Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

43
Berkas Pasien & Berkas Okupasi Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga FKUI Kiara No Berkas : E – 338 No Rekam Medis : E 101 – 2008 Pasien Ke : 1 dalam keluarga Data Administrasi Tanggal 21 Juli 2011 diisi oleh Nama: Fitriyati Irviana NPM: 0920.221.118 Benhardiet W Sonda 0920.221.111 Pasien Keterangan Nama Tn. Emet Kepala Keluarga Umur / tgl. Lahir 67 th / 18-12-1947 Alamat Jl. Sukamulya I RT.012/01 Jenis kelamin Laki-laki Agama Islam Pendidikan SD Pekerjaan Wiraswasta Status perkawinan Kawin Kedatangan yang ke 7 Datang sendiri / tenang / kontrol Telah diobati sebelumnya Ya Diagnosis sebelumhya : Hipertensi stage II belum terkontrol Obat yang telah diminum : Captopril tab 25 mg Alergi obat Tidak Sistem pembayaran Swasta Biaya sendiri Data Pelayanan ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis) A. Alasan kedatangan/keluhan utama Keluhan utama : Pusing kepala seperti berdenyut-denyut yang hilang dan timbul sejak 2 tahun yang lalu, pusing dirasakan di kepala bagian depan, rasanya seperti berkunang-kunang dan akan menghilang setelah duduk selama ± 3 menit. 1

Transcript of Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Page 1: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Berkas Pasien & Berkas OkupasiNama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga FKUI KiaraNo Berkas : E – 338 No Rekam Medis : E 101 – 2008 Pasien Ke : 1 dalam keluarga

Data AdministrasiTanggal 21 Juli 2011diisi oleh Nama: Fitriyati Irviana NPM: 0920.221.118

Benhardiet W Sonda 0920.221.111Pasien Keterangan

Nama Tn. Emet Kepala KeluargaUmur / tgl. Lahir 67 th / 18-12-1947Alamat Jl. Sukamulya I RT.012/01Jenis kelamin Laki-lakiAgama IslamPendidikan SDPekerjaan WiraswastaStatus perkawinan KawinKedatangan yang ke 7 Datang sendiri / tenang / kontrolTelah diobati sebelumnya

Ya Diagnosis sebelumhya : Hipertensi stage II belum terkontrolObat yang telah diminum : Captopril tab 25 mg

Alergi obat TidakSistem pembayaran Swasta Biaya sendiri

Data Pelayanan

ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis)

A. Alasan kedatangan/keluhan utama Keluhan utama : Pusing kepala seperti berdenyut-denyut yang hilang dan timbul sejak 2 tahun yang lalu, pusing dirasakan di kepala bagian depan, rasanya seperti berkunang-kunang dan akan menghilang setelah duduk selama ± 3 menit.Kekhawatiran : Pasien khawatir apakah sakit kepalanya disebabkan oleh sesuatu yang berbahaya dikepalanya atau tidak, karena mengganggu dalam pekerjaan sehari-hari.Harapan : pasien ingin segera sembuh dari sakit kepalanya dan beraktivitas dengan sehat seperti sedia kala.Persepsi : pasien mengira ada suatu penyakit dikepalanya yang menyebabkan pusing selama ini.

B. Keluhan lain /tambahanTerkadang sesak napas, tangan dan kaki kram dan kesemutan saat naik motor, nyeri pinggang bila duduk terlalu lama, terkadang batuk berdahak.

C.Riwayat perjalanan penyakit sekarang:Pasien, Tn. E, usia 67 tahun, datang sendiri ke KDK Kiara, dengan keluhan pusing kepala seperti berdenyut-denyut yang hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu, pusing terasa di kepala bagian depan dan terasa seperti berkunang-kunang dan akan hilang setelah duduk selama ± 3 menit. Saat menaiki tangga sekitar 3 anak tangga terasa sesak napas, PND (-), DOE (+), OP (-).

1

Page 2: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Keluhan lain berupa kram dan kesemutan pada tangan dan kaki saat megendarai motor, tetapi tidak nyeri dan tidak ada jari-jari tangan yang bengkok. Kedua lutut juga terkadang terasa pegal jika duduk terlalu lama atau aktivitas berdiri lama yang akan menghilang setelah ± 3 menit, disertai nyeri disekitar pinggang belakang bagian bawah kanan dan kiri. 3P (-), nyeri dada (-).Keluhan pada mata kiri kadang berkunang-kunang; muncul bercak hitam saat melihat seperti ada binatang yang melayang, keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 tahun belakangan. Pasien tidak menggunakan kacamata dan belum pernah ke dokter mata. BAB dan BAK tidak ada kelainan, keluar cairan dari telinga (-). Pasien sering batuk setiap bulan, dan terkadang disertai dahak warna putih kekuningan. Sejak sebulan terakhir pasien mengeluhkan terkadang terasa nyeri pinggang belakang bagian bawah kanan dan kiri. Pasien senang minum soft drink (coca cola) sekitar 2 bulan belakangan, dan mengkonsumsi air putih 3-4 gelas perhari. Pasien merupakan seorang peokok aktif sejak 53 tahun lalu dengan frekuensi merokok ± 3 bungkus perhari. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol. Pasien senang mengkonsumsi makanan yang bersantan, sering juga mengkonsumsi daging kambing, dan terkadang buah durian. Pasien minum kopi 3 kali sehari. 1 ½ bulan rutin olahraga jalan santai selama ± 30 menit, dahulu jarang olahraga. Pasien mengaku merasa mudah terpancing emosinya, namun masih bisa dikendalikan.

D. Riwayat penyakit keluargaRiwayat hipertensi pada ibu kandung pasien, riwayat DM (-), riwayat alergi makanan / obat-obatan (-), riwayat sakit jantung (-)

E. Riwayat penyakit dahuluRiwayat alergi makanan (-), riwayat alergi obat (-), riwayat hipertensi (+), riwayat sakit DM(-), riwayat sakit paru-paru / flek (+) disertai pengobatan OAT selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh, riwayat sakit jantung (-), riwayat operasi (-)

F. Riwayat menstruasi (jika wanita)U

G. Riwayat menikah (jika wanita)Menikah satu kali

H. Riwayat obstetri (jika wanita)U

I. Riwayat penggunaan kontrasepsi (jika wanita)U

J. Riwayat sosial ekonomiPasien berasal dari ekonomi kelas menengah dengan pendapatan bersih perbulan ± Rp. 1.500.000,- . Pendapatan tersebut digunakan untuk kebutuhan keluarganya, yaitu pasien, istrinya, dan anak bungsunya. Pasien memiliki usaha sebuah warung kelontong kecil yang menjual aneka jajanan, kebutuhan sehari-hari dan sembako. Tipe keluarga pasien adalah keluarga kecil dengan 2 anak. Anak yang pertama perempuan dan sudah menikah dan keluar dari rumah untuk ikut hidup bersama suaminya. Pasien merupakan warga asli daerah tempat tinggalnya dan termasuk sesepuh di daerah tersebut, sehingga cukup disegani oleh warga sekitarnya.

