BESTARI EDISI 254

24

description

BESTARI EDISI 254/SEPTEMBER/2009

Transcript of BESTARI EDISI 254

Dapur Redaksi

BESTARI

Gedung Student Center Lt.1 Kampus III UMM, Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Telp. (0341) 464318 Psw. 199 Fax. (0341) 460782 e-mail: [email protected], homepage: www.bestari-umm.co.cc

Universitas Muhammadiyah Malang ISSN:0215-206X-STT:SK Menpen No.1147/SK/Ditjen PPG/STT/1987 Tgl.27 Oktober 1987

Desain Cover : Zakiya Al Khalim

Foto Cover : Erik Purnama Putra

Salam RedaksiJENDELAJENDELAJENDELAJENDELAJENDELA22222

T E R AT E R AT E R AT E R AT E R A

Penanggungjawab: Muhadjir Effendy. Pengarah: Mursidi, Sujono. Pemimpin Redaksi: Joko Widodo. Pemimpin Usaha: Agus Santoso. Wakil Pemimpin Redaksi: Nurudin. Sidang Redaksi:Santi Prastiyowati, Cekli Setya Pratiwi, Moch. Wakid, Warsono, Hany Handajani, Azhar Muttaqin, M. Salis Yuniardi, Nur Alif M, Djoni Djunaedi, Sugeng Puji Leksono, Indah Dwi Pratiwi. Redaksi Pelaksana:Henny Andaresni, Nur Alifah,Devi Anggraeni O.. Staf Redaksi/Reporter: Tis’atul Z., Nurissyarifatul I., Nunung R., Zahrus Abi H., Vella A.N., Wibi P., Puteriani A., Silvia R., Fuad H., Tutik N., Dewi T., Rahmi.Fotografer: Erik Purnama Putra. Setting Lay-Out/Desain Grafis & IT/Periklanan: Zakiya Al Khalim. Tata Usaha/Sirkulasi: Siswanto.

Redaksi menerima tulisan para akademis Mahasiswa dan Praktisi melalui karya tulis secara bebas dan kreatif. Tulisan tidak selalu mencerminkan pendapat redaksi. Tulisan yang dimuat akan mendapatkanimbalan. Redaksi berhak menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa merubah isi. Pengiriman tulisan Paling lambat tanggal 10 tiap bulan. Iklan baris Rp.5000/brs, maksimal 5 baris. Iklan Kolom: minimal1/16 halaman Rp. 155.000 (bw). Ukuran lain, silahkan datang ke kantor Redaksi Bestari. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Biaya ganti cetak Rp. 1.750/eks

zack/Bestari

Heni/Bestari

BESTARIBESTARIBESTARIBESTARIBESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Energi RamadanEnergi RamadanEnergi RamadanEnergi RamadanEnergi RamadanSuatu hari ketika Putri sedang melayani

pelanggan di restoran cepat saji Mc Donalddi Pistshburg Amerika Serikat. Ia didatangiseorang pria bule berperawakan gemuksembari merayu untuk menemaninya makanbersama. Putri yang saat itu masih berstatusmahasiswi Unmuh Malang yang mengikutiProgram Summer Job menolak secara halussembari mengatakan bahwa ia sedangberpuasa. Orang itu marah sambil mengata-kan dengan keras, “Agamamu (Islam) itumengajarkan kegilaan dan tidak manusiawi.Puasa itu bisa bikin orang tidak produktif,kok bisa-bisanya kamu mengikuti agama gilaitu?”

“Ini perintah agamaku, dan akumelakukannya dengan senang hati. Akuyakin apa yang baik menurut agamaku pastibaik untuk diriku. Satu hal lagi, tidak adakegilaan dalam agamaku, dan aku masihsangat waras”, jawab Putri dengan santun.

Si bule tambun itu sedikit terhenyak.Menenangkan diri sebentar, lalu berkata,“Maafkan saya nona, saya tadi cuma emosidengan penolakan Anda. Dan saya kagumatas jawabanmu yang begitu tenang.Sejujurnya, dokter telah menganjurkan sayauntuk menahan makan (berpuasa) karenafaktor makan saya yang berlebihan.”

Luar biasa Ramadan. Putri bisa saja emosidengan hinaan bule itu terhadap agama dankeberagamaannya, tapi ia berusaha tenang.Alasannya, jika ia terbawa emosi bisa jadinilai puasanya akan rusak.

Ramadan memang ibadah yang berbedadengan yang lain. Sifatnya sangat privat tetapiberpengaruh langsung secara internal padadiri pelakunya tapi juga secara eksternalkepada orang lain. Dengan tegas Allahmengatakan dalam sebuah hadits, “Puasa ituuntukKu dan Aku yang membalasnya”.Melaksanakan ibadah ini secara total, ataudalam bahasa hadits ihtisâban (penuhperhitungan) terbukti mampu membinaketiga ranah kecerdasan dan kesadarandalam diri manusia yakni intelektual,emosional dan spiritual.

Di bulan ini, energi umat Islam meningkatdemi sebuah kesejatian hidup. Mengen-dalikan hawa nafsu yang bergejolak di dalamdada, mengubah sikap dan perilaku yangmengarah pada kesadaran baru dalammelihat dunia dengan nilai-nilai yangdiridhai-Nya.

Dalam puasa tidak ada kedustaan dankemunafikan karena semua didasarkankeikhlasan. Karena jika tidak, amalan ituhanyalah debu yang ditiup angin dan disiramhujan, sia-sia. Belajar ikhlas di bulan suci iniberarti belajar untuk berbahagia, jauh darikesedihan. Karena ikhlas adalah sumber

kebahagiaan. Keikhlasan adalahjawaban dari kesedihan, kemuna-fikan, keterikatan, dan kekecewaanyang tidak bertepi.

Saat kita ikhlas, hati menjadi lebih“lega”, jasmani juga akan berpihakpada yang konsisten melakukannya.Itulah kenapa ketika seseorang yangmenderita sakit maag tidak tersiksakarena berpuasa. Berbeda denganketika tidak berpuasa, ia segeradiserang maagnya karena tidakmakan. Hal itu disebabkan ia kecewadan marah dengan tidak tersedianyawaktu maupun sarana memenuhikeinginannya untuk makan.

Menurut Naqoy dalam The 7Awareness-nya mengatakan bahwaikhlas melampaui dua tangga keuta-maan, yaitu mind dan wisdom.Keikhlasan seseorang dalam meng-gapai kehidupannya terletak padanilai-nilai keikhlasan. Semuanyasempurna, ketulusan, kerendahanhati dan keikhlasan sejati. Pada saatmind, kita masih berpihak. Pada saatwisdom, kita masih kerangka. Na-mun pada saat mencapai keikhlasan,kita berada dalam lingkaran kesem-purnaan tanpa batas. Dalam lingka-ran kesempurnaan itulah seoranghamba pantas mendapatkan berkah,rahmah dan maghfirah Allah di bulanpuasa.

Hal ini diilustrasikan oleh Naqoydengan sebuah cerita anak kecilbernama Jessy yang ketika dibawaoleh ibunya ke supermarket, iamembeli mutiara mainan denganharga US$ 10. Jessy sangat menya-yangi mutiara tersebut dan selalumemegangnya siang dan malam.Ayah Jessy ingin menguji keikhlasananak itu dengan memintanya. TapiJessy menolak. Hampir tiap malamayahnya meminta dan selalu ditolakoleh Jessy. Sampai suatu saat Jessymelihat anak kecil menangis memintamutiara itu melalui ayahnya. Jessymerasa iba. Keesokan harinyaayahnya kembali meminta mutiaraitu, dan dengan segera Jessy menye-rahkan mutiara mainan seharga US$10 tersebut. Sang Ayah segeramenggantikannya dengan mutiaraasli yang berharga US$ 1.000.Jessypun menangis memeluk ayah-nya. Ayahnya berkata, “Ayah sudahsiapkan mutiara asli ini saat kamumembeli mutiara palsu itu, Jessy.Ayah hanya menunggu keikh-

lasanmu. Inilah harimu, Jessy”.Setiap orang tidak tahu apa yang di-

janjikan oleh Allah untuk sebuah keikh-lasan beribadah kepadaNya di bulan suciini. Tetapi setiap orang beriman pasti yakinbahwa itu pasti yang terbaik untuk keseja-tian hidup mereka. Rasulullah SAW ber-sabda “Barang siapa mendekatkan diri ke-pada Allah dengan suatu pekerjaan keba-jikan di dalamnya (bulan puasa), samalahdia dengan orang yang menunaikan suatufardhu di dalam bulan yang lain.”

Selain spiritualitas, kualitas emosionalorang yang berpuasa juga semakin terarahdan terbina dengan baik. Emosi hanyabisa dikendalikan dengan sikap sabar yangmerupakan manifestasi jiwa yang hanyamenghamba pada Sang Maha Segalanya.Dari segi istilah, sabar adalah menahandiri dari sifat kegundahan dan rasa emosi,kemudian menahan lisan dari keluh kesahserta menahan anggota tubuh dariperbuatan yang tidak terarah.

Amru bin Usman mengatakan, bahwasabar adalah keteguhan bersama Allah,menerima ujian dari-Nya dengan lapangdan tenang. Hal senada juga dikemu-kakan oleh Imam Al-Khawas, “Sabar ada-lah refleksi keteguhan untuk merealisasi-kan al-Qur`an dan sunnah. Sehinggasabar tidak identik dengan kepasrahandan ketidakmampuan. Rasulullah SAWmemerintahkan umatnya untuk sabarketika berjihad. Padahal jihad adalah salahsatunya memerangi musuh-musuh Allah,yang klimaksnya adalah menggunakansenjata (perang).”

Berkaitan dengan puasa, RasulullahSAW pernah bersabda: “Ramadan ituadalah bulan sabar, sedangkan sabar ituadalah pahalanya surga.” Di bulan inikualitas energi kesabaran umat Islammeningkat drastis. Jika semakin besarkeimanannya, maka supply energi ituseakan tanpa batas. Hal tersebut bisaterjadi karena letak keimanan berada dihati (qalb). Dan hati nurani yangdibersihkan serta dicerahkan oleh amalan-amalan utama di bulan utama ini akanmenjadi sumber mata air kebahagiaanhakiki seoarang hamba. Hati yang mampumengendalikan gejolak syahwat dalamdiri jasmani manusia akan senantiasatenang dan bersinar. Hati yang tenangmenjadikan jiwa yang memilikinya ikuttenang, bersih tetapi melimpahkancurahan kebaikan bagi dirinya dansesama.

Azhar MuttaqinSidang Redaksi Bestari

Bulan puasa penuh berkah sudah mendekati hari-hariterakhir. Sebentar lagi Idul Fitri tiba. Bagi sebagian orang,beberapa hari menjelang Lebaran selalu menyibukkan, entahmenyiapkan jajanan, entah menyiapkan uang, entahpersiapan mudik ke kampung halaman. Pun, bagi mahasiswarantau, beberapa sudah pesan tiket, beberapa sudah pulangdengan konsekuensi absen beberapa mata kuliah demikerinduan pada rumah, dan sedikit dari mereka tetap tinggaldi kos dengan berbagai alasan.

Berkenaan dengan masa libur Lebaran, Bestari kali inihadir lebih awal menyapa pembaca. Rubrik-rubrik yang adapun dikhususkan mengulas segala hal terkait bulan penuhrahmat ini. Polemik hadir mengulas Ma’had Abdurrahmanbin Auf, tempat belajar Bahasa Arab dan Studi Islam.Sementara itu, Laporan Utama melaporkan kegiatankeislaman yang biasa dilakukan saat bulan Ramadan disekolah-sekolah sebagai tempat pendidikan para calonpenerus bangsa. Sementara itu, meski wajib belajar telah lamadicanangkan, penderita buta aksara di negeri ini masih banyaksekali. Sorotan tentang hal ini ditampilkan di rubrik Lipsus.Tak mau kalah, ada yang selalu menjadi ciri khas selama bulanRamadan. Kali ini, Pernik mencoba mengajak pembaca jalan-jalan dan menyajikan meriahnya aneka takjil yang dijajakanselama bulan Ramadan di Kota Malang.

Berbeda dengan sebelumnya, bagi yang setia mengikutirubrik Suka, kali ini Suara Kampus hadir dengan halamankhusus Pesmaba. Kegiatan orientasi kampus yang wajib diikutioleh para mahasiswa baru tahun ini memang tergolong meriahkarena banyaknya peminat yang mendaftar ke UMM. Inimerupakan suatu prestasi tersendiri yang dicapai oleh kampusswasta mengingat banyaknya jalur yang sebenarnya bisadipakai calon mahasiswa untuk masuk ke kampus negeri.Sehingga, Bestari edisi ini memang lebih segar dengantampilnya wajah-wajah anyar yang menimba ilmu di KampusPutih. Tak ketinggalan, bagi para mahasiswa baik yang baruataupun yang sudah lama, Opini edisi ini kiranya wajib untukdibaca.

Akhirnya, karena momen kali ini memang pas denganIdul Fitri, segenap kru Bestari mengucapkan taqobalallahuminna wa minkum, mohon maaf lahir batin kepada segenappembaca setia yang telah mengikuti Bestari sejak edisi-edisisebelumnya. Segala kesalahan mohon dimaafkan. SemogaIdul Fitri tahun ini menjadikan kita semua bisa mengawalihari-hari esok dengan lebih baik. Amin. Selamat membacadan Selamat hari Raya Idul Fitri 1430 H.

Redaksi

Selamat HariRayaSelamat Hari Raya

Kebersamaan: seluruhcrew bestarimengadakan bukabersama setelah rapatredaksi.

Kerjasama AMINEF-UMM

SERAMBI KAMPUSSERAMBI KAMPUSSERAMBI KAMPUSSERAMBI KAMPUSSERAMBI KAMPUS 33333

EKSKLUSIF

Heni/Bestari

BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Mantan Direktur Aminef UMM,Nur Yasik menjelaskan bahwa latarbelakang bagaimana UMM mampubekerjasama dengan Amerika adalahkarena adanya persaingan antar uni-versitas di seluruh Indonesia. “Istime-wanya, hanya UMM dan satu univer-sitas di Surabaya yang mampu men-jalin kerjasama dengan Amerika. Halitu disebabkan karena keunggulanUMM sebagai universitas Islamterunggul se-Jawa Timur. Selain itu,UMM dianggap mempunyai posisiyang strategis dalam hal pendidikan,”ungkap dosen Jurusan Bahasa Ing-gris tersebut.

Sedangkan menurut KoordinatorBeasiswa Aminef, Achmad Habibmenerangkan bahwa beasiswa Ami-nef tidak hanya diperuntukan bagipara pelajar yang ingin menempuhkuliah di Amerika saja. “Sekitar 120lebih orang Amerika dan Indonesiayang bisa mendapatkan beasiswatersebut diantaranya para pelajar,dosen, para ahli agama, sejarah danlain sebagainya. Hal ini berlangsungsetiap tahunnya,” ujar alumni Amineftahun 1985 tersebut.

Semua BisaTerkait siapa saja yang dapat

memperoleh beasiswa AMINEF, NurYasik menerangkan bahwa semuamahasiswa yang skor TOEFL (TestOf English as Foreign Language. red)-nya di atas 550 memiliki kesempatanmendapatkan beasiswa AMINEF,kecuali mahasiswa Fakultas Kedokte-ran. “Entah kenapa kok hanya satufakultas itu saja yang tidak berkesem-patan. Mungkin ada kebijakan-kebijakan tersendiri dari pihakAmerika,” ujarnya tersenyum.

Fokus didirikannya AMINEFadalah untuk membantu siswa di In-donesia mendapatkan informasibelajar di Amerika Serikat padajenjang pendidikan mulai SMAsampai Postgraduate Study. AMINEF

Ditunjuk karena Unggul

memayungi 2 objektif. Objektif yangpertama adalah Education USA,yakni fokus pada Educational Advis-ing Service yang di berikan kepadasiswa Indonesia untuk mendapatinformasi secara rinci dan dapatdipercaya dengan penasihat yangtersertifikasi oleh AMINEF, termasukmembantu siswa untuk mempersiap-kan segala proses akademik yangdibutuhkan untuk sekolah/kuliah diAmerika.

Dokumen-dokumen itu meliputiakademik, tes potensi akademik,TOEFL, Graduate Management Ad-mission Admission Test (GMAT),Scholastic Assessment Test (SAT),Visa, Application Form, termasukmemberikan orientasi khusus kepa-da siswa yang telah di terima di salah

satu institusi di Amerika sebelumkeberangkatan mereka.

Sedangkan objektif yang keduaadalah Fullbright Scholarship. “Inimurni beasiswa yang diberikan kepa-da siswa Indonesia yang inginmelanjutkan studinya di Amerika,berbasis kompetisi potensi akade-mik,” ujar pria yang pernah magangdi India itu.

Media Penghubung Luar NegeriBerkaitan dengan proses kebera-

daan AMINEF di Kampus Putih,Ganda, Sarjana Komunikasi UMMmenjelaskan Aminef adalah hasil dariproposal yang dikirimkan UMMkepada Kedutaan Besar Amerikauntuk Indonesia di Jakarta agarmembuka kantor cabang di Malang.

“Hal ini merupakan komitmen kam-pus dalam pencanangan programinternational exposure (suasanainternasional, red) termasuk mem-bantu kegiatan akademik mahasiswaUMM khususnya dan Malang padaumumnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ganda menyebut-kan bahwa masa tunggu pelamarbeasiswa yang lolos adalah satutahun akademik. Selama satu tahun,calon pelamar menunggu semuadokumennya terkumpul di AMINEFJakarta. Setelah Juli tiap tahun,dokumen dikirim ke Amerika untukdiseleksi. Sekitar September-Oktoberpengumuman penerimaan. “Setiappelamar beasiswa Fullbright wajibmengumpulkan lamarannya satutahun sebelum tahun akademik

dimulai. Jika akhirnya diterima,pelamar tahun 2009 akan mulaikuliah untuk tahun akademik 2010dan begitu seterusnya,” terangnya.Adapun persyaratannya adalahlulusan SMA bagi peserta ProgramCommunity College, S1 untuk Pro-gram Master dan seterusnya, serta—tentu saja—skor TOEFL minimal550.

Waktu FleksibelKepala Biro Kerjasama Luar

Negeri UMM, Soeparto menjelaskanbahwa waktu pemrosesan beasiswadapat dilakukan sepanjang waktu. Lebihlanjut, pria setengah baya tersebut jugamenjelaskan bahwa AMINEF tidakhanya melayani pendidikan bergelarsaja, melainkan juga pendidikanyang bersifat pelatihan. “Sejauh iniada sekitar lima mahasiswa S1 dan tigadosen UMM yang mendapatkanbeasiswa ke Amerika, serta lima dosenyang mengikuti kursus singkat di sana,”ujarnya. Di Aminef, lanjutnya, jugatersedia sumber-sumber pembelaja-ran yang dapat diakses secara gratis,yaitu berupa 5000-an jurnal on-linedari berbagai bidang ilmu pengeta-huan.

Soeparto menambahkan, kebe-radaan AMINEF di UMM adalah ber-kat komunikasi yang baik antaraKampus Putih dengan lembagainformasi pendidikan tersebut.Setelah memiliki Amcor, UMMberinisiatif mengusulkan kepadaAMINEF Jakarta untuk membukakantor cabang di Malang. Awalnya,di Jawa Timur AMINEF hanya ada diSurabaya, tepatnya di UniversitasNegeri Surabaya (Unesa). “Setelahmelalui beberapa tahapan danproses akhirnya AMINEF Jakartamenyepakati membuka cabang diUMM, tepatnya di lantai satuPerpustakaan Pusat UMM,” tuturdosen Bahasa Inggris itu bangga. mg_rom/pmg_fik

Menyongsong globalisasi, UMM terus berinovasi demi memudahkan masyarakatnya mengakses jalur pendidikan di luar negeri. Diantaranya adalah Ameri-can-Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). Melalui AMINEF, mahasiswa atau dosen yang hendak melanjutkan studinya ke Negeri Paman Sam itu dapat

dengan mudah mengakses segala informasi yang berkaitan dengan negara tersebut.

Peluang Emas Mahasiswa

Bagaimana Andamelihat minat maha-siswa UMM terhadapAminef?

Sebenarnya minatmahasiswa UMM cukuptinggi. Karena saat initerdapat banyak kesem-patan- kesempatan besardiantaranya kesempatandegree (memperolehgelar) ataupun non- de-gree (tidak mendapatgelar) dan kesempatansemacam itu sangatdiminati mahasiswa kare-na tidak membutuhkanwaktu yang lama untukmenempuhnya. Namunkebanyakan mahasiswakurang mengetahui infor-masi seputar Aminef. Hal

itu disebabkan kurangnya sosialisasidan informasi tentang wawasan glo-bal dari pihak kampus sendirikepada mahasiswa.

Berapa lama rentang pengiri-man penerima beasiswa untukprogram yang ditawarkanAminef?

Untuk saat ini rentang pengiri-manya bervariasi; ada yang sebentardan ada yang lama, tergantungmasing-masing program. Mulai daripenelitian, belajar, mengajar, diskusidan lain sebagainya. Misalnya,kesempatan non-degree (tanpaperolehan gelar, red) membutuh-kan waktu sekitar satu sampai duasemester, sedangkan degree mem-butuhkan waktu yang cukup lamayaitu sekitar empat sampai lima se-mester. Sedangkan untuk tenggatwaktu pengiriman mahasiswa padatahun ini sampai tanggal 1 Novem-ber 2009. Setelah itu pengirimanditutup.

Nasihat apa saja yang diberikan ?Untuk membekali mereka

memang harus diberikan nasihat-nasihat. Diantaranya harus adakesanggupan untuk hidup mandiri,beradaptasi, konsisten terhadappilihan dan sungguh- sungguhdalam belajar. Karena dunia kitadengan dunia luar (luar negeri, red)cukup bertolak belakang. Selain itupara peserta program Aminef jugadiberi nasehat untuk bersiapsiagadalam mengolah bahasa karenabahasa-bahasa pendidikan berbedadengan bahasa lapangan.

Yang terpenting lagi, merekamendapatkan tambahan orientasi diJakarta yang berisi pemahamanbudaya Amerika untuk meminima-lisir terjadinya culture shock(benturan-benturan budaya, red),juga iklim, makanan serta adanyapersaingan yang ketat dan sehatantar mahasiswa. Berbeda denganIndonesia yang menjunjungkerjasama, kehidupan di sana(Amerika, red) serba individualistis.

Apakah bisa sambil kerja?Itulah keuntungan yang bisa

didapat jika memperoleh beasiswa

ke luar negeri. Selain bisa kuliahgratis, kerja juga oke. Di sana adabanyak pekerjaan yang bisadilakukan sambil kuliah meskipuntanpa jabatan tinggi dan lebih bersifatinformal, seperti cleaning service,potong rambut, baby sitter dan lainsebagainya. Namun penghasilandari itu cukup untuk menjamin biayahidup. Bayangkan saja, cleaningservice dalam satu jam bisa dibayartujuh sampai delapan dolar yangsama dengan Rp80.000. Jadiberuntung sekali mereka yangmendapatkan kesempatan emastersebut. Jadi pekerjaan di sanasangat dihargai, dan pekerjaan bagimahasiswa adalah yang palingtinggi dihargai.

Harapan Anda dengan kebera-daan Aminef?

Saya berharap keberadaanAminef dapat memberikan manfaatyang besar bagi mahasiswa dandosen, baik di kalangan UMM atauumum. Kesempatan yang ditawar-kan Aminef sangat berharga dansayang jika tidak dimanfaatkan.

Institusi pendidikan yang menjalin kerjasama dengan pihakasing akan selalu membawa keuntungan lebih, baik dari segiilmu maupun materi. Bagaimana kerjasama dengan Aminef dapatmemberikan keuntungan bagi UMM dan apa bentuknya? Berikutpetikan wawancara reporter Bestari, Fika Andriyani dengan alum-nus University of Michigan, USA sekaligus Koordinator AMINEF,Dr. Achmad Habib, MA.

Achmad Habib

Tersedia: Kini AMINEF telah membuka cabang di Kota Malang, tepatnya di Perpustakaan Pusat UMM. Sehingga berbagai informasitentang studi di Amerika dapat diakses dengan mudah.

Heni/Bestari

SUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUS44444 BESTARIBESTARIBESTARIBESTARIBESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

“Membela Tanah Air adalahiman” ungkap Rektor UMM, Muhad-jir Effendy di sela sambutannya saatmenjadi Inspektur Upacara Peringa-tan HUT ke-64 RI di lapangan Hally-pad UMM, (17/8). Kegiatan seremonialtersebut dihadiri oleh seluruh staf dankaryawan, dosen, serta perwakilan darilembaga intra dan partimer UMM.

Bertindak sebagai pengibar ben-dera merah putih adalah tiga oranganggota Satuan Pengaman (Satpam)UMM; Efendi, Mustofa Ahmad danBagus Indrawanto. Setelah pengiba-ran sang merah putih dan menghe-ningkan cipta, pembacaan TeksProklamasi dilakukan oleh PembantuRektor I, Sujono, disusul dengan

Upacara Peringatan HUT RI ke-64

Perjuangkan Kemerdekaan yangSesungguhnya

yang pembacaan teks PembukaanUUD 1945 oleh Pembantu Rektor III,Joko Widodo.

Pada saat penyampaian amanat,Muhadjir mengingatkan pesertaupacara tentang pertaruhan nyawapara pahlawan di masa lalu dalamberjuang mencapai kemerdekaan.Namun saat ini peran masyarakat untukmengisi dan mempertahankan kemer-dekaan juga tak kalah penting bagiBangsa. Ia berharap bahwa masya-rakat, terutama masyarakat UMMyang notabene adalah orang Islamdapat berjihad membela nusa danbangsa, karena jihad adalah modalutama untuk mencapai kemerdekaanyang sesungguhnya. “Sebagai

muslim, api semangat jihad harustetap menyala dalam diri kita,”tuturnya.

Selain menyinggung kepahlawa-nan para pejuang, amanat jugaberbicara tentang kinerja para civitasUMM. Dengan semangat kemerdeka-an, Muhadjir berharap agar paradosen dapat memberikan motivasipada mahasiswanya serta menjadisuri tauladan yang baik. Ia jugamenyoroti perihal fasilitas yang adadi UMM saat ini. Pihaknya mengakubahwa akan selalu melengkapi fasilitasyang ada di UMM agar tercipta suasanapembelajaran yang lebih kondusif. Haltersebut mulai direalisasikan sepertibertambahnya area hotspot di UMMserta fasilitas-fasilitas lain yang akanterus dikembangkan.

Dalam kesempatan itu pulaMuhadjir menyampaikan tentangrencana pembatasan kuota peneri-maan mahasiswa yang akan dilaksa-kan. Terkait hal tersebut, ia mengata-kan UMM layak bangga, karena ditengah kelesuan PTS-PTS yang lain,UMM justru menerima kepercayaanyang tinggi dari masyarakat yang terlihatdari jumlah pendaftar yang mencapaiangka 3600 pada bulan Agustus. “Ituadalah sebuah prestasi tersendiri bagiUMM dan patut disyukuri. Namunpembatasan jumlah mahasiswa yangditerima akan tetap dilakukan,”terangnya. pmg_phi

UMM kembali menggelar wisudasarjana untuk kali ke-tiga pada tahunini. Sebanyak 899 wisudawan danwisudawati memenuhi Dome UMMdalam momen pelepasan statusmahasiswa tersebut. “Setelah me-nempuh studi di bangku kuliah, parawisudawan harus melepas statusnyasebagai mahasiswa, dan meneruskandengan kehidupan yang baru, danmenjadi ‘iklan UMM’ untuk mendu-kung kemajuan dan keberhasilanUMM ke depannya,” demikian pida-to Rektor UMM, Muhadjir Effendy,pada Sidang Senat Terbuka WisudaKe-53, (15/8).

Bertepatan dengan persiapanmenyambut hajatan besar PeringatanKemerdekaan RI, beberapa pidatodiwarnai tema perjuangan dankemerdekaan. Seperti yang disam-paikan Ketua Badan PelaksanaHarian UMM, Malik Fadjar. “Tanpakemerdekaan seperti sekarang, Indo-nesia tidak akan melahirkan generasiyang terdidik. Karena itu, di tengahsemangat kemerdekaan tersebut,diharapkan para generasinya bisamembuahkan prestasi untukmenyongsong masa depan yanglebih baik,” ujarnya.

Menurut Malik, mahasiswa yangtelah menyelesaikan studinya barubisa benar-benar dikatakan sarjanaapabila mampu membuktikankiprahnya pada kegiatan yang bisabermanfaat bagi orang lain. “Eksis-tensi seseorang bisa nampak ketikaorang dapat berbuat kebajikan. Fasta-biqul khoirot (maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebajikan,red),” tegas mantan rektor UMMtersebut.

Sebagai pembuktian adanyalulusan serta generasi terdidik, parawisudawan nantinya diharapkantidak sekedar ‘menjajakan’ ijazahnyapada instansi-instansi pemerintah.Sebisa mungkin para wisudawanharus bisa membuktikan bahwa

Sidang Senat Terbuka Wisuda Ke-53 Periode III 2009

Jangan HanyaMenjajakan Ijazah

Malik Fadjar:

alumni UMM dapat berperan danbermanfaat bagi orang lain. “Sarjanaharus berani melakukan terobosan-terobosan baru untuk berkarya,”pesan mantan Menteri Pendidikan RIitu mengakhiri pidatonya.

Terkait tantangan untuk terusmenunjukkan prestasi, MuhammadSafar Nasir mengungkapkan kebang-gaannya atas prestasi yang telahdiraih UMM selama ini. “UMM akanselalu dikenang oleh masyarakatdengan prestasi-prestasi yangmembanggakan,” puji BendaharaMajelis Pendidikan Tinggi Penelitiandan Pengembangan PP Muhamma-diyah tersebut dalam pidatonya.Nasir mengungkapakan bahwaMuhammadiyah merupakan organi-sasi yang inklusif, dan ia merupakanorganisasi besar yang memilikipengaruh kuat. “Alumni UMM cukupbanyak berpengaruh dalam duniapemerintahan. Untuk itu prestasi-prestasi UMM harus terus dikem-bangkan,” harapnya.

Senat juga dihadiri oleh Sekretaris

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah(PWM), Nur Cholis Huda danSekretaris Daerah Provinsi Jatim,Rasiyo. Dalam kesempatan pidato-nya, Rasiyo mengatakan bahwakebijakan-kebijakan pendidikan diIndonesia akan diprioritaskan secarasungguh-sungguh, khususnya diwilayah Jatim.

Hal tersebut dibuktikan denganpenyelenggaraan dana sebesar 20%dari Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (APBD) Jatim. Danatersebut nantinya akan diprioritaskanuntuk peningkatan mutu dasarpendidikan, yang diwujudkan deng-an memfasilitasi perlengkapan yangdibutuhkan oleh para murid. Yangjuga tidak kalah penting adalahpeningkatan kualitas kesejahteraanguru, untuk menunjang proses bela-jar mengajar. “Salah satunya denganadanya kualifikasi di mana sebagianguru harus lulus sertifikasi. Karenaguru yang berkualitas akan mengha-silkan anak didik yang berkualitaspula,” paparnya. nung

Kemampuan adalah faktor yangmenentukan dalam rekrutmen tena-ga kerja. Demikian diungkapkan Ta-tang Wijaya, Wakil Kepala BNICabang Malang pada “PelatihanMemasuki Dunia Kerja dan Enter-preneurship” yang diadakan ataskerjasama Pusat PengembanganManajemen (PPM), Bimbingan Kon-seling (BK) dan Pengembangan KarirMahasiswa dan Alumni (PPM), di AulaGKB III, (18-19/8). Pelatihan tersebutjuga dihadiri Konsultan AkuntanPublik (KAP) Tanzil, Febriana

Selain kemampuan individu, aktifdalam berbagai organisasi di kampusmemberi nilai tambah bagi calonkaryawan dan menjadi pertimbanganperusahaan. Dalam perekrutan tenagakerja baru, Indeks Prestasi Kumulatif(IPK) memang menjadi tolok ukur,namun hasil tes juga sangat menentu-kan diterima atau tidaknya calonkaryawan di BNI. “Saudara-saudaraalumni jangan berkecil hati, semua pastiada pasang surutnya,” ujar Tatangberusaha membuat peserta optimis.

Selain mendatangkan WakilKepala BNI, panitia juga menghadir-kan pemateri dari Harian SuaraSurabaya, Heru Soleh. “Mengapa

Lulusan PT, Harus Keluardari “Kotak”

harus bekeja?,” tanya Heru dalampembukaan materinya. Diungkap-kannya, berdasarkan hasil survei yangpernah ia lakukan terhadap seratus or-ang tentang pertanyaan di atas, ternyatajawaban yang muncul berbeda-beda,mulai untuk makan, beli baju, rekreasi,menikah, beli rumah, untuk anak danlain sebagainya. Dari jawaban-jawabantersebut, terbukti pekerjaan sangatdibutuhkan oleh manusia. Danlangkah awal untuk bisa diterimabekerja adalah harus mengertitentang profil perusahaan. “Andaharus mengetahui jantung hatinyaperusahaan,” ungkap Heru.

Heru yang telah lama bergabungdengan media cetak lokal tersebutjuga memberikan gambaran menge-nai Suara Surabaya. Faktanya, sumberdaya manusia yang ada di SuaraSurabaya 125 orang berasal dariberbagai disiplin ilmu. “Hanya limabelas persen diantaranya yang bera-sal dari Jurusan Ilmu Komunikasi,”lanjutnya.

Jurnalis tersebut juga menyam-paikan bahwa dalam menghadapidunia kerja, seseorang harus bisakeluar dari perilaku dan kebiasa-an sebelumnya. “Anda harus

keluar dari kotak-kotak,dan Anda harus bisamemberikan sesuatu yangberbeda dibanding deng-an yang lainnya,” ujarHeru di akhir materi.

