BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai...

144
ISSN 2684-835X BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH

Transcript of BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai...

Page 1: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

ISSN 2684-835X

BIDANG PAIKANWIL KEMENAG ACEH

Page 2: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya
Page 3: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

i| JurnalIlmiahCenedekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

JURNAL ILMIAH CENDEKIA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DEWAN REDAKSI Penanggung Jawab : Drs. H. M. Daud pakeh Wakil Penanggung Jawab : H. Saifuddin, SE Pimpinan Redaksi : H. Muntasyir, MA Sekretaris : Mariani, M.Pd Mitra Bestari : 1. DR. Salami, MA

2. DR. Bismi Khalidin, M.Si 3. DR. Anton Widianto, MA

Editor Pelaksana : 1. Drs. Taharuddin, MA

2. Muhammad Nasril, Lc., MA 3. Muhammad Yani, S.Pd.I., M.Pd 4. Fadli, S.Ag 5. Drs. Usman

Setting / Layout : 1. Saifunnur, S.Pd

2. Muchlis Yusuf, A.Md Sirkulasi : 1. Syarifah Zaitunsari, M.Ed

2. Mutia Erawati, SE 3. Dedek Permata Sari, M.Si

Alamat Redaksi : Jln. Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242

Telepon. (0651) 28837, 22442, 22510 Fax. (0651) 22510 Website: http://aceh.kemenag.go.id – email: [email protected]

ISSN 2684-835X

Page 4: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

ii| Jurnal Ilmiah Cenedekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

SAMBUTAN

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI ACEH

Alhamdulillah, dengan bangga kami sangat mengapresiasi

penerbitan jurnal perdana ini, yang dapat menjadi ajang untuk

memberikan pemikiran secara ilmiah bagi para guru khususnya guru

dan Pengawas Pendidikan Agama Islam. Pada sekolah umum. Selama

ini selalu menjadi kendala bagi guru untuk memberikan bukti telah

dimuatnya karya tulis ilmiahnya dalam jurnal-jurnal pendidikan dan

dipublikasikan sehingga dapat dimanfaatkan oleh para guru lainnya.

Adanya wadah ini, dapat memberikan peluang-peluang bagi

guru dan pengawas Pendidikan Agama Islam untuk dapat lebih

mengembangkan kreativitas serta kompetensi profesional dalam bentuk

karya tulis ilmiah sehingga menjadi bekal dalam menyiapkan buku-

buku ilmiah lainnya yang digunakan di lingkungan kependidikan Islam.

Di samping sebagai peluang untuk meningkatkan

keprofesionalisme guru, juga sebagai strategi untuk meningkat

perolehan angka kredit jabatan fugsional pendidik atau guru sesuai

dengan standar target pemenuhan angka kredit yang dibutuhkan untuk

kenaikan pangkat. Kami berharap jurnal ini dapat dimanfaatkan para

guru untuk lebih termotivasi sehingga kesan profesionalisme guru dan

pengawas Pendidikan Agama Islam lebih lagi diperhitungkan oleh

sesama guru lainnya. Untuk itu hadirnya jurnal ini juga, dapat

menambah semangat berbudaya ilmu, mengembangkan model-model

pembelajaran dan ekspos praktik-praktik baik (best-practise)

pengembangan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah masing-

Page 5: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

ii| Jurnal Ilmiah Cenedekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

masing untuk menjadi modal-modal dasar pada pengembangan

pendidikan dan pembelajaran selanjutnya.

Terima kasih kami sampaikan kepada Team-Work percepatan

pencapaian keterlaksanaan proyek perubahan yang telah digagas oleh

Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Aceh dalam bentuk kegiatan PAI Go To School. Dan

juga terima kasih kami kepada para guru dan tenaga ahli lainnya yang

telah menyumbang tulisan-tulisan ilmiah untuk terbitan perdana pada

kali yang pertama ini. Semoga kontribusi ini menjadi pemicu bagi guru-

guru Pendidikan Agama Islam lainnya untuk meningkatkan

keprofesionalisme dalam program Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan.

Akhirnya, kepada Allah swt kita berharap inayah-Nya sehingga jurnal ini tetap eksis di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh baik dalam bentuk cetakan maupun dalam bentuk digital dapatdiakses pada https://aceh.kemenag.go.id website resmi Kementerian Agama Provinsi Aceh.

Banda Aceh, Juni 2019

H. M.Daud Pakeh

Page 6: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

1| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI KARYA ILMIAH GURU DAN PENGAWAS PAI PADA KANTOR

WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH

Oleh: MUNTASYIR, S.Ag, MA

ABSTRAK Upaya peningkatan kompetensi karya ilmiah guru dan pengawas PAI perlu dilaksanakan mencermati permasalahan yang timbul dari lemah dan rendahnya kompetensi bidang ini ditandai dengan tidak banyak karya tulis guru yang beredar, serta banyaknya guru dan pengaws yang tertunda pada proses kenaikan pangkat, terutama dalam memenuhi unsur Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif. Solusi dari permasalahan tersebut, Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh mencoba merumuskan program-program peningkatan kompetensi bidang KI dan PI serta membantu menyediakan media sebagai sarana publikasi dan legalitas, disamping sebagai wadah berbagi informasi. Ulasan dalam tulisan ini merupakan kajian teoritis yang akan disusun sebagai program Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh. Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya kompetensi dan kreativitas guru dan pengawas PAI sehingga mampu melahirkan karya ilmiah dan inovasi lainnya yang pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas mutu pendidikan PAI. Kata Kunci: Guru dan Pengawas PAI, Peningkatan Kompetensi, Upaya

A. PENDAHULUAN

Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005,

disebutkan bahwa ”Guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia

dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah”. Profesionalisme guru dinilai dari kompetensi yang

dimilikinya, dimana ada 4 (empat) kompetensi yang wajib ada pada

diri guru, yaitu kompetensi professional, kompetensi paedagogik,

kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Optimalisasi dari 4

Page 7: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

2| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

(empat) kompetensi ini tentu akan menghasilkan proses pendidikan,

terutama proses pembelajaran yang berkualitas dan mampu

mengoptimalkan potensi siswa.

Upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil

belajar dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan penelitian dalam

bidang pendidikan terutama kegiatan pembelajaran. Tujuan dari

penelitian yang dilaksanakan oleh guru adalah adanya peningkatan

dan perbaikan proses pembelajaran sehingga pada akhirnya mampu

meningkatkan out put dari pembelajaran itu sendiri. Dalam

melaksanakan penelitian ini, guru harus memiliki kompetensi menulis

karya tulis ilmiah sehingga hasil penelitian dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah dan memenuhi standar penilaian angka kredit

yang dibutuhkan dalam proses kenaikan pangkat guru.

Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenneg PAN dan RB)

Nomor 16 Tahun 2009 disebutkan pula bahwa Angka Kredit Guru

adalah Satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai

butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam

rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan

diberlakukannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenneg PAN dan RB) Nomor 16

Tahun 2009 sebagai penyempurnaan Keputusan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara (Kepmenneg PAN) Nomor 84

Tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,

maka guru mendapatkan kesempatan lebih besar agar lebih

profesional.

Tuntutan guru mewujudkan kewajiban yang harus dipenuhi

sesuai dengan aturan di atas dapat dilakukan melalui kegiatan

Page 8: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

3| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

pengembangan profesi yang sekarang disebut sebagai Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yangg

dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk

meningkatkan profesionalitasnya.

Selanjutnya Karya Ilmiah yang dimaksud disini adalah

kegiatan publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif

pada bidang pendidikan formal, publikasi karya tulis ilmiah, buku teks

pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru, karya inovatif;

menemukan teknologi tepat guna, menemukan dan menciptakan karya

seni, membuat, memodifikasi alat pelajaran, peraga praktikum, dan

mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan

sejenisnya.

Pada umumnya guru-guru dan pengawas PAI di Provinsi Aceh

mengalami kendala dalam mengembangkan kompetensi karya ilmiah,

sehingga tidak banyak karya tulis ilmiah yang dihasilkan. Hal ini

berdampak pada kenaikan pangkat guru dan pengawas yang menuntut

unsure Publikasi Ilmiah dalam komponen yang diajukan, oleh karena

itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan kompetensi karya tulis

ilmiah ini, sehingga persoalan tersebut dapat dicari jalan keluarnya.

Upaya-upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kompetensi guru dan pengawas PAI melalui kegiatan-kegiatan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang telah diuraikan dalam

Permenpan RB Nomor 16 tahun 2009 dapat dipelajari oleh guru itu

sendiri, namun dalam pembahasan ini penulis mencoba menguraikan

langkah-langkah kegiatan yang dapat dilakukan oleh Bidang PAI

Kanwil Kemenag Aceh membantu guru dan pengawas PAI dapat

memenuhi tuntutan perbaikan kualitas pendidikan serta dapat

Page 9: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

4| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

mengembangkan karier melalui pemenuhan angka kredit unsur Karya

Tulis Ilmiah.

B. PEMBAHASAN

Tugas dan fungsi Bidang Pendidikan Agama Islam sesuai

dengan PMA No. 13 Tahun 2012 pasal 373 mengamanatkan bahwa

Bidang Pendidikan Agama Islam melaksanakan pelayanan, bimbingan

dan pembinaan serta pengelolaan sistem informasi di bidang

pendidikan agama Islam berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan

oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.Selanjutnya pada

pasal 374 mengamanatkan funsi bidang Pendidikan Agama Islam,

yaitu :

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di

bidang Pendidikan Agama Islam;

2. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang

Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar/Sekolah

Dasar Luar Biasa (SD/SDLB), Sekolah Menengah

Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa

(SMP/SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah

Atas Luar Biasa/Sekolah Menengah Kejuruan

(SMA/SMALB/SMK), dan pengelolaan Sistem Informasi

Pendidikan Agama Islam, dan

3. Evaluasi dan penyusunan laporan di Bidang Pendidikan Agama

Islam.

Selanjutnya uraian tugas sebagai Kepala Bidang Pendidikan

Agama Islam adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Aceh.

Page 10: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

5| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

2. Menetapkan konsep kebijakan teknis di Bidang Pendidikan

Agama Islam.

3. Menetapkan dokumen usulan perencanaan program dan

anggaran Bidang Pendidikan Agama Islam.

4. Memeriksa dan memberikan disposisi suratstatuter dan non

statuter di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Aceh.

5. Menyetujui dan menetapkan suratstatuter dan non statuter di

lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh.

6. Menerima laporan pelaksanaan program dan/atau kegiatan

sesuai TUSI dan RKT masing-masing seksi pada Bidang

Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Aceh.

7. Menyelenggarakan program sesuai TUSI masing-masing seksi

di Bidang Pendidikan Agama Islam.

8. Melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi Bidang

Pendidikan Agama Islam.

Menganalisa TUSI dan uraian tugas di atas maka dapat di garis

bawahi bahwa bidang Pendidikan Agama Islam yang menaungi guru-

guru dan Pengawas Pendidikan Agama Islam ikut bertanggung jawab

dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guru dan

Pengawas melalui kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

(PKB). Regulasi yang mengatur Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan ini terdapat dalam Permenneg PAN dan RB No. 16

tahun 2009. Dalam aturan tersebut dinyatakan bahwa PKB

dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru dan Pengawas untuk

mencapai standar kompetensi yang ditetapkan serta untuk

meningkatkan kompetensinya yang berimplikasi pada perolehan

Page 11: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

6| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

angka kredit untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru dan

pengawas.

PKB guru terdiri atas 3 (tiga) kelompok kegiatan yaitu

pengembangan diri, publikasi ilmiah atau Karya tulis ilmiah dan karya

inovatif. Kegiatan publikasi ilmiah untuk memenuhi kegiatan

memperbaiki proses pembelajaran, dan kegiatan karya inovatif

bertujuan untuk menerapkan kompetensi sehubungan dengan

penggunaan media dan atau alat dalam pembelajaran dan

kegiatan/strategi bervariasi lainnya pada masing-masing jenjang

kepangkatan guru.Unsur Publikasi Ilmiah berupa hasil penelitian atau

gagasan ilmiah bidang pendidikan formal meliputi laporan hasil

penelitian, makalah berupa tinjauan ilmiah, tulisan ilmiah popular dan

artikel ilmiah.Publikasi ilmiah yang merupakan pengembangan

kompetensi karya tulis guru menjadi tantangan tersendiri bagi guru

untuk memenuhi unsur tersebut.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh Bidang PAI dalam

meningkatkan kompetensi karya tulis ilmiah ini adalah:

1. Melaksanakan sosialisasi Permenpan RB Nomor 16 tahun

2009 kepada guru dan pengawas PAI.

Tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk

memberikan pemahaman yang benar kepada guru dan

pengawas PAI mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang

harus dilaksanakan oleh guru dalam memenuhi kewajiban

untuk terus meningkatkan kompetensi diri serta

mengembangkan karier mereka. Sosialisasi ini juga membuka

wawasan dan pemahaman guru tentang kewajiban-kewajiban

yang harus diikuti serta bagaimana meraih hasil maksimal dari

kegiatan pengembangan diri tersebut. Pada dasarnya tujuan

Page 12: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

7| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

utama yang ingin diraih adalah meningkatnya kompetensi guru

dan pengawas PAI sehingga berdampak pada meningkatnya

kualitas pendidikan yang mereka kelola

Kegiatan sosialisasi ini dapat dilaksanakan melalui

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI dan

Kelompok Kerja Pengawas PAI. Kegiatan sosialisasi dapat

terkoordinir dengan baik di bawah pengarahan dan bimbingan

Kepala Seksi PAI pada Kementerian Agama di

Kabupaten/kota.

2. Melaksanakan Workshop PKB

Workshop PKB (Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutn) perlu dilaksanakan kepada guru dan pengawas

PAI untuk memberikan pemahaman kegiatan apa saja yang

dapat diikuti oleh guru dan pengawas dalam meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan yang berkaitan dengan

keprofesian. Selain itu, guru dan pengawas PAI dapat

mengoptimalkan potensi diri agar mampu meraih prestasi kerja

yang maksimal melalui kenaikan pangkat yang sesuai

prosedur.

Kegiatan workshop PKB dilaksanakan oleh Bidang

PAI Kanwil Kemenag Aceh dengan menggunakan anggaran

yang terdapat pada DIPA. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan

guru-guru PAI dari setiap kabupaten/kota serta diikuti juga

oleh perwakilan pengawas PAI.

3. Melaksanakan workshop Karya Tulis Ilmiah/Karya Inovatif

Selain melaksanakan workshop PKB yang dikoordinir

oleh Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh, upaya lain yang

dapat dilaksanakan adalah melaksanakan workshop KTI dan

Page 13: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

8| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

KI. Kegiatan ini drencanakan akan dilaksanakan disetiap

kabupaten/kota melalui koordinasi dan kerjasama dengan

Kemenag/Dinas Pendidikan. Pembiayaaan kegiatan workshop

ini diperoleh melalui Swadaya dana dari peserta workshop itu

sendiri, sehingga keterbatasan anggaran yang ada di DIPA

tidak menghalangi kegiata peningkatan kompetensi guru dan

Pengawas PAI.

Tujuan kegiatan workshop KTI dan PI ini adalah untuk

meningkatkan kompetensi guru dan pengawas PAI dalam

menulis karya ilmiah serta melahirkan karya inovatif lainnya.

Kompetensi karya ilmiah merupakan kompetensi yang sangat

dibutuhkan oleh guru, terutama dalam melaksanakan kegiatan

penelitian di kelas yang dikenal dengan nama PTK (Penelitian

Tindakan Kelas). Kegiatan PTK dilakukan oleh guru untuk

memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas saat kegiatan

pembelajaran, seperti prestasi siswa yang rendah, motivasi

dan minat belajar sangat kurang serta aktivitas siswa yang

tidak aktif. Berbagai permasalahan tersebut mempengaruhi

prestasi yang diraih oleh siswa.sehingga perlu upaya-upaya

perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Workshop KTI dan PI juga memotivasi guru untuk

melahirkan karya-karya seni yang sesuai dengan bakat dan

minat masing-masing serta dapat dimanfaatkan untuk

pemenuhan angka kredit dalam upaya kenaikan pangkat.

4. Penerbitan Jurnal Ilmiah

Upaya lain yang dilakukan BidanG PAI Kanwil

Kemenag Aceh dalam memotivasi, mengembangkan dan

meningkatkan kompetensi karya ilmiah guru dan pengawas

Page 14: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

9| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

PAI adalah menerbitkan jurnal ilmiah Bidang PAI yang ber

ISSN dalam bentuk cetak yang diberi nama Jurnal Ilmiah

Cenedekia Pendidikan Agama Islam.

Penerbitan jurnal ilmiah ini bertujuan membantu guru

dan pengawas PAI menampung karya tulis ilmiah mereka

untuk dapat didokumentasikan dan diedarkan secara luas

sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang banyak. Selain itu

kehadiran Jurnal Ilmiah ini diharapkan mampu memotivasi

guru-guru untuk menulis dan berbagi informasi kepada orang

lain.

5. Penerbitan Web. Blog Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh

Informasi tentang program-program PAI serta ekspos

berita terkini dari kegiatan-kegiatan PAI perlu dilakukan agar

para guru, pengawas dan Stake Holder dapat mengikuti dan

berpartisifasi menyukseskan program-program tersebut.

Fungsi lain dari Web. Blog ini berperan sebagai Jurnal Ilmiah

Online, selain adanya Jurnal Cetak. Guru dan pengawas PAI

dapat melihat dan membaca karya ilmiah yang dimuat, dengan

harapan penyebaran karya ilmiah ini dapat dinikmati lebih

luas.

6. Memfasilitasi penerbitan buku guru dan pengawas PAI

Kegiatan jangka panjang yang akan diprogramkan dan

dilaksanakan oleh Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh adalah

membantu dan memfasilitasi penerbitan dan pengurusan ISBN

buku karya guru dan pengawas PAI. Penerbitan buku guru ini

tentu diyakini dapat berpengaruh positif pada upaya-upaya

peningkatan kompetensi guru dan perbaikan mutu pendidikan

PAI.

Page 15: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

10| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

7. Menggagas Gerakan “One Teacher One Book”

Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh akan menggagas gerakan

One Teacher One Bookdengan mengusulkan gerakan tersebut

ke Direktur Jendral Pendidikan PAI di Jakarta. Gerakan ini

diharapkan dapat menyebar ke seluruh Indonesia sebagai

upaya mendukung program Indonesia Cerdas Melalui Literasi.

C. SIMPULAN

1. Upaya peningkatan kompetensi guru dan pengawas PAI

terutama bidang Karya Tulis Ilmiah perlu direncanakan dan

dilaksanakan oleh semua pihak yang berkompeten, tidak

terkecuali Bidang PAI pada Kanwil Kmenag Aceh dalam

meningkatkan kualitas SDM guru serta kualitas pendidikan

PAI.

2. Berbagai kegiatan dapat dilaksanakan, baik yang bersumber

dananya dari DIPA Bidang PAI maupun dengan

memberdayakan sumber dana peserta. Diantara kegiatan

tersebut adalah Workshop, penerbitan jurnal ilmiah edisi cetak

dan on line, penerbitan buku gur serta menyukseskan Budaya

Literasi melalui Gerakan One Teacher One Book”.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005

Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 16 tahun 2009

Page 16: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

11| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH DI PROVINSI ACEH (STUDI ADVOKASI STRATEGI

IMPLEMENTASI KURIKULUM ACEH) Oleh: TAHARUUDIN

(Kasi PAI SMA/SMALB/SMK pada Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh)

A. PENDAHULUAN

Kurikulum Aceh telah dilaunching pada resepsi Hari

Pendidikan Aceh bulan September 2018. Launching artinya

diluncurkan untuk diumumkan kepada publik bahwa kurikulum Aceh

akan diimplementasikan. Kurikulum Aceh adalah kurikulum yang

dilandasi dengan budaya Aceh dan nilai-nilai Islami. Peran besar

dalam implementasi ini dihubungkan dengan kewenangan instansi

terkait, pertama, Dinas Pendidikan Aceh, dan kedua, Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Aceh. Kedua instansi ini mendapatkan

porsi masing-masing apa yang harus dilakukan secara bersama

sebagai bangunan sinergitas. Walaupun pengkotakan ini tidak harus

jelas, namun atas kewenangan masing-masing perlu mendapat

perhatian terhadap substansi dari kurikulum Aceh ini.

Sesuai kewenangannya dalam mengurus pendidikan agama di

sekolah, khususnya Pendidikan Agama Islam, Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Aceh patut mendapatkan porsi

pemikiran lebih serius pada pengelolaan Pendidikan Agama Islam

pada sekolah. Porsi itu menyangkut tugas dan fungsi Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Aceh terkait pelayanan, bimbingan, dan

pembinaan di bidang pendidikan madrasah, pendidikan agama dan

keagamaan (PMA No. 13 Tahun 2012, pasal 5 huruf c). Singgungan

pelayanan itu sebagai tugas Kementerian Agama terletak pada

pelayanan, bimbingan dan pembinaan pendidikan agama, baik Agama

Islam maupun non-Islam.

Page 17: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

12| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Untuk menjalankan Pendidikan Agama Islam pada sekolah,

yang menjadi selalu didengungkan adalah bahwa mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam perlu mendapat tambahan materi dan jam

pelajaran yang lebih dari yang telah ditentukan dalam struktur

kurikulum.

Ada usulan untuk dapat terlaksana kurikulum Pendidikan

Agama Islam dan Bahasa Arab pada sekolah, dengan merujuk kepada

kurikulum madrasah. Yang menjadi masalah adalah implementasinya

karena berhubungan dengan lintas sektoral lainnya, pengakuan-

pengakuan dalam sistem data pokok kependidikan. Menurut

pengamatan penulis implementasi penambahan jam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam pada sekolah secara umum belum dapat

dilaksanakan karena semestinya adanya regulasi-regulasi yang

mengikat untuk dapat dilaksanakan secara masif (kuat).

Berkaitan dengan fenomena di atas, tulisan ini ingin menjawab

beberapa pertanyaan sebagai lingkup pembahasannya sebagai berikut:

1. Bagaimana peluang pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam

lingkup Kurikulum Aceh?

2. Apa saja kendala pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam

lingkup Kurikulum Aceh?

3. Bagaimana advokasi pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam

lingkup Kurikulum Aceh?

B. PEMBAHASAN

1. Peluang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam berbasis

Kurikulum Aceh pada Sekolah

Untuk melaksanakan sebuah kebijakan diperlukan sebuah

regulasi untuk menguatkannya. Regulasi dimaknai sebagai

penyesuaian dengan aturan-aturan, mengadakan aturan-aturan

Page 18: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

13| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

(Yosef Pradipto, 2007: 226) Regulasi hubungannya atau identik

dengan kebijakan publik. Kebijakan publik adalah kebijakan yang

dibuat oleh administratur negara, atau administratur publik (Riant

Nugroho: 2006: 23). Dengan regulasi tersebut, sesuatu kebijakan

akan mendapatkanpeluanguntuk dapat dilaksanakan secara

sukses.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di lingkungan

kependidikan Provinsi Aceh (Majelis Pendidikan Daerah, Dinas

Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama) diharapkan

mendapat tambahan materi dan jam pelajaran seperti layaknya

Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di madrasah. Hasrat

ini untuk menjawab model pendidikan Islami yang diinginkan

Qanun (Peraturan Derah). Pendidikan Islami kemudian diramu

dalam nomenklatur Kurikulum Aceh. Peluang adalah kesempatan

yang muncul dalam suatu kejadian. Peluang pelaksanaan

Pendidikan Agama Islam dimaksudkan di sini sebagai

kewenangan untuk melaksanakan pendidikan berbasis muatan

lokal untuk masing-masing daerah. Jumlah jam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di sekolah dalam struktur kurikulum

sekolah yang rata-rata berkisar 3-4 jam per minggu. Sementara

dalam draft kurikulum Aceh diharapkan dapat berjalan dengan

jumlah jam pelajaran sampai dengan 10 jam pelajaran sebagai

ditunjukkan dalam naskah-naskah akademik yang diajukan tim

pengembang kurikulum Aceh.

Dalam Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan disebutkan bahwa Pada BAB VIII

perihal Kurikulum, pasal 35 ayat (1) Kurikulum yang digunakan

pada setiap jenis dan jenjang pendidikan sesuai dengan standar isi

Page 19: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

14| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

nasional dan muatan lokal yang dilaksanakan secara Islami, (2)

Kurikulum yang dilaksanakan secara islami sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah seluruh proses pembelajaran yang

dilaksanakan di sekolah, (3) Kurikulum sekolah/madrasah pada

semua jenis dan jenjang pendidikan yang dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (2) wajib memuat mata pelajaran: a) Aqidah; b) Fiqh; c.

Al-Qur’an dan Al-Hadits; d. Akhlaq dan budi pekerti; dan pada

huruf m; m) Bahasa Arab. Ada lima pelajaran sesungguhnya yang

mengarah pada subtansi Pendidikan Agama Islam.

Dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 11

Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, menjadi bahan bagi

pelaksana pendidikan di Provinsi Aceh, yang bahwa jelas tersebut

dalam undang-undang itu pada pasal 216 (1) Setiap penduduk

Aceh berhak mendapat pendidikan yang bermutu dan Islami

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

diselenggarakan berdasarkan atas prinsip-prinsip demokrasi dan

keadilan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai

Islam, budaya, dan kemajemukan bangsa. Nilai Islam dalam

undang-undang ini memberikan kejelasan bahwa pendidikan di

Provinsi Aceh merujuk pada pada pendidikan Islami. Pendidikan

Islami ialah pendidikan yang berdasarkan pada dan dijiwai oleh

nilai-nilai ajaran Islam. Sejalan dengan undang-undang tersebut

dan kajian-kajian perubahan terhadap peraturan di Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, maka Majelis Pendidikan Daerah

menggagas perubahan-perubahan subtansi dalam Qanun yang

mengikuti UUPA tersebut di atas.

