berbasis Sistern Informasi Geografis. Kedepannya pendataan ...

8
berbasis Sistern Informasi Geografis. Kedepannya pendataan masjid ini dapat dimanfaatkan langsung oleh umat dengan mengintegrasikan GPS untuk mencari lokasimasjid di sekitarnya. Rakor yang dihadiri sedikitnya 210 peserta perwakilan dari unit kerja Bimas Islam di daerah meliputi seksi Produk hal al, seksi pemberdayaan KUA, seksi Kemasjidan dan juga dihadiri peserta dari Badan POM, LPPOM, BKM, BP4. Dalam sambutan pembukaan, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, DR. H. Muchtar Ali, M.Hum menggaris bawahi isu-isu besar keumatan. "Belum terpenuhinya sarana dan prasarana gedung KUA, peredaran makanan non label halal, revitalisasi masjid, dan BP4 yang dihadapkan dengan meningkatnya perceraian (10%) setiap tahun". Rakor Urusan Agama Islam dan pembinaan Syariah ini merupakan lanjutan dari Rakor yang dilaksanakan seminggu sebelurnnya yang dihadiri oleh Kepala Bidang Bimas Islam. Rakor kali ini lebih spesifik pada unit kerja terkait untuk mewujudkan sinkronisasi program serta terwujudnya persepsi secara intern maupun koordinasi pusat daerah, Selesai pembukaan, dilanjutkan dengan materi nara sumber Inspektur Jenderal Kemenag, DR. H. Moch Yasin, berjudul "Pelayanan publik yang berkarakter dan berintegritas". Dalam paparannya, pria yang pernah melalang buana di 11 instensi/Iembaga pemerintah ini menegaskan, isu gratifikasi peristiwa nikah sebagai wacana utama untuk mengembalikan citra Kemenag. Ditengah acara, seorang peserta dari Gorontalo menyampaikan keluhannya, dimana biaya nikah yang mahal merupakan pemberian yang sudah menjadi aspek budaya di daerahnya. Penolakan' gratifikasi' dari pihak Jakarta, bimasislam-- Bertempat di hotel Mercure ancol, Rapat Koordinasi Urusan Agama Islam dibuka oleh Dirjen Agama Islam yang diwakili Sekretaris Ditjen Bimas Islam Prof. Dr. H. muhammadiyah Amin, M.Ag. Dalam sambutannya, mantan Rektor lAIN Gorontalo ini menyampaikan keprihatinannya tentang jumlah data masjid yang masih jauh dari sempurna. "Ada pemberitaan pertumbuhan masjid rata-rata 72% setiap tahunnya, sedangkan temp at ibadah umat lain bisa mencapai pertumbuhan 400% per tahun, data seperti ini perlu validasi kembali kebenarannya". Dalam kesempatan yang sarna Kementerian agama akan melaunching aplikasi Sistem Informasi Kemasjidan (SIMAS) dan Sistem Informsi Manajemen Nikahan (SIMKAH). Muatan dari aplikasi SIMAS ini akan mendata kembali masjid-masjid di seluruh Indonesia Data Jumlah Masjid Perlu Divalidasi 1-2 Profil: Drs.H. Hamka, M.Ag 2 Badan Wakaf Indonesia (BWI) Resml Menjadi Mitra Kerja Komisi VIII DPR-RI 2-3 Menag: JanganBerhenti pada Aspek Spiritual, Shalat Harus BisaMembangun Harmoni Sosial 3 Penguatan PeranBAZNASTldak Overlap dengan PeranDirektorat PemberdayaanZakat 3-4 Wawasan Islam Moderat Indonesia Coeok untuk Mengembangkan Keberagamaandi Thailand 4-5 Temu Kerja Hisab Rukyat Hasilkan Data HisabAwal Bulan Qamariyah 5 Produsen Makanan Harus Memahami Konsep Halal dalam ProsesProduksi 5-6 Muhammadiyah Amin: Kita Harus Belajar dari Pengalaman Pahit Tahun 2012 6 Dllllrill Wamenag: Masjid Boleh Bagus,Tapi JanganLupa Memakmurkannya 7 Opini: "Menakar Potensi Indonesia sebagaiSurganyaWisata Syariah Dunia" 7-8 Jumal Kegiatan Bulanan- Edisi IV, Juni 2013/Sya'ban 1434 Sekretariat Ditjen Bimas Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Wormasi ]I. MH. Thamrin No.6 Jakarta 10340Hunting (+6221)3812871 Telepon (+6221)31924509-3193056-3920774 Ext. 376 Faks. PO BOX 3733 JKP 10037 Website: www.bimaslslam.kemenag.go.id Email: [email protected] 6 mas

Transcript of berbasis Sistern Informasi Geografis. Kedepannya pendataan ...

