Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

67
1

description

Hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan di Taman Nasional Gunung Leuser

Transcript of Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

Page 1: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

1

Page 2: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

2

Page 3: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

3

Page 4: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

4

Page 5: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

5

Page 6: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

6

Page 7: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

7

Page 8: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

8

Page 9: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

9

Anggrek (Orchid)

Desyana, Cut. 1999. Keanekaragaman jenis

Anggrek tanah di Stasiun Penelitian Soraya

Ekosistem Leuser

YLI

Ruhana. 2003. Kajian jenis anggrek di Stasiun

Penelitian Ketambe - Ekosistem Leuser.

Thesis. Darussalam Banda Aceh. Unsyiah

UNSYIAH

Juswara, Lina Susanti. 2004. Inventarisasi tumbuh-

tumbuhan kerabat anggrek-anggrekan

Surya, Karta. 2004. Studi keanekaragaman jenis

anggrek. Skripsi. Banda Aceh. STIK-Banda

Aceh

STIK

Bakteri (Bacteria)

Sophia, Linda. 2004. Identifikasi bakteri yang

berasosiasi dengan khortalsia. Banda Aceh.

Unsyiah

UNSYIAH

Beruang (Helarstos malayanus)

Augeri, David Maseli. 2001. Conservation of the

Malayan Bear (Helarstos malayanus) in

Indonesia mitigation potential bear/human

conflicts and distribution effects on sun bear

ecology and land scape use. USA. Cambridge

University.

Page 10: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

10

Burung (Bird)

Lamin, Pratiara. Monitoring fluktuasi Renggaliten

(Amauromis phoenicorus) burung rawa

persawahan di Kawasan Ekosistem Leuser

Rahmawaty. 1991. Keanekaragaman jenis burung

pada habitat terbuka dan tertutup di Kawasan

Taman Nasiona Gunung Leuser. Skripsi.

Medan. FE-USU

USU

Jamaluddin. 2003. Studi kepadatan populasi dan

ciri habitat Mentok rimba (Cairina sculata) di

Kawasan Stasiun Penelitian Suaq Belimbing.

Banda Aceh. Unsyiah

UNSYIAH

Muchsin. 2003. Populasi dan jenis rangkong famili

Bucirotidae. Skripsi. Banda Aceh. Biologi-

Unsyiah

UNSYIAH

Arninova. 2004. Inventarisasi jenis burung di Pos

Penelitian Sikundur Ekosistem Leuser YLI

Cacing (Platyhelmintes)

Aisyah. 2003. Komposisi komunitas cacing tanah di

tiga kondisi biotop hutan hujan tropis

Sikundur Kawasan Ekosistem Leuser.

YLI

Gajah (Elephas maximus sumatranus)

Zahrah, Ma’rifatin. 2002. Analisis karakteristik

komunitas vegetasi habitat gajah Sumatera di IPB

Page 11: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

11

kawasan hutan Kabupaten Aceh Timur dan

Kabupaten Langkat. Bogor. Pascasarjana-IPB

Sinaga, Walberto. 2003. Studi perilaku harian satwa

gajah liar (Elephas maximus sumatranus)

dalam upaya mendukung pengelolaan

populasi gajah Sumatera

Wingard, Susanna. Survey gajah Sumatera di Aras

Napal

GIS (Geographic Information System)

WCS. 2004. Penginderaan jauh tutupan hutan pulau

Sumatera.

WCS

WCS melakukan analisa penginderaan

jauh (remote sensing analysis) untuk

mengidentifikasi habitat potensial harimau

Sumatra. Dengan analisa ini, telah dihasilkan

peta tutupan hutan dan deforestrasi di seluruh

pulau Sumatera, termasuk Taman Nasional

Gunung Leuser. Foto citra satelit yang kami

gunakan adalah Landsat-5 Thematic Mapper

(TM) tahun 1990 dan Landsat-7 Enhanced

Thematic Mapper (ETM+) tahun 2000. Foto-

foto tersebut teregistrasi pada NASA Geocover,

yang merupakan satu set foto ortho-rectified

sejak tahun 1990-an . Hasil analysis dapat di

download dari www.sumatranforest.org

Rahmi, Julia. 2008. Hubungan kerapatan tajuk dan

penggunaan lahan berdasarkan analisis citra

satelit dan sistem informasi geografis Di

Page 12: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

12

Taman Nasional Gunung Leuser (Studi kasus

kawasan hutan resort Tangkahan, Cinta Raja,

Sei Lepan dan Kawasan Ekosistem Leuser

(KEL)

Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui tingkat kerapatan vegetasi (NDVI)

diberbagai penggunaan lahan tahun 2002 dan

2007 dan mengetahui hubungan kerapatan

vegetasi dengan penggunaan lahan serta

mengetahui perubahan penggunaan lahan tahun

2002 dan 2007. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kisaran NDVI di berbagai penggunaan

lahan tahun 2002 dan 2007 bervariasi antara -

0.375 – 0.577 yaitu berupa vegetasi jarang,

vegetasi sedang dan vegetasi rapat untuk tahun

2002 sedangkan untuk tahun 2007 kisaran nilai

NDVI antara -0.115 – 0.646. Hubungan

(korelasi) antara NDVI dan penggunaan lahan

tahun 2002 dan tahun 2007 sangat kuat, dimana

nilai koefisien korelasi untuk citra tahun 2002

adalah 0.855 dan untuk citra tahun 2007

sebesar 0.903. Pada periode tahun 2002 sampai

tahun 2007 telah terjadi perubahan luasan

penggunana lahan yaitu jenis pengggunaan

lahan yang mengalami kenaikan luas

penggunaan lahan terjadi pada hutan sekunder

sebesar 19150.37 ha atau 19.80 %, Sedangkan

jenis penggunaan lahan yang mengalami

penurunan luas adalah tipe hutan primer yaitu

sebesar 21099.17 ha atau 22 %.

Asnur, Paranita, dkk. 2009. Pemetaan sifat-sifat

tanah dengan menggunakan Sistem Informasi

Geografis. Fak. Pertanian-USU

USU

Page 13: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

13

Zendrato, Desli triman. 2009. Identifikasi daerah

jelajah Orangutan Sumatera menggunakan

aplikasi Sistem Informasi Geografis. Skripsi.

Medan. USU

USU

Seekor orangutan betina dewasa

memiliki jelajah harian sejauh 916,4 meter/hari

yang menjelajah dalam area seluas 12,4909 Ha

(Metode Kernel) atau 71,549 Ha (Metode

MCP). Sedangkan seekor orangutan jantan

dewasa memiliki jelajah harian sejauh 651,28

meter/hari yang menjelajah dalam area seluas

46,017 Ha (Metode Kernel) atau 58,5601 Ha

(Metode MCP). Daerah jelajah seekor

orangutan yang sangat luas memungkinkan

daerah jelajahnya saling bertautan dengan

indidividu orangutan lainnya. Faktor yang

mempengaruhi variasi jarak jelajah dan daerah

jelajah orangutan yaitu: ketersediaan sumber

makanan di hutan dan interaksi sosial.

Marliansyah, Muhammad. 2010. Pemetaan Sebaran

Pohon pakan Orangutan Sumatera (Pongo

abelii. Lesson, 1827) Menggunakan Aplikasi

Sistem Informasi Geografis. Skripsi. Medan.

FP USU

USU

Hasil penelitian menunjukkan terdapat

190 individu pohon di daerah jelajah

Orangutan jantan dewasa dan betina dewasa,

yang terdiri dari 101 spesies dan 24 famili.

Sebanyak 50 spesies sudah dikenali sebagai

pakan orangutan. Spesies yang mendominasi

berasal dari famili Dipterocarpaceae sebanyak

Page 14: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

14

50 individu, Myrtaceae sebanyak 26 individu,

Fagaceae sebanyak 16 individu, Sapindaceae

12 individu, dan Moraceae sebanyak 11

individu, sedangkan famili lainnya tidak

mendominasi. Pohon yang ditemukan dibuat

peta sebarannya dan dikelompokkan

berdasarkan kelas diameter dan ketinggian

tempat di atas permukaan laut.

Aqsar, Zeihan el. Hubungan ketinggian dan

kelerengan dengan tingkat kerapatan vegetasi

menggunakan Sistem Informasi Geografis di

Taman Nasional Gunung Leuser

Aplikasi Sistem Informasi Geografis

diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan

pengeloalaan kawasan hutan dalam hal ini

penelitian dilakukan untuk melihat hubugan

antara ketinggian dan kelerengan dengan

kerapatan vegetasi dengan menggunakan

Digital Elevation Model (DEM) dikawasan

hutan Tangkahan, Cinta Raja, Sei Lepan dan

Kawasan Ekosistem Leuser.

Febriani, Revina. Pemetaan daerah rawan konflik

Gajah menggunakan Sistem Informasi

Geografis di Taman Nasional Gunung Leuser

(studi kasus di Resort Tangkahan, Resort

Cinta Raja dan Resort Sei Lepan)

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bentuk penggunaan lahan yang

dapat menyebabkan konflik gajah dengan

manusia dan mengetahui faktor pendukung

terjadinya konflik gajah dengan manusia di

Page 15: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

15

Tangkahan, Cinta raja dan Sei Lepan beserta

Kawasan Ekosistem Leuser. Dengan

memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi

Geografis bisa diketahui beberapa faktor yang

bisa menyebabkan konflik gajah dan manusia

diantaranya ketinggian tempat, kelerengan,

jarak dari sungai dan penutupan lahan

disekitar Taman Nasional Gunung Leuser yang

kemudian ditampilkan dalam bentuk peta.

