BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu...

96
Praktik Cerdas USAID IUWASH Regional Jawa Timur BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019

Transcript of BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu...

Page 1: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Praktik Cerdas USAID IUWASH Regional Jawa Timur

BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019

Page 2: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto sampul: Wisnu Purnomo Sidhi

Page 3: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Praktik Cerdas USAID IUWASH Regional Jawa Timur

BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019

Page 4: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019Praktik Cerdas USAID IUWASH Regional Sumatera Utara

PENGARAHLouis O’Brien, Foort Bustraan, Lutz Kleeberg, Purwoko Hadi, Alifah Sri Lestari, Virgi Fatmawati

PENYUNTINGFarida Utami, Reiner Ntoma

KONTRIBUTORLaksmi Cahyaniwati, Achmad Dardiri, Abdul Ghofur, Adhi Atmajaya, Arief Riyadi, Dwi Prihanto, Eko Purnomo, Hasan Zunaidi, Hermawan Kurnianto, Imam Suhadi, Ratih Astati Dewi, Ristina Aprillia, Roni Susanto, Rudhy Wahyu Finansyah, Rudy Jusdian, Siti Ngaisah

FOTOIUWASH Jawa Timur, Wisnu Purnomo Sidhi, Virgi Fatmawati dan Musfarayani

LAYOUT & DESAINPryatin M Santoso

Page 5: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Kata Pengantar

Tanpa terasa, Program Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) yang didanai oleh the U.S. Agency for International Development (USAID) telah menyelesaikan semua kegiatan dan pendampingannya dengan hasil memuaskan di 12 kota/kabupaten untuk wilayah kerja Jawa Timur selama lima tahun ini.

Atas nama Pemerintah Amerika Serikat dan Program USAID IUWASH, perkenankan Saya secara tulus mengucapkan terima kasih dan penghargaan tertinggi kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Probolinggo atas dukungan dan kerjasama yang sangat berharga dalam mendukung

pembangunan sektor Air Minum dan Sanitasi.

IUWASH adalah program lima tahun dengan total pendanaan dari USAID sebesar 40,7 juta Dollar Amerika Serikat. Program ini adalah bagian dari Kerjasama Komprehensif antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat yang ditandatangani pada tahun 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barack Obama.

Tujuan Program IUWASH adalah mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai kemajuan signifikan untuk Tujuan Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals/MDGs) 2015 dan target Universal Access 2019 khususnya bagi peningkatan akses masyarakat terhadap air bersih yang aman dan fasilitas sanitasi yang layak. Secara spesifik, tujuan utama Program IUWASH adalah meningkatkan akses terhadap air bersih bagi 2,4 juta penduduk berpenghasilan rendah di wilayah perkotaan dan akses terhadap sanitasi layak bagi 250.000 penduduk miskin perkotaan di Indonesia.

Kegiatan IUWASH untuk wilayah Jawa Timur telah dimulai sejak September 2011. Kemitraan yang terjalin bersama Pemerintah Daerah di 12 kota/kabupaten telah dilaksanakan melalui berbagai kegiatan dan telah membuahkan hasil serta dampak positif bagi masyarakat. Di antaranya, program adaptasi terhadap perubahan iklim melalui pembangunan sumur resapan di Kabupaten Mojokerto, Malang, Probolinggo, dll; skema kredit mikro sambungan air bersih di PDAM Kabupaten Sidoarjo dan Mojokerto; program Master Meter di Kota Surabaya; pengembangan UPTD PAL di Kabupaten Gresik, pengelolaan air limbah rumah tangga dengan IPAL komunal di Kota Probolinggo; kredit mikro untuk sanitasi yang berkembang pesat di Kota Probolinggo, Kabupaten Jombang, dan lain-lain.

Buku ini berisi kumpulan cerita sukses dari berbagai kegiatan, pendekatan dan pelaksanaan Program IUWASH yang dilaksanakan di 12 kota/kabupaten dampingan di Provinsi Jawa Timur. Kami bangga telah bermitra dengan Pemerintah Indonesia dan menjadi bagian dari pembangunan sektor air bersih, sanitasi dan higienitas di 54 kota/kabupaten. Akhirnya, selamat membaca buku ini dan semoga Anda mendapatkan inspirasi dan motivasi untuk membangun Indonesia yang lebih sehat, produktif dan sejahtera.

Louis O’BrienUSAID IUWASH Chief of Party

Page 6: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada
Page 7: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Kata Pengantar iiiDAFTAR ISI v

AIR BERSIH

GIS dan Data Spasial Bantu Pemetaan Aset Enam PDAM di Jawa Timur 1

Menjawab Tantangan Bupati Lamongan, PDAM Tingkatkan Kapasitas Produksi dan Optimalisasi Jaringan Distribusi 5

Rencana Bisnis: Modal PDAM Kota Mojokerto Benahi Tata Kelola Perusahaan 9

FKP Jembatani PDAM Kabupaten Malang dengan Pelanggan 13

Kabupaten Mojokerto ‘Menabung’ Air 392 Juta Liter per Tahun dengan 900 Sumur Resapan 17

PDAM Kabupaten Sidoarjo Gaet 13.342 Sambungan Baru dengan Kredit Mikro 21

Master Meter: Air Terjangkau untuk 260 Kelarga Berpenghasilan Rendah di Kota Surabaya 25

Penyesuaian Tarif Air PDAM Kabupaten Gresik Setelah 11 Tahun 29

RISPAM untuk Layanan Air Minum Jangka Panjang di Kota Malang 33

Memicu Kinerja PDAM dengan PDAM Performance Index 37

DAFTAR ISI

Page 8: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

SANITASI

Dukung Kredit Jamban Sehat, Pemerintah Kabupaten Jombang Kucurkan Rp 1 Milyar 43

Antusiasme Wirausaha Sanitasi di Kota dan Kabupaten Probolinggo 47

Inovasi Tiada Henti KSM An-Nur Kabupaten Probolinggo Mengelola IPAL Komunal 51

Optimalisasi IPAL Kawasan di Kabupaten Probolinggo 55

UPTD PAL Kabupaten Gresik: Bekerja Keras, Berpikir Cerdas dan Berhati Ikhlas 59

LINTAS SEKTOR

Peraturan Bupati Malang No. 8 Tahun 2015 Perkuat Pengamanan Sumber Daya Air 65

Alokasi APBD Sektor Air Minum dan Sanitasi Meningkat di 11 Kota/Kabupaten Jawa Timur 69

SKPD Terapkan Penganggaran Responsif Gender dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) 73

Kabupaten Sidoarjo Aktifkan Pusat PelayananPengaduan Masyarakat (P3M) 77

Forum CSR Kabupaten Jombang TumbuhkanOptimisme dan Komitmen Bersama 81

Page 9: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

AIR BERSIHFoto: Virgi Fatmawati

Page 10: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: belajargisbersamaiuwash.files.wordpress.com

Page 11: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

GIS dan Data Spasial Bantu Pemetaan Aset Enam PDAM di Jawa Timur

GIS, Satu Alat untuk Pembangunan Infrastruktur Data Spasial Lingkungan dengan kepadatan penduduk yang tinggi akan mengurangi kemudahan warga untuk mengakses air minum karena masyarakat yang sebelumnya dapat memperoleh air bersih dari sumur gali, menjadi kesulitan akibat terbatasnya lahan. Selain itu faktor kondisi alam juga mempengaruhi akses air bersih. Daerah tertentu karena kondisi kontur dan tanahnya menjadi sulit mendapatkan air bersih. Salah satu cara untuk memperoleh air bersih adalah dengan memanfaatkan pelayanan PDAM.

Dalam upaya penyediaan air minum atau air bersih, jaringan distribusi merupakan hal yang penting. Karena jaringan distribusi inilah yang menyalurkan air dari instalasi produksi menuju ke masyarakat. Berkenaan dengan meningkatnya kebutuhan air bersih di masa mendatang, PDAM sebagai salah satu perusahaan daerah di bidang pelayanan air minum dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan air minum tersebut, dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang diinginkan serta tekanan air yang mencukupi. Tanpa jaringan distribusi yang mencukupi maka hal tersebut tidak akan mampu dipenuhi oleh PDAM. Dari hal-hal tersebut di atas maka perlu adanya pengembangan jaringan distribusi air bersih PDAM untuk memenuhinya.

Dalam upaya penyediaan air minum, pemetaan jaringan distribusi air merupakan hal yang penting. PDAM, selaku penyelenggara pelayanan air minum, dituntut agar dapat memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat secara berkelanjutan tanpa mengurangi kualitasnya. Salah satu keharusan agar hal tersebut dapat tercapai adalah PDAM dapat mengembangkan suatu jaringan distribusi air bersih yang datanya dapat dengan mudah diakses kapan saja. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menerapkan GIS yang dapat menyajikan data spasial secara akurat.

Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada dasarnya, aplikasi GIS dapat digunakan untuk pemetaan jaringan pipa distribusi air bersih, pengembangan kawasan pelayanan dan distribusi spasial jumlah pelanggan PDAM. Data spasial yang dihasilkan dapat diintegrasikan dengan tata ruang Data dari lembaga lain, seperti data bidang tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), sistem sanitasi, jaringan kabel telekomunikasi dan perencananaan pembangunan wilayah. Namun, karena sebagian besar PDAM tidak akrab dengan teknologi ini, IUWASH telah mengadakan kelas pelatihan aktif untuk memperkenalkan teknologi GIS. Diikuti dengan memberikan bantuan langsung melalui on-the-job training pada pengembangan data spasial PDAM.

Berlatih dan Bekerja Membangun Data Spasial melalui Aplikasi GISProgram pelatihan pengembangan Infrastruktur Data Spasial untuk PDAM mitra IUWASH di Jawa Timur dilaksanakan pada tanggal 8 – 11 April 2013 di Kota Malang diikuti oleh 9 PDAM mitra IUWASH (PDAM Kabupaten Lamongan, PDAM Kabupaten Gresik, PDAM Kabupaten Jombang, PDAM Kabupaten Mojokerto, PDAM Kota Mojokerto, PDAM

Pemetaan jaringan perpipaan dan aset PDAM menggunakan GPS oleh staf PDAM Kota Probolinggo.

1

Page 12: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Kabupaten Malang, PDAM Kota Batu, PDAM Kota Probolinggo dan PDAM, Kabupaten Probolinggo).

Pelatihan yang diikuti masing-masing dua orang staf PDAM, selama tiga hari tersebut, berjalan sebagaimana yang direncanakan dan mendapatkan perhatian yang penuh dari peserta. Hal ini disamping merupakan hal yang baru, cara narasumber menyajikan paparannya cukup jelas dan disertai dengan praktek langsung oleh masing-masing peserta. Pelatihan software GIS yang sudah diberikan oleh IUWASH terhadap sembilan PDAM kabupaten/kota, membutuhkan pendampingan untuk dapat terus mengimplementasikan fungsi dari pelatihan tersebut untuk membangun data spasial aset sistem penyediaan air minum (SPAM). Pendampingan tersebut bersifat teknis, berupa konsultasi secara langsung/tatap muka dengan fasilitator yang dipilih oleh IUWASH. Sesuai dengan kesiapan dan komitmen PDAM untuk mengimplementasikan hasil pelatihan, maka pada tahun 2013, IUWASH memilih tiga PDAM kabupaten/kota untuk mendapatkan pendampingan dalam pengembangan data spasial aset SPAM mereka, yang mana proses konsultansi dengan Fasilitator GIS dapat berjalan dengan baik, sesuai target teknis dari IUWASH. Tiga PDAM kabupaten/kota tersebut adalah PDAM Kota Batu, PDAM Kota Probolinggo dan PDAM Kabupaten Malang.

Tujuan pokok dari program pendampingan ini adalah untuk: a) Membantu pembangunan GIS di PDAM Kota Batu, PDAM Kabupaten Malang, dan PDAM Kota Probolingg dan b) Meningkatkan pemahaman staf PDAM tentang perlunya data spasial pelanggan.

Sedangkan sasaran dan target yang ingin dicapai adalah melaksanakan pendampingan dan bimbingan pengembangan infrastruktur data spasial PDAM kepada Staf PDAM Kota Batu, PDAM Kabupaten Malang dan PDAM Kota Probolinggo, dengan target: a) Staf PDAM mampu menyelesaikan pembangunan infrastruktur data spasial termasuk jaringan perpipaan PDAM dan pola persebaran lokasi pelanggan PDAM; b) Staf PDAM mampu menyelesaikan satu cluster kawasan pelayanan dengan pemanfaatan data spasial pelanggan, sebagai pilot project untuk dikembangkan sendiri; dan c) Staf PDAM mampu memanfaatkan dan

mengelola data spasial yang mereka bangun, misalnya dengan memberikan informasi ke pada bagian teknis lapangan tentang lokasi jaringan pipa yang mengalami masalah; memberikan informasi ke pada bagian hubungan pelanggan tentang calon pelanggan; memberikan informasi ke pada bagian perencanaan tentang wilayah yang sudah memiliki infrastruktur SPAM, tetapi masih sedikit pelanggannya; dll.

Metodologi pelaksanaan kegiatan pendampingan pengembangan data spasial aset SPAM dengan mekanisme on-the-job-training kepada staf PDAM

Foto: belajargisbersamaiuwash.files.wordpress.com

Staf PDAM Kabupaten Malang melakukan pemetaan jaringan perpipaan dan koordinat lokasi pelanggan menggunakan GPS.

2

Page 13: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

secara intensif dan langkah-langkah yang sistematis dan terorganisir dengan mendayagunakan sumber daya manusia (staf PDAM), sumber data dan fasilitas yang ada, sebagaima diagram alir tahapan kegiatan, meliputi tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Input Data, meliputi:• Pengumpulan Data Spasial

Proses identifikasi dan pengumpulan data spasial dengan melakukan identifikasi ketersediaan data pada setiap unit kerja PDAM di masing-masing Kota atau Kabupaten maupun instansi terkait (BAPPEDA, BPN dan Dinas Pekerjaan Umum). Identifikasi dan pengumpulan data meliputi jenis data spasial yang dimiliki, verifikasi data yang dimiliki dan kegunaan data spasial guna mendukung kegiatan. Salah satu kegiatan dalam pembuatan data spasial dengan melakukan digitalisasi data dan konversi data digital.

• Survei Lapangan PDAM Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui lokasi pelanggan, letak dari pompa, sumber air dan pipa yang terpasang. Penggunaan Global Positioning System (GPS) yang baik dan tepat guna merupakan kunci penting dalam keberhasilan pengambilan data spasial melalui survei tracking jaringan pipa air PDAM dan pengambilan titik koordinat (plotting) pelanggan sebagai input data spasial.

• Pengumpulan Data Non-Spasial Pengumpulan data non-spasial bermanfaat untuk pengembangan data atribut dalam proses pengolahan data pelanggan.

Sehingga dapat diintegrasikan dengan data spasial yang ada, guna menambah informasi spasial dan ke depannya dapat digunakan sebagai basis data PDAM.

2. Tahap Pengolahan Data• Pengolahan Data Spasial

Pengolahan data spasial dalam kegiatan pengembangan infrastruktur data spasial menggunakan software Quantum GIS dan Arc GIS. Quantum GIS merupakan software open source untuk pengolahan data spasial baik format data vector dan data raster. Sedangkan ArcGIS adalah salah satu software berbayar yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institute) yang merupakan kompilasi fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web. Kedua software tersebut berfungsi untuk pengolahan data spasial dan pembuatan basis data GIS.

• Pengolahan Data Non-Spasial Kegiatan pengolahan data non-spasial meliputi entry data dan analisis data tabular mengenai jumlah penduduk, jumlah pelanggan PDAM dan kebutuhan air minum pelanggan PDAM. Selain dapat digunakan sebagai basis data, Data non-spasial ini dapat berguna dalam integrasi dengan data spasial yang ada.

• Tahap Output Data Penyajian informasi spasial berupa peta jaringan pipa air minum PDAM dan peta pola persebaran lokasi

pelanggan PDAM yang informatif baik itu softcopy dan hardcopy, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pedoman penentuan kebijakan PDAM dan monitoring serta evaluasi jaringan perpipaan maupun persebaran lokasi pelanggan.

Dari hasil pelaksanaan kegiatan selama empat bulan ini, masing-masing PDAM yang difasilitasi melanjutkan kegiatannya secara mandiri. Dari hasil pemantauan yang dilakukan IUWASH, maka secara umum tiga PDAM tersebut mampu mengembangkan sendiri, dengan tahap awal melengkapi GIS di lokasi pilot, selanjutnya ke area lainnya.

Melihat hasil yang posistif ini, pada bulan April – Agustus 2015, IUWASH kemudian melaksanakan program pendampingan kepada tiga PDAM peserta pelatihan lain, yaitu PDAM Kabupaten Jombang, PDAM Kabupaten Gresik dan PDAM Kabupaten Probolinggo.

3

Page 14: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: IUWASH Jawa Timur

4

Page 15: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Menjawab Tantangan Bupati Lamongan, PDAM Tingkatkan Kapasitas Produksi dan Optimalisasi Jaringan Distribusi

Instalasi Pengolahan Air Tidak Bekerja Optimal, Air Tidak MengalirPDAM Kabupaten Lamongan saat ini sudah melayani 11 dari 27 Kecamatan di Kabupaten Lamongan dengan memanfaatkan sumber air baku dari Sungai Bengawan Solo. Produksi air minum PDAM Lamongan saat ini mengandalkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Babat yang memiliki kapasitas produksi sebesar 200 liter per detik. Jumlah pelanggan PDAM Lamongan kini telah mencapai 1.800 sambungan rumah (SR), sedangkan yang dilayani IPA Babat sejumlah 10.312 SR.

IPA Babat memiliki kapasitas terpasang 270 liter per detik dan kapasitas produksi 200 liter per detik. Sayangnya, berbagai keterbatasan seperti ukuran diameter pipa yang kecil, sistem perpompaan yang sudah lama dan kebocoran pada pipa, debit dan tekanan air yang dihasilkan sangat rendah. Hal tersebut mengakibatkan aliran air pada pelanggan yang tinggal jauh dari IPA Babat hanya mengalir 2 jam per hari, seperti halnya di Kota Lamongan dan Kecamatan Deket.

Salah satu hal yang paling mempengaruhi rendahnya debit dan tekanan air yang dihasilkan oleh IPA Babat adalah pipa intake permanen sumuran yang telah bergeser sehingga tidak dapat digunakan lagi. Selain itu, debit air Sungai Bengawan Solo, sumber air utama bagi PDAM

PDAM Lamongan menyadari bahwa pelayanan air minum mereka masih belum optimal. Salah satu masalah yang kerap terjadi adalah seringnya air tidak dapat mengalir. PDAM Lamongan pun berupaya untuk meningkatkan kapasitas air, namun untuk itu mereka harus menaikkan tarif air minum. Usulan PDAM untuk menaikkan tarif air tidak langsung disetujui oleh Bupati Lamongan, H. Fadeli. H. Fadeli berpendapat bahwa PDAM harus terlebih dahulu meningkatkan pelayanan mereka dan menjamin bahwa air dapat terus mengalir sepanjang hari, baru tarif air boleh dinaikkan. Tantangan tersebut mendorong PDAM Lamongan untuk memperbaiki pelayanan mereka dengan mengoptimalisasi jaringan distribusi dan meningkatkan kapasitas produksi mereka hingga akhirnya tarif air PDAM disetujui oleh Bupati Lamongan dan telah diberlakukan per April 2013.

Penandatangan kerjasama antara Kabupaten Lamongan dan USAID IUWASH yang dilakukan oleh Bupati Lamongan didampingi Anggota DPRD Kabupaten Lamongan dan IUWASH Chief of Party.

Lamongan cenderung menurun pada musim kemarau.

“Tarif Air Naik? Perbaiki Layanan Dulu!”PDAM Lamongan menyadari bahwa untuk memperbaiki segala kerusakan tersebut diperlukan modal yang tidak sedikit. Salah satu cara untuk menambah modal adalah dengan menaikkan tarif berlangganan. Direktur PDAM Lamongan, Mohammad Maksum menyatakan bahwa tarif rata-rata selama ini (Rp 4.032) sudah tidak dapat lagi menutupi kerugian yang dialami oleh PDAM Lamongan. Karena itu, Maksum mengajukan rencana penyesuaian tarif air ke Bupati Lamongan, H. Fadeli. Dengan didampingi IUWASH, PDAM Lamongan pun menyusun rincian kenaikan tarif baru yang akan diajukan nanti.

Namun pada saat audensi antara Pimpinan PDAM, Badan Pengawas, IUWASH dan Bupati Lamongan, H. Fadeli menolak untuk menyetujui pengajuan kenaikan tarif air yang tiba-tiba tersebut. Beliau berkata bahwa ia baru akan menyutujui apabila PDAM sudah meningkatkan pelayanan mereka. “Saya setuju saja PDAM akan menaikkan tarif berapapun yang diinginkan, tapi syaratnya layanan PDAM harus baik dulu, air harus bisa lancar dulu”, tutur H. Fadeli. Beliau juga mengatakan bahwa PDAM harus terlebih dahulu menelusuri kehilangan air dari IPA Babat serta membentuk unit reaksi cepat untuk

5

Page 16: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

dapat memperbaiki kerusakan dengan segera.

Tantangan tersebut ternyata disambut dengan semangat oleh pihak PDAM Lamongan. Pompa-pompa baru dipasang di IPA Babat dan reservoir Sukodadi dilengkapi dengan pemasangan inverter untuk menghemat pemakaian daya listrik. PDAM Lamongan dengan didampingi oleh IUWASH kemudian menyusun rencana Distribution Network Optimization (DNO) atau optimasi jaringan distribusi dan Production Capacity Optimazation (PCO) atau optimasi kapasitas produksi.

PCO dan DNO Mampu Meningkatkan Debit AirPada prinsipnya kegiatan yang dilakukan dalam PCO adalah untuk mengoptimalkan kapasitas produksi IPA Babat dan DNO untuk mengoptimalkan kemampuan jaringan distribusi dari IPA Babat ke pelanggan.

Dari hasil analisa PCO untuk mengukur kemampuan produksi IPA I, II dan III di Babat, diperoleh hasil bahwa harus ada pergantian pipa transmisi yang sudah rusak, meningkatkan debit pompa distribusi, menambah pompa intake, memasang dan memperbaiki meter

induk di Unit Pelayanan, menambah daya litrik di IPA dan mengganti 2.250 meter pelangan yang telah rusak agar kapasitas produksi dapat ditingkatkan.

Sedangkan hasil analisa DNO diperoleh hasil skema sistem distribusi selama ini tidak dapat berjalan dengan optimal. Skema sistem distribusi dari IPA Babat selama ini hanya dapat melayani pelanggan di beberapa kecamatan terdekat, yaitu Moropelang, Babat, Sukodadi dan Sekarang. Sementara untuk dapat melayani pelanggan di Desa Made, Deket, Kota Lamongan dan Baru

Direktur Utama PDAM Kabupaten Lamongan, Muhamad Maksum.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

6

Page 17: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Tikung, harus dibuatkan sebuah IPA baru serta memasang jaringan pipa intake baru.