Page 1: berbasis Sistern Informasi Geografis. Kedepannya pendataan ...

berbasis Sis tern Informasi Geografis. Kedepannyapendataan masjid inidapat dimanfaatkan langsung olehumat dengan mengintegrasikan GPS untuk mencarilokasimasjid di sekitarnya.

Rakor yang dihadiri sedikitnya 210 peserta perwakilandari unit kerja Bimas Islam di daerah meliputi seksiProduk hal al, seksi pemberdayaan KUA, seksiKemasjidan dan juga dihadiri peserta dari Badan POM,LPPOM, BKM, BP4. Dalam sambutan pembukaan,Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah,DR. H. Muchtar Ali, M.Hum menggaris bawahi isu-isubesar keumatan. "Belum terpenuhinya sarana danprasarana gedung KUA, peredaran makanan non labelhalal, revitalisasi masjid, dan BP4 yang dihadapkandengan meningkatnya perceraian (10%) setiap tahun".Rakor Urusan Agama Islam dan pembinaan Syariah inimerupakan lanjutan dari Rakor yang dilaksanakanseminggu sebelurnnya yang dihadiri oleh Kepala BidangBimas Islam. Rakor kali ini lebih spesifik pada unit kerjaterkait untuk mewujudkan sinkronisasi program sertaterwujudnya persepsi secara intern maupun koordinasipusat daerah,

Selesai pembukaan, dilanjutkan dengan materi narasumber Inspektur Jenderal Kemenag, DR. H. Moch Yasin,berjudul "Pelayanan publik yang berkarakter danberintegritas". Dalam paparannya, pria yang pernahmelalang buana di 11 instensi/Iembaga pemerintah inimenegaskan, isu gratifikasi peristiwa nikah sebagaiwacana utama untuk mengembalikan citra Kemenag.Ditengah acara, seorang peserta dari Gorontalomenyampaikan keluhannya, dimana biaya nikah yangmahal merupakan pemberian yang sudah menjadi aspekbudaya di daerahnya. Penolakan' gratifikasi' dari pihak

Jakarta, bimasislam-- Bertempat di hotel Mercure ancol,Rapat Koordinasi Urusan Agama Islam dibuka olehDirjen Agama Islam yang diwakili Sekretaris DitjenBimas Islam Prof. Dr. H. muhammadiyah Amin, M.Ag.Dalam sambutannya, mantan Rektor lAIN Gorontalo inimenyampaikan keprihatinannya tentang jumlah datamasjid yang masih jauh dari sempurna. "Adapemberitaan pertumbuhan masjid rata-rata 72% setiaptahunnya, sedangkan temp at ibadah umat lain bisamencapai pertumbuhan 400% per tahun, data seperti iniperlu validasi kembali kebenarannya". Dalamkesempatan yang sarna Kementerian agama akanmelaunching aplikasi Sistem Informasi Kemasjidan(SIMAS) dan Sistem Informsi Manajemen Nikahan(SIMKAH). Muatan dari aplikasi SIMAS ini akanmendata kembali masjid-masjid di seluruh Indonesia

• Data Jumlah Masjid Perlu Divalidasi 1-2

• Profil: Drs.H. Hamka, M.Ag 2

• BadanWakaf Indonesia (BWI) ResmlMenjadi Mitra Kerja KomisiVIII DPR-RI 2-3

• Menag: JanganBerhenti pada Aspek Spiritual, Shalat Harus BisaMembangun Harmoni Sosial 3

• Penguatan PeranBAZNASTldak Overlap dengan PeranDirektorat PemberdayaanZakat 3-4

• Wawasan Islam Moderat Indonesia Coeok untuk Mengembangkan Keberagamaandi Thailand 4-5