Dengan memperhatikan pola kejadian konflik,

bisa memprediksi daerah yang rawan konflik

gajah dan manusia. Hubungan antara masing-

masing faktor dengan jumlah kerusakan akibat

kejadian konflik dianalisa menggunakan uji

korelasi Spearman.

Kemudian dapat diketahui bahwa faktor yang

paling kuat mempengaruhi kejadian konflik

gajah adalah faktor kelerengan.

Harimau (Panthera tigris sumatrae)

Verschoor, Janneke. 1998. A Tiger’s tale

YLI

WCS. 2009. Monitoring biologi Harimau Sumatera

(Panthera tigris sumatrae)

WCS

Antara 2007-2009 WCS melakukan

survey occupancy di Leuser yang terbagi dalan

125 petak (@ 289km2). Dalam survey ini

berhasil dianalisa bahwa terdapat indek

kelimpahan harimau dan mangsa. Analisa data

occupancy merupakan acuan penentuan core

area yang merupakan area yang potensial untuk

ditingkatkan populasi harimaunya. Penentuan

Page 16: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

16

area ini merupakan kombinasi antara indek

kelimpahan harimau, mangsa, ancaman dan

elevasi. Penelitian lebih jauh mengenai populasi

di core area dilakukan dengan camera trap.

WCS. 2009. Survey cepat perburuan satwa mangsa

Harimau

WCS

Survey cepat untuk mengidentifikasi

tingkat perburuan satwa mangsa di core area

dilaksanakan pada bulan Desember 2009.

Jumlah total 173 KK diwawancarai selama

survey, hasil survey ini menunjukkan adanya

perburuan mangsa harimau yang relatif tinggi

dan hasil tangkapan menurun dalam kurun

waktu 5 tahun.

Ikan (Fish)

Zuriana, S. 2003. Keanekaragaman ikan di Sungai

Ketambe kawasan Taman Nasional Gunung

Leuser dan nilai ekonominya

Jamur (Fungi)

Widhorini, Dedeh Kurniasih, M. Abdul Ulim. 1998.

Inventarisasi jenis jamur pengurai serasah di

Stasiun Pebelitian Ketambe. Laporan

penelitian. Banda Aceh. Unsyiah

UNSYIAH

Sari, Purnama. 1999. Inventarisasi Jenis-jenis

Jamur kayu di Areal Stasiun Riset Soraya

Ekosistem Leuser

YLI

Page 17: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

17

Widhorini. 2003. Kerusakan hutan ekosistem leuser

di Kabupaten Aceh Tenggara ditinjau dari

sudut keanekaragaman jamur polypore.

Bandung

Jelutung (Dyera costulata)

Mulyani. 2003. Populasi Jelutung (Dyera costulata

Hook.f.) di Pusat Penelitian Orangutan Bukit

Lawang

Kawasan (Area)

Schaik, Carel P. Van and Jatna Supriatna (editor).

1996. Leuser A Sumatran Sanctuary. Depok.

Yayasan Bina Sains Hayati Indonesia

USU

Abus, Achdial Farhan. 1997. Perancangan

Lansekap zona pemanfaatan intensif Bohorok

Bukit Lawang

Farhan, Achdial. 1999. Perancangan zona

pemanfaatan intensif Bahorok Taman

Nasional Gunung Leuser. Skripsi. Bogor.

Institut Pertanian Bogor.

IPB

Tujuan studi ini adalah membuat suatu

rancangan taman rekreasi ZPI Bohorok dengan

memperhatikan kelestarian kawasan ini sebagai

pusat rehabilitasi orang utan (Pongo pygmaeus

abelli) melalui penataan ruang yang telah

ditentukan pada studi perencanaan tapak oleh

Balai Konservasi Sumber Daya Alam

Page 18: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

18

Tarigan, Riki Septa. 2000. Perlindungan TNGL

terhadap tindakan perambahan hutan oleh

masyarakat

Hariaman, Yuni. 2001. Aspek hukum perdata

terhadap peran serta masyarakat dalam upaya

perlindungan dan konservasi hutan (studi

kasus TNGL)

Ibrahim, M. Awria. 2002. Pengelolaan Taman

Nasional Gunung Leuser. Makalah rapat

koordinasi tentang kerjasama pelaksanaan

operasi WANALAGA. Kutacane

Batubara, Rido MS. 2003. Hubungan antara

kegiatan perambahan hutan oleh masyarakat

pendatang dengan kondisi sosial ekonomi di

Kawasan Ekosistem Leuser (Studi kasus di

Kec. Sei Lepan dan Kec Besitang

Kab.Langkat, Sumatra Utara). Thesis. Medan.

Pascasarjana USU.

USU

Tujuan penelitian ini untuk melihat

pengaruh akibat kegiatan perambahan hutan di

KEL oleh masyarakat pendatang terhadap

perubahan pendapatan, pendidikan, pertanian,

permukiman, pelayanan kesehatan masyarakat

disekitarnya dan untuk melihat faktor-faktor

apakah yang mempengaruhi perambahan hutan

di KEL

USU

Page 19: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

19

Eddy, Triono.2003. Kebijakan pemerintah

Kabupaten Langkat terhadap lahan enclave

dan kaitannya dengan pelestarian Taman

Nasional Gunung Leuser. Thesis. Medan.

Ilmu Hukum USU Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kedudukan hukum lahan enclave pada kawasan

Taman Nasional Gunung Leuser masih

didasarkan pada Besluit Selfbesjuur No. 138

Tahun 1935 yang ditetapkan ke dalam tiga

enclave yaitu lahan enclave Semberlin, lahan

enclave Sapo Padang dan lahan enclave Sei

Wampu/Silayang-layang yang ada di tengah-

tengah Taman Nasional Gunung Leuser.

Syahrizal. 2003. Kebijakan pemerintah Kabupaten

Aceh Tenggara dalam pengelolaan Kawasan

Ekosistem Leuser. Thesis. Medan.

Pascasarjana USU

USU

Tujuan penelitian ini untuk

menginventarisasi kebijakan Pemerintah

Kabupaten Aceh Tenggara dalam pengelolaan

Kawasan Ekosistem Leuser. Mengkaji pengaruh

kebijakan tersebut bagi masyarakat terhadap

pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser dan

untuk mengetahui hubungan kebijakan

perencanaan, kebijakan pelaksanaan, dan

kebijakan pengawasan yang diterbitkan

Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dalam

pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser dengan

peran serta masyarakat.

Hisyam, M. 2004. Kajian kerusakan lingkungan

TNGL sebagai dampak pembangunan fisik

Page 20: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

20

Idaham, Muhammad. 2004. Dampak penetapan

batas Kawasan Ekosistem Leuser terhadap

partisipasi masyarakat dalam perlindungan

zona inti Taman Nasional Gunung Leuser di

Kabupaten Langkat. Thesis. Medan.

Pascasarjana USU. PPS-USU

USU

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui Dampak penetapan batas Kawasan

Ekosistem Leuser terhadap partisipasi

masyarakat dalam perlindungan Zona Inti serta

untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam

perlindungan Zona Inti Taman Nasional

Gunung Leuser.

Eddy, Triono. 2005. Kajian hukum pengelolaan

Kawasan Ekosistem Leuser. Disertasi

Pascasarjana. Universitas Sumatera Utara

USU

Musthofa, Alief. 2007. Perubahan sifat fisik, kimia,

biologi tanah pada hutan alam yang diubah

menjadi lahan pertanian di kawasan TNGL.

Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor

IPB

BRR. 2008. Sebuah pemikiran – Kebijakan

pengelolaan hutan Aceh. Banda Aceh

Eddy, H. Triono. 2008. Kajian hukum pengelolaan

Kawasan Ekosistem Leuser. Disertasi.

Medan. Pascasarjana USU

USU

Page 21: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

21

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan gejala

hukum dari pengelolaan lingkungan hidup dan

pengelolaan hutan di Kawasan Ekosistem Leuser juga

menjelaskan gejala dalam lingkup otonomi daerah.

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah

tentang penerapan prinsip-prinsip hukum pengelolaan

lingkungan hidup dan pengelolaan hutan di Kawasan

Ekosistem Leuser, pengelolaan hutan dalam perspektif

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diganti

dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2004 dan faktor-faktor penyebab kegagalannya.

Gunmas. 2008. Partisipasi masyarakat Kabupaten

Gayo Lues terhadap pemanfaatan kawasan

penyangga (Buffer zone) Taman Nasional

Gunung Leuser. Thesis. Medan. Pasca USU-

PSL.

USU

Partisipasi masyarakat pada Kabupaten

Gayo Lues berdasarkan hasil perhitungan

kuisioner yang dinyatakan memiliki rata-rata

persentase yang tinggi. Dari perhitungan

analisis korelasi pada 4 kecamatan (Kecamatan

Blangkejeren, Kecamatan Kuta Panjang,

Kecamatan Blang Pegayon dan Kecamatan

Puteri Betung) yang mewakili Kabupaten Gayo

Lues, diperoleh hasil bahwa rata-rata tidak

memiliki hubungan yang signifikan antara

variabel sosio ekonomi terhadap partisipasi

masyarakat.

