BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

17
Bahasa Indonesia Tata Bahasa dan Komposisi Kelas 8 : 27 Oktober 2013 Aditya N. pervitasari Universitas Terbuka Korea Selatan [email protected]

Transcript of BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

Page 1: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

Bahasa Indonesia Tata Bahasa dan Komposisi

Kelas 8 : 27 Oktober 2013

Aditya N. pervitasari

Universitas Terbuka Korea Selatan

[email protected]

Page 2: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

MODUL 11 – CARA MEMBUAT CERPEN

Page 3: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

Kegiatan Belajar 1Hakikat Cerpen

Page 4: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

KB1> Hakikat cerpen

A. Tokoh

Tokoh dalam fiksi adalah ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata. Tokoh dalam diksi memiliki dimensi fisiologis, sosiologis, dan psikologis.

Ciri tokoh utama (sentral) (Sayuti, 2000):

1. paling terlibat dengan makna atau tema

2. paling banyak berhubungan dengan tokoh lain

3. paling banyak memerlukan waktu penceritaan

Page 5: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

KB1> Hakikat cerpen (cont’…)Watak tokoh digambarkan melalui cara:

1. penamaan tokoh

2. cakapan

3. penggambaran pikiran tokoh

4. arus kesadaran

5. pelukisan perasaan tokoh

6. perbuatan tokoh

7. sikap tokoh

8. pandangan seorang atau banyak tokoh terhadap tokoh tertentu

9. pelukisan fisik

10. pelukisan latar

Page 6: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

KB1> Hakikat cerpen

B. Alur

Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Alur terdiri dari:

1. bagian awal, berisi eksposisi yang mengandung insta-bilitas dan konflik

2. bagian tengah, mengandung klimaks yang merupakan puncak konflik

3. bagian akhir, mengandung penyelesaian atau pemec-ahan masalah

Page 7: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

KB1> Hakikat cerpen (cont’…)Plot dibedakan menjadi:

1. berdasarkan penyusunan peristiwa bagian-bagiannya

a. plot kronologis/progresif

b. plot regresif/flash back/sorot balik

2. berdasarkan akhir cerita

a. plot tertutup

b. plot terbuka

3. berdasarkan kuantitasnya

a. plot tunggal

b. plot jamak

4. berdasarkan kualitasnya

a. plot rapat

b. plot longgar

Page 8: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

KB1> Hakikat cerpenC. Latar (setting)

Latar dibedakan menjadi:

1. latar tempat

2. latar waktu

3. latar sosial

D. Judul

merupakan hal pertama yang paling mudah dikenal oleh pem-baca

E. Sudut pandang

1. sudut pandang first person central atau akuan sertaan

2. sudut pandang first second peripheral atau akuan tak sertaan

3. sudut pandang third person atau diaan mahatau

4. sudut pandang third person limited atau diaan terbatas

Page 9: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

KB1> Hakikat cerpenF. Gaya dan nada

Gaya merupakan cara pengungkapan seorang yang khas bagi seorang pengarang. Gaya meliputi penggunaan diksi (pilihan kata), imajeri (citraan), dan sintaksis (pilihan pola kalimat).

G. Tema

Tema merupakan makna cerita. Dalam tema terkandung sikap pengarang terhadap subjek atau pokok cerita

Tema:

1. tema jasmaniah

2. tema organik (moral)

3. tema sosial

4.tema egoik

5. tema ketuhanan

Page 10: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

Kegiatan Belajar 2Cara membuat cerpen

Page 11: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

KB2> Cara membuat cerpen

1. Jurus 1: Take an action, menulislah

2. Jurus 2: setiap pengarang punya cara berbeda

3. Jurus 3: mulai menulis dengan trigger

4. Jurus 4: menghidupkan tokoh

5. Jurus 5: Kata-kata sebagai senjata

Page 12: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

MODUL 12 – ESAI

Page 13: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

Kegiatan Belajar 1Pengertian Esai

Page 14: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

KB1> Pengertian esai

Esai sastra Indonesia dimulai sejak adanya majalah Pu-jangga Baru pada tahun 1930-an. Majalah ini memu-lainya sesuai dengan tujuan yang dicantumkan, yaitu mengutamakan esai kesusastraan dan kebahasaan.

Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa per-cakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Esai sastra formal ditulis dengan bahasa yang lugas dan dalam aturan-aturan yang baku. Unsur analisisnya amat dipentingkan.

Page 15: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

Kegiatan Belajar 2Cara membuat esai

Page 16: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

KB2>Cara membuat esai

A. Tipe-tipe esai

1. Esai deskriptif 4. Esai pribadi

2. Esai tajuk 5. Esai reflektif

3. Esai culikan watak 6. Esai kritik

Pembagian esai lainnya:

1. Esai desktiptif 5. Esai argumentasi

2. Esai ekspositori 6. Esai persuasif

3. Esai naratif

4. Esai dokumentatif

Page 17: BhsIndo_Pertemuan 8_Modul11&12_Aditya.pptx

KB2>Cara membuat esaiB. Langka-langkah membuat esai

1. memilih topik

2. tentukan tujuan

3. tuliskan minat saudara

4. evaluasi potensial topik

5. membuat outline

6. menuliskan tesis

7. menuliskan tubuh esai

8. menuliskan paragraf pertama

9. menuliskan kesimpulan

10. memberikan sentuhan akhir