• Temu Kerja Hisab Rukyat Hasilkan Data HisabAwal BulanQamariyah 5

• Produsen Makanan Harus Memahami KonsepHalal dalam ProsesProduksi 5-6

• Muhammadiyah Amin: Kita Harus Belajar dari Pengalaman Pahit Tahun 2012 6

Dllllrill • Wamenag: Masjid Boleh Bagus,Tapi JanganLupaMemakmurkannya 7

• Opini: "Menakar Potensi Indonesia sebagaiSurganyaWisata Syariah Dunia" 7-8

Jumal Kegiatan Bulanan- Edisi IV,Juni 2013/Sya'ban 1434

Sekretariat Ditjen Bimas IslamBagian Perencanaan dan Sistem Wormasi]I.MH. Thamrin No.6 Jakarta 10340Hunting (+6221)3812871Telepon (+6221)31924509-3193056-3920774Ext. 376 Faks.PO BOX 3733 JKP 10037Website: www.bimaslslam.kemenag.go.idEmail: [email protected]

6mas

Page 2: berbasis Sistern Informasi Geografis. Kedepannya pendataan ...

Jakarta, bimasislam-Sesuai hasil Rapat Paripurna OPRRIt 11Juni 2013 di Gedung Nusantara I JlGatot SubrotoJakarta, salah satunya memutuskan bahwa BadanWakafIndonesia (BWI) telah resmi ditetapkan sebagai mitrakerja Komisi VIII OPR RI yang membidangaipendidikan, keagamaan, dan social. Sehari kemudian,yaitu 12 Juni 2013,KomisiVIIImengundang BWIuntukhadir dalam Rapat Oengar Pendapat (ROP)yang berisitentang Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2014 sertapelaksanaan anggaran 2013.

Menanggapi hal tersebut, direktur eksekutif BWI,Achmad Djunaidi, mengtakan bahwa BWImenyambutbaik keputusan DPR RI tersebut. "Ini menjadimomentum penting bagi BWI agar lebih dapatberkembang untuk membina Nazhir wakafdan memajukan perwakafan nasional', tegasnya.

lembaga zakat adalah program berkelanjutan yang terus dilakukanpihaknya. Tugaspengelolaan zakat sepenuhnya dilaksanakan oleh sadanAmil Zakat Nasional (Baznas) dan Lembaga Ami! Zakat (LAZ). Sedangkanposisi pemerintah dalam hal ini berhubungan dengan pembinaan danpengawasan.Pembinaan dimaksud meliputi fasilitasi, sosialisasi, dan edukasi. tangkah­langkah yang telah dilakukannya dalam menggawangi bidang zakat antaralain: Sebagai regulator" telah menyiapkan peraturari perundang­undangan dan pedoman teknis yang dapat dijadikan panduan olehpengelola zakat. Sebagai fasilitator, telah melakukan sosialisasi dalamrangka meningkatkan kesadaran berzakat di kalangan masyarakat luas,juga telah rnemfasllltasl pengelola zakat agar Baznas Provinsi danKabupaten/Kota serta LAZdapat melaksanakan tugas pengelolaan zakatsecaraoptlmal.

Pada tahun 2013 ini, Direktorat Pemberdayaan Zakat mengagendakanbeberapa kegiatan, di antaranya: melakukan Rakor dengan Baznas danLAZ, pendataan rnuzakki dan mustahiq, penvuluhan zakat kepadamasyarakat yang harus terus ditingkatkan kualitasnya, orientasi sistempelaporan zakat, publikasi laporan kegiatan lembaga zakat sebagai bentukakuntabilitas lembaga zakat, serta monitoring dan evaluasi terhadapIernbagazakat sebagaibentuk sistem pengawasan.

Saat ngobrol ringan di ruang kerjanya, obsesi besar putra Makassar iniadalah terciptanya tata kelola perzakatan nasional yang efektif,transparan, akuntabel, dan integral, sehingga dlperlukan sistem informasiyang handal. Dengan ini diharapkan problematika zakat bisa diurai secarabertahap, pendataan sernakin akurat, kepercayaan masyarakat semakintumbuh, serta pengumpulan zakat makin meningkat. Tapi, menurutDirektur yang memiliki hobby tenis lapangan ini mengingatkan agar parapihak tidak hanya m_eningkatkan pengumpulannya saja, tetapipemanfaatannya baglmustahiq juga harus benar-benar dapat dirasakan.(edijun)

Profil edisi kali ini menampilkan Drs. H.Hamka, M.Ag, Direktur PemberdayaanZakat. Banyak orang memanggilnya"PakHamka",nama aslinya.

