Berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian ini...

22
78 BABHI PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian ini termasuk penelitian survei. Menurut Kerlinger (2000:660) penelitian survei mengkaji populasi yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi im untuk menemukan insidensi, distribusi dan interelasi relatif dari variabel-variabel sosiologis dan psikologis. Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suam generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam namun generalisasi yang dihasilkan bisa akurat bila digunakan sampel yang representatif. Menumt Kerlinger (2000:660) penelitian survei ini mengkaji populasi (universe) yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkajisampelyang dipilih dari populasi. Dengan demikian bila ditinjau dari bagaimana variabel-variabel yang diteliti akan menjelaskan fenomena yang ada dan hubungan antara variabel-variabel secara bersama-sama, penelitian ini termasuk deskriftif korelasional yaim penelitian untuk menjawab pertanyaan tentang apa atau bagaimana keadaan suam fenomena dan melaporkan sebagaimana keadaannya (Hadjar, 1999:274). Dalam penelitian ini hubungan tersebut adalah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Oleh karena itu, berdasarkan bentuk permasalahannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasional karena semua variabel yang dipelajari terlebih dahulu

Transcript of Berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian ini...

78

BABHI

PROSEDUR PENELITIAN

A. Pendekatan

Berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian ini termasuk penelitian

survei. Menurut Kerlinger (2000:660) penelitian survei mengkaji populasi yang besar

maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi im

untuk menemukan insidensi, distribusi dan interelasi relatif dari variabel-variabel

sosiologis dan psikologis.

Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suam generalisasi

dari pengamatan yang tidak mendalam namun generalisasi yang dihasilkan bisaakurat

bila digunakan sampel yang representatif. Menumt Kerlinger (2000:660) penelitian

survei ini mengkaji populasi (universe) yang besar maupun kecil dengan menyeleksi

serta mengkajisampelyangdipilih dari populasi.

Dengan demikian bila ditinjau dari bagaimana variabel-variabel yang diteliti

akan menjelaskan fenomena yang ada dan hubungan antara variabel-variabel secara

bersama-sama, penelitian ini termasuk deskriftif korelasional yaim penelitian untuk

menjawab pertanyaan tentang apa atau bagaimana keadaan suam fenomena dan

melaporkan sebagaimana keadaannya (Hadjar,1999:274). Dalam penelitian ini

hubungan tersebut adalah antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Oleh karena itu, berdasarkan bentuk permasalahannya penelitian ini termasuk

penelitian deskriptifkorelasional karena semua variabel yangdipelajari terlebih dahulu

79

dideskripsikan dan selanjumya dikorelasikan antara variabel bebas dengan variabel

terikat, baik secarasendiri-sendiri maupun bersama-sama.

B. Variabel Dan Kerangka Penelitian

2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suam akibat atau sifat aspek dari orang maupun

obyek yang mempunyai variasi tertenm yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 1999:20-21).

Variabel penelitian ini terdiri dati3 (tiga) variabel, yaim2 (dua) variabel bebas ,

dan 1 (satu) variabel terikat. Variabel-variabel tersebut adalah:

Variabel yang dipelajari dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaim

"Kompetensi Profesional Gum" (X,) dan"Iklim Organisasi" (X2) sertavariabel terikat

yaitu "Kinerja Gum" (Y).

Pola hubungan variabel-variabel, secara sederhan dan skematis dapat

digambarkan sebagai berikut:

x, --^rXi.Y

RXiX2^Y^-\^Y

fe^-^Cy

x2w

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

Keterangan

XI

X2

Variabel Kompetensi Profesional Gum

Variabel Iklim Organisasi

= Variabel Kinerja Gum

-*- = Hubungan Tunggal dan bersama-sama

= Pengaruh secara bersama-sama

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah gum Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1

Samarang sebanyak 42 orang dan Sekolah Lanjutan Tingkat pertama Negeri 1

Bayongbong sebanyak 50 orang. Dengan jumlah keseluruhan sebagai populasi dalam

penelitian ini sebanyak 92 orang. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 48

orang . Ini didasarkan pada pendapat Nana Sujana (1991 : 73) " Minimal sampel

sebanyak 30 subyek. Ini didasarkan atas perhitungan atau syarat pengujian yang lajim

digunakan dalam statistika."

Mengenai besarnya sampel tidak ada ketentuan yang baku atau ramus yang

pasti . Sebab keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya mendekati

populasi atau tidak bukan pada besar atau banyaknya. (Nana Sujana, 1991 : 72).

