Berita Puslitbangtan -...

12
Pengantar Redaksi Puslitbangtan Berita Berita Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan ISSN 0852-6230 No. 67 Mei 2018 Pengembangan padi gogo dengan paket teknologi Largo Super di Tuban Jawa Timur dan Kebumen Jawa Tengah memberi hasil tinggi, 7-8 t/ha atau setara dengan hasil padi sawah irigasi. Penyediaan benih bermutu mendapat prioritas guna mendukung upaya peningkatan produksi pangan. Hal ini menjadi topik utama Rapat Kerja 2018 Puslitbangtan. Wawancara khusus dengan Dr Muhammad Syakir yang kini menakhodai Balitbangtan merupakan kehormatan bagi Berita Puslitbangtan. Hasil wawancara menjadi topik penting yang mengisi media informasi yang diterbitkan Puslitbangtan ini. Dua lagi peneliti Puslitbangtan dikukuhkan sebagai profesor riset. Satu di antaranya kini menjadi Kepala Perwakilan IRRI untuk Indonesia. Artikel penting lainnya yang disajikan dalam Berita Puslitbangtan kali ini adalah pejabat baru Puslitbangtan. Pengembangan padi gogo dengan paket teknologi Largo Super di Tuban Jawa Timur dan Kebumen Jawa Tengah memberi hasil tinggi, 7-8 t/ha atau setara dengan hasil padi sawah irigasi. Penyediaan benih bermutu mendapat prioritas guna mendukung upaya peningkatan produksi pangan. Hal ini menjadi topik utama Rapat Kerja 2018 Puslitbangtan. Wawancara khusus dengan Dr Muhammad Syakir yang kini menakhodai Balitbangtan merupakan kehormatan bagi Berita Puslitbangtan. Hasil wawancara menjadi topik penting yang mengisi media informasi yang diterbitkan Puslitbangtan ini. Dua lagi peneliti Puslitbangtan dikukuhkan sebagai profesor riset. Satu di antaranya kini menjadi Kepala Perwakilan IRRI untuk Indonesia. Artikel penting lainnya yang disajikan dalam Berita Puslitbangtan kali ini adalah pejabat baru Puslitbangtan. 2 4 6 8 9 10 Menyemai Benih Mendulang Swasembada Pangan Teknologi Produksi Tinggi Padi Gogo H. Muhammad Syakir: Melangkah dengan Keteguhan Hati Dua Profesor Riset dari Puslitbangtan Kepala Perwakilan IRRI untuk Indonesia Pejabat Baru Puslitbangtan Menyemai Benih Mendulang Swasembada Pangan Teknologi Produksi Tinggi Padi Gogo H. Muhammad Syakir: Melangkah dengan Keteguhan Hati Dua Profesor Riset dari Puslitbangtan Kepala Perwakilan IRRI untuk Indonesia Pejabat Baru Puslitbangtan

Transcript of Berita Puslitbangtan -...

Page 1: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

Pengantar Redaksi

PuslitbangtanBeritaBerita

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

ISSN 0852-6230No. 67 Mei 2018

Pengembangan padi gogo dengan paket teknologi Largo Super di Tuban Jawa Timur dan Kebumen Jawa Tengah memberi hasil tinggi, 7-8 t/ha atau setara dengan hasil padi sawah irigasi. Penyediaan benih bermutu mendapat prioritas guna mendukung upaya peningkatan produksi pangan. Hal ini menjadi topik utama Rapat Kerja 2018 Puslitbangtan.

Wawancara khusus dengan Dr M u h a m m a d S y a k i r y a n g k i n i menakhodai Balitbangtan merupakan kehormatan bagi Berita Puslitbangtan. Hasil wawancara menjadi topik penting yang mengisi media informasi yang diterbitkan Puslitbangtan ini.

Dua lagi peneliti Puslitbangtan dikukuhkan sebagai profesor riset. Satu di an taranya k in i menjad i Kepa la Perwakilan IRRI untuk Indonesia. Artikel penting lainnya yang disajikan dalam Berita Puslitbangtan kali ini adalah pejabat baru Puslitbangtan.

Pengembangan padi gogo dengan paket teknologi Largo Super di Tuban Jawa Timur dan Kebumen Jawa Tengah memberi hasil tinggi, 7-8 t/ha atau setara dengan hasil padi sawah irigasi. Penyediaan benih bermutu mendapat prioritas guna mendukung upaya peningkatan produksi pangan. Hal ini menjadi topik utama Rapat Kerja 2018 Puslitbangtan.

Wawancara khusus dengan Dr M u h a m m a d S y a k i r y a n g k i n i menakhodai Balitbangtan merupakan kehormatan bagi Berita Puslitbangtan. Hasil wawancara menjadi topik penting yang mengisi media informasi yang diterbitkan Puslitbangtan ini.

Dua lagi peneliti Puslitbangtan dikukuhkan sebagai profesor riset. Satu di an taranya k in i menjad i Kepa la Perwakilan IRRI untuk Indonesia. Artikel penting lainnya yang disajikan dalam Berita Puslitbangtan kali ini adalah pejabat baru Puslitbangtan.

2

4

6

8

9

10

Menyemai Benih Mendulang Swasembada Pangan

Teknologi Produksi Tinggi Padi Gogo

H. Muhammad Syakir: Melangkah dengan Keteguhan Hati

Dua Profesor Riset dari Puslitbangtan

Kepala Perwakilan IRRI untuk Indonesia

Pejabat Baru Puslitbangtan

Menyemai Benih Mendulang Swasembada Pangan

Teknologi Produksi Tinggi Padi Gogo

H. Muhammad Syakir: Melangkah dengan Keteguhan Hati

Dua Profesor Riset dari Puslitbangtan

Kepala Perwakilan IRRI untuk Indonesia

Pejabat Baru Puslitbangtan

Page 2: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

2 Berita Puslitbangtan 67 • Mei 2018

Penanggung Jawab: Kepala Puslitbang Tanaman Pangan, Dr Andriko Noto SusantoDewan Redaksi: Ronald T.P. Hutapea, Hermanto, Haryo Radianto, Agus W. Anggara, M. SyamTata Letak: Edi HikmatAlamat: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Jalan Merdeka 147, Bogor, 16111Telp. (0251) 8334089, 8311432, Faks. (0251) 8312755; E-mail: puslitbangtan@litbang.pertanian.go.id.www.pangan.litbang.pertanian.go.id

ISSN 0852-6230

Menyemai Benih Bermutu Demi MendulangSwasembada PanganPenggunaan benih bermutu atau berkualitas tinggi di tingkat petani memegang peranan kuncidalam upaya peningkatan produksi pertanian. Hasil panen tidak akan optimal bila benih yangdigunakan berkualitas jelek meski input lainnya seperti pengelolaan air, hara, dan organismepengganggu tanaman (OPT) sudah memenuhi kebutuhan tanaman. Aspek ini mendapat perhatianutama dalam Raker Puslitbangtan yang diselenggarakan di Malang, Februari 2018 yang lalu.

