BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf ·...

52
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1367, 2018 KEMENKEU. Kawasan Berikat. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 /PMK.04/2018 TENTANG KAWASAN BERIKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ketentuan mengenai kawasan berikat telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.04/2013 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/ 2011 tentang Kawasan Berikat; b. bahwa untuk lebih meningkatkan investasi dan ekspor serta pengembangan industri nasional sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha, perlu mengganti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.04/2013 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat sebagaimana dimaksud dalam huruf a; www.peraturan.go.id

Transcript of BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf ·...

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA No.1367, 2018 KEMENKEU. Kawasan Berikat. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 131 /PMK.04/2018

TENTANG

KAWASAN BERIKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa ketentuan mengenai kawasan berikat telah diatur

dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.04/2013

tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 147/PMK.04/ 2011 tentang Kawasan

Berikat;

b. bahwa untuk lebih meningkatkan investasi dan ekspor

serta pengembangan industri nasional sebagai tindak

lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017

tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha, perlu

mengganti Peraturan Menteri Keuangan Nomor

147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.04/2013

tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan

Berikat sebagaimana dimaksud dalam huruf a;

www.peraturan.go.id

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -2-

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan

ketentuan Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun

1995 tentang Kepabeanan, Pasal 15 ayat (3), Pasal 19 ayat

(9), dan Pasal 48 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85

Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat

Penimbunan Berikat, perlu menetapkan Peraturan

Menteri Keuangan tentang Kawasan Berikat;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan

Keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983

tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4999);

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4893);

www.peraturan.go.id

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -3-

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak

Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42

Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak

Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5069);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang

Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);

5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995

Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3613) sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995

tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4755);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Tempat Penimbunan Berikat (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 61, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4998) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85

Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat

www.peraturan.go.id

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -4-

Penimbunan Berikat (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 279, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5768);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG KAWASAN

BERIKAT.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

2. Undang-Undang Cukai adalah Undang-Undang Nomor 11

Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995

tentang Cukai.

3. Tempat Penimbunan Berikat adalah bangunan, tempat,

atau kawasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang

digunakan untuk menimbun barang dengan tujuan

tertentu dengan mendapatkan penangguhan Bea Masuk.

4. Kawasan Berikat adalah Tempat Penimbunan Berikat

untuk menimbun barang impor dan/atau barang yang

berasal dari tempat lain dalam daerah pabean guna

diolah atau digabungkan sebelum diekspor atau diimpor

untuk dipakai.

5. Penyelenggara Kawasan Berikat adalah badan hukum

yang melakukan kegiatan menyediakan dan mengelola

kawasan untuk kegiatan pengusahaan Kawasan Berikat.

6. Penyelenggara Kawasan Berikat sekaligus Pengusaha

Kawasan Berikat yang selanjutnya disebut Pengusaha

www.peraturan.go.id

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -5-

Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan

kegiatan penyelenggaraan sekaligus pengusahaan

Kawasan Berikat.

7. Pengusaha di Kawasan Berikat merangkap Penyelenggara

di Kawasan Berikat yang selanjutnya disebut PDKB

adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

pengusahaan kawasan berikat yang berada di dalam

Kawasan Berikat milik Penyelenggara Kawasan Berikat

yang berstatus sebagai badan hukum yang berbeda.

8. Kegiatan Pengolahan adalah kegiatan:

a. mengolah barang dan/atau bahan dengan atau

tanpa bahan penolong menjadi barang hasil

produksi dengan nilai tambah yang lebih tinggi,

termasuk perubahan sifat dan fungsinya; dan/atau

b. budidaya flora dan fauna.

9. Kegiatan Penggabungan adalah kegiatan menggabungkan

dan/atau menggenapi barang Hasil Produksi Kawasan

Berikat yang bersangkutan sebagai produk utama dengan

barang jadi.

10. Barang Modal adalah barang yang digunakan oleh

Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat atau PDKB berupa:

a. peralatan untuk pembangunan, perluasan, atau

konstruksi kawasan Berikat;

b. mesin;

c. peralatan pabrik; dan/atau

d. cetakan (moulding),

termasuk suku cadang, tidak meliputi bahan dan

perkakas untuk pembangunan, perluasan, atau

konstruksi Kawasan Berikat.

11. Bahan Baku adalah barang dan/atau bahan yang akan

diolah menjadi barang hasil produksi yang mempunyai

nilai guna yang lebih tinggi.

12. Bahan Penolong adalah barang dan/atau bahan selain

Bahan Baku yang digunakan dalam Kegiatan Pengolahan

atau Kegiatan Penggabungan yang berfungsi membantu

dalam proses produksi.

www.peraturan.go.id

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -6-

13. Sisa Bahan Baku adalah Bahan Baku yang masih tersisa

yang tidak digunakan lagi dalam proses produksi.

14. Bea Masuk adalah pungutan negara berdasarkan

Undang-Undang Kepabeanan yang dikenakan terhadap

barang yang diimpor.

15. Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap

barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau

karakteristik yang ditetapkan dalam Undang-Undang

Cukai.

16. Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai

dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang

selanjutnya disebut PPN atau PPN dan PPnBM adalah

pajak yang dikenakan berdasarkan Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai

Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang

Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa

dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

17. Hasil Produksi Kawasan Berikat yang selanjutnya disebut

Hasil Produksi adalah hasil dari kegiatan pengolahan

atau kegiatan pengolahan dan kegiatan penggabungan

sesuai yang tercantum dalam keputusan mengenai

penetapan izin sebagai Kawasan Berikat.

18. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, yang

selanjutnya disebut Kawasan Bebas adalah suatu

kawasan yang berada dalam wilayah hukum Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah dari daerah

pabean, sehingga bebas dari pengenaan Bea Masuk,

Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas

Barang Mewah (PPnBM), dan Cukai.

19. Pajak Dalam Rangka Impor yang selanjutnya disebut

PDRI adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak

Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan/atau Pajak

Penghasilan (PPh) Pasal 22 Impor.

www.peraturan.go.id

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -7-

20. Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.

21. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.

22. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan

Cukai.

23. Kantor Wilayah atau Kantor Pelayanan Utama adalah

Kantor Wilayah atau Kantor Pelayanan Utama di

lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tempat

dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan Undang-

Undang Kepabeanan dan Undang-Undang Cukai.

24. Kantor Pabean adalah kantor dalam lingkungan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tempat dipenuhinya

kewajiban pabean sesuai dengan Undang-Undang

Kepabeanan dan Undang-Undang Cukai.

25. Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai yang ditunjuk dalam jabatan

tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu.

26. Petugas Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai yang bertugas di Kawasan

Berikat.

27. Badan Pengusahaan Kawasan Bebas adalah Badan

Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas.

28. Sistem Komputer Pelayanan yang selanjutnya disingkat

SKP adalah sistem komputer yang digunakan oleh Kantor

Pabean dalam rangka pengawasan dan pelayanan

kepabeanan.

Pasal 2

(1) Kawasan Berikat merupakan kawasan pabean dan

sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai.

(2) Dalam rangka pengawasan terhadap Kawasan Berikat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

pemeriksaan pabean dengan tetap menjamin kelancaran

arus barang.

(3) Pemeriksaan pabean sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dilakukan secara selektif berdasarkan manajemen

risiko.

www.peraturan.go.id

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -8-

(4) Berdasarkan manajemen risiko, terhadap Kawasan

Berikat dapat diberikan fasilitas di bidang kepabeanan

dan cukai berupa kemudahan:

a. pelayanan perizinan;

b. pelayanan kegiatan operasional; dan/atau

c. selain sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan

huruf b.

BAB II

PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN

Pasal 3

(1) Di dalam Kawasan Berikat dilakukan penyelenggaraan

dan pengusahaan Kawasan Berikat.

(2) Penyelenggaraan Kawasan Berikat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Penyelenggara

Kawasan Berikat yang berbadan hukum Indonesia dan

berkedudukan di Indonesia.

(3) Penyelenggara Kawasan Berikat sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) melakukan kegiatan menyediakan dan

mengelola kawasan untuk kegiatan pengusahaan

Kawasan Berikat.

(4) Dalam 1 (satu) penyelenggaraan Kawasan Berikat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan 1

(satu) atau lebih pengusahaan Kawasan Berikat.

(5) Pengusahaan Kawasan Berikat sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan oleh:

a. Pengusaha Kawasan Berikat; atau

b. PDKB.

(6) Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB sebagaimana

dimaksud pada ayat (5) melakukan kegiatan menimbun

barang impor dan/atau barang yang berasal dari tempat

lain dalam daerah pabean guna diolah atau digabungkan

sebelum diekspor atau diimpor untuk dipakai.

(7) Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB sebagaimana

dimaksud pada ayat (5) harus berbadan hukum

Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.

www.peraturan.go.id

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -9-

(8) Terhadap Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB

sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diberikan

pelayanan dan pengawasan secara proporsional

berdasarkan profil risiko layanan Pengusaha Kawasan

Berikat atau PDKB.

Pasal 4

(1) Kawasan Berikat harus berlokasi di:

a. kawasan industri; atau

b. kawasan budidaya sesuai dengan rencana tata

ruang wilayah yang ditetapkan.

(2) Luas lokasi untuk Kawasan Berikat yang berlokasi di

kawasan budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b paling sedikit 10.000 m2 (sepuluh ribu meter

persegi) dalam satu hamparan.

BAB III

PENDIRIAN KAWASAN BERIKAT

Pasal 5

Bangunan, tempat, dan/atau kawasan yang akan dijadikan

sebagai Kawasan Berikat harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

a. terletak di lokasi yang dapat langsung dimasuki dari jalan

umum dan dapat dilalui oleh kendaraan pengangkut peti

kemas dan/atau sarana pengangkut peti kemas lainnya

di air;

b. mempunyai batas-batas yang jelas berupa pembatas alam

atau pembatas buatan berupa pagar pemisah, dengan

bangunan, tempat, atau kawasan lain; dan

c. digunakan untuk melakukan kegiatan industri

pengolahan Bahan Baku menjadi Hasil Produksi.

