better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan...

16
betterlife Inspiring - Share - Journey - Life Changing magazine Edisi Maret 2014 Disaster Responses: Membantu Korban Bencana Kelud

Transcript of better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan...

Page 1: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

betterlifeInspiring - Share - Journey - Life Changing

magazineEdisi Maret 2014

Disaster Responses:

Membantu Korban Bencana Kelud

Page 2: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Contents

3. Partner’s Update 4. Akibat Letusan Gunung Kelud, 8 Hari Tidur di Emperan Sekolah6. Peggy Putri: A Journey to NTT9. Merawat Roi dan Ganesha10. Sungguh Mujizat Opelina bisa Hidup16. News: Kursus Komputer Anak-Anak Nabire17. News: Study Tour ke Pabrik Tahu

Publisher Solver Media Production Country DirectorPs. Yoanes Kristianus

Executive DirectorHenny Kristianus

Graphic Designer Jemi Ngadiono Photographers Jemi Ngadiono Editor ProofreaderMarcianus Matheus Juanita Tantama Production Coordinator Adolf Rahman Silubun

Dukung kami melalui doa, menjadi volunteer atau berdonasi :A.n Yayasan Tangan Pengharapan

BCA - 0653090096 Hubungi kami di : +6221 71 336 337

atau kunjungi website kami di www.tanganpengharapan.org

www.tanganpengharapan.org

How to Donate?

Page 3: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Partner’s Update:

W aktu berpacu memasuki bulan Maret 2014, bersyukurlah anda tidak me-laluinya dengan sia-sia, karena bersama-sama kita telah memberikan

karya-karya nyata bagi negeri Indonesia tercinta:

Bencana alam yang berkesinambungan terjadi di berbagai titik Indonesia, na-mun berkat dukungan para partners. Bersama kita telahmenolong korban banjir di Jakarta, Manado, Pati & korban gunung Sinabung dan Kelud , tepatnya di desa Kebon Rejo Kediri - Jawa Timur dengan menyalurkan peralatan mandi, sabun cuci, pakaian dalam anak-anak dan dewasa, seragam sekolah, susu, makanan siap saji, air minum dan obat-obatan.

Pada tanggal 24 - 28 February 2014 lalu kami mengunjungi Feeding and Learn-ing Centers di Timor Tengah Selatan dan Kolbano - NTT dengan membagikan 450 paket peralatan mandi (sabun, shampo, sikat gigi & odol) untuk anak-anak di TTS dan 50 bola kaki serta sepatu bola untuk anak-anak yang tergabung dalam YTP - OFU Football Club di Desa Ofu - Kolbano.

Oleh anugerah Tuhan, kami membuka Feeding and Learning Center yang baru di Kota Baru, Sumba Timur yang menyediakan makanan bergizi dan pendidikan bagi 50 anak pemulung di Waingapu, selain dari 65 anak yang telah tergabung di Feeding and Learning Center Mauhau, Waingapu.

Pengobatan dan Operasi Katarak akan kembali diadakan bagi masyarakat pedal-aman Nusa Tenggara Timur pada pertengahan bulan Maret 2014 ini.

Terima kasih telah menjadi tangan pengharapan bagi bangsa kita tercinta Indo-nesia. Kepedulian anda telah memberikan jawaban yang sangat nyata dalam hidup mereka.

Together we live a better life!

Yoanes & Henny Kristianuswww.tanganpengharapan.org

Page 4: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Better Life I 4 I Maret l 2014

Akibat Letusan Gunung Kelud, 8 Hari Tidur di Emperan SekolahGunung Kelud mulai meletus dan mengeluarkan ratusan ribu ku-bik material vulkanis, Kamis (13/2/2014) sekitar pukul 23.00. Suara ledakannya sangat dahsyat, terdengar hingga di Kota Kediri yang berjarak 45 km dari kubah lava. Sementara itu, ribuan warga di le-reng Kelud memadati jalan menuju tempat evakuasi. Mereka dari beberapa desa Kebon Rejo Pare. Untuk saat ini, warga korban ben-cana di tempatkan di gedung sekolah SLTP Brawijaya Kepung Timur – Kediri Jawa Timur.

