Beton Prategang Kehilangan Gaya Prategang

25
BETON PRATEGANG BETON PRATEGANG TKS - 4023 TKS - 4023 Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya Sesi 2: Sesi 2: Analisis Analisis Kehilangan Gaya Kehilangan Gaya Prategang Prategang

Transcript of Beton Prategang Kehilangan Gaya Prategang

BETON PRATEGANGBETON PRATEGANGTKS - 4023TKS - 4023

Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT.Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT.

Jurusan Teknik SipilJurusan Teknik Sipil

Fakultas TeknikFakultas Teknik

Universitas BrawijayaUniversitas Brawijaya

Sesi 2:Sesi 2:

Analisis Kehilangan Analisis Kehilangan Gaya PrategangGaya Prategang

PendahuluanPendahuluan Analisis kehilangan prategang (loss of prestress)

merupakan bagian penting dari perencanaan konstruksi beton prategang. Sampai saat ini analisis kehilangan prategang selalu berpedoman pada peraturan beton prategang negara-negara yang sudah memilikinya.

Pendahuluan Pendahuluan (lanjut)(lanjut)

Diantara peraturan-peraturan tersebut ada yang dengan mudah dapat disesuaikan dengan keadaan di Indonesia dan ada pula yang sulit dilaksanakan karena peraturan tersebut khusus dibuat untuk negara yang bersangkutan. Kehilangan prategang jangka waktu panjang harus dianalisis lebih dalam karena kehilangan ini erat sekali hubungannya dengan keadaan lingkungan bangunan tersebut berada.

Pendahuluan Pendahuluan (lanjut)(lanjut)

Pada umumnya sumber kehilangan prategang dapat dibedakan 2 (dua) bagian besar, tergantung dari waktu terjadinya, yaitu kehilangan jangka waktu pendek (immediate losses of prestress) dan kehilangan jangka waktu panjang (long term losses of prestress).

Pendahuluan Pendahuluan (lanjut)(lanjut)

Pada umumnya sumber kehilangan prategang dapat dibedakan 2 (dua) bagian besar, tergantung dari waktu terjadinya, yaitu kehilangan jangka waktu pendek (immediate losses of prestress) dan kehilangan jangka waktu panjang (long term losses of prestress).

Immediate Losses of PrestressImmediate Losses of Prestress((Initial LossesInitial Losses)) Pada sistem pre-tensioning berupa :

Deformasi elstis pada beton. Pada sistem post-tensioning berupa :

Deformasi elastis pada beton jika tendon ditegangkan (ditarik) secara berurutan. Jika tendon ditarik secara bersamaan, maka kehilangan akibat deformasi elastis beton tidak akan terjadi.

Gesekan. Pergelinciran angker (anchorage slip).

Immediate Losses Immediate Losses (lanjut)(lanjut)

Sistem pre-tensioning :• Kehilangan tegangan karena deformasi elastis

beton tergantung kepada perbandingan modulus serta tegangan rata-rata dalam beton ketinggian baja. Kondisi ini bisa terjadi pada kondisi titik berat tendon berhimpit dengan titik berat beton (cgs = cgc) ataupun mempunyai eksentrisitas (cgs cgc).

Immediate Losses Immediate Losses (lanjut)(lanjut)

Sistem post-tensioning : Jika tendon hanya 1 batang dan ditarik

sekaligus, begitu selesai penarikan perpendekan elastis sudah terjadi karena dongkrak menekan beton (jadi tidak ada kehilangan prategang).

Kalau tendon banyak (ditarik satu persatu), maka yang ditarik paling awal akan kehilangan prategang akibat penarikan berikutnya.

Apabila titik berat tendon tidak berhimpit dengan titik berat beton eksentrisitas (cgs cgc), maka beton pada cgs mengalami deformasi akibat beban total (Mtot).

Immediate Losses Immediate Losses (lanjut)(lanjut)

Sistem post-tensioning : Jika tendon hanya 1 batang dan ditarik

sekaligus, begitu selesai penarikan perpendekan elastis sudah terjadi karena dongkrak menekan beton (jadi tidak ada kehilangan prategang).

Kalau tendon banyak (ditarik satu persatu), maka yang ditarik paling awal akan kehilangan prategang akibat penarikan berikutnya.

