bhhbjb

20
Penelitian tentang kebersihan lingkungan sekolah DAFTAR ISI Kata Penghantar Daftar isi BAB I. PENDAHUUAN !.!. atar belakang "asalah !.#. I$entifikasi "asalah !.%. Pe"batasan &asalah !.'. Ru"usan "asalah !.(. Tu)uan *enelitian !.+. &anfaat *enelitian BAB II. TIN,AUAN TE-RITIS #.!. Pelaksanaan kebersihan $isekolah #.#. Per"asalahan $ala" "e"bersihkan lingkungan sekolah #.%. Pengaruh kebersihan terha$a* *roses bela)ar "enga)ar #.'. Arti kebersihan lingkungan BAB III. PE&BAHASAN %.(. Kon$isi kebersihan $i S&A Negeri ! SA&PAI %.+. Peran sis a $ala" "en)aga kebersihan lingkungan sekolah %./. Da"*ak kon$isi lingkungan sekolah terha$a* sis a0i %.1. U*a2a "en3i*takan sekolah 2ang bersih BAB I4. &ET-DE PENEITIAN '.!. ,enis *enelitian '.#. Sub)ek *enelitian '.%. okasi $an aktu *enelitian '.'. Teknik *engu"*ulan $ata '.(. Teknik analisis $ata BAB 4. HASI PENEITIAN (.!. 4ali$itas Data ,a aban narasu"ber $ari angket 2ang *enulis a)ukan (.#. Pe"bahasan hasil *enelitian Pe"ilihan sub)ek *enelitian Analisis kesalahan sub)ek *enelitian Frekuensi Nilai BAB 4I. KESI&PUAN DAN SARAN !. Kesi"*ulan #. Saran

description

gghkuhkh

Transcript of bhhbjb

Penelitian tentang kebersihan lingkungan sekolah

DAFTAR ISI

Kata Penghantar

Daftar isi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

1.2. Identifikasi masalah

1.3. Pembatasan Masalah

1.4. Rumusan masalah

1.5. Tujuan penelitian

1.6. Manfaat penelitian

BAB II. TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pelaksanaan kebersihan disekolah

2.2. Permasalahan dalam membersihkan lingkungan sekolah

2.3. Pengaruh kebersihan terhadap proses belajar mengajar

2.4. Arti kebersihan lingkungan

BAB III. PEMBAHASAN

3.5. Kondisi kebersihan di SMA Negeri 1 SAMPALI

3.6. Peran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah

3.7. Dampak kondisi lingkungan sekolah terhadap siswa/i

3.8. Upaya menciptakan sekolah yang bersih

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1. Jenis penelitian

4.2. Subjek penelitian

4.3. Lokasi dan waktu penelitian

4.4. Teknik pengumpulan data

4.5. Teknik analisis data

BAB V. HASIL PENELITIAN

5.1. Validitas Data

Jawaban narasumber dari angket yang penulis ajukan

5.2. Pembahasan hasil penelitian

Pemilihan subjek penelitian

Analisis kesalahan subjek penelitian

Frekuensi Nilai

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

INDEKS

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kekuatan yang diberikan kepada saya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiahini dengan judul Kebersihan Lingkungan Sekolah. Karya ilmiah ini merupakan salah satu tugas dalam bidang study bahasa indonesia.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu melalui bimbingan, dukungan, motivasi, dan doa dalam menyelesaikan karya ilmiah ini terutama kepada : ibu Dra. Hj. Trisnany, Mpd. selaku guru pembimbing yang telah banyak memberikan saran-saran dan bimbingan kepada penulis sejak awal penulisan sampai dengan selesainya karya ilmiah ini. ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada narasumber yang telah memberikan penjelasan dan komentar.

Penulis juga menyadari akan adanya keterbatasan didalam laporan ini. Namun penulis berharap kiranya dapat diambil manfaatnya karena segala sesuatu yang tertulis didalam laporan ini merupakan pengalaman lapangan.

Demi untuk memperbaiki penulisan ini penulis berharap dan lapang dada untuk menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Desember 2011

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kebersihan pangkal kesehatan. Kata-kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalah tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan. Motivasi penulis mengangkat tema ini karena sangat kurang sekali kesadaran siswa-siswa untuk membuang sampah pada tempat sampah atau tong sampah yang telah disediakan.