Page 5: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Better Life I 5 I Maret l 2014

Akibat Letusan Gunung Kelud, 8 Hari Tidur di Emperan Sekolah

A da 211 KK 800 Jiwa mengungsi di ge-dung sekolah ini. Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Salah satu pengungsi

itu adalah Mbok Ida. Wanita berumur 84 tahun ini adalah korban letusan gunung Kelud. Saat ini ia tinggal di pengungsian Kepung Timur. Dia berasal dari desa Kebon Rejo dusun Telag Rejo Kediri.

Sudah 8 hari ia mengungsi. Dengan ke-adaan pengungsian yang penuh, ia tak mendapatkan tempat tidur. Terpaksa ia tidur di emperan sekolah. Mbok Ida tidak memiliki pekerjaan tetap. Ia hanya buruh lepas yang kadang di gaji Rp 15.000,- se-hari. Ladang pun tak punya, hanya sepetak tanah dengan gubug yang kini ambruk peninggalan suaminya.

Tinggal di pengungsian membuat Mbok Ida stress, tak tahu mau berbuat apalagi. Setelah bencana, kehidupannya pasti akan semakin berat. Rumah gubugnya yang am-bruk harus segera diperbaiki. Ia tak punya cukup uang. Mbok Ida hanya bisa berdoa semoga kelak Tuhan mengirimkan ber-katnya untuk membantu memperbaiki rumahnya melalui orang lain.

Begitulah keadaan korban bencana letu-san gunung Kelud yang sangat mempri-hatinkan. Mereka butuh uluran tangan kita. Pada Rabu 19 Februari 2014, Tan-gan Pengharapan turun tangan untuk membantu korban Kelud di desa Kebon Rejo Kediri dengan menyalurkan 211 paket peralatan mandi, pakaian dalam pria dan perempuan untuk pengungsi di posko Kepung Timur Kediri Keceriaan terpancar dari raut wajah mereka, ke-tika membuka paket yang berisi pakaian dalam yang mereka sangat perlukan. Setelah bencana usai Tangan Penghara-pan akan kembali membantu korban gu-nung kelud ini dengan program pember-dayaan masyarakat agar mereka dapat keluar dari kesulitan hidup akibat ben-cana alam Gunung Kelud.

Page 6: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Better Life I 6 I Maret l 2014

P ertama menginjakkan kaki di Kupang, rasanya saya ingin melompat-lompat kegirangan. Sudah 1 tahun lebih saya

bermimpi dapat menginjak tanah NTT. Mendengar dan meli-hat foto-foto betapa indahnya NTT membuat saya sangat ingin berkunjung dan melihat sendiri.

Peggy Putri:A Journey to NTT

Page 7: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Better Life I 7 I Maret l 2014

Sinar matahari dan udara pinggir pantai me-nyambut kehadiran saya di Kupang. 5 jam berikutnya selama berkendara menuju kabu-paten Amanuban Timur tak habis-habisnya saya terkagum-kagum atas lukisan Tuhan di negeri ini. Pantai dan laut terhampar menya-pa manis, hijaunya bukit-bukit dan gunung seperti memeluk erat. Setelah 3 jam dalam perjalanan nyaman dan mulai saatnya menikmati guncangan; jalan beraspal habis dan berganti dengan jalan berbatu dan pasir. Namun ha itu tidak membuat saya berhenti terkagum-kagum sampai tiba di Center Yayasan Tangan Peng-harapan di dusun Taehue, desa Mnela Anen, Amanuban Timur, NTT. Sambutan manis dari para staff YTP membuat saya benar-benar merasa seperti di rumah sendiri. Saya melu-ruskan kaki setelah 3 jam di pesawat dan 5 jam perjalanan dengan mobil, lelah tapi tak sabar untuk menanti esok hari. Menatap lan-git di sini begitu berbeda dengan di Jakarta. Bintang-bintang memenuhi langit. Belum pernah saya melihat bintang begitu banyak sebelumnya. Dinginnya air saat mandi sung-guh menggigit tapi sungguh menyegarkan. Menikmati matahari pagi, kicau burung dan sapaan udara segar dengan segelas teh hangat, saya menyapa anak-anak yang berja-lan ke sekolah di samping YTP center. Mereka menyambut ceria. Terkejut saya saat staff YTP memberitahu di antara anak-anak itu ada anak-anak yang berjalan 7km dari rumahnya. Mereka masih bisa tersenyum dan semangat masuk seko-lah, dibandingkan kami di Jakarta hanya jarak 1-2 km saja naik mobil atau motor.