Pasal 6

(1) Penetapan tempat sebagai Kawasan Berikat dan

pemberian izin Penyelenggara Kawasan Berikat

dilimpahkan kewenangannya menjadi ditetapkan oleh

www.peraturan.go.id

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -10-

Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan

Utama atas nama Menteri.

(2) Penetapan tempat sebagai Kawasan Berikat dan

pemberian izin Pengusaha Kawasan Berikat dilimpahkan

kewenangannya menjadi ditetapkan oleh Kepala Kantor

Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan Utama atas nama

Menteri.

(3) Pemberian izin sebagai PDKB dilimpahkan

kewenangannya menjadi ditetapkan oleh Kepala Kantor

Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan Utama atas nama

Menteri.

(4) Penetapan tempat sebagai Kawasan Berikat dan

pemberian izin Penyelenggara Kawasan Berikat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penetapan tempat

sebagai Kawasan Berikat dan pemberian izin Pengusaha

Kawasan Berikat sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

dan pemberian izin PDKB sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) berlaku sampai dengan izin Kawasan Berikat

dicabut.

(5) Dalam hal Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB

merupakan Orang yang wajib memiliki Nomor Pokok

Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC), izin Pengusaha

Kawasan Berikat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

atau izin PDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

diberlakukan juga sebagai Nomor Pokok Pengusaha

Barang Kena Cukai (NPPBKC).

Pasal 7

(1) Untuk mendapatkan izin Penyelenggara Kawasan

Berikat, perusahaan yang akan menjadi Penyelenggara

Kawasan Berikat harus mengajukan permohonan kepada

Menteri c.q. Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor

Pelayanan Utama.

(2) Perusahaan yang bermaksud menjadi Penyelenggara

Kawasan Berikat harus:

a. sudah memiliki nomor induk berusaha;

www.peraturan.go.id

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -11-

b. memiliki izin usaha perdagangan, izin usaha

pengelolaan kawasan, izin usaha industri, atau izin

lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan

kawasan;

c. memiliki hasil konfirmasi status wajib pajak sesuai

dengan aplikasi yang menunjukkan valid;

d. memiliki bukti kepemilikan atau penguasaan suatu

kawasan, tempat, atau bangunan yang mempunyai

batas-batas yang jelas berikut peta lokasi/tempat

dan rencana tata letak/denah yang akan dijadikan

Kawasan Berikat; dan

e. telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak

dan telah menyampaikan surat pemberitahuan

tahunan pajak penghasilan tahun pajak terakhir

sesuai dengan kewajibannya.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

diajukan setelah atau sebelum fisik bangunan berdiri

termasuk ruangan dan sarana kerja bagi Petugas Bea

dan Cukai.

(4) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) belum dipenuhi, izin Penyelenggara Kawasan Berikat

dapat diberikan dengan ketentuan perusahaan wajib

memenuhi persyaratan dalam batas waktu tertentu yang

ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah atau Kepala

Kantor Pelayanan Utama.

Pasal 8

(1) Untuk mendapatkan izin Pengusaha Kawasan Berikat

atau izin PDKB, perusahaan yang akan menjadi

Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB mengajukan

permohonan kepada Menteri c.q. Kepala Kantor Wilayah

atau Kepala Kantor Pelayanan Utama.

(2) Perusahaan yang bermaksud menjadi Pengusaha

Kawasan Berikat atau PDKB harus:

a. sudah memiliki nomor induk berusaha;

b. memiliki izin usaha industri;

www.peraturan.go.id

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -12-

c. memiliki hasil konfirmasi status wajib pajak sesuai

aplikasi yang menunjukkan valid;

d. memiliki bukti kepemilikan atau penguasaan suatu

tempat atau bangunan yang mempunyai batas-batas

yang jelas berikut peta lokasi/tempat dan rencana

tata letak/denah;

e. memenuhi kriteria sebagai Pengusaha Kawasan

Berikat atau PDKB yaitu:

1. telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena

pajak dan telah menyampaikan surat

pemberitahuan tahunan pajak penghasilan

tahun pajak terakhir sesuai dengan

kewajibannya; dan

2. mendapat rekomendasi dari Penyelenggara

Kawasan Berikat dalam hal perusahaan

mengajukan permohonan izin PDKB.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

diajukan setelah atau sebelum fisik bangunan berdiri

termasuk ruangan dan sarana kerja bagi Petugas Bea

dan Cukai.

(4) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) belum dipenuhi, izin Pengusaha Kawasan Berikat atau

PDKB dapat diberikan dengan ketentuan perusahaan

wajib memenuhi persyaratan dalam batas waktu tertentu

yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah atau Kepala

Kantor Pelayanan Utama.

Pasal 9

(1) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat

(1) dan dalam Pasal 8 ayat (1) disampaikan secara

elektronik melalui Portal Indonesia National Single

Window yang terintegrasi dengan sistem Online Single

Submission.

(2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tidak dapat dilakukan secara elektronik,

permohonan disampaikan secara tertulis kepada:

www.peraturan.go.id

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -13-

a. Kepala Kantor Wilayah melalui Kepala Kantor

Pabean; atau

b. Kepala Kantor Pelayanan Utama.

(3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) telah disampaikan, SKP memberikan respon

kepada Kepala Kantor Pabean yang mengawasi lokasi

pabrik atau lokasi kegiatan usaha badan usaha untuk:

a. melakukan pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan

lokasi; dan

b. menerbitkan berita acara pemeriksaan lokasi.

(4) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) telah disampaikan, Kepala Kantor Pabean yang

mengawasi lokasi pabrik atau lokasi kegiatan usaha

badan usaha:

a. melakukan pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan

lokasi; dan

b. menerbitkan berita acara pemeriksaan lokasi.

(5) Pemeriksaan dokumen, pemeriksaan lokasi, dan

penerbitan berita acara pemeriksaan lokasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), dilakukan paling

lama 3 (tiga) hari kerja terhitung setelah pernyataan

kesiapan pemeriksaan lokasi sebagaimana disampaikan

dalam permohonan.

(6) Perusahaan yang bermaksud menjadi Penyelenggara

Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan Berikat, atau

PDKB harus melakukan pemaparan proses bisnis kepada

Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan

Utama.

(7) Pemaparan sebagaimana dimaksud pada ayat (6),

dilakukan oleh wakil anggota direksi perusahaan.

(8) Pemaparan sebagaimana dimaksud pada ayat (6),

dilakukan paling cepat pada hari kerja berikutnya atau

paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal

penerbitan berita acara pemeriksaan lokasi.

(9) Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan

Utama yang menerima pelimpahan kewenangan atas

nama Menteri memberikan:

www.peraturan.go.id

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -14-

a. persetujuan dengan menerbitkan Keputusan Menteri

Keuangan mengenai izin Penyelenggara Kawasan

Berikat, izin Pengusaha Kawasan Berikat, atau izin

PDKB; atau

b. penolakan dengan menerbitkan surat penolakan

disertai alasan penolakan.

(10) Persetujuan atau penolakan sebagaimana dimaksud pada

ayat (9) diberikan paling lama 1 (satu) jam setelah

pemaparan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) selesai

dilakukan.

(11) Dalam hal pemaparan tidak dilakukan dalam waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (8), Kepala Kantor

Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan Utama

memberikan penolakan dengan menerbitkan surat

penolakan disertai alasan penolakan.

Pasal 10

(1) Untuk mendukung kemudahan berusaha serta

peningkatan pelayanan dan pengawasan, Kepala Kantor

Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan Utama yang

menerima pelimpahan kewenangan atas nama Menteri

dapat menambahkan perlakuan tertentu dalam izin

Penyelenggara Kawasan Berikat, izin Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau izin PDKB.

(2) Perlakuan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berupa:

a. toleransi penyusutan/penguapan/pengurangan

sesuai dengan bisnis proses perusahaan dengan

melampirkan data dari lembaga atau instansi yang

kompeten;

b. kemudahan pemasukan dan/atau pengeluaran atas

barang curah;

c. kemudahan subkontrak; dan/atau

d. perlakuan tertentu lainnya dengan tetap

mempertimbangkan aspek pengawasan dan/atau

pelayanan.

www.peraturan.go.id

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -15-

(3) Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan

Utama atas nama Menteri dapat memberikan izin

penambahan lokasi Kawasan Berikat tidak dalam 1 (satu)

hamparan untuk keperluan penimbunan Bahan Baku

dan/atau barang Hasil Produksi, dengan ketentuan

sebagai berikut:

a. memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 huruf a dan huruf b; dan

b. berlaku ketentuan mengenai Kawasan Berikat.

Pasal 11

Perusahaan dan/atau Orang yang bertanggung jawab

terhadap perusahaan tidak dapat diberikan izin Penyelenggara

Kawasan Berikat, izin Pengusaha Kawasan Berikat, dan/atau

izin PDKB dalam hal:

a. pernah melakukan tindak pidana kepabeanan dan/atau

cukai yang telah mempunyai kekuatan hukum yang

tetap, paling lama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak

selesai menjalani hukuman pidana;

b. pernah dinyatakan pailit oleh pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum yang tetap, paling lama 10

(sepuluh) tahun terhitung sejak putusan pailit; dan/atau

c. memiliki tunggakan utang di bidang kepabeanan, Cukai,

dan/atau perpajakan.