Walaupun sudah tiap hari diingatkan atau dinasehati namun sampah tetap saja berserakan di halaman maupun di dalam kelas. Bahkan kalau diperiksa di dalam laci meja penuh oleh sampah-sampah kertas dan bekas bungkus makanan. Pemberian hukuman dan sangsi-sangsi tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Pemberian hukuman-hukuman dan sangsi-sangsi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti.

Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.

Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. Oleh karena itulah saya selaku penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kebersihan lingkungan sekolah untuk membantu para murid menjadi lebih paham akan arti kebersihan lingkungan, terutama lingkungan disekitar sekolah.

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi lingkungan di sekolah kita?

2. Apakah yang menyebabkan kebersihan lingkungan disekolah menjadi tercemar?

3. Siapa yang harus bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan sekolah?

1.3. Pembatasan masalah

Pada indentifikasi masalah ditemukan berbagai masalah tentang hal-hal yang mempengaruhi kebersihan lingkungan sekolah. Oleh karena keterbatasan penelitian dari segi waktu, dan kemampuan, maka penulis membatasi masalah dalam penulisan laporan ini. Adapun masalah yang dibahas pada laporan ini adalah kesulitan mengumpulkan informasi dari narasumber dan pihak-pihak yang terlibat dalam kebersihan lingkungan sekolah.

1.4. Rumusan masalah

Dari batasan masalah diatas, dirumuskan suatu masalah yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu: Bagaimana cara penanggulangan sampah jajanan dalam lingkungan sekolah serta arti mengenai kebersihan dan manfaat kebersihan sekolah terhadap proses belajar mengajar.

1.5. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak dicapai dalam pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah dirumuskan. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah:

1. untuk membangkitkan kesadaran para siswa/siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

2. untuk memberikan pengarahan bahwa kebersihan lingkungan itu sangat penting bagi proses belajar mengajar.

3. untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan kebersihan dilingkungan sekolah.

4. untuk mengetahui kondisi kebersihan lingkungan SMAN 1 SAMPALI.

5. untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.

6. ntuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap siswa/i SMAN 1 SAMPALI

1.6. Manfaat penelitian

1. Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang kondisi kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1 SAMPALI dan pengaruhnya bagi siswa serta membuka wawasan pembaca tentang lingkungkungan yang baik untuk meningkatkan prestasi belajarsiswa.

2. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan manfaat kebersihan lingkungan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan bagi kalangan pelajar khususnya kalangan siswa mengenai latar belakang kebersihan sekolah.

4. Sebagai bahan referensi bagi para peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian penulis lebih lanjut.

5. Sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah berupa Skripsi.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pelaksanaan kebersihan disekolah

a. Kegiatan pembersihan harian

Kegitan ini dilakukan setiap hari kerja efektif pada waktu sebelum kegiatan pembelajaran di kelas di mulai, mulai jam 07.00 07.30 wib. Tujuannya untuk membersihkan ruang kelas dan halaman sekitar ruang kelas masing-masing, serta halaman sekitar kantor atau ruang lainnya yang berdekatan dengan kelas peserta didik.

b. Kegiatan pembersihan mingguan

Kegiatan ini diberi istilah Sabtu Bersih, yang dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran di kelas di mulai, mulai 07.00 07.30 wib. Program kegiatannya bersifat massal yang melibatkan peserta didik dan warga sekolah lainnya. Tujuannya untuk membersihkan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Khusus peserta didik, dalam kegiatan pembersihan tersebut di bagi berkelompok berdasarkan kelas, dan masing-masing kelompok membersihkan lingkungan atau halaman sekolah yang telah ditetapkan oleh pembina kebersihan. Dalam kegiatan ini, kadang kala peserta didik diminta membawa sabit, ember kecil dan alat kebersihan lainnya, tergantung keadaan lingkungan sekolah yang akan dibersihkan.