Page 20: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

15| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Dalam Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan, disebutkan pada Kewenangan

Bidang Kurikulum dan Pengajaran, dalam penyelenggaraan

pendidikan bidang kurikulum dan pengajaran sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) disebutkan bahwa Pemerintah

Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota menyelenggarakan

pendidikan Islami sesuai dengan kewenangannya masing-masing,

serta pasal 19 disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan

pendidikan bidang kurikulum dan pengajaran sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dan ayat (3) huruf c,

Pemerintah Aceh berwenang: sebagai disebut pada huruf d)

menyusun kurikulum Aceh yang islami untuk jenjang Pendidikan

Dasar dan Menengah. Sementara pada pasal 20; Dalam

penyelenggaraan pendidikan bidang kurikulum dan pengajaran

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dan ayat (3) huruf

c, Pemerintah Kabupaten/Kota berwenang: disebut pada huruf f)

yaitu mengimplementasi kurikulum Aceh yang islami.

Dari regulasi-regulasi di atas ada beberapa term yang

menjadi incaran pemahaman terhadap mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam di Aceh. Pertama, pada Qanun Aceh Nomor 5

Tahun 2008 jelas disebut mata pelajaran-mata pelajaran yang

wajib diberikan pembelajaran pada seluruh jenjang pendidikan.

Yakni berwujud mata pelajaran subtansial pembentuk pendidikan

Islam. Namun pada Qanun Nomor 11 Tahun 2014, konkretnya

mata pelajara itu tidak lagi tampak dan jelas.

Apa yang mendasari adanya struktur kurikulum dengan

mata pelajaran-mata pelajaran layaknya yang ada di lingkungan

madrasah? Jika dimaksudkan kurikulum Aceh yang Islami

Page 21: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

16| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

termasuk di dalamnya ada mata pelajaran-mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam, maka perlu dibentuk peraturan

gubernur yang menjelaskan bagaimana model kurikulum Aceh

yang Islami.

Seiring perjalanan waktu, Dinas Pendidikan Aceh dengan

melalui tim pengembang kurikulum Aceh telah memfasilitasi

dengan makna Kurikulum Aceh yang Islami adalah pertama,

adanya penambahan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

sekaligus materi pelajaran. Dan kedua, juga dimaknai sebagai

tambahan muatan budaya Aceh dan nilai-nilai Islami dalam mata

pelajaran lainnya. Kedua atau ketiga ciri atau indikator tersebut di

atas belum ada penguatan-penguatan yang menunjukkan

bagaimana ketiga ciri ini bisa dijalankan dengan baik dan sukses.

Langkah-langkah yang telah pernah dilakukan adalah

penyusunan Rencana Pelaksanaan Pelajaran/Silabus dan

penyusunan bahan ajar. Semua dokumen ini dimiliki oleh tim

pengembang kurikulum Aceh. Di samping itu juga beberapa

kabupaten juga diperkirakan sudah disosialisasikan Kurikulum

Aceh ini. Lalu, juga diharapkan sekolah-sekolah telah ada yang

mengimplementasikannya di tingkat sekolahnya masing-masing,

minimal pada sisi integrasi kurikulum budaya Aceh dan sinyal

ilmiah al-Quran sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang

diampu para guru. Selanjutnya bagaimana dengan Pendidikan

Agama Islam pada seluruh jenjang, apakah sudah juga

diimplementasikan dalam standar-standar minimal, kalau tidak

memungkin penambahan jam pelajaran tetapi ada upaya lain

sebagai penguatan untuk menunjukkan semangat pelaksanaan

Kurikulum Aceh.

Page 22: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

17| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Pengamatan penulis dan diskusi-diskusi kecil di Bidang

Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Aceh, diperkirakan penambahan jam Pelajaran Agama

Islam belum berjalan, disebabkan hubungannya antar koin dan

poin. Apakah penambahan jam pelajaran mendukung sertifikasi

guru? Terhitung jam pelajarannya? Karena pertambahan jam

pelajaran berkorelasi kuat dengan anggaran yang harus disiapkan.

Untuk mengadvokasi pelaksanaan kurikulum Aceh ini

maka perlu dilakukan studi terhadap perundang-undangan yang

memungkinkan pelaksanaan kurikulum Pendidikan Agama Islam

bisa berjalan sesuai harapan. Sementara, di lingkungan

Kementerian Agama ada Peraturan Menteri Agama Nomor 16

Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada

Sekolah, sebenarnya sangat mendukung hasrat qanun-qanun di

atas. Di mana tersebut pada pasal pada pasal 7 ayat (1) disebutkan

bahwa kurikulum Pendidikan Agama disusun, dikembangkan, dan

dilaksanakan oleh satuan pendidikan sesuai Standar Nasional

Pendidikan, (2) Kurikulum Pendidikan Agama dikembangkan

dengan memperhatikan potensi dan sumber daya lingkungan

sekolah dan daerah. (3) Sekolah dapat menambah muatan

kurikulum pendidikan agama berupa penambahan dan/atau

pendalaman materi, serta penambahan jam pelajaran sesuai

kebutuhan.(4) Kurikulum Pendidikan Agama sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) disahkan oleh Kepala Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Dalam suatu diskusi antara tim pengembang kurikulum

Aceh dan Puskurbuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

RI di Jakarta sekitar tahun 2014 (penulis terlibat dalam pertemuan

Page 23: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

18| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

ini), dalam pertemuan dengan pihak-pihak terperoleh informasi

bahwa Aceh dapat saja menambah jam pelajaran atas kewenangan

yang ditunjukkan oleh peraturan menteri dalam pengembangan

kurikulum, hanya konsekwensinya adalah tidak terakui secara

data struktur kurikulum pada Data Pokok Pendidikan

(DAPODIK) Hubungannya tentu dengan penambahan tenaga

pendidik dan hitungan-hitungan sertifikasi. Namun perlu dicatat

bahwa dalam penghitungan sertifikasi hubungannya dengan

Kementerian Agama bagi guru Pendidikan Agama Islam, apakah

juga mempunyai masalah yang sama dalam keleluasaan hitungan

anggaran? Secara proporsional, sebenanya juga berhubungan erat.

Oleh karenanya, konsekwensi yang paling mungkin adalah resiko

pembayaran-pembayaran dialamatkan ke pemerintah provinsi

atau kabupaten/kota sendiri.

Jadi berdasar pembahasan di atas, maka ada tiga regulasi

mendukung kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam lingkup

Kurikulum Aceh; 1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor

11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh; 2) Peraturan Menteri

Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan

Agama pada Sekolah; dan 3) Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014

tentang Penyelenggaraan Pendidikan.

2. Kendala Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada

Sekolah Umum di Aceh

Mempelajari kendala pelaksanaan Pendidikan Agama

Islam di sekolah umum, setidaknya ada tiga hal penting untuk

dicermati. Pertama, belum adanya regulasi implementasi, kedua,

persoalan anggaran yang mengikuti; dan ketiga, ketersediaan

tenaga pendidik (guru).

Page 24: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

19| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Pertama, menyangkut regulasi implementasi. Pihak

sekolah akan tersendat melakukan implementasi di lapangan

disebabkan regulasi mengikat belum pernah muncul, terutama

untuk kalangan Dinas Pendidikan Provinsi itu sendiri untuk

jenjang SMA/SMALB/SMK sebagai pelopor berjalannya

kurikulum Aceh. Jika pada tingkat provinsi dapat berjalan, maka

dapat dipastikan praktik baik itu akan diturunkan pada level

bawah di kabupaten/kota.

Untuk dapat terlaksananya sebuah hasrat di

kepemerintahan, maka diperlukan auturan-aturan yang mengikat

itu. Studi terhadap penyelenggaraan kurikulum Aceh di sekolah,

belum dapat dijalankan karena peraturan setingkat gubernur

belum pernah dikeluarkan. Walhasil, walaupun bahan sudah

dimiliki namun belum dapat dijalankan secara sempurna, bahkan

tidak berjalan sama sekali. Adanya regulasi mengikat, hal ini

dimaksudkan agar segera sekolah dapat mengimplementasikan

secara berkala dan gradual.

Kendala kedua adalah anggaran. Apakah sudah disiapkan

anggaran yang cukup untuk sebab penambahan jam pelajaran

tersebut. Karena bagaimanpun, anggaran akan mengikuti

program. Jika tercukupi maka akan dapat berajalan lancar, namun

jika terkendala maka akan senatiasa tidak dapat dijalankan.

Pertambahan jam pelajaran akan mengakibatkan diperlukan guru-

guru yang cukup untuk dapat terimplementasikan hasrat

masyarakat Aceh tersebut.

Ketiga, ketersediaan guru. Pendidikan Agama Islam yang

dipecahkan ke dalam lima mata pelajaran. maka akan dibutuhkan

guru yang banyak, empat atau lima kali dari keberadaan guru

Page 25: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

20| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

sebelumnya. Siapa yang akan berpikir tentang ini. Bagi

Kementerian Agama juga efek dari Peraturan Menteri Agama

Nomor 16 Tahun 2010 itu juga perlu mendapat tanggungjawab

jika pemenuhan pembayaran sertifikasi terlaksana tanpa

hambatan. Namun, pembayaran selama ini belum ada jaminan

pada efek regulasi ini. Pembayaran masih merujuk pada struktur

kurikulum yang berlaku di mana rata-rata jam pelajaran

Pendidikan Agama Islam pada sekolah berjumlah 2-3 jam

pelajaran per minggu. Atau juga Kementerian Agama dapat

memberi jaminan bahwa tidak ada masalah penambahan jam

pelajaran pada beberapa sekolah tertentu yang telah dialokasi

kuota sertifikasinya. Maksudnya anggaran sudah disipakan

beriringan dengan sertifikasi.

Bagi guru yang belum ter-cover dengan sertifikasi tentu

akan menjadi tanggungan sekolah, atau Dinas Pendidikan untuk

pemberian honorarium, jika guru bersangkutan bukan dari

Pegawai Negeri Sipil. Selanjutnya berkaitan dengan guru itu

adalah apakah sudah memiliki kompetensi yang cukup untuk

berjalannya mata pelajaran yang diampunya.

3. Strategi dan advokasi Pelaksanaan Pendidikan Agama

Islam pada Sekolah di Aceh

Hingga kini struktur kurikulum yang masih berada pada

Tim Pengembang Kurikulum Aceh masih berada dalam tim itu

sendiri, belum diberikan edaran oleh pihak Dinas Pendidikan

Aceh untuk diimplementasikan secara sepihak pada unit-unit

sekolah pembinaan.

Para pihak, terutama Kementerian Agama Provinsi Aceh

agar perlu membangun koordinasi lanjutan terkait keterlaksanaan

Page 26: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

21| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Kurikulum Aceh, denagn sama-sama membentuk tim advokasi,

yang melalui mereka keluarnya draft Peraturan Gubernur Provinsi

Aceh. Koordinasi ini perlu dibentuk yang lebih dahulu diawali

dengan FGD (Forum Group Discussion (FGD) yang akan

membahas langkah-langkah yang harus ditempuh, sampai hingga

jika anggaran untuk penambahan jam belajaran ini tidak

mencukup pada level kementerian.

Mempelajari langkah-langkah yang sudah pernah

ditempuh oleh Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil

Kemenetrian Agama Provins Aceh, Dinas Pendidikan Aceh masih

menyisakan persoalan dengan tidak diakuinya pertambahan itu

pada level kementerian. Hal itu terkait dengan mungkin

berkenaan dengan keseragaman sistem dan mungkin juga

anggaran yang dibutuhkan. Maka menurut penulis harus ada jalan

yang ditempuh untuk terlaksannya program ini, Pertama atau

setidaknya untuk pertama kali, adalah surat edaran Dinas

Pendidikan Aceh atau bersama dengan Kantor Wilayah

Kementeian Agama Provinsi Aceh membuat aturan Struktur

Kurikulum jenjang SMA/SMALB/SMK untuk berlakunya

kurikulum Aceh di tingkat awal. Edaran ini sebagai tahap awal

ujicoba untuk melihat perilaku kendala lebih jauh dalam perjalan

kurikulum Aceh ini. Agar tidak terjadi persoalan beban kerja guru

Aparatur Sipil Negara (ASN), maka pelajaran-pelajaran itu dapat

dibentuk dalam muatan lokal dengan pengajar honorer lainnya.

Pihak Kementerian Agama Republik Indonesia perlu

membangun alternatif pilihan bagi provinsi dan kabupaten kota

yang ingin menambahkan jam pelajaran dan materinya seiring

dengan kebolehan yang telah ditentukan oleh PMA Nomor 16

Page 27: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

22| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Tahun 2010. Tidak kemudian, satu sisi dimungkinkan

pertambahan jam pelajaran, tetapi sisi lain, peruntukan anggran

terkait kebijakannya tidak mampu terpenuhi. Pertambahan jam

pelajaran perlu diberikan beberapa pilihan mulai dari empat jam

sampai dengan sepuluh jam, berikut juga materi yang kan

mengikutinya. Tidaklah menjadi persoaln jika akhirnya sekolah

itu dimadrasahkan dengan sednirinya pada kantong-kantong

komunitas Islam. Mungkin di Indonesia, adanya sekolah-sekolah

di bawah yayasan non-Islam, tentu pilihan itu tidak menjadi

kewajiban.

4. Analisis

Adanya Qanun Nomor 11 Tahun 2014 akan bernasib sama

sebagai pada Qanun Nomor 5 Tahun 2008, hingga keluarnya

qanun/aturan daerah yang menyesuaikan dengan aturan nasional

bahwa penambahan jam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

pada sekolah, juga tak kunjung terlaksana. Hanya sedikit ringan

pada Qanun Nomor 11 tahun 2014 karena tidak langsung

menjelaskan mata pelajaran-mata pelajaran yang menjadi

kewajiban diajarkan di sekolah-sekolah. Namun, beberapa

praktisi pendidikan di Aceh, menghendaki dan mendorong bahwa

agar terus diupayakan implementasi karena adanya undang-

undang yang lebih besar sebagai pelindung yakni Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006, sebagai bekal yang

mendukung terlaksananya kurikulum Aceh, khususnya pada

keinginan untuk menjalankan pembelajaran PAI melebihi

sekolah-sekolah lain di luar Provinsi Aceh, yang bentuknya mirip

sebagai layaknya kurikulum madrasah. Dapat disebut bahwa

Page 28: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

23| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

dengan penambahan itu sebagai upaya untuk memunculkan

sekolah di Aceh wujudnya madrasah.

Regulasi yang sudah ada dapat memadai hanya diperlukan

tambahan rincian dalam bentuk Peraturan Gubernur. Tujuannya

untuk menegaskan apa yang mesti dipelajari di setiap jenjang

pendidikan unuk penambahan materi pelajaran Pendidikan

Agama Islam. Sementara untuk mata pelajaran lainnya tentu tidak

dibutuhkan pelayan khusus hanya diperlukan pengautan

kamampuan guru yang dapat dilakukann dalam bentuk workshop

dan pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Adapun untuk terbentuk Peraturan Gubernur, maka perlu ada

langkah yang dimotori tim penyusun dari Dinas Pendidikan dan

Kantor Wilayah Kementerian Agama serta elemen lainnya yang

mempunyai kapasitas keilmuan terhadap subtansi hukum

pendidikan.

Terhadap beberapa kendala yang dihadapi dalam menjalan

kurikulum Aceh khusus mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,

maka jika dengan PMA Nomor 16 Tahun 2010, belum ada jalan

untuk dihitung-hitung anggaran yang diperlukan, maka

pemerintah daerah perlu menetapkan secara strategik pola

implementasinya. Antara lain melalui pemanfaatan sekolah

boarding yang baru-baru ini diwacanakan dan juga sekolah full-

day. Sehingga dana penguatan Pendidikan Agama Islam dapat

dilaksanakan secara tutorial. Dan ini menjadi target Pemerintah

Daerah, bukan hak-hak pilihan bagi manajemen sekolah. Karena

jika diberikan hak-hak pilihan maka ada kecenderungan sesuatu

sekolah bisa jadi ada yang tidak mau melaksanakannya.

Page 29: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

24| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Untuk PMA Nomor 16 Tahun 2010, perlu ada kejelasan

lanjutan terhadap efek dari PMA tersebut jika tidak dapat

dijalankan secara baik. Oleh karena itu agar tidak menjadi

pegangan sesuatu sekolah dan daerah, maka perlu dilakukan revisi

atau perubahan atas peraturan Menteri Agama tersebut, Sehingga

pihak sekolah tidak bingung untuk menentukan bagaimana

menjalankannya. Diperlukan strategi implementasikan kurikulum

Pendidikan Agama Islam atas dasar Kurikulum Aceh, meliputi

regulasi yang menetapkan struktur kurikulum yang berlaku untuk

Aceh, dengan berbagai kemungkinan pola pelaksanaannya.

C. PENUTUP

Pendidikan Agama Islam pada sekolah dengan harapan

tambahan jam pelajaran sudah lama dicanangkan, namun belum

berwujud dsiebebakan oleh regulasi yang belum mendukung. Adaya

PMA Nomor 16 Tahun 2010 sesungguhnya juga belum menjawab

persoalan bagi guru-guru yang dapat mengampu tetapi tidak terpenuhi

haknya untuk dibayar sertifikasi.

Adapun kendala dalam mewujudkan mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam sesuai harapan masayarakt Aceh terkendala

oleh beberapa hal pertama, regulasi yang mendorong

terimplementasinya belum wujud. Kedua, anggaran yang

diperuntukkan memerlukan pembahan yang emadai karena

menyangkut pertmabhan anggran dan guru. Dan ketiga, menyangkut

ketersediaan guru. Guru yang ada memungkinkan tidak mencukupi

karena selama in, kebutuhannya akan mencapai 3 smapii empat kali

dari yang sudah ada sekarang.

Terakhir strategi mewujudkan Pendidikan Agama Islam atas

hasrat Qanun Aceh, dibutuhkan stretagi yang dapat memihak, dan

Page 30: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

25| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

tidak terjadi berbenturan dengan kebijakan lainnya. Untuk

membedakan dengan guru madrasah dalam sertifikasi mata pelajaran

guru PAI dapat saja dilakab dengan guru PAI dengan catatan kecil

pada aspek yang menjadi konsentarsinya. Untuk sementara waktu

dapat diampu dengan mata pelajaran PAI saja. Suatu saat, nanti jika

adanya regulasi yang mendukung dapat dijadikan guru dengan mata

pelajaran layaknya di madrasah yang dilakukan secara terpisah-

terpisah. Atau kalau dianggap PAI juga equivalen dengan mata

pelajara lainnya, maka mata pelajaran itu mesti diberikan edaran

penjelasan atau aturan lainnya.

Page 31: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

26| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

DAFTAR PUSTAKA

Yosef Dedy Pradipto, Belajar sejati vs. kurikulum nasional: kontestasi kekuasaan dalam pendidikan dasar , Yogjakarta: Kanisius, 2007

Riant Nugroho Ðwidjowijoto, Kebijakan Publik untuk Negara-Negara

Berkembang, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang

Pemerintah Aceh Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi

Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Page 32: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

27| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

BUDAYA LITERASI DI SEKOLAH/MADRASAH Oleh: Mariani, M.Pd

ABSTRAK

Literasi adalah membiasakan membaca dan menulis dalam kegiatan sehari-hari, hal ini sesuai dengan tuntunan dan ajaran islam yang menekankan pentingnya kegiatan membaca melalui Surah Al ‘alaq ayat 1 s/d 5. Literasi di sekolah/madrasah sangat penting untuk dibudayakan agar siswa dan guru memiliki kebiasaan membaca dan menulis untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi diri. Budaya Literasi saat ini belum dapat dikatakan baik, banyak sekolah/madrasah tidak menempatkan kegiatan Literasi dalam kegiatan yang penting dan utama dalam proses pendidikan. Tujuan dari pembahasan dalam artikel ini adalah agar para penyelenggara sekolah/madrasah terutama kepala sekolah/ madrasah sebagai pengambil kebijakan seyogyanya memahami dan menyadari pentingnya membudayakan literasi di sekolah/madrasah. Metode pembahasan dilakukan dengan cara memaparkan dan menganalisa langkah-langkah kegiatan budaya Literasi di sekolah/madrasah. Simpulan dari pembahasan ini adalah Budaya literasi wajib diterapkan di satuan pendidikan sesuai dengan amanah Kurikulum 2013 dengan langkah-langkah Literasi dilaksanakan dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kata Kunci:Budaya, Literasi, Sekolah/Madrasah A. PENDAHULUAN Perintah membaca bagi setiap muslim dapat kita pelajari dalam

surah Al’alaq ayat 1 sd 5. Dalam surah tersebut Allah SWT

menurunkan perintah membaca kepada Rasulnya Muhammad SAW.

Perintah ini selanjutnya menjadi pedoman bagi ummat manusia untuk

dapat dilaksanakan dalam kehidupan. Ini membuktikan bahwa Literasi

bukanlah suatu hal yang baru bagi ummat muslim. Literasi yang saat

ini di dengung-dengungkan telah ada pada masa kerasulan Nabi

Muhammad. Perintah membaca dalam makna yang luas dan

mendalam dapat diterjemahkan sebagai defenisi Literasi saat ini.

Page 33: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

28| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Membaca bukan hanya sekedar mengeja hurup atau kata, namun

membaca adalah memahami makna, menafsirkan, menganalisis,

mengevaluasi lalu mampu mengungkapkan dan

mengimplementasikan baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan.

Manusia dalam konsep pendidikan islam, merupakan makhluk

yang memikul tanggung jawab sebagai khalifah atau pemimpin di

muka bumi. Konsep ini hanya dapat dijalankan jika manusia memiliki

pengetahuan dan keilmuan yang tinggi diiringi kesadaran dan

keimanan sebagai hamba yang bertanggung jawab atas segala

perbuatan.

Perintah membaca di atas dapat kita tafsirkan bahwa manusia

harus terus-menerus berupaya meningkatkan kompetensi diri untuk

menjadi manusia yang berilmu, beriman dan bertqwa. Menjadi

muslim sejati dapat ditempuh dengan mempelajari, memahami dan

melaksanakan perintah dan aturan-aturan yang sesuai dengan tuntunan

agama Islam. Perintah ini tentu menjadi referensi bagi kita semua

terutama pelaku pendidikan islam untuk menjadikan membaca dan

menulis sebagai sebuah kebiasaan atau budaya yang diterapkan dalam

kegiatan pendidikan.

Budaya baca atau yang lebih dikenal dengan budaya Literasi

dapat diartikan dengan keberaksaraan, yaitu kemampuan menulis dan

membaca secara ilmiah. Budaya baca adalah “kegiatan membaca

buku atau bacaan lainnya serta kegiatan lain yang berkaitan dengan

membaca yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dan

kegiatan tersebut menjadi kebiasaan atau prilaku dalam kehidupan

sehari-hari” (Modul Gerakan Budaya Baca, 408:2016).

Menerapkan budaya baca atau literasi dimaksudkan untuk

melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses

Page 34: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

29| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

membaca dan menulis yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam

proses tersebut akan menciptakan karya atau inovasi atau kreativitas

yang merupakan dampak literasi. Menerapkan budaya Literasi di

sekolah/madrasah adalah bagaimana mengembangkan program

membaca menjadi suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan dan

menjadi salah satu program pengembangan sekolah/madrasah dalam

upaya meninggkatkan mutu pendidikan.

Warga sekolah/madrasah dalam hal ini siswa dan guru

diharapkan memiliki kesadaran yanga tinggi bahwa membaca adalah

sebuah kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi dan kreativitas

yang pada akhirnya berpengaruh pada peningkatan mutu. Kegiatan

membaca yang diprogramkan tidak hanya semata-mata membaca

buku saja namun diikuti dengan kegiatan menulis sebagai

pengembangan dari hasil bacaan yang kemudian menjadi sebuah

tulisan.

Menulis yang juga menjadi bagian literasi memiliki peran dan

pengaruh penting dalam mengembangkan dan menyebarkan nilai-nilai

keilmuan dan agama. Para ahli dan ulama banyak berbagi dan

menyebarkan pemikiran dan pemehaman mereka dalam bentuk tulisan

bahkan menghasilkan buku atau kitab yang sampai saat ini menjadi

rujukan dalam mempelajari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum.

Lebih jauh lagi jika kita membuka sejarah para sahabat Rasulullah

SAW telah melaksanakan budaya menulis ketika mendengan wahyu

dan sunnah dari Nabi, sehingga hasil dari tulisan-tulisan sahabat

tersebutlah kita dapat mempelajarinya sebagai pedoman hidup.

Dengan menulis, aspek kebermanfaatan dan keberlanjutan dari sebuah

ilmu dapat diraih secara lebih luas, ini membuktikan bahwa budaya

Page 35: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

30| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

baca dan tulis ini sangat penting dikembangkan dalam melestarikan

dan meningkatkan nilai-nilai keilmuan dan agama.

Pendapat akan pentingnya budaya baca atau budaya litersi

lebih lanjut ditekankan oleh Menteri Pendidikan yang menyatakan

bahwa “memiliki budaya literasi yang baik merupakan salah satu ciri

bangsa yang cerdas dan masyarakat mampu memaknai dan

memanfaatkan informasi secara kritis untuk meningkatkan kualitas

hidup. Budaya literasi dapat didorong melalui ketersediaan buku

bermutu, murah atau terjangkau, dan merata," (Kompas, edisi Maret

2017).