81

Selain im besarnya sampel yang harus diselidiki dalam suatu penelitian

tergantung pada keragaman karakteristik populasi sebab keadaan populasi penelitian

yang heterogen karena perbedaan dari segi tugas dan tingkat pendidikan maka 48

subyek dianggap cukup representatif.

Pengambilan sampel dengan menggunakan cara random sampling yaitu

pengambilan sampel secara acakdengan posisi anggota populasi mempunyai hak yang

sama untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 1999:60).

Dengandemikianteknikpengambilan sampel yangdipakaidalam penelitian ini

secara operasional adalah masing-masing sekolah diambil dua orang gum perwakilan

bidang studi, karena di dua sekolah yaim SLTP Negeri 1 Samarang dan SLTP Negeri

1 Bayongbong. Terdapat 12 mata pelajaran , maka jumlah sampel yang diambil

adalah 12 x 2 =24 untuk tiap sekolah maka jumlah responden yang dijadikan

sampel yaitu 24 x 2 = 48 . Hal ini sudah memenuhi syaratbesamya sampel minimal

30 subyek dari populasi gum yang ada di dua sekolah tersebut

Untuk mengukur kinerja gum , instrumen penelitian diberikan juga kepada

siswa , dengan kuesioner kinerja gum yang berbeda dengan yang diberikan kepada

guru. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini secara operasional adalah

masing-masing kelas diambil 2 orang siswa, karena dua sekolah , masing-masing

sekolah terdapat 24 kelas. Dengan demikian jumlah kelas 48 kelas. Jadi jumlah

sampel yang diambil 2 x 48 = 96 orang siswa + 4 orang siswa pengurus OSIS=100

siswa.

Tabel 3.1 Populasi dan AnggotaSampel gum

No. Sekolah Populasi Sampel

1 SLTP N. 1 Samarang 42 24

2 SLTP N. 1 Bayongbong 50 24

Jumlah 92 48

Tabel 3.2 Populasidan Anggota SampelSiswauntukKinerjaGum

No. Sekolah Populasi Sampel

1 SLTPN. 1 Samarang 1068 50

2 SLTPN. 1 Bayongbong 939 50

Jumlah 2007 100

82

83

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,1999:84). Instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini bempa lembaran kuesioner yang terdiri dari (1)

kuesioner kompetensi profesional dengan indikator : menguasai bahan, mengelola

program belajar mengajar , mengelola kelas, menggunakan media / sumber,

menguasai landasan-landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar,

menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran, mengenal fungsi dan

program layanan bimbingan serta penyuluhan, memahami prinsip-prinsip dan

menafsirkan hasil-hasil penelitian, (2) kuesioner iklim organisasi dengan indikator

kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi-pengamh, pengambilan keputusan,

penyusunan mjuan dan pengendalian dan (3) kuesioner kinerja gum dengan indikator,

kualitas kerja, komunikasi, kemampuan,ketepatan waktu, dan inisiatif.

Ketiga instrumen tersebut menggunakan Tes Penyekalaan (Rating Scale

Likert) model likert yang memberikan lima altematif pilihan yaim Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Kelima

kriteria tersebut diberi bobot 4, 3, 2, 1,dan 0 untuk pernyataan positif, dan 0, 1, 2, 3,

dan 4 untuk pernyataan negatif. Demikian pula tes penyekalaan yang diberikan kepada

siswa model Likert yang memberikan lima altematif pilihan yaim Selalu (SL), Sering

(SR), Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), Tidak Pemah (TP).

Setelah instrumen penelitian Kompetensi Profesional, Iklim Organisasi dan

Kinerja Gum selesai disusun, dilakukan uji coba terhadap ketiga instrumen tersebut

84

agar mencapai tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Arikunto (1998)

mengatakanvaliditas menunjukan sejauhmana suatu instmmen itu mengukur apa yang

ingin diukur dan untuk keperluan pengukuran validitas butir instrumen digunakan

ramus korelasi product moment dari pearson.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu :

(a) validitas isi (content validity) dan (b) validitas konstruk (construct validity).

a). Uji validitas isi.

