulfa Annisatun I

REGULER 4/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2015

Page 2: Bimbingan belajar

2

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................. 1

Daftar Isi ...................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 3

A. Latar Belakang ................................................................................ 3

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan .............................................................................................. 4

D. Manfaat ............................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5

A. Pengertian Belajar ........................................................................... 5

B. Pengertian Bimbingan Belajar ......................................................... 7

C. Tujuan Bimbingan Belajar .............................................................. 7

D. Prinsip Bimbingan Belajar .............................................................. 8

E. Fungsi Bimbingan Belajar ............................................................... 9

F. Azas Bimbingan Belajar .................................................................. 11

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 15

Page 3: Bimbingan belajar

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah

mendorong terjadinya globalisasi. Situasi global membuat kehidupan semakin

kompetitif dan membuka peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat

kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kondisi global telah mendorong

manusia untuk terus berpikir, meningkatkan kemampuan, dan tidak puas tehadap

apa yang dicapainya pada saat ini. Adapaun dampak negative dari globalisasi

tersebut adalah (1) keresahan hidup dikalangan masyarakat yang semakin

meningkat karena banyaknya konflik, stress, kecemasan dan frustasi; (2) adanya

kecenderungan pelanggaran disiplin, kolusi, korupsi makin sulit diterapkannya

ukuran baik jahat serta benar-salah secara lugas; (3) adanya ambisi kelompok

yang dapat menimbulkan konflik, tidak saja konflik psikis, tetapi juga konflik

fisik; dan (4) pelarian dari masalah melalui jalan pintas yang bersifat sementara

juga adiktif, seperti penggunaan obat-obat terlarang.

Untuk menangkal dan membatasi masalah tersebut perlu dipersiapkan

insan dan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu. Manusia Indonesia yang

bermutu, yaitu manusia yang harmonis lahir batin, sehat jasmani dan rohan,

bermoral, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara professional, serta

dinamis dan kreatif. Hal ini sesuai visi dan misi pendidikan nasional.

Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa

dengan cara mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan menumbuhkan

kemampuan agar siswa terhindar dari dan atau dapat mengatasi kesulitan belajar

yang mungkin dihadapinya sehingga mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini

dilakukan untuk memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan belajar sehingga

bisa mencapai hasil belajar yang optimal.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan belajar ?

2. Apa yang dimaksud dengan bimbingan belajar ?

3. Sebutkan tujuan bimbingan belajar !

4. Sebutkan prinsip-prinsip belajar dan bimbingan belajar !

Page 4: Bimbingan belajar

4

5. Apa fungsi bimbingan belajar ?

6. Sebutkan azas-azas bimbingan belajar !

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui makna belajar.

2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan bimbingan belajar.

3. Untuk mengetahui tujuan bimbingan belajar,

4. Untuk memberikan informasi tentang prinsip-prinsip bimbingan belajar.

5. Untuk mengetahui fungsi bimbingan belajar.

6. Untuk mengetahui azas-azas bimbingan belajar.

D. MANFAAT

Dengan disusunnya makalah ini, semoga dapat membantu penulis serta

pembaca dalam memahami bimbingan belajar.

Page 5: Bimbingan belajar

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian belajar

Untuk dapat memahami apa yang dimaksud dengan layanan bimbingan

belajar terlebih dahulu perlu dipahami apa yang dimaksud dengan belajar. Banyak

definisi tentang belajar yang telah dirumuskan oleh para ahli, antara lain sebagai

berikut:

1. “Belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau

diubah melalui praktek dan latihan” (Garry & Kingsley, 1970:15)

2. “Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku atau

kemampuan yang merupakan hasil dari pengalaman” (Vanderzanden dan

Pace, 1984)

3. “Belajar ialah proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi

tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam

situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan

berdasarkan atas kecenderungan tanggapan bawaan, kematangan, atau

keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya: kelelahan, pengaruh obat-

obatan, dan sebagainya)” (Hilgard dan Bower, 1975)

Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak

disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin

atau perlu dihilangkan. menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan

suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pengertian belajar dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya”.

a. Ciri-ciri Belajar

1) Ada perubahan tingkah laku, baik yang dapat diamati maupun yang

tidak dapat diamati secara langsung

Page 6: Bimbingan belajar

6

2) Meliputi aspek kognitif (cipta akal), afektif (rasa) dan psikomotor

(karsa)

3) Melalui pengalaman dan latihan (bukan Mu`jizat, hipnotis, hal gaib)

4) Relatif menetap

5) Usaha dalam kurun waktu lama

6) Ada interaksi dengan lingkungan

b. Masalah Belajar

Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan

menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan

dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan

dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya.

Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat

saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau

cerdas. Dari pengertian masalah belajar di atas maka jenis-jenis masalah belajar di

Sekolah Dasar dapat dikelompokkan kepada murid-murid yang mengalami.

1) Keterlambatan akademik, yaitu keadaan murid yang diperkirakan memiliki

intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara

optimal.

2) Kecepatan dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memiliki bakat

akademik yang cukup tinggi atau memilki IQ 130 atau lebih, tetapi masih

memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan

kemampuan belajarnya yang amat tinggi.

3) Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memilki bakat

akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk

mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.

4) Penempatan kelas yaitu murid-murid yang umur, kemampuan,ukuran dan

minat-minat sosial yang terlalu besar atau terlalu kecil untuk kelas yang

ditempatinya

5) Kurang motivasi belajar, yaitu keadaan murid yang kurang bersemangat

dalam belajar, mereka seolah-olah tampak jera dan malas.

6) Bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi murid yang

kegiatannya tau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan

Page 7: Bimbingan belajar

7

seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu,

membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui dan

sebagainya.

7) Sering tidak sekolah, yaitu murid-murid yang sering tidak hadir atau

menderita sakit dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga

kehilanggan sebagian besar kegiatan belajarnya.

B. Pengertian Bimbingan Belajar

Pengertian bimbingan belajar, yaitu proses bantuan yang diberikan kepada

individu (murid) agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam

belajar sehingga setelah melalui proses perubahan belajar mereka dapat mencapai

hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang

dimilikinya. Dengan kata lain, tugas guru di sini adalah membantu murid dalam

mengenal, menumbuh dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang

baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta dalam rangka menyiapkan

kelanjutan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

C. Tujuan Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar di SD bertujuan sebagai berikut.

1. Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama dalam mengerjakan

tugas, dalam mengembangkan keterampilan serta dalam bersikap terhadap

guru.

2. Menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik secara mandiri maupun

berkelompok.

3. Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan

budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan

pengetahuan, keterampilan dan pengembangan pribadi.

Secara operasional bimbingan belajar di Sekolah Dasar terpadu dengan proses

pembelajaran secara keseluruhan. Sehingga di samping peran dan fungsi serta

tanggung jawab guru sebagai pengajar kepedulian guru pun terhadap keragaman

individu murid merupakan hal penting sebagai dasar penentuan jenis bantuan dan

layanan bimbingan belajar. Jadi, sangat mungkin guru dituntut memberikan

pelayanan kepada murid secara individu atau perorangan, di samping memperhatikan

kelompok kelas secara keseluruhan.

Page 8: Bimbingan belajar

8

D. Prinsip-prinsip Belajar dan Bimbingan Belajar

1. Beberapa prinsip umum belajar :

a. Belajar merupakan bagian dari perkembangan

b. Belajar berlangsung seumur hidup

c. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh beberapa factor

d. Belajar mencakup semua aspek kehidupan

e. Kegiatan belajar berlangsung pada setiap waktu & tempat

f. Belajar berlangsung dengan guru/tanpa guru

g. Belajar yang berencana & disengaja menuntut motivasi yang tinggi

h. Pembuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai

yang sangat kompleks

i. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan

j. Untuk kegiatan belajar tertentu perlu bantuan /bimbingan orang

lain

2. Prinsip-prinsip bimbingan belajar :

a. Bimbingan belajar diberikan kepada semua siswa

b. Guru harus memahami kesulitan belajar siswa

c. Bimbingan belajar yang diberikan harus disesuaikan

d. Bimbingan belajar harus menggunakan teknik yang bervariasi

e. Guru bekerja sama dengan staf sekolah yang lain

f. Orang tua adalah pembimbing siswa di rumah

g. Bimbingan belajar dapat diberikan dalam situasi belajar di

sekolah/luar sekolah

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD mengembangkan

kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan serta

menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat pendidikan yang lebih

tinggi. Bidang bimbingan belajar ini meliputi pokok-pokok materi berikut:

1. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari

berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya,

mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan

keterampilan belajar dan menjalani program penilaian.