2

Page 3: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

ANAMNESIS OKUPASI 1. Jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan Bahan/material yang digunakan

Tempat kerja (perusahaan)

Lama kerja (dalam bulan/tahun)

Wirausaha Grosir sembako Ruko ± 20 tahun

2. Uraian pekerjaan

Urutan kegiatan

Bahaya PotensialGangguan kesehatan

yang mungkin

Risiko kecelakaan

kerjaFisik Kimia Bio Ergo Psiko

MengangkatMenurunkan Mengendarai

BebanBeban

Getaran

Posisi salah Posisi statis Posisi statis

LelahLelahLelah

Back PainLow Back Pain

Raynaud Syndrome

TerkilirKeseleoJatuh

Kontrol jumlah persediaan barang dagangan setiap ada barang yang habis dicatat pergi ke pasar naik motor menaikkan barang dalam jumlah besar ke motor (jrigen minyak, sepeti telur ayam, sekardus mie instan) menyetir motor sambil membawa barang-barang menurunkannya dari motor memasukkannya ke display toko.

3. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala/keluhan yang ada)Pasien menurunkan dan menaikkan barang-barang dalam jumlah besar tersebut tidak dalam posisi yang ergonomis, dan tanpa meminta bantuan siapapun, sehingga menyebabkan bagian tubuh tertentu kelebihan beban dan muncul rasa nyeri.

PEMERIKSAAN FISI K A. Keadaan umum dan tanda-tanda vital termasuk status gizi

Kesadaran : ComposmentisKeadaan umum : BaikTinggi badan : 159 cmBerat badan : 50 KgStatus gizi : BMI = 19,7 (Normoweight)Lingkar perut : 76 cmTanda vital : Tekanan darah = 170/100 mmHg

Frekuensi nadi = 92 x/menitFrekuensi nafas = 18 x/menitSuhu = 37,0⁰ C

B. Status generalisKepala : MesocephalRambut : Tersebar merata, berubanMata : Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), OD pthisis bulbi, visus : OD = 1/~, OS

= 4/60 Telinga : Discharge (-/-), membran timpani intak (+/+), serumen/sekret (-/-), fistula (-/-)Hidung : Septum deviasi (-/-), udem konka (-/-), konka hiperemis (-/-)Tenggorok : Uvula ditengah, arcus faring hiperemis (-/-), T1/T1Gigi dan mulut : Caries dentis (-/-), calculus dentis (-/-)Leher : JVP 5-2 cm H2O, KGB colli tidak membesar, A. Carotis teraba normal

3

Page 4: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Dada : Pectus excavatum (-), pectus carinatum (-)Paru I : Simetris, statis, dinamis

P : Ekspansi dada ki=ka, vokal fremitus ka< kiP : Sonor ↑/ Sonor ↑, batas paru – hati = sela iga 7, batas paru – lambung = sela iga 9 A : SD = bronkovesikuler (+/+), ronkhi (+/+) dibawah paru, wheezing (-/-)

Jantung I : Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis teraba disela iga V, LMC 1 jari ke medialP : Batas jantung atas = sela iga II, linea parasternal sinistra

Batas jantung bawah = sela iga II, linea parasternal dextraBatas jantung kanan = sela iga V linea sternalis kananBatas jantung kiri = sela iga V 1 jari medial linea midklavikula kiri

A : S1-S2 normal, murmur (-), gallop (-)Abdomen I : Datar

P : Cembung, supel, nyeri tekan (-)P : TimpaniA : Bising usus (+) N

Punggung : Tidak ada kelainanEkstremitas : udem + + , akral hangat + +

+ + + +Status neurologis : pupil bulat, isokor, - /3mm, refleks cahaya langsung -/+, refleks cahaya tak

langsung -/+Tanda rangsang meningeal tidak diperiksaNervus kranialis kesan normalRefleks fisiologis + +

+ +Refleks patologis -/-

Tes sensibilitas: raba +/+, tekan +/+, suhu +/+

C. Status lokalisD. Pulsasi arteri dorsalis pedis +/+, arteri tibialis posterior +/+, arteri poplitea +/+

PEMERIKSAAN FISIS OKUPASI1. Tanda Vital

a. Nadi : 92 x/ menit c. Tekanan Darah (duduk) : 170/100 mm Hgb. Pernafasan : 18 x/ menit d. Suhu Badan : 37o C

2. Status Gizi a. Tinggi Badan : 159 cm Berat Badan : 50 Kg IMT = 19,7b. Bentuk Badan Astenikus Atletikus Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangana. Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran menurunb. Tampak kesakitan : Tidak Yac. Berjalan ada gangguan : tidak Ya

4. Kelenjar Getah Bening Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi a. Leher : Normal Tidak Normalb. Submandibula Normal Tidak Normalc. Ketiak : Normal Tidak Normald. Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata M ata K anan M ata K iri Ketb. Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial

Buta Warna Total Normal Buta Warna Parsial

Buta Warna Totald. Kelopak Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

4

Page 5: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

f. Konjungtiva Normal Hiperemis Sekret Pucat Pterigium

Normal Hiperemis Sekret Pucat Pterigium

d.Kesegarisan / gerak bola mata

Normal Strabismus Normal Strabismus

f. Sklera Normal Ikterik Normal Ikterikh. Lensa mata tidak keruh Keruh Tidak keruh Keruhj. Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

l. Penglihatan 3 dimensi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normaln. Visus mata Kanan 1/~ Kiri 4/60

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri b. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normald. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

- Serumen Tidak ada

Ada serumen Menyumbat

(prop)

Tidak ada Ada serumen Menyumbat (prop)

f.Membrana Timpani Intak Tidak intak lainnya……

Intak Tidak intak lainnya …..

h. Test berbisik Normal Tidak Normal Normal Tidak Normalj.Test Garpu tala k. Rinne

Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal (Tidak dilakukan)

m. Weber (Tidak dilakukan)o. Swabach (Tidak dilakukan)q. Lain – lain ……….

