berita

9
Kebakaran Hutan Meluas, Jokowi Minta Masyarakat Sabar Senin, 19 Oktober 2015 | 06:00 WIB KOMPAS.com / YOHANES KURNIA IRAWANAnggota Manggala Agni Daops Singkawang melakukan pemadaman kebakaran hutan gambut di Desa Telok Ampening, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Jumat (25/9/2015) JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat bersabar menunggu upaya pemadaman membuahkan hasil lantaran areal kebakaran yang cukup luas. Presiden juga berharap agar seluruh lapisan masyarakat bisa menunjukkan semangat gotong-royong dalam mengatasi bencana asap kali ini. Dia menyebutkan, hingga Minggu sore, masih ada sekitar 942 titik panas di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Maluku, dan Papua. Upaya pemadaman terus dilakukan baik darat dan udara tapi kita sudah selalu ke lapangan dan kita harus sabar, yang terbakar sangat luas," ujar Jokowi usai menyaksikan laga final Piala Presiden di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (18/10/2015). Dia menyebutkan, selama masa darurat, pemerintah pusat sudah mengirimkan bantuan obat sebanyak 31 ton, paket 3 ton, dan masker sejumlah 3,5 juta buah. Selain itu, rumah sakit dan puskesmas juga diperintahkan buka 24 jam. Jokowi menyebutkan pulsa soal rumah singgah untuk evakuasi korban

description

kebakaran

Transcript of berita

Page 1: berita

Kebakaran Hutan Meluas, Jokowi Minta Masyarakat SabarSenin, 19 Oktober 2015 | 06:00 WIB

KOMPAS.com / YOHANES KURNIA IRAWANAnggota Manggala Agni Daops Singkawang melakukan pemadaman kebakaran hutan gambut di Desa Telok Ampening, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Jumat (25/9/2015)

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat bersabar menunggu upaya pemadaman membuahkan hasil lantaran areal kebakaran yang cukup luas. 

Presiden juga berharap agar seluruh lapisan masyarakat bisa menunjukkan semangat gotong-royong dalam mengatasi bencana asap kali ini. 

Dia menyebutkan, hingga Minggu sore, masih ada sekitar 942 titik panas di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Maluku, dan Papua. 

Upaya pemadaman terus dilakukan baik darat dan udara tapi kita sudah selalu ke lapangan dan kita harus sabar, yang terbakar sangat luas," ujar Jokowi usai menyaksikan laga final Piala Presiden di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (18/10/2015). 

Dia menyebutkan, selama masa darurat, pemerintah pusat sudah mengirimkan bantuan obat sebanyak 31 ton, paket 3 ton, dan masker sejumlah 3,5 juta buah. 

Selain itu, rumah sakit dan puskesmas juga diperintahkan buka 24 jam. 

Jokowi menyebutkan pulsa soal rumah singgah untuk evakuasi korban sudah disiapkan dan juga masalah yang terkaut ISPA sudah ditangani. 

"Saya memantau tak hanya tiap hari tapi pagi siang malam. Baik data dan juga gambar gambar selalu saya terima," katanya.

Menurut Jokowi, saatnya sekarang masyarakat pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan pusat, serta seluruh organisasi bersama-sama menyelesaikan masalah ini.

Page 2: berita

Terumbu Karang Hancur, Menteri Susi Ungkap Peran Sindikat InternasionalSelasa, 8 September 2015 | 21:15 WIB

KOMPAS.com/SRI LESTARIMentri KKP Susi Pudjiastuti

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti mengungkapan ada peran sindikat internasional dalam perusakan terumbu karang di Indonesia.

Para sindikat internasional itu membawa dan menyuplai bom potasium kepada para nelayan Indonesia. "Perlu diketahui biasanya mereka (sindikat internasional) pakai potasium dan bom dimana salah satu bahan dasarnya adalah seperti pupuk. Ada Polres yang menangkap pengebom ikan yang menggunakan bahan seperti pupuk potasium," ujar Susi, Selasa (8/9/2015).