Uji validitas isi dilakukan dengan rationaljudgement yaim mengukur seberapa

jauh isi dari setiap item instrumen dapat mewakili secara representatif semua indikator

dari karakteristik variabel yang diukur. Hal ini dilakukan dengan mengkonsultasikan

setiap instrumen kepada dosen pembimbingtesis dan ahlipraktisi di lapangan. Dengan

cara demikian maka akan diperoleh instrumen yang memenuhi dan mencerminkan

keselumhan isi yang hendak diukur. Hadjar (1999) mengemukakan semakin isi setiap

butir instrumen representatif semakin tinggi tingkat validitasnya.

b). Uji validitas konstruk

Uji Validitas konstruk dimaksudkan untuk menunjukan sejauh mana suam

instrumen mengukur konstruk teori yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Hadjar

(1999 : 169) mengatakan teknik ini digunakan untuk menguji validitas instrumen

variabel yang hanya dapat diukur secara tidak langsung melalui inferensi, prosedur

pengujian ini sangat diperlukan untuk penelitian yang menguji hipotesis.

Adapun reliabilitas instrumen berkaitan dengan kepercayaan terhadap

instrumen. Sumanto (1995) taraf kepercayaan instrumen akan tinggi bila instrumen

85

tersebut memberikan hasil yang lain baik pada waktu yang sama maupun pada waktu

yang berbeda.

Suam instrumen yang mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi dapat

dipercaya untuk dijadikan dasar pengambilan kesimpulan dan keputusan, karena im

untuk menguji tingkat reliabilitas instiumen ada beberapa teknik yang digunakan

antara lain tes stabilitas, tes ekuivalensi dan tes konsistensi internal (Sugiyono. 1998

:103).

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas

instrumen adalah tes konsistensi internal sebab tes ini hanya memerlukan sekali

pelaksanaan dan sam instrumen. Hal ini berdasarkan pertimbangan efektivitas dan

efesiensi.

Dari tiga macam teknik yang digunakan pada tes konsistensi internal yaim

belah tengah. Kuder-Richadson dan Alpha Crombach maka peneliti memilih untuk

menggunakan Alpha Crombach sebab teknik ini paling cocok untuk menguji

reliabilitas instrumen yang masing-masing butirnya mempunyai lebih dari sam

alternatif jawaban. Hal ini berdasarkan pendapat crombach dalam Hadjar (1999)

bahwa teknik alpha digunakan bila butir instrumen tidak diskor dengan benar atau

salah.

E. Hasil Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen yang terdiri dari tiga instrumen yaim kompetensi

profesional, iklim orgamsasi dan kinerja gum dilakukan terhadap 30 orang responden

86

yang diambil secara acak. Tujuan pelaksanaan uji coba tersebut adalah untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas instmmen sebagai syarat bagi suatu instrumen

agar layak digunakan dalam suam penelitian. Data uji coba dan hasil analis yang

lengkap dapat dilihat pada lampiran 2

Adapun secara ringkas tingkat validitas dan reliabilitas hasil uji coba instrumen

berdasarkan variabel penelitian disajikan berikut ini.

1. Kompetensi Profesional

Berdasarkan hasil analisis data yang diolah dengan menggunakan bantuan

program komputer excel, butir-butir pernyataan untuk variabel pertama yaim

kompetensi profesional menghasilkan 29 dan 30 item yang memenuhi validitas dan

jumlah im sudah meakili indikator-indikator kompetensi profesional yang telah

ditetapkan berdasarkan kerangka konseptual dan definisi operasional.

Hasil perhitungan validitas tersebut dilakukan dengan menggunakan ramus

Kerelasi Product Moment dari Pearson dan membandingkannya dengan nilai r tabel n

= 30 (0.361). masrun (1979) menyatakan teknik korelasi untuk menentukan validitas

item ini paling banyak digunakan dengan syarat minimum untuk dianggap valid adalah

jika r=0.3 jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0.3 maka butir

dalam instrumen tersebutdinyatakan tidakvalid

Berdasarkan pada kriteria diatas maka diperoleh 1 item instrumen kompetensi

profesional yang memiliki nilai lebih kecil dari r tabel dan sisanya sebanyak 29 item

dinyatakan valid.

87

Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen kompetensi profesional

yang menggunakan ramus Alpha Crombach diperoleh r = 0.581 dansesuai dengan apa

yang dikemukakan Arikunto (1998) bahwa koefisien korelasi tingkat reliabilitas suam

instrumen yang berada dalam jarak interval 0,50 sampai 0.80 digolongkan tinggi

sedangkan yang berada dalam jarak diatas 0.80 sampai 1.00 dikategorikan sangat

tinggi. Dengan demikian koefisien reliabilitas kompetensi profesional sebesar 0.581

dikategorikan tinggi.