Melihat kesungguhan PDAM Lamongan melakukan berbagai upaya perbaikan bagi peningkatan layanan, akhirnya Bupati Lamongan, H. Fadeli menyetujui usulan kenaikan tarif air dan mulai diberlakukan per April 2013. Kenaikan tarif yang diberlakukan adalah 42 persen, dari yang semula Rp 2.697 menjadi Rp 4.032 per meter kubik Memang pelayanan PDAM Lamongan belum sepenuhnya membaik,

namun berbagai perubahan sudah mulai dirasakan. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas produksi air yang mampu menambah jam layanan PDAM kepada pelanggan di Kota Lamongan dan Kecamatan Deket. Jika dulu air PDAM hanya mengalir dua jam dalam sehari, kini tersedia selama 12 jam setiap harinya.

“Kami bersyukur telah melakukan analisa PCO dan DNO yang diusulkan oleh IUWASH. Selama ini kami hanya dapat mengira saja apa yang menyebabkan

pelayanan kami buruk. Dengan analisa PCO dan DNO ini, kami dapat mengetahui secara persis apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara mengoptimalkan pelayanan kami. Keluhan dari pelanggan pun kini sudah berkurang dari sebelumnya. Walaupun begitu, kami akan terus berbenah diri agar dapat melayani semua warga Kabupaten Lamongan dengan sama rata,” kata Mohammad Maksum dengan optimis.

7

Page 18: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

8

Page 19: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Rencana Bisnis: Modal PDAM Kota Mojokerto Benahi Tata Kelola Perusahaan

Jumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Madja Tirta Kota Mojokerto adalah paling sedikit di antara PDAM di Jawa Timur. Jumlah pelanggan PDAM Kota Mojokerto hanya 4.500 sambungan rumah, padahal kapasitas produksi air yang dimiliki bisa untuk melayani 12.000 sambungan rumah. Pengelolaan PDAM Mojokerto yang tidak efisien membuat PDAM mendapat catatan buruk dalam hal pelayanan terhadap pelanggan. Juga, PDAM Kota Mojokerto lebih sering merugi dibandingkan untung. Hal tersebut bahkan mengakibatkan PDAM Kota Mojokerto mendapatkan penilaian kinerja “Sakit Parah” dari Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM).

Kondisi ini diperparah dengan buruknya etos kerja dari para staf PDAM dan kurangnya dukungan dari SPKD terkait. Tresno Nur Palupi, Direktur PDAM Kota Mojokerto yang telah menjabat sejak 2013 merasa bahwa kondisi ini tidak dapat dibiarkan berlangsung terus menerus dan bertekad untuk bangkit. Jika sebelumnya layanan air minum kepada pelanggan hanya tersedia pada waktu tertentu setiap harinya, Tresno Nur Palupi bertekad agar PDAM Kota Mojokerto dapat memberikan pelayanan yang penuh selama 24 jam. Untuk itu, Tresno Nur Palupi membentuk Tim Penyehatan PDAM dan mengajukan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Mojokerto merasakan betul akan manfaat dari Rencana Bisnis 2014-2018 yang telah disahkan oleh Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus. Dengan adanya Rencana Bisnis ini, para staf PDAM Madja Tirta Kota Mojokerto lebih fokus bekerja dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan mereka. Rencana Bisnis PDAM Madja Tirta ini juga telah mendorong pemerintah pusat maupun daerah untuk mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional bagi pencapaian target Akses Universal tahun 2019.

angggaran dan dana penyertaan untuk mendukung upaya penyehatan PDAM kepada Pemerintah Kota Mojokerto.

Terpanggil oleh semangat PDAM Kota Mojokerto untuk berubah, IUWASH pun memberikan dukungan kepada PDAM Kota Mojokerto untuk membenahi pengelolaan PDAM yang selama ini seperti tidak memiliki arah. Dukungan tersebut diberikan melalui pendampingan penyusunan perencanaan bisnis lima tahunan kepada PDAM Kota Mojokerto. Sebenarnya, PDAM Kota Mojokerto telah memiliki Rencana Bisnis sebelumnya. Namun Rencana Bisnis tersebut disusun oleh konsultan tanpa melibatkan pihak PDAM sendiri. Akibatnya, beberapa hal yang tertera dalam Rencana Bisnis tersebut tidak terkait sama sekali dengan tata kelola PDAM dan juga rencana yang dituangkannya tidak realistis untuk dicapai. Kualitas Rencana Bisnis demikian justru membebani para staf PDAM untuk mengimplementasikannya. Akhirnya, para staf PDAM pun merasa enggan untuk menerapkan Rencana Bisnis tersebut dan beranggapan bahwa Rencana Bisnis tersebut bukan milik mereka.

Mematahkan Keraguan dengan Belajar dan Bekerja BersamaJika sebelumnya Rencana Bisnis PDAM Kota Mojokerto disusun sepenuhnya oleh konsultan, maka dalam memberikan

Rapat bidang keuangan membahas rencana bisnis setelah pendampingan dari IUWASH.

9

Page 20: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

pendampingan, IUWASH hanya akan menfasilitasi penyusunan Rencana Bisnis dan yang menyusun adalah para staf PDAM sendiri atau bersifat partisipatif. Pada awalnya, sempat terjadi kebingungan diantara para staf PDAM, salah satnya adalah Sunarto, Kepala Bagian Keuangan PDAM. Sunarto mengatakan bahwa awalnya pernyataan IUWASH tersebut membuat dirinya ragu. “Apa bisa kami membuat? Kami kan tidak tahu apa-apa tentang perencanaan? Data kami pun tidak lengkap? Ini justru membuat kami menjadi ribet dan pusing,” ingat Sunarto yang juga menceritakan bahwa ia sempat

dimengerti oleh semua SKPD serta Pemerintah Kota Mojokerto.

Penyusunan Rencana Bisnis dilakukan melalui serangkaian lokakarya dan melibatkan staf dari Bidang Keuangan, Hubungan Langganan, dan Teknis. Lokakarya dilakukan dalam lima tahap selama kurun waktu tujuh bulan. Dalam kurun waktu itu, beberapa staf PDAM sering berdiskusi dan berkonsultasi dengan IUWASH tentang data yang dibutuhkan. Mereka merasa ini adalah pekerjaan “besar”, tanggung jawab mereka untuk memajukan PDAM.

Kabid. Keuangan dan Ekonomi PDAM Kota Mojokerto, Sunarto.

menanyakan berapa biaya yang harus pihaknya berikan kepada IUWASH agar dapat menyusunkan rencana bisnis tersebut sepenuhnya.

Namun, setelah dijelaskan bahwa IUWASH akan mendampingi staf PDAM untuk belajar dan bekerja bersama dalam menyusun rencana bisnis, barulah staf PDAM mulai bersemangat. IUWASH sendiri akan lebih banyak dalam memfasilitasi cara menuangkan data-data yang dimiliki oleh PDAM Kota Mojokerto ke dalam sebuah Rencana Bisnis agar lebih mudah dibaca dan

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

10

Page 21: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Kegiatan pertama adalah membahas tentang isi dari dokumen Rencana Bisnis, data yang harus ada, pembagian tugas dalam penyusunan dokumen oleh setiap bagian, proses dan jadwal pelaksanaan pembuatan dokumen. Peserta pun sangat antusias dalam penyusunan Rencana Bisnis ini, bahkan beberapa peserta mencari data dari lintas sektoral agar dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing dalam penyusunan Rencana Bisnis.

Para peserta juga diperkenalkan tentang analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths atau “SWOT”, sebuah analisis untuk melihat kekuatan dan kelemahan PDAM dan peluang serta ancaman dari luar PDAM yang dapat memperkuat atau bahkan melemahkan PDAM, sebagai alat untuk menentukan langkah usaha di depan.

Setiap menjelang akhir kegiatan, staf selalu diberi pekerjaan rumah dan pada awal kegiatan hasil dari pekerjaan rumah tersebut dibahas. Salah satu pembahasan yang cukup menarik perhatian adalah saat menghitung kehilangan air tak berekening, Ternyata kehilangan air di PDAM Kota Mojokerto sangat tinggi, hampir 56 persen. Ternyata kehilangan air ini banyak terjadi akibat jaringan perpipaan yang tidak baik.

Namun untuk memperbaiki jaringan perpipaan dibutuhkan dana yang tidak sedikit.

Pihak PDAM pun berpikir untuk menaikkan tarif langganan air. Namun usulan ini tidak disetujui oleh Pemerintah Kota Mojokerto mengingat bahwa layanan PDAM masih dianggap belum memuaskan pelanggan.

Saat Rencana Bisnis PDAM Mojokerto selesai disusun, sebuah pertemuan pra sosialisasi dilakukan dihadiri oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (BAPPEKO) dan Dewan Pengawas PDAM. Kepala Bappeko, Harlisyati mengatakan bahwa ia sangat terkesan dengan Rencana Bisnis yang disusun oleh PDAM Mojokerto sangat representatif dan berpesan agar Rencana Bisnis ini benar-benar diterapkan.

Rencana Bisnis kemudian disosialisasikan kepada SKPD lain untuk mendapatkan saran dan kritik. Dalam sosialisasi itu, Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus juga turut hadir. Rencana Bisnis PDAM Madja Tirta Kota Mojokerto akhirnya disahkan 3 Desember 2014 melalui Surat Keputusan Walikota Mojokerto Nomor 188.45/930/417.111/2014 tentang Pengesahan Business Plan Perusahaan Daerah Maja Tirta Kota Mojokerta Tahun 2014-2018.

Hasil kerja keras staf PDAM Mojokerto dalam penyusunan Rencana Bisnis ini akhirnya menunjukkan hasil yang memuaskan. Dalam Indeks Kinerja PDAM atau Performance Index PDAM menunjukkan angka yang meningkat selama periode fasilitasi yang diberikan IUWASH. PDAM Kota Mojokerto mendapatkan nilai 54,15 atau jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya yaitu 17.3. Kenaikan signifikan diperoleh dari parameter sambungan dan efisiensi energi. Peningkatan signifikan juga terjadi pada kehilangan air tak berekening dan aspek sumberdaya manusia.

Selanjutnya, PDAM Kota Mojokerto juga telah memperbaiki kinerja secara langsung di bidang pelayanan terhadap pelanggan. Hadi, staf PDAM Bidang Hubungan Pelanggan menyatakan ”Dulu, kalau ada pelanggan yang datang ke kantor sambil marah-marah, saya suka menghindar. Tapi kini setelah mendapatkan pemahaman mengenai penangangan keluhan, saya berani menghadapinya”. Bahkan Hadi, kini sering diundang oleh PDAM lain sebagai narasumber dan pelatih terkait penanganan kebocoran.

11

Page 22: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

12

Page 23: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

FKP Jembatani PDAM Kabupaten Malang dengan Pelanggan

Cakupan layanan air bersih PDAM Kabupaten Malang saat ini baru mencapai 34 persen atau 92.500 sambungan rumah dengan wilayah layanan yang tersebar di 25 unit pelayanan dari total 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Menyadari bahwa pelayanan air minum di Kabupaten Malang masih rendah, PDAM Kabupaten Malang berupaya mencari terobosan baru guna meningkatkan cakupan pelayanannya. Salah satunya adalah memanfaatkan beberapa sumber air baku baru. Namun, hal tersebut tetap tidak dapat meningkatkan kinerja PDAM Kabupaten Malang dalam hal penambahan sambungan baru.

Hal ini, menurut Direktur Teknik PDAM Kabupaten Malang, Suroto adalah karena PDAM Kabupaten Malang kesulitan untuk berinvestasi jika hanya mengandalkan dana dari PDAM sendiri. “Diperlukan juga feedback dari masyarakat agar kami dapat tahu persis dimana kami dapat meningkatkan pelayanan dan di wilayah mana saja yang dapat menjadi potensi (untuk memperluas cakupan pelayanan) untuk kami kembangkan,” tutur Suroto seperti yang dilansir dari Kabar24.com.

Berdasarkan hal tersebut, IUWASH yang berkomitmen mendukung strategi nasional untuk meningkatkan akses layanan air minum, mendorong PDAM

Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Malang masih terbilang muda karena baru terbentuk sekitar 2014. FKP PDAM Kabupaten Malang sendiri masih belum berperan banyak saat ini, namun keberadaannya yang secara resmi diakui ini sudah merupakan sebuah pencapaian tersendiri yang menunjukkan komitmen PDAM Kabupaten Malang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan air minum.

Kabupaten Malang untuk membentuk Forum Komunikasi Pelanggan yang dapat menjembatani antara pelanggan dan PDAM.

Awalnya Kurang Antusias, Lalu MendukungSemangat membentuk FKP pada dasarnya adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan PDAM dalam rangka mencapai kepuasan seluruh konsumen air PDAM di Kabupaten Malang. Namun saat memulai memperkenalkan ide tersebut kepada PDAM Kabupaten Malang pada akhir tahun 2013, Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang, H Syamsul Hadi awalnya kurang antusias. Syamsul merasa bahwa sistem dan mekanisme pengaduan keluhan pelanggan melalui telpon, pesan singkat (SMS) dan/atau pengaduan langsung ke kantor PDAM Kabupaten Malang yang selama ini dijalankan sudah cukup untuk mengakomodasi aspirasi pelanggan PDAM dan sebuah forum khusus tidak diperlukan.

Berulang kali, Tim IUWASH meyakinkan jajaran direksi PDAM Kabupaten Malang akan fungsi FKP yang bukan sekadar wadah pelanggan untuk mengadukan keluhan, tetapi juga sebagai wadah bagi PDAM untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakan mereka.

Setelah pendekatan secara intensif selama tiga bulan, akhirnya Direksi PDAM

Rapat koordinasi antara Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang, H Syamsul Hadi, ketua FKP Kabupaten Malang dan tim IUWASH.

13

Page 24: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

yang hadir, dengan didampingi oleh IUWASH dan diawasi oleh staf PDAM Kabupaten Malang yang hadir, sebuah Rencana Kerja FKP berhasil disusun sebagai panduan kerja anggota FKP sehari-hari.

Hingga saat ini, FKP PDAM Kabupaten Malang masih menghadapi masalah terkait komitmen dari para anggotanya sendiri. Ketua FKP PDAM Kabupaten Malang, Ary Widi Hartono yang juga seorang aktivitas dari Yayasan Layanan

Kabupaten Malang bersedia untuk membentuk FKP. Satu hal yang akhirnya membuat PDAM Kabupaten Malang untuk menyetujui pembentukan FKP adalah fungsi FKP yang juga dapat dimanfaatkan sebagai pemasar untuk menambah jumlah sambungan rumah.

Membangun Konsolidasi FKPSetelah FKP terbentuk, IUWASH kemudian menyelenggarakan berbagai pelatihan tentang peran dan fungsi FKP untuk meningkatkan kapasitas para

Ketua FKP PDAM Kabupaten Malang, Ary Widi Hartono bersama salah satu anggota FKP sedang berdiskusi dengan Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang, H Syamsul Hadi.

anggota FKP dan juga para staf PDAM Kabupaten Malang, khususnya para staf Bidang Hubungan Pelanggan yang nantinya akan banyak berhubungan dengan FKP. Pada lokakarya-pelatihan tersebut, anggota FKP diberi pemahaman mengenai apa yang harus mereka lakukan sebagai mitra PDAM. Para staf PDAM Kabupaten Malang juga diberikan pemahaman mengenai fungsi mereka sebagai lembaga pengayom FKP. Berdasarkan apa yang telah didapatkan selama lokakarya ini, para anggota FKP

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

14

Page 25: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Konsumen Malang (YLKM) mengatakan bahwa para pengurus FKP sulit untuk berkomitmen sepenuhnya bagi FKP dikarenakan kesibukan masing-masing. Bahkan Ary Hartono sendiri mengakui bahwa ia juga masih sulit untuk meluangkan waktu yang cukup untuk mengurus kegiatan FKP. Hal tersebut juga diakui oleh Pembina FKP PDAM Kabupaten Malang, Soemito yang sehari-hari berprofesi sebagai advokat. Soemito mengatakan bahwa ia seringkali kesulitan untuk menghadiri rapat pengurus FKP karena tidak dapat menyesuaikan waktunya dengan kesibukan sehari-hari ataupun kegiatannya yang lain sebagai Kepala Urusan Kesejahteaan Rakyat (Kaur Kesra) di Pemerintahan Desa Dowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. “Kadang saya terpaksa ikut rapat melalui telpon saja. Paling tidak, saya bisa tahu pokok pembicaraan pada rapat pengurus,” ujar Soemito.

Sadar bahwa mereka tidak dapat memenuhi semua fungsi FKP, FKP PDAM Kabupaten Malang mencoba untuk memfokuskan diri pada fungsi mereka sebagai pemantau keluhan pelanggan. Di sela-sela kesibukan mereka, para anggota FKP seringkali mendatangi para pelanggan air PDAM di unit wilayah masing-masing untuk mendengarkan keluhan mereka serta mengetahui situasi terakhir dari keluhan yang sebelumnya telah diadukan kepada PDAM. Selain itu, para anggota FKP juga diharuskan untuk mengisi Lembar Pemantauan Pelanggan yang berisi sejauh mana keluhan pelanggan telah ditindaklanjuti oleh PDAM Kabupaten Malang untuk kemudian diserahkan kepada pihak PDAM Bidang Hubungan Pelanggan sebagai bahan evaluasi.

Hingga Maret 2015, FKP PDAM Kabupaten Malang telah melaksanakan berbagai kegiatan, seperti melakukan sosialisasi,

pembentukan dan penguatan FKP ditingkat unit serta melaksanakan konsolidasi dalam proses tata cara pengisian Lembar Pengaduan Pelanggan PDAM.

Memang keberadaan FKP di PDAM Kabupaten Malang hingga saat ini belum memberikan dampak yang signifikan bagi perbaikan pelayanan PDAM. Namun, paling tidak dengan adanya FKP ini, setiap kali PDAM akan membuat kebijakan seperti kenaikan tarif, FKP PDAM Kabupaten Malang diundang untuk turut serta membahas alasan kenaikan tarif dan sebaliknya FKP dapat memberikan masukan bagi PDAM Kabupaten Malang terkait kebijakan baru tersebut ataupun peningkatan pelayanan yang dapat dilakukan.

15

Page 26: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

16

Page 27: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Kabupaten Mojokerto ‘Menabung’ Air 392 Juta Liter per Tahun dengan 900 Sumur Resapan

Sumur Resapan, Jawaban Aksi Adaptasi Perubahan IklimPDAM Djoebel Tirta memanfaatkan beberapa sumber mata air dan sumur bor dalam sebagai sumber air untuk melayanani pelanggannya wilayah Kabupaten Mojokerto dan Sungai Brantas untuk melayani kebutuhan Kota Mojokerto. Namun, dari waktu ke waktu sumber air baku dari mata air mengalami penurunan. Kajian kerentanan suplai air bersih yang dilakukan oleh IUWASH dan Universitas Brawijaya pada tahun 2012 menemukan bahwa debit air di mata air Jubel dan enam mata air lain di Kabupaten Mojokerto mengalami penurunan yang memprihatinkan, yaitu 50 persen hingga 70 persen.

Masalah ini tentu akan dapat mengancam keberlanjutan pelayanan PDAM Kabupaten Mojokerto di masa depan. Kondisi ini diperburuk dengan dampak pemanasan iklim global sehingga dibutuhkan upaya adaptasi perubahan iklim yang relatif cepat dan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan. Salah satu program yang kemudian dilakukan adalah dengan membangun 900 sumur resapan di daerah imbuhan mata air di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Untuk melaksanakan program tersebut, PDAM Mojokerto bekerjasama dengan Bappeda, Badan Lingkungan Hidup, Dinas

Sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum Djoebel Tirta Kabupaten Mojokerto mengalami penurunan debit air hingga mencapai 50 – 70 persen. Adaptasi yang dikembangkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membangun 900 unit sumur resapan yang tersebar di sekitar wilayah Pacet, Mojokerto. Melalui kemitraan antara Coca-Cola Foundation indonesia (CCFI) IUWASH dan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, program “Lumbung Air” yang telah diimplementasikan sejak tahun 2012, ditargetkan air hujan sebanyak 392 liter per detik dapat diresapkan kembali ke dalam tanah per setahun.

Kehutanan dan Perkebunan, IUWASH serta Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI). Para pemangku kepentingan menyepakati untuk membangun 900 sumur resapan di daerah imbuhan mata air Jubel dan Ubalan, dengan pertimbangan debit mata air di kedua mata air tersebut mengalami penurunan yang paling tajam, terutama pada musim kemarau.

IUWASH juga menggandeng Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman di Kecamatan Trawas untuk melaksanakan kegiatan pembangunan sumur resapan dan pendampingan masyarakat dan juga Perum Perhutani KPH Pasuruan karena sebagian besar lokasi untuk pembangunan sumur resapan berada di lahan milik Perusahaan Kehutanan Indonesia (Perhutani). Pelibatan Pemangku Kepentingan, Kunci Pendekatan Efektif dalam Program Sumur ResapanSumur resapan memiliki dampak jangka panjang bagi pelestarian sumber daya air tanah. Oleh karena itu, sosialisasi tidak hanya dilakukan kepada masyarakat namun juga kepada semua pemangku kepentingan terkait air tanah. Hal ini cukup berhasil dengan peran aktif jajaran SKPD dalam pembangunan sumur resapan dengan memberikan kajian sejarah bencana yang berimbas kepada kerusakan aset akibat perubahan iklim, seperti

Ketua KSM Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Samad bersama Kasi. Pemerintahan Desa Claket, Muchlis di lokasi sumur resapan yang ada di hutan produksi.

17

Page 28: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Asset Risk Matrix (Matriks Risiko Aset) dan Climate Vulnerability Adaptation Action Plan (Rencana Aksi Adaptasi Perubahan Iklim) sebagai acuan untuk mencegah bencana banjir yang sering terjadi. Untuk mendukung hal ini, mereka juga difasilitasi oleh IUWASH untuk melakukan studi banding ke Lembang, Bandung Barat sebagai pembelajaran dari pengalaman di daerah lain tentang manfaat sumur resapan.

Akhirnya, 900 sumur resapan selesai dibangun di beberapa lokasi seperti Desa Claket, Desa Padusan dan Desa Pacet. Banyak warga yang merasakan dampak positif dari sumur resapan, salah satunya adalah Muchlis, Kasi Pemerintahan Desa Claket, Kecamatan Pacet, yang lahannya dibangun sumur resapan. Muchlis mengatakan bahwa setelah dibangun sumur resapan di lingkungannya, banjir akibat limpasan air hujan yang biasa terjadi kini tidak terjadi lagi.

Selain mengendalikan limpasan air hujan yang cukup mengganggu masyarakat, peningkatan debit air pada mata air Jubel dan Ubalan juga cukup signifikan. Jika sebelumnya pada musim kemarau, debit air di mata air Jubel hanya 18 liter per detik, setelah dibangun sumur resapan debit air mata air meningkat menjadi 45 liter per detik di musim kemarau dan 54 liter per detik di musim hujan.

Keberhasilan program sumur resapan di Pacet, Mojokerto ini mengundang takjub banyak pihak, salah satunya adalah Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tertarik untuk melakukan penelitian terhadap peresapan air yang masuk ke dalam sumur resapan. Dr. Nana M Arifjaya, pakar hidrologi dan pengelolaan DAS dari IPB dan ketua tim riset sumur resapan di Pacet mengatakan

Kasi. Pemerintahan Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Muchlis menunjukan lokasi salah satu sumur resapan di depan rumah warga.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

18

Page 29: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

bahwa keberadaan sumur resapan di Pacet ini sangat menarik karena struktur tanahnya yang mudah meresapkan air sehingga kecepatan sumur resapan dalam mengisi air tanah pun menjadi lebih cepat.

Dalam upaya menjaga keberlanjutan program sumur resapan, YLHS bekerjasama dengan IUWASH membentuk Garda Penyelamat Sumberdaya Air (GPSA) yang merupakan organisasi masyarakat sebagai pemelihara sumur resapan. GPSA ini dibentuk untuk bisa mengawal keberadaan sumur resapan agar tetap dapat berfungsi. Muhlason, Ketua GPSA mengatakan bahwa hingga saat ini, warga sangat mendukung pelestarian sumur resapan. “Dari pemantauan kami,

secara umum sumur resapan yang telah dibangun masih berfungsi. Memang terdapat beberapa sumur resapan yang sudah berubah fungsi menjadi MCK atau sudah rusak. Namun, biasanya sumur resapan rusak yang tidak terlalu parah akan kami perbaiki dengan menggunakan uang kas kami,” ungkap Muhlason. PDAM Mojokerto juga memberikan dukungan pendanaan untuk pemeliharaan sebesar Rp 10 juta kepada GPSA. Selain itu Dinas Kehutanan dan BLH setiap tahun juga menganggarkan pembangunan sumur resapan dalam APBD.

Pada tahun 2016 ini, 500 unit sumur resapan akan dibangun melalui dana dari APBD. Pemerintah Kabupaten Mojokerto

sendiri juga sangat antusias terhadap keberadaan sumur resapan di Kabupaten Mojokerto dan berkomitmen untuk terus mendukung program sumur resapan di Kabupaten Mojokerto.

Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto, Choirun Nisa menyampaikan bahwa saat ini Pemkab Mojokerto sedang menyusun regulasi yang nantinya akan ditujukan pada perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Mojokerto agar membuat sumur resapan dengan menggunakan dana CSR. “Saya kira itu cukup adil, mengingat sumur resapan berdampak positif bagi lingkungan dan selain pembuatannya yang cepat, dampaknya juga langsung bisa dirasakan,” ujarnya.

Peresmian 900 sumur resapan di wilayah Kabupaten Mojokerto oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, Konsul Jenderal AS di Surabaya, Joaquin Monserrate, Wakil Bupati Mojokerto, Hj Choirunnisa dan Chief Executive/ Corporate Affairs Director Coca Cola Indonesia, Titie Sadarini.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

19

Page 30: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo SidhiFoto: Wisnu Purnomo Sidhi

20

Page 31: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Kendala PDAM Sidoarjo: Warga Tak Mampu Membayar Biaya SambunganPDAM Delta Tirta Sidoarjo memiliki target untuk melayani seluruh masyarakat Kabupaten Sidoarjo, dengan target penambahan pelanggan sebesar 12.000 SR pada tahun 2015. Sayangnya, dari segi keuangan, PDAM Delta Tirta tidak dapat memberikan fasilitas angsuran kepada calon pelanggan karena keterbatasan dana yang mereka miliki.

Melihat permasalahan ini, IUWASH memfasilitasi PDAM Sidoarjo untuk bekerjasama dengan lembaga perbankan untuk menyediakan dana pembiayaan mikro atau kredit. Pemilihan lembaga perbankan dilakukan dengan mempertimbangkan keuntungan yang bisa diperoleh oleh kedua pihak. Akhirnya, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Sidoarjo terpilih sebagai mitra PDAM. Bagi BRI sendiri, peluang ini menjadi jalan untuk menambah nasabah di samping memenuhi kewajibannya dalam menyediakan akses bagi warga untuk memperoleh air bersih. Sebaliknya, PDAM Delta Tirta sangat terbantu untuk memenuhi target melalui penambahan calon pelanggan sambungan baru.

Kredit Mikro sebagai Pilihan Percepatan Pencapaian Target PDAM SidoarjoSejak tahun 2009, PDAM Sidoarjo telah banyak melakukan program pemasangan

PDAM Kabupaten Sidoarjo Gaet 13.342 Sambungan Baru dengan Kredit Mikro

Minat masyarakat Kabupaten Sidoarjo untuk menjadi pelanggan PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo sangat tinggi. Namun, untuk dapat menjadi pelanggan baru, masyarakat harus membayar Rp 1,5 juta untuk biaya pemasangan pipa sambungan ke rumah mereka. Menyadari hal tersebut, PDAM Kabupaten Sidoarjo memiliki gagasan untuk memberikan peluang bagi masyarakat yang ingin menjadi pelanggan PDAM dengan cara kredit. PDAM Kabupaten Sidoarjo lalu melakukan kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mengembangkan skema kredit mikro untuk sambungan air. Melalui skema ini, sambungan baru pelanggan PDAM pada tahun 2015 telah mencapai 13.342 sambungan rumah (SR) dari yang semula ditargetkan 12.000 SR.

sambungan baru dengan target 20.000 pemasangan sambungan baru untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan biaya murah. Pelayanan tersebut dimulai dengan program pemasangan sambungan baru dengan skema kredit mikro melalui BRI yang memberikan jangka waktu pelunasan angsuran selama 24 bulan.

Kerjasama PDAM Delta Tirta dengan BRI ini awalnya berjalan cukup baik dan berhasil membantu masyarakat. Namun, dalam perjalanannya berbagai kendala muncul karena minimnya koordinasi antara PDAM yang terus menerima permintaan pemasangan sambungan baru dari warga dengan BRI yang tidak lagi dapat melayani permohonan kredit karena banyak kasus kredit macet. PDAM Sidoarjo akhirnya kewalahan untuk menanggung biaya pelanggan baru yang tidak mampu membayar angsuran kepada BRI sehingga kerjasama antara kedua belah pihak tidak dilanjutkan lagi.

IUWASH dalam pendekatannya berusaha untuk mengembalikan kepercayaan pihak bank kepada PDAM, khususnya dalam hal penjaminan calon pelanggan sambungan baru dalam melunasi angsuran. Pada akhirnya, kedua belah pihak sepakat untuk memperjelas hak dan kewajiban masing-masing pihak agar kerjasama di

Ibu Eko, salah satu penerima manfaat kredit mikro sambungan PDAM, berlokasi di Perum TAS 3, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.

21

Page 32: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Asisten Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Kabupaten Sidoarjo, Pujo Utomo sedang memberikan penjelasan kepada warga yang akan mengajukan kredit sambungan PDAM.

antara keduanya dapat dilaksanakan. Hal-hal yang disepakati oleh kedua belah pihak adalah sebagai berikut:

• Hak PDAM: Mendapatkan pembayaran atas biaya pemasangan Sambungan Rumah (SR) calon pelanggan PDAM dari BRI berupa Kupedes (Kredit Usaha Pedesaan)

• Kewajiban PDAM: Membantu BRI untuk melakukan penutupan saluran Sambungan Rumah dari pelanggan yang menunggak pembayaran cicilan selama dua bulan atau lebih berdasarkan laporan penunggakan yang diberikan oleh BRI

• Hak BRI: Menentukan besar pinjaman Kupedes yang diberikan,

sesuai dengan kebutuhan biaya pemasangan SR calon pelanggan PDAM berdasarkan ketentuan yang berlaku pada BRI

• Kewajiban BRI: Besar pinjaman Kupedes yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan biaya SR pelanggan PDAM yaitu antara Rp 500.000 sampai dengan Rp 5.000.000 dengan persyaratan seusai ketentuan pinjaman yang berlaku di Bank. Lama angsuran Kupedes selama dua tahun atau 24 bulan dan membayarkan biaya sambungan rumah untuk pelanggan yang sudah disetujui pembiayaannya kepada PDAM.

Koordinasi dan Komunikasi, Kunci Kerjasama PDAM dan BRI SidoarjoDengan kesepakatan antara PDAM Sidoarjo dan BRI, kedua belah pihak pun dapat saling menguntungkan. Agar komunikasi dan koordinasi antara kedua belah pihak dapat berjalan dengan baik, IUWASH memberikan pelatihan kepada PDAM Sidoarjo dan BRI Cabang Sidoarjo untuk menyusun SOP Kredit Mikro. Melalui pelatihan tersebut, kedua pihak diharapkan dapat memahami dengan baik tugas dan fungsi masing-masing dalam menjalankan program kredit mikro ini untuk melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih dengan biaya yang terjangkau di Kabupaten Sidoarjo.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

22

Page 33: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Direktur Pelayanan PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo, Bima Arisdiyanto.

Kerjasama antara PDAM Delta Tirta Sidoarjo dengan BRI Cabang Sidoarjo yang kembali terjalin ini terbukti berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan pemasangan sambungan baru PDAM yang mencapai 13.342 SR pada tahun 2015 dari target semula 12.000 SR. Bima Arisdiyanto, Direktur Pelayanan PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo mengatakan bahwa kerjasama antara PDAM Delta Tirta dengan BRI Cabang Sidoarjo ini sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak. “Jika kita terus melanjutkan hasil positif yang telah diperoleh hingga saat ini, maka kerjasama PDAM Delta Tirta dengan BRI Cabang Sidoarjo akan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,” Bima mengatakan dengan penuh keyakinan.

Sementara Pujo Basuki, Asisten Manajer Bisnis Mikro BRI Sidoarjo mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung program pemerintah untuk meningkatkan akses air minum kepada masyarakat. ”Selain dapat melayani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka untuk air bersih, kami (BRI) pun mendapatkan manfaat dengan bertambahnya nasabah kami di Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, dengan keberhasilan kerja sama ini, PDAM juga mempercayai BRI sebagai mitra dengan menempatkan dana mereka di bank kami”.

Sebagai lembaga yang bergerak di bidang jasa, tentu BRI mempunyai tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kerjasama ini menjadi peluang untuk memperluas jaringan layanan dalam

menambah nasabah, terutama warga yang kurang mampu. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada BRI bahwa kebutuhan akan air bersih mereka dapat terpenuhi dengan menjadi nasabah BRI sekaligus pelanggan PDAM. Peran bank, khususnya BRI menunjukkan bahwa program kerjasama dengan PDAM telah dapat mendukung pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

Oktariani Lestari, warga dari RT 2 RW 3 Sidokerto, Kabupaten Sidoarjo yang kini telah menjadi pelanggan PDAM melalui pemasangan pipa sambungan baru dengan program kredit hasil kerjasama PDAM Delta Tirta dan BRI Cabang Sidoarjo ini mengungkapkan kegembiraannya setelah mendapatkan akses air bersih.

Setelah menunggu sekian lama akhirnya saya mendapatkan air

yang bersih dari PDAM. Kredit air ini syaratnya mudah dan dapat dicicil 12 bulan. Saya berharap program ini dapat terus berlanjut sehingga

semakin banyak warga yang mendapatkan air PDAM.

Oktariani LestariWarga dari RT 2 RW 3 Sidokerto, Kabupaten Sidoarjo

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

23

Page 34: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

24

Page 35: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Master Meter: Air Terjangkau untuk 260 Keluarga Berpenghasilan Rendah di Kota Surabaya

Master Meter Meningkatkan Akses Air Minum Pelayanan air minum melalui skema Master Meter sudah dilakukan PDAM Surya Sembada sejak 2009. Program yang merupakan kerjasama antara PDAM Surya Sembada dengan Indonesia Urban Water Sanitation and Hygine (IUWASH) melalui USAID dibantu oleh masing-masing Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang melakukan pengelolaan di setiap lokasi master meter.

Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Ashari Mardiono mengatakan Master Meter ini merupakan upaya PDAM Surya Sembada untuk melayani warga yang selama ini menempati wilayah yang tidak bisa dipasangi pipa PDAM. Pada berbagai kasus, seperti di Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng, status tanahnya merupakan tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang mengharuskan PDAM harus membayar sewa bila ingin memasang pipa. “Nah, Master Meter ini merupakan upaya solutif untuk mengatasi masalah tersebut. Maka warga yang dulu tidak dapat menikmati air bersih secara langsung, bahkan tidak dapat mengurus pemasangan sambungan air baru, kini dapat menikmati air bersih secara langsung,” tegas Ashari Mardiono.

Hampir sama dengan apa yang dikatakan oleh Ashari Mardiono, Direktur Pelayanan

Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang status tanahnya “illegal”, mendapatkan akses air bersih dari PDAM hanya sebuah angan-angan. Namun, melalui sistem Master Meter, PDAM kini dapat memberikan layanan air bersih ke wilayah-wilayah tersebut. Sekitar 260 keluarga yang tinggal di Surabaya sudah mendapat pelayanan air minum dari PDAM Surya Sembada Surabaya melalui “Master Meter”.

PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Sunarno mengungkapkan bahwa Master Meter merupakan cara yang paling efektif agar dapat melayani air minum seluruh warga kota Surabaya. “Kami berkomitmen agar tidak ada satu orang pun di Kota Surabaya yang tidak terlayani dengan air minum. Master meter sangat membantu kami untuk mencapai target tersebut,” ungkap Sunarno. Sunarno juga mengungkapkan bahwa pemasangan master meter ini sangat mudah. “Meter induk disediakan oleh PDAM dan warga tinggal menyiapkan jaringan perpipaan setelah meter induk. Jaringan perpiaan setelah meter induk disiapkan warga dengan bantuan USAID melalui program IUWASH,” Sunarno menjelaskan.

Berkat kerja sama antara PDAM Surya Sembada dan IUWASH ini, lima unit master meter telah terpasang di Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng. Kelima master meter tersebut diresmikan secara langsung oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini pada tanggal 19 Mei 2015. Pada acara peresmian tersebut, Walikota Surabaya yang akrab dipanggil Ibu Risma ini memuji inisiatif PDAM Surya Sembada dalam memprakarsai program Master Meter ini dan berharap bahwa program tersebut akan dapat direplikasi di tempat lain agar semua warga masyarakat Kota Surabaya dapat mengakses air minum PDAM.

Warga Ngemplak, Kota Surabaya yang telah mendapatkan akses air bersih PDAM melalui sistem Master Meter.

25

Page 36: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Ketua KSM Ngemplak, Erwin Prasetyo di depan Master Meter PDAM .

Pada bulan Desember 2015, pemasangan master meter sudah terlaksana di lima lokasi, yaitu di Jl. Legundi 11, Jl. Kanginan 4 no. 4, Jl. Undaan Wetan 10-III dan Jl. Greges Barat Gang Dalam yang dipasangi dua master meter dan telah melayani 260 sambungan rumah.

Membentuk KSM Pengelola Master MeterPelayanan air minum ke masyarakat melalaui skema Master Meter mensyaratkan warga mengelola sendiri air minum yang didistribusikan melalui master meter ini, yaitu melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Tugas KSM antara lain, mengurus proses penyambungan master meter ke PDAM, memelihara sarana dan prasarana pipa dan meteran termasuk melakukan perbaikan bila ada kerusakan, dan melakukan pembacaan meter air sambungan rumah untuk untuk menghitung pemakaian air oleh konsumen, menyiapkan dan melakukan penagihan ke konsumen serta membayar pemakaian air Master Meter ke PDAM secara kolektif.

Tarif air yang diberlakukan di tingkat pelanggan Master Meter adalah berdasarkan kesepakatan pelanggan Master Meter dan ditentukan dengan menghitung biaya yang diperlukan untuk membayar pemakaian air ke PDAM serta biaya pengelolaan skema Master Meter. Tarif dari PDAM adalah 1.800 rupiah per meter kubik dan berdasarkan kesepakatan pelanggan Master Meter, maka tariff air ke pelanggan Master Meter adalah 2.800 rupiah. Seribu rupiah dari setiap pelanggan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kas KSM. Uang tersebut digunakan untuk mengatasi

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

26

Page 37: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

kerusakan pada pipa sambungan dari meter induk ke rumah warga dan juga memberikan honor kepada orang yang bertugas mengelola Master Meter, seperti yang dilakukan oleh KSM Ngemplak Jernih, KSM yang bertanggung jawab atas master meter yang terletak di Jalan Undaan Wetan.

Erwin Prasetyo, salah seorang pengurus KSM Ngemplak Jernih, mengungkapan bahwa sebelum ada program Master Meter ini, ia sudah berkali-kali ke PDAM untuk mendaftar menjadi pelanggan, tetapi selalu ditolak. Ketika gagasan pengembangan Master Meter di wilayahnya disosialisasikan oleh PDAM, Erwin pun menjadi sangat antusias dan mencoba untuk mengajak warga lain agar turut menjadi pelanggan. Namun warga sangat apatis ketika mereka diberitahu bahwa akan ada pemasangan pipa PDAM dan menuduhnya sebagai pembohong. Walaupun begitu, perjuangan Erwin tidak sia-sia. Pada bulan Maret 2015, sudah terdapat 25 KK di Jalan Ngemplak yang terdiri dari 2 RW yang dapat menikmati air bersih melalui Master Meter. “ Beberapa rumah sudah mendaftar untuk kloter (pemasangan pipa) berikutnya karena sudah melihat hasilnya dari rumah yang sudah memasang sebelumnya, mereka akhirnya juga tertarik untuk memasang,” sambung Erwin.

Hal serupa juga dialami oleh Yusuf Subnadi, ketua KSM Tunas Jaya, KSM yang bertanggung jawab atas Master Meter yang terletak di Jalan Kanginan. Yusuf mengatakan bahwa pada masa pendataan, warga awalnya menolak untuk merelakan lahan mereka untuk digunakan sebagai jalur sambungan Master Meter dengan alasan

pembangunan akan mengganggu kegiatan mereka sehari-hari dan memakan waktu lama. “Namun ketika pemasangan pipa sudah berjalan dan ternyata berjalan cepat, warga yang sebelumnya menolak justru berbalik mendukung dan siap untuk memberikan lahan mereka,” cerita Yusuf. Bahkan warga pun turut membantu proses pemasangan pipa sambungan. “Selain telah memberikan kita akses air minum, program Master Meter ini juga telah mempererat semangat gotong royong warga masyarakat di lingkungan kita,” tutur Yusuf.

Setiap tiga bulan sekali, KSM mempertangungjawabkan laporan keuangan mereka ke pelanggan Master Meter. Dengan telah banyaknya master meter yang dikembangkan PDAM Surya Sembada, maka telah digagas untuk membentuk Forum KSM yang mengelola program Master Meter dengan pembinaan dari PDAM Surya Sembada. Forum Komunikasi KSM itu nantinya diharapkan mampu memberikan masukan kepada pemerintah kota agar wilayah yang berada di lokasi ilegal juga mempunyai hak yang sama untuk memperoleh akses air minum.

Dalam berbagai pendampingan, dilakukan pula pemahaman tentang gender, dengan tujuan agar dalam meningkatkan akses layanan air minum, terutama terkait pembangunan fisik memperhatikan kenyamanan bagi pengguna baik laki-laki dan perempuan.

Pelayanan Air Minum Meningkat, Warga SenangPuas dan senang kini telah dirasakan warga yang telah menikmati air bersih dari PDAM melalui skema Master

Meter. Ibu Lasminingsih salah satu warga yang tinggal di Jalan Ngemplak mengatakan bahwa sebelumnya ia hanya menggunakan air bersih untuk minum dan masak saja karena harus membeli dari penjual air keliling. “Saya dulu paling hanya gunakan dua ember saja untuk keperluan sehari-hari, mahal soalnya. Kalau untuk mandi dan cuci menggunakan air dari sumur. Pegal saya! Kini saya tinggal tarik selang saja kalau butuh air untuk mandi,” aku Lasminingsih yang merupakan salah satu pelanggan pertama Master Meter di Jalan Undaan Wetan. “Pengeluaran saya untuk air sama seperti saat sebelum master meter ini ada, tetapi sekarang saya bisa menggunakan air minum lebih banyak untuk berbagai macam keperluan dan tidak hanya untuk minum dan masak,” Lasminingsih meneruskan.

Dengan skema Master Meter ini, PDAM Surya Sembada optimis dapat mewujudkan target pelayanan air minum sebesar 100% pada tahun 2018. Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Ashari Mardiono mengatakan bahwa keterlibatan pihak ketiga untuk penyertaaan modal sangat dibutuhkan. “Jangan hanya PDAM saja yang berusaha, tetapi dukungan dari Pemkot Surabaya atau bahkan pihak swasta lain juga diperlukan, sehingga warga, khususnya yang berpenghasilan rendah pun dapat menikmati air minum yang layak dan tak lagi harus berpuas dengan mengkonsumsi air sumur yang tercemar, Dengan begini Surabaya nantinya menjadi kota pertama di Indonesia yang semua warganya bisa menikmati air bersih dan semua pihak pun jadi senang,” ujar Ashari Mardiono dengan antusias.

27

Page 38: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

28

Page 39: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Penyesuaian Tarif Air PDAM Kabupaten Gresik Setelah 11 Tahun

PDAM Kabupaten Gresik saat ini memiliki 80.000 pelanggan atau hampir melayani 60 persen penduduk Kabupaten Gresik. Pada tahun-tahun sebelumnya, hampir selama 11 tahun, PDAM hanya mampu melayani sekitar 40.000 pelanggan atau sekitar 32 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Gresik. Penyebab kondisi rendahnya layanan air minum saat itu adalah adanya keterbatasan dana yang dimiliki oleh PDAM Kabupaten Gresik untuk menambah kapasitas produksi air. Sepanjang periode tersebut Pemerintah Kabupaten Gresik tidak memberikan persetujuan kepada PDAM untuk menaikkan tarif air dimana terus memberlakukan tarif yang disahkan pada tahun 2002, yaitu dengan besaran tarif air untuk rumah tangga Rp 950/m3 dengan tarif progresif sebesar Rp2.250/m3. Sedangkan bagi industri diberlakukan besaran tarif Rp 3.950/m3 dengan tarif progresif Rp 4.450/m3.

Kondisi selama periode tersebut mengakibatkan munculnya kesulitan dalam operasional PDAM. Sejak tahun 2008 kinerja keuangan PDAM mulai turun, kerugian diderita seiring meningkatnya biaya operasional yang tidak diimbangi dengan kenaikan tarif. Bahkan pendapatan yang diperoleh hanya mampu menutupi separuh dari biaya operasional yang dikeluarkan. Akibat yang muncul selanjutnya, pelayanan mengalami gangguan, keluhan yang tinggi dari

pelanggan karena air tidak mengalir, merupakan buntut dari tidak optimalnya pengoperasian PDAM.

Berjuang Meyakinkan Bupati Gresik Menyetujui Kenaikan Tarif Air PDAMMenghadapi situasi itu, IUWASH yang mendampingi PDAM Kabupaten Gresik sejak tahun 2011 selanjutnya mulai membantu PDAM Kabupaten Gresik untuk mengatasi isu terkait dengan kondisi tarif ini.

IUWASH dan PDAM mengawali dengan pembentukan Tim Penyusun Kenaikan Tarif yang diketuai oleh Kepala Bagian Keuangan, Yulindawati dan beranggotakan staf dari berbagai divisi PDAM, baik dari teknis maupun non teknis. Selanjutnya, Tim melakukan diskusi tentang tarif dengan beberapa PDAM di Jawa Timur termasuk Surabaya, Sidoarjo dan Tuban; juga melakukan studi banding ke PDAM Kota Bogor di Jawa Barat untuk memperoleh pengalaman khususnya tentang kenaikan tarif di daerahnya. Diskusi secara intensif juga dilakukan dengan para pemangku kepentingan di Pemerintah Kabupaten Gresik.

Analisis perhitungan tarif selanjutnya difasilitasi oleh IUWASH melalui kerjasama dengan Tim Penyusun Kenaikan Tarif. Dalam analisis tersebut,

Rapat akhir team tarif sebelum diajukan ke Direktur Utama PDAM Kabupaten Gresik dan Bupati Gresik.

PDAM Kabupaten Gresik akhirnya boleh bernafas lega. Setelah hampir 11 tahun menunggu, akhirnya tarif air PDAM telah dinaikkan per Januari 2014. Warga yang seringkali mengeluhkan airnya yang tidak mengalir pun kini mulai berkurang karena dana yang didapatkan dari kenaikan tarif ini telah berhasil dikelola untuk meningkatkan kapasitas persediaan air minum bagi masyarakat Kabupaten Gresik.

29

Page 40: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

terdapat berbagai simulasi besaran tarif dari berbagai golongan konsumen, subsidi dan lain-lain terkait dengan perhitungan tarif air minum. Selanjutnya, hasil rumusan tarif tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PDAM, Muhammad kepada Bupati untuk memperoleh persetujuan.

Namun, proses persetujuan tidak semudah yang diharapkan dan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Beberapa kali pertemuan dengan Bupati yang dilakukan PDAM dengan Tim nya tidak segera membuahkan hasil, termasuk beberapa

pertemuan yang juga didampingi oleh Dewan Pengawas. Terakhir, dengan memberikan keterangan tambahan bahwa kepuasan pelayanan PDAM sudah dirasakan oleh pelanggan yang dikuatkan dengan sebuah survey, barulah keyakinan muncul dari Bupati dan segera memberikan persetujuannya kepada PDAM untuk melakukan penyesuaian tarif. Walaupun tidak seluruh pelanggan dikenakan penyesuaian tarif, namun hal ini cukup membantu dalam mengatasi kekurangan kas yang selama itu diderita PDAM. Persetujuan penyesuaian tarif

oleh Bupati tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2013 tentang Penyesuaian Tarif Air PDAM tertanggal 18 Oktober 2013. PDAM Gresik pun dapat segera memberlakukannya mulai Bulan Januari 2014.

Saatnya PDAM Kabupaten Gresik Meningkatkan Layanan Upaya untuk menyesuaikan tarif yang memakan waktu bertahun-tahun telah memberikan pelajaran yang sangat bernilai bagi PDAM Kabupaten Gresik khususnya membangun kepercayaan

Tabel tarif baru PDAM kab Gresik setelah dinaikkan pasca pendampingan dari IUWASH.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

30

Page 41: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Direktur Utama PDAM kabupaten Gresik, Muhammmad SE.

dari Bupati Gresik. Penyajian data yang tepat, faktual dan obyektif atas masalah yang dihadapi PDAM adalah kunci sukses untuk menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan pemangku kepentingan khususnya Bupati atas pentingnya penyesuaian tarif air minum.

Setelah akhirnya berhasil menaikkan tarif, PDAM Gresik pun mulai berbenah melakukan peningkatan pelayanan. Beberapa upaya dilakukan, seperti membangun bekerjasama dengan perusahaan pengelola air baku swasta, yaitu PT. Dewata dan PT. Drupadi untuk meningkatkan persediaan air bersih serta melakukan perbaikan jaringan perpipaan dan meteran pelanggan yang rusak.

Efek dari kenaikan tarif tersebut langsung dirasakan oleh pihak PDAM, Yulindawati, Kabag. Keuangan PDAM Kabupaten Gresik mengatakan bahwa setelah diberlakukan kenaikan tarif, pendapatan PDAM terus meningkat. Namun, masih terdapat satu masalah yang harus diselesaikan oleh PDAM Kabupaten Gresik, yaitu tingkat kehilangan air tak berekening. “Air tak berekening ini harus kita tindak. Kalau

tidak, modal akan terbuang percuma,” kata Yulindawati.

Dari segi pelayanan kepada pelanggan, PDAM Kabupaten Gresik sudah mampu meningkatkan pelayanan mereka. Hal ini ditandai dengan berkurangnya keluhan dari pelanggan. Siti Aminatus Zahria, Kepala Bagian Pelayanan PDAM Gresik mengatakan bahwa kenaikan tarif air dapat diterima dengan baik oleh masyarakat karena pelayanan PDAM Kabupaten Gresik juga meningkat.

Banyak pelanggan yang mengatakan bahwa mereka tidak

pusing memikirkan kenaikan tarif air, asalkan pelayanan kita (PDAM) bisa

terus bagus seperti sekarang.

Siti Aminatus ZahriaKepala Bagian Pelayanan PDAM Kabupaten Gresik

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

31

Page 42: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: IUWASH Jawa Timur

32

Page 43: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

RISPAM untuk Layanan Air Minum Jangka Panjang di Kota Malang

Air minum adalah kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Air minum merupakan salah satu penunjang utama peningkatan kesehatan, kesejahteraan, dan produktivitas masyarakat di bidang ekonomi.

Karena kondisi geografi, geologi, topografi dan kemampuan sumberdaya manusia di setiap wilayah di Indonesia berbeda-beda, mengakibatkan perbedaan dalam ketersediaan air baku dan kondisi pelayanan air minum. Pada lokakarya Fasilitasi Pembinaan Penyusunan RISPAM yang turut difasilitasi oleh IUWASH, Direktur Pengembangan Air Minum (PAM), Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Danny Sutijono, mengatakan bahwa untuk mengatasi hal itu, dibutuhkan konsep dasar yang kuat guna menjamin ketersediaan air minum bagi masyarakat sesuai dengan kondisi daerahnya. Menurutnya, keberadaan RISPAM merupakan dasar dari penyusunan program pengembangan SPAM di daerah secara berkelanjutan.

Satu Kota Satu Kebijakan: Semangat di Balik Penyusunan RISPAM Kota MalangPDAM Kota Malang adalah salah satu PDAM terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan yang hampir mencapai 140 ribu pelanggan atau melayani

Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) merupakan rencana komprehensif jangka panjang antara 15 sampai 20 tahun yang muatannya mencakup perencanaan air minum jaringan perpipaan maupun non-perpipaan. RISPAM wajib disusun oleh pemerintah kabupaten/kota sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah daerah terhadap masyarakat, salah satunya adalah Kota Malang.

sekitar 86% dari jumlah penduduk Kota Malang. Menyadari tentang pertumbuhan perkembangan kebutuhan kota, maka PDAM Kota Malang merasa perlu menyusun perencanaan jangka panjang terkait kebutuhan air minum shingga 20 tahun mendatang. Selain sebagai mandat dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI (Permen PU) No.18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM, PDAM Kota Malang meyakini keberadaan RISPAM akan dapat memetakan fokus pelayanan secara jangka panjang.

Pada awal tahun 2013, PDAM Kota Malang mulai persiapan penyusunan RISPAM dengan pendampingan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). PDAM Kota Malang berkoordinasi dengan pemerintah daerah Kota Malang, dalam hal ini Bappeda Kota Malang, untuk membentuk Tim Penyusunan RISPAM. Tim ini segera bekerja menyusun RISPAM pada pertengahan tahun 2013. Setelah berkonsultasi dengan Kementerian PUPR untuk mendapatkan masukan mengenai apa saja yang dapat dituangkan ke dalam dokumen RISPAM ini, akhirnya dokumen RISPAM mendapatkan penilaian yang telah dianggap sempurna pada akhir tahun 2013.

Namun, agar dokumen RISPAM tersebut dapat dijadikan rujukan bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kota Malang,

Rapat koordinasi dan advokasi oleh tim IUWASH bersama PDAM Kota Malang dalam rangka finalisasi penyusunan RISPAM.

33

Page 44: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Direktur Umum PDAM Kota Malang, Anisa.

dibutuhkan sebuah regulasi untuk meresmikan RISPAM tersebut. Sayangnya tidak ada inisiatif dari Pemerintah Kota Malang untuk memfasilitasi proses legalisasi dokumen RISPAM sehingga dokumen tersebut akhirnya hanya menjadi dokumen yang tidak bermanfaat.

Menyadari bahwa peresmian RISPAM merupakan hal yang krusial, saat IUWASH memulai kerjasama dengan Pemerintah Kota Malang dan PDAM Kota Malang, persoalan dokumen RISPAM ini menjadi salah satu isu yang didiskusikan. Setelah diskusi yang cukup lama, akhirnya Bappeda Kota Malang dan PDAM Kota Malang sepakat untuk melakukan legalisasi RISPAM ini. Kepala Bappeda Kota Malang.

Wasto, SH mengatakan bahwa semangat menyusun RISPAM ini sudah sesuai dengan semangat “Satu Kota, Satu Kebijakan” yang dianut oleh Pemerintah Kota Malang.

Dengan semangat tersebut, IUWASH dan PDAM Kota Malang segera mengkonsolidasikan kembali tim yang dulu dibentuk lalu berkooordinasi secara lintas sektor untuk menjadikan dokumen ini legal. Satu perangkat hukum yang dibutuhkan untuk melegalkan dokumen RISPAM adalah Peraturan Walikota (Perwal). Perwal ini akan dapat menjadi rujukan kegiatan bagi SKPD untuk membuat perencanaan dan pengganggaran, baik dari penganggaran pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, terkait SPAM.

Legalisasi Dokumen RISPAM Kota Malang dengan Peraturan WalikotaSebelum disosialisasikan kembali, Tim Penyusun RISPAM memeriksa kembali apakah dokumen RISPAM sudah siap untuk dipublikasikan atau belum. Pemeriksaan kembali dokumen RISPAM dilakukan dengan melibatkan IUWASH, Bappeda Malang yang langsung diwakilkan oleh ketua Bappeda dan PDAM Kota Malang yang juga diwakili langsung oleh Direktur Utama PDAM Kota Malang. Setelah dokumen RISPAM dinyatakan siap untuk dipublikasikan, Tim Penyusun menyelenggarakan serangkaian kegiatan untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

34

Page 45: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

diterbitkannya Peraturan Walikota Malang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Penyediaan Air Minum dan Lampirannya.

Pemerintah Kota Malang, khususnya PDAM Kota Malang, mendapat manfaat yang sangat penting dari legalisasi RISPAM ini. Dengan Perwal tersebut, PDAM Kota Malang dapat lebih menentukan fokus mereka secara bertahap sehingga tidak terjadi tumpang tindih fokus yang dapat berakibat tidak tercapainya target. Dengan menjadikan RISPAM sebagai acuan, PDAM Kota Malang menjadi lebih mudah untuk menyusun Rencana Bisnis selama 20 tahun ke depan.

M. Fauzan, Bagian Penelitian dan Pengembangan PDAM Kota Malang, yang aktif dalam penyusunan RISPAM menyatakan bahwa saat ini, RISPAM Kota Malang menjadi rujukan dalam

penyusunan dokumen RISPAM bagi kabupaten dan kota lainnya. “Tentu ini menjadi hal yang sangat membanggakan, bukan hanya bagi pihak PDAM sendiri, tapi juga masyarakat Kota Malang,” ujarnya.

RISPAM ini sangat berguna bagi Bappeda Kota Malang untuk menyusun rencana

tata ruang dan wilayah Kota Malang secara terperinci.

WastoKepala Bappeda Kota Malang

Terbitnya Peraturan Walikota Malang tentang RISPAM ini juga menunjukkan betapa serius Pemerintah Kota Malang untuk dapat meraih 100% akses air minum bagi masyarakat. Sebelumnya, Pemerintah Kota Malang juga telah mengesahkan Peraturan Walikota tentang kenaikan tarif dan penyertaan modal sebesar Rp 500 milyar bagi peningkatan pelayanan air minum di Kota Malang.

Dari penyelenggaraan rangkaian kegiatan yang terdiri dari tiga focus group discussion (FGD) dan lokakarya itu, disepakati bahwa Bappeda akan berperan sebagai koordinator sekaligus pengusul Peraturan Walikota. Bagian Hukum Pemkot Malang mencermati legal drafting perundangan dan peraturan rujukan yang menjadi dasar Perwal, sedangkan PDAM menyediakan data tentang rencana pengembangan air minum untu 20 tahun mendatang. Badan Lingkungan Hidup nantinya akan berperan sebagai pemantau dan pengevaluasi. Sedangkan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) sebagai penyelenggara air bersih dan Universitas Brawijaya berperan memberikan masukan dari sisi akademisi.

Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya dokumen RISPAM Kota Malang resmi menjadi rujukan dengan

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi Kepala Bappeda Kota Malang, Wasto.

35

Page 46: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

36

Page 47: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Memicu Kinerja PDAM dengan PDAM Performance Index

PDAM Perfomance Index: Alternatif Penilaian Kinerja PDAM Penilaian Kinerja PDAM pada umumnya mengacu pada Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM). BPPSPAM telah melakukan penilaian kinerja penyelenggara SPAM, sejak tahun 2006. Penilaian oleh BPPSPAM dilakukan dengan menggunakan data yang bersumber dari laporan audit keuangan dan audit kinerja oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta data dari PDAM yang bersangkutan.

Sejak tahun 2010, BPPSPAM bersama BPKP dan Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (Perpamsi) sepakat untuk menggunakan empat indikator penilaian, yaitu aspek keuangan, pelayanan, operasional dan sumber daya manusia. Dari keempat indikator tersebut, penilaian terhadap PDAM yang bersangkutan ditandai dalam tiga kategori, yaitu Sehat, Tidak Sehat dan Sakit.

Penilaian seperti itu sebenarnya sudah bagus, namun tidak dapat memperlihatkan kelebihan dan kekurangan dari PDAM yang bersangkutan secara keseluruhan. Akibatnya, PDAM tidak dapat menggunakan penilaian tersebut sebagai landasan untuk memantau kinerja mereka sendiri. Sebagai upaya untuk membantu meningkatkan kinerja PDAM, IUWASH

Salah satu metode untuk menilai kinerja PDAM adalah melalui Performance Index. Perangkat yang dikembangkan oleh IUWASH ini bukan hanya sekadar untuk menilai kinerja PDAM tapi juga sebagai alat untuk memantau tren kinerja PDAM dalam kurun waktu tertentu. Dengan PDAM Performance Index ini, PDAM akan dapat mengetahui penyebab peningkatan atau penurunan kinerjanya, sehingga PDAM akan bisa menentukan prioritas kegiatan untuk mengantisipasi penurunan kinerja dan/atau memicu peningkatan kinerja.

mengembangkan perangkat yang bisa digunakan sebagai alat pemantau yang bisa digunakan untuk mengantisipasi agar penurunan kinerja tidak terjadi, juga agar dapat melihat indeks kinerja apa yang harus ditingkatkan. Berdasarkan hal tersebut, IUWASH pun akhirnya mengembangkan PDAM Performance Index.

PDAM Performance Index pada awalnya disusun sebagai acuan dalam penyusunan program dan menilai hasil pendampingan IUWASH terhadap PDAM mitra dalam kurun waktu tertentu. Berbeda dari penilaian kinerja BPPSPAM, PDAM Performance Index memiliki enam aspek yang dinilai, yaitu: 1) Sumber daya manusia dan manajemen; 2) Kepemerintahan yang baik dan keberpihakan perusahaan pada masyarakat berpenghasilan rendah; 3) Hubungan pelanggan; 4) Perlindungan air baku; 5) Teknik dan Operasional; serta 6) Keuangan. Setiap aspek memiliki bobot penilaian sendiri-sendiri sesuai dengan tingkat pengaruh aspek tersebut terhadap kinerja PDAM.

Dalam perkembangannya, perangkat ini digunakan oleh sejumlah PDAM untuk mengukur kinerja mereka secara mandiri. Hal ini karena alat ini dapat menilai kecenderungan kinerja PDAM yang bersifat fluktuatif beserta faktor penyebabnya.

IPA Tawangsari Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.

37

Page 48: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Keunggulan PDAM Performance Index dibandingkan dengan alat lainnya terletak pada kemampuannya dalam melakukan penilaian terhadap air baku PDAM dan peran Dewan Pengawas. Tidak hanya itu saja, alat ini juga mampu menilai pengaruh perubahan iklim terhadap air baku dan tindakan yang telah atau yang dapat dilakukan oleh PDAM terkait dengan hal tersebut.

Dalam PDAM Performance Index ini, kinerja Dewan Pengawas juga penting untuk dinilai karena perannya sebagai

penghubung antara PDAM dengan pemerintah setempat dan mitra PDAM yang lain.

Pengenalan PDAM Performance Index Sebelum PDAM Performance Index ini diterima dan digunakan secara luas oleh PDAM, IUWASH melakukan sosialisasi penggunaannya di sejumlah PDAM di Jawa Timur untuk menjelaskan latar belakang penyusunan dan cara penggunaannya.

PDAM Performance Index dilakukan dalam kurun waktu 3-6 bulan berdasarkan data

dari laporan resmi PDAM, yaitu Laporan Tahunan Keuangan dan Operasional. Semua informasi dikonsultasikan dan dimasukkan secara lengkap pada matriks sehingga bisa dianalisa. Hasil penilaian dan analisis ini kemudian dipaparkan dan didiskusikan bersama antara internal manajemen PDAM dan Dewan Pengawas.

Paparan tersebut diharapkan dapat memberi gambaran kepada Dewan Pengawas mengenai perkembangan dan persoalan yang dihadapi manajemen PDAM serta alternatif solusinya. Dengan

Contoh Hasil Performance Index PDAM Kabupaten Lamongan.

38

Page 49: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

demikian, Dewan Pengawas akan memperoleh informasi yang lengkap sebelum melakukan advokasi dengan pemerintah daerah terkait peningkatan kinerja PDAM.

Pemanfaatan PDAM Performance Index untuk Meningkatkan Kinerja PDAM Sidoarjo Salah satu persoalan yang harus dihadapi PDAM adalah aspek pembiayaan dan pengembangan kelembagaan. Badan usaha milik daerah itu seringkali dituntut untuk bisa mandiri. Sedangkan di sisi lain, PDAM juga dituntut untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, seperti yang dialami oleh PDAM Delta Tirta, Kabupaten Sidoarjo.

PDAM Delta Tirta memulai kerjasama dengan IUWASH sejak tahun 2011. IUWASH memperkenalkan PDAM Performance Index kepada PDAM Delta Tirta sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja PDAM, baik dari segi keuangan ataupun pelayanan. Hasil dari penilaian PDAM Performance Index menunjukkan bahwa air tak berekening (Non-Revenue Water/NRW) dan Sistem Manajemen Informasi (Management Information System/MIS) adalah dua hal yang harus segera diatasi oleh PDAM Delta Tirta agar dapat meningkatkan kinerja mereka. PDAM Delta Tirta, dengan difasilitasi IUWASH kemudian melakukan studi

banding ke PDAM Kota Malang untuk mempelajari kiat-kiat mereka dalam menekan jumlah kehilangan air. Hasil pembelajaran tersebut kemudian dimanfaatkan dan diterapkan PDAM Delta Tirta untuk mengatasi masalah kehilangan air mereka sendiri.

Sementara untuk membangun sistem informasi, PDAM Delta Tirta mengalokasikan anggaran yang cukup untuk membangun MIS yang memadai dan bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. Pertama, PDAM Delta Tirta melakukan pendataan ulang struktur organisasi beserta tugas dan kewajiban masing-masing pegawai. Setelah itu, PDAM Delta Tirta melakukan survei ke lapangan untuk mengumpulkan data pelanggan yang masih aktif dan yang sudah tidak aktif. Setelah semua data telah didapatkan, PDAM Delta Tirta kemudian menyusun suatu sistem manajemen informasi yang lebih mudah diakses oleh setiap pegawai PDAM sehingga pemantauan terhadap masing-masing kinerja individu dapat dilakukan secara terus-menerus tanpa harus menunggu hasil laporan kegiatan berkala.

Setelah berhasil menekan kehilangan air dan mengembangkan MIS, kegiatan prioritas lain adalah pelayanan air minum terhadap masyarakat berpenghasilan rendah dan peningkatan partisipasi masyarakat.

PDAM Delta Tirta kemudian berinisiatif untuk mengembangkan program master meter di tiga lokasi untuk melayani 350 sambungan rumah. Dengan dukungan hibah IUWASH, PDAM Delta Tirta juga memprakarsai pembentukan Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) agar masyarakat dapat turut serta membantu mereka, baik dalam hal pelaporan kerusakan, menyampaikan keluhan masyarakat ataupun sebagai perpanjangan tangan PDAM Delta Tirta dalam hal mensosialisasikan kebijakan dan keputusan mereka kepada masyarakat. PDAM Delta Tirta juga melakukan perubahan struktur dalam jajaran direksi agar lebih efisien dan mengurangi kerumitan birokrasi antara satu bagian dengan yang lainnya.

Kepala Bagian Hubungan Pelanggan PDAM Delta Tirta, I Made Astawa menyatakan bahwa kini PDAM Delta Tirta sudah dapat mengetahui prioritas program mereka setiap tahun. “Pada tahun 2015, kami harus memacu program Master Meter sebagai bentuk kepedulian dan kewajiban PDAM menyediakan air minum terjangkau bagi warga yang kurang mampu,” tutur I Made Astawa. Beliau melanjutkan bahwa PDAM Performance Index ini juga dapat memberikan mereka gambaran mengenai apa yang dapat mereka persiapkan untuk program prioritas mereka di tahun-tahun berikutnya.

39

Page 50: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada
Page 51: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

SANITASIFoto: IUWASH Jawa Timur

Page 52: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

42

Page 53: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Berdasarkan data dari situs resmi STBM Indonesia (stbm-indonesia.org), pada tahun 2015, sekitar 54.000 KK di Kabupaten Jombang masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Untuk menanggulangi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Jombang gencar melakukan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kabupaten Jombang.

Pemkab Jombang melalui Dinas Kesehatan melakukan sejumlah kegiatan pemicuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan praktik BABS. Perlahan namun pasti, muncul kesadaran masyarakat untuk berhenti BABS yang dibarengi dengan munculnya kebutuhan masyarakat akan sarana sanitasi yang memadai. Meskipun kebutuhan ini mendesak, namun nyatanya menyediakan jamban sehat merupakan sebuah persoalan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selain tidak memiliki dana untuk membangun jamban sehat, mereka juga tidak memiliki pengalaman untuk membangun jamban sehat sendiri. Informasi tentang pihak-pihak yang dapat membantu mereka dalam membangun jamban sehat dan bagaimana mengakses alternatif dana untuk jamban sehat juga masih minim.

Dukung Kredit Jamban Sehat, Pemerintah Kabupaten Jombang Kucurkan Rp 1 Milyar

Persoalan dana menjadi kendala klasik dalam upaya peningkatan akses sanitasi. Pemerintah Kabupaten Jombang pun terus melakukan berbagai inovasi, termasuk dengan melakukan penyertaan modal di Bank Jombang untuk kredit pembangunan jamban sehat bagi masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah.

Jika situasi ini dibiarkan, dikhawatirkan apa yang telah dicapai justru menjadi kontraproduktif. Masyarakat akan kembali ke kebiasaan lama melakukan praktik BABS karena tidak tersedianya fasilitas jamban sehat dan proses penyadaran akan kembali ke titik awal sehingga sulit untuk membangkitkan kembali kesadaran masyarakat untuk terlibat aktif dalam program ini.

Menyediakan Kredit Jamban SehatDi tengah kebuntuan tersebut, muncul gagasan dari beberapa sanitarian di Kabupaten Jombang untuk berwirausaha di bidang sanitasi. Ide tersebut muncul setelah para sanitarian mengikuti serangkaian pelatihan yang difasilitasi IUWASH terkait program penguatan kapasitas staf Dinas Kesehatan dan sanitarian Puskesmas di 12 kota/kabupaten di Jawa Timur pada tahun 2011.

Kegiatan wirausaha itu mereka lakukan di luar jam kerja mereka sebagai sanitarian Puskesmas. Untuk itu, mereka menjalin kerjasama dengan beberapa tukang bangunan yang sudah mendapat pelatihan pembuatan jamban sehat dan toko bangunan yang meyediakan keperluan material pembuatan jamban.

Wirausaha sanitasi manawarkan kemudahan pembuatan jamban sehat bagi MBR. Meskipun hanya mempunyai

Sulastri, salah satu penerima manfaat kredit mikro pembangunan jamban sehat di Kabupaten Jombang.

43

Page 54: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

dana yang terbatas, masyarakat masih diberi kesempatan untuk memulai pembangunan. Wirausaha sanitasi akan membayarkan terlebih dulu biaya yang dibutuhkan lalu masyarakat melunasinya secara mengangsur.

Untuk menagih angsuran, wirausaha sanitasi ini bekerja sama dengan kader kesehatan yang ada di lingkungan setempat, baik tingkat RW maupun kelurahan. Kader kesehatan tersebut yang nantinya akan menagihkan sisa pembayaran dari masyarakat yang dibayarkan dengan cara mengangsur selama 12 bulan.

IUWASH juga turut mendukung dengan menyediakan bahan bangunan melalui

program hibah. “Dengan adanya dukungan IUWASH, saya bisa menutup tunggakan pembayaran dari masyarakat, sehingga program pembangunan jamban sehat dengan angsuran ini bisa terus berjalan dan membantu lebih banyak lagi masyarakat yang ingin memiliki jamban sehat,” kata Purwaningsih, wirausaha sanitasi dari Pulo Lor, Jombang.

Meski demikian, keberadaan usaha mereka itu tidak serta merta mampu menyelesaikan persoalan. Hal itu karena kemampuan pembiayaan yang terbatas dari para wirausahawan. Ketersediaan dana yang ada tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat. Akibatnya, banyak permintaan masyarakat yang tidak dapat terlayani.

Di tengah kondisi masyarakat yang kebingungan, harapan datang dari Bank Jombang, yaitu “Kredit Program”. Bank daerah milik Pemerintah Kabupaten Jombang itu mengembangkan skema kredit yang memungkinkan masyarakat mengakses kredit mikro untuk membiayai pembangunan jamban yang sehat.

Bank Jombang mengalokasi dana kredit sebesar Rp 500 juta sebagai modal Kredit Program ini. Masyarakat yang berminat dapat mengajukan kredit dengan pagu kredit maksimal Rp1,5 juta. Masyarakat yang telahmenjadi nasabah tersebut diberi waktu 12 bulan untuk mengangsur pinjaman kepada pihak bank.

Kehadiran wirausaha sanitasi dan fasilitas kredit yang ditawarkan perbankan memberikan harapan baru bagi masyarakat. Keinginan mereka untuk mempunyai jamban sendiri akhirnya terwujud. Satu persatu masyarakat mengakses kesempatan itu hingga akhirnya Bank Jombang pun kewalahan untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Penyertaan ModalPada 2014, IUWASH meluncurkan program hibah untuk meningkatkan akses sanitasi melalui skema pembiayaan mikro dan Kabupaten Jombang merupakan salah satu dari lima daerah sasaran. Bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dari Institut Teknologi Surabaya (ITS), program ini menargetkan minimal 450 unit jamban dapat terbangun.

Untuk dapat mengakselerasi program dan mencapai target yang ditetapkan, para wirausahawan sanitasi di Kabupaten Jombang harus terlebih dahulu mempunyai modal yang cukup.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

Para direksi sering turun ke lapangan untuk memastikan penjelasan kepada calon penerima kredit mikro bidang sanitasi sudah tepat.

44

Page 55: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Pemenuhan modal itu dilakukan dengan berbagai cara, termasuk di antaranya dengan mengakses fasilitas kredit yang disediakan perbankan, seperti yang disediakan Bank Jombang.

Penyediaan fasilitas kredit di Bank Jombang ini tidak terlepas dari upaya Dinas Kesehatan, LPPM-ITS dan IUWASH melakukan advokasi dengan manajemen Bank Jombang dan Pemerintah Kabupaten Jombang sebagai pemegang saham Bank Jombang. Berdasarkan berbagai pertimbangan, Pemkab Jombang akhirnya memberikan dukungan tambahan modal bagi wirausaha sanitasi.

Sedangkan bagi para wirausaha sanitasi, mereka harus menyertakan agunan sebagai jaminan kredit. Agunan akan dikembalikan setelah mereka dapat mengembalikan pinjaman. Sedangkan pengembalian pinjaman bersumber dari pembayaran biaya pembuatan jamban yang dipesan masyarakat.

Terlepas dari cara peminjamannya, baik langsung maupun melalui wirausaha sanitasi, penyertaan modal pemerintah dinilai efektif untuk meningkatkan kredit jamban yang diberikan pelaku usaha sanitasi. Ketersediaan dana itu juga berkontribusi penting dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

Bappeda Kabupaten Jombang pada Rancangan APBD 2015 mengalokasikan Rp 1 milyar dalam bentuk penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Jombang di Bank Jombang setelah mendapat persetujuan dari DPRD Kabupaten Jombang.

Dana tersebut dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Kabupaten Jombang untuk pembuatan jamban sehat dan tangki septik SNI (Standar Nasional Indonesia). Mereka dapat mengajukan kredit pembuatan jamban secara langsung kepada Bank Jombang atau juga meminta bantuan pelaku usaha sanitasi untuk dapat mengakses dana tersebut.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

Direktur Utama PD BPR Jombang, Afandi H.S. Nugroho.

Kalau tidak ada dukungan pembiayaan untuk modal,

bisa dipastikan target 450 unit jamban sehat yang dibangun

melalui skema angsuran kredit mikro tidak akan

tercapai.

Budi WinarnoKepala Bidang Fisik dan Prasarana

Bappeda Kabupaten Jombang

45

Page 56: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

46

Page 57: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Antusiasme Wirausaha Sanitasi di Kota dan Kabupaten Probolinggo

Kesadaran masyarakat di Kota dan Kabupaten Probolinggo terhadap sanitasi lingkungan masih tergolong rendah, masih sering ditemukan masyarakat yang Buang Air Besar Sembarang (BABS) di sungai atau kebun. Perilaku masyarakat tersebut tidak terlepas dari minimnya kesadaran akan sarana sanitasi yang layak bagi mereka. Tidak semua rumah tangga memiliki jamban yang memadai.

Berbagai macam alasan melatarbelakangi kondisi tersebut. Beberapa merasa bahwa BABS bukan masalah. Kebiasaan tersebut dianggap sebagai hal yang lumrah karena sudah dilakukan sejak berpuluh tahun lalu. Sebelum memiliki jamban, menurut Hairiyah (66 tahun), Junariyati (47 tahun) dan Subaidah (38 tahun) kebiasaan BABS dilakukan sejak mereka masih anak-anak.

Ketiga kakak beradik warga Wonoasih, Kota Probolinggo tersebut mengaku bahwa sejak kecil sudah terbiasa memanfaatkan sungai untuk BABS. Kebiasaan itu terus melekat bahkan hingga mereka berkeluarga dan menempati rumah yang terpisah satu sama lain.

Seiring perkembangan waktu, setelah mendapat pemicuan, kesadaran tentang pentingnya sanitasi pun mulai tumbuh sehingga muncul kebutuhan untuk memiliki jamban sehat bagi keluarga mereka.

Masalah biaya seringkali dijadikan alasan sebagai kendala dalam pembangunan jamban. Padahal, sebenarnya masalah tersebut mudah diatasi. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya masyarakat di Probolinggo yang memiliki jamban sehat walau dengan persediaan dana yang terbatas. Hanya dalam jangka waktu tiga tahun, sebanyak 448 KK di Kota Probolinggo dan 599 KK di Kabupaten Probolinggo telah memiliki jamban sehat yang diperoleh melalui kredit dan tabungan jamban sehat.

Namun menumbuhkan keinginan membuat jamban sehat bukan perkara mudah, setidaknya bagi mereka. Keinginan saja tidak cukup, karena untuk membangun jamban sehat dibutuhkan dana yang memadai. Kemampuan finansial mereka terbatas sementara harga jamban sehat yang mencapai Rp 1,2 hingga Rp 2 juta per unit dirasakan mahal bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sehingga keinginan tersebut hanya sebatas angan-angan. Persoalan dana bukan hanya terjadi pada ketiga bersaudara ini, namun juga dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Probolinggo, terutama yang berpenghasilan rendah.

Kredit Jamban Sehat Melihat persoalan tersebut, Kelompok Kerja Sanitasi (Pokja Sanitasi) Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo menawarkan sejumlah alternatif pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, salah satunya melalui kredit. Bekerjasama dengan wirausaha sanitasi setempat, yaitu CV. Wahana Tirta (Kota Probolinggo) dan CV. Sigap Sanitar Kon’s (Kabupaten Probolinggo) yang memfasilitasi pembangunan jamban sehat melalui skema kredit, Hairiyah, Junariyati dan Subaidah akhirnya dapat mewujudkan keinginan mereka untuk memiliki jamban sehat di rumah masing-masing. Dengan membayarkan uang muka sebesar Rp 300 ribu dan cicilan sebesar Rp 100 ribu selama 11 bulan, ketiga kakak beradik tersebut dan

Salah seorang warga yang tertarik megikuti program kredit sanitasi mendapatkan penjelasan dari Anton, sanitarian Puskesmas Wonoasih, Kota Probolinggo.

47

Page 58: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Anton, Sanitarian Puskesmas Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo menjelaskan manfaat kredit sanitasi yang sudah diterima kepada warga.

beberapa warga masyarakat Probolinggo akhirnya dapat memiliki jamban sehat.

Dengan mengembangkan semangat kewirausahaan, CV. Wahana Tirta mengaku telah membangun 500 jamban sehat di Wonoasih, Probolinggo. Untuk melunasi pembayarannya, warga dapat mengangsur dengan nilai setoran bervariasi. Waktu yang disediakan untuk melunasi pinjaman bisa hingga 50 minggu. “Kami menyadari bahwa pemicuan warga agar menyadari pentingnya jamban sehat saja tidaklah cukup. Bersama para sanitarian, kami perlu segera bertindak untuk memfasilitasi warga yang ingin membangun jamban di rumah mereka,” ujar Sulistyo Triantono Putro, pendiri CV. Wahana Tirta.

Selain wirausaha sanitasi seperti CV. Wahana Tirta dan CV. Sigap Sanitar Kon’s, juga terdapat koperasi yang menyediakan fasilitas kredit untuk pembangunan jamban sehat, salah satunya adalah Koperasi Mitra Perkasa. Salah satu penerima manfaat dari fasilitas kredit yang disediakan oleh Koperasi Mitra Perkasa, Siti Mariam (28) mengatakan bahwa ia telah mengajukan kredit untuk pembuatan jamban sehat pada tahun 2012. Warga Kelurahan Kedopok, Kota Probolinggo ini kemudian harus mengangsur melalui petugas koperasi yang mendatangi rumahnya setiap minggu selama 50 minggu. Tanpa terasa, tunggakan tersebut telah lunas tanpa membebani keuangan keluarga.

Sedangkan di Kabupaten Probolinggo, fasilitas kredit jamban sehat juga ditawarkan oleh perbankan. Salah satunya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memberikan kredit bagi masyarakat yang ingin mempunyai jamban sehat. Bahkan para pemohon tidak perlu

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

membayarkan uang muka. Cukup dengan membayar cicilan sebesar Rp 100 ribu selama 18 bulan, mereka sudah dapat memiliki jamban sehat di rumah. Namun sebelum pencairan kredit, petugas bank terlebih dahulu mengunjungi kediaman pemohon untuk menilai kelayakan dari pemohon untuk menerima pinjaman. Jika dinilai layak, maka petugas bank akan memberi rekomendasi untuk pencairan kredit kepada pihak bank. Perjanjian kredit dilangsungkan bila kedua belah pihak bersepakat, termasuk dalam hal pengembalian pinjaman dan barang yang dijaminkan. Salah seorang penerima manfaat dari fasilitas kredit dari BRI adalah Nanik (47), warga Desa Sumber Kedawung, Kabupaten Probolinggo. Nanik menjaminkan sawah yang dimilikinya sebagai jaminan kredit membuat jamban sehat di rumahnya.

Menabung untuk Membeli Jamban SehatSelain fasilitas kredit dari sejumlah bank

atau koperasi, masyarakat Probolinggo juga dapat membangun jamban sehat dengan cara menabung. Cara ini menjadi alternatif yang lebih mudah, terutama bagi masyarakat yang tidak mempunyai aset yang cukup untuk dijaminkan ke lembaga perbankan.

Lastri, warga Desa Sumber Kedawung, Kota Probolinggo terdorong berbuat lebih bagi masyarakat di lingkungannya setelah mengamati banyak warga di desanya belum memiliki jamban sehat. Kebanyakan dari warga Desa Sumber Kedawung adalah penjual sayuran di pasar dan tukang becak yang penghasilannya tidak menentu dan tidak memiliki agunan untuk mengajukan kredit.

Lastri kemudian mendapat gagasan untuk membantu mereka yang kurang mampu tapi ingin memiliki jamban sehat dengan cara menabung. Lastri menyarankan kepada mereka untuk menyisihkan sebagian penghasilannya antara Rp 5.000

48

Page 59: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Lastri bersama nasabah tabungan jamban sehat di Desa Kedawung, Kota Probolinggo.

hingga Rp10.000 per hari. Setelah dinilai mencukupi untuk membangun jamban, uang tersebut akan digunakan untuk memesan jamban sehat ke wirausaha sanitasi. Meskipun terkesan sederhana, cara ini terbilang cukup efektif. Terbukti sejak tahun 2012, sudah lebih dari 15 jamban sehat telah dibangun melalui sistem menabung gagasan Lastri ini.

Berbagai alternatif pembiayaan di atas dapat dikatakan sebagai suatu langkah maju dalam upaya penyediaan fasilitas sanitasi yang layak bmasyarakat berpenghasilan rendah perkotaan. Terlebih lagi, semuanya terbilang sangat sederhana dan dapat direplikasi di daerah lain. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari pengusaha dan bank, penyediaan jamban sehat yang aman bagi keluarga dan lingkungan bukan sesuatu yang tidak mungkin. Selama ada keinginan maka selalu akan ada jalan.

Foto: IUWASH Jawa Timur

49

Page 60: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo SidhiFoto: Musfarayani

50

Page 61: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Menyulap Lingkungan Menjadi Bersih dengan IPAL KomunalKelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo kini menjadi lokasi percontohan sanitasi yang baik di Kota Probolinggo. Padahal, jika melihat kondisi Kelurahan Sumbertaman tiga tahun lalu tidak pernah terbayangkan bahwa lokasi ini layak untuk dijadikan lokasi percontohan sanitasi yang baik.

Tiga tahun yang lalu, Kelurahan Sumbertaman merupakan lingkungan yang kotor dan bau karena tingginya tingkat praktik buang air besar sembarangan (BABS) di lokasi tersebut. Saluran air hujan dijadikan tempat BABS oleh warga. Akibatknya, saluran air menjadi mampet, jalan tergenang, serta menimbulkan bau tidak sedap.

Hal tersebut juga mengganggu aktivitas di Pondok Pesantren An-Nur yang juga berlokasi di Kelurahan Sumbertaman. Seringkali para santri mengeluhkan bau yang kurang sedap dan air selokan yang kerap menggenangi jalan sekitar ponpes. Namun, kondisi sanitasi di lingkungan Pesantren An-Nur pun juga tidak lebih baik. Dengan sekitar 1.000 jiwa yang beraktivitas di pesantren tersebut, jumlah kamar mandi dan WC belum memadai.Limbah dari kamar mandi terkadang meluber dan menggenangi halaman.

Inovasi Tiada Henti KSM An-Nur Kabupaten Probolinggo Mengelola IPAL Komunal

Pondok Pesantren An-Nur yang berlokasi di Kelurahan Sumbertaman, Kabupaten Probolinggo menjadi sebuah “obyek wisata” tersendiri. Pasalnya, di Pondok Pesantren An-Nur ini terdapat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal yang sampai saat ini telah mengolah air limbah domestik 500 santri dan 150 keluarga. Hal yang menjadikan IPAL Komunal di An-Nur menarik adalah keberadaan bangunan dua lantai yang berdiri di atas IPAL Komunal tersebut. Bangunan tersebut berupa toilet, kamar mandi, aula dan bahkan mushola. Pondok Pesantren An-Nur juga memiliki delapan kolam untuk menampung efluen IPAL Komunal. Kolam tersebut digunakan untuk pemeliharaan ikan lele.

Situasi ini menimbulkan keprihatinan dan kegelisahan masyarakat, Oleh karena itu, gagasan program pembangunan IPAL di wilayah ini, disambut dengan baik. “Almarhum Abah, mewakafkan 7 x 9 meter tanah kawasan ponpes ini untuk dijadikan lokasi IPAL Komunal,” ingat KH. Mahfudz Sahal, salah seorang pengasuh di Pondok Pesantren An-Nur.

Almarhum menilai bahwa pembangunan IPAL Komunal ini akan memberikan banyak manfaat. Selain dapat menjaga kesehatan lingkungan, pembangunan IPAL Komunal juga berpotensi menghilangkan kebiasaan buruk masyarakat sekitar yang masih melakukan BABS. “Kami risih dengan warga yang masih melakukan BABS, karena tidak mencerminkan perilaku hidup yang berpikiran sehat. Padahal Allah telah memberikan akal pikiran bagi manusia untuk berpikir,” lanjut KH. Mahfudz Sahal.

Pembangunan IPAL Komunal di Ponpes An-Nur awalnya tidak berjalan dengan mudah karena kurangnya animo masyarakat untuk turut serta menjaga dan memperbaiki lingkungan mereka sendiri. Masyarakat sudah terbiasa menerima bantuan, sehingga cenderung menolak ketika diajak untuk turut berpartisipasi membangun lingkungan mereka. Bahkan rencana Dinas PU Kota Probolinggo untuk membangun sarana Mandi, Cuci, Kakus++ (MCK++) di lingkungan tersebut juga

KH. Mahfudz Sahal, Ketua KSM An-Nur sekaligus sebagai pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, menunjukkan kolam pemeliharaan ikan lele.

51

Page 62: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

sempat ditolak warga dengan alasan tidak berguna karena pada akhirnya mereka akan tetap melakukan BABS.

Melalui berbagai kegiatan promosi, sosialisasi dan pemicuan yang dilakukan bersama dengan sanitarian dari Puskesmas Wonoasih dan pihak Ponpes An-Nur sendiri selama hampir satu tahun, akhirnya pembangunan IPAL Komunal di Ponpes An-Nur pun dapat terlaksana dengan dukungan teknik dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Surabaya (LPPM-ITS) pada tahun 2013. Sarana IPAL Komunal yang rampung dibangun dalam waktu kurang dari satu tahun ini kemudian dimanfaatkan oleh para santri Pesantren An-Nur dan 102 KK yang tinggal di sekitarnya. Pengelolaan sarana ini dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) An-Nur yang

di atas IPAL Komunal. Tidak hanya sampai di situ, KSM An-Nur juga berhasil membangun mushola di lantai dua MCK. Pencapaian ini diapresiasi oleh Pemkot Probolinggo dan IPAL Komunal di Pondok Pesantren An-Nur pun ditetapkan sebagai percontohan.

Keberhasilan IPAL Komunal Ponpes An-Nur ini ternyata menarik perhatian daerah lain untuk berkunjung dan mempelajari keberhasilannya. Melihat hal tersebut sebagai sebuah peluang, pengurus KSM An-Nur merasa perlu menyediakan ruang tamu yang nyaman bagi para tamu yang berkunjung ke Ponpes An-Nur. Maka sebuah tempat pertemuan dibangun di belakang gedung MCK. Di tempat ini, pengurus KSM menerima kunjungan, memberikan penjelasan, dan berdiskusi dengan para tamu.

Inovasi pun terus berlanjut. KSM An-Nur membuat kolam lele yang awalnya bertujuan memperindah halaman ruang pertemuan sekaligus untuk menunjukkan langsung kualitas air yang telah diolah melalui IPAL Komunal tersebut, kini KSM An-Nur juga mengembangkan produk olahan abon lele. KSM An-Nur juga berniat membangun ruang pamer untuk memajang hasil karya santri dan masyarakat. Dengan demikian, tamu yang berkunjung juga bisa mengenal dan berbelanja hasil karya santri dan masyarakat sekitar.

Untuk meningkatkan pelayanan kepada warga, KH. Mahfudz mengajukan proposal kepada Dinas PU Probolinggo untuk membangun IPAL tambahan. Rencana untuk menambah IPAL komunal akhirnya terwujud pada 2014. Menggunakan DAK Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM), KSM An-Nur membangun IPAL

dipimpin KH. Mahfudz Sahal.

Dampak dari keberadaan IPAL Komunal ini sangat terlihat dengan semakin jarangnya ditemui warga yang melakukan BABS. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Mahfudz Sahal yang sering mendapatkan pujian dari warga karena telah menghadirkan IPAL Komunal di lingkungan mereka. “Ada masyarakat yang menyampaikan bahwa dirinya sudah menjadi orang kaya, mengapa? Karena kalo malam hari, lagi kebelet tidak perlu lagi berlari-lari ke sungai,” ungkap KH. Mahfudz sambil tersenyum.

Kreativitas KSM An-Nur Ternyata, KSM An-Nur tidak ingin berhenti sebagai pengelola IPAL Komunal saja. Kreatitivas pun muncul. Pertama, mereka berinisiatif membangun fasilitas MCK

KH. Mahfudz Sahal, bersama warga sekitar pesantren penerima manfaat IPAL Komunal.

Foto: IUWASH Jawa Timur

52

Page 63: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

komunal tambahan. Dengan tambahan ini, KSM An-Nur mampu melayani lebih banyak warga kelurahan Sumbertaman, termasuk 67 KK yang sebelumnya tidak terlayani oleh IPAL Komunal. “Untuk tahun 2015, kami kembali mengajukan untuk membangun satu unit IPAL tambahan agar dapat melayani warga di RT 4 yang letaknya paling jauh dari IPAL Komunal yang sudah ada,” ujar KH. Mahfudz.

Memasarkan Sambungan IPAL ke Rumah PendudukMengajak masyarakat untuk meninggalkan kebiasaan BABS dan membiasakan diri untuk menggunakan jamban sehat bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Selain membutuhkan waktu, biaya juga diperlukan untuk memfasilitasi kegiatan promosi dengan pengadaan berbagai alat peraga. Meski demikian, KH. Mahfudz dan pengurus KSM lainnya terus mencoba berbagai strategi seperti misalnya

menyelipkan pesan tentang hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitar dalam kegiatan-kegiatan di pesantren. Selain itu, KSM An-Nur juga memanfaatkan memanfaatkan kebiasaan negatif BABS sebagian warga menjadi peluang untuk mencapai kebaikan.

“Warga seringkali hanya menunggu bantuan. Namun, jika ada tetangga yang kurang mampu bisa memiliki sesuatu yang baru dan belum mereka miliki, mereka akan merasa malu.” kata KH. Mahfudz. Berdasarkan hal tersebut, maka Mahfudz dan para pengurus KSM lainnya, sepakat untuk memberikan sambungan pipa gratis dari IPAL ke jamban warga tidak mampu.

Setelah pemasangan sambungan secara gratis itu, minat warga untuk menyambungkan jamban mereka ke IPAL komunal meningkat. Mereka membayar biaya sambungan dengan jumlah yang

bervariasi, mulai Rp 200 ribu hingga Rp1,5 juta. Nilai yang harus dibayar disesuaikan dengan jarak antara rumah dan IPAL. Meski demikian, tidak semua warga membayar secara tunai, beberapa di antaranya membayar dengan cara mengangsur. “Untuk pembayaran cicilan, warga bisa melakukan pembayaran empat kali, sesuai dengan kesepakatan saya dengan beberapa toko bangunan langganan ” jelas Sugik, anggota KSM An-Nur yang bertanggung jawab atas teknis pembangunan IPAL Komunal.

Sistem kredit yang ditawarkan KSM An-Nur ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Kelurahan Sumbertaman, terutama yang kurang mampu. Tidak heran jika permintaan penyambungan ke IPAL terus meningkat hingga sarana IPAL yang ada sudah tidak mampu lagi melayani permintaan warga. “Kami merencanakan membangun IPAL tambahan di tahun 2016 agar bisa memenuhi target pelayanan IPAL Komunal untuk 500 KK,” kata KH. Mahfudz yakin.

Kreativitas KSM AN-Nur dalam berinovasi ternyata mendapat pengakuan dari Pemerintah Kota Probolinggo. Berkat inovasi mereka yang tiada henti, KSM An-Nur berhasil merebut Penghargaan AMPL Award 2015 untuk kategori Inovasi Model Layanan Sanitasi Berbasis Pesantren dari Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Nasional.

IPAL Komunal di lingkungan Pasantren An-Nur.

Foto: Musfarayani

53

Page 64: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

54

Page 65: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Berbenah Kota Membangun IPAL KawasanPemilihan Kraksaan sebagai ibukota Kabupaten Probolinggo pada 2010 membawa sejumlah implikasi bagi perkembangan kota ini. Kraksaan harus segera berbenah diri agar mampu memberikan kesan “mewakili” seluruh warga Kabupaten Probolinggo. Salah satu hal yang dirasa penting untuk dibenahi adalah sektor sanitasi, khususnya air limbah rumah tangga. Konstruksi berbagai sarana dan prasarana pendukung pengelolaan air limbah rumah tangga telah dilakukan. Berbagai sumber pembiayaan pun diakses untuk mendukung program pembangunan tersebut. Di samping itu kelembagaan dan sarana pengelolaan air limbah rumah tangga yang sudah ada juga turut dibenahi.

Pada 2013, program Sanitasi/Australia Indonesia Infrastructure Grants for Sanitation (sAIIG) menawarkan hibah pembangunan IPAL Kawasan kepada Pemkab Probolinggo. Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan sAIIG sepakat untuk membangun 500 sambungan rumah (SR) yang terkoneksi dengan sistem IPAL skala kawasan. Untuk mendukung program ini, anggaran sebesar Rp1,5 miliar telah dipersiapkan untuk pembangunan IPAL Kawasan tersebut, mulai jaringan perpipaan air limbah dari rumah tangga, jaringan pipa utama dan cabang sampai dengan IPAL Kawasan. Pemkab

Optimalisasi IPAL Kawasan di Kabupaten Probolinggo

Di tengah pembenahan Kota Kraksaan sebagai ibukota baru, Pemerintah Kabupatan Probolinggo membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Kawasan sebagai sarana pengelolaan air limbah rumah tangga. Namun warga masih belum mengerti apapun mengenai IPAL Kawasan sehingga saat diperkenalkan, banyak warga menolaknya. Pemerintah Kabupaten Probolinggo pun melakukan sejumlah kegiatan penyadaran mengenai guna dan manfaat IPAL Kawasan pada tahap pra-konstruksi. Walau proses pengenalan IPAL Kawasan ini memakan waktu yang cukup lama, ternyata berhasil mendorong minat warga untuk melakukan penyambungan pada IPAL Kawasan. Kini, target Pemerintah Kabupatan Probolinggo untuk mewujudkan 500 sambungan rumah pada fasilitas IPAL Kawasan pun dapat terealisasikan tanpa masalah yang berarti.

Probolinggo juga telah menganggarkan Rp 200 juta untuk penyusunan dokumen perencanaan dan Rp 85 juta untuk penyiapan masyarakat dalam APBD 2015.

Dalam upaya memperkenalkan sistem IPAL Kawasan kepada masyarakat, Pemkab Probolinggo lebih berfokus terhadap kelompok masyarakat yang terbiasa melakukan praktik BABS karena tidak memiliki jamban pribadi. Setelah itu, baru diperluas ke masyarakat yang sudah mempunyai jamban sendiri. Mereka diharapkan bersedia untuk menyambungkan saluran air limbah rumah tangga mereka ke jaringan IPAL Kawasan di lingkungan perumahan mereka.

Agar IPAL Kawasan nantinya bisa berfungsi optimal, sejumlah persiapan pun dilakukan. Mengingat bahwa IPAL Kawasan ini merupakan hal baru bagi warga, kegiatan persiapan dilakukan dalam rangka membangun minat masyarakat untuk menyambungkan tempat tinggal mereka ke IPAL Kawasan.

Pada tahap pra-konstruksi, kegiatan lebih diutamakan untuk menumbuhkan kesadaran berperilaku hidup sehat, khususnya kepada masyarakat yang masih mempraktekkan BABS. Dengan menumbuhkan kesadaran berperilaku hidup sehat, maka minat masyarakat

Rustam, Ketua RW di Kelurahan Telokan, Kecamatan Kraksaan, memberikan penjelasan kepada para pemuda tentang manfaat IPLT bagi kesehatan lingkungan.

55

Page 66: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

untuk segera memiliki jamban sehat dan menyambungkan tempat tinggal mereka ke IPAL Kawasan juga akan semakin besar.

Memicu Kesadaran Masyarakat Proses penyiapan masyarakat diawali dengan focus group discussion (FGD) penyiapan mobilisasi masyarakat. Kegiatan yang melibatkan Pokja Sanitasi (Bappeda, Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan Hidup, dan Dinas Pekerjaan Umum) ini bertujuan memetakan peran antara pemerintah, masyarakat dan mitra dalam upaya penyiapan mobilisasi masyarakat serta untuk menetapkan komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menyukseskan pembangunan IPAL Kawasan.

alur penularan penyakit diare yang menggambarkan penyebab potensial dari penyakit tersebut, dan Pemetaan serta penelusuran kebiasaan BABS dengan mengajak warga untuk melihat situasi akibat serta pengaruh dari praktek BABS terhadap lingkungan sekitar mereka.

Pada tahap pemicuan ini, sanitarian dan kader kesehatan memiliki peran yang penting, yaitu menjadi “agen penyadaran”. Keberhasilan para sanitarian dan kader tersebut dikarenakan keberadaan dan aktivitas mereka yang lebih sering dilakukan di tengah masyarakat, sehingga masyarakat bersedia berinteraksi dan mau mendengarkan. Kondisi tersebut membuat mereka lebih mudah mempengaruhi masyarakat dan membangun kesadaran mereka.

Keterlibatan para kader kesehatan dan sanitarian berdampak cukup positif. Salah satu keberhasilan pengaruh kader kesehatan dan sanitarian terlihat di RW 5, Desa Patokan, dimana 85 KK menunjukkan minat untuk melakukan penyambungan ke IPAL Kawasan. Selain RW 5, para kader dan sanitarian juga berhasil meyakinkan warga RW 4 dan sebagian RW 6 untuk melakukan penyambungan. Hal ini jelas merupakan hasil yang baik dalam mencapai target 500 SR ke IPAL Kawasan.

Bu Roem Hartanti, Sanitarian Puskesmas Kraksaan, Kabupaten Probolinggo mengatakan bahwa kegiatan pemicuan di masyarakat telah membuat dirinya dan kader kesehatan di Desa Patokan menjadi lebih percaya diri dan aktif. “awalnya banyak warga yang tidak mau melakukan penyambungan sehingga

Setelah pemetaan peran, dilanjutkan dengan sosialisasi tentang pembangunan IPAL Kawasan kepada masyarakat, baik melalui pertemuan formal maupun informal. Tujuan dari sosialiasi ini adalah untuk memberikan informasi yang proporsional tentang pembangunan IPAL Kawasan sehingga masyarakat dapat menerima keberadaan fasilitas ini di lingkungan mereka.

Proses pemicuan kepada masyarakat juga dilakukan pada saat sosialisasi untuk menumbuhkan minat warga menyambung ke IPAL Kawasan nantinya. Berbagai metode pemicuan dilakukan, antara lain menggunakan Diagram F untuk menggambarkan

Rini, Kepala UPT Laboratorium dan PAL Kabupaten Probolinggo, di depan IPLT berkapasitas 500 kk yang terletak di Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

56

Page 67: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

semangat kita sempat menurun. Namun semakin lama, warga menjadi lebih antusias terhadap pembangunan IPAL Kawasan dan kini justru mengantre untuk mendaftarkan diri sebagai pelanggan IPAL setelah mengetahui manfaatnya bagi lingkungan mereka, terutama bagi kesehatan mereka,” tutur Roem Hartanti. Hal senada diungkapkan oleh Mashudi Ketua RW 1 Desa Patokan. Mashudi yang juga merupakan kader kesehatan mengatakan bahwa minat warga meningkat setelah melihat dan merasakan langsung pengaruh dari IPAL Kawasan. “Dulu banyak yang khawatir karena mereka pikir IPAL ini akan bau, salurannya akan macet, mengakibatkan kotor dan sebagainya. Tapi kini justru warga berbondong untuk turut serta memeliharaan fasilitas IPAL setelah kekhawatiran mereka tidak terbukti.” kata Mashudi.

Masyarakat juga telah merasakan keuntungan fasilitas IPAL Kawasan. Desak, warga RW 5 Desa Patokan mengatakan bahwa penyambungan ke IPAL Kawasan ini sangat menguntungkan dirinya, terutama dari segi finansial. Beliau mengatakan bahwa setelah dihitung, biaya pengelolaan air limbah rumah tangga hanya Rp 5 ribu per bulan per rumah setelah tersambung dengan IPAL Kawasan. “Biaya ini jauh lebih murah daripada melakukan penyedotan tangki septik sendiri, yang bisa mencapai Rp 400 ribu sekali sedot,” tutur Desak.

Tuti, Sanitarian sekaligus staf Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, bersama Indrawati Syamsuri yang sudah memanfaatkan IPAL Kawasan.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

57

Page 68: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

58

Page 69: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

UPT PAL Kabupaten Gresik: Bekerja Keras, Berpikir Cerdas dan Berhati Ikhlas

Membangun Kesepahaman dan Menumbuhkan KomitmenSelama ini sektor pengelolaan air limbah di Kabupaten Gresik berada di bawah Dinas Cipta Karya yang disatukan dengan sektor drainase. Sehingga sektor pengelolaan air limbah kurang diperhatikan. Walaupun sistem IPAL komunal telah dibangun di Kabupaten Gresik, namun sistem pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Gresik tidak berjalan. Hal ini disebabkan oleh pemahaman para penentu kebijakan terhadap air limbah domestik sangat terbatas, baik secara subtansial maupun teknis. Pengelolaan air limbah domestik masih diaggap sebagai “tuntutan” dan bukan sebagai “kewajiban”.

Alasan itulah yang kemudian mendorong IUWASH untuk mendampingi Pemkab Gresik terkait pengelolaan Air Limbah Domestik. Dengan pendekatan dari atas ke bawah (top-down), IUWASH mencoba untuk membangun kesadaran penentu kebijakan (para pemimpin SKPD) terkait dengan pengelolaan air limbah domestik yang terintegrasi. Agar pengelolaan air limbah menjadi sebuah “kewajiban”, regulasi yang mengatur pengelolaan air limbah domestik secara menyeluruh diperlukan yang nantinya dapat dijadikan landasan yuridis formal untuk membentuk sebuah lembaga UPTD Air

Kabupaten Gresik saat ini tengah gencar mengembangkan berbagai fasilitas sanitasi seperti Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Komunal dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Hal ini dilakukan untuk mencapai target Universal Access 100 - 0 -100. Agar fasilitas yang telah dibangun itu dapat bermanfaaat optimal, maka dibutuhkan pengelolaan dan pemeliharaan yang benar. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Gresik berinisiatif untuk membentuk Unit Pengelola Teknis Daerah Pengelolaan Air Limbah (UPT-PAL) sebagai instansi yang secara khusus bertanggung jawab untuk mengelola dan memelihara fasilitas IPAL dan IPLT di Kabupaten Gresik.

Limbah Domestik yang akan bertanggung jawab pada pengelolaan air limbah di Kabupaten Gresik.

Selain melakukan pendekatan dari atas, IUWASH juga melakukan pendekatan dari bawah (bottom-up), yaitu dengan memperkuat kapasitas Kelompok Pengelola dan Pemelihara (KPP) atau Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) IPAL Komunal. Dengan penguatan kapasitas ini, KPP/KSM tidak hanya lebih memahami penggunaan IPAL Komunal, namun juga pengelolaan dan pemeliharaannya. Dengan bekal pengetahuan tersebut, UPT PAL dan KPP/KSM dapat mengelola dan memelihara fasilitas pengelolaan air limbah secara bersama, sehingga tercipta suatu sistem yang lebih terpadu.

Komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik untuk menyelesaikan persoalan dan tantangan sektor pengelolaan air limbah domestic sangat tinggi. Komitmen ini ditunjukkan dengan Peraturan Bupati Gresik Nomor 54 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bupati Gresik Nomor 61 Tahun 2008 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Daerah di Kabupaten Gresik.

Komitmen Pemkab Gresik tidak hanya sebatas diatas kertas. Berlandaskan Perbup Gresik Nomor 54 Tahun 2013 tersebut, Pemkab Gresik membentuk kelembagaan

Staf UPTD IPAL sedang melakukan diskusi di lapangan berkaitan dengan pengoperasian fasilitas IPAL.

59

Page 70: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

khusus untuk mengelola air limbah domestik, yaitu Unit Pengelola Teknis (UPT) pengelolaan air limbah domestik (PAL). Penempatan sumber daya manusia dalam UPT PAL juga tidak main-main, dengan menempatkan personil yang mumpuni untuk mengoperasionalkan UPT PAL. Pemkab Gresik juga memberikan alokasi anggaran khusus untuk mendukung program kegiatan dan penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan oleh UPT PAL.

Jalan Panjang Mengembangkan Peran UPT PAL Kabupaten GresikMembentuk UPT PAL bukan persoalan mudah. Mulai dari mengembangkan program kerja, perangkat manajemen, penyiapan sumber daya manusia dan penyediaan fasilitas kerja serta anggaran. Kepala UPT PAL Gresik, M. Arif Setyawan,

mengungkapkan bahwa saat pertama kali ia diminta memimpin UPT PAL, banyak tantangan yang harus dihadapinya. “Saat itu saya sendirian saja, tidak ada staf, tidak ada anggaran. Saya harus memulai dari bawah. Karena itu tahap awal, saya mengajukan kepada Dinas Cipta Karya untuk meminjamkan tiga orang staf dari Seksi Drainase untuk selama 4 jam bekerja di UPT PAL setelah mereka menyelesaikan pekerjaan rutin mereka di Dinas Cipta Karya,” ingat Arif Setyawan.

Tugas pertama UPT PAL saat itu adalah mendata kondisi IPAL Komunal yang ada. Dari hasil pendataan tersebut, ternyata didapati bahwa beberapa IPAL Komunal sudah tidak berfungsi lagi. Sebab yang sering ditemukan adalah pipa saluran yang mampet. Berdasarkan hal tersebut,

Arif Setyawan dan ketiga rekannya menyusun jadwal pemeliharaan rutin ke IPAL Komunal yang ada. Melihat semakin berkembangnya kegiatan, akhirnya UPT PAL diperbolehkan untuk menambah staf hingga kini menjadi sembilan orang.

Berbekal sumberdaya yang ada, UPT PAL mulai berbenah mengembangkan struktur organisasi menjadi tiga bagian, yaitu Bidang Pemeliharaan, Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan Lingkungan serta Instalasi Pengeolahan Lumpur Tinja. Staf UPT PAL yang rata-rata masih berusia muda ini begitu bersemangat meningkatkan kinerja mereka. Dengan motto “Bekerja Keras, Berpikir Cerdas, dan Berhati Ikhlas”, mereka semakin termotivasi untuk bekerja dengan baik. “Lembaga kami masih muda, namun ini

Staf UPT PAL sedang melakukan kegiatan persiapan pemakaian kolam-kolam fakultatif pengelolaan limbah di IPAL.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

60

Page 71: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

justru menjadi peluang bagi kami untuk membuktikan bahwa kami mampu. Istilah kami, Beri Pelayanan JEMPOL (Jujur, Etos Kerja, Maksimal, Puas, Obyektif, Langsung)!”, ungkap Nursyamsi, Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Lingkungan, UPT PAL Gresik.

UPTD-PAL juga membangun kerjasama dengan KPP di 104 IPAL Komunal dan mendorong mereka untuk turut memeleihara dan memberdayakan IPAL Komunal sebagai titik masuk bagi pengembangan masyarakat. Hal tersebut memotivasi beberapa KPP untuk mengembangkan lingkungan tempat tinggal mereka menjadi lebih nyaman. Salah satunya adalah KPP IPAL Siwalan Wonosari. Tidak hanya sebagai tempat pengelolaan air limbah, namun IPAL

Komunal di Wonosari juga telah menjadi “Bank Sampah”. Selain itu, air olahan IPAL dijadikan kolam lele. Widodo, Ketua Pengurus KPP Siwalan, menyatakan bahwa UPT PAL Gresik telah banyak membantu dalam membuat lingkungannya menjadi lebih nyaman. Menurutnya, UPT PAL tidak hanya memberikan instruksi, namun turut terlibat dalam pengelolaan dan pemeliharaan IPAL Komunal di Wonosari. “Jika kita ada masalah, UPT PAL juga seringkali membantu kami untuk menyampaikan keluhan kita kepada para pihak terkait. Bukan hanya masalah terkait IPAL Komunal saja, tapi juga masalah ketersediaan air bersih oleh PDAM. UPT PAL menjadi penyambung lidah kami dan bisa dibilang telah menjadi teman kami,” katanya. Widodo juga mengatakan bahwa keberadaan IPAL Komunal di Desa

Wonosari telah meningkatkan kesadaraan warga untuk memelihara kebersihan lingkungan. “Karena termotivasi untuk meningkatkan kebersihan desa, akhirnya muncul ide baru seperti Bank Sampah dan membuat kolam lele dan kebun sayur agar desa kami menjadi bersih dan berkembang,” Widodo menambahkan.

Tanpa merasa lelah, tim UPT PAL Gresik terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan mereka. Dengan motto “Bekerja Keras, Berpikir Cerdas, dan Berhati Ikhlas” serta komitmen untuk memberikan Pelayanan JEMPOL, Tim UPT PAL Gresik terus berkreasi untuk mengembangkan berbagai inovasi baru untuk meningkatkan kapasitas mereka sebagai sebuah lembaga. Berbekal pada road map sanitasi yang telah mereka kembangkan bersama IUWASH, UPT PAL Gresik berharap dapat ditingkatkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Kepala Dinas PU Kabupaten Gresik, Bambang Isdianto mengungkapkan bahwa bukan tidak mungkin suatu saat nanti UPT PAL akan ditingkatkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah (BLUD PAL).

Kinerja UPT PAL dalam menangani masalah air limbah di Kota Gresik

hingga saat ini sangat memuaskan. Hal ini juga berdampak pada

peningkatan produktivitas masyarakat Kabupaten Gresik yang

terus meningkat setiap tahun.

Bambang Isdianto Kepala Dinas PU Kabupaten Gresik

Praktik identifikasi tangki septik oleh UPT-PAL Kabupaten Gresik yang diasilitasi IUWASH.

Foto: IUWASH Jawa Timur

61

Page 72: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada
Page 73: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

LINTAS SEKTORFoto: IUWASH Jawa Timur

Page 74: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Asep Mulyana

64

Page 75: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Mata Air Ubalan sebagai salah satu sumber air baku PDAM Kabupaten Malang untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat di wilayah Kabupaten Malang.

Pentingnya Regulasi Lokal tentang PSDA di Kabupaten MalangMeskipun sudah ada peraturan yang menata perizinan wilayah dan pengelolaan wilayah resapan air, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 tahun 2011 tentang Perijinan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), namun pada kenyataannya masih sering ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh berbagai pihak. Pernyataan ini diamini oleh Warih Kusuma, Kepala Bidang Pengembangan Konservasi Sumber Daya Air, Dinas Pengairan Kabupaten Malang. Menurut beliau, Kabupaten Malang memiliki cukup banyak sumber air, di antaranya adalah Pamotan, Sumber Pitu, Sumberawan Singosasi, Wendi yang dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Namun sayangnya, setiap dinas dan pihak-pihak lain, termasuk masyarakat, memanfaatkannya sendiri tanpa ada koordinasi satu sama lain. Sedangkan debit mata air semakin menurun, selain karena dampak dari perubahan iklim, di wilayah sekitar mata air juga marak terjadi alih fungsi hutan menjadi pemukiman.

Pemanfaatan sumber air di wilayah Kabupaten Malang belum ditangani secara terintegrasi dan terkoordinasi. Akibatnya, banyak instansi yang merasa berwenang atas pemanfaatannya. Hal tersebut dikhawatirkan dapat

Peraturan Bupati Malang No. 8 Tahun 2015 Perkuat Pengamanan Sumber Daya Air

“Banyak Peraturan Daerah terkait pengaturan wilayah resapan air diterbitkan, tapi tidak diterapkan di lapangan. Hal ini juga karena tidak ada regulasi yang khusus mengatur kondisi lokal wilayah tangkapan air atau bagaimana mata airitu bisa dipertahankan bahkan dilestarikan, khususnya di Malang. Alhasil setiap dinas dan lembaga terkait serta masyarakat memanfaatkan mata air tersebut tanpa ada koordinasi dan kegiatan konservasi. Oleh karena itu, Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Resapan dan Tangkapan Air Berkelanjutan menjadi alat bagi kami untuk mengelola sumberdaya air ini lebih baik ke depan,” kata Yekti Pracoyo, Kepala Bidang Fisik Prasarana, Bappeda Kabupaten Malang.

mengancam kelestarian sumber daya air di Kabupaten Malang. Walaupun sudah ada Perda Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2011 tentang PSDA, namun pelaksanaannya di lapangan masih belum diterapkan secara penuh.

Bupati Malang, Rendra Kresna mengemukakan bahwa ia sebenarnya memiliki visi dan misi untuk menjamin ketersediaan air baku, baik secara kualitas, kuantitas, maupun keberlanjutannya. Oleh karena itu, Rendra Kresna menekankan pentingnya pengelolaan wilayah resapan air secara komprehensif dan terintegrasi. “Semua pihak yang berkepentingan harus bekerjasama menjaga sumber daya air agar dapat dikelola dan dimanfaatkan secara berkelanjutan dan berorientasi pada adaptasi perubahan iklim,” tekan Rendra. Beliau pun mengajak semua pihak yang berkepentingan untuk turut serta memfasilitasi penyusunan sebuah regulasi tentang tata kelola sumber daya air yang tidak hanya mengatur mengenai perizinan penggunaan sumber daya air, namun juga aspek konservasinya.

Memperkuat regulasi pengelolaan daerah tangkapan dan resapan airSetelah memahami kondisi permasalahan tata kelola PSDA di Kabupaten Malang, IUWASH mendukung Pemkab Malang dalam memperkuat regulasi pengelolaan

65

Page 76: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

daerah tangkapan dan resapan air agar lebih integral dan terkoordinasi. Bekerjasama dengan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Kabupaten Malang, IUWASH mendorong pembuatan Peraturan Bupati tentang pengelolaan sumberdaya alam. Pokja AMPL sendiri dibentuk bersama Sekretaris Daerah sebagai pengarah, Kepala Bappeda sebagai Ketua; Dinas Pengairan, Badan

Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Kesehatan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Kehutanan, Dinas Pendidikan, PDAM, Perum Jasa Tirta I, dan Dinas Pendidikan sebagai pihak pendukung.

Proses penyusunan regulasi diawali dengan pengkajian regulasi tentang PSDA yang sudah tersedia, menemukan isu-isu PSDA dan memetakan kebutuhan regulasi

lokal. IUWASH bekerjasama dengan para pemangku kepentingan untuk mempelajari Perda No. 10 Tahun 2011 tentang PSDA dan mengkaji kekurangan dan aspek yang perlu diperbaiki di dalamnya.

Proses dilanjutkan dengan advokasi bersama para pemangku kepentingan di Kabupaten Malang mengenai kebutuhan penyusunan suatu regulasi daerah tentang PSDA, yang akhirnya disepakati bahwa regulasi lokal tersebut akan disusun sebagai Rancangan Peraturan Bupati (Ranperbup). Beberapa rapat dilakukan secara bertahap untuk merumuskan judul, subtansi regulasi, landasan penyusunan, urgensi tata kelola PSDA yang terintegrasi serta penyusunan draft Ranperbub PSDA yang berorientasi pada adaptasi perubahan iklim.

Selanjutnya, Tim Kerja Penyusun Regulasi Lokal yang dibentuk pada tanggal 27 Januari 2015 dalam sebuah focus group discussion (FGD) yang bertugas mempersiapkan format perbup, mengadakan rapat untuk melakukan kompilasi dan formulasi hasil FGD serta mengadakan rapat untuk mengkaji ulang Ranperbub sebanyak tiga kali. Proses ini berlanjut hingga Ranperbup tersebut ditetapkan sebagai Peraturan Bupati.

Terbitnya Perbup No 8 Tahun 2015Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Daerah Resapan dan Tangkapan Air Berkelanjutan ditandatangani oleh Bupati. Dengan adanya Perbup ini, para SKPD didorong untuk mengintegrasikannya dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategi SKPD di bawah koordinasi

Warih Kusuma, Kepala Bidang Pengembangan Konservasi Sumber Daya Air, Dinas PU Pengairan Kabupaten Malang.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

66

Page 77: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Yekti Pracoyo, Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kabupaten Malang.

Bappeda. Agus Priyanto, staf ahli Bupati Bidang Pembangunan mengungkapkan pentingya pengelolaan air hujan secara terkoordinasi bersama SPKD lainnya agar konservasi sumber air di Kabupaten Malang dapat berkelanjutan. “Dengan Perbup ini, pemanfaatan sumber daya air menjadi lebih terkoordinir dan tidak ada lagi tumpang tindih kepentingan antar SKPD, yang ada kini adalah saling bekerjasama untuk melindungi sumber

daya air agar dapat berkelanjutan,” ungkap Agus Priyanto. Hal serupa juga diungkapkan oleh Yekti Pracoyo yang mengatakan bahwa Perbup ini telah mensinergikan program kerja dinas-dinas terkait. “Bahkan kita melakukan pengawasan bersama. Sebuah kegiatan yang dulu tidak pernah ada,” kata Yekti Pracoyo.

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan

bersama PDAM Kabupaten Malang, Dinas Dinas PU Cipta Karya , BLH dan Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral, telah menyusun perencanaan upaya konservasi daerah resapan air dengan menggunakan tanaman, bangunan sipil teknis, dan pengukuran sumber-sumber mata air yang dikelola oleh PDAM.

Semangat kerjasama untuk melakukan perubahan tumbuh di antara para pihak pemangku kepentingan yang antusias terlibat secara aktif. Hal ini dibuktikan melalui koordinasi antara personil lintas instansi dalam setiap rapat, kunjungan lapangan, maupun FGD.

Bentuk dukungan setiap SKPD juga menimbulkan rasa optimisme yang tinggi. Mereka bahkan rela berbagi sumber daya dalam berbagai kegiatan, seperti membuka acara, menjadi narasumber dan menyediakan sarana serta prasarana untuk pertemuan membahas perbup.

Perbup PSDA ini diharapkan dapat menghasilkan sinergi antar instansi sehingga terbangun sistem yang mendukung keberlanjutan konservasi dan pemanfaatan sumber air yang berkelanjutan dan menguntungkan semua pihak.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

67

Page 78: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

68

Page 79: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Perubahan yang Membawa Harapan Sebagai provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi kedua di Indonesia, kesejahteraan masyarakat Provinsi Jawa Timur tentu menjadi prioritas. Dalam berbagai sektor, Provinsi Jawa Timur telah berupaya untuk meningkatkan kualitas dan pelayanannya. Hanya saja, seperti kebanyakan daerah lain di Indonesia, kualitas dan pelayanan di sektor air bersih dan sanitasi masih sangat rendah. Kesadaran beberapa pemerintah daerah di Jawa Timur mengenai keterkaitan kualitas dan pelayanan pada sektor air bersih dan sanitasi dengan kesejahteraan masyarakat masih terbilang minim.

Sejak tahun 2011, IUWASH yang didanai oleh USAID telah menjalin kerja sama dengan 12 kabupaten/kota di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Malang dan Kota Batu untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan dalam sektor air bersih dan sanitasi. Pemilihan kota dan kabupaten tersebut adalah sesuai arahan dari Bappenas, dengan pertimbangan bahwa 12 kota dan kabupaten tersebut memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Jawa Timur.

Alokasi APBD Sektor Air Minum dan Sanitasi Meningkat di 11 Kota/Kabupaten Jawa Timur

Komitmen Pemerintah Daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan serta kualitas hidup masyarakat salah satunya dapat dilihat melalui prioritas penganggaran untuk peningkatan pelayanan pada sektor air minum dan sanitasi yang layak dan aman. Sayangnya, alokasi untuk kedua sektor tersebut di APBD secara umum masih rendah. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan perlu diberikan gambaran tentang adanya “kesenjangan” pelayanan kedua sektor tersebut antara harapan yang ingin dicapai dan kondisi sebenarnya. Setelah menyadari hal tersebut, kini 11 Pemerintah Daerah di Jawa Timur telah meningkatkan anggaran APBD sekitar 10 persen dari anggaran semula untuk kedua sektor tersebut. Dari 11 kota dan kabupaten yang awalnya hanya Rp 16,4 milyar (2009-2011) meningkat menjadi Rp 37 milyar (2012-2015).

Sejak pendampingan IUWASH dimulai, terlihat bahwa beberapa pemerintah daerah di Jawa Timur sudah lebih memperhatikan sektor air bersih dan sanitasi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

• Peningkatan alokasi anggaran APBD untuk sektor air minum dan sanitasi. Alokasi anggaran dari Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Badan Lingkungan Hidup, dan Dinas Pengelolaan dan Kekayaan Daerah (DPPKD) untuk sektor air minum dan sanitasi di 11 kota dan kabupaten di Jawa Timur meningkat. Peningkatan terbesar dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Gresik dari Rp 23,6 milyar (akumulasi 2009-2011) menjadi Rp 68,4 milyar pada tahun 2015.

• Terbangunnya kesepahaman antara pemerintah daerah selaku eksekutif pelaksana pembangunan dengan DPRD selaku legislatif bahwa isu air minum dan sanitasi harus menjadi prioritas pembangunan daerah.

• Beberapa Pemerintah Kota/ Kabupaten di wilayah Jawa Timur telah membentuk dan/atau mengaktifkan Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum, yang didukung dengan alokasi dana pada APBD.

Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus menandatangani MoU Peningkatan Anggaran untuk Air Minum dan Sanitasi dalam APBD Mojokerto disaksikan oleh IUWASH dan SKPD terkait.

69

Page 80: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Salah satunya adalah Kabupaten Gresik yang mengalokasilan anggaran Rp 200 juta untuk pertemuan rutin membahas persoalan air minum dan sanitasi dalam rangka mencapai target Universal Access 100 - 0 - 100 pada tahun 2019.

• Tersedianya Program Hibah untuk peningkatan akses masyarakat terhadap sektor air minum dan sanitasi. Hibah dari pemerintah pusat dan daerah kepada masyarakat dalam bentuk sambungan gratis atau pemberian potongan harga pemasangan sambungan untuk pemasangan pipa air minum PDAM maupun pembangunan IPAL Kawasan serta subsidi pembayaran gratis pada sambungan pipa distribusi air minum.

Berstrategi Sesuai Kondisi DaerahKetika pertama kali memulai program di Jawa Timur, IUWASH menemukan fakta bahwa isu air minum dan sanitasi bukan merupakan prioritas pembangunan di wilayah Jawa Timur. Bahkan, isu sanitasi, nyaris tidak diperhatikan. Padahal, berdasarkan Pasal 38 Peraturan Presiden Nomor 185 Tahun 2014 tentang

Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, daerah diamanatkan untuk menyediakan anggaran, baik dari APBN, APBD Provinsi atau APBD Kabupaten/Kota untuk kedua sektor tersebut.

Untuk menjalankan amanat tersebut, beberapa pendekatan kreatif menjadi kunci keberhasilan peningkatan anggaran di masing-masing kabupaten/kota di Jawa Timur, tergantung dari kondisi daerah yang bersangkutan.

Pendekatan Legislatif, di Kabupaten MalangDi Kabupaten Malang, IUWASH mendorong berfungsinya Pokja Sanitasi untuk melakukan advokasi anggaran melalui legislatif. Pokja Sanitasi yang beranggotakan para pejabat lintas sektoral dari bidang yang berkaitan dengan penyediaan layanan bagi masyarakat (Dinas Pekerjaan Umum, PDAM, Bappeda, dan Dinas Pengairan) ini didorong untuk menganalisa RAPBD terkait anggaran untuk sektor air bersih dan sanitasi. IUWASH bersama dengan Pokja Sanitasi kemudian menyusun kebutuhan anggaran yang seharusnya tersedia dalam APBD untuk kemudian diusulkan kepada DPRD Kabupaten Malang.

Pada bulan Juli 2013, sebuah rapat audiensi antara Pokja Sanitasi Kabupaten Malang dengan Komisi D, DPRD Kabupaten Malang diselenggarakan. Beberapa fakta yang disampaikan oleh anggota Pokja Sanitasi ternyata cukup membuat para anggota DPRD kaget. Beberapa dari mereka baru mengetahui bahwa tingkat pencemaran sumber air minum bagi masyarakat di Kabupaten Malang cukup tinggi. Hal ini tentu saja akan berdampak pada penurunan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Demikian juga setelah mendengar minimnya fasilitas pengolahan limbah/ tinja, beberapa dari mereka sangat prihatin setelah mengetahui bahwa 19 persen masyarakat di Kabupaten Malang masih mempraktekkan buang air besar sembarangan yang mengakibatkan sekitar 96 ton limbah tinja setiap tahunnya tidak dapat diolah (Data Pokja Sanitasi Kabupaten Malang, 2012).

Akhirnya, disepakati bahwa Pemkab Malang dan Komisi D DPRD Kabupaten Malang akan bekerjasama untuk melaksanakan “Gerakan Peduli Sanitasi” yang bertujuan mendorong masyarakat Stop BABS dengan menumbuhkan rasa

70

Page 81: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

malu. Pemkab Malang dan DPRD Kabupaten Malang juga sepakat untuk menyiapkan regulasi terkait pengelolaan lingkungan yang juga akan membahas masalah sanitasi secara menyeluruh.

Lokakarya Penyelarasan Pandangan, Sidoarjo dan LamonganDi Kabupaten Lamongan dan Sidoarjo, IUWASH menyelenggarakan Lokakarya Penyelarasan Pandangan (Visioning Workshop) yang membahas tentang kondisi terkini sanitasi dan air minum di kabupaten masing-masing, gagasan atau harapan kondisi yang seharusnya terjadi serta penyepakatan aksi bersama. Lokakarya ini juga menghadirkan para pejabat setingkat Walikota, Bupati, Ketua DPRD dan SKPD masing-masing kabupaten/kota agar kesepakatan aksi bersama ini dapat disahkan secara resmi dan dibuatkan regulasi di kemudian hari. Lokakarya tersebut telah memberikan dampak positif, contohnya Kabupaten Lamongan dan Sidoarjo yang telah meningkatkan alokasi anggaran untuk sanitasi secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Bupati Lamongan, H. Fadeli mengatakan bahwa kesejahteraan masyarakat baru dapat terselenggara apabila kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, salah satunya adalah akses air bersih serta sanitasi yang layak bagi semua lapisan masyarakat.

Bupati Lamongan yang telah menjabat sejak tahun 2010 ini juga berpesan agar masyarakat turut serta untuk memelihara fasilitas yang disediakan sehingga dapat dinikmati oleh semua warga Lamongan dengan nyaman.

Belajar dari strategi advokasi APBD di Jawa Timur, proses refleksi bersama dapat menumbuhkan kesadaran para para pemangku kepentingan akan pentingnya sector air minum dan sanitasi dalam mewujudkan kesejahteraan masyakarat. Dari proses ini, mereka dapat menyadari bahwa terdapat kesenjangan yang signifikan pada sektor air minum dan sanitasi dibandingkan dengan bidang lain. Proses ini juga telah meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingaan untuk bersama-sama menemukan solusi dan lebih berkomitmen untuk meningkatkan alokasi anggaran untuk sector air minum dan sanitasi.

“Kami berkomitmen untuk mencapai target Akses Universal

100 - 0 - 100 pada tahun 2019, yaitu semua warga masyarakat

Lamongan dapat terlayani dengan akses air bersih serta

akses ke fasilitas sanitasi yang layak. Oleh karena itu, kami akan mendukung program perluasan layanan air minum PDAM serta

mengalokasikan anggaran untuk pembangunan fasilitas MCK dan

program jambanisasi setiap tahun.

H. Fadeli Bupati Lamongan

71

Page 82: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: IUWASH Jawa Timur

72

Page 83: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

SKPD Terapkan Penganggaran Responsif Gender dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA)

Perencanaan pembangunan yang baik adalah jika perencanaan dan penganggaran program pembangunan yang memastikan bahwa seluruh masyarakat dapat memperoleh manfaat dari program pembangunan tersebut. Masyarakat yang dimaksudkan adalah kaum laki-laki, perempuan, anak-anak, lanjut usia dan orang berkebutuhan khusus (difabel). Untuk menjamin hal itu, dibutuhkan suatu pendekatan yang dapat menganalisa apakah segala kebutuhan masyarakat telah terpenuhi secara lintas gender. Pendekatan yang dimaksud adalah Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender atau “PPRG”. Di Kabupaten Malang, PPRG mulai diterapkan pada 2013 dan hingga saat ini telah menghasilkan APBD yang dinyatakan responsif gender, dengan peningkatan anggaran hampir dua kali lipat.

Bupati Malang, Rendra Kresna membuka acara Lokakarya Nasional Integrasi Gender dalam Program Air Minum dan Sanitasi yang digelar oleh IUWASH pada Desember 2014.

Kebijakan Pengarusutamaan Gender Upaya pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional, diawali dengan dikeluarkannya Intruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional. Inpres tersebut juga dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang memaparkan kewajiban bagi Pemerintah Daerah untuk menyusun anggaran yang responsif gender serta memperhatikan pengarusutamaan gender (PUG).

Sejak ditetapkannya kebijakan PUG, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah mewajibkan penggunaan analisis gender dalam menyusun kebijakan strategis dan kebijakan operasional. Oleh karena itu, berkembanglah pendekatan PPRG, sebagai satu alat oleh para pengambil keputusan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menjamin suatu rangkaian kegiatan pembangunan dapat bermanfaat bagi masyarakat, baik laki-laki, perempuan, lanjut usia, anak-anak maupun kaum difabel. Pendekatan dilakukan melalui penyusunan Gender Analisys Pathway (GAP), Gender Budget Statement (GBS) dan Term of Reference (TOR) dari program-program SKPD

yang mentargetkan masyarakat sebagai penerima manfaat utama. Dokumen ini harus dilampirkan pada Rencana Kerja Anggaran di setiap SKPD sehingga dapat dikatakan bahwa program pembangunan ini telah mempertimbangkan aspek-aspek gender. Penerapan PPRG bukan suatu proses yang terpisah dari sistem perencanaan dan penganggaran pembangunan yang ada, tetapi lebih merupakan pelengkap dalam menyusun dokumen perencanaan strategis, dokumen rencana kerja dan anggaran di daerah.

IUWASH telah mendampingi beberapa pemerintah daerah di Jawa Timur, salah satunya Kabupaten Malang, untuk mengimplementasikan pengarusutmaan gender melalui PPRG. Pendampingan ini diberikan sebagai bagian dari implementasi program PUG IUWASH. Pendampingan PPRG ini juga telah diberikan oleh IUWASH di Kabupaten Jombang dan Mojokerto.

Isu-Isu Terkait Implementasi PPRG di Kabupaten MalangImplementasi Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Malang sebenarnya sudah dliaksanakan sejak lama. Namun implementasinya belum optimal. Tercatat Kabupaten Malang sudah memiliki berbagai produk hukum untuk mendukung pelaksanaan PUG dan PPRG,

73

Page 84: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

antara lain 1) Peraturan Bupati Malang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Malang; 2) Peraturan Bupati Malang Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Daerah di Kabupaten Malang; dan 3) Peraturan Bupati Malang Nomor 34 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG).

Namun semua dasar hukum itu menjadi dokumen mati. Hampir semua perangkat pemerintahan di Kabupaten Malang belum memahami sepenuhnya bagaimana cara yang benar untuk mengimplementasikan PPRG.

Selain itu, masih banyak pejabat daerah (terutama yang laki-laki) menganggap gender sebagai upaya yang sia-sia, karena kebudayaan patrilineal sudah mengakar di masyarakat. Padahal kunci bagi penerapan kebijakan ada pada mereka.

Para Penggerak Gender pada setiap SKPD juga masih belum dapat berfungsi secara optimal. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman mereka tentang gender dan pendekatan PPRG. Penggerak Gender adalah personil yang menjadi perwakilan lembaga atau instansinya dalam mengkoordinasikan atau mensinkronkan kebijakan instansinya untuk mengarusutamakan gender. Personil ini dikirim oleh instansinya untuk dilatih dan menjadi tokoh penghubung dengan gerakan PUG. Beberapa temuan yang membuktikan lemahnya para penggerak gender ini antara lain masih belum tersedianya anggaran yang sudah terpilah menurut jenis kelamin.

Peran Bappeda dalam mengintegrasikan gender dalam perencanaan dan peran inspektorat dalam pengawasan internal terhadap SKPD juga dirasa masih belum optimal. Lemahnya pemahaman focal point maupun pejabat, akan menghasilkan komitmen instansi yang rendah terhadap PUG. Lemahnya pemahaman ini juga berimbas terhadap lemahnya komitmen untuk mengawasi pelaksanaannya.

Upaya Implementasi PPRG di Kabupaten MalangSejak awal tahun 2014, IUWASH mulai berkomitmen mendorong para pihak pemangku kepentingan untuk membantu Pemkab Malang dalam menerapkan PPRG. Berbagai rangkaian kegiatan pengembangan kapasitas juga dilakukan seperti pelatihan, diskusi dan lokakarya. Selengkapnya adalah sebagai berikut:• Focus Group Discussion (FGD)

Penerapan Anggaran Responsif Gender (ARG) Kabupaten Malang pada 17 Maret 2014. Kegiatan yang diikuti oleh 14 orang dari Bappeda, Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan ini menghasilkan rekomendasi antara lain: Pelaksanaan Sosialisasi dan Penyamaan Persepsi di tingkat Internal SKPD, rencana Pelatihan Penyadaran Gender dan Analisa Gender bagi Penggerak Gender SKPD, program penguatan kepada Bappeda, Akademisi, LSM dan pihak-pihak lain yang terkait. Selain itu disepakati juga adanya pengawalan implementasi PPRG oleh SKPD, untuk melakukan verifikasi dokumen PPRG.

• Lokakarya Penelaahan Lembar ARG Kabupaten Malang pada 18 Juni 2014. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari FGD sebelumnya. Dimana setiap SKPD membawa lembar ARG untuk ditelaah bersama tim IUWASH dan para pihak lainnya.

• Lokakarya Refleksi Proses Penyusunan dan Implementasi ARG Kabupaten Malang pada 14 – 15 Agustus 2015. Sebagai penjabaran/implementasi dari PPRG yang salah satu klausulnya adalah dokumen perencanaan akses layanan air dan sanitasi bagi masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi terhadap dokumen PPRG yang telah disusun oleh setiap SKPD (total terdapat 41 SKPD yang telah menyusun perencanaan anggaran yang responsif gender. Keluaran dari kegiatan ini antara lain teridentifikasinya gambaran proses penyusunan dan implementasi perencanaan dan penganggaran responsif gender, teridentifikasinya kendala yang dihadapi dalam proses penyusunan dan implementasi perencanaan dan penganggaran responsif gender, terhimpunnya masukan-masukan bagi perbaikan penyusunan perencanaan dan impelementasi perencanaan dan penganggaran responsif gender.

• Pelatihan Monitoring dan Evaluasi PPRG Kabupaten Malang pada 18 November 2014. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bagi para penggerak gender di SKPD tentang proses monitoring dan evaluasi PPRG.

• Lokakarya Nasional Integrasi Gender dalam Program Air Minum dan Sanitasi Menuju Pencapaian Universal Akses 2019 pada 11 – 12 Desember 2014. Acara ini dihadiri Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kasubdit Direktorat Perkim Bappenas, Deputy Director Environment Office at USAID Indonesia,

74

Page 85: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

dan Mitra IUWASH di 3 (tiga) regional dari provinsi Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur dan perwakilan SKPD Kabupaten Malang, perwakilan Kabupaten Maros dan Kabupaten Tebing Tinggi. Lokakarya ini menghasilkan beberapa pembelajaran dari pengalaman berbagai pihak dalam upaya pengintegrasian gender di wilayahnya masing-masing.

Kemauan Baik Pemerintah, Syarat Mutlak Anggaran Responsif Gender Sebagai bukti bahwa anggaran responsive gender adalah ketika SKPD

melampirkan dokumen Gender Analysis Pathway (GAP), Gender Budget Statement (GBS), dan ToR Pengarusutamaan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender pada Rencana Kerja Anggaran (RKA) mereka. Untuk menyusun ketiga dokumen di atas, Tim IUWASH mendampingi tim penggerak gender secara intensif, hingga akhirnya RKA dinyatakan telah responsif gender.

Pantjaningsih Sri Rejeki, Kepala KP3A yang menjadi salah satu penggerak gender di Kabupaten Malang telah berusaha keras agar seluruh SKPD menerapkan PPRG. Upaya kerasnya tidak sia-sia, terlihat dari

perkembangan anggaran yang dinyatakan responsive gender tahun 2013 sebesar Rp 47.292.310.964,- naik pada tahun 2014 menjadi Rp 94.737.170.533 dan tahun 2015 naik lagi menjadi Rp 105.759.833.083. Dari anggaran itu terdapat anggaran untuk program di bidang air bersih dan sanitasi sebesar Rp 16.153.816.200. “Total anggaran yang telah dinyatakan responsif gender ini sebenarnya masih relatif kecil jika dibandingkan dengan total anggaran Kabupaten Malang yang sebesar Rp 3 trilliun. Anggaran responsif gender, sangat tergantung pada political will. Kalau semua SKPD punya kemauan sungguh-sungguh, akan lebih mudah”, pungkas beliau.

Mencu.

75

Page 86: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: Wisnu Purnomo SidhiFoto: Wisnu Purnomo Sidhi

76

Page 87: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Kabupaten Sidoarjo Aktifkan Pusat Pelayanan Pengaduan Masyarakat (P3M)

P3M di Kabupaten Sidoarjo Akhirnya Berfungsi KembaliPusat Pelayanan Pengaduan Masyarakat (P3M) Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sudah dijalankan sejak tahun 2005 dan dibentuk melalui Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 22 Tahun 2005 tentang Pusat Pelayanan Pengaduan Masyarakat (P3M) Kabupaten Sidoarjo. Keberadaannya merupakan tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah Pusat tentang perbaikan mutu pelayanan aparat kepada masyarakat dan perlunya menampung pengaduan dan aspirasi masyarakat. Fungsi P3M adalah memfasilitasi pemerintah dalam menyelesaikan pengaduan masyarakat dengan cara menerima aduan, memverifikasi dan meneruskan kepada instansi terkait serta melakukan koordinasi dan mediasi jika diperlukan. Seluruh pengaduan dan aspirasi yang masuk akan didokumentasikan dan dilaporkan kepada Bupati.

Pada awal pembentukan P3M Kabupaten Sidoarjo, masyarakat dapat menyampaikan keluhan mereka melalui surat, koran, radio, atau e-mail. Ternyata hal tersebut tidak efektif dan mengakibatkan layanan P3M ‘mati suri’ hanya dalam selang waktu satu tahun sejak dibentuk. Hal ini disebabkan oleh minimnya keterlibatan dan lambatnya masing-masing instansi dalam merespon

Warga Sidoarjo kini dapat menyampaikan keluhan dan pengaduan seputar layanan pemerintah melalui situs resmi Pusat Pelayanan Pengaduan Masyarakat (P3M) Kabupaten Sidoarjo (www.p3m.sidoarjo Kabupatengo.id). Tidak hanya persoalan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan masyarakat, tapi juga segala aspek pembangunan di Kabupaten Sidoarjo. Masyarakat juga bisa memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun daerah. Jika tidak bisa mengakses internet, masyarakat bisa langsung mendatangi Sekretariat P3M Kabupaten Sidoarjo, berkirim surat atau menghubungi melalui nomor telepon. Keberadaan P3M merupakan wujud penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, akuntabel dan transparan dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan sebaliknya sebagai sarana bagi masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan dan menjalankan fungsi kontrol terhadap jalannya pemerintahan.

pengaduan masyarakat. Padahal jika mengacu pada Peraturan Bupati tentang P3M, dikatakan bahwa jika dalam waktu 10 hari pengaduan tidak ditanggapi, kepala dinas terkait akan ditegur langsung oleh Bupati. Penyebab kurangnya tanggapan dari instansi terkait adalah pergantian pimpinan daerah dan rotasi jabatan yang sering terjadi di masing-masing SKPD, sehingga menjadi tidak jelas siapa yang akan bertanggung jawab dalam menanggapi pengaduan. Hal ini mempengaruhi kinerja pengelolaan P3M. Walau fungsi dan kelembagaannya tetap ada, tapi perannya kurang terdengar lagi di masyarakat.

Namun pada tahun 2013, P3M Kabupaten Sidoarjo difungsikan kembali dengan dukungan IUWASH. Hal ini diawali dengan kesepakatan kerjasama antara IUWASH dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk merevitalisasi P3M. Melalui program Citizen Engagement Mechanisms (Mekanisme Keterlibatan Warga/CEM), IUWASH menyelenggarakan focus group discussion (FGD) dengan SKPD yang membidangi air minum dan sanitasi dari berbagai dinas terkait dan Bupati Kabupaten Sidoarjo pada saat itu, Hadi Sutjipto untuk memahami permasalahan yang dihadapi oleh P3M selama ini dan menganalisa solusinya secara bersama.

Staf P3M Kabupaten Sidoarjo sedang menerima pengaduan dari masyarakat.

77

Page 88: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Dari hasil FGD tersebut, Bupati Hadi Sutjipto mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pusat Pengaduan dan Pelayanan Masyarakat yang mengatur tentang mekanisme penyelenggaraan pelayanan pengaduan. Dengan regulasi tersebut, diharapkan setiap SKPD di Kabupaten Sidoarjo dapat lebih berkomitmen dalam mengembalikan fungsi P3M sebagai salah satu upaya untuk melibatkan masyarakat dalam pembangunan Kabupaten Sidoarjo.

Menurut Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pusat Pengaduan dan Pelayanan Masyarakat, tugas P3M adalah: 1) Menerima pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintah atau pelayanan publik;

2) Memilih dan memilah laporan pengaduan masyarakat serta mendistribusikan pada perangkat daerah atau instansi terkait; 3) Melakukan koordinasi dengan perangkat daerah atau instansi terkait untuk meminta tanggapan atas pengaduan masyarakat; dan 4) Menyampaikan tanggapan dari perangkat daerah atau instansi terkait kepada masyarakat yang mengadu.

Operasional P3M dijalankan oleh Tim Pengelola P3M dengan melibatkan SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Instansi Vertikal yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati nomor 188/288/404.1.3.2/2015. P3M berada di bawah koordinasi Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sidoarjo. Tim Pengelola P3M terdiri dari

koordinator dan anggota serta dibantu beberapa orang staf sekretariat. Dalam menjalankan tugas, P3M berwenang meminta keterangan secara lisan dan atau tertulis dari pengadu, teradu atau pihak lain yang terkait mengenai suatu pengaduan yang disampaikan dan menanggapi secara langsung pada hal-hal yang bersifat umum dan menjadi tanggung jawab bidang kehumasan. Untuk menindaklanjuti suatu pengaduan, tim P3M dapat berkoordinasi langsung dengan kepala sub-bagian, kepala bidang atau bahkan langsung kepada kepala instansi yang memiliki eselon lebih tinggi.

Mohammad Alie, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Sidoarjo yang juga bertugas sebagai staf P3M mengatakan bahwa selama ini ia tidak bisa menyuruh atau meminta kepada pejabat eselon II (setingkat kepala dinas, direktur utama dan kekretaris/staf ahli daerah). “Dengan Perbup ini, kami bisa langsung meminta mereka untuk menjawab keluhan masyarakat. Dengan begitu, mereka (pejabat eselon II) dapat secara langsung mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat dan dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya sehingga masayarakat dapat menikmati pelayanan yang disediakan sesuai dengan yang diharapkan oleh setiap instansi.” tegas Mohammad Alie.

Selain memfasilitasi pembentukan Tim P3M dan penyunan mekanisme pelayanan pengaduan, IUWASH dan Tim Pengelola P3M juga mengembangkan situs resmi P3M Kabupaten Sidoarjo (p3m.sidoarjo Kabupatengo.id) serta aplikasi telpon seluler berbasis Android sehingga lebih memudahkan masyarakat

Tampilan web P3M Kabupaten Sidoarjo.

78

Page 89: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

untuk mengajukan pengaduan mereka kapan saja dan dimana saja tanpa harus mendatangi Sekretariat P3M.

Dua staf dari Tim P3M secara khusus dialokasikan untuk mengelola situs P3M. Kedua staf ini bertanggung jawab untuk menjawab keluhan yang masuk pada situs P3M. Jika mereka tidak bisa menjawabnya, mereka akan langsung menyampaikannya kepada bagian humas dari dinas terkait untuk menjawabnya. Setiap jawaban, baik dari para staf P3M ataupun dari staf dinas terkait akan ditampilkan di situs P3M, sehingga masyarakat dapat melihat langsung apakah keluhan mereka sudah dijawab atau belum.

Hampir 70 persen keluhan warga yang masuk dalam situs P3M

telah ditanggapi, baik oleh staf P3M ataupun dinas terkait.

Mohammad RofikKasubbag Pengelolaan Pengaduan

Sekretariat Daerah Kabupaten Sidoarjo

dengan blog Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai pusat informasi tentang produk-produk unggulan desa.

Agar penyampaian jawaban terhadap keluhan masyarakat dapat tersampaikan dengan benar, IUWASH memberikan pelatihan jurnalistik bagi pengelola P3M agar dapat menanggapi keluhan masyarakat secara jelas dan benar. Selain itu, IUWASH bekerjasama dengan PDAM untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memanfaatkan sarana P3M secara maksimal, khususnya untuk pengaduan yang berkaitan dengan pelayanan air minum PDAM.

Untuk memaksimalkan peran P3M, IUWASH dan PDAM juga melakukan pendampingan kepada wartawan lokal dengan harapan para wartawan akan dapat memahami program pembangunan yang sedang dan akan dikembangkan terkait air minum dan sanitasi secara utuh, sehingga pemberitaan mereka juga akan lebih berimbang.

Pada tahun 2016 ini, P3M akan melakukan peningkatan kecepatan internet di setiap SKPD dan juga perbaikan di Sekretariat P3M agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih cepat dan lebih baik. Selain itu, desain situs web P3M juga akan diperbaiki agar setiap intansi dapat memiliki ruang tersendiri dan dapat diakses secara langsung oleh SKPD terkait tanpa harus memilah dari keluhan-keluhan bidang lain.

Dengan semakin mudahnya cara melakukan pengaduan, diharapkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan daerah meningkat dan mampu menyikapi permasalahan pembangunan dengan bijak dan cerdas.

Muhamad Rofik, Kepala P3M Kabupaten Sidoarjo.

Foto: Wisnu Purnomo Sidhi

Sedangkan untuk penanganan pengaduan masalah teknis, beberapa dinas terkait menyatakan bahwa hampir semuanya telah ditangani dalam waktu yang tidak lama setelah keluhan diterima. Salah satunya adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malang yang mengatakan bahwa perbaikan jalanan rusak dapat ditangani dalam waktu 2x24 jam setelah keluhan diterima.

Memperluas Jaringan Kerjasama dengan KIM dan WartawanP3M juga menjadikan situs web mereka sebagai wadah informasi pembangunan di Kabupaten Sidoarjo. P3M bekerjasama dengan berbagai pihak, khususnya

79

Page 90: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Foto: IUWASH Jawa Timur

80

Page 91: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Pembangunan Membutuhkan Sinergi Para Pemangku KepentinganPemerintah Kabupaten Jombang saat ini menghadapai persoalan yang cukup pelik. Debit sumber air baku PDAM Jombang semakin menurun dari tahun ke tahun yang mengakibatkan menurunnya kualitas air minum seiring dengan meningkatnya tingkat pencemaran air tanah akibat pengembangan wilayah permukiman.

Tidak hanya pada sektor air bersih, sektor sanitasi juga menghadapi persoalan yang sama peliknya. Infrastruktur sanitasi di Kabupaten Jombang sudah tidak memadai. Sebagian besar drainase tertutup oleh sampah dan beberapa lainnya yang merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda sudah tidak lagi berfungsi. Hal ini mengakibatkan sering terjadi genangan air dan banjir ketika intensitas curah hujan yang tinggi.

Pemerintah Kabupaten Jombang telah berupaya untuk meningkatkan produksi air baku di daerah tangkapan air dan memperbaiki fasilitas sanitasi yang telah rusak. Namun, hingga tahun 2012, upaya-upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Di sisi lain, dukungan dari pihak swasta untuk terlibat dalam pembangunan daerah masih minim dan kurang terkoordinasi. Menyadari potensi

Forum CSR Kabupaten Jombang Tumbuhkan Optimisme dan Komitmen Bersama

Permasalahan air bersih dan sanitasi yang dihadapi Kabupaten Jombang, cukup banyak. Keterlibatan para pemangku kepentingan, khususnya pihak swasta (CSR) dalam mengatasi masalah ini cukup krusial. Tidak adanya wadah bagi para pemangku kepentingan untuk saling berbagi dan berdiskusi mengakibatkan kontribusi CSR perusahaan selama ini berjalan sendiri-sendiri. Forum CSR Kabupaten Jombang dibentuk dengan harapan bisa menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan (CSR perusahaan) di Kabupaten Jombang untuk saling berbagi pengalaman dan berdiskusi mengenai kontribusi program tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan untuk pembangunan yang lebih merata dan tepat sasaran.

dari keterlibatan pihak swasta dalam pembangunan Kabupaten Jombang, Bappeda bekerja sama dengan IUWASH mendorong perusahaan-perusahaan swasta untuk saling berkoordinasi dan berkontribusi dalam upaya percepatan pembangunan Kabupaten Jombang.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, setiap perusahaan diwajibkan untuk turut serta dalam pembangunan daerah melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Pergub yang dibuat untuk memperkuat pelaksanaan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mewajibkan perusahaan untuk melakukan program CSR sebagai kontribusi dalam percepatan pembangunan daerah di Jawa Timur.

Kabupaten Jombang menjadi rumah bagi beberapa perusahaan besar dan menengah yang cukup berpotensi untuk berkolaborasi dalam percepatan pembangunan, terutama di bidang pelayanan air minum dan sanitasi, seperti PT. Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), PT Sejahtera Usaha Bersama (SUB), PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) Ploso, PDAM, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Jatim, dan Bank Jombang.

Munjidah Wahab, Ketua Forum CSR Kabupaten Jombang memberikan penghargaan kepada perusahaan yang terlibat di dalam forum CSR Kabupaten Jombang.

81

Page 92: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Namun selama bertahun-tahun, perusahaan-perusahaan tersebut menerapkan program CSR dengan cara masing-masing tanpa adanya koordinasi. Seringkali program mereka saling tumpang tindih sehingga dampak yang dirasakan masyarakat relatif kecil dan kurang berkelanjutan. Pemkab Jombang telah berusaha untuk mengkoordinasikan program-program CSR di Kabupaten Jombang dengan membentuk Sekretariat Tetap (Sektap) CSR yang bertempat di Kantor Bappeda yang dikelola oleh staf Pemkab, tanpa melibatkan perusahaan sehingga koordinasi yang diharapkan tidak tercapai. Selain itu, minimnya dukungan dari pihak perusahaan mengakibatkan kegiatan di Sektap CSR terhenti.

Ninik Pujirahayu, Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Jombang yang juga menjabat sebagai Ketua Sekretariat Tetap Tim Koordinasi Perencanaan Program CSR menyatakan bahwa selama ini program pemerintah dan program CSR berjalan sendiri-sendiri dan seringkali terjadi tumpang tindih. Menurutnya, keberadaan Forum CSR dapat mensinergikan program pemerintah kabupaten Jombang dengan CSR perusahaan menjadi tepat sasaran, lebih luas dan terintegrasi. “Dengan adanya Forum CSR, tumpang tindih program yang dilaksanakan hanya di satu tempat dapat dihindari karena pelaksanaan program CSR dari tiap perusahaan akan dipilah supaya lebih terkoordinasi.”

Forum CSR menumbuhkan Optimisme Sebagai langkah pertama untuk melibatkan peran swasta dan dunia usaha dalam mendukung pencapaian tujuan MDGs bidang air minum dan sanitasi, IUWASH bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Jombang melakukan pertemuan dengan beberapa perusahaan di Kabupaten Jombang yang menghasilkan kesepakatan untuk membentuk Forum CSR. yang beranggotakan beberapa perusahaan yang aktif melakukan program CSR. Kemudian akan melaksanakan beberapa kegiatan antara lain: Lokakarya Konsep Tata Kelola Forum CSR, Pembentukan Forum CSR, Penerbitan Surat Keputusan Bupati, dan Peresmian Forum CSR.

Ninik Pujirahayu, Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Jombang, Ketua Sekretariat Tetap Tim Koordinasi Perencanaan Program CSR.

Foto: IUWASH Jawa Timur

82

Page 93: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

Perwakilan perusahaan yang aktif dalam forum CSR di Kabupaten Jombang.

Foto: IUWASH Jawa Timur

Pada kegiatan lokakarya, Tim dari Bappeda bersama dengan IUWASH mendorong perusahaan-perusahan yang hadir untuk mengembangkan draf konsep mekanisme tata kelola CSR dan struktur organisasi forum CSR. Dalam lokakarya tersebut, IUWASH juga memperkenalkan beberapa konsep kemitraan CSR bidang pengelolaan air minum dan sanitasi untuk mendukung pencapaian bidang pelayanan air minum dan sanitasi sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Jombang.

Bappeda Kabupaten Jombang dan IUWASH kemudian melakukan fasilitasi lanjutan, hasilnya beberapa perusahaan bersedia menempatkan wakilnya untuk menginiasi pembentukan Forum CSR, antara lain PT. MHI, PT SUB, Bank Jatim, BNI dan Bank Jombang, bahkan mereka sepakat akan meneruskan gagasan pembentukan forum CSR tersebut dengan mendorong pelibatan semakin banyak

perusahaan dalam upaya pembentukan forum CSR tersebut.

Akhirnya setelah Kegiatan CSR gathering pada bulan November 2014 dengan diinisiasi oleh beberapa perusahaan yang difasilitasi oleh Bappeda dan IUWASH, melalui Lokakarya dengan tema: “Pembangunan Konsep Mekanisme Tata Kelola Program dan Forum CSR Kabupaten Jombang”, pada awal Tahun 2015 disepakati pembentukan Forum CSR Kabupaten Jombang.

Beberapa perusahaan menyambut baik dan bersemangat untuk terlibat dalam Forum CSR. Mereka juga bersedia mensinergikan program CSR perusahaannya dengan program Pemerintah Kabupaten Jombang yang diwujudkan dengan komitmen beberapa perusahaan untuk peningkatan akses air bersih dan sanitasi, antara lain: Bantuan

mobil tangki air untuk BPPD dari Bank Jatim; Bantuan Modal Kredit Sanitasi dari Bank Jombang; dan bantuan air bersih untuk masyarakat dari PT. MHI, PT. SUB dan PT. CJI. Dengan difasiltasi oleh Bappeda dan IUWASH, perusahaan yang tergabung dalam forum CSR tersebut berhasil merumuskan struktur organisasi dan tatakelola Forum CSR berikut uraian fungsi, peran dan tugas masing-masing pihak dalam struktur forum CSR tersebut. Menyepakati alur dan mekanisme penyusunan perencaan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan.

Pembentukan Forum CSR di Kabupaten Jombang sejauh ini telah meningkatkan optimisme di kalangan para pemangku kepentingan khususnya perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam forum CSR di Kabupaten Jombang. Seperti di ungkapkan oleh Hadi Widodo, Deputy ESR Division Head dari PT MHI bahwa pembentukan Forum CSR ini telah membuka pikirannya sehingga manfaat program CSR ini bisa dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas. Pernyataan Hadi Widodo tersebut juga diamini oleh Wahyu Aries, General Affair dari PT CJI Ploso. “Semakin besar perhatian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat, citra perusahaan juga akan semakin baik yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi perusahaan kami,” ujarnya. Untuk menjaga semangat dan optimisme tersebut, anggota Forum CSR sepakat untuk menyelenggarakan pertemuan berkala minimal dua bulan sekali, memaksimalkan penggunaan media sosial, serta merencanakan untuk mengadakan diskusi, pelatihan dan pengkajian mengenai program-program CSR baik yang sudah berjalan ataupun yang akan direncanakan.

83

Page 94: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

USAID IUWASH JAWA TIMUR adalah: Laksmi Cahyaniwati, Achmad Dardiri, Abdul Ghofur, Adhi Atmajaya, Arief Riyadi, Berty Kurnia Ningrum, Chatarina Sylvia Kirana Dewi ,Damis, Dwi Prihanto, Edi Subowo, Eko Purnomo, Fery Dayat Prastyan, Hasan Zunaidi, Hermawan Kurnianto, Hery Soesilowati, Imam Suhadi, Nana Noerhajati, Ratih Astati Dewi, Ristina Aprillia, Roni Susanto, Rudhy Wahyu Finansyah, Rudy Jusdian, Siti Ngaisah, Sugiono, Waluyo Waluyo.

84

Page 95: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada
Page 96: BERBENAH MERAIH UNIVERSAL ACCESS 2019 - … · Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat (tools) yang bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur data spasial. Pada

USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene 2016