BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6...

20
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG 2012

Transcript of BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6...

Page 1: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

NOMOR 6 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUMEDANG

NOMOR 6 TAHUN 2012

TENTANG

PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

2012

Page 2: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

NOMOR 6 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUMEDANG

NOMOR 6 TAHUN 2012

TENTANG

PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMEDANG,

Menimbang : a. bahwa produk hukum daerah merupakan salah satu landasan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan untuk itu dalam setiap penyusunan produk hukum harus memperhatikan keadilan, kepastian dan memenuhi kebutuhan masyarakat;

b. bahwa dalam rangka tertib administrasi pembentukan produk hukum daerah perlu dilakukan penyeragaman prosedur penyusunan produk hukum daerah secara terencana, terpadu dan terkoordinasi;

c. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Produk Hukum Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penyusunan dan Pengelolaan Program Legislasi Daerah, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, sehingga perlu diganti;

d.

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

2

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Page 3: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);

8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara

Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

4

14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4858);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 86 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor );

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

17. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 99 Tahun 2006 tentang Program Adipura

18. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.

19. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1988 tentang Kebersihan, Keindahan dan Kertertiban di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang (Lembaran Daerah Tahun 1988 Nomor 8 Seri C);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah

Page 4: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

Tahun 2008 Nomor 2);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Nomor 5);

5

22. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Nomor 7);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 3);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI SUMEDANG TENTANG PENETAPAN KAWASAN BERSIH PROGRAM KAMPANYE LINGKUNGAN “BALAD KURING” DI KABUPATEN SUMEDANG

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Sumedang.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sumedang.

3. Bupati adalah Bupati Sumedang.

4. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelansungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain;

6

5. Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup;

6. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

7. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan adaya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;

8. Pencemar lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidk dapat berfungsi dengan peruntukkannya;

9. Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfunfsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan;

10. Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan;

11. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia

Page 5: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

dan/atau proses alam yang berbentuk padat;

12. Sumber sampah adalah asal timbulan sampah;

13. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah;

7

14. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya;

15. Sumber pencemaran adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya;

16. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah alirn sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km2;

17. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup diakibatkan oleh suatu usaha dan atau kegiatan;

18. Kawasan bebas sampah adalah kawasana yang bebas dari sampah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat;

19. Kawasan bebas polusi asap adalah kawasan yang bebas dari asap kendaraan bermotor;

20. Kawasan sungai bebas polusi adalah kawasan yang bebas dari sampah dan limbah caiar baik rumah tangga maupun industri;

21. Ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk

area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang jalur dimana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan.

22. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan yang selanjutnya disingkat RTHKP adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi, dan estetika.

BAB II

PENETAPAN, LOKASI DAN FUNGSI KAWASAN BERSIH

Bagian Kesatu

Penetapan Lokasi

Pasal 2

(1) Penetapan Kawasan Bersih Program Kampanye Lingkungan Balad Kuring adalah :

a. Kawasan Bebas Sampah

b. Kawasan Bebas Polusi Asap (Car Free Day)

c. Kawasan Sungai Bebas Polusi

d. Kawasan Ruang Terbuka Hijau

(2) Untuk Lokasi Kawasan Bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. Kawasan Bebas Sampah adalah Lingkungan Empang RW 08 dan RW 09 Kelurahan Regol Kecamatan Sumedang Selatan;

b. Kawasan Bebas Polusi Asap (Car Free Day) adalah Jl. Pangeranan Geusan Ulun (Depan BRI sampai dengan pertigaan Jl. Budi Asih

Page 6: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

sepanjang ± 500 m) dari Jam 06.00 s/d 11.00 WIB pada hari Sabtu dan Minggu;

c. Kawasan Sungai Bebas Polusi adalah Sungai Cipeles (dari Lingkungan Gending sampai dengan Jembatan Talun sepanjang ± 1 Km);

d. Kawasan Ruang Terbuka Hijau adalah Taman Tegal Kalong.

Bagian Kedua

Fungsi

Pasal 3

Fungsi Kawasan bebas sampah, kawasan sungai bebas polusi, kawasan bebas polusi asap kendaraan bermotor, dan kawasan ruang terbuka hijau adalah sebagai :

Page 7: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan
Page 8: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

a.

b.

c.

Pasal 4

Pemberian ADD ditujukan untuk :

a. meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat;

b. meningkatkan kemampuan kelembagaan desa secara optimal baik lembaga pemerintahan maupun lembaga kemasyarakatan dalam merencanakan, mengelola proses musyawarah, pengambilan keputusan, serta pemberdayaan masyarakat;

c. meningkatkan kapasitas keberdayaan masyarakat di desa dan mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat.