Dia menjelaskan, peran sindikat bom ikan internasional itu merupakan para pelaku illegal fishing. Selain menyuplai bom ikan, sindikat itu juga mengeruk hasil perikanan dari laut Indonesia dengan menggunakan kapal-kapal yang tidak berizin. 

Dampak pengunaan bom ikan akan merusak terumbu karang. Bahkan saat ini ada kecenderungan para sindikat bom ikan itu mulai menyasar kawasan timur Indonesia sebagai wilayah operasi yang baru. Hal itu dilakukan karena tangkapan ikan di wilayah barat Indoneisa mulai berkurang karena kondisi terumbu, yang merupakan rumah ikan, sudah hancur. 

"Sekarang ini sindikat semakin ke timur, kenapa terus bergerak? Mereka sama seperti perambah hutan. Perikanan mulai dari Riau dulu, sekarang sudah habis terumbu karenanya. Kemudian (bergerak) ke Kalimantan daerah Berau. Terakhir di Berau penyu hijau berkurang saat ini hanya 1.000 -1.500 yang bertelur," kata Susi. 

Menurut informasi yang didapatkan Susi, sindikat bom ikan internasional itu menggunakan kapal-kapal asal Hongkong. Hal itu terkuak setelah ada masyarakat di Natuna yang melaporkan ada kapal asal Hongkong masuk ke Natuna dua kali dalam satu bulan. Kapal itu dilaporkan sering mengangkut 10 hingga 15 ton ikan kerapu dari laut Natuna. 

Berdasarkan data yang disebutkan Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO), saat ini hanya 6 persen terumbu karang di Indonesia yang kondisinya masih terjaga.

Page 3: berita

Sementara sekitar 60 persen lebih kondisi terumbu karang di laut Indonesia kondisinya rusak parah.

Hutan Gunung Rinjani Ditebang, Dipagar, dan DikaplingJumat, 11 September 2015 | 02:00 WIB

KOMPAS.com / Foto Dokumen Koalisi LSMKondisi kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

MATARAM, KOMPAS.com - Perambahan hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin memprihatinkan. Data terakhir yang diperoleh Balai TNGR, perambahan yang terjadi saat ini sudah melebihi 50 hektar.

Ridha Hakim, aktivis WWF Indonesia, mengatakan bahwa perambahan di kawasan

hutan Gunung Rinjani sudah cukup parah. Selain menebangi pohon, beberapa

oknum warga juga memagar dan mengkapling tanah di sekitar kawasan hutan

tersebut. 

"Dari bukti-bukti yang kita jumpai di lapangan, sudah terjadi penebangan pohon.

Bahkan di beberapa lokasi sudah mulai dipagari dan dipatok-patok," kata Ridha,

Kamis (10/9/2015). 

Ia mengatakan, perambahan hutan ini diduga dilakukan oleh beberapa oknum warga

yang berada di sekitar kawasan hutan tersebut. Jika hal ini terus dibiarkan, pihaknya

khawatir kerusakan akibat perambahan hutan akan semakin luas dan parah. 

"Memang belum ada indikasi itu akan dibangun rumah, tapi pagar. Kalau kita lihat,

sudah bersih seperti halaman rumah kita itu," kata dia. 

Menurut Ridha, sebagai kawasan konservasi keberadaan hutan Gunung Rinjani

merupakan jantung Pulau Lombok. Kawasan ini sangatlah penting bagi perlindungan

Page 4: berita

habitat alam, cadangan karbon, cadangan air. Kawasan ini juga berperan

memelihara keseimbangan lingkungan di wilayah sekitarnya. 

Pihaknya menilai, selama ini penanganan kasus perambahan hutan di Gunung

Rinjani terkesan lambat. Padahal kasus ini cukup serius, karena jika dibiarkan begitu

saja maka perambahan hutan dikhawatirkan akan semakin meluas. 