Dairiana, Ana. 2010. Kajian konflik lahan di

kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.

Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor

IPB

Page 22: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

22

Kedih (Presbytis thomasi)

Zeeuw, Annette de. 1993. Within-patch foraging

behaviour of thomas langur (Presbytis thomasi)

YLI

Slabbekoorn, Hans. 1993. Energitics of Patch use

foraging strategies of two sympatric primates

(Macaca fascicularis & Presbytis thomasi)

YLI

Korstjens, Mandy. 1995. The social life of juvenil

thomas langurs : the purpose of the affiliate

interaction of juvenile thomas langur

(Presbytis thomasi)

Schouten, JCM. 1995. Advantage of living in all

male brand in thomas langur (Presbytis

thomasi) society

Meydam, Ritva. 1996. The influence of permanent

intersexual associations on the social

behaviour of female Thomas langurs

(Presbytis thomasi)

YLI

Piek, Ruben C. 1996. Vigilance in Thomas langur

(Presbytis thomasi)

YLI

Bartlett, Judy A. 1997. The mother-infant

relationship in free-ranging thomas langurs

(Presbytis thomasi)

YLI

Page 23: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

23

Wiengk, Linda. 1997-1999. The function of the

male load call in Thomas langurs (Presbytis

thomasi)

YLI

Obbens, Danielle. 1998. The social relationship of

famale Thomas’s langurs (Presbytis thomasi)

YLI

Verschoor, Janneke. 1998. The Influence of the

female reproductive state on male-female

relationship in Thomas laguers (Presbytis

thomasi)

YLI

Frauke Becher, Frauke. 1999. Territoriality and

playback experiments in wild Thomas langurs

(Presbytis thomasi)

YLI

Kamphuis, Saskia. 1999. Testing for male quality in

Thomas langur, Presbytis thomasi: the

construction of a dominance hierarchy and

the occurrence of load call

YLI

Croes, Barbara. 2000. Pattens in encounters

between group of wild Thomas langurs

(Presbytis thomasi): Are differents related to

male interest or to the dear enemy effet?

YLI

Dijkstra, Michiel B. 2000. The spatial group

structure of wild Thomas langur (Presbytis

thomasi)

YLI

Duijs, Bianca. 2000. The relationsship between

location ang fungtion pof male load calls in

Thomas laguers (Presbytis thomasi)

YLI

Page 24: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

24

Koski, Sonja E. 2000. Individual and contextual

variation in the Thomas langur (Presbytis

Thomasi) load call

YLI

Janmaat, Karline R.L. 2001. Travel Leadership in

wild thomas langurs (Presbytis thomasi) who

wins the conflct?

YLI

van der Post, Daniel J. 2001. Tenure related

changes in male Thomas langur (Presbytis

thomasi) load call characteristics

YLI

E.P. Willems. 2002. Female transfer and the

influence of male quality in thoma labngurs

(Presbytis thomasi)

Schel, Anne Marijke. 2002. Georaphic variation in

Thomas Langur (Presbytis Thomasi) load

calls

Geurts, M. L. 2002. An experimental study of anti-

predator behaviour in Thomas langurs

(Presbytis Thomasi)

YLI

Korstjens, Mandy. The social life of juvenile

thomas langurs, The purpose of the affiliative

interactions of juvenile thomas langurs

(Presbytis thomasi)

YLI

Page 25: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

25

Kumbang (Coleoptera)

Thamrin, Fairuz. 2002. Keragaman jenis kumbang

nokturnal di Stasiun Penelitian Ketambe

Ekosistem Leuser

YLI

Anita, Rahayu. 2003. Jenis-jenis kumbang tinja

yang terdapat pada tinja Orangutan. Banda

Aceh. Unsyiah

UNSYIAH

Fitri, Lenni. 2003. Inventarisasi kumbang kulit

kayu. Banda Aceh. Unsyiah

UNSYIAH

Diana, Wanti Puteri. 2004. Kelimpahan kumbang

nokturnal (Ordo Coleoptera) di Pos Penelitian

Sikundur Taman Nasional Gunung Leuser

YLI

Kupu-kupu (Butterfly)

Jakfar, Megawati. 1997. Keanekaragaman kupu-

kupu di Stasiun Penelitian Ketambe dan Suaq

Belimbing. Banda Aceh. Unsyiah

UNSYIAH

Laba-laba (Aratideae)

Hanum, Ulia. 2003. Keragaman laba-laba (ordo

Aratideae). Banda Aceh. Unsyiah UNSYIAH

Landak (Hystrix brachyura)

Yusuf, Muhammad. 2004. Kepadatan populasi

landak raya (Hystrix brachyura) di Stasiun

Penelitian Ketambe Ekosistem Leuser. Banda

YLI

Page 26: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

26

Aceh. Unsyiah & YLI

Lalat (Drosophila spp)

Jakfar, Megawati. 1998. Inventarisasi jenis lalat

buah (Drosophila spp.) yang terdapat di

Stasiun Penelitian Ketambe dan Suaq

Balimbing Taman Nasional Gunung Leuser

YLI

Lumut (Briophyta)

Purnasari, Nini. 2000. Keanekaragaman jenis lumut

di station penelitian Ketambe Ekosistem

Leuser

YLI

Mamalia (Mamals)

Ungar, P.S. 1994. Patterns of ingestive behavior

and anterior tooth use differences in

sympatric anthropoid primates. American

journal of physical anthropology. 01/11/1994;

95(2):197-219. Department of Biological

Anthropology and Anatomy, Duke University

Medical Center, Durham, North Carolina

27710.

Little research has been directed towards

the examination of ingestive behaviors in wild

primates. This paper describes a naturalistic

study of anterior tooth use in four sympatric

anthropoid species: Hylobates lar, Macaca

fascicularis, Pongo pygmaeus, and Presbytis

thomasi. Instantaneous group scan data were

Page 27: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

27

collected during nearly 1,800 hours of

observation between August 1990 and July

1991 at the Ketambe Research Station in the

Gunung Leuser National Park, Sumatra,

Indonesia.

Brenninkmeijer, B. 2001. The effect of selective

logging on the density of rain-forest primatest

in the sikundur area, Gunung Leuser National

Park

Faisal. 2002. Inventarisasi mamalia kecil, familia

muridae di Stasiun Penelitian Ketambe

Ekosistem Leuser. Banda Aceh. Unsyiah &

YLI

YLI

Dewi, Ratna Sari. 2004. Kepadatan populasi dan

keragaman jenis mamalia kecil familia

sciurridae di Stasiun Penelitian

Ketambe Ekosistem Leuser. Banda Aceh.

Unsyiah & YLI

YLI

Fadhli, Faisal. 2004. Keragaman jenis mamalia

kecil familia muridae berdasarkan tipe habitat

di Stasiun Penelitian Ketambe Ekosistem

Leuser

YLI

WCS – LIF. 2009-2010. Survey mamalia besar.

WCS

Survey mamalia besar menggunakan

pendekatan patch occupancy small cell (@ 40

km2) pada 9 petak dengan luas area ± 360 km

2

telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2009

Page 28: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

28

hingga Juli 2010. Survey merupakan bagian

dari program pengembangan kapasitas

konservasionis muda dari ‘Future

Conservationist Award’ yang disupervisi oleh

WCS dan dilaksanakan bekerjasama dengan

LIF & TNGL. Hasil survey menunjukkan bahwa

harimau sumatera masih banyak dijumpai

tanda-tandanya, sedangkan badak sumatera

hanya ditemukan sedikit tanda-tanda berusia

lama. Perlu dilakukan survey ulang untuk

badak sumatera, sebagai spesies mamalia besar

yang masih kekurangan data di Leuser, untuk

melingkupi seluruh Leuser lansekap dengan

pendekatan yang sama.

Makrozoobenthos

Nainggolan, Leonardo Roy. 2001. Studi

kelimpahan dan keragaman makrozoobentos

di Sungai Bahorok

Aryuni. 2002. Hubungan keanekaragaman dan

distribusi makrozoobentos dengan faktor fisik

kimia perairan Sungai Besitang Kab. Langkat

Propinsi Sumatra Utara.

YLI

Makroepifit (Macroepifit)

Hartati, Siti. 2005. Keanekaragaman dan komposisi

makroepifit di kawasan TNGL Desa Telaga

Kabupaten Langkat

Atthorik, T. Alif.,Etty sartina siregar dan Sri hartati.

2007. Keanekaragaman jenis makroepifit di USU

Page 29: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

29

hutan telaga TNGL Kabupaten Langkat.

FMIPA-USU. Jurnal biologi Sumatera hal :

12-16

Meranti (Dipterocarpaceae)

Iqbar. 1998. Penyebaran dan pengenalan jenis dari

suku (Dipterocarpaceae) di Stasiun Penelitian

Soraya, Ekosistem Leuser, Simpang Kiri

Aceh Selatan

YLI

Susanto, Teguh Heru. 2002. Ex situ conservation of

Shorea leprosula and Lephoetalum

multinervium and their use for future

breeding and biotecnology

Gulo, Saleh Margin. Uji pertumbuhan meranti

merah di bawah tegakan sawit. Medan.