Apabila titik berat tendon tidak berhimpit dengan titik berat beton eksentrisitas (cgs cgc), maka beton pada cgs mengalami deformasi akibat beban total (Mtot).

Immediate Losses Immediate Losses (lanjut)(lanjut)

Sistem post-tensioning :Kehilangan prategang akibat gesekan antara tendon dan dinding saluran. Gesekan dalam saluran tendon disebabkan oleh :

Gesekan fisis yang normal terjadi antara dua benda yang bergeser, dalam hal ini tendon yang bergerak terhadap dinding saluran yang diam, terutama pada bagian lengkung.

Melendutnya letak saluran tendon (tidak tepatnya tracee saluran), biasanya disebut dengan ”Wobble-effect”.

Adanya karat (korosi) pada tendon dan dinding saluran tendon yang terbuat dari baja.

Kemungkinan adanya spesi beton yang masuk (bocor) dalam saluran tendon.

Kebersihan saluran.

Immediate Losses Immediate Losses (lanjut)(lanjut)

Sistem post-tensioning :Kehilangan prategang akibat penggelinciran angker dapat terjadi jika kabel ditegangkan dan dongkrak dilepaskan untuk memindahkan pratekan kepada beton (tidak bisa terjadi 100% tanpa adanya suatu perubahan bentuk sama sekali pada peralatan angker). Tentu ada slip sedikit antara angker dan tendons yang besarnya untuk tiap jenis sistem angker akan berbeda. Untuk berbagai jenis angker sudah ditentukan berdasarkan atas banyak percobaan, yang perlu mendapat perhatian adalah makin panjang bentang balok (panjang tendon), maka makin kecil prosentase kehilangannya.

Long Term Losses of PrestressLong Term Losses of Prestress((Final LossesFinal Losses)) Baik pada sistem pre-tensioning ataupun sistem

post-tensioning, kehilangan prategang jaga panjang berupa :

Susut (shrinkage) pada beton. Rangkak (creep) pada beton. Relaksasi (relaxation) pada baja.

Long Term Losses Long Term Losses (lanjut)(lanjut)

Susut (shrinkage) pada beton disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : Hilangnya air dari beton karena mengeras Pemadatan kurang sempurna Perubahan temperatur Komposisi adukan kurang sempurna Sifat-sifat fisis dari bahan penyusun beton

Bila menderita tekanan, maka beton akan menyusut dan memendek akibat adanya sifat-sifat di atas

Long Term Losses Long Term Losses (lanjut)(lanjut)

Kehilangan prategang akibat rangkak beton adalah meregangnya/memendeknya beton tanpa adanya pertambahan tegangan.

Long Term Losses Long Term Losses (lanjut)(lanjut)

Kehilangan prategang akibat relaksasi baja : Merupakan reaksi pertahanan diri dari bahan, bila bekerja gaya

luar terhadap bahan tersebut. Karena reaksi internal tersebut atom-atom bahan tersebut menyesuaikan diri dengan berkurangnya tegangan internal.

Terhadap baja prategang, relaksasi merupakan kehilangan tegangan tarik pada tendon yang dibebani gaya tarik pada panjang tendon tetap dan suhu tertentu.

Long Term Losses Long Term Losses (lanjut)(lanjut)

Kehilangan prategang akibat relaksasi baja. Kehilangan prategang relaksasi jangka waktu panjang

dihitung berdasarkan kehilangan relaksasi jangka waktu yang relatif pendek (umumnya pengamatan dilakukan selama 1000 jam pada suhu tertentu dan beban awal tertentu).

Kehilangan relaxasi berdasarkan pengamatan tersebut adalah kehilangan relaxasi-murni, karena tidak dipengaruhi oleh regangan medium sekitarnya.

Long Term Losses Long Term Losses (lanjut)(lanjut)

Kehilangan prategang akibat relaksasi baja. Kehilangan jangka waktu panjang beton prategang

oleh susut beton, rangkak beton dan relaksasi baja terjadi bersama-sama menurut perkembangan waktu (regangan susut beton dan regangan rangkak beton akan mempengaruhi relaksasi baja).

Kehilangan relaxasi nyata yang terjadi kurang dari relaksasi murni.