2.2. Permasalahan dalam membersihkan lingkungan sekolah

Beberapa kesulitan yang dialami dalam membersihkan lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:

1. setiap keluar istirahat sampah jajanan mulai banyak berserakan.

2. kurangnya kesadaran para siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah.

3. kurangnya fasilitas untuk membersihkan lingkungan sekolah terutama dalam membersihkan kamar mandi.

2.3. Pengaruh Kebersihan Terhadap Proses Belajar Mengajar

Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktiv, dimana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajartercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat digambarkan dengan, kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi juga mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung sehinggatimbul ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki sebuah lingkungan belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak timbul rasa semangat pada proses belajar mengajar dikarenakan lingkungan yang kotor dan tidak konduktif dan efektif.

2.4. Arti kebersihan lingkungan

kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.

kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.

Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Kondisi kebersihan di SMAN 1 SAMPALI

Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang mendorong kita untuk lebih bersemangat dalam proses kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu kebersihan lingkungan sekolah harus dijaga. Begitu pula dengan kebersihan lingkungan SMAN 1 SAMPALI yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi kebersihan SMAN 1 SAMPALI saat ini belum menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih. Masih banyak kita jumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Misalnya di kolong meja, kantin, dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata (tersembunyi). Padahal, tempat-tempat tersebut bukanlah tempat sampah.

Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan setiap hari senini, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa-siswi SMA Negeri 1 SAMPALI untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakan untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku agar bersih dari coretan-coretan yang tidak pantas untuk anak sekolah, mengunci ruang kelas pada saat jam istirahat berlangsung agar siswa dan siswi tidak makan dikelas yang menyebabkan kelas menjadi kotor, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggar.

Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebes dari sampah, indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih saja bisa kita jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja kelas yang baru saja dicat ulang, sampah- sampah kertas di kolong meja. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran siswa dan siswi SMAN 1 SAMPALI dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya tidak mempunyai rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.

3.2. Peran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah

Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi.

Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku dan tembok, siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi ketentuan di SMAN 1 SAMPALI. Dan juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas induk untuk masing-masing kelas, agar siswa dan siswi dapat menjaga kebersihan kelas induknya masing-masing. Diluar lomba kebersihan kelas induk tersebut, juga pihak sekolah membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggarnya.

Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan SMAN 1 SAMPALI ini adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.

3.3. Dampak Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Siswa/i.

Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa. Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan sekolah, khususnya pada lingkungan kelas. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.

Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru, dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan sekolah bisa dikatakan siswa tersebut ber IQ rendah.

Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.

3.4. Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih

Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:

Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.

Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda ataupun hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya.

Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah.

Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.

Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.

Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan

sekitar dan memberikan sanksi yang tegas badgi pelanggarnya. Memberi sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib kebersihan di sekolah

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang penulis pakai dalam membuat panelitian ini adalah penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable.

4.2. Subjek penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu kebersihan di lingkungan sekolah sehingga penulis mengadakan penelitian di lingkungan sekolah dan subjek penelitiannya adalah para siswa kelas XII IPA III.

4.3. Lokasi dan waktu penelitian penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sampali. waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2011.

4.4. Teknik pengumpulan data

Simple random sampling yaitu pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. juga dengan memberikan beberapa angket kepada naarsumber untuk diisi sesuai dengan jawaban dan pikiran masing-masing narasumber.

4.5. Teknik analisis data

Cara penulis dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu penulis mulai menghitung jumlah data, setelah itu penulis mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian, penulis menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, penulis menuangkannya dalam karya tulis ini.

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1. Validitas Data

- Jawaban narasumber dari angket yang penulis ajukan.

Berikut beberapa pertanyaan yang diberikan kepada subjek penelitian :

1. Menurut kamu apa yang dimaksud dengan kebersihan.

2. Apakah sekolah kita sudah bersih?

3. Apa yang perlu diperbaiki dari kebersihan sekolah kita?

4. Apa harus ada peraturan atau kebijakan baru untuk kebersihan sekolah kita?

5. Apa yang anda lakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita?

Berikut jawaban dari beberapa subjek penelitian :

A. Fatimah ( kelas XI IPA III )

Kebersihan adalah sebagian dari iman, kebersihan adalah kesehatan. menurut saya sekolah kita belum bersih dari sampah dan yang perlu diperbaiki adalah sampah-sampah yang berserakan dimana-mana sebaiknya dibuang pada tempatnya. kebijakan yang harus diberi kepada orang yang melanggar peraturan atau yang membuang sampah sembarangan yaitu dengan memberikan sanksi-sanksi yang setimbang.

berikut beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk menunjang kebersihan sekolah:

a) membuang sampah pada tempatnya.

b) selalu menjaga kebersihan lingkungan.