Fahutan-USU

USU

Imanda. Uji pertumbuhan meranti merah pada lahan

terbuka dan hutan alam (studi kasus

Besitang). Medan. Fahutan-USU

USU

Moraceae

Malinda, Fitri. 1998. Studi dan Nilai kuantitatif

suku moraceae di Stasiun Penelitian Soraya

Ekosistem Leuser Simpang Kiri, Aceh

Selatan

YLI

Page 30: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

30

Mikroorganisme (Microorganism)

Ardi, Rio. 2010. Kajian aktivitas mikroorganisme

tanah pada berbagai kelerengan dan

kedalaman hutan alam (studi kasus di Taman

Nasional Gunung Leuser, Seksi Besitang).

Skripsi. Medan. Fahutan-USU

USU

Tujuan penelitian ini adalah untuk

menghitung besarnya aktivitas mikroorganisme

(jumlah total mikroorganisme tanah dan

produksi CO2 (respirasi) mikroorganisme

tanah) pada zona kelerengan dan tingkat

kedalaman tanah yang berbeda-beda di

ekosistem hutan alam.

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Radi. 1996. Habitat Kera di hutan wisata Bukit

Lawang-Binjai Sumut

Buttoz. C. Girrard, M. Heistermann, S. Krummel,

A. Engelhardt. Seasonal and social influences

on fecal androgen and glucocorticoid

excretion in wild male long-tailed macaques

(Macaca fascicularis). Journal. Physiology &

behavior. 01/06/2009.

Our results show that male long-tailed

macaques exhibit a distinct annual variation in

both androgen and glucocorticoid levels.

Androgen (but not glucocorticoid) levels were

significantly elevated during the conception

period in association with elevated rates of

Page 31: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

31

male-male aggression and copulatory activity,

both strongly related to the number of cycling

females in the group. Neither glucocorticoid nor

androgen levels were related to male

dominance rank or to the environmental

parameters investigated.

Buttoz, Cedric Alain Buttoz and Mikaela Danielle

Vetters. 2009. Cost of mate guardian in male

long tailed macaques (Macaca fascicularis).

German. German Primate Center

Rahmayanti. 2010. Hubungan metabolit kartisol

terhadap perilaku kawin monyet ekor

panjang. Banda Aceh

Nepenthes

Nasution, Muhammad Arifsyah. 2005. Inventarisasi

(Nepenthes spp.) di kawasan hutan

Tangkahan, Taman Nasional Gunung Leuser,

Kab. Langkat

YLI

Orangutan (Pongo pygmaeus abelii)

Sugiarto, J. J.A. Van Hooff. 1986. Age-sex class

differences in the positional behaviour of the

Sumatran orang-utan (Pongo pygmaeus

abelii) in the Gunung Leuser National Park,

Indonesia. Folia primatologica; international

journal of primatology. 01/02/1986; 47(1):14-

25.

Page 32: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

32

This paper concerns the positional

behaviour of different age-sex classes of orang-

utans. Adolescents and females with infants

differed significantly from an adult male in the

following respects: the use of locomotion types

(more 'quadrumanous scrambling' and perhaps

also 'quadrupedal walking' and less 'tree

swaying'); substrate use during resting, and

travelling and resting heights. We suggest that

large body size restricts the travel route options

in higher forest strata and necessitates the use

of the lower stratum. Here, 'tree swaying' is an

efficient method of progression, particularly for

heavy animals. Mothers with infants are forced

to travel in the lower zones as well. The fact

that they return to a greater heights when they

go to rest might suggest that they travel lower in

spite of a greater predation risk.

Sugardjito, J. Et al. 1987. Ecological constraints on

the grouping of Wild Orangutans (Pongo

pygmaeus abelii) in the Gunung Leuser

National Park, Sumatra, Indonesia. Intern. J.

Primatol.

Utami, S.S. 1991. Perilaku seksual Orangutan

(Pongo pygmaeus, lesson 1827) betina

dewasa di Pusat Stasiun Ketambe. Skripsi.

Jakarta. Biologi UNAS

UNAS

Wich, Serge. 1993-1994. Effect of body size and

compotetaion on Orangutan foraging

behavior in large fruiting fig trees

YLI

Page 33: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

33

Oonk, Jeffry. 1995-1997. Effects of fruit avalible

on male orang-utan behaviour

YLI

Bond, James. 1996. Pengelolaan proyek rehabilitasi

Orangutan sebagai daya tarik wisata ke

Daerah Tingkat II Kabupaten Langkat Selatan

Fitri, Lyana. 1996. Pengelolaan Orangutan pada

pusat rehabilitasi Orangutan Bohorok Kab.

Langkat, Sumatera Utara

Rustam. 1996. Pengelolaan Orangutan pada pusat

rehabilitasi Orangutan Bohorok Kabupaten

Langkat, Sumatera Utara

Lubis, Abu Hanifah. 1997. Aktifitas harian dan

hubungan induk-anak Orangutan (Pongo

pygmaeus abelii, Lesson 1827) di pusat

penelitian Ketambe, TNGL.

Withney, Beth Lynn. 1997. Inestial parasit pada

Orangutan di Stasiun Penelitian Suaq

Belimbing. USA. Colorado University

Asril. 1998. Kemampuan jelajah dan jenis makanan

Orangutan di Suaq Belimbing. Banda Aceh.

Unsyiah

UNSYIAH

Erik de Bos. 1998. Food as the basis of Orang-utan

social system, the importance of feeding in

relationship to ranging day active time, group

formation and the fruit phenology of the

Page 34: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

34

forest in female Sumatran orangutans (Pongo

abelii)

Fakhrurrazi. 1998. Komposisi pakan Orangutan

Sumatra (Pongo pygmaeus abelii) di Suaq

Belimbing Taman Nasional Gunung Leuser.

Skripsi. Banda Aceh. STIK

STIK

Schaik, Carel PV. 1998. Conservation biology and

behaviour of Sumatran Orangutans in Kluet,

GNLP, Indonesia. USA. Duke University

Singleton, Ian. 1998. Sesonal migration and

population structure of Sumatran Orangutans

in GLNP

Buij, Ralph. 1998-1999. Population estimate

seasonal movements in the Sumatran

Orangutan (Pongo pygmaeus)

YLI

Bahrijas. 1999. Interaksi antar anggota populasi

Orangutan di Stasiun Suaq Belimbing TNGL.

Banda Aceh-Unsyiah

UNSYIAH

Berents, Margriet. 1999. Food distribution and food

compatation in wild femele Orangutans

(Pongo pygmaeus) in Sumatra

YLI

Goossens, Benoit R.P.M. 1999. Reproductive

structure and conservation of Sumatran

Orangutan. London. The Zoological Society

of London, Institute of Zoological Regent's

Park

Page 35: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

35

Nurwahidah. 1999. Aktivitas harian Orangutan

(kajian tentang perbedaan aktivitas harian

Orangutan jantan dan betina dewasa dalam

memanfaatkan lantai hutan di Suaq

Belimbing). Banda Aceh-Unsyiah

UNSYIAH

Putra, Rudi Hardiansah.1999. Penyebaran

Orangutan Sumatera berdasarkan kerapatan

jenis pohon buah sebagai sumber makanan di

Suaq Belimbing. Banda Aceh. Unsyiah

UNSYIAH

Suryani, Irma. 1999. Kajian tentang aspek ekologis

Orangutan meliputi pola pergerakan dan

penyebaran dalam habitat alami di Stasiun

Penelitian Suaq Belimbing. Banda Aceh-

Unsyiah

UNSYIAH

Adrichem, Bert V. 2000, The development of wild

Sumatran orangutans (Pongo pygmaesus

abelii) from birth to independence

YLI

Isa, M. 2000. Aktivitas harian dan penjelajahan

Orangutan betina dewasa (Pongo pygmaeus

abelii, Lesson 1827) di Stasiun Penelitian

Ketambe Ekosistem Leuser Aceh Tenggara

YLI

Rachmawati, Dian dan Petr Vlecadek. 2000.

Parasite and natural anti parasitics in

Orangutan

Sariningsih, Selly Sintha. 2000. Pola perilaku dan

interaksi sosial Orangutan

Page 36: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

36

Suryani, Irma. 2000. Perilaku bermain anak

orangutan (Pongo Pygmaeus abeilii) di

Stasiun Penelitian Suaq Balimbing Ekosistem

Leuser di Aceh Selatan Propinsi D.I. Aceh

YLI

Susanto, Kiki Agus. 2000. Studi perilaku Orangutan

pada aktivitas pembuatan sarang di pusat

rehabilitasi Orangutan Bohorok

Asfi, Z. 2001. Kepadatan Orangutan Sumatera

(Pongo pygmaeus abelii) berdasarkan jumlah

sarang di Agusan Ekosistem Leuser. Banda

Aceh. Unsyiah

USYIAH

Bolhuis, Hester V. 2001. Field Comparison of a

gamma-interferon Assay, intradermal

tuberculin test and immunochromatographic

assay for testing tubercolosis in orang utan

YLI

Ginting, Hendra A. 2001. Penangkaran Orangutan

di kawasan Bukit Lawang sebagai upaya

pelaksanaan UU pengelolaan lingkungan

hidup

Renselaar, Jaline V. 2001. Orangutan densities as a

response to longiing in sikundur, North

Sumatera, Indonesia

YLI

Simanjuntak, Cristian N. 2001. Perilaku bermain

dan tingkat kemandirian anak Orangutan.

