BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya...

33
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.566, 2019 BPJS. KESEHATAN. Kepatuhan Pemberi Kerja. Tata Cara dan Mekanisme. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 3 TAHUN 2019 TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME KERJA PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA DAN SETIAP ORANG,SELAIN PEMBERI KERJA, PEKERJA, DAN PENERIMA BANTUAN IURAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa untuk mengoptimalkan fungsi pengawasan dan pemeriksaan serta sesuai dengan ketentuan Pasal 11 huruf a, huruf c, huruf f, dan huruf g Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial diperlukan pengaturan lebih lanjut mengenai pengawasan dalam pembayaran Iuran; b. bahwa Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Tata Cara dan Mekanisme Kerja Pengawasan dan Pemeriksaan atas Kepatuhan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum masyarakat sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Pemerintah www.peraturan.go.id

Transcript of BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya...

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA No.566, 2019 BPJS. KESEHATAN. Kepatuhan Pemberi

Kerja. Tata Cara dan Mekanisme.

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

NOMOR 3 TAHUN 2019

TENTANG

TATA CARA DAN MEKANISME KERJA PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

ATAS KEPATUHAN PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA DAN

SETIAP ORANG,SELAIN PEMBERI KERJA, PEKERJA, DAN PENERIMA

BANTUAN IURAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN

KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR UTAMA

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

Menimbang : a. bahwa untuk mengoptimalkan fungsi pengawasan dan

pemeriksaan serta sesuai dengan ketentuan Pasal 11

huruf a, huruf c, huruf f, dan huruf g Undang-Undang

Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial diperlukan pengaturan lebih lanjut

mengenai pengawasan dalam pembayaran Iuran;

b. bahwa Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Tata Cara dan

Mekanisme Kerja Pengawasan dan Pemeriksaan atas

Kepatuhan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan

Kesehatan sudah tidak sesuai dengan perkembangan

kebutuhan hukum masyarakat sehingga perlu diganti;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk

melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Pemerintah

www.peraturan.go.id

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -2-

Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan

Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara dan Setiap Orang, Selain Pemberi

Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran dalam

Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial, perlu

menetapkan Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan tentang Tata Cara dan Mekanisme Kerja

Pengawasan dan Pemeriksaan atas Kepatuhan Pemberi

Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap Orang,

Selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan

Iuran dalam Penyelenggaraan Program Jaminan

Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4456);

2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang

Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada

Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap

Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan Penerima

Bantuan Iuran dalam Penyelenggaraan Program Jaminan

Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013

Nomor 238, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5481);

4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang

Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2018 Nomor 165);

www.peraturan.go.id

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -3-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

KESEHATAN TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME KERJA

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA DAN

SETIAP ORANG, SELAIN PEMBERI KERJA, PEKERJA, DAN

PENERIMA BANTUAN IURAN DALAM PENYELENGGARAAN

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan:

1. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan

kesehatan agar Peserta memperoleh manfaat

pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam

memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan

kepada setiap orang, yang telah membayar Iuran

Jaminan Kesehatan atau Iuran Jaminan Kesehatannya

dibayar oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang

selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan

hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program

Jaminan Kesehatan.

3. Gaji atau Upah adalah hak Pekerja yang diterima dan

dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari

Pemberi Kerja kepada Pekerja yang ditetapkan dan

dibayar menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan,

atau peraturan perundang-undangan, termasuk

tunjangan bagi Pekerja dan keluarganya atas suatu

pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

4. Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara adalah:

a. orang, persekutuan atau badan hukum yang

menjalankan suatu perusahaan milik sendiri;

b. orang, persekutuan atau badan hukum yang secara

berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan

miliknya; dan

www.peraturan.go.id

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -4-

c. orang, persekutuan atau badan hukum yang berada

di Indonesia, mewakili perusahaan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang

berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

5. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan

menerima Gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain.

6. Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha,

badan hukum, atau badan lainnya yang mempekerjakan

tenaga kerja, atau penyelenggara negara yang

mempekerjakan Pegawai Aparatur Sipil Negara dengan

membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk

lainnya.

7. Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan yang

selanjutnya disebut Penerima Bantuan Iuran adalah

Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu sebagai peserta

program jaminan kesehatan.

8. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang

bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang

telah membayar Iuran Jaminan Kesehatan.

9. Iuran Jaminan Kesehatan, yang selanjutnya disebut

Iuran adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara

teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja, dan/atau Pemerintah

Pusat atau Pemerintah Daerah untuk program Jaminan

Kesehatan.

10. Petugas Pemeriksa adalah Pegawai BPJS Kesehatan yang

diangkat untuk melaksanakan tugas melakukan

pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan

penyelenggaraan program jaminan kesehatan untuk dan

atas nama BPJS Kesehatan.

11. Pengawasan Kepatuhan adalah serangkaian kegiatan

untuk memastikan kepatuhan Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara dan setiap orang, selain Pemberi

Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran dalam

melakukan pendaftaran, penyampaian data secara

lengkap dan benar, serta pembayaran Iuran.

12. Pemeriksaan Kepatuhan adalah serangkaian kegiatan

mencari, mengumpulkan keterangan atau informasi,

www.peraturan.go.id

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -5-

mengolah data, bukti atau keterangan yang dilaksanakan

secara objektif dan profesional untuk menguji kepatuhan

pemenuhan kewajiban sesuai ketentuan peraturan

perundang undangan tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial.

13. Tanda Pengenal Petugas Pemeriksa adalah identitas

petugas berupa kartu yang diterbitkan oleh BPJS

Kesehatan yang merupakan bukti diri sebagai Petugas

Pemeriksa.

14. Surat Perintah Tugas yang selanjutnya disingkat SPT

adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Pimpinan

Unit Kerja kepada Petugas Pemeriksa untuk melakukan

Pemeriksaan terhadap Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara dan setiap orang, selain Pemberi

Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran atas

kepatuhan dalam penyelenggaraan program Jaminan

Kesehatan.

15. Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan yang

selanjutnya disingkat SPPL adalah surat pemberitahuan

yang disampaikan kepada Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara paling sedikit memuat informasi

tanggal dan waktu pelaksanaan pemeriksaan dan data-

data yang diperlukan untuk dapat dipersiapkan pada

saat pemeriksaan.

16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya

disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada

Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan setiap

orang, selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan Penerima

Bantuan Iuran untuk memenuhi perintah pemeriksaan

atas kepatuhan program Jaminan Kesehatan.

17. Surat Panggilan Final pemeriksaan kantor yang

selanjutnya disingkat SPFPK adalah surat berisi

panggilan terakhir kepada Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara untuk memenuhi perintah

pemeriksaan atas kepatuhan Jaminan Kesehatan.

18. Laporan Hasil Pemeriksaan Sementara yang selanjutnya

disingkat LHPS adalah laporan sementara hasil

www.peraturan.go.id

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -6-

pemeriksaan atas kepatuhan yang memuat antara lain

data identitas objek pemeriksaan, temuan hasil

pemeriksaan, dan kesimpulan hasil pemeriksaan yang

dilaporkan Petugas Pemeriksa kepada pimpinan unit

kerja.

19. Laporan Hasil Pemeriksaan Akhir yang selanjutnya

disingkat LHPA adalah laporan akhir hasil pemeriksaan

atas kepatuhan yang memuat antara lain data identitas

objek pemeriksaan, temuan hasil pemeriksaan, dan

kesimpulan hasil pemeriksaan yang dilaporkan Petugas

Pemeriksa kepada pimpinan unit kerja.

20. Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan yang

selanjutnya disingkat SPHP adalah surat yang berisi

paling sedikit memuat informasi terkait temuan hasil

pemeriksaan serta rekomendasi yang harus

ditindaklanjuti oleh Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

Negara.

Pasal 2

Pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan Pemberi Kerja

Selain Penyelenggara Negara dan setiap orang, selain Pemberi

Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran bertujuan untuk:

a. memastikan kepatuhan Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara dalam mendaftarkan dirinya,

seluruh Pekerjanya dan anggota keluarganya dalam

program Jaminan Kesehatan, melaporkan data dirinya,

pekerjanya dan anggota keluarganya secara lengkap dan

benar serta memungut, membayar, dan menyetorkan

Iuran; dan

b. memastikan kepatuhan terhadap setiap orang, selain

Pemberi Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran

dalam mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya,

melaporkan data dirinya dan anggota keluarganya secara

lengkap dan benar serta membayar dan menyetorkan

Iuran.

www.peraturan.go.id

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -7-

Pasal 3

(1) BPJS Kesehatan berwenang melakukan pengawasan dan

pemeriksaan atas kepatuhan Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara dan setiap orang, selain Pemberi

Kerja, Pekerja dan Penerima Bantuan Iuran.

(2) Pengawasan dan pemeriksaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), untuk menjamin kepatuhan:

a. Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara

berkewajiban untuk:

1. mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai

Peserta kepada BPJS Kesehatan dalam program

Jaminan Kesehatan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

2. memberikan data dirinya dan Pekerjanya

berikut anggota keluarganya kepada BPJS

Kesehatan secara lengkap dan benar; dan

3. memenuhi kewajibannya dalam memungut dan

menyetorkan Iuran yang menjadi kewajiban

Peserta dari Pekerjanya serta membayar dan

menyetorkan Iuran yang menjadi kewajibannya

kepada BPJS Kesehatan.

b. Setiap Orang, selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan

Penerima Bantuan Iuran berkewajiban untuk:

1. mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya,

sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan dalam

program Jaminan Kesehatan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

2. memberikan data dirinya dan anggota

keluarganya kepada BPJS Kesehatan secara

lengkap dan benar; dan

3. memenuhi kewajibannya membayar dan

menyetorkan Iuran.

Pasal 4

(1) Dalam melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan atas

kepatuhan, BPJS Kesehatan mengangkat Petugas

Pemeriksa.

www.peraturan.go.id

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -8-

(2) Petugas Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus memenuhi persyaratan paling sedikit:

a. pegawai tetap BPJS Kesehatan; dan

b. memiliki kompetensi di bidang pengawasan

pemeriksaan kepatuhan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata

cara pengangkatan Petugas Pemeriksa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Direksi

BPJS Kesehatan.

BAB II

FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG PETUGAS PEMERIKSA

Bagian Kesatu

Fungsi

Pasal 5

Petugas Pemeriksa berfungsi:

a. melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap

Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dalam

melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a dan memenuhi kewajiban

lain dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

b. melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap

setiap orang, selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan Penerima

Bantuan Iuran dalam melaksanakan kewajibannya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b

dan memenuhi kewajiban lain dalam penyelenggaraan

jaminan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Bagian Kedua

Tugas

Pasal 6

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 5, Petugas Pemeriksa bertugas:

www.peraturan.go.id

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -9-

a. menyusun rencana pemeriksaan;

b. menyampaikan SPPL kepada Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara;

c. menyampaikan SPPK dan SPFPK kepada Pemberi Kerja

Selain Penyelenggara Negara;

d. menyampaikan SPPK kepada setiap orang, selain Pemberi

Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran;

e. menyusun LHPS berdasarkan hasil pemeriksaan yang

dilakukan;

f. menyampaikan SPHP kepada Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara berdasarkan LHPS;

g. menyampaikan LHPA kepada kepala cabang BPJS

Kesehatan atau pimpinan satuan kerja;

h. melakukan monitoring pemenuhan kewajiban Pemberi

Kerja Selain Penyelenggara Negara dan setiap orang

selain Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima Bantuan

Iuran berdasarkan hasil pemeriksaan; dan

i. melakukan koordinasi dengan instansi yang bertanggung

jawab di bidang ketenagakerjaan atau instansi lain dalam

mendukung proses Pemeriksaan Kepatuhan.