Pasal 12

(1) Izin Pengusaha Kawasan Berikat atau izin PDKB

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada

perusahaan yang melakukan Kegiatan Pengolahan

barang:

a. untuk tujuan ekspor, baik secara langsung maupun

tidak langsung;

b. untuk menggantikan barang impor (import

substitution);

c. untuk mendukung hilirisasi industri; dan/atau

d. pada industri tertentu.

www.peraturan.go.id

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -16-

(2) Industri tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf d meliputi:

a. industri penerbangan;

b. industri perkapalan;

c. industri kereta api; dan/atau

d. industri pertahanan dan keamanan.

Pasal 13

(1) Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB harus

menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau

secara elektronik kepada Kepala Kantor Pelayanan Utama

atau Kepala Kantor Pabean yang mengawasi tentang

kesiapan dan rencana memulai operasional kegiatan

Kawasan Berikat dengan melampirkan saldo awal Bahan

Baku, Bahan Penolong, Barang Modal, peralatan

perkantoran, dan bahan dalam proses.

(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menjadi dasar bagi Kepala Kantor Pelayanan Utama atau

Kepala Kantor Pabean untuk:

a. memberikan akses terhadap SKP kepada

Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha

Kawasan Berikat dan/atau PDKB;

b. melakukan pemeriksaan saldo awal dan membuat

berita acara pencacahan (stock opname); dan

c. menugaskan Pejabat Bea dan Cukai untuk

melakukan kegiatan pelayanan dan pengawasan.

(3) Akses terhadap SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf a diberikan dalam hal:

a. Penyelenggara Kawasan Berikat telah memenuhi

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

ayat (4); dan/atau

b. Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB telah

memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8 ayat (4).

www.peraturan.go.id

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -17-

BAB IV

KEWAJIBAN DAN LARANGAN

Pasal 14

Penyelenggara Kawasan Berikat wajib:

a. memasang tanda nama perusahaan sebagai

Penyelenggara Kawasan Berikat pada tempat yang dapat

dilihat dengan jelas oleh umum;

b. menyediakan ruangan, sarana kerja, dan fasilitas yang

layak bagi Petugas Bea dan Cukai untuk menjalankan

fungsi pelayanan dan pengawasan;

c. menyediakan sarana/prasarana dalam rangka pelayanan

kepabeanan, berupa:

1. komputer; dan

2. media komunikasi data elektronik yang terhubung

dengan SKP Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

d. menyampaikan laporan tertulis kepada Kepala Kantor

Pabean yang mengawasi dalam hal terdapat PDKB yang

belum memperpanjang waktu sewa lokasi paling lama 30

(tiga puluh) hari sebelum waktu sewa berakhir;

e. melaporkan kepada Kepala Kantor Pabean yang

mengawasi apabila terdapat PDKB yang tidak beroperasi;

f. mengajukan permohonan perubahan keputusan

penetapan tempat sebagai Kawasan Berikat dan izin

Penyelenggara Kawasan Berikat kepada Kepala Kantor

Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan Utama apabila

terdapat perubahan data yang tercantum dalam izin

Penyelenggara Kawasan Berikat;

g. membuat pembukuan atau catatan serta menyimpan

dokumen atas Barang Modal dan peralatan yang

dimasukkan untuk keperluan pembangunan/ konstruksi

dan peralatan perkantoran Kawasan Berikat;

h. menyimpan dan memelihara dengan baik pada tempat

usahanya buku dan catatan serta dokumen yang

berkaitan dengan kegiatan usahanya selama 10 (sepuluh)

tahun;

i. menyelenggarakan pembukuan berdasarkan prinsip-

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; dan

www.peraturan.go.id

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -18-

j. menyerahkan dokumen yang berkaitan dengan kegiatan

Kawasan Berikat apabila dilakukan audit oleh Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai dan/atau Direktorat Jenderal

Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Pasal 15

Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB wajib:

a. memasang tanda nama perusahaan sebagai Pengusaha

Kawasan Berikat atau PDKB pada tempat yang dapat

dilihat dengan jelas oleh umum;

b. menyediakan sarana dan prasarana untuk

penyelenggaraan pertukaran data secara elektronik

untuk Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB yang

diawasi oleh kantor pabean yang menerapkan sistem

pertukaran data elektronik untuk Kawasan Berikat;

c. mendayagunakan teknologi informasi untuk pengelolaan

pemasukan dan pengeluaran barang (IT inventory) yang

merupakan subsistem dari sistem informasi akuntansi

yang akan menghasilkan informasi laporan keuangan

dan dapat diakses untuk kepentingan pemeriksaan oleh

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Direktorat

Jenderal Pajak;

d. mendayagunakan closed circuit television (cctv) untuk

pengawasan pemasukan dan pengeluaran barang yang

dapat diakses secara langsung (realtime) dan daring

(online) oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta

Direktorat Jenderal Pajak serta memiliki data rekaman

paling sedikit 7 (tujuh) hari sebelumnya.

e. mengajukan permohonan perubahan izin Pengusaha

Kawasan Berikat atau PDKB kepada Kepala Kantor

Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan Utama apabila

terdapat perubahan data yang tercantum dalam izin

Pengusaha Kawasan Berikat atau izin PDKB;

f. melakukan pencacahan (stock opname) terhadap barang-

barang yang mendapat fasilitas kepabeanan, Cukai, dan

perpajakan, dengan mendapatkan pengawasan dari

Kantor Pabean yang mengawasi, paling sedikit 1 (satu)

www.peraturan.go.id

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -19-

kali dalam waktu 1 (satu) tahun;

g. menyimpan dan memelihara dengan baik pada tempat

usahanya buku dan catatan serta dokumen yang

berkaitan dengan kegiatan usahanya selama 10 (sepuluh)

tahun;

h. menyelenggarakan pembukuan mengenai pemasukan

dan pengeluaran barang ke dan dari Kawasan Berikat

serta pemindahan barang dalam Kawasan Berikat

berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia;

i. menyerahkan dokumen yang berkaitan dengan kegiatan

Kawasan Berikat apabila dilakukan audit oleh Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai dan/atau Direktorat Jenderal

Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

j. menyampaikan laporan keuangan perusahaan dan/atau

laporan tahunan perusahaan kepada Kepala Kantor

Pabean; dan

k. menyampaikan laporan atas dampak ekonomi dari

pemberian fasilitas Kawasan Berikat yang paling sedikit

memuat informasi mengenai nilai fasilitas fiskal yang

diberikan, nilai investasi, jumlah tenaga kerja, dan nilai

penjualan hasil produksi kepada Kepala Kantor Pabean 1

(satu) tahun sekali.

Pasal 16

(1) Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau PDKB bertanggung jawab terhadap

Bea Masuk dan/atau Cukai, dan PDRI yang terutang atas

barang yang berasal dari luar daerah pabean yang berada

atau seharusnya berada di Kawasan Berikat.

(2) Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau PDKB bertanggung jawab terhadap

Cukai serta PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang atas

barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah

pabean yang berada atau seharusnya berada di Kawasan

Berikat.

www.peraturan.go.id

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -20-

(3) Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau PDKB dibebaskan dari tanggung jawab

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dalam

hal barang yang terutang:

a. musnah tanpa sengaja;

b. diekspor dan/atau diekspor kembali;

c. diimpor untuk dipakai dengan menyelesaikan

kewajiban pabean, cukai, dan perpajakan;

d. dikeluarkan ke Tempat Penimbunan Pabean;

e. dikeluarkan ke Tempat Penimbunan Berikat lainnya;

f. dikeluarkan ke pengusaha di Kawasan Bebas yang

telah mendapat izin usaha dari Badan Pengusahaan

Kawasan Bebas;

g. dikeluarkan ke pengusaha di kawasan ekonomi

khusus atau kawasan ekonomi lainnya yang

ditetapkan oleh Pemerintah; dan/atau

h. dimusnahkan dibawah pengawasan Pejabat Bea dan

Cukai.

(4) Musnah tanpa sengaja sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) huruf a meliputi selisih kurang yang terjadi akibat:

a. penguapan atau penyusutan karena perubahan

suhu, kelembapan udara, dan/atau sejenisnya;

dan/atau

b. keadaan kahar (force majeure) yang dibuktikan

dengan keterangan dari instansi terkait.

Pasal 17

Terhadap Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha

Kawasan Berikat, atau PDKB berlaku ketentuan mengenai:

a. pemasukan barang yang dilarang untuk diimpor; dan

b. ekspor barang yang dilarang ekspornya,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 18

(1) Pemasukan barang impor ke Kawasan Berikat belum

diberlakukan ketentuan pembatasan di bidang impor

kecuali instansi teknis terkait secara khusus

www.peraturan.go.id

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -21-

memberlakukan ketentuan pembatasan yang terkait

dengan:

a. kesehatan;

b. keselamatan;

c. keamanan; dan/atau

d. lingkungan,

yang berdampak langsung di Kawasan Berikat.

(2) Pengeluaran barang impor dari Kawasan Berikat ke

tempat lain dalam daerah pabean yang diimpor untuk

dipakai berlaku ketentuan pembatasan dalam hal:

a. pengeluaran barang berupa Bahan Baku dan/atau

Bahan Penolong yang tidak diolah;

b. pada saat pemasukannya belum dipenuhi ketentuan

pembatasannya; dan

c. instansi teknis terkait secara khusus

memberlakukan ketentuan pembatasan pada saat

pengeluaran barang dari Kawasan Berikat.

BAB V

PEMASUKAN, PENGELUARAN, SERTA PERLAKUAN

KEPABEANAN, CUKAI, DAN PERPAJAKAN

Pasal 19

Pemasukan barang ke Kawasan Berikat dapat dilakukan dari:

a. luar daerah pabean;

b. Tempat Penimbunan Berikat lainnya;

c. Kawasan Bebas;

d. tempat lain dalam daerah pabean;

e. kawasan ekonomi khusus; dan/atau

f. kawasan ekonomi lainnya yang ditetapkan oleh

Pemerintah.