7. Hidunga. Meatus Nasi Normal Tidak Normalb. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........c. Konka Nasal Normal Udem lubang hidung ........h. Nyeri Ketok Sinus

maksilaris Normal Nyeri tekan positif di ……..

e. Penciuman : normosmia

8. Gigi dan Gusi8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 88 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

9. Tenggorokana. Pharynx Normal Hiperemis Granulasib. Tonsil :

Ukuran Kanan : To T1 T2 T3

Kiri : To T1 T2 T3

Normal Hiperemis Normal Hiperemis

c. Palatum Normal Tidak Normald. Lain- lain

10. Leher Keterangana. Gerakan leher Normal Terbatasb. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normalc. Pulsasi Carotis Normal Bruit d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normale. Trachea Normal Deviasif. Lain-lain : …..

11. Dada Keterangana. Bentuk Simetris Asimetris

5

Page 6: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

b. Mammae Normal Tidak Normal Tumor : Ukuran Letak Konsistensi

c. Lain – lain

12. Paru- Paru dan Jantung Keterangana. Palpasi Normal Tidak Normal

Kanan Kiri

b. Perkusi Sonor Redup Hipersonor Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis : Normal Tidak Normal , sebutkan ............. Batas Jantung : Normal Tidak Normal , sebutkan ………

c. Auskultasi : - bunyi napas Vesikular Bronchovesikular Vesikular Bronchovesikular - Bunyi Napas tambahan Ronkhi Wheezing Ronkhi Wheezing

- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal Sebutkan ....

13. Abdomen Keterangana. Inspeksi Normal Tidak Normalb. Perkusi Timpani Redupc. Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normald. Hati Normal Teraba…….jbpx ……jbace. Limpa Normal Teraba shcufner …..

f. GinjalKanan : Normal Tidak Normal

Kiri : Normal Tidak Normal

g. BallotementKanan : Normal Tidak Normal

Kiri : Normal Tidak Normal

h. Nyeri costo vertebraeKanan : Normal Tidak Normal

Kiri : Normal Tidak Normal

14. Genitourinaria Tidak diperiksaa. Kandung Kemih Normal Tidak Normalb. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal ............

c Genitalia Eksternal Normal Tidak Normal

d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal

Kanan Kiri15a.Tulang/Sendi Ekstremitas Atas - Gerakan Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5 - Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

Kanan Kiri15b.Tulang / Sendi Ekstremitas B awah

- Gerakan Normal tidak normal Normal Tidak normal - Kekuatan otot ……/ …./ ...../ ..... ……/ …./ ...../ ..... - Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Kelainan kuku jari

Tidak ada Ada Tidak ada Ada

6

Page 7: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

15c. Otot Motorik 1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

2. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal3. Kekuatan

(Fs motorik) 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :

Tidak ada Tic Ataxia

Lainnya ..

15d. Refleks Kanan K iri

a. Refleks Fisiologis patella, lainnya

Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

b Refleks Patologis: Babinsky lainnya

Negatif Positif Negatif Positif

16. Kulit a. Kulit Normal Tidak Normalb. Selaput Lendir Normal Tidak Normalc. Kuku Normal Tidak Normal d. Lain – lain ………

Status lokalis :

A. Body Discomfort Map:

DEPAN BELAKANG

Keterangan Tanda pada gambar, area yang dirasakan:

7

Pegal, kaku

Page 8: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

8

Baal

Page 9: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

KRITERIA TANGANPERGELANGA

NSIKUT BAHU LEHER

PUNGGUNG

TUNGKAI

SIKAP

KEKUATANMenjepit > 1 kgMenggengam > 5 kg

Beban > 5 kg

Beban > 5 kg Dengan beban

Menangani beban > 10 kg

Pedal kaki yang> 10 kg

LAMA Jepitan/Genggaman > 10 detik Salah satu sikap > 2/menit

> 10 detik > 10 detik > 10 detik > 30%/8 jamFREKWENSI

> 30 manipulasi per menit> 2/menit > 2/menit > 2/menit > 2/menit

TOTALKiri 4

Kanan 4

Kiri 4

Kanan4

Kiri 3

Kanan 3

Kiri 3

Kanan3

Skor = 0 Skor = 3Kiri 2

Kanan 2

9

Page 10: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Check list lembar tambahan yang diperlukan: Lembar anamnesis okupasi/aktivitas Lembar KMS dan Imunisasi Lain-lain, yaitu……………………….

1

Page 11: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Anamnesis :Keluhan pusing berdenyut pada kepala seperti berkunang-kunang yang hilang timbul sejak ± 3 tahun yang laluKadang dada terasa sesak dan terasa lelah sekali saat menaiki anak tanggaPandangan pasien yang kabur dan seperti ada bayangan melayangKeluhan nyeri pada lutut dan pinggangnyaPasien memiliki ibu yang menderita hipertensiPekerjaan pasien sebagai wirausahaKebiasaan angkat berat berupa bahan sembakoPasien belum pernah mengobati penyakitnya

Pemeriksaan Fisik :TD = 170/90 mmHgNadi = 92 x/menitRR = 18 x / menitSuhu = 37,0 ⁰CMata = Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), OD pthisis bulbi, visus : OD = 1/~, OS = 4/60Leher = dbnThorax = dbnAbdomen = dbnExtremitas = dbnLab ;GDS = 132 mg/dLKolesterol = 202 mg/dL

Pemeriksaan Penunjang ;Rö thorax = tidak ada cardiomegaly, fibrosis (+)

Faktor Risiko Internal : Usia pasien 67 tahunTerdapat riwayat hipertensi dalam keluarga yaitu ibu kandungnyaTingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya kurangPola makan tinggi lemak & garamKonsumsi banyak kopi (3-4 gelas perhari)Konsumsi rokok tinggi (± 3 bungkus perhari)Jarang berolahragaPajanan ergonomi saat bekerja berupa posisi yang salah saat mengangkut sembako

Faktor Risiko Eksternal :Stress memikirkan anak bungsunya sejak bermasalah ± 3 tahun lalu (karena pasien tidak mengizinkan anaknya itu bekerja di Batam, kemudian sang anak masih menyimpan kekesalan atas hal tersebutKeadaan ekonomi yang kurang stabil

Masalah Klinis : Hipertensi stage IILow Back Pain

PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

2

Page 12: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

KESIMPULAN BRIEF SURVEYKriteria Tangan Pergelangan Sikut Bahu Leher Punggung Tungkai

Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan KiriSikap 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1Kekuatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1Lama 1 1 1 1 1 1 1 1 1Frek. 1 1 1 1Total 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2

RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT: Pasien mengeluhkan terdapat nyeri pada pinggangnya sejak beberapa tahun terakhir, termasuk terdapat nyeri pada punggungnya walau tidak senyeri pada pinggangnya. Dan pada kedua telapak tangan dan kaki juga terasa baal setiap selesai mengendarai sepeda motor.