Bagian Ketiga

Wewenang

Pasal 7

Dalam melaksanakan fungsi dan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, Petugas Pemeriksa

berwenang:

a. memasuki tempat kerja, kantor perusahaan, bangunan

dan/atau rumah yang digunakan sebagai tempat

menjalankan kegiatan usaha;

b. memanggil Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara

dan setiap orang, selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan

Penerima Bantuan Iuran untuk memenuhi proses

pemeriksaan Kantor yang dilakukan atau memenuhi

panggilan untuk melengkapi data atau informasi,

melakukan konfirmasi data atau informasi atas

Pemeriksaan Kepatuhan yang telah dilaksanakan;

www.peraturan.go.id

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -10-

c. meminta keterangan atau klarifikasi atas informasi

ketidakpatuhan Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

Negara atau setiap orang, selain Pemberi Kerja, Pekerja,

dan Penerima Bantuan Iuran;

d. memeriksa dan/atau meminjam buku-buku, catatan-

catatan, dan dokumen-dokumen pendukungnya

termasuk luaran dari pengolahan data atau media

komputer dan perangkat elektronik pengolah data

lainnya yang berkaitan dengan:

1. data diri identitas Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara;

2. data Pekerja dan anggota keluarganya;

3. data Gaji atau Upah;

4. bukti pungutan dan penyetoran Iuran; dan

5. data lainnya terkait penyelenggaraan program

jaminan sosial yang diikuti.

e. mengusulkan pengenaan sanksi administratif berupa

teguran tertulis dan denda berdasarkan hasil

Pemeriksaan Kepatuhan kepada kepala cabang BPJS

Kesehatan atau pimpinan satuan kerja;

f. melaporkan ketidakpatuhan pemberi kerja selain

penyelenggara negara atas kewajiban pembayaran Iuran

atau ketidakpatuhan lainnya melalui persetujuan kepala

cabang BPJS Kesehatan atau pimpinan satuan kerja

kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan;

g. mengajukan permohonan dengan persetujuan kepala

cabang BPJS Kesehatan atau pimpinan satuan kerja

kepada Pemerintah, pemerintah daerah propinsi atau

pemerintah daerah kabupaten/kota terkait pengenaan

sanksi tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu;

dan

h. melakukan monitoring atas tindak lanjut terhadap

permohonan pengenaan sanksi tidak mendapatkan

pelayanan publik tertentu sebagaimana dimaksud pada

huruf g.

www.peraturan.go.id

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -11-

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN PETUGAS PEMERIKSA

Pasal 8

Dalam melaksanakan fungsi, tugas dan wewenang Petugas

Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6 dan

Pasal 7 berhak:

a. meminta dan memperoleh data ketenagakerjaan yang

berkaitan dengan penyelenggaraan Program Jaminan

Kesehatan;

b. mendapatkan keterangan atau informasi yang

dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan;

c. meminta dan memperoleh salinan data yang dianggap

penting dan diperlukan sebagai bagian dari proses

pemeriksaan;

d. mendapatkan bantuan instansi yang bertanggung jawab

di bidang ketenagakerjaan atau aparat penegak hukum

lainnya untuk melakukan penegakan hukum;

e. mendapatkan bantuan hukum, pendampingan hukum

atau bantuan hukum lain dari Kantor Jaksa Pengacara

Negara; dan

f. mendapatkan bantuan pengamanan dan/atau

perlindungan dari kepolisian republik indonesia.

Pasal 9

Dalam melaksanakan fungsi, tugas dan wewenang

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, dan

Pasal 8 Petugas Pemeriksa wajib:

a. menyampaikan SPPL dan kebutuhan data pemeriksaan

kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara;

b. menyampaikan SPPK dan SPFPK kepada Pemberi Kerja

Selain Penyelenggara Negara dan setiap orang, selain

Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima Bantuan Iuran

dalam rangka pelaksanaan Pemeriksaan Kantor;

c. memperlihatkan tanda pengenal Petugas Pemeriksa dan

SPT kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara

atau pejabat yang ditunjuk dan kepada setiap orang,

www.peraturan.go.id

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -12-

selain Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima Bantuan

Iuran pada saat melakukan pemeriksaan jika diperlukan;

d. menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya

Pemeriksaan Kepatuhan kepada Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara atau pejabat yang ditunjuk dan

setiap orang, selain Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima

Bantuan Iuran;

e. memaparkan dan menjelaskan temuan hasil

Pemeriksaan Kepatuhan kepada Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara dan setiap orang, selain Pemberi

Kerja, Pekerja dan Penerima Bantuan Iuran, yang

menjadi objek pemeriksaan;

f. merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak atas

segala sesuatu yang diketahui atau yang diberitahukan

kepadanya yang diperoleh dari pemeriksaan yang

dilakukan; dan

g. melakukan koordinasi dengan instansi yang bertanggung

jawab di bidang ketenagakerjaan atau instansi lainnya

untuk mendukung proses pemeriksaan.

BAB IV

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN KEPATUHAN PEMBERI

KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA

Bagian Kesatu

Pengawasan Kepatuhan

Pasal 10

(1) Setiap unit kerja di BPJS Kesehatan wajib melakukan

pengawasan atas kepatuhan pemberi kerja selain

penyelenggara negara.

(2) Pelaksanaan pengawasan kepatuhan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:

a. fungsi kepesertaan; dan

b. fungsi manajemen iuran.

(3) Fungsi kepesertaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf a melakukan pengawasan atas kepatuhan

www.peraturan.go.id

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -13-

pendaftaran dan penyampaian data kepesertaan Program

Jaminan kesehatan secara lengkap dan benar.