B. Hotnaida panjaitan ( kelas XI IPA III )

kebersihan merupakan awal dari kehidupan sehat, sebab jika lingkungan bersih pasti orang-orang yang didalamnya hidup sehat. Menurut saya sekolah ini kurang bersih, karena masih banyak sampah-sampah disekitar pekarangan sekolah yang masih berserakan. yang perlu diperbaiki yaitu penambahan tong sampah atau tempat sampah agar sekolah ini bisa semakin bersih dan saya juga berusaha untuk membuang sampah pada tempatya serta melakukan kegiatan piket.

C. Johana theresia ( kelas XI IPA III )

kebersihan merupakan sebagian dari iman juga mencerminkan kepribadian yang bersih dan jiwa yang bersih. Dan menurut saya, kebersihan itu sangat perlu dijaga dimanapun kita berada. sekolah kita memang sudah bersih, namun belum begitu maksimal kebersihannya. yang perlu diperbaiki dari kebersihan sekolah kita adalah banyaknya sampah yang masih berserakan. selain itu, fasilitas kamar mandi yang tidak maksimal dan ruangan-ruangan seperti perpustakaan , laboratorium. oleh karena adanya peraturan mungkin dapat membuat siswa-siswi semakin disiplin dan teratur dalam proses kebersihan sekolah. Yang saya lakukan secara pribadi yaitu harus memiliki kesadaran sendiri dalam proses kebersihan sekolah, karena kalau bukan kita yang peduli terhadap lingkungan sekolah siapa lagi.

D. Media selfiana ( kelas XI IPA III )

kebersihan adalah sebuah ungkapan yang menyatakan suatu kegiatan dalam menata dengan rapi dan bersih yang membuat sekiktarnya terlihat indah dan terasa nyaman. sekolah kita ini belum bersih. yang perlu diperbaiki yaitu menjaga lingkungan dengan cara membersihkannya setiap hari. kebijakan baru tentang kebersihan harus diterapkan dalam sekolah kita. misalnya membuang sampah pada tempatnya, mencabut rumput liar, dll

E. Rotua marni ( kelas XI IPA III )

kebersihan itu adalah bersih dari sampahsampah dan lingkungan-lingkungan sehat. sekolah kita ini belum bersih.yang perlu diperbaiki adalah sampah-sampah yang berserakan dihalaman, selokan bahkan diruang kelas. peraturan tentang kebersihan lingkungan sekolah memang harus ada. Kita harus membersihkan sampah-sampah yang berserakan, menyediakan tempat sampah yang layak.

F. Sri Artika ( XI IPA III )

kebersihan adalah sebagian dari iman, sesuatu yang dapat membuat kita sehat dan terbebas dari penyakit. sekolah ini kalau dilihat sepintas sudah bersih namun kalau dilihat secara mendalam masih belum bersih. kesadaran siswa-siswi diperlukan dalam upaya memperbaiki kebersihan lingkungan sekolah. peraturan sekolah juga harus ada, karena jika tidak ada peraturan sekolah kesadaran siswa-siswai tidak akan ada. yang saya lakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita ini adalah hanya membersihkan daerah kelas saja.

G. Diah ayu ( XI IPA III )

kebersihan itu sebagian dari iman. kebersihan itu menghindarkan kita dari penyakit. sekolah kita ini belum bersih. yang perlu diperbaiki yaitu jadwal piket yang harus lebih diperketat lagi. menurut saya peraturan atau kebijakan memang harus ada. yang harus dilakukan untuk menunjang kebersihan sekolah adalah dengan membuang sampah pada tempatnya dan mematuhi peraturan piket yang berlaku.