Fak. Biologi-Unas

UNAS

Page 37: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

37

Hidayat, Mukhlis. 2002. Ketersediaan buah sebagai

makanan Orangutan (Pongo pycmaeus abelii)

di Agusan Ekosistem Leuser

YLI

Meijer, Ramon. 2002. Effects of food availability

on female orangutan (Pongo pygmaeus)

sociality

YLI

Asril. 2003. Dampak penebangan pohon terhadap

densitas Orangutan dan perilakunya. Medan.

SOCP-YEL

YEL

Nuzuar. 2003. Efek logging pada Orangutan dan

pemakan buah lainnya dan budaya

tingkahlaku Orangutan Sumatera. Medan.

PKOS-YEL/Pan Eco Swiss

YEL

Schaik, Carel P. Van, Serge wich, Ralph buij. 2004.

Determinants of Orangutan density in the

dryland forests of the Leuser Ecosystem.

Primates; journal of primatology. 01/08/2004;

45(3):177-82.

Page 38: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

38

Orangutans are the only great ape in

Asia. Since orangutan densities vary between

habitat types within regions and within similar

habitat types among regions, it is important to

determine areas with high densities for their

protection. In this paper we show that

orangutan density in old-growth dryland forests

in the Leuser Ecosystem, Sumatra is

significantly related to the density of large

strangling figs and topsoil pH. In addition,

large fig density depends on topsoil pH.

Provided that orangutans are present and no

hunting or

logging occur, topsoil pH seems a promising

method for rapid assessment of potential

orangutan density over large areas.

Sinaga, Tonggo dan Ailudin Manalu. 2004.

Tinjauan kerusakan habitat satwa Orangutan

di pusat penelitian Orangutan pasca banjir

bandang Sungai Bahorok

Thorpe, Susannah K.S, Robin H Crompton. 2005.

Locomotor ecology of wild orangutans

(Pongo pygmaeus abelii) in the Gunung

Leuser Ecosystem, Sumatra, Indonesia: a

multivariate analysis using log-linear

modelling. American journal of physical

anthropology. 01/06/2005.

The large body mass and exclusively

arboreal lifestyle of Sumatran orangutans

identify them as a key species in understanding

the dynamic between primates and their

environment. Increased knowledge of primate

Page 39: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

39

locomotor ecology, coupled with recent

developments in the standardization of

positional mode classifications (Hunt et al.

[1996] Primates 37:363-387), opened the way

for sophisticated multivariate statistical

approaches, clarifying complex associations

between multiple influences on locomotion.

Berg, Lisette Marije Van Den. 2007. Determining

the effects of logging on Orangutan

behaviour and survival in Ketambe, sumatera,

Indonesia. Netherland. University of Utrech

Butar-butar, Randi. 2007. Studi pengelolaan

Orangutan (Pongo pygmaeus abelii Lesson

1827) di Pusat rehabilitasi Orangutan

Bohorok, Prop. Sumut. Bogor. Institut

Pertanian Bogor

IPB

Ibrahim, Junida. 2007. Perilaku Orangutan

Sumatera (Pongo pygmaeus abelii Lesson

1827) di Kawasan wisata Bukit Lawang.

Bogor. Institut Pertanian Bogor

IPB

Dellatore, D.F. 2007. Behaviour health of

reintroduced Orangutans (Pongo pygmaeus

abelii) in Bukit Lawang, Sumatra, Indonesia.

A Disertation for MSc program in Primate

Conservation Oxford. Brooks University, UK

Sauren, Simone Elsje Barbara. 2007. Determining

the effects of logging on Orangutan

behaviour and survival in Ketambe, Sumatera

Indonesia. Netherland. University of Utrecht

Page 40: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

40

Suriani, Meilinda. 2007. Pengelolaan pusat

karantina Sumatran Orangutan Conservation

Programme terhadap pola perilaku Orangutan

Sumatera dalam pemanfaatan kandang

sosialisasi. Medan. PPL-USU

Vogel, Erin Rebecca. 2007. Factors affecting

geografic variation in Orangutan diet (Pongo

pygmaeus wumbii). USA. Department of

Anthropology Univ. Of California Santa Cruz

Agusti. 2008. Program konservasi Orangutan

Sumatera. YEL-SOCP

YEL

Andriaty, Syarifah Lia. 2008. Perilaku makan

Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan

persepsi masyarakat terhadap keberadaannya

di ladang masyarakat (Studi kasus di

kecamatan batang Serangan Kab. Langkat).

Skripsi. Medan. FP USU

USU

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

aktivitas makan dan kecepatan makan antara

Orangutan betina dan jantan tidak ada

perbedaan yang nyata. Ketersediaan pakan di

kawasan tersebut memiliki indeks nilai penting

pada tingkat semai (12,5%), pancang (200%),

tiang (282,64%), dan pohon (162,13%)

didominasi oleh spesies karet (Hevea

brasiliensis). Untuk indeks keanekaragaman

jenis Shannon-Wiener pada tingkat semai

(0,80), pancang (0), tiang (0,1583), dan pohon

Page 41: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

41

(1,1885), pada umumnya adalah rendah.

Kesimpulan hasil wawancara adalah

masyarakat tidak mendukung keberadaan

Orangutan di kawasan tersebut dan lebih

menginginkan pemindahan Orangutan ke

habitat hutan alam.

Basalamah, Fitriah. 2008. Sosioekologi Orangutan

pada pemanfaatan ruang di Stasiun Penelitian

Ketambe.Skripsi. Biologi-Unas

UNAS

Fredrika, Sofia Inggrid. 2008. Social learning and

exploration in immature Sumatran Orangutan

(Pongo abelii). Finland. Univ. Of Zurich,

Anthropology Institute and Museum

Gibson, Andrea Louise. 2008. Cognitive and

culture aspect of nest building in wild

Orangutan. Zurich. University of Zurich

Hermansyah. 2008. Studi perbandingan perilaku

bersarang pada Orangutan jantan dan betina

di Stasiun Penelitian Suaq Belimbing.

Skripsi. FMIPA-Unsyiah

UNSYIAH

Johanna, Ellen. 2008. Culture and cognition in

Orangutan foraging : Local distribution of

Innovations in relations to oppurtunities for

social learning. Unas

UNAS

Lameira, Adriano Reis E. 2008. Cultural and non-

cultural varion in accouistic reportoire and

referential knowledge in Wild Orangutan.

Netherland. University of Utrech.

Page 42: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

42

Myatt, Julia Patricia. 2008. Musculoskeletal

adaptations to support compliance in

Orangutan and long tailed macaques.

England. University of Birmingham

Nater, Alexander. 2008. Phylogeography and

population structure of Sumatran Orangutan.

Swiss

Rumapea, Edward Efendi. 2008. Pola makan

Orangutan Sumatera dan jenis-jenis

Zooparasit pada fesesnya di daerah ekowisata

Bohorok, TNGL. Skripsi. Biologi-USU

USU

Yuliarti, Sri Roma. 2008. Perilaku harian ibu dan

anak Orangutan di kawasan ekowisata Bukit

Lawang, TNGL. Skripsi. Biologi-USU

USU

Zulfa, Astri. 2008. Perbandingan perilaku makan

dan kandungan nutrien pada makanan yang

dikonsumsi oleh Orangutan betina di Stasiun

Penelitian Ketambe

Andila, T. Ridha. 2009. Pergerakan Orangutan

Sumatera dan hubungannya dengan strata

hutan di Stasiun Penelitian Ketambe.Skripsi.

Banda Aceh. Biologi-Unsyiah

UNSYIAH

Bukhari. 2009. Sensus dan pola bersarang

Orangutan Sumatera di Stasiun Penelitian

Suaq Belimbing, TNGL. Skripsi. Banda

STIK

Page 43: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

43

Aceh. STIK Banda Aceh

Dalimunthe, Nurzaidah putri. 2009. Estimasi

kepadatan Orangutan Sumatera (Pongo

abelii) berdasarkan jumlah sarang di Bukit

Lawang Taman Nasional Gunung Leuser

Sumatera Utara. Skripsi. Biologi-USU

USU

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui kepadatan populasi orangutan

berdasarkan jumlah sarang. Penelitian

dilakukan dengan metode line transect. Dari

hasil survey diperoleh sebanyak 225 sarang

dengan kepadatan populasi orangutan sebesar

0,0349 individu/km2 atau 3,484 individu/ha.

Sarang yang ditemukan didominasi oleh sarang

kelas III (kelas sarang berumur sekitar 4 bulan)

yaitu 50,66%. Sedangkan posisi sarang

didominasi oleh posisi 1 (posisi sarang yang

terletak dekat batang utama) yaitu 39,11%.

Pemilihan sarang berdasarkan ketinggian

ditemukan paling banyak berada pada

ketinggian 15-20 m yaitu sebesar 27,56%.

Pemilihan sarang berdasarkan jenis pohon

ditemukan sebanyak 10 famili dan didominasi

oleh famili Dipterocarpaceae dan Lauraceae

masing-masing sebesar 29,17%.