(4) Fungsi manajemen iuran sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf b melakukan pengawasan atas kepatuhan

dalam memungut, menyetorkan dan membayar Iuran.

Bagian Kedua

Pemeriksaan Kepatuhan

Pasal 11

(1) Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara dilaksanakan berdasarkan:

a. hasil pengawasan kepatuhan oleh masing-masing

fungsi;

b. hasil analisa data; atau

c. laporan pengaduan dari masyarakat atau pekerja.

(2) Hasil analisa data sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b termasuk analisa terhadap ketidaksesuaian data

Pekerja serta data Gaji atau Upah yang dilaporkan

sebagai dasar perhitungan Iuran.

Pasal 12

(1) Pemeriksaan Kepatuhan dilaksanakan berdasarkan SPT.

(2) SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan

oleh kepala cabang BPJS Kesehatan atau pimpinan

satuan kerja.

Pasal 13

(1) Petugas Pemeriksa berdasarkan pertimbangan hasil

pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11,

melakukan Pemeriksaan Kepatuhan yang terdiri atas:

a. pemeriksaan biasa; atau

b. pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

(2) Pemeriksaan biasa merupakan pemeriksaan yang

dilakukan berdasarkan hasil pengawasan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 apabila ditemukan potensi

ketidakpatuhan.

www.peraturan.go.id

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -14-

(3) Pemeriksaan dengan tujuan tertentu merupakan

pemeriksaan yang dilakukan atas adanya indikasi

pelanggaran suatu tindak pidana dalam penyelenggaraan

kewajiban Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara

atas Program Jaminan Kesehatan.

(4) Pemeriksaan dengan tujuan tertentu didasarkan pada:

a. pelaporan data Gaji atau Upah oleh Pemberi Kerja

kepada BPJS Kesehatan tidak sesuai dengan kondisi

sebenarnya; atau

b. pengaduan pekerja kepada BPJS Kesehatan terkait

dengan dugaan ketidaksesuaian pelaporan data Gaji

atau Upah oleh Pemberi Kerja;

yang berpotensi merugikan pekerja dan anggota keluarga

pekerja atau BPJS Kesehatan.

(5) Pemeriksaan dengan tujuan tertentu sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) huruf a mengakibatkan

timbulnya potensi kekurangan pemungutan dan

pembayaran iuran dari yang seharusnya dipungut dan

dibayarkan oleh Pemberi Kerja selain penyelenggara

negara.

(6) Pelaksanaan Pemeriksaan Kepatuhan wajib

memperhatikan skala prioritas dan tingkat kepentingan.

Pasal 14

(1) Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara dapat dilakukan melalui:

a. pemeriksaan kantor; dan/atau

b. pemeriksaan lapangan.

(2) Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a dilakukan di kantor BPJS Kesehatan atau

tempat lain yang dapat digunakan untuk mendukung

proses pemeriksaan.

(3) Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b dilakukan di tempat Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara melaksanakan aktivitas kerja.

www.peraturan.go.id

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -15-

Bagian Ketiga

Tata Cara Pemeriksaan Kantor

Pasal 15

(1) Pemeriksaan Kantor merupakan serangkaian kegiatan

dalam:

a. mencari, mengumpulkan keterangan atau informasi;

dan

b. mengolah data, bukti atau keterangan yang

dilaksanakan secara objektif dan profesional untuk

menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban sesuai

ketentuan peraturan perundang undangan terkait

Jaminan Sosial yang dilaksanakan di Kantor BPJS

Kesehatan atau tempat lain yang memungkinkan

dilaksanakan pemeriksaan.

(2) Tahapan pemeriksaan kantor terdiri dari:

a. perencanaan pemeriksaan;

b. pelaksanaan pemeriksaan;

c. pelaporan hasil pemeriksaan; dan

d. pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan.

Paragraf 1

Perencanaan Pemeriksaan

Pasal 16

(1) Petugas Pemeriksa membuat usulan rencana

pemeriksaan kantor untuk mendapatkan persetujuan

dari atasan langsung dan kepala cabang BPJS Kesehatan

atau pimpinan satuan kerja.

(2) Kepala cabang BPJS Kesehatan atau pimpinan satuan

kerja berdasarkan usulan rencana pemeriksaan kantor

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerbitkan SPT.

(3) Petugas Pemeriksa berdasarkan SPT sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) melaksanakan pemeriksaan

kantor.

(4) Dalam pemeriksaan kantor sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) Petugas Pemeriksa melaksanakan persiapan

pemeriksaan yang meliputi:

www.peraturan.go.id

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -16-

a. pengumpulan data atau dokumen badan usaha

berdasarkan data internal BPJS Kesehatan dan

eksternal;

b. penyusunan program pemeriksaan;

c. penyusunan surat panggilan pemeriksaan kantor;

dan

d. persiapan berkas dan dokumen pemeriksaan yang

diperlukan.

Pasal 17

(1) Pelaksanaan pemeriksaan kantor sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 16 ayat (4) Petugas Pemeriksa

menyampaikan SPPK kepada Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara.

(2) SPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit

memuat informasi:

a. panggilan untuk memenuhi jadwal pelaksanaan

pemeriksaan yang telah ditentukan; dan

b. permintaan data atau dokumen yang diperlukan

untuk dibawa memenuhi panggilan pemeriksaan.

(3) SPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum jadwal

pemeriksaan.

(4) Dalam hal Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara

tidak memenuhi panggilan pemeriksaan kantor

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, Petugas

Pemeriksa menyampaikan SPFPK paling lama 3 (tiga) hari

kerja sejak jadwal pemeriksaan yang tercantum dalam

SPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a.

(5) Penyampaian surat panggilan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (4) disampaikan melalui surat

elektronik dan/atau surat tercatat.