H. Nur asanah ( XI IPA III )

kebersihan itu sebagian dari iman. sekolah ini belum bersih. yang perlu diperbaiki dari sekolah ini adalah kebersihan kamar mandi. peraturan atau kebijakan memang harus ada. yang harus dilakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita adalah dengan mengajak teman-teman untuk bergotong-royong.

H. Febry cyntia ( XI IPA III )

kebersihan adalah bebas dari sampah-sampah sehingga tercipta lingkungan bersih dan indah. sekolah kita ini belum bersih, karena masih banyak sampah yang berserakan disekolah. perbaikan lingkungan sekolah memang perlu, peraturan tentang kebersihan memang harus ada. yang harus dilakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita adalah mengampanyekan buang sampah pada tempatnya.

I. Irma mahfuza ( XI IPA III )

kebersihan adalah bebas dari sampah dan penyakit. sekolah ini belum bersih dan belum terlepas dari sampah. peraturan atau kebijakan baru untuk kebersihan sekolah ini memang perlu dan yang harus dilakukan untuk kebersihan sekolah ini adalah dengan menjaga kebersihan.

J. Emelda thesalonika ( XI IPA III )

kebersihan adalah sebagian dari iman. sekolah kita belum bersih dan harus ada kebijakan baru tentang kebersihan sekolah ini. yang harus dilakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita ini adalah dengan membuang sampah pada tempatnya.

5.2. Pembahasan hasil penelitian

Pemilihan subjek penelitian

Populasi : Kelas XI IPA III

Sampel : Beberapa siswa

Variabel: Siswa

Analisis kesalahan subjek

noNama narasumber NilaiTingkat kesalahan

1Fatimah9010%

2Hotnaida Panjaitan 8515%

3Johana Theresia 9010%

4Media Selfiana 8515%

5Rotua Marni8515%

6Sri Artika8020%

7Diah Ayu8020%

8Nur Asana Warda9010%

9Febry Chyntia7525%

10Irma Mahfuza7525%

11Emelda Thesalonika 7525%

Frekuensi nilai

NilaiFrekuensi

90-1003

80-905

70-803

60-70

50-60

0-50

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kondisi kebersihan SMAN 1 SAMPALI masih tergolong belum sepenuhnya bersih bersih, karena masih ditemukan sampah-sampah di dalam kelas.

Kebanyakan siswa masih berlaku acuh-tak acuh terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini bisa dilihat dari coretan-coretan di bangku sekolah, dan dinding-dinding sekolah.

Masih kurangnya tingkat kesadaran akan pentingnya kebersihan di kalangan siswa/I SMAN 1 SAMPALI.

6.2 Saran

Menegakkan peraturan piket di kelas masing-masing

Mengadakan jumat bersih dan dilombakan kebersihan kelas induknya masing-masing

Menindak atau member sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang mengotori lingkungan sekolah

Menjaga penyediaan sarana kebersihan (sapu, kemoceng, lap) di setiap kelas

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187

http://www.google.com

INDEKS

belajar mengajar 5

data 9, 10, 11

kebersihan lingkungan sekolah 4, 5, 6, 7.

subjek 14

sekolah 4, 7, 8

SMA NEGERI 3

Banda Aceh

Kebersihan Lingkungan SMAN 3 Banda Aceh

Disusun oleh :

Cut Iza Yurista

Dedek Faradila

Fadhil Ismi

M. Ridha Aulia

Ria Zulfani

Ridha Akbar

Ziza Zavara

XII IA 1

Tugas penjaskes Di SMAN 3 Banda Aceh tahun 2010 pada akhir semester 1 kelas 3

Daftar Isi

Kata Pengantar (i)