Adapun penyebaran butir kompetensi profesional gum dapat dilihat pada tabel

kisi-kisi instrumen berikut ini.

Tabel 33

Kerangka Kisi-kisi Angket PenelitianKompetensi Profesional Guru

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR &

NOMORITEM

Tot.

ITEM

KOMPETENSI

PROFESIONAL

GURU

Menguasaibahan

Kegiatan dalam menguasai materipelajaran(65,70,74)

3

Mengelolaprogram

belajarmengajar

Menggunakan media/metodepembelajaran(62,87)

2

Mengelolakelas

Menggunakan kelas sebagai tempatKBM dan memanfaatkan waktu

belajar seefektifdan seefisienmungkin(63,71,81)

3

Menggunakanmedia/sumber

Menggunakan media/ sumberdalam kegitan pembelajaran(73,80, 86, 89))

4

Menguasai Mendalami landasan kependid|kanlandasan dan mempelajari GBPP \\ 'jti^t^"kependidikan (61,64) ^

' \T- ' *

Mengelola Menggunakan metode 4

interaksi pembelajaran dengan tepat padabelajar proses belajar mengajar (69,72,82,mengajar 88*)

Menilai Membuat alat evaluasi, 3

prestasi siswa memberikan laporan kemajuanuntuk siswa dalam raportpendidikan (75,77,84)dan

pengajaran

Mengenal Menyelenggarakan kegiatan 3fungsi dan bimbingan dan konselingprogram (68,76,85)layanan BP

Mengenal dan Membuat administrasi guru dalam 4menyelenggar kegiatan belajarmengajarakan (67,78,79,83)administrasi

sekolah

Memahami Hasil penilaian / penelitian 2dan kemajuan belajar mengajarmenafsirkan dijadikan landasanSBM berikumyahasil (66,90)penelitianpendidikan

Catatan* item instrumen yang gugur

//

89

2. Iklim Organisasi

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan ramus

Korelasi Product Moment dari Pearson dan membandingkannya dengan nilai r tabel

untuk n = 30 (0.361) maka diperoleh 6 item instrumen iklim organisasi yang memiliki

nilai lebih kecil dari r tabel sehingga dari 30 item instrumen iklim organisasi, tersissa

24 item yang memenuhi validitas dan sejumlah im cukup representatif sebab hal ini

telah mewakili indikator-indikator iklim organisasi yang ditetapkan berdasarkan

kerangka konseptual dandefinisi operasional.

Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen iklim organisasi

sebagaimana yang tercantum dalam lampiran 2. r menunjukan koefisien reliabilitas

sebesar 0.822. hal ini menunjukan bahwa butir pernyataan variabel iklim organisasi

memi;liki nilai ketepatan yang tinggi sebab r = 0.822 im seperti yang dikemukakan

Arikunto (1998) jika tingkat reliabilitas instrumen berada dalam jarak interval di atas

0.80sampai 1.00 digolongkan sangat tinggi.

Adapun penyebaran butir iklim orgamsasi dapat dilihat pada tabel kisi-kisi

instrumen berikut ini.

Tabel 3.4

Kerangka Kisi-kisi Angket PenelitianIklim Organisasi

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR &

NOMOR ITEM

Tot.

ITEM

IKLIM

ORGANISASI

Motivasi Langsung (dukunganpimpinan, dukungan gum yanglain)(31*,40,50*)Tidak langsung (kesejahteraan,desain pekerjaan, dan sarana &prasarana) (32,41,51)

6

Pengendalian Langsung (laporan lisan &mlisan) (33,42, 52)Tidak langsung (rapat rutin &evaluasi prestasi) (34 & 43)

5

Komunikasi Vertikal (53)Horisontal (35 & 44)

3

Kepemimpinan Demokratis (56)Otoriter (36 & 45)Permisif(54)

4

Pengambilankeputusan

Proses pengambilan kepumsan(37,46 & 55)Sifat keputusan yang diambil(47, 59*)

5

Penetapanmjuan

Proses penetapan tujuan(pebagian mgas, danpendelegasian) (38*, 48*, 60)sifat tujuan yang ditetapkan(sifat mgas, dan target) (39,57)

5

Interaksi Interaksi dari beberapa faktor(49*, 58 )

2

Ketepatanwaktu

Kedatangan (29 & 10*)Kepulangan (20 & 30)

4

Catatan * item instrumen yang gugur

90

91

3. Kinerja Guru

Berdasarkan hasil analis yang dilakukan dengan menggunakan ramus Korelasi

Product Moment dari Pearson dan membandingkannya dengan nilai r tabel unmk n =

30 (0.361) maka diperoleh 4 item instrumen kinerja guru yang memiliki nilai lebih

kecil dari r tabel sehingga dari 30 item instrumen kinerja guru tersisa 26

Tabel 3.5

Kerangka Kisi-kisi Angket PenelitianKinerja Guru Untuk Guru

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR &

NOMOR ITEM

Tot.