Salis Yuniardi, pe-nanggungjawab acara me-nyatakan bahwa para pema-teri yang berasal dari per-wakilan perusahaan jugamemberikan kesempatankepada para peserta untukmengirimkan Curriculum Vitae(CV) yang selanjutnya akandirekomendasikan kepadaperusahaan. Pada pelatihansebelumnya, tiga alumniUMM diterima bekerja diSuara Surabaya melaluicara yang sama. pmg_ros

Film merupakan media pe-nyampaian pesan yang mudah di-terima oleh masyarakat. Film Perem-puan Berkalung Sorban garapanHanung Bramantyo adalah filmyang berisikan pesan kritis tentangkesetaraan gender dalam Islam.Berniat melakukan pendidikan gen-der, Bidang Immawati IMM Renais-sance FISIP mengadakan acarabedah film “Perempuan BerkalungSorban” di Aula Lantai 1 Masjid AR.Fachruddin, (26/8). Acara yangdihadiri seluruh komisariat IMMCabang Malang tersebut mengang-kat tema “Wanita Dalam Doktrin Is-lam”.

Arif, dosen sinematografi UMM,selaku pembicara mengatakanbahwa membedah film dapatdilakukan dari banyak aspek.“Membedah film itu bisa dari segisejarah, industri, produksi, dantemanya itu sendiri “, ujar Arif. Darisegi sejarah, Film Perempuan Berka-lung Sorban bukanlah film baru,namun merupakan upaya daganguntuk memikat hati penontonsetelah suksesnya film Ayat-ayatCinta yang juga disutradarai olehHanung. “Perempuan BerkalungSorban ini adalah film lanjutan dariAyat Ayat Cinta.

Sementara dari segi industri, Arifmengungkapkan bahwa film meru-pakan barang dagang yang disesuai-

Wanita Berkalung Sorban danRA. Kartini

kan dengan keinginan pembeli. “Jikadilihat dari segi produksi, film inimengambil momen dari novel, dansaat ini film yang berangkat dari novelsangat diminati”, tambahnya.

Mengenai isi film, Arif menjelas-kan, film tersebut merupakanpersoalan gender. Secara garis besarFilm Perempuan Berkalung Sorbanisinya sama dengan kisah R.A Kartini.Keduanya sama-sama memperju-angkan hak perempuan dan men-coba menyetarakan kedudukanperempuan dengan laki-laki. Beda-nya, film Perempuan Berkalung Sor-ban lebih menekankan nilai-nilaikeislaman.

Ditegaskan Arif, memahami filmtidak perlu mengutamakan nilaikebenaran segi setting-nya, namunharus mengutamakan pesan atauinformasi yang ingin disampaikan.Hal ini penting, karena jika kita selalumenyamakan dengan kehidupannyatanya akan ada banyak hal yangtidak sesuai. “Dalam Film Perem-puan Berkalung Sorban ini, dipondok sebenarnya tidak ada pantai.Tetapi digambarkan seolah-olah disampingnya terdapat pantai, hal itudilakukan agar setting film dapatmemberikan imanjinasi pada penon-tonnya”, jelas Arif. “Pahamilah filmsecara imajinatif, jangan secararealita”, pesan Arif di akhirmaterinya. pmg_ros

Umam/Bestari

Heni/Bestari

Heni/BestariKhidmat: Suasana upacara 17 Agustus terasa khidmat saat pembacaan doa, diHallypad UMM.

Heru Soleh: Lulusan PT harus mampu beradaptasidengan lingkungan kerja yang serba baru.

Pengukuhan Sarjana: Inilah momen yang paling dinanti wisudawan.

SUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUS 55555BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Apresiasi Masyarakat Terhadap UMMMeningkat Tajam

Tingkat kepercayaan masya-rakat pada UMM semakin me-ningkat. Terbukti, jumlah pesertates mahasiswa baru (maba)tahun 2009-2010 meningkat23% lebih tinggi dari tahunsebelumnya.

Tes Gelombang II PenerimaanMahasiswa Baru (PMB) UMM, (19/08), diikuti sekitar 7.500 peserta.Kepala PMB, Wasis, mengatakan haltersebut merupakan suatu kebangga-an tersendiri bagi UMM. Terlebih, saatini kondisi perguruan-perguruantinggi swasta (PTS) yang semakinmemprihatinkan. “Hal ini tentumembanggakan, mengingat kondisiPTS di Malang rata-rata hanya mene-rima sekitar 500 calon mahasiswabaru,” ungkapnya saat ditemui disela-sela persiapan tes.

Wasis menambahkan, bertam-bahnya jumlah calon maba membuk-tikan kepercayaan masyarakat kepa-da UMM meningkat. Khususnya,dalam hal mempercayakan anaknyabelajar dan dibina oleh UMM. Sepertihalnya pada Gelombang I, padaGelombang II tersebut peserta diberi-kan tes untuk mengetahui kemam-puan Bahasa Inggris dan Tes PotensiAkademik (TPA). Jumlah soal terdiriatas 25 soal Bahasa Inggris dan 75soal TPA.

Tes Potensi Akademik meliputimateri pengetahuan umum, mate-matika, IPA, dan IPS. “Peserta baikdari jurusan IPA, Bahasa, maupun IPS

sama-sama diberi soal dalam bentukTPA. Ini karena TPA sudah mencakuppelajaran IPA-IPS. Ada sosial, penge-tahuan umum, Fisika, Matematika,Bahasa Indonesia dan Kimia. Semuakita kemas dalam bentuk dasar, dalambentuk tes potensi. Sedangkan Baha-sa Inggris adalah materi yang mutlakdiperlukan dalam kehidupan globalsaat ini,” urainya.

Dalam tes tersebut, panitia jugameminimalisir kecurangan denganmengerahkan sekitar 206 pengawasyang berasal dari karyawan UMMserta beberapa dosen jurusan.Sedangkan untuk mengantisipasikendala tempat akibat membludak-nya peserta tes, panitia menambah-kan tempat tes di GKB I di waktu yang

sama. “Keseluruhan peserta dibagidalam sektor-sektor yang masing-masing terdiri atas 40 orang,” terangUlfa Yahya, panitia PMB.

Sementara itu, salah satu pesertamenilai tes mahasiswa baru UMMGelombang II cukup menantang.Calon maba yang berminat padaJurusan Psikologi tersebut mengata-kan sempat kesulitan pada materiTPA, khususnya metematika dasar.“Soalnya menantang. Bahkan mung-kin ada sekitar 10 soal matematikadasar yang saya lupa rumusnya,”terang Camaba bernama lengkapNina Yunita Kartikasari tersebut.“Saya ingin menjadi mahasiswaUMM. Insya Allah, semoga bisa,”pungkasnya. pmg_rey

Pengurus Badan PimpinanCabang (BPC) Persatuan Hubung-an Masyarakat (Perhumas) MalangRaya menggelar seminar dan rapatkerja dengan tema “Visi PimpinanTehadap Urgensi Humas” di ruangSidang Rektor, (19/8). Hadir selakupembicara, Pembantu Rektor IIIUMM Joko Widodo, Direktur Ra-dar Malang Rohman Budianto danWalikota Batu Edi Rumpoko, sertapara senior di bidang perhumasan.

Dalam kesempatan tersebut,Joko menyampaikan materi tentangurgensi humas di perguruan tinggi.Pembantu Rektor UMM yangakrab dengan mahasiswa ter-sebut menjelaskan bahwa intidari humas yang dijalankan UMMadalah mengendalikan opini

Seminar dan Raker Perhumas se-Malang Raya

Institusi Perlu Humas yang Piawaitasikan keberadaan humas.

Dipaparkan Joko, setiaporang memiliki frame of ref-erence (kerangka berfikir,red) dan cara pandang yangberbeda. Oleh sebab itu,sebagai seorang humas, kitaharus jeli, pandai memposi-sikan diri dan mampu meli-hat cara pandang orang lain.“Di UMM, penting halnyamensinergikan kebijakan-kebijakan antar pimpinan,agar kepentingan-kepenting-an humas dan institusi dapatdikombinasikan,” ujar Joko.

Pemateri ke-dua, Roh-man, menjelaskan bahwahumas merupakan juru bica-ra institusi. “Jika humasnya

baik, maka institusinya juga baik,”ujarnya. Ia juga menjelaskanbahwa keberadaan surat kabarmasih banyak dibutuhkan untukkeperluan humas. Hal tersebut taklain karena surat kabar hingga saatini mampu mencapai tempat-tempat yang terpelosok, hinggamengenai target yang tak terbidikoleh alat informasi lain. “Karenaitulah surat kabar masih cukupdiminati untuk beriklan,” jelasnya.

Di akhir, setelah memaparkankunci-kuci cara membangunhubungan yang baik dengan me-dia (press release), ia mengingatkanpentingnya kepiawaian humasdalam menyikapi masalah. “Jangansampai memercik air ke mukasendiri,” pungkasnya lugas. sil

publik agar sesuai denganyang diharapkan. “Humasmemiliki posisi yang sangatstrategis dalam mengenda-likan dan membentuk opinipublik. Oleh karenanya,humas harus memiliki ke-mampuan mengkomuni-kasikan temuan, ide danpandangannya,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelas-kan bahwa humas harusmampu membuat orang lainmerasa nyaman dan membu-ka tangan atas keberadaankita. “Jangan memakai bajubaru, jika hal tersebut hanyaakan membuat orang lainmerasa iri dan marah kepadakita,”ujarnya mengkono-

Demi meningkatkan kualitas,Direktorat Penelitian dan Pengabdiankepada Masyarakat (DP2M) UMMmenggelar lokakarya. Acarabertajuk “Revitalisasi ProgramPenelitian dan Pengabdian kepadaMasyarakat dalam MemantapkanUMM sebagai Perguruan TinggiBerprestasi” tersebut digelar di aulaBAU, (19/8).

Lokakarya tersebut diadakanuntuk menggali informasi pengem-bangan dari format baru atas pelebu-ran Lembaga Pengabdian kepadaMasyarakat (LPM) dan LembagaPenelitian (Lemlit) yang belumlama dilakukan. “Tidak mudahmenggabungkan dua lembagayang telah berdiri sebelumnya.Harus ada s inerg i program,budaya, dan tata kerja organi-sasinya,” ungkap Direktur DP2MUMM, Bambang Widagdo.

Hadir pula dalam acara tersebutKepala Lembaga Infokom UMM,Suyatno. Ia menyampaikan penjela-san tentang maksimalisasi diseminasihasil penelitian dan pengabdiandengan memanfaatkan TeknologiInformasi dan Komunikasi (TIK)untuk meningkatkan rangkingUMM dalam webometric. Webo-metric adalah perangkat untukmengukur kemajuan perguruantinggi (PT) melalui website ma-sing-masing perguruan t inggi.Peringkat tersebut menjadi satu indikatoryang diakui di dunia dan diterbitkansetiap 6 bulan sekali. “Untuk

Sinergi untuk RaihPengakuan Dunia

Lokakarya DP2M UMM

meningkatkan peringkat webo-metric UMM, akan dilakukan lang-kah-langkah mensinergikan danmengintegrasikan DP2M, DigitalLibrary (Digilib) dan E-Learning,”paparnya.

Kegiatan terssebut diikuti sekitar197 peserta yang terdiri dari pim-pinan fakultas dan jurusan, reviewer,peneliti, tim DP2M serta dosen UMMyang berminat dan intens padabidang penelitian dan pengabdianmasyarakat. Dalam kesempatantersebut, Bambang mengajak selu-ruh komponen kampus UMM untukbekerjasama meningkatkan kualitasdan prestasi yang telah diraih Kam-pus Putih. “Mari kita bersama, selu-ruh komponen, bekerjasama demimaju, jaya, dan survive-nya UMM,”ajaknya bersemangat.

Dalam kesempatan yang sama,Wakil Direktur DP2M UMM, Maftu-chah menyisipkan dorongan berkar-ya kepada semua yang hadir, takterkecual i pada ‘orang baru’dalam dunia P2M. “Yang mudajangan kalah dengan yang telahproduktif. Demikian pula yang se-n ior, jangan pernah berhentiberkarya,” wejangnya.

Acara tersebut d i lan jutkandengan d iskus i pane l yangmerangkum usulan dari seluruhpeserta lokakarya. Hasil diskusipanel tersebut kemudian disusundalam sebuah laporan oleh timDP2M sehari setelah penyeleng-garaan lokakarya. pmg_rey

Serius: Suasana dome yang dipadati oleh peserta tes gelombang II calon maba UMM.Tampak pada gambar, peserta dengan serius mengerjakan soal tes.

Heni/Bestari

Hen

i/Bes

tari

Heni/Bestari

DorongPenelitian:

Bambang Widagdoketika

menyampaikanmateri di depan

peserta lokakarya.

Hadir: Rohman Budianto (kanan) dan Joko Widodo ditemaniFrida Kusumastuti sebagai moderator.

Berkembangnya isu yangmenyudutkan umat Islam akhir-akhir ini menggerakkan Pusat StudiIslam dan Filsafat (PSIF) UMMuntuk menggelar diskusi Islam.Substansi Islam dalam sosial dankemanusiaan menjadi topikbahasan utama dalam diskusi yangmenghadirkan pembicara AzharIbrahim dari National University ofSingapore, (12/8). Diskusi mejayang bertempat di kantor PSIFMasjid AR. Fachruddin tersebutmengangkat tema “Islam and Hu-manity: Appreciating the Past, Liv-ing the Present, Challenging the Fu-ture”

Dalam diskusi, Azhar mengkajiesensi agama bagi kehidupanmanusia. Dalam era globalisasi,suatu agama adalah pijakan yangmembuat kehidupan tetap harmoni.

Terorisme Bukan Jihad IslamSeiring perkembangan konflik yangterjadi dalam masyarakat modern, Is-lam sebagai salah satu agama terbesardi dunia mempunyai peran yangsangat penting untuk membangunperadaban yang tetap menjagamartabat. Kekerasan dan isuterorisme menjadi contoh tantangangenerasi Islam. Dengan kata lain,umat Islam harus mampu menun-jukkan pada dunia esensi Islamsebenarnya yang saling meng-hormati, menyayangi sesama danbermartabat.

Ajang menuturkan bahwa Islamadalah agama yang sangat ber-martabat dan menghargai kema-nusiaan. Bahkan, pemikiran danperjuangan Rasulullah saw padaabad 9 Masehi telah dipelajari danmenginspi ras i humanisme diEropa. “Kesimpulannya, Islam

adalah ajaran yang mengangkatmartabat. Islam menentang hal-halseperti perbudakan atau zina karenamerendahkan derajat manusia,seperti halnya terorisme yang tidakmenghargai kehidupan sesama,”tuturnya.

Terakhir, ia berharap seluruhpemeluk agama Islam, khususnyamahasiswa, lebih mengenal Islamsecara utuh serta menjadikannyaruh dalam semangat kemanu-siaan. “Caranya dengan menu-angkannya da lam kehidupansehar i -har i . Misa lnya ket ikamenjadi wakil DPR, jadilah wakilyang teladan. Awali semuanyadengan bismillah. Sikap semacamitu akan dengan sendi r inyamencerminkan bahwa Is lamadalah agama yang penuh kasihsayang, “ pungkasnya. pmg_rey

SUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUS66666 BESTARIBESTARIBESTARIBESTARIBESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Menyambut kedatangan paramahasiswa baru (maba) di KampusPutih mengharuskan Unit PelaksanaTeknik Penerimaan Mahasiswa Baru(UPT PMB) berbenah secara eks-tra. Sejak bulan Oktober tahun lalu,UPT PMB UMM telah mempersiap-kan segala kelengkapan yangdiperlukan untuk pendaftaran tahunakademik 2009/2010.

“Setelah publikasi, banyak sekaliyang merespon kegiatan UPT PMBUMM tersebut, dampaknya banyaksiswa yang mendaftar,” papar kepalaUPT PMB UMM, Wasis Suprayitno.Selesai mendaftar, calon mahasiswamelakukan registrasi dengan aluryang sudah diinformasikan olehpihak UMM, sesuai dengan jadwalyang sudah ditentukan.

Secara teknis, sistem dan alurregistrasi yang dilakukan sama sepertitahun-tahun sebelumnya, sehinggaapapun yang diperlukan telahdipersiapkan jauh sebelumnya.Selanjutnya yaitu persiapan dari segipelayanan, yang dilakukan menje-lang registrasi. Untuk mematangkan-nya, tim BAA selalu mengadakankoordinasi untuk membagi tugas.

Selain itu, untuk memaksimal-kan pelayanan yang diberikan,BAA mempunyai tiga prinsip wa-

Cepat, Tepat, danMenyenangkan

Registrasi Mahasiswa Baru UMM Tahun 2009

jib. Prinsip pertama pelayanan ha-rus cepat . Ka lau sebe lumnyapelayanan dilakukan dalam waktudua menit, maka harus bisa diper-singkat menjadi satu menit. Yangberbeda dari tahun-tahun sebelum-nya adalah calon maba harusbergantian menyerahkan berkasdari loket satu ke loket yang lain.“Jadi staf yang lebih banyak beker-ja, bukan calon maba,” terangKhozin, Kepala BAA.

Ke-dua, pelayanan juga harustepat. Seluruh pelayanan harus tepatsesuai dengan data, nama, berkas-berkasserta kelengkapan dari calon maba,mulai dari legalisir berkas sampai

dengan alur terakhir. “Karena akanberbahaya kalau terjadi kesalahandalam penanganan berkas dan datamaba, ”tutur Dosen Fakultas AgamaIslam (FAI) UMM tersebut.

Prinsip ke-tiga adalah menye-nangkan. Meskipun karyawan dalamkondisi lelah, pelayanan harus tetapmenyenangkan, termasuk memberi-kan senyuman pada calon maba.“Ketiga prinsip tersebut dapat ber-jalan dengan baik jika semua kompakdan saling bekerjasama. Semua yangterlibat harus memberikan pelayananterbaiknya kepada yang dilayani,dalam hal ini adalah camaba,”tambahnya. nung

UMM layak bangga, data yangdiperoleh dari masing-masing dae-rah di Indonesia pada tahun ini ham-pir semua daerah mempunyai maha-siswa yang menjadi bagian dariUMM. “Dari Sabang sampai Meraukeada, bahkan luar negeri juga. Namununtuk data lengkap terakhir belumkita dapatkan. Yang jelas semuaterwakili,” ungkap Thontowi Djau-hari, Ketua Pengenalan Studi Maha-siswa Baru (Pesmaba)Tahun 2009.

Dosen Fakultas KedokteranUMM tersebut juga menambahkanbanyak dari calon mahasiswa yangkecewa karena tidak diterima diUMM. Namun karena kualitas tetapmenjadi prioritas utama, ribuan calonmahasiswa baru tersebut terpaksa gagalmenjadi mahasiswa UMM. “Kalauhanya menerima kita bisa, namunapakah kualitas dari mereka mumpuni,terutama untuk Fakultas Kedokteran.Selain itu, tenaga pengajar juga masihkurang,” tambah dosen murahsenyum tesebut.

Menyoal lokasi masing-masingfakultas untuk kegiatan Pesmaba,Thontowi mengaku hal tersebut

Materi Secukupnya lalu Bertahap

Demi terciptanya konsep acaraPesmaba yang menarik, Ketua Pelak-sana Pesmaba Fikes, Yudha Pratama,tak tanggung-tanggung menurunkan15 orang panitia hanya untukmenggarap acara pengenalan yangberlangsung tiga hari (2-4/9) terse-but. “Kami ingin acara ini benar-benar berlangsung dengan baik,sehingga dalam sie acara terdapat 15orang anggota. Jauh berbeda dengansie lain, yang hanya terdiri dari 5 or-ang panitia,” ungkap Ketua BEMFikes, Aditya Meru Setiawan.

Sesuai tradisi Pesmaba padaumumnya, mahasiswa Fikes diajakmelihat-lihat sekaligus mempelajaritata cara penggunaan laboratoriumdan perpustakaan. “Kami mengajakmaba masuk ke dalam perpustakaankemudian diberitahukan tata carapeminjaman, sehingga saat merekamasuk nanti, mereka langsung dapatmenggunakan fasilitas yang ada” ujarmahasiswa semester lima itu.

Selain proses screening (istilahuntuk penelusuran minat dan bakatmahasiswa baru) dan pengenalanterhadap tempat dan fasilitas yangada di lingkungan kampus, PanitiaPesmaba Fikes juga memformulasi-kan pengenalan universitas. Mabadikenalkan dengan dosen, karyawan,dan fakultas itu sendiri. Misalnya saja

Kenali Kampus, Kenali Organ TubuhPesmaba Fikes

pemberitahuan tentang adanyajurusan Pendidikan S1 Keperawatan(PS1K) yang sering diartikan denganAkper (Akademi perawat), bahwakeduanya berbeda; di mana Akperadalah D3 keperawatan, sedangkanPS1K adalah jenjang S1 dari kepera-watan.

Selain itu, pria yang akrab disapaMeru tersebut mengungkapkanbahwa salah satu kunjungan yangkhas dan tak boleh terlewatkan saatpesmaba Fikes adalah kunjungan keLaboratorium Anatomi yang terletakdi kampus III. Saat berada dalamlaboratorium anatomi tersebut,mahasiswa baru ditunjukkan con-toh-contoh organ tubuh manusiadan letak-letaknya dengan jelas.“Mahasiswa bukan hanya melihatgambar atau patung dari organ tu-buh, namun mereka ditunjukkanlangsung pada wujud asli organtersebut,” terang Meru.

Organ tubuh dalam mayat atauyang sering disebut kadafer itu ditun-jukkan pada acara pengenalan labo-ratorium. “Selain untuk mengetahuiorgan tubuh dengan lebih nyata,maba diharapkan bisa terbiasa danmerasa tidak asing atau jijik, karenaselama masa kuliah dan jika lulusnanti, itulah yang akan merekahadapi,” lanjutnya. pmg_phi

Memasuki hari ke-dua Pesmaba,Fakultas Hukum (FH) UMM menga-dakan seminar yang mengadirkanpeneliti dari Komisi Hukum Nasional,Ikhwan Fahrojih dan dosen FHUMM, Cekly Setya Pratiwi sebagai pema-teri. Acara yang bertajuk “MewujudkanMahasiswa Hukum Yang Organisaturieguna Mampu Mengaplikasikan Perandan Fungsi Mahasiswa” dihadirisegenap calon mahasiswa baru FH2009 di aula BAU, (3/9).

Acara dibuka dengan pemberianmateri mengenai “Konsep danPrinsip Negara Hukum “ oleh Cekly.Materi ke-dua, “Wajah Hukum Indo-nesia” disampaikan oleh Ikhwan.Ahli hukum itu menuturkan, hukumdi mata masyarakat saat ini masihmenyiratkan kesan negatif. “Hukummendapat penilaian minus di matamasyarakat karena penyalahgunaanwewenang aparat penegak hukum,juga karena ia identik dengan per-maianan uang,” akunya.

“Itu bermula dari kesalahan da-lam menempatkan hukum sebagai‘alat’ untuk mengamankan danmemelihara kekuasaan. Padahal seha-rusnya ia menjadi alat untuk mengontrolkekuasaan yang menyimpang, bukansebaliknya,” papar alumni FH UMMitu lugas. Ikhwan juga mengungkap-kan bahwa di institusi penegakan

Hukum Indonesia “Diperalat”

adalah hasil kesepakatan pihakrektorat beserta dekanat. Pertimbang-annya adalah kesesuaian kuotatempat dan jumlah mahasiswa ma-sing-masing fakultas. “Jadi penem-patan tiap tahun rata-rata tetap. Kalaupun berubah tidak drastis, dan ituselalu kita pertimbangkan berdasar-kan jumlah mahasiswa baru sertakapasitas tempat,” urainya saat dite-mui di ruang kemahasiswaan.

Thontowi berpesan dalam kegiatanPesmaba agar panitia tiap fakultas dapatmemberikan kegiatan yang mendidik

dalam pengenalan dunia kampus. Halitu membutuhkan kerjasama yangsinergis antara panitia, jajaran rektoratdan dekanat di fakultas. “Pesmababukan hanya tiga hari saja. Sejakmaba masuk menjadi mahasiswa UMM,mereka telah malalui masa orientasi. Jadijangan dijejali dengan materi yangberlebihan selama Pesmaba, karena haltersebut dapat dilakukan secarabertahap selama mereka menjadimahasiswa UMM,” pesan dosenramah tersebut serius. wib

Uneg-uneg Peserta Pesmaba 2009

Pelatihan Disiplin dan Percaya DiriPembukaan Pengenalan Studi

Mahasiswa Baru (Pesmaba), (2-4/9)membawa pengalaman tersendiribagi para calon mahasiswa baru(Camaba) UMM angkatan 2009. Banyak hal baru yang didapat olehpara Camaba dari serangkaiankegiatan tersbeut. Islah ZiauddinSarsar, calon mahasiswa FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan(FKIP) UMM mengaku memperolehbanyak manfaat dari kegiatanPesmaba. “Saya mendapat penge-tahuan baru pada saat materi dibe-rikan, terutama materi soft skill. Selainitu acara ini juga menambah rasakepercayaan diri dan melatih mentalsaya,” tutur calon mahasiswa asal

sesalnya. Misalnya saat kita sedangmengerjakan tugas dari panitia kemu-dian bertepatan dengan datangnyawaktu sholat, mereka menyuruh kitauntuk menyelesaikan tugas terlebihdahulu daripada sholat,” tegas calonmahasiswa asal Flores ini.

Terkait tugas-tugas yang diberi-kan panitia, Islah mengaku tidakmenemukan kendala yang berartikarena semua diserahkan padakelompok. “Kita disuruh membuatyel-yel dan atr ibut . Ki ta jugadiminta membawa buku yangnantinya akan disumbangkan.Semoga sumbangan tersebutbermanfaat,” harapnya.

Untuk perbaikan Pesmaba selan-

jutnya, Islah me-nyarankan agarantara pani t iadan pihak fakultasmengadakan koor-dinasi yang lebihmatang, sehinggavisi dan misi dariPesmaba dapattercapai. “Kurang-nya keselarasan an-tara fakultas, panitiadan mentor mem-buat saya merasapenekanan visimisi dalam acaraini kurang,” tutur-nya. pmg_wdr

hukum terbangun budaya ‘abdi – atasan’.Artinya, prestasi penegak hukum dinilaidari pengabdiannya kepada atasan.

Saat ini, lanjut Ikhwan, budayamasyarakat cenderung permisifterhadap penyimpangan peradilan.“Banyak peristiwa salah tangkap, salahmenetapkan pelaku tindak pidana.Seperti yang terjadi pada kasus Ryan(pembunuh asal Kota Jombang, red),”ujarnya. Imam dan Asrori didugamelakukan pembunuhan, padahalyang melakukannya adalah Ryan, ”tutur pria yang pernah bergabungdalam Malang Corruption Watch itu.

Pada sesi pertanyaan, salah satucamaba, Ika, menyatakan keprihati-nannya tentang keberpihakan hukumdi Indonesia. “Saat terjadi kasus antarasi kaya dan si miskin, bagaimana seha-rusnya pengacara bersikap padahalia tahu si miskin berada di pihak yangbenar?” tanyanya. Menanggapipertanyaan Ika, Cekly memberikanjawaban terbaiknya. “Setiap orangmemiiliki kedudukan yang samadalam hukum, hukum tidak bolehberpihak. Kita dihadapkan pada duaidealisme ini. Sebagai mahasiswahukum, kalian bisa saja nantimenjadi pengacara dari si miskin,”tutur wanita yang meraih gelar S2-nya di Utrecht University itumengakhiri penjelasan. pmg_wdr

Pesmaba FH

GELARAN PESMABA UMM 2009

Maluku Tenggara tersebut. Hal senada diungkapkan Indra

Purwa, Camaba Jurusan IlmuKomunikasi. Indra mengaku, melaluipesmaba dirinya banyak belajartentang menghargai waktu. “Acara inimelatih disiplin karena semuakegiatan selalu ontime denganjadwal. Jika di dalam jadwal tertulisacara dimulai pukul 6, pada pukul 6pula acara dimulai,” tutur gadis yangbiasa disapa Iin tersebut berse-mangat.

Mengkritisi kinerja panitia,Muhammad Dhani, Camaba JurusanSyariah memiliki pendapat berbeda.“Saya menyayangkan panitia yangsedikit mengulur waktu sholat,”

Heni/Bestari

Heni/Bestari

Ramai: Maba saatmenyelesaikanadministrasi ditingkat fakultas.

Semangat:Tampak

antusiasmemaba saatmengikuti

upacarapembukaan

pesmaba.

Zacky/Bestari

SUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUS 77777BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

SEPUTAR SEPUTAR SEPUTAR SEPUTAR SEPUTAR KKN UMM 2009KKN UMM 2009KKN UMM 2009KKN UMM 2009KKN UMM 2009

Minat baca masyarakat Indonesia yang semakinmenurun menjadi alasan tersendiri bagi kelompok 04Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) UMM dalammendirikan sebuah Rumah Baca yang diberi nama RumahBaca Cerdas (RBC). RBC yang bertempat di Desa NgebrukKec. Sumberpucung Kab. Malang diresmikan langsung olehjajaran perwakilan kepala desa setempat (27/07).

Budi Darmaji, perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah(PCM) Sumberpucung mengungkapkan sebelumnya belumpernah ada program kegiatan KKN-T semacam pendirian RumahBaca itu. Jadi, menurutnya ini bisa dikatakan program yang akanmenjadi pelopor untuk KKN ke depannya. “Kegiatan positif sepertiini memang patut diacungi jempol,” ujar Budi antusias.

Budi berharap adanya Rumah Baca tersebut dapat meningkatkanbudaya baca masyarakat desa sejak usia dini. Itu karena saat ini harga

Dirikan Rumah Baca

Ajak Peternak Sayangi LingkunganSebagai wujud pengabdian masyarakat, Kuliah Kerja

Nyata Terpadu (KKN-T) kelompok 14 UMM menggelar penyu-luhan kesehatan ternak di Dusun Ngramban Desa BanturejoKecamatan Ngantang, (6/9) di balai dusun setempat.

Penyuluhan yang diikuti para peternak sapi perah dandihadiri seluruh perangkat desa itu dimaksudkan untukmemaksimalkan pengolahan limbah kotoran sapi, baik padatmaupun cair menjadi pupuk kompos. Beberapa Mahasiswadari Fakultas Peternakan UMM bertindak sebagai pemateri.Mereka mengulas tentang pemanfaatan limbah kotoran sapiagar tidak mencemari lingkungan dan dapat dimanfaatkanmasyarakat dengan mengolahnya sebagai pupuk kompos.“Kalau misalkan kotoran sapi baik padat maupun cair sudahterlalu banyak dan dibuang ke selokan, itu akan menyebabkanpencemaran lingkungan” ungkapnya.

Karena itulah, masyarakat dihimbau untuk selalu

memanfaatkanya untuk menjadi pupuk kompos baik dalambentuk cair maupun padat. Setidaknya kotoran sapi tersebuttidak dibuang ke dalam selokan setiap harinya. Mereka akanmendapatkan banyak manfaat, seperti kebersihan kandangyang nantinya akan menyehatkan ternak mereka, kebersihanlingkungan sekitar tempat tinggal, serta kebermanfaatankotoran itu sendiri sebagai pupuk kompos untuk sawah-sawah warga.

Koordinator Desa (Kordes) KKN-T 14 UMM, WahyuGalih mengungkapkan bahwa ia dan temaan-temannyajuga mengadakan program pembangunan gorong-gorongyang selama ini belum menjadi perhatian masyarakat. “Pro-gram tersebut disambut baik oleh masyarakat, dan berkatkerjasama serta dukungan mereka, program tersebut dapatberjalan lancar” jelas mahasiswa Jurusan Teknik Informatikaitu. sil/evi

Budayakan Kejujuran, Ajak Perangi KorupsiKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan

sosialisasi kepada siswa SMP Negeri 2 Pagak denganmenggandeng mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) kelompok 8 UMM, (8/8). Dalam sosialisasi tersebut, KPKmencoba memberikan pemahaman antikorupsi sejak dinikepada puluhan siswa yang masuk dalam pengurus OSISSMPN 2 Pagak dan perwakilan masing- masing kelas. Tidakmenyia-nyiakan acara tersebut, para siswa banyak bertanyatentang segala hal terkait tindak korupsi.

Saifuddin, Kepala Sekolah SMPN 2 Pagakmenjelaskan bahwa memberikan pemahaman antikorupsi

kepada masyarakat sejak duduk di bangku sekolahmerupakan hal yang tepat. Termasuk pemahamanpendidikan tentang kejujuran terutama di lingkungan yangpaling kecil yaitu keluarga.

Selain kegiatan sosialisasi anti korupsi, tim KKN-Ttersebut juga mendirikan “Warung Kejujuran”. Diberi namademikian karena warung yang menjual barang kebutuhansiswa dan aneka makanan ringan tersebut tidak dijaga.“Siswa yang mau beli langsung ambil barangnya danmeletakkan uang di tempat yang telah disedikan,” kataLazuarna Rahmawati, koordinator acara tersebut. sil

Perpustakaan Mini untuk Masa DepanBertujuan memperkaya anak-anak Panti Asuhan

Muhammadiyah dengan wawasan keilmuan, kelompok KuliahKerja Nyata Khusus (KKN-K) 70A membuat perpustakaan miniyang terletak di dalam panti asuhan tersebut. Pengerjaanperpustakaan mini dimulai pada tanggal (27/07-18/08).

Tempat yang rencananya digunakan sebagai perpustakaanadalah ruang pengurus yang tidak aktif dipergunakan. KelompokKKN Khusus 70A berinisiatif untuk merubahnya menjadiperpustakaan. “Memang ada banyak buku namun tidak adatempat khusus agar anak-anak panti asuhan nyaman untukmembaca. Oleh karena itu, kami berinisiatif membuatkan tamanbaca atau perpustakaan mini bagi mereka,”ungkap Basuki, Kordes70A.

Dalam pengadaan buku, kelompok KKN Khusus 70A bekerja-sama dengan Markas Dakwah dan UMM Press. Perpustakaantersebut tidak hanya menyediakan buku cerita yang, melainkanjuga buku pelajaran, buku tentang Agama Islam hingga Alquranterjemah.

Antusiasme tampak sejak beberapa hari sebelum perpustakaandibuka, ketika anak-anak panti asuhan sudah mulai mengunjungitempat tersebut. Fauzi, salah satunya, mengaku senang adaperpustakaan di panti asuhan tempatnya tinggal. “Enak adaperpustakaannya bisa baca-baca buku cerita,”ujar siswa Kelas 3SD itu. vel

Kenalkan Princi Melalui WebsiteKelompok KKN Khusus (KKN-K) 70C, Penitipan Anak

Aisyiyah Kecamatan Dau, dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal(ABA) 4 Princi menggelar Bakti Sosial, (9/8). Bertempatdi TK ABA 4 Dusun Princi, acara tersebut terdiri dariserangkaian pelayanan masyarakat khususnya bagi warga kurangmampu.

