Best Praktice FK Padang Tiji Kab. Pidie

3
Maret 2014 Zainuddin Fasilitator Kecamatan Posyandu (pos pelayanan terpadu) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh, dari, dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya. Posyandu merupakan bagian dari pembangunan Tahun 2013 Kecamatan Padang Tiji mendapat dana BKPG dari APBA sebesar Rp.50 Juta/Gampong serta dana lanjutan Rp. 20 juta/gampong dari dana APBA Perubahan. Dari dana APBA 20 juta/gampong BKPG dari pemerintah Aceh TA.2013 dipergunakan dan pendidikan anak usia dini (PAUD) pada masing-,masing gampong serta biaya operasional dalam rangka menunjang program BKPG. Berkaitan dengan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di masing-masing Gampong dana kegiatan posyandu dialokasikan sebesar 5% yaitu Rp.2.500.0000,- dari anggaran APBA Rp.50 Kegiatan Kader Posyandu didesa Pante Crung kecamatan padang Tiji PERAN KADER POSYANDU Balita Gizi Buruk di Desa Hagu Kunyet Posyandu merupakan suatu program yang dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) dalam upaya penggembangan sumber daya manusia (SDM) sejak dini.. Posyandu juga dapat disebut sebagai satuan pendidikan non formal di mana posyandu juga merupakan kelompok belajar dalam masyarakat, kelompok

description

PERAN KADER POS SYANDU

Transcript of Best Praktice FK Padang Tiji Kab. Pidie

Maret 2014

Zainuddin

Fasilitator Kecamatan

Posyandu (pos pelayanan terpadu) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh, dari, dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya. Posyandu merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera, dilaksanakan oleh keluarga bersama dengan masyarakat di bawah bimbingan petugas kesehatan dari puskesmas setempat.

Sasaran utama kegiatan posyandu ini adalah balita dan orangtuanya, ibu hamil, ibu menyusui dan bayinya, serta wanita usia subur. Sedangkan yang bertindak sebagai pelaksana posyandu adalah kader.

Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Sehingga seorang kader posyandu harus mau bekerja secara sukarela dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan posyandu (Ismawati dkk, 2010).

Kegiatan Kader Posyandu didesa Pante Crung kecamatan padang Tiji

PERAN KADER POSYANDU

dan pendidikan anak usia dini (PAUD) pada masing-,masing gampong serta biaya operasional dalam rangka menunjang program BKPG.

Berkaitan dengan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di masing-masing Gampong dana kegiatan posyandu dialokasikan sebesar 5% yaitu Rp.2.500.0000,- dari anggaran APBA Rp.50 jt/gampong .dana tersebut digunakan untuk transportasi kader posyandu, penyediaan baju kader posyandu serta Pemberian makanan tabahan balita serta ibu hamil

Tahun 2013 Kecamatan Padang Tiji mendapat dana BKPG dari APBA sebesar Rp.50 Juta/Gampong serta dana lanjutan Rp. 20 juta/gampong dari dana APBA Perubahan. Dari dana APBA 20 juta/gampong BKPG dari pemerintah Aceh TA.2013 dipergunakan untuk Penyertaan Modal BUMG,Pembangunan Infrastruktur skala kecil,serta biaya penunjang untuk mendukung kegiatan posyandu

Balita Gizi Buruk di Desa Hagu Kunyet

Posyandu merupakan suatu program yang dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) dalam upaya penggembangan sumber daya manusia (SDM) sejak dini.. Posyandu juga dapat disebut sebagai satuan pendidikan non formal di mana posyandu juga merupakan kelompok belajar dalam masyarakat, kelompok belajar tersebut dapat terjadi pada saat kegiatan posyandu berlangsung, kader posyandu disebut sebagai fasilitator dan anggota posyandu sebagai peserta didik,

Kader-kader Posyandu didesa mengharapkan kepada Pemerintah Aceh tahun 2014 dapat mengalokasikan lebih besar lagi dana BKPG penunjanng untuk mendukung kegiatan Posyandu

PNPM-MPd Hadir untuk Merubah Pola Pikir Masyarakat Desa dari Sifat Ketergantungan kepada Pemerintah menjadi Masyarakat Desa yang Mandiri