1. Bab I Pendahuluan 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 2

1.3. Tujuan Masalah 2

1.4. Manfaat Penelitian 2

2. Bab II Kajian Pustaka 3

2.1. Pengertian Kebersihan 3

2.2. Pengaruh kebersihan terhadap pross belajar mengajar 4

2.3. Upaya menciptakan sekolah yang bersih 4

3. Bab III Metode Penelitian 5

3.1. Metode Penelitian 5

3.2. Subjek Penelitian 6

3.3. Pendekatan Penelitian 6

4. Bab IV Hasil wawancara 6

4.1. Hasil Wawancara 6

4.2. Kesimpulan 9

4.3. Kondisi kebersihan di SMAN 3 Banda Aceh 9

4.4. Peran siswa dalam menjaga kebersihan sekolah 11

4.5. dampak kondisi lingkungan sekolah terhadap siswa/i SMAN3 12

5. Bab V Penutup 13

5.1. Kesimpulan 13

5.2. Saran 14

Daftar Pustaka 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT semoga rahmat dan keselamatan dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan umatnya.

Guna menunjang program semester ganjil, meningkatkan mutu pendidikan dan mendorong minat baca siswa/I SMAN 3, penyusun telah menyelesaikan makalah yang berjudul Kebersihan Lingkungan sekolah SMAN 3 Banda Aceh

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapat sumber yang bermutu dan dapat menggugah keingintahuan siswa pada mata pelajaran Lingkungan Hidup. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing kamio serta teman-teman sekalian.

Namun demikian, penyempurnaan akan tetap kami lakukan pada makalah kami yang selanjutnya. Kritik maupun saran akan kami terima dengan baik demi bermanfaatnya makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam ikut serta mencerdaskan Nusa dan Bangsa.

Banda Aceh, Desember 2010

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering kita dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga dengan lingkungan sekolah. Kebersihan lingkungan sekolah juga harus kita jaga.

Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalah tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan atau kurangnya kesadaran terhadap pentingnya kebersihan. Padahal Faktor kebersihan adalah salah satu faktor yang memicu semangat belajar siswa. Kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Konsentrasi dari otak tidak terlepas dari lingkungan. Jika lingkungan bersih, maka dapat meningkatkan konsentrasi kerja otak sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar. Begitu juga sebaliknya, jika lingkungan kotor maka dapat menurunkan konsentrasi kerja otak sehingga prestasi belajar akan menurun juga. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memberi judul Kebersihan Lingkungan Sekolah SMAN 3 Banda Aceh

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana kondisi Kebersihan Lingkungan SMAN 3 Banda Aceh?

b. Bagaimanakah peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan

sekolah?

c. Bagaimana pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap

siswa/i SMAN 3 Banda Aceh?

1.3 Tujuan Masalah

a. Untuk mengetahui kondisi kebersihan lingkungan SMAN 3 Banda Aceh.

b. Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan

sekolah.

c. Untuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap

siswa/i SMAN 3 Banda Aceh.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang kondisi kebersihan lingkungan sekolah SMAN 3 Banda Aceh dan pengaruhnya bagi siswa serta membuka wawasan pembaca tentang lingkungkungan yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kebersihan

kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindaha tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.

kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu,

sampah, dan bau.

Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan

berbagai sarana umum.

2.2 Pengaruh Kebersihan Terhadap Proses Belajar Mengajar

Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktiv, dimana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajartercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat digambarkan dengan, kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi juga mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung sehinggatimbul ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki sebuah lingkungan belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak timbul rasa semangat pada proses belajar mengajar dikarenakan lingkungan yang kotor dan tidak konduktif dan efektif.

2.3 Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih

Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:

Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.

Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda ataupun hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya.

Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga

kebersihan sekolah.

Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan

sekitar.

Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.

Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan

sekitar dan memberikan sanksi yang tegas badgi pelanggarnya.

Memberi sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib kebersihan di sekolah

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dimana dalam penelitian ini kami menjelaskan pengaruh kebersihan sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMAN 3 Banda Aceh. Pengambilan data dengan cara observasi dan wawancara pada siswa untuk mengetahui kondisi dan pengaruh kebersihan lingkungan sekolah SMAN 3 Banda Aceh. Dari hasil observasi dan wawancara tersebut kami akan mencari pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap prestasi siswa SMAN 3 Banda Aceh.