"Kami khawatir perambahan hutan Gunung Rinjani semakin parah dan meluas ke

daerah lain," kata dia.

Sampah Final Piala Presiden, dari Bekas Makanan hingga BatuSenin, 19 Oktober 2015 | 13:29 WIB

Aldo FenalosaSalah satu titik tempat pembuangan sampah sementara di Stadion GBK, Senin (19/10/2015)

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski perhelatan final Piala Presiden di Gelora Bung Karno telah usai, tidak demikian dengan sampah-sampah yang ditinggalkan para suporter. 

Hingga Senin (19/10/2015) siang, belum semua sampah berhasil diangkut petugas kebersihan kompleks Gelora Bung Karno (GBK), terlebih lagi di area Parkir Timur Senayan. 

"Paling banyak sampahnya di area Parkir Timur ini. Semua kendaraan suporter diarahin polisi ke sini, jadi rame terpusat. Jadi, mereka semua lakuin di sini, makan-minum di sini, kencing juga di sini," kata Faisal, salah satu petugas kebersihan yang ditemuiKompas.com, Senin siang. 

Ia juga mengungkapkan, petugas kebersihan merasa kekurangan personel untuk mengumpulkan sampah-sampah itu dalam waktu singkat. 

Para petugas pun berharap mendapat bantuan tenaga dari Dinas Kebersihan DKI ataupun aparat kepolisian agar sampah-sampah dapat terangkut lebih cepat dari GBK. 

"Di Parkir Timur ini ada 30 petugas kebersihan, tetapi kalau (sampah) sebanyak ini ya enggak bisa cepat beres," ujarnya. 

Petugas kebersihan mengumpulkan sampah-sampah itu ke dalam karung goni untuk diangkut ke tempat pembuangan sampah sementara di sudut-sudut GBK. 

Page 5: berita

Kebanyakan sampah yang ada adalah bungkus-bungkus makanan dan botol minuman yang dibiarkan tercecer begitu saja oleh para suporter saat malam sebelumnya. 

Di beberapa sisi parkiran juga tampak botol-botol plastik minuman yang berisi air seni. Bahkan, bau pesing masih tercium dari beberapa pohon. 

Tak hanya sampah bungkus makanan dan minuman, batu-batu juga sebelumnya berceceran di salah satu area, tepatnya di area pintu tenggara GBK. 

"Di sini enggak banyak sampah makanan, tetapi kalau sampah batu iya. Soalnya, di area sini sempat ada lempar-lemparan batu kemarin," kata Heri, petugas kebersihan yang ditemui di lokasi, Senin siang.

Rizal Ramli: Freeport Terlalu "Greedy", Terlalu Untung BesarSenin, 12 Oktober 2015 | 12:46 WIB

KOMPAS.com/Indra AkuntonoRizal Ramli

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber

Daya Rizal Ramli menganggap PT Freeport terlalu mencari untung tanpa

menyeimbangkan hasil produksi dengan dampak limbahnya.

Rizal mengatakan, ketidakpedulian Freeport terhadap lingkungan sekitarnya yang

terkena limbah membuat perusahaan tersebut dianggap serakah. Menurut Rizal,

Freeport seenaknya saja memanfaatkan potensi di Indonesia.

"Limbah beracun yang membahayakan rakyat di sekitar Sungai Amungme di Papua

itu tidak diproses. Freeport terlalu greedy, terlalu untung besar-besaran," ujar Rizal

di Gedung KPK, Jakarta, Senin (12/10/2015).

Padahal, kata dia, ada tambang-tambang lain, misalnya di Sulawesi yang

memproses limbahnya sehingga tidak membahayakan lingkungan. Namun, Freeport

terkesan abai terhadap limbahnya yang berdampak buruk bagi lingkungan ataupun

masyarakat sekitar.