Kementerian Pertanian di erapemerintahan Jokowi-JK di-laporkan telah berhasil me-

ningkatkan produksi beras yang cukuptinggi. Hal ini tercermin dari peningkatanproduksi padi nasional yang pada tahun2016 telah menyentuh angka 79,1 jutaton GKG, sementara tahun 2014 barumencapai 70,8 juta ton GKG.

Peningkatan produksi padi yangsignifikan ini tentu tidak terlepas daripenerapan inovasi teknologi dalamskala nasional, termasuk varietas unggulbaru. Belajar dari keberhasilkan upayapeningkatan produksi padi dan pala-

Pertanian menekankan pentingnyapengembangan teknologi kepadapetani yang merupakan ujung tombakpembangunan pertanian di lapang-an. ”Kita harus terus bekerja kerasuntuk menghasilkan inovasi danmelakukan massalisasi teknologi agarswasembada pangan dapat dicapaisecara berkelanjutan” paparnya.

Rapat kerja 2018 membahas ber-bagai isu utama yang mendukungprogram Kementerian Pertanian, antaralain: (1) Pengembangan benih padi,jagung, dan kedelai (Pajale) sertakomoditas pangan lainnya guna men-dukung tahun perbenihan 2018; (2)Refocussing penelitian dan pengem-bangan tanaman pangan tahun 2018berdasarkan hasil evaluasi 2015-2017;(3) Pelaksanaan program 2018 danrencana kerja 2019 pengembanganUpsus Pajale; (4) Penuntasan kinerjaperiode 2015-2019 sebagai landasankebijakan litbang tanaman pangan2020-2024; (5) Percepatan pengem-bangan inovasi teknologi tanaman

wija pada tahun-tahun sebelumnya,Kementerian Pertanian meyakinipengembangan varietas unggul baru(VUB) tanaman pangan mampu me-ningkatkan produksi untuk memper-cepat upaya swasembada panganberkelanjutan.

Masalah yang dihadapi dalampengembangan varietas unggul baruadalah penyediaan benih bermutu yangbelum memadai di tingkat petani. Olehkarena itu, Rapat Kerja Pusat Penelitiandan Pengembangan Tanaman Pangan(Puslitbangtan) pada 19-21 Februari2018 di Malang mengusung tema“Massalisasi VUB dan KonsolidasiKegiatan Litbang Tanaman PanganMendukung Tahun Benih 2018”. Rapatkerja dihadiri oleh tidak kurang dari 150peserta yang terdiri atas peneliti, pejabatstruktural, dan beberapa narasumberyang kompeten di bidangnya.

Dalam sambutannya, KepalaPuslitbangtan Dr Andriko Notosusanto,yang mewakili Kepala Badan Litbang

Kepala Puslitbangtan, Dr Andriko Notosusanto,memberikan sambutan pada pembukaan Rapatkerja Puslitbangtan di Malang, Jawa Timur, 19-21 Februari 2018.

Page 3: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

3Berita Puslitbangtan 67 • Mei 2018

pangan; dan (6) Pengelolaan danpengembangan sumber daya (SDM, RT,asset, keuangan) Puslitbangtan.

Rapat kerja 2018 merumuskanbahwa kinerja Puslitbangtan harus terusditingkatkan seiring dengan tuntutanperubahan lingkungan strategis,sehingga perlu dilakukan reorientasikebijakan dan reorientasi output.Inovasi teknologi yang dihasilkan sudahselaras dengan kebijakan dan programKementerian Pertanian.

Dalam menjalankan tugas danfungsinya, Puslitbangtan dan seluruhsatker menerapkan Coorperate Mana-gement System sehingga organisasiberjalan solid, responsif, cepat, dantepat merespon kebutuhan pengguna.Kinerja Puslitbangtan pada tahun 2015-2017 dinilai baik dengan realisasipenggunaan anggaran 94,5%.

Sejalan dengan tahun perbenihannasional, Puslitbangtan pada 2018menyediakan 3.280 ton benih sumber

varietas unggul padi, 480 ton benihjagung hibrida (parent stok), 51 tonbenih sumber jagung bersari bebas, dan600 ton benih sumber kedelai. Selainitu, kerja sama Badan Litbang Pertaniandan Ditjen Tanaman Pangan dalammemproduksi benih padi di 10 provinsidi Indonesia menjadi salah satu tugasyang harus dilaksanakan Puslitbangtanpada tahun 2018.

Kecuali benih dan varietas unggulbaru, teknologi yang siap dikembang-kan secara luas adalah paket teknologibudi daya Padi Jarwo Super pada lahansawah, Padi Largo Super pada lahankering, Padi Raisa (Rawa Intensif SuperAktual) pada lahan rawa, Padi Isabela(Intensifikasi Sebar Benih Langsung)pada lahan tadah hujan, dan Padi JarwoTaro. Teknologi jagung yang siapdikembangkan mendukung programswasembada pangan adalah budi dayajagung hibrida NASA Super (varietasNASA, seed coating, pupuk hayati,pemupukan PUPK, pengendalian hama

penyakit secara hayati, dan pasca-panen). Teknologi budi daya kedelaiyang siap dimassalisasi adalah Budesa(lahan sawah), Budetas (lahan sawahtadah hujan), Kepas (pasang surut),Budena (lahan naungan), Budesari(tumpangsari jagung) dan Budenopi(tanpa pestisida).

Pengembangan teknologi tersebutperlu didukung oleh berbagai pihak,baik di tingkat pusat maupun daerah.Integrasi program dan kebijakan antarapemerintah pusat dan daerah menjadikeniscayaan dalam pembangunannasional, termasuk di sektor pertanian.

Media sosial dinilai penting sebagaisalah satu sarana diseminasi teknologi.Oleh karena itu, UK/UPT Puslitbangtanperlu memanfaatkan media sosial(Facebook, Twiter, Instagram, You Tube)dalam pengembangan informasiteknologi pertanian, sesuai arahanKepala Badan Litbang Pertanian. (TimPerumus/HMT)

Penerapan inovasi teknologi berdampak terhadap peningkatan produksi padi nasional secara signifikan, dari 70,8 juta ton padatahun 2014 menjadi 79,1 juta ton pada tahun 2016.