Page 9: Bimbingan belajar

9

2. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri maupun

kelompok.

3. Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di SD.

4. Orientasi belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

5. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, social dan budaya

yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk

pengembangan pengetahuan dan kemamapuan serta pengembangan

pribadi.

E. Fungsi Bimbingan Belajar

Fungsi utama dari bimbingan adalah membantu murid dalam masalah-

masalah pribadi dan sosial yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran atau

penempatan dan juga menjadi perantara dari siswa dalam hubunganya dengan para

guru maupun tenaga administrasi.

Bimbingan mengembangkan sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui

pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam setting sekolah. Ada beberapa fungsi

bimbingan yang dikemukakan oleh Aquino dan Alviar (Thanyawi, 1995 : 39) yaitu

pencegahan (preventif), perbaikan (kuratif), pengembangan (development) dan satu

fungsi lagi yang dikemukakan oleh Prayitno dalam Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan

dan Konseling Kurikulum l994 (l998 : 25) yaitu fungsi pemahaman (informatif).

Penjabaran keempat fungsi itu adalah sebagai berikut :

1. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan

pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan

kepentingan pengembangan murid. Pemahaman itu meliputi

pemahaman tentang diri sendiri (potensi dan kelemahan) dan

lingkungan (keluarga, pendidikan, karir, sosial budaya dan nilai).

2. Fungsi preventif, adalah bantuan yang diberikan kepada murid

bertujuan agar murid terhindar dari berbagi masalah yang dapat

menghambat perkembangannya. Hambatan seperti kesulitan belajar,

kekurangan informasi, masalah hubungan sosial dan sebagainya.

Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan yaitu :

a. Program layanan orentasi yang memberikan kesempatan

kepada murid untuk mengenal sekolah;

Page 10: Bimbingan belajar

10

b. Program kegiatan atau layanan bimbingan klasikal atau

kelompok tertentu, seperti diskusi, bermain peran, dinamika

kelompok, menyusun program belajar dan teknik-teknik

pendekatan kelompok lainnya;

c. Program layanan penempatan dan penyaluran baik yang

bersifat individu maupun kelompok seperti pembentukkan

kelompok belajar, ekstra kurikuler dan lain-lain.

3. Fungsi developmental, yaitu pelayanan yang diberikan dengan tujuan

dapat membantu murid mengembangkan keseluruhan potensinya

dengan terarah dan mantap. Layanan ini memungkinkan murid :

a. Memperoleh kesempatan untuk mendapat pengalaman-

pengalaman yang dapat membantu perkembangan sebaik

mungkin;

b. Mengenal, memahami serta melatih diri dan melakukan

kegiatan tentang cara-cara pengembangan diri, sehingga

mereka lebih matang untuk melakukan tugas

perkembangannya, mencapai prestasi yang semaksimal

mungkin.

c. Memperoleh latihan membuat dan memiliki alternatif yang

paling efisien untuk dilakukan dalam setiap situasi, dengan

mempertimbangan minat, kemampuan dan kesempatan yang

tersedia;

d. Mengembangkan bakat dan minat melalui kegiatan

pembelajaran dan (kesenian, keterampilan, Olah Raga dan

sebagainya).

4. Fungsi kuratif, adalah layanan yang membantu murid untuk mengatasi

masalah-masalah yang dihadapi baik di lingkungan sekolah maupun

di lingkungan luar sekolah. Bantuan yang diberikan amat bergantung

pada sifat masalahnya, bentuknya dapat langsung berhadapan dengan

siswa atau melalui pihak lain.

Fungsi-fungsi tersebut di atas diwujudkan melalui diselenggarakannya

berbagai jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil

yang ingin diwujudkan dari masing-masing fungsi tersebut.