Sebuah ceramah singkat tentang cara mendidik anak yangbaik dan benar berdasarkan Islam, diberikan untuk mengawaliBaksos. Bertindak sebagai penceramah, Abdullah Masmuh , DosenJurusan Ilmu Komunikasi UMM. Dalam penuturannya, Masmuhmenjelaskan besarnya pengaruh tutur sapa dan perilaku orang tuadalam perkembangan kepribadian anak-anaknya. “Jika putraibu-ibu berkata kasar, mungkin karena ibu-ibu juga seringberkata kasar, yang secara tidak langsung memberikan contoh

pada mereka,”ujarnya dalam bahasa Jawa.Usai melalui pengajian singkat, ibu-ibu yang sebagian

besar merupakan wali murid TK ABA Princi tersebutmendapatkan bingkisan sembako. Selain itu, mereka jugaberkesempatan memeriksakan dirinya di stand pengobatangratis yang telah disediakan panitia. Selain mendapat sembakodan pengobatan gratis, panitia juga menjual baju layak pakaiseharga 1000 rupiah tiap potongnya.

Selain bekerjasama untuk menggelar Baksos,Kelompok KKN-K 70 C juga membuat dan menjalankanwebsite TK ABA 4 Princi. “Tujuannya, sebagai media untukmemperkenalkan keelokan Dusun Princi secara luas dankegiatan di TK ABA 4 Princi secara khusus,” jelasKoordinator Kelompok KKN 70C, Maskur. sil

“Coaching Clinic” untuk Para Pebola CilikSebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan

persepakbolaan Indonesia, kelompok 12 KKN-T UMMmengadakan kegiatan coaching clinic, yaitu semacam pelatihan trikbermain bola di Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir,Kabupaten Malang, (7/8). Menurut ketua pelaksana, Rangga Guntur,sebenarnya sejak dahulu anak-anak Desa Mendalanwangi sangatantusias bermain sepak bola. Hanya saja, selama ini belum adasatu pun club maupun organisasi yang mewadahi kegemarantersebut. “Semoga kesempatan ini menjadi awal yang baik bagikebangkitan persepakbolaan Desa Mendalanwangi,” harapnya.

Untuk lebih memantapkan kualitas pelatihan yangdiberikan, pihak panitia menghadirkan pelatih handal yang jugamantan pemain Arema, Jonathan Agusprihatno. Dalamkesempatan tersebut, Jonathan menyampaikan kisi-kisi bermain

sepak bola yang baik dan benar kepada peserta. “Sebenarnyasepak bola merupakan olah raga yang menyenangkan. Asalmemiliki kemauan yang kuat, setiap orang pasti bisamelakukannya. Bakat, meski tak kalah penting, bukanlahfaktor utama yang menentukan kelihaian seseorang dalambermain bola,” terangnya.

Kegiatan yang diikuti puluhan anak usia SD usia 7sampai 11 tahun itu berlangsung seru dan meriah. Di akhiracara, Jonathan memilih tiga orang anak untuk dinobatkansebagai peserta terbaik melalui adu juggling. “Selainmendapatkan hadiah, mereka juga berkesempatanmengikuti pelatihan lebih lanjut di sebuah club sepak bolaJawa Timur,” pungkas Koordinator Kelompok 12 KKN-T,Aditya FT. Pratama. tis

Sebagai wujud pengabdian, mahasiswa melalui program KKNberlomba-lomba menyelenggarakan program yang bermanfaat bagimasyarakat. Salah satunya adalah program kesehatan yang dilakukanKelompok 30 EG Program Kegiatan KKN Khusus. Kelompok yangterdiri dari 16 orang itu menjalin kerjasama dengan PT. Unileverdan didukung pula oleh stasiun televisi lokal Kota Batu.

Program yang diselenggarakan di Taman Kanak-kanakAisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) 4 Beji Batu tersebut berisikegiatan cuci tangan dan minum susu bersama serta lombasikat gigi dan lomba makan krupuk. Perlombaan tersebut tidakhanya diikuti oleh para siswa, karena orang tua murid jugaikut terlibat dalam lomba makan krupuk dan menari sehat.

Pendidikan Hidup Sehat Sejak DiniPelaksanaan program tersebut dihadiri oleh PembantuRektor I UMM, Sujono.

“Program ini merupakan program kesehatan yangbertujuan menumbuhkan rasa mencintai hidup sehat padadiri anak-anak. Selain itu, kami sengaja melibatkan walimurid dengan harapan keterlibatan para orang tua dapatmemotivasi anak-anaknya,” papar Lailatul Rif ’ah,Koordinator Desa Kelompok 30 EG KKN Khusus. Rif’ahmenambahkan bahwa pola hidup sehat biasanya berawaldari lingkungan keluarga, sehingga kegiatan tersebut jugadiharapkan dapat menciptakan kesadaran para orang tuaterhadap pentingnya kesehatan bagi keluarganya. rah

buku-buku terbilang mahal dan minat baca masyarakat Indo-nesia pada umumnya juga masih minim. “Meskipun ma-sih bersifat sederhana dan kecil-kecilan, tetapi semoga bisamenjadi inspirasi bagi berbagai pihak,” ungkapnya.

Selanjutnya, pihak desa menyampaikan ucapan terima kasihkepada kelompok KKN-T 04 dan UMM atas didirikannya Ru-mah Baca tersebut. “Program ini menginspirasi kami untuksegera mengusahakan Rumah Baca lain atau semacamperpustakaan yang dikelola oleh desa,” ujar Misno selaku Kami-tuwo Dusun Krajan mewakili Kepala Desa Ngebruk.

Sementara itu, Akhmad Kahfi selaku Kordes menegaskan,Rumah Baca itu tidak hanya beroperasi selama KKN. “Tanggungjawab pengelolaan kami serahkan pada Remaja Mushola yang telahkami beri pelatihan,” ungkap Akhmad Kahfi selaku KoordinatorDesa KKN-T 04. mg_nin

Sepuluh dekan baru UMM menyatakan sumpahnya dalamacara Pelantikan Dekan di Lingkungan UMM, di Aula BAU, (20/8). Kali ini, Dekan Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Pertanian Peternakan danPerikanan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), FakultasAgama Islam (FAI), Fakultas Psikologi, Fakultas Hukum, FakultasTeknik, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes)menyatakan siap melaksanakan tugas dengan baik selama masakepengurusan 2009-2013.

Dalam pelantikan tersebut, penggabungan Fakultas Pertaniandengan Fakultas Peternakan dan Perikanan menjadi sorotan utamapada sambutan Rektor. Karena animo masyarakat yang terusmenurun terhadap dua fakultas tersebut, UMM berinisiatifmenggabungkan keduanya. Melalui strategi tersebut, MuhadjirEffendy meyakini, akan timbul paradigma baru sehingga animomasyarakat dapat meningkat lagi.

Pada kesempatan itu, Rektor juga menuturkan agar para doktordan profesor yang ada di UMM membangun kinerja yang lebihkonkrit dan memiliki daya gertak. Dengan demikian, UMM dapatmenjadi sebuah lembaga yang matang serta sederajat denganperguruan tinggi (PT) besar dan terkemuka lainnya. “Kita tidakboleh lagi berpikir seperti negara berkembang, karena masa itusudah terlewati,” tegas Muhadjir.

Lebih lanjut ia mengatakan, UMM harus mampu menjadi PTyang diperhitungkan dalam kancah Internasional. Untuknya,langkah konkrit menuju kesana harus dipersiapkan dengan baik,salah satu dengan memperbanyak dosen S2 lulusan luar negeri.“Paling tidak tenaga pengajar dari luar negeri telah memilikikemampuan bahasa asing yang baik,”ujar pria penggemar olahraga bela diri Tapak Suci tersebut.

Selain menyoroti masalah tenaga pengajar, Rektor jugamenyoroti perihal tugas akhir atau skripsi. Pria bersahaja tersebutberpesan agar para dekan baru dapat memberikan iklim tugasakhir yang bervariasi. Hal itu dikarenakan keberhasilanmenyelesaikan tugas akhir tidak dapat menjadi tolok keberhasilanmahasiswa ke depannya. Kendati demikian, demi profesionalitas,Rektor tetap memberikan catatan khusus bagi para dosen dandekan agar tidak melakukan kegiatan bimbingan dan pelayanandi luar kantor.

Menyambung Rektor, Sekretaris Badan Pelaksana Harian (BPH)UMM, Waqidi berpesan agar para dosen dan dekan yang dilantikbenar-benar dapat memenuhi janjinya dan menunaikan tugasdengan baik. Bukan hanya itu, Waqidi juga menuturkan agar setiapkegiatan yang dilakukan memiliki nilai dakwah. “Apapun yangdilakukan harus diproyeksikan bahwa kegiatan tersebut memilikinilai dakwah,” ungkapnya. Terakhir, Waqidi berpesan agar paradosen dan dekan selalu menanamkan nilai-nilai kebaikan sehinggaprofesi yang dimiliki dapat menjadi sarana untuk beramal. pmg_phi

Bawa UMM ke KancahInternasional

Pelantikan Dekan UMM

Dekan Baru: Dekan Fikes sedang menandatangani surat perjanjian dengandisaksikan jajaran rektorat.

Erik/Bestari

SUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUSSUARA KAMPUS88888 BESTARIBESTARIBESTARIBESTARIBESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

“Indonesia BelumMerdeka”

Din Syamsudin:

Penutupan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) UMM 2009

Dalam sambutannya di hadapan 5214 mahasiswa,Rektor UMM, Muhadjir Effendy mengucapkan selamatdatang kepada calon mahasiswa baru (Camaba) yangberuntung telah diterima di UMM. Pada tahun ini, takkurang dari 1000 mahasiswa dinyatakan tidak diterimadi Kampus Putih. “Anda beruntung karena menjadimereka yang terpilih, oleh karenanya jadilah dewasa.Tinggalkan sifat, kelakuan dan tabiat kekanak-kanakan,”wejangnya pada Upacara Pembukaan Pengenalan StudiMahasiswa Baru (Pesmaba) di Helipad, (2/9). Lebihlanjut Muhadjir menjelaskan, seluruh Camaba UMMwajib mengikuti berbagai prasyarat yang telah ditetapkanpihak universitas, diantaranya adalah keharusanmengikuti Pesmaba dan P2KK. Hal tersebut dimak-sudkan untuk membentuk kepribadian mahasiswa agarmenjadi kader-kader terbaik bangsa. “Saya meihat andaadalah wajah-wajah yang optimis, pede danmenjanjikan. Karenanya jangan pernah menyerah danjadilah kebanggaan orang tua, almamater serta bangsa,”pungkasnya.

Usai upacara, acara berlanjut pada penyerahanbeasiswa secara simbolik dan kuliah umum bersamaDin Syamsudin, di UMM Dome. Dalam ceramahnya,Din mengangkat tema Peran Mahasiswa dalamMemajukan Kehidupan Bangsa. Ia memaparkanbahwa saat ini teramat bayak kelebihan yangdimiliki oleh bangsa Indonesia, mulai dari luaswilayahnya yang membentang indah hinggakekayaan alam yang dimiliki. Bahkan, menurut salahsatu hasil survai yang dilakukan Amerika, Indonesiamenduduki posisi pertama sebagai negara yangtanahnya menyimpan berbagai jenis barang tambang.

Meski demikian, mantan aktivis tersebutmenganggap Indonesia belum sepenuhnya merdeka.“Meski besar akan banyak hal yang dimiliki, namunhingga saat ini kemerdekaan sejati masih belum dapatkita rebut,” sesalnya. Gagalnya Indonesia merebutkemerdekaan sejati, menurut alumni IMM tersebuttak lain karena Indonesia belum mampu berdikaridan menjadi bangsa yang mandiri. “Kekuatan suatubangsa, terdapat pada kualitas SDM (Sumber DayaManusia,red), SDA (Sumber Daya Alam,red) danmodal sosial serta budaya yang kuat. Pada pointerakhir, sikap, kepribadian dan watak bangsa sangatberpengaruh, “tegasnya.

Dengan keadaan Indonesia yang serba kaya,secara teoritis seharusnya Indonesia mampu menjadinegara yang besar di berbagai bidang. Namunkenyataannya, realita yang nampak justru berbeda.Menurut Din, hal tersebut tak lain karena tiga halyang turut mempengaruhi, yakni rendahnyapenguasaan IPTEK, rendahnya kemampuan SDMmengelola dan memanage kekayaan yang kita miliki,serta belum efektifnya agama yang dianut warganegara Indonesia.

“Di sini lah peran maasiswa secara politik danintelektual diperlukan. Melalui peran politiknya,mahasiswa harus peka terhadap ketidakadilanyang ter jadi di masyarakat. Melalui pesanintelektual, mahasiswa harus mampu menguasaiIPTEK,” ujar Din. Dari keduanya, mahasiswaselanjutnya dituntut untuk bisa bersifat rasionalsehingga kemerdekaan Indonesia dapat dicapaidengan sempurna. sil

Berbeda dari tahun lalu, Penutupan PengenalanStudi Mahasiswa Baru (Pesmaba) dilaksanakanbersamaan dengan diresmikannya LaboratoriumTeknik oleh Direktur Jenderal (Dirjen) PendidikanTinggi Depdiknas, Fasli Jalal. “Jadi nanti setelah kuliahtamu di Dome oleh Pak Malik Fajar, langsung adaperesmian Lab. Teknik oleh Pak Fasli Jalal,rencananya dengan Pak Malik juga,” terang Thontowi

Djauhari, Ketua Pelaksana Penerimaan Mahasiswa BaruTahun 2009.

Di UMM, individu akan diproses menjadi tenagaterdidik, tenaga ahli, dan tenaga profesional. Hanyagenerasi yang profesional dan terdidik itulah yang akanmenentukan masa depan nantinya. Dengan demikian,diharapkan UMM mampu melahirkan dan mencetakpemimpin yang membawa bangsa Indonesia padakeadaan yang lebih baik lagi. “Student today, leadertomorrow, (mahasiswa sekarang, pemimpin esokhari, red),” tegas Ketua Badan Pelaksana Hariansekaligus mantan Rektor UMM, Malik Fadjar di sela-selapidatonya.

Membentuk masyarakat yang madani, sangatdipengaruhi oleh generasi mudanya. Bahwa menuntutilmu harus konsisten atau istiqomah, karena generasimuda merupakan ujung tombak kepemimpinan. “Untukmempersiapkan masa depan yang beradab tinggi, makayang diperlukan adalah orang-orang yang mempunyaitingkat pendidikan tinggi baik dari segi agama,pengetahuan dan teknologi,” ujar mantan MenteriAgama RI itu lugas.

Lebih lanjut Malik mengingatkan bahwa semua itudimulai dari diri sendiri, dengan niat, cita-cita serta mimpiuntuk menata masa depan, sebagai internal pada dirikita yang harus dijalani dengan konsisten. “Kekuataninternal merupakan bagian yang tidak terpisahkan untukmenuju masa depan yang penuh tantangan danperubahan,” ujarnya.

“Dalam menjawab semua itu, maka generasi mudaharus mampu memainkan perubahan, denganmemenuhi tiga hal. Pertama, memiliki kekuatan danmenguasai ilmu pengetahuan (knowledge). Ke-dua,pengembangan kompetensi, dan terakhir yaitu menjalinkerjasama, networking atau silaturahmi,” pesannya. nung/wib

Gayeng: Diskusi bersama staf Korea International Cooperations Agency (KOICA),Miss. Kim Jung Mi, didampingi Kajur HI, Dyah Estu K, dan PD I FISIP UMM, Saiman.

Pusat Kajian Asia Timur (Centrefor East Asia Studies/CEAS) JurusanHubungan Internasional (HI) UMMmengadakan diskusi dengan tema“Budaya Korea”, di ruang 611Gedung Kuliah Bersama (GKB)Kampus III UMM, (18/8). Kegiatantersebut mendatangkan pembicaraMs. Kim Jung Mi, salah satu staf Koica(Korea International CooperationsAgency) di Indonesia.

Dalam diskusi tersebut, Mia,sapaan akrab Kim Jung Mi, berceritatentang perbandingan budaya dankehidupan antara masyarakat Indo-nesia dan Korea Selatan. Salah satupernyataannya yang mencengang-kan adalah pandangannya menge-nai pola pengajaran terhadap anak-anak di Indonesia yang menurutnyaterlalu bebas dan permisif. “Di Ko-rea Selatan, anak-anak diajarkantentang tanggung jawab dan disiplinyang tinggi,” ujarnya dengan logatInggris.

Setelah acara selesai, anggotaCEAS mengajak Mia untukberkunjung ke Jurusan HI UMM,dilanjutkan dengan makan siangbersama di Laboratorium HI, denganmenu makanan tradisional Indone-sia yaitu pecel dan beberapa jajananpasar.

Setelah kedatangan tamu dariKorea Selatan, CEAS juga mengada-kan kunjungan ke Konsulat Jenderal

Belajar pada Jepang danKorea Selatan

Jepang di Surabaya, (27/8). Dalamkesempatan tersebut, KonsulJenderal Jepang di Surabaya, HE.Yasuji Odoko menjelaskan tiga halpenting yang berkaitan denganJepang yaitu ekonomi, demokrasidan hak asasi manusia. Diplomatyang pernah menjadi perwakilanJepang di International Labour Or-ganization (ILO) PBB dan di bebe-rapa negara di Afrika tersebut jugamenjelaskan tentang prospek PemiluJepang yang dilaksanakan pada 30Agustus lalu.

Di tengah diskusi, CEAS disu-guhi pemutaran film tentangkehidupan masyarakat Jepang.Diantaranya film tentang bagaimanamasyarakat Jepang membanguntaman-taman di atas gedungbertingkat untuk mengurangi efekGlobal Warming, penggunaan tekno-logi dan robot dalam sistem pertaniandi Jepang, serta tentang penggunaantelepon selular yang dilengkapidengan chip yang berfungsi layaknyaATM. Sehingga masyarakat Jepangtidak perlu membawa uang tunai ataukartu ATM untuk berbelanja,membeli tiket kereta api atau menarikuang tunai. Mereka cukup men-dekatkan bagian belakang teleponselularnya pada sensor yang telahdisediakan. “Itu sangat menga-gumkan,” ujar Ketua CEAS, TonnyD. Effendi, kagum. sil

Erik PP/Bestari

Erik PP/Bestari

Dok. HI

Beri Wejangan: KetuaPP Muhammadiyah DinSyamsuddinmemberikan materidalam acara stadiumgeneral di Dome.

Beri Motivasi: Ketua BPH UMM Malik Fadjar mengajakmahasiswa untuk berani bermimpi tinggi.

99999SKETSASKETSASKETSASKETSASKETSA BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Ramah dan murah senyum,setidaknya itulah kesan pertamayang bisa ditangkap dari perem-

puan bernama Maftuchah. Kesibukannyasebagai akademisi UMM ternyata tidakmembuat Dosen Fakultas Pertanian ini berhentiuntuk terus berkarya. Tidak mengherankan jikapada akhirnya untuk kedua kalinya, ia menyabetpredikat sebagai Dosen Berprestasi UMM.

“Perasaannya biasa saja ya, nothing toospecial ketika dinobatkan menjadi dosenberprestasi,” ungkapnya ringan ketika ditanyaperasaannya saat dinobatkan sebagai dosenberprestasi. Perempuan yang akrab disapa Ukaini mengaku bahwa apa yang telah diraihnya(predikat “Dosen Berprestasi, red) memangtidak bisa dilepaskan dari penilaian orang lain.Bahkan dengan terus terang Uka mengaku maluketika ditetapkan menjadi dosen berprestasiuntuk kedua kalinya. “Malah, waktu itu sayamengusulkan orang lain yang lebih muda,”kenang wanita yang mengaku miliki sifat kerasdan kaku itu.

Pada tahun 1998 lalu, ia sudah pernahdinobatkan sebagai dosen berprestasi. Lebihlanjut, ia memaparkan parameter yang diguna-kan pihak kampus untuk menetapkan sese-orang menjadi dosen berprestasi. “Biasanyapihak kampus memakai standar DIKTI(Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, red),”terang perempuan kelahiran Bojonegorotersebut. Setidaknya ada tiga kriteria yang dinilaiyakni penelitian, pengajaran dan pengabdian.

Dari situ, Uka mengaku diantara ketigakriteria tersebut, ia paling banyak meluangkanwaktunya untuk melakukan berbagai penelitian.

Pantang Berhenti SaatBerkemauan

Kecintaannya pada aktivitas penelitianmembawa wanita 41 tahun tersebut menjadipenerima dana hibah dari DIKTI untukpenelitian pada tahun 1996. Hebatnya, padasaat itu ia adalah penerima hibah bersaingyang pertama dari kalangan swasta.

Pasca dana hibah pertama itu, rentetandana hibah lainnya pun ia peroleh untuk mela-kukan penelitian, termasuk dana hibah dariluar negeri seperti dari Australia dan IRRI (In-stitute Rice Research Internasional) Philipina.“Sejauh ini, saya telah memperoleh tiga danahibah bersaing dan tiga hibah fundamentaldari DIKTI, serta dua hibah dari DepartemenPertanian dengan dua judul,” terang ibu dariMuhammad Syauqi al-Maghfirah itu.

Dunia penelitian memang sudah sangatlekat dengan istri Aris Winaryo tersebut. Tidakterhitung lagi sudah berapa banyak penelitianyang telah dihasilkannya. Salah satu penelitianterbaru yang dilakukan Uka bersama rekan-nya adalah tentang tanaman jarak. Sudah adapihak yang bersedia membiayai produksi jarakyang ditelitinya. Tidak tanggung-tanggung, iabahkan sudah berencana ke luar negeri dalamrangka penjualan produk penelitiannya.Menurut wanita yang sempat menjadi dosendi sebuah PTN di Malang tersebut, hasilpenelitian yang telah dilakukannya biasanyadipatenkan dalam bentuk Pendaftaran VarietasTanaman (PVT).

Penelitian yang telah dilakukan Uka tidakbisa dilepaskan dari laboratorium TPHP,tempat dimana ia sering melakukan eksperi-men. Sejenak, ia menyempatkan bernostalgiadengan menceritakan keberadaan laborato-rium kesayangannya itu. “Waktu itu saya mintakepada Pak Malik Fadjar dan akhirnya diberilaboraturium ini,” jelas wanita yang hobimembaca tersebut. Ketika laboratorium sudahada, ia pun tak segan untuk membersihkannyatermasuk mengepel sendiri ruang laborato-rium yang letaknya berdekatan dengan kantorDirektorat Penelitian dan PengabdianMasyarakat (DPPM) itu.

Sekarang, Uka bisa tersenyumbangga karena laboratorium yangdiperjuangkannya itu bermanfaatuntuk kepentingan akademis kam-pus, termasuk untuk penelitian yangdilakukan anak-anak didiknya. Mes-ki demikian, Uka pun mengingatkanjika saat bekerja di laboratoriumdibutuhkan kehati-hatian dan sikaptertib. “Pernah ada anak yangkepotong tangannya dan terbakarjilbabnya saat melakukan penelitiandi laboratorium,” ucap Ketua SentraHKI UMM tersebut. Dengan maksuddisiplinisasi, ia tak segan bersikapkeras terhadap anak-anak didiknyaketika berada di laboratorium.

Dengan segudang prestasi dandedikasinya terhadap dunia peneli-tian dan pendidikan, tidak menghe-rankan jika akhirnya ia diangkatmenjadi Direktur I Bidang PenelitianDPPM. Di lembaga ini, Uka bertugassebagai pembimbing bagi dosen-dosen yang melakukan penelitian.Ia menilai kualitas dosen UMMsudah cukup bagus untuk melaku-kan penelitian meski masih diperlukan penga-laman yang lebih banyak lagi. Selain itu, DPPMjuga bertanggungjawab terhadap semuapenelitian yang ada di UMM. “Saya yakin bisa,tinggal sebesar apa pimpinan kita memberikandukungan atau wadah (untuk penelitian, red),”terang putri dari Masdoeki tersebut saat dimintaipendapat terkait kompetensi UMM untukbersaing dengan universitas lain.

Meski kesuksesan di bidang penelitian telahdiraih, Uka mengaku bukan itu yangmembuatnya bangga. Justru naluri sebagaiseorang pendidiklah yang membuatnya bisameraih kebahagian paling besar ketika melihatanak didiknya sukses serta bisa memberikanmanfaat untuk orang lain. Salah satunya adalahketika melihat anak didiknya bisa diterima diberbagai instansi, dengan melalui tes tentunya.

Melalui anak didiknya pula Uka membangunjaringan untuk kepentingan penelitian.

Ditengah kesibukannya, wanita yangpernah bekerja di IRRI tersebut masih memilikijiwa sosial yang tinggi. Terbukti, sebuahyayasan sosial warisan orangtuanya masihdikelolanya hingga saat ini. Tak hanya itu, bahkankarena kecintaannya pada anak-anak, ia jugamendirikan TK di desa yang tergolong miskin. Dalamhidup yang dijalaninya, Uka mengaku tidak pernahmemasang target khusus. Hidup yang dilakoninyamengalir begitu saja, termasuk ketika ia harusmenunggu selama tujuh tahun untuk memilikimomongan. “Hidup saya adalah hidup yangharus disyukuri. Namun yang pasti saya adalahtipe orang yang tidak bisa dihambat ketikasedang memiliki kemauan,” ungkapnya pasti.

mg_dee

B I O D A T AB I O D A T AB I O D A T AB I O D A T AB I O D A T ANama : Dr. Maftuchah, MP.TTL : Bojonegoro, 12 Maret 1968Suami : Ir. Aris Winaryo, M. Si.Anak : Muh. Syauqi al-MaghfirahHoby : MembacaPendidikan : S1 FP Unibraw

S2 PPS UGM S3 IPB

Alamat : Jln Simpang Ijen Blok A/21

Karier :2005 – 2009 = Wadir Lemlit2009 – skrg = Direktur I Bidang Penelitian DPPM2005 – skrg = Ketua Sentra HKI

Mencoba dan terus mencoba. Itulah yangdilakukan Zaqia Nur Fajarini, mahasiswiJurusan Biologi hingga akhirnya menuai hasilyang sangat memuaskan. Setelah lolos menjadiMawapres tingkat UMM, Zaqia akhirnya lolos ketingkat Kopertis Wilayah VII dengan meraihperingkat ke-empat setelah bersaing dengan23 PTS se-Jatim.

Kriteria penilaian Mawapres tingkatKopertis tidak jauh berbeda dengan tingkatuniversitas, diantaranya membuat karya tulisilmiah untuk dipresentasikan. Selain itu Zaqia jugaharus mengikuti tes Bahasa Inggris, Tes PotensiAkademik, aktif di organisasi-organisasi kampus,melakukan penelitian dan pengabdian masya-rakat serta menjuarai lomba-lomba yangpernah diikuti.

Sejak semester II, gadis kelahiran Mojokertotersebut mulai aktif menulis dan mengikutilomba-lomba karya tulis ilmiah. “Saya mulaitertarik dengan karya tulis ilmiah dari salahseorang senior saya. Awalnya saya ikut-ikutantapi lama-lama saya ketagihan,” ujar gadis yangakrab disapa Zaqia tersebut. Pada saat awalmengikuti lomba, Zaqia mengaku hanyamenjadi peserta namun dengan usahakerasnya akhirnya Zaqia berhasil memenang-kan berbagai lomba karya tulis yang diikutinya.“Pada awalnya saya sering mengalami kegaga-

PrioritasAdalahyang

Terpenting

lan dalam menulis. Ada perasaan sedih dan kece-wa, namun hal itu tidak membuat saya berhentimenulis. Saya kira jika tidak mengalami kegagalan,saya tidak akan bisa seperti sekarang ini,” ujar anakketiga dari enam bersaudara tersebut.

Meski demikian, Zaqia mengaku terkadangmengalami kesulitan. “Menulis karya ilmiahberbeda dengan menulis fiksi, terkadang sayasudah mempunyai ide namun ketika ingindituangkan dalam bentuk tulisan, saya mengalamikesulitan,” ujar penggemar karya J.K Rowlingtersebut. Namun Zaqia mempunyai solusi untukmasalahnya itu. “Ketika menghadapi kesulitan,saya selalu kembali memotivasi diri sendiri,memacu kembali semangat dan sharingdengan teman-teman,” ujar gadis yang gemarmakan bakso tersebut.

Keberhasilan yang telah diraih Zaqiaselama ini diakui tidak terlepas dari dukungandan doa dari orang-orang terdekatnya, begitupula dengan dukungan dari teman, yang diakuiZaqia menjadi dukungan yang sangat berarti. “Kamiselalu saling memotivasi satu sama lain, sharingtentang hal-hal baru dan semua itu sangatmembantu saya,” terang perempuan yangbercita-cita menjadi entrepreneur tersebut.

Kini, Zaqia selalu memotivasi teman-temannya untuk melakukan hal yang sama(menulis, Red). “Saya mencoba memotivasi teman-teman saya untuk ikut menulis karya ilmiah,terutama teman-teman dekat saya. Alhamdulillahmereka banyak yang tertarik. Semua saya lakukanbukan hanya untuk mereka, dengan cara itu sayabisa menjaga semangat saya untuk terusmenulis dan melakukan penelitian,” uraimahasiswi yang pernah menjabat sebagai ketuaUKM Forum Diskusi Ilmiah (FDI) tersebut.

Selain itu, Zaqia mengaku dengan aktif menulisdan mengikuti lomba-lomba mempermudahnyauntuk mendapatkan berbagai fasilitas kampus,misalnya mendapatkan berbagai beasiswa. Rewardyang biasa diperolehnya ketika menjuarai lombajuga diakui sangat membantunya.

Ketika mengikuti lomba-lomba, Zaqia

mengaku sangat senang dan bangga. “Meskipunterkadang tidak mendapat juara, saya bisa bertemudengan orang-orang yang hebat, jadi bisanambah teman,” ungkapnya. Selain itu,berbagai pengalaman menarik selalu diperolehdari lomba-lomba yang diikutinya hinggamembuat gadis berjilbab itu ingin terusmenerus berkarya dan berprestasi.

Ketika ditanya perihal bagaimana iamembagi waktu, Zaqia mengaku tidak mempunyai

jadwal khusus. “Dalam hal membagi waktu belajar,saya biasanya tidak teratur. Namun saya selalumenentukan prioritas saat harus melakukan segalasesuatu. Jika yang paling utama dan mendesakadalah tugas-tugas kuliah, maka itu yang akansaya dahulukan. Namun jika menulis danmeneliti yang benar-benar mendesak, maka ituyang harus didahulukan,” ujarnya.

Mengenai kesehariannya dalam hal belajar,Zaqia mengaku lebih suka belajar di malam

Nama : Zaqia Nur FajariniTTL : Mojokerto, 24 Agustus 1987Alamat : Jl. Tirto Utomo Gg 01 MalangRiwayat Pendidikan :- SMUN 1 PURI Mojokerto: tahun 2005- S1 Pend. Biologi FKIP UMM: 2006 – sekarang

Pengalaman Organisasi:- Sek. Bid Penalaran HMJ Biologi UMM - Kontributor Majalah Spora- Fungsionaris FKIMB- Ketua II Forum Diskusi Ilmiah (FDI) UMM.- Sekretaris Nasyiatul Aisyiyah Cabang Gedeg

Prestasi♦ Tim PKM-GT Finalis PIMNAS XXII di

UNIBRAW Malang Tahun 2009♦ Juara III Lomba Essay Parlemen Tingkat

Wilayah Malang Tahun 2009♦ Juara II Mawapres UMM Tahun 2009♦ Juara Harapan I Mawapres Kopertis VII Jatim

Tahun 2009♦ Juara 1 tingkat Universitas Tim-LKTM Tahun

2007♦ Finalis PIMNAS XXI di UNISSULA Semarang

Tahun 2008♦ LKTIM Bidang Pendidikan Pemprov Jatim

sebagai semifinalis Tahun 2008

Cita-Cita : DosenMotto : Lakukan yang terbaik dalam setiap

apa yang kita lakukan

B I O D A T AB I O D A T AB I O D A T AB I O D A T AB I O D A T A

hari. “Entah karena kebiasaan atau apa, sayasangat senang belajar pada malam hari, saatsemua orang sedang tidur. Saya merasa tenangdan terkadang ide-ide itu muncul pada malamhari,” ujarnya sambil tersenyum. Zaqiaberharap ke depannya akan dapat menghasil-kan karya-karya yang lebih baik dan berman-faat. Selain untuk dirinya sendiri, gadis yangmengaku mengidap sindrom panggung terse-but berharap bisa memberikan yang terbaikbagi UMM. Rah

Heni/Bestari

Heni/BestariZaqia Nur Fajarini

Maftuchah

1010101010 POLEMIKPOLEMIKPOLEMIKPOLEMIKPOLEMIK

EKSKLUSIF

BESTARIBESTARIBESTARIBESTARIBESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Keberadaan mahasiswaprogram studi Bahasa Arabdan agama Islam yang beradadi Ma’had Abdurrahman binAuf mengalami keterbatasanakses. Pasalnya, keterbatasanpenggunaan fasilitas kampustersebut karena statusnya yangmemang berbeda denganmahasiswa UMM padaumumnya. Benarkahdemikian? Berikut laporan timPolemik Bestari.

Mahasiswa program studi Baha-sa Arab dan agama Islam disinyalirtidak mendapatkan kebebasan dalammengakses fasilitas kampus UMMseperti mahasiswa lain pada umum-nya. Menurut Qurratul Aini, penggu-naan fasilitas kampus seperti perpus-takaan pusat sebenarnya ingin sekalidimanfaatkan.“Selama ini sayabelum pernah mengunjungi perpus-takaan pusat sebab setahu saya jika

Asean Moslem Charity Foundation (AMCF)

Lingkup FLingkup FLingkup FLingkup FLingkup Fasilitas yasilitas yasilitas yasilitas yasilitas yang Masih Tang Masih Tang Masih Tang Masih Tang Masih Terberberberberbatasatasatasatasatas

masuk harus menunjukan KartuTanda Mahasiswa (KTM) UMM, halini membuat saya berfikir lagi,” ujarmahasiswi semester akhir itu.

Senada dengan Qurratul Aini,Wafira mengungkapkan selain labo-ratorium Bahasa Arab dan perpusta-kaan masjid, mereka tidak bisamengakses fasilitas lain yang adadalam kampus. “Bagi saya ini sangatdisayangkan sebab kami hanya bisamelakukan aktifitas sebatas MasjidAR Fachruddin,” ujar perempuanberdarah Arab tersebut.