BAB IV

PENGHITUNGAN DAN PENETAPAN ALOKASI DANA DESA

Pasal 5

(1) ADD bersumber dari bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah tertentu, bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah, serta bagian dari bagi hasil pajak provinsi.

(2) ADD dihitung secara proporsional dengan mempertimbangkan faktor pemerataan dan keadilan, serta potensi yang dimiliki desa.

10

Pasal 6

(1) Besaran Alokasi Dana Desa (ADD) didapat dari

rumus dana perimbangan 30% berdasarkna hasil perhitungan profil Desa dan 70% dari rumus pemerataan, keadilan dan potensi pajak di masing-masing Desa;

(2) Penghitungan ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana berikut :

a. besarnya ADD yang diperoleh dari bagian Pajak Daerah dan PBB adalah sebesar 10%, untuk selanjutnya 50% dibobot sesuai dengan potensi pajak daerah dan 50% lainnya dibagi dengan jumlah desa;

b. besarnya ADD yang diperoleh dari bagian dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah adalah:

1. sebesar 10%, setelah dikurangi oleh Belanja Pegawai dan Alokasi Dana Desa Khusus (Pro-DAK), selanjutnya dibagi dengan jumlah desa;

2. sebesar 10% dari bagi hasil pajak sumber daya alam.

c. besarnya ADD yang diperoleh dari bagian Bagi Hasil Pajak Provinsi adalah untuk pemerataan dan keadilan sebesar 10%, untuk selanjutnya dibagi dengan jumlah desa.

Pasal 7

(1) Besarnya ADD yang diperoleh dari bagian Retribusi Daerah tertentu adalah sebesar 10 %.

(2) Penetapan besarnya ADD yang diperoleh dari bagian Retribusi Daerah tertentu sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diatur dalam Keputusan Bupati.

11

Pasal 8

(1) Rumus Alokasi Dana Desa (i) dalam rangka

Page 9: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

pemerataan dan keadilan adalah sebagai berikut :

[((DAU-Gaji Peg) x 10%- DAM) + (BHP/BPx10%) + (PDx10%x50%) + (PBB SKBx10%x50%)]

ADD-i = + 279 [(PD x 10% x 50%) x Bobot PD] + [ (PBB SKB x 10% x 50%) x Bobot PBB] + [ (BHPP x 10%) x Bobot Desa] + [ (PPJ x 10%) x Bobot Rumah Tangga]

Keterangan :

I

ADD-i

DAU

DAK

DAM

BHP/BP

PD

PBB SKB

BHPP

PPJ

= Nama Desa atau Kelurahan pada urutan ke-i ( i = 1, 2, …., 279 )

= Alokasi Dana Desa ke-i

= Dana Alokasi Umum

= Dana Alokasi Khusus

= Dana Alokasi Minimal

= Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

= Pajak Daerah

= Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkotaan dan Pedesaan

= Bagi Hasil Pajak Provinsi

= Pajak Penerangan Jalan

(2) Besarnya Alokasi Dana Desa Umum untuk masing-masing desa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

12

DAD-i = IPD-i + Rumus ADD-i (Pemerataan dan Keadilan)

KM-i + PD-i + ED-i

= 100 - + Rumus ADDi (Pemerataan dan Keadilan)

3

( 30% ) ( 70% )

Keterangan :

IPD-i

KM-i

PD-i

ED-i

= Indeks Perkembangan Desa pada Desa/Kelurahan ke-i

= Kesehatan Masyarakat pada Desa/Kelurahan ke-i

= Pendidikan Masyarakat pada Desa/Kelurahan ke-i

= Ekonomi Desa pada Desa/Kelurahan ke-i

Pasal 9

(1) ADD di Kabupaten Sumedang diberikan kepada 272 desa dan 7 kelurahan.

(2) Penetapan Besaran ADD untuk masing-masing desa dan kelurahan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

BAB V

PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA

Pasal 10

(1) ADD merupakan salah satu sumber pendapatan desa yang selanjutnya ditetapkan dalam Peraturan Desa tentang APBDesa pada tahun anggaran berjalan.

(2) Pengelolaan ADD dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip transfaransi, partisipatif, akuntabilitas, efisien dan efektif, terarah dan terkendali, serta taat azas.

Pasal 11

(1) Seluruh kegiatan yang didanai oleh ADD direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara terbuka dan diketahui oleh masyarakat umum.

13

(2) Seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dipertanggungjawabkan secara teknis

Page 10: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

maupun administratif.

BAB VI

TIM KOORDINASI ALOKASI DANA DESA TINGKAT KABUPATEN

Pasal 12

(1) ADD merupakan salah satu sumber pendapatan desa yang selanjutnya ditetapkan dalam Peraturan Desa tentang APBDesa pada tahun anggaran berjalan.