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan budaya baca merupakan

kegiatan yang sudah semestinya wajib dilaksanakan baik di sekolah

maupun madrasah sebagai upaya meningkatkan prestasi, kreativitas

dan karakter siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat seorang penulis

ternama, Neil Gaiman (Modul Program Budaya Baca, 412: 2016)

yang menyatakan bahwa “membaca mendorong orang untuk belajar

kata baru, memikirkan gagasan baru dan memberikan kenikmatan

batin yang menyenangkan dengan menemukan hal penting dalam

perjalanan hidup kita saat kita membaca”.

Tujuan utama dalam mengembangkan budaa literasi di

sekolah/madrasah adalah meningkatnya minat membaca siswa dan

guru, menumbuhkan kecintaan terhadap buku dan ilmu, mengasah

kemampuan dalam bidang karya tulis dan merangsang munculnya

berbagai kreativitas dan imajinasi yang pada akhirnya mampu

meningkatkan prestasi.

Budaya baca juga diyakini dapat membentuk karakter dan

kepribadian siswa. Bacaan-bacaan yang bermutu, berilmu dan baik

dapat mempengaruhi dan memberi andil pembentukan karakter dan

Page 36: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

31| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

akhlak mulia. Contoh kecil adalah ketika siswa-siswa kita dibacakan

kisah atau cerita para Nabi dan Rasul, mereka akan terkesan, kagum,

terpana dan terpengaruh untuk mengikuti dan mencontoh pribadi Nabi

dan Rasul. Siswa juga dapat mempertebal keyakinan dan keimanan

serta meningkatkan ketaqwaan dengan mendalami ilmu-ilmu agama

melalui referensi yang telah ditinggalkan para ulama.

B. PEMBAHASAN

Mengembangkan budaya Literasi di sekolah/madrasah

sebenarnya tidaklah sulit, terlebih lagi kegiatan literasi ini diwajibkan

untuk dilaksanakan. Dalam implementasi Kurikulum 2013 edisi 2018

ditegaskan bahwa kegiatan pembelajaran memuat unsur literasi yang

merangsang dan memotivasi siswa dalam belajar. Budaya Literasi di

sekolah/madrasah dapat dilakukan dengan mengintegrasikan program

ini dalam kegiatan rutin sekolah/madrasah serta menjadi program

tetap yang direncanakan, dilaksanakan, dimonitoring dan dievaluasi.

Mengimplementasikan program Budaya Literasi sebaiknya

dilaksanakan dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler dan

extrakurikuler. Hal ini sesuai dengan pengalaman yang telah penulis

terapkan di madrasah dalam mengembangkan budaya Literasi.

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan pada mengembangkan

budaya literasi ini akan penulis uraikan sebagai berikut:

1. Budaya Literasi pada kegiatan Kurikuler

Kegiatan kurikuler adalah kegiatan inti dalam

pendidikan. Kegiatan ini tersusun, terjadwal dan dilaksanakan

secara sistematis dengan berpedoman pada aturan yang baku

yang telah ditetapkan. Kegiatan kurikuler dikenal dengan

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa

dengan waktu dan durasi yang telah ditentukan.

Page 37: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

32| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Mengembangkan budaya literasi pada kegiatan kurikuler dapat

dilakukan dengan mengintegrasikan kegiatan membaca dan

menulis pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Guru

dapat melaksanakan kegiatan membaca senyap pada awal jam

mengajar selama 5 atau 10 menit dengan materi bacaan ada

kaitannya dengan materi pelajaran, guru memberikan tugas

atau proyek yang berkaitan dengan membaca dan menulis

seperti membuat resume, laporan, karya tulis dan tugas-tugas

lainnya yang berkaitan dengan kegiatan membaca dan

menulis,guru dapat membacakan kisah atau bercerita sebagai

salah satu metode yang digunakan dalam mengajar, guru dapat

mengajak siswa melaksanakan pembelajaran di perpustakaan,

guru dapat memanfaatkan pojok baca di dalam ruangan kelas

saat mengajar, guru memanfaatkan IT atau multi media dalam

pembelajaran.

2. Budaya Literasi pada kegiatan Kokurikuler

Kegiatan Kokurikuler adalah kegiatan penunjang

pembelajaran yang menjadi kegiatan rutin. Kegiatan ini

terprogram dan dilaksanakan biasanya dalam mengawali

proses pendidikan di pagi hari. Pada kegiatan Kokurikuler

budaya Literasi dapat diprogramkan dengan mengintegrasikan

kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan rutin di pagi hari.

Contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah: Setiap sabtu

pagi atau pada hari yang lain, siswa diajak untuk membaca

satu buku secara bersama-sama di halaman sekolah/madrasah.

Guru piket dibantu petugas perpustakaan dapat membagikan

masing-masing siswa 1 buah buku. Buku yang dibagikan

sebaiknya bukan buku paket atau buku pelajaran. Siswa

Page 38: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

33| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

membaca senyap selama 10 menit dihalaman mana saja yang

mereka suka, kemudian siswa diminta menuliskan resume

singkat dari hasil bacaan pada Buku Resume yang dicetak

khusus. Penulisan resume ini berlangsung selama 5 menit saja.

Resume yang ditulis siswa diawali dengan menuliskan judul

buku, halaman, penulis, penerbit dan tahun terbit. Resume

materi bacaan minimal dalam 1 paragraf dengan ketentuan

jumlah kata yang disepakati terlebih dahulu. Kegiatan

selanjutnya adalah memilih secara acak beberapa siswa untuk

maju dan membacakan resume mereka dan memberikan

argumen di depan siswa-siswa yang lain. Siswa yang

mendengarkan dapat bertanya lebih lanjut tentang resume dan

argument yang dikemukakan. Kegiatan ini dapat dilakukan

dalam waktu 5 sd 10 menit dan diatur secara sistematis oleh

guru dan petugas perpustakaan.

Kegiatan seperti penulis uraukan di atas, dilaksanakan

1 hari dalam 1 minggu pada pagi hari. Tujuan kegiatan ini

merangsang, memotivasi dan menumbuhkan minat baca dan

menulis siswa, dimana kedua komponen tersebut berperan

besar terhadap prestasi, baik akademik maupun non akademik.

Kegiatan ini dapat juga diselingi dan divariasikan melalui

kerjasama dengan Perpustakaan Daerah melalui Perpustakaan

Keliling untuk menambah keragaman bahan bacaan siswa dan

mengundang tokoh Pendongeng atau Pencerita untuk

mendemonstrasikan kemampuan mereka di kalangan siswa

dengan tujuan meminimalisir kejenuhan.

Page 39: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

34| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

3. Budaya Literasi pada kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstarkurikuler adalah kegiatan pendukung yang

berupaya memaksimalkan potensi siswa sesuai minat dan

bakat anak. Kegiatan ini direncanakan dan dilaksanakan pada

waktu tertentu di sore hari dengan bimbingan 1 atau beberapa

orang guru yang khusus dan diberi tanggung jawab tambahan

di luar tugas pokok utama. Kegiatan Literasi yang dapat

dilakukan diantaranya:

a. Bimbingan Karya Ilmiah Remaja

b. Membentuk Group Jurnalis Sekolah/Madrasah (Wartawan

Sekolah)

c. Membentuk Grouf FGD Lingkar Pena atau Group lain

yang mengakomodir siswa-siswa yang berbakat menulis

baik fiksi maupun ilmiah

d. Sekolah/madrasah melaksanakan peringatan Hari Buku

dengan kegiatan diantaranya: pameran/bazar buku,

pemilihan Raja dan Ratu Baca, pemilihan Mading Kelas

Terbaik, pemilihan Resume Terbaik, lomba menulis puisi,

cerpen dan laporan ilmiah, serta kegiatan lainnya.

e. Sekolah/madrasah melaksanakan Gerakan Menyumbang

Buku bagi siswa yang telah menyelesaikan

pendidikan/alumni.

f. Sekolah/madrasah memfasilitasi Penerbitan dan Launching

Buku karya siswa dan guru.

Penerapan program Literasi di sekolah/madrasah seperti yang

diuraikan di atas diharapkan mampu meningkatkan minat baca di

kalangan warga sekolah/madrasah baik guru dan siswa. Peningkatan

minat baca dan tulis tentu berpengaruh secara signifan dalam upaya

Page 40: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

35| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

peningkatan mutu pendidikan. Hal ini sesuai dengan pepatah bahwa

“Bangsa yang maju adalah bangsa yang menjadikan membaca sebagai

kebiasaan dan kebutuhan dalam upaya meningkatkan SDM”, tanpa

budaya baca yang baik, hampir mustahil seseorang bisa maju dan

berkembang dengan baik pula.

III. SIMPULAN

Literasi adalah kegiatan membaca dan menulis dalam upaya

meningkatkan kompetensi dan potensi diri. Literasi merupakan

kegiatan yang wajib dilaksanakan di sekolah/madrasah sesuai dengan

ketentuan dalam penerapan Kurikulum 2013. Budaya Literasi juga

merupakan penjabaran dan implementasi dari perintah Allah dalam

Surah Al’alaq ayat 1 sd 5 yang menegaskan pentingnya membaca

sebagai upaya meningkatkan keilmuan, keimanan dan ketaqwaan.

Penerapan budaya Literasi di sekolah/madrasah dapat

dilaksanakan melalui kegiatan Kurikuler, Kokurikuler dan

Ekstrakurikuler. Budaya Literasi yang diprogramkan seyogyanya

menjadi salah satu program pengembangan sekolah/madrasah yang

dilaksanakan secara terstruktur, terjadwal dan sistematis sehingga

pelaksanaan program ini dapat berjalan optimal dan memberi dampak

positif bagi siswa dan guru sebagai salah satu upaya peningkatan mutu

pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Alqur’anul Karim Modul 3 Pembelajaran dan Manajemen Berbasis Sekoh Tk. SMP/MTs, Usaid Prioritas tahun 2016. Majalah KompasOnline, Edisi Maret 2017

Page 41: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

36| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

MENDIDIK ANAK DI ERA MILLENIAL

Oleh : MUHAMMAD FAUZI Guru SMAN 1 DARUL IHSAN KAB.ACEH TIMUR

ABSTRAK

Mendidik dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk

mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Anak adalah amanat yang dibebankan oleh Allah SWT kepada orang tuanya, karena itu orang tua harus menjaga dan memelihara serta menyampaikan amanah itu kepada yang berhak menerima. Karena manusia adalah milik Allah SWT, mereka harus mengantarkan anaknya untuk mengenal dan menghadapkan diri kepada Allah SWT. Generasi milenial adalah generasi zaman sekarang yang akan banyak menghadapi berbagai pengaruh budaya dari luar negeri. Setiap keluarga mendambakan anak-anaknya menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Anak merupakan amanat Allah SWT kepada orang tuanya untuk diasuh, dipelihara, dan dididik dengan sebaik-baiknya. Orang tua dalam pandangan agama Islam mempunyai peran serta tugas utama dan pertama dalam kelangsungan pendidikan anak-anaknya, baik itu sebagai guru, pedagang, atau dia seorang petani. Tugas orang tua untuk mendidik keluarga khusus anak-anaknya. Keluarga muslim adalah lingkungan pertama dalam pendidikan karena dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Dan keluarga disebut sebagai lingkungan pendidikan yang utama karena sebagian besar hidup anak berada dalam keluarga, maka pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Pendidikan dasar agama yang diberikan sejak dini menuntut peran serta keluarga, karena keluarga merupakan institusi pendidikan yang pertama dan utama yang dapat memberikan pengaruh kepada anak. Pelaksanaan pendidikan agama pada anak dalam keluarga di pengaruhi oleh adanya dorongan dari anak itu sendiri dan juga adanya dorongan keluarga. Setiap orang mengharapkan rumah tangga yang aman, tentram dan sejahtera. Kata Kunci: Mendidik Anak, Era Millenial

Page 42: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

37| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

A. PENDAHULUAN

Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan

dan pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan

menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak,

tentu akan terhambatlah pertumbuhan anak tersebut. Peranan orang

tua dalam keluarga amat penting, terutama ibu. Dia lah yang

mengatur, membuat rumah tangganya menjadi surga bagi anggota

keluarga, menjadi mitra sejajar yang saling menyayangi dengan

suaminya.

Dalam hal ini peranan seorang ibu sangat besar dalam

menentukan keberhasilan karier anaknya sebagai anak yang berguna

bagi keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara. Orang tua

merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,

karena dari merekalah anak mulai menerima pendidikan. Dengan

demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan

keluarga. Dalam hal ini faktor penting yang memegang peranan dalam

menentukan kehidupan anak selain pendidikan, yang selanjutnya

digabungkan menjadi pendidikan agama.

Dalam pendidikan yang modern saat ini, kedua orang tua harus

sering berjumpa dan berdialog dengan anak-anaknya. Pergaulan dalam

keluarga harus terjalin secara mesra dan harmonis. Kekurangan

kerabaan kedua orang tua dengan anak-anaknya dapat menimbulkan

kerenggangan kejiwaan yang dapat menjerumus kepada kerenggangan

secara jasmaniah misalnya akan kurang betah dirumah dan lebih

senang berada di luar rumah dengan teman-temannya.

Keadaan pergaulan yang kurang terkontrol ini akan member

pengaruh yang kurang baik bagi perkembangan kepribadiannya,

karena kedua orang tuanya jarang memberi pengarahan dan nasehat.

Page 43: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

38| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Oleh karena itu orang tua harus menjadi teladan bagi anak-

anaknya. Apa saja yang didengarnya dan dilihat selalu ditirunya tanpa

mempertimbangkan baik dan buruknya. Dalam hal ini sangat

diharapkan kewaspadaan serta perhatian yang besar dari orang tua.

Karena masa meniru ini secara tidak langsung turut membentuk watak

anak di kemudian hari.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :

“Dari Abu Hurairah R.A sesungguhnya Rasullullah SAW bersabda,

tiap anak dilahirkan dalam keadaan suci. Maka kedua orang

tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nasrani, atau

Majusi........”. (HR. Bukhari)

Hadits ini menjelaskan tentang peran, tugas dan kewajiban

orang tua dalam membimbing aqidah seorang anak. Disamping itu

juga menjelaskan bahwa perkembangan mental dan kepribadian anak

dipengaruhi oleh suasana kehidupan (segala yang mereka dengar dan

mereka perhatikan) dirumah tempat tinggal. Dengan demikian

dirumah yang tidak henti-hentinya disemarakan dengan dzikir, maka

aktifitas tersebut akan sangat membantu dalam membimbing bacaan

kalimat tauhid.

Dalam pandangan Islam, anak adalah amanat yang dibebankan

oleh Allah SWT kepada orang tuanya, karena itu orang tua harus

menjaga dan memelihara serta menyampaikan amanah itu kepada

yang berhak menerima. Karena manusia adalah milik Allah SWT,

mereka harus mengantarkan anaknya untuk mengenal dan

menghadapkan diri kepada Allah SWT. Mengingat strategisnya jalur

pendidikan keluarga, dalam Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional (UUSPN, ps. 10.5) juga disebutkan arah yang seharusnya

ditempuh yakni, pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur

Page 44: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

39| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga, dan

memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan

keterampilan.

Pendidikan agama yang diberikan sejak dini menuntut peran

serta keluarga, karena telah diketahui sebelumnya bahwa keluarga

merupakan institusi pendidikan yang pertama dan utama yang dapat

memberikan pengaruh kepada anak. Pelaksanaan pendidikan agama

pada anak dalam keluarga di pengaruhi oleh adanya dorongan dari

anak itu sendiri dan juga adanya dorongan keluarga. Setiap orang

mengharapkan rumah tangga yang aman, tentram dan sejahtera.

Dalam kehidupan keluarga, setiap keluarga mendambakan

anak-anaknya menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Anak

merupakan amanat Allah SWT kepada orang tuanya untuk diasuh,

dipelihara, dan dididik dengan sebaik-baiknya.

Dengan demikian orang tua dalam pandangan agama Islam

mempunyai peran serta tugas utama dan pertama dalam kelangsungan

pendidikan anak-anaknya, baik itu sebagai guru, pedagang, atau dia

seorang petani. Tugas orang tua untuk mendidik keluarga khusus

anak-anaknya, secara umum Allah SWT tegaskan dalam al-Quran

surat At Tahrim (66) ayat :

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. Al-

Tahrim: 6)

Jadi, keluarga muslim adalah lingkungan pertama dalam

pendidikan karena dalam keluarga inilah anak pertama kalinya

Page 45: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

40| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Dan keluarga disebut

sebagai lingkungan pendidikan yang utama karena sebagian besar

hidup anak berada dalam keluarga, maka pendidikan yang paling

banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.

Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat

dalam kehidupan keluarga. Dalam hal ini faktor penting yang

memegang peranan dalam menentukan kehidupan anak selain

pendidikan, yang selanjutnya digabungkan menjadi pendidikan

agama. Karena sangat pentingnya pendidikan agama, maka para orang

tua harus berusaha memberikan pendidikan agama kepada anak-anak

mereka. Maka, pendidikan dalam lingkungan keluarga sangat

memberikan pengaruh dalam pembentukan keagamaan watak serta

kepribadian anak.

1. Fungsi dan Tanggung Jawab Keluarga

Secara sosiologis keluarga dituntut berperan dan berfungsi

untuk menciptakan suatu masyarakat yang aman, tenteram, bahagia

dan sejahtera, yang semua itu harus dijalankan oleh keluarga sebagai

lembaga sosial terkecil. Dalam buku Keluarga Muslim dalam

Masyarakat Moderen, dijelaskan bahwa berdasarkan pendekatan

budaya keluarga sekurangnya mempunyai tujuh fungsi. yaitu, fungsi

biologis, edukatif, religius, protektif, sosialisasi, rekreatif dan

ekonomis.

Semua fungsi ini penting, adapun yang paling penting adalah:

1. Fungsi edukatif, keluarga merupakan tempat pendidikan bagi

semua anggotanya dimana orang tua memiliki peran yang cukup

penting untuk membawa anak menuju kedewasaan jasmani dan

rohani dalam dimensi kognisi, afektif maupun skill, dengan

Page 46: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

41| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

tujuan untuk mengembangkan aspek mental, spiritual, moral,

intelektual, dan profesioanal.

2. Fungsi relegius, keluarga merupakan tempat penanaman nilai

moral agama melalui pemahaman, penyadaran dan praktek

dalam kehidupan sehari-hari sehingga mencipta iklim

keagamaan didalamnya dengan demikian keluarga merupakan

awal mula seseorang mengenal siapa dirinya dan siapa

Tuhannya.

Melihat beragamnya fungsi keluarga tersebut, dapat

disimpulkan bahwa keluarga adalah institusi sentral penerus nilai-nilai

budaya dan agama. Artinya keluarga merupakan tempat pertama dan

utama bagi seorang anak mulai belajar mengenal nilai-nilai yang

berlaku di lingkungannya, dari hal-hal yang sepele seperti menerima

sesuatu dengan tangan kanan sampai dengan hal-hal yang rumit

seperti intepretasi yang kompleks tentang ajaran agama atau tentang

berbagai interaksi manusia.

Dasar-dasar Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan

anaknya

meliputi hal-hal berikut:

1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai

hubungan orang tua dan anak.

2. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi

kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Adanya tanggung

jawab moral ini meliputi nilai-nilai agama atau nilai-nilai

spiritual.

3. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga pada

gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa

dan negara.

Page 47: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

42| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

4. Memelihara dan membesarkan anaknya. Tanggung jawab ini

merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan, karena ia dapat

hidup secara berkelanjutan. Disamping itu juga ia bertanggung

jawab dalam hal melindungi dan menjamin kesehatan anaknya

baik secara jasmaniah maupun rohaniah.

5. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga

bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.

Demikanlah beberapa hal yang perlu diperhatikan sabagai

tanggung jawab orang tua terhadap anak, terutama dalam konteks

pendidikan. Kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina

anak secara terus menerus perlu dikembangkan kepada setiap orang

tua, sehingga pendidikan yang dilakukan tidak lagi berdasarkan

kebiasaan yang dilihat dari orang tua, tapi telah didasari oleh teori-

teori pendidikan Islam, sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Peran Orang tua dalam Keluarga Muslim

Adapun peranan orang tua dapat dibedakan menjadi dua

macam yaitu: 1) Orang tua berfungsi sebagai pendidik keluarga 2)

Orang tua berfungsi sebagai pemelihara serta pelindung keluarga.

1. Orang tua sebagai pendidik keluarga

Dari orang tualah anak-anak menerima pendidikan, dan

bentuk pertama dari pendidikan itu terdapat dalam keluarga, oleh

karena itu orang tua memegang peranan penting dan sangat

berpengaruh atas pendidikan anak.

Agar pendidikan anak dapat berhasil dengan baik ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua dalam mendidik

antara lain:

a. Mendidik dengan ketauladanan (contoh)

Page 48: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

43| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Ketauladanan dalam pendidikan merupakan bagian dari

sejumlah metode yang paling efektif dalam mempersiapkan dan

membentuk anak secara moral, spritual dan sosial. Seorang

pendidik merupakan contoh ideal dalam pandangan anak yang

tingkah laku dan sopan santunnya akan ditiru, bahkan semua

keteladanan itu akan melekat pada diri dan perasaannya.

Apabila kita perhatikan cara Luqman mendidik anaknya

yang terdapat dalam surat Luqman ayat 15 bahwa nilai-nilai

agama mulai dari penampilan pribadi luqman yang beriman,

beramal saleh, bersyukur kepada Allah SWT dan bijaksana

dalam segala hal, kemudian yang di didik dan di nasehatkan

kepada anaknya adalah kebulatan iman kepada Allah Swt

semata, akhlak dan sopan santun terhadap kedua orang tua,

kepada manusia dan taat beribadah. Sehubungan dengan hal

tersebut, hendaklah orang tua selaku memberikan contoh yang

ideal kepada anak-anaknya, sering terlihat oleh anak

melaksanakan sholat, bergaul dengan sopan santun. Berbicara

dengan lemah lembut dan lain- lainnya. Dan semua itu akan

ditiru dan dijadikan contoh oleh anak

b. Mendidik dengan adab pembiasaan dan latihan.

Setiap anak lahir dalam keadaan suci, artinya ia

dilahirkan di atas fitrah (kesucian) bertauhid dan beriman

kepada Allah Swt. Oleh karena itu menjadi kewajiban orang tua

untuk memulai dan menerapkan kebiasaan, pengajaran dan

pendidikan serta menumbuhkan dan mengajak anak kedalam

tauhid murni dan akhlak mulia. Hendaknya setiap orangtua

menyadari bahwa dalam pembinaanpribadi anak sangat

diperlukan pembiasaan-pembiasaan dan latihanlatihan yang

Page 49: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

44| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

cocok dan sesuai dengan perkembangan jiwanya. Karena

pembiasaan dan latihan itu akan membentuk sikap tertentu pada

anak, yang lambat laun sikap itu akan terlihat jelas dan kuat,

sehingga telah masuk menjadi bagian dari pribadinya.

Abdullah Nashih Ulwan mengemukakan bahwa,

Pendidikan dengan pembiasaan dan latihan merupakan salah

satu penunjang pokok pendidikan dan merupakan salah satu

pilar terkuat dalam pendidikan dan motode paling efektif dalam

membentuk iman anak serta meluruskan akhlaknya.

Di sinilah bahwa pembiasaan dan latihan sebagai suatu

cara atau metode mempunyai peranan yang sangat besar sekali

dalam menanamkan pendidikan pada anak sebagai upaya

membina akhlaknya. Peranan pembiasaan dan latihan ini

bertujuan agar ketika anak tumbuh besar dan dewasa, ia akan

terbiasa melaksanakan ajaran-ajaran agama dan tidak merasa

berat melakukannya.

Pembiasaan dan latihan jika dilakukan berulang-ulang

maka akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan itulah yang

nantinya membuat anak cenderung melakukan yang baik dan

meninggalkan yang buruk dengan mudah.

c. Mendidik dengan nasehat

Di antara mendidik yang efektif di dalam usaha

membentuk keimanan anak, mempersiapkan moral, psikis dan

sosial, adalah mendidik dengan nasehat. Sebab nasehat ini dapat

membukakan mata anak-anak tentang hakikat sesuatu dan

mendorongnya menuju situasi luhur, menghiasinya dengan

akhlak mulia, serta membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam.

Nasehat yang tulus berbekas dan berpengaruh jika memasuki

Page 50: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

45| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

jiwa yang bening, hati terbuka, akal yang bijak danberpikir.

Nasehat tersebut akan mendapat tanggapan secepatnya dan

meninggalkan bekas yang dalam.

Nasehat sangat berperan dalam menjelaskan kepada anak

tentang segala hakekat serta menghiasinya dengan akhlak mulia.

Nasehat orang tua jauh lebih baik dari pada orang lain, karena

orang tualah yang selalu memberikan kasih sayang serta contoh

perilaku yang baik kepada anaknya. Disamping memberikan

bimbingan serta dukungan ketika anak mendapat kesulitan atau

masalah, begitupun sebaliknya ketika anak mendapatkan

prestasi.

d. Mendidik dengan pengawasan

Pendidikan yang disertai pengawasan yaitu

mendampingi anak dalam upaya membentuk akidah dan moral,

mengasihinya dan mempersiapkan secara psikis dan sosial,

memantau secara terus menerus tentang keadaannya baik dalam

pendidikan jasmani maupun dalam hal belajarnya.