Page 6: berita

Rizal menganggap perpanjangan kontrak dengan Freeport tidak layak dilakukan

karena "keserakahan" perusahaan itu. Sebab, selama menjalani kontrak dengan

Pemerintah Indonesia dari tahun 1967 hingga 2014, Freeport hanya membayar

royalti sebesar 1 persen. Padahal, idealnya negara lain membayar kewajiban 6

hingga 7 persen.

"Memang sebelum pemerintahan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) berakhir,

mereka setuju menaikkan 3,5 persen royalti, tapi itu belum cukup menurut kami.

Freeport harus bayar 6 hingga 7 persen royalti," kata Rizal.

Selain itu, kata Rizal, Freport juga tidak tegas soal pelepasan saham atau divestasi.

Ia mengatakan, ada kewajiban pemegang Kontrak Karya untuk memiliki program

divestasi. "Artinya, menjual sahamnya kepada Pemerintah Indonesia atau anak

perusahaan di Indonesia," kata dia.

Kontribusi lebih

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin

menegaskan bahwa pihaknya tidak berkeberatan untuk memberikan kontribusi lebih

ke Papua. Hal ini sebagaimana diminta oleh Pemerintah Indonesia.

Lebih lanjut, menurut dia, Freeport selaku investor tentu memiliki perhitungan bisnis

dan tak ingin merugi. Kalau Freeport merugi, maka kontribusi atau manfaat yang

diberikan kepada pemerintah tentu juga berkurang.

Sayangnya, Maroef tidak menjelaskan lebih rinci ketika ditanya kontribusi konkret ke

Papua. (Baca: Freeport: Kami Tak Keberatan Beri Kontribusi Lebih ke Papua)

Sidang Disiplin 3 Polisi yang Terkait Tambang Ilegal di Lumajang Digelar TerbukaSenin, 12 Oktober 2015 | 14:37 WIB

KOMPAS.com/Achmad FaizalKetiga mantan anggota Polsek Pasirian, Lumajang yang diduga terlibat dalam penambangan pasir ilegal digelar secara terbuka di Mapolda, Jawa Timur, Senin (12/10/2015).

Page 7: berita

SURABAYA, KOMPAS.com - Bidang Propam  Polda Jatim, menggelar sidang disiplin sejumlah personel polisi yang diduga terlibat dalam kasus penambangan ilegal di Kabupaten Lumajang, Senin (12/10/2015). Dengan alasan transparansi proses hukum, maka sidang disiplin itu digelar secara terbuka. 

Sidang yang dimulai sejak pukul 10.00 hingga pukul 11.30 WIB di ruang rapat Bidang Keuangan Polda Jatim itu menghadirkan tiga anggota polisi terperiksa. Dua di antaranya berpangkat perwira dan satu orang bintara. 

Kedua perwira itu adalah AKP S (mantan Kapolsek Pasirian), Ipda SH (Kanit Reskrim Polsek Pasirian), dan Aipda SP (Anggota Babinkamtibmas Desa Selok Awar-Awar). Sidang yang dipimpin Wakapolres Lumajang, Kompol Iswahab itu juga menghadirkan tiga saksi yang berstatus tersangka dalam kasus ini, yakni Kepala Desa Selok Awar Awar, Hariyono, Eko Hadi, dan Harmoko.  

Sidang terbuka disiplin tersebut hanya berlangsung sekitar 1,5 jam. Setelah mendengarkan keterangan para saksi, pimpinan menutup sidang tanpa memberi waktu tiga terperiksa  memberikan tanggapan. Sidang lanjutan, akan digelar kembali pada Kamis (15/10/2015). 

Berdasarkan keterangan Hariyono, uang yang dihasilkan tambang pasir ilegal yang dioperasikannya itu mengalir ke sejumlah pihak termasuk kepada ketiga anggota polisi tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, sidang disiplin sengaja digelar terbuka untuk menunjukkan keterbukaan dan pertanggungjawaban kepolisian kepada masyarakat terkait kasus tambang ilegal Lumajang. "Sengaja sidang digelar terbuka untuk pemenuhan azas transparansi," dia menjelaskan.