Fadlurrahman. 2009. Perilaku dan teknik makan

Orangutan Sumatera jantan berpipi dan jantan

tidak berpipi di Stasiun Penelitian

Ketambe.Bekasi

Fifiwilyanti. 2009. Perilaku harian Orangutan

Sumatera jantan dan betina akibat adanya USU

Page 44: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

44

aktifitas manusia di pusat pengamatan

Orangutan Bukit Lawang, TNGL. Skripsi.

Biologi-USU

Gibson, Andrea Louis. 2009. Cognitive and cultural

aspects of nest building in wild Orangutan.

Zurich. University of Zurich.

Hardus, Madeleine Eline. 2009. Ecology or culture

: Individual variation and effect of logging on

Orangutan diet and feeding techniques at

Ketambe. Netherland. University of Utrech.

Muelman, Ellen Johana Maria. 2009. Culture and

cognition in Orangutan foraging local

distribution of innovations in relation to

opportunities for social learning.Zurich.

University of Zurich

Nayasilana, Ike Nurjuita. 2009. Pemanfaatan ruang

ekologi Orangutan Sumatera. UNAS

UNAS

Nuzuar. 2009. Program konservasi Orangutan.

Medan. YEL-SOCP

YEL

Panggabean, Tetty Fransiska. 2009. Prevalensi

Kecacingan Nematoda Usus Pada Orangutan

Sumatera (Pongo abelii) di Ekowisata Bukit

Lawang Taman Nasional Gunung Leuser

Kabupaten Langkat. Skripsi. Medan. FMIPA

UNIMED.

UNIMED

Page 45: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

45

Hasil penelitian pada pada 11 ekor

Orangutan Sumatera (Pongo abelii), dimana

Orangutan yang terinfeksi nematoda usus

sebanyak 8 ekor (72,2%) dan yang tidak

terinfeksi sebanyak 3 ekor (27,3%). Tingkat

infeksi nematoda usus untuk klasifikasi klinik

berat tidak ada. Tingkat infeksi secara umum

yang didapatkan adalah klinik ringan untuk

jenis Ascaris dan Ancylostama dan ada yang

tidak terinfeksi. Untuk Orangutan yang

terinfeksi dua jenis cacing yang berbeda

sebanyak 2 ekor (18,2%) dengan infeksi klinik

ringan.

Reynir. 2009. Komposisi pakan Orangutan

Sumatera di Stasiun Penelitian Suaq

Belimbing, TNGL. Skripsi. Banda Aceh.

STIK Banda Aceh

STIK

Saifullah. 2009. Perilaku makan Orangutan

Sumatera di Stasiun Penelitian Ketambe,

TNGL. Skripsi. Banda Aceh. STIK-Banda

Aceh.

STIK

Sauren, Simone Elsje Barbara. 2009. Effect of

logging on Orangutan density, home ranges,

behaviour and survival. Netherland.

University of Utrech

Saputra, Adi. 2009. Perilaku dan teknik makan

Orangutan Sumatera betina dewasa beranak

dan tidak beranak di Stasiun Penelitian

Ketambe. Bekasi

Page 46: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

46

Susanto, Tri Wahyu. 2009. Perbandingan perilaku

dan hormon reproduksi Orangutan Sumatera

dan Kalimantan. Cimanggis. Depok

Trayford, Hannah Rose. 2009. Asses the potential

for enhancing and improving behavioural

enrichment and the quality of life of

Orangutans being cared for at the centre.

England. University of Oxford

Wardhani, Idha. 2009. Perilaku bersarang

Orangutan Sumatera berdasarkan kelompok

umur di Stasiun Penelitian Ketambe. Aceh

Besar

Yuliarta, Sri roma. 2009. Perilaku harian ibu dan

anak Orangutan (Pongo abelii) di ekowisata

bukit Lawang Taman Nasional Gunung

Leuser Kabupaten Langkat. Skripsi. Medan.

FMIPA USU

USU

Dari hasil penelitian didapatkan perilaku

harian orangutan yang paling banyak adalah

perilaku istirahat (57,68%), kemudian diikuti

oleh perilaku makan (21,24%), perilaku

bergerak (15,17%), perilaku sosial (3,48%),

dan perilaku bersarang (2,38%). Hasil

penelitian juga menunjukkan adanya hubungan

secara tidak langsung antara aktivitas manusia

di daerah ekowisata Bukit Lawang dengan

perilaku harian orangutan.

Yusrizal. 2009. Penjelajahan Orangutan jantan

dewasa dan betina dewasa hubungannya

Page 47: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

47

dengan sumber pohon pakan di Stasiun

Penelitian Ketambe. Banda Aceh

Baker, Emma Joanne Collier. 2010. Planning

capacities in wild Orangutan Sumatra (Pongo

abelii). Australia. University of Quesland

Casteren, Adam Henry P.V. 2010. The mecanical

behaviour of trees in relation to Orangutan

locomotion and nest building. England.

University of Manchester

Mandell, Kristen Louise. 2010. The influent of

habitat and behaviour of wild Orangutan.

England

Kajian awal perilaku makan orangutan Sumatra

(Pong abelii lesson 1827) betina dewasa di

Stasiun Penelitian Ketambe Kabupaten Aceh

Tenggara Provinsi NAD. Skripsi.

Dari hasil pengamatan aktivitas makan

Orangutan menunjukan bahwa makanan

Orangutan berasal 13 jenis tumbuhan dan 2

suku serangga (rayap dan semut). Komponen

utama dari komposisi makanan adalah buah

(87,27 %) selanjutnya, diikuti bunga (7,54 %,),

daun (4,72 %), dan lainnya (0,45 %). Jenis-

jenis buah yang sering dimakan oleh individu

Orangutan betina di SP Ketambe antara lain

Rambung Beringin (Ficus sumatrana),

Rambutan Biawak (Nephelium rambutanake),

dan Babi Kurus (Ellattostachys sp1)

Page 48: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

48

Paku-pakuan (Pteridophyta)

Rini, C. 1998. Kondisi vegetasi dan keragaman

jenis Paku (Pteridophyta) di Areal Stasiun

Riset Soraya - Ekosistem Leuser Kabupaten

Aceh Selatan. Thesis. Darussalam Banda

Aceh. Unsyiah

UNSYIAH

Andriadi, Delvi. 2000. Kemampuan Vesikular

arbuskular mikoriza (vam) dalam

menginfeksi akar beberapa tumbuhan paku

pada berbagai ketinggian di Ketambe

Ekosistem Leuser

YLI

Situmorang, Miliasi. 2000. Studi keanekaragaman

jenis tumbuhan paku epifit

Palem (Aracaceae)

Mutia, Fatma. 2003. Inventarisasi jenis dan habitat

palem (arecaceae) di Stasiun Penelitian

Ketambe Ekosistem Leuser

YLI

Sari, Wirda. 2004. Keanekaragaman arecaceae.

Banda Aceh. Unsyiah

Siregar, Edi batubara mulya. 2005. Inventarisasi

jenis palm (Arecaceae) pada kawasan hutan

dataran rendah di Stasiun Penelitian Sikundur

kabupaten Langkat. Medan. Kehutanan USU

USU

Page 49: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

49

Pasak Bumi (Eurycoma longifolia)

Simanjuntak, Melanton. 1995. Pengaruh jumlah

ruas terhadap pembiakan vegetatif stek

batang Pasak bumi (Eurycoma longifolia)

Fitiani. 2003. Studi potensi Pasak bumi (Eurycoma

longifolia jack) di pusat penelitian Orangutan

Bukit Lawang

Rafflesia

Andayani, Yuyun. 2004. Inventarisasi populasi

tumbuhan Tetrastigma sp sebagai tumbuhan

inang bunga Rafflesia. Banda Aceh. Unsyiah.

UNSYIAH

Asri, Mika. 2010. Konservasi flora langka Rafflesia

sp di Taman Nasional Gunung Leuser.

Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor

IPB

Rayap (Termite)

Haslinda, Cut Sri. 1998. Keanekaragaman jenis

rayap di Stasiun Penelitian Ketambe dan

Suaq Balimbing, Taman Nasional Gunung

Leuser. Banda Aceh. Unsyiah

YLI

Serangga (Insect)

Haslinda, Cut Sri. 1997. Keanekaragaman dan

penyebaran Serangga di Stasiun Penelitian

Ketambe dan Suaq Belimbing. Banda Aceh-

Unsyiah

UNSYIAH

Page 50: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

50

Sihite, Basa Maria. 2001. Kelimpahan serangga

nocturnal dan ketertarikannya pada warna

cahaya yang berbeda

Ubaidilah, Rosichan. 2002. Keragaman jenis semut

Fauziah. 2003. Serangga permukaan tanah pada

habitat hutan primer dan hutan sekunder di

Stasiun Penelitian Ketambe Ekosistem Leuser

YLI

Sosial Ekonomi (Economic and Social)

Surbakti, Iman jesaya. 1995. Studi permintaan

pengunjung domestic terhadap manfaat

rekreasi di Bahorok TNGL. Skripsi. Bogor.