Pasal 20

(1) Barang yang dimasukkan dari luar daerah pabean ke

Kawasan Berikat:

a. diberikan penangguhan Bea Masuk;

b. diberikan pembebasan Cukai; dan/atau

www.peraturan.go.id

Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -22-

c. tidak dipungut PDRI.

(2) Barang yang berasal dari luar daerah pabean yang

dimasukkan dari Tempat Penimbunan Berikat, Kawasan

Bebas, kawasan ekonomi khusus, atau kawasan ekonomi

lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah ke Kawasan

Berikat:

a. diberikan penangguhan Bea Masuk;

b. diberikan pembebasan Cukai;

c. tidak dipungut PDRI; dan/atau

d. tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM.

(3) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

meliputi:

a. barang yang dipergunakan sebagai Bahan Baku,

Bahan Penolong, pengemas dan alat bantu

pengemas, barang contoh, Barang Modal, bahan

bakar, peralatan perkantoran, dan/atau untuk

keperluan penelitian dan pengembangan

perusahaan pada Kawasan Berikat;

b. barang jadi maupun setengah jadi untuk

digabungkan dengan Hasil Produksi;

c. barang yang dimasukkan kembali dari kegiatan

pengeluaran sementara;

d. Hasil Produksi yang dimasukkan kembali; dan/atau

e. Hasil Produksi Kawasan Berikat lain.

(4) Dalam hal pemasukan barang ke Kawasan Berikat bukan

merupakan penyerahan barang kena pajak, atas

pemasukan tersebut tidak terutang PPN atau PPN dan

PPnBM.

(5) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (3):

a. bukan barang untuk dikonsumsi di Kawasan

Berikat; dan

b. berkaitan dengan kegiatan produksi.

Pasal 21

(1) Barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah

pabean yang dimasukkan ke Kawasan Berikat dari:

a. tempat lain dalam daerah pabean;

www.peraturan.go.id

Page 23: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -23-

b. Tempat Penimbunan Berikat lainnya;

c. Kawasan Bebas;

d. kawasan ekonomi khusus; dan/atau

e. kawasan ekonomi lainnya yang ditetapkan oleh

Pemerintah,

diberikan pembebasan Cukai dan/atau tidak dipungut

PPN atau PPN dan PPnBM.

(2) Dalam hal pemasukan barang sebagaimana dimaksud

pada ayat (1):

a. berasal dari bukan pengusaha kena pajak; dan/atau

b. bukan termasuk penyerahan barang kena pajak,

terhadap barang dimaksud tidak dikenai PPN atau PPN

dan PPnBM, serta tidak diterbitkan faktur pajak.

(3) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. barang yang dipergunakan sebagai Bahan Baku,

Bahan Penolong, pengemas dan alat bantu

pengemas, barang contoh, Barang Modal, bahan

bakar, peralatan perkantoran, dan/atau untuk

keperluan penelitian dan pengembangan

perusahaan pada Kawasan Berikat;

b. barang jadi maupun setengah jadi untuk

digabungkan dengan Hasil Produksi;

c. barang yang dimasukkan kembali dari kegiatan

pengeluaran sementara;

d. Hasil Produksi yang dimasukkan kembali; dan/atau

e. Hasil Produksi Kawasan Berikat lain.

(4) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

a. bukan barang untuk dikonsumsi di Kawasan

Berikat; dan

b. berkaitan dengan kegiatan produksi.

(5) Terhadap pemasukan barang ke Kawasan Berikat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengusaha kena

pajak yang menyerahkan barang kena pajak:

a. wajib membuat faktur pajak dan harus dibuktikan

dengan dokumen pemberitahuan pabean;

b. tidak dapat menggunakan faktur pajak gabungan;

dan

www.peraturan.go.id

Page 24: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -24-

c. menyimpan dan memelihara dengan baik pada

tempat usahanya buku dan catatan serta dokumen

yang terkait dengan pemasukan barang ke Kawasan

Berikat sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan di bidang perpajakan.

(6) Faktur pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf

a harus diberikan keterangan "PPN TIDAK DIPUNGUT

SESUAI PP TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT".

Pasal 22

(1) Pemasukan barang ke Kawasan Berikat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 19 dilakukan setelah mendapat

persetujuan dari Pejabat Bea dan Cukai dan/atau SKP.

(2) Dalam hal ditemukan barang yang dimasukkan ke

Kawasan Berikat sebelum mendapat persetujuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak diberikan

fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)

dan ayat (2) dan/atau Pasal 21 ayat (1).

Pasal 23

(1) Pengeluaran barang dari Kawasan Berikat dapat

dilakukan ke:

a. luar daerah pabean;

b. Tempat Penimbunan Berikat lainnya;

c. Kawasan Bebas;

d. tempat lain dalam daerah pabean;

e. kawasan ekonomi khusus; dan/atau

f. kawasan ekonomi lainnya yang ditetapkan oleh

Pemerintah.

(2) Barang yang dikeluarkan dari Kawasan Berikat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:

a. Bahan Baku dan/atau sisa Bahan Baku;

b. Bahan Penolong dan/atau sisa Bahan Penolong;

c. pengemas dan alat bantu pengemas;

d. Hasil Produksi yang telah jadi maupun setengah

jadi;

e. barang contoh;

www.peraturan.go.id

Page 25: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -25-

f. Barang Modal;

g. peralatan perkantoran;

h. barang untuk keperluan dan/atau hasil penelitian

dan pengembangan perusahaan;

i. sisa dari proses produksi; dan/atau

j. sisa pengemas dan limbah.

Pasal 24

(1) Dalam hal barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal

23 ayat (2) berasal dari luar daerah pabean dikeluarkan

ke tempat lain dalam daerah pabean dengan tujuan

diimpor untuk dipakai, Pengusaha Kawasan Berikat atau

PDKB wajib melunasi Bea Masuk, Cukai, dan PDRI.

(2) PDRI yang dilunasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

yang dilampiri dengan dokumen kepabeanan, dapat

dikreditkan.

(3) Pengeluaran barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal

23 ayat (1) yang ditujukan kepada Orang yang

memperoleh fasilitas penangguhan atau pembebasan Bea

Masuk dan pembebasan Cukai, diberikan penangguhan

atau pembebasan Bea Masuk dan pembebasan Cukai.

(4) Atas penyerahan barang dari Kawasan Berikat ke tempat

lain dalam daerah pabean dengan tujuan diimpor untuk

dipakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengusaha

Kawasan Berikat atau PDKB wajib membuat faktur pajak

dan memungut PPN atau PPN dan PPnBM sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

perpajakan.

(5) Atas pengeluaran barang dari Kawasan Berikat selain

penyerahan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

tidak dikenai PPN atau PPN dan PPnBM.

(6) Pembebasan Bea Masuk, pembebasan Cukai, tidak

dipungut PPN atau PPN dan PPnBM, dan/atau tidak

dipungut Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 Impor,

diberikan atas pengeluaran barang dari Kawasan Berikat

termasuk Hasil Produksi kepada pengusaha di Kawasan

Bebas yang telah mendapat izin usaha dari Badan

www.peraturan.go.id

Page 26: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -26-

Pengusahaan Kawasan Bebas.

(7) Dalam hal barang yang dikeluarkan dari Kawasan

Berikat ke tempat lain dalam daerah pabean berupa sisa

pengemas dan limbah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 23 ayat (2) huruf j, Pengusaha Kawasan Berikat

atau PDKB dikecualikan dari kewajiban membayar Bea

Masuk, Cukai dan/atau PDRI sebagaimana dimaksud

pada ayat (1).

Pasal 25

(1) Dalam hal barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal

23 ayat (2) berasal dari tempat lain dalam daerah pabean

dikeluarkan ke tempat lain dalam daerah pabean dan

merupakan penyerahan barang kena pajak, Pengusaha

Kawasan Berikat atau PDKB wajib melunasi PPN atau

PPN dan PPnBM yang pada saat pemasukannya tidak

dipungut.

(2) Pelunasan PPN atau PPN dan PPnBM sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan

surat setoran pajak atau sarana administrasi lain yang

disamakan dengan surat setoran pajak berupa bukti

penerimaan negara sesuai dengan ketentuan yang

mengatur mengenai surat setoran pajak.

(3) PPN atau PPN dan PPnBM yang dilunasi menggunakan

surat setoran pajak atau sarana administrasi lain yang

disamakan dengan surat setoran pajak berupa bukti

penerimaan negara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

yang dilampiri dengan dokumen kepabeanan, dapat

dikreditkan.

(4) Atas penyerahan barang dari Kawasan Berikat ke tempat

lain dalam daerah pabean sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB wajib

membuat faktur pajak dan memungut PPN atau PPN dan

PPnBM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(5) Atas pengeluaran barang dari Kawasan Berikat selain

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dikenai PPN

www.peraturan.go.id

Page 27: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -27-

atau PPN dan PPnBM.

(6) Ketentuan mengenai perlakuan PPN atau PPN dan

PPnBM tidak dipungut atas pemasukan barang

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) harus

dipenuhi oleh setiap Pengusaha Kawasan Berikat

dan/atau PDKB.

(7) PPN atau PPN dan PPnBM tidak dipungut atas

pemasukan barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal

21 ayat (1) harus dilakukan oleh Pengusaha Kawasan

Berikat dan/atau PDKB dengan menggunakan faktur

pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(8) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(6) dan ayat (7) tidak dipenuhi oleh Pengusaha Kawasan

Berikat dan/atau PDKB, atas pembayaran PPN atau PPN

dan PPnBM yang seharusnya tidak dipungut, tidak dapat

dikreditkan.