Page 4: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

4 Berita Puslitbangtan 67 • Mei 2018

Teknologi Produksi Tinggi “Largo Super“untuk Padi GogoPadi gogo yang ditanam di lahan kering di luar Jawa, sering dihadapkan kepada berbagaikendala seperti kekeringan, tanah yang kahat/keracunan hara, dan penyakit blas. Di Jawa,dalam kondisi optimal, padi gogo dengan teknologi yang tepat dapat memberi hasil setarapadi sawah.

Panen raya padi pada lahan keringseluas 1.147 ha di Tuban, JawaTimur, 8 Februari 2018, merupa-

kan cerminan keberhasilan pengem-bangan teknologi budi daya padi gogoyang dipopulerkan menjadi Padi Largo(Larikan Gogo) Super. Menteri Pertanianyang diwakili oleh Direktur JenderalTanaman Pangan, Dr Gatot Irianto,mengawali panen raya padi tersebut.Dalam skala ubinan, hasil padi gogopada panen raya ini setara dengan padisawah, sekitar 7 t/ha GKP.

Hal serupa juga terjadi pada panenPadi Largo Super di Kebumen, JawaTengah, pada 12 Februari 2018. KepalaBadan Litbang Pertanian, Dr M. Syakir,yang mengawali panen padi gogo padalahan seluas 100 ha di kawasan demplotdi Kebumen semula belum percayakalau teknologi Largo Super yang di-kembangkan di daeah ini membuah-kan hasil yang tinggi tersebut.

Petani setempat awalnya juga me-ragukan keberhasilan pengembangan

teknologi budi daya Padi Largo Super.Setelah melihat sendiri di lapangan,mereka seolah bermimpi karena hasilpadi gogo di area demplot hampir 8,0 t/ha GKP. Angka ini diperoleh berdasarkanpanen ubinan oleh Tim BPS setempat.Sebagai perbandingan, hasil padi gogoyang diusahakan petani di luar kawasandemplot, sekitar 4 t/ha GKP. Menurutpetani setempat, daerah ini adalahkawasan pertanaman padi gogomeskipun belum mendapat sentuhanteknologi terkini.

Padi gogo varietas Inpago-11 yang dibudidayakan dengan paket teknologi Largo Super di Tuban Jawa Timur dan Kebumen Jawa Tengah mampuberproduksi tinggi menyamai padi sawah.

Page 5: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

5Berita Puslitbangtan 67 • Mei 2018

Pengembangan teknologi PadiLargo Super mengacu kepada inovasiPadi Jajar Legowo (Jarwo) Super yangsudah berkembang di sebagian lahansawah irigasi di Indonesia dan me-rupakan penyempurnaan dari inovasipengelolaan tanaman terpadu (PTT)padi. Paket teknologi budi daya PadiLargo Super yang dikembangkan dikawasan demplot mencakup (1)varietas unggul baru padi gogo yangterdiri atas Inpago-8, 9, 10, dan 11 selainvarietas IPB 8G, IPB 9G, HIPA, dan SituPatenggang sebagai pembanding; (2)biodekomposer Agrodeko; (3) pupukhayati Agrice Plus sebagai seedtreatment; (4) pemupukan berimbangberdasarkan Perangkat Uji Tanah Kering(PUTK); (5) biosilika untuk penguatantanaman padi; (6) pengendalianOrganisme Pengganggu Tanaman

(OPT) menggunakan pestisida nabatiBioprotektor dan pestisida anorganikberdasarkan ambang kendali; dan (7)alat-mesin tanam padi langsung(Atabela) sistem larikan.

Berdasarkan hitungan panenubinan, hasil padi gogo varietas Inpago-8 di Kebumen rata-rata 5 t/ha GKP,Inpago-9 rata-rata 6 t/ha GKP, Inpago-10 dan Inpago-11 mencapai 7 t/ha GKPGKP. Sementara hasil varietas lain yangdicoba termasuk Situ Patenggangsebagai pembanding hanya berkisarantara 4-5 t/ha GKP. Dalam deskripsivarietas, Inpago-8 berdaya hasil 5-6 t/ha,tahan penyakit blas yang merupakanpenyakit utama padi gogo, tolerankekeringan, dan agak tolerankeracunan Al. Varietas Inpago-9berpotensi hasil 6,4 t/ha, agak tahan

blas, agak toleran kekeringan dankeracunan Al. Varietas Inpago-10mampu berproduksi hingga 7,3 t/haGKP, hampir menyamai hasil padisawah. Varietas unggul padi gogo inirelatif tahan blas, agak tolerankekeringan dan keracunan Al. VarietasInpago-11 merupakan hasil seleksiterhadap galur B12151D-MR-11, tolerankekeringan pada fase pertumbuhanvegetatif, tahan blas, tahan penyakithawar daun bakteri strain III dan agaktahan strain VIII dengan potensi hasil6,0 t/ha.

Di kawasan pengembangan paketteknologi padi gogo di Kebumen,Kepala Badan Litbang Pertanian meng-apresiasi kinerja peneliti dan berharapteknologi Padi Largo Super segeradikembangkan pada lahan kering dikawasan lainnya di Indonesia denganperbaikan yang diperlukan, sesuaidengan karakteristik lokasi setempat.“Pengembangan padi gogo diharapkanberkontribusi meningkatkan produksipadi nasional dan menjadi harapan kitasemua untuk mewujudkan cita-citaIndonesia sebagai lumbung pangandunia 2045” ujar Ka Badan.

Lebih lanjut Ka Badan meng-ungkapkan bahwa Indonesia sebagaiLumbung Pangan Dunia pada tahun2045 adalah target jangka panjangpembangunan pertanian nasional.Target jangka pendek sudah mem-buahkan hasil sebagaimana tercermindari peningkatan produksi beras dalam2 tahun terakhir. Capaian ini merupakanbuah kerja keras semua pihak, baikpetani, penyuluh, dan peneliti, maupunpara penentu kebijakan pertanian.Namun, “Tantangan produksi padi dimasa yang akan datang semakin sulit.Karena itu upaya peningkatan produksipadi ke depan tidak hanya bertumpupada lahan sawah irigasi, tapi juga padaekosistem lainnya, termasuk lahankering” harap Ka Badan. (HMT/RH)

Paket Teknologi ProduksiPadi Largo Super

• Varietas unggul baru padi gogo(Inpago-8, 9, 10, dan 11)

• Biodekomposer Agrodeko• Pupuk hayati Agrice Plus

(seed treatment)• Pemupukan berimbang• Biosilika• Pengendalian OPT dengan

pestisida nabati Bioprotektordan anorganik

• Alat-mesin tanam benihlangsung sistem larik

Page 6: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

6 Berita Puslitbangtan 67 • Mei 2018

Dr Ir H Muhammad Syakir:Melangkah dengan Keteguhan HatiKetika memulai karier di bidang penelitian pertanian sekitar 35 tahun yang lalu, mungkin tidakterlintas dalam pikiran Pak Syakir bahwa suatu saat dia akan memimpin Badan LitbangPertanian, salah satu lembaga penelitian terbesar di tanah air atau bahkan di Asia ini. Di tengahgejolak menyusutnya jumlah tenaga peneliti akibat peraturan yang semakin ketat dan kebijakanyang seakan menuntut peneliti harus sering turun ke lapang, pria kelahiran Watampone Sulselini tetap melangkah ke depan dengan optimis. Keterlibatannya dalam berbagai organisasitampaknya berpengaruh kuat dalam setiap langkah yang dia ambil.