Seluruh staff YTP sibuk dengan per-siapan peresmian School of Eve dan House of Micah. Senang rasanya bisa turut membantu walau sedikit. Saat tua-tua adat dan para pejabat pemer-intahan setempat hadir, saya sempat bingung karena tidak menyangka akan ada acara resmi seperti ini. Upacara penerimaan secara adat cukup menyentuh saya. Walau sangat seder-hana dan singkat, hal ini sangat pent-ing untuk saya dan seluruh team YTP untuk dapat diterima di setiap dusun dan desa di mana kami membuka feed-ing center dan sekolah. Diterima be-rarti kami menjadi bagian dari keluarga dan itu sungguh memudahkan kami berkomunikasi dengan masyarakat. Ibu -ibu desa memperagakan bagaima-na memproses buah kapas menjadi benang hingga menjadi kain tenun. It’s a jaw dropping moment! Proses yang rumit, perlu kesabaran, ketelitian dan kreativitas yang luar biasa. Tentu hasilnya menakjubkan. Saya mengerti sekarang kenapa harganya tinggi. Yang membuat saya bingung orang-orang Ja-karta rela membayar mahal untuk baju produksi massal pabrik hanya karena merk atau nama designer terkenal, se-dangkan untuk kain tenun yang dibuat dengan tangan dan hati selalu dibilang terlalu mahal.

Page 8: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Better Life I 8 I Maret l 2014

Hari ke-2 ini saya mengunjungi 3 lokasi feed-ing center: Desa Tliu, Dusun Tuapene dan Desa Telukh. Di setiap lokasi kami diterima secara adat oleh tua-tua. Kami membagi-kan bingkisan perlengkapan mandi pada anak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi. Saya mengajar anak-anak mengenai cara mandi, sikat gigi dan cuci tangan yang benar. Menyenangkan sekali. Mereka bersemangat mendengarkan, mau mem-praktekkan dan menghafalnya. Hal men-cuci tangan saya belajar dari anak saya dan sehari-hari kami melakukannya di rumah. Saya tidak menyangka hal sederhana sep-erti itu ternyata penting untuk anak-anak disini karena keterbatasan pengetahuan mereka akan kebersihan. Kembali dari Desa Tliu ke Mess YTP men-jadi tantangan menegangkan untuk saya, setelah hujan lebat mengguyur hingga membuat jalanan yang sudah rusak parah berlumpur. Kami lalui tanjakan dan tu-runan terjal lengkap dengan kabut tebal yang menghalangi jarak pandang. Keluarga saya menyebut saya adrenaline junky. Saya sangat suka dengan roller coaster dan olah raga menantang. Tapi di perjalanan ini hati saya sempat ciut, terutama di jalan menan-jak yang setengah jalannya telah anjlok ke jurang hingga hanya bisa 1 mobil lewat dan ban mobil kami sempat slip di lumpur. Saya berdoa lebih kuat selama perjalanan.

Malam hari, sementara tua-tua dan orang-orang penting desa berkumpul untuk berdiskusi dengan para pemimpin YTP, saya mengajar ibu-ibu mengenai cara memasak yang benar, makan yang benar dan hidup sehat. Di sini saya mengerti betapa sulitnya merubah kebiasaan dan pola pikir masyarakat akan suatu hal wa-lau mereka tahu perubahan itu untuk ke-baikan mereka sendiri. Perlu bimbingan selanjutnya untuk memutus kebiasaan buruk yang lama dan membiasakan diri dengan kebiasaan yang baik. Untunglah waktu saya praktekkan memasak seder-hana mereka cukup antusias. Semoga apa yang saya bagikan bisa membawa kebaikan untuk mereka, terutama anak-anak di Centey YTP. Hari ke-3 kami mengunjungi 3 Feeding Center yang cukup jauh dari Mess YTP: Desa Ofu, Babuin dan Oeleu di Kabu-paten Kolbano. Hampir 4 jam perjalanan ke desa terdekat. Pemandangan selama perjalanan kembali membuat saya ter-kesima.