(9) Dalam hal barang yang dikeluarkan dari Kawasan

Berikat ke tempat lain dalam daerah pabean berupa sisa

pengemas dan limbah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 23 ayat (2) huruf j, Pengusaha Kawasan Berikat

atau PDKB dikecualikan dari kewajiban melunasi PPN

atau PPN dan PPnBM sebagaimana dimaksud pada ayat

(1).

Pasal 26

(1) Pengeluaran Bahan Baku dan/atau sisa Bahan Baku

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf a

dan Bahan Penolong dan/atau sisa Bahan Penolong

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf b

dari Kawasan Berikat ke tempat lain dalam daerah

pabean dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan

dari Kepala Kantor Pabean berdasarkan permohonan dari

Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB.

(2) Kepala Kantor Pabean memberikan persetujuan atau

penolakan atas permohonan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) paling lama 2 (dua) hari kerja setelah

www.peraturan.go.id

Page 28: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -28-

permohonan diterima secara lengkap.

Pasal 27

(1) Pengeluaran barang dari Kawasan Berikat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 23 dilakukan setelah mendapat

persetujuan oleh Pejabat Bea dan Cukai dan/atau SKP.

(2) Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, atau PDKB yang mengeluarkan barang sebelum

mendapat persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangan-undangan dan izin Kawasan Berikatnya

dibekukan.

Pasal 28

(1) Pengeluaran barang dari Kawasan Berikat ke luar daerah

pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1)

huruf a berlaku ketentuan kepabeanan di bidang ekspor.

(2) Pengeluaran barang dari Kawasan Berikat ke tempat lain

dalam daerah pabean sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 23 ayat (1) huruf d berlaku ketentuan kepabeanan

di bidang impor.

Pasal 29

(1) Dasar yang digunakan untuk menghitung besarnya

pengenaan Bea Masuk, Cukai, dan PDRI atas

pengeluaran barang dari Kawasan Berikat ke tempat lain

dalam daerah pabean sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 24 ayat (1) yaitu sebagai berikut:

a. Bea Masuk dihitung berdasarkan:

1. nilai pabean sesuai dengan harga jual pada saat

pengeluaran barang dari Kawasan Berikat ke

tempat lain dalam daerah pabean;

2. klasifikasi barang yang dikeluarkan dari

Kawasan Berikat ke tempat lain dalam daerah

pabean; dan

3. pembebanan pada saat pemberitahuan pabean

impor untuk dipakai didaftarkan.

www.peraturan.go.id

Page 29: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -29-

b. Cukai dihitung berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang Cukai.

c. PDRI dihitung berdasarkan harga jual dan tarif pada

saat pengeluaran barang dari Kawasan Berikat ke

tempat lain dalam daerah pabean.

(2) Penghitungan Bea Masuk, Cukai, dan PDRI dapat

dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) atas pengeluaran Hasil Produksi dari Kawasan

Berikat ke tempat lain dalam daerah pabean yang

memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB memiliki

konversi pemakaian Bahan Baku dan/atau Bahan

Penolong yang jelas, terukur dan konsisten; dan

b. pada saat pemasukan ke Kawasan Berikat sudah

terjadi transaksi jual beli.

(3) Dasar yang digunakan untuk menghitung besarnya

pengenaan Bea Masuk, Cukai, dan PDRI atas

pengeluaran barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

yaitu:

a. Bea Masuk dihitung berdasarkan:

1. nilai pabean dan klasifikasi yang berlaku pada

saat barang impor dimasukkan ke Kawasan

Berikat; dan

2. pembebanan pada saat pemberitahuan pabean

impor untuk dipakai didaftarkan.

b. Cukai dihitung berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang Cukai; dan

c. PDRI dihitung berdasarkan:

1. nilai impor yang berlaku pada saat barang

impor dimasukkan ke Kawasan Berikat; dan

2. tarif pada saat pemberitahuan pabean impor

untuk dipakai didaftarkan.

(4) Dalam hal pembebanan tarif Bea Masuk untuk Bahan

Baku lebih tinggi dari pembebanan tarif Bea Masuk

untuk barang Hasil Produksi, dasar yang digunakan

untuk menghitung besarnya pengenaan Bea Masuk

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yaitu pembebanan

www.peraturan.go.id

Page 30: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -30-

tarif Bea Masuk barang Hasil Produksi yang berlaku pada

saat dikeluarkan dari Kawasan Berikat.

(5) Konversi pemakaian Bahan Baku dan/atau Bahan

Penolong sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a

dan transaksi jual beli sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf b, dilakukan pengujian secara periodik oleh

Kepala Kantor Wilayah atau Pejabat Bea dan Cukai yang

ditunjuk.

(6) Nilai impor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c

angka 1 diperoleh dari penjumlahan nilai pabean

ditambah Bea Masuk.

(7) Penghitungan Bea Masuk dan/atau Cukai, dan PDRI

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3),

menggunakan nilai dasar perhitungan bea masuk yang

ditetapkan oleh Menteri yang berlaku pada saat

pemberitahuan pabean impor untuk dipakai didaftarkan.

(8) Pejabat Bea dan Cukai berwenang menetapkan tarif dan

nilai pabean sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 30

(1) Atas pengeluaran Barang Modal yang berasal dari impor

yang belum diselesaikan kewajiban pembayaran Bea

Masuk, Cukai, dan PDRI dari Kawasan Berikat ke tempat

lain dalam daerah pabean, dibebaskan dari kewajiban

membayar Bea Masuk, Cukai, dan PDRI dalam hal

Barang Modal telah dimasukkan ke Kawasan Berikat

selama lebih dari 4 (empat) tahun.

(2) Terhadap Barang Modal yang berasal dari impor yang

pada saat pemasukan ke Kawasan Berikat mendapat

fasilitas pembebasan Bea Masuk untuk pembangunan

atau pengembangan industri dalam rangka penanaman

modal, pengeluaran ke tempat lain dalam daerah pabean

dan penyelesaian kewajiban pabeannya dilakukan sesuai

dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

(3) Terhadap pengeluaran Barang Modal ke tempat lain

dalam daerah pabean sebagaimana dimaksud pada ayat

www.peraturan.go.id

Page 31: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -31-

(2), Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dibebaskan

dari kewajiban pembayaran Bea Masuk yang terutang

dalam hal Barang Modal dimasukkan ke Kawasan

Berikat selama lebih dari 4 (empat) tahun atau telah

diimpor selama lebih dari 5 (lima) tahun.

Pasal 31

(1) Pengeluaran Hasil Produksi ke tempat lain dalam daerah

pabean dilakukan dalam jumlah paling banyak 50% (lima

puluh persen) dari penjumlahan nilai realisasi tahun

sebelumnya yang meliputi nilai ekspor, nilai penjualan

Hasil Produksi ke Kawasan Berikat lainnya, nilai

penjualan Hasil Produksi ke Kawasan Bebas, dan nilai

penjualan Hasil Produksi ke kawasan ekonomi lainnya

yang ditetapkan oleh Pemerintah.

(2) Pengeluaran Hasil Produksi ke tempat lain dalam daerah

pabean dapat dilakukan dalam jumlah lebih dari 50%

(lima puluh persen) dari penjumlahan nilai realisasi

tahun sebelumnya yang meliputi nilai ekspor, nilai

penjualan Hasil Produksi ke Kawasan Berikat lainnya,

nilai penjualan Hasil Produksi ke Kawasan Bebas, dan

nilai penjualan Hasil Produksi ke kawasan ekonomi

lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam hal

Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB mendapatkan

persetujuan Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor

Pelayanan Utama yang menerima pelimpahan

kewenangan atas nama Menteri dengan

mempertimbangkan rekomendasi dari instansi terkait

yang membidangi perindustrian.

(3) Dalam hal Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB

melebihi ketentuan mengenai batasan pengeluaran Hasil

Produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terhadap

Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dimaksud

diberlakukan pengurangan jumlah persentase penjualan

ke tempat lain dalam daerah pabean untuk periode tahun

berikutnya.

www.peraturan.go.id

Page 32: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -32-

(4) Dalam hal pada periode tahun berikutnya terhadap

Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB telah

diberlakukan pengurangan jumlah presentase penjualan

ke tempat lain dalam daerah pabean, namun Pengusaha

Kawasan Berikat atau PDKB tetap melebihi ketentuan

mengenai batasan pengeluaran Hasil Produksi yang telah

ditetapkan, terhadap Pengusaha Kawasan Berikat atau

PDKB dilakukan pembekuan izin Kawasan Berikat paling

lama 3 (tiga) bulan.

BAB VI

PENGELUARAN SEMENTARA DAN SUBKONTRAK

Pasal 32

(1) Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dapat

mengeluarkan sementara barang dan/atau bahan ke:

a. luar daerah pabean;

b. Tempat Penimbunan Berikat lainnya.

c. Kawasan Bebas;

d. tempat lain dalam daerah pabean;

e. kawasan ekonomi khusus; dan/atau

f. kawasan ekonomi lainnya yang ditetapkan oleh

pemerintah.

(2) Pengeluaran sementara sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan dalam rangka:

a. subkontrak;

b. perbaikan/reparasi;

c. peminjaman barang modal untuk keperluan

produksi;

d. pengetesan atau pengembangan kualitas produksi;

e. penggunaan kemasan yang dipakai berulang

(returnable package);

f. dipamerkan; dan/atau

g. tujuan lain dengan persetujuan Kepala Kantor

Pabean.

www.peraturan.go.id

Page 33: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -33-

Pasal 33

(1) Dalam hal pengeluaran sementara ditujukan ke Tempat

Penimbunan Berikat lainnya sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 32 ayat (1) huruf b, tanggung jawab Bea

Masuk, Cukai, PDRI, dan/atau PPN atau PPN dan PPnBM

yang melekat pada barang dan/atau bahan yang

dikeluarkan sementara tersebut menjadi tanggung jawab

Tempat Penimbunan Berikat tujuan penerima barang

terhitung sejak barang dan/atau bahan diterima oleh

Tempat Penimbunan Berikat tujuan sampai dengan

diterima kembali oleh Kawasan Berikat asal.