Sementara itu, ungkapan sedikitberbeda di sampaikan oleh HadiPurnomo. Alasan yang disampaikanpetugas perpustakaan pusat saat ituadalah Nomor Induk mahasiswa(NIM) yang tidak sama denganmahasiswa UMM yang lain. ”Di KTMsaya tidak terdapat barcode,” ujar priaasli Malang tersebut. Namun, meskiawalnya tidak diizinkan masuk, sete-lah di negosiasikan dengan petugas

perpustakaan akhirnya diizinkanuntuk masuk dengan catatan tidakdiizinkan untuk meminjam buku-bukukoleksi perpustakaan tambahnya.

Hal serupa diutarakan SekretarisAdministrasi AMCF, Yusma’ul Huda.AMCF merupakan bagian dari UMMakan tetapi tidak semua fasilitas yangtersedia di kampus bisa digunakanoleh mahasiswa AMCF, misalnyaperpustakan pusat UMM. Alasankenapa mahasiswa tidak bisamengakses fasilitas dalam kampusadalah KTM AMCF dan mahasiswaUMM berbeda. Sebagai programbahasa arab yag bertempat di areaMasjid AR Fachrudin maka mahasis-wa AMCF hanya memiliki hak untukmenggunakan perpustakaan masjidyang berada di lantai II masjid.

“Bagi kami literatur yang ada diperpustakaan masjid sudah sangatlengkap, apalagi mahasiswa yangkuliah disini sebagian ada juga yangmasih kuliah di UMM ataupun

tempat lain,” papar pria kelahiranLumajang 30 tahun silam itu.

Boleh Masuk, Tak Boleh PinjamMa’had Abdurrahman bin Auf

adalah tempat program studi BahasaArab dan agama Islam di kampusUMM yang merupakan programkerjasama antara PP Muhammadiyahdengan AMCF. Sejauh ini Ma’had beradadi bawah naungan Fakultas Agama Is-lam (FAI) sebatas pada kerjasama pro-gram pembelajaran Bahasa Arabdan bukan sebagai jurusan dari FAI.

Menyoroti keterbatasan aksesmahasiswa AMCF terhadap fasilitaskampus seperti perpustakaan pusat,Maya Novita selaku Wakil Mudir(Wakil Direktur) Ma’had AdurahmanBin ‘Auf mengomentari bahwamahasiswa sudah sangat cukupmencari referensi di perpustakaanmasjid. ”Perpustakaan tersebut sudahcukup meng-cover kebutuhan mahasis-wa karena literatur-literatur berbahasaArab yang mereka butuhkan sudahtersedia di sana.”ungkapnya.

Di lain pihak, Tri Wahyuni selakuSekretaris Perputakaan Pusat UMM,mengatakan bahwa setiap mahasis-wa yang diizinkan masuk dan me-minjam buku di perpus pusat semua-nya harus sudah terdaftar di BAA.

“Untuk mahasiswa yang mengi-kuti program-progrm khusus sepertihalnya Ma’had Abdurrahman binAuf. Mereka boleh masuk, tapi tidakboleh pinjam karena data mereka tidaktercatat di BAA,” ujar wanita yang sudahmengabdi selama 19 tahun diPerpustakaan Pusat UMM tesebut.

Masih menurut Tri Wahyuni,setiap pengunjung meskipun status-nya mahasiswa namun tidak terdaftardi BAA bisa dianggap belum legal.Namun demikian, benturan prose-dural tersebut sebenarnya bisadiselesaikan asalkan pihak fakultasyang menaungi program tersebutmelakukan konfirmasi dengan pihakperpustakaan dan juga memberikanjaminan kepada perpustakaan.Misalnya, apabila ada mahasiswayang meminjam buku dan menga-lami keterlambatan dalam pengem-balingan pihak fakultas atau yang

menangani program tersebut dapatbertanggung jawab sehingga pe-minjaman buku dapat dilakukanseperti mahasiswa pada umumnyatambahnya.

Senada dengan Tri Wahyuni,Kepala Perpustakaan Pusat UMM,Erny Ishartati mengungkapkan sebe-narnya mahasiswa AMCF ataupunorang luar (bukan mahasiswa UMM)bisa mengakses layanan perpusta-kaan, baik itu membaca buku danfotokopi buku, namun tidak bisameminjam buku, kecuali namanyaterdaftar di BAA UMM.

”Hal itu dikarenakan biodatanyatidak tercantum di BAA sehinggatidak ada datanya. Adapun data itusendiri digunakan untuk kepenting-an akreditasi masing-masing jurusan,akreditasi institut dan lain-lain. Olehkarena itu, data seseorang sangatpenting bagi perpustakaan agar kitabisa melacak dengan mudah ketikadia meminjam buku, tapi kalau tidakada datanya maka kita tidak bisamelacaknya,” tandas wanita yangmenyelesaikan gelar doktornya diUniversitas Brawijaya itu.

Berkomentar terkait keterbatasanakses mahasiswa AMCF, PembantuDekan III Fakultas Agama Islam,Nurul Humaidi, menjelaskan hal inibukan lagi masalah baru. Sebenar-nya FAI bisa saja membantu secaraadministrasi dalam masalah tersebut,akan tetapi karena administrasi danstruktur Ma’had Abdurrahman binAuf sendiri terlepas dari FAI, kamiakan melakukan tindakan adminis-tratif apabila memang ada keluhandari pihak yang bersangkutan.

“Beberapa tahun lalu ketika sayamenjadi PD I, telah banyak usahauntuk memperkecil perbedaan anta-ra mahasiswa UMM secara umumdan mahasiswa yang mengikuti pro-gram-program kuliah khusus diUMM. Namun, seiring dengan beru-bahnya pola administrasi kemung-kinan ada beberapa kebijakan barusehingga mahasiswa AMCF ini men-jadi terbatas dalam mengakses fasi-litas kampus,” tukas pria asli Maduraitu mengakhiri. Vel, mg_sul,pmg_ynm/hul

Lingkup FLingkup FLingkup FLingkup FLingkup Fasilitas yasilitas yasilitas yasilitas yasilitas yang Masih Tang Masih Tang Masih Tang Masih Tang Masih Terberberberberbatasatasatasatasatas

Harapkan Mahasiswa Miliki Hak yang Sama

Keberadaan mahasiswaMa’had Abdurrahman bin Aufyang sama-sama menimba ilmudi kampus putih mengalami ke-terbatasan akses fasilitas. Be-

narkah demikian? Berikutwawancara reporter Bestari,Yunita Nikmatul Mufidah deng-an dosen dan mantan MudirMa’had Abdurrahman Bin AufUztadz Nafis Marzuky.

Sebenarnya apakah statusmahasiswa Ma’had Abdurrah-

man bin Auf sama denganmahasiswa UMM pada

umumnya ?Dari awal, AMCF

memang berada di ba-wah Fakultas Agama Is-lam (FAI), akan tetapikami berjalan secaraindependen sehinggawajar apabila mahasis-wa AMCF t idakmendapatkan hak-hakyang sama denganmahasiswa UMM pada

umumnya. Mahasiswa AMCFdianggap beda dari mahasiswaUMM karena ada yang beralasanbahwa mahasiswa AMCF tidakterdaftar di DIKTI. Adapula yangberanggapan jika program ini

merupakan kursus semata. Sehing-ga, apabila mahasiswa AMCF ingindiakui sebagai mahasiswa UMMsecara total maka kami harusmengikuti kurikulum yang ada diUMM secara utuh.

Bagaimana tanggapan Bapaktentang mahasiswa AMCF yangmendapat pembatasan aksesfasilitas kampus dalam halmeminjam buku di perpustakaanpusat?

Kami menghargai keputusanUMM dalam proses administrasipenggunaan fasilitas-fasilitas kampusyang ada, termasuk dalam hal inimahasiswa AMCF tidak bisameminjam buku di perpustakaapusat. Sejauh ini fasilitas yang seringkami gunakan adalah perpustakaanmasjid dan LAB FAI yang berada dilantai 3 masjid AR Fachruddin.Meskipun begitu, tentu saja sayaberharap agar mahasiswa AMCFdapat mendapatkan fasilitas sepertimahasiswa lain dan mendapatkanhak yang sama dengan mahasiswayang lain.

Apakah pihak AMCF sendiripernah melakukan upaya-upayauntuk dapat menggunakanfasilitas perpustakaan pusat?

Dulu mudir sebelum sayapernah mengupayakan untuk dapatmenembus perpustakaan pusat.Akan tetapi karena berbagai alasan,usaha kami belum mendapatkanhasil seperti yang diinginkan.Bahkan, ketika diupayakan untukmemiliki KTM sendiri pun ternyatatetap belum bisa dipakai dalammengakses perpustakaan pusat.Memang, saya pikir harus adapertemuan bersama oleh pihak-pihak yang bersangkutan untuk bisamenyelesaikan hal ini.

Menurut Bapak langkah apayang seharusnya diambil dalammenyikapi polemik ini?

Dari pihak AMCF sendiri harusmemenuhi kewajiban-kewajiban-nya terhadap UMM, seperti halnyaharus membayar DP mahasiswaAMCF kepada UMM yang terkaitdengan fasilitas segala macam.Karena bisa saja masalah keter-

Hanya Membaca: Tidak semua fasilitas kampus bisa dinikmati mahasiswa AMCF. Contohnya saja mereka tidak diperbolehkanmeminjam buku di perpustakaan pusat UMM.

lambatan pembayaran DP kepadauniversitas bisa menjadi kecembu-ruan tersendiri dalam penggunaanfasilitas kampus. Jadi, pihak AMCFberdaya upaya untuk bisa men-jalankan kewajibannya kepadaUMM dengan baik.

Harapan Bapak kedepan terha-dap keberadaan AMCF di UMMini?

Saya berharap mahasiswa AMCFsemakin banyak. Dan alhamdulillah,tahun ini kami mendapatkan banyakmahasiswa . Dengan demikian,semoga kedepannya banyak maha-siswa AMCF akan melanjutkankuliah ke FAI di UMM setelah tamatdari sini (Ma’had Abdurrahman binAuf). Adapun untuk akses fasilitaskampus saya sangat mengharapkanmahasiswa memiliki hak yang samadengan mahasiswa UMM yang lain.Apabila memang ada prosedur-prosedur tertentu yang harusdipenuhi guna kemudahan aksesmaka akan kami upayakan semak-simal mungkin untuk memenuhi haltersebut.

Nafis Marzuky

Heni/Bestari

Hen

i/Bes

tari

1111111111KATA MEREKAKATA MEREKAKATA MEREKAKATA MEREKAKATA MEREKA

S U R AS U R AS U R AS U R AS U R A T M UT M UT M UT M UT M US U R AS U R AS U R AS U R AS U R A T M UT M UT M UT M UT M U

Kolom Suratmu menerima keluhanseluruh pembaca segenap civitas akademikaUMM, baik dari mahasiswa, dosen ataupunkaryawan. Silakan kirimkan keluhan andamelalui email Bestari :[email protected]. atau langsungke kantor Bestari, Gedung Student Center (SC)lantai 1. Kampus III UniversitasMuhammadiyah Malang

Tema kata Mereka Edisi 255:

Kirimkan naskah anda ke Kantor Redaksi Bestariatau email: [email protected] subjek ‘Kata Mereka’ disertai foto diriAnda dalam format JPEG. Naskah diterimaPaling lambat tanggal 30 Agustus 2009,dengan jumlah karakter 2500 karakter. Naskahyang dimuat akan mendapatkan imbalan.

Redaksi

INFO BESTARI

“Masih PerlukahKabinet Hasil

Koalisi?”

BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Mungkin benar jika Laboratorium Ikommerupakan lab terlengkap di Jawa Timur, tapimenurut saya meskipun terlengkap, sayasendiri sebagai mahasiswa Ikom jarang sekalimemiliki kesempatan untuk memakai lab ini.Selama kuliah di jurusan Komunikasi, bisadihitung berapa kali saya dan teman-temanmemakai lab. Itupun karena ada matakuliahPraktikum. Jika ingin minjam peralatan lab,prosedurnya juga terlalu ribet. Hingga akhir masakuliah, mahasiswa belum tentu bisa memakai alat-alat seperti kamera, dll. Selain itu, asisten lab jugakurang membantu. Peralatan sepertinya lebihdikuasai oleh asisten lab hingga mahasiswa laintidak bisa bebas memakai.

Dalam praktikum juga jarang sekalidiajarkan praktek produksi, misalnyabagaimana proses pembuatan acara tv di stu-dio. Kegiatan lebih banyak di kelas dan hanyaberupa teori.

Jika memang benar lab mendukungmahasiswa untuk terampil dalam penggunaanalat-alat praktikum, seharusnya asisten lablebih profesional dalam melayani seluruhmahasiswa Ikom. Jangan pilih-pilih siapa yangmau diajarkan dan lab harus bisa dimak-simalkan untuk mahasiswa.

YuiMahasiswa Ikom

Benarkah Lab Ikom untukMahasiswa/Praktikan?

Saya wisudawan fisip periode 3 tahun2009. Saya ingin menyampaikan unek-uneksaya kepada beberapa pihak. Pertama, sayasangat kecewa dengan pelaksanaan tes TOEFLyang diadakan oleh Language Centre kemarin(11/8). Pada awal tes dikatakan oleh petugasbahwa tes akan berakhir pada pukul 14.30 dan25 menit sebelum tes berahir akan di beri warn-ing oleh petugas. Saat akan memasuki sesiketiga saya mengecek jam saya dan ternyatapukul 13.40. Berarti masih ada waktu sekitar50 menit lagi. Saya akan bisa mengerjakan soaltepat waktu. Namun, betapa terkejutnya sayasaat baru mengerjakan 5 soal di sesi terakhir,sudah ada aba-aba dari petugas bahwa waktutes tinggal 10 menit lagi. Sontak, kami semuakaget dan panik. Kami sempat protes tapi tidakmendapat jawaban yang memuaskan danmereka hanya menyuruh kami tenang.

Atas kejadian ini saya ingin jawaban daripihak LC. Mungkin menjadi panitia tes TOEFLbagi anda hanya sekedar menjalankan tugas,sehingga seenaknya saja dan asal gugur tugas.Tapi ingat, anda menyandang nama kampusyang juga harus dipertanggungjawabkankredibilitasnya.

Di sini saya juga mengucapkan terima kasihdan acungan jempol kepada para petugas diTU FISIP dan bagian perlengkapan yang sedaridulu selalu kooperatif dan ramah.

OuliAlumni Ikom

Tes Toefl, Jangan dikorupsiWaktunya

Mudik, budaya, ritual agama, atau mobilitas vertikal?

Mudik memang sebuah fenomena yangbiasa kita lihat dan mungkin bagi sebagianorang sudah menjadi acara tahunan yangbiasa mereka lakukan. Padahal, jika dilihat darisegi persiapan, banyak hal yang perludisiapkan oleh para pemudik, mulai darimateri, fisik, sampai dengan mental. Melihatsemua hal tersebut, banyak dari kita mungkinakan bertanya–tanya. Kenapa animo terhadaphal ini begitu besar, apa yang mendorongmereka untuk melakukannya ?

Secara umum, mudik memang sudahmenjadi kebiasaan dan sudah mengakar dimasyarakat Indonesia. Namun, ada banyakhal yang sebenarnya mendorong seseorangberkeinginan untuk mudik. Sehingga, kegiatanini pun lambat laun berubah menjadi budaya.Jumlah pemudik pun tiap tahun terusmeningkat tajam. Tidak jarang penyedia jasasarana dan prasarana umum memutar otakuntuk mengatasi permasalahan yang bisadikatakan sudah menjadi tradisi tahunan ini.Akhirnya, tak pelak banyak pula bermunculanoknum tidak bertanggung jawab yang

Kesalahpahaman PenerapanAjaran Agama

memanfaatkan momen ini.Bertolak dari hal tersebut, mobilitas

tahunan ini tidak hanya bisa dikatakan sebagaisebuah budaya tahunan yang mempunyaipengaruh terhadap masyarakat kita. Namun,masih ada hal lain yang membuatnya tetapberlangsung hingga kini. Hal ini terjadi karenakesalahpahaman penerapan ajaran agama dimana umat Islam diperintahkan untukmenjalin tali silaturrahmi dengan sesama.Tetapi, makna dari kalimat “menjalin talisilaturrahmi” ini sering kali disalahartikandengan sebuah pemikiran yang menganggapmenjalin tali silaturrahmi cukup dengan salingmengenal lebih jauh atau mengakrabkan diridengan kerabat atau orang lain. Merekamenganggap menjaga tali silaturrahmi dilakukandengan cara berkunjung kerumah kerabat yangselanjutnya saling bermaafan. Hal itu cukupdilakukan setahun sekali yaitu pada momenIdul Fitri di mana momen ini sering dianggapsebagai waktu paling tepat dengan keyakinanpada saat itulah manusia kembali fitri.

Padahal, makna menjalin silaturahmi

sebenarnya adalah membangun dan menjagatali persaudaraan yang utuh dengan sesamasetiap saat tanpa waktu tertentu untukmelakukannya. Melihat semua hal tersebutdapat disimpulkan bahwa mudik merupakanhasil kesalahpahaman penerapan ajaranagama dan menjadi kebiasaan yangkemudian berubah menjadi budaya.

Hasbiar RahmanMahasiswa Teknik Informatika 2009

Asal Malang

Indonesia memang sudah tercatat sebagainegara dengan penduduk Muslim terbesar didunia. Dunia pun mencatat bahwa Indonesiaadalah negara dengan keanekaragaman senidan budaya. Bayangkan saja, dua desa yangbersebelahan pun budayanya bisa berbeda,ditambah lagi Indonesia terdiri dari jutaanpulau; baik besar maupun kecil. Kenyataanitu tak pelak membentuk berbagai macamkarakter seni dan budaya, menjamur dariSabang sampai Merauke.

Budaya Indonesia bisa dibagi menjadi 2bagian besar; budaya umum dan khusus.Budaya umum adalah budaya yang sudahlazim dikenal dan dilakukan oleh masyarakat,sedangkan budaya khusus adalah budayayang hanya terdapat pada beberapa tempatsaja dan menjadi ciri khas daerah tersebut.Contohnya, di bulan Ramadan ataupun ketikaIdul Fitri datang, tiap daerah mempunyaisimbol-simbol makanan yang berbeda. Adayang ketupat, semur daging, ada pula yangtradisinya unik, seperti Sunda dengan tradisiRantangan (saling tukar menukar lauk antartetangga) dan berbagai budaya di daerah lain.

Berbicara mengenai mudik yang lazimdilakukan masyarakat di saat Idul Fitri, tidaksedikit orang mempertanyakan apakahaktivitas tersebut sebuah keharusan. Mudikbagi sebagian masyarakat merupakan suatukebutuhan dan bahkan tak sedikit pula yangmembelokkannya menjadi sebuah kewajiban.

Mudik, antara Budaya danRitual Keagamaan

Dengan dalih berkaitan dengan Hari Raya IdulFitri, maka mudik semakin mendapat tempatsebagai “ritual keagamaan” bagi sebagian or-ang.

Bisa dikatakan, asumsi tersebut kurangtepat kalau tidak mau dikatakan salah samasekali karena “ritual keagamaan” sama artinyadengan apa saja yang telah dicontohkanRasulullah pada umatnya. Dari zaman sahabat,tabi’in, tabi’uttabi’in, dan seterusnya, mudiktidaklah terdaftar dalam kewajiban-kewajibanislami karena pada dasarnya mudik adalah

ajang untuk silaturahmi dan silaturahmidianjurkan oleh Nabi Saw bukan hanya padahari raya tertentu saja.

Maka, “mendewakan” mudik sebagairitual keagamaan agak sedikit keterlaluan.Bagaimana dengan mereka yang tak cukupmampu untuk mudik? Apakah mereka bisadikatakan berdosa? Islam itu mudah danmemudahkan.

Jadi, mudik tidak lain hanyalah sebuahtradisi dan budaya yang lahir karenamemang dari zaman leluhur Indonesia sudahdikenal dengan jiwa merantaunya sehinggamereka yang merantau pastilah akan rindudengan keluarga dan tanah kelahiran, jugasegudang adat istiadat di daerah mereka.Terlebih, Idul Fitri adalah hari raya yangkeberadaannya cukup sakral di Indonesia.Mudik sah-sah saja, bahkan perlu sebagaisimbol silaturrahmi dan eratnya kekeluargaandalam Islam, tatapi bukan suatu yang wajib,apalagi dikaitkan dengan ritual keagamaan.

Aprizal Sulthan R.Mahasiswa Teknik Informatika 2009

Asal Lombok

Pemandangan menjelang Hari Raya IdulFitri setiap tahun di negara ini selalu sama.Kendaraan berbondong-bondong, memba-wa muatan penuh berisi oleh-oleh dan berba-gai macam perkakas tertumpuk di kap mobildan bagasi, mengakibatkan ruas-ruas jalanmacet.

Mudik bisa dikatakan merupakan interpre-tasi kedekatan emosional masyarakat Indo-

Lebaran Tak Harus Mudiknesia yang selalu ingin kembali ke kampunghalamannya sebagai bentuk keterikatanmereka dengan asal-usul. Sudah banyak pene-litian mengenai fenomena mudik masyarakatIndonesia, tetapi belum ada satu pun yang bisadengan pasti menyatakan mengapa mudik besar-basaran tersebut terjadi menjelang Idul Fitri.

Banyak orang berbeda pendapat menge-nai tradisi mudik sendiri. Ada yang mengang-gapnya sebagai keharusan untuk menyam-bung tali silaturahmi sehingga merekamengusahakan setiap momen Lebaran harusmudik, bagaimanapun keadaannya. Namun,adapula yang menganggapnya sebagai salahsatu bentuk eksistensi keberhasilan atau ajangpamer keberhasilannya selama merantau.

Silaturahmi memang penting, tetapikebiasaan ini seharusnya tidak hanyadilaksanakan menjelang Lebaran, tapi bisadilakukan setiap saat dengan berbagai mediakomunikasi yang ada. Meski media tersebutseperti HP, email, atau semacamnya tidak bisamenggantikan kedudukan silaturahmilangsung, paling tidak dapat mengurangiketergantungan mudik menjelang Lebaran.

Bagi sebagian orang memang silaturahmisecara langsung ini yang mereka tunggu-tunggu pada saat Lebaran karena merekamungkin tidak dapat menemukan momen lain

yang sesuai untuk saling bersua dan salingmeminta maaf. Idul Fitri dianggap saat yangtepat karena didukung lamanya liburan danjuga saat berkumpulnya semua anggotakeluarga yang tersebar di berbagai tempat.Beberapa dari mereka sudah siap jauh-jauhhari dan menabung sejak awal merekakembali dari mudik tahun sebelumnya.Bahkan, adapula yang memaksakan kehen-dak untuk bisa mudik dengan cara apapun.Kendaraan pun dipersiapkan mulai dari sewayang lebih fleksibel dan menambah prestisesampai menggunakan jasa tranportasi umumbagi yang dananya terbatas dengan resikoyang sama besarnya.

Namun begitu, mudik sebagai ritual tahu-nan masyarakat Indonesia seharusnyadipersiapkan dengan lebih baik oleh parapemudik sendiri maupun pemerintah. Pemu-dik sudah selayaknya memperhatikan faktorkeselamatan diri sendiri maupun penggunajalan lain, sedangkan pemerintah menyedia-kan fasilitas transportasi mulai dari jalan rayasampai pada berbagai aspek pengamanan-nya. Jika masing-masing menjalankanperannya, resiko berkendara dapat diminimalisir. Selamat mudik.

Muhammad ZakiyaMahasiswa Teknik Informatika 2005

LAPORAN UTAMALAPORAN UTAMALAPORAN UTAMALAPORAN UTAMALAPORAN UTAMA1212121212 BESTARIBESTARIBESTARIBESTARIBESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Bulan sarat hikmahkembali menyapa.Umat Islam punm e n y a m b u t n y a

dengan penuh syukur dan suka-cita. Bahkan, beberapakalangan semisal akademisiturut pula menyemarakkanbulan puasa dengan menggelarpondok Ramadan dan pesantrenkilat. Seberapa efektifkahkegiatan tersebut dalammeningkakan keimanan danketakwaan para siswa danbagaimana pula konsep pondokRamadan yang ideal untukditerapkan? Berikut hasilliputan tim Laput.

Sudah menjadi tradisi, setiapbulan Ramadan, sekolah-sekolahmulai dari SD hingga SMA menggelarritual keagamaan bernama pondokRamadan atau juga pesantren kilat.Pada hakekatnya, pesantren kilatadalah kegiatan yang dirancanglayaknya pembinaan terhadap santri-santri pondok pesantren. Tujuannyauntuk mengembangkan kecerdasanspiritual para siswa sehingga dapatmenjadi muslimin dan muslimatyang bertaqwa kepada Allah SWT.Biasanya pesantren kilat dilaksana-kan dengan bermalam di sekolahatau di sebuah pondok pesantrenselama 1 sampai 4 minggu. Sedang-kan pondok Ramadan biasanyaberlangsung di sekolah masing-masing, dalam waktu yang lebihsingkat tanpa bermalam.

Warna-warni Pondok RamadanTentunya, tiap sekolah memiliki

upaya dan cara-cara tersendiri dalammeningkatkan keimanan dan ketaq-waan peserta didiknya. Seperti yangdiungkapkan oleh Kepala SekolahSMA Negeri 7 Malang, Budi Harsono.“Kegiatan pondok Ramadan diSMAN 7 dibagi dalam tiga kelompok,yaitu kelas X, XI dan XII. Masing-masing kelas menjalani pondokRamadan selama dua hari berturut-turut. Untuk kelas X dilaksanakanpada tanggal 24 sampai 25 Agustus,kelas XI tanggal 26 sampai 27 danterakhir kelas XII pada tanggal 28sampai 29 Agustus,”ujarnya.

Tak hanya itu, Budi juga menga-nalogikan manusia seperti sebuahaki. Jika mengalami penurunandaya, aki selalu membutuhkanpengisian ulang. “Begitu jugadengan manusia. Setiap tahunmereka membutuhkan pasokanenergi positif baru dan itu didapatlewat momen Ramadan,” ujar Priayang telah mengabdi di SMAN 7selama 20 tahun tersebut.

Namun, Budi tidak dapatmemberikan gambaran pastimengenai efektivitas kegiatanpondok Ramadan. Menurutnya,segala sesuatu memerlukan proses,tak terkecuali akhlak manusia.“Tinggal diamati saja, apakah adaperubahan setelah puasa. Kalau adaberarti Ramadan-nya berhasil.Ramadan hanyalah salah satu me-dia memperbaiki diri, sebelas bulansetelahnya tergantung pada masing-masing individu.,” tuturnya.

Untuk materi selama bulanRamadan sendiri bersumber padabuku pedoman MGMP Kota Malang.

“Kita mengikuti rambu-rambuMGMP guru agama Kota Malang.Setiap siswa yang beragama Islam,akan mendapatkan Lembar KerjaSiswa (LKS) khusus bulan Ramadan.LKS tersebut berisi tugas-tugasselama pondok Ramadan maupundi rumah, seperti ceramah agama,tadarus, dan lain sebagainya,” ujarpria asli Malang itu.

Selain pondok Ramadan,SMAN 7 juga menyelenggarakanperayaan Nuzulul Quran. Acaratersebut direncanakan diikuti olehDewan Guru, Komite sekolah jugapara siswa. Di akhir Ramadan, SMAN7 akan melakukan pengumpulandan pendistribusian zakat.

Tak jauh berbeda dengan SMAN7, SMAN 8 juga menyambut bulanpuasa dengan mengadakan pondokRamadan. Uniknya, selain menyaji-kan materi belajar baca tulis Al-Quran, Keimanan Islam, Ahklaq, danFiqih, pada tahun ini kegiatantersebut dilengkapi pula denganpelatihan Emotional Spirit Question(ESQ) oleh trainer handal. “Kali inisiswa-siswi kelihatan sangat senangmenyambut momen Ramadan.Terbukti, mereka sangat ekspresifdan antusias menjalani serangkaianacara yang telah dipersiapkan pihaksekolah,” ungkap Wakil KepalaHumas SMAN 8, Indrawati.

Sama seperti dua sekolah lain-nya, SMK PGRI 03 juga demikian.Ketika berkunjung ke sana, suasanareligius tampak kental mewarnairuang-ruang kelas yang memangtengah mengadakan kegiatan pon-dok Ramadan. Meski sedangberpuasa, mereka kelihatan ceriadan semangat menyimak materi yangdiberikan pembina. Sebagaimanadiungkapkan oleh Bagian Kesiswa-an, Murdianto, kegiatan pondokRamadan merupakan programtahunan yang diadakan di SMK PGRI.

Kegiatan yang berlangsungselama lima hari dan diikuti olehsekitar 1000 siswa-siswi dari semuajurusan yang ada di SMK PGRI 03itu mengangkat tema “Puasa dalamKonteks Sosial.” “Dengan temaseperti itu harapannya siswa memilikikepekaan atau kesadaran sosial, bisamenghargai orang lain, menghargaiperbedaan dalam masyarakat.Buktinya, dalam keseharian kita sajadihadapkan pada perbedaan yang itutidak bisa dipungkiri bisa berakibatfatal jika tak mampu menyikapidengan tepat,”papar pria asal Pacitanitu.

Berkaitan dengan tujuan yanghendak dicapai, pria ramah inimenjelaskan kegiatan pondokRamadan itu bertujuan untuk pem-bentukan moral, akhlak, budi pekertiyang mulia, baik dalam ligkungansekolah maupun dalam lingkunganmasyarakat. “Dari kegiatan inidiharapkan adanya peningkatan kehal yang lebih baik dari pembentu-kan moral, akhlak, budi pekerti yangdalam hal ini akan terlihat baik dilingkungan sekolah sendiri maupundi lingkungan masyarakat,” ujar laki-laki yang tinggal di Pakisaji ini.

Terapkan Pendidikan KarakterBerbeda dengan dua SMAN di

atas, SD Islam Sabilillah Malangmemiliki lebih banyak program

sehubungan dengan bulan suciRamadan. Tahun ini SD IslamSabilillah mengambil tema “PondokRamadan Penuh Cinta” yangdimulai dengan mengadakan kirabpada tanggal 20 Agustus. Acara kirabtersebut diikuti oleh sekitar 1000 or-ang siswa-siswi TK, SD, dan SMPSabilillah. Dengan berkelilingkawasan SD Sabilillah yang berlo-kasi di Jl. Ahmad Yani, para pesertamembawa banyak slogan untukmenyambut Ramadan serta berhentidan menunjukkan poster-posterkepada para pengguna jalan yanglewat selama kurang lebih 30 menit.

Siti Mutmainah selaku ketuapelaksana kegiatan mengatakan,banyak program yang dijalankanpihak sekolah selama bulanRamadan. Selain kirab tersebut, SDSabilillah juga melaksanakantadarus Al-Quran keliling, kunjung-an ke pondok pesantren, pemba-gian ta’jil, peringatan Nuzulul Quranserta pembagian zakat dan san-tunan.

Mutmainah menyatakan, kegia-tan-kegiatan tersebut bertujuanuntuk meningkatkan kecintaan parasiswa pada Allah SWT dan sesama,yang berhias akhlakul karimah.“Dengan pemahaman agama yangluas, para siswa dapat meyakini sertamengamalkannya dalam kehidupansehari-hari,” ujarnya.

Salah satu pendidikan yangditerapkan di SD Islam Sabilillahadalah pendidikan karakter. Siswa-siswi tidak hanya mengetahuikebajikan (knowing the good) tetapijuga merasakan kebajikan (feelingthe good), mencintai kebajikan (lov-ing the good), menginginkankebajikan (desiring the good) serta

puncaknya dapat mengerjakankebajikan (acting the good). “Pembe-kalan tersebut dikemas melaluikegiatan Pondok Ramadan PenuhCinta, dengan suasana menyenang-kan tetapi tetap bermakna bagisiswa,” papar wanita berjilbab itu.

Siti melanjutkan, dengan konsepseperti itu para siswa diharapkantidak hanya memperoleh pengetahu-an agama saja, tetapi juga pengala-man beragama. “Dengan cara sepertiini insyaallah berbekas di hati masing-masing siswa,” tuturnya.

Sementara itu, dalam hal efektivi-tas, Siti menuturkan tidak bisa menilaihanya dari satu program saja.Pendidikan adalah proses panjang.“Ramadan hanyalah salah satu me-dia untuk memperbaiki akhlakmanusia. Tidak bisa dilihat secarainstan,” tuturnya bijak.

Namun, Mutmainah optimiskonsep seperti itu akan memberikanefek yang lebih baik jika dibanding-kan dengan konsep konvensional.Kegiatan seperti tadarus keliling diberbagai instansi Kota Malang,kunjungan ke Pondok pesantren dansekolah pinggiran, serta santunankepada fakir miskin akan membuatperubahan yang berarti di dalam diripara siswa. “Tidak hanya sekedarteori, para siswa bisa merasakanlangsung apa yang sedang terjadi dilingkungan sekitar mereka,”terangnya.

Menanggapi pernyataan Mutmai-nah, Bahrul Ulum, Dosen BahasaInggris UMM yang juga pengamatpendidikan menyatakan, untuk dapatmenanamkan nilai keagamaan danmoral dengan tepat, sangat ditentu-kan oleh metode pengajaran yangdigunakan. Sudah tidak jamannya

lagi menggunakan sistem konvensio-nal. Jaman sudah semakin maju,teknologi semakin berkembangpesat. Pola pikir anak dahulu dengansekarang sudah sangat berbeda jauh.Maka materi harus dikemas semenarikmungkin.” tukasnya.

Berbicara lebih lanjut mengenaimetode tersebut, pria yang akrabdisapa Bahrul itu memaparkan,pendidikan tidak bisa terlepas dariteknologi. Contohnya, penggunaanmultimedia dalam menjelaskancerita-cerita islami akan lebih bisamenyeluruh dan menyentuh siswa.Selain itu, pengajaran juga tidak harusdiselenggarakan di ruang kelas, tapibisa pula dikemas dengan kegiatanoutbond yang lebih santai,menyenangkan, dan cenderung tidakmembosankan.” urainya lagi.

