BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - · PDF filepedoman kepada KSP/USP Koperasi/KSPPS/USPPS...
date post
30-Aug-2018Category
Documents
view
213download
0
Embed Size (px)
Transcript of BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - · PDF filepedoman kepada KSP/USP Koperasi/KSPPS/USPPS...
BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA No.766, 2017 KEMEN-KUKM. Prinsip Mengenali Pengguna Jasa.
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam.
PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 06/PER/M.KUKM/ V /2017
TENTANG
PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA
BAGI KOPERASI YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pasal
12 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan
Terorisme, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah tentang Penerapan Prinsip
Mengenali Pengguna Jasa bagi Koperasi yang Melakukan
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3502);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indonesia
www.peraturan.go.id
2017, No.766 -2-
Tahun 2010 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5164);
3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pendanaan Terorisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 50, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5406);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah,terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh
Koperasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3591);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998 tentang
Modal Penyertaan pada Koperasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3744);
7. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor
11/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pemupukan Modal Penyertaan pada Koperasi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1490);
8. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor
15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam
oleh Koperasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1494) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
www.peraturan.go.id
2017, No.766 -3-
Menengah Republik Indonesia Nomor
02/Per/M.KUKM/II/2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor
15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam
oleh Koperasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 257);
9. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor
16/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh
Koperasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1495);
10. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor
17/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pengawasan Koperasi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1496);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENALI
PENGGUNA JASA BAGI KOPERASI YANG MELAKUKAN
KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
asas kekeluargaan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
www.peraturan.go.id
2017, No.766 -4-
2. Koperasi Simpan Pinjam yang selanjutnya disingkat KSP
adalah Koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan
pinjam.
3. Unit Simpan Pinjam pada Koperasi yang selanjutnya
disingkat USP Koperasi adalah unit Koperasi yang
bergerak dibidang usaha simpan pinjam, sebagai bagian
dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan.
4. Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah yang
selanjutnya disingkat KSPPS adalah Koperasi yang
kegiatan usahanya meliputi simpanan, pinjaman dan
pembiayaan sesuai prinsip syariah, termasuk mengelola
zakat, infaq/sedekah, dan wakaf.
5. Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Koperasi
yang selanjutnya disingkat USPPS Koperasi adalah unit
Koperasi yang bergerak di bidang usaha meliputi
simpanan, pinjaman dan pembiayaan sesuai dengan
prinsip syariah, termasuk mengelola zakat,
infaq/sedekah, dan wakaf sebagai bagian dari kegiatan
Koperasi yang bersangkutan.
6. Anggota adalah pemilik sekaligus pengguna jasa
Koperasi.
7. Pengguna Jasa adalah anggota dan/atau calon anggota
Koperasi yang melakukan kegiatan usaha simpan pinjam.
8. Prinsip Mengenali Pengguna Jasa yang selanjutnya
disingkat PMPJ adalah prinsip yang diterapkan oleh
Koperasi yang melakukan kegiatan usaha simpan pinjam
dalam rangka mengetahui profil, karakteristik, serta pola
transaksi Pengguna Jasa Koperasi yang melakukan
kegiatan usaha simpan pinjam.
9. Pencucian Uang adalah segala perbuatan yang memenuhi
unsur tindak pidana berdasarkan peraturan perundang-
undangan mengenai pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana pencucian uang.
10. Pendanaan Terorisme adalah segala perbuatan dalam
rangka menyediakan, mengumpulkan, memberikan, atau
meminjamkan dana, baik langsung maupun tidak
langsung, dengan maksud untuk digunakan dan/atau
www.peraturan.go.id
2017, No.766 -5-
yang diketahui akan digunakan untuk melakukan
kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau teroris.
11. Transaksi adalah seluruh kegiatan yang menimbulkan
hak dan/atau kewajiban atau menyebabkan timbulnya
hubungan hukum antara dua pihak atau lebih.
12. Transaksi Keuangan adalah transaksi untuk melakukan
atau menerima penempatan, penyetoran, penarikan,
pemindah bukuan, pentransferan, pembayaran, hibah,
sumbangan, penitipan, dan/atau penukaran atas
sejumlah uang atau tindakan dan/atau kegiatan lain
yang berhubungan dengan uang.
13. Transaksi Keuangan Tunai yang selanjutnya disingkat
TKT adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan
menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.
14. Transaksi Keuangan Mencurigakan yang selanjutnya
disingkat TKM adalah Transaksi Keuangan yang
memenuhi unsur-unsur mencurigakan sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan
mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
pencucian uang serta pendanaan terorisme.
15. Uji Tuntas Pengguna Jasa (Customer Due Diligence) yang
selanjutnya disingkat CDD adalah kegiatan berupa
identifikasi, verifikasi, dan pemantauan yang dilakukan
oleh Koperasi yang melakukan kegiatan Usaha Simpan
Pinjam untuk memastikan transaksi sesuai dengan profil,
karakteristik, dan/atau pola transaksi anggota dan/atau
calon anggota.
16. Uji Tuntas Lanjut (Enhanced Due Diligence) yang
selanjutnya disingkat EDD adalah tindakan CDD lebih
mendalam yang dilakukan pada Koperasi yang
melakukan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam terhadap
anggota dan/atau calon anggota yang tergolong dalam
area berisiko tinggi.
17. Penerima Manfaat (Beneficial Owner)yangselanjutnya
disingkat BO adalah pemilik sebenarnya dari dana yang
ditempatkan pada Koperasi yang melakukan kegiatan
Usaha Simpan Pinjam, berhak atas dan/atau menerima
www.peraturan.go.id
2017, No.766 -6-
manfaat tertentu, mengendalikan transaksi
keuangan,memberikan kuasa untuk melakukan
transaksi dan/atau merupakan pengendali akhir dari
transaksi yang dilakukan melalui Koperasi yang
melakukan kegiatan Usaha Simpan Pinjam atau
berdasarkan suatu perjanjian.
18. Anti-tipping off adalah ketentuan yang melarang
Pengurus, Pengelola dan/atau Karyawan
memberitahukan kepada Pengguna Jasa atau pihak lain
baik secara langsung atau tidak langsung dengan cara
apapun mengenai laporan TKM yang sedang disusun
atau telah disampaikan kepada PPATK.
19. Politically Exposed Person yang selanjutnya disingkat PEP
adalah orang yang popu