(2) Pengelolaan ADD dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip transfaransi, partisipatif, akuntabilitas, efisien dan efektif, terarah dan terkendali, serta taat azas.

(3) Tugas Tim Koordinasi Alokasi Dana Desa Tingkat Kabupaten adalah sebagai berikut :

a. melaksanakan desiminasi kebijakan dan mekanisme pengelolaan Alokasi Dana Desa;

b. membina pengelolaan Alokasi Dana Desa bersama dengan Tim Pembina Kecamatan;

c. menyusun rekapitulasi kemajuan kegiatan fisik dan pelaporan realisasi penggunaan keuangan kepada Bupati.

BAB VII

TIM PEMBINA KECAMATAN

Pasal 13

(1) Untuk melaksanakan pembinaan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di tingkat kecamatan dibentuk Tim Pembina Tingkat Kecamatan.

(2) Tim Pembina Kecamatan ditetapkan dengan Keputusan Camat dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:

14

a. Penanggung jawab Camat

b. Wakil Penanggung jawab

Sekertaris Camat

c. Ketua

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

d. Sekretaris

Kepala Seksi Pelayanan Umum

e. Anggota 1. Kepala Seksi Tata Pemerintahan

2. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

3. Kepala Seksi Sosial

(3) Tugas Tim Pembina Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai berikut:

a. melaksanakan kegiatan pembinaan dan pemantauan kegiatan Alokasi Dana Desa sesuai ketentuan dan selanjutnya dibuatkan berita acaranya;

b. menyusun rekapitulasi laporan kemajuan kegiatan dan pelaporan keuangan kepada Tim Koordinasi Alokasi Dana Desa Tingkat Kabupaten;

c. menyelesaikan permasalahan yang timbul di tingkat desa dan melaporkan kepada Tim Koordinasi Alokasi Dana Desa Tingkat Kabupaten.

BAB VIII

PENGAWASAN

Pasal 14

Pengawasan terhadap Alokasi Dana Desa dilakukan melalui:

15

a. Pengawasan melekat oleh aparat yang ada dalam organisasi itu sendiri, yaitu dilakukan terhadap

Page 11: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

Pelaksanaan Kegiatan dan Pemegang Kas Desa oleh Kepala Desa dalam waktu paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali;

b. Pengawasan fungsional dilakukan terhadap Tim Pembina Kecamatan, Pimpinan Kegiatan Penunjang Operasional Dana Alokasi Kecamatan, Kepala Desa, Pelaksana Kegiatan dan Pemegang Kas Desa oleh Inspektorat Kabupaten setahun sekali;

c. Pengawasan masyarakat dilakukan terhadap Pemegang Kas Desa dan Pelaksana Kegiatan Alokasi Dana Desa oleh Badan Permusyawaratan Desa setahun sekali atau sewaktu-waktu jika diperlukan.

BAB IX

PELAPORAN

Pasal 15

(1) Pelaporan dalam rangka pengendalian Alokasi Dana Desa dilakukan secara insidentil dan periodik.

(2) Mekanisme pelaporan sebagai bahan pembinaan dan pengendalian penggunaan Alokasi Dana Desa dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat desa sampai dengan tingkat kecamatan, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pelaporan Tingkat Desa

1. Kepala Desa wajib membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) serta Realisasi Perkembangan Fisik dan Keuangan (RPFK) Alokasi Dana Desa sebagai bahan pembinaan dilaporkan kepada Camat setiap tanggal 4 bulan berikutnya;

2. pada akhir tahun anggaran, Kepala Desa membuat laporan evaluasi penggunaan Alokasi Dana Desa yang dilampiri dengan foto visual/dokumentasi kegiatan (0%, 50%, dan 100%).

16

b. Pelaporan Tingkat Kecamatan

Rekapitulasi Realisasi Perkembangan Fisik dan Keuangan (RPFK) desa dilaporkan oleh Tim Pembina Kecamatan kepada Tim Koordinasi Alokasi Dana Desa tingkat Kabupaten secara periodik setiap tanggal 7 bulan berikutnya.

c. Pelaporan Tingkat Kabupaten

Rekapitulasi Realisasi Perkembangan Fisik dan Keuangan (RPFK) Alokasi Dana Desa dan jumlah Alokasi Dana Desa yang disalurkan masing-masing kecamatan dilaporkan oleh Tim Koordinasi Alokasi Dana Desa Tingkat Kabupaten kepada Bupati secara periodik setiap tanggal 10 bulan berikutnya.

Pasal 16

Ketentuan yang lebih teknis mengenai Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Bupati ini.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 17

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Sumedang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Dana Alokasi Desa Umum (DADU) di Kabupaten Sumedang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 18

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sumedang.