Sementara mengenai penana-man pendidikan moral pada pesant-ren kilat, pria yang mengambil pascasarjana di salah satu universitas negeridi Malang Jurusan bahasa Inggris itupunya pendapat berbeda. “Pendidi-kan moral tidak cukup ditempuhdalam waktu singkat seperti dipesantren kilat. Yang terpentingadalah pendidikan agama sejak dinioleh orang tua,” ungkapnya.

Lebih lanjut Bahrul mengungkap-kan pentingnya peran seorang gurudalam pembentukan moral siswa.“Seorang guru harus bisa menunjuk-kan sikap yang baik pada pesertadidiknya. Jangan sampai mengajar-kan apa yang tidak pernah dilakukan,terlebih dalam hal yang bermuatanpositif. Sebisa mungkin, guru harusmenjadi teladan yang sempurna bagipara siswa,” pesannya mengakhiri.

Tis/Mg_Dmp/Mg_Sy/Pmg_Uva/Pmg_Rif

Sebagai Media: Pondok Ramadan merupakan salah satu media yang efektif untuk menambah wawasan keagamaan siswa.Tampak salah satu guru SDIT Insan Permata menyampaikan adab di dalam masjid kepada muridnya saat berkunjung di MasjidAR Fachrudin.

Heni/Bestari

Ritual Religi yangMenjadi Tradisi

LAPORAN UTAMALAPORAN UTAMALAPORAN UTAMALAPORAN UTAMALAPORAN UTAMA 1313131313BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Belum Menjadi Kurikulum

Perlu Perencanaan Lebih Matang

Tradisi pondok Ramadan danpesantren kilat ternyata menimbul-kan reaksi beragam di kalanganpelajar baik SD, SMP, maupunSMA. Misalnya saja Wika Pratiwi.Menurutnya, kegiatan pesantrenkilat sangat bermanfaat. “Sayasangat setuju diadakan pesan-tren kilat. Selain dapat belajarmembaca Al-quran dan ilmufiqih, dalam pesantren kilatkita juga diajarkan bagai-mana bersikap dan ber-kepribadian sesuai aja-ran agama” aku rema-ja 15 tahun itu.

Selain Wika,ungkapan senadakeluar dari Rang-ga Saputra. Sis-wa asli Malangitu sangat me-n u n g g udatangnyabulan pe-nuh ke-utamaani n i .M e n -urut-nya,

selain jam pelajaran menjadi lebihpendek, kegiatan belajar-

mengajar pun berja-lan lebih san-

t a i .

“Awalnya kegiatan pondok Rama-dan kelihatan sangat membosan-kan, tapi setelah mengikuti ternyataasyik, menyenangkan, dan banyakmanfaatnya. Apalagi rangkaiankegiatannya melibatkan siswa-siswi,

jadi tidak monoton,” ungkapnya.Sayangnya, tidak

semua siswa berpikirseperti Wika

d a nRang-g a .

S e b u tsaja Ga-

luh Pur-nomo. Sis-

wa kelas 2SMA tersebut

mengaku sang-at malas mengi-

kuti pondok Ra-madan yang dise-

lenggarakan pihaksekolah. Karenanya,

Galuh memilih izintidak masuk sekolah

selama tiga hari. “Kalaubulan puasa seperti ini,

saya paling malas mengikutikegiatan yang hanya menda-

tangkan kantuk. Mungkinkegiatan Ramadan di sekolah

saya berbeda dengan sekolahlainnya. Masih terlalu monoton.

Jadi, lebih baik saya di rumah sajamenghabiskan waktu dengan carayang lebih saya sukai,” ucapnya.

Hal tersebut juga diamini PipitMayasari. “Sebenarnya saya sukakok dengan pondok Ramadan.Hanya saja, dari tahun ke tahun,materi yang disampaikan relatifsama. Misalnya pemberian bukuagenda Ramadan. Kenapa semuakegiatan yang kita lakukan harus

dicatat dalam buku tersebut? Sayalebih suka kalau semua yang sayalakukan itu atas dasar kesadaranpribadi, bukan paksaan,” terangsiswi salah satu SMK Negeri diLumajang.

Guru juga AntusiasTernyata tidak hanya siswa-siswi

yang bersuka ria menjalani kegiatanpesantren kilat saat Ramadan, guru-guru pun demikian. Abdurrahman,guru SMP di salah satu sekolahswasta tersebut, mengatakan sangatmendukung program pesantern kilatyang diselenggarakan oleh sekolahtempatnya bernaung. “Selainmenjadi ajang pembelajaran agama,siswa-siswi juga bisa berbuka puasabersama guru dan teman-temanya,”ujarnya.

Susi Utami pun demikian. Menu-rutnya, meski beberapa pihak me-nilai kegiatan semacam ini kurangefektif dan terlalu singkat, namun haltersebut lebih baik daripada tidaksama sekali. “Mengubah akhlakanak didik memang tidak bisadilakukan dalam hitungan hari.Namun, setidaknya pengadaanpondok Ramadan bisa menjadisalah satu bentuk penghormatankita terhadap bulan suci,” jelasguru salah satu SD yang ada diLumajang.

Senada dengan Abdurrahmandan Susi, Heriyanto, salah satu gurukontrak SMP Swasta di Malangmengaku, selama Ramadan ini, diri-nya begitu semangat mengajar sis-wa-siswinya. “Sepertinya, nuansaRamadan turut menyaluran energipositif pada para siswa. Saya heran,meski dalam keadaan berpuasa, tapimereka semangat sekali menyimaksetiap materi yang saya sampaikan.

Hal tersebut sangat berbeda denganhari-hari biasanya. Mungkin, inilahyang dimaksud bulan penuhhikmah,” ungkapnya berapi-api.

Sementara itu, DepartemenPendidikan Nasional (Diknas) selakuinstansi yang menaungi pendidikandi Indonesia juga merespon positifkegiatan pondok Ramadan danpesantren kilat, yang dilakukanberbagai sekolah. Agenda kegiatantersebut tidak termasuk dalam kuri-kulum yang dibuat oleh Diknas, tapimerupakan kebijakan dari tiap-tiapsekolah. “Diknas hanya mengarah-kan, memberi beberapa peraturanterkait pelaksanaan pondok Rama-dan, dan menerima laporan dari kegi-atan tersebut,” tegas Heri Wiyono,Kepala Seksi Kelembagaan di DiknasMalang.

Secara pribadi, Heri menilaikegiatan pondok Ramadan merupa-kan kegiatan positif yang bisamenambah wawasan keagamaandan juga lebih mengajarkan artikebersamaan di antara siswa danguru di sekolah. “Saya rasa, masing-masing sekolah perlu mengadakankegiatan semacam itu. Bagaima-napun juga, hal tersebut sangat baikuntuk pembentukan mental persertadidik.” tutur pria asal Malangtersebut.

Hal senada juga diungkapkan SriRatnawati, Kepala Pendidikan Infor-mal dan Formal, Diknas Malang.“Kami dari Diknas memberi himba-uan kepada setiap sekolah agar setiapbulan puasa atau bulan Ramadanmengadakan kegiatan pondokRamadan. Untuk masalah pelaksa-naannya itu tergantung dari kebija-kan masing-masing sekolah.”Tuturnya mengakhiri. Tis/Tik/Mg_Sya

Tak dapat dipungkiri,selain mendapat dukungandari berbagai elemen, di sisilain masih ada pula pihakyang menyangsikanefektivitas penerapankegiatan pondok Ramadandan pesantren kilat selamabulan puasa. Bagaimanatanggapan pihak yang tahulebih mengenai masalahkeagamaan? Berikut petikanhasil wawancara ReporterBestari, Arif Sugianto denganDekan FAI, Drs. Sunarto,M.Ag.

Menurut Bapak, apakah peng-ertian dari kegiatan pondok Ra-madan?

Pondok Ramadan merupakankegiatan yang dilaksanakan sekolahpada bulan puasa, yang pem-binaanya lebih difokuskan padapembinaan keagamaan parasiswa.

Bagaimana tanggapan Bapakmengenai fenomena kegiatanpondok Ramadan pada bulanpuasa yang telah menjadi tra-disi di sekolah-sekolah di Indo-nesia?

Terlepas dari menjadi tradisiatau tidak, saya melihat bahwakegia tan pondok Ramadansangat positif untuk dilakukanoleh pihak sekolah. Terlebih,momennya sangat pas, yakni

dilaksanakan pada bulan penuhkeutamaan.

Ada pihak yang menilai ke-giatan pondok Ramadan ber-pengaruh terhadap pembentu-kan kepribadian, akhlaq, dankarakter siswa. Namun di sisilain, ada pula yang mengang-gapnya tidak berpengaruh.Tanggapan Anda?

Saya rasa, pembinaan akhlak itutidak mesti dilakukan hanya padabulan Ramadan, setiap saat jugabisa. Hanya saja, pada bulanRamadan kondisinya memanglebih kondusif dan relegius.Jadi, batin para siswa juga lebihsiap menerima nilai-nilai positifdan keis laman dibandingkandengan suasana-suasana di luarbulan Ramadan.

Penilaian Bapak tentang kegi-atan pondok Ramadan yang te-lah berlangsung sejak dahulu,apakah sudah membawa hasilpada pembentukan akhlak mau-paun perilaku siswa?

Menurut saya kegiatan-kegiatanRamadan ataupun pondok Rama-dan yang telah diselenggarakanoleh sekolah-sekolah sudah memi-liki dampak positif bagi siswa-siswinya. Akan tetapi, alangkahlebih baik lag i j ika konseppondok Ramadan itu dipersiap-kan sedemikian rupa sehinggabetul-betul terencana.

Bagaimana bila materi padapondok Ramadan itu lebihditekankan pada praktekperibadatan semata yangkurang menyinggung pada nilai-nilai keagamaan itu sendiri ?

Selama ini materi yang disam-paikan dalam pondok Ramadanmemang terkesan itu-itu saja dancenderung tidak disesuaikandengan kebutuhan siswa. Karena-nya, saya mengharap ada persiapanyang lebih matang dari pihaksekolah dalam memberikan materipada pondok Ramadan.

Berhubungan dengan materiyang kurang diarahkan padapendalaman agama tanggapanBapak?

Saya kira tidak masalah. Karenaitu bagian dari variasi. Bagaima-napun juga, kebutuhan materi anta-ra sekolah yang satu dengan lainnyasangat berbeda dan tergantungpada kondisi serta latar belakangmasing-masing sekolah.

Menurut Bapak apakah adakekurangan-kekurangan darikegiatan pondok Ramadan yangtelah berlangsung selama ini?

Meskipum saya tidak menga-mati secara langsung, tetapi dari jarakjauh saya menilai bahwa pelaksanaanpondok Ramadan pasti memilikimanfaat. Tetapi bila ada kelemahan,itu semata-mata terjadi karena

perencanaan yang kurang matang.

Saran Bapak?Saya kira kepada pihak sekolah

pembinaan atau pondok Ramadanyang telah diselenggarakan dengan baikdan telah menampakkan hasil itupihak sekolah tidak berhenti hingga

E K S K

L U S I F

E K S K

L U S I F

E K S K

L U S I F

E K S K

L U S I F

E K S K

L U S I F

Berjamaah: Kegiatan pondokRamadhan tidak hanya materi di kelas,siswa juga diajak untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan, misalnya mempraktikkan shalatberjamaah.

kegiatan itu saja tetapi merencanakankegiatan-kegiatan tindak lanjut ataupembinaan tindak lanjut. Bagaimana-pun juga pengaruh lingkungan luarsekolah terhadap siswa sangat besar.Maka, setiap saat para harus dibinadan dikembangkan kebersamaankesadaran beragama.

Sunarto

Heni/Bestari

Heni/Bestari

1414141414 PPPPPOLLINGOLLINGOLLINGOLLINGOLLINGSample Area Malang:SMK PGRI 3, SMK-M 2, MTs-M 1, MAN3, MTsN 1, SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4,SMAN 5, SMPN 4, SMAN 8.

Taraf SignifikansiJumlah Responden Populasi Taraf Kesalahan

92.7 %300 Pelajar 7.3 %

grafis:zack

BESTARIBESTARIBESTARIBESTARIBESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Ramadhan telah datang. Agenda rutinpun disiapkan, termasuk PesantrenKilat. Siapa yang tidak kenal Pesantren

Kilat? Rasanya semua pelajar muslim di Indonesiasudah tidak asing lagi dengan kegiatan pengisibulan suci Ramadan tersebut.

Namun, tahu banyak mengenaiPesantren Kilat bukan berarti pernahmengikuti kegiatan tersebut. Buktinya,sebanyak 26,3 persen responden yangsemuanya berasal dari kalangan pelajar,mengaku belum pernah sekalipunmengikuti kegiatan semacam itu. Gilangadalah salah satunya. Siswa sekolahmenengah kejuruan tersebut memangbelum pernah merasakan nuansapuasa dalam Pesantren Kilat.“Walaupun saya belum pernah ikutkegiatan Pesantren Kilat, saya tertarikuntuk menjadi pesertanya. Karenamemang kegiatan itu penting bagisiswa sekolah seperti saya,”tuturnya.

Sementara itu, sebanyak73,7 persen responden denganbangga mengatakan pernahmengikuti Pesantren Kilat.“Kegiatan positif sepertiPesantren Kilat bukan hanyapenting, tapi sangat penting. Kitabisa memperoleh banyak haldari kegiatan tersebut. Sayaselalu ikut tiap tahunnya,” ujarFikri, siswa kelas XI SMA Negeri5 Malang. Sebanyak 23,7persen responden lainnyamembenarkan penuturan Fikri.Pita, misalnya. “Tidak hanyapelajaran mengenai tata caraberibadah kepada Allah, tapikita juga bisa tahu banyakmengenai cara menjaga hu-bungan manusia dengan manusia lainnya. Danyang paling penting, kita bisa bertemu denganbanyak orang saat pelaksanaan Pesantren Kilat,”urainya seraya tersenyum.

Lain Pita, lain pula dengan Putri. Menurut siswiberparas manis itu, Pesantren Kilat bukan sekedarkegiatan rutin yang diagendakan pihak sekolah bagisiswa-siswinya. “Ini benar-benar kegiatan yangpositif banget. Daripada di rumah saja selama bulan

Marhaban yaa Ramadhan.. Beragam kegiatan bisa dilakukan guna mengisi bulan suci Ramadhan.Kegiatan Pesantren Kilat adalah salah satunya; sebuah kegiatan wajib bagi para pelajar, terutama yangberagama Islam. Bagaimana respon para pelajar mengenai Pesantren Kilat? Berikut hasil survei timPolling Bestari.

SSSSSerberberberberba Ka Ka Ka Ka Kilat, tapi Silat, tapi Silat, tapi Silat, tapi Silat, tapi Sarararararatatatatat

ManfaatManfaatManfaatManfaatManfaat

Layaknya sebuah pesantren,materi yang disampaikan dalamPesantren Kilat juga berkisar seputarpengetahuan agama. Pelajaranmengenai moral dan akhlak meru-pakan materi yang terlintas pertamakali di benak para responden saatditanya mengenai Pesantren Kilat.Azry, siswi kelas XII SMK Muham-madiyah 2 Malang mengaku men-dapat banyak pelajaran berhargadalam setiap kegiatan pesantren kilat.“Kalau baca tulis Alquran, di sekolahkami sudah biasa. Tapi, kalaukegiatan Darul Arkhom (pesantrenkilat bagi pelajar SMK Muhamma-diyah 2 Malang, red), kita bisamendapat banyak ilmu khususnyatentang akhlak,” tutur gadis yanghobi berkebun itu.

Hal serupa dinyatakan NoviAnanda Sari. Gadis yang akrabdisapa Novi itu mengaku antusiasmengikuti kegiatan Pesantren Kilat.

Momen Tepat Perbaikan Akhlak“Selain mendapat banyak pelajarantentang akhlak dan moral, kita jugajadi bisa kenal dengan pemateri yangberbeda dengan konsep penyajianmateri yang berbeda pula. Jadi kitabisa lebih bersemangat mengikuti-nya,” tuturnya.

Sependapat dengan Azry danNovi, Romy, pelajar kelas XI SMKPGRI 3 Malang mengaku lebihbanyak mendapat pengetahuantentang moral dan akhlak dalamkegiatan Pesantren Kilat dibandingpada saat pelajaran agama disekolahnya. Menurutnya, pelajaranmengenai moral dan akhlak dalamkegiatan Pesantren Kilat lebih terasadibandingkan dengan materi serupayang disampaikan dalam matapelajaran Agama. “Materinya tidakjauh berbeda, tapi waktu PesantrenKilat, kita bisa lebih banyak intros-peksi diri sehingga lebih tahu bagai-mana beribadah yang benar dan

berakhlak mulia,” tutur siswa yangmengaku mengikuti kegiatan Pesan-tren Kilat karena ingin mengakrabkandiri dengan teman-temannya itu.

Lain halnya dengan Fitriana,siswi MTs Muhammadiyah 1 Malangyang mengaku lebih banyak menda-

patkan pengetahuan tentang keisla-man dibanding pelajaran tentangakhlak. “Kalau moral dan akhlak, itukembali pada kamauan dan kemam-puan masing-masing individu untukmenerapkan akhlak yang baik. Tapidalam kegiatan Pekan I’tikaf Rama-

han (pesantren kilat bagi pelajar MTsMuhammadiyah 1 Malang, red) disekolah, saya justru tertarik denganmateri tentang keislaman. Materi itumembuat saya semakin bersemangatdalam menjalankan ibadah,” tukassiswi kelas VIII tersebut. mg_fbr

Zack/Bestari

Keberadaan Pesantren Kilat disekolah-sekolah dianggap masihkurang dari makna yang sebenarnya.Kepala Badan Pemakmuran Masjid(BPM) AR. Fachruddin, HN. Taufiq,menjelaskan bahwa kegiatantersebut bertujuan untukmentransmisi ilmu melalui kegiatanpengajaran yang memanfaatkanmomentun bulan Ramadan. “Ini(kegiatan Pesantren Kilat. red) bisadimanfaatkan untuk meningkatkaniman dan takwa, meningkatkan

pemahaman tentang wawasankeislaman dan membentuk akhlakyang baik,” kata Taufiq.

Secara spesifik, pria kelahiran 20 Oktober 1961 ini membedakanantara Pondok Ramadan dengan Pesantren Kilat. “Pondok Ramadantentunya diadakan pada bulan Ramadan, sedangkan Pesantren Kilatbisa dilakukan di luar itu,” terangnya. Kegiatan Pondok Ramadanbiasanya membutuhkan waktu yang relatif lama namun kegiatan tersebutdilaksanakan di sepanjang bulan Ramadan. Tempat untuk mengadakankegiatan tidak harus di pesantren, namun bisa dilakukan di aula, sekolahataupun masjid.

Dalam pelaksanaannya, Pondok Ramadan tidak memerlukanindikator seperti halnya dalam pondok pesantren seperti keberadaankyai, ustadz, santri, asrama, termasuk tidak adanya fungsi tradisionaldalam pemberian materinya. “Dan yang terpenting, kegiatan tersebuttidak memiliki follow up. Jadi setelah kegiatan, tidak ada pemenuhantarget tertentu sebagai bentuk pemberhasilan kegiatan tersebutkhususnya dalam aspek ketakwaan,” lanjut pria asal Malang ini.

Tingkat keefektifan adanya Pondok Ramadan di sekolah, menurutTaufiq, bergantung pada manajemen pelaksanaannya, termasuk SDM,waktu pelaksanaan, dan materi yang diberikan. “Umumnya sekolah meng-adakannya dalam waktu 2 hari 1 malam, menurut saya kurang efektif.Lebih baik diadakan dalam kurun waktu sekitar 10 hari,” terang pria yangpernah menjadi salah satu pengajar di Pondok Modern Gontor ini.

Ia juga menuturkan bahwa kegiatan Pondok Ramadan seharusnyabertujuan menyinergikan antara tujuan puasa Ramadan dengan kegiatanpeningkatan ketakwaan. Bagi bapak dua orang anak ini, kehadiranPondok Ramadan di sekolah nyatanya juga memiliki kekurangan yaitukurang relevannya kemasan acara dan orientasi materi yang tidak sesuaidengan acara Ramadan.

“Kurang relevan, karena dalam penyajiannya kemasan kegiatan danorientasi materi seringkali tidak menunjukkan dan mengajarkan prosesuntuk menjadi lebih bertakwa,” tambahnya. “Di dalamnya perludiciptakan kondisi lingkungan yang mendukung. Misalnya, kegiatannyadilakukan di pondok pesantren atau masjid, tidak di aula sekolah,sehingga kegiatan bisa lebih kondusif,” tegas Taufiq.

Tidak hanya itu, Taufiq juga menekankan kualifikasi pemateri sebagaipeningkat ketakwaan itu sendiri. ”Di samping itu, diperlukan waktuyang cukup agar kegiatan menjadi benar-benar efektif, sehingga bisadisisipi kegiatan muhasabah ataupun qiyamul lail,” katanya.

Yang tidak kalah penting, dalam penyelenggaraan Pondok Ramadandiperlukan adanya kerjasama dengan pihak pondok pesantren ataulembaga yang eksis mengadakan kegiatan semacam Pondok Ramadan. “Pihakpondok pesantren atau LSM yang terbiasa dengan kegiatan tersebut lebihtahu bagaimana mengemas kegiatan Pondok Ramadan agar relevandengan kondisi yang ada, juga agar orientasi materi sesuai dengan tujuanRamadhan,” pungkasnya. mg_fbr.

Selaraskan Orientasi Kegiatandengan Tujuan Puasa

PAKAR

H.N. Taufiq

Heni/Bestari

puasa, tidak ada salahnya ikutan Pesantren Kilat,” ujarnya. “Sayadapat banyak pelajaran mengenai Islam, bahkan melebihi apayang diajarkan di dalam kelas saat jam pelajaran agama, sampaihal-hal sepele yang kadang nggak kita perhatikan,” tambahnya.

Pendapat berbeda dilontarkan oleh Aidar. Siswa kelas Xtersebut menilai bahwa Pesantren Kilat tidak lebih dari kegiatanwajib yang ditetapkan pihak sekolah. “Mau nggak mau sayaharus ikut. Kan kalau nggak ikut bisa berpengaruh ke nilai matapelajaran agama saya,” ujarnya polos. ris

Zack/bestari

Grafis : Zakiya Al KhalimFoto : Heni Tri N.Model: Amarta Anindya

1515151515PPPPPOLLINGOLLINGOLLINGOLLINGOLLINGSIMPULSIMPULSIMPULSIMPULSIMPUL

Nurul Humaidi

BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Pesantren Kilat, sesuai dengannamanya, dilaksanakan dalam waktuyang tidak lama. Rentang waktu yangterbilang kilat tersebut ternyata menjadihambatan bagi 25,9 persen responden.Singkatnya waktu pelaksanaan,menjadikan kegiatan Pesantren Kilatberlangsung kurang menurut sebagianbesar responden. “Kurang detail danserba cepat. Waktunya terbatas, mulai darijam materi sampai jam istirahatnya juga,”ujar Aston Al-Mubarak, salah satu siswakelas VIII MTs Negeri 1 Malang. Halsenada juga diungkapkan Rizki OktafiaDwi Putri, siswi berusia 15 tahun tersebutmenyatakan bahwa dirinya bersemangattiap kali Pesantren Kilat digelar disekolahnya. Namun, waktu yangterlampau singkat membuat agenda ru-

Pesantren Kilat,Pesantren Kilat,Pesantren Kilat,Pesantren Kilat,Pesantren Kilat,Sekilat NamanyaSekilat NamanyaSekilat NamanyaSekilat NamanyaSekilat Namanya

tin Ramadan tersebut tidak mening-galkan kesan apa-apa baginya.

Ujung-ujungnya, menurut Suroso H,materi yang masuk dalam waktu yanginstan, bukan tidak mungkin keluarnyapun juga secara instan. “Bisa jadi begitu,kan awalnya karena proses penyam-paiannya yang juga berlangsunglumayan singkat,” tuturnya.

Lain halnya dengan yang diung-kapkan oleh M. Hidayat. “Pihak sekolahmewajibkan siswanya untuk mengikuti

Sesuai dengan namanya, kegiatanPesantren Kilat pun berlangsung dalambilangan waktu yang relatif kilat. Jangkawaktu yang ditetapkan untuk kegiatantersebut tidaklah sama antara satusekolah dengan sekolah yang lain.Terkait lama waktu pelaksanaan kegi-atan tahunan tersebut, para respondenmempunyai pendapat sendiri.

Mayoritas responden berpendapatbahwa waktu yang paling ideal untukpelaksanaan Pesantren Kilat adalah tigahingga lima hari. Nur Shabrina salahsatunya. Siswi MTs-N 1 Malang ituberharap waktu tersebut cukup untukmeningkatkan akhlak pesertanya.Sedangkan sebanyak 10,8 persen lebihsetuju jika Pesantren Kilat diadakantidak kurang atau lebih dari empat hari.“Nggak perlu terlalu lama, nantipesertanya bisa bosan. Apalagi kalaupematerinya membosankan,” kataHanny, siswi SMAN 3 Malang.

Seminggu, tegas 21,2 persen res-ponden saat ditanya mengenai rentangwaktu yang cocok untuk kegiatanRamadan tersebut. “Semakin banyakmateri yang didapat bila pelaksanaannya

Asal “Gak” MembosankanAsal “Gak” MembosankanAsal “Gak” MembosankanAsal “Gak” MembosankanAsal “Gak” Membosankantidak terlalu singkat. Malah sebenarnya tujuhhari saja belum cukup untuk menggali ilmuagama, apalagi jika pelaksanaannya hanyatiga hari. Apa yang bisa didapat dalamwaktu sesingkat itu?” ungkap Fiska, siswikelas XI SMAN 8 Malang, bersemangat.

Dicky Pradita, siswa kelas X SMKPGRI 3 Malang, mendukung penuhpernyataan Fiska. Mewakili 8,3 persenresponden lainnya, Dicky mengharap-kan adanya perpanjangan waktu pelak-sanaan Pesantren Kilat.

Lazimnya, Pesantren Kilat memangdiadakan selama seminggu. Bahkan,Fara, siswi SMAN 5 Malang tidak kebera-

tan jika kegiatan tahunan itu diagenda-kan dengan waktu pelaksanaan yanglebih panjang. “Asalkan pematerinyatidak membosankan dalam menyam-paikan materi. Lagipula, kapan lagi kitabisa mendapatkan ilmu agama seinten-sif saat bulan Ramadan seperti seka-rang ini?” ungkapnya menegaskan.

Kegiatan Pesantren Kilat dirasakanmemberikan banyak manfaat. Bahkanjika memungkinkan, menurut DhonnyD, sekalian saja menginap di sekolahselama kegiatan. “Akan lebih terasanuansa puasa dan pesantrennya!”tegasnya. mg_rjb

Bulan Ramadan merupakanmomen penting untuk beramalsaleh sebanyak-banyaknya,sekaligus momen untuk melatihdan mendidik umat Islam untukmenjadi manusia yang lebihbaik, seperti dijelaskan dalamsurat Al-Baqarah ayat 183 ten-tang tujuan puasa. Salah satubentuk upaya mengisi momenpenting tersebut adalah denganmenyelenggarakan PesantrenKilat atau biasa juga disebutPondok Ramadan. Demikianpemaparan Nurul Humaidi tentang Kegiatan Pesantren Kilat saatditemui di ruang kerjanya.

Menurut Pembantu Dekan III Fakultas Agama Islam UMMini, ada banyak manfaat yang bisa diambil dari penyelenggaraankegiatan tersebut. Ditinjau dari aspek pendidikan, kegiatanPesantren Kilat merupakan sebuah upaya untuk membekalisiswa dengan pesan-pesan moral keagamaan. “Walaupun hanyasatu atau dua hari, pasti sangat bermanfaat,” tegasnya. Apalagi,bulan Ramadan memang merupakan bulan pendidikan yangsudah selayaknya diisi dengan kegiatan-kegiatan positif danmengandung unsur pendidikan.

Secara sosial, kegiatan Pesantren Kilat juga memberikandampak positif. Menurut Humaidi, penyelenggaraan Pesantren Kilatdapat meningkatkan solidaritas sosial dan memupuk jiwa sosial. “Halitu bisa dipancing dengan mengajak peserta menghayati kondisisosial tertentu,” ujar pria murah senyum ini.

Manfaat lain yang bisa diambil dari kegiatan itu adalah melatihanak untuk meningkatkan kualitas spiritualnya. Menurut priaramah ini, dalam kegiatan-kegiatan semacam itu biasanya ada praktikibadah yang dapat melatih anak untuk membiasakan diri dalamberkomunikasi dengan Allah. “Untuk itu, peserta harus diajak untukmenghayati makna dan hakikat Islam,” sambungnya.

Pria kelahiran Sampang Madura ini menambahkan, pesertakegiatan Pesantren Kilat harus diajak untuk menghayati puasasecara substansial, serta memaknai bahwa puasa bukan hanyasekedar tidak makan dan tidak minum, akan tetapi lebih padapemahaman dan alasan berpuasa. “Hal inilah yang nantinyaakan meningkatkan kesadaran anak didik untuk berpuasa sertameningkatkan kualitas ibadahnya,” lanjut Humaidi.

Ritual-ritual keagamaan lain biasanya juga dianjurkan saatkegiatan Pesantren Kilat, seperti shalat berjamaah, shalat malamatau tahajjud, membaca dan tadabbur Al-Quran. “Semua itukan bisa dijadikan media pelatihan ibadah siswa, agar merekaterbiasa,” jelasnya.

Humaidi menyadari bahwa manfaat tersebut tidak akandirasakan langsung oleh peserta Pesantren Kilat. Pendidikanmemerlukan sebuah proses yang panjang. “Mungkin ketikasudah berkeluarga kelak, barulah orang akan mengenang danmerindukan suasana seperti Pesantren Kilat yang dulu pernahdiikutinya,” tambahnya.

Ia menambahkan, materi dalam Pesantren Kilat seyogyanyamencakup banyak hal, tidak hanya persoalan agama saja. Selainitu, materi tersebut perlu disalurkan melalui cara yangmenyenangkan dan tidak monoton. Tidak hanya denganceramah, tapi juga bisa dengan diskusi dan permainan. “Denganbegitu, para siswa tidak akan merasa bosan atau bermalas-malasan mengikuti Pesantren Kilat,” pungkasnya. mg_rjb

Dua Hari untuk LatihSolidaritas Sosial

Pesantren Kilat, terutama bagi yangmuslim,” kata siswa kelas X tersebut.“Karena pihak sekolah mewajibkankegiatan tersebut untuk diikuti,akibatnya banyak diantara pesertaPesantren Kilat yang merasa terpaksamengikutinya,” urainya mewakilipendapat 23 persen respondenlainnya.

Selain kendala-kendala tersebut,Pesantren Kilat juga dianggapmemberikan efek yang tidak terlalusignifikan bagi para pesertanya. RizkaOkta Viani, satu diantara 16,2 persenresponden yang beranggapandemikian, bertutur. “Percuma saja ikut.Wong setelah kegiatan selesai, sikapteman-teman sama aja seperti sebelumikut kegiatan Pesantren Kilat,” kata siswiberkacamata tersebut.

Ahmad, siswa MAN III membantahpernyataan Rizka. Menurutnya,Pesantren Kilat merupakan kegiatanyang positif dan sangat perlu diadakan.Alasannya, masih banyak sisi positifyang bisa diambil dari kegiatan kilattersebut, meski pengaplikasiannyakadang masih terasa minim. “Lebihbaik ada, daripada tidak sama sekalikan?” tandasnya. pmg_jun

Zack/Bestari

Zack/Bestari

Kata “gaul” memang biasanyadiidentikkan dengan para remaja.Remaja gaul seringkali dilihat sebagai sosokyang selalu mengikuti perkembanganzaman. Sehinggga tak jarang, penampilandan gaya hidup menjadi standar utamaseseorang bisa dikatakan remaja gaul.

Namun tidak demikian halnyadengan Fauzan Al Hamid Khan.Mahasiswa yang akrab disapa Ozan inimenilai, remaja gaul seharusnya janganhanya mengikuti tren berpenampilan saja,tetapi juga melek mengena i Islam. PesantrenKilat, menurut Ozan, bisa dijadikansebagai salah satu alternatif agar remajamau tahu lebih dan sadar mengenai Is-lam.

Pesantren Kilat yang biasanyadiadakan di sekolah saat Ramadan tiba,memberikan banyak input positif bagimahasiswa Teknik Informatika ini. Ozan,sembari tersenyum mengaku bisa tahulebih banyak mengenai cara membinahubungan baik dengan sesama, belajarhidup mandiri, dan juga mengenalikarakter masing-masing individu melaluikegiatan Pesantren Kilat—selain untuk

pembentukan moral juga tentunya.Menambah link adalah keuntungan

lain yang diperoleh Ozan dari PesantrenKilat. Pria kelahiran Jakarta itu menam-bahkan, Pesantren Kilat terbukti bisamemperluas ruang pergaulannya. Maha-siswa berkacamata minus ini mengakutidak hanya mengikuti Pesantren Kilatyang diadakan di sekolahnya, melainkanjuga yang diselenggarakan oleh pihakdi luar sekolah. Sekali mengikutikegiatan tersebut, berarti mahasiswapenyuka warna putih ini mempunyaisatu komunitas teman yang didapatnyadari Pesantren Kilat. Semakin seringmengikuti kegiatan Pesantren Kilat, bagiOzan, sama halnya dengan memper-banyak Komunitas Pesantren Kilat (KPK)yang dimilikinya.

Sayangnya, Pesantren Kilat yang adaselama ini cenderung dibungkus dengangaya-gaya yang monoton. Pematerimenyampaikan isi ceramah dan parasiswa mendengarkan, adalah gambarankegiatan Pesantren Kilat yang berpotensimembuat bosan pesertanya. Padahal,menurut anak kedua dari enam bersaudara

ini, remaja merupakan sosok yang cukupsulit untuk menerima sesuatu yang barusecara monoton dan formal seperti itu.Seharusnya Pesantren Kilat dikemasdengan gaya-gaya gaul ala remajanamun tetap tidak meninggalkan sisi-sisi religinya. Pematerinya pun tidak harusselalu terkesan formal. Terkadang pematerijuga harus bisa menjadi sahabat bagi parapeserta dengan tidak menanggalkankewibawaannya.