Institut Pertanian Bogor

IPB

Dalinta, Eka. 1997. Potensi paket wisata arung

jeram dan jungle track

Munthe, Julius Piniel. 1997. Dampak aktifitas

kepariwisataan terhadap kelestariaan

lingkungan hidup objek wisata Bukit Lawang

Perlindungan, Ganda. 1997. Beberapa faktor yang

mempengaruhi keadaan masyarakat sekitar

kawasan penyangga di Bukit Lawang

Sulisman. 1997. Pengaruh Luas Pemilikan Lahan

Laju Pertumbuhan Penduduk Dan

Penyerapan Teknologi Pertanian terhadap

tekanan dan migrasi penduduk ke Taman

Nasional Gunung Leuser di Aceh Tenggara.

USU

Page 51: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

51

Medan. Pascasarjana-USU

Cahaya, Sri Indra. 1998. Pola pengembangan objek

wisata Bukit Lawang oleh Pemda Tingkat II

Kabupaten Langkat dalam menarik

wisatawan ditinjau dari segi layak lingkungan

Fakhrurrazi. 1998. Hubungan persepsi dengan

partisipasi yang dikehendaki transmigran

Rawa Singkil-Trumon dalam implementasi

kebijakan pengelolaan ekosistem leuser.

Thesis. Medan. USU

USU

Tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui distribusi frekuensi sejumlah

karakteristik terpilih dari transmigran di rawa

Singkil-Trumon (umur, pekerjaan, pendidikan,

lama bermukim, daerah asal dan pekerjaan di

daerah asal, serta pengalaman, kebutuhan, dan

harapan yang berkaitan dengan kondisi lokasi

transmigrasi yang sering terkena banjir) serta

hubungan persepsi dan partisipasi yang mereka

kehendaki dalam implementasi kebijakan

pengelolaan ekosistem Leuser.

Meisayu, Indah. 1998. Studi pengelolaan dan

pemanfaatan sumber daya hutan oleh

masyarakat desa di sekitar TNGL untuk

mendukung kegiatan konservasi : Studi kasus

Kecamatan Kluet Utara Kab. Aceh Selatan

Prop. Aceh. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian

Bogor

IPB

Page 52: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

52

Murad, Abdul. 1998. Dampak proyek rehabilitasi

Orangutan Bohorok terhadap gaya hidup,

tradisi dan tata nilai kehidupan masyarakat

sekitar.

Purba, Indra. 1998. Manfaat arus kunjungan

wisatawan dalam meningkatkan taraf hidup

masyarakat Desa Bukit Lawang.

Ahmad, Sayed mudhahar. 1999. Berjuang

mempertahankan hutan kearifan tradisional

masyarakat Aceh melestarikan ekosistem

Leuser. Jakarta. Madani Press

Pardede, Daris marsintauli. 2000. Nilai manfaat

ekonomi dan dampak yang ditimbulkan

wisata alam terhadap perilaku Orangutan di

pusat rehabilitasi Orangutan Bahorok TNGL.

Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor

IPB

Yuniarsih, Ai. 2000. A study of people’s

participation in the management of Bahorok

Orangutan rehabilitation project.

Amini, Noni. 2002. Pengelolaan kawasan

konservasi yang berkelanjutan dan berbasis

masyarakat (hak pengelolaan ekosistem

leuser). Pascasarjana UI

UI

Effendi, Ihsan. 2002. Analisis persepsi masyarakat

terhadap Taman Nasional Gunung Leuser

(TNGL) di Desa Harapan Jaya,

Page 53: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

53

Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat

Sumatera Utara

Penelitian ini adalah tentang persepsi

masyarakat petani inti rakyat (PIR), bukan

petani inti rakyat (non PIR) dan perambah

hutan di berada di sekitar Taman Nasional

Gunung leuser (TNGL) terhadap keberadaan

dan pelestarian lingkungan dalam

hubungannya dengan tingkat sosial ekonomi

masyarakat. Metode yang digunakan dalam

penelitan ini adalah metode deskriptif dengan

memakai kuesioner dan wawancara sebagai

instrument penelitian. Lokasi penelitian ini

dilakukan di Desa Harapan Jaya, Kecamatan

Sei Lepan, Kabupaten Langkat.

Syahri, Suaduan. 2002. Pengaruh kondisi sosial

ekonomi penduduk setempat terhadap

pelaksanaan rehabilitasi dan konservasi lahan

di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser

YLI

Aritonang, Renta Ria. 2003. Nilai ekonomi wisata

alam Bukit Lawang TNGL dan dampaknya

terhadap perekonomian masyarakat sekitar

Dharma, Wira. 2003. Kajian pelaksanaan rencana

pengelolaan TNGL terhadap tingkat peran

serta masyarakat kawasan penyangga dan

vegetasi. Padang. Universitas Andalas

UNAND

Minin, Darwinsyah. 2003. Membedah misteri ladia

galaska. Makalah di Pascasarjana Ilmu

Hukum UMSU Medan

UMSU

Page 54: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

54

Silaban, Susilawati. 2003. Tanggapan pengunjung

domestik terhadap objek wisata Bohorok

TNGL

Sitanggang, Damoshot mangapul. 2003. Pengaruh

kegiatan Unit Manajemen Leuser terhadap

sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten

Aceh Tenggara. Thesis. Medan. Pascasarjana

USU.

USU

Penelitian dilakukan untuk mengetahui

apakah ada pengeruh kegiatan UML terhadap

sosial ekonomi masyarakat. Unsur yang diteliti

adalah 1). Aspek ekonomi, meliputi pendapatan

masyarakat, kesempatan kerja, pendidikan,

prasarana, 2). Aspek sosekbud, 3). Aspek

lingkungan. Hasil adalah kegiatan UML tidak

berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat

dan kesempatan kerja, tetapi untuk aspek yang

lain berpengaruh positif.

Lovita, felli. 2004. Pemanfaatan tumbuhan aren

oleh masyarakat Ketambe. Banda Aceh.

Unsyiah

UNSYIAH

Salim, Emil. 2004. Mengapa Ladia Galaska

merusak lingkungan. Jakarta. Majalah

Tempo.

Hermansyah. 2005. Pengembangan fasilitas objek

wisata Taman Nasional Gunung Leuser di

lawe Gurah Kab. Aceh Tenggara. Medan.

Institut Teknologi Medan.

ITM

Page 55: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

55

Iskandar, M. Syahrizal. 2008. Pengaruh

Pengembangan Jalan Sebahagian

Blangkejeren – Kuta Cane Terhadap Sosial

Ekonomi Masyarakat Yang Berada Di

Kawasan Ekosistem Lauser. Thesis. Medan.

Pascasarjana USU.

USU

Panjang jalan 104 km dikali lebar jalan

3,5 meter adalah 364 km2 Luas hutan yang

dirambah 3.640.000 hektar, jika satu hektar

terdapat 200 pohon, rnaka pohon yang

dirambah adalah 7,28 juta pohon. Harga satu

batang pohon kayu adalah Rp. 300.000 maka

diperoleh sebanyak Rp. 2,864 triliun, disini

terlihat bahwa kerugian secara materi sangat

besar belum termasuk kerusakan flora dan

fauna yang ada didalamnya. Untuk itu maka

pengembangan jalan itu periu ditinjau kembali.

Saragih, Minartina noverinda. 2010. Bukit Lawang

(Studi Deskriptif Mengenai Peran Masyarakat

Terhadap Kelestarian Hutan Di Desa

Perkebunan Bukit Lawang, Kec. Bahorok

Kabupaten Langkat). Skripsi. Medan. Sosial

antropologi USU.

USU

Page 56: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

56

Hasil penelitian menjelaskan bahwa

masyarakat Bukit Lawang sangat bergantung

pada hutan. Hutan yang digunakan sebagai

sarana pariwisata sehingga peranan

masyarakat dalam hal ini sangat dibutuhkan

untuk melestarikan hutan. Adapun peranan

masyarakat sekitar Bukit Lawang adalah

dengan melakukan kegiatan penanaman pohon

di TNGL dan melakukan patroli di taman

nasional bersama para ranger. Selain itu

masyarakat juga memiliki kearifan lokal dengan

menggantikan pohon kayu menjadi bambu

untuk kebutuhan masayrakat sehari-hari,

sehingga dapat mengurangi jumlah penebangan

pohon kayu di sekitar hutan.

WCS. 2010. Anti perburuan dan perdagangan ilegal satwa

liar

WCS

Sejak tahun 2007, WCS menginisiasi

WCU (Wildlife Crime Unit), sebuah unit anti

perburuan dan perdagangan illegal satwa liar

di kawasan Sumatera Utara dan NAD. Tujuan

utama inisiasi WCU adalah menemukan bukti

tidak terbantahkan tentang perburuan dan

perdagangan satwa liar, khususnya harimau

sumatera dan bekerjasama dengan aparat

penegak hukum (Kementerian Kehutanan,

kepolisian, bea cukai, karantina, kejaksaan, dan

pengadilan) untuk menindaklanjuti bukti-bukti

temuan WCU guna penuntasan kasus satwa

liar. Aktivitas utama yang dilakukan WCU

adalah melakukan investigasi (penyelidikan)

lokasi-lokasi rawan perburuan dan

perdagangan illegal satwa di Sumatera Utara

dan lansekap Leuser, mendukung operasi

Page 57: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

57

penegakan hukum, melakukan monitoring kasus

satwa liar, dan penyebarluasan informasi

penegakan hukum tentang kasus satwa liar

kepada masyarakat umum.