(2) Pengeluaran sementara yang ditujukan ke Kawasan

Berikat lain dan untuk subkontrak, kegiatan ekspor

dapat langsung dilakukan oleh Pengusaha Kawasan

Berikat pemberi subkontrak dari lokasi Kawasan Berikat

penerima subkontrak.

Pasal 34

(1) Pengeluaran sementara ke tempat lain dalam daerah

pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1)

huruf d dilakukan setelah mendapat persetujuan dari

Kepala Kantor Pabean dengan menetapkan batas waktu

pemasukan kembali barang dan/atau bahan ke Kawasan

Berikat.

(2) Pengeluaran sementara ke tempat lain dalam daerah

pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

dengan mempertaruhkan jaminan sebesar Bea Masuk,

Cukai, dan PDRI yang terutang, dalam hal barang

dan/atau bahan yang dikeluarkan sementara asal impor.

(3) Atas pengeluaran sementara barang dan/atau bahan asal

tempat lain dalam daerah pabean dari Kawasan Berikat

ke tempat lain dalam daerah pabean sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak perlu mempertaruhkan

jaminan.

(4) Dalam hal barang dan/atau bahan yang dikeluarkan

sementara ke tempat lain dalam daerah pabean tidak

dimasukkan kembali ke Kawasan Berikat dalam batas

www.peraturan.go.id

Page 34: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -34-

waktu yang telah ditetapkan oleh Kepala Kantor Pabean

sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

a. jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dicairkan;

b. Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dikenai

sanksi administrasi berupa denda sebesar 100%

(seratus persen) dari Bea Masuk yang seharusnya

dibayar; dan

c. Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB wajib

membuat faktur pajak dan memungut PPN atau PPN

dan PPnBM sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(5) Dalam hal barang dan/atau bahan yang dikeluarkan

sementara ke tempat lain dalam daerah pabean terlambat

dimasukkan kembali ke Kawasan Berikat dalam batas

waktu yang telah ditetapkan oleh Kepala Kantor Pabean

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengusaha

Kawasan Berikat atau PDKB dikecualikan dari kewajiban

membuat faktur pajak dan memungut PPN atau PPN dan

PPnBM.

Pasal 35

Pengeluaran sementara ke tempat lain dalam daerah pabean

untuk subkontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32

ayat (2) huruf a, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. dilakukan berdasarkan perjanjian subkontrak;

b. batas waktu persetujuan Kepala Kantor Pabean

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) diberikan

sesuai batas waktu dalam perjanjian subkontrak;

c. pemeriksaan awal dan pemeriksaan akhir harus

dilakukan oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB

pemberi subkontrak;

d. perusahaan di tempat lain dalam daerah pabean yang

menerima pekerjaan subkontrak dapat menambahkan

barang untuk kepentingan pengerjaan subkontrak; dan

e. Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dapat

meminjamkan Barang Modal kepada penerima

subkontrak.

www.peraturan.go.id

Page 35: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -35-

Pasal 36

Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dapat menerima

pekerjaan dari badan usaha di tempat lain dalam daerah

pabean berupa:

a. subkontrak;

b. perbaikan/reparasi; dan/atau

c. pekerjaan lain,

setelah mendapat persetujuan dari Kepala Kantor Pabean.

BAB VII

PEMUSNAHAN DAN PERUSAKAN BARANG

Pasal 37

(1) Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dapat

melakukan pemusnahan atas barang yang berada di

Kawasan Berikat yang karena sifat dan bentuknya dapat

dimusnahkan setelah mendapat persetujuan Kepala

Kantor Pabean.

(2) Pemusnahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dilakukan di dalam maupun di luar lokasi Kawasan

Berikat, di bawah pengawasan Pejabat Bea dan Cukai.

(3) Pemusnahan barang-barang sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) harus dibuatkan berita acara.

Pasal 38

(1) Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dapat

melakukan perusakan atas barang yang berada di

Kawasan Berikat yang karena sifat dan bentuknya tidak

dapat dimusnahkan setelah mendapat persetujuan

Kepala Kantor Pabean.

(2) Perusakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan di bawah pengawasan Pejabat Bea dan Cukai

dan dibuatkan berita acara.

(3) Perusakan dilakukan dengan merusak kegunaan/ fungsi

secara permanen dengan cara dipotong-potong atau

dengan cara lain.

www.peraturan.go.id

Page 36: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -36-

BAB VIII

PEMBERITAHUAN PABEAN

Pasal 39

(1) Pemasukan barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20

ayat (3) dan Pasal 21 ayat (3) ke Kawasan Berikat dan

pengeluaran barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal

23 ayat (2) dari Kawasan Berikat dilakukan dengan

menggunakan pemberitahuan pabean.

(2) Dalam hal barang yang dimasukkan dan/atau dikeluarkan

ke dan dari Kawasan Berikat berupa barang kena Cukai,

pemberitahuan pabean sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) berlaku juga sebagai pemberitahuan mutasi barang

kena Cukai dan dinyatakan sebagai dokumen Cukai.

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dikecualikan dalam hal Barang Kena Cukai dimasukkan

dan/atau dikeluarkan dari dan ke tempat lain dalam

daerah pabean.

(4) Pemberitahuan pabean sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) disampaikan oleh Penyelenggara Kawasan Berikat,

Pengusaha Kawasan Berikat, PDKB, atau oleh perusahaan

pengurusan jasa kepabeanan khusus untuk pemasukan

barang impor melalui perusahaan jasa titipan.

(5) Terhadap pengeluaran berupa sisa pengemas dan limbah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf j ke

tempat lain dalam daerah pabean, Pengusaha Kawasan

Berikat atau PDKB:

a. dikecualikan dari penyampaian pemberitahuan

pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (1); dan

b. harus menyampaikan laporan ke Petugas Bea dan

Cukai.

(6) Atas penyampaian pemberitahuan pabean sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan konfirmasi status wajib

pajak.

(7) Dalam hal ditemukan jumlah barang impor yang dibongkar

kurang dari yang diberitahukan dalam pemberitahuan

impor barang untuk ditimbun di Tempat Penimbunan

www.peraturan.go.id

Page 37: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -37-

Berikat dan tidak dapat membuktikan bahwa kesalahan

tersebut terjadi di luar kemampuannya, Penyelenggara

Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan Berikat, atau PDKB

wajib membayar bea masuk atas barang impor yang

kurang pada saat dibongkar dan dikenai sanksi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(8) Dalam hal ditemukan jumlah barang impor yang dibongkar

lebih dari yang diberitahukan dalam pemberitahuan impor

barang untuk ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat dan

tidak dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut

terjadi di luar kemampuannya, Penyelenggara Kawasan

Berikat, Pengusaha Kawasan Berikat, atau PDKB dikenai

sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

BAB IX

PERGUDANGAN DAN KONSOLIDASI BARANG EKSPOR

Pasal 40

(1) Di dalam lokasi Penyelenggara Kawasan Berikat dapat

dilakukan usaha pergudangan yang berbentuk Gudang

Berikat atau Pusat Logistik Berikat.

(2) Tata cara pendirian Gudang Berikat atau Pusat Logistik

Berikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang mengatur mengenai Gudang Berikat atau Pusat

Logistik Berikat.

Pasal 41

(1) Barang Hasil Produksi dengan tujuan ekspor dapat

dikonsolidasikan dengan barang yang berasal dari Kawasan

Berikat lain di bawah pengawasan Pejabat Bea dan Cukai.

(2) Konsolidasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dilakukan oleh Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB

yang:

a. melakukan sendiri konsolidasi barang ekspornya;

b. memiliki kesamaan manajemen, badan hukum,

bidang kegiatan, dan Hasil Produksi; atau

www.peraturan.go.id

Page 38: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -38-

c. berada dalam 1 (satu) Penyelenggara Kawasan Berikat

dan memiliki bidang kegiatan dan Hasil Produksi yang

sama, yang dibuktikan dengan surat persetujuan

Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB.

(3) Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB yang melakukan

konsolidasi bertanggung jawab atas pelaksanaan

konsolidasi barang ekspor sebagaimana dimaksud pada

ayat (1).

(4) Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB yang melakukan

konsolidasi ditetapkan sebagai konsolidator barang ekspor

oleh Kepala Kantor Pabean sesuai dengan ketentuan yang

mengatur mengenai konsolidator barang ekspor.