Pasal 18

(1) Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara wajib

memenuhi panggilan final pemeriksaan kantor

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (4) sesuai

dengan jadwal pemeriksaan yang telah ditentukan.

www.peraturan.go.id

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -17-

(2) Dalam hal Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara

tidak memenuhi panggilan final pemeriksaan kantor,

Petugas Pemeriksa melaporkan ketidakpatuhan Pemberi

Kerja Selain Penyelenggara Negara dalam memenuhi

panggilan pemeriksaan kepada kepala cabang BPJS

Kesehatan atau pimpinan satuan kerja.

(3) Atas laporan ketidakpatuhan Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) kepala cabang BPJS Kesehatan atau pimpinan satuan

kerja memerintahkan Petugas Pemeriksa untuk

melaksanakan tahapan pemeriksaan lapangan.

Paragraf 2

Pelaksanaan Pemeriksaan

Pasal 19

(1) Pelaksanaan pemeriksaan kantor dilaksanakan dengan

tujuan pengumpulan data atau dokumen dan keterangan

dari Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara.

(2) Hasil pelaksanaan pemeriksaan kantor dituangkan dalam

berita acara pengambilan keterangan yang

ditandatangani oleh Petugas Pemeriksa dan Pemberi

Kerja Selain Penyelenggara Negara atau pejabat yang

ditunjuk.

(3) Berita acara pengambilan keterangan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) menjadi dasar dalam

penyusunan LHPS.

Paragraf 3

Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Pasal 20

(1) Petugas Pemeriksa menyusun LHPS berdasarkan berita

acara pengambilan keterangan yang telah ditandatangani

oleh Petugas Pemeriksa dan Pemberi Kerja Selain

Penyelenggara Negara atau pejabat yang ditunjuk.

www.peraturan.go.id

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -18-

(2) LHPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

kepada kepala cabang BPJS Kesehatan atau pimpinan

satuan kerja untuk mendapatkan persetujuan.

(3) Berdasarkan LHPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Petugas Pemeriksa menyusun SPHP.

(4) SPHP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang telah

ditandatangani oleh kepala cabang BPJS Kesehatan atau

pimpinan satuan kerja disampaikan kepada Pemberi

Kerja Selain Penyelenggara Negara atau pejabat yang

ditunjuk melalui surat elektronik dan/atau surat

tercatat.

(5) Penyampaian SPHP sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah berita acara

pengambilan keterangan ditandatangani oleh:

a. Petugas Pemeriksa; dan

b. Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara atau

pejabat yang ditunjuk.

Paragraf 4

Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Pasal 21

(1) Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara wajib

menindaklanjuti hasil pemeriksaan paling lama 3 (tiga)

hari kerja sejak SPHP diterima.

(2) Tindak lanjut hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) menjadi dasar Petugas Pemeriksa dalam

menyusun LHPA.

(3) LHPA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun 1

(satu) hari setelah batas waktu tindak lanjut hasil

pemeriksaan berakhir.

Pasal 22

(1) Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara yang

dinyatakan tidak patuh berdasarkan LHPA sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) dikenai sanksi

administratif.

www.peraturan.go.id

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -19-

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) berupa:

a. teguran tertulis;

b. denda; dan/atau

c. tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu.

(3) Pengenaan sanksi teguran tertulis sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a dikenai oleh BPJS

Kesehatan.

(4) Pengenaan denda sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b dikenai oleh BPJS Kesehatan.

(5) Pengenaaan sanksi tidak mendapatkan pelayanan publik

tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c

dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi,

atau pemerintah daerah kabupaten/kota atas

permintaan BPJS Kesehatan.

(6) Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(7) Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), BPJS Kesehatan wajib melaporkan

ketidakpatuhan kepada instansi yang bertanggung jawab

di bidang ketenagakerjaan.

Bagian keempat

Tata Cara Pemeriksaan Lapangan

Paragraf 1

Umum

Pasal 23

(1) Pemeriksaan lapangan merupakan serangkaian kegiatan

dalam:

a. mencari, mengumpulkan keterangan atau informasi;

dan

b. mengolah data, bukti atau keterangan yang

dilaksanakan secara objektif dan profesional untuk

menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban sesuai

www.peraturan.go.id

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -20-

ketentuan peraturan perundang undangan terkait

Jaminan Sosial yang dilaksanakan di tempat

pemberi kerja.

(2) Tahapan Pemeriksaan Lapangan terdiri dari:

a. perencanaan pemeriksaan;

b. pelaksanaan pemeriksaan;

c. pelaporan hasil pemeriksaan; dan

d. pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan.

Paragraf 2

Perencanaan Pemeriksaan

Pasal 24

(1) Petugas Pemeriksa membuat usulan rencana

pemeriksaan lapangan untuk mendapatkan persetujuan

dari atasan langsung dan kepala cabang BPJS Kesehatan

atau pimpinan satuan kerja.

(2) Atas usulan rencana pemeriksaan lapangan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) kepala cabang BPJS Kesehatan

atau pimpinan satuan kerja menerbitkan SPT.

(3) Berdasarkan SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

Petugas Pemeriksa menyiapkan SPPL untuk pelaksanaan

pemeriksaan lapangan.

(4) SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

ditandatangani oleh kepala cabang BPJS Kesehatan atau

pimpinan satuan kerja.

(5) SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan

melalui surat elektronik dan/atau surat tercatat.

Pasal 25

(1) Petugas Pemeriksa menyampaikan SPPL sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 24 ayat (4) kepada Pemberi Kerja

Selain Penyelenggara Negara yang diperiksa paling

lambat 14 (empat belas) hari kerja sebelum pelaksanaan

pemeriksaan lapangan.

(2) SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit

memuat informasi jadwal pelaksanaan pemeriksaan,

www.peraturan.go.id

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -21-

ruang lingkup pemeriksaan serta rincian data atau

dokumen yang diperlukan.