WCS.2010. Mitigasi konflik dan patroli.

WCS

Penanganan konflik antara manusia dan

harimau di pinggiran kawasan Taman Nasional

Gunung Leuser dilaksanakan sejak tahun 2008

– 2010. Penanganan konflik lebih bersifat

responsive atau reaktif dari informasi konflik.

Pada awal 2010, WCS bersama TNGL

melakukan inisiasi untuk bekerjasama dengan

perkebunan sawit di sekitar kawasan TNGL

seksi Besitang untuk melakukan penanganan

konflik antisipatif. Penanganan konflik secara

antisipatif tidak terleas dari perlunya patrol di

dalam dan sekitar kawasan karena intensitas

penggunaan jerat dan perburuan satwa mangsa

cukup tinggi.

WCS – LIF. 2010. Penyadaran konservasi.

WCS

Dalam tahun 2008-2010, mobil

konservasi WCS (CIMO) bekerjasama dengan

Leuser International Foundation (LIF)

melakukan kegiatan penyadartahuan mengenai

pentingnya hutan dan keanekaragaman hayati

pada 173 sekolah dan 73 desa di daerah-daerah

yang berdekatan dengan kawasan Taman

Nasional Gunung Leuser

WCS. 2010. Program nasional pemberdayaan

masyarakat-lingkungan mandiri pedesaan WCS

Page 58: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

58

(PNPM-LMP)

PNPM LMP Aceh adalah Pilot project

yang dilakukan pada 3 kabupaten (Aceh

Selatan, Tengah dan Aceh Timur). Masing-

masing kabupaten ditentukan 3 kecamatan

pilot, dimana ada 9 kecamatan yang menjadi

lokasi PNPM LMP. Tujuan PNPM LMP adalah

meningkatkan kesejahtraan dan kesempatan

kerja masyarakat miskin di perdesaan melalui

pengelolaan lingkungan dan sumberdaya

secara lestari. Ada 4 jenis kegiatan yang

dibiayai melalui Bantuan Langsung Masyarakat

(BLM) PNPM LMP yaitu : (1) Perencanaan

dan pengelolaan suberdaya alam, (2) Kegiatan

yang mendukung konservasi lingkungan dan

sumberdaya alam, (3) Kegiatan pengembangan

energi terbarukan yang ramah lingkungan, dan

(4) Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat

yang mendukung pengelolaan dan pelestarian

sumberdaya alam yang berwawasan

lingkungan. Setiap desa dalam kecamatan pilot

harus melalui beberapa tahapan musyawarah

dan seleksi antar desa untuk mendapatkan BLM

yang jumlah dananya terbatas untuk setiap

kecamatan. Saat ini setiap Kecamatan sudah

mencapai tahapan Musyawarah Antar Desa

(MAD) II yaitu Perioritas Usulan dan

menyusun desain/RAB.

Tikus (Mouse)

Gustina, Eva. 2003. Pengamatan populasi tikus liar

berdasarkan siklus etrus. Banda Aceh.

Unsyiah

UNSYIAH

Page 59: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

59

Tumbuhan (Plant)

Elliott, S & J. Brimacombe. 1987. The medicinal

plants of Gunung Leuser National Park,

Indonesia. Journal of ethnopharmacology.

01/06/1987; 19(3):285-317.

This paper describes an

ethnopharmacological study of two remote

settlements in Indonesia. Interviews with

practitioners of traditional medicine (dukuns)

were carried out to determine the vernacular

names of plants used for medicinal purposes.

Parts used, methods of preparation and the

medicinal uses of 158 species are presented in

an inventory. Samples from several species are

currently undergoing chemical analysis.

Hasibuan, Susanti Andriani. 1995. Analisis vegetasi

habitat Orangutan di Taman Nasional

Gunung Leuser

Abdulhadi, Rochadi. 1999. Dinamika populasi

pohon di kawasan hutan dataran rendah

TNGL

Sidabutar, Dinita floren. 2000. Analisis vegetasi

pohon dengan metode kuadran

Usdayani, Irma. 2003. Skrining metabolit sekunder

tumbuhan obat

Rivai, A. 2004. Inventarisasi beberapa tanaman

obat yang ada di Bahorok

Page 60: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

60

Andriani, Gita dan Siti Hartati. 2005.

Keanekaragaman dan komposisi herba di

kawasan TNGL Desa Telaga Kabupaten

Langkat

Setyowati, Fransiska murti. 2006. Keanekaragaman

pemanfaatan tumbuhan masyarakat di sekitar

Taman Nasional Gunung Leuser. Bogor. LIPI

LIPI

Telah dilakukan penelitian

keanekaragaman pemanfaatan tumbuhan oleh

masyarakat di sekitar Taman Nasional Gunung

Leuser. Mereka dalam kehidupan sehari-hari

sangat tergantung kepada sumber daya alam di

sekitarnya. Pengumpulan data dilakukan

dengan cara wawancara dengan dukun

kampung, kepala desa dan masyarakat yang

memanfaatkan tumbuhan dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Diketemukan 133 jenis

yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan (46

jenis), obat-obatan (69 jenis), bumbu (7 jenis),

ramuan makan sirih (2 jenis), serat (7 jenis),

dan kosmetika (1 jenis)

Damanik, Derma R. 2000, Analisa vegetasi pohon

pada daerah inti dan penyangga hutan Stasiun

Lawe Bengkung Kawasan Ekosistem Leuser.

YLI

YLI

Malau, Efiana D. Potensi permudaan alami jenis-

jenis pohon lokal di kawasan TNGL. Fahutan-

USU

USU

Page 61: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

61

Vertebrata (Vertebrate)

N. Oktarina, Aulia. 2003. Keragaman jenis

vertebrata. Banda Aceh. Unsyiah

UNSYIAH

Nugraha, Audie Oktira. 2004. Keragaman jenis

vertebrata Pengunjung pada pohon rambung

kuda (Ficus stupenda) berbuah matang di

Stasiun Penelitian Ketambe Taman Nasional

Gunung Leuser. YLI

YLI

Page 62: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

62

Tempat Pustaka Di Simpan IPB = Institut Pertanian Bogor

Alamat Kantor Jalan Lingkar Akademik, Kampus IPB Darmaga, Bogor Telepon (0251) 622642

ITM = Institut Tekhnologi Medan

Alamat Kantor Jalan Gedung Arca No. 52 Medan-20217 Telepon (061) 7363771

LIPI = Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia Alamat Kantor Gedung Widya Sarwono Jalan Jend. Gatot Subroto No. 10. Jakarta 12710. Telepon (021) 5225641. Fax 021-5207226.

STIK = Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan

Alamat Kantor Jalan Teuku Nyak Arief

Page 63: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

63

Banda Aceh Indonesia 23111 Telepon 0651-54-309 Fax.0651-54-309

UI = Universitas Indonesia

Alamat Kantor Jalan Kampus UI Depok 16424 - Indonesia Telepon (021) 786 7 222 E-mail: [email protected]

UMSU = Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara Alamat Kantor Jalan Mukhtar Basri No.3 Medan - Sumatera Utara 20238 Telepon (061) 6622400 Ext. 23 &30 E-mail: [email protected]

UNAND = Universitas Andalas Alamat Kantor JalanUniversitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang 25163, Padang, Indonesia Situs webhttp://www.unand.ac.id

Page 64: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

64

UNAS = Universitas Nasional Alamat Kantor Jalan Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta 12520 Telepon (021)-7806700, fax (021)-7802718 website www.unas.ac.id, Email : [email protected]

UNIMED = Universitas Negeri Medan

Alamat Kantor Jl. Willem Iskandar, Psr. V, P.O. Box 1589, Medan Estate, Medan 20221, Sumatera Utara Telepon (061) 6613365, 6613276, 6618754, 6613319, 6635584 Fax (061) 6614002, 6613319 Website: www.unimed.ac.idTelepon (021)

UNSYIAH = Universitas Syiah Kuala

Alamat Kantor KampusUnsyiah, Kopelma Darussalam, KecamatanSyiah Kuala, Banda Aceh 23111 Telepon (0651) 51977 (10 saluran), 51039, 52721,

Page 65: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

65

52730, 53408 Faks (0651) 52721 Website: www.unsyiah.ac.id E-mail: [email protected]

USU = Universitas Sumatera Utara

Alamat Kantor JalanDr. T. Mansoer 9, Kampus USU, Medan 20155, Sumatera Utara Telepon (061) 8214033, 8214210, 8211212, 8211414, 8211416, 8213427, 8213211 Faks (061) 8211822, 8211633 Website: www.usu.ac.id

WCS = WildLife Conservation

Society Jl. Burangrang No. 18, Bogor Jl. Komp. Citra Wisata Blok X No. 12 Medan Kel.Pangkalan Manshur Kec. Medan Johor Telepon (061) 7850239

YEL = Yayasan Ekosistem Leuser

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 51/74 Medan Telepon (061) 4514363 ;(061) 4514360

Page 66: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

66

YLI = Yayasan Leuser Indonesia Kompleks USU, Telepon (061) 8216832, Fax (061) 8216808

Page 67: Bibliografi Hasil-Hasil Penelitian Di Taman Nasional Gunung Leuser

67