BAB X

PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN IZIN

Pasal 42

(1) Izin sebagai Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha

Kawasan Berikat, dan/atau PDKB, dibekukan oleh Kepala

Kantor Pabean yang menerima pelimpahan kewenangan

atas nama Menteri dalam hal Penyelenggara Kawasan

Berikat, Pengusaha Kawasan Berikat, dan/atau PDKB,

berdasarkan hasil pemeriksaan dan/atau hasil audit yang

dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai:

a. melakukan kegiatan yang menyimpang dari izin yang

diberikan berdasarkan bukti permulaan yang cukup,

berupa:

1. memasukkan Bahan Baku yang tidak sesuai

dengan yang digunakan untuk produksinya;

2. memasukkan barang yang tidak berhubungan

dengan izin Kawasan Berikat yang telah

diberikan;

3. memproduksi barang yang tidak sesuai dengan

izin yang diberikan;

4. tidak melakukan Kegiatan Pengolahan;

5. tidak memenuhi perlakuan tertentu yang

tercantum dalam izin Kawasan Berikat

www.peraturan.go.id

Page 39: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -39-

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1)

dan ayat (2);

6. melakukan pemasukan barang sebelum

mendapatkan persetujuan Pejabat Bea dan

Cukai atau SKP sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 22;

7. melakukan pengeluaran barang sebelum

mendapatkan persetujuan Pejabat Bea dan

Cukai atau SKP sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 27; dan/atau

8. melakukan pelanggaran ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang perpajakan

yang dibuktikan dengan rekomendasi dari

Direktorat Jenderal Pajak.

b. menunjukkan ketidakmampuan dalam

menyelenggarakan dan/atau mengusahakan

Kawasan Berikat, berupa:

1. tidak menyelenggarakan pembukuan dalam

kegiatannya;

2. tidak melakukan kegiatan dalam waktu 6

(enam) bulan berturut-turut;

3. tidak melunasi hutang kepabeanan dan cukai

dalam batas waktu yang ditentukan;

4. tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14 dan/atau Pasal 15;

5. memasukkan barang yang dilarang untuk

diimpor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17

huruf a;

6. mengekspor barang yang dilarang ekspornya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf b;

7. tidak memenuhi ketentuan batasan

pengeluaran Hasil Produksi ke tempat lain

dalam daerah pabean sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 31 ayat (4); dan/atau

8. selama 3 (tiga) periode penilaian berturut-turut,

Kawasan Berikat memiliki profil risiko layanan

tinggi.

www.peraturan.go.id

Page 40: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -40-

(2) Pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat dilakukan secara otomasi dan/atau secara

manual.

(3) Selama pembekuan, Penyelenggara Kawasan

Berikat, Pengusaha Kawasan Berikat, dan/atau

PDKB:

a. tidak diperbolehkan untuk memasukkan

barang ke Kawasan Berikat dengan

mendapatkan fasilitas Penangguhan Bea

Masuk, pembebasan Cukai, tidak dipungut

PDRI, dan/atau tidak dipungut PPN atau PPN

dan PPnBM; dan

b. tidak dapat melakukan kegiatan yang terkait

dengan pengolahan barang kena Cukai, dalam

hal Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB

melakukan Kegiatan Pengolahan dan/atau

memproduksi barang kena Cukai.

(4) Dalam hal Penyelenggara Kawasan Berikat

dibekukan:

a. Pengusaha Kawasan Berikat dibekukan; dan

b. PDKB di dalam Kawasan Berikat dibekukan

dalam hal waktu pembekuan Penyelenggara

Kawasan Berikat melebihi 3 (tiga) bulan.

Pasal 43

Izin yang dibekukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42

ayat (1) dapat diberlakukan kembali dalam hal:

a. Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau PDKB tidak terbukti melakukan

kegiatan yang menyimpang dari izin yang diberikan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf a;

b. Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau PDKB telah mampu kembali

menyelenggarakan dan/atau mengusahakan Kawasan

Berikat; atau

c. Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau PDKB yang memiliki profil risiko layanan

www.peraturan.go.id

Page 41: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -41-

tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1)

huruf b angka 8 telah melakukan upaya perbaikan

sehingga tidak lagi memiliki profil risiko layanan tinggi.

Pasal 44

(1) Pembekuan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42

ayat (1) dapat diubah menjadi pencabutan izin dalam hal

Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau PDKB, berdasarkan hasil pemeriksaan

dan/atau hasil audit yang dilakukan oleh Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai:

a. terbukti telah melakukan kegiatan yang menyimpang

dari izin yang diberikan; atau

b. tidak mampu lagi melakukan penyelenggaraan

dan/atau pengusahaan Kawasan Berikat.

(2) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilimpahkan kewenangannya menjadi dilakukan oleh

Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan

Utama atas nama Menteri.

Pasal 45

(1) Penetapan tempat sebagai Kawasan Berikat, izin

Penyelenggara Kawasan Berikat, izin Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau izin PDKB, dicabut dalam hal

Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau PDKB, berdasarkan hasil pemeriksaan

dan/atau hasil audit yang dilakukan oleh Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai:

a. tidak melakukan kegiatan dalam waktu 12 (dua belas)

bulan secara terus menerus;

b. menggunakan izin usaha industri yang sudah tidak

berlaku;

c. dinyatakan pailit;

d. bertindak tidak jujur dalam usahanya, antara lain

menyalahgunakan fasilitas Kawasan Berikat dan/atau

melakukan tindak pidana di bidang kepabeanan

dan/atau cukai;

www.peraturan.go.id

Page 42: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -42-

e. tidak memenuhi checklist persyaratan dalam batas

waktu yang telah ditentukan; atau

f. mengajukan permohonan pencabutan.

(2) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilimpahkan kewenangannya menjadi dilakukan oleh

Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan

Utama atas nama Menteri.

(3) Dalam hal telah dilakukan pencabutan izin sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), Penyelenggara Kawasan Berikat,

Pengusaha Kawasan Berikat, dan/atau PDKB, dalam

waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak

tanggal pencabutan izin, wajib melunasi semua Bea Masuk

dan/atau Cukai, dan PDRI yang terutang, yang meliputi

utang yang berasal dari hasil temuan audit dan/atau utang

yang terjadi karena pengeluaran barang dari Kawasan

Berikat ke tempat lain dalam daerah pabean.

(4) Penyelesaian atas barang yang berasal dari luar daerah

pabean yang masih terutang atau masih menjadi

tanggung jawab Kawasan Berikat yang telah dicabut

izinnya, berupa:

a. diekspor kembali;

b. diselesaikan kewajiban pabean dengan membayar

Bea Masuk, Cukai, dan/atau PDRI sepanjang telah

memenuhi ketentuan kepabeanan di bidang impor

dan Cukai; dan/atau

c. dipindahtangankan ke Tempat Penimbunan Berikat

lainnya,

dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung

sejak tanggal pencabutan izin.

(5) Penyelesaian atas barang yang berasal dari tempat lain

dalam daerah pabean yang masih tersisa pada Kawasan

Berikat yang telah dicabut izinnya, berupa:

a. diekspor;

b. dipindahtangankan ke Tempat Penimbunan Berikat

lainnya; dan/atau

c. dikeluarkan ke tempat lain dalam daerah pabean,

www.peraturan.go.id

Page 43: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -43-

dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung

sejak tanggal pencabutan izin.

(6) Terhadap penyelesaian atas barang sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) huruf b dan ayat (5) huruf c,

Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat dan/atau PDKB wajib memungut PPN atau PPN

dan PPnBM serta membuat faktur pajak sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(7) Apabila batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) dan ayat (5) terlampaui, atas barang yang berada di

Kawasan Berikat dinyatakan sebagai barang tidak

dikuasai.

(8) Penyelesaian atas barang yang dinyatakan sebagai

barang yang tidak dikuasai sebagaimana dimaksud pada

ayat (7) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

mengenai barang tidak dikuasai.

(9) Penyelesaian atas barang sebagaimana dimaksud pada

ayat (4), ayat (5), dan ayat (8), menggunakan dokumen

pemberitahuan pabean atas nama Pengusaha Kawasan

Berikat atau PDKB yang telah dicabut izinnya sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

mengatur mengenai dokumen pemberitahuan pabean.

Pasal 46

Dalam hal izin Penyelenggara Kawasan Berikat dicabut, PDKB

yang berada di lokasi Penyelenggara Kawasan Berikat dapat:

a. mengajukan permohonan pindah lokasi ke Penyelenggara

Kawasan Berikat lain, dengan terlebih dahulu mendapat

rekomendasi dari Penyelenggara Kawasan Berikat lain

yang dituju; atau

b. mengajukan permohonan menjadi Penyelenggara

Kawasan Berikat di lokasi Penyelenggara Kawasan

Berikat yang telah dicabut izinnya.

www.peraturan.go.id

Page 44: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -44-

BAB XI

PENDAMPINGAN

Pasal 47

(1) Untuk mendukung peningkatan investasi dan efektivitas

pelayanan operasional Kawasan Berikat, Penyelenggara

Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan Berikat, dan/atau

PDKB diberikan pendampingan (asistensi) oleh Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai serta Direktorat Jenderal Pajak.

(2) Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau PDKB harus menunjuk paling sedikit 1

(satu) orang sebagai perwakilan resmi perusahaan untuk

pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

BAB XII

MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 48

(1) Direktur Jenderal, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Kantor

Pelayanan Utama, Kepala Kantor Pabean, dan/atau

Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk melakukan

monitoring terhadap kegiatan yang dilakukan oleh

Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, dan/atau PDKB yang berada dalam

pengawasannya.

(2) Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling

sedikit berupa:

a. pengawasan rutin;

b. pemeriksaan sewaktu-waktu; dan/atau

c. pemeriksaan sederhana.

(3) Direktur Jenderal, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Kantor

Pelayanan Utama, Kepala Kantor Pabean, dan/atau

Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk melakukan evaluasi

atas izin Penyelenggara Kawasan Berikat, izin Pengusaha

Kawasan Berikat, dan/atau izin PDKB secara periodik.

(4) Berdasarkan monitoring dan/atau evaluasi, Kepala

Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan Utama

www.peraturan.go.id

Page 45: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -45-

dapat melakukan perubahan ketentuan khusus dalam

izin Penyelenggara Kawasan Berikat, izin Pengusaha

Kawasan Berikat, dan/atau izin PDKB sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1).

(5) Dalam hal hasil monitoring dan/atau evaluasi terdapat

selisih kurang atau selisih lebih atas barang yang ada

atau seharusnya berada di Kawasan Berikat, Kepala

Kantor Wilayah, Kepala Kantor Pelayanan Utama, Kepala

Kantor Pabean, dan/atau Pejabat Bea dan Cukai yang

ditunjuk melakukan penilitian mengenai selisih

dimaksud.

