Berikut ini adalah artikel yang saya angkat dari laporan praktikum yang sala susun ketika mengikuti...

10
Berikut ini adalah artikel yang saya angkat dari laporan praktikum yang sala susun ketika mengikuti mata kuliah anatomi tumbuhan. Topiknya adalah tentang anatomi ketela rambat (Telo/jawa, Sweet Potato/Inggris) atau nama latinnya Ipomoea batatas. Latar Belakang Suatu tumbuhan dibangun oleh organ-organ yang terdiri dari akar, batang dan daun. Berdasarkan asalnya, akar dibagi menjadi dua kategori; (1) Akar primer atau akar normal, akar yang berasal dari lembaga (embrio) dan biasanya tetap sepanjang hidup, serta (2) akar liar atau akar adventiv yang muncul secara sekunder dari batang, daun atau jaringan lainnya, dapat bersifat permanen maupun sementara. Akar primer berfungsi untuk mencengkeramkan tumbuhan ke dalam tanah dan untuk menyerap air dan zat terlarut. Sedangkan pada akar liar fungsinya sangat beragam. Bagian akar yang berdaging misalnya, pada wortel (Daucus carota), lobak (Raphanus sativus), bit (Bota vulgaris), akar di dalam tanah dapat menjadi demikian besar dan dapat berfungsi sebagai organ penyimpan cadangan makanan. Fungsi ini juga terdapat pada ketela rambat (Ipomoea batatas). Secara morfologi tumbuhan Ipomoea batatas adalah semak yang bercabang, batang gundul atau berambut, kadang-kadang membelit dan bergetah. Panjang sampai lima meter, tangkai daun 4-20 cm, lembaran daun lebar, mulai bentuk telur sampai membulat dengan pangkal yang berbentuk jantung atau terpancung rata, bersudut sampai berlekuk. Karangan bunga diketiak daun, bentuk payung. Daun pelindung kecil dan rontok. Daun kelopak memanjang bulat telur dan runcing. Mahkota terluar paling kecil berbentuk lonjong

Transcript of Berikut ini adalah artikel yang saya angkat dari laporan praktikum yang sala susun ketika mengikuti...

Page 1: Berikut ini adalah artikel yang saya angkat dari laporan praktikum yang sala susun ketika mengikuti mata kuliah anatomi tumbuhan.docx

Berikut ini adalah artikel yang saya angkat dari laporan praktikum yang sala susun ketika

mengikuti mata kuliah anatomi tumbuhan. Topiknya adalah tentang anatomi ketela rambat

(Telo/jawa, Sweet Potato/Inggris) atau nama latinnya Ipomoea batatas.

Latar Belakang

Suatu tumbuhan dibangun oleh organ-organ yang terdiri dari akar, batang dan daun. Berdasarkan

asalnya, akar dibagi menjadi dua kategori; (1) Akar primer atau akar normal, akar yang berasal

dari lembaga (embrio) dan biasanya tetap sepanjang hidup, serta (2) akar liar atau akar adventiv

yang muncul secara sekunder dari batang, daun atau jaringan lainnya, dapat bersifat permanen

maupun sementara.

Akar primer berfungsi untuk mencengkeramkan

tumbuhan ke dalam tanah dan untuk menyerap air dan zat terlarut. Sedangkan pada akar liar fungsinya sangat beragam. Bagian akar yang berdaging misalnya, pada wortel (Daucus carota), lobak (Raphanus sativus), bit (Bota vulgaris), akar di dalam tanah dapat menjadi demikian besar dan dapat berfungsi sebagai organ penyimpan cadangan makanan. Fungsi ini juga terdapat pada ketela rambat (Ipomoea batatas).Secara morfologi tumbuhan Ipomoea batatas adalah semak yang bercabang, batang gundul atau berambut, kadang-kadang membelit dan bergetah. Panjang sampai lima meter, tangkai daun 4-20 cm, lembaran daun lebar, mulai bentuk telur sampai membulat dengan pangkal yang berbentuk jantung atau terpancung rata, bersudut sampai berlekuk. Karangan bunga diketiak daun, bentuk payung. Daun pelindung kecil dan rontok. Daun kelopak memanjang bulat telur dan runcing. Mahkota terluar paling kecil berbentuk lonjong sampai bentuk terompet. Warna bunga ungu muda, panjang 3-4 cm. Benang sari tertanam tidak sama panjangnya. Tangkai putik bentuk benang, kepala putik bentuk bola rangkap. Buah kotak bentuk telur. Ditanam pada ketinggian 2-2.000 m. Kadang-kadang menjadi liar.