PEMERIKSAAN PENUNJANG:Tidak dilakukan

HASIL BODY DISCOMFORT MAP Keluhan pegal dan nyeri terdapat di daerah belakang nomor 1, 2, 6, 11, dan 12. Sedangkan keluhan baal terdapat pada area tubuh depan nomor 5 dan 9.

HASIL BRIEF SURVEY Terdapat hasil skor beresiko tinggi untuk tangan, pergelangan, sikut, bahu, dan punggung. Dan beresiko sedang untuk tungkai.

DI AGNOSIS HOLISTIK Aspek personal : pasien datang karena ingin mengetahui penyebab sakit kepalanya selama

beberapa tahun belakangan ini, pasien ingin sembuh dari keluhan-keluhan yang telah disebutkan dalam RPS, dan pasien ingin tahu apakah penyakit yang dideritanya berbahaya bagi kesehatannya atau tidak..

Aspek klinik :WD = Hipertensi stage II suspeck retinopati hipertensi Low Back Pain et causa pajanan ergonomi

Aspek risiko internal : pola makan kurang baik (mengandung garam, bersantan), mengkonsumsi kopi,

merokok, olahraga tidak teratur, istirahat kurang

Aspek psikososial : hubungan dengan anak bungsu kurang baik, kondisi ekonomi menurun

Derajat fungsional : 3

DIAGNOSIS KERJA OKUPASILow Back Pain

DIAGNOSIS DIFERENSIAL OKUPASIHernia Nucleus Pulposus

DIAGNOSIS OKUPASI (LIHAT HARD COPY UNTUK KETERANGANG LANGKAHNYA

Langkah 1 Diagnosis klinis Low Back Pain

3

ENVIRONMENT

Page 13: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Langkah 2 Dasarnya :Pajanan fisik =Pajanan ergonomi = Pajanan psikososial =

Beban barang-barang sembakoPosisi salah, tidak ergonomisLelah

Langkah 3 Dasar teori : Tumpuan berat beban yang diangkat berkumpul pada punggung bawah, terjadi proses metabolisme anaerob untuk mengkompensasi tumpuan beban tersebut, sehingga terjadi penumpukan asam laktat berlebihan di daerah tersebut dengan frekuensi yang cukup tinggi sehingga terasa nyeri.

Langkah 4 Dasarnya :Masa kerja = Jumlah jam terpajan =Permintaan bantuan =

± 20 tahun± 2 jam/hariTidak ada, anaknya pun tidak membantu sama sekali

Langkah 5 Dasarnya :Langkah 6 Dasarnya :Langkah 7 Dasarnya :

PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA TATALAKSANA

No.Jenis

PermasalahanRencana Tindakan (Materi & Metode)

WaktuHasil yang diharapkan

1. Nyeri punggung bawah

- Non farmakologi : edukasi posisi pekerjaan yang baik dan ergonomis

- Farmako : Neurobion 1 x 1 tab

Kinjungan II

Nyeri bernangsu berkurang dan mulai menghilang

2. Parastesia / baal - Edukasi menggunakan sarung tangan saat mengendarai sepeda motor agar meredam getaran

Kunjungan II

Sensibilitas telapak tangan kembali normal

RENCANA PENATALAKSANAAN PASIENNo.

Kegiatan Rencana intervensi Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

1. Aspek personal

Memberi edukasi pada pasien mengenai penyakitnya, faktor resiko, kemungkinan sembuh, dan komplikasi yang mungkin timbul

Pasien Saat kontrol

Menenangkan pasien tentang kekhawatiran terhadap penyakitnya

2. Aspek klinik: - Mengedukasi pasien agar :- Minum obat teratur- Modifikasi gaya hidup (diet

rendah garam ± 1 gr/hari)- Kontrol rutin seminggu

kemudian- Menghindari posisi

weightbearing- Memberi farmakoterapi

berupa :

Pasien Kunjungan 1

Mengurangi tekanan darah pasien serta meminimalkan keluhan yang dirasakan pasien

4

Page 14: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

- Captopril 2 x tab 12,5 mg AC

- Neurobion 1x1 tab PC3. Aspek risiko

internal:- Menjelaskan pola makan

yang baik kepada pasien- Menjelaskan bahaya

rokok dan kopi bagi penyakitnya

Pasien Kunjungan II

Pasien mengurangi konsumsi zat makanan berkadar garam tinggi dan kolesterol tinggi, serta menghilangkan kebiasaan merokok dan minum kopi

4. Aspek psikososial:

Mengedukasi pasien agar lebih terbuka terhadap masalah yang dihadapinya terhadap keluarganya dan menguapayakan perdamaian kepada anak bungsunya

Pasien, anak bungsunya

Kunjungan III

Agar hubungan pasien dan anaknya terbina lebih baik dan menurunkan faktor resiko stress pikiran dari si pasien itu sendiri

TINDAK LANJUT & HASIL INTERVENSI

Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK & RENCANA SELANJUTNYA

Kedatangan I

(19/7/11)

Di rumah pasien

INTERVENSI :- Penilaian terhadap lingkungan tempat tinggal pasien, sanitasi di dalam rumah,

ventilasi dan pola hidup keseharian keluarga Tn. Emet- Mengevaluasi compliance konsumsi obat dari pasien, serta anjuran anjuran

untuk memodifikasi gaya hidup pasien di rumah dan lingkungan kerja

DIAGNOSTIK HOLISTIK :- Pasien menderita hipertensi stage 1 yang belum terkontrol akibat belum

didukung dari segi modifikasi gaya hidup- Pasien juga menderita low back pain yaitu nyeri pinggang akibat posisi yang

tidak ergonomis saat melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai pengusaha toko kelontong

RENCANA SELANJUTNYA :- Pasien diajarkan untuk melakukan beberapa pola diet untuk penyakit

hipertensinya, serta diminta untuk mengurangi kebiasaan yang dapat memicu peningkatan tekanan darah.