(3) Rincian data atau dokumen sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) paling sedikit memuat data:

a. Pekerja yang dipekerjakan oleh pemberi kerja;

b. anggota keluarga yang menjadi tanggungan; dan

c. besaran Gaji atau Upah yang diterima Pekerja.

(4) Data atau dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

wajib dipenuhi dan disampaikan oleh Pemberi Kerja

Selain Penyelenggara Negara paling lambat 7 (tujuh) hari

kerja sebelum jadwal pelaksanaan pemeriksaan

dilakukan.

Pasal 26

(1) Dalam hal Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara

belum menyampaikan data sampai batas waktu yang

ditentukan, Petugas Pemeriksa menyampaikan surat

peringatan tertulis paling banyak 2 (dua) kali dengan

ketentuan:

a. peringatan tertulis pertama disertai permintaan

untuk menyampaikan data atau dokumen dalam

jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja sejak

diterimanya peringatan tertulis pertama;

b. peringatan tertulis kedua untuk segera memenuhi

permintaan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja

setelah surat Peringatan Tertulis Pertama berakhir.

(2) Surat peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disertai lampiran daftar data atau dokumen yang belum

diserahkan dalam rangka pemeriksaan.

Pasal 27

(1) Petugas Pemeriksa berdasarkan hasil pemenuhan data

atau dokumen oleh Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26

menyusun:

www.peraturan.go.id

Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -22-

a. berita acara tidak dipenuhinya permintaan data atau

dokumen beserta lampiran rincian data atau

dokumen yang telah diserahkan dan yang belum

diserahkan; atau

b. berita acara terpenuhinya data atau dokumen

beserta lampiran rincian data atau dokumen yang

telah diserahkan.

(2) Petugas Pemeriksa berdasarkan berita acara

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menentukan

keberlanjutan proses pemeriksaan.

(3) Dalam hal pemeriksaan tidak dapat dilanjutkan, Petugas

Pemeriksa membuat berita acara tidak dapat dilakukan

pemeriksaan untuk dilaporkan kepada kepala cabang

BPJS Kesehatan atau pimpinan satuan kerja.

(4) Dalam hal pemeriksaan tidak dapat dilakukan sebagai

akibat dari Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara

tidak menyerahkan sebagian atau seluruh data atau

dokumen, kepala cabang BPJS Kesehatan atau pimpinan

satuan kerja melaporkan tindakan menghambat proses

Pemeriksaan Kepatuhan yang dilakukan Pemberi Kerja

Selain Penyelenggara Negara kepada instansi yang

bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

Paragraf 3

Pelaksanaan Pemeriksaan

Pasal 28

(1) Petugas Pemeriksa melaksanakan pemeriksaan paling

lama 3 (tiga) hari kerja.

(2) Dalam hal diperlukan penambahan waktu pelaksanaan

pemeriksaan, Petugas Pemeriksa mengajukan usulan

perpanjangan kepada kepala cabang BPJS Kesehatan

atau pimpinan satuan kerja untuk mendapat

persetujuan.

www.peraturan.go.id

Page 23: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -23-

Pasal 29

Petugas Pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) wajib

didahului dengan:

a. menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan

pemeriksaan;

b. menginformasikan susunan tim pemeriksa yang akan

melaksanakan pemeriksaan sesuai surat perintah tugas;

c. menjelaskan jadwal dan rangkaian pemeriksaan yang

akan dilakukan

kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara atau

pejabat yang ditunjuk.

Pasal 30

(1) Petugas Pemeriksa melakukan pemeriksaan berdasarkan

program pemeriksaan yang telah disusun.

(2) Pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan dengan cara:

a. pengujian berkas; dan

b. wawancara atau klarifikasi.

(3) Petugas Pemeriksa mendokumentasikan pelaksanaan

pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam

kertas kerja pemeriksaan.

(4) Dalam hal Petugas Pemeriksa tidak dapat melakukan

pemeriksaan untuk menghitung kewajiban Iuran dari

Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara, Petugas

Pemeriksa dapat menghitung besaran Iuran berdasarkan

upah minimum kabupaten/kota atau provinsi yang

berlaku.

(5) Berdasarkan hasil pelaksanaan pemeriksaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Petugas Pemeriksa

membuat catatan hasil pemeriksaan.

(6) Petugas Pemeriksa menjelaskan catatan hasil

pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara atau

pejabat yang ditunjuk pada akhir pelaksanaan

pemeriksaan.

www.peraturan.go.id

Page 24: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -24-

Paragraf 4

Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Pasal 31

(1) Petugas Pemeriksa menyusun LHPS berdasarkan hasil

pelaksanaan pemeriksaan.

(2) LHPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

kepada kepala cabang BPJS Kesehatan atau pimpinan

satuan kerja untuk mendapatkan persetujuan.

(3) Petugas Pemeriksa menyusun SPHP berdasarkan LHPS

yang telah disetujui oleh kepala cabang BPJS Kesehatan

atau pimpinan satuan kerja.

(4) SPHP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit

memuat rekomendasi tindak lanjut hasil pemeriksaan.

(5) SPHP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang telah

ditandatangani oleh kepala cabang BPJS Kesehatan atau

pimpinan satuan kerja disampaikan kepada Pemberi

Kerja Selain Penyelenggara Negara atau pejabat yang

ditunjuk.

(6) Penyampaian SPHP sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak Petugas Pemeriksa

menjelaskan catatan hasil pemeriksaan.

Paragraf 5

Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Pasal 32

(1) Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara wajib

menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan dan

menyampaikan hasil tindak lanjut kepada BPJS

Kesehatan paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak SPHP

diterima.

(2) Tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar

Petugas Pemeriksa dalam menyusun LHPA.