Page 11: Bimbingan belajar

11

Sedangkan fungsi bimbingan belajar antara lain:

1. Pemahaman

2. Preventif

3. Pengembangan

4. Perbaikan

5. Penyaluran

6. Adaptasi

7. Penyesuaian

F. Azas Bimbingan Belajar

Kegiatan bimbingan dan konseling, ada asas yang dijadikan pertimbangan

kegiatan. Menurut Prayitno ada 12 asas yang harus menjadi dasar pertimbangan

dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Asas-asas bimbingan dan

konseling itu adalah sebagai berikut:

1. Asas Kerahasiaan; yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data

dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data

atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam

hal ini, guru pembimbing (konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga

semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin,

2. Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan

kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang

diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing (konselor) berkewajiban membina

dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.

3. Asas Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien)

yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-

pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun

dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi

pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban

mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien)

mau terbuka, guru pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap terbuka

dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas

kerahasiaan dan dan kekarelaan.

4. Asas Kekinian; yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan

bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta

Page 12: Bimbingan belajar

12

didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan

dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan

diperbuat peserta didik (klien) pada saat sekarang.

5. Asas Kemandirian; yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum

bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran

layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-

individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan

lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta

mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing (konselor) hendaknya mampu

mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya

kemandirian peserta didik.

6. Asas Kegiatan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang

menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam

penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing (konselor) perlu

mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap

layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya.

7. Asas Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap

sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak

monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan

dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.

8. Asas Keterpaduan; yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan

kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru

pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan.

Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait

dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus

dilaksanakan sebaik-baiknya.

9. Asas Kenormatifan; yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan

kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma

agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan –

kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap

layanan/kegiatan bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan

kemampuan peserta didik (klien) dalam memahami, menghayati dan

mengamalkan norma-norma tersebut.

Page 13: Bimbingan belajar

13

10. Asas Keahlian; yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan

bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah

profesional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan

dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam

bimbingan dan konseling. Profesionalitas guru pembimbing (konselor) harus

terwujud baik dalam penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan kegiatan

bimbingan dan konseling dan dalam penegakan kode etik bimbingan dan

konseling.

11. Asas Alih Tangan Kasus; yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang

tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara

tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat

mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing

(konselor)dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain,

atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing (konselor), dapat

mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang

berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah.

12. Asas Tut Wuri Handayani; yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan

bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana

mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan

memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya

kepada peserta didik (klien) untuk maju.

Page 14: Bimbingan belajar

14

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Belajar adalah sesuatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sedangkan bimbingan belajar, yaitu proses bantuan yang diberikan kepada individu

(murid) agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar

sehingga setelah melalui proses perubahan belajar mereka dapat mencapai hasil

belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.

Di samping peran dan fungsi serta tanggung jawab guru sebagai pengajar

kepedulian guru pun terhadap keragaman individu murid merupakan hal penting

sebagai dasar penentuan jenis bantuan dan layanan bimbingan belajar. Jadi, sangat

mungkin guru dituntut memberikan pelayanan kepada murid secara individu atau

perorangan, di samping memperhatikan kelompok kelas secara keseluruhan. Prinsip-

prinsip bimbingan belajar antara lain, bimbingan belajar diberikan kepada semua

siswa, guru harus memahami kesulitan belajar siswa, bimbingan belajar yang

diberikan harus disesuaikan, bimbingan belajar harus menggunakan teknik yang

bervariasi, guru bekerja sama dengan staf sekolah yang lain, orang tua adalah

pembimbing siswa di rumah, bimbingan belajar dapat diberikan dalam situasi

belajar di sekolah/luar sekolah. Fungsi bimbingan belajar antara lain, pemahaman,

preventif, pengembangan, perbaikan, penyaluran, adaptasi, penyesuaian.

Asas-asas bimbingan dan konseling itu adalah sebagai berikut, asas

kerahasiaan, asas kesukarelaan, asas keterbukaan, asas kekinian, asas kemandirian,

asas kegiatan, asas kedinamisan, asas keterpaduan, asas kenormatifan, asas keahlian,

asas alih tangan kasus, asas tut wuri handayani.