Long Term Losses Long Term Losses (lanjut)(lanjut)

Kehilangan prategang akibat relaksasi baja. Berdasarkan atas hasil beberapa percobaan,

T.Y. Lin menganjurkan bahwa kehilangan prategang baja akibat relaksasi baja adalah sebesar : Sistem pre-tensioning = 8 % Sistem post-tensioning = 8 %

Total Losses of PrestressTotal Losses of PrestressDidalam perencanaan batang beton prategang, sudah menjadi kebiasaan untuk menganggap kehilangan tegangan total sebagai prosentase dari tegangan awal serta menyediakannya untuk ini didalam perhitungan perencanaan. Dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya, maka akan sulit untuk menyeragamkan nilai yang pasti. Kehilangan tegangan total yang dapat digunakan dalam kondisi kerja normal adalah seperti yang dianjurkan oleh T.Y. Lin seperti tabel berikut :

Total Losses of Prestress Total Losses of Prestress (lanjut)(lanjut)

Tabel Kehilangan tegangan total

No. Type kehilanganProsentase kehilangan

Pre-tensioning Post-tensioning

1. Perpendekan elastis dan lenturan beton.

1 1

2. Rangkak beton 6 53. Susut beton 7 64. Relaxasi baja 8 8

Jumlah 25 20

Total Losses of Prestress Total Losses of Prestress (lanjut)(lanjut) Didalam rekomendasi pelaksanaan dianggap bahwa telah dilakukan pemberian tegangan lebih secara sementara untuk mengimbangi kehilangan-kehilangan akibat geseran dan slip pada angker. Besarnya kehilangan prategang tidak mungkin dapat diketahui secara pasti, karena banyaknya faktor yang turut menentukan dan saling mempengaruhi selama terjadinya kehilangan tersebut. Dari analisis kehilangan prategang, terlihat bahwa kehilangan prategang jangka waktu panjang sangat dipengaruhi oleh lingkungan bangunan tersebut berada. Oleh karena itu penggunaan peraturan beton

prategang negara lain, belum tentu sesuai untuk Indonesia, sehingga perlu dicarikan formulasi yang lebih sesuai dan mudah dipergunakan di Indonesia.

Thanks for Your AttentionThanks for Your Attention andand

Success for Your Success for Your

StudyStudy!!

Kelompok 1

Kelompok 2

NO NAMA NIM

3 MARTHA SUGENG PRAKOSO 0810610015

5 AKHMAD DWIKO A 0810610027

24 ARIFTYA SAPUTRA 0810613029

31 SATRIA ADI Y. 0810613071

33 YUDHA K. PATANDIANAN 0810613076

35 WAN MUHAMMAD FIRDAUS 0810617003

NO NAMA NIM

8 EDWARD PAMBUDI 0810610045

9 GIGIH ADY PRABOWO 0810610051

17 TITIN TRIANING MULIA 0810610094

26 ELSANITA CHRISTIAFANI 0810613040

27 GIGIH EKKYUADIDTYA 0810613043

32 TIAS SYARAFINA FITRI 0810613074

Kelompok 3

Kelompok 4

NO NAMA NIM

1 ANYTA OKTAVIASARI 0810610003

10 IZZATUL MURTAFI 0810610060

13 NUR AINI WARDANA 0810610077

14 RAHMA DIAN ARIANTI 0810610081

22 RINDU EVELINA 0810613017

23 YENY SETYOWATI 0810613018

NO NAMA NIM

11 KRIS NAEDI 0810610063

15 RIO ANGGORO 0810610086

18 WINNER SAQPANG P. 0810610098

21GEDE NGURAH DARMAJAYA 0810613009

34 BENNY KURNIAWAN 0810617001

36 ISOM BAHRI 0910612005

Kelompok 5

Kelompok 6

NO NAMA NIM

2 DINDA SESARIA 0810610010

12 MAYA AYU AZHARI 0810610071

19 RAHISTYA HYDRA W 0810610104

20 RAMAWAN ADI SURYA P. 0810610105

29 MUHAMMAD ALVAN RIZKI 0810613059

30 RAHADYAN HENDRASTA 0810613063

NO NAMA NIM

4 WAHYU RESTRIONO 0810610022

6 ARIEF LUKITO 0810610033

7 DEDY PUPUT PURBAYA 0810610040

16 SATRIO YULIAWAN 0810610091

25 EKA RIZKY SUJONO 0810613039

28 MUH. ELKA WAHYUDI 0810613058