(6) Dalam hal hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada

ayat (5) kedapatan selisih kurang tersebut:

a. dikarenakan musnah tanpa sengaja sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 16 ayat (4), atas selisih

tersebut:

1. tidak dipungut Bea Masuk, Cukai dan PDRI;

dan

2. dilakukan penyesuaian pencatatan dalam

teknologi informasi untuk pengelolaan

pemasukan dan pengeluaran barang (IT

inventory).

b. dapat dipertanggungjawabkan oleh Penyelenggara

Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan Berikat, atau

PDKB, yaitu selisih kurang bukan karena kelalaian,

bukan karena kesengajaan, dan tidak terdapat

dugaan adanya tindak pidana kepabeanan, atas

selisih tersebut:

1. ditagih Bea Masuk, cukai, dan PDRI tanpa

dikenakan sanksi administrasi berupa denda;

dan

2. dilakukan penyesuaian pencatatan dalam

teknologi informasi untuk pengelolaan

pemasukan dan pengeluaran barang (IT

inventory).

c. tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh

Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha

www.peraturan.go.id

Page 46: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -46-

Kawasan Berikat, atau PDKB, yaitu selisih kurang

tersebut karena kelalaian, karena kesengajaan, dan

tidak terdapat dugaan adanya tindak pidana

kepabeanan, atas selisih tersebut:

1. ditagih Bea Masuk dan PDRI serta dikenakan

sanksi administrasi berupa denda sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

2. terhadap barang kena Cukai dikenakan sanksi

administrasi berupa denda sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

yang mengatur mengenai Cukai; dan

3. dilakukan penyesuaian pencatatan dalam

teknologi informasi untuk pengelolaan

pemasukan dan pengeluaran barang (IT

inventory).

d. karena kesengajaan serta terdapat dugaan adanya

tindak pidana kepabeanan, dilakukan penanganan

lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(7) Dalam hal hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada

ayat (5) kedapatan selisih lebih tersebut:

a. dapat dipertanggungjawabkan oleh Penyelenggara

Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan Berikat, atau

PDKB, yaitu selisih lebih tersebut bukan karena

kelalaian, bukan karena kesengajaan, dan tidak

terdapat dugaan adanya tindak pidana kepabeanan,

atas selisih lebih tersebut dilakukan penyesuaian

pencatatan dalam teknologi informasi untuk

pengelolaan pemasukan dan pengeluaran barang (IT

inventory); atau

b. karena kesengajaan serta terdapat dugaan adanya

tindak pidana kepabeanan, dilakukan penanganan

lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

www.peraturan.go.id

Page 47: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -47-

Pasal 49

(1) Dalam hal terdapat indikasi pelanggaran ketentuan

kepabeanan dan/atau cukai atas pemasukan dan/atau

pengeluaran barang ke dan/atau dari Kawasan Berikat,

Kepala Kantor Pabean harus melakukan penelitian secara

mendalam.

(2) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditemukan pelanggaran yang

bersifat administratif, pelanggaran dimaksud harus

segera ditindaklajuti dengan pengenaan sanksi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditemukan bukti permulaan yang

cukup telah terjadi tindak pidana kepabeanan dan/atau

cukai, bukti permulaan tersebut harus segera

ditindaklajuti dengan penyidikan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Dalam hal orang yang bertanggungjawab atas

Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan

Berikat, atau PDKB terbukti melakukan tindak pidana di

bidang kepabeanan dan/atau cukai yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap dan orang tersebut

merupakan warga negara asing, Direktur Jenderal

menyampaikan pemberitahuan kepada instansi yang

berwenang menangani bidang keimigrasian untuk

ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

BAB XIII

PELAYANAN MANDIRI

Pasal 50

(1) Kepala Kantor Pabean dapat menetapkan Pengusaha

Kawasan Berikat atau PDKB untuk melakukan

pelayanan mandiri atas kegiatan operasional di Kawasan

Berikat.

www.peraturan.go.id

Page 48: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -48-

(2) Penetapan Kepala Kantor Pabean sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat diberikan berdasarkan:

a. permohonan Pengusaha Kawasan Berikat atau

PDKB; atau

b. kewenangan Kepala Kantor Pabean.

(3) Penetapan Kepala Kantor Pabean sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diberikan dengan mempertimbangkan profil

risiko layanan Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB.

(4) Pelayanan mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. pelekatan dan/atau pelepasan tanda pengaman;

b. pelayanan pemasukan barang;

c. pelayanan pembongkaran barang;

d. pelayanan penimbunan barang;

e. pelayanan pemuatan barang;

f. pelayanan pengeluaran barang; dan/atau

g. pelayanan lainnya.

(5) Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB wajib

menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan

mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melalui

SKP.

BAB XIV

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 51

Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dapat menggunakan

jaminan perusahaan (corporate guarantee) sebagai jaminan

yang diserahkan untuk pemenuhan Peraturan Menteri ini

dengan memperhatikan profil risiko layanan.

Pasal 52

Penyelenggara Kawasan Berikat, Pengusaha Kawasan Berikat

atau PDKB dapat mengajukan permohonan kepada Kepala

Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan Utama untuk

dapat dilakukan penambahan perlakuan tertentu dalam izin

Penyelenggara Kawasan Berikat, izin Pengusaha Kawasan

www.peraturan.go.id

Page 49: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -49-

Berikat, dan/atau izin PDKB sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 10 ayat (1).

Pasal 53

Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dapat memiliki lokasi

Kawasan Berikat tidak dalam satu hamparan untuk

keperluan penimbunan Bahan Baku dan/atau barang Hasil

Produksi setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala

Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan Utama.

Pasal 54

(1) Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan

Utama yang menerima pelimpahan wewenang dari

Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)

sampai dengan ayat (3), Pasal 9 ayat (9), Pasal 10 ayat (1),

Pasal 31 ayat (2), Pasal 42 ayat (1), Pasal 44 ayat (2), dan

Pasal 45 ayat (2):

a. wajib memperhatikan ketentuan perundang-

undangan;

b . bertanggung jawab secara substansi atas

pelaksanaan pelimpahan wewenang yang diberikan

kepada yang bersangkutan; dan

c. tidak dapat melimpahkan kembali pelimpahan

kewenangan yang diterima kepada pihak lain.

(2) Dalam hal Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor

Pelayanan Utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berhalangan sementara atau tetap, wewenang yang

diterima dapat dilakukan oleh pejabat pelaksana harian

(Plh) atau pejabat pelaksana tugas (Plt) yang ditunjuk.

(3) Pejabat pelaksana harian (Plh) atau pejabat pelaksana

tugas (Plt) yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) bertanggung jawab secara substansi atas

pelaksanaan pelimpahan wewenang yang diberikan

kepada yang bersangkutan.

www.peraturan.go.id

Page 50: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -50-

BAB XV

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 55

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:

a. terhadap izin Kawasan Berikat yang diterbitkan sebelum

berlakunya Peraturan Menteri ini yang telah ditetapkan

jangka waktunya, dinyatakan tetap berlaku sampai

dengan izin Kawasan Berikat dicabut; dan

b. terhadap permohonan pengeluaran Hasil Produksi ke

tempat lain dalam daerah pabean dalam jumlah lebih

dari 50% (lima puluh persen) yang telah diajukan ke

Direktur Jenderal sebelum berlakunya Peraturan Menteri

ini dan belum diberikan persetujuan atau penolakan oleh

Direktur Fasilitas Kepabean, permohonan diproses oleh

Direktur Fasilitas Kepabeanan.

BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 56

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:

a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011

tentang Kawasan Berikat (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 558) sebagaimana telah

beberapa kali diubah, dengan Peraturan Menteri

Keuangan:

1. Nomor 255/PMK.04/2011 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor

147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 944);

2. Nomor 44/PMK.04/2012 tentang Perubahan Kedua

atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 255/PMK.04/2011 (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 317); dan

www.peraturan.go.id

Page 51: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -51-

3. Nomor 120/PMK.04/ 2013 tentang Perubahan Ketiga

atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

147/PMK.04/ 2011 tentang Kawasan Berikat (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor

1057); dan

b. Ketentuan Pasal 12 ayat (2) huruf d angka 1 dan Pasal 12

ayat (2) huruf d angka 5 Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 226/PMK.04/2014 tentang Penimbunan,

Pemasukan, Pengeluaran, dan Pengangkutan Barang

Kena Cukai (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 1921),

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 57

Ketentuan lebih lanjut mengenai:

a. tata cara pengajuan permohonan dan penerbitan izin dan

perubahan izin Kawasan Berikat;

b. tata cara pengawasan dan pelayanan atas pemasukan

barang ke Kawasan Berikat, pengeluaran barang dari

Kawasan Berikat, musnah tanpa sengaja, pemusnahan,

dan perusakan barang di Kawasan Berikat;

c. kriteria barang yang dimasukkan dan/atau dikeluarkan

dari dan ke Kawasan Berikat;

d. hak dan kewajiban;

e. dokumen pemberitahuan pabean;

f. tata cara pembekuan dan pencabutan izin Kawasan

Berikat; dan

g. tata cara monitoring dan evaluasi Kawasan Berikat,

diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal.

Pasal 58

Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah 60 (enam puluh)

hari terhitung sejak tanggal diundangkan.

www.peraturan.go.id

Page 52: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1367-2018.pdf · 2018-11-29 · 2018, No.1367 -5- Kawasan Berikat adalah badan hukum yang melakukan kegiatan

2018, No.1367 -52-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 21 September 2018

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 26 September 2018

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

www.peraturan.go.id