Mendidik yang disertai pengawasan bertujuan untuk

melihat langsung tentang bagaimana keadaan tingkah laku anak

sehari-harinya baik dilingkungan keluarga maupun sekolah.

Dilingkungan keluarga hendaknya anak tidak selalu di marahi

apabila ia berbuat salah, tetapi ditegur dan dinasehati dengan

baik. Sedangkan dilingkungan sekolah, pertama-tama anak

hendaknya diantar apabila ia ingin pergi kesekolah. Supaya ia

nanti terbiasa berangkat kesekolah dengan

sendiri. Begitu pula setelah anak tiba dirumah ketika pulang dari

sekolah

Page 51: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

46| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

hendaknya ditanyakan kembali pelajaran yang ia dapat dari

gurunya.

2. Orang tua sebagai pemelihara dan pelindung keluarga

Selain mendidik, orang tua juga berperan dan bertugas

melindungi keluarga dan memelihara keselamatan keluarga, baik

dari segi moril maupun materil, dalam hal moril antara lain orang

tua berkewajiban memerintahkan anaknya untuk taat kepada segala

perintah Allah Swt, seperti sholat, puasa dan lain-lainnya.

Sedangkan dalam hal materil bertujuan untuk kelangsungan

kehidupan, antara lain berupa mencari nafkah.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua

mempunyai

tanggung jawab besar dalam mendidik, khususnya didalam

melindungi keluarga dan memelihara keselamatan keluarga.

Melindungi keluarga bukan hanya memberikan tempat tinggal saja,

tetapi memberikan perlindungan supaya keluarga kita terhindar dari

mala petaka baik didunia maupun di akhirat nanti yaitu dengan cara

mengajak keluarga kita kepada perbuatan-perbuatan yang di

perintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala

laranganlarangannya. Memelihara keselamatan keluarga yaitu

mengajarkan kita supaya taat kepada Allah SWT, agar keluarga

kita di berikan keselamatan oleh Allah SWT baik di dunia maupun

di akhirat. Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan Agama Islam

dalam keluarga harus benar-benar dilaksanakan. Dan sebagai orang

tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anknya, karena anak

itu sifatnya menerima semua yang dilakukan, yang dilukiskan dan

condong kepada semua yang tertuju kepadanya. Jika anak itu

dibiasakan dan diajari berbuat baik maka anak itu akan hidup

Page 52: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

47| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

bahagia di dunia dan di akherat. Tetapi jika dibiasakan berbuat

jahat dan dibiarkan begitu saja, maka anak itu akan celaka dan

binasa. Maka yang menjadi ukuran dari ketinggian anak itu ialah

terletak pada yang bertanggung jawab (pendidik) dan walinya.

B. METODE PEMECAHAN MASALAH

1. Upaya-upaya Orang tua Dalam Menumbuhkan

PendidikanAgama Islam Pada Anak

Adapun upaya-upaya yang dilakukan keluarga dalam hal

menanamkan

pendidikan keagamaan bagi anak, diantaranya sebagai berikut:

1. Menanamkan Nilai-Nilai Aqidah Pada Anak.

Anak yang baik merupakan harapan bagi setiap orang

tuanya. Untuk menjadi anak yang baik, Islam memiliki tuntunan

tersendiri dengan berdasarkan Al-Quran, Hadits, atau Sunnah

Rasulullah SAW, dan Ijtihat para ulama.

Diantara tuntunan yang ada hanya memilih beberapa hal yang

paling esensi, antara lain:

a. Nilai Tauhid

Nilai tauhid merupakan nilai yang sangat utama dalam pendidikan Islam, nilai ini mutlak di miliki oleh setiap umat Islam dan di jadiakan landasan keimanan untuk mengakui keesaan sang maha pencipta, karena utamanya Allah menurunkan ayat nya dalam surat Al-Ikhlas untuk melihat keberadaan Allah SWT. Rasulullah SAW menganjurkan agar setiap anak yang baru saja dilahirkan,hendaklah di perdengarkan kalimat tauhid dengan suara azan dan Iqamat.

Dengan demikian bagi para keluarga muslim,

diberbagai kesempatan (bersama anak-anak) harus terus

mengupayakan membaca dan menanamkan kalimat tauhid

Page 53: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

48| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

kepada anak-anaknya, disamping berupaya untuk menciptakan

semacam keterikatan antara mereka dengan penciptanya.

Dengan semangat dan upaya tersebut pelan-pelannamun pasti,

mereka akan melebur dengan kalimat tersebut sehingga

mereka mudah mengamalkan lainnya.

b. Membina rasa cinta kepada Allah

Setiap anak mempunyai permasalahan sendiri-sendiri

baik yang berkaitan dengan masalah psikologi, sosial,

ekonomi, maupun masalah pendidikan. Yaitu seperti masalah

dalam perkembangan jiwa anak atau mental, masalah dalam

lingkungan bermain yang terkadang anak sulit untuk membuka

diri untuk bersosialisasi, masalah dalam ekonomi keluarga

yang kurang ketika ia ingin memperoleh sesuatu anak sulit

untuk mendapatnya karna faktor keluarga yang kurang akan

ekonomi. Dan terakhir masalah dalam pendidikan berkaitan

dengan masalah ekonomi yang kurang banyak anak yang ingin

bersekolah tapi karena faktor ekonomi membuat anak putus

dalam pendidikannya Permasalahan-permasalahan tersebut

berbeda antara anak dengan yang satu dengan yang lainnya.

Seorang anak terkadang ada yang dapat mengungkapkan

Permasalahan- permasalahannya dengan penuh perasaan,

namun sebagian yang lain tidak demikian.

Dengan menyadari bahwa Allah adalah zat yang maha

halus dan maha mengetahui segala sesuatu, manusia akan

menyadari bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Allah.

Kecerdasan seperti ini perlu ditanamkan sejak dini kepada

anak sehingga ia memiliki etika otonom, yaitu etika yang

Page 54: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

49| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

berangkat dari kesadaran bahwa dirinya selalu dalam

pengawasan Allah.

c. Mengajarkan sesuatu yang Halal dan menghindari yang

Haram

Orang tua diwajibkan mengajarkan yang halal kepada

anak. Seperti halnya memakan makanan yang halal yang

dibolehkan untuk dimakan oleh anak dalam syariat Islam. Dan

cara memberikan makanan yang halal juga berdampak dari

bagaimana keluarga memberikan makanan yang halal dari

hasil uang yang halal pula.

Jadi, orang tua pula harus bisa memberikan suatu yang

terbaik dalam keluarga yaitu terutama kepada anak. Dan

mengajarkan yang haram yaitu tidak boleh memakan dan

meminum makanan yang dilarang dalam agama seperti, anjing,

babi, minuman-minuman keras yang dapat memabukan dan

semua yang dilarang dalam islam. Dan bukan hanya makanan

dan minuman yang haram yag tidak boleh dilakukan oleh

seorang anak tetapi perbuatan yang tidak baik sepertimencuri

dan mengambil barang bukan hak si pemilik, ini pula

diharamkan untuk dilakukan.

2. Pembinaan Ibadah Pada Anak

a. Membiasakan Shalat

Sejak dini seorang anak sudah harus dilatih ibadah,

diperintah melakukannya, dan diajarkan hal-hal yang haram

serta yang halal. Dengan membiasakan shalat sejak anak balita,

kelak besar ia akan rajin. Cahaya shalatpun akan lekat di

hatinya, sehingga shalat selain menjadi kewajiban juga

menjadi kebutuhan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT

Page 55: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

50| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

demi memperoleh kebahagiaan diakhirat. Islam menekankan

kepada kaum muslimin untuk memerintahkan anak-anak

mereka menjalankan shalat ketika mereka telah berusia tujuh

tahun.

Jadi, mengingat shalat adalah penyangga tegaknya

agama, maka setidaknya anak-anak terlatih dan terbiasa

mengerjakan shalat. Yaitu menyuruh mengerjakan shalat.

Langkah ini bisa dengan mengajak mereka agar ikut berdiri di

samping ayah dan ibunya, ketika keduanya sedang shalat

dirumah. Tahap ini dimulai pada usia sekitar dua tahun yaitu

saat mereka sudah mulai mengenal arah kiri dan kanan atau

pada saat mereka sudah mulai mengenal sesuatu yang ada di

sekeliling mereka. Hal ini tergantung kepada potendi

intelektual masing-masing.

b. Mengajari Membaca Al-Quran

Islam menaruh perhatian khusus dan istimewa terhadap

pendidikan Al-Quran untuk anak-anak, melalui membaca

hingga menghafalkannya. Dengan Al-Quran lidah mereka akan

menjadi lincah, jiwa-jiwa mereka akan berkembang dengan

subur, hati mereka akan memiliki daya konsentrasi (khusuk)

yang tinggi dan pada akhirnya kualitas keimanan yang tinggi

akan benar-benar mengakar dalam jiwa mereka sejak mereka

masih dalam jiwa kanak-kanak.

c. Melatih berpuasa

Puasa termaksud rangkaian ibadah wajib. Melatih

anak-anak berpuasa berarti mengajak mereka melaksanakan

ibadah yang diwajibkan oleh Allah, sehingga ketika mereka

sampai pada usia taklif, mereka sanggup mengerjakan ibadah

Page 56: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

51| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

puasa. Sebaliknya apabila mereka tidak dilatih dan dibiasakan

mengerjakan ibadah puasa maka ketika mereka memasuki usia

taklif akan merasakan kesulitan untuk melaksanakannya.

3. Menanamkan Nilai Moral Pada Anak

Sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Dr. Zakiah Daradjat

bahwa: “pembinaan moral terjadi melalui pengalaman-

pengalaman dan kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan sejak

kecil oleh orang tua yang mulai dengan pembiasaan hidup sesuai

dengan nilai-nilai moral yang ditirunya oleh orang tua dan

mendapat latihan-latihan untuk itu”.

Segala sesuatu yang dilakukan keluarga atau orang tua

kepada anak merupakan pembinaan kebiasaan pada anak yang

akan tumbuh menjadi tindakan moral di kemudian hari (Moral

Behavior). Dengan kata lain, setiap pengalaman anak baik yang

diterima melalui penglihatan, pendengaran, atau perlakuan

terhadap anak pada waktu kecil akan merupakan pembinaan

kebiasaan yang tumbuh menjadi tindakan moral di kemudian hari.

Oleh karena itu agama mempunyai peranan penting dalam

mengendalikan moral seseorang, sehingga ia dapat melakukan

sesuatu atau bertingkah laku dan berbudi pekerti yang baik yang

sesuai dengan lingkungan masyarakat setempat, dengan kata lain

sesuai dengan kelompok sosial yang ada di sekeliling mereka.

4. Membina Kepribadian Anak

Kepribadian itu adalah ciri atau karakteristik atau gaya

atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-

bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada

masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Sedangkan

perbedaannya dengan moral itu adalah tingkah laku anak itu

Page 57: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

52| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

sendiri untuk melakukan tindakan yang baik sebagai kewajiban

atau norma.

Dalam hal menanamkan kepribadian yang baik kepada

anak, keluarga merupakan salah satu wadah untuk anak dapat

memiliki kepribadian yang baik tersebut. Di mana suasana dan

iklim keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian

anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga

yang harmonis dan agamis, dalam arti orang tua memberikan

curahan kasih sayang, perhatian dan bimbingan dalam kehidupan

berkeluarga, maka perkembangankepribadian anak tersebut

cenderung positif.

Dalam hal ini, pembinaan kepribadian itu tidak terlepas

dari pendidikan agama, karena Agama adalah sebagai landasan

untuk membentuk kepribadian.Setiap orang tua tentunya ingin

anaknya agar menjadi orang yang baik, mempunyai kepribadian

yang kuat dan sikap mental yang sehat dan akhlak yang terpuji.

Semuanya itu dapat diusahakan melalui pendidikan baik formal

maupun informal. Setiap pengalaman yang dilalui anak baik

melalui pengliatan, pendengaran, maupun perlakuan yang

diterimanya akan ikut menentukan pembinaan kepribadiannya.

Orang tua terutama ibu adalah pembina pribadi yang pertama

dalam hidup anak. Kepribadian, sikap, dan cara hidup orang tua

merupakan unsur-unsur pendidikan yang secara tidak langsung

akan dapat menentukan dalam pribadi anak yang sedang

berkembang tersebut.

5. Konsumsi Makanan Halal dan Thoyyib

Dalam kehidupan keluarga, bapak diposisikan sebagai

pemimpin rumahtangga. Para ahli fiqih berpendapat bahwa bapak

Page 58: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

53| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

wajib memberikan nafkah kepada anaknya. Beberapa ulama

menentukan jenis belanja rumah tangga yang terdiri dari : nafkah

penyusunan, pemeliharaan, dan nafkah kebutuhan hidup. Sampai-

sampai juga tempat khusus bagi pelayan pengasuh dan pelayan

jika diperlukan. Juga rumah bagi istri yang merawat dan

melayani, termasuk juga zakat fitrah bagi para pelayan.

Jadi, dapat di simpulkan bahwa sangat besar pengaruh

mengkonsumsi makanan terhadap kehidupan seseorang, selain

berpengaruh terhadap pertumbuhan secara fisik, juga berpengaruh

terhadap perilaku seseorang. Jika makanan yang di konsumsi

adalah halal dan thoyyib, maka sikap dan perilaku yang terbentuk

juga akan cenderung ke arah yang baik. Jika, makanan yang di

konsumsi adalah makanan yang haram, maka sikap dan perilaku

yang terbentuk juga akan cenderung tidak baik/tercela. Bahkan,

dampaknya akan terus terwariskan kepada keturunannya baik

anak maupun cucunya.

6. Pembentukan Kepribadian

Merujuk kepada tuntunan dan bimbingan Rasul Allah

SAW, rangkaian tahapan pembentukan kepribadian Muslim pada

anak mencakup:

1. Mengazankan

2. Tahnik

3. Aqiqah

4. Mengkhitankan

5. Keteladanan Orangtua

Jadi, dapat disimpulkan 5 cara pembentukan kepribadian

di atassangat berpengaruh pada kepribadian dan perubahan

prilaku yang baik pada anak-anak ketika mereka dewasa nantinya.

Page 59: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

54| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

C. SIMPULAN

Setiap pengalaman yang di dapat oleh anak baik melalui penglihatan, pendengaran, maupun perlakuan yang diterimanya akan ikut menentukan perkembangan kepribadian mereka. Untuk itu peran orang tua sangat penting dalam memberikan pengaruh yang baik pada anaknya, sehingga anak menjadi sosok pribadi muslim yang bertaqwa, dan semua itu dapat diberikan melalui pembiasaan, latihan, dan bimbingan secara intensif.

Adapun konsep pendidikan Islam untuk anak dalam keluarga muslim adalah usaha yang dilakukan oleh orang tua yang diberikan kepada anaknya, yaitu meliputi aspek aqidah, ibadah dan akhlak serta inteluktual anak. Pembinaan atau pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak-anak mereka sejak dini merupakan pondasi yang sangat penting bagi kelangsungan pribadinya di masa yang akan datang dalam mengatasi semua tantangan hidup. Karena semua aspek tersebut dapat menimbulkan kepercayaan dalam hatinya, sehingga anak mempunyai keimanan yang kokoh kepada Allah SWT

Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh keluarga dalam menumbuhkan pendidikan Agama Islam pada anak yaitu, mengajarkan kepada anak agar tidak mensyarikatkan Allah, mengajari untuk cinta kepada Allah, mengajari anak untuk membiasakan shalat, mengajari membaca Al-Qur’an, mengajari anak untuk berbuat baik kepada orang lain serta mengembangkan daya pikir anak.

Jadi,pendidikan dasar di keluarga menurut Islam lebih menitikberatkan pada pembentukan akhlak yang terpuji. Pendidikan dasar ini membentuk perilaku Insan kamil, yang dapat berguna bagi agama, bangsa dan negara ketika anak-anak tersebut dewasa nantinya. Tujuannya juga supaya anak mengerti tugas utamanya yaitu menjadi khalifah fil ardh atau khalifah di muka bumi untuk membawa kebaikan bagi seluruh umat manusia.

Page 60: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

55| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

DAFTAR PUSTAKA

Abudin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam. ( Bandung: Angkasa

Bandung, 2003) Cet.I Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan anak dalam Islam,(Jakarta

Pustaka Amani, 1995), Cet. I Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan,

(Jakarta: Gemawindun Pancaperkasa, 2000). Cet. I Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2207). Cet. IX. Azyumardi Azra, Esei-esei Intelektual Muslim Pendidikan Islam,

(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998) cet. I. Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008). Cet. V. Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008). Cet. VI. Jalaluddin, Mempersiapkan Anak Sholeh, (Palembang: NoerFikri, 2015), Cet. Ke-I May Lwin, Cara mengembangkan berbagai kompenen kecerdasan,

(Jakarta: PT. indeks, 2008). Cet. II Mufidah, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender. (Malang : UIN Press, 2008). Cet. I M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di lingkungan

sekolah dan keluarga, (Jakarta: Bulan Bintang: 1978), Cet. IV. Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), cet. II _____________, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta; Bulan Bintang, 1996). Cet. Ke-XIII

Page 61: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

56| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

MENINGKATKAN PRESTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA

MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) BAGI SISWA KELAS X-IPA.1

SMA NEGERI 1 PEUKAN BADA TAHUN 2018

Oleh: MUHAMMAD YANI

Guru PAI SMA Negeri 1 Peukan Bada Email: [email protected]

ABSTRAK

Keberhasilan Proses belajar mengajar di dalam kelas sangat ditentukan oleh strategi pembelajaran. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain tanpa di implementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen- komponen tersebut tidak memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu setiap akan mengajar guru di haruskan untuk menerapkan strategi atau metode tertentu dalam pelaksanaan pembelajaran. Menetapkan strategi pembelajaran yang optimal untuk mendorong prakarsa belajar berdasarkan kendali karakteristik tujuan pembelajaran menjadi perhatian penting guru untuk memanipulasi strategi pembelajaran agar siswa dapat belajar lebih mudah. Berdasarkan hal di atas penulis tertarik untuk penelitian terhadap penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL) Penelitian ini berdasarkan masalah: (a) Bagaimanakah langkah pembelajaran kontekstual pada pembelajaran PAI agar diperoleh hasil belajar sesuai tujuan. (b) Bagaimanakah motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PAI dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran kontekstual pada pembelajaran PAI memperoleh hasil sesuai tujuan. (b) Mendeskripsikan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PAI yang menggunakan pendekatan kontekstual. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (Action Research) sebanyak tiga kali putaran yang terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pembelajaran dengan menggunakan CTL pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Peukan Bada memiliki kemampuan dalam

Page 62: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

57| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

meningkatkan Prestasi siswa dalam pembelajaran PAI.Pembelajaran CTL dalam proses belajar mengajarnya, sehingga efektifitas belajar mengajar akan meningkat.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL), Berperilaku Terpuji

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, Standar Proses

Pendidikan (SPP) memiliki peran yang sangat penting. Oleh sebab

bagaimanapun idealnya standar isi dan standar lulusan standar-standar

lainnya, tanpa didukung oleh standar proses yang memadai, maka

standar-atandar tersebut tidak akan memiliki nilai apa-apa. Dalam

konteks itulah standar proses pendidikan merupakan hal yang harus

mendapat perhatian bagi pemerintah. (PP No. 19 Tahun 2005 Bab 1

Pasal 1 Ayat 6).

Dalam implementasi SPP, guru merupakan komponen yang

sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan

sangat tergantung pada guru sebagai ujung tombak. Oleh karena itulah

upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari

pembenahan kemampuan guru. Salah satu kemampuan yang harus

dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu strategi

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan

dicapai, karena kita yakin tidak semua tujuan bisa dicapai oleh hanya

satu strategi tertentu.

J. R. Davis (dalam Kamus Besar, 2006:124) mengartikan

strategi sebagai a plan, method, or series of activities designed to

achieves a particular educational goal Jadi, dengan demikian strategi

pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang

Page 63: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

58| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.

Menetapkan strategi pembelajaran yang optimal untuk

mendorong prakarsa belajar berdasarkan kendali karakteristik tujuan

pembelajaran menjadi perhatian penting guru untuk memanipulasi

strategi pembelajaran, agar si pelajar dapat belajar lebih mudah.

Strategi pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and

Learning-CTL) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang

banyak dibicarakan orang.

Kamus Besar (2006:253) menjelaskan bahwa CTL merupakan

strategi yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses

pembelajaran. Siswa didorong untuk beraktivitas mempelajari materi

pelajaran sesuai dengan topik yang aakan dipelajarinya. Belajar dalam

konteks CTL bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi

belajar adalah proses berpengalaman secara langsung. Melalui proses

berpengalaman itu diharapkan perkembangan siswa terjadi secara

utuh, yang tidak hanya berkembang dalam aspek kognitif saja, tetapi

juga aspek afektif dan juga psikomotor. Belajar melalui CTL

diharapkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang dipelajarinya.

Berdasarkan hal di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap “Meningkatkan Prestasi Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Materi Iman Kepada Malaikat

Melalui Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) Bagi Siswa Kelas X-IPA.1 SMA Negeri 1 Peukan

Bada Tahun 2018”

B. Rumusan Masalah

Penelitian tindakan kelas ini hanya dibatasi pada penerapan

pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL)

Page 64: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

59| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

dalam pembelajaran PAI Kelas X-IPA.1pada semester 1 tahun

pelajaran 2018/2019. Berdasarkan latar belakang masalah di atas,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah langkah pembelajaran kontekstual pada

pembelajaran PAI agar diperoleh hasil belajar yang sesuai

tujuan?

2. Bagaimanakah motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

PAI dengan menggunakan pendekatan kontekstual?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendiskripsikan langkah pembelajaran kontekstual pada

pembelajaran PAI untuk memperoleh hasil belajar yang sesuai

tujuan.

2. Mendiskripsikan motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran PAI yang menggunakan pendekatan kontekstual.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat

memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan

masukan guna peningkatan mutu pendidikan.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan

peningkatan profesionalisme guru.

3. Bagi peneliti, sebagai pengembangan profesi dan bahan

usulan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.

Page 65: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

60| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

4. Dalam bidang ilmu, hasil penelitian ini dapat memperkaya

khasanah kepustakaan yang berkaitan dengan kajian

pembelajara agama, dandiharapkan dapat digunakan sebagai

bahan masukan untuk

bahan perbandingan dalam penelitian sejenis.

Page 66: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

61| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa

secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari atau

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan

mereka.

Dari asumsi dan latar belakang yang mendasarinya, maka

terdapat beberapa hal yang harus dipahami tentang belajar dalam

konteks CTL.

1. Belajar bukanlah menghafal, akan tetapi proses

mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang

mereka miliki.

2. Belajar bukan sekedar mengumpulkan fakta yang lepas-lepas.

Pengetahuan itu pada dasarnya merupakan organisasi dari

semua yang dialami, sehingga dengan pengetahuan yang

dimilki akan berpengaruh terhadap pola-pola perilaku

manusia, seperti pola pikir, pola bertindak, kemampuan

memecahkan persoalan termasuk penampilan atau

performance seseorang.

3. Belajar adalah proses pemecahan masalah, sebab dengan

memecahkan masalah anak akan berkembang secara utuh yang

bukan hanya perkembangan intelektual akan tetapi juga mental

dan emosi.

4. Belajar adalah proses pengalaman sendiri yang berkembang

secara bertahap dari yang deserhana menuju yang kompleks.

Page 67: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

62| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

5. Belajar pada hakekatnya adalah menangkap pengetahuan dari

kenyataan. Oleh karena itu, pengetahuan yang diperoleh

adalah pengetahuan yang memiliki makna untuk kehidupan

anak (real world learning).

Menurut Bobbi Deporter (1992) ada tiga tipe gaya belajar

siswa, yaitu tipe visual, auditorial dan kinestetis. Tipe visual adalah

gaya belajar dengan cara melihat, artinya siswa akan lebih cepat

belajar dengan cara menggunakan indra penglihatannya. Tipe

auditorial adalah tipe belajar dengan cara menggunakan alat

pendengarannya; sedangkan tipe kinestetis adalah tipe belajar dengan

cara bergerak, bekerja dan menyentuh.

Dalam proses pembelajaran kontekstual, setiap guru perlu

memahami tipe belajar dalam dunia siswa, artinya guru perlu

menyesuaikan gaya mengajar terhadap gaya belajar siswa. Dalam

proses pembelajaran konvensional, hal ini sering terlupakan sehingga

proses pembelajaran tak ubahnya sebagai proses pemaksaan

kehendak, yang menurut Paolu Freire sebagai sistem penindasan.

Sehubungan dengan hal itu, terdapat beberapa hal yang harus

diperhatikan bagi setiap guru manakala menggunakan pendekatan

CTL.

1. Siswa dalam pembelajaran kontekstual dipandang sebagai

individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar

seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan

keluasaan pengalaman yang dimiliknya.

2. Setiap anak memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal

yang baru dan penuh tantangan, kegemaran anak adalah

mencoba hal-hal yang dianggap aneh dan baru. Oleh karena

itulah belajar bagi mereka adalah mencoba memecahkan setiap

Page 68: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

63| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

persoalan yang menantang. Dengan demikian, guru berperan

dalam memilih bahan-bahan belajar yang dianggap penting

untuk dipelajari oleh siswa.

3. Belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau

keterhubungan antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang

sudah diketahui. Dengan demikian, peran guru adalah

membantu agar setiap siswa mampu menemukan keterkaiatan

antara pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya.

4. Belajar bagi anak adalah proses menyempurnakan skema yang

telah ada (asimilasi) atau proses pembentukan skema baru

(akomodasi), dengan demikian tugas guru adalah memfasilitasi

(mempermudah) agar anak mampu melakukan proses asimilasi

dan proses akomodasi.

Sesuai dengan asumsi yang mendasarinya, bahwa pengetahuan

itu diperoleh anak dari informasi yang diberikan oleh orang lain

termasuk guru, akan tetapi dari proses menemukan dan

mengkonstruksinya sendiri, maka guru harus menghindari mengajar

sebagai proses penyampaian informasi. Guru perlu memandang siswa

sebagai subjek belajar dengan segala keunikannya. Menurut Wina

Sanjaya (2006:262), CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran

memiliki 7 asas. Asas-asas ini yang melandasi pelaksanaan proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL. Seringkali asas

ini disebut juga komponen-komponen CTL. Selanjutnya ketujuh asas

ini dijelaskan di bawah ini.

a) Kontruktivisme

Menurut pandangan konstruktivisme, pengetahuan itu memang

berasal dari luar, akan tetapi dikonstruksi oleh dan dari dalam diri

seseorang. Oleh sebab itu pengetahuan terbentuk oleh Bada faktor

Page 69: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

64| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

penting, yaitu objek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan

subjek untuk menginterpretasi objek tersebut. KeBada faktor itu sama

pentingnya. Dengan demikian pengetahuan itu tidak bersifat statis

tetapi bersifat dinamis, tergantung individu yang melihat dan

mengkonstruksinya. Lebih jauh Jean Piaget (1971) menyatakan

hakikat pengetahuan sebagai berikut:

1. Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia

kenyataan belaka, akan tetapi selalu merupakan konstruksi

kenyataan malalui kegiatan subjek.

2. Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep dan

struktur yang perlu untuk pengetahuan.

3. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang.

Struktur konsepsi membentuk pengetahuan bila konsepsi itu

berlaku dalam berhadapan dengan pengalaman-pengalaman

seseorang.

Asumsi itu yang kemudian melandasi CTL. Pembelajaran

melalui CTL pada dasarnya mendorong agar siswa bisa

mengkonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan

pengalaman. Sebab pengetahuan hanya akan fungsional manakala

dibangun oleh individu. Pengetahuan yang hanya diberikan tidak akan

menjadi pengetahuan yang bermakna. Atas dasar asumsi yang

mendasarinya itulah, maka penerapan asas konstruktivisme dalam

pembelajaran melalui CTL, siswa didorong untuk mampu

mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui pengalaman nyata.

b) Inkuiri

Belajar pada dasarnya merupakan proses mental seseorang

yang tidak terjadi secara mekanis. Melalui proses mental itulah,

diharapkan siswa berkembang secara utuh baik intelektual, mental,

Page 70: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

65| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

emosional, maupun pribadinya. Secara umum proses inkuiri dapat

dilakukan melalui beberapa langkah yaitu: Merumuskan masalah;

mengajukan hipotesis; mengumpulkan data; menguji hipotesis

berdasarkan data yang ditemukan dan membuat kesimpulan.

Asas menemukan seperti yang digambarkan diatas, merupakan

asa yang penting dalam pembelajaran CTL. Melalui proses berpikir

yang sistematis seperti di atas, diharapkan siswa memiliki sikap

ilmiah, rasional, dan logis, yang kesemuanya itu diperlukan sebagai

dasar pembentukan kreativitas.

c) Bertanya (Questioning)

Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak

menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar

siswa dapat menemukan sendiri. Karena itu peran bertanya sangat

penting, sebab melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat

membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi

yang dipelajarinya.

d) Masyarakat Belajar (Learning Community)

Konsep masyarakat belajar (learning community) dalam CTL

menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerja sama

dengan orang lain. Kerja sama dapat dilakukan melalui berbagai

bentuk baik dalam kelompok belajar formal maupun dalam

lingkungan yang terjadi secara alamiah. Hasiul belajar dapat diperoleh

dari hasil sharing dengan orang lain, antar teman, antar kelompok;

yang sudah tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pernah

memiliki pengalaman membagi pengalamannya pada orang lain.

Inilah hakikat dari masyarakat belajar, masyarakat yang saling

membagi.

Page 71: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

66| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

e). Pemodelan (Modeling)

Yang dimaksud dengan asas modeling adalah proses pembelajaran

dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh

setiap siswa.

f). Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah

dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-

kejadian atau peristiwa-peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya.

Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukkan

dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian

dari pengetahuan yang dimilikinya. Bisa terjadi melalui proses refleksi

siswa akan mempengaruhi pengetahuan yang telah dibentuknya, atau

menambah khazanah pengetahuannya.

g. Penilaian Nyata (Authentic Assassment)

Proses pembelajaran konvensional yang sering dilakukan guru

pada saat ini, biasanya ditekankan kepada perkembangan aspek

intelektual, sehingga alat evaluasi yang digunakan terbatas pada

penggunaan tes. Dengan tes dapat diketahui seberapa jauh siswa telah

menguasai materi pelajaran. Dalam CTL, keberhasilan pembelajaran

tidak hanya ditentukan oleh perkembangan kemampuan intelekstual

saja, akan tetapi perkembangan seluruh aspek. Oleh sebab itu,

penilaian keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh aspek hasil belajar

seperti tes, akan tetapi juga proses belajar melalui penilaian nyata.

Penilaian nyata (authentic assessment) adalah proses yang

dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang

perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini diperlukan

untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau tidak; apakah

Page 72: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

67| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap

perkembangan baik intelektual maupun mental siswa.

Penilaian yang autentik dilakukan secara terintegrasi

dengan proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara terus-

menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu,

tekanannya diarahkan kepada proses belajar bukan kepada hasil

belajar.

Pada pembelajaran kontekstual (CTL) untuk mendapatkan

kemampuan pemahaman konsep, anak mengalami langsung dalam

kehidupan nyata di masyarakat. Kelas bukanlah tempat untuk

mencatat atau menerima informasi guru, akan tetapi kelas digunakan

untuk saling membelajarkan. Untuk itu ada beberapa catatan dalam

penerapan CTL sebagai suatu strategi pembelajaran, yaitu sebagai

berikut:

1. CTL adalah model pembelajaran yang menekankan pada

aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.

2. CTL memandang bahwa belajar adalah proses berpengalaman

dalam kehidupan nyata.

3. Kelas dalam pembelajaran CTL bukan hanya sebagai tempat

untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk

menguji data hasil temuan mereka di lapangan.

B. Pendidikan Agama Islam dan Materi Iman Kepada Malaikat

Dalam pedoman pendidikan Islam di sekolah umum

Pendidikan Agama Islam (PAI) diartikan sebagai usaha sadar dan

terencana untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami,

menghayati dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran dan/latihan (Departemen Agama RI, 2004:2).

Sehingga PAI yang di samping merupakan sebuah proses, juga di

Page 73: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

68| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

maksudkan sebagai sebuah rumpun mata pelajaran yang diajarkan

baik di sekolah umum maupun perguruan tinggi.

Materi Iman Kepada Malaikat

1. Pengertian Malaikat

Malaikat adalah adalah salah satu jenis mahluk Allah yang ia

ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta

mengerjakan semua tugas-tugas-Nya (Q.S. al-Anbiya’:19-20).

Malaikat berarti mahluk langit. Sedangkan menurut istilah syara’,

malaikat berarti Mahluk ghaib yang diciptakan Allah yang berasal dari

nur atau cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu dan senantiasa

mengabdi dan taat kepada Allah.

2. Nama-nama Malaikat

a. Malaikat Jibril

b. Malaikat Mikail

c. Malaikat Israfil

d. Malaikat Izrail

e. Malaikat Raqib dan Atid

f. Malaikat Munkar dan Nakir

g. Malaikat Malik

h. Malaikat Ridwan

3. Tugas-Tugas Malaikat

Diantara nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai

berikut:

a) Malaikat Jibril: bertugas menyampaikan wahyu kepda para

nabi dan rasul, sejak nabi Adam sampai dengan Rasul Nabi

Mmuhammad. Nama lain dari Jibril adalah Ruhul Quds (Q.S.

An-Nahl:102) dan Ruh al-Amin (Q.S. Asy-Syuara:193).

Page 74: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

69| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

b) Malaikat Mikail: mengatur pembagian rizki kepada seluruh

mahluk, seperti: makanan, minuman, dan menurunkan hujan.

c) Malaikat Israfil: bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat

dan hai kebangkitan (Q.S. Al-Haqqah:13-16, Q.S. Az-

Zumar:68, Q.S. Ibrahim:48).

d) Malaikat Izrail: malaikat maut bertugas mencabut nyawa

manusia dan seluruh mahluk hidup lainnya.

e) Malaikat Raqib dan Atid: bertugas mencatat seluruh tingkah

laku, perbuatan manusia. Raqib untuk yang baik, dan Atid

untuk yang jahat (Q.S. Qaf: 16-18).

f) Malaikat Munkar dan Nakir: bertugas memberikan pertanyaan-

pertanyaan pada setiap manusia, di alam kubur.

g) Malaikat Malik: bertugas sebagai penjaga neraka dan

meminpin para malaikat menyiksa penghuni neraka (Q.S. At-

Tahrim:6, Q.S. Al-Zukhruf: 77).

h) Malaikat Ridwan: bertugas sebagai penjaga surge (Q.S. Ar-

Ra’d:23-24).

Di bawah ini di antara malaikat yang tidak di ketahui nama-

namanya namun diketahui tugas-tugasnya sebagai berikut:

a) Malaikat lain ada yang menurunkan wahyu kepada abdi-abdi

Allah yang dikehendaki-Nya.

b) Malaikat ada yang bertugas meneguhkan hati mukminin atau

Rasul.

c) Malaikat ada yang mendoakan kaum muslimin.

d) Malaikat ada yang menjadi kawan atau penjaga orang-orang

mukmin.

e) Malaikat ada yang bertugas melaksanakan hukuman Allah bagi

manusia.

Page 75: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

70| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

f) Ada malaikat yang memohonkan ampunan bagi manusia.

g) Ada malaikat yang membaca shalawat atas Nabi Muhammad

saw.

h) Malaikat ada yang bertugas member salam dan keselmatan

kepada ahli surga.

C. Motivasi Berprestasi

Motivasi merupakan salah satu faktor yang penting dan

menentukan dalam proses belajar. keberhasilan organisasi pendidikan

dalam pencapaian tujuan sebagian besar bergantung pada kemauan

siswa untuk belajar dan berprestasi. Oleh karena itu, penyelenggara

pendidikan termasuk guru dan orang tua harus berusaha agar murid

yang didiknya mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar dan

berprestasi.

Menurut Prench (dalam Suparmin, 2004:11) mendefinisikan

motivasi adalah keinginan dan kemauan seseorang untuk

mencurahkan segala upayanya dalam mencapai tujuan atau hasil

tertentu. Pengertian lain (Steers, 1991) menyebutkan motivasi adalah

faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan,

mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu. Motivasi

berhubungan dengan faktor psikologis seseorang yang mencerminkan

hubungan atau interaksi antara sikap, kebutuhan dan kepuasan yang

terjadi pada diri manusia.

Dari pengertian di atas, disimpulkan bahwa motivasi adalah

faktor penggerak yang melatar belakangi perilaku. Orang yang

mempunyai motivasi yang kuat cenderung akan melipat gandakan

usahanya. sementara orang yang memiliki motivasi yang lemah akan

mengurangi atau kurang semangat menjalankan usahanya. Jadi

motivasi adalah keinginan dan kemauan seseorang untuk

Page 76: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

71| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

mencurahkan segala upayanya dalam mencapai tujuan. Oleh karena

itu tidak ada motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu keinginan

atau kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut merupakan

rangsangan atau dorongan timbulnya motivasi untuk melakukan

tindakan-tindakan tertentu.

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan

kelas (classroom action research) atau disingkat dengan PTK.

Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat

mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar

dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu

gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat

pengaruh nyata dari upaya itu (Rochiati, 2006:13).

Dalam penelitian ini peneliti selaku guru PAI berkolaborasi

dengan teman sejawat di SMA Negeri 1 Peukan Bada sebagai mitra.

Rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di sini bertujuan

memperbaiki praktek pembelajaran di kelas dan memandang

penelitian tindakan kelas sebagai bentuk refleksi yang dilakukan oleh

guru pada situasi alami dan ditunjukkan untuk memecahkan

permasalahan-permasalahan praktis.Penelitian ini diawali dengan

melakukan penelitian pendahuluan sebagai tahap orientasi. Temuan

dari hasil studi pendahuluan ini kemudian digunakan untuk melakukan

refleksi bersama teman sejawat untuk merancang langkah-langkah

kegiatan selanjutnya sehingga tujuan penelitian tercapai. Prosedur

penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Pada tiap siklus

dilaksanakan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

Page 77: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

72| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

refleksi. Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan untuk tiap

siklus adalah sebagai berikut:

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini sebagai

berikut.

1. Membuat skenario pembelajaran CTL yang dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi PAI;

2. Membuat lembar pengamatan untuk melihat bagaimana

kondisi pembelajaran tersebut ketika diterapkan;

3. Mendesain penilaian untuk melihat sejauh mana kemajuan

yang telah dicapai.

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah

melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

d. Refleksi

Hasil yang dicapai dalam tahap pengamatan dikumpulkan serta

dianalisis dalam tahap ini. Refleksi dilakukan dengan melihat data

pengamatan apakah proses pembelajaran yang diterapkan dapat

meningkatkan kemampuan belajar siswa sesuai dengan tujuan

penelitian. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini

dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

2. Siklus Kedua

Dilakukan seperti siklus kesatu dengan berbagai penyempurnaan.

Page 78: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

73| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

3. Siklus Ketiga

Dilakukan seperti siklus kedua dengan berbagai penyempurnaan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh

peneliti. Jika bicara tentang subjek penelitian, sebetulnya juga

berbicara tentang unit analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat

perhatian atau sasaran peneliti (Suharsimi, 2002:122).

Sebagai sumber data, subjek penelitian yang dipilih adalah

siswa kelas X-IPA.1 SMAN 1 Peukan Bada pada semester 1 tahun

ajaran 2018/2019 sebanyak 28 siswa. Pemilihan subjek dilakukan

melalui diskusi dengan teman sejawat.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah

yang sesuai dan mendukung tercapainya data yang diinginkan. Dalam

penelitian tindakan kelas ini metode yang digunakan adalah:

1. Observasi

Metode observasi digunakan dalam melakukan penelitian

pendahuluan sebagai tahap orientasi. Temuan dari hasil studi

pendahuluan ini kemudian digunakan untuk melakukan refleksi

bersama guru dan peneliti untuk merancang langkah-langkah kegiatan

selanjutnya sehingga tujuan penelitian tercapai.

2. Dokumen

Menggunakan dokumen yang dapat membantu dalam

mengumpulkan data penelitian yang ada kaitanya dengan

permasalahan dalam penelitian tindakan kelas, misalnya: rencana

pembelajaran dan laporan hasil kerja siswa terhadap topik yang

dibahas.

Page 79: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

74| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uraian Penelitian Secara Umum

Dari hasil studi pendahuluan dan diskusi maka dapat

teridentifikasi beberapa masalah yang melatar belakangi dilakukannya

penelitian tindakan ini, meliputi: (1) kurangnya pemahaman siswa

terhadap penguasaan materi pelajaran PAI; (2) kurangnya kemampuan

siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat dalam mata

pelajaran PAI; dan (3)kurangnya pemahaman siswa dalam

menunjukkan perilaku siswa sebagai cermin Prilaku terpuji khususnya

tentang husnuzan.

Penelitian ini telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa

dalam pengusaan materi pelajaran dan meningkatkan keterampilan

siswa dalam melakukan diskusi dengan memanfaatkan media yang

ada serta sumber belajar yang tersedia serta siswa mampu

menunjukkan perilaku siswa sebagai cerminan prilaku Husnuzan .

Terdapat hambatan-hambatan yang timbul pada penggunaan strategi

pembelajaran CTL pada pelajaran PAI. Belum adanya pembimbingan

khusus pada arah kecenderungan minat siswa; kemampuan guru yang

kurang dalam memadukan seluruh siswa belajar bersama sehingga

siswa kurang antusias; dan keterbatasan media pembelajaran.

B. Penjelasan Per-Siklus

Dalam tahap ini diuraikan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran CTL yang dilakukan dengan

menggunakan 3 siklus.

Siklus Pertama

1. Kegiatan Awal

a) Menciptakan lingkungan: salam pembuka dan berdoa.

Page 80: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

75| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

b) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL:

Siswa dibagi ke dalam 3 kelompok,

Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi

yaitu bagaimana berhusnuzan terhadap Allah, husnuzan

terhadap diri sendiri dan husnuzan terhadap sesama

makhluk manusia

Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat

berbagai hal yang ditemukan.

2. Kegiatan Inti

a) Siswa melakukan observasi sesuai dengan pembagian tugas

kelompok.

b) Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan sesuai dengan

hasil observasi yang mereka tentukan sebelumnya.

c) Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan

kelompoknya masing-masing.

d) Siswa melaporkan hasil diskusi.

e) Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

oleh kelompok yang lain.

3. Kegiatan Akhir

a) Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi

sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai.

b) Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang

pengalaman belajar mereka.

4. Pengamatan

Selama pembelajaran berlangsung, peneliti dan teman sejawat

mengadakan pengamatan yang hasilnya adalah sebagai berikut: (a)

Sudah dilakukan pengembangan materi pelajaran dengan mengangkat

Page 81: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

76| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

hal-hal yang berada sekitar siswa yang sesuai dengan pokok bahasan

yang dibahas; (b) Guru belum menjelaskan kompetensi belajar siswa

dan langkah-langkah pembelajaran secara detail di awal pembelajaran;

dan (c) Penggunaan metode pembelajaran CTL sudah mengarah

kepada siswa aktif meskipun ada siswa yang belum mampu

mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari dalam

setiap proses pembelajaran.

5. Refleksi

Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat

dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) Guru perlu menyampiakan

kompetensi belajar dan langkah-langkah pembelajaran yang

dilakukan; dan (b) Sebagai umpan balik guru perlu memberikan

beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang telah disajikan.

Siklus Kedua

1. Kegiatan Awal

a) Menciptakan lingkungan: salam pembuka dan berdoa.

b) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta

manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi

pelajaran yang akan dipelajari.

c) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL:

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai jumlah siswa.

Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi sama

seperti di atas

Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai

hal yang ditemukan.

Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus

dikerjakan oleh setiap siswa.

Page 82: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

77| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

2. Kegiatan Inti

a) Siswa melakukan observasi sesuai dengan pembagian tugas

kelompok.

b) Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan sesuai dengan

hasil observasi yang mereka tentukan sebelumnya.

c) Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan

kelompoknya masing-masing.

d) Siswa melaporkan hasil diskusi.

e) Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

oleh kelompok yang lain.

3. Kegiatan Akhir

a) Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi

sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai.

b) Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang

pengalaman belajar mereka.

4. Pengamatan

Selama pembelajaran berlangsung, peneliti dan teman sejawat

mengadakan pengamatan yang hasilnya adalah sebagai berikut: (a)

Sudah dilakukan pengembangan materi pelajaran dengan mengangkat

hal-hal yang berada sekitar siswa yang sesuai dengan pokok bahasan

yang dibahas; (b) Guru belum melakukan langkah apersepsi di awal

pembelajaran, yaitu mengaitkan materi yang lalu dengan yang

dipelajari sekarang; dan (c) Penggunaan metode pembelajaran CTL

sudah mengarah kepada siswa aktif meskipun ada siswa yang belum

mampu mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari

dalam setiap proses pembelajaran.

Page 83: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

78| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

5. Refleksi

Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat

dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) Guru perlu melakukan langkah

apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu

dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Langkah ini untuk

menciptakan kondisi agar materi pelajaran itu mudah masuk dan

menempel di otak; dan (b) Sebagai umpan balik guru perlu

memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang

telah disajikan.

Siklus Ketiga

Pada siklus kedua ini peneliti dan teman sejawat mengubah

beberapa teknik pembelajaran sebagai penyempurnaan dengan

langkah sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

a) Menciptakan suasana: salam pembuka dan berdoa.

b) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta

manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi

pelajaran yang akan dipelajari.

c) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL:

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai jumlah

siswa.

Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi.

Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat

berbagai hal yang ditemukan.

d) Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus

dikerjakan oleh setiap siswa.

Page 84: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

79| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

e) Guru memberikan sugesti yang positif tentang materi yang

dipelajari ini penuh dengan tantangan dan mengasyikkan.

2. Kegiatan Inti

a) Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan

materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan.

b) Siswa melakukan observasi sesuai dengan pembagian tugas

kelompok.

c) Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan sesuai dengan

hasil observasi yang mereka tentukan sebelumnya.

d) Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan

kelompoknya masing-masing.

e) Siswa melaporkan hasil diskusi.

f) Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

oleh kelompok yang lain.

g) Guru menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman

siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa

dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan

yang telah dimilikinya.

h) Sebagai umpan balik guru memberikan beberapa pertanyaan

yang relevan dengan materi yang telah disajikan.

i) Diakhir pembelajaran guru menyimpulkan materi.

3. Kegiatan Akhir

d) Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi

sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai.

e) Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang

pengalaman belajar mereka.

Page 85: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

80| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

4. Pengamatan

Selama pembelajaran berlangsung peneliti dan teman sejawat

mengadakan pengamatan terhadap proses pembelajaran, yang hasilnya

adalah sebagai berikut: (a) Langkah apersepsi sudah dilakukan guru di

awal pembelajaran, yaitu mengaitkan materi yang lalu dengan yang

dipelajari sekarang; (b) Strategi pembelajaran sudah mengarah kepada

upaya agar siswa aktif serta mampu mengaitkan materi pelajaran

dengan kehidupan sehari-hari dalam setiap proses pembelajaran; dan

(c) Keterampilan guru dalam mengelola kelas juga meningkat lebih

baik, cara membimbing dan memberi penjelasan kepada siswa

semakin baik.

5. Refleksi

Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat

dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) Strategi pengajaran yang

ditampilkan meningkatkan kualitas pembelajaran yang

diselenggarakan; (b) Selama siswa melakukan kerja kelompok,

sebaiknya guru mengawasi dan tetap memperhatikan aktivitas semua

siswa dalam kelompok dan siswa tidak dibiarkan bekerja sendiri tanpa

kendali sehingga mereka tetap aktif dan berpartisipasi dalam kerja

kelompok; dan (c) Kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model CTL

umumnya bersifat teknis belaka akibat dari kurangnya guru

menggunakan model ini.

C. Analisis Data

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan data yang

terkumpul dianalisis sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian.

1. Data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran

a) Siklus pertama

Page 86: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

81| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Hasil pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran pada

siklus pertama dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1Data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran siklus

pertama

No Aspek yang Diamati Pengamatan KBM 3 2 1 1 Menyampaikan pentingnya materi ini utk dipelajari v 2 Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai v 3 Memotivasi siswa v 4 Membimbing siswa untuk aktif v 5 Menjelaskan prosedur pembelajaran CTL v 6 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok v 7 Membimbing observasi kelompok v 8 Menyampaikan ide atau pendapat v 9 Menjawab/menanggapi pertanyaan v

10 Memandu diskusi kelas v 11 Merumuskan kesimpulan belajar v 12 Memberikan pengakuan/penghargaan v 13 Memberikan tes berupa resitasi/umpan balik v 14 Membimbing siswa dalam diskusi kelompok dan diskusi

kelas v

Suasana Kelas 1 Siswa antusias v 2 Guru antusias v 3 Waktu sesuai dengan alokasi v 4 KBM sesuai dengan skenario pembelajaran v

Dari hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa dalam

mengorganisasikan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

CTL guru belum menguasai prosedur pembelajaran. Strategi belajar

mengajar belum mengarah kepada upaya agar siswa aktif. Guru sudah

berusaha melibatkan siswa dalam setiap fase kegiatan pembelajaran

yang diselenggarakan.

Page 87: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

82| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Metode ini dapat meningkatkan memotivasi siswa untuk aktif

dalam bertanya, menyampaikan pendapat, melakukan kegiatan diskusi

dan observasi namun belum mampu mengantarkan siswa untuk

mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

b) Siklus kedua

Hasil pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran pada

siklus pertama dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran

siklus ke dua

No Aspek yang Diamati Pengamatan KBM 4 3 2 1 Menyampaikan pentingnya materi ini utk dipelajari v 2 Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai v 3 Memotivasi siswa v 4 Membimbing siswa untuk aktif v 5 Menjelaskan prosedur pembelajaran CTL v 6 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok v 7 Membimbing observasi kelompok v 8 Menyampaikan ide atau pendapat v 9 Menjawab/menanggapi pertanyaan v

10 Memandu diskusi kelas v 11 Merumuskan kesimpulan belajar v 12 Memberikan pengakuan/penghargaan v 13 Memberikan tes berupa resitasi/umpan balik v 14 Membimbing siswa dalam diskusi kelompok dan diskusi

kelas v

Suasana Kelas 1 Siswa antusias v 2 Guru antusias v 3 Waktu sesuai dengan alokasi v 4 KBM sesuai dengan skenario pembelajaran v

Dari hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa dalam

mengorganisasikan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

CTL guru sudah menguasai prosedur pembelajaran. Strategi belajar

mengajar mulai mengarah kepada upaya agar siswa aktif. Guru sudah

Page 88: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

83| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

berusaha melibatkan siswa dalam setiap fase kegiatan pembelajaran

yang diselenggarakan.