Page 9: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Better Life I 9 I Maret l 2014

Hamparan ladang-ladang jagung, pohon alpukat dan pohon asam tersebar di ping-gir hutan. Pohon aren dan kelapa menjulang tinggi. Bahkan batu-batu tebing dan bukit kapur terlihat anggun mempesona. Semua itu membuat saya bertanya-tanya, mengapa di negeri yang alamnya begitu kaya ini hidup masyarakat termiskin se-Indonesia? Banyak yang bisa tumbuh di atas tanahnya. Minyak, nikel, mangan ada di dalam tanahnya. Sejauh mata memandang terhampar keindahan alamnya. Pertanyaan ini sungguh mengusik pikiran saya.

Kembali bertemu anak-anak di feed-ing center sangat menyenangkan. Kami membagikan bola sepak dan sepatu bola untuk anak-anak di Ofu. Melihat senyum lebar dan mata berseri-seri mereka saat menerima, sungguh menghangatkan hati. Saya mengerti sekarang mengapa YTP melakukan semua ini. Senyum anak-anak ini akan selalu berbekas di hati saya.

Kami kembali ke Kupang. Itulah hari ter-akhir saya di NTT, menikmati deburan ombak di tepi pantai, merenungkan 3 hari luar biasa yang saya jalani bersama Yayasan Tangan Pengharapan. Semua yang saya lihat dan alami membuat saya berpikir, apa lagi yang bisa saya buat un-tuk negeri ini? Walau terpisah ribuan ki-lometer, mereka adalah saudara-saudari saya. Saya belum bisa lakukan hal besar, tapi saya yakin sekecil apapun kontribusi akan membawa perubahan. Such a life changing experience ! Till we meet again NTT !

Page 10: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Better Life I 10 I Maret l 2014

Kesaksian Anak Nabire

Opelina, 11, adalah seorang anak di pedalaman Papua. Kedua orang tuanya sudah meninggal sejak ia masih berumur 4 Tahun. Hampir setahun dia diurus oleh kakak tertua yang berusaha menafkahi enam bersaudara yatimi piatu ini. Opelina ditemukan salah serorang guru tim Pesat di Pogapa dan Opelina pun dibawa untuk tinggal bersama anak-anak lainnya diasrama TK Pogapa. Kemudian Opelina selanjutnya turun ke YTP Nabire untuk melan-jutkan sekolah SD.

SUNGGUH MUJIZAT OPELINA BISA HIDUP !!!

Page 11: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Better Life I 11 I Maret l 2014

Awan seolah-olah tidak mau beranjak dari Papua siang itu. Pak Kalvin salah seorang guru dari tim Pesat yang berada di pedala-man Pogapa berjalan menyusuri kampung Engganengga. Ia tidak penrah mnyangka sama seklai akan melewati sebuah honai dan melihat ada enam orang anak di dalam rumah sedang dengan lahapnya makan ubi dan daun singkong dalam honai sempit beru-kuran 2 x 2 meter tanpa ventilasi udara dan pengap.

“Kamu makan sendiri saja. Memang orang tua kamu di mana?” Tanya pak Kalvin. Keenam anak itu hanya dudk terdiam, menunduk. Lalu salah seorang dari anak-anak itu berkata, “Kami sudah tidak punya orangtua lagi. Bapa dan ibu sudah dipanggil pulang ke surga oleh sang Pencipta. Bapa meninggal karena sakit malaria tropika+4 yang sudah lama diderita, sedangkan di kampung ini ti-dak ada satupun puskesmas untuk ber-obat.” Ketika ayahnya, Filemon Bagau terserang sakit, beliau tidak sempat dibawa ke rumah sakit untuk berobat. Sedangkan ibunya, Maria Miagoni me-ninggal karena sakit malaria juga waktu berkujung ke Timika untuk berobat.