Ditemui di kantornya selepas jam kerja, Pak Syakirmenerima kedatangan Tim Redaksi dengan hangatsetelah terlebih dulu minta maaf karena harus

menunggu lebih dari satu jam. Acara yang padat dan beragam,sering menyebabkan pria yang berusia hampir 60 tahun laluini harus pulang kantor di malam hari. Tubuhnya yang relatiflangsing dengan tinggi sekitar 165 cm membuatnya tampakgesit dengan meja kerja yang bersih dari tumpukan kertas.

Setelah sadar maksud kedatangan kami, pria yangmengenakan batik bernuansa cokelat dipadukan celana abu-abu ini dengan bersemangat bercerita panjang lebar tentangteknologi unggulan yang dihasilkan Balitbangtan (BadanLitbang Pertanian). Seakan mengingatkan beliau berujar:”Balitbangtan berada di bawah Kementan sehingga tugasutamanya harus ditekankan pada menghasilkan inovasitenologi yang mendukung program strategis Kementan”. Lalusatu persatu dia menyebutkan teknologi unggul yang telahdan sedang dikembangkan dewasa ini seperti padi datarantinggi, padi largo super, jagung hibrida bertongkol dua, kedelaitoleran naungan, ayam kampung unggul yang dapat bertelursetiap hari, tebu dengan produktivitas tinggi, sampai kentangdan tomat GMO dan alat-mesin pertanian yang sudah di-lisensikan. “Semua yang saya sebutkan tadi adalah hasil kerjakeras peneliti setelah melalui proses panjang sehingga kitatak bisa menafikan kontribusi peneliti sebelumnya”.Tampaknya Pak Syakir berusaha meyakinkan tak ada hasilpenelitian yang instan dan tiba-tiba berkembang luas di lahanpetani.

Pak Syakir yang terlibat sebagai author dan co-author lebihdari 100 publikasi, 10 di antaranya berbentuk buku, dengantegas menekankan: ”Bobot dan tuntutan pekerjaan penelitikini semakin berat. Karena itu, arah penelitian harus lebih

ditekankan kepada hasil yang bisa langsung diterapkan dilapang. Bobot penelitian hulu yang lebih ditujukan untuk tulisanilmiah yang dapat diterbitkan melalui jurnal primer, meskipenting, bukan lagi sebagai prioritas utama”. Dengan lancarlalu dia melanjutkan, areal untuk uji multilokasi harus lebihluas dengan melibatkan berbagai pihak. “Bahkan teknologiyang sudah diyakini peneliti bisa memberi dampak positifterhadap sistem produksi, perlu segera dikomunikasilankepada pengguna sebelum dilepas secara formal” tambahnyabersemangat.”Dengan begitu kita tak perlu menunggu 5-7tahun agar suatu teknologi berkembang luas di lahan petani.Kalau bisa cukup 2-3 tahun saja”.

Ketika disinggung tentang sulitnya peneliti kini mengaturwaktu dalam tugas sebagai peneliti dan mendampingi petanidan penyuluh langsung di lapangan dalam menerapkanteknologi, dengan cepat beliau menyela ”Tugas pen-dampingan di lapangan sepenuhnya tanggung jawab BPTP.Tentang pengawalan di lapang, hanya satu dua orang sajapeneliti dari Balit yang ditugaskan sesuai dengan per-masalahan spesifik yang dihadapi petani yang tak dapatditangani peneliti di BPTP. Selebihnya adalah tanggung jawabpeneliti dan penyuluh yang bernaung di bawah BPTP”. Dialalu menukas, ”Peneliti di balai penelitian seyogianya tetapmelakukan penelitian terapan yang kelak akan dikaji dandikembangkan oleh BPTP di daerah”.

Pada bagian lain, suami Luluk S Marhaeni kelahiran Jemberini menceritakan upaya yang tengah dilakukan Balitbangtanagar LIPI membedakan penilaian jabatan fungsional penelitiBalitbangtan dengan institusi lain seperti LIPI dan BATAN. “Kitajuga berjuang agar Peneliti Madya Balitbangtan pensiun di usia65 tahun karena peran strategisnya dalam mendukungpembangunan pertanian nasional”, imbuhnya mantap.

Page 7: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

7Berita Puslitbangtan 67 • Mei 2018

Ketika disinggung tentang hal yang menyenangkansetelah mendapat kepercayaan sebagai Kepala Balitbangtan,ayah dari seorang putri dan seorang putra ini sejenak terdiam.Lalu dengan menyapu dahinya dia berujar: “Ya, ada dua halyang membuat saya gembira, yaitu ketika DPR mengetuk palubahwa 40% benih jagung yang akan diproduksi secaranasional harus berasal dari Balitbangtan. Selanjutnya, hasilpenelitian Balitbangtan harus digunakan untuk dikembang-kan oleh eselon 1 lain”. Ada nada puas berbaur bangga ketikaalumnus UNHAS (S1) dan IPB (S2 dan S3) ini mengemukakanhal tersebut. “Saya juga tetap respek terhadap para senioryang dulu telah bekerja keras untuk pembangunan pertaniankita,” ujarnya.

Ketika ditanyakan tentang tantangan yang dihadapi dalammemimpin Balitbangtan, pria yang sangat menghargai peranistrinya sebagai pendamping dan pendorong dirinya selainmengasuh dan membimbing kedua putra-putrinya, dengansuara perlahan berujar:”Belum banyak peneliti yang sadarakan pentingnya penelitian berorientasi output dan outcome”.Tampaknya beliau sadar sebagian peneliti masih meng-gunakan pola lama dalam merencanakan penelitian. Padahalyang dituntut adalah penelitian yang berdampak positif bagipembangunan pertanian ke depan.