ITEM

KINERJA

GURU(Y)Kualitas hasil kerja Kepuasan siswa (1 & 11)

Pemahaman siswa (21 & 2)Prestasi siswa (12 & 22)

6

Kemampuan Penguasaan materi (3*, 13,23&4)Penguasaan metodepengajaran (14* & 24)

6

Inisiatif Pikiran untuk berbuat yanglebih baik

(5, 15,25 & 6)Tidak unmk mewujudkanpikiran-pikiran yang tidakmengarah pada pencapaianprestasi (7,16,17 26,)

8

Komunikasi Kualitas penyampaian materi(27 & 8)Penguasaan keadaan kelas(28, 18,9* & 19)

6

Ketepatan waktu Kedatangan (29 & 10*)Kepulangan (20 & 30)

4

• item instrumen yang gugur

92

Untuk kuesioner kinerja gum yang diberikan kepada siswa, sebagai hasil analis

yang dilakukan dengan menggunakan ramus Korelasi Product Moment dari Pearson

dan membandingkannya dengan nilai r tabel untuk n = 30 (0.361) maka diperoleh 3

item instrumen kinerja gum yang memiliki nilai lebih kecil dari r tabel sehingga dari

30 item instrumen kinerja guru tersisa 27

Tabel 3.6

Kerangka Kisi-kisi Angket PenelitianKinerja Guru Untuk Siswa

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR &

NOMOR ITEM

Tot.

ITEM

KINERJA

GURU (Y)Kualitas hasil kerja Kepuasan siswa (3,25)

Pemahaman siswa (5,7)Prestasi siswa (2)

5

Kemampuan Penguasaan materi(H,12,&17)Penguasaan metodepengajaran (1,4,6, 18,24)

8

Inisiatif Pikiran untuk berbuat yanglebih baik

(8,9,14,15,26*)Tidak untuk mewujudkanpikiran-pikiran yang tidakmengarah pada pencapaianprestasi (16,30)

7

Komunikasi Kualitas penyampaian materi(21,22,23,28*)Penguasaan keadaan kelas(20,29*)

6

Ketepatan waktu Kedatangan (10,19,27)Kepulangan(13)

4

* iitem instrumen yang gugur

93

F. Langkah Pengumpulan Data

Langkah-langkah pengumpulan data yang dimaksud adalah cara-cara yang

digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data diantaranya :

1. Kuesioner

2. Wawancara

3. Studi Dokumentasi

G. Teknis Analisis Data

Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan Analisis

Deskriptif dan Inferensial. Analisis Deskriptif adalah anahsis yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum ataugeneralisasi (Sigiyono, 1998:112).

Analisis deskriptif terdiri dari mean, median, modus, standar deviasi, distribusi

prekwensi dan persentase.

Dalam penyusunan distribusi frekwensi dan katgori data tiap variabel

digunakan skor standar (z-skor) lalu dikonversikan menjadi standar sepuluh (S-ten).

Kerlinger (2000) untuk mengubah bentuk sebaran skor mentah menjadi skor z rumus

yang digunakan:

Z = X -M Keterangan : z : skor standar

s X : skor mentah

M: rata-rata

94

S : standar deviasi sampel

S ten = z 5 s + x s dimana : S-ten : standar sepuluh

Z : skor standar

8 s : standar deviasi ideal = 2

xs : mean ideal =5,5

Dari hasil konversi skor mentah data masing-masing variabel ke S-ten

(lampiran 3) kemudian dibuat lima kelas interval untuk penentuan katagori yang

berlaku bagi semua data variabel, kelima katagori tersebut:

Tabel 3.7 Katagori masing-masing variabel

S-Ten Kategori

1,00-2,61 Sangat Rendah (SR)

2,62 - 4,23 Rendah (R)

4,24 - 5,85 Sedang (S)

5,86- 7,47 Tinggi (T)

7,48- 9,09 Sangat Tinggi (ST)

Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan .

Analisis inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi

Ganda dengan ramus sebagai berikut ini:

Y = b o + blxl + b2x2 + e

Keterangan :

95

Y = Kinerja Guru

bo = Konstanta

blb2 = KoefisienRegresi

xl = Kompetensi Profesional

x2 = Iklim Organisasi

e = Derajat Kesalahan

Sutrisno (2000 : 118)

H. Pengujian Persyaratan Analisis

Data variabel penelitian yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik

inferensial melalui teknik regresi linier sederhana dan regresi ganda harus memenuhi

persyaratan uji analisis yang akan digunakan. Analisis regresi mempersyaratkan data

haras berdistribusi normal dan linier (Sutrisno, 2000). Untuk im, data perlu diuji

normalitas dan linieritasnya.

1. Uji Normalitas.

Pengujian normalitas masing-masing variabel dilakukan dengan maksuduntuk

mengetahui apakah sebaran datadari tiap variabel tidak menyimpang dari ciri-ciri data

yang akan berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan

program komputer SPSS versi 9.0. Uji Kolinogorov-Smimov. Dengan kriteria sebagai

berikut:

96

1. Jika Nilai Sig. Atau Signifikan atau nilai probabilitas < 0,05. Distribusi adalah

tidak normal.

2. Jika Nilai Sig. Atau Signifikan atau nilai probabilitas > 0,05. Distribusi adalah

normal.

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh hasil uji normalitas data sebagaimana

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.8 Uji Normalitas

No. Variabel

1 Kompetensi Profesional (XI)

2 Iklim Organisasi (X2)

' 3 Kinerja Gum (Y)

Nilai Sig. Keterangan

0,086 Normal

0,200 Normal

0,200 Normal

Berdasarkan tabel di atas , dapat disimpulkan bahwa data variabel (XI), (X2),

dan (Y) berasal dari populasi berdistribusi normal.

2. Uji Linieritas

Variabel yang akan diuji linieritasnya yakni variabel XI dan X2 atas Y.

Sugiyono (1998) menyatakan setelah asumsi utama yang menunjukkan bagwa data

yang akan dianalisis sudah berdistribusi normal maka untuk selanjumya data harus

linier.

Pengujian linieritas pengamh dengan menggunakan analisis va

linier sederhana ( Sujana, 1992) . Perhitungan uji linieritas dilakukS

bantuan komputer program SPSS 9.0. Pedoman yang digunakan untuk menentukan

kelinieran antar variabel adalah dengan melihat nilai F pada lajur linierity dan dengan

membandingkan nilai probabilitas hitung dengan nilai probabilitas pada tarap

signifikansi alpha 5 %.

Kaidah keputusan yang berlaku adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas himng yang diperoleh lebih kecil dari pada tarap

signifikansi alpha 5 % maka pengaruh antara variabel bebas dengan variabel

terikat bersifat linier.

2. Jika nilai probabilitas himng yang diperoleh lebih besar dari pada tarap

signifikansi alpha 5 % maka pengaruh antara variabel bebas dengan variabel

terikat bersifat tidak linier.

Hasil Uji Linieritas variabel XI dan X2 atas Y disajikan dalam tabel berikut

mi

Tabel 3.9 Hasil Uji Liniritas data

No. Variabel Nilai F Nilai P Hitung Keterangan

1 XI atas Y 19.458 0,00<0,05 Linier

2 X2atasY 58.382 0,00<0,05 Linier

98

Berdasrkan hasil uji persaratan analisis sebagaiaman yang disajikan dalam tabel

3.8 dan tabel 3.9 tersebut, diketahui bahwa analisis regresi memenuhi syarat untuk

digunakan. Perhitungan selengkapnya terdapat padalampiran 5.

L Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian ini akan dilakukanmengikuti langkah-langkahberikut:

1. Pembuatan dan pengajuan proposal

2. Seminardan perbaikanproposal penelitian

3. Permohonan dan pengurusan izin penelitian

4. Pengujian alatukur, danpenentuan validitas danreliabilitasnya

5. Pengambilan data penelitian

6. Analisa data penelitian

7.* Pengambilan kesimpulan dan pembahasan

8. Pelaporan

J. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah LanjutanTingkatPertama(SLTP) Negeri

1 Samarang dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1 Bayongbong

Kabupaten Gamt JawaBarat