Selain itu, materi yang disampaikanpun juga akan berpengaruh bagipeserta Pesantren Kilat. Mahasiswa yanghobi berenang ini mengangankan,materi yang disampaikan melaluikegiatan Pesantren Kilat sebisa mungkindiselingi dengan permainan-permain-an yang membuat peserta nyaman daningin mengikuti lagi kegiatan serupa.Idealnya, menurut mahasiswa yang hobimendengarkan musik, kegiatan semacamitu diadakan selama tujuh hingga 10 hari.

Ozan berujar, kegiatan P2KK yang

diagendakan bagi semua mahasiswabaru Universitas Mu- hammadiyahMalang merupakan cerm- inan Pesan-tren Kilat yang ideal untuk r e m a j a .Menurutnya, mengajak remajapada hal-hal yang berbaukebaikan memang gam-pang-gampang susah.Keliru caranya, bisakeliru pula akibatnya.So? Menjadi remajayang islami, tetap bisadikategorikan remajagaul kok! Ris

Fauzan Al Hamid Khan

Hen

i/B

esta

ri

Heni/Bestari

Perbanyak KPK

PERNIK MALANGPERNIK MALANGPERNIK MALANGPERNIK MALANGPERNIK MALANG1616161616 BESTARIBESTARIBESTARIBESTARIBESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Tak hanya menghadirkansuasana penuh hikmah, bulanRamadan juga mampumelahirkan sesuatu yangterbilang khas. Ya, takjilmemang tak pernah absen daridaftar santapan Ramadan.Malang, dengan sejutapesonanya, menyimpankeunikan takjil yang dapatdijumpai pada wilayahbernama kawasan takjil ataubiasa disebut pasar takjil.Bagaimana kawasan takjilmampu menjadi daya tariktersendiri di jantung MalangRaya? Berikut hasil ngabuburitBestari.

Menyegerakan berbuka puasaketika adzan maghrib dialunkanmerupakan sunah yang dianjurkanoleh Rasulullah. Kenikmatan orangyang berpuasa adalah ketikamenyuapkan makanan pertama kali,setelah hampir empat belas jammenahan lapar dahaga. Santapanawal saat berbuka itulah yang lazimdisebut takjil. Pasar takjil yangmenjamur di beberapa titik di KotaMalang memiliki andil dalammeramaikan Ramadan.

Terbentang sepanjang JalanDinoyo, Soekarno-Hatta, AhmadYani hingga kawasan Sawojajar,ragam sajian takjil yang ditampilkanmembuat pasar takjil tak pernahmembosankan untuk ditelusuri.Mulai dari anak-anak hingga dewasaturut serta meramaikan pasar takjiltersebut.

Banyak Pilihan, Harga Terjang-kau

Mengunjungi pasar takjil adalahalternatif aktivitas yang bisa dilakukanketika sore hari sambil menungguwaktu berbuka. Di kalangan anakmuda, aktivitas tersebut lebih dikenaldengan ngabuburit. Sembarimenyiapkan menu pembuka,ngabuburit di pasar takjil lebihbanyak diminati

Aneka macam jajanan penggu-gah selera dan minuman segar berje-jer rapi, saling berlomba menarik mi-nat pembeli. Bila ingin menghilang-kan dahaga dengan beragam menuminuman, maka sepanjang Soekar-no Hatta adalah tempat yang sesuai.Mulai minuman manis seperti esdegan, es teler hingga, es Manado.Sementara campuran buah pun di-kemas tak kalah menarik dari cock-tail hingga sup buah yang untuk men-dapatkannya cukup merogoh kocekRp 2.500 hingga Rp 5.000 pergelasnya.

Dina, yang lebih memilih berjual-an es jeruk dan es Manado, mengakuimenjual minuman tersebut karenaharganya dapat dijangkau olehmasyarakat. Selain praktis, kelebihanjajanan yang dijual di stan miliknyaada pada olahan yang disiapkansendiri sehingga terjamin kenikma-tannya. “Semua yang dijual di sinibuatan sendiri, sehingga masyarakattak perlu ragu membelinya,”ungkapnya ramah.

Menghilangkan dahaga dan rasahaus terasa kurang lengkap tanpaditemani jajanan dan beberapapotong kue sebagai pengganjal perutsebelum menyantap hidangan uta-ma. Maka, di deretan Rumah Toko(Ruko) Soekarno Hatta, tampak ber-diri tenda-tenda yang menawarkanmakanan kecil dengan berbagai

Pesona Ramadan Kota Malang

menu dan keunikan masing-masing.Jika berjalan dari arah RRI ke Selatanakan ditemui makanan mulai dariharga seribu rupiah seperti martabakmini, salad mini, hingga cita rasa rotiBruchetta yang dapat diperolehdengan mengeluarkan kocek Rp3.500.

Sementara itu, jajanan khasdaerah-daerah tertentu di Indonesiajuga menjadi daya tarik tersendiri.Jika rindu makanan khas ibukota,penjual kerak telor siap melayanipembeli. Tak hanya itu, tenda maka-nan khas Ibukota Provinsi SumateraSelatan, Pempek siap mengobati rasakangen peminatnya. Namun, yangtak kalah menarik adalah tenda yangberdiri tepat di depan Taman KridaBudaya yang menjajakan ragam kuemanis mini lengkap dengan toppingseperti Spiku, Roti Kukus, Roti KukusKaramel, Donat, Sus dengan duamacam isi, fla dan maizena. Ada pulakue serba coklat, seperti Browniesdan Black Forrest. Kelompok cakejuga tak mau kalah tampil seperti RollRoti Pandan yang bertabur kacang.Tenda-tenda tersebut memasang tarifmulai Rp 1.500 hingga Rp 2.500.

Digemari MasyarakatKeberadaan pasar takjil dianggap

benar-benar memudahkan masya-rakat yang tak sempat menyiapkanmakanan pembuka. Kesibukan danpadatnya aktivitas menjadi alasanutama. Anton Sutawijaya, staf di salahsatu perusahaan di Surabaya,mengakui keberadaan pasar takjiltelah menjadi layaknya sahabat dibulan Ramadan. Berangkat pagi danpulang menjelang petang membuatpria yang tinggal di perumahan GriyaSanta tersebut tidak memiliki waktuuntuk menyiapkan buka puasa.“Pasar takjil Soekarno Hatta telahmenemani buka puasa saya selamatiga tahun ini hingga saya punyalangganan sendiri,” ujarnya padaBestari. Sepiring nasi gurih dansegelas teh hangat menjadi menufavoritnya.

Tak jauh berbeda dengan Anton,Denise, mahasiswi perguruan tinggiswasta di kota Malang, lebih memilihberkunjung ke pasar takjil Soekarno-Hatta untuk membeli hidangan bukaatau sekedar mengisi waktu luangbersama sahabat-sahabatnya. “Sayasuka sekali jalan-jalan di Soekarno-Hatta pas puasa. Di sana kantakjilnya enak-enak dan letaknyajuga di jantung kota,” akuinya. Untukmenu favorit, Denise lebih memilih

sup buah dan Gudeg Yogya.Sementara itu, warga di Kelura-

han Sawojajar turut meramaikanmomen pasar takjil. Tiap sore mulaipukul empat, pasar takjil di kawasanSawojajar ramai dengan pengun-jung. Es Teler, Kerak Telor khas Betawihingga Terang Bulan Holland tampaksudah ramai dikerumuni pengge-marnya. Bayu, bapak tiga anak yangtinggal di Perumahan Sawojajar,mengaku selalu mengajak istri danketiga anaknya mengunjungi pasartakjil Sawojajar. “Anak-anak senangsekali kalau diajak ke sini. Lagianjajanan di sini cukup bermutu. Jadihampir tiap hari kami kemari untukbeli jajanan berbuka,” ujarnya.

Lengkap dengan Musik LiveTernyata, terletak jauh dari

kawasan jantung kota, pasar takjilSawojajar seakan tak mau tampilbiasa-biasa saja. Buktinya, selainberjejel pilihan takjil lengkap jugadimeriahkan dengan pagelaranmusik live. Uniknya, pagelaran musik

tersebut khusus disediakan olehpanitia pengelola pasar takjilsetempat non-stop khusus untukmenghibur pengunjung

Tiap harinya, dua hingga tiga grupband membawakan beberapa buahlagu. Dimulai sekitar pukul 15.00WIB, acara musik tersebut akanberlangsung hingga pukul 17.00.Mengingat Ramadan kental dengannuansa islami, panitia pun sudahancang-ancang. lagu-lagu bernuansa Is-lam pun diperdengarkan hingga lagu-lagu yang dilantunkan mayoritasbertema religi. Hal itu diakui oleh Ina,vokalis salah satu band pengisipagelaran di pasar takjil Sawojajar.Bandnya sepakat untuk membawakanlagu-lagu yang bernafaskan Islam. “Ya,biar nuansa Islamnya kelihatan,” ujarperempuan berusia 22 tahuntersebut.

Apa yang diungkapkan Ina tidakjauh berbeda dengan Nano. Namun,berbeda dengan Ina, Nano selainmembawakan lagu-lagu religi,bandnya juga melantunkan bebera-pa lagu barat yang cukup popular.Alasannya, pengunjung pasar takjilakan merasa bosan jika lagu nuansareligi yang ditampilkan tiap harinya.

Kehadiran live music tersebutdirasa tepat oleh panitia, mengingatpengunjung pasar takjil yangmayoritas anak-anak dan remaja. Taksedikit dari pengunjung berkerumunmengitari panggung untuk sekedarmenonton dari dekat atau memotret aksipanggung yang menarik. BahkanRina, salah satu pengunjung, sengajaberkunjung tiap hari hanya untukmenikmati aksi anak-anak band dipanggung live. “Meski panggungnyatidak terlalu besar, saya cukup puas karenaband-band pengisi bersemangat mainmusiknya,” ujarnya riang.

Utamakan KetertibanSementara itu, kelancaran bursa

takjil tak lepas dari kerjasama semuapedagang yang ada. Pendataan

Sajian ala Jantung Kota

manjadi langkah awal mewujudkanpasar takjil di jantung Malang Raya.Namun, peraturan dan tertibadministrasi yang diterapkan berbe-da dibandingkan tahun lalu. Pendaf-ttaran dan pendataan takjil Soekarno-Hatta dilakukan di kecamatansetempat. Sebagaimana pemaparanGusti Fatmi, pemilik stan masakankhas Banjar. “Kami hanya perlu daftardulu di kecamatan, nggak sampaiKotamadya,” ungkapnya. Sementaraongkos kebersihan, tiap pedagangmembayar seribu rupiah, dan uangkeamanan sebesar Rp 1.500 tiapharinya.

Gambaran padatnya bursa takjildi Soekarno Hatta tak jauh berbedadi kawasan Jl. Ahmad Yani, tepatnyamulai depan SMP Narotama hinggaKemirahan. Menurut pengakuanWiwik, perempuan paruh baya yangjuga menjadi penjual takjil, pengada-an pasar takjil itu berawal dari tahun2002. Panitia yang mengadakan taklain adalah ibu-ibu PemberdayaanKesejahteraan Keluarga (PKK) Kelu-rahan Purwodadi, sehingga izinberjualan pun harus didapat dari PKKtersebut dengan jalan mendaftar terlebihdahulu. Masalah modal yangdibutuhkan para penjual takjil, separuhdidapat dari meminjam kepadapengurus dan sisanya dari simpananpribadi. Tak pelak, sebagian besarpara penjual pun didominasi ibu-iburumah tangga yang cukup piawaidalam hal memasak. Terlihat darimenu yang ditawarkan adalah kulinerhidangan berbuka puasa, sepertimasakan khas Jawa yang berbumbumerah. Lauk yang beragam, telur puyuh,usus, kepiting, ikan laut yang dihidangkandengan resep yang membuat orangtergoda untuk mencicipinya. Samahalnya dengan pasar takjil SoekarnoHatta, bursa takjil di Jl. Ahmad Yani tetapmengutamakan ketertiban dengan rutinmembayar uang keamanan sehinggakenyamanan pengunjung tetap terjaga.

mg_ans/pmg_osa

Heni/Bestari

Kreatif: Para penjual takjil berlomba menarik minat pembeli. Salah satu pedagang mengkreasikannya dengan menyajikanminuman yang berwarna-warni.

Cantik: Beragam takjil yang dikemas dengan tampilan cantik. Heni/Bestari

PERNIK MALANGPERNIK MALANGPERNIK MALANGPERNIK MALANGPERNIK MALANG 1717171717BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Ramadan, tak hanya menjadimomen indah bagi para pengunjungpasar takjil. Keramaian bursa takjil,tak lepas dari peran para penjualtakjil. Tak jarang beberapa orangmenyandang predikat pedagang takjildadakan mengingat aktivitas dagangmereka dilakukan hanya pada saatbulan Ramadan. Satu hal yangmenarik dari keberadaan pedagang-pedagang tersebut, yaitu hadirnyamahasiswa sebagai penjaja makananberbuka tersebut.

Yang Muda, yang BerkaryaTidak sekedar nongkrong,

puluhan mahasiswa ada yangmemanfaatkan momentum Rama-dan ini untuk mengasah jiwawirausaha. Seperti halnya Rinna yang

Mahasiswa punTurut Buka Usaha

menata puluhan bungkusan nasidan plastik mika di atas meja sejakjam dua siang. Tak sendiri, Rinnadibantu dua rekannya yangmenghambur ke badan jalan untukturut menjajakan takjil padapengguna jalan. Rinna sebagai salahsatu pedagang musiman yangberstatus mahasiswa mengakuberjualan takjil lebih untukmemanfaatkan waktu luang danmencari pengalaman berwirausaha.“Selain memanfaatkan waktu luangdi sore hari dengan berjualan takjilsaya mendapatkan pengalamanberjualan sembari belajar menarikperhatian para calon pembeli,membangun promosi yang komuni-katif, dan mengatur uang,” ujarmahasiswi yang kuliah di salah satu

universitas negeri di Malang jurusanPsikologi itu.

Sementara sajian yang diper-dagangkan olehnya lebih padamasakan yang banyak menjadiburuan kaum ibu-ibu, seperti NasiKucing, nasi racikan oseng-osengbuncis, wortel, tahu, mie goreng, danikan asin. Tak ketinggalan, jajananburuan mahasiswa juga disediakandi stan miliknya, yaitu Bruchetta (kuekhas Roma) yang dikemas apikdengan mika dan dihiasi taburandaun lettuce, tomat, dan saus keju.Diakui Rinna, usaha yang barupertama dilakoninya tersebut ber-jalan atas bantuan modal usaha dariorang tua.

Menelusuri stan demi stan dipasar takjil Soekarno Hatta akantercium aroma sedap ayam bakar.Aroma itu berasal dari stan mobilyang di-gawe tiga mahasiswaberpenampilan necis. Iwan, sangpemilik mengaku berjualan takjil dibulan Ramadan sejak satu tahunyang lalu. Usaha takjil yangdijalankannya merupakan cabangdari depot di daerah Sawojajar milikkakaknya. Adapun menu yangmenjadi daftar isi meliputi AyamBakar Taliwang khas Lombok danplecing kangkung. Senada denganRinna, mahasiswa jurusan akuntansipada salah satu universitas swasta diMalang mengungkapkan berjualantakjil dilakukannya untuk mengisiwaktu luang dan mengembangkanjiwa wirausaha. “Ya selain dapat gajidari depot, saya memanfaatkanwaktu luang sore hari serta mengem-bangkan diri di bidang wirausaha,”ujarnya.

Menuju ujung jalan pasar takjil,tepat di sebelah barat SoekarnoHatta, lima anak muda mengacung–acungkan bungkusan plastik di

badan jalan. Aksi mereka tak lainmenjual minuman takjil berupacampuran buah segar pada parapengguna jalan. Cindy yang berstatusmahasiswa baru di salah satulembaga akademik ternama jurusanadministrasi bisnis mengaku barumencoba berjualan takjil pada Rama-dan tahun ini. “Selama ini masihlancar–lancar saja, selain persiapankami tidak terlalu rumit, warga pe-ngunjung responnya sangat baik”ungkap gadis asli Malang tersebut. Dibawah naungan organisasi yangberorientasi pada bidang enter-peneur, Cindy dan beberapa rekansesama mahasiswa memilih mem-buka stan takjil sebagai ladang pe-nambah uang saku.

Di sisi lain, dengan menempuhbisnis berjualan takjil tak hanyapengalaman yang didapat, tetapi jugakeuntungan finansial. Semangatuntuk mencari tambahan biayaperkuliahan, membuat Hanna danbeberapa rekannya turut andil dalammeramaikan pasar takjil. “Kalaubegini, kita yang tiap hari tahunyaminta sama orang tua jadi merasakanbagaimana cara mencari uang,” jelasHana yang asal Sidoarjo. Meskipunkeikutsertaan Hanna masih dalamkategori pedagang amatir, meng-optimalkan cara pemasaran diyakinimampu mengalahkan pedagangyang lainnya. “Karena kalaupunkawasan Suhat (Soekarno-Hatta) iniramai, tapi juga lakunya tetap lama.Maklum, saingan kami juga banyak,”pungkasnya.

Bersaing dengan Pedagang AsliPara pesaing usaha takjil

mahasiswa tak lain adalah wargapenjual musiman hingga wargapemilik kedai ternama di KotaMalang. Namun, bagi pasangan

suami–istri, Ari dan Rita, keberadaanmahasiswa bukan pesaing dalammengembangkan usaha takjil milik-nya. “Rezeki itu dari Yang di Atas.Jadi, justru bagus kalau mahasiswaberusaha berdagang untuk pengem-bangan diri,” ujar pria pemilik tokokue di daerah Sawojajar. Rita menam-bahkan untuk mengembangkan jiwawirausaha pada diri mereka memangmembutuhkan jangka waktu lamaagar menjadi entrepreneur sejati.

Tak jauh beda dengan Ari–Rita,Gusti Fatmi merasa senang melihatmahasiswa ramai-ramai berjualantakjil. “Melihat mahasiswa belajarpemasaran dan berbisnis jualan takjilsangat bagus bagi mereka. Dari padamereka di rumah diam lebih baikmereka belajar pemasaran darikegiatan tersebut (jual takjil),” jelasibu pemilik kedai mobil berisimasakan khas Banjar itu. Namun,Fatmi, sapaan akrab perempuanparuh baya tersebut, merasakansuasana yang berbeda ketimbangtahun lalu. Diakuinya, untuk tahunsekarang, peran mahasiswa lebihsedikit yang turut meramaikan bursatakjil. Hal tersebut dikarenakan bulanRamadan tahun sekarang bertepatandengan musim libur perkuliahan.

Ada atau tidak persaingan antarapenjual asli dengan mahasiswa, takmenyurutkan minat Amir untukmengunjungi pasar takjil. Ditanyalebih memilih mana antara penjualasli dan mahasiswa, pemuda asalMasalembo tersebut tidak meman-dang hal itu. “Yang penting adalahkualitas barang yang dijual, bisa sajapenjual mahasiswa kualitas barang-nya lebih bagus atau sebaliknya, daripenjual asli kualitasnya juga bagus.Kuncinya, asal tak mengecewakanpembeli,” selorohnya. pmg_ihe/mg_ans

Fenomena Takjil, Bisa Jadi Ikon

Bagaimana menurut Bapak fenomenamaraknya penjual takjil di bulanRamadan?

Kalau melihat fenomena penjual takjilsetiap bulan Ramadan, khususnya daerahSoekarno Hatta dan Ahmad Yani, di sanabanyak orang yang gambling ekonomimencoba untuk berdagang takjil. Saya kira itusebuah spekulasi masyarakat untuk mencarikeuntungan dengan kegiatan-kegiatanekonomi yang dilakukan.

Apakah berdagang takjil menjadibagian penopang hidup?

Kita lihat dulu, kalau kita amati sepanjangjalan Soekarno Hatta yang setiap bulanRamadan berjualan takjil, hampir semuanyapakai media yang sangat layak. Di situ tidakmenunjukkan bahwa dia berasal dari kelu-arga yang kurang mampu. Pakai mobil, pen-jualnya seksi-seksi. Ada dari kalangan mahasiswajuga. Itu menunjukkan mereka sebenarnya belajarberwirausaha. Yang kedua mungkin mereka hanyasekedar untuk menghabiskan waktu, istilahnyangabuburit atau menunggu waktu maghrib.

Kalau ditanya mereka tidak semuamempunyai tujuan dagang, ada yang hanyaiseng-iseng saja. Justru penjual takjil yangmemang niat berjualan takjil itu biasanya adadi kedai mobil. Kita bedakan beberapa, adayang membuka tenda, ada yang di kedai mobil,

Bagaimana fenomena pasar takjilmampu menarik masyarakat luas?

Penampilan. Fenomena penjual takjilmemang musiman, karena musiman masya-rakat memahaminya ya saat itu saja. Padahal,untuk mendapatkan imej, untuk mendapatkanbrand, pengakuan produk dari konsumen ituharus dilakukan dalam jangka waktu yanglama, untuk image building, untuk memba-ngun kepercayaan konsumen. Seperti halnyakedai mobil yang punya nama di Malang misal-nya catering A atau warung A, orang sudahmengenal begitu mereka mangkal disana. Se-cara otomatis, konsumen menyerbu warungitu. Sementara bagi mereka yang belum punyanama, belum punya brand di masyarakat, kon-sumen bisa saja masih enggan datang kesana.

Apa memang kedai yang sudah punyanama yang akan diserbu pengunjung?

Ya kebanyakan begitu. Ada yang menjualyang bahannya juga sekenanya sehingga or-ang yang mengkonsumsi sakit. Ada yangmenyiapkannya sangat serius, penampilanpenjual dan menu dagangannya disiapkansedemikian rupa, sehingga menarik minatkonsumen untuk membeli.

Bagaimana seharusnya peran pemeri-ntah dalam menyikapi fenomena pasartakjil?

Seharusnya pemerintah tidak perlu terlaluterusik. Jika di sana menimbulkan kemacetanitu wajar. Bagi saya itu fenomena yang me-narik karena dengan momen itu mereka mam-pu untuk berwirausaha. Kemudian pemerintahhanya perlu mengatur saja supaya tertib.Jangan dihilangkan karena akan menjadi ikon

Adanya pasar-pasar takjil di jantung Malang Raya tak lepas dari keikutserta-an pedagang-pedagang takjil, baik yang dadakan maupun yang telah lamamenekuninya. Tak hanya segi pengalaman yang diperoleh, tapi juga bisa mampumenambah pendapatan. Berikut petikan wawancara repoter Bestari, IsnaHidayati Effendi dengan Kepala Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial UMM,Fauzik Lendriyono, M.Si.

ada yang pakai sepeda motor. Kalau dicermatiapakah mereka dari kalangan ekonomi yangkurang mampu? Kesejahteraannya kurang?Belum tentu. Kalau kita lihat dari sisi ekonomi-nya sebenarnya mereka mampu. Hanya nalurikewirausahaan menggiring mereka untukmelakukan usaha.

Bagaimana dengan mahasiswapenjual takjil, apakah mereka bertujuanuntuk meningkatkan kesejahteraan?

Kebanyakan untuk bersenang-senang,having fun saja, numpang ngeceng. Untukmahasiswa tidak bertujuan murni untuk mendapat-kan income dari aktivitas itu karena begitu selesaiRamadan tidak dilanjutkan lagi usahanya. Lebihbanyak mahasiswa juga mencari pengalaman ber-wirausaha. Namun, ada beberapa yang memangmencari keuntungan pada momen itu.

Secara umum, apakah berdagang takjilmampu mengangkat kesejahteraanpenjualnya?

Belum ada survai untuk ke sana. Saya tidakberani berspekulasi bahwa pasti orang yangberjualan takjil di sana itu beruntung. Karenapengalaman saya pernah beli di sana itu adakolak basi tidak layak makan. Ini sebenarnyabumerang bagi mereka. Satu orang yangmengalami seperti itu, besoknya enggankembali lagi khawatir mengalami hal yangsama.

Heni/Bestari

Kegiatan Positif: Kehadiran wirausahawan dadakan sekaligus mahasiswa KotaMalang, turut meramaikan suasana ngabuburit di jalan Soekarno-Hatta. Padaumumnya mereka ingin mengisi waktu luang untuk menambah pengalaman.

Hen

i/Bes

tari

Fauzik Lendriyono

Kota Malang saat Ramadan.

Bagaimana seharusnya kawasan takjilyang ada di Malang?

Tertata, tidak terlalu menggangguketertiban. Kemacetan itu pasti karena adabanyak aktivitas di sana cuma perlu adapenataaan dan ketertiban. Pemerintah yangmengatur sebagai konsekuensi dia menarikkontribusi. Menata antara dimana ruang tempatparkir dengan ruang jalan. Sehingga, penggunajalan yang tidak ke tujuan tempat kawasantakjil tidak terganggu.

1818181818 LIPUTAN KHUSUSLIPUTAN KHUSUSLIPUTAN KHUSUSLIPUTAN KHUSUSLIPUTAN KHUSUSBESTARIBESTARIBESTARIBESTARIBESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Sampai saat ini, Pulau Jawa masih menjaditrendsetter pendidikan di Inonesia. Namun,Jawa Timur sebagai salah satu bagian pulauterpadat penduduknya di Indonesia itumenurut data yang didapat dari situs resmiAntara News merupakan salah satu dari 5daerah yang jumlah penderita buta hurufnyapaling besar di Indonesia. Madura merupakansalah satu contohnya. Penderita buta aksara disana ternyata mencapai jumlah yang sangatfantastis. Di kabupaten Sumenep misalnya,sebanyak 53.910 warga (23.546 merupakanpria dan sejumlah 30.404 perempuan) masihdalam keadaan tak bisa baca tulis.

Hambatan Faktor TopografiSalah satu pegawai Dinas Pendidikan

Kabupaten Sumenep, Mohammad Sidik,mengatakan terdapat banyak faktor yangmemancing tingginya jumlah penderita butaaksara terutama kendala lapangan.”Kurangnyakesadaran untuk mengikuti program wajibbelajar, kondisi geografis tempat tinggalpenderita buta huruf yang kebanyakanmerupakan masyarakat kepulauan danperbukitan. Ya yang jauh-jauh dan sulit sekalidijangkau oleh kami dan yang ketiga adalahfaktor dana yang dikeluarkan oleh pemerintah.Dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah sajadana yang dikucurkan tidak banyak,”ujarnyadengan logat Madura kental.

Ditanya bagaimana mengatasi hambatanyang terjadi di Kabupaten Sumenep, Sidikmengaku tak bisa banyak bertindak, hanya bisamembantu beberapa orang yang terdata ataumendaftar saja. Saat dikorek lebih jauh tentangcara Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenepuntuk menarik minat warganya, pria asliSumenep ini menjawab dengan adanya pro-gram tambahan peningkatan ketrampilan yangmampu menambah penghasilan. “Kalau tidakdikemas semenarik mungkin seperti adanyaprogram tambahan ini, ya tidak akan adapeminat. Apalagi karena selain amanahpekerjaan, kegiatan ini juga amanah moral kitauntuk mencerdaskan bangsa,” paparnya bijak.

Terkait program pemberantasan buta aksa-ra, pria ramah ini sempat menyinggung tentangprogram nasional yang digelar oleh Dinas Pen-didikan Kabupaten Sumenep untuk membe-rantas buta huruf, yaitu program KeaksaraanFungsional (KF). Di Sumenep sendiri,penderita buta huruf yang tercatat mendaftarprogram KF hanya sekitar 5400 warga dari to-tal lima puluhan ribu penderita buta aksara.

Munayati misalnya, salah seorang wargaMadura yang menganggap program pemberan-tasan buta huruf oleh masyarakat kurang begituperlu. Wanita yang sehari-hari bekerja sebagaipembantu rumah tangga tersebut tak pernahsama sekali mengenyam pendidikan di sekolahformal. Akhirnya keahliannya pun hanya dibidang memasak dan mengurus rumah tangga.

Upaya Pemberantasan Buta Aksara

Menunggu “Niat Ingsun” Warga

Dia mengaku sama sekali tidak mengetahuiada program pemerintah untuk pemberanta-san buta huruf. “Dulu, saya tidak tahu adakegiatan seperti itu karena wanita dulu umum-nya di rumah saja dan pekerjaan saya adalahmembantu orang tua di rumah. Jadi, saya tidaktahu sama sekali tentang kegiatan tersebut,”ungkap wanita yang telah mempunyai 2 orangcucu tersebut.

Pendanaan Terbilang CukupTak hanya di Madura saja, Malang yang

dikenal sebagai kota pendidikan, jumlah totalpenderita buta aksaranya mencapai 2000 or-ang. Dari jumlah itu, yang tercatat mengikutiprogram KF hanya 450 warga saja. Saat dida-tangi, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Ma-lang yang menjadi Kepala Bidang PendidikanLuar Sekolah Dinas Pendidikan Kota Malang,Siti Ratna Wati mengungkap dana bukanlahhambatan utama. Hal itu karena dana yangdiberikan oleh Dinas Pendidikan tingkatprovinsi sebesar 4,5 juta untuk tiap-tiapkelompok yang beranggotakan 10 orang.

Dana tersebut digunakan untuk pembaya-ran tutor, biaya pelaporan, pembelian bukupaket, alat tulis kantor berupa buku tulis, pena,papan tulis, dan spidol. Keterangan ini, tentu-nya sangat berbeda dengan yang diterima dariKabupaten Sumenep yang mengatakan bahwadana yang turun dari pemerintah sangatterbatas.

Untuk memberantas buta aksara ini, KotaMalang, berdasarkan data dari Dinas Pendidi-kan Kota Malang tahun 2009, bekerjasamadengan 4 lembaga dan organisasi yang meng-ajukan penyelenggaraan program KF, yaituPemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga(PKK) Kota Malang, Aisyiyah, Persit KartikaCandrakirana, dan Sanggar Kegiatan Belajar(SKB) Kota Malang. Dari jumlah peserta yangdiajukan oleh masing-masing lembaga danorganisasi, Dinas Pendidikan bisa mengetahuijumlah warga Kota Malang yang masih butaaksara

Namun,wanita yang akrab disapa Ratnatersebut mengatakan bahwa alur pengusulanprogram KF sedikit rumit. Dimulai denganpendataan jumlah warga yang buta aksara,kemudian data tersebut di cek ulang dengandata dari pihak penyelenggara yangmengusulkan program. Jika data tersebut sama,maka penyelenggara melalui Dinas PendidikanKota Malang mengirimkan proposal ke DinasPendidikan tingkat provinsi. Nantinya, DinasPendidikan tingkat provinsi akan melakukanvisitasi (pengecekan) dengan menerjunkanpetugasnya ke pihak penyelenggara. Jikamemang terdapat kegiatan belajar mengajarsebagai upaya pemberantasan buta aksara,maka Dinas Pendidikan provinsi akan segeramengucurkan dananya.

“Jadi harus ada kegiatan belajar mengajarterlebih dahulu, baru dana dari provinsi akanturun. Proses itu dilakukan untuk menghindaripenyalahgunaan dana oleh pihak yang tidakbertanggung jawab,” tutur wanita yang tinggaldi Jalan Neptunus Kelurahan Dinoyo ini.

Kendala Usia dan KerjaSementara itu, saat ditanya tentang proses

untuk menjadi peserta program atau lebihdikenal sebagai Warga Belajar (WB), hanyaboleh diikuti oleh warga yang berusia antara42 hingga 60 tahun. Melihat usia WB yang tidakmuda lagi, maka metode pembelajaran, tempat,dan waktu pelaksanaan diserahkan padamasing-masing tutor. Dinas Pendidikan KotaMalang hanya memberikan buku paket yangberisi garis besar kurikulum yang harusdiajarkan. Pada akhir program, Dinas Pendidi-kan tingkat provinsi memberikan ujian akhiryang dilaksanakan secara serentak di tiap-tiapkelompok. Nantinya, setiap WB yang lulusakan mendapatkan Surat Keterangan MelekAksara (SUKMA).

Saat ditarik keterangan tentang kendalayang ada di lapangan, Ratna mengungkapkanbahwa kendala utama program KF terletak padaWB. “Sebagian besar WB yang memiliki

64 tahun Indonesia merdeka. HariButa Aksara Internasional yang jatuh

setiap tanggal 8 September,seyogyanya dapat dijadikan sebagai

titik balik refleksi keberhasilanperkembangan pendidikan di negara

tercinta. Pun demikian kemajuanprogram pemberantasan buta aksaramelalui sistem wajib belajar tentunyatak lepas dari peran serta pemerintah

lokal maupun pusat. Berikutpenelusuran Tim BESTARI.

pekerjaan sering lebih memilih untuk mencarinafkah dari pada harus belajar membaca danmenulis. Tapi saya bersyukur, jumlah WB tahun2009 jauh lebih sedikit dibanding tahun laluyang mencapai hampir 2000 orang. Berartiprogram KF berhasil memberantas buta aksaradi kalangan masyarakat Kota Malang,” ujarnya.

Untuk menarik keterangan lebih jauh, TimBESTARI mendatangi ketua PKK KelurahanMerjosari Kecamatan Lowokwaru, Ny.Supriyanto, yang mengungkap bahwa dikelurahan tersebut terdapat 1 kelompokberanggotakan 10 perempuan warga RW 5yang melaksanakan program KF. Programtersebut dilakukan di Gedung Muslimat JalanJoyo Suryo setiap hari Selasa dan Sabtu pukul18.30 hingga 21.00. “Kelompok yang kamibina sebagian besar perempuan karena bapak-bapak malu untuk mengikuti program ini.Untuk tutor, kami memberikan syarat minimallulus SMA. Namun kami mengusahakan agartutor adalah guru sehingga lebih berpenga-laman dalam proses belajar mengajar,” ungkapistri Lurah Merjosari itu.

Salah satu kendala yang dihadapi penye-lenggara di Kelurahan Merjosari adalah tempatpelaksanaan program KF. Selama ini merekameminjam gedung Muslimat sebagai tempatbelajar mengajar. “Bulan depan (September,red) gedung tersebut akan digunakan pemilik-nya. Sehingga kami harus mencari tempat baruuntuk melaksanakan program KF selanjutnya,”ujar wanita berkerudung itu.

Selain tempat, tingkat keaktifan WB jugamenjadi kendala. Tak jarang satu atau dua or-ang keluar dari kelompok karena sibuk bekerjadan mengurus keluarganya. “Biasanya merekakeluar karena lebih memilih untuk membantumencukupi kebutuhan keluarga. Selain itu, merekajuga sibuk mengurus suami atau mendapatkan cucubaru. Tapi alhamdulillah, program KF bisa berjalanlancar. Diharapkan tahun depan tidak ada lagiwarga Kelurahan Merjosari yang buta aksara,”tutur wanita yang tinggal di Jalan RayaTlogomas itu. ara/pmg_abi/int

Dok. Pribadi

Giat: Murid yang terdiri para orang tua sedang mengikuti pembelajaran pengentasan buta aksara. Saat ini pemerintah sedangmenggalakkan pengentasan penderita buta aksara.