- Pasien diberi pendidikan tentang posisi ergonomis dalam melakukan pekerjaan sehari-hari agar tidak menambah parah low back pain yang dikeluhkannya

5

Page 15: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Tindak Lanjut I

(28/7/11)

Di rumah pasien

INTERVENSI :- Penilaian terhadap perubahan pola makan dari pasien, serta evaluasi tentang

kepatuhan minum obat pasien- Mengevaluasi cara pasien melakukan pekerjaan yang sesuai dengan posisi yang

ergonomis

DIAGNOSTIK HOLISTIK :- Pasien menderita hipertensi stage II yang belum terkontrol akibat terdapat

masalah psikologis (TD = 160/90 mmHg)- Suspek retinopati hipertensi karena keluhan bayangan melayang sejak

menderita hipertensi- Low back pain akibat terpapar pajanan yang tidak ergonomis

RENCANA SELANJUTNYA :- Pasien dianjurkan untuk lebih terbuka terhadap masalah yang dihadapi dengan

anaknya, meminta sang anak untuk dapat menjalin komunikasi yang baik dengan beliau.

- Peningkatan dosis captopril dari 12,5 mg menjadi 25 mg.- Penghentian peresepan terapi Neurobion karena keluhan nyeri pada

pinggangnya telah berkurang- Mengedukasi posisi ergonomis pada pasien saat mengangkat benda yang berat.

Tindak Lanjut II (29/7/11)

INTERVENSI :- Penilaian terhadap kepatuhan minum obat pasien baik, serta modifikasi gaya

hidup pasien juga sudah mulai dilakukan, seperti mengurangi konsumsi zat makanan berkadar garam tinggi, atau bersantan, olahraga teratur, istirahat cukup, kurangi beban pikiran, kurangi konsumsi rokok, dan minum kopi.

- Pasien belum juga mau memulai untuk menjalin komunikasi dengan anak bungsunya

DIAGNOSTIK HOLISTIK :- Pasien menderita hipertensi stage 1 yang belum terkontrol akibat terdapat

masalah psikologis (TD = 140/80 mmHg)

RENCANA SELANJUTNYA :- Pasien diminta untuk mengurangi stress akibat memikirkan anak bungsunya

yang belum juga mau bekerja dan masih menganggur dirumah.- Istri pasien diminta untuk membantu menjadi mediator Tn. Emet dalam

membuka komunikasi terhadap anak bungsunya- Pasien di edukasi untuk kontrol mengenai mata kanannya walaupun tidak ada

keluhan

KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA(keadaan kesehatan pasien pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor pendukung dan penghambat kesembuhan pasien, indikator keberhasilan, serta rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya)

6

Page 16: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Diagnosis Holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama

Aspek personalKeluhan utama : Pusing kepala yang hilang dan timbul sejak 2 tahun yang lalu, pusing dirasakan di kepala bagian depan, rasanya seperti berkunang-kunang dan akan menghilang setelah duduk selama ± 3 menit.Kekhawatiran : Pasien khawatir apakah sakit kepalanya disebabkan oleh sesuatu yang berbahaya dikepalanya atau tidak, karena mengganggu dalam pekerjaan sehari-hari.Harapan : pasien ingin segera sembuh dari sakit kepalanya dan beraktivitas dengan sehat seperti sedia kala.Persepsi : pasien mengira ada suatu penyakit dikepalanya yang menyebabkan pusing selama ini.

Aspek klinikWD = Hipertensi stage I suspek retinopati hipertensiLow Back Pain et causa pajanan ergonomis akibat kerja

Aspek risiko internal- Usia pasien 67 tahun- Terdapat riwayat hipertensi dalam keluarga yaitu ibu kandungnya- Tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya kurang- Pola makan tinggi lemak & garam- Konsumsi banyak kopi (3-4 gelas perhari)- Konsumsi rokok tinggi (± 3 bungkus perhari)- Jarang berolahraga- Pajanan ergonomi saat bekerja berupa posisi yang salah saat mengangkut sembako

Aspek psikososialHubungan dengan anak bungsu kurang baik, kondisi ekonomi menurun

Derajat fungsional3

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien :

- Compliance minum obat yang baik dari pasien- Modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat- Melaksanakan diet rendah garam- Olahraga teratur- Melaksanakan pekerjaan secara ergonomis- Kembali harmonisnya hubungan interpersonal pasien dengan anak bungsunya- Stabilisasi kondisi ekonomi-

7

Page 17: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien :

- Setelah mengetahui tekanan darahnya mulai turun, pasien mulai kadang lupa meminum obat- Kebiasaan merokok dan minum kopi belum dapat dihilangkan sama sekali- Olahraga yang masih belum teratur dalam frekuensi maupun durasinya- Keluarga pasien tipe keluarga konsumtif dalam hal makanan, karena cenderung jajan untuk lauk

pauk- Istri pasien tenggelam dalam kesibukannya mengelola toko, sehingga perhatiannya berkurang

terhadap anak bungsunya- Anak bungsunya tipe pribadi yang introvert yang tidak mau membuka diri dan sulit untuk

membina hubungan harmonis terhadap ayahnya dan cenderung penuh gengsi dan egois.-Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya

- Melanjutkan terapi medikamentosa, apabila setelah 3 kali control tidak juga apda penurunan bermakna atas tensi darahnya, maka diperlukan obat antihipertensi kombinasi

- Memberi edukasi tentang alternative pilihan diet makanan yang baik untuk penderita hipertensi

- Melihat adanya faktor resiko hipertensi yang lainnya, seperti memeriksa kadar gula darah, kadar kolesterol, EKG, dan Rö thorax untuk mengetahui ukuran CTR.

- Memotivasi istri pasien dalam hal mengusahakan perdamaian antara pasien dengan anak bungsunya.