(3) LHPA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun 1

(satu) hari setelah batas waktu tindak lanjut rekomendasi

hasil pemeriksaan berakhir.

www.peraturan.go.id

Page 25: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -25-

Pasal 33

(1) Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara yang

dinyatakan tidak patuh,dikenakan sanksi administratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) berupa:

a. teguran tertulis;

b. denda; dan/atau

c. tidak mendapat pelayanan publik tertentu.

(3) Pengenaan sanksi teguran tertulis sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a dikenai oleh BPJS

Kesehatan.

(4) Pengenaan denda sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b dikenai oleh BPJS Kesehatan.

(5) Pengenaan sanksi tidak mendapat pelayanan publik

tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c

dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi,

atau pemerintah daerah kabupaten/kota atas

permohonan BPJS Kesehatan.

(6) Tata cara pengenaan dan pencabutan sanksi

administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(7) Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) BPJS Kesehatan wajib melaporkan

ketidakpatuhan kepada instansi yang bertanggung jawab

di bidang ketenagakerjaan.

Bagian Kelima

Dukungan Proses Pemeriksaan

Pasal 34

(1) Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara yang sedang

diperiksa wajib memberikan dukungan untuk kelancaran

proses pemeriksaan.

(2) Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dikategorikan

tidak mendukung kelancaraan proses pemeriksaan

apabila:

www.peraturan.go.id

Page 26: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -26-

a. tidak bersedia memenuhi permintaan untuk

memberikan atau meminjamkan buku, catatan,

dan/atau dokumen yang diperlukan untuk

kelancaran pemeriksaan;

b. tidak bersedia memenuhi panggilan pemeriksaan

kantor dalam rangka pengambilan keterangan

kewajiban terkait program Jaminan Kesehatan;

c. tidak bersedia memberikan keterangan yang

diperlukan secara tertulis dan/atau lisan;

d. tidak memberi kesempatan kepada pemeriksa untuk

memasuki tempat atau ruangan yang dipandang

perlu;atau

e. meminjamkan atau memberikan buku, catatan,

dokumen atau keterangan yang tidak benar.

(3) Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara yang

dikategorikan tidak mendukung kelancaran proses

pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

selanjutnya dilaporkan kepada instansi yang bertanggung

jawab di bidang ketenagakerjaan dengan persetujuan

kepala cabang BPJS Kesehatan atau pimpinan satuan

kerja.

Pasal 35

(1) Dalam mendukung pelaksanaan pengawasan dan

pemeriksaan kepatuhan, selain bekerja sama dengan

instansi yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan dapat meminta:

a. bantuan dan pendampingan hukum; atau

b. upaya penagihan;

kepada Kantor Jaksa Pengacara Negara atau instansi

lain.

(2) Bantuan dan pendampingan hukum atau upaya

penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan berdasarkan kriteria penanganan kepatuhan.

(3) Ketentuan mengenai kriteria penanganan kepatuhan

diatur dengan Peraturan Direksi BPJS Kesehatan.

www.peraturan.go.id

Page 27: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -27-

BAB V

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP

SETIAP ORANG SELAIN PEMBERI KERJA,PEKERJA, DAN

PENERIMA BANTUAN IURAN

Bagian Kesatu

Pengawasan Kepatuhan

Pasal 36

(1) Setiap unit kerja di BPJS Kesehatan wajib melakukan

pengawasan atas kepatuhan setiap orang selain Pemberi

Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran.

(2) Pelaksanaan pengawasan kepatuhan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:

a. fungsi kepesertaan; dan

b. fungsi manajemen iuran.

(3) Fungsi kepesertaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf a melakukan pengawasan atas kepatuhan

pendaftaran dan penyampaian data kepesertaan Program

Jaminan kesehatan secara lengkap dan benar.

(4) Fungsi manajemen iuran sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf b melakukan pengawasan atas kepatuhan

dalam membayar dan menyetorkan Iuran.

Pasal 37

(1) Objek pengawasan kepatuhan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi:

a. kepatuhan dalam mendaftarkan diri sejak batas

waktu kewajiban pendaftaran sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. kepatuhan dalam mendaftarkan diri sesuai dengan

ketentuan jenis kepesertaan yang diatur dalam

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. kepatuhan dalam memberikan data dirinya dan

anggota keluarganya secara lengkap dan benar;

d. kepatuhan dalam melaporkan perubahan data

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku; dan

www.peraturan.go.id

Page 28: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -28-

e. kepatuhan dalam membayar dan menyetorkan

kewajiban Iuran sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua

Pemeriksaan Kepatuhan

Pasal 38

(1) Pemeriksaan Kepatuhan terhadap setiap orang, selain

Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima Bantuan Iuran

dilaksanakan berdasarkan hasil pengawasan oleh

masing-masing fungsi.

(2) Pemeriksaan Kepatuhan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan melalui pemeriksaan kantor.

(3) Pemeriksaan kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan dikantor BPJS Kesehatan atau tempat lain

yang dapat digunakan untuk mendukung proses

pemeriksaan.

(4) Tempat lain sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

ditentukan oleh BPJS Kesehatan dengan

mempertimbangkan:

a. aksesbilitas;

b. lokasi; dan

c. representatif.

Pasal 39

Tahapan pemeriksaan kantor sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 15 Ayat (2) terdiri atas:

a. perencanaan pemeriksaan;

b. pelaksanaan pemeriksaan; dan

c. pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan.

Paragraf 1

Perencanaan Pemeriksaan

Pasal 40

(1) Petugas Pemeriksa membuat usulan rencana

Pemeriksaan Kantor untuk mendapatkan persetujuan

www.peraturan.go.id

Page 29: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -29-

dari atasan langsung dan kepala cabang BPJS Kesehatan

atau pimpinan satuan kerja.

(2) Atas usulan rencana pemeriksaan kantor sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) kepala cabang BPJS Kesehatan

atau pimpinan satuan kerja menerbitkan SPT.