17

Ditetapkan di Sumedang pada tanggal 20 Februari 2009

Page 12: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

BUPATI SUMEDANG,

DON MURDONO

Diundangkan di Sumedang pada tanggal 20 Februari 2009

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMEDANG,

ATJE ARIFIN ABDULLAH

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

TAHUN 2009 NOMOR 45

18

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG Nomor : 45 Tahun 2009 Tanggal : 20 Pebruari 2009 Tentang : PEDOMAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN

SUMEDANG

PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN SUMEDANG

I. SINKRONISASI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah merupakan bagian dari proses Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009–2013, yang memiliki tugas untuk mewujudkan (Visi Daerah) Kabupaten Sumedang Sejahtera, Agamis dan Demokratis Pada Tahun 2025 ” SUMEDANG Sehati “ , sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025.

Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan 5 (lima) buah misi Kabupaten Sumedang sebagai berikut :

1. mewujudkan masyarakat madani yang berpendidikan, berbudaya dan berpola hidup sehat;

2. mewujudkan perekonomian daerah yang tangguh dan berkelanjutan yang berbasis pada agribisnis, pariwisata dan industri;

3. meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan potensi Sumber Daya Alam dan ekonomi yang makin berwawasan lingkungan dan berkelanjutan menuju tercapainya kesejahteraan masyarakat yang layak dan bermartabat;

4. mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik;

5. mewujudkan masyarakat yang demokratis dalam kesetaraan gender berlandaskan hukum dan hak asasi manusia.

19

Penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Sumedang dilaksanakan untuk mewujudkan visi daerah, dengan berpedoman pembangunan nasional dan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat.

Page 13: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Sumedang diagendakan sebagai berikut :

1. peningkatan Kinerja Pemerintah Daerah;

2. peningkatan Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Daerah, Perluasan Kesempatan Kerja, dan Penanggulangan Kemiskinan;

3. pertumbuhan Ekonomi yang ditopang oleh pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang sehat;

4. peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan;

5. pembinaan Perilaku Masyarakat, Peningkatan Kualitas Lingkungan Sosial, dan Penguatan Budaya Daerah;

6. menciptakan iklim investasi Daerah yang kondusif dan transparan dengan mereformasi dan merestrukturisasi kelembagaan perizinan investasi;

7. pembangunan infrastruktur untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah di sektor perdagangan, agribisnis, industri kecil dan kepariwisataan;

8. peningkatan Kualitas Pelayanan Infrastruktur dan Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah;

9. penguatan fasilitas kelembagaan keuangan untuk menopang usaha mikro, kecil dan menengah di daerah;

10. penguatan pengendalian tata ruang daerah yang makin sinergi dengan tata ruang regional;

11. revitalisasi Pertanian, Penguatan Agrobisnis, dan Perbaikan Ekosistem Lingkungan.

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mencapai sasaran prioritas pembangunan daerah, diperlukan adanya sinkronisasi program dan kegiatan pemerintah daerah dengan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh masyarakat pada setiap desa. Sinkronisasi program dan kegiatan tersebut hendaknya diformulasikan ke dalam APBDes yang dibahas dan disepakati bersama antara Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa.

20

Dalam melakukan sinkronisasi program dan kegiatan perlu adanya keterkaitan antara sasaran program dan kegiatan Desa/Kelurahan dengan sasaran program dan kegiatan Kabupaten

untuk mencapai sinergitas. Program dan kegiatan yang ditetapkan oleh Desa/Kelurahan pada dasarnya disesuaikan dengan prioritas dan kebutuhan masyarakat pada masing-masing desa/kelurahan. Walaupun demikian, program dan kegiatan tersebut hendaknya tetap menjaga konsistensi dan harmonisasi serta sinkronisasi dengan prioritas pembangunan daerah yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

Dalam penyusunan rancangan APBDesa sedapat mungkin memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari setiap program dan kegiatan menurut urusan pemerintahan desa yang disertai dengan proyeksi pendapatan desa dan alokasi belanja desa. Setiap desa agar mengerahkan segala sumber daya dan kemampuan keuangan yang ada secara efisien dan efektif agar pencapaian sasaran kinerja program dan kegiatan yang dituangkan dalam APBDesa benar-benar memberikan hasil yang maksimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

II. SASARAN PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA

1. penggunaan ADD dialokasikan untuk kepentingan pelayanan publik dan kepentingan operasional, yang besarannya diatur sebagai berikut :

a. untuk kepentingan pelayanan publik sekurang-kurangnya 70% (tujuh puluh prosen);

b. untuk kepentingan operasional pemerintahan desa sebesar-besarnya 30% (tiga puluh prosen).

2. penggunaan ADD untuk kepentingan pelayanan publik (70 %) sebagaimana dimaksud pada huruf 1.a, ditetapkan sebagai berikut :

a. sekurang-kurangnya 60 % (enam puluh prosen) dialokasikan untuk kegiatan yang bersifat fisik;

b. setinggi-tingginya 40% dialokasikan untuk kegiatan non-fisik.