3.2 Subjek Penelitian

Populasi : SMAN 3 Banda Aceh

Sampel : Siswa/I SMAN 3 Banda Aceh

Variabel: Siswa

3.3 Pendekatan Penelitian

a. Data Kualitatif

Dalam penelitian ini data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan tentang kondisi dan pengaruh kebersihan lingkungan sekolah SMAN 3 Banda Aceh dengan terperinci agar pembaca karya tulis ini dapat memahami kaitan

Bab IV

Hasil Penelitian

4.1 Hasil Wawancara

tersebut.

Berikut beberapa pertanyaan yang diberikan kepada siswa-siswi SMAN 3 Banda Aceh :

1. Menurut kamu apa yang dimaksud dengan kebersihan.

2. Apakah sekolah kita sudah bersih?

3. Apa yang perlu diperbaiki dari kebersihan sekolah kita?

4. Apa harus ada peraturan atau kebijakan baru untuk kebersihan sekolah kita?

5. Apa yang anda lakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita?

Berikut jawaban dari beberapa siswa dan siswi SMA N 3 Banda Aceh :

M.Fadhil Achyari ( Kelas XII-IA-1 Ketua Sekbid Osis 2009/2010)

Kebersihan menurut saya yaitu sesuatu yang enak dilihat dipandang dan dirasakan. Kalo dibandingin dengan sekolah-sekolah lain sekolah kita ini sudah cukup bersih. Kalo yang perlu diperbaiki dari kebersihan di sekolah kita yaitu dari para siswa itu sendiri maupun dari penghuni-penghuni sekolah agar mangerti akan pentingnya kebersihan. Kalau untuk membuat kebijakan baru tentang kebersihan di sekolah, saya rasa tidak perlu karena para penghuni sekolah termasuk di dalamnya siswa - siswi, guru dan lainnya sudah mengerti akan tentang kebersihan. Sebagai seorang pelajar Yang saya lakukan untuk menunjang kebersihan di sekolah kita yaitu mengganti pemakainan tisu dengan sapu tangan, Mengurangi produksi sampah plastik.

Devi Aulia Rachmayati (Siswa Kelas XII-IA-1)

Menurut saya kebersihan itu adalah dimana tempat bagi saya sendiri bisa nyaman dan bebas dari segala polusi serta semua barang-barang di depan saya tersusun dengan rapi. Ya kalu menurut saya sudah cukup bersih karena sudah banyak pepohonan yang ditanam di sekolah kita itu membuat sekolah kita lebih sejuk dan terlihat indah. Mungkin ya yang perlu diperbaiki dari sekolah kita tercinta ini adalah saluran got yang berada di dekat kantin segar mohon diupayakan supaya tidak sependek itu karena terlihat jijik. Untuk kebijakan baru di sekolah kita saya rasa tidak ada. Yang saya lakukan adalah mengurangi pemakaian sampah plastik, dan selalu buang sampah pada tempatnya, serta saya tidak akan membuang sampah dalam laci karena itu akan jadi sarang nyamuk.

Sarah Ramadhayani (Siswa Kelas XII-IA-4)

Menurut aku tu kebersihan Adalah suatu tempat yang tidakbanyak hal-hal yang jorok atau kotor. Untuk sekolah kita sendiri saya rasa belum bersih karena di rata-rata semua kelas SMAN 3 belum adanya tempat Sampah. Dan yang harus diperbaiki adalah banyaki tong sampahnya agar para siswa maupun siswi tidak membuang sampah sembarangan, di kantin-kantin menyediakan tempat duduk yang nyaman. Untuk membuat peraturan baru saya rasa tidak perlu sekolah kita sudah cukup baik kok. Yang saya lakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita dalah dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, terus sama-sama menjaga fasilitas yang telah disediakan oleh sekolah.