Taksonomi Ipomoea batatas

Kingdom Plantae Divisi Spermatophyta Kelas Dicotyledoneae Sub Kelas Sympetale Bangsa Tubiflorae Suku Convolvulaceae Genus Ipomoea Spesies Ipomoea batatas

Page 2: Berikut ini adalah artikel yang saya angkat dari laporan praktikum yang sala susun ketika mengikuti mata kuliah anatomi tumbuhan.docx

Pada Ipomoea batatas cadangan makanan disimpan terutama didaerah korteks atau xilem atau

keduanya. Biasanya xilem menjadi daerah utama penyimpanan cadangan makanan, namun

makanan juga disimpan diluar xilem.

Rumusan Masalah

Bagaiman struktur anatomi akar penyimpan pada ketela rambat (Ipomoea batatas)?

Tujuan

Mengetahui struktur anatomi akar penyimpan pada ketela rambat (Ipomoea batatas).

METODE PENELITIAN

Tempat Memperoleh Bahan

Bahan (Ipomoea batatas) diperoleh dari membeli di pasar Jombang, Malang.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian (kerja ilmiah) ini dilakukan di Ruang 209 gedung Biologi O5, Laboratorium Anatomi

Tumbuhan, FMIPA Universitas Negeri Malang, pada tanggal 24 April 2006.

Alat dan Bahan

Alat:

1 Mikroskop cahaya 3 Kaca benda 3 Kaca penutup 3 Pipet tetes 1 Botol aluvial 4 Silet (merk GOAL) 3 Kertas label 1 Cawan plastic Tisu Kertas hisap

Bahan:

Page 3: Berikut ini adalah artikel yang saya angkat dari laporan praktikum yang sala susun ketika mengikuti mata kuliah anatomi tumbuhan.docx

1 Umbi akar Ipomoea batatas 1 Botol cat kuku Gliserin Safranin Alkohol 70 % Air

Cara Kerja:

Pada kegiatan kerja ilmiah ini akan dibuat preparat semi awetan dari irisan melintang akar

penyimpan Ipomoea batatas guna mengetahui struktur anatomisnya. Langkah-langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dalam kerja ilmiah ini.2. Mencuci umbi akar Ipomoea batatas dengan air, sampai bersih.3. Membuat beberapa irisan melintang umbi akar Ipomoea batatas pada pangkal umbi.

Mengiris sitipis-tipisnya.4. Meletakkan masing-masing irisan yang telah diperoleh pada kaca benda, kemudian

ditetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup (membuat preparat segar).5. Mengamatinya di bawah mikroskop cahaya untuk memilih yang bagus dan yang tampak

jelas bagian-bagiannya.6. Merendam preparat yang sudah dipilih kedalam alkohol 70 % pada botol aluvial selama

kurang lebih 5 menit (Proses ini dinamakan fiksasi, bertujuan untuk melarutkan zat-zat ergastik yang ada pada preparat. Selain itu, juga untuk melarutkan klorofil agar pengamatan menjadi lebih jelas).

7. Setelah lima menit, preparat dipisahkan dengan alkohol dengan membuang alkoholnya, sehingga tersisa preparatnya saja.

8. Menambahkan beberapa tetes safranin ke dalam botol aluvial dengan pipet tetes (penambahan safranin ini bertujuan untuk memberi warna sel-sel sehingga memperjelas dan mempermudah pengamatan).

9. Didiamkan beberapa menit.10. Membilas preparat dengan alkohol 70 % hingga benar-benar bersih (ditandai dengan,

alkohol yang digunakan untuk membilas tetap jernih).11. Meneteskan satu tetes gliserin di atas kaca benda, kemudian meletakkan preparat

diatasnya lalu menutupnya dengan kaca penutup (gliserin berguna untuk mengawetkan preparat).

12. Membersihkan rembesan gliserin pada tepi kaca penutup dengan kertas hisap atau tisu.13. Membubuhkan cat kuku pada tepian kaca penutup (cat kuku berguna untuk melekatkan

kaca penutup pada kaca benda).14. Setelah kering, mengamati preparat semi awetan irisan melintang akar penyimpan

Ipomoea batatas di bawah mikroskop cahaya.15. Menggambar bagian-bagian (strutur anatomi) akar penyimpan Ipomoea batatas yang

tampak pada mikroskop cahaya tersebut.

Page 4: Berikut ini adalah artikel yang saya angkat dari laporan praktikum yang sala susun ketika mengikuti mata kuliah anatomi tumbuhan.docx

PEMBAHASAN

Pada akar, umumnya struktur anatomisnya terdiri dari beberapa jaringan penyusun, yaitu

jaringan pelindung (kulit), jaringan dasar (korteks) dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).

Jaringan Pelindung (Kulit)

Akar tumbuhan pada umunya memiliki jaringan pelindung yang berupa epidermis yang

merupakan lapisan terluar akar, yang susunan sel-selnya rapat tanpa adanya ruang antar sel juga

berdinding tipis.

Tetapi pada irisan melintang akar penyimpan Ipomoea batatas yang diamati, tidak terdapat

lapisan epidermis, melainkan ditemukan lapisan periderm yang juga berfungsi sebagai

pelindung. Hal ini diakibatkan oleh terjadinya pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan

bertambahnya diameter akar sehingga lapisan luar akar (epidermis) terdesak dan pada akhirnya

pecah. Untuk mengganti epidermis sebagai pelindung akar, maka dalam pertumbuhan sekunder

dihasilkan periderm.

Periderm merupakan jaringan sekunder yang dihasilkan dari pertumbuhan sekunder sebagai

pengganti epidermis. Pada akar yang tidak mengalami akumulasi ritidom secara berlebihan,

karena terjadi pelapukan jaringan-jaringan yang mati di dalam tanah secara cepat. Periderm

terdiri dari felogen (kambium gabus), yaitu meristem yang membentuk periderm; felem (sering

disebut gabus), yaitu jaringan pelindung yang dibentuk oleh felogen ke arah luar; dan feloderm,

yaitu jaringan parenkim yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam. Jaringan diluar periderm

akan mati akibat sisipan jaringan gabus (felem) diantara jaringan itu dengan jaringan di bagian

dalam yang masih hidup.

Dibandingkan dengan kambium pembuluh, felogen terdiri dari satu macam sel saja. Sel felogen

memiliki vakuola dan dapat juga berisi kloroplas maupun tanin pada periode tertentu. Pada irisan

melintang, sel felogen tersusun dalam lapisan sel tangensial yang berkesinambungan membentuk

silinder. Sel felogen memipih ke arah tangensial dan menebal ke arah radial. Karena pembelahan

periklinal felogem menghasilkan felem ke luar dan feloderm ke dalam. Susunan sel pada felem

rapat dan tidak terdapat ruang antar sel. Pada akar penyimpan Ipomoea batatas ini, felem

mempunyai pigmen

Page 5: Berikut ini adalah artikel yang saya angkat dari laporan praktikum yang sala susun ketika mengikuti mata kuliah anatomi tumbuhan.docx

Jaringan Dasar (Korteks)

Pada umumnya korteks akar terdiri dari dari sel-sel parenkim. Sel-sel korteks akar sering

mengandung tepung seperti yang terdapat pada Ipomoea batatas. Lapisan paling dalam pada

korteks organ akar berkembang dan berdiferensiasi menjadi endodermis.

Ipomoea batatas ini mengalami pertumbuhan sekunder sehingga mengakibatkan endodermis

tidak terlihat jelas. Kambium pembuluh membelah ke arah dalam membentuk xilem dan

membelah ke arah luar membentuk floem sekunder, sehingga jaringan pada akar bertambah

tebal.

Pada korteks terdapat sel-sel parenkim penimbun yang berisi tepung dan material makanan yang

lainnya, yang mempunyai kandungan air yang tinggi. Pada semua struktur tersebut, penyimpanan

air dikombinasi dengan penyimpanan substansi ergastik yang memasok cadangan makanan.

Penimbunan zat tepung ini selain terdapat didaerah parenkima korteks, juga terdapat pada

parenkima xilem yang membangun bentuk umbi.

.

Jaringan Pengangkut dan Meristem

Sistem vaskular akar pada umumnya, floem terjadi dalam bentuk deretan yang tersebar dekat tepi

silinder vaskular, di bawah perisikel. Umumnya xilem terletak berjajar membentuk deretan

terpisah yang berselang-seling dengan deretan floem. Kadang-kadang xilem menempati pusat,

dengan bagian-bagian seperti lengan yang menjulur dari pusat sampai tepi. Berkas pengangkut

akar pada umumnya bertipe radial.

Pada Ipomoea batatas berkas pengangkut bagian tengahnya terdapat berkas pengangkut yang

bertipe radial. Sedangkan pada bagian perifer terdapat penyimpangan, yaitu terbentuknya

kambium disekeliling xilem, yang disebut sebagai kambium anomali.

Akar penyimpan Ipomoea batatas yang diamati pada preparat ini adalah struktur anatomi akar

penyimpan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder

Pada awal pertumbuhan sekunder, beberapa sel parenkim dibawah setiap kelompok floem

menjadi meristematik dan dengan demikian jumlah potongan kambium yang terbentuk sebanyak

jumlah sel floem. Sel-sel kambium membelah berulang-ulang dan menghasilkan jaringan

sekunder. kambium yang terbentuk pertama meluas ke kedua tepinya sehingga membentuk

lingkaran kambium yang utuh. Sel-sel kambium membentuk sel-sel xilem lebih banyak dari pada

sel-sel floem. Kambium yang terbentuk pertama kali menghasilkan xilem sekunder jauh lebih

Page 6: Berikut ini adalah artikel yang saya angkat dari laporan praktikum yang sala susun ketika mengikuti mata kuliah anatomi tumbuhan.docx

awal di sebelah dalamnya, sedangkan floem ke arah luar.

Sel-sel kambium yang berasal dari perisikel yang terletak berhadapan pada kelompok protoxilem

berfungsi sebagai inisial jari-jari, dengan menghasilkan jari-jari vaskular yang lebar.

Jari-jari ini terbentang di dalam xilem dan floem dengan melintasi kambium. Keadaan ini adalah

tampilan khas di akar, sebagaimana juga dijumpai pada akar penyimpan Ipomoea batatas. Jari-

jari inilah yang biasanya disebut dengan jari-jari empulur.

Pada akar yang berfungsi sebagai organ penyimpan cadangan makanan, (seperti pada umbi akar

Ipomoea batatas ini) kambium tersusun seperti akar pada umumnya, yaitu membentuk lingkaran

utth. Disamping itu ada kambium yang terbentuk di sekitar xilem, yang disebut kambium

anomali.

Kambium anomali muncul disekeliling trakea-trakea, baik secara individual maupun secara

kelompok. Kambium ini menghasilkan floem yang kaya akan sel-sel parenkima. Sejumlah sel-

sel parenkima, penyimpan yang padat, dikembangkan dalam dua arah, beberapa pembuluh tapis

dan latisifer kearah luar dan sebagian besar parenkim ke arah luar maupun dalam. Akibatnya

terbangun akar yang berbentuk umbi.

KESIMPULAN

Ipomoea batatas atau ketela rambat merupakan tumbuhan dikotil. Akar penyimpan pada Ipomoea batatas terdiri dari beberapa jaringan penyusun, yaitu

jaringan pelindung, jaringan dasar dan jaringan pengangkut. Pada Ipomoea batatas tidak ditemukan adanya epidermis, melainkan terdapat periderm

yang juga berfungsi sebagai pelindung. Parenkim penimbun banyak terdapat pada daerah korteks, yang berfungsi untuk

menimbun cadangan makanan. Berkas pengangkut pada akar penyimpan Ipomoea batatas bertipe radial. Pada Ipomoea batatas terdapat kambium pembuluh, selain itu juga terdapat kambium

yang terbentuk disekitar xilem, yang disebut kambium anomali.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Estiti, 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Bandung

Kartini, Endang, 2003. Anatomi Organ Vegetatif, Malang: UM Malang.

Setjo, Susetyoadi, dkk, 2004. Anatomi Tumbuhan. Malang: JICA

Page 7: Berikut ini adalah artikel yang saya angkat dari laporan praktikum yang sala susun ketika mengikuti mata kuliah anatomi tumbuhan.docx

Tjitrosoepomo, 1989, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Van Stooms, C.G.G.J, 1975. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta Pusat: PT Pradya

Paramita.