3. penggunaan anggaran untuk kegiatan yang bersifat fisik sebagaimana tersebut pada butir 2.a diatas diatur sebagai berikut :

a. sekurang-kurangnya 50% (lima puluh prosen) dialokasikan untuk pengembangan wilayah dusun / RW dalam rangka menunjang kegiatan fisik dan ekonomi di wilayah dusun.

21

Sebagai pos bantuan sosial kepada masing-masing dusun sehingga warga dusun terlibat dalam proses perencanaan,

Page 14: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

pelaksanaan, dan pengendalian.

b. setinggi-tingginya 50% digunakan untuk kegiatan fisik yang sudah direncanakan pada tingkat desa.

4. penggunaan biaya kepentingan pelayanan publik untuk kegiatan Non-Fisik (40%) sebagaimana tersebut pada butir 2.b. digunakan untuk kegiatan pembinaan, fasilitasi, pelatihan, pengendalian, dan pengawasan kehidupan kemasyarakatan di tingkat desa.

5. kegiatan-kegiatan kepentingan pelayanan publik yang dapat didanai dari ADD antara lain sebagai berikut :

a. pembangunan, pengadaan atau rehabilitasi sarana dan prasarana perhubungan, pengairan, pertanian dan perkebunan, perindustrian dan pemasaran, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan dan Desa Siaga, lingkungan hidup, peribadatan, kepemudaan, keolahragaan, dan lain-lain;

b. penanggulangan kemiskinan :

1) penyediaan dana talangan Raskin bagi Desa yang belum menganggarkan dana talangan raskin tahun sebelumnya, atau tambahan untuk penyesuaian Quota Raskin;

2) operasional penanggulangan kemiskinan dan permasalahan sosial lainnya di desa.

c. pemeliharaan sarana/prasarana fisik yang telah didanai melalui program-program pemberdayaan masyarakat (seperti Program Pengembangan Kecamatan, Program Raksa Desa, TMMD, Pembayaran Rekening PJU (Neonisasi) dan kegiatan lain yang sejenis), setinggi-tingginya 10 % dari kepentingan pelayanan publik;

d. penguatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), pembinaan atau pengembangan Usaha Ekonomi Produktif, serta penguatan pengelolaan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan penambahan modal Raksa Desa;

e. biaya penunjang kegiatan pelaksanaan 10 Program Pokok PKK termasuk PMT di Posyandu dan pembinaan anak dan remaja yang disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas masing-masing desa;

22

f. biaya penunjang/pendamping program/ kegiatan dari tingkat

atas yang ada di Desa;

g. kegiatan-kegiatan lainnya sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan desa.

6. penggunaan ADD untuk kepentingan operasional pemerintahan desa (30%) sebagaimana dimaksud pada huruf 1.b, ditetapkan sebagai berikut :

a. kepentingan operasional pemerintah desa dan mitra kerja pemerintah desa 70% dari belanja operasional pemerintahan desa;

b. kepentingan operasional BPD setinggi-tingginya 30% dari belanja operasional pemerintahan desa;

Kegiatan-kegiatan kepentingan operasional pemerintahan desa yang dapat didanai dari ADD sebagai berikut :

a. tunjangan perangkat desa bagi desa-desa yang memiliki PTL lebih dari 3 (tiga) orang sebanyak-banyaknya untuk 2 (dua) orang PTL diatur oleh Keputusan Kepala Desa disesuaikan dengan kemampuan keuangan desa masing-masing;

b. penguatan kapasitas lembaga kemasyarakatan (LPMD, PKK, Karang Taruna) setinggi-tingginya 10 %;

c. penunjang operasional pelayanan publik, termasuk pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong setinggi-tingginya 10 %;

d. pengadaan alat tulis kantor, barang cetakan, papan data dan buku-buku bagi administrasi pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan lainnya;

e. pengadaan atau pemeliharaan fasilitas kerja pemerintahan desa, termasuk pengadaan pakaian dinas/atribut lainnya bagi Pemerintah Desa dan BPD;

f. biaya operasional pertahanan sipil, serta biaya perjalanan dinas perangkat desa dalam rangka pembinaan, konsultasi, monitoring, dan rapat-rapat dinas;

g. orientasi peningkatan keterampilan dan kapasitas Kepala Desa, BPD, dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya. Pelatihan pengelolaan keuangan desa dan penyusunan APBDes

23

Page 15: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

h. Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa, Penyusunan Profil Desa (basis data) dan penyelenggaraan Musrenbang Desa serta Desa Siaga.

i. biaya operasional BPD meliputi tunjangan Pimpinan dan Anggota BPD, biaya rapat-rapat, biaya perjalanan dinas, serta biaya operasional lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. pengalokasian biaya yang bersumber dari ADD ditetapkan dalam Perdes tentang APBDes, dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan desa yang bersangkutan.

