Berita Soft news (tugas teknik reportase)

2
Pulang “Malu”, Tidak Pulang Rindu JAKARTA, Hirup pikuk kegiatan disebuah pelabuhan yang ada di wilayah Jakarta Pusat, tepatnya di wilayah Pelabuhan Sunda Kelapa, Minggu (02/02). Mereka semua seakan tidak henti untuk bekerja dan beraktivitas di wilayah tersebut, padahal matahari sudah mau meninggalakan peradabannya. Ketika kapal menyadarkan tubuhnya ke dermaga maka saat itulah para pelaut mulai bekerja menurunkan dan menaikan barang-barang yang mereka antar. Pagi, siang, sore dan malam seakan menyatu dengan kekuatan semangat para pekerja yang tidak kenal lelah untuk beraktifitas. Pelaut kapal penisia, itu merupakan sebutan untuk para orang yang berada di kapal tersebut. Kapal penisia merupakan sebuah kapal yang digunakan untuk mengangkut barang yang ingin dikirim kesebuah tempat dengan melewati luasnya lautan. Hari, minggu, bahkan sampai bulan, waktu yang mereka lewati diatas kapal yang berada di tengah lautan. “Sebenernya sih kangen, tapi gimana ya, kalo pulang gak bawa uang malu sama anak istri, Jakarta, 02 Februari 2014 | Lukman Foto : Lukman Beberapa orang sedang menaikan barang ke atas kapal yang sedang menepi di pelabuhan sunda kelapa, Jakarta Pusat. Susana sore seakan tidak terasa ketika melihat orang-orang tersebut masih bekerja sampai matahari tenggelam

Transcript of Berita Soft news (tugas teknik reportase)

Page 1: Berita Soft news (tugas teknik reportase)

Pulang “Malu”, Tidak Pulang Rindu

JAKARTA, Hirup pikuk kegiatan disebuah pelabuhan yang ada di wilayah Jakarta Pusat, tepatnya di

wilayah Pelabuhan Sunda Kelapa, Minggu (02/02). Mereka semua seakan tidak henti untuk bekerja

dan beraktivitas di wilayah tersebut, padahal matahari sudah mau meninggalakan peradabannya.

Ketika kapal menyadarkan tubuhnya ke dermaga maka saat itulah para pelaut mulai bekerja

menurunkan dan menaikan barang-barang yang mereka antar.

Pagi, siang, sore dan malam seakan menyatu dengan kekuatan semangat para pekerja yang tidak

kenal lelah untuk beraktifitas. Pelaut kapal penisia, itu merupakan sebutan untuk para orang yang

berada di kapal tersebut. Kapal penisia merupakan sebuah kapal yang digunakan untuk mengangkut

barang yang ingin dikirim kesebuah tempat dengan melewati luasnya lautan.

Hari, minggu, bahkan sampai bulan, waktu yang mereka lewati diatas kapal yang berada di tengah

lautan. “Sebenernya sih kangen, tapi gimana ya, kalo pulang gak bawa uang malu sama anak istri,

Jakarta, 02 Februari 2014 | Lukman

Foto : Lukman

Beberapa orang sedang menaikan barang ke atas kapal yang sedang menepi di pelabuhan sunda kelapa, Jakarta Pusat. Susana sore seakan tidak terasa ketika melihat orang-orang tersebut masih bekerja sampai matahari tenggelam

Page 2: Berita Soft news (tugas teknik reportase)

tapi kalo gak pulang kangen” kata Udin (54) seorang pelaut kapal penisia, beliau sudah berlayar

lebih dari 20 tahun.

“Pulang tapi malu, tidak pulang tapi rindu”, mungkin sepenggal kata itu dapat mewakili perasaan

Udin yang seringkali dihantui petengkaran rasa rindu dan rasa malu. Tidak mudah mampu bertahan

ditengah lautan lepas, “kalo kita ada diatas kapal, nyawa taruhannya” tegas Udin.

“Apalagi kalo ada gelombang yang sampai dua meter, pasti pikran sudah bingung dan cuma bisa

berdoa dalam hati” tambahnya. Perjuangan yang dilakukan tidak lain tidak bukan hanya untuk

bertanggung jawab kepada anak dan istrinya. Bukan sebuah hal yang mudah ketika kita harus

melakukan hal yang mempertaruhkan nyawa. “kita semua cuma bisa berdoa, semoga selamat!” ucap

Udin ketika mengutarakan harapannya.

Waktu 20 tahun lebih bukan waktu yang sebentar untuk Udin merasakan suka dan duka menjadi

seorang pelaut kapal penisia. Waktu yang lama tersebut seakan membuat mentalnya menjadi tegar

dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi ditengah laut. Bermalam ditengah lautan yang

diombang-ambing ombak sudah sering dirasakan.

“Kalo kita tidak bisa menepi dipulau, ya kita tidur di kapal” kata Udin. Lautan sudah seakan menjadi

daratan bagi Udin karena hampir separuh hidupnya dihabiskan di tengah laut untuk beraktifitas.

“walau rindu, saya tetap sabar karna saya harus membiayai kebutuhan keluarga saya yang ada

dirumah” tutup Udin sebelum selesai diwawancarai.