Penampilannya yang tenang danberbicara seperlunya, banyak yang tldakmenduga jika "Pak Hamka" berasal daritanah Makassar.

Dalam kepemimpinannya, pak Hamkatermasuk orang yang sangat fetbukadengan bawahannya. Beliau seringmeminta masukan dari para Kasubdlt

atau Kasi sebelurn mernutuskan berbagai kebijakan yang akandiambilnya. Di samping itu, beliau juga sering menvapa para staf-nyasebagaisalah satu bentuk komunikasi.

Pria 56 tahun, yang lahir di Wajo, 31 Desember ini dipercaya oleh MenteriAgama menakhkodai Direktorat Pemberdayaan Zakat sejak tahun 2012.Sebelumnya, karir kepegawaiannya dirintis di Sulawesi Selatan. Sejaktahun 1979, Pak Hamka memulai debutnya sebagai PNSdi kampungnya,Wajo. Namun, berkat ketekunannya, akhirnya beliau sempat dipercayasebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi SulawesiSelatantahun 2011.

Meskipun terhitung baru berkantor di Kementerian Agama Pusat, beliautetap memiliki komitmen besar terhadap pemberdayaan zakat nasional.Baginya, zakat adalah modal social umat Islam yang harus diberdayakandan dikembangkan secara terencana, terpola, dan terpadu agar dapatmemajukan kesejahteraan dan marta bat umat.

Saat baru dilantik menjadi Direktur Pemberdayaan Zakat, beliau langsungmerapatkan barisan, menyamakan persepsi dan langkah dengan Sub­Direktorat yang ada di lingkungan unit kerjanya. Apalagi, saat itu Undang­undang Nomor 23Tahun2011 tentang PengelolaanZakat -- menggantikanUU Nomor 38 Tahun 1999 - yang baru disahkan oleh DPRRI pada 27Oktober 2011 diajukan judIcial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) olehbeberapa LSMdanOrmas.

Sesaat setelah pelantikannya, bimasislam memintai pendapatnya terkaithal tersebut, beliau menegaskan, "Kita tunggu saja Peraturan Pemerintah(PP)yang menguatkan Undang-undang tersebut, agar semuanya menjadijelas." Baginya, perbedaan dalam memahami sebuah Undang-undang itusah-sahsaja dan lazim adanya.lntinya, dinamika dalam masyarakat itu halbiasa. Sehingga, kita harus menyedial<an ruang dialog secara intens agarperbedaan tidak kontra-produktif bagi pemberdayaan zakat nasional ke.depan.

Satu hal penting yang dilakukannya selama ini adalah melakukansosialisasi UU No. 23 tahun 2011 di banyak kesempatan. Upaya tersebutharus dilakukan oleh semua organ Kementerian Agama, baik pusatmaupun daerah. Baginya, sosialisasi yang intens dan tepat sasaran akanmeminimalisiikesalahpahaman terhadap Undang-undang baru tersebut.

Namun, yang paling menjadi kegelisahan alumni lAIN Alauddin Makassarini adalah soal trust (kepercayaan) dari masyarakat terhadap lembagazakat. "Bayangkan, Indonesia yang mayoritas muslim dan memiliki BadanAmil Zakat (BAZ) sejak tahun 1968, pengumpulan zakat nasional kitasesuai laporan Baznas per-Oktober 2012 baru mencapai Rp 1,7 triliun.Padahal, potensinya mencapai 217,3 triliun per tahunnya. Masalahutamanya adalah soal kepercayaan tadi dan beberapa hal lainnya",tegasnya serius.

Pengelolaanzakat memang harus dilakukan secara profesional kedepan", 'harapnya suatu kali. Karena itu, upaya penguatanI<elembagaandan peningkatankualitasSDM padamasing-masing

Drs. H. Hamka, MAg

mempelai merupakan penghinaan dalam acara sakraltersebut. "Selama pemberian itu masih ada sangkutpautnya dengan jabatan aparat negara, haramhukumnya menerima" tegas mantan pimpinan KPK 2peri ode ini. (tom/foto:bimasisiam)

Page 3: berbasis Sistern Informasi Geografis. Kedepannya pendataan ...