Ambisi Balitbangtan untuk menjadi salah satu lembagapenelitian terkemuka di Asia atau bahkan dunia, tampakgamang dengan beberapa data yang dipublikasikan. Seakansudah menduga arah pertanyaan, pria yang telah jadipembicara di berbagai forum dan telah mengunjungi ber-bagai pelosok tanah air ini berkata:”Saya sadar akan haltersebut dan adakalanya saya mengontak peneliti ber-sangkutan untuk mengkonfirmasi data yang dia laporkan”.Tampaknya dia menahan diri untuk tidak berkomentarbanyak tentang aspek yang cukup sensitif tersebut.

Pengagum Bung Karno dan Jenderal Sudirman ini takmemerlukan waktu lama saat ditanya tokoh panutannya.Sambil menunjuk foto Pak Dirman yang terpajang di dindingruang kerjanya. Ketua PERAGI yang akan dijabatnya sampaitahun depan berkata perlahan ”Kesolehan dan semangatjuangnya untuk bangsa sangat mengagumkan meski beliaudalam keadaan sakit”.

Pria yang aktif dalam berorganisasi sejak mahasiswasampai saat ini (HMI, KAHMI, ICMI, PERAGI, PERHIMPI, HKTI)sejenak mengerutkan kening ketika ditanya hobinya. Tanpamenyebut olahraga, musik, atau nonton film, beliau malahmenyinggung tentang filsafat dan aspek kerohanian. Tak hanyasekali dia mengungkapkan rasa syukur ke hadirat Illahi yangtelah melimpahkan karuniaNya atas perjalanan hidup beliauselama ini, baik dalam karier dan pekerjaan maupun keluarga.Ada nada syukur dan bangga ketika dia berbicara tentangkedua anaknya. Putrinya, Andi Ratna Kartika Maharani, yang

telah lulus dari Fakultas Kedoteran UNAIR kini sedangmenyelesaikan spesialis internisnya. Putranya, Andi AhmadThoriq Pratama, sebentar lagi akan meraih gelar dokter dariuniversitas yang sama dengan kakaknya. Keduanya pun telahmenunaikan ibadah haji, bersamaan dengan ibadah haji yangkedua orang tua mereka.

Pak Syakir yang sedang mempersiapkan orasi ilmiahprofesor riset tentang lada perdu, mengawali kariernya sebagaipeneliti di Balai Penelitian Rempah dan Obat (Balitro) setelahmenyelesaikan studi di Fakultas Pertanian UNHAS pada tahun1983. Sempat menjadi Kepala Seksi Pelayanan Teknis di Balaiini, kemudian beliau dipercaya sebagai Kepala Bidang KerjaSama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian sebelum menjabatKepala Balitro. Dua tahun kemudian dia dipercaya sebagaiKepala Puslitbang Perkebunan selama tujuh tahun sebelumdiangkat sebagai Kepala Balitbangtan pada tahun 2015.

Pak Syakir yang sadar akhir puncak kariernya sudahsemakin dekat seiring dengan batas usia pejabat eselon 1,suatu saat akan bercerita tentang perjalanan kariernya kepadaanak cucu dan kerabatnya. Dia tentu dapat lebih jernih menilaibeberapa kebijakan yang diambilnya atau bahkan kebijakanatasannya yang fenomenal. Terlepas dari itu, dia harusbersyukur karena dapat melalui karier strukturalnya denganmulus tanpa onak duri yang seakan terus mengikuti jejaklangkahnya. Dia akan lebih fokus menjalani karierprofesional peneliti yang tidak asing baginya. Kelakperjalanan waktu akan mengungkap, apakah beliau berhasilsebagai peneliti profesional yang mumpuni yang ucapandan tulisannya menjadi rujukan bagi banyak kalangan,terutama peneliti. (MS/RH)

Page 8: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

8 Berita Puslitbangtan 67 • Mei 2018

Dua Lagi, Profesor Riset dari Puslitbangtan

Profesor (riset) merupakan raihan tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang peneliti di setiaplembaga penelitian di tanah air. Gelar tersebut hanya dapat diperoleh melalui serangkaian prosesilmiah yang tidak setiap peneliti berhasil melaluinya. Oleh karena itu, Puslitbangtan pantas banggabahwa dua peneliti seniornya, Dr Hasil Sembiring dan Dr Made Jana Mejaya, telah dikukuhkansebagai Profesor Riset Kementerian Pertanian oleh Majelis Pengukuhan di Bogor pada 9 April 2018.Keduanya tentu dituntut pula memperkuat Badan Litbang Pertanian dalam menghasilkan teknologiyang diperlukan petani dalam meraih swasembada pangan berkelanjutan.

Prof Dr Hasil Sembiring

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul“Inovasi Pengelolaan Tanaman TerpaduPadi Berbasis Konservasi Sumber DayaTanah dan Air Menuju Sistem PertanianPresisi” Prof Hasil Sembiring memapar-kan perkembangan dan kontribusiinovasi PTT terhadap peningkatanproduktivitas padi. Inovasi PTT padiyang diinisasi sejak tahun 1999 ini meng-alami perbaikan di sana sisi, sejalandengan perkembangan masalah teknisyang dihadapi di lapangan. DalamProgram Upsus Kementerian Pertanian,inovasi PTT menjadi tumpuan dalampeningkatan produksi padi nasional.

Semakin beragamnya tantangandalam peningkatan produksi padi,

terutama degradasi lahan akibat pe-ngelolaan yang tidak tepat, penggunaanpupuk kimia secara berlebihan, danperubahan iklim, inovasi PTT meng-alami orientasi pengembangan ber-dasarkan agroekosistem. Oleh karenaitu, pengembangan inovasi PTT denganpola baru melalui pertanian presisidiharapkan tidak hanya mampumeningkatkan produktivitas padi tapijuga pendapatan petani.

Selain sebagai peneliti, Pak Hasil jugapernah menjabat Kepala BPTPSumatera Utara, BB Padi, Puslitbangtan,Dirjen Tanaman Pangan, dan kini di-percaya sebagai Kepala Perwakilan IRRIuntuk Indonesia.

berkontribusi dalam menghasilkan 19jagung hibrida, enam di antaranyaadaptif pada lahan kering dan telahdilisensi oleh perusahaan swasta dalamnegeri. Benih jagung hibrida tersebuttelah berkembang di petani pada ber-bagai daerah. Hal ini terungkap dalamorasi ilmiahnya yang berjudul “Pengem-bangan Varietas Unggul Jagung HibridaAdaptif Lahan Kering MendukungSwasembada Jagung Berkelanjutan”.