(3) Berdasarkan SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

Petugas Pemeriksa melaksanakan pemeriksaan kantor.

(4) Dalam pemeriksaan kantor sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) Petugas Pemeriksa melaksanakan persiapan

pemeriksaan meliputi:

a. pengumpulan data atau dokumen berdasarkan data

internal BPJS Kesehatan dan eksternal;

b. penyusunan surat panggilan pemeriksaan kantor;

dan

c. persiapan berkas dan dokumen pemeriksaan yang

diperlukan.

Pasal 41

(1) Petugas Pemeriksa menyampaikan SPPK kepada Setiap

Orang Selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan Penerima

Bantuan Iuran.

(2) SPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit

memuat informasi:

a. panggilan untuk memenuhi jadwal pelaksanaan

pemeriksaan yang telah ditentukan; dan

b. permintaan data atau dokumen yang diperlukan

untuk dibawa memenuhi panggilan pemeriksaan.

(3) SPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum jadwal

pemeriksaan.

Paragraf 2

Pelaksanaan Pemeriksaan

Pasal 42

(1) Pelaksanaan Pemeriksaan dilakukan dengan jangka

waktu paling lama 1 (satu) hari kerja.

www.peraturan.go.id

Page 30: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -30-

(2) Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan melalui:

a. pengujian dokumen/berkas; dan

b. wawancara atau klarifikasi.

(3) Hasil pemeriksaan kantor dituangkan dalam berita acara

pengambilan keterangan yang ditandatangani oleh

Petugas Pemeriksa dan setiap orang selain Pemberi Kerja,

Pekerja dan Penerima Bantuan Iuran.

(4) Berita acara pengambilan keterangan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) memuat paling sedikit:

a. identitas setiap orang selain Pemberi Kerja, Pekerja,

dan Penerima Bantuan Iuran yang diperiksa;

b. hasil pemeriksaan;

c. rekomendasi tindak lanjut hasil pemeriksaan; dan

d. batas waktu tindak lanjut pemenuhan kewajiban.

(5) Batas waktu tindak lanjut pemenuhan kewajiban

sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf d paling lama

7 (tujuh) hari kerja sejak berita acara pengambilan

keterangan ditandatangani.

Paragraf 3

Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Pasal 43

(1) Setiap orang selain Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima

Bantuan Iuran wajib menindaklanjuti rekomendasi

pemenuhan kewajiban dan disampaikannya hasil tindak

lanjut kepada BPJS Kesehatan sesuai dengan batas

waktu yang telah ditetapkan.

(2) Petugas pemeriksa melakukan pemantauan tindak lanjut

hasil pemeriksaan berupa pemenuhan kewajiban hasil

pemeriksaan.

(3) Tindak lanjut hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) menjadi dasar Petugas Pemeriksa dalam

menyusun LHPA.

(4) LHPA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun 1

(satu) hari setelah batas waktu tindak lanjut hasil

pemeriksaan berakhir.

www.peraturan.go.id

Page 31: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -31-

Pasal 44

(1) Setiap orang selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan Penerima

Bantuan Iuran yang dinyatakan tidak patuh berdasarkan

LHPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3)

dikenai sanksi administratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) berupa:

a. teguran tertulis; dan/atau

b. tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu.

(3) Sanksi teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf a dikenai oleh BPJS Kesehatan.

(4) Sanksi tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan

oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi, atau

pemerintah daerah kabupaten/kota atas permintaan

BPJS Kesehatan.

BAB VI

PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF DAN PELAPORAN

DUGAAN TINDAK PIDANA

Bagian Kesatu

Pengenaan Sanksi Administratif

Pasal 45

(1) Terhadap Pemberi Kerja Selain Penyelengara Negara dan

setiap orang, selain Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima

Bantuan Iuran yang berdasarkan hasil pemeriksaan

dinyatakan tidak patuh, dikenai sanksi administratif.

(2) Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang undangan.

Bagian Kedua

Pelaporan Dugaan Tindak Pidana

Pasal 46

(1) Terhadap Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara

yang berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan adanya

www.peraturan.go.id

Page 32: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -32-

indikasi pelanggaran tindak pidana, BPJS Kesehatan

dapat melaporkan kepada instansi yang bertanggung

jawab di bidang ketenagakerjaan.

(2) Ketentuan mengenai mekanisme penyampaian laporan

indikasi pelanggaran tindak pidana kepada instansi yang

bertanggung saaajawab di bidang ketenagkerjaan diatur

dengan Peraturan Direksi BPJS Kesehatan.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 47

Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, pemeriksaan

terhadap Pemberi Kerja selain Penyelenggara Negara yang

masih dalam proses penyelesaian pemeriksaan tetap

dilaksanakan berdasarkan ketentuan Peraturan Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 3 Tahun

2014 tentang Tata Cara dan Mekanisme Kerja Pengawasan

Dan Pemeriksaan Atas Kepatuhan Dalam Penyelenggaraan

Program Jaminan Kesehatan sampai dengan dikeluarkannya

LHPA.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 48

Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku,Peraturan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 3

Tahun 2014 tentang Tata Cara dan Mekanisme Kerja

Pengawasan Dan Pemeriksaan Atas Kepatuhan Dalam

Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1205) dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 49

Peraturan Badan ini mulai berlaku 1 (satu) bulan sejak

tanggal diundangkan.

www.peraturan.go.id

Page 33: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 16. Surat Panggilan pemeriksaan kantor yang selanjutnya disingkat SPPK adalah surat berisi panggilan kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara

2019, No.566 -33-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan diJakarta

pada tanggal 2 Mei 2019

DIREKTUR UTAMA

BADAN PENYELENGGARA

JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

ttd

FACHMI IDRIS

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 17 Mei 2019

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

WIDODO EKATJAHJANA

www.peraturan.go.id