III. TATA CARA PENYUSUNAN USULAN KEGIATAN, PENYEDIAAN DAN PENARIKAN ALOKASI DANA DESA

1. Tata Cara Penyusunan Daftar Rencana Kegiatan (DRK) adalah sebagai berikut :

a. setelah ditetapkannya APBDes, maka Pemerintah Desa, BPD, dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya segera menyusun penggunaan ADD untuk kegiatan operasional pemerintahan desa dan kegiatan pelayanan publik (pembangunan desa) yang dituangkan ke dalam DRK

b. DRK-ADD yang telah disusun oleh desa diajukan kepada Camat untuk mendapatkan penelitian kesesuaiannya dengan berbagai ketentuan yang berlaku, serta ditandatangani oleh Tim Tingkat Kecamatan;

c. hasil penelitian yang telah dilakukan Kecamatan terhadap DRK-ADD dicatat dalam Catatan Hasil Penelitian Daftar Rencana Kegiatan Alokasi Dana Desa (DRK-ADD);

d. setelah mendapat penelitian dari tingkat kecamatan, DRK-ADD ditandatangai oleh Kepala Desa dan disahkan oleh Camat.

2. Penyediaan Alokasi Dana Desa

Penyaluran dan penyediaan ADD dilaksanakan sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Surat Penyediaan Dana Bagian Keuangan Kabupaten Sumedang.

3. Mekanisme Penarikan Alokasi Dana Desa

a. penarikan/Pencairan ADD dilakukan dalam 2 (dua) tahap.

24

b. setiap penarikan/pencairan ADD harus membawa pengantar dari Camat.

Camat mengajukan Permohonan Pencairan Alokasi Dana Desa kepada Bupati melalui Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sumedang, untuk Tahap I dilampiri dengan :

a. rekomendasi dari Camat yang bersangkutan, setelah Kecamatan melakukan penelitian terhadap kelengkapan persyaratan pengajuan ADD;

b. kuitansi penerimaan ADD yang ditandatangani oleh Kepala Desa;

c. APBDesa;

d. berita Acara Pembinaan Administrasi Desa, Administrasi Keuangan ADD Tahap II;

e. Daftar Rencana Kegiatan (DRK) dan dokumen musyawarahnya;

f. Keputusan Kepala Desa tentang Penunjukan Pelaksana Kegiatan dan Bendahara Desa;

g. Surat Perjanjian Pemberian Bantuan ( SP2B ) dari Kepala Bagian Keuangan Setda Kabupaten Sumedang;

h. Surat Pernyataan Tanggungjawab dari Kepala Desa dan BPD.

Untuk Pengajuan tahap selanjutnya dilampiri dengan:

a. Kuitansi penerimaan ADD yang ditandatangani oleh Kepala Desa.

b. Berita Acara Pembinaan Administrasi Desa dan Administrasi Desa Keuangan ADD;

c. Realisasi Perkembangan Fisik dan Keuangan (RPFK) bulan sebelumnya;

Pengajuan permohonan Pencairan ADD, dihimpun oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sumedang untuk diajukan kepada Bupati melalui Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang dengan dilampiri persayaratan yang telah ditentukan.

25

Page 16: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

Permohonan pencairan ADD dapat direalisasikan oleh Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang apabila telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, dengan cara menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas nama Kepala Desa dan selanjutnya ditransfer ke rekening masing-masing desa pada bank yang ditunjuk oleh Bendahara Pengeluaran Bantuan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang.

IV. PENETAPAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

1. Dalam rangka pengelolaan ADD, Kepala Desa melalui Keputusan Kepala Desa menetapkan pengelola ADD yang terdiri dari :

a. penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK) yaitu seseorang yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk melaksanakan tugas selaku penanggung jawab operasional kegiatan ADD pada desa yang bersangkutan.

b. bendaharawan Desa yaitu seorang perangkat desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk melaksanakan tugas selaku bendaharawan ADD pada Desa yang bersangkutan.

2. Bentuk-bentuk format pelaksanaan ADD adalah sebagaimana terlampir lampiran ini.

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaannya diatur dalam Keputusan Kepala Desa.

V. TATA PEMBUKUAN

Guna kepentingan pengawasan, Pemegang Kas Desa dalam melaksanakan pengelolaan ADD harus membuat pembukuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pelaksana pembukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Buku Kas Umum;

b. Buku Pajak;

c. Buku Panjar;

d. Buku Bank.