Di antara jagung hibrida yang dihasil-kan, varietas Bima-3, Hj-21, dan JH-36mampu berproduksi 6-8 t/ha di lahankering. Masalah yang masih mengganjaldalam pengembangan jagung hibridaadalah ketersediaan benih dengan hargaterjangkau oleh petani. Salah satusolusinya adalah memberdayakan UPBSdi lingkungan Badan Litbang Pertanianatau kerja sama lisensi dengan duniausaha dalam memproduksi benihjagung hibrida yang akan dikembangkan.

Prof Dr Made Jana Mejaya diharap-kan menjadi pelopor dalam pengem-bangan penggunaan benih jagunghibrida Badan Litbang Pertanian,terutama oleh petani di lahan kering.Sepanjang kariernya, Prof Made Janajuga tercatat sebagai Kepala BPTPMaluku Utara, Balitkabi, BB Padi, danterakhir berlabuh di Pusltbangtansebagai Kapus sebelum kembalimenjadi peneliti. (HMT)

Prof Dr Made Jana Mejaya

Dikenal sebagai peneliti jagung di ling-kungan Puslitbangtan, Pak Made telah

Page 9: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

9Berita Puslitbangtan 67 • Mei 2018

Dikenal sebagai peneliti budi dayatanaman pangan di lingkunganBadan Litbang Pertanian, Pak Zul

telah menghasilkan lebih dari 100 karyatulis ilmiah, baik yang ditulis sendirimaupun sebagai co-author dan diterbit-kan dalam bentuk jurnal, review, baik didalam maupun luar negeri. AlumnusUNAND (S1), IPB (S2), dan UPLB (S3) inidikenal sebagai peneliti yang tekun danproduktif serta pernah menjadi KepalaBalittan Sukarami, Kepala BPTPSumatera Utara, Kepala BidangProgram dan Evaluasi Puslitbangtan,dan Kepala BP2TP. Selain itu, Pak Zul jugaaktif bekerja sama dengan perguruantinggi, baik sebagai tenaga pengajar,pembimbing sripsi dan thesis, maupunpenguji disertasi. Suami Ir Erythrina MS,peneliti di BBP2TP ini, juga aktif dalamorganisasi keilmuan seperti PERHIMPIdan PERAGI.

Jenjang Ahli Peneliti Utama diraihPak Zul pada tahun 2001, sedangkangelar Prof Riset diperolehnya padatahun 2008. Pria yang menjadi DewanRedaksi beberapa publikasi ilmiah ini,termasuk Jurnal Penelitian PertanianTanaman Pangan dan Buletin IptekTanaman Pangan menerimapengharga-an sebagai Penggerak,Pemrakarsa, Pelopor Berprestasi diBidang Pembangunan PertanianTingkat Nasional tahun 2016. Selain itubeliau juga menerima Satya LencanaWirakarya dari Presiden RI pada tahun1996 dan Satya Lencana XX dari PresidenRI pada tahun 2007.

Akan halnya Pak Hasil, bukan orangasing di Puslitbangtan. Pria kelahiranBrastagi, Sumatera Utara, ini memulaikariernya di Proyek P3HTA atau ProyekDAS (Daerah Aliran Sungai) Brantas diKabupaten Blitar pada tahun 1987, ke-mudian dipercaya sebagai Kepala IP2TP(BPTP) Mataram, Kepala BPTP SumateraUtara, Kepala BB Padi, Kepala Puslit-bangtan, Direktur Serealia, dan DirjenTanaman Pangan. Ketika ditanya prosespenunjukannya sebagai KepalaPerwakilan IRRI, dengan tertawa diamenggeleng: ”Saya juga tidak tahu. Hanyadalam suatu pertemuan di Tiongkok, sayabertemu Dirjen IRRI yang senang kalausaya mau bergabung dengan IRRI”.Kemudian dia melanjutkan, “Sebelumnyasaya dengar sudah ada penunjukanpengganti Pak Zul dari Inggris.”

Di jaman Pak M. Syam dan Pak Zul,Ka Badan mengusulkan dua nama yangdiserahkan ke IRRI untuk dipilih. Hal initampaknya tidak berlaku untuk PakHasil, karena mungkin juga BadanLitbang Pertanian hanya mengusulkansatu nama yang tidak asing bagi IRRIyang sebelumnya banyak terlibat dalamberbagai kegiatan IRRI di Indonesia.Pada tahun 2005, misalnya, dia pernahdipercaya sebagai anggota SteeringCommittee Irrigated Rice ResearchCorsortium dan pada tahun 2010 jugaterlibat dalam Steering CommitteeCorsortium of Unfavorable RiceEnvironment.

Suami Ir Asmanur Jannah MP, dosenperguruan tinggi ini baru saja meraihgelar bergengsi Profesor Riset, sehinggadia merasa bersyukur bahwa Tuhantelah menganugerahkan begitu banyakkebaikan baginya. Karier yang relatiflancar, istri yang setia, dua putri yangbergelar dokter, bahkan yang sulungsedang menyelesaikan dokter spesialis,selain seorang cucu yang sehat. Pria yangtelah mengikuti berbagai pelatihan danseminar di dalam dan luar negeri ini jugatercatat sebagai outstanding student diOklahoma State University, di tempat diameraih gelar Master dan PhD. Beliau jugaterlibat langsung dalam berbagai tulisanilmiah, baik sebagai first author maupunco-author yang diterbitkan dalamberbagai publikasi ilmiah di dalam danluar negeri. (MS)

Kepala Perwakilan IRRI untuk Indonesia:dari Pak Zul ke Pak HasilSetelah menjabat Kepala Perwakilan IRRI selama 8 tahun, Prof (riset) Dr Zulkifli Zainimenyerahkan jabatan tersebut kepada Dr Hasil Sembiring pada awal Februari 2018 yang lalu.Pak Zul yang harusnya pensiun dari jabatan itu pada tahun lalu diperpanjang setahun sebagaikonsultan dengan tugas yang sama seperti Kepala Perwakilan IRRI untuk Indonesia. Sepertidiketahui, Pak Zul menggantikan Pak Mahyuddin Syam sebagai Kepala Perwakilan IRRI untukIndonesia pada tahun 2010.

Page 10: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

10 Berita Puslitbangtan 67 • Mei 2018

Sejak Januari hingga awal Mei 2018Kepala Badan, Dr MuhammadSyakir, melantik sejumlah pejabat

struktural eselon III dan IV, sembilan diantaranya ditugaskan di unit kerja dilingkungan Puslitbangtan. Merekaadalah Dr Yuliantoro Baliadi, Dr Agus W.Anggara, Ir Prayitno MSc, Dra DyahPitaloka MSi, Eman Paturohman MSi,Shri Hari Mulya SE, Ainur Farid SE, DrRini Hermanasari, dan Wage RatnaRohaeni MSi.