Metode ini dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam

bertanya, menyampaikan pendapat, melakukan kegiatan diskusi dan

observasi namun belum sepenuhnya mampu mengantarkan siswa

untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

c) Siklus ketiga

Hasil pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran pada

siklus ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran

siklus ketiga No Aspek yang Diamati Pengamatan KBM 4 3 2

1 Menyampaikan pentingnya materi ini utk dipelajari v 2 Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai v 3 Memotivasi siswa v 4 Membimbing siswa untuk aktif v 5 Menjelaskan prosedur pembelajaran v 6 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok v 7 Membimbing observasi kelompok v 8 Menyampaikan ide atau pendapat v 9 Menjawab/menanggapi pertanyaan v 10 Memandu diskusi kelas v 11 Merumuskan kesimpulan belajar v 12 Memberikan pengakuan/penghargaan v 13 Memberikan tes berupa resitasi/umpan balik v 14 Membimbing siswa dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas v

Suasana Kelas 1 Siswa antusias v 2 Guru antusias v 3 Waktu sesuai dengan alokasi v 4 KBM sesuai dengan skenario pembelajaran v

Dari hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa dalam

mengorganisasikan pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran CTL guru sudah menguasai prosedur pembelajaran.

Strategi belajar mengajar sudah mengarah kepada upaya agar siswa

Page 89: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

84| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

aktif. Guru sudah berusaha melibatkan siswa dalam setiap fase

kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan.

Strategi ini dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam

bertanya, bereksperimen secara mandiri dan menyampaikan pendapat

serta mampu mengantarkan siswa untuk mengaitkan materi pelajaran

dengan kehidupan sehari-hari. Media pengajaran yang medukung

strategi pengajaran dalam meningkatkan aktivitas siswa sudah

digunakan. Guru sudah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber

belajar tetapi belum maksimal.

Selama siswa melakukan diskusi kelompok, guru mengawasi

dan tetap memperhatikan aktivitas semua siswa dalam kelompok dan

siswa tidak dibiarkan bekerja sendiri tanpa kendali sehingga mereka

tetap aktif dan berpartisipasi dalam kerja kelompok

2. Data hasil motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus

pertama, keBada dan ketiga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Prosentase motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

Indikator Siklus 1 (%) Siklus 2 (%) Siklus 3 (%) Tinggi 55 69 81 Sedang 27 21 19 Rendah 18 10 - Jumlah 100 100 100

Dari tabel di atas pada kondisi awal pembelajaran hanya

terdapat 55 % siswa berada pada kategori motivasi yang tinggi, 27 %

siswa berada pada kategori motivasi sedang dan 18 % siswa berada

pada kategori motivasi rendah. Setelah dilakukan perbaikan

pembelajaran pada siklus pertama terjadi perubahan tingkat motivasi

siswa dimana terdapat 69 % siswa berada pada ketegori motivasi yang

Page 90: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

85| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

tinggi, 21% siswa berada pada kategori motivasi sedang dan 10%

siswa berada pada kategori motivasi rendah.

Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua

terjadi perubahan tingkat motivasi siswa yang sangat signifikan,

dimana terdapat 81 % siswa berada pada kategori motivasi yang

tinggi, 19 % siswa berada pada kategori motivasi sedang dan tidak ada

siswa yang berada pada kategori motivasi rendah.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil temuan penelitian tindakan, terdapat

peningkatan hasil belajar PAI kelompok subjek yang menggunakan

pembelajaran CTL. Berdasarkan kenyataan di atas, pembelajaran

dengan menggunakan strategi pembelajaran CTL memiliki

kemampuan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa untuk lebih

aktif dan kreatif dalam menggali pengetahuan dan dalam menemukan

dan menyelesaikan masalah yang dimunculkan. Perbedaan yang

timbul dengan diberlakukannya teknik pendekatan pembelajaran

terletak pada keaktifan siswa dalam menemukan dan menyelesaikan

masalah dalam pembelajaran serta perolehan hasil belajar siswa

setelah diberlakukannya strategi pembelajaran.

Penggunaan strategi pembelajaran CTL dimaksudkan agar

peserta didik terhindar dari perasaan jenuh dan membosankan, yang

menyebabkan perasaan malas menjadi muncul. Pengajaran

sepantasnya tidak monoton, berulang-ulang dan menimbulkan rasa

jengkel pada diri peserta.

Dari uraian-uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

teknik dan prosedur mengajar yang bervariasi efektif untuk

memelihara minat/motivasi peserta didik. Pengajaran yang

bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinitas pada guru untuk

Page 91: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

86| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan

serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar peserta

didik. Motivasi yang telah dimiliki oleh peserta didik, apabila diberi

semacam penghalang seperti ujian mendadak, akan menyebabkan

kegiatan kreatifnya tumbuh sehingga ia akan lolos dari penghalang

tadi dan ia akan memperoleh hasil memuaskan, terutama dalam mata

pelajaran PAI.

Keterampilan guru dalam mengelola kelas juga meningkat

lebih baik, cara membimbing dan memberi penjelasan kepada siswa

semakin baik. Media pengajaran mampu dimanfaatkan guru untuk

mendukung strategi pengajaran. Siswa mampu menunjukkan

kemampuan baik tentang Iman Kepada Malaikat. Dari tugas yang

diberikan guru, menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap

materi sudah sangat baik.

Terdapat hambatan-hambatan yang timbul pada penggunaan

strategi pembelajaran CTL. Belum adanya pembimbingan khusus

pada arah kecenderungan minat siswa; kemampuan guru yang kurang

dalam memadukan seluruh siswa belajar bersama sehingga siswa

kurang antusias; dan keterbatasan alat peraga atau media

pembelajaran. Namun demikian hambatan-hambatan tersebut bukan

merupakan halangan dalam menerapkan strategi pembelajaran, karena

hambatan mampu untuk diatasi oleh guru dan lembaga pendidikan.

Hambatan lain yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan CTL umumnya bersifat teknis belaka akibat

dari kurangnya guru menggunakan strategi pembelajaran kontekstual.

Page 92: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

87| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah

dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Pembelajaran dengan menggunakan CTL pada pembelajaran

PAI di SMA Negeri 1 Peukan Bada memiliki kemampuan

dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran

PAI. Perbedaan yang timbul dengan diberlakukannya teknik

pembelajaran terletak pada keaktifan siswa dalam kerja

kelompok dan perolehan hasil belajar siswa setelah

diberlakukannya strategi pembelajaran. Hambatan-hambatan

yang timbul dikarenakan belum adanya pembimbingan khusus

pada arah kecenderungan minat siswa; kemampuan guru yang

kurang dalam memadukan seluruh siswa belajar bersama

sehingga siswa kurang antusias; dan keterbatasan media

pembelajaran.

2) Berdasarkan hasil temuan penelitian dapat ditarik kesimpulan

bahwa teknik dan prosedur mengajar yang bervariasi efektif

untuk memelihara minat/motivasi peserta didik.

B. Saran dan Tindak Lanjut

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disampaikan saran-saran

sebagai langkah tindak lanjut sebagai berikut:

1) Bagi guru, khususnya guru mata pelajaran PAI, hendaknya

menggunakan pembelajaran CTL dalam proses belajar

mengajarnya, sehingga efektifitas belajar mengajar akan

meningkat. Dengan adanya efektifitas belajar mengajar, maka

tujuan belajar dapat tercapai yang dapat ditunjukkan dengan

adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Page 93: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

88| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

2) Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih meningkatkan

sarana dan prasarana berupa penyediaan media pengajaran

yang memadai, sehingga pelaksanaan belajar mengajar akan

lebih efektif dan efisien.

3) Bagi pihak pemerintah diharapkan untuk melakukan kegiatan

pelatihan, seminar atau lokakarya pendidikan dan

pembelajaran guna peningkatan kompetensi guru dalam

mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. (2004). Pedoman Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum. Jakarta : Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Madrasah dan Pendididkan Agama Islam pada Sekolah Umum.

Elliot, J. (1993). Action Research and Education Change.

Philadhelphia: Open University Press. Rochiati, W. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Remaja Rosdakarya. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group. Suharsimi, Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Sukmadinata, Nana Sy. (2006). Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: Remaja Rosdakarya. Suparmin. (2004). Motivasi dan Etos Kerja: Modul Orientasi

Pembekalan Calon PNS. Jakarta: Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Departemen Agama Republik Indonesia.

Page 94: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

89| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

PENERAPAN ONE DAY ONE AYAT DI AWAL PEMBELAJARAN UNTUK PEMBENTUKAN

KARAKTER SISWA

Oleh: MUTIAWATI, S.Ag (Guru PAI SMAN 1 Lhokseumawe)

Abstrak

Pendidikan Karakter merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan siswa dimasa yang akan datang. Karena siswa merupakan penerus bangsa yang diharapkan mampu membawa bangsa kearah yang lebih maju. Siswa merupakan modal pembangunan dimasa yang akan datang. Sumber daya manusia yang diharapkan oleh negara adalah sumber daya menusia yang berkarakter. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang salah satunya adalah dengan mewujudkan siswa berkarakter caranya tidak mudah. Pemerintah sudah mencoba memperbaiki karakter siswa dengan berbagai cara. Namun realita yang terjadi di lapangan belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Maka solusi yang tepat untuk pembentukan karakter siswa adalah dengan pembiasaan membaca Al-Quran diawal pembelajaran dengan menerapkan metode One Day One Ayat. Penerapan One Day One Ayat merupakan solusi yang tepat untuk membentuk karakter siswa dalam kondisi seperti saat ini. Kata Kunci: One Day One Ayat, Pembelajaran dan Karakter

A. Pendahuluan

Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman, baik

agama maupun suku dengan budaya yang bermacam-macam.

Pancasila dan Ideologi merupakan suatu kekuatan bagi bangsa

Indonesia untuk bersatu membangun dan mempertahankan negeri

dari tindakan-tindakan yang dapat menjatuhkan nama baik bangsa

di mata dunia.

Saat ini bangsa Indonesia sedang dilanda permasalahan

yang sangat serius yaitu krisis moral. Berbagai macam

permasalahan terjadi di Indonesia seperti korupsi, pertikaian

Page 95: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

90| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

antarwarga juga antar pelajar, kemerosotan moral, kemiskinan,

kesenjangan sosial, kasus-kasus kriminalitas, pergeseran budaya

dan lain-lain.

Kondisi seperti ini harus segera diatasi demi masa depan

Indonesia yang lebih baik. Untuk memperbaiki kondisi tersebut

adalah melalui pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan

penting untuk membentuk karakter bangsa. Siswa merupakan

sumber daya manusia yang merupakan asset terbesar bangsa yang

harus dipersiapkan sebaik mungkin. Mereka adalah calon

pemimpin dimasa depan yang akan membawa negara kearah yang

lebih baik. Negara tidak hanya menginginkan generasi yang cerdas

dari segi intelektual dan ketrampilan tetapi yang lebih penting

adalah generasi yang bermoral.

Sesuai dengan UU RI No 20 Tahun 2003 tentang

sistem Pendidikan Nasional, pendidikan berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab

Dari kutipan yang terdapat pada UU RI No 20 tahun 2003

Tentang sistem pendidikan nasional sudah jelas bahwa pendidikan

bukan hanya terfokus untuk mencetak generasi yang cerdas tetapi

juga berfokus untuk mencetak generasi yang berkarakter. Dalam

hal ini pendidikan sebagai sarana untuk belajar siswa memiliki

peran yang sangat penting dalam mencetak generasi yang cerdas

Page 96: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

91| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

dan berkarakter. Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas

pendidikannya. Oleh karena itu sebagai wujud peningkatan kualitas

pendidikan bangsa Indonesia pemerintah melalui bidang

pendidikan hendak memperbaiki sumber daya manusia khususnya

upaya perbaikan karakter bangsa. Dalam hal ini guru sebagai

pendidik di sekolah mempunyai tanggungjawab yang besar untuk

mencerdaskan siswa. Pendidikan karakter sebagai upaya untuk

memperbaiki moral generasi bangsa.

Pendidikan karakter merupakan salah satu solusi untuk

keluar dari permasalahan moral yang terjadi saat ini. Pendidikan

karakter adalah pendidikan yang dilakukan untuk membentuk

kepribadian seseorang agar menjadi pribadi yang baik. Pendidikan

karakter sangat diperlukan untuk ditanamkan sedini mungkin agar

dapat menjadi dasar yang kuat bagi siswa dalam menghadapi

persoalan dimasa depan yang semakin komplik. Dalam dunia

pendidikan, pendidikan karakter memang sangat penting bagi

peserta didik untuk bekal mereka baik pada saat menjalani

pendidikan maupun pada saat mereka sudah bekerja. Dengan

adanya pendidikan karakter di dalam dunia pendidikan maka

diharapkan generasi dimasa depan akan menjadi generasi yang

berakhlak mulia, jujur dan bertanggung jawab.

Untuk menerapkan pendidikan karakter berbagai upaya

sudah dilakukan oleh pemerintah, misalnya melalui mengeluarkan

regulasi-regulasi tentang pendidikan karakter, pelatihan guru,

seminar, workshop dan berbagai kegiatan untuk mempersiapkan

guru-guru dalam pembentukan karakter siswa di sekolah. Guru pun

sudah mencoba mengimplementasikan berbagai pengetahuan,

Page 97: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

92| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

kemampuan dan pengalamannya yang ada untuk melahirkan siswa

berkarakter.

Namun realita yang terjadi kualitas karakter siswa belum

sebagaimana yang diharapkan, pendidikan karakter yang dilakukan

di sekolah-sekolah belum berhasil mengantarkan siswa menjadi

manusia yang berakhlak mulia, jujur dan bertanggung jawab.

Masih banyak siswa yang terlibat dengan kasus pelaggaran

moralitas seperti mencontek pada saat ujian, tawuran, pencurian,

tidak mematuhi aturan sekolah, melawan guru, terlibat narkoba dan

lain-lain yang selama ini sering terjadi dikalangan siswa. Padahal

dari segi intelektual mereka tidak diragukan lagi. Tetapi sayangnya

lemahnya moralitas serta dan pengaruh dunia luar serta pengaruh

perkembangan teknologi yang membuat para siswa jauh dari

perilaku yang diharapkan.

B. Metode Pemecahan Masalah

Untuk menghadapi semua permasalahandi atas kita harus

kembali kepada Al-Quran. Al-Quran merupakan wahyu Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk di sampaikan

kepada manusia agar dijadikan pedoman hidup, sebagai jalan

kehidupan manusia untuk keluar dari kegelapan menuju kemajuan

penuh hikmah. Oleh karena itu dengan problema bangsa yang

semakin kompleks, tindakan-tindakan yang mengarah pada

perusakan moral perlu diluruskan dengan Al-Quran. Al-Quran

merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan bangsa.

Alquran bukan hanya untuk dibaca. Tetapi setiap umat islam

harus bisa membaca, mengartikan dan mengetahui isi kandungan

Al-Quran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 98: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

93| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Al Quran adalah pedoman bagi manusia dalam segala

aktivitas, sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al Baqarah : 2 :

ال ر اب ت ك الك ل نيذ تق م ل ى ل د يه ه ف ب ي

Artinya :”Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk

bagi mereka yang bertakwa” (Qs. Al-Baqarah :2)

Al-Quran juga obat bagi penyakit rohani dan Jjasmani

sesuai dengan firman Allah swt dalam Qs. Al-Isra’: 82 : يد ز ال ي نني و م ؤ م ل ة ل مح ر و اء ف ش و ا ه آن م ر الق ن زل م نـ نـ و

ال خ ني إ م االظال ار س Artinya:

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi

penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-

Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim

selain kerugian.”

Dalam Qs. Yunus ayat 57 Allah berfirman :

ا ي ا يف م ل اء ف ش و م بك ر ن ة م ظ ع و م م تك اء قد ج ا الناس أيـهنني م ؤ م ل ة ل مح ر ى و د ه ور و الصد

Artinya :

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)

dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang

beriman.

Page 99: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

94| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Nabi Muhammad SAW terbukti berhasil mengubah

karakter bangsa Arab dengan Al-Quran. Bangsa yang sebelumnya

diwarnai penyimpangan menjadi masyarakat berbudaya dan

berperadaban. Karenanya, sebagai bangsa yang penduduknya

mayoritas beragama Islam, sudah seharusnya umat Islam Indonesia

menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dalam membangun

karakter bangsa.

Sebagai kitab suci, Al-Qur’an yang sarat dengan konsep

dan nilai-nilai moral, sangat relevan untuk dijadikan sebagai

rujukan utama dalam pembinaan karakter masarakat, khususnya

generasi muda.

Membaca Al-quran mempunyai peran yang sangat penting

dalam pembentukan karakter. Karena dengan membaca Al-Quran

akan memperoleh ketenangan jiwa. Orang-orang yang membaca

dan mendengar bacaan Al-Quran akan dianugerahi ketengan hati.

Ketenangan hati inilah yang membawa dirinya taat kepada Allah

SWT sehingga menjadi sehat jasmani dan Rohaninya. Sebagiamana

dijelaskan oleh Allah swt dalam QS. Ar-Ra’du : 28 :

ن ئ ر الله تطم ر الله أال بذك بذك م ه وبـ ل ن قـ ئ تطم نوا و آم ين الذ

وب ل الق

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka

menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan

mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Membaca Al-Quran mempunyai peranan yang sangat

penting dalam kehidupan karena berupaya mengakrabkan orang-

orang yang beriman dengan kitab suci sehingga tidak buta dengan

Page 100: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

95| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Al-Quran. Selain itu membaca Al-Quran memberikan ketenangan

bagi jiwa dan akal. Berarti Al-Quran sangat dibutuhkan oleh

Ruhani. Ruhani yang sehat dan kuat akan melebihi kekuatan tubuh

yang sehat. Oleh karena itu sudah seharusnya Al-Quran perlu

dibaca berulang-ulang sehingga secara kontinyu mendapatkan

ketenangan jiwa yang berpengaruh kepada perubahan perilaku

manusia menjadi manusia yang berakhlakul karimah.

Dari Penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

metode yang paling tepat untuk pembetukan akhlak dan karakter

siswa adalah pendekatan Al-Quran. Karena dengan kita membaca

Alquran hati menjadi tenang, hati bisa terkontrol, hati bisa damai.

Dari hati yang damai akan terbentuk karakter yang bagus dan baik.

Untuk menumbuhkan pendidikan karakter pada diri siswa di

sekolah perlu metode penerapan baca Al-Quran yang tepat bagi

siswa. Karena sekolah yang merupakan pendidikan formal, sudah

disusun struktur kurikukum sebagai pedoman pelaksanaan

pembelajaran. Artinya di sekolah tidak ada jam khusus untuk

materi Al-Quran terutama sekolah-sekolah umum seperti SD, SMP,

SMA dan SMK Berbeda dengan Madrasah yang kurikulumnya

memasukkan pelajaran Al-Quran dalam struktur kurikulum. Tetapi

SD, SMP, SMA dan SMK yang ada hanya pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI). Yang didalamnya mengandung 5 aspek yang

harus diajarkan oleh guru PAI yaitu Aspek AL-Quran, Aqidah,

Akhlak, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dengan waktu

yang terbatas. Dan ini semua tidak memungkinkan bagi guru PAI

untuk mengajarkan Alquran kepada siswa pada setiap jam

mengajar.

Page 101: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

96| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Oleh karena itu mengingat membaca Al-Quran sangat perlu

diterapkan di sekolah untuk pembentukan karakter siswa maka

diharapkan sekolah bisa menerapkan satu simtem penerapan Al-

Quran yang tidak mengganggu proses pembelajaran yang sudah

diatur dalam kurikulum.

Kurikulum Nasional melalui permendikbud No.23 tahun

2015 menganjurkan setiap sekolah menerapkan Literasi diawal

pembelajaran selama 15 menit. Apabila sekolah menerapkan

pendidikan karakter berbasis Al-Quran maka sekolah harus

memanfaatkan waktu untuk literasi tersebut untuk menerapkan

One Day One Ayat diawal pembelajaran. One Day One Ayat yaitu

dengan membiasakan peserta didik untuk membaca, mempelajari

Al-Quran satu hari satu ayat di awal pembelajaran. Setiap hari

sebelum memulai pembelajaran selama 10 menit setelah membaca

doa semua siswa minta untuk membaca Al-Quran.

Untuk mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan yaitu

untuk pembentukan karakter, maka penerapan One Day One Ayat

di awal pembelajaran dapat dilakukan dengan cara-cara : Pertamat

tadarus atau membaca Al-Quran bersama-sama. Guru menentukan

satu ayat yang berhubungan akhlak atau lain-lain kemudian

menunjuk salah satu siswa untuk membaca ayat Al-Quran tersebut,

siswa yang lain menyimaknya. Atau membaya ayat tersebut secara

bersama-sama. Selanjutnya siswa membaca bersama-sama.

Tadarus Al Qur’an merupakan kegiatan membaca secara bersama-

sama atau sendiri. Kegiatan tadarus Al-Quran ini mempunyai

pengaruh yang sangat kuat terhadap jiwa manusia secara umum

yang akan mampu menggerakkan jiwa manusia. Demikian pula

terhadap jiwa anak-anak. Semakin jernih suatu jiwa, maka semakin

Page 102: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

97| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

bertambah pula kecerdasan spiritualnya. Pembiasaan kegiatan

tadarus Al-Qur’an berpengaruh terhadap sikap-sikap positif karena

ketika membaca Al-Qur’an diibaratkan berkomunikasi langsung

dengan Allah sang maha pencipta.

Kedua menterjemahkan. Tahap ini salah satu siswa diminta

siswa untuk membaca terjemahan dari ayat yang dibaca tadi, siswa

yang lain mendengarnya. Karena dengan mendengar dan membaca

terjemahan Al-Quran diharapkan siswa mampu mengetahui isi dari

ayat Al-Quran. Al-Quran diturunkan oleh Allah swt kepada

manusia melalui Nabi besar Muhammad saw bukan hanya untuk

dibaca tetapi semua orang harus mengetahui arti dari ayat tersebut.

Ketiga Menafsirkan. Tahap ini siswa secara bergantian

menyampaikan pesan-pesan Allah yang terdapat dalam ayat Al-

Quran yang dibacakan tadi. Dengan menjelaskan isi kandungan Al-

Quran diharapkan siswa mengetahui apa pesan-pesan Allah dalam

ayat tersebut. Siswa bisa mengetahui perintah dan larangan.

Sehingga siswa mengetahui mana yang baik yang harus di kerjakan

dan mana yang buruk yang harus di tinggalkan.

Keempat adalah penguatan, pembiasaan dan keteladanan.

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam penerapan One Day

One Ayat di awal pembelajaran guru menjelaskan kembali tentang

isi kandngan ayat yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari dan mengajak siswa untuk membiasakan sikap dan perilaku

yang terkandung dalam ayat yang dibacakan tadi dalam kehidupan

sehari-hari, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Guru memberikan contoh dan keteladanan dalam perilaku sehingga

anak bisa mencontoh dan membiasakan diri dengan akhlak-akhlak

yang baik. Dan tahap selanjutnya guru mengajak siswa untuk

Page 103: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

98| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

menghafal ayat tersebut. Ini bisa dilakukan diluar jam pelajaran

atau dirumah, sebagai pembiasaan bagi siswa untuk menghafal

setiap ayat ayat dipelajari.

Apabila metode One Day One Ayat ini dilaksanakan secara

terus menerus setiap pagi di setiap kelas diawal pembelajaran akan

dapat membawa pengaruh positif bagi perkembangan karakter

siswa.Bagi sisswa yang sudah memiliki karakter yang baik,

penerapan One Day One Ayat bisa lebih meningkatkan sikap

perilaku yang sudah dimilkinya. Tetapi bagi siswa yang belum

memiliki karakter yang baik, mempunyai pengaruh yang sangat

besar untuk merubah perilakunya kearah yang lebih baik.

C. Kesimpulan

Berdasarakan pembahasan diatas dapat disimpulkan

bahwabahwa penerapan One Day One Ayat di awal pembelajaran

merupakan cara yang efektif untuk menumbuhkan karakter yang

baik pada siswa. Penerapan One Day One Ayat di awal

pembelajaran dapat membawa perubahan bagi pembentukan

karakter siswa karena pendekatan dengan membaca dan

mengetahui isi kandungan Al-Quranakan dapat

memberikanketenangan jiwa yang bersifat rohani. Sehingga ketika

seorang anak memilikipermasalahanmerekamampu menyelesaikan

dengan karakter positif. Karakterdalam menyelesaikan masalah

adalah karakter ikhlas. Menyelesaikan sebuahpermasalahan dengan

kepala dingin yaitu sabar, sadar, rendah hati dan yangpaling utama

adalah selalu mengingat akan kehadiran Allah SWT dalam

kehidupannya. Karakter ikhlasyang muncul dalam diri anak

Page 104: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

99| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

memiliki kebiasaan bersikap bicara jujur terhadap orang lain,

mengalah dan tidak menonjol-nonjolkan emosi.