1919191919

EKSKLUSIF

LIPUTAN KHUSUSLIPUTAN KHUSUSLIPUTAN KHUSUSLIPUTAN KHUSUSLIPUTAN KHUSUS BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Belum Menjadi Kurikulum

Semenjak Indonesia merdeka padatahun 1945 silam, programpemberantasan buta aksara menjadi

salah satu kegiatan utama oleh pemerintahdalam rangka mencerdaskan bangsa. Saat itu,tingkat buta aksara mencapai 97 persen darijumlah penduduk yang ada. Namun haltersebut tidak lagi menjadi soal karena padatahun 2006 angka buta aksara telah menun-jukkan penurunan drastis menjadi sekitar 8,07persen atau sekitar 12,8 juta dari populasipenduduk sekarang. Intruksi presiden No.5Tahun 2008 mengenai program wajib belajarsembilan tahun juga merupakan salah satupendorong keberhasilan penurunan angkatersebut. Berbagai upaya komprehensif yangtelah dilakukan oleh Indonesia kini menjadipercontohan bagi negara-negara pemilik butaaksara lainnya.

Metode-metode guna memberantas tingkatbuta aksara di antaranya melalui birokrasidengan mengalokasikan dana APBN danAPBD, kerjasama dengan 59 perguruan tinggimelalui program Kuliah Kerja Nyata (tematik),serta kerjasama dengan berbagai elemen sosialkemasyarakatan seperti PKK, Muslimat NU, danAisyiyah.

Abdikan Diri dengan HatiAminah Asminingtyas, salah satu tutor

kelompok program KF di kelurahan Dinoyokecamatan Lowokwaru, mengungkapkan bah-wa selain menitikberatkan pada peningkatankemampuan baca, tulis, dan hitung, terdapatpula usaha untuk meningkatkan ketrampilanpara WB. Ketrampilan yang diberikan adalahketrampilan rumah tangga yang berpotensimendapatkan penghasilan, seperti membuat kuekering, pecel, atau klepon. “Saya berharap setelahprogram KF ini selesai, WB bisa memanfaatkanketrampilannya untuk menambah penghasilankeluarga,” ungkap wanita yang menjabatsebagai ketua Aisyiyah ranting Dinoyo itu.

Menjadi tutor dalam program KF bukanlahhal yang mudah. Selain usia WB yang tidakmuda lagi, banyak masalah-masalah lain yangharus Aas hadapi. Pada awal pelaksanaan pro-gram, Aas rela menggunakan uang pribadinyasebelum dana dari pemerintah turun.“Bagaiamanapun juga, saya harus mengguna-kan uang pribadi dulu agar program KF bisaberjalan. Setelah itu, baru proposal bisa dikirimuntuk mencairkan dana dari Dinas PendidikanProvinsi,” ungkap wanita yang tinggal di jalanMT Haryono 2 Dinoyo itu.

Demi program KF, ketika hamil tua wanitayang menjabat sebagai sekretaris MajelisPendidikan Dasar dan Menengah pimpinancabang Lowokwaru Aisyiyah itu rela tetap aktif.Bahkan. ia pernah terpeleset dan jatuh. Waktuitu memang jalan menuju tempat kegiatan KFterbilang cukup curam. “Setelah itu saya mintaantar jemput suami. Alhamdulillah, setelahmelahirkan anak saya baik-baik saja,” ujarwanita yang baru melahirkan pada 13 Agustuskemarin seraya tersenyum penuh syukur.

Meski banyak tantangan, wanita yang akrabdisapa Aas ini bertekad untuk terus berjuangmemberantas buta aksara. “Kegiatan itu kanmerupakan ibadah. Saya sebagai muslim jugaberkewajiban untuk berdakwah. Salah satunyamelalui program KF ini. Selain itu saya jugakasihan melihat ada orang lain yang belum bisabaca tulis,” tutur ibu 5 anak itu.

Lebih lanjut Aas mengungkapkan dibutuh-kan kesabaran yang besar untuk mengajari WByang berusia tidak lagi muda. Ia berharapsemua WB bisa membaca dan menulis dantidak ada lagi orang buta aksara di tahun-tahunyang akan datang.

Upaya Kampus PeduliSelain program resmi yang mendapatkan

dana dari pemerintah, Kepala Programunggulan Buta Aksara untuk KKN-TerpaduUMM, Amir Syarifuddin, mengatakan terdapatkerjasama yang dibentuk antara perguruantinggi dengan Dinas Pendidikan setempatdalam rangka pemberantasan buta aksara yangdiintegrasikan melalui kegiatan KKN. “UntukUMM sendiri sudah melakukan riset sejaktahun 2005 dan setidaknya hampir 3 ribupenyandang telah berhasil diselamatkan,”ujarnya menerangkan.

Lebih lanjut, bapak berkacamata tersebutjuga menyebutkan beberapa wilayah merahyang tersebar dalam wilayah Jawa Timur,khususnya Malang seperti daerah Sumber-pucung, Pujon, Malang Selatan, serta Ngan-tang. Daerah merah ini dimaksudkan sebagaidaerah penyandang buta aksara terbanyakberdasarkan data statistik BPS yang dijadikansebagai area primer program pemberantasan.“Dengan berbagai inovasi, mereka (parapenyandang) dilatih berbagai ketrampilan

baru, tidak hanya membaca tetapi juga menulisdan berhitung (calistung) oleh para pesertaKKN,” kata Amir lagi menambahkan.

Melihat kenyataan tersebut, Husamah,mahasiswa jurusan biologi UMM angkatan2004, mengikuti Program Kreativitas Mahasis-wa-Mayarakat (PKM-M) dengan tulisan ber-judul Sukosari Calistung Centre. Melalui PKMMtersebut Husamah mencoba melaksanakanprogram untuk memberantas 30 warga butaaksara terpilih yang bermukim di dusun Suko-sari desa Pandansari Kecamatan PoncokusumoKabupaten Malang. “Para peserta programadalah warga berusia antara 20 hingga 50tahun. Mereka merupakan orang yangdirekomendasikan oleh tokoh masyarakatsetempat,” ungkap lelaki berambut pendek itu.

Program tersebut dilaksanakan selama 3bulan sejak pertengahan bulan Maret hinggapertengahan bulan Juni 2008. “Program itudilakukan seminggu 2 kali pada hari Sabtu danMinggu mulai pukul 3 hingga pukul 6 sore.Kebetulan seluruh peserta adalah laki-lakisehingga kami mencoba mencari jadwal yangtidak mengganggu kesibukan mereka,”ungkapnya. Metode pengajaran yangdigunakan mengacu pada metode yangdimiliki Depdiknas.

Pada akhir program tiap peserta mendapat-kan sertifikat yang telah ditandatangani olehketua panitia penyelenggara PKM dan pihakkemahasiswaan UMM. “Selain sertifikat, kamijuga berkerja sama dengan perangkat desa danSD Al Hidayah dusun Sukosari membuatperpustakaan yang bisa dimanfaatkan olehsemua siswa dan warga sekitar. “Saat itu kamimenyerahkan ratusan jenis buku dari berbagaibidang baik baru maupun bekas untuk bahanbacaan. Kami berencana untuk berkunjungminimal 3 bulan sekali untuk silaturrahmi danmembawa buku-buku baru,” pungkasnya.

Selain kendala medan, Hussamah jugamengaku telah mengeluarkan sejumlah uangpribadi untuk mensukseskan program tersebut.“Ada banyak pengeluaran tak terduga yangmengharuskan saya menggunakan uangpribadi. Namun demi suksesnya program, sayatidak merasa keberatan. Saya harap tidak adalagi orang yang buta aksara,” tuturnyamengakhiri. put, pmg_abi

Pendidikan Harus untuk SemuaButa aksara merupakan isu nasonal

yang harus segera diberantasmengingat buta aksara tidak hanyamerugikan diri sendiri, tetapi jugamerupakan salah satu wujudketidaksetaraan HAM yang ada diIndonesia. Berikut wawancara reporterBestari Zahrus Abi Haurara, denganDr. H.M. Agus Krisno Budiyanto,M.Kes, salah seorang pemerhatiProgram Pemberantasan Buta Aksaradi UMM.

Menurut Anda siapa saja yang termasukpenderita buta aksara itu?

Standard penilaian untuk buta aksaraantara satu negara dengan negara lainberbeda. Kalau di Indonesia, meski penderitatotalnya hanya sekitar enam persen danAmerika serikat mencapai 15 persen, tetapi diindonesia yang disebut penderita buta aksaraadalah orang yang benar-benar tidak dapatmengejakan namanya sendiri dan tidak dapatmelakukan proses hitung antara satu sampaidengan seratus. Namun, kalau yang diAmerika orang yang gaptek (gagap teknologi)lah yang disebut penderita buta aksara.

Seberapa urgen buta aksara perludiberantas?

Buta aksara menjadi hal yang patut untukdihilangkan karena hal ini secara normatifmerupakan salah satu bentuk pelanggaranHAM. Selain itu terdapat Deklarasi Dakar yangmengatakan bahwa “Education for All” yangjuga berarti setiap orang berhak mendapatkanpendidikan. Selain itu, terdapat alasanpsikogis yaitu dari segi pribadi si penderita.Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa

buta kasara ini dapat membatasi akses publikdan pemeliharaan seorang penderita. Merekamenjadi termarginalkan dan menjadi korbandari perilaku-perilaku menyimpang yang ada.

Buta aksara temasuk bentuk pelang-garan HAM?

Dikatakan pelanggaran HAM karena didalam undang-undang dijelaskan setiap warganegara berhak mendapatkan pendidikan. Disini bukan hannya pendidikan secara asal-asalan, tetapi pendidikan yang layak,berkualitas, dan bermutu. Selain itu, sangatmengenaskan sekali jika di negeri ini sudahbanyak profesor, sarjana, dan doktor, tetapi disudut-sudut bangsa ini masih ada yang belumbisa membaca dan menulis namanya sendiri.

Dari data yang kami dapatkan, terdapatketimpangan alokasi dana pemberan-tasan buta aksara, apakah ini berartidananya tidak merata?

Oh, tentu saja tidak. Pemerintah terkaitprogram penanganan pemberantasan butaaksara sudah memberikan kucuran dana yangsangat besar untuk pemberantasan butaaksara. Manjemen insentif yang diberikanterkait untuk pemberantasan buta aksara jugasudah rinci menerangkan bahwa pemerintahkota/kabupaten yang menyelenggarakansecara seriuslah yang mendapatkan dana lebihbesar. Jadi, kalau pun terdapat ketimpanganmaka hal itu bisa jadi disebabkan ketidakse-riusan pemerintah kota/kabupaten sendiridalam pelaksanaan pemberantasan buta ak-sara. Jadi, semuanya berangkat dari komitmenpemerintah kabupaten/kota tersebut yangkurang dalam usahannya memberantas butaaksara.

Menurut anda, adakah cara lain yanglebih efektif untuk pemberantasan butaaksara?

Khusus di perguruan tinggi, terutamaUMM, saat ini sering mengadakan programCalistung yang melibatkan mahasiswa. Hal inidimaksudkan agar kesadaran untuk memban-tu sesama muncul sejak dini, sejak mahasiswatersebut berada di perguruan tinggi. Selain itu,banyak program-program KKN yang bermun-culan terkait buta aksara yang dimaksudkanagar muncul kepekaaan mahasiswa sebagaiagent of change yang kepekaanya untukmenyelesaikan masalah pembangunannasional tumbuh sejak dini. Banyak sebenar-nya program-program yang membantumemberantas buta aksara, tetapi khusus diperguruan tinggi memang dikhususkan agarcara-cara ini menjadi model bagi programpemberantasan buta aksara. Berbagai carakreatifpun dimunculkan.

Darimana pemberantasan buta aksaraitu bisa dimulai agar lebih efektif?

Buta aksara harus dimulai dari semuaelemen baik itu pemerintah, masyarakat,mahasiswa dan berbagai elemen lainnya agarbisa berhasil. Pernah ada pengalaman yangsangat berkesan saat berada di Sumberman-jing Wetan. Di salah satu desanya, jarang sekaliorang yang bisa baca-tulis. Bahkan perangkatdesanya pun tidak bisa menulis. Suatu saatmuncul kebijakan saat pengambilan gaji tidakdiperkenankan menggunakan cap jempol.Dari situlah, motivasi warga untuk belajar baca-tulis muncul. Bahkan, malam hari warga masihbelajar dan pengajarnya pun dijemput danharus melewati hutan kebun coklat dan lampuyang digunakan hanya sebatas oncor (bambu

yang disumbat kain lalu dibakar untukpenerangan.red)

Bagaimana harapan ke depan terkaitpemberantasan buta kasara ini?

Ya, seperti yang SBY bilang bahwa setelahtahun 2009 maka tidak akan ada lagi orangyang menderita buta aksara. Saya punberharap demikian bahwa pendidikan ituuntuk semua. Semua elemen turut berperanserta dalam pemberantasan buta aksara danmahasiswa menjadi sangat serius terhadappanggilan-panggilan sosial, menjadi pejuang-pejuang kemanusiaan, dan menerapkan etosdan komitmen yang tinggi terhadap pem-berantasan buta aksara.

Dok. Pribadi

Agus Krisno Budiyanto

Serius: Salah satu pengajar memberikan petunjuk pengenalan huruf kepada murid yang menderita butaaksara. Diharapkan nantinya penderita buta aksara dapat dientaskan hingga mampu membaca.

IPTEKIPTEKIPTEKIPTEKIPTEK2020202020 BESTARIBESTARIBESTARIBESTARIBESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Persoalan penjadwalan akademik sering-kali dianggap mudah oleh mereka yang me-mang pada hakikatnya belum mengertimengenai hal ini. Padahal tidak demikianhalnya. Penjadwalan akademik menjadi suatuhal yang sangat rumit karena berkaitan dengandata yang berjumlah banyak dan salingberkaitan. Salah satu contohnya adalahpenjadwalan matakuliah.

Bagaimana menghindari ruangan yangbentrok, bagaimana agar dosen tidak mengajardi dua tempat pada waktu yang sama,bagaimana menghindari kelas yang samadijadwalkan pada waktu bersamaan, bagai-mana agar satu matakuliah tidak dijadwalkan2 kali pada kelas yang sama dalam 1 hari?Selanjutnya, beberapa permasalahan tersebut-lah yang menyadarkan betapa pentingnyasebuah mekanisme penjadwalan secaraotomatis.

Yufis Azhar dalam penelitiannya berjudul“Pengembangan Aplikasi PenjadwalanMatakuliah dengan Menggunakan AlgoritmaConstraint Satisfaction” mencoba menemukan

Cara Baru Penjadwalan Akademik yang Efektif

sebuah konsep untuk mengatasi kerumitan diatas. Menurut Azhar, dalam penjadwalanterdapat berbagai batasan (constraint) sepertijumlah mata kuliah, jumlah dosen pengajar,jumlah ruangan yang dipakai untuk kegiatanperkuliahan, dan sebagainya. Permasalahansebanyak itu dirasa akan memakan waktu yangcukup lama jika hanya diselesaikan dengancara manual. Untuk itu, diperlukan suatuaplikasi komputer yang dapat menjadwalkanmata kuliah secara otomatis dan optimal.Sehingga permasalahan pembuatan jadwalmatakuliah dapat diselesaikan dengan efisien.

Berbagai algoritma dan metode telahditeliti dan dikembangkan oleh pakar untukmemecahkan permasalahan otomatisasipenjadwalan tersebut. Salah satu algoritmayang dikembangkan dan cukup hangatdibicarakan adalah metode constraint satisfac-tion. Algoritma ini merupakan suatu prosespencarian solusi untuk satu kumpulan batasan(constraints). Batasan tersebut memperlihatkannilai-nilai yang diperbolehkan untuk variable,dan sebuah solusi selanjutnya merupakan

suatu evaluasi dari variable-variable ini yangmemenuhi semua batasan.

Algoritma constraint satisfaction memilikibeberapa keunggulan dibandingkan denganalgoritma lainnya, antara lain outputnya singkat(tidak terlalu rumit dan tidak butuh tahapanyang alot), programnya sederhana sehinggadapat dengan mudah diadaptasi bila terjadiperubahan requirement, dan sangat mungkinuntuk bereksperimen mendapatkan penyele-saian dengan program terbaik (efisien) danwaktu komputasi tercepat, karena programnyadapat dibuat dan dimodifikasi dengan cepat.

Tujuan penelitian ini adalah untukmembuat aplikasi perangkat lunak penjad-walan matakuliah dan praktikum denganmenggunakan metode constraint satisfactiontersebut.

Untuk lebih lanjut adalah mengenaipemilihan teknologi yang akan digunakan,seperti bahasa pemrograman, bahasa yangakan digunakan adalah java. Java digunakankarena cukup powerfull untuk membuataplikasi desktop. Disamping itu bisa dengandatabase. Database mempunyai peran cukupsentral karena semua data yang diolah berasaldari database dan nantinya juga akan dikem-balikan lagi ke database. Dan yang terakhir dantidak kalah pentingnya adalah Constraint Sat-isfaction Library. Aplikasi ini dibangun di atasplatform java. Karena itu sebelumnya harusdipersiapkan library java yang mendukungkonsep yang diambil.

Adapun Library yang pada akhirnyadigunakan disebut Choco. Choco dipilihkarena sifatnya yang open source, menyedia-kan sekitar 49 package dan 367 class yang bisadigunakan untuk penerapan alogritma con-straint satisfaction. Kemudian, melibatkan fo-rum programmer dalam pengembangan class-classnya. Ini yang membuat class-class padachoco cukup lengkap.

Aplikasi penjadwalan matakuliah inidiasumsikan hanya diakses oleh seorang usersaja (single user). Dimana user tersebut adalahstaf jurusan yang bertugas untuk menyusunjadwal matakuliah secara keseluruhan. Secaraumum, alur aplikasi penjadwalan matakuliahini adalah sebagai berikut; user memilih tahunajaran yang hendak dijadwalkan, menginisiali-sasikan soft constraint yang ingin ditambahkanlalu menyimpannya ke dalam database, sistemmengambil data dari database untuk inisiali-sasi domain, variabel, dan constraint sebagaielemen-elemen dasar dalam penyusunanConstraint Satisfaction Problem (CSP). Sistemmenyelesaikan CSP dan hasilnya disimpan kedalam tabel jadwal yang ada pada database.Kemudian sistem menampilkan kembali datayang telah tersimpan pada tabel jadwal untukmemperlihatkan kepada user dalam bentuktabel maupun report.

Dari penelitian ini dapat diambil kesimpu-lan bahwa penggunaan Algoritma ConstraintSatisfaction untuk pembuatan jadwal mataku-

liah dinilai cukup efektif. Hal ini dikarenakandalam menyusun suatu jadwal matakuliah,terdapat banyak sekali variabel dan constraintyang terlibat. Misalnya, bagaimana mengaturagar dalam satu kelas tidak terjadwal duapertemuan berbeda di waktu bersamaan, danlain-lain. Oleh sebab itu, Algoritma ConstraintSatisfaction sangat tepat untuk digunakandalam pengaturan pemberian nilai variabelagar tidak melanggar batasan (constraint) yangtelah ada.

Kemudian hal yang terpenting darikeseluruhan penelitian ini yaitu aplikasi ini telahberhasil memperbaiki beberapa kekuranganyang ada pada penelitian sebelumnya yaknipemisahan proses penyusunan jadwal prakti-kum dan jadwal pertemuan kelas. Sehinggajika ada penambahan ruang laboratoriummaupun ruang kelas, tidak akan mempenga-ruhi jadwal lain. Dan juga mengatur ulang pro-ses pemberian kode ruang sehingga lebih op-timal.

Peran lainnya adalah menyempurnakanfungsi yang mengatur tentang tidak diperke-nankannya satu kelas dengan mahasiswa yangsama dijadwalkan untuk mengikuti pertemuandari matakuliah yang sama lebih dari satu kalidalam sehari.

Penelitian ini juga telah mampu menyelesai-kan permasalahan soft constraint yang belumdapat diselesaikan pada penelitian sebelumnyayaitu meliputi; (1) pemilihan shift (slot waktu)yang tidak digunakan untuk perkuliahan, (2)pemilihan shift tertentu penjadwalan perte-muan AIK, dan (3) dosen bisa memesan suatupertemuan agar dijadwalkan pada shift tertentu.

Akan tetapi, terlepas dari beberapakeunggulan tersebut, masih terdapat beberapakekurangan. Mulai dari hasil pemecahanmasalah soft constraint yang kurang optimal,dan waktu proses yang dinilai masih kurangcepat.

Adapun permasalahan yang berhubungandengan soft constraint yang belum dapatditangani oleh sistem diantaranya; (1) dosenyang mengajar matakuliah dengan beban 3 SKStidak dapat memesan shift tertentu, dan (2) shift-shift yang disediakan masih berupa paketandari gabungan 2 jam perkuliahan normal.

Sebagai contoh, shift 1 adalah gabungandari jam ke 1 dan jam ke 2, shift 2 adalahgabungan dari jam ke 3 dan ke 4, begituseterusnya. Dikarenakan shift yang disediakanmasih berupa sistem paket, maka pertemuan-pertemuan untuk perkuliahan (termasukpertemuan AIK) hanya bisa dijadwalkan padashift-shift yang tersedia.

Dengan terselesaikannya masalah penye-diaan shift, diharapkan aplikasi yang dihasilkannantinya dapat benar-benar digunakan untukmenyelesaikan masalah dalam pembuatanjadwal matakuliah yang terotomatisasi denganoptimal.

Naskah Disunting oleh:Nina N. A. P.

BIODATA PENELITIANJudul Penelitian : Pengembangan Aplikasi Penjadwalan Matakuliah dengan

Menggunakan Algoritma Constraint SatisfactionPeneliti : Yufis AzharFakultas/Jurusan : Teknik/Teknik InformatikaTahun Penelitian : 2009Dosen Pembimbing : Dwi Anggraini PR, S.Kom dan Mahar Faiqurrahman, S.Kom

Mudik, sudah menjadi rutinitas umat Is-lam yang berada di luar kota kelahiranmenjelang lebaran tiba. Umat Islamberbondong-bondong, berdesak-desakan untukmemenuhi hasrat mudik itu. Bersamaan denganitu, banyak kejadian-kejadian yang tidakdiinginkan muncul. Nah, agar mudik Andanyaman dan aman, berikut tips mudik dariBestari.

Tips Umum:Jangan lupa untuk berdoa sebelummemulai perjalanan.Bagi Anda yang aktif bergabung dengansebuah milis, pastikan Anda merubahmessage delivery sehingga Anda tidakmengalami kelebihan kapasitas yangberpotensi membuat Anda kenabounching. Untuk perubahan ini mudahsaja, Anda tinggal mengirim email kepadamoderator untuk permohonan berhentidari milis atau menerima diggest

Tips Mudik Aman dan NyamanT I P ST I P ST I P ST I P ST I P S

grafis:zack

mencolok.3. Bagi yang suka mabok kendaraan,

bawalah obat mabok kendaraan.4. Jaga kondisi tubuh.5. Jangan mau menerima makanan atau

minuman dari orang yang tidak Andakenal.

6. Pada saat di terminal/stasiun/bandara,jangan berdiri sendirian di tempat sepi,carilah tempat yang ramai untukmenghindari tindak kejahatan.

Yang Perlu Dihindari:1. Jangan mudah menerima tawaran

makanan ataupun minuman dariseseorang yang belum Anda kenal

dengan baik agar tidak jadi korbankejahatan pembiusan.

2. Jangan menyahut apabila disapa atauditepuk oleh orang yang tidak Andakenal.

3. Hindari mengenakan perhiasanmencolok atau membawa uangberlebihan. Ini bisa merangsang or-ang berbuat jahat, terutama dalamkeramaian seperti di terminal danstasiun.

4. Barang bawaan juga sebaiknyadikemas sedemikian rupa sehinggadengan mudah dibawa dan diawasi.

5. Untuk menghindari kejahatan seksualatau pelecehan, sebaiknya kaumperempuan yang akan mudik jugamenjaga penampilan denganberdandan sewajarnya saja.

6. Terakhir, pilihlah jasaangkutan umum dengan cermat,

terutama perusahaan angkutanyang sudah dikenal memberipelayanan baik.

Selamat mudik!(Bestari dari berbagai

sumber)

(rangkuman email perhari).Pastikan bahwa sebelum mudik Anda dankeluarga berada dalam kondisi yang fit.Bawa HP & chargernya.

Berikan nomor HP dan telepon ke ketanggaatau ibu kos. Ini dimaksudkan agar Andabisa dihubungikalau terjadisesuatu dirumah/kos Anda.Catatlah nomortelepon penting.

Bagi yang meng-gunakan kenda-raan umum:

1. J a n g a nmembawabarangbawaanterlalu banyak.

2. Jangan membawa perhiasan yang

KONSULTASIKONSULTASIKONSULTASIKONSULTASIKONSULTASI

Nurani . . .Nurani . . .Nurani . . .Nurani . . .Nurani . . .

2121212121BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

“Apa yang bisa kamu bagi dari khutbahJum’at tadi, Dul?” tanya Kang Ri ketikabertemu dalam perjalanan pulang dari masjid.

“Kenapa Kang, emang sampean nggakmendengarkan tadi?” kataku balik tanya.

“Enggak, Dul. Makanya saya tanya”.“Lha terus, Jum’atan tadi ngapain?”“Numpang tidur,” jawabnya polos sambil

terkekeh, “Habis nguantuk pol jhe. Capek,Dul. Tadi ngecor lantai dua rumah juraganku.Itu aja belum kelar, habis ini dilanjutin lagi.Hitung-hitung bisa nyimpen tenaga. Kanpuasa? Kok tadi senyap-senyap saya dengar,khatib nyebut-nyebut dosa gitu Dul?”

“Iya, memang itu topiknya”“Terus, ada apa dengan dosa? Apa ada

kaitannya dengan suasana Ramadhan kaliini? Kan lagi pada berpuasa, mana ada dosa?”tanyanya nerocos.

Tapi simpati juga saya sama temankuyang tukang batu ini. Pingin tahunya selalumeledak-ledak. Kalau bertemu, selalubertanya terus. Bukankah itu memang modalutama untuk maju? “As-su`âlu miftâhul‘ulum, “kata orang bijak. Pertanyaan itu ada-lah kunci pengetahuan. Namun seringkalimodal itu justru tidak saya temukan padapeserta didik yang saya dampingi. Bahkansudah saya beri kesempatan pun mereka tidakmau bertanya, atau mungkin tidak bisa ber-tanya. Yang saya takutkan kalau modal ini telahtermatikan ketika mereka masuk sekolahan.Naudzubillah min dzalik. Itu artinya there is something wrong with our education.

Bertanya dan mempertanyakan, ternyatamemang tidak mudah. Butuh keberanianuntuk keluar dari zona kenyamanan. Dan ituseringkali mendatangkan problem. Otak-atikgatuk menunjukkan ternyata pertanyaan danproblem dalam bahasa Arab memiliki akarkata yang sama, yaitu sa-‘a-la: sa‘ala, yas‘alu,su‘âlun, sâ‘ilun wa mas‘alatun. Pertanyaansu‘âlun dan problem mas‘alatun. Artinya,untuk bisa bertanya, orang harus punya masa-lah dan merasa kebingungan untuk mencarisolusinya. Bagaimana mungkin orang bisabertanya kalau ia tidak memiliki masalah. Iro-

DosaDosaDosaDosaDosaDosaDosaDosaDosaDosa

Assalamu’alaikum, Wr.Wb.Pengasuh rubrik Konsultasi Hukum Bestari

yang saya hormati, Saya MH dari Malang..Saatini saya mengalami sebuah masalah yang cukupmembuat saya pening dan pusing kepala. Adapunmasalah tersebut adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 02 Mei 2009 yang lalu sayamembeli 2 buah mobil yakni Toyota KijangAvanza dan Toyota Kijang Inova dari seorang yangtinggal di Jakarta, bernama AA. Kami sudah sepa-kat tentang harga kedua mobil tersebut yakni:untuk Toyota Kijang Avanza senilai Rp120.000.000., sedang untuk Toyota Kijang Inovaseharga Rp.180.000.000. Jadi total semua uang yangharus saya bayar sebesar Rp 300.000.000.(tiga ratusjuta rupiah). Tapi karena pada bulan Mei 2009 saat itusaya hanya memegang uang tunai sebesar Rp150.000.000. (seratus lima puluh juta rupiah),maka saya membuat kesepakatan secara lisandengan AA bahwa pembayaran harga mobiltersebut dilakukan dengan mencicil secara angsuransebanyak 2 kali. Cicilan pertama saya membayarsebesar Rp 140.000.000. (seratus empat puluh jutarupiah), sedangkan cicilan kedua sebesar Rp160.000.000. (seratus enam puluh juta rupiah)akan saya bayar setelah mencairkan tabungandeposito di BNI 46 pada tanggal 5 Juni 2009.

AA setuju dengan permintaan saya tersebut.Setelah membayar cicilan pertama sebesarRp.140.000.000,-, mobil Toyota Kijang Avanzadan BPKB-nya langsung diserahkan kepada saya.Tapi AA belum bersedia menyerahkan mobilToyota Kijang Inova atau BPKB-nya kepada saya,dengan alasan masih ada sisa angsuranpembayaran yang belum dilunasi yakni sebesarRp 160.000.000. Alasan ini dapat saya teri-ma.karena memang saya belum membayar lunassemuanya. Kemudian AA membuat kuitansitanda pembayaran yang menyatakan bahwa sayatelah membayar UANG MUKA sebesar Rp140.000.000.untuk pembelian mobil ToyotaKijang Avanza dan mobil Toyota Kijang Innovadengan harga keseluruhan sebesar Rp300.000.000. (tiga ratus juta rupiah). Kedua belahpihak memberikan tanda tangan di kuitansitersebut, dengan seorang saksi bernama AG yangmasih keluarga dengan AA.

Beli Mobil Kena Tipu

Biro KonselingBiro KonselingBiro KonselingBiro KonselingBiro Konseling

BKBH

Assalamu’alaikum wr wb.Mas/mbak saya ndak tau mau cerita dari

mana nich? Saya mulai cerita dari diri sayadulu. Saya seorang mahasiswi semester 5 diUMM. Saya merasa ada yang aneh pada dirisaya. Sejak semester pertama saya merasatakut dan gemetaran ketika mau presentasi.Selain itu saya juga merasakan hal yang samaketika bertemu dengan cowok bahkantemasuk ayah saya sendiri. Kalau pas lagi jalanaku bertemu banyak cowok saya langsungmenghindar untuk cari jalan yang lain. Kalaupas ndak ada jalan untuk memutar ya terpaksamerunduk atau pura-pura tidak menglihat.Padahal saya suka sama salah seorang cowok dikelasku. Tapi karena keadaan saya yang merasatakut dan gemetaran bahkan aku merasa minderkalau dekat dengannya malah memperburukkeadaan saya. Terkadang saya marah-marahin diakalau teman cowok sekelasku itu dekat dengank.Misalnya, duduk disampingku terus ngajakngobrol aku. Tapi kalau aku pulang kuliah akumenangis sendiri sesenggukan karena sayang tidakmemanfaatkan waktu yang ada, padahal akusudah dekat sama dia kenapa malah saya marah-marahin. Terkadang aku merasa iri melihat cewekyang berpasangan dengan seorang cowok lewatdihadapanku Kebetulan juga IP saya semesterkemarin turun, apa mungkin disebabkan masalahini ya? Selama ini aku berusaha mengatasinyadengan ikut organisasi yang berbasis keislaman.Tetapi tetap saja rasa aneh yang ada pada diri sayatetap muncul. Mas/mbak atau siapapun dech yangada di BK saya minta tolong apa yang harusaku lakukan?

Wa’alaikum salam wr.wb.Mbak x yang ada di malang. Tidak usah

bingung pada apa yang mbak alami sekarang.Langkah pertama yang harus dilakukan olehmbak adalah melakukan identifikasi dulu

FFFFFobia Coobia Coobia Coobia Coobia Cowwwwwokokokokokmana yang yang harus didahulukan untuk segeradiatasi dan apakah rasa yang dialami mbak itumungkin saja saling berkaitan. Nah, masalah yangperlu diprioritaskan terlebih dahulu menurutkami ya perasaan yang takut sama cowok itu.Sebenarnya adalah sebuah kewajaran ketika adaseorang cewek takut sama cowok apalagi kalaucowoknya itu banyak. Apalagi kalau ditambahdengan kejadian-kejadian traumatik yang dialamipada masa lampau. Tapi akan menjadi sebuahketidakwajaran ketika sampai mengganggu aktivitaskeseharian dari mbak. Dan mbak sendiri tidakmengalami pengalaman traumatik pada masa lalu.Dan sebenarnya tidak ada cara yang efektif untukmenghadapi rasa takut dengan cowok maupun takutpresentasi. Yang ada hanyalah menghadapi dan terusmenghadapi rasa takut itu. Langkah pertama jauhkanpikiran-pikiran negatif yang ada pada diri anda ketikabertemu dengan cowok. Karena belum tentu cowokyang ada dihadapan Anda itu mempunyai persepsiyang sama dengan yang Anda pikirkan danbelum tentu juga yang Anda pikirkan itu terjadipada diri Anda. Jadi singkirkan jauh-jauh pikirannegatif itu pada diri Anda.

Langkah yang kedua sebenarnya sudah Andalakukan yaitu memperbanyak bertemu dengan or-ang lain termasuk cowok yaitu ikut organisasi, apalagiorgaisasi yang Anda ikuti berbasis Islam. Kalau masihbelum maksimal bisa ikut organisasi yang berbasisolahraga dan mungkin Anda akan lebih mengetahuidunia laki-laki disana.

Semoga jawaban yang kami berikanbermanfaat manfaat pada diri mbak. Paling tidakbisa mereduksi apa yang selama ini mbak rasakan.