Keluarga ini tinggal dalam honai yang sama sekali tidak layak untuk tempat tinggal. Di honai yang mereka tempati ini terdapat ruang tidur, dapur, dan WC yang menjadi satu dalam satu ruangan.

Page 12: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Mau tidak mau, keadaan akhirnya mem-buat mereka berenam terpisah tempat tinggalnya. Opelina yang dibawa oleh pak Kalvin tinggal di asrama Pogapa, sekarang sudah berada bersama Yayasan Tangan Pengharan Nabire dan tinggal di asrama Gilgal Pesat. Kakak tertua Opelina, Yuli sudah menikah dan tinggal bersama ke-laurganya yang baru. Sedangkan saudara-saudaranya yang lain tinggal di kota-kota yang berlainan. Ada yang tinggal di Timi-ka, di Jayapura dan di Nabire.Andaikan saja Opelina tidak bertemu den-gan guru dari PESAT tersebut, mungkin nasib Opelina tidak akan jauh berbeda dengan yang dialami kedua orang tuanya yang sudah mendahuluinya. Mungkin juga hidupnya tidak akan menjadi lebih baik. Sekarang Opelina yang sudah duduk di kelas IV Sekolah Dasar ini terlihat ceria dalam mengikuti pelajaran demi pelajaran di sekolah. Keinginannya untuk menjadi guru dapat terwujud jika ada orang-orang yang bersedia memberikannya dukun-gan baik doa maupun materil. Mari kita investasikan apa yang menjadi hak dan bagian dari Opelina demi masa depannya yang lebih cerah. WensiPongkorung

Tidak adanya ventilasi juga membuat sirkulasi udara tidak berjalan baik se-hingga pernapasan mereka menjadi tidak. Akibatnya mereka sering terkena penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Ubi dan singkong yang mereka makan itu merupakan hasil pemberian dari tet-angga yang ada di sekitar mereka, karena saudara mereka tinggal di kampong sebe-lah yang sangat jauh letaknya. Kakaknya yang tertua, Yuli, juga berusaha untuk mencukupi kebutuhan makan keluarga yang banyak ini. Tapi apa daya, dia sendiri tidak mampu untuk mencukupi kebutu-han mereka berenam. Melihat keadaan seperti itu, singkat cerita, akhirnya pak Kalvin membawa si bungsu Opelina untuk tinggal di asrama Pogapa dan sekolah TK di sana.

Better Life I 12 I Maret l 2014

Page 13: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Bantuan Korban Erupsi Kelud

Peresmian House of Micah dan School of Eve

Bencana alam yang berkesinambungan terjadi di berbagai titik Indonesia, namun berkat dukungan para partners, Tangan Pengharapan hadir di setiap daerah korban bencana untuk membantu mengurangi beban penderitaan beberapa saudara-saudari kita den-gan menjawab kebutuhan mendesak yang dibutuhkan di tempat-tempat pengungsian. Bersama kita telah menolong korban banjir di Jakarta, Manado, Pati & korban gunung Sinabung dan Kelud , tepatnya di desa Kebon Rejo Kediri - Jawa Timur dengan meny-alurkan peralatan mandi, sabun cuci, pakaian dalam anak-anak dan dewasa, seragam sekolah, susu, makanan siap saji, air minum dan obat-obatan.

Pada tanggal 25 Februari 2014 silam, Tangan Pengharapan meresmikan gedung House of Micah yang digunakan untuk menampung anak-anak korban KDRTdan School of Eve, tempat masyarakat NTT mengembangkan ketrampilan di Timor Tengah Selatan, NTT.