Penerapan One Day One Ayat akan memperoleh hasil yang

sangat positif. Karena membaca Al-Quran menjadi kegiatan yang

menyenangkan bagi siswa. Siswa membaca Al-Quran tidak merasa

dipaksakan, mereka membaca Al-Quran sudah tidak perlu di suruh

lagi. Setiap hari diawal pembelajaran siswa tanpa perlu di

instruksikan mereka lansung mengambil Al-Quran dan membuka

ayat yang sudah di tentukan. Secara bergantian mereka

membacanya. Sehingga siswa yang tidak lancar membaca Al-

Quran dengan penerapan cara ini mereka sudah mulai membaca al-

Quran dengan lancar.

Dari aspek sikap, penerapan One Day One Ayat di

awal pembelajaran membawa pengaruh yang sangat besar dalam

pembentukan karakter.Karena ayat-a yat Al-Quran yang dibaca,

diartikan dan di jelaskan isi kandungannya adalah ayat-ayat yang

berkenaan dengan akhlak. Misalnya ayat-ayat Al-quran tentang

perintah berlaku jujur, sabar, memaafkan, bertanggung jawab,

bermusyawarah dalam setiap urusan, disiplin, suka menolong, taat

pada aturan, manfaat menuntut ilmu, hormat pada orang tua dan

guru, larangan berburuk sangka, mengolok-olok teman, larangan

menceritakan orang lain, fitnah, mencuri, larangan pergaulan bebas

dan lain-lain.

Page 105: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

100| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, Tafsir Quranul Karim, Jakarta: PT. Karya Agung,

2002, Heri Gunawan, Pendidikan Karakter, Bandung, Alfabeta, 2012 Majid Abdul, Pendidikan Karakter dalam Pespektif Islam, Bandung, Remaja

Rosdakarya, 2010

Dr. Ulil Amri Syafri, M.A, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2012

Muhammad Mukhdari, Keajaiban Membaca Al-Quran, Jokjakarta, 2007

Page 106: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

101| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM

MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN DI SMKS ULUMUDDIN LHOKSEUMAWE

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh: RUSDIMAN AB.M.Pd.I (Pengawas PAI)

ABSTRAK

Melalui kegiatan supervisi dapat memberikan bimbingan, motivasi dan bantuanteknis kepada guru yang mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran, terutama dalam menerapkan metode pembelajaran sehingga dapat meningkatkan profesional guru. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran melalui supervisi akademik di SMKS Ulumuddin Lhokseumawe tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah dengan menggunakan desain penelitian tindakan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek subjek dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah semua guru yang berjumlah 15 guru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu mulai bulan Juli 2015 sampai dengan November 2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kemampuan guru merencanakan metode pembelajaran dalam RPP pada prasiklus secara rata-rata adalah 3,2 yang tergolong cukup dengan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 40%. Rata-rata siklus I adalah 3,8 yang tergolong baik dengan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 73,3%. Rata-rata siklus II adalah 4,4 yang tergolong baik dengan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 100%. 2) Kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran pada prasiklus secara rata-rata adalah 3,4 yang tergolong cukup dengan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 40%. Rata-rata siklus I adalah 3,8 yang tergolong baik dengan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 73,3%. Rata-rata Siklus II adalah 4,2 yang tergolong baik dengan persentase ketuntasan secara klasikal 100%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran dapat meningkat melalui supervisi akademik Kata Kunci: Supervisi Akademik, Kemampuan Guru dan Metode Pembelajaran.

Page 107: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

102| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

A. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting

dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Melalui

pendidikan, manusia belajar menghadapi segala problematika

yang ada di alam semesta demi mempertahankan

kehidupannya. Dengan proses pendidikan, seseorang

memahami dan menginterpretasikan lingkungan yang

dihadapi, sehingga seseorang tersebut mampu menciptakan

karya yang gemilang dalam hidupnya dan dapat mencapai

suatu peradaban dan kebudayaan yang tinggi. Dalam Undang-

Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,

masyarakat bangsa dan negara.

Pendidikan merupakan sebuah sistem yang terbentuk

dari berbagai subsistem yang sinergis dalam poses kegiatan

untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Subsistem yang erat

kaitannya dengan proses pendidikan adalah aktifitas yang

harus dilakukan oleh seorang guru adalah mengajar, mendidik

dan melatih. Keberhasilan pendidikan sudah barang tentu

harus dilandasi oleh keberhasilan proses pembelajaran.

Kegiatan pembelajaan dapat dikatakan berhasil apabila siswa

Page 108: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

103| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

sebagai peserta didik dapat menguasai materi ajar yang sudah

ditargetkan.

Sekolah merupakan lembaga formal sesuai dengan

misinya yaitumelaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam

rangka mencapai tujuanpendidikan. Kegiatan belajar mengajar

akan berjalan lancar jika komponen-komponendalam lembaga

ini terpenuhi dan berfungsi sebagaimana mestinya.Semua

fungsi sekolah tersebut tidak akan efektif apabila komponen

dari sistem sekolah tidak berjalan dengan baik, karena

kelemahan dari salah satu komponen akan berpengaruh pada

komponen yang lain yang pada akhirnya akan berpengaruh

juga pada jalannya sistem itu sendiri. Salah satu dari bagian

komponen sekolah adalah guru.

Guru merupakan komponen paling menentukan dalam

sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat

perhatian sentral, pertama, dan utama. Guru selalu terkait

dengan komponen manapun dalam pendidikan dan merupakan

komponen paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan

hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya

perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan

tanpa di dukung oleh guru yang profesional dan berkualitas.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen menetapkan bahwa “guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak

usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

Page 109: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

104| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

pendidikan menengah”. Guru bertanggung jawab

melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah dalam arti

memberikan bimbingan dan pengajaran kepada siswa”.

Tanggung jawab ini direalisasikan dalam bentuk

melaksanakan pembinaan kurikulum, menuntut para siswa

belajar, membina pendidikan, watak jasmaniah siswa,

menganalisa kesulitan belajar serta menilai kemajuan belajar

para siswa.

Guru merupakan salah satu faktor penting dalam

meningkatkan mutu pendidikan, karena gurulah yang sanggup

untuk menggerakkan komponen lainnya, seperti alat-alat

pelajaran/alat peraga, laboratorium dan sebagainya dalam

proses belajar-mengajar.

Kompenen tersebut dapat bermakna apabila dibawakan

atau disajikan oleh guru yang berkualitas. Hal ini sesuai

dengan pendapat Idris (2007:12) bahwa ”semakin baik kualitas

profesional guru akan semakin besar pula pengaruhnya

terhadap peningkatan kualitas belajar-mengajar.” hal ini

disebabkan guru mempunyai kemampuan mengajar yang

tinggi, mampu mengoptimalkan dan mendayagunakan/

menggunakan komponen pendidikan seperti media pengajaran

kurikulum dan lain-lain sehingga proses belajar mengajar

menjadi lebih baik.

Supervisi memiliki kedudukan sentral dalam upaya

pembinaan dan pengembangan kegiatan kerja sama dalam

suatu organisasi. Lembaga pendidikan sebagai salah satu

organisasi tentunya tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan

supervisi. Sebenarnya setiap kegiatan harus selalu adanya

Page 110: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

105| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

supervisi karena tanpa supervisi suatu pekerjaan tidak akan

membawa hasil seperti yang diharapkan. Menurut

Suryosubroto (2010:175) bahwa “Supervisi adalah pembinaan

yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat

meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi

belajar mengajar yang lebih baik.” Sedangkan menurut

Mukhtar dan Iskandar (2009:40) bahwa “secara umum istilah

supervise berarti mengamati, mengawasi, atau membimbing

dan menstimulir kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang

lain dengan maksud untuk mengadakan perbaikan.”

Salah satu teknik supervisi adalah supervisi

kelas.Perkunjungan ke kelas bertujuan memperoleh data

mengenai keadaan sebenarnya selama guru mengajar.Dengan

data itu supervisor dapat berbincang dengan guru tentang

kesulitan yang dihadapi guru-guru dan pada kesempatan itu

guru-guru dapat mengemukakan pengalaman-pengalaman

yang berhasil dan hambatan yang dihadapi serta meminta

bantuan, dorongan dan mengikutsertakan.Menurut Mulyasa

(2005:114) bahwa “manfaat observasi kelas adalah untuk

mengetahui penggunaan metode pembelajaran, media yang

digunakan oleh guru dalam pembelajaran, dan keterlibatan

peserta didik dalam pembelajaran, serta mengetahui secara

langsung kemampuan peserta didik dalam menangkap materi

yang diajarkan.”

Tujuan supervisi pengawas tidak sekadar memperbaiki

mutu mengajar guru, akan tetapi juga membina profesi guru

dalam arti luas. Agar tujuan dapat tercapai secara optimal, segi

perbaikan dalam hal pengadaan fasilitas yang menunjang

Page 111: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

106| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

kelancaran pembelajaran, peningkatkan mutu pengetahuan dan

keterampilan guru, pemberian bimbingan dan pembinaan

dalam pelaksanaan kurikulum, pemilihan dan penggunaan

metode mengajar, serta teknik evaluasi pengajaran hendaknya

juga perlu mendapat perhatian. Supervisi bisa mencakup usaha

setiap guru dalam mengaktualisasikan diri dan ikut

memperbaiki kegiatan-kegiatan sekolah.Dengan demikian

perlu dikoordinasikan secara terarah dan terpadu dengan

sasaran yang ingin dicapai.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan sekolah

dengan judul “Pelaksanaan Supervisi Akademik untuk

Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menerapkan Metode

Pembelajaran di SMKS Ulumuddin Lhokseumawe Tahun

Pelajaran 2015/2016”.

a. Identifikasi Masalah Berdasarkan pengamatan penulispada SMKS

Ulumuddin Lhokseumaweterdapat beberapa kendala guru

dalam menerapkan metodepembelajaran, antara lain:

1. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep.

2. Siswa kurang aktif (pasif) dalam proses pembelajaran.

3. Siswa belum terbiasa untuk bekerja sama dengan temannya

dalam belajar.

4. Guru kurang mengaitkan materi pembelajaran dengan

kehidupan sehari-hari.

5. Hasil nilai ulangan / hasil belajar siswa pada pembelajaran

rendah.

6. KKM tidak tercapai.

Page 112: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

107| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

7. Pembelajaran tidak menyenangkan bagi siswa.

8. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran.

b. Pembatasan Masalah Dari beberapa masalah yang terdapat pada latar

belakang masalah di atas, tidak mungkin akan penulis teliti

satu persatu. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan penulis

dalamhal waktu, tenaga, dan pengetahuan. Oleh karena itu,

penelitian ini hanya penulis bahas tentang ”kemampuan guru

dalam menerapkan metode pembelajaran”.

c. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian tindakan sekolah ini

adalah Apakah melalui supervisi akademik untuk

meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran di SMKS Ulumuddin Lhokseumawe Tahun

Pelajaran 2015/2016?

d. Pemecahan Masalah Penulis melihat pembelajaran menjadi kurang efektif

karena hanya cenderung mengedepankan aspek intelektual dan

mengesampingkan aspek pembentukan karakter.Hal ini tentu

suatu hambatan bagi guru. Oleh karena itu, penulis ingin

mengubah hambatan tersebut menjadi sebuah kekuatan dalam

pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien

sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Untuk menjawab hal itu, penulis mencoba memberi solusi

kepada guru-guru untuk menerapkan metode pembelajaran

melalui kegiatan supervise akademik di SMKS Ulumuddin

Lhokseumawedengan menyusun berbagai perangkat

pembelajaran yang dibutuhkan seperti: RPP, alat peraga,

Page 113: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

108| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

teknik pengumpulan data, dan instrumen yang dibutuhkan

untuk membantu guru dalam mengelola kelas dan

mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.

e. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemecahan masalah, maka tujuan

penelitian ini dapat dibagi dalam tujuan umun dan tujuan

khusus sebagai berikut.

1.Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan

metode pembelajaran melalui supervisi akademik di

SMKS Ulumuddin Lhokseumawe tahun pelajaran

2015/2016.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini betujuan untuk mengetahui:

a. Kemampuanguru menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran(RPP) dalam menerapkan metode

pembelajarandi SMKS Ulumuddin Lhokseumawe

b. Kemampuan guru melaksanakan pembelajarandalam

menerapkan metode pembelajaran.

f. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi terhadap pengembangan

kompetensi pengawas sekolah khususnya kompetensi

supervisi akademik.

Page 114: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

109| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

2. Manfaat Praktis

Secara praktis diharapkan penelitian ini

bisa memberikan manfaat bagi pihak-

pihak yang terkait dengan lembaga

sekolah antara lain:

a. Bagi guru, untuk memperoleh alternatif baru yang

dapat diterapkan guru dalam meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan

dan dapat diterapkan guru untuk peningkatan mutu

pembelajaran.

b. Bagi sekolah, dapat dijadikan masukan atau input

untuk dipertimbangkan dalam menetapkan

kebijakan baru untuk meningkatkan prestasi

sekolah dalam bidang akademis dan meningkatkan

kinerja sekolah melalui peningkatan

profesionalisme guru

c. Bagi siswa, untuk memperoleh pengalaman belajar

yang lebih menarik, meningkatkan aktivitas siswa

di dalam belajar dan meningkatkan penguasaan

konsep.

B. METODE PEMECAHAN MASALAH

A. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang penulis tetapkan

adalah SMKS Ulumuddin Lhokseumawe.Alasan memilih

lokasi inikarena sekolah Manajerial kepengawasan dan

pada sekolah ini masih banyak terdapat guru yang belum

memahami cara menerapkan metode pembelajaran.

Page 115: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

110| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

2. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian tindakan

sekolah ini adalah semua guru yang ada di SMKS

Ulumuddin Lhokseumawe yang berjumlah 15 guru.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu

mulai bulan Juli2015 sampai Dengan November 2015

Tahun Pelajaran 2015/2016. Dilakukan pada waktu

tersebut karena peneliti ingin meningkatkan kemampuan

guru dalam menerapkan metode pembelajaran melalui

supervisi akademik.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknikpengumpulan data yang

digunakandalampenelitianiniadalah:

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mempelajari

dan menyeleksi dokumen yang relevan dengan penelitian.

Dokumen tersebut merupakan dokumen sebelum

pelaksanaan penelitian yang menjadi landasan penentuan

masalah dan pemilihan alternative pemecahannya;

Dokumen saat pelaksanaan penelitian yang berupa daftar

nilai dan hasil pengamatan; dandokumen yang berkaitan

dengan pasca pelaksanaan tindakan penelitian.

b. Observasi

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-

data yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

Pengamatan dilakukan dengan maksud untuk mengecek

Page 116: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

111| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

kebenaran data dan kesesuaian antara RPP dengan

pelaksanaan pembelajaran.

c. Wawancara Wawancara dimanfaatkan untuk mengungkapkan

kondisi responden sehubungan dengan apa yang dilakukan

mereka. Wawancara digunakan sebagai Teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga ingin mengetahui hal-hal dari responden

yang Lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit /

kecil. Sumber dan jenis data yang akan dihimpun adalah

kata-kata dan tindakan responden dia wali dengan

penyusunan bentuk, isi dan strategi bertanya. Bentuknya

dapat saja dilakukan secara terbuka sesuai dengan kondisi.

Sedangkan isi berkaitan erat dengan masalah penelitian dan

strateginya dilakukan dalam suasana yang akrab, bukan

dengan paksaan.

C. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam menganalisis data yang

diperoleh dalam penelitian ini menggunakan Teknik analisis

deskriptif. Data kemampuan guru menerapkan metode

pembelajaran dianalisis dengan menggunakan deskriptif dengan

skor rata-rata tingkat kemampuan guru. Adapun pendeskripsian

skor rata-rata Tingkat Kemampuan Guru (TKG) adalah sebagai

berikut:

1. 1,00 ≤ TKG < 1,50 tidak baik

2. 1,50 ≤ TKG < 2,50 kurang

3. 2,50 ≤ TKG < 3,50 cukup

Page 117: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

112| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

4. 3,50 ≤ TKG < 4,50 baik

5. 4,50 ≤ TKG < 5,00 sangat baik.

Untuk menganalisis kemampuan guru yang diamati

digunakan Teknik persentase (%), yakni banyaknya frekuensi tiap

kemampuan guru dibagi dengan seluruh kemampuan guru

dikalikan dengan 100. Adapun rumus perhitungannya adalah

sebagai berikut:

Keterangan:

P = Persentase kemampuan guru

F = Frekuensi kemampuan guru yang muncul

N = Jumlah keseluruhan kemampuan guru.

D. IndikatorKeberhasian

Kemampuan guru dikatakan berhasil jika skor dari setiap

yang dinilai berada pada katagori baik dan sangat baik yang secara

klasikal tuntas ≥ 80%.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan dengan

menggunakan desain penelitian tindakan yang meliputi empat

tahap kegiatan. Keempat tahap kegiatan tersebut adalah

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hal ini sesuai

dengan pendapat Wardani, dkk (2004: 2.3-2.4) bahwa perbaikan

pembelajaran dilaksanakan melalui proses pengkajian

berkesinambungan yang terdiri dari 4 tahap yaitu merencanakan

(planning), melakukan tindakan (acting), mengamati (observing),

danrefleksi (reflecting). Hasil refleksi terhadap tindakan yang

Page 118: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

113| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

dilakukan akan digunakan kembali untuk memperbaiki rencana

jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memecahkan

masalah, seperti tampak pada gambar di bawah ini:

Kegiatan penelitian ini direncanakan berlangsung selama dua

siklus. Langkah-langkah penelitian tindakan sekolah ini secara

rinci dapat dijelaskan berikut ini:

Siklus I

Siklus pertama terdiri dari empat tahap yakni: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi

seperti berikut ini.

1. Perencanaan

Perencanaan penelitian meliputi:

a. Menyusun program supervise kelas

b. Membuatjadwal supervise kelas

c. Menginformasikankepada guru

d. Menetapkan indicator keberhasilan

e. Menyiapkanlembar supervise kelas

Page 119: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

114| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

f. Membuatlembarwawancara

g. Membuat format/ instrument penilaian RPP penerapan

metode-metode pembelajaran

h. Membuat format rekapitulasihasilpenyusunan RPP

penerapanmetode-metodepembelajaransiklus I dan II

i. Membuat format rekapitulasihasilpenyusunan RPP

penerapanmetode-

metodepembelajarandarisikluskesiklus

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan merupakan tahap inti dimana

pelaksanaan diskusi berlangsung dengan langkah-langkah berikut.

1) Guru membentuk kelompok diskusi dan menetapkan

pokok permasalahan yang akan dibahas dalam diskusi

kelompok.

2) Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan

metode pembelajaran yang telahdipersiapkan.

3) Peneliti melakukan penilaian pada guru terkait dengan

implementasi pembelajaran sesuai skenario yang dibuat.

4) Guru melakukan diskusi tentang kendala-kendala

pelaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode

pembelajaran.

5) Peneliti melakukan bimbingan dalam kelompok, terkait

dengan pembelajaran yang diterapkan guru. dan merevisi

skenario pembelajaran sehingga menghasilkan skenario

pembelajaran yang sesuai dengan metodepembelajaran

yang akanditerapkan.

3. Pengamatan

Page 120: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

115| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Tahap observasi bertujuan untuk mengetahui kerjasama

kreativitas, perhatian, maupun presentasi yang dilakukan guru

dalam menyusun scenario pembelajaran maupun dalam

melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan

sekolah sebagai sumberbelajar

a. Observer melakukan pengamatan sesuai rencana dengan

menggunakan lembar observasi

b. Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi.

c. Pada tahap ini seorang guru melakukan implementasi

rencana pembelajaran yang

Telah disusun, guru lain melakukan observasi dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

Selain itu dilakukan pemotretan yang mendokumentasikan

kejadian-kejadian khusus selama pelaksanaan

pembelajaran.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan

dan hasil evaluasi pada akhir pertemuan siklus dilakukan refleksi.

Hasil refleksi ini dijadikan acuan untuk merencanakan

penyempurnaan dan perbaikan siklus berikutnya. Semua tahap

kegiatan tersebut mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan

maupun observasi dan evaluasi dilakukan

secara berulang-ulang melalui siklus-siklus sampai ada peningkatan sesuai yang diharapkan yaitu mencapai angka katagori”baik atau sangat baik”.

Siklus II

Siklus II juga terdiri dari empat tahap yakni:(1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)

Page 121: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

116| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

refleksi. Hasil pengamatan pada siklus ke II dapat

dideskripsikan berikut ini:

1. Perencanaan

a. Mencari solusi dari pelaksanaan siklus I

b. Melakukan review silabus untuk mendapatkan kejelasan

tujuan pembelajaran untuk topik tersebut dan mencari ide-

ide dari materi yang ada dalam buku pelajaran. Selanjutnya

bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana

pembelajaran.

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

d. Merencanakan penerapan pembelajaran

e. Menentukan indikator yang akan dijadikan acuan

f. Mempersiapkan kelompok mata pelajaran

g. Mempersiapkan media pembelajaran.

h. Membuat format evaluasi

i. Membuat format observasi

2. Pelaksanaan

Menerapkan tindakan sesuai dengan rencana, dengan langkah-

langkah:

1. Menyampaikan hasil refleksi siklus I

2. Setiap guru yang telah menyusun rencana pembelajaran

menyajikan atau mempresentasikan rencana

pembelajarannya, sementara guru lain member masukan,

sampai akhirnya diperoleh rencana pembelajaran yang

lebih baik.

3. Guru yang ditunjuk menggunakan masukan-masukan

tersebut untuk memperbaiki rencana pembelajaran.

Page 122: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

117| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

4. Guru yang ditunjuk tersebut mempresentasikan rencana

pembelajarannya di depan kelas untuk mendapatkan

umpan balik.

3. Pengamatan

1. Observer melakukan pengamatan sesuai rencana dengan

menggunakan lembar observasi

2. Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi.

3. Pada tahap ini seorang guru melakukan implementasi

rencana pembelajaran yang telah disusun, guru lain

melakukan observasi dengan menggunakan lemba

robservasi yang telah dipersiapkan. Selain itu dilakukan

dokumentasi tentang kejadian-kejadian khusus selama

pelaksanaan pembelajaran.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya

kegiatan dan hasil evaluasi pada akhir pertemuan siklus

II,maka dilanjutkan dengan mengadakan refleksi terhadap

kegiatan danhasil kegiatan yang sudah berlangsung.Apabila

guru sudah memperoleh skor baik atau sangat baik secara rata-

rata, maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus selanjutnya.

C. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka

penulis menyimpulkan:

1. Kemampuan guru merencanakan metode

pembelajaran dalam RPP pada pra siklus secara rata-

rata adalah 3,2 yang tergolong cukup. Persenta

sekemampuan guru yang tergolong baik adalah 6 orang

Page 123: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

118| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

atau 40%. Kemampuan guru siklus I secara rata-rata

adalah 3,8 yang tergolong baik. Persentase kemampuan

guru yang tergolong baik adalah 11 orang atau 73,3%.

Kemampuan guru siklus II secara rata-rata adalah 4,4

yang tergolong baik. Persentase kemampuan guru yang

tergolong baik adalah 15 orang atau 100%.

2. Kemampuan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran pada pra siklus secara rata-rata adalah 3,4

yang tergolong cukup. Persentase kemampuan guru

yang tergolong baik adalah 6 orang atau 40%.

Kemampuan guru siklus I dalam menerapkan metode

pembelajaran secara rata-rata adalah 3,8 yang tergolong

baik. Persentase kemampuan guru yang tergolong baik

adalah 11 orang atau 73,3%. Kemampuan guru Siklus

II dalam menerapkan metode pembelajaran secara rata-

rata adalah 4,2 yang tergolong baik. Persentase

kemampuan guru yang tergolong baik adalah 15 orang

atau 100%.

Dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam

menerapkan metode pembelajaran melalui supervisi

akademik diperoleh hasil yang memuaskan.Hal ini terlihat

dengan adanya peningkatan persentase indikator

keberhasilan PTS ini.Supervisi kelas merupakan supervisi

akademik yang membantu guru untuk mengembangkan

kemampuannya.Supervisi memiliki kedudukan sentral

dalam upaya pembinaan dan pengembangan kegiatan kerja

sama dalam suatu lemabaga pendidikan sekolah. Pada

penelitian ini terlihat jelas peningkatan kualitas

Page 124: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

119| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

pembelajaran yang terlihat dari indikator-indikator sebagai

berikut:

1. Kemampuan Guru Menyusun Perencanaan

Pembelajarandalam Menerapkan Metode

PembelajaranSupervisi dapat membantu guru dalam

melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan

dan kebutuhan siswanya, membentuk moral kelompok

yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim

yang efektif, bekerjasama secara akrab dan

bersahabatserta saling menghargai satu dengan lainnya.

Menurut Mukhtar dan Iskandar (2009:40) bahwa

“secara umum istilah supervisi berarti mengamati,

mengawasi, atau membimbing danmenstimulir

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang lain

dengan maksud untuk mengadakan perbaikan.”Oleh

karena itu, dalam upaya untuk perbaikan dan

meningkatkankualitas pembelajaran hendaknya

supervisi dilakukan berupa melibatkan stimulasi

pertumbuhan profesional dan perkembangan bagi guru,

proses seleksi, dan revisi tujuan-tujuan pendidikan,

bahan pembelajaran, metode dan evaluasi

pembelajaran.