Pada tanggal 6 Juni 2009, saya mencairkan depositomilik saya di BNI 46. Saya bermaksud membayar sisaangsuran kedua sebesar Rp.160.000.000 (seratus enampuluh juta rupiah) kepada AA. Tapi setelah bertemu, AAmengatakan bahwa dia sudah menjual mobil ToyotaKijang Inova tersebut kepada orang lain yakni AG.Setelah saya mengkonfirmasikan tentang persetujuanyang telah kami tanda tangani dalam kuitansi yang diabuat, AA mengatakan bahwa dalam kuitansi tersebut hanyadisebutkan pembayaran uang muka sebesarRp.140.000.000. untuk pembelian 2 buah mobil. Jadikarena disebutkan pembayaran uang muka atau dia sebutDP (down payment), dia menganggap kuitansi tersebuttidak memiliki kekuatan mengikat kedua belah pihakyang bertanda tangan pada kuitansi tersebut. Karena tidakmengikat kedua belah pihak, si AA mengatakan dia bebasmenjual Toyota Kijang Inova tersebut kepada pihak lain.Tentu saja sangat kecewa dan merasa dirugikan denganapa yang telah dilakukan si AA tersebut.

Kemudian saya menuntut pengembalian uang sayasebesar Rp.20.000.000. (dua puluh juta rupiah),karena saya telah membayar cicilan pertamaRp.140.000.000. sedangkan harga mobil Toyota KijangAvanza yang sudah jadi milik saya adalahRp.120.000.000. Menanggapi permintaan sayatersebut, AA mengatakan tidak bersedia mengem-balikan uang saya sebesar Rp.20.000.000, karenakuitansi bersifat tidak mengikat, karena hanya tertulispembayaran uang muka/DP. AA juga mengatakanbahwa sebetulnya uang muka atau DP tidak dapatdiminta kembali. Dia juga menambahkan bahwapersetujuan hanya dapat mengikat kedua belah pihakbila sudah dituangkan dalam bentuk Akta Perjanjian.

Tentu saja saya merasa sangat kecewa karena ditipudan dirugikan Rp.20.000.000. oleh AA Untuk itu sayaingin menanyakan:1 Apakah saya bisa menuntut kembali uang sebesar

Rp.20.000.000. yang sudah saya bayarkan tersebut ?2 Apakah tindakan dari si AA tersebut bisa dikatakan

sebagai tindak pidana penipuan?3 Langkah-langkah atau upaya hukum apa yang bisa

saya tempuh untuk menuntut kembali uang sayaRp.20.000.000. tersebut ?

Itu saja dulu pertanyaan dari saya, mohonpenjelasan dari pengasuh. Terima kasih.Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

Wa’alaikum Salam, Wr.Wb.Saudara MH yang kami hormati.

Sebelum kami menjawab pertanyaansaudara perlu kami jelaskan bahwa dalampasal 1338 KUH Perdata disebutkanbahwa semua persetujuan yang dibuatberdasarkan Undang-Undang berlakusebagai Undang-Undang bagi merekayang membuatnya.

Persetujuan itu tidak dapat ditarikkembali selain dengan kesepakatan keduabelah pihak. Ketentuan di atas tentu sajaberlaku dalam kesepakatan yang Andabuat dengan AA, meskipun dalam kasusini Anda juga telah melakukankecerobohan yaitu tidak membuatperjanjian tertulis mengenai jual beli mobiltersebut.

Perjanjian tersebut menyangkut semuaaspek jual beli, baik itu spesifikasi barang,mekanisme pembayaran dan penyerahanbarang, sanksi dll, sehingga posisi Andasebagai pembeli menjadi lebih kuat danyang terpenting ketika terjadi sengketa,akan sangat memudahkan dalam halpembuktian di pengadilan.

Selanjutnya mengenai jual beli yangAnda lakukan dengan AA, Pasal 1458KUH Perdata menegaskan bahwa “Jualbeli dianggap telah terjadi antara keduabelah pihak, segera setelah orang-orangitu mencapai kesepakatan tentang barangtersebut beserta harganya, meskipunbarang itu belum diserahkan danharganya belum dibayar.” Kemudiandalam pasal 1464 KUH Perdatadisebutkan bahwa: “Jika pembeliandilakukan dengan memberi uang panjar,maka salah satu pihak tak dapatmembatalkan pembelian itu denganmenyuruh memiliki atau mengembalikanuang panjarnya”.

Berdasarkan ketentuan pasal-pasalKUH Perdata di atas, dikaitkan denganuraian perkara, maka jual beli yang Andalakukan dengan AA adalah sah dan tidakada alasan penjual untuk membatalkanjual beli yang telah terjadi. Apalagipembatalan tersebut dilakukan secarasepihak. Karena dalam kuitansi jelas telah

tertulis bahwa uang tersebut sebagai uangmuka pembayaran 2 buah mobil yangkeseluruhannya berjumlah Rp 300. 000.000,-.

Hal ini juga menegaskan bahwapernyataan AA yang mengatakan bahwakuitansi bersifat tidak mengikat dan bisadibatalkan oleh salah satu pihak adalahalasan yang tidak tepat dan merupakanpembohongan belaka.

Selanjutnya tindakan AA yang tidakmau mengembalikan sisa uang pem-belian, menurut kami bukanlah tindakanpenipuan tetapi tergolong tindakanpenggelapan, mengingat sesungguhnyasisa uang pembelian kendaraan tersebutadalah hak Anda yang dikuasai oleh AAbukan atas tindakan/perbuatan kejahatan.

Hal ini sebagaimana ditegaskandalam dalam Pasal 372 KUH Pidana yaitu: “Barang siapa dengan sengaja danmelawan hukum memiliki barang sesuatuyang seluruhnya atau sebagian adalahkepunyaan orang lain, tetapi yang adadalam kekuasaannya bukan karenakejahatan diancam karena penggelapan,dengan pidana penjara paling lama empattahun atau pidana denda paling banyaksembilan ratus rupiah”.

Adapun upaya hukum yang perluAnda lakukan apabila AA bersikeras tidakmau mengembalikan uang anda adalahmenggugat AA secara perdata karena AAtelah melakukan perbuatan melawanhukum atau Anda bisa juga menempuhjalur pidana yaitu melaporkan AA kepadapihak kepolisian. Demikian saran danpenjelasan dari kami, semoga dapatmembantu menyelesaikan permasalahananda.

Tim UPT BKBHLorong Masjid AR FachruddinLantai I Kampus III UMM atauMasjid Kampus II UMM

[email protected] : 0341-464318 ext 193

Tim UPT BKLorong Masjid AR Fachruddin Lantai I KampusIII UMM atauMasjid Kampus II UMM

[email protected] : 0341-464318 ext 180

nisnya, seringkali yang kita temukanadalah seseorang di mana jelas-jelaspunya masalah tetapi merasa tidakbermasalah. Sense of problemnya sudahmati. Kalau sudah begini, bagaimanalemari ilmu bisa dibuka, dan kemajuan bisadigapai?. Salut Kang Ri…

“Begini kang, khotib tadi begini bilangAllah itu itu Maha Suci dan Sumber segalasumber dari segala sesuatu. Allah di dalamal-Qur`an mengibaratkan diri-Nya dengan[sumber] cahaya langit dan bumi (QS.24:35), cahaya Tuhan itu tentunya tidakakan terpancarkan dengan baik kepada kitayang kotor karena banyak dosa danmaksiat. Begitulah kiranya Allah yangMaha Berilmu, tentunya tidak akanterpancarkan ilmu-Nya kepada kita yangberkubang kemaksiatan. Dari itu Imam as-Syafi’i pernah berkidung perihal prosesbelajarnya di mana beliau meminta nasihatgurunya karena kesulitan menjaga penge-tahuan. “Fa arsyadani ila tarkil ma’ashi(maka beliau membimbingku untuk menja-uhkan diri dari maksiat)’ kata as-Syafi’i, “Fainnal‘ilma nurun wanurullahi la yuhda lil ashi(karena susungguhnya ilmu itu adalah cahaya,dan cahaya Allah tiada terpancarkan kepadaorang yang bermaksiat)”.

Puasa itu imsak, menahan diri. Mena-han segala potensi inderawi, akal, dan hatikita untuk tidak bermaksiat, dan mem-biasakan semua itu dengan amal kebaji-kan. Mengendalikan diri itu kan tidak mudah,butuh latihan dan pembiasaan. Selama sebelasbulan barangkali potensi kita senantiasadihadapkan pada pilihan-pilihan kehidu-pan yang menyerempet dosa. BulanRamadhan adalah bulan yang digaransioleh Allah karena banyak rahmat barokahserta ampunan. Kita diminta untuk belajarmembersihkan itu semua, dan meningkat-kan diri menjadi manusia yang berkaraktermulia, yang tidak gampang lagi terjatuhpada kubang dosa.

Saiful Amien, staf pengajar FAIUMM.

CorakOPINIOPINIOPINIOPINIOPINI2222222222 BESTARIBESTARIBESTARIBESTARIBESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Menjadi Mahasiswa Baru (Maba) tidaklahgampang. Ada banyak hal yang sejak awalharus dirumuskan. Mereka mulai mandiri, lepasdari orang tua, dan bergaul dengan “hal baru”.

Ada kebebasan disana sekaligus adatuntutan tanggung jawab dan kedewasaan.Namun sering kebebasan malah melenakan.Kebiasaan terkekang oleh banyak aturan or-ang tua membuat kebebasan menjadi hal yangluar biasa menyenangkan dan harus dipuaskansepuas-puasnya (eforia). Kebiasaan tidakmembuat keputusan karena segala sesuatusudah diputuskan orang tua membuatkegagapan membuat pertimbangan saat segalasesuatu harus diputuskan sendiri. Pada sisi lain,hal diatas berkombinasi dengan memuncak-nya kebutuhan pengakuan diri (identitas diri :ini lho aku) sebagai bagian dari gejolak usiaremaja akhir. Belum lagi kegelisahan yangterasakan karena harus beradaptasi dengantempat baru, suasana baru, lingkungan baru,teman baru, dan juga metode kuliah yangsangat berbeda dari masa sekolah. Bila di SMUsegala sesuatu adalah pasti dan terkesantersuapi: jam masuk, pulang, jam pelajaran,termasuk segala informasi; di kuliah ternyatajam kuliah bisa berbeda-beda setiap harinya,ada yang masuk pagi dan setelahnya kosongsampai masuk lagi sore hari, dan belum lagisering pengumuman dosen hanya terpasangtanpa peduli mahasiswa mau membaca papanpengumuman ataukah tidak.

Disinilah dibutuhkan kemampuanadaptasi diri yang matang agar kebebasan yangdirasakan tidak kebablasan dan menyesatkan.Harus seimbang antara tanggung jawabdengan kedewasaan.

Mahasiswa Baru Rawan Masalah?Pada setiap usai awal perkuliahan, UPT.

Bimbingan Konseling selalu melakukan iden-tifikasi mahasiswa ber-IPK < 2,00. Banyak te-muan menarik didapatkan dan menjadi catatanberharga untuk diperhatikan. Salah satunya,dari sekian banyak banyak mahasiswa ber-IPK< 2,00 (rata-rata selalu menembus angka 700mahasiswa diluar yang tidak melanjutkankuliah lagi dengan berbagai alasan termasukyang pindah ke universitas lain), selalu lebihdari 50%-nya adalah mahasiswa baru (semes-ter I ke II). Sedangkan sisanya yang kurangdari 50% dibagi rata tiga angkatan aktif diatas-nya (semester III – VIII) ditambah angkatandiatasnya.

Mengapa banyak Maba berprestasi rendah?Pertama, sering sekali remaja memutuskanuntuk kuliah atau menjadi mahasiswa tanpapernah tahu apa yang ia inginkan dari kuliahitu sendiri. Ia memutuskan kuliah karena hanyaitu satu-satunya dalam bayanganya yang bisaia lakukan. Untuk kerja ia tidak tahu bisa kerjaapa, untuk diam di rumah juga tidak enak selainjuga semua teman-temannya juga pada kuliah.Ibaratnya orang berjalan tanpa pernah tahuapa yang ia tuju. Maka ia hanya berjalan sepan-jang waktu tanpa arah tujuan hingga pada satutitik dimana ia kelelahan dan baru menyadaribahwa ia tidak kemana-mana dan tidak dapatapa-apa.

Ada juga yang tidak tahu apa tujuan kuliahdan apa yang ia cari dari kuliah. Yang terjadikemudian adalah kejenuhan dan merasa tidakmendapat apa-apa dari bangku kuliah.Bagaimana bisa mendapat sesuatu bilamanaapa sesuatu yang ia ingin caripun ia tidak tahu?Selanjutnya untuk mengusir kejenuhan makaberagam kesenangan ia coba, kemudianmenjadi keenakan dengan kesenangankemudahan dan menjadi enggan bersusahpayah termasuk untuk belajar.

Kedua, banyak mahasiswa baru yang be-lum bisa beradaptasi dengan pola kehidupansebagai mahasiswa ataupun metode belajar diperguruan tinggi. Sebagai contoh, banyakmahasiswa ber-IPK rendah yang mengakuselalu datang saat kuliah pertama di pagi harinamun tidak datang saat jam kuliah ke duasiang harinya. Alasannya, saat jeda merekamemilih main ke rumah teman sampaikemudian lupa atau malas balik lagi ke kampus.Sementara yang lain bercerita jika merekamemilih balik kost untuk tidur dan akhirnyaketiduran hingga tidak datang kuliah.

Alasan berikutnya, data menunjukkan inialasan ini yang paling banyak, adalah kekurang-mampuan melakukan manajemen diri. Banyak

Kiat Belajar di Perguruan Tinggi

Kepala UPT Bimbingan Konseling UMM

Oleh:

M. Salis Yuniardi

mahasiswa baru yang terlena dengan kegiatankurang produktif dan malah menghabiskanwaktu. Semisal, dengan alasan untuk perga-ulan sekaligus menambah wacana, banyakmahasiswa memilih untuk menghabiskanwaktunya bercengkerama dengan teman dikost maupun di tempat lain, semisal warungpinggir jalan. Mereka lupa harus menyisihkansebagian waktu juga untuk belajar ataupunmengerjakan tugas. Sering pula karenakeasikan cagkruk di warung sampai larutmalam. Jadinya lupa belajar dan mengerjakantugas, juga jadi kesiangan bangun hingga tidakkuliah. Contoh kegiatan kurang produktif lainyang banyak menjadi kasus mahasiswa baru(juga lama) adalah kecanduan pada games,baik Play Station (PS), komputer, maupungame on-line. Saking keasikan bermain gamessampai lupa dan malas untuk kuliah.

Sering mahasiswabaru yang memiliki IPKrendah karena alasan-alasan diatas akan terusmengalaminya sampaijangka waktu panjang.Dinamika yang terjadiadalah saat awalnya me-reka mengalami masalah-masalah diatas, dan kemu-dian mendapat IPK rendahyang memaksa merekamengulang mata kuliahtersebut, mereka menjaditidak nyaman di kelas karena tidak ada lagiyang mereka kenal. Mereka merasa malukarena sekelas dengan adik angkatan, merekasegan kalau harus bertanya, belajar bareng,ataupun mencari informasi dari adik kelas yangmereka sama sekali tidak kenal. Akhirnyamereka menarik diri, kehilangan motivasikuliah, dan ujung-ujungnya kembali men-dapat IPK rendah.

Bagaimana dengan IPK rendah karenajadi aktivis organisasi? Ternyata selalu ditemu-kan bahwa lebih dari 90% mahasiswa yangber-IPK rendah ternyata malah bukan aktivismelainkan hanya mahasiswa yang tidakpunya kegiatan lain di luar kuliah. Kalaupunada, sekalipun belum dilakukan pendataanpasti, namun ditemukan sering dengan cepataktivis tersebut mampu memperbaiki IPK-nyadi semeter berikutnya. Hal yang berbeda terjadipada mahasiswa ber-IPK rendah yang bukanaktivis. Sebagaimana diungkap pada alineasebelumnya, mereka gagal untuk memperbaikiIPK karena saat mengulang mata kuliah merekamerasa tidak nyaman dikelas karena tidak adateman yang ia kenali. Selanjutnya merekamenjadi malas kuliah dan ujungnya kembalimendapat IPK rendah. Apa penjelasannya?

Self Efficacy Mahasiswa BaruBandura, seorang tokoh psikologi, menga-

takan bahwa setiap manusia memiliki kemam-puan mengatur diri dan lingkungannya (selfregulation). Berarti ini termasuk menentukantujuan dari ia kuliah, memotivasi diri sendiri,melakukan managemen diri, memilih temanpergaulan, hingga mempengaruhi lingkungan.Tinggi rendahnya self regulation ditentukanoleh seberapa kuat keyakinannya akankemampuan dirinya (self efficacy). Jika iamemiliki keyakinan diri yang kuat akan ke-mampuannya untuk meraih prestasi tinggi,maka ia akan termotivasi karena yakin bisadan selanjutnya tidak akan membuang waktuuntuk kegiatan yang tidak produktif. Saat iamerasa jenuh, maka ia akan mengingat bahwaia mampu mencapai prestasi lebih baik. Makaia akan mampu memotivasi diri sendiri dengansegala cara yang mungkin.

Begitu pula ia akan memilih teman per-gaulan yang baik. Sekalipun bergaul denganteman yang mungkin kurang memiliki motivasibelajar, ia akan mampu mempengaruhi temantersebut menjadi lebih baik dan bukansebaliknya ia yang malah ikut menjadi buruk.Ia tidak takut kehilangan teman apabila temantersebut malah mengajak ke hal yang burukkarena ia yakin akan bisa mencari teman baru

yang lebih baik. Self efficacy sendiri dapatmeningkat karena beberapa hal. Salah satuyang paling berpengaruh adalah adanyapengalaman berhasil (vicarios experiences).

Hal inilah yang membedakan antara aktivisorganisasi dengan mahasiswa biasa. Mahasis-wa biasa yang kurang memiliki pengalamanberhasil, kecuali dalam games barangkali, akanresah dan gagap saat berada di kelas yang tidaksatupun teman di situ ia kenal. Untuk bertanyainformasi ataupun memulai perkenalan, selamaini ia hanya bergaul dengan teman yangterbatas, sudah ia kenal lama, ataupun bahkanlebih sering berteman dengan tokoh virtualdalam games yang ia mainkan sehingga cemassaat harus berhubungan dengan manusia real.

Berbeda dengan aktivis, melalui organisasimahasiswa belajar untuk mengemukaan pen-dapat, berargumentasi, melakukan suatukegiatan, ataupun paling sederhana adalahmendapat teman-teman baru di luarlingkungan kost, jurusan, maupun teman lama-nya. Pengalaman-pengalaman ini secaraberlahan meningkatkan self efficacy-nya.Ternyata ia bisa memulai suatu hubungan dan

mencari banyak teman,ternyata ia bisa berargu-mentasi dan memberikansuatu ide, ternyata ia bisamenjalankan sebuahkegiatan, atau ternyata iabisa memimpin malahan.Pada akhirnya ia aktif dankritis di kelas, termotivasimencapai prestasi lebihtinggi dan lebih tinggi.Kalaupun suatu saatmungkin karena kesibu-kan akhirnya IPK-nya

turun, saat mengulang ia tidak malu dan denganmudah menyesuaikan diri dengan teman-teman baru. Ia semangat belajar karenatermotivasi membuktikan bahwa dirinyasebagai senior adalah lebih baik. Akhirnya iadengan cepat mampu memperbaiki IPK-nya.

Strategi bagi Mahasiswa BaruMerujuk pada uraian diatas, ada beberapa

hal yang harus dilakukan mahasiswa baru agarberhasil dalam studinya. Pertama, sudah ba-rang tentu adalah menetapkan apa yang inginia cari dari kuliah. Kaitkan hal ini denganpertanyaan, “Ingin jadi apa ia setelah kuliah?”.Dengan mengetahui apa yang kita ingin dapatkandari kuliah, kita tidak akan kebingungan dalammenjalani kuliah karena tahu ada sesuatu yanglebih besar yang menunggu kita seusai kuliah.Kita juga tidak akan mudah jenuh karena setiapsaat selalu menemukan sesuatu tantangan baruyaitu mencapai prestasi lebih baik.

Selanjutnya adalah secepatnya berlatihmenyesuaikan diri dengan situasi perkuliahan.Inisiatif adalah kuncinya. Selalu rajin bertanya,tidak malu mencari informasi, dan mencariteman sebanyak mungkin.

Selain itu penting pula ikut organisasisenyampang di semester-semester awalpraktikum belum padat. Banyak hal yang akankita peroleh dari ikut berorganisasi. Tak kalahpentingnya adalah pengalaman keberhasilanyang akan meningkatkan keyakinan akankemampuan diri [self efficacy] dan juga relasiyaitu teman yang banyak sehingga membuatkerasan di kampus. Selain itu melalui beorganisasikita juga akan belajar managemen diri sebagaidasar dari managemen organisasi.

Terakhir, selalu tidak berhenti untuk belajar,belajar, dan belajar apa saja yang positif. Tidak adaorang berhasil tanpa belajar. Harus diingat, orangtua bekerja keras untuk dapat membuat kita bisakuliah. Begitu pula harus diingat jangan sampaikita jadi orang yang menyesal karena bertahun-tahun membayar uang kuliah tetapi tidakmendapatkan apa-apa kecuali waktu yangterbuang percuma. Yakinlah bahwa kita bisamenjadi apapun yang kita inginkan sepanjangkita mau berusaha keras. Kalaupun di selamamenjadi mahasiswa ternyata begitu banyakmasalah menghadang hingga kita merasabahwa hanya ada kegelapan malam yangbegitu panjang tersisa, kita harus segera ingatselalu ada pagi setelah malam. Pagi dengansinarnya yang cerah dan menghangatkan jiwa.

Selamat datang mahasiswa baru UMM.Selamat datang di kampus putih penuh prestasiini, kawan.

Ternyata, selalu ditemu-kan bahwa lebih dari 90%mahasiswa yang ber-IPKrendah ternyata malah

bukan aktivis melainkanhanya mahasiswa yang

tidak punya kegiatan laindi luar kuliah.

Puasa segera berakhir tapi perkuliahanaktif segera dimulai. Bagi mereka yang sudahsemester akhir, perjuangan untuk lulus akanmenuntut mereka segera menulis skripsi. Bagimahasiswa yang uakhir (sengaja ditulis demikian;dibaca dengan ‘u’ panjang), perjuangan untuksegera menyelesaikan skripsi juga tak kalahmendesak. Namun, selalu ada harapan untukmemulai sesuatu, meneruskan yang selamaini ngangkrak (lama tidak dikerjakan).

Yang lumayan agak enak adalah merekayang baru masuk menjadi mahasiswa baru.Kenapa? Masih fresh graduated, masihsenang, masih menikmati masa-masa menjadiorang dewasa baru, masih masa-masa pencariandiri. Paling-paling tidak enaknya kalau masih belumbisa membayar DPP—hutang sana-sini, tapisah saja demi pendidikan.

Nyatanya, meski UMM terkenal denganberbagai plesetan mulai dari UniversitasMunggah Mudhun (naik turun) hingga Uni-versitas Makin Mahal, semakin banyak sajayang mendaftar ke Kampus Putih ini. Hal ituterbukti dari data yang masuk di PanitiaPenerimaan Mahasiswa Baru. Terlepas dariapa yang melatari mereka ke UMM; bisa karenaniatan sendiri, dipaksa orang tua (ada jugaternyata orang tua yang mengaku sangat inginanaknya masuk UMM), karena kampusnya,karena ingin mengindari pacar lama, karenaingin mendapat gebetan baru, karena inginmenjajal kemampuan tebar pesona, karenadesperate tidak diterima di PTN, dan lain-lainnya, nyatanya tak semua mahasiswaberasal dari kalangan menengah ke atas sepertianggapan sebagian orang selama ini. Banyakdari mahasiswa entah lama ataupun baruadalah mereka yang pernah berhenti untukbekerja terlebih dahulu demi pendidikanmereka. Bahkan, ada yang meski rumahnyadi Batu, harus kos agar lebih irit. Itupun seringketika pulang seminggu sekali ongkos angkotharus ngutang dulu karena jatah semingguhanya 25 ribu! Bisa hidup? Nyatanya anaknyamasih bernafas hingga kini.

Tahun ini, seperti yang baru-baru inidiungkap Rektor UMM Muhadjir Effendy,UMM sampai harus menolak mahasiswa dariMalaysia yang ingin mendaftar di Kedokteranhanya karena ingin menempatkan anakbangsa sendiri dalam kuota 130 mahasiswauntuk fakultas yang satu ini. Padahal, kalaumau bermata hijau, bisa saja UMM menerimamahasiswa tersebut dan mendapatkansuntikan dana tak tanggung besarnya. Tapibukan itu tujuannya. Bukan. UMM adalahmilik persyarikatan Muhammadiyah yangmana amal usaha ini didirikan oleh dan untukumat. Uangnya tidak mengalir ke saku pribadikampus, tak pula kepada perorangan, namunkembali kepada persyarikatan dan yang pastiumat. Maka, kepercayaan yang besar padaUMM ini tak selayaknya dikhianati.

Oleh karena itu, menjadi tugas kitabersama; dosen, mahasiswa, karyawan, staf,dan semua yang terkait dengan adanyapendidikan ini untuk membuat proses belajarmengajar berjalan lancar. Tugas dosenmentrasfer ilmu dan memfasilitasi mahasiswauntuk mengenal dan mempelajari serta kalaumemungkinkan mengamalkan ilmunya. Selain itu,dosen bertanggung jawab juga untuk rajin masukkelas. Sementara tugas mahasiswa paling tidakbelajar, sangat bagus lagi jika ditunjang denganikut organisasi dan menulis (bukan jauh-jauhke Malang hanya untuk bermain-main).

Maka, mari kita ubah dan jaga bersamacitra “swasta” tidak sebatas universitaspenerima sisa mereka yang gagal SNMPTNdan putus asa. Masuk swasta bukan untukberleha-leha dan “daripada tidak kuliah”.Bukan pula untuk berderai air mata karenatidak bisa berdamai dengan realita. Masukswasta seharusnya dengan niat yang jelas,pasti, dan tahu segala konsekuensi sebagaimahasiswa yaitu belajar, belajar, dan belajar.

Setelah digembleng Ramadan sebulanpenuh, semoga Hari Raya Idul Fitri ini kitasemua memang benar-benar bisa kembali fitri;berusaha suci dalam niat, suci dalam perkataan,dan suci dalam perbuatan untuk menjadi manusiayang lebih baik demi diri sendiri, sesama,agama, dan yang pasti Yang Maha Pencipta.Belum terlambat untuk memulai semua.

Nur AlifahRedaksi Pelaksana

Belum Terlambat

HUMANIORAHUMANIORAHUMANIORAHUMANIORAHUMANIORA 2323232323PUISI

BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI BESTARI No.254/TH.XXII/SEPTEMBER/2009

Kawan...!

Maknailah jejak sang musafiryang terasing dalam terangmencari jejakdalam lorong-lorong waktu

Singkaplah kabut di jendela hatinyaWalau ia tak mauBiar embun itu dapat membasuh debudan karat nafsu-amarah

Kawan...!Waktu akan berputarMenggilas orang-orang di jalananBagaimanakah nasib anak-anak burungJika sang induk tak lagi pulang

Haery Fadly, lahir di Sumenep. Puisinyatersebar di berbagai media cetak daerah dannasional. Ia juga seorang penulis cerpen danartikel di beberapa media cetak. Saat inisedang menyiapkan buku kumpulan puisinya,dan aktif di Pusat Studi Islam dan Filsafat(PSIF) UMM.

Remang senjaMelagukan kidung rinduSaat sang pengembara terpakuPada harapan-harapanyang terpahat dalam sketsa waktu

Pada harimu ituTebar senyum menyeruakTerbingkai tawa-tawa kecilKau melangkah jauh

Aku pun beranjakKarena malam mulai menyapaBersama rintihanyang tak terdengarMenikam pilu di dada

Mungkin itulah sasmita yang tergores

Ibu…Baru terasa embun kasihmuyang mengalir dalam arus egokuMembasuh gersang peri

Aku jarang menangisMungkin keras hatiMenutup rapat celah jiwa

Ibu…Betapa mutiara itu berhargaSaat siang ituPelukmu menabur air mataMenggetar relung jiwa

Beranjak senjaKau berdongengDi bawah cakrawalaHingga ku terlelapBersama belai kasihmu

(Buat ibuku di Legung)

Dalam sunyiKuterbangun dari keliaran fantasiMenembus pekat malam mencekam

Di penghujung waktuKu bersimpuh dalam munajatMenengadah merangkai kata

Sebenarnya aku maluHidup hanya melulu mengaduBerharap belas-kasihTanpa memberiSeperti orang mengajarTapi tanpa suri tauladan

Sebenarnya aku maluHidup hanya berkeluh-kesahMembeber nasibTanpa usahadan hanya bisa menilaiTak berbuat apa-apa

lalu, dimanakah ikhtiar itu?

Mengungkap Misteri al-FaatihahManusia biasanya terlalu sibuk dengan

urusan duniawi. Seakan tidak ada waktu untukhanya sekadar meluangkan diri mengamati halyang terdekat dengan diri. Hati, pikiran sertajiwa bukanlah hal luar biasa. Itu semuamerupakan komponen yang sudah menjadibarang biasa dalam tubuh manusia. Jadi, tidakada hal istimewa yang perlu dikagumi.

Sesungguhnya manusia adalah totalitasruh, jiwa, dan badan. Oleh karena itu berbagaiupaya untuk mencapai kebahagiaan hakikiharus mengikutsertakan potensi ruh, jiwa, danbadan. Itu sebuah misteri. Misteri-misteri ituada dalam surat Al Fatihah yang akandiungkapkan dalam buku Potensi SQ, EQ, &IQ di Balik Ayat-Ayat al-Faatihah. Intinya, bukukarya Mustamir ini menyingkap bagaimanacara tubuh mengolah al-Faatihah.

Buku ini coba menyingkap tabir keistime-waan surat al-Faatihah. Ternyata dalam ayat 2dan 5 surat tersebut terkait satu sama lain.Kedua ayat ini mengajarkan tentang kecerda-san spiritual, yakni upaya mengenal dirisebagai syarat untuk mengenal Allah Swt. Ayat3 dan 7 juga saling berkaitan. Kedua ayattersebut mengajarkan tentang kecerdasanemosional, karena manusia senantiasamelibatkan emosi dalam bergaul.

Oleh sebab itu, manusia harus pandaimengelola emosi agar pergaulan dapatberdampak positif bagi diri sendiri dan oranglain. Demikian pula dengan ayat 4 dan 6memiliki keterkaitan yang sangat erat.Keduanya itu menerangkan tentang kecer-dasan intelektual, karena manusia membutuh-kan objektifitas yang tinggi untuk memahami

segala sesuatu yang ada dialam semesta.

Bismillahirrahmaanirrahimyang termaktub di ayat 1 inimengajak manusia agar men-jadikan Allah Swt sebagai cen-tering point, paradigma, fokustransendental, dan visi manu-sia. Oleh karena itu, manusiadisunnahkan membacanyasebelum beraktifitas. Sedang-

kan kata “Amin” yang di ucapkan setelahmembaca surat al-Faatihah, menumbuhkansemangat menjalani hidup meskipun penuhcobaan dan rintangan.

Bagi siapapun yang masih bingung akankonsep dirinya dan kehidupan, buku inisangat cocok untuk dibaca karena bukuini tidak hanya menyingkap misteridalam surat al-Faatihah saja, bahkanlebih dari itu. Konsep tentangketuhanan, penciptaan makhluk dankonsep kehambaan suatu makhlukjuga dipaparkan secara jelas.

Contohnya saja, tentang titikTuhan atau dikenal dengan GodSpot yang diteliti oleh MichaelPersinger (psikoneurolog). Diamenyimpulkan adanya titikTuhan (God Spot) dalamotak manusia. Ini menjadibukti bahwa rasa ketuha-nan menyatu dengandiri manusia. Kesatuanin i t idak hanya padadimensi spiritual, tetapi juga didunia fisik manusia, terutama otak. Pusatspititual ini terletak di antara hubungan syarafdalam cuping-cuping (lobus) temporal otakmanusia.

Masih banyak lagi keistemawaan kons-truksi penciptaan manusia, selebihnya tidakbisa dipaparkan satu per satu dalam tulisanini. Buku ini mengkaji lebih dalam tentang

Tuhan dan manusia, dengan kata-katayang mudah dimengerti oleh

para pembacanyasehingga ilmu

yang adabisa benar-

benar me-nyentuh hati

para pembacadari semua kala-

ngan.Setelah mem-

baca buku ini parapembaca diharapkan

tidak lagi bingungakan kehidupan yang

ia jalani. Untuk apa danmengapa manusia harus

menjalani hidup. Sung-guh sempurna penciptaan

Tuhan akan seluruh alamdan seisinya. Tanpa disadari

manusia sering mengeluhd e n g a n sedikitnya cobaan ketimbangbanyaknya nikmat yang telah diperoleh.

EksistensiEksistensiEksistensiEksistensiEksistensi

Akhir WaktuAkhir WaktuAkhir WaktuAkhir WaktuAkhir Waktu

Sasmita

M u n a j a tMalam

BIODATA BUKUJudul Buku : Potensi SQ, EQ, & IQ di Balik Ayat-Ayat al-

FaatihahPenulis : Mustamir, S.Ked.Tebal : 303 halTahun Terbit : 2009Penerbit : DIVA Press, YogyakartaPeresensi : Rafika Rabba Farah (Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Bahasa Inggris ’08 FKIP UMM)

Erik PP/Bestari

Erik PP/Bestari

Erik PP/Bestari

Erik PP/Bestari

Sematkan Topi: Rektor UMM Muhadjir Effendy memakaikan topi kepada maba saat upacarapembukaan Pesmaba di Hallypad.

Dialog: Rektor UMM Muhadjir Effendy dan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddinberdialog dengan Maba seusai memberikan Stadium General kepada maba di Dome.

Akrab: Ketua BPH Malik Fadjar menyempatkan diri berbicara dengan Maba sebelummeninggalkan Dome, setelah menutup kegiatan Pesmaba 2009.

Berdiri: Jajaran Rektorat bersama seluruh Maba bersikap hormat dengan berdirisaat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya.

Kompak: Aktivitas maba saat prapesmaba di samping GKB2. Tampak salah satu kelompok sedangberlatih yel-yel.

Unik: Atributyang di kenakanmaba turutmewarnaisuasanapesmaba

Heni/Bestari

Heni/Bestari

Doc Humas

Aksi: Pembukaan pesmaba juga disambut dengan paralayang yang mengitari kampus III UMM.