Dr Yuliantoro Baliadi

Pria kelahiran Singaraja, Bali, 56 tahunsilam ini semula bekerja sebagai penelitidi Balai Penelitian Tanaman Aneka danUmbi (Balitkabi), Malang. Kemudianbeliau mengikuti tugas belajar padaprogram S2 di Institut Pertanian Bogor(IPB) dan selesai tahun 1993. Gelardoktor diraihnya dari UniversitasBrawijaya, Malang, pada tahun 2011.Berbagai pelatihan telah diikutinya didalam dan luar negeri.

Pada tahun 2012, Dr Yuliantorohijrah ke Balai Besar Penelitian TanamanPadi (BB Padi) karena ditugaskansebagai Kepala Bidang Program danEvaluasi. Dua tahun setelah itu, yangbersangkutan kembali ke habitatpenelitian dengan jabatan fungsionalpeneliti utama. Penentu kebijakan diBadan Litbang Pertanian tampaknyamenaruh perhatian kepada DrYuliantoro untuk dipromosikanmemimpin salah satu balai penelitian.Pria yang mudah senyum ini akhirnyadilantik sebagai Kepala Balitkabi padaawal Mei 2018, menggantikan Dr JokoSusilo Utomo yang kembali lagimenekuni dunia penelitian.

Sebagai “warga asli” Balitkabi,Yuliantoro yang kini dipercaya memim-pin salah satu balai penelitian di bawahnaungan Puslitbangtan ini tentu tidakcanggung berintegrasi dan bekerjasama dengan warga Balitkabi. Di bawahkepemimpinannya, Balitkabi diharap-kan menjadi lembaga penelitian yangmakin dikenal sebagai penghasilteknologi aneka kacang dan umbi diIndonesia.

Menikah dengan gadis pujaannya,Yayuk Sri Wahyuni, sejak dua dasawarsayang lalu, kini Pak Yuliantoro sudahdikaruniai satu putri dan dua putra. Duaanak pertama mereka telah berhasilmenyelesaikan studi S1 dan anak yangbontot masih duduk di bangku sekolah.

Dr Agus W. Anggara

Dr Agus dilantik sebagai Kepala Bidang(Kabid) Kerja Sama dan Pendaya-gunaan Hasil Penelitian (KSPHP)Puslitbangtan pada 25 Januari 2018,menggantikan Dr Eko Sri Mulyani yangsudah memasuki masa pensiun di usia58 tahun. Semula Agus bekerja di BBPadi sebagai peneliti hama tikus dibawah koordinasi Dr Sudarmaji yangsejak beberapa tahun yang lalu hijrahke Yogyakarta sebagai Kepala BPTP.

Setelah menyelesaikan program studiS2 di Institut Pertanian Bogor, beliauditugaskan sebagai Kepala Seksi ProgramPenelitian di BB Padi pada tahun 2008hingga 2010. Kemudian, pria kelahiranKulonprogo 44 tahun yang lalu inimendapat kesempatan mengikuti tugasbelajar pada program S3 di perguruantinggi yang sama. Sejak Maret 2016, DrAgus ditugaskan sebagai KoordinatorPengelolaan Kebun Percobaan Muara,Bogor, yang bernaung di bawah BB Padi,sebelum dipromosikan ke Puslitbangtansebagai Kabid KSPHP.

Pejabat Baru PuslitbangtanPuslitbangtan dikenal sebagai lembaga penelitian penghasil teknologi yang telahberkontribusi nyata dalam meningkatkan produksi nasional padi dan palawija.Pergantian sejumlah pejabat struktural eselon III dan IV di lingkungan Puslitbangtandiharapkan berkontribusi pula mempercepat pengembangan teknologi yang dibutuhkanpetani untuk meningkatkan produksi dan pendapatan mereka.

Page 11: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

11Berita Puslitbangtan 67 • Mei 2018

Di Puslitbangtan, Dr Agus dituntutberperan aktif menangani kegiatan kerjasama penelitian dengan berbagailembaga penelitian di dalam dan luarnegeri. Selain itu, dia dituntut pulamembenahi publikasi hasil penelitian,terutama jurnal ilmiah berbasis on-line,karena menentukan kompetensi unitkerja yang dipimpinnya danPuslitbangtan secara keseluruhan.Sudah menjadi kesepakataninternasional kalau jurnal ilmiahterakreditasi merupakan mediapublikasi hasil penelitian yang tidakdiragukan kualitasnya.

Ir Prayitno MSc

Dikenal sebagai pekerja keras yangberprestasi, Prayitno dipercayamenduduki jabatan struktural di BBPadi. Pada tahun 2010, Ia diangkatmenjadi Kepala Seksi Evaluasi danPelaporan, dan tiga tahun kemudiandipercaya sebagai Kepala SeksiProgram. Pada akhir Januari 2018, beliaudipromosikan menjadi Kepala BagianTata Usaha, menggantikan Ir DedeKusdiaman yang sudah memasukimasa purnabakti pada usia 58 tahun.

Pria supel kelahiran Cirebon ini jugaakan memasuki masa pensiun padatahun depan karena saat ini telahberusia 57 tahun. Bagaimana pun, PakPrayitno bersyukur karena telah berhasilmenjalankan tugasnya sebagai pejabatstruktural di BB Padi. Pada waktubersamaan, Ia juga harus membesarkandan mendidik putra putrinya, buah

pernikahan dengan Nathalia BumiDiana. Dua putranya, Novial Awaludindan Primawan Damarjati, kini telahberstatus sajana. Sementara putrinya,Najiha Brilianti, sedang menempuh studidi sebuah perguruan tinggi.

Dra Dyah Pitaloka MSi

Dilantik sebagai Kepala Sub-BidangEvaluasi di Puslibangtan pada awal Mei2018 menggantikan Ir Sunihardi MS yangsegera memasuki masa purnatugas,Dyah Pitaloka MSi sebelumnya bekerjadi Sekretariat Badan Litbang Pertanian.Pada tahun 2005, Ia dipercaya men-duduki jabatan Kepala Sub-BagianHumas, tiga tahun kemudian dilantikmenjadi Kepala Sub-Bagian Humas danOrtala. Pada tahun 2010, putri Dr AhmadM. Fagi ini ditugaskan memimpin Sub-Bagian Rumah Tangga di SekretariatBadan Litbang Pertanian.