Supervisor harus dapat mengembangkan

kemampuan guru melalui berbagai macam pendekatan

sehingga guru dapat mengelola proses pembelajaran

dengan lebih sempurna. Prinsip utama supervisi adalah

menciptakan suasana kerja di sekolah yang

menyenangkan, sehingga terjalin suatu hubungan yang

Page 125: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

120| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

baik.Sebagaimana Bafadal (2007:7) mengemukakan

bahwa “supervisi harus mampu menciptakan hubungan

kemanusiaan yang harmonis, kontinu/

berkesinambungan, demokratis, terintegrasi dengan

program pendidikan, komprehensif, konstruktif, dan

objektif. ”Guru harus mampu melaksanakan tugas dan

mengadopsi metode-metode pembelajaran baru agar

tujuan dalam pembalajaran yang diberikan kepada

peserta didiknya dapat dicapai Kemampuan guru pada

hasil penelitian ini dapat kita lihat bahwa pada grafik di

bawah:

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa terjadi

peningkatan kemampuan guru dalam menyusun

perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode-

metode pembelajaran. Kemampuan guru prasiklus

secara rata-rata adalah 3,2 yang tergolong cukup.

Persentase kemampuan guru yang tergolong baik

adalah 6 orang atau 40%. Kemampuan guru siklus I

secara rata-rata adalah 3,8 yang tergolong baik.

Page 126: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

121| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Persentase kemampuan guru yang tergolong tergolong

baik adalah 11 orang atau 73,3%. Kemampuan guru

dalam menerapkan metode pembelajaran secara rata-

rata adalah 4,4 yang tergolong baik. Persentase

kemampuan guru yang tergolong tergolong baik adalah

15 orang atau 100%.Jadi dapat disimpulkan bahwa

kemampuan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran siklus II sudah tuntas.

Page 127: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

122| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (1997). PsikologiBelajar. Jakarta: RinekaCipta. Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-dasarEvaluasi. Jakarta:

BumiAksara. Bafadal,Ibrahim. (2007). Peningkatan Profesionalisme Guru

Skeolah Dasar (dalamKerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah). Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Bahri, Syaiful.(2000).Guru

danAnakDidikdalamInteraksiEdukatif.Jakarta:RinekaCipta.

Hamalik, Oemar. (2006). Pendidikan Guru PendekatanKompetensi.

Jakarta: BumiAskara. Idris, Jamaluddin.(2007). Analisis Kritis Mutu Pendidikan. Banda

Aceh: Taufiqiyah Sa’adah. Kunandar.(2008).Guru ProfesionalImplementasiKurikulum

Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) dansuksesdalamSertifikasi Guru. Jakarta: GrafindoPersada.

MukhtardanIskandar.(2009). OrientasiBaruSupervisiPendidikan.

Jakarta: GaungPersada. Mulyasa, E. (2005). MenjadiKepalaSekolahProfesional. Bandung:

RemajaRosdakarya. --------. (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.

Bandung: Remaja Rosdakarya. --------. (2013).

Manajemen&KepemimpinanKepalaSekolah.Jakarta: BumiAksara.

PeraturanMenteriPendidikanNasionalRepublikIndonesia Nomor

16 Tahun 2007

Page 128: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

123| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

tentangStandarKualifikasiAkademikdanKompetensi Guru.

Poerwadarminta,WJS.,

(1999).KamusUmumBahasaIndonesia.Jakarta:BalaiPustaka.

Riyanto, Yatim. (2010). ParadigmaBaruPembelajaran. Jakarta:

Prenada Media. Rivai, M danMurni.(2005). Education Management

(AnalisisTeoridanPraktek). Jakarta:Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. (2011). SupervisiPembelajaran:

dalamProfesiPendidikan. Bandung: Alfabeta.

Page 129: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

124| Jurnal Ilmiah Cenedekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN TINGKAH LAKU SISWA

PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Oleh: Saifullah, S. Pd. I, MA (Guru PAI SMA Negeri Unggul Pidie Jaya)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Tingkah Laku Siswa Pada Sekolah Menengah Atas (SMA)”. Masalah penelitian ini adalah bagaimana kinerja guru Pendidikan Agama Islam dalam hal pembinaan tingkah laku siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja guru Pendidikan Agama Islam dalam hal pembinaan tingkah laku siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu penelitian dengan mengumpulkan data-data dan menganalisis serta menarik kesimpulan dari data tersebut dengan mengadakan library research, yaitu dengan cara menelaah sejumlah buku-buku, web untuk memperoleh data-data, teori-teori dan konsep-konsep yang berhubungan langsung dengan kajian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja guru Pendidikan Agama Islam dalam hal pembinaan tingkah laku siswa adalah memiliki niat ikhlas karena Allah Swt, disertai dengan kesungguhan hati, berhati bersih, berbuat dan bersikap yang terpuji, berkasih sayang terhadap siswanya dan memperlakukan mereka seperti anaknya sendiri, mengontrol, menasehati, memberikan pesan-pesan moral tentang ilmu dan masa depan anak didiknya, menguasai standar kompetensi guru Pendidikan Agama Islam yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, profesional, spiritual dan kepemimpinan/leadership. Seorang guru Pendidikan Agama Islam yang berkompetensi dibidangnya harus berpegang teguh kepada kode etik profesional, yaitu lebih dikhususkan lagi tekanannya pada perlunya memiliki akhlak yang mulia. Dengan akhlak yang demikian itu, maka seorang guru PAI akan dijadikan panutan dan contoh teladan oleh muridnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci: Kinerja Guru PAI dan Pembinaan Tingkah Laku Siswa

Page 130: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

125| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

A. PENDAHULUAN Salah satu komponen yang sangat penting dan tidak dapat

diabaikan dalam dunia pendidikan adalah eksistensi guru. Guru

merupakan sosok sentral yang menempati posisi penting dalam dunia

pendidikan.

Keberadaan guru dipandang sebagai salah satu sarana untuk

mempermudah proses pembelajaran, proses itu memerlukan strategi

agar figur guru tetap terjaga dengan baik, dengan kata lain perlu

adanya pencitraan guru yang baik. Selain itu guru juga merupakan

sosok teladan yang dapat menjadi contoh bagi anak didiknya (dikenal

dengan kompetensi kepribadian), oleh sebab itu guru mesti dapat

menjaga sikap atau perilakunya bagi anak didik.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamanya yaitu

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

memberikan, menilai, mengevaluasi anak didik (UU No 14 tahun

2005 bab I pasal 1). Selain itu dalam bab II pasal 2 ayat (1) juga

disebutkan, bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga

profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kedudukan guru

sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam bab II pasal

2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru

sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu

pendidikan nasional.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

Page 131: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

126| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggunggjawab (UU RI No 20

Tahun 2003 bab II pasal 3).

Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai informasi

berkembang pesat, sehingga telah membuka peluang seluas-luasnya

bagi anak didik untuk mengakses berbagai informasi, jika tidak ada

penyaringan informasi yang mereka terima, kondisi itu akan

berdampak pada tingkah laku para siswa, mereka akan melakukan

penyimpangan, seperti tidak disiplin, tidak menghargai guru, cabut

dari jam pelajaran, merokok, bahkan tidak tertutup kemungkinan

melakukan pergaulan bebas dan pornografi.

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, kondisi pelajar hari

ini baik di sekolah maupun di tempat-tempat umum lainnya banyak

terjadi penyimpangan sikap perilaku yang umumnya dilakukan oleh

pelajar itu sendiri, seperti: tidak disiplin, tidak menghargai guru,

adanya perkumpulan-perkumpulan siswa yang menyebabkan

terjadinya perbedaan status sosial di antara mereka, terjadinya balap-

balapan pada saat pulang sekolah dan bahkan ada yang merokok

dengan seragam sekolah serta pergaulan bebas dan pornografi.

Paradigma di atas menunjukkan bahwa eksistensi guru

Pendidikan Agama Islam di sekolah menjadi salah satu perhatian

kusus dalam menangani kasus tersebut, karena guru agama adalah

guru spiritual dan contoh teladan yang baik bagi siswanya di sekolah.

Untuk itu, dalam tulisan ini penulis melakukan kajian tentang “Kinerja

Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Tingkah Laku Siswa

Pada Sekolah Menengah Atas (SMA)”. Kajian ini dipandang penting

sejauh dapat memberikan perhatian dari seluruh komponen.

Page 132: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

127| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam dalam kajian ini adalah

sebagai berikut: “Bagaimana kinerja guru Pendidikan Agama Islam

dalam hal pembinaan tingkah laku siswa?”.

B. KAJIAN PUSTAKA

Hakikat Kinerja Guru

Kinerja guru adalah prestasi yang diperlihatkan dalam bentuk

perilaku. Kinerja erat hubungannya dengan masalah produktivitas

karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana untuk

menentukan produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi.

Menurut Mangkunegara, kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan

kepadanya (Anwar Prabu Mangkunegara, 2000, hal. 114). Selain itu,

kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang

yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi

tertentu.

Kinerja guru menurut Prey Kazt seperti yang dikutip oleh

Fitria Rahayu dalam “Jurnal Kompetensi (Media Ilmiah dan

Pembelajaran),” adalah sebagai komunikator, sahabat yang dapat

memberikan nasehat, motivator, sebagai pemberi inspirasi dan

dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku

serta nilai-nilai orang yang menguasai bahan yang diajarkan (Fitria

Rahayu, Vol VIII, 2009, hal. 87.)

Dari beberapa penjelasan tentang pengertian kinerja di atas

dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah kemampuan yang

ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya.

Page 133: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

128| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Dalam al-Qur’an Allah Swt., menggambarkan tentang kinerja

seorang guru atau pendidik,

Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-

Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu

itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang

mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu

diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu

kerjakan.” (QS. At-Taubah: 105)

Selanjutnya dalam surat al-Maidah ayat 35 dijelaskan:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan

berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat

keberuntungan.”

Islam memberikan rambu-rambu bagi ummatnya, bahwa

ketika melaksanakan suatu pekerjaan yang baik, maka tuntutan untuk

bersungguh-sungguh menjadi sesuatu yang mutlak. Kesungguhan ini

dinilai sebagai sebuah jihad. Orang yang bersungguh-sungguh dalam

bekerja, bukan manusia saja yang akan melihat pekerjaan yang ia

lakukan, bahkan Allah memberikan penghargaan sebagai orang yang

mulia atas prestasi kerja yang dilakukan dengan kemuliaan pula.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari

dan Imam Muslim, dari Umar Ra, Nabi Saw., bersabda:

ا ھق ن اللھع ی ض ر اب ط خ ال بن ر م ع ص ف یح ب ینأ ن م ؤ م ال یر م أ ن عل : ل و ق اللھعلیھوسلمی صل للھ ال سو ر ت ع م : س

ا م ن إ و یات الن ب ال م ع أل اا م ن ىإ انو ئم ر م ال ك . ل

Page 134: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

129| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

ھ ل سو ر و اللھ ل ھإ ت ر ج ھ ف ھ ل سو ر و اللھ ل ھإ ت ر ج ھ انت ك ن م ان ،ف ك ن م ویھ ل إ ر اھاج م ل ھإ ت ر ج ھ اف ھ ح ك ن ی ة أ ر ام و اأ یبھ ایص ی ن د ھل ت ر ج ھ .ت

Artinya: “Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khaththab RA, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw., bersabda: “Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.” (HR. Bukhari, Muslim)

Pesan utama yang terkandung dalam hadits di atas adalah

kesungguhan, apapun aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang berdasarkan niat yang ia lahirkan dari dalam hatinya. Niat

yang benar dan sungguh-sungguh akan melahirkan aktivitas yang

penuh kesungguhan pula. Hasil dari aktivitas itu akan sesuai dengan

apa yang menjadi niat dalam hatinya. Artinya kinerja yang memiliki

makna kesungguhan itu akan berkaitan erat dengan niat yang menjadi

awal seseorang melakukan aktivitas.

Kompetensi Guru PAI

Kompetensi berasal dari bahasa Inggris, yaitu “competence”

dan diartikan sebagai kecakapan atau kemampuan. Kompetensi juga

dapat diartikan sebagai ciri mendasar yang terdapat pada diri

seseorang yang memiliki hubungan sebab akibat dengan kinerjanya

yang efektif atau unggul dalam suatu pekerjaan (Supardi, 2009, hal.

39).

Kompetensi sebagaimana disebutkan oleh Djamarah adalah

suatu tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan

dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang (Saiful Bahri

Page 135: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

130| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Djamarah, 1994, hal. 32). Dari pengertian ini bahwa seseorang yang

memiliki kompetensi berarti memiliki kecakapan atau kemampuan

yang dituntut oleh jabatan seseorang yang menuntut adanya

pengetahuan, keterampilan dalam melaksanakannya.

Kompetensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan,

keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang

telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan

perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-

baiknya (E. Mulyasa, 2003, hal.25).

Dari beberapa pengertian kompetensi tersebut di atas, maka

yang dimaksud dengan kompetensi guru adalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati

dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas dan

tanggunggjawabnya. Kompetensi guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan

kompetensi sosial (Pasal 10 UU No 14 tahun 2005).

Guru Pendidikan Agama disamping empat kompetensi dasar

tersebut di atas juga harus memiliki kompetensi spiritual dan

kepemimpinan/leadership. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri

Agama RI No. 211 tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan

Standar Nasional Pendidikan Agama pada Sekolah. Kompetensi Guru

Pendidikan Agama Islam meliputi kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, profesional, spiritual dan kepemimpinan/

leadership.

Kompetensi yang telah dirumuskan dalam UU No. 14 tahun

2005 dan Keputusan Menteri Agama RI No. 211 tahun 2011 di atas

merupakan kompetensi standar yang harus dikuasai pendidik.

Kompetensi tersebut menjadi standar dan indikator penilaian

Page 136: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

131| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

penguasaan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam. Dengan kata

lain, kompetensi standar minimal guru Pendidikan Agama Islam

adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, profesional,

spiritual dan kepemimpinan/leadership.

Kinerja dalam Pembelajaran PAI Berbicara tentang kinerja guru dalam pembelajaran, khususnya

guru PAI, tidak bisa dilepaskan dari apa yang menjadi tugas pokok

(tupoksi) utama dan berbagai tanggungjawab yang terkait lainnya.

Tugas dan tanggungjawab guru memiliki banyak hal, yaitu guru dapat

berperan sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur

lingkungan belajar, perencana pembelajaran, supervisor, motivator,

evaluator, innovator, serta tugas lainnya yang terkait dengan statusnya

sebagai guru Pendidikan Agama Islam.

Kinerja dapat dilihat dari beberapa kriteria. Ada empat kriteria

kinerja yaitu; “Karakteristik individu, proses, hasil, dan kombinasi

antara karakter individu, proses dan hasil” (Daryanto, 2001, hal. 124).

Kinerja seseorang dapat ditingkatkan bila ada kesesuaian

antara pekerjaan dan keahliannya, begitu pula halnya penempatan

guru pada bidang tugasnya. Jadi kinerja dapat ditingkatkan dengan

cara memberikan pekerjaan seseorang sesuai dengan bidang

kemampuannya.

Sehubungan dengan tugas dan tanggungjawab guru Pendidikan

Agama, dalam peraturan Menteri Agama RI No. 16 tahun 2010

tentang pengelolaan Pendidikan Agama di sekolah, dalam bab I pasal

1 ayat (1) menyebutkan bahwa, Pendidikan Agama adalah pendidikan

yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian,

dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya

yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada

Page 137: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

132| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Kemudian pada ayat (7)

menyebutkan bahwa, guru Pendidikan Agama adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, memberi teladan, menilai dan mengevaluasi

peserta didik.

As-Suhaibani dalam Muhammad AR menyebutkan beberapa

kewajiban atau tugas guru dalam pendidikan (Muhammad AR, 2010,

hal. 200-201), diantaranya adalah:

1. Seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus lebih banyak

unsur keikhlasannya karena Allah Swt.

2. Seorang guru perlu menjadi teladan bagi murid karena ianya

sebagai pengasuh, pendidik, dan pembimbing kepada murid.

3. Seorang guru harus membalas kehormatan murid dan

menanamkan kasih sayang kepada mereka sehingga murid

tidak takut akan berkumpul dengan gurunya

4. Setiap guru harus adil dalam mengajar dan membimbing

murid-muridnya.

5. Seorang guru perlu menguasai keilmuannya dan mempunyai

persiapan bacaan yang cukup dengan semua ilmu yang

berkaitan dengan bidangnya.

6. Seorang guru perlu memberikan informasi tentang pengalaman

hidupnya kepada murid dalam hal yang baik-baik.

7. Seorang guru harus menanamkan semangat berijtihad atau

menjadi pemutus masalah dikala atau percekcokan dan

pertentangan dengan sesama murid. Mengajarkan kepada

murid untuk mempelajari ilmu sebanyak-banyaknya agar nanti

suatu saat bisa berijtihad dalam suatu hal tanpa intervens orang

Page 138: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

133| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

lain, tetapi berdasarkan pada pendiriannya sesuai dengan ilmu

yang dikuasainya.

Imam al-Ghazali menyatakan bahwa seorang guru yang

menyampaikan ilmu pengetahuan harus berhati bersih, berbuat dan

bersikap yang terpuji. Lebih lanjut al-Ghazali mengatakan bahwa guru

harus bersikap sebagai pengayom, berkasih sayang terhadap murid-

muridnya dan memperlakukan mereka seperti anaknya sendiri. Guru

harus selalu mengontrol, menasehati, memberikan pesan-pesan moral

tentang ilmu dan masa depan anak didiknya dan tidak membiarkan

mereka melanjutkan pelajarannya kepada yang lebih tinggi sebelum

menguasai pelajaran sebelumnya dan memiliki akhlak yang mulia.

Keseimbangan perkembangan keilmuan (akal) dan akhlak (budi

pekerti) merupakan hal yang harus selalu dikontrol oleh guru.

Muhammad AR dalam bukunya “Pendidikan Di Alaf Baru:

Rekontruksi Atas Moralitas Pendidikan” menjelaskan tentang

pentingnya pendidikan akhlak. Dalam buku tersebut beliau

menjelaskan bahwa pendidikan akhlak tidak mengenal batas waktu

dan tempat. Oleh karena itu jika seseorang mengakui dirinya muslim

dan tidak memiliki akhlak yang mulia, maka ia tidak termasuk dalam

kategori muslim yang benar-benar beriman (Muhammad AR, 2003,

hal. 78).

Buku lain yang menjelaskan tentang pentingnya mewariskan

moral dan akhlak kepada anak adalah buku yang ditulis oleh Sri

Suyanta yang berjudul: “Spektrum Pendidikan Islam.” Dalam buku

tersebut mengangkat salah satu sub tema tentang pentingnya

pewarisan nilai-nilai akhlak kepada anak-anak, yang penerapannya

dapat diterapkan melalui tiga ranah yaitu ranah psikomotorik,

kognitive dan afektif. Bila tiga ranah itu difungsikan secara maksimal

Page 139: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

134| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

maka nilai-nilai akhlak dapat menjadi salah satu harapan dalam

pembentukan moral anak (Sri Suyanta, 2009, hal. 39).

Guru Pendidikan Agama Islam disamping senantiasa dituntut

untuk mengembangkan kemampuan pribadi dan profesinya secara

terus menerus sesuai dengan disiplin ilmu pengetahuan yang

dimilikinya juga dituntut mampu dan siap berperan untuk

mengaktualkan diri secara langsung dan kompetensi dalam

lingkungan sekolah dan masyarakat.

Pendidikan Agama Islam di sekolah pada dasarnya berusaha

untuk membina sikap dan perilaku keberagaman peserta didik itu

sendiri, terutama pada aspek pemahaman tentang agama. Dengan kata

lain, yang diutamakan dalam Pendidikan Agama Islam bukan knowing

(mengetahui tentang ajaran dan nilai-nilai agama) atupun doing (bisa

mempraktikkan apa yang diketahui) setelah diajarkannya di sekolah,

tetapi justru lebih mengutamakan being-nya (beragama atau

menjalankan hidup atas dasar ajaran dan nilai-nilai agama). Hal ini

sejalan dengan esensi Islam adalah sebagai agama amal atau kerja

(Praxis) yang inti ajarannya adalah bahwa hamba mendekati dan

memperoleh ridha Allah Swt., melalui kerja atau amal saleh dan

dengan memurnikan sikap penyembahan hanya kepada-Nya. Sesuai

dengan firman Allah Swt., dalam QS. Al-Kahfi: 110;

Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Islam adalah agama yang mengajarkan “orientasi kerja”

(achievement orientation) yaitu setiap pekerjaan harus dilakukan

secara profesional, dalam arti harus dilakukan secara benar. Itu hanya

Page 140: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

135| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

mungkin dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya. Rasulullah

Saw., bersabda: “Bila suatu urusan dikerjakan oleh orang yang tidak

ahli, maka tunggulah kehancuran.”

ا ذ د إ س ر و م ى األ ل یر إ ھ غ ل ھ ر أ تظ ان ف ة اع )البخاري رواه(. الس Berdasarkan hadits di atas memberikan arahan bahwa tugas

guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran menuntut

penguasaan bahan ajar yang akan diajarkan dan penguasaan tentang

bagaimana mengajarkan bahan ajar yang menjadi pilihan. Pemilihan

bahan ajar dan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran oleh guru Pendidikan Agama Islam tentunya

disesuaikan dengan karakteristik siswa yang akan belajar dan

kurikulum yang berlaku. Agar guru Pendidikan Agama Islam dapat

mengajar dengan baik, maka syarat utama yang harus dimiliki adalah

menguasai betul dengan cermat dan jelas apa-apa yang hendak

diajarkan. Seorang guru yang tidak menguasai bahan ajar, tidak

mungkin dapat mengajar apalagi mewariskan akhlak dengan baik

kepada para siswanya. Oleh karena itu, penguasaan bahan ajar

merupakan syarat essensial bagi guru terutama guru Pendidikan

Agama Islam.

Dengan demikian, untuk mendapatkan proses dan hasil belajar

siswa yang berkualitas tentu memerlukan kinerja guru Pendidikan

Agama Islam yang maksimal. Agar guru Pendidikan Agama Islam

dapat menunjukkan kinerjanya yang tinggi, paling tidak guru tersebut

harus memiliki penguasaan terhadap materi apa yang akan diajarkan

dan bagaimana mengajarkannya agar pembelajaran dapat berlangsung

efektif dan efesien serta komitmen untuk menjalankan tugas-tugas

tersebut.

Page 141: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

136| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru Pendidikan Agama

Islam dalam proses pembelajaran dapat dinyatakan prestasi yang

dicapai oleh seorang guru Pendidikan Agama Islam dalam

melaksanakan tugasnya selama periode waktu tertentu yang diukur

berdasarkan tiga indikator, yaitu: penguasaan bahan ajar, kemampuan

mengelola pembelajaran dan komitmen dalam menjalankan tugas.

C. METODE PEMECAHAN MASALAH

Dalam kajian ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu

suatu penelitian dengan mengumpulkan data-data dan menganalisis

serta menarik kesimpulan dari data tersebut dengan mengadakan

library research, yaitu dengan cara menelaah sejumlah buku-buku,

web untuk memperoleh data-data, teori-teori dan konsep-konsep yang

berhubungan langsung dengan kajian ini.

D. SIMPULAN

Kinerja guru Pendidikan Agama Islam dalam hal pembinaan

tingkah laku siswa adalah memiliki niat ikhlas karena Allah Swt,

disertai dengan kesungguhan hati, berhati bersih, berbuat dan bersikap

yang terpuji, berkasih sayang terhadap siswanya dan memperlakukan

mereka seperti anaknya sendiri, mengontrol, menasehati, memberikan

pesan-pesan moral tentang ilmu dan masa depan anak didiknya,

menguasai standar kompetensi guru Pendidikan Agama Islam yaitu

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, profesional, spiritual dan

kepemimpinan/leadership. Seorang guru Pendidikan Agama Islam

yang berkompetensi dibidangnya harus berpegang teguh kepada kode

etik profesional, yaitu lebih dikhususkan lagi tekanannya pada

perlunya memiliki akhlak yang mulia. Dengan akhlak yang demikian

itu, maka seorang guru PAI akan dijadikan panutan dan contoh

teladan oleh muridnya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 142: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

137| Jurnal Ilmiah Cendekia Pendidikan Agama Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2019

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-Karim. Al-Bukhari, 1981. Shahih al-Bukhari, I, Beirut: Dar al-Fikr. Anwar Prabu Mangkunegara, 2000. Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Daryanto, 2001. Administrasi Pendidikan, Rena Cipta. Fitria Rahayu, Vol VIII, No. 2, 2009. Jurnal Kompetensi (Media

Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran), Banda Aceh: Tarbiyah IAIN Ar-Raniry.

Muhammad AR., 2003. Pendidikan Di Alaf Baru: Rekonstruksi Atas

Moralitas Pendidikan, Yogyakarta: Prismasophie Press. ..........................., 2010. Akulturasi Nilai-Nilai Persaudaraan Islam

Model Dayah Aceh, Jakarta: Kementerian Agama RI, Puslitbang Lektur Keagamaan.

Mulyasa, E., 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep,

Karakteristik dan Implimentasinya, Bandung: Rosda Karya. Saiful Bahri Djamarah, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,

Surabaya: Usaha Nasional. Sri Suyanta, 2009. Spektrum Pendidikan Islam, Banda Aceh: Ar-

Raniry Press. Supardi, 2009. Profesi Keguruan, Jakarta: Diadit Media. Tim Redaksi Pustaka Yustisia, 2011. Himpunan PP 2010 Tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Cet. I, Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Page 143: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya
Page 144: BIDANG PAI KANWIL KEMENAG ACEH PAI... · 2019-06-26 · butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. Dengan diberlakukannya

ISSN 2684-835X

BIDANG PAIKANWIL KEMENAG ACEH