BERKACA DIATAS KERTAS

3
BERKACA DIATAS KERTAS Senandung nyanyian sang rembulan tiada mampu melelapkan rasa rindu yang bergejolak, padamu cinta aku menahan setiap kerinduan yang semakin merasuk meracuni setiap desiran darah kemudian merasuk kedalam otak. Perjalanan hidup ini semakin memaksaku untuk kembali kepada fakta keberadaan ku yang sesungguhnya, aku hanya orang miskin yang tidak akan mampu untuk merengkuh relung-relung cintanya, hanya satu yang aku harapkan darinya tuhan ya ng maha kuasa, perkenankan supaya ka mi bersatu d i surga, meski cinta ka mi tak akan pernah bersatu selamanya di dunia. Keringat mulai membasahi kening ku, dari butir kebutir mulai aku rasakan penatnya, perlahan cucuran keringat itu bercampur dengan air mata ku yang tidak kuasa aku membendungnya, status sosial inikah yang memisahkan derajatku dengan nya, menjadi seorang sopir bukanlah suatu hal yang aku ingini, karena aku yakin setiap orang pastinya mempunyai suatu keinginan untuk hidup lebih baik, begitupun pula aku. Dan yang lebih menyakitkan lagi kenapa rasa cinta ini timbul kepada dia seorang putri majikanku sendiri, oh tuhan kenapa hal ini meski terjadi, sekian lamanya kita berpisah, sekian lamanya setelah kelulusan itu kami tidak di pertemukan, tapi mengapa setelah kami bertemu begitu banyak perubahan padanya aku seorang pecundang yang hanya bermodalkan ijazah SMA sementara dia Putri bangsawan dengan pendidikan lebih layak dariku. ³mas sanggup menjadi suamiku dengan profesi mas yang seperti ini, dengan cara apa mas meyaki nkan mamah dan papah, ba hwa mas membawaku, memba hagia kanku sebagai istri mas, apakah mas bisa yakin untuk bisa hidup bersamaku kelak,?´ deretetan pertanyaan yang tidak mampu, u ntuk aku bi sa menjawabnya, aku hanya terdiam melakoni semua jalan hidup ini. aku berfikir untuk menyudahi saja hubungan diantara kami, aku harus menemukan alasan yang tepat supaya aku bisa menghindar darinya, melupakan semua kenangan indah yang aku rajut bersamanya. Aku harus bisa menikmati atas apa yang telah di berikan tuhan selama ini, dengan pekerjaan baruku ini paling tidak nya bisa mencukupi semua keluarga ku setiap bulannya, ibuku adik-adik ku yang aku tinggalkan di kampung. Ibu meskipun cuman beberapa bulan namun aku rindu padamu pada senyuman adik kecilku, kemudian kemanjaan eva adik keduaku yang merengek minta jajan ketika itu, aku rindu pada kalian. Aku tersenyum- senyum sendiri seperti orang gila sambil menatapi fhoto-fhoto mereka yang selalu tersimpan rapi di balik tas bututku. Dalam kasusku ini aku harus lebih mengedepankan kehidupan mereka, karena bagaimanapun tidak hanya aku yang mereka punya, hanya aku tumpuan

Transcript of BERKACA DIATAS KERTAS

Page 1: BERKACA DIATAS KERTAS

8/7/2019 BERKACA DIATAS KERTAS

http://slidepdf.com/reader/full/berkaca-diatas-kertas 1/3

BERKACA DIATAS KERTAS

Senandung nyanyian sang rembulan tiada mampu melelapkan rasa rindu yang

bergejolak, padamu cinta aku menahan setiap kerinduan yang semakin merasuk meracuni

setiap desiran darah kemudian merasuk kedalam otak. Perjalanan hidup ini semakin

memaksaku untuk kembali kepada fakta keberadaan ku yang sesungguhnya, aku hanya orang

miskin yang tidak akan mampu untuk merengkuh relung-relung cintanya, hanya satu yang

aku harapkan darinya tuhan yang maha kuasa, perkenankan supaya kami bersatu di surga,

meski cinta kami tak akan pernah bersatu selamanya di dunia.

Keringat mulai membasahi kening ku, dari butir kebutir mulai aku rasakan penatnya,

perlahan cucuran keringat itu bercampur dengan air mata ku yang tidak kuasa aku

membendungnya, status sosial inikah yang memisahkan derajatku dengan nya, menjadi

seorang sopir bukanlah suatu hal yang aku ingini, karena aku yakin setiap orang pastinya

mempunyai suatu keinginan untuk hidup lebih baik, begitupun pula aku. Dan yang lebih

menyakitkan lagi kenapa rasa cinta ini timbul kepada dia seorang putri majikanku sendiri, oh

tuhan kenapa hal ini meski terjadi, sekian lamanya kita berpisah, sekian lamanya setelah

kelulusan itu kami tidak di pertemukan, tapi mengapa setelah kami bertemu begitu banyak 

perubahan padanya aku seorang pecundang yang hanya bermodalkan ijazah SMA sementara

dia Putri bangsawan dengan pendidikan lebih layak dariku.

³mas sanggup menjadi suamiku dengan profesi mas yang seperti ini, dengan cara apa

mas meyakinkan mamah dan papah, bahwa mas membawaku, membahagiakanku sebagai

istri mas, apakah mas bisa yakin untuk bisa hidup bersamaku kelak,?´ deretetan pertanyaan

yang tidak mampu, untuk aku bisa menjawabnya, aku hanya terdiam melakoni semua jalan

hidup ini. aku berfikir untuk menyudahi saja hubungan diantara kami, aku harus menemukan

alasan yang tepat supaya aku bisa menghindar darinya, melupakan semua kenangan indah

yang aku rajut bersamanya.

Aku harus bisa menikmati atas apa yang telah di berikan tuhan selama ini, dengan

pekerjaan baruku ini paling tidak nya bisa mencukupi semua keluarga ku setiap bulannya,

ibuku adik-adik ku yang aku tinggalkan di kampung. Ibu meskipun cuman beberapa bulannamun aku rindu padamu pada senyuman adik kecilku, kemudian kemanjaan eva adik 

keduaku yang merengek minta jajan ketika itu, aku rindu pada kalian. Aku tersenyum-

senyum sendiri seperti orang gila sambil menatapi fhoto-fhoto mereka yang selalu tersimpan

rapi di balik tas bututku. Dalam kasusku ini aku harus lebih mengedepankan kehidupan

mereka, karena bagaimanapun tidak hanya aku yang mereka punya, hanya aku tumpuan

Page 2: BERKACA DIATAS KERTAS

8/7/2019 BERKACA DIATAS KERTAS

http://slidepdf.com/reader/full/berkaca-diatas-kertas 2/3

hidup mereka, hanya aku senyum mereka sementara ayah sudah tidak bisa berdaya terbaring

lemah dengan penyakit yang terus-terusan menggerogoti tubuhnya, jika aku teringat

penderitaan ayah kembali rasa senangku,rasa kerinduanku bercampur menjadi sebuah

kegetiran, kegetiran akan mengingat masa-masa menyakitkan dulu, sangat jelas dalam

anganku ketika ayah masih dalam keadaan sehat, ketika itu dia kerjaannya hanya memeras

ibu, acapkali sering memukulinya jikala setiap keinginannya tidak terpenuhi, kehidupan ayah

yang selalu dekat dengan minum-minuman keras itu hingga membuatnya lumpuh dan

menjadi beban buat kami, bahkan aku rasakan beban itu tepat nya aku tanggung, kadang aku

merasa benci dengan ayah atas perlakuannya selama ini namun ketika aku mengingatnya

yang kini terkulai lesu tak terasa kedua butiran bening mengalir perlahan menetes tak terasa

dengan sendirinya, ³ ibu kenapa engkau begitu tabahnya menerima kenyataan hidup ini, dulu

suamimu itu acapkali berbuat keras padamu, namun kenapa setelah kini ketidak berdayaan

mulai tampak di sisa-sisa umurnya tidak tampak rasa dendam sedikitpun yang engkau

perlihatkan, dengan sisa-sisa tenagamu engkau masih sudi merawatnya, mengasihaninya

meskipun tidak bisa aku bayangkan perlakuannya padamu oh, ibu begitu tulusnya cintamu

pada suamimu. Ayah alangkah bahagianya dirimu mendapatkan wanita yang begitu tulus

mencintaimu.

³mas kenapa melamun?´ aku tersentak dan segera merapikan semua fhoto-fhoto itu

aku rapikan dan aku masukkan ketempatnya semula

³kok mas menangis kenapa?´ aku mencoba tersenyum menghadapi orang yang ada di

depanku, orang yang dulu pernah singgah di hatiku, seseorang yang dulu menjadi bagian dari

hidupku, namun seseorang itu pula sekarang adalah majikanku

³gak apa-apa non´ jawabku sebisanya

³maaf non, bukannya apa-apa aku mohon non tinggalkan kamar ini tidak enak kalau sampai

juragan tahu´ kembali aku menjelaskan sambil tertunduk lesu

³kenapa mas aneh akhir-akhir ini, tidak ingatkah dulu mas, aku ini siapa di hati mas, ataukah

memang sengaja mas sudah tidak lagi suka ma aku, apakah aku sudah jelek buat mas,

kemana rasa cinta mas, yang mas perlihatkan dulu padaku, mulai kita sama-sama merasakan

indahnya masa-masa cinta monyet kita dulu, ingat mas sekarang kita sudah sama-sama

dewasa, mas harus berani, mas haru bisa mengambil sikap, katakan masih adakah cintamu itu

untuk aku seperti yang dulu-dulu, yang pernah mas perlihatkan padaku, jawab mas´

Aku terdiam hanya membisu, sesungguhnya aku tidak berani menanggung resiko itu, aku

mempertaruhkan cintaku dengan nasib keluargaku, sungguh aku tidak bisa aku tidak 

sanggup, aku tidak sanggup untuk lari dari pekerjaanku ini bagaimana kalau seandainya

Page 3: BERKACA DIATAS KERTAS

8/7/2019 BERKACA DIATAS KERTAS

http://slidepdf.com/reader/full/berkaca-diatas-kertas 3/3

ayahnya memecatku mau kerja apa lagi. Aku juga tidak berani menghianati kepercayaan

majikanku, aku hanya orang miskin, aku tidak mau keberadaan keluarganya tercoreng hanya

karena kehadiranku diantara mereka. Oh tidak aku tidak bisa membayangkannya.

³Maaf non lupakanlah aku, lagi pula sudah 3 tahun lamanya kita tidak bertemu, non cantik 

saya yakin masih banyak pemuda yang menginginkan non yang lebih baik dari aku, maaf non

aku tidak cinta lagi sama non´ sambil berkata begitu aku bergegas keluar meninggalkan

kamar, aku tidak perdulikannya lagi masa bodoh dengan perasaannya selama ini terhadapku,

aku hanya berfikir kerja dan kerja sampai benar-benar bisa mencukupi keluargaku,

membiayai pengobatan ayahku, mengirim uang buat ibu, membiayai sekolah adik-adik ku

hanya itu, aku tidak perduli, aku tidak mau jika rasa cinta ini menimbulkan bumerang bagi

mereka dari pada hal itu terjadi mungkin lebih baik aku menekan kuat-kuat perasaanku

terhadapnya.

(BERSAMBUNG)

\