Bagi sebagian warga Badan LitbangPertanian, Dyah Pitaloka MSi dikenalsebagai salah seorang “komandan”eselon IV yang responsif terhadapinstruksi pimpinan dan bertanggungjawab atas penyelesaian tugas yangdiletakkan di pundaknya.

Dyah yang mudah bergaul dengansiapa saja, menambatkan hatinyakepada seorang wiraswastawanbernama Sugiman dan pernikahanmereka pada tahun 1992 telahmenghadirkan satu putri dan dua putra.Chairina Fadhila dan Ridwan Haidarsudah bergelar sarjana, sementara anak

bontot, Ilham Firdaus, masih duduk dibangku sekolah.

Eman Paturohman MSi

Setelah menyelesaikan tugas belajarpada program S2 di IPB pada tahun2017, Eman yang semula menjadianggota Kelti Anjak Puslitbangtanakhirnya dilantik sebagai Kepala Sub-Bagian Kepegawaian dan RumahTangga, menggantikan Drs Muchtaryang memasuki masa pensiun.

Sejalan dengan perkembanganteknologi informasi, pengelolaan datakepegawaian sudah seyogianyaberbasis digital agar lebih mudah danlebih cepat dilacak pada saat diperlukanpimpinan dan keperluan kedinasanlainnya. Kita patut berharap agar kinerjaEman dan jajarannya memuaskansemua pihak, khususnya dalammengelola data sumber daya manusiadan kerumahtanggaan di lingkunganPuslitbangtan.

Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat,42 tahun yang lalu ini juga didaulatsebagai Ketua Dewan KemakmuranMesjid (DKM) Nurul Ilmi di lingkunganperkantoran Puslitbangtan, meng-gantikan Drs Unang Gunara Kasta-sasmita MS yang telah pensiun sejakbeberapa tahun silam. Eman kinidikarunia dua putra dan satu putri,buah pernikahannya dengan bu guruHeny Setiyaningsih SP, MP pada tahun2005.

Page 12: Berita Puslitbangtan - pangan.litbang.pertanian.go.idpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-67-2018.pdf · penerapan inovasi teknologi dalam ... Berita Puslitbangtan 67

12 Berita Puslitbangtan 67 • Mei 2018

Shri Hari Mulya SE

Memulai kariernya sebagai PNS di BBPadi pada tahun 1989 dengan ijazah D3,Hari berusaha membagi waktu untukbelajar di salah satu universitas diKarawang, Jawa Barat, dan pada tahun1994 berhasil meraih gelar SarjanaEkonomi. Pada tahun 2013, priaberdarah seniman ini dipercaya sebagaiKepala Seksi Evaluasi di BB Padi. Padatahun 2018, Ia mendapat amanah untukmengurus sumber daya manusia danperkantoran sebagai Kepala Sub-BagianKepegawaian dan Rumah Tangga.

Pria kelahiran Jakarta 55 tahun yanglalu ini menikah dengan Teti Idawati,seorang guru, pada tahun 1993. Merekakini dikaruniai tiga putra putri, dua diantaranya telah menyelesaikanpendidikan S1.

Ainur Farid SE

Pria kelahiran Sumenep, Madura, 54tahun yang lalu ini termasuk pekerjakeras dan gigih meraih cita-cita. SemulaPak Ainur berprofesi sebagai teknisipenelitian di Balittan Sukamandi yang

kini bernama BB Padi. Sambil bekerja,lulusan D3 ITS jurusan teknik keairan inimencoba menyisihkan waktu untukmelanjutkan studi pada FakultasEkonomi, Universitas Terbuka. Padapertengahan tahun 2006, Pak Ainurdipercaya sebagai komandan padaSub-Bagian Kepegawaian dan RumahTangga BB Padi. Dinilai berhasilmenjalankan tugas yang diberikankepadanya, Pak Ainur akhirnya dilantiksebagai Kepala Seksi Evaluasi pada awalJanuari 2018.

Menikah dengan Tri EndangWahyuni SPd pada tahun 1990, AinurFarid kini telah dikaruniai sepasangbuah hati. Sang putra telah bergelarsarjana dan sang putri masih duduk dibangku sekolah menengah atas.

Dr Rini Hermanasari

Lulus dari Fakultas Pertanian UniversitasPajajaran Bandung tahun 1997, RiniHermanasari memulai kariernyasebagai tenaga honorer di BB Padi.Sambil menunggu pengangkatan PNS,Rini melanjutkan studi pada program S2di IPB pada tahun 2003 dan lulus tigatahun kemudian.

Pada tahun 2011, Ia mendapat ke-sempatan melanjutkan studi padaprogram S3 di IPB dan tahun 2016berhasil meraih gelar doktor. Baru-baruini, Rini dilantik sebagai Kepala SeksiKerja Sama Penelitian di BB Padi,menggantikan Rahmawati MSi, yangmendapat tawaran mengikuti tugasbelajar pada program S3.

Sebagai pejabat struktural yangbaru di BB Padi, Rini diharapkanmemiliki jurus yang baru pula dalammengelola dan mengembangkan kerjasama penelitian. Wanita rendah hatikelahiran Bandung 47 tahun yang laluini menikah dengan wiraswastawan,Irfan Ferdiansyah, pada 19 April 1998.Kini mereka telah dikaruniai dua putri,Rifani Adella Ferdianursari danRaihanah Alifah Ferdianursari.

Wage Ratna Rohaendi MSi

Wanita kelahiran Purwakarta, JawaBarat, 33 tahun yang lalu ini memulaikariernya di BB Padi setelah menyele-saikan pendidikan S2 di IPB pada tahun2010. Di lembaga penelitian yangbermarkas di Sukamandi Jawa Barat ini,Ia mendapat tawaran mengikuti ber-bagai pelatihan di dalam dan luar negeri,di antaranya Summer CourseProgramme on Tropical AgriculturalSustainability di Bogor pada tahun 2010,Rice Molecular Breeding di IRRI Filipinadan Diklat Jabatan Fungsional PenelitiTingkat Pertama di LIPI masing-masingpada tahun 2014.

Ratna dilantik sebagai Kepala SeksiProgram di BB Padi pada awal tahun2018, meggantikan Ir Prayitno MSc, yangdipromosikan menjadi Kepala BagianTata Usaha di BB Padi. Sesuai dengan esensiunit kerja yang dipercayakan kepadadirinya, tampaknya istri Izmir Syamsi,wiraswasta ini, dituntut bekerja cepat,cermat, dan analitis karena bersentuhanlangsung dengan proposal penelitianpadi dari berbagai aspek. (HMT/EH)