VI. PAJAK ALOKASI DANA DESA

26

Pajak yang dikenakan dalam pelaksanaan ADD yaitu pajak atas barang/jasa (PPN dan PPh 22), yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pajak tersebut dibayarkan oleh masing-masing Desa dengan menggunakan NPWP Desa.

VII. PERUBAHAN PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA

Perubahan penggunaan ADD yang tercantum dalam APBDes dilakukan apabila terjadi pergeseran belanja, perubahan jumlah penerimaan ADD dari APBD Kabupaten, atau adanya petunjuk/ketentuan-ketentuan dari Instansi yang lebih tinggi.

Perubahan penggunaan ADD disertai dengan Berita Acara yang ditanda tangani oleh Penyusun Daftar Rencana Kegiatan dan dilaporkan ke tingkat Kecamatan dan Kabupaten.

BENTUK-BENTUK FORMAT PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN ..........

A. BERITA ACARA PENYUSUNAN DAFTAR RENCANA KEGIATAN (DRK)

BERITA ACARA PENYUSUNAN DAFTAR RENCANA KEGIATAN (DRK)

ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN .........

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten : Sumedang

Propinsi : Jawa Barat

Pada hari ini ………tanggal ………. bulan ………….. tahun …………… bertempat di …………………………………………….……., kami yang bertanda tangan di bawah ini telah melakukan penyusunan rencana kegiatan yang akan didanai oleh Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran ……., yang kemudian hasilnya dituangkan ke dalam Daftar Rencana Kegiatan (DRK) sebagaimana terlampir. memutuskan bahwa : 1. Mensahkan Daftar Rencana Kegiatan (DRK) Alokasi Dana Desa Tahun

Anggaran ............ sebagaimana terlampir. 27

Page 17: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

2. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan Alokasi Dana Desa adalah : …..…………………………………

3. Bendahara Alokasi Dana Desa adalah : …..…………………………

4. Daftar hadir acara penyusunan Daftar Rencana Kegiatan (DRK) Alokasi Dana Desa ditandatangani oleh peserta yang hadir sesuai ketentuan (terlampir).

Point 3 dan 4 selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

1. Kepala Desa ………………………..…. (………………………)

2. Ketua BPD ………………………..…. (………………………)

3. Ketua LPM ………………………..…. (………………………)

4. Ketua TP. PKK ………………………..…. (………………………)

5. Tokoh Masyarakat ………………………..…. (………………………)

Lampirkan daftar hadir peserta.

B. PENELITIAN DAFTAR RENCANA KEGIATAN (DRK)

CATATAN HASIL PENELITIAN

DAFTAR RENCANA KEGIATAN ALOKASI DANA DESA (DRK-ADD)

KECAMATAN ………………………

TAHUN ANGGARAN …….

DESA : ……………………….

NO ASPEK PENELITIAN KETERANGAN/TINDAK LANJUT

1. Perencanaan

2. Administrasi

3. Keuangan

4. Teknis

28

Tim Peneliti Kecamatan

Tanda Tangan

1. …………………………. ………………………………………………..

Sekretaris Kecamatan

2. …………………………. ………………………………………………..

Kasi Perekonomian

C. DAFTAR RENCANA KEGIATAN (DRK)

DAFTAR RENCANA KEGIATAN (DRK) ALOKASI DANA DESA

DESA …………………….. KECAMATAN ………………………..

KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN ...........

Alokasi Dana Desa sebesar Rp. …………………… (dengan huruf ……………………………………………........................)

NO

RENCANA KEGIATAN

VOLUME - orang/kali - unit - buah - dll

HARGA SATUAN

(Rp)

JUMLAH BIAYA

(Klm 3 x 4)

TAHAP I (Rp)

TAHAP II (Rp)

RENCANA SWADAYA

(Rp)

TOTAL BIAYA (Rp) (Klm

6+7+8)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Jumlah

Lihat APBDes

29

Page 18: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

Mengetahui :

Camat…………..

------------------------------

Pangkat

NIP………………..

Kepala Desa………….

-------------------------

Tembusan :

1. Yth. Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten;

2. Yth. Tim Pembina Tingkat Kecamatan;

3. Arsip.

D. KUITANSI PENARIKAN ALOKASI DANA DESA

ALOKASI DANA DESA

TAHUN ANGGARAN .......

KUITANSI

Telah diterima dari : BUPATI SUMEDANG

Uang sebesar

(dengan huruf)

:

Untuk keperluan : Pembayaran tahap …. dalam rangka pelaksanaan Pemberian Bantuan Alokasi Dana Desa Tahun 20….. bagi Desa….……………................................... Kecamatan..…………………..Kabupaten Sumedang.

30

Terbilang :

…………………………20….