KATEGORI KESEHATANa. Kesehatan baikb. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkanc. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentud. Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan

8

Page 18: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

PROGNOSISKlinis : Quo ad vitam = ad bonam

Quo ad functionam = ad bonamQuo ad sanationam = dubia ad bonam

Okupasi: Quo ad vitam = ad bonamQuo ad functionam = dubiaQuo ad sanationam = dubia

Persetujuan Pembimbing Studi Kasus Okupasi

Tanda Tangan :

Nama Jelas : dr. Dewi FriskaTanggal :

9

Page 19: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaBerkas Keluarga BinaanNama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga Kayu PutihNo Berkas : E - 338No Rekam Medis : E – 101 - 2008Nama Pembina : Vina / Didiet

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:Kesadaran pasien akan pola hidup sehat dalam menghadapi hipertensi masih rendah, sehingga perlu peran keluarga didalamnya

Pelakurawat/contact person/significant other dari pasien adalah: Ny. Janatun

hub.dgn pasien: istrinya

Data Demografi Keluarga Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga

No Nama Kedudukan dalam keluarga

Gender Umur Pendidikan

Pekerjaan Berpartisipasi dalam pembinaan

Ket tambahan

1 Tn. Emet KK L 67 th SD Wiraswasta KK Pasien2 Ny. Janatun Istri P 57 th SD Wiraswasta Istri KK Sehat3. An. Hanifah Anak P 32 th SMA IRT Anak KK Sehat4. An. Solihin Anak L 27 th STM Belum kerja Anak KK Sehat

Diagram 1. Genogram

Keterangan:= Pasien = DM

= Asma = Hipertensi

10

Tn. D ± 70 th Ny. Kusti ± 70 th Tn. Tajuri ± 50 th Ny. Walmah ± 70 th

Tn. Emet ± 67 Ny. Janatun ± 57 th

Ny. Hanifa ± 33 th

An. ± 3 th

An. Misteri ± 1,5 th Stillbirth

Sdr. Solihin ± 27 th

Page 20: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Data Dinamika KeluargaBentuk keluarga : Nuclear familyTahapan siklus hidup keluarga : Anak meninggalkan keluarga

Diagram 2. Family map :

Keterangan :

= Laki – Laki

= Perempuan

= Hubungan tidak harmonis

= Hubungan harmonis

Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga

Fungsi Keluarga

PenilaianKesimpulan pembina untuk fungsi keluarga

yang bersangkutanBiologis Dalam keluarga ini, kepala keluarga menderita hipertensi

stage II.Pasien baru mau datang berobat setelah gejala yang dikeluhkan telah lama dirasakan.Pola makan sehari-hari lebih banyak jajan daripada memasak sendiri dengan alasan biaya memasak lebih mahal.Keluarga belum berhasil mengingatkan pasien tentang pola hidup sehat.

Terdapat disfungsi biologis dalam kehidupan keluarga

Psikologis Hubungan antar anggota keluarga secara umum baik.Hanya saja hubungan antar ayah dan anak bungsu kurang harmonis selama 3 tahun belakangan.Karena dahulu si anak tidak diberi kesempatan untuk bekerja keluar kota oleh pasien, kemudian si anak merasa tersinggung dan merajuk hingga sekarang.

Fungsi psikologis keluarga tidak berjalan dengan baik.

Sosial Pendidikan formal anak-anak dalam keluarga mencapai tingkat menengah atas.Namun tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena alasan ekonomi dan ketidak mauan si anak.

Fungsi sosial keluarga cukup.

11

Tn. Emet ± 67 th Ny. Janatun ± 57 th

Ny. Hanifa ± 33 th An. Solihin ± 27 th

Page 21: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Ekonomi & Pemenuhan kebutuhan

Pendapatan pasien berasal dari usaha toko kelontong yang dirintisnya sejak ± 20 tahun yang lalu.Pendapatan saat ini dirasa cukup.Rumah di Jakarta ini dinilai kurang layak untuk ditempati karena terlalu kecil untuk ukuran jumlah keluarga 3 orang dan buat bertingkat, ventilasi kurang, dan terlalu padat.Gaya hidup keluarga sederhana, prioritas pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari dan mencicil kredit kendaraan bermotor.

Pemenuhan kebutuhan dasar keluarga sudah terpenuhi.

Data Risiko Internal Keluarga

Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga

PerilakuSikap & perilaku keluarga yang

menggambarkan perilaku tsbKesimpulan pembina untuk

perilaku ybsKebersihan pribadi & lingkungan

- Setiap anggota keluarga berpakaian rapi & jelas, mandi 2 x / hari.

- Keadaan dalam rumah relatif bersih, namun tata letak ruang kurang efektif.

- Tidak ada sampah yang berserakan.

- Setiap pelanggan toko bisa masuk ke dalam rumah memakai sandal.

Keluarga cukup menerapkan perilaku hidup bersih untuk diri sendiri maupun lingkungannya.

Pencegahan spesifik - Keluarga jarang berolahraga.

- Asupan garam belum dikurangi karena terbiasa dengan jajan.

Perilaku pencegahan spesifik kurang

Gizi keluarga - Keluarga tidak terbiasa memasak makanan sendiri.

- Menu sehari-hari tergantung dari jajanan yang dibeli.

Perilaku gizi belum cukup baik dan kurang cocok dnegan pola diet penyakit pasien.

Asah asih asuh - Semua anak bersekolah maupun hanya sampai jenjang sekolah menengah atas.

Perilaku asih asuh cukup

Kesehatan reproduksi - Usia perkawinan pasien relative muda yaitu 20 tahun.

- Pasien tidak mengikuti program KB.

Perilaku kesehatan reproduksi < baik

12

Page 22: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Latihan jasmani / aktivitas fisik

- Keluarga tidak punya jadwal rutin untuk olahraga.

- Pasien rutin berbelanja ke pasar dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Aktivitas fisik kurang

Penggunaan pelayanan kesehatan

- Pasien rutin kontrol ke KDK Kiara, seminggu 1 x

- Sedangkan istrinya rutin berobat ke pengobatan alternatif korea dengan batu Giok, seminggu 1x

Usaha pengobatan bersifat kuratif namun berkesinambungan.

Kebiasaan / perilaku lainnya yang buruk untuk kesehatan

- Pasien merokok ± 3 – 4 bungkus sehari.

- Minum kopi ± 3 – 4 gelas sehari.

- Sering begadang hingga larut. malam untuk menjaga tokonya.

Terdapat perilaku yang buruk untuk kesehatan.

Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga

Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan

Faktor KeteranganKesimpulan pembina untuk faktor pelayanan kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan yang digunakan oleh pasien dan keluarga

KDK Kiara Pelayanan kesehatan mudah didapat.

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan tersebut

Naik motor

Tarif pelayanan kesehatan tersebut dirasakan

Terjangkau

Kualitas pelayanan kesehatan tersebut dirasakan

Baik

Tabel 5. Tempat tinggal

Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak/ hibah/ milik sendiriDaerah perumahan : kumuh / padat bersih / berjauhan/ mewah

Karakteristik RumahKesimpulan pembina untuk tempat tinggal

Luas rumah : 33 x 7,5 m2 Secara umum keadaan rumah pasien cukup, jika dilihat dari segi ukuran maka masih terlalu kecil apalagi jika

Jumlah orang dalam satu rumah : 3 org

Luas Halaman rumah : 1 m2

13

Page 23: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Display TokoPintu masuk

Denah Lt.1Halaman

disesuaikan dengan jumlah penghuninya 3 orang.Walaupun rumah dibangun bertingkat 3, namun ventilasi masih kurang, sehingga cenderung lembab.Tidak ada kamar, hanya ada ruang TV yang digunakan untuk tidur saat malam hari.

Bertingkat 3 / tidak bertingkat

Lantai rumah dari : tanah / semen / keramik / lain-lain*

Dinding rumah dari : papan / tembok / kombinasi*

Penerangan di dalam rumahJendela : Ada / tidak Listrik : A da / tidakBila tidak, malam hari menggunakan…………lampu

VentilasiKelembapan rumah : lembap/tidak*Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada/tidak*Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan*

Kebersihan di dalam rumah : Cukup

Tata letak barang dalam rumah : Terkesan kurang rapi karena terlalu rapat

Sumber air Air minum dan masak dari : Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli dari tukang airAir cuci Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli dari tukang airJarak sumber air dari septic tank : 10 m

Kamar Mandi Keluarga : Ada / Tidak AdaDalam Rumah / Luar RumahJumlah : 1 Buah, ukuran 2 x 2 m2

Jamban : Ada / Tidak Ada Dengan pegangan / Tanpa peganganBentuk jamban : Jongkok / Duduk

Limbah & sampahLimbah dialirkan ke : tidak ada / got / kaliTempat sampah di luar rumah : ada / tidakKesan kebersihan lingkungan permukiman : baik / cukup / kurang*

Diagram 3. Denah rumah(termasuk ukuran, gambaran ventilasi, tataruang dan arah mata angin)

Diagram 4. Peta rumah dicapai dari klinik (agar pembina selanjutnya mudah menemukannya kembali)

14

Page 24: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

TV

Lantai 2

Tangga

Lantai 3

Jemuran

LEMARI

Tangga

Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga(Berdasarkan konsep Mandala of Health)

15

PERILAKU : Diet tinggi lemak &

garam Kebiasaan merokok Kebiasaan minum kopi Kebisaaan begadang Malas olahraga Kebiasaan jajan

YANKES :Belum ada edukasi tentang bahaya serta komplikasi yang dapat timbul akibat hipertensi

LINGKUNGAN :RUMAH :Kondisi rumah yang bertingkat, membuat pasien sering naik turun tangga yang dapat menyebabkannya kelelahan, ventilasi yang kurang memadai, dan ukuran rumah yang terlalu kecil.KELUARGA :

KDK Kiara

Tn. Emet

Page 25: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Mandala of Health

16

LINGKUNGAN :RUMAH :Kondisi rumah yang bertingkat, membuat pasien sering naik turun tangga yang dapat menyebabkannya kelelahan, ventilasi yang kurang memadai, dan ukuran rumah yang terlalu kecil.KELUARGA :

GENETIK :Ibu pasien memiliki riwayat hipertensi.

Pasien, U, 67 tahunMenderita hipertensi stage I belum terkontrol serta low back pain

FAKTOR PENDUKUNG :Keluarga pasien cukup kooperatif dalam memotivasi pasien untuk proses kesembuhannya, dengan sering mengingatkan untuk kontrol.

INTERVENSI KELUARGA :

Memantau kepatuhan pasien minum obat.

Memberi pengertian tentang pentingnya berolahraga.

Memodifikasi gaya hidup & pola makan.

Mengenalkan posisi ergonomic dalam bekerja.

TATALAKSANA KOMPREHENSIF :Hipertensi

Non Farmako :diet rendah garam & lemak

Farmako : Captopril tab 2 x 12,5 mg/H

Edukasi : minum obat teratur, modifikasi gaya hidup, olahraga, hindari kopi & rokok.

Low Back Pain Non farmako : kurangi

aktivitas mengangkat beban berat

Farmako : Neurobion 1 x 1 tab/H

Edukasi : gunakan posisi ergonmi dalam bekerja, jangan segan meminta bantuan dalam bekerja.

FOLLOW UP : Pasien minum obat

teratur. Diet rendah lemak &

garam terlaksana Konsumsi kopi &

rokok mulai berkurang

Olahraga mulai dibiasakan

Waktu istirahat mulai ditambah

Usaha perbaikan hubungan dengan si bungsu dimulai.

INTEGRASI : Istri dirumah mengingatkan pasien untuk minum obat secara teratur

Page 26: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

PASIEN

Hipertensi Grade II Tekanan Darah tidak Terkontrol Pada Pria dengan stressor berupa selisih paham dg anaknyaPelaku rawat

Istri pasien

LINGKUNGAN FISIKLingkungan tempat tinggal pasien padat, sempit, pencahayaan dan sirkulasi udara kurang, kebersihan dan kerapian rumah kurang

LINGK. PSIKO-SOS-EKO- Hubungan dengan anak bungsunya kurang harmonis

- kebutuhan ekonomi mendasar sehari-hari dapat terpenuhi- hubungan pasien dengan warga sekitar cukup baik

PERILAKU KESEHATANPerilaku berobat bersifat kuratif

Tidak ada kebiasaan berolah raga Kebiasaan makan tidak sehat (tinggi lemak, tinggi garam, asam, pedas,)

FAKTOR BIOLOGIUsia: 67 tahun

Terdapat riwayat hipertensi pada ibu pasien dan pasien

GAYA HIDUP :- konsumsi makanan yg tinggi lemak &

protein- merokok

- jarang olahraga-minum kopi

COMMUNITY

HUMAN-MADE ENV.