Page 14: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Better Life I 14 I Maret l 2014

Bulan Februari anak-anak YTP Nabire mendapat training tambahan selain belajar di sekolah. Mereka mengikuti kursus komputer yang dijadwalkan akan berlangsung selama 3 bulan. 3 bulan pertama ini (Februari-Mei) kegiatan kur-sus akan diikuti oleh 60 anak dan diajar oleh 4 orang tutor/guru pendamping. Anak-anak sangat antusias memulai ke-giatan tambahan ini karena biasanya di sekolah sebagian besar mereka hanya mendapatkan teori mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) dan praktenya pun hanya seskali saja. Tapi untuk kegiatan

kursus ini anak-anak benar-benar melakukan praktek seperti dalam modul yang sudah di-siapkan. Mereka hanya melihat contoh yang diberikan tutor di slide proyektor LCD kemu-dian anak-anak mempraktekkan perlahan-lahan di komputer masing-masing. Mereka diberi kesempatan untuk mencoba berulang ulang sampai benar-benar bisa.Laboratoriun Komputer Sekolah Dasar Pesat Nabire memiliki 15 Buah PC, 1 buah Proyektor LCD, UPS untuk stabilizer tiap PC mencegah listrik PLN naik turun. Guru pembimbing se-banyak 4 orang termasuk koordinator Training Center Nabire. Masing-masing guru bertang-gung jawab atas 15 orang anak untuk kursus sampai semua modul pembelajaran selesai. Untuk tahapan awal dua minggu pertama ke-giatan kursus, anak-anak disuruh mengusai keyboard dan mouse sebagai hardware yang penting dalam mengetik dan mengedit. Den-gan sabar para tutor mengajar anak-anak dan membimbing mereka sampai mereka benar benar bisa menguasai dan menggunakan key-board dan mouse ini.Direncanakan setelah selesai kursus ini, anak-anak sudah bisa mandiri dalam mengetik dan mengedit dokumen dan bisa mencetaknya sendiri.WensiPongkorung

Kursus Komputer Anak-anak Center YTP di Nabire

Page 15: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Kesaksian dari Center Jakarta

Better Life I 15 I Maret l 2014

Jalan jalan keluar kota dengan bus meru-pakan rekreasi yang menyenangkan, apa lagi kalau bersama-sama dengan teman se-asrama dan satu sekolah. Matahari pagi sudah mulai menerobos dedaunan ketika bis yang mengantar anak-anak sekolah berhenti pada sebuah pabrik pembuat tahu yang letaknya di pinggir kota Nabire yang berjarak 25 km dari sekolah.Seketika sampai di lokasi pabrik tahu, anak-anak segera turun dari bis masing masing. Betapa senangnya melihat anak-anak yang antusias untuk belajar di luar sekolah. Di sana mereka bersama guru-guru melihat lihat lokasi yang indah dan memperhatikan alat-alat yang dipergunakan di pabrik pem-buat tahu ini. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya kepada buruh-buruh pabrik yang tengah mengolah tahu, anak-anak tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Satu per satu su-dah menyiapkan pertanyaan yang memang sudah dipersiapkan dari sekolah.

Terdengar anak-anak bertanya mulai dari bahan baku untuk membuat tahu sampai penghasilan para buruh pabrik. Dengan santai para buruh pabrik men-jawab anak-anak yang bertanya ini. Di samping mengunjugi pabrik tahu ini anak-anak juga menikmati indahnya lo-kasi alam yang mereka lihat di sekelil-ing pabrik tersebut. Ada yang berfoto ria di pepohonan yang rimbun, tapi ada juga yang bermain-main di sekitar lokasi pabrik sambil mengeluarkan makanan ringan yang dibawa dari rumah. Mereka dengan lahapnya menyantap bersama di lokasi yang rimbun dan indah tersebut.Tidak terasa sudah hampir 3 jam anak-anak berada di dalam kompleks pabrik tahu tersebut dan mereka sudah harus bersiap-siap untuk pulang kembali ke sekolah untuk melanjutkan pelajaran dan membuat laporan mengenai kun-jungan ke pabrik tahu tersebut.Wensi-Pongkorung

Study Tour ke Pabrik Tahu

Page 16: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife · PDF fileanak-anak dan buku renungan harian. Me-lihat Bu Henny dan Pak Jojo begitu dekat dengan anak-anak sungguh menginspirasi.

Hanya Dengan 1.150.000/Pasien/1 Bola Mata

Kita dapat membuatmereka melihat kembali...

Donate Now : BCA - 0653090096, BNI - 0309009606

For Info +6221 71 336 337 www.tanganpengharapan.org

OPERASI KATARAK GRATIS