Jakarta, bimasislam- "Penguatan kelembagaan dan peranBAZNAS sebagai lembaga pemerintah nonstrukturalyang bersifat mandiri dan bertanggungjawab kepadaPresiden melalui Menteri Agama sesuai Undang­Undang Nomor 23 Tahun 2011 tidak akan melikuidasiperan Direktorat Pemberdayaan Zakat. RestrukturisasiBAZNAS pasca terbitnya Peraturan Pemerintah tahundepan tidak overlap dengan peran DirektoratPemberdayaan Zakat. Adapun proyeksi bahwadirektorat ini ke depan akan menjadi DirektoratPengaturan dan Pengawasan Perzakatan, sangat terbukapeluang kearahitu."

"Dalam undang-undang ditegaskan pembinaan danpengawasan terhadap BAZNAS, BAZNASprovinsi,

Senada dengan Menag, Prof. Dr. H.E. Syibli Syarjaya,LML,M.M, Rektor IAIN Sultan Maulana HasanuddinBanten, didaulat untuk memberikan uraian hikmah IsraMi'raj. Dalam ceramahnya, Prof. Syibli menegaskanbahwa harmoni sosial dapat tumbuh dan berkembangdari shalat yang dilakukan secara berjama'ah, karenashalat berjama'ah lebih utama daripada shalat sendiridengan dua puluh tujuh derajat. Di mana nilaipersaudaraan (ukhuwah), kepatuhan kepada pimpinan,kebersamaan, dan saling mengingatkan antar sesama,dapat di lihat dan diperaktekkan ketika shalatberjama'ah."Di samping shalat dapat mencegah perbuatan keji danmungkar, shalat merupakan manifestasi hubungan antaraKhaliqdenganmakhluk (hablunminanallah), yang diwajibkanoleh Allah 5WT, pada malam Isra dan Mi Iraj, sebagaimanapernyataan Rasulullah sendiri, bahwashalat difardukan padamalamIsradanMilraj," terang Syibli.

Shalat, lanjutnya yang dilakukan secara berjama'ah akanmelahirkan harmoni sosial di antara sesama ummat. Dimana praktek shalat berjama'ah memberikan contohkepada kita baik dalam berbangsa, bemegara, danbermasyarakat. (syam/foto:PHBI)

Default Paragraph Font;Jakarta, bimasislam- MemperingatiIsra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW, Menteri AgamaSuryadharma Ali mengajak umat Islam agar dalamberagama hendaknya tidak berhenti pada aspekritualnya saja, tetapi juga dapat menyentuh sisi terdalamdari substansi dan tujuan keberagamaan. Menagberharap, semarak dakwah dan ritual keagamaanhendaknya berbanding lurus dengan perubahan danperbaikan dalam perilaku sosial, ekonomi dan politiksebagaimana yang diajarkan Islam.

IIDalam beribadah kita tidak boleh egois, denganmementingkan kesalehan individual, tetapi menyepelekankesalehan sosial," ujar Menag saat menyampaikansambutan pada peringatan lsra Mi'raj 1434 H di lstanaNegara, [I. Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat(6/6/2013).

Menurut Menag, situasi sosial masyarakat modem yangsemakin hari nampak menarik jarak yang tegas denganajaran agamanya, maka sangat reievan jika gerakanshalat berjamaah di masjid-masjid terns digaungkan.

"5ebagaimana kita keiahui, banyaknya masjid atau tempatibadah perlu didukung dengan perlunya memakmurkanmasijd. Tidak hanya untuk kepentingan spiritual, tetapi jugauniuk membangun harmoni sosialdi tengahmasyarakat,yaitumenghidupkan budaya silaturahmi, dan kebersamaandalamrelasisosial,"jelas Menag.

Berdasarkan catatan bimasislam, lahirnya BWImerupakan amanah Undang-undang Nomor 41 Tahun2004 tentang Wakaf. Namun, karena dalam Undang­undang tersebut BWI tidak disebutkan sebagai mitrakerja, maka akses terhadap bantuan dari pemerintahterhadap biaya operasional sangat terbatas. Di dalamUndang-undang, BWI hanya disebut sebagai lembagaindependen yang bertugas memajukan perwakafannasional. Namun, dengan ditetapkannya BWI sebagaimitra Komisi VIII DPR Rl, maka secara otomatis BWIdapat mengusulkan program-program dan anggarannyakepada DPR Rl, sehingga dapat dengan lebih cepat untukmemajukan perwakafan nasional. (bieb/foto:republika)

Page 4: berbasis Sistern Informasi Geografis. Kedepannya pendataan ...

