Berjalan Menembus Badai

24

description

Money & You magazine E.02 Feb 09 Download Gratis Tanpa Daftar -> http://www.4shared.com/file/108078096/bf4410b7/02-feb-09_MU_Magz.html

Transcript of Berjalan Menembus Badai

Page 1: Berjalan Menembus Badai
Page 2: Berjalan Menembus Badai
Page 3: Berjalan Menembus Badai

ari Redaksi ...Edisi II,… Merupakan Tahap awal Untuk Melakukan Perbenahan dan Perbaikan. Bagi Redaksi tahap ini adalah saatnya untuk memulai Pem-belajaran baru Untuk hasil yang Lebih baik. Saran dan Kritik Pembaca Merupakan salah satunya untuk Mencapai Kesempurnaan Majalah ini.

Money & You, Sebuah Artikel yang Hadir Dalam Rubric harian local di Bali Telah memberikan Berbagai Informasi dan Edukasi Kepada masyar-akat dalam Berinvestasi, Bisnis dan Perbankan. Edukasi Mengenai Karir, Motivasi dan Bagaimana Cara Mengelola Keuangan juga Sering Disam-paikan kepada Pembaca. Hingga Kemudian Penyampaian Informasi dan Edukasi tersebut Menyebar melalui Media Radio dalam Bentuk Talkshow dan Melalui Media Seminar yang Diselenggarakan secara Berkala dengan Topik dan Pembicara Tamu yang Kompeten di Bidangnya.

Perkembangan Tentu harus terus dilakukan. Tentunya dengan Kreatifitas dan innovasi Penyampaian Informasi agar Pembaca dapat Lebih Mudah Memahami dan Dapat Dibaca Oleh Semua Kalangan.

Dan Berkat Dukungan Dari Semua Pihak, Pembaca Setia money & You dan Masyarakat, Kini Kami memulai Belajar untuk Lebih Baik Dengan Menerbitkan Format majalah Edisi II ini yang Mengemas Informasi dan Edukasi Seputar Bisnis, Investasi Perbankan, Karir Dan Informasi lainnya Semoga Memberikan Sedikit manfaat Bagi Pembaca.

Dilihat dari Usia Penerbitan majalah ini, Tentunya Masih jauh dari kes-empurnaan. Dan yang pasti kami akan selalu Mengembangkan Kreatifitas dan Innovasi untuk Memaksimalkan Kualitas dan konten dari majalah ini. Dan pastinya kami akan selalu Memperbaiki untuk Mendukung terciptan-ya Suatu Media Informasi Yang berkualitas bagi Pembaca.

Selamat Membaca, ..........Redaksi

Money & you magazineEdukasi Investasi, Bisnis dan Perbankan Melalui Majalah

Magz MENU 2. Entrepreneurial | I GD Sudiarta

Pelopor Developer RSH Bersubsidi

3 - 4. Beautifull Mind | Md Wenten B You Are A HERO

“ Berani bukanlah berarti tidak mempunyai rasa takut. Tetapi ada hal yang lebih penting dari rasa takut itu sendiri ”

6. Road To Wealth | Alex P. Chandra Money is the best servant or the worst master !

7 - 8. Book Of The Month | Pribadi Budiono Anda Tidak Bisa Meramalkan Masa Depan,

Tapi Anda Bisa Menciptakan.

8. Berita IT & Artikel | Tips Memilih Laptop Bagaimana Memilih Laptop yang Sesuai den-

gan Kebutuhan.

9 - 11. Topik Utama | Alex P. Chandra

Berjalan Menembus BadaiDaripada memaki kegelapan lebih baikmenyalakan sebatang lilin

12 - 13. Icon | Kepemimpinan JACK WELCH GENERAL ELECTRIC, CEO

13 - 14. Karir | Mengatasi Kelumpuhan karir“It’s not what on you, but it’s what in you.”

“ Tindakanmu adalah fungsi dari keputusanmu,

bukan fungsi dari keadaanmu.”

15 - 16. Finance For Kids | SammyMari Menabung .....

17 - 18. Real Estate | Enny Hariniyang Muda yang Berinvestasi

18 - 19. InvestasiBeranikah saya mengambil risiko dalam berinvestasi?

Money & You magazinePenanggung Jawab :Alex P. Chandra

Created by :Mark. Kom Lestari

PT. BPR SRI ARTHA LESTARIJl. Teuku Umar 110 DPS.

Telp. ( 0361 ) 246706 / Fax. ( 0361 ) 246705

Page 4: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

2 | Entrepreneurial I Gede Suardita

RSH atau yang sering disebut den-gan Rumah sehat Sederhana merupakan Rumah Idaman Keluarga Dengan Kelas Pasar kalangan Masyarakat Ekonomi ba-wah. Dilihat dari Model atau Design ban-gunan dan Kualitas Rumah ini tentunya tidak akan terbayang dengan harganya yang Relative Lebih Murah dan terjang-kau. Seperti Halnya Bisnis yang dijalani Oleh I Gede Suardita, SE, Kelahiran 9 April 1982 Tabanan, Bali. Pebisnis Muda asal Tabanan ini adalah satu-satunya Pelo-por Pengembangan Perumahan Sehat Sed-erhana yang pertama di Bali. Asal Muasal dari Bisnis ini dipelajarinya secara Auto-didak yang sebelumnya ia pelajari Selama 4 Tahun dari tahun 2001 sampai Tahun 2005 Silam di Tempat bekerjanya dulu Semasih Bekerja Bersama Orang Lain.

Adapun bisnis yang dijalakannya ini, sangat mem-berikan Kemudahan bagi masyarakat bali Untuk memiliki Sebuah Tempat Hunian.

Bisnis yang telah ditekuninya selama kurang lebih 3 tahun yaitu dari 1 maret 2006 ini berkantor pusat di Daerah Tabanan dan telah memiliki 2 Cabang yaitu di Singaraja dan Cilacap. Dengan target Pasar Kalangan Masyarat umum dan Pegawai Negeri Si-pil ( PNS ) tentunya I Gede Suardita Merasa Masih Lebih mudah untuk memasarkan Rumah Hasil bangunannya tersebut dari Menawarkan harga yang relative Lebih Murah dan bersubsidi dengan hasil atau Design Rumah yang Tidak Kalah den-gan Perumahan-Perumahan Standard lainnya yang ada di Bali. Dengan Tingginya Permintaan “50 unit Perumahan dapat terjual selama 3 hari di Daerah Tabanan” ungkap I Gede Suardita Kepada redaksi.

Bergerak dibidang Apakah Usaha yang Bapak Jalankan ini ?Usaha yang Saya jalani ini Merupakan, usaha Developer / Pengembangan Peru-mahan, Yaitu Pengembang Rumah Sehat Sederhana. Kami Juga merupakan Pelo-por Pengembang RSH yang Pertama di Bali Walaupun Sampai Saat ini Sudah ada yang Mulai Menyaingi. Tetapi Kami Selalu Tetap Optimis Akan Usaha yang Kami Jalankan ini.

Sejak Kapan Pak Gedememulai Bisnis Developer RSH ini ? Sebetulnya saya Sudah Menekuni Pekerjaan ini Sejak dari tahun 2001. Tetapi pada waktu itu saya masih bek-erja Bersama Orang lain sampai dengan Tahun 2005. Dan untuk Management-nya Saya Menjalankan Sendiri Dari PT. Bumi Cempaka Asri Semenjak Tanggal 1 Maret 2006.

Sampai Saat ini Sudah Berapakah Jumlah Cabang Dari Perusahaan Ba-pak ?Sampai Saat ini Untuk Cabangnya Sudah Ada 2 yaitu di Singaraja dan Cilacap. Jadi Total Kantornya Sudah ada Tiga ( 3 ) Beserta Kantor Pusat ini ( di Tabanan ). Dan Kami Mulai Mencoba untuk Pengembangan Perusahaan Sudah Ke Luar Bali.

Apa ketertarikan Pak Gede Menjalankan Usaha ini ?Wah … Kalau itu Sebetulnya saya Belajar Secara Otodidak pak. Saya Mengerti Usaha Seperti ini dan saya ingin untuk Menjalakan Sendiri. Jadi pada awal-nya Kalau dibilang hobby sih Tidak, Tapi Kebetu-lan juga Semenjak jadi Pegawai dulu di PT. Multi Adi Utama saya Mempelajarinya dan Tertarik. Dan Sekitar Tahun 2005 – 2006 lalu, Perusahaan Tempat Saya Bekerja, Kondisinya Mengalami Ketidakstabi-lan atau Kurang Sehat. Banyak Projek-Projek Yang Tidak Berjalan dengan maksimal jadi, Saya dengan Teman-teman mendirikan wadah baru yang pada awalnya dari melanjutkan sisa-sisa proyek dari PT. Multi Adi Utama Tersebut. Mengenai Ijinnya saya tetap menggunakan Nama tersebut. Dan Kemudian berkembang Jadilah Seperti Sekarang Ini pak.

Menurut pak Gede, Bagaimana kira-kira Prospek Kedepannya ?Dilihat Secara Umum, Suatu Usaha Biasalah Pak Ada Pasang Surutnya Kebetulan kalau sekarang Kondisin-ya Memang lagi Memperihatinkan Baik Di Pengem-bangan Perumahan dan Properti Ataupun banyak lagi yang lainnya Cuman Karena pas Kami Bergerak dibi-dang ini berbeda dengan Perumahan Komersil dalam artian tergantung dari suku bunga BANK dan segala macam lainnya. Kalau dari kami Walaupun adanya Kenaikan tingkat Suku Bunga pada BANK misalnya tetapi ini Suku Bunganya masih tetap Atau Angsuran kreditnya Tetap. Dan yang pasti Masalah harga un-tuk Rumah ini tentunya lebih Murah Cuma 55 juta standardnya. Jadi Menurut Saya Usaha Seperti ini Masih tetap Exis dan Masih Bisa Berkembang Untuk Kedepannya.

Apa Saja Strategi dan Program-pro-gram Pengembangan Yang Dilakukan ?Kalau Strategi yang Kami Terapkan un-tuk Usaha ini ya Mungkin Beda dengan Developer lainnya Pak. Kami Merupa-kan Satu-satunya Pelopor / Developer RSH ( Rumah Sehat Sederhana ) yang bersubsidi dari Pemerintah. Dimana Para Pengusaha atau Developer lain Keterta-rikannya Lebih Kecil Dilihat dari Segi Keuntungan yang didapat yang relative Lebih Rendah apabila Menjalani Perusa-haan seperti ini. Tapi Kalau Sekarang Sih Kayaknya Sudah Banyak Yang Mulai Menyaingi.

Kelebihan Yang Diberikan Perusahaan Pak Gede ?Kami Merupakan Pengembang Rumah Bersubsidi yang terbesar di Bali, Sep-erti yang sudah di resmikan Oleh Bapak Menteri Perumahan Rakyat, Yusuf Asy’ari yaitu RSH Multi Banyuning Lestari Sin-garaja. Dan Karena kami Merupakan Spesialis dalam hal ini, otomatis untuk segala Hal di Bidang ini tentu Kami lebih Berpengalaman Pak. Dan satu sisi yang namanya Rumah murah pasti Cenderung Kurang Bagus, Tetapi kami dapat Buk-tikan dari segi hasil Projek yang Kami kerjakan Memang Lebih Baik dari yang lain. Seperti pada Proyek di tabanan ini, 50 Unit Rumah Dapat Saya Jual habis Se-lama 3 hari.

Page 5: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

3 | Beautiful Mind

di sebuah sekolah menengah atas.

Seperti umumnya orang yang memulai tugas baru di lingkungan yang baru, Erin Gruwell mempunyai bayangan indah tentang pekerjaan barunya ini. Tetapi alih-alih mendapatkan pengalaman indah, hari per-tama mengajar dikelas sudah diwarnai dengan tawuran antar penghuni kelas. Padahal kelas baru dimulai 5 menit, dengan kegiatan rutin berupa absen murid. Hari ke-2 bekerja, keadaan bahkan lebih parah. Terjadi kerusuhan masal, berupa penyerbuan pihak luar ke sekolah mereka.

Ternyata sekolah tempat Erin bertugas memiliki masalah akut, bahkan dikelas pun masalah itu sangat serius. Ada masalah sosial berupa ma-salah rasial, SARA dan permusuhan antar gang di kelas tersebut. Ada beberapa gang yang saling bermusuhan di kelas, seperti gang keturunan African-American, Latinos, Asian, serta kelompok lain. Bahkan orang yang tidak nge-gang pun mempunyai masalah pribadi yang kompleks.

Saking serius masalah rasial ini murid-murid selalu diwarnai keka-watiran. Mereka takut untuk berjalan sendiri, karena takut diserang oleh kelompok lain. Mereka takut duduk disembarang kursi sewaktu di kantin ataupun di kelas. Karena setiap kursi dan setiap jengkal se-kolah tersebut telah dikuasai kelompok tertentu. Duduk di kursi yang biasanya di tempati kelompok lain, berarti mencari masalah.

Film ini mirip dengan novel Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Penuh dengan perjuangan serta warna kegetiran dari individu-individu dalam film tersebut. Setiap tokoh mempunyai masalah serta konflik tersendiri.

Konflik atau masalah itu seperti:Seorang murid keturunan Latinos, sangat membenci orang kulit putih. Penyebabnya karena ayahnya dipenjara dengan semena-mena oleh polisi kulit putih pada sebuah kasus pembunuhan. Dan ayahnya terus menanamkan kebencian pada dirinya terha-dap orang kulit putih. Itulah penyebabnya murid ini sedari awal sudah membenci Erin Gruwell.

Seorang murid wanita keturunan asia, temannya terbunuh pada saat mereka berbelanja di minimarket. Pelakunya adalah kelom-pok teman kelasnya yang keturunan Latinos yang diceritakan diatas.

Seorang murid negro sangat pendiam, sensitive dan mudah ters-inggung. Murid ini sewaktu kecil (SD) bersama teman karib satu-satunya menemukan sebuah pistol. Entah bagaimana pis-tol tersebut kemudian meletus dan menewaskan temannya. Itu yang menyebabkan dia dipenjara. Dan bisa dibayangkan beban psikologis seorang anak kecil yang dipenjara.

Erin Gruwell sendiri mempunyai masalah pribadi, yang berkaitan dengan rumah tangga. Suaminya tidak setuju dengan tindakan Erin yang sampai melakoni dua pekerjaan tambahan selain men-jadi guru.

Dua pekerjaan tambahan ini terpaksa diambil oleh Erin. Karena dia memerlukan biaya untuk membiayai pembelian buku novel yang akan dibagikan kepada murid-murid serta kegiatan study tour yang tidak mendapatkan support dari manajemen sekolah. Ketidaksetujuan suaminya ini berujung ke permintaan untuk ber-cerai.

Hal yang dilakukan oleh Erin Gruwell untuk merubah suasana suram kelas itu adalah melakukan kegiatan-kegiatan tambahan yang bertujuan untuk melepas kenangan-kenangan suram dari setiap individu dikelas tersebut. Mengajak mereka untuk me-lepaskan kebencian, mengajak mereka untuk berani mempunyai harapan serta impian.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara membagikan sebuah Novel yang bercerita tentang pengalaman nyata seorang keturunan Ya-hudi (Anne Frank) selama pendudukan Nazi. Kemudian men-gajak murid-murid untuk berkunjung ke sebuah museum serta menonton film dokumentar tentang camp penawanan. Dilan-jutkan dengan mengajak murid-murid tersebut menyusun sebuah tulisan, yang berisi tentang pengalaman mereka sendiri yang ke-mudian diberi judul The Freedom Writers.

Usaha lainnya dari Erin adalah mengundang Anne Frank untuk

alah satu pemenang Academy Award Tahun 2000 adalah se-buah film yang berjudul Freedom Writers yang dibintangi oleh Hillary Swank. Hillary Swank berperan sebagai Erin Gruwell , seorang guru baru yang memulai tugasnya

Made Wenten B.

Page 6: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

4 | Beautifull Mind

berkunjung ke sekolah untuk berbagi cerita. Dalam kunjungan ke se-kolah tersebut Anne Frank bercerita tentang pengalamannya selama pendudukan Nazi. Selama program pembasmian Bangsa Yahudi oleh Hitler.

Anne Frank bercerita tentang bagaimana dia di buru oleh tentara Jer-man, disiksa, dihina dan diperlakukan tidak seperti manusia. Bagaim-ana perasaannya melihat saudaranya satu-persatu meninggal karena siksaan. Dan juga bagaimana dia melanjutkan kehidupan sebatangkara setelah masa pendudukan Nazi berakhir.

Yang menarik adalah, hal apa yang membuat dia mampu menjalani kehidupan dengan baik sampai sekarang. Karena biasanya orang yang mengalami pengalaman yang menyesakkan, akan mengalami trauma, akan selalu dihantui mimpi buruk bahkan bisa terganggu mentalnya.

Ternyata rahasia Anne Frank adalah dengan melupakan masa lalun-ya yang kelam dan suram serta mencabut segala kebencian yang ada dihatinya. Dan juga berani bermimpi serta berharap akan kehidupan yang lebih baik.

Salah satu murid yang mendengar cerita tersebut kemudian mengang-kat tangan dan berbicara “ Ibu, terima kasih banyak atas segala hal yang Ibu tulis dalam novel serta pengalaman yang ibu ceritakan tadi. Cerita tersebut telah menjadi sinar terang bagi hati dan jiwa saya. Un-tuk jangan terikat dengan masa lalu yang kelam serta untuk jangan menjalani hidup dengan kekawatiran serta ketakutan. “Ibu adalah pahlawan bagi saya.”

Dengan bijak Anne Frank menjawab “ Nak! Semua orang bisa men-jadi pahlawan. Anda semua yang ada di ruangan ini pun bisa menjadi pahlawan. Karena pahlawan bukanlah hal yang menyangkut kekuatan super, kekebalan ataupun kemampuan khusus. Tetapi, pahlawan itu berkaitan dengan tindakan. Anda akan menjadi pahlawan bagi anda sendiri, saudara, rekan serta lingkungan jika anda melakukan hal yang benar. You’re a hero, when you’re doing a right thing.

Hati ini merinding pada saat menonton apa yang di ucapkan oleh Anne Frank. Merinding memikirkan makna serta arti dari melakukan hal yang benar. Dan juga merinding ketakutan membayangkan arti kalau melakukan hal yang salah. Karena kalau melakukan hal yang benar akan menjadi pahlawan, maka melakukan hal yang salah akan menjadi ………., wah takuuuut!

Made Wenten B.

Setelah mengingat film tersebut ingin rasanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan semuanya. “Terimakasih karena telah melakukan hal yang benar dan selamat melakukan hal yang benar yang lainnya“. Walaupun melakukan hal yang benar tersebut tidaklah mudah. Walaupun melakukan hal yang benar ada banyak hambatan, ada banyak kerikil.

Memang memerlukan keberanian untuk melakukan hal yang be-nar. Dan tentang keberanian melakukan hal yang benar, seperti cerita yang ada dalam film Princess Diary yang saya tonton ber-sama anak saya yang pertama.

“ Berani bukanlah berarti tidak mempunyai rasa takut. Tetapi ada hal yang lebih penting dari rasa takut itu sendiri ”.

Mungkin hal yang lebih penting itu adalah tanggung jawab kita terhadap pekerjaan. Mungkin juga hal yang lebih penting itu adalah rekan-rekan kerja serta keluarga kita. Mungkin juga hal yang penting itu adalah integritas serta nama baik kita. Mungkin juga hal yang lebih penting itu adalah cita-cita kita akan masa depan.

Dan walaupun jalan yang benar tersebut adalah jalan yang tidak mudah, jalan yang dipagari oleh hal-hal yang menjengkelkan, in-gatlah apa yang pernah Pak Pri sampaikan “Melakukan hal yang benar saja susah, apalagi melakukan hal yang salah”

Sekali lagi, selamat melakukan hal yang benar. Because, You’re my hero. Because, You’re our hero.

“Orang sukses pahalanya banyak.Karena kesuksesan akan memberikan manfaat baik

kepada orang lain”

Redaksi dapat Menerima Pertanyaan, Saran, Kritikdan Komentar dari PembacaSilahkan Kirim Komentar anda Melalui Via Email di :[email protected] Melalui Pesan singkat pada Website kami diwww.moneynyoumagazine.com

Page 7: Berjalan Menembus Badai
Page 8: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

6 | Road to WEALTH Alex. P Chandra

embaca Money&You yang saya cintai, semua orang ingin hidup berkecukupan, kaya kalau bisa. Namun data statis-tik menyatakan hanya 5% dari populasi yang berhasil safe secara financial. Yang mencapai level kaya hanya 1%.

Sedikit sekali.

Dalam rubrik ini saya akan mencoba mengulas beberapa teknik yang saya pelajari dan saya tekuni, terutama seputar persoalan membangun kekayaan (wealth building). Rubrik ini direncanakan bersambung se-hingga pembaca bisa mengikuti seluruh ide-ide yang saya harapkan berguna bagi pencapaian cita-cita kita semua.

Secara mendasar, ada kesalahan persepsi tentang uang yang berkem-bang di budaya kita. Uang dan kekayaan bukanlah topik yang biasa dibicarakan di meja makan. Suami tidak membicarakan masalah-masalah keuangan dengan istrinya. Orang tua hampir tabu membic-arakan masalah uang dan membangun kekayaan dengan anak-ana-knya.

Memang aneh jadinya. Hampir semua orang ingin menjadi kaya. Na-mun topik uang dan menjadi kaya jarang sekali didiskusikan. Ada belief yang negatif tentang uang dan kekayaan.

Bukankah ada beberapa belief yang mengatakan misalnya bahwa ‘uang adalah akar kejahatan’.

Ada kepercayaan yang mengatakan bahwa ‘banyak keluarga beran-takan gara-gara berebut harta’.

Teman saya menganggap bahwa ‘orang kaya serakah’. “Kekayaan identik dengan korupsi”. Katanya, ‘ in every great wealth there is a crime’.Dalam setiap kekayaan yang luar biasa dibelakangnya ada kejahatan.

Bapak/Ibu yang baik, kepercayaan-kepercayaan di atas tidaklah membantu kita dalam membangun kekayaan (wealth building proc-ess). Teman saya yang psikolog menceritakan bahwa tindakan kita merupakan cerminan dari belief system yang ada pada diri kita. Con-tohnya, jika kita benar-benar percaya bahwa berbuat baik ganjaran-nya surga, dan perbuatan jahat akan diganjar pada api neraka untuk selama-lamanya, maka kita akan senantiasa berbuat baik.

Tindakan seseorang merupakan cerminan dari belief system yang ada pada dirinya.

Amrozy cs percaya bahwa dengan membunuh orang-orang kafir, di-antaranya adalah orang-orang America, mereka akan masuk surga. Dan tindakannya adalah meledakkan dirinya untuk membunuh para kafir itu.

Seseorang dengan belief system tertentu akan menghasilkan tindakan tertentu pula.

Jadi jika di dalam diri kita ada kepercayaan bahwa ‘uang adalah akar kejahatan’, maka secara tidak sadar (unsconsciously) tindakan kita adalah tidak pernah mengumpulkan uang. Kita tidak mau menjadi orang jahat, jadi tindakan mengumpulkan uang akan membuat kita jahat. Ini bisa tercermin dari tindakan yang boros ataupun investasi yang ugal-ugalan. Dan biasanya ini tidak kita sadari.

Jika kita ‘percaya’ bahwa orang kaya itu serakah dan identik dengan korupsi, maka karena kita tidak mau dicap serakah dan korup, maka tindakan-tindakan kita mencerminkan ketidakingi-nan kita untuk menjadi kaya. Bisa tercermin dengan membelan-jakan uangnya secara gila-gilaan. Bisa saja dengan tidak terlalu giat bekerja dan mudah menyerah. Karena kalau terlalu giat bekerja, nanti kaya, nanti jadi serakah.

Demikian Bapak/Ibu sekalian, ironi yang terjadi adalah bahwa walaupun hampir setiap orang mendambakan kesejahteraan dan kekayaan, ada belief-belief system yang sudah ter-install dalam diri kita yang percaya bahwa uang adalah identik dengan keja-hatan, keserakahan dan korupsi. Jadi walaupun secara rasional kita semua bekerja keras untuk mengumpulkan kekayaan, jika belief systemnya belum berubah, maka secara tidak sadar (un-consciously) kita akan mensabotase kembali hasil kerja keras kita tadi.

Saya sendiri percaya, bahwa uang adalah alat. Money is to make things happen. Uang adalah alat untuk mencapai sesuatu. Saya perlu uang untuk memberikan kehidupan dengan lifestyle tert-entu kepada keluarga saya. Saya membutuhkan uang jika ingin berkontribusi terhadap lingkungan saya. Uang dapat saya gu-nakan untuk membuat ‘the world a better place’.

Saya percaya bahwa sebagian terbesar orang kaya juga merupa-kan dermawan-dermawan yang luar biasa. Menjadi kaya tidak selalu identik dengan keserakahan. Melainkan menjadi kaya be-rarti identik dengan menjadi lebih dermawan.

Saya percaya, money is the best servant or the worst master. Uang adalah pelayan yang paling baik atau ia menjadi majikan yang paling buruk. Saya ingin menjadi majikan dari uang saya. Bukan uang saya yang menjadi majikan saya.

Dengan belief system yang seperti tadi, saya menganggap men-jadi kaya tidaklah buruk. Dan mudah-mudahan tindakan saya mencerminkan belief system saya, antara lain, hemat, giat bek-erja, tekun, dan selalu berinvestasi.

Page 9: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

7 | BOOK Of The Month Pribadi Budiono

INNOVATION andENTREPRENEURSHIPPeter F. Drucker

Drucker, Drucker, Drucker …….. banyak orang yang menyebut namanya.Peter F. Drucker adalah seorang yang dikenal sebagai Bapak Manajemen. Drucker terkenal sebagai seorang pemikir besar, bukan hanya tentang Manajemen. Gagas-an Drucker tentang Inovasi, kepemimpinan, efektifitas, dan penyesuaian terhadap perubahan masih merupakan kebijaksanaan bisnis yang klasik dan elegan.Peter Drucker dipandang sebagai pemikir manajemen puncak di Zaman ini. Ia menulis lebih dari empat puluh buku dan gagasannya telah memberikan dampak yang sangat besar dalam membentuk korporasi dunia. CEO General Electrik (GE) Jack Welch sangat terpengaruh terhadap gagasan Peter Drucker dalam mer-estruktur perusahaan. Inilah yang dikatakan Drucker ketika ia mengajukan pertanyaan yang terkenal kepada Jack Welch:

Jika Anda belum terlibat dalam suatu bisnis, apakah Anda akan memasukinya sekarang?Jika jawabannya tidak, Kapan Anda akan masuk Dunia itu?

GE Punya bisnis yang menghasilkan uang yang lebih sedikit dibandingkan pe-rusahaan lain. Perusahaan menggunakan sumber daya kurang optimal. Welch mengambil keputusan. Jika perusahaan milik GE tidak menjadi yang pertama atau kedua dalam bidang industri, perusahaan itu harus diperhentikan. Hal ini merupakan strategi yang paling utama yang meningkatkn kapitalisasi pasar GE hingga $400 milyar selama dua puluh tahun masa jayanya.

Dalam buku Innovation and Entrepreneurship Peter F Drucker banyak men-ulis gagasan-gagasan yang memberikan suatu inspirasi dalam bertindak. Salah satu Pemikiran Besar Drucker adalah “ANDA TIDAK BISA MERAMALKAN MASA DEPAN, TAPI ANDA BISA MENCIPTAKAN”. Seperti yang sering dikatakan Peter Drucker, Anda tidak dapat meramalkan masa depan, tetapi Anda dapat menciptakannya. Berhentilah mencemaskan lingkungan masa depan Anda. Tak seorangpun bisa meramalkannya. Khususnya jangan berfokus pada alasan mengapa Anda tidak dapat melakukan sesuatu. Sebaliknya, putuskan apa tujuan-tujuan Anda, perhatikan sumber daya yang Anda perlukan, dan lakukan analisis situasional. Kemudian, mulailah dari sana dan ambil tindakan. Orang lain telah

1.

2.

menciptakan masa depan mereka dan Anda juga bisa.

Proses penciptaan masa depan yaitu dengan memanfaatkan ga-gasan Inovatif. Kreativitas itu menarik, tetapi ma-salah yang sebenarnya adalah tingkat kematian yang sangat tinggi dari produk dan jasa baru yang sehat. Seperti tingkat kematian bayi di masa lalu, tingkat kematian produk dan jasa baru benar-benar tidak perlu. Hal itu dapat diturunkan dengan cepat dan tanpa perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar. Sebagian besar dari itu hanya merupakan hasil dari ketidakpedulian terhadap strategi kewirausahaan. Strategi kewirausahaan yang benar memiliki Pel-uang yang sangat besar untuk sukses.

Menurut Peter Drucker ada 4 strategi Kewirausahaan yang bertujuan pada kepemimpinan pasar yaitu :

Yang terdahulu dengan yang terbanyak.Pukul mereka di tempat yang lemah.Mengubah sesuatu yang dianggap pemimpin pasar sebagai kekuatan menjadi kelemahan yang menyerang meraka.Menemukan serta menguasai ceruk ekologi yang terspesialisasi.

Pengusaha yang sering.kali mengombinasikan dua, adakalanya bahkan tiga elemen dalam satu strate-ginya. Meskipun demikian, masing-masing memi-liki persyaratan mutlak. Masing-masing cocok untuk inovasi tertentu tapi tidak cocok untuk ino-vasi lainnya. Masing-masing memerlukan perilaku spesifik dari sisi pengusaha. Akhirnya masing-mas-ing memiliki keterbatasan dan resiko. Bertindaklah sistematis dalam memanfaatkan gagasan yang ino-vatif, ingatlah keempat strategi kesuksesan ini.

Untuk mengimplementasikan strategi kewirausa-haan, Peter Drucker merekomendasikan beberapa tindakan yang harus dilakukan yaitu :

Ketika Anda mengembangkan suatu produk, proses atau jasa baru, ingatlah untuk melind-ungi sisi Samping Anda.Carilah inovasi yang sukses dari pesaing dan kembangkan, kemudian geserlah pesaing Anda.Bersikaplah lincah, kenali kekuatan pesaing Anda dan carilah peluang dalam bagian pasar yang mereka abaikan.Manfaatkan keanehan dalam proses internal. Jika innovator berhasil, ia akan memiliki posisi yang sangat sulit untuk dimasuki.

Is entrepreneurial mystique? It’s not magic. It’s not mysterious, and is has nothing to do with the genes. It ‘s a discipline and like any discipline, It can be learned. The entrepreneur always search for change, responds to it and exploits it as an opportunity.

1.2.3.

4.

1.

2.

3.

4.

Page 10: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

8 Seperti yang diuraikan oleh Peter Drucker dalam Innovation and Entrepreneurship bahwa jika terus melakukan apa yang dulu berhasil, Anda akan gagal.

Marilah kita selalu melakukan perubahan dalam berkarya sehingga kita tidak akan mati oleh adanya perubahan. Adapun jalan untuk itu hanya satu. Lakukan Inovasi, Lakukan yang orang lain tidak lakukan sehingga produk barang atau jasa Anda akan berbeda sehingga akan selalu mempunyai ceruk pasar. Seperti slogan Suzuki Inovasi tiada henti.

Selamat untuk mencoba dan gagasan atau pemikiran Peter Drucker dalam buku Innovation and Entrepreneurship sangat bagus untuk referensi dalam mencari tahapan-tahapan Inovasi dan entrepeneurship. Semoga berhasil.

Berita IT & Artikel | Tips Memilih Laptop

Laptop sepertinya sudah bukan menjadi barang mewah lagi. Mere-ka yang mobilitasnya tinggi dan sering bepergian, memilih laptop sebagai ‘teman sejati’ yang menemani setiap pekerjaan mereka ke-manapun mereka pergi.

Namun tak sedikit konsumen yang bimbang dan kebingungan saat ingin membeli laptop baru mengingat laptop bukanlah barang mu-rah. Terlebih lagi saat ini bermunculan berbagai jenis laptop dengan beragam spesifikasi dan merk, pun harganya bervariasi. Tak jarang pula konsumen membeli laptop dengan spesifikasi yang ‘wah’ tanpa memikirkan kegunaannya.

Bagaimana memilih laptop yang sesuai dengan kebutuhan? Simak beberapa tips singkat berikut ini:

Tentukan dulu kegunaannya, apakah laptop akan dipakai un-tuk disain dan gaming, men-develop sistem, atau mobile. - Jika laptop dipakai untuk tujuan disain dan gaming, sebaiknya Anda memilih spesifikasi laptop dengan menitikberatkan pada kartu VGA (Video Graphics Array) dan memori yang handal. Jika Anda ingin laptop dengan kemampuan lebih tinggi, memilih te-knologi multi-core dan arsitektur 64-bit sangat disarankan. Un-tuk penggunaan disain grafis ataupun bermain game, sebaiknya pilih laptop dengan VGA yang tinggi kekuatannya dan memori yang besar agar disain dan bermain game terasa lebih ‘ringan’. Kartu VGA sendiri berguna untuk menerjemahkan output kom-puter ke monitor. Sedangkan memori merupakan sebuat alat penyimpan data digital sementara yang biasanya mempunyai kapasitas ukuran berdasarkan standard bit digital yaitu 16MB, 32MB,64MB, 128MB, 256MB dan seterusnya (kelipatan dua).

Untuk developing, biasanya dibutuhkan software de-velop yang membutuhkan resource tinggi. Anda bisa memilih laptop dengan mempertimbangkan prosesor dan memori dengan spesifikasi tinggi agar bisa mengimbangi perkembangan piranti lunak dan developing tools yang kian hari kian ‘rakus’ memori. Teknologi multi-core dan arsitektur 64-bit juga disarankan.

MAU BELI“ LAPTOP ... ? “

Untuk mobile, Anda bisa menekankan pilihan pada umur baterai, berat laptop, ukuran layar, serta beber-apa fitur internal konektifitas seperti wifi, bluetooth, IrDA, NetworkCard, Modem.

Terlepas dari pemilihan penggunaan, beberapa yang ha-rus dipertimbangkan dalam memilih laptop adalah soal besar layar, berat laptop dan umur baterai. Jika Anda akan sering memakai laptop di perjalanan, sebaiknya pi-lih laptop yang ringan, dengan ukuran layar yang tidak terlalu besar agar tidak kesulitan membawanya.Umur baterai juga patut dipertimbangkan. Umumnya baterai laptop paling tidak bisa bertahan 2 hingga 3 jam tanpa terhubung ke adapter. Jika Anda ingin menghemat peng-gunaan baterai, matikan fungsi konektifitas seperti Wifi atau Bluetooth karena fungsi tersebut akan memperban-yak konsumsi baterai.

Pertimbangkan layanan purna jualnya. Saat hendak membeli laptop, jangan lupa untuk mempertimbangkan layanan purna jualnya mulai dari gerai service (banyak atau tidak, mudah dijangkau atau tidak), ketersediaan spare parts serta harga jual kembali. Jangan memilih lap-top yang spare parts-nya sulit dicari. Disarankan, jangan membeli laptop yang spare parts-nya sulit dicari.

Sumber: Detik Portal http://daewo.wordpress.com

Page 11: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

9 | Topik Utama Alex P. Chandra

emua orang sependapat bahwa tahun 2009 pe-nuh ketidakpastian. Semua orang setuju, dampak krisis akan berkelanjutan di tahun ini. Krisis se-demikian besarnya belum pernah dialami dunia sebelumnya.

Tahun 2008 diakhiri dengan melonjaknya suku bunga, anjloknya harga saham rata-rata 50%

(berarti para investor kehilangan separuh hartanya). Pak Aburizal tidak lagi menjadi orang terkaya di Indonesia (walaupun masih tetap kaya), ekspor terancam, kunjungan wisatawan ke Bali dipertanyakan, PHK tak terelakkan.

Pokoknya suram. Dunia serasa gelap gulita.

Bapak/Ibu sekalian, as a business leader, saya melihatnya sedikit ber-beda. Memang dunia sedang krisis, memang bunga naik, biaya bisnis naik sedangkan permintaan merosot. Itu adalah kenyataan yang tidak bisa dihindarkan.

So be it! Biarkanlah.

Hal-hal diatas saya anggap sebagai Area Beyond Control (ABC). Kita tidak punya kuasa untuk mengontrolnya. Daripada fokus kepada ABC, sebaiknya kita lihat apa-apa yang bisa kita kerjakan. Daripada me-maki kegelapan lebih baik menyalakan sebatang lilin .

Bapak/Ibu sekalian, berikut ini saya menyampaikan bagaimana pikiran saya, perasaan saya, persiapan bisnis saya menghadapi tahun 2009 yang penuh ketidakpastian ini. Makalah “2009, Berjalan Menembus Badai” ini sebenarnya merupakan memo internal yang saya sampaikan kepada ‘leadership staff’ di BPRLestari di penghujung 2008.

Saya merasa walaupun pembahasan-nya sangat spesifik terhadap bisnis saya (industri BPR), namun mungkin Bapak/Ibu sekalian bisa mengikuti logika-logika bisnis yang ada, dan mudah-mudahan menginspirasikan dan memberikan manfaat.

Saya mengambil model yang dikembangkan oleh Pak Her-mawan Kartajaya dalam menganalisa setiap landscape bisnis. Yaitu model 4 C. Oleh beliau dikatakan bahwa setiap bisnis akan terkena dampak perubahan (Change). Perubahan itu bisa akibat perubahan teknologi, peraturan, situasi ekonomi dan se-bagainya. Bisnis kita harus bisa merespons perubahan-peruba-han yang terjadi, mengantisipasinya dan mengambil tindakan-tindakan antisipatif.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah Competitor. Kondisi pesaing kita. Siapa saja, bagaimana kondisi mereka.

C yang ketiga adalah Company. Bagaimana kesiapan kita. Kekuatan apa yang kita miliki dan kelemahan apa yang perlu diantisipasi.

Faktor terakhir dalam menganalisa landscape bisnis adalah Customer. Bagaimana perilaku para customer kita. Apakah ada perubahan yang drastis dari sisi permintaan.

Mudah-mudahan analisa saya terhadap model 4C diatas terha-dap industri BPR yang saya tekuni bisa memberikan masukan kepada Bapak/Ibu sekalian untuk mencontoh model yang sama dalam menganalisa landscape bisnis Bapak/Ibu sekalian di ta-hun 2009 yang katanya “Penuh Ketidakpastian “

Page 12: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

10 | Topik Utama Alex P. Chandra

2009, Change!Rezim Bunga Tinggi.Ketatnya likuiditas perbankan akan membuat rezim suku bunga rendah yang kita nikmati di 2007 sampai pertengahan 2008 tidak akan lagi kita nikmati. The game has changed now!

Perlombaan funding dengan strategi purba suku bunga akan terus ketat, walaupun saya ramalkan akan mengendor di quarter kedua tahun de-pan. Setelah itu suku bunga deposito di bank-bank umum akan secara gradual menurun,mungkin berkisaran di 10%an. Jadi ada premi (2-3%) yang cukup besar buat kita untuk bermain.

Namun demikian secara otomatis, suku bunga lending pun tidak akan bisa murah. Kita berada dalam posisi yang sangat baik dibandingkan dengan bank-bank umum karena sudah terbiasa bermain dengan rezim suku bunga tinggi. Selisih lending rate BPR dengan bank-bank umum bisa kita perkecil gap-nya (jika kita mau), jika misalnya kita mau bersa-ing keras dengan para bank umum.

Penjaminan 2M.Ini merupakan berkah buat kita di industri BPR. Bayangkan berapa be-sar potensi market kita karena pejaminan menjadi 20 kali lipat. Entri customer yang tadinya mulai dengan 100 juta sekarang bisa dengan leluasa meningkatkan simpanannya menjadi 2M. Ini kesempatan yang luar biasa buat kita untuk secara signifikan meningkatkan market share di Bali.

BI sebagai Lender of the Last Resort.Ini juga merupakan breaktrough. Jika selama ini kita kuatir tidak bisa mengembalikan dana deposan jika terjadi rush. Maka sekarang dengan peraturan ini menjadi tidak lagi.

Sehingga atas perubahan/change yang kita prediksi akan terjadi di ta-hun 2009, ternyata buat kami di BPRLestari mengandung berbagai op-portunity.

Bagaimana dengan bisnis anda?

Jadi walaupun 2009 kita hadapi dengan penuh kecemasan, namun tern-yata dari sisi perubahan yang terjadi (change), banyak opportunity yang bisa dimanfaatkan. Mendung tidak selamanya kelabu.

Beberapa perubahan yang akan berdampak terhadap industri BPR antara lain Kenaikan penjaminan menjadi 2 Milyar memberikan kesempatan yang luar biasa buat BPR. Dan peraturan bahwa Bank Indonesia akan memberikan pinjaman jangka pendek (dengan agunan kredit lancar) bagi BPR yang mismatch mengakhiri mimpi buruk setiap bankers BPR yang takut ada penarikan mendadak.

Sekarang kita lihat dari sisi kompetitor. Siapa saja kompetitor bisnis kita di tahun 2009, bagaimana landscape-nya.

2009 COMPETITORThe Death of Wealth Product, and The Rise of Deposito.Untuk sementara saingan produk konvensional bank, yaitu reksadana, saham, wealth product akan tiarap. Bank-bank asing juga akan menga-lami set back di Indonesia.

Hampir saya pastikan, produk deposito yang berjaya di 2009.

Saingan yang ketat memang dari bank-bank umum. Terutama bank-bank pendatang baru yang mencoba mempenetrasi pasar dengan strategi suku bunga. Namun pertanyaan buat mereka adalah “how high can they go?”.

Berbeda dengan market BPR yang sudah segmented, bank-bank umum tidak biasa menjual kredit seperti BPR. Segmentasi market di BPR yang bergerak di sektor mikro ditambah dengan kelinca-hannya bermanuver membuatnya bisa ‘melempar dana’ dengan suku bunga cukup tinggi. Bank-bank umum tidak bisa menjual kredit seperti di BPR, market mereka tidak bisa absorb, sehingga kalau ngotot bermain dengan suku bunga funding yang terlalu tinggi berarti negatif spread, how long can they stand?”

Jadi bagi kami di BPRLestari, strategi funding kami akan kon-sisten dengan 3 basic strategy, create and consistenty increasing confidence level (AMAN), servicing like there is no tomorrow (PRAKTIS), dan profited from us (MENGUNTUNGKAN). Jadi pilarnya adalah bagaimana secara konsisten meningkatkan con-fidence level masyarakat terhadap kami, bagaimana memberikan service level yang tinggi serta produk-produk yang menguntung-kan buat nasabah.

Rame-Rame Masuk Pasar Mikro.

Disinilah pertarungan sesungguhnya terjadi. Pasar kredit mikro yang dianggap secure dan memberikan return yang tinggi akan digarap rame-rame oleh bank-bank umum.

Danamon, Mandiri, BRI, dan BTPN sudah berancang-ancang untuk memperbesar eksposure-nya di sektor mikro ini.This is a real challenge. Pertarungan akan ketat. Namun kita di BPR mempunyai keuntungan. Ini kampung kita, there is no one knows better than us.

Mereka dikomando dari Jakarta, kota nan jauh di sana. Peran-cang kebijakannya duduk di lantai atas kantor-kantor di Jalan Sudirman. Bagaimana mereka bisa mengalahkan kita untuk local knowledge di Bali.

Pertarungan akan ketat. Seperti saya bilang, disinilah terjadi the real battle.

Ada Apa Dengan Kredit KonsumerKredit konsumer terutama KKB selama ini dikuasai oleh finance company, Adira, WOM, dan kawan-kawan. Namun seperti indus-tri BPR, mereka mendapatkan dananya dari bank umum. Rezim suku bunga tinggi, dan ketatnya likuiditas akan membuat mereka untuk sementara paralyzed. Belum lagi akan adanya ledakan ma-salah buat mereka di Jawa dan Sumatra.

Saya berpikir market kredit kendaraan bermotor sudah bisa di-lirik oleh BPR

Demikian Bapak/Ibu, analisa saya mengenai kompetisi di 2009. Bagi kita as a business leader, pemahaman kita terhadap land-scape kompetitor sangatlah penting. Bukankah kata Sun Tzu, “kenalilah musuhmu, kenali medan peperangan-mu, seribu per-tempuran akan kau menangi.”

Page 13: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

11 | Topik Utama Alex P. Chandra

2009, CONSUMERPerilaku konsumer akan sedikit berbeda. Di funding, mereka masih wait and see. Jadi untuk sementara kita fokus dengan existing customer. Keep them. Makes them happy. And then grow from them.Jika kondisi perekonomian dunia terjadi perbaikan secara gradual, maka setelah semester kedua, kita bisa mendapatkan customer baru (get) secara signifikan.

Jadi urutannya sekarang kita balik. Bukannya get, keep and grow, tapi keep dulu,, grow and get kemudian.

Perilaku nasabah peminjam sedikit berbeda. Bunga tinggi. Permintaan akan turun, sementara ini yang mau terjun ke mikro semakin banyak. Susah?Walaupun susah, tetapi pertumbuhan di sisi kredit bukannya tidak mungkin. Yang perlu kita cari adalah celah-celah kecil dimana kita masih bisa ber-manuver dengan tidak mengorbankan prinsip kehati-hatian.

Perlu diingat, hampir semua bank menahan diri untuk tidak melepas kredit di akhir 2008 dan awal 2009. Semuanya mengkonsodilasikan diri, sebagian menderita luka-luka. Di awal 2009 saya perkiraaan perbankan rata-rata-nya masih wait and see, dan sebagain merawat dan mengobati luka-luka yang dideritanya.

Jadi dengan landscape yang demikian, BPRLestari bisa ‘bermain’ sendirian di pasar kredit ini. Itu yang kita kerjakan. BPRLestari tidak mengerem pem-berian kreditnya. Kredit jalan terus di tengah likuiditas yang ketat. Harga memang sedikit menjadi mahal, namun ‘barang ada’.

2009, Company5 Kantor PelayananKantor-kantor BPRLestari yang baru didirikan di 2008 sudah mulai per-form. Sekarangpun semua kantor sudah profit. Di tahun 2009 mereka akan mendapatkan momentumnya. Good location, good team. No more explana-tions.

ON LineTim IT BPRLestari yang sudah bisa meng-online-kan 5 kantor dengan biaya yang sangat efesien.

Are We Fit ?Indikator utama sebuah bank adalah kualitas kreditnya dan likuiditasnya. Atas kedua hal ini, BPR Lestari in a very good conditions. NPL hampir 0, likuiditas tidak ada masalah.

We are fit, and ready to go!Bapak/Ibu sekalian, semoga apa yang saya sampaikan memberikan inspirasi kepada kita semua. Bukan untuk ‘ngajarin’ dan tidak ada niatan untuk ‘being arogan’. Tetapi untuk menginspirasi bahwa walaupun tentunya banyak hambatan yang tidak ringan bagi kita para pebi-snis, sesekali lihatlah sisi terangnya.

Terutama sekali bagi para business leaders, tugas kita adalah memberikan arahan, membangkitkann optimisme dan memotivasi seluruh tim kerja kita. Tidak ada yang bisa kita dapatkan dengan hanya berkeluh kesah dan men-yalahkan keadaan. Walaupun gelap, jika saja kita mau melihat dengan kaca mata yang lebih optimis, ternyata banyak opportunity yang bisa kita garap.

There is always a silver lining! Dibalik gelapnya awan selalu ada garis perak. Ibu Kartini bilang, “habis gelap terbitlah terang”, Keenan bilang “badai pasti berlalu”.

Semoga bermanfaat. Salam Dahsyat!

Page 14: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

12 | Icon Jack Welch “ General Electric, CEO “

ohn Francis Welch Jr. (Lahir 19 November 1935) adalah salah satu tokoh yang dikenal karena kepem-impinannya saat ia menjabat sebagai Pemimpin dan Ketua Eksekutif dari

General Electric (GE) pada periode 1981-2001. Reputasinya diraih berkat kecerdasan bisnis yang tinggi dan strategi kepemimpinannya di GE. Ia tetap menjadi tokoh yang disegani di kalangan bis-nis mengingat strategi manajemennya yang inova-tif dan gaya kepemimpinannya.

Masa Kecil dan PendidikanJack Welch lahir di Peabody, daerah Massachu-setts, Amerika Serikat pada 19 November 1935. Pada masa kecil Welch sedikit gagap. Ayahnya John Welch Sr. bekerja sebagai seorang kondek-tur di Boston & Maine Railroad dan ibunya Grace Welch, seorang ibu rumah tangga. Welch ber-sekolah di Salem High School dan kemudian ke Universitas Massachusetts Amherst, dan lulus di tahun 1957 dengan gelar sarjana muda di bidang teknik kimia.Ketika di universitas ia merupakan anggota asrama Phi Sigma Kappa. Welch kemudian melanjutkan gelar master dan doktoralnya di University of Illinois at Urbana-Champaign pada tahun 1960.

Kehidupan pribadiIa menikah tiga kali dan memiliki empat orang anak dari pernika-han pertamanya dengan Carolyn, yang dinikahinya selama 28 ta-hun. Istri keduanya Jane Beasley adalah mantan pengacara mer-jer dan akuisisi yang dinikahi dari tahun 1989 hingga 2003. Istri ketiga Jack Welch adalah Suzy Wetlaufer, seorang mantan editor Harvard Business Review, yang ikut menulis bukunya Winning di tahun 1995.

Karir di GEWelch bergabung dengan General Electric di tahun 1960, saat ia bekerja sebagai insinyur muda di Pittsfield, Massachusetts. Ke-tika ia tidak puas dengan kenaikan gaji yang diterimanya dan dengan birokrasi yang ada dalam GE. Ia merencanakan untuk meninggalkan perusahaan itu untuk bekerja pada International Minerals & Chemicals di Skokie, Illinois. Namun, Reuben Gut-off, seorang eksekutif muda dua tingkat di atasnya, memutuskan

bahwa Terlalu Berharga Bagi Perusahaan Untuk Kehilangan Seorang Welch. Ia mengajak Welch dan Istrinya dalam jamuan makan malam di restoran Yel-low Aster dan meng-habiskan berjam-jam untuk meyakinkan

Welch untuk bertahan. Gutoff berjanji untuk mengubah birokrasi yang ada dan menciptakan nuansa perusahaan kecil di GE. Welch diangkat menjadi wakil presiden direktur di GE pada 1972. Karirnya menanjak menjadi wakil presiden senior di tahun 1977 dan wakil ketua dewan direksi di tahun 1979. Di tahun 1981, Welch menjadi CEO termuda GE, menggantikan Reginal H. Jones. Di tahun 1982, Welch telah membongkar sebagian besar manajemen yang dibangun oleh Jones.

Bom Neutron JackSelama era 80an, Welch bekerja merampingkan GE dan membuatnya menjadi perusahaan yang lebih kompetitif. Ia juga mendorong para manajer dari bisnis yang dikelola untuk menjadi lebih produktif den-gan menghilangkan ketidakefisienan dan memangkas persediaan, serta menanggalkan berbagai birokrasi yang hampir membuatnya mening-galkan GE di masa lalu. Ia juga sempat di juluki “Neutron Jack” (sep-erti bom neutron) karena menghilangkan karyawan dan meninggalkan gedungnya kosong. Dalam bukunya “Jack:Straight From The Gut” (Jack: Pendirian dan Keberanian), Welch mengatakan bahwa GE se-belumnya memiliki 411 ribu karyawan di akhir 1980, dan menjadi 299 ribu di akhir 1985. Sebanyak 112 ribu karyawan yang dilepas, 37 ribu diantaranya adalah karena bisnis yang dijual, dan 81 ribu dikurangi selama berjalannya usaha. Sebaliknya, GE telah meningkatkan nilai pasarnya secara pesat. Ia banyak menutup pabrik, mengurangi biaya gaji dan memotong unit bisnis yang lamban berjalan. Filosofi bisnis-nya adalah bahwa setiap bisnis GE harus berada di posisi satu atau dua di tiap industrinya, atau akan ditinggalkan. Walaupun pada awalnya ia banyak ditentang karena kebijakannya, namun pada akhirnya ia men-dapatkan rasa hormat. Strategi Welch ini akhirnya diadopsi oleh ban-yak Pimpinan Eksekutif lainnya. Setiap tahun, Welch akan member-hentikan 10% manajer terbawah. Ia terkenal akan keterusterangannya di rapat-rapat eksekutif. Ia benar-benar mendorong para manajernya untuk maju, tetapi ia juga memberikan imbalan bonus dan kepemi-likan saham pada 20% manajer teratasnya.

Page 15: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

13Program kepemilikan saham di GE juga dikembangkan dari hanya kepada ek-sekutif puncak hingga hampir dua pertiga karyawan. Welch juga dikenal karena menghancurkan 9 lapis manajemen dan menanamkan informalitas dalam pe-rusahaan.

Strategi dan hasilDi tahun 1986, GE mengakuisisi NBC, yang berlokasi di Rockefeller Center; Welch kemudian menempati kantor di gedung GE di Rockefeller Plaza. Selama 1990an, Welch membantu memodernisasi GE dengan berpindah dari manufak-tur menjadi jasa keuangan lewat banyak akuisisi. Welch mengadopsi program kualitas Six Sigma dari Motorola di akhir 1995. Ia membawa perusahaan men-capai pendapatan yang besar. Di tahun 1980 sebelum Welch menjadi CEO, GE mencatat pendapatan sekitar 26, 8 milyar dollar AS, di tahun 2000, satu tahun sebelum ia mundur, pendapatan perusahaan meningkat menjadi 130 milyar dol-lar. Ketika Jack Welch meninggalkan GE, nilai pasar GE telah melesat dari 14 milyar dollar menjadi lebih dari 410 milyar dollar di akhir 2004, membuatnya menjadi perusahaan paling berharga dan paling besar di dunia.

Masa pensiun dan suksesiPada saat pensiun, Welch mendapatkan gaji 4 juta dol-lar per tahun, yang diikuti dengan nilai pensiun sebesar 8 juta dollar setiap tahun. Di tahun 1999 ia dinamakan sebagai “Manajer Abad ini” oleh majalah Fortune. Welch mengumumkan berita suksesinya kepada Jeff Immelt dengan cara yang sama dengan pendahulunya Reg Jones. Ia menuliskan kisah ini dalam bukunya “Jack: Straight from the Gut” (Jack: Pendirian dan Keberanian). Proses suksesi ini berjalan panjang di-mana terdapat 3 orang kandidat pengganti yaitu James McNerney, Robert Nardelli, dan Jeffrey Immelt, yang akhirnya menjadi penggantinya. Nardelli kemudian menjadi CEO Home Depot sampai tahun 2007, sedang-kan McNerney menjadi CEO 3M sebelum pindah men-jadi CEO di Boeing.

Sumber : Dari Berbagai Sumber

MENGANTISIPASI KELUMPUHAN KARIRBerawal Dari KetidakpuasanMeski kita disebut makhluk pelupa, tapi masih diberi kemampuan untuk mengabadikan ingatan terhadap sesuatu. Selain pernikahan atau cinta pertama, peristiwa yang tak mungkin terlupakan adalah ketika kita menerima pekerjaan baru. Ini umumnya terlepas apakah kita baru sekali itu bekerja atau tidak.

Kalau mengingat ke belakang, saat itu kita benar-benar merasa puas. Kepuasan itu kita ekspresikan dengan antusian kerja yang tinggi, disiplin, motivasi yang bagus, kesediaan belajar dan menerima pelajaran dari orang lain, dan lain-lain. Kita benar-benar merasa memiliki alasan yang cukup kuat untuk mensyukuri apa yang kita dapatkan.

Tapi, seiring dengan proses waktu, kepuasan itu mulai menurun atau memudar. Ini biasanya terekpresikan dari mulai misalnya: setengah hati menghadapi hari Senin, merasa plong secara berlebihan pada Jum’at atau Sabtu sore, jenuh atau bosan terhadap pekerjaan yang kira rasakan itu-itu saja, merasa tidak bangga lagi terhadap profesi atau pekerjaannya, merasa kehilangan gairah untuk mensyukuri pekerjaan, dan lain-lain.

Kalau melihat temuan dari sejumlah studi di bidang karir, ada yang bisa dijadikan petunjuk. Studi mengungkap sebagian besar karyawan punya antusias tinggi ke-tika menemukan pekerjaan baru. Tapi, antusias itu akan menurun setelah enam bulan bekerja. Ini dirasakan oleh 85 % dari 1000 perusahaan yang dijadikan objek studi dan melibatkan kurang lebih satu setengah juta karyawan dari sejak tahun 2000-2004 (Sirota Survey Intelligence, New York).

Studi lain mengungkap bahwa kegairahan karyawan hanya akan berlangsung paling maksimal satu tahun dari sejak setelah mendapatkan pekerjaan. Selama masa satu tahun pertama ini, mereka sangat antusias, komitmennya bagus, ber-sedia untuk menerima nasehat dari atasannya, dan datangnya tepat waktu(The Gallup Organization, 2003).

Pertanyaannya adalah, apa yang menyebabkan itu terjadi? Karena ini masalah manusia, maka biasanya masalah itu muncul bukan bersumber dari satu sebab. Mayoritas masalah manusia bersumber dari dua hal, yaitu:

1. Pemicu Yang saya maksudkan dengan pemicu di sini adalah sebab-sebab yang berasal dari luar (faktor eksternal). Berbicara mengenai pemicu dalam kaitannya dengan kepuasan / ketidakpuasan kerja, mungkin cakupannya bisa kita uraikan, antara lain:

Pekerjaan itu sendiri Gaji, tunjangan, penghasilan Lingkungan kerja Perkembangan karir Penilaian kerja Perlakuan manajemen Pembagian / penunjukan kerja Dan lain-lain sejauh yang terkait dengan soal puas dan tidak puas.

Jika ada sebagian dari hal-hal yang saya sebutkan di atas yang menurut kita tidak sesuai lagi atau tidak fair, maka benih-benih ketidakpuasan mulai tumbuh. Dan jika ini terus berlanjut dan terus berlanjut, maka benih itu tumbuh membesar sampai kemudian membentuk ek-spresi riil yang bermacam-macam. Ada yang kehilangan perspektif positif menyangkut tempat kerja. Asal bicara kerjaan, komentarnya sudah asem saja. Ada yang malas-malasan, ada yang ingin pindah tetapi hanya ingin dan ada yang benar-benar pindah.

2. Penentu Penentu di sini adalah sebab-sebab yang bersumber dari dalam diri kita. Apa yang kita ciptakan dari dalam diri kita (dari mulai pandangan, pemikiran, penyikapan, keputusan, tindakan), dalam menghadapi pemicu adalah yang menentukan kita. Karena itu, ada banyak pesan yang mengingatkan kita tentang hal ini. Pesan itu antara lain Seperti ini :

1.2.3.4.5.6.7.8.

Page 16: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

14“Nasibmu tidak ditentukan oleh apa yang menimpamu tetapi ditentukan oleh apa yang kamu lakukan atas apa yang menim-pamu.”

“It’s not what on you, but it’s what in you.”

“Tindakanmu adalah fungsi dari keputusanmu, bukan fungsi dari keadaanmu.”

Dan masih banyak lagi pesan serupa yang kerap kita dengar.

Jika semua ini kita gunakan untuk menjelaskan fenomena kepua-san dan ketidakpuasan, maka penjelasan yang mungkin kita tang-kap adalah bahwa hal-hal yang menurut kita tidak sesuai atau tidak fair, memang memunculkan ketidakpuasan. Hanya saja, apakah ketidakpuasan itu akan kita gunakan untuk memperbaiki atau merusak diri, itu pilihan kita. Artinya pilihan di sini adalah kita yang menentukan. Kitalah sang penentu itu. Fungsi ini tidak bisa kita lemparkan kepada siapapun biarpun kita menolaknya. Ini karena akibat riilnya akan kembali kepada kita juga. Jujur perlu kita akui, meski kita sudah mengetahui perbedaan antara pemicu dan penentu dalam teori, namun prakteknya masih kerap kita lupakan. Ketika ketidakpuasan itu berubah menjadi hal-hal yang merusak karir kita, hampir tidak ada yang secara gentle mengakui bahwa itu lahir karena keputusan kita juga. Umumnya, kita menunjuk siapapun atau apapun yang penting bukan diri kita.

Kelumpuhan karirKelumpuhan karir (Career Paralyse) sebetulnya hanya sebuah istilah untuk menggambarkan adanya dinamika karir seseorang yang sudah tidak bergerak lagi, entah itu ke atas atau ke samp-ing. Meminjam istilah dari banyak literatur, orang yang terkena ini langkahnya seperti orang yang terpenjara (trapped), putus asa atau tidak punya harapan lagi ketika berbicara soal karir atau profesi. Wilayah kehidupan lain di luar karir juga terkena imbas buruk, tertekan oleh perasaan tidak aman atau tidak layak.

Dalam prakteknya kerap kita jumpai ada sekelompok orang yang dinamika karirnya bergerak membaik tetapi ada juga yang dinamika karirnya sudah mandek atau lumpuh di level tertentu. Tentu saja ini diukur menurut keadaan masing-masing orang. Pesan John Maxwell mengatakan: “Banyak orang yang akhirnya berada di tempat (kerja) yang salah karena mereka mendiami tempat yang tepat terlalu lama.” Tanda-tanda paling umum yang perlu kita waspadai seputar munculnya kelumpuhan itu adalah:

Benar-benar merasa tidak bahagia dengan pekerjaan atau profesi yang ada Depresi berat meski sudah promosi, rotasi, dsb Kecenderungan untuk melakukan kritik-diri secara ber-lebihan Motivasi dan semangat berkompetisi yang sangat rendah Rasa rendah diri Tidak memiliki tujuan yang jelas dan jelas-jelas kita per-juangkan

••

•••

Menurut laporan studi di bidang karir, hal-hal buruk di atas tidak muncul seketika dan langsung banyak, melainkan berproses. Kelumpuhan ter-jadi karena adanya pengabaian yang berproses dari titik tertentu ke titik yang lain. Untuk koreksi-diri, marilah kita lihat proses di bawah ini:

• Dissatisfaction (Ketidakpuasan) • Demotivation (Kehilangan sumber motivasi) • Paralyse (Kelumpuhan)

Awalnya, kelumpuhan itu berawal dari ketidak-puasan yang diabaikan. Kita merasa tidak puas dengan keadaan sekarang tetapi ketidakpuasan itu kita biarkan menjadi energi negatif. Atau juga kita menjumpai hal-hal yang membuat kehilangan alasan untuk bersyukur tetapi itu kita biarkan atau tidak kita transfromasikan menjadi energi positif.

Dalam hitungan yang ke sekian juta kali, ketidak-puasan itu muncul dari batin kita dan selalu kita biarkan, maka lahirlah sel-sel baru. Jadi-lah ia demotivator dalam bentuk: tidak ada gairah berprestasi ke tingkat yang lebih tinggi, kehilangan visi pribadi ke depan, bekerja dengan niat asalkan gaji bulanan lancar, dan seterusnya.

Sampai pada tahap di mana sebagian besar kebiasaan kerja kita didomi-nasi oleh ketidakpuasan dan demotivasi, maka sangat masuk akal jika yang terjadi adalah kelumpuhan. Ibarat kata, biarpun ilmu manajemen kita segunung, tetapi kalau batin ini bermasalah, kemungkinan besar ilmu yang segunung itu tak bisa berbuat banyak. Biarpun jaringan kita banyak, tetapi kalau batin kita bermasalah, maka jaringan yang banyak itu tak bisa berbuat banyak untuk kemajuan karir kita.

Semoga Bermanfaat

Sumber : Dari Berbagai Sumber

Page 17: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

15 | Finance For Kids Sammy ‘Samantha’ Chandra

1/2

Page 18: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

16 | Finance For Kids Sammy ‘Samantha’ Chandra

2/2

Page 19: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

17 | Real Estate Enny Harini

Dengan ditemani segelas jus buah segar di pagi yang cerah, saya memulai sarapan pagi dengan membuka lembaran koran. Tidak berapa lama, telepon geng-gam saya berdering. Teman baik saya Aryo, seorang

executive muda di sebuah perusahaan produsen aromatherapy menanyakan investasi apa yang sebaiknya dipilih dengan peng-hasilan tetap per bulan dengan resiko rendah……

Aryo adalah sosok lajang yang bisa dikate-gorikan sebagai salah satu dari young, bold, and beautiful….namun kalau salah langkah dalam memanfaatkan penghasilan, bisa men-jadi young and broke…

Melihat kondisi dan situasi seorang muda yang berpenghasilan cukup baik, saya memberikan beberapa pilihan instrument investasi, yaitu salah satunya adalah property. Nah, mengapa harus property…?Property adalah salah satu instrument investasi yang secara fisik dapat dinilai dan secara kurun waktu tetap bernilai. Sebagai ilustrasi ringan adalah bila sebuah rumah terbakar, masih ada tanahnya yang dapat dinilai. Begitu pula ketika sepetak tanah dibiarkan terbengkalai sekian ta-hun, tetap akan terjadi pertambahan nilai yang tumbuhnya paling sedikit parallel dengan pertumbuhan populasi penduduk.

Berangkat dari dasar-dasar inilah kita tentukan langkah selan-jutnya dalam menentukan, property yang akan dipilih dengan mengacu kepada hal-hal sebagai berikut :

APA, bisa diterjemahkan sebagai jenis-jenis dari property seperti residensial (rumah, apartment), komersial (rumah toko/ruko, rumah kantor/rukan, gudang, gedung perkantoran, plaza/mal, hotel), atau tanah/kavling kosong

Memilih jenis property adalah bisa berdasarkan kebutuhan, kes-ukaan/preference, dan kemampuan secara finansial

DIMANA, lokasi merupakan aspek terpenting dalam memilih property yang mengacu kepada nilai masa depan atas dasar ho-kum penawaran dan permintaan

Memilih lokasi property lebih mempertimbangkan apakah se-bagai investor atau pemakai/end user.

Sebagai investor, tentu harus memilih lokasi yang mampu mem-berikan pertumbuhan nilai terprediksi dalam berbagai situasi ekonomi makro. Hukumnya : low capital high gain

Sedangkan sebagai pemakai/end user, tentu berawal memilih lokasi berdasarkan jarak tempuh, misalnya tempat kerja/usaha atau bisa juga dipengaruhi oleh kemampuan finansial yang ber-pengaruh kepada kesukaan/preference

KAPAN, waktu yang tepat untuk berinvestasi property adalah ke-tika mental berspekulasi sudah cukup tertanam untuk menghindari faktor menyalahkan situasi ketika terjadi kondisi berlawanan atau menyesali keputusan yang telah diambil.

Kesiapan mental untuk berspekulasi adalah hal utama dalam mem-ulai suatu investasi apa pun, termasuk di bidang property. Ketika mental telah siap, keberanian untuk menimbang dalam membuat

suatu keputusan akan lebih tajam dengan mem-perhatikan berbagai faktor seperti pilihan atas jenis property dengan dasar kemampuan finan-sial untuk masa tertentu. Hal ini akan berpen-garuh terhadap kecepatan mengambil keputusan sehingga tidak akan ada istilah terlambat ketika kesempatan memilih datang.

BAGAIMANA, diartikan sebagai bagaimana cara mencari informasi property, cara pem-bayaran, dan cara penyelesaian legalitas

Mencari sumber informasi property bisa lewat media cetak/elektronik, mendatangi kantor agen property, atau browsing area yang diminati. Kumpulkan informasi dan buatlah perbandingan dari informasi yang telah dikumpulkan.

Menghubungi pihak penyalur dana, seperti bank adalah faktor penting untuk mengetahui pertumbuhan suku bunga yang berpengaruh terhadap nilai property itu sendiri, disamping bila membutuhkan bantuan finansial bilamana diperlukan, tentun-ya dengan perhitungan yang cermat atas dasar penghasilan.

Memahami proses menyelesaikan suatu legalitas dalam transaksi property sangatlah diperlukan untuk menghindari kesalahan fatal. Pemahamam ini bisa dikatakan menjadi kewajiban umum.

SIAPA, mengarah kepada siapa sumber informasi property, sum-ber keuangan, dan siapa yang menangani penyelesaian legalitas

Bertemu dengan seorang agen property yang aktif dan berkualitas sangat diperlukan karena umumnya memiliki wawasan dan infor-masi terkini yang mana dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Juga minta saran kepada seorang pemain property/in-vestor yang sudah lama berkecimpung adalah penting untuk belajar menilai atau pun mengambil keputusan dari kaca mata mereka.

Mendatangi bagian kredit suatu kantor bank adalah tindakan yang pro aktif untuk mencari perbandingan dalam tata cara pembayaran atas rencana pembelian property. Sangat diperlukan perhitungan yang teliti ketika memilih pendanaan lewat institusi perbankan. Mengetahui konsekuensi-konsekuensinya sangat diperlukan se-hingga kedisplinan sebagai seorang debitur dapat terjaga untuk menghindari salah interpretasi.

Berkonsultasi dengan seorang notaris/pejabat pembuat akta tan-ah adalah jalan terbaik untuk mendapatkan informasi atau saran dalam mengambil langkah penyelesaian suatu transaksi.

Yang Muda Yang Berinvestasi ...

ENNY HARINIPRINCIPAL LJ HOOKER –KUTA

Page 20: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

18 | Real EstateBegitu pula menandatangani kantor BPN/Badan Pertanahan Nasional untuk meng-etahui keabsahan suatu legal dari property, dan bertemu dengan staf perijinan juga disarankan untuk mengetahui apakah misalnya tanah kosong yang akan dibeli, bisa dibangun sesuai dengan ijin yang berlaku.

Dengan mengambil langkah-langkah seperti tersebut di atas, merupakan tindakan yang bersifat mencegah yang terburuk untuk mengambil tindakan yang lebih tepat. Sehingga tidak perlu keraguan untuk membuat keputusan.

Selamat berinvestasi di property…!

Enny Harini

Akhirnya Aryo membeli sebuah rumah dengan luas tanah 100 m2 dan bangunan 45 m2 di harga Rp 270 juta pada akhir tahun 2007 dan pada akhir tahun 2008, nilai rumah tersebut tumbuh menjadi Rp 400 juta***

TIPS OF THE MONTHgather all the related information from quali-fied resourcesuse the SWOT system when confusion and hesi-tation has arisen in making a right decisionwork on your capacity to achieve a quality re-sult to get higher opportunitystarting the investment from small

PERTOKOAN SUNSET INDAH I,JL. SUNSET BOULEVARD 89 KAV 6 KUTA 80361

Telp. ( 0361 ) [email protected] | [email protected]

“Beranikah saya mengambil risiko dalam berinvestasi?”

Pertanyaan ini mungkin sering terlontar bila Anda sedang menimbang-nimbang untuk melakukan investasi. Katakan Anda punya uang Rp 10 juta, dan Anda bin-gung apakah akan menaruhnya di bank atau di tempat lain. Kalau ditaruh di bank, Anda mungkin merasa aman. Tetapi kadang-kadang, tawaran investasi di tempat lain seringkali cukup besar dan sangat menggoda, sehingga ini kadang-kadang menakutkan Anda.

Yang namanya investasi pasti ada risikonya. Nah, dari pengalaman saya selama ini, biasanya hanya ada tiga (3) risiko yang paling ditakutkan orang ketika mereka berinvestasi:

1.Turunnya Nilai Investasi Risiko yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi umumnya adalah “Apakah uang saya akan hilang?” Kebanyakan orang mungkin menjawab “tidak” kalau dit-anya seperti itu. Iyalah, mana ada, sih orang yang mau kehilangan uangnya? Akan tetapi, masalahnya, yang namanya risiko pasti ada dalam setiap investasi. Hanya bedanya adalah di ukurannya. Ada produk investasi yang risikonya cukup besar, ada yang sedang, ada yang kecil. Itu mungkin butuh pembahasan yang khusus di NOVA nomor-nomor mendatang. Yang jelas, satu hal yang paling ditakuti orang, sekali lagi adalah: “Apakah uang saya akan hilang?” Oke, sekarang kalau Anda berinvestasi, seberapa besar penurunan nilai yang ber-sedia Anda tanggung bila Anda mengalami kerugian? 10 persen? 30 persen? 50 persen? Atau 100 persen? Berapapun besar kerugian yang bersedia Anda tang-gung, ingatlah, itu adalah bagian dari berinvestasi. Jangan pernah mengharapkan Anda akan terus-menerus untung. Yang namanya kerugian, sesekali memang ha-rus dialami. Kalau enggak mengalami, ya enggak belajar, kan?

2.Sulitnya Produk Investasi itu Dijual Risiko kedua yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah produk investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual kembali. Beber-apa orang mungkin senang berinvestasi ke dalam emas karena emas dianggap mudah dijual kembali. Akan tetapi, ada juga orang yang berinvestasi ke dalam mata uang dolar Amerika, dan dolar tersebut cepat-cepat dimasukkannya ke bank. Ini karena bila dolar itu disimpan di lemari, maka kondisi fisik dari kertas uangnya mungkin akan menurun, dan itu kadang-kadang akan menyulitkan bila suatu saat dolar itu hendak dijual kembali. Maklum, beberapa bank seringkali tidak mau membeli mata uang as-ing Anda bila kondisi uang kertasnya robek, rusak atau kumal. Contoh lain dari produk investasi yang tidak selalu mudah untuk dijual kembali adalah barang-barang Koleksi. Barang-barang koleksi um-umnya tidak selalu mudah dijual kembali karena pasar pembeli barang-barang ini sangat spesifik. Lukisan misalnya. Karena pasarnya yang spesifik, tidak selalu mudah menjual lukisan. Tapi, sekali terjual, bisa saja harganya sangat tinggi dan mem-berikan untung yang lumayan buat orang yang menjualnya.

Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk berinvesta-si, ketahui lebih dulu seberapa mudahnya produk investasi Anda bisa dijual kembali. Jangan sampai Anda berinvestasi tapi tidak bisa menjualnya, kare-na barangnya memang sulit dijual.

Page 21: Berjalan Menembus Badai

MONEY & YOU MAGAZINE E. 02 Feb ‘09

19 3.Hasil Investasi yang Diberikan Tidak Sebesar Kenaikan Harga Barang dan Jasa Bayangkan kalau Anda berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10 persen setahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa malah naik 15 persen? Hal ini seringkali terjadi, bukan karena terlalu tingginya kenaikan harga barang dan jasa, tetapi karena produk yang dipilih itu sendiri belum tentu sesuai.

Iya dong, beberapa dari Anda mungkin menginginkan produk investasi yang aman dan konservatif. Tetapi, konsekuensinya adalah bahwa Hasil Investasi yang didapat mungkin saja tidak bisa menyamai kenaikan harga barang dan jasa. Kalau itu terus Anda alami dari tahun ke tahun, maka Anda akan bangkrut.

Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi risiko ini? Jangan menutup diri terhadap informasi. Pelajari produk-produk investasi lain yang mungkin Anda belum tahu, dan setelah itu cobalah masuk ke situ dengan mempertimbangkan segala kon-sekuensinya. Lama-kelamaan, Anda pasti bisa mengatasi tingginya kenaikan harga barang dan jasa dengan berinvestasi pada produk yang memang berpotensi untuk bisa memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding kenaikan harga barang.

Selamat berinvestasi!

Sumber : http://www.semuabisnis.com

Redaksi dapat Menerima Pertanyaan, Saran, Kritikdan Komentar dari PembacaSilahkan Kirim Komentar anda Melalui Via Email di :[email protected] Melalui Pesan singkat pada Website kami diwww.moneynyoumagazine.com

Page 22: Berjalan Menembus Badai
Page 23: Berjalan Menembus Badai
Page 24: Berjalan Menembus Badai