BIOSPHERE

PELAYANAN KESEHATANFaktor pelayanaan kesehatan cukup terjangkau

CULTURAL

Komunitas urban

Diagnosis Kesehatan Keluarga

Masalah internal keluarga: masalah biologis (+) pasien tidak pernah mengobati dirinya ke dokter sejak awal muncul gejala masalah psikologis (+) pasien bermasalah dengan anak bungsunya sejak ± 3 tahun lalu hingga

kini masalah social (-) pasien cukup terpandang dalam lingkungan rumahnya masalah ekonomi (-) pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari terjangkau masalah perilaku kesehatan (+) perilaku pencegahan spesifik, aktivitas fisik kurang, perilaku

berobat hanya untuk kuratif, pengetahuan mengenai penyakit rendah Masalah eksternal keluarga :

masalah pelayanan kesehatan (-) tersedia banyak proviser kesehatan di sekitar rumahnya masalah tempat tinggal (+) kondisi tempat tinggal pasien yang kurang baik, lingkungan rumah (+) karena ventilasi kurang, l ingkungan kerja (+) karena pasien sering mengabaikan posisi ergonomic

Skor kemampuan keluarga dalam penyelesaian masalah dan Rencana Penatalaksanaan

No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkanCoping

score awal

17

Page 27: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

1. Masalah biologis: Pasien Kunjungan I Pasien mengerti akan penyakit yang dideritanya, faktor resiko, pencegahan, pengobatan, dan komplikasinya

4

2. Fungsi psikologis keluarga Pasien & keluarganya

Kunjungan II Pasien mau memperbaiki hubungan interpersonal dengan si bungsu

1

3. Aktivitas fisik(olahraga) Pasien Kunjungan I Pasien tahu akan pentingnya berolahraga bagi penyembuhan penyakitnya itu sendiri

3

4. Perilaku kesehatan keluarga. Pasien & keluraganya

Kunjungan I Pasien dan keluarganya mau memahami pentingnya menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit dikemudian hari, seperti merokok atau minum kopi serta diet tinggi garam dan lemak.

3

Keterangan Coping score:1 = Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi2 = Mau melakukan tapi tidak mampu, tak ada sumber (hanya keinginan) penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider3 = Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan sehingga penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider4 = Mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider5 = Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga

18

Page 28: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Tindak lanjut dan hasil intervensiTanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, KEMAJUAN MASALAH KESEHATAN

KELUARGA, KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN & RENCANA SELANJUTNYA

Kedatangan pertama

Dirumah Pasien(19/7/11)

INTERVENSI :Edukasi minum obat teratur dan modifikasi gaya hidup serta pengetahuan tentang posisi ergonomi

KEMAJUAN MASALAH :Belum tampak perubahan yang signifikan pada kunjungan pertama.TD masih diatas 160/80 mmHg.Pasien masih bersitegang dengan anak bungsunya.

KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN :Pasien minum obat teratur, memperbaiki diet, menghindari rokok & kopi, istirahat cukup menghindari stress

RENCANA SELANJUTNYA :Mencari tahu apakah ada penyebab psikologis lainnya

TINDAK LANJUT I

Dirumah Pasien(28/7/11)

INTERVENSI :Mengedukasi pasien dan keluarga agar lebih rutin berolahraga dan membuat jadwal olahraga rutin sehari-hari.Mengedukasi untuk minum obat secara teratur dan rutin kontrol tekanan darah.Mengedukasi agar sang istri memotivasi untuk menjadi mediator antara pasien dengan anaknya.

KEMAJUAN MASALAH :Pasien mulai berkurang dalam mengeluhkan nyeri pinggangnya.TD = 140/80 mmHg.Pasien masih enggan berbicara seputar perkembangan hubungan interpersonal dengan anaknya.

KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN :Pasien mulai mengubah pola dietnya, mengurangi rokok & kopi walaupun belum berhenti total.

RENCANA SELANJUTNYA :Membantu memperbaiki konflik internal antara pasien dengan anak bungsunya.

19

Page 29: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

TINDAK LANJUT II

Dirumah Pasien(29/7/11)

INTERVENSI :Megedukasi pasien beserta istri untuk belajar membuka pintu perdamaian dengan si bungsu.Mengedukasi agar pasien tetap meminum obat secara teratur dan rutin mengontrol tekanan darahnya meskipun tampak terjadi penurunan.Pasien tetap dimotivasi untuk memperbaiki hubungan dengan anaknya.

KEMAJUAN MASALAH :Tekanan darah pasien mulai menurun walaupun masih belum terkontrol.TD = 130/90 mmHg.Hubungan dengan anak bungsunya masih juga belum membaik.

KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN :Pasien mulai mengubah pola dietnya, mengurangi rokok & kopi walaupun belum berhenti total.

RENCANA SELANJUTNYA :Mengevaluasi intervensi keseluruhan selama home visite

Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat ini(keadaan kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator keberhasilan, serta rencana pembinaan keluarga selanjutnya)

Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan coping score akhir Masalah biologis awal 4 akhir 5 pasien mulai mengerti akan pentingnya menjaga

kesehatan dan mau untuk memeriksakan dirinya jika ada keluhan yang dirasakan setiap kali kontrol. Fungsi psikologis awal 1 akhir 1 pasien memang mengatakan akan memperbaiki

hubungan dengan anaknya, namun pada kenyataannya, hal tersebut sulit untuk dilakukan. Aktivitas fisik (olahraga) awal 3 akhir 4 pasien mau melakukan aktivitas olahraga namun

tak sepenuhnya sesuai dengan yang dianjurkan oleh provider. Perilaku kesehatan keluarga awal 3 akhir 5 pasien awalnya tidak mau memeriksakan

dirinya ke balai pengobatan meskipun ada gejala yang dikeluhkan, namun sekarang pasien rutin untuk mengontrol kesehatannya.

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluargaDukungan dari keluarga cukup baik dalammembantu kesembuhan pasien.Pasien dan keluarga terbuka terhadap pembinaan. Keinginan pasien untuk sembuh besar.

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluargaKonsumsi kopi dan rokok yang belum dapat ditinggalkan secara total.Si bungsu yang masih belum mau membuka diri dalam membina hubungan harmonis terhadap ayahnya.Konsumsi makanan sehari-hari yang masih senang jajan

Rencana pembinaan keluarga selanjutnyaEdukasi & motivasi untuk kontrol berobat bila obat habis.Edukasi & motivasi pasien beserta keluarganya untuk berolahraga.

20

Page 30: Berkas Pasien & Okupasi (Tn Emet)

Persetujuan Pembimbing Studi Kasus

Tanda Tangan :

Nama Jelas :dr. Dewi Friska

Tanggal :

21