Nazran Nailufar (Kelas XII-IA-1 Bendahara Umum Osis 2009/2010)

Menurut saya kebersihan adalah Adalah ketika sekolompok masyarakat atau perorangan peduuli dan mau memperhatikan keadaan sekitar supaya terbebas dari sampah, polusi, maupun hal kecil lainnya. Kalau menurut pendapa saya Kebersihan itu belum mutlak jadi sampai kapanpun kita harus menjaga kebersihan di sekolah kita secara rutin agar kebrsihan di sekolah tetap terjaga. Yang perlu diperbaiki dari sekolah kita saya rasa yang pertama Seluruh penghuni SMAN 3 Banda Aceh maupun tamu atau yang melakukan aktivitas di sekolah SMAN 3 Banda Aceh mau bersama-sama menjaga lingkunag di sekolah kita. Yangkedua pihak sekolah harus menyediakan tempat-tempat sampah di tempat yang lebih efektif yang dapat dijangkau oleh siswa dengan mudah. Yang ketiga menyediakan papan seruan untuk menjaga kebersihan di sekolah. Kalo untuk peraturan dalam porsi saya sebagai seorang siswi kita melihatnya harus tetap punya program baru agar siswa terus termotivasi untuk menjaga kebersihan lingkungan SMAN 3 banda Aceh. Yang saya lakuakn untuk kebersihan di sekolah kita adalah dimulai dari diri sendiri dulu seperti membuang sampah pada tempatnya, mengingatkan teman-teman agar buang sampah pada tempatnya dan pembakaran sampah di sekolah jangan sampai mengganggu aktivitas belajar siswa karena siswa bisa terserang penyakit dan tidak fokus dalam pelajaran.

4.2 Kesimpulan

Dari beberapa siswa yang kami wawancarai seudah sebagian besar memiliki kesadaran terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan SMAN 3 banda Aceh maupun di luar sekolah. Dan teman-teman yang kami jumpai untuk kami wawancarai memiliki ide-ide yang sangat briliant untuk menunjang kebersihan di sekolah SMAN 3 Banda Aceh.

4.3 Kondisi kebersihan di SMAN 3 Banda Aceh

Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang mendorong kita

untuk lebih bersemangat dalam proses kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu kebersihan lingkungan sekolah harus dijaga. Begitu pula dengan kebersihan lingkungan SMAN 3 Banda Aceh yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi kebersihan SMAN 3 Banda Aceh saat ini belum menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih. Masih banyak kita jumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Misalnya di kolong meja, kantin, dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata (tersembunyi). Padahal, tempat-tempat tersebut bukanlah tempat sampah.

Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan setiap hari senini, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa-siswi SMA Negeri 3 Banda Aceh untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakan untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku agar bersih dari coretan-coretang yang tidak pantas untuk anak sekolah, mengunci ruang kelas pada saat jam istirahat berlangsung agar siswa dan siswi tidak makan dikelas yang menyebabkan kelas menjadi kotor, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggar.

Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebes dari sampah, indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih saja bisa kita jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja kelas yang baru saja dicat ulang, sampah- sampah kertas di kolong meja. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran siswa dan siswi SMAN 3 Banda Aceh dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya tidak mempunyai rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.

4.4 Peran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah

Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi.

Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku dan tembok, siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi ketentuan di SMAN 3 Banda Aceh. Dan juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas induk untuk masing-masing kelas, agar siswa dan siswi dapat menjaga kebersihan kelas induknya masing-masing. Diluar lomba kebersihan kelas induk tersebut, juga pihak sekolah membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggarnya.

Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan SMAN 3 Banda Aceh ini adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.

4.5 Dampak Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Siswa/i SMAN 3

Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa. Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan sekolah, khususnya pada lingkungan kelas. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.

Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru, dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan sekolah bisa dikatakan siswa tersebut ber IQ rendah.

Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kondisi kebersihan SMAN 3 Banda Aceh masih tergolong belum sepenuhnya bersih bersih, karena masih ditemukan sampah-sampah di dalam kelas.

Kebanyakan siswa masih berlaku acuh-tak acuh terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini bisa dilihat dari coretan-coretan di bangku sekolah, dan dinding-dinding sekolah.

Masih kurangnya tingkat kesadaran akan pentingnya kebersihan di kalangan siswa/I SMAN 3 Banda Aceh

5.2 Saran

Menegakkan peraturan piket di kelas masing-masing

Mengadakan jumat bersih dan dilombakan kebersihan kelas induknya masing-masing

Menindak atau member sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang mengotori lingkungan sekolah

Menjaga penyediaan sarana kebersihan (sapu, kemoceng, lap) di setiap kelas

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187