Setuju Dibayar : a.n. Bupati Sumedang

Kepala Bagian Keuangan

Lunas dibayar Bendahara

Pengeluaran Bantuan

Yang menerima Kepala Desa

Materai Rp. 6.000,-

………………………… ……………………… ………………………… NIP. NIP.

E. SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SP2B) ALOKASI

DANA DESA

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN

ALOKASI DANA DESA

TAHUN ANGGARAN .......

Nomor : …………………………….

Pada hari ini …………., Tanggal ………………… Bulan ................... Tahun Dua Ribu .................di Sumedang, yang bertandatangan dibawah ini :

I. N a m a : …………………………………………

Jabatan : Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang

Selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sumedang Berdasarkan Keputusan Bupati Sumedang Nomor : .................... tentang ........................................................, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Sumedang, yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) ini disebut sebagai ”PIHAK PERTAMA”

31

II. N a m a : ..............................................................

Rp.

Page 19: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

Jabatan : ……………………………………………

Kecamatan ………………. Kabupaten Sumedang.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Desa, yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) ini disebut sebagai “PIHAK KEDUA”.

KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk melakukan perjanjian dengan ketentuan sebagai berikut :

BAB I

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 1

(1) Maksud pemberian Alokasi Dana Desa Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran …… adalah untuk mendorong pengembangan otonomi Desa guna membantu membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

(2) Tujuan pemberian Alokasi Dana Desa Kabupaten Sumedang adalah untuk :

a. meningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam melaksanakan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat;

b. meningkatkan kemampuan kelembagaan Desa secara optimal baik lembaga Pemerintahan maupun lembaga kemasyarakatan dalam merencanakan, mengelola proses musyawarah, pengambilan keputusan, serta pemberdayaan masyarakat;

c. meningkatkan kapasitan keberdayaan masyarakat di desa dan mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat.

BAB II

ALOKASI DANA DESA

Pasal 2

PIHAK PERTAMA menyerahkan Alokasi Dana Desa kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. ............................ ( .............................................. ) yang akan dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk Kepentingan Pelayanan Publik dan

32

Belanja Aparatur, dengan besaran sebagai berikut :

Kepentingan Pelayanan Publik sebesar Rp. ............................ ( .............................................. )

Kepentingan Operasional sebesar Rp. ............................ ( .............................................. ), sesuai dengan Peraturan Bupati Sumedang Nomor ................ tentang ............................................................................................................................

BAB III

TATA CARA PENCAIRAN

Pasal 3

(1) Penarikan / Pencairan Alokasi Dana Desa yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan atau sesuai dengan tersedianya dana yang ada pada Pemda Kabupaten Sumedang.

(2) Penarikan / Pencairan yang dilakukan PIHAK KEDUA dilaksanakan Dua Tahap, sebagai berikut :

a. Tahap Pertama

PIHAK KEDUA dapat melaksanakan pencairan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari jumlah Alokasi Dana Desa yang diterima, dengan syarat dapat mempertanggungjawabkan SPJ Tahap 2 Tahun ..........

b. Tahap Kedua

PIHAK KEDUA dapat melaksanakan pencairan Tahap Kedua dengan ketentuan apabila telah dapat mempertanggungjawabkan uang/Alokasi Dana Desa yang telah dicairkan pada Tahap Pertama dan SPJ-nya disampaikan kepada Camat.

BAB IV

PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 4

PIHAK KEDUA dalam melaksanakan di lokasi kegiatan yang di danai melalui Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun .......... segala sesuatu apapun sepenuhnya menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA.

33

BAB V

Page 20: BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN …jdih.sumedangkab.go.id/Prodhuk/perda/2013/NO. 6 TENTANG PEMBENTUKAN... · Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1); 24. Peraturan

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 5

Demikian Perjanjian Pemberian Bantuan Alokasi Dana Desa Kabupaten Sumedang ini dibuat dan ditandatangani KEDUA BELAH PIHAK diatas Materai yang cukup dengan tanpa paksaan, dibuat rangkap 3 (tiga) yang mana setiap rangkapnya mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,

KEPALA DESA ................ SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN SUMEDANG,

..............................

.......................................

........................

NIP. ....................

SAKSI – SAKSI

KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DAN PEMERINTAHAN DESA

KABUPATEN SUMEDANG,

CAMAT .....................

...........................................

NIP. ...................

....................................

NIP.

34

F. SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Yang bertanda tangan di bawah ini ,

Nama :

Jabatan : Kepala Desa …………….

Kecamatan …………….

Kabupaten Sumedang

Dengan ini menyatakan sanggup bertanggungjawab terhadap penggunaan Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran ......., baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pelaporan sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor …… Tahun …… tentang Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran ……..

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan bersungguh-sungguh dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sumedang, ……………………..20….

Ketua BPD Desa………………

……………………………

Kepala Desa………………

……………………………