Dalam pemaparannya, Sekjen SBPACCol.Pol. TaweeSodsongmenyatakan, Thailand dan Indonesia memilikikesamaan sebagai bangsa yang heterogen. Melihatkeberhasilan Indonesia dalam mengelola keberagaman,pihaknya berharap pengalaman ini dapat ditransferdalam kehidupan di Thailand. Sebagai contoh,pengembangan wawasan Islam moderat sangatdibutuhkan .guna menumbuhkembangkan toleransidalam keberagaman masyarakat Thailand."Peran serta Indonesia sangat karni butuhkan untukpengembangan kehidupan keberagamaan di Thailand.Dan karni sangat menyambut baik kesediaan Indonesiauntuk membantu pengembangan bidang pendidikan,pengelolaan hajiserta senibudaya Islam", tegasnya.Eratnya hubungan Thailand dan Indonesia dapat dilihatdari penerimaan masyarakat Thailand atas budayaIndonesia. Ia mencontohkan, saat ini masyarakatThailand memiliki TV berbahasa Melayu. Melaluitelevisi berbahasa Melayu inilah berbagai programbudaya Melayu, termasuk film-film Indonesia sepertiKetikaCintaBertasbih,sapat dinikmati dan diterima.Menanggapi permintaan SBPAC, Dirjen BimbinganMasyarakat Islam menyatakan, pihaknya telahmenyusun program kerjasama dengan SBPACmeliputibidang pengembangan SDM, seni budaya sertapembangunan fahamkeberagamaan yangmoderat."Kami akan mengundang para pemuda Thailand untukikut dalam pembibitan dai muda dan muhibbah daiASEAN.Kamijuga akan mengirimkan para dai/ da'iyahdan qari/ qariah keThailand ", tuturnya.Abdul Djamilmenambahkan, kerjasama inidiharapkanmampu membangun karakter Islam yang rahmatanlil'alamin. Melalui pertukaran dan pengiriman tenagadai, ulama dan seniman muslim, pihaknya berharapterbangun hubungan yang erat antara masyarakatIndonesia dan Thailand.Sebagaimana diketahui, Menteri Agama dan SouthernBorder Administrative Center (SBPAC)Thailand telahmenandatangani MoV kerjasama di berbagai bidang

Islam, Direktur Penerangan Agarna Islam, SekretarisBadan Litbang dan Diklat Kemenag, dan SekretarisDitjenPHU.

Jakarta, bimasislam - Kerjasama antara Menteri Agamadan Southern Border Administrative Centre (SBPAC)Thailand untuk pengembangan bidang agama,pendidikan, haji, ekonomi, sosial, dan kebudayaan akandiimplementasikan oleh Direktorat Jenderal BimbinganMasyarakat Islam dalam tingkatan teknis. Bertempat diruang sidang Dirjen Bimas Islam Lantai 6 GedungKemenag Jl. Mh. Thamrin, Selasa (28/5), Dirjen BimasIslammenerima SekjenSBPACbeserta jajarannya. Hadirdalam kesempatan tersebut Sekretaris Ditjen Bimas

Wawasan Islam Moderat Indonesia Cocokuntuk Membangun Keberagamaan di Thailand

"Pada sisi lain, untuk mewujudkan pengelolaan zakatyang berasaskan syariat Islam, akuntabilitas dan lainnya,sistem pengawasan mutlak harus diperkuat.Pengawasan yang diperlukan terhadap lembaga zakatmencakup audit syariah, audit keuangan, auditmanajemen, audit operasional, audit kinerja, dan auditprogram.""Pengkoordinasian pengelolaan zakat nasional yangdilakukan BAZNAS dan fungsi pengawasan yangdilakukan Kementerian Agama, merupakan dua fungsiyang terpisah, tetapi harus dilaksanakan secara simultan,bahkan ke depan diperlukan cara pandang lain yang bisamemaksimalkan semua peran dimaksud." tutur Fuaddalam keterangannya menyangkut isu-isu aktualperzakatan dewasa ini(baznasl!oto:baznas).

BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ menjadi tugas danwewenang Pemerintah. Peran Kementerian Agamaselaku regulator sangat powerfull dalam pengawasanlembaga zakat, karena peran inimelekat dengan peranPemerintah dan menjadi ranahnya Kementerian Agama.BAZNAS di tingkat pusat tidak punya kewenanganmengawasi lernbaga-lembaga zakat yang lain.Di tingkatprovinsi dan kabupaten/kota, pembinaan danpengawasan lembaga zakat dilaksanakan lintas sektoraldengan pemerintah daerah."Demikian diungkapkan Muhammad Fuad Nasar, WakilSekretarisBAZNASdan Kasubdit Pengawasan LembagaZakat, ketika ditemui bimasislam (19/6). Menurut FuadNasar, jika nantinya Peraturan Pemerintah menetapkanbahwa audit dan pengawasan lembaga zakatdilaksanakan oleh Kementerian Agama, tugas tersebutharus ditangani secaraprofesional dan lebih fokus."Sampai saat ini masih dikaji apakah SekretariatBAZNAS sebagaimana diamanatkan undang-undang,akan menjadi satuan kerja (satker) dengan KuasaPengguna Anggaran tersendiri, atau menjadi unitpelaksana teknis di lingkungan Direktorat JenderalBimbingan Masyarakat Islam. Prinsipnya Pemerintahdan DPR-RItelah sepakat tentang optimalisasi anggaranBAZNAS sebagai lembaga pemerintah, tetapimekanismenya dilakukan secaratepat dan sesuai denganaturan."

Page 5: berbasis Sistern Informasi Geografis. Kedepannya pendataan ...

Bogor, bimasislam - Untuk meningkatkan kualitaspemahaman tentang urgensi proses sertifikasi halal danpelaksanaan jaminan halal di tempat produksi, BPPOMmenyelenggarakan Pelatihan Cara Produksi Panganyang Baik (CPPB)dan Sistem Jarninan Halal (SJH)bagipelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diwilayah Bogor dan sekitarnya di Hotel Permata Bogorpada tangga127-28Mei2013.Menurut salah satu panitia,kegiatan tersebut memberikan pemahaman kepada paraprodusen makanan terkait dengan kriteria makanan danminuman halal sesuai syariah Islam, serta pengenalankonsep halal, haram, syubhat, dan najis yang kerap kalidi ditemukan di tempatproduksi.Kegiatan tersebut menghadirkan 50 orang peserta yangterdiri dari pelaku usaha UMKMdi wilayah Bogor dansekitarnya sebagai bentuk dari program intervensipeningkatan daya saing UMKM melalui fasilitasisertifikasidan labelisasihalal. Kegiatan ini terselenggaraatas kerjasama Kementerian Agama dengan BPOMdalam rangka pelaksanaan bantuan sertifikasi halal bagiUMKMolehBPOM.Hadir sebagai salah satu nara sumber, Hj. Siti Arninah,S.Ag.,M.Pd.I,Kasubdit Produk Halal, mewakili DirekturUrusan Agama Islam dan Pembinaan Syariahmenyampaikan materi terkait dengan kriteriamakanan

membuat standar Taqwim Indonesia, Standar baku arahkiblat, hisab standar awal waktu shalat, memberikanmasukan kepada menteri agama dalam penentuan awalbulan qamariyah, dan memberikan ketenangan dimasyarakat.Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalahtersusunnya data hisab awal bulan qamariyah sebagaipersiapan sidang istbat, tersusunnya hisab awal bulanqamariyah dan hisab gerhana, terumuskan hisab arahkiblat, tersusunnya algoritma hisab hakiki dankhulashah. (jmV!oio:bimasis[am)

Batam, bimasislam-- Dalam rangka menyusun data hisabawal bulan Qamariyah sebagai persiapan sidang istbat,Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RImenyelenggarakan Temu Kerja Hisab Rukyat Tahun2013 di Batam, Kepulauan Riau pada 19-21[uni 2013.Temu Kerja tersebut dihadiri oleh40 orang peserta yangterdiri dari unsur Kementerian Agama, PerwakilanOrmas Islam, Pengadilan Agama, UIN, STAIN, ITB,LAPAN, Badan Informasi Geospasial dan ahli hisabperorangan.Hadir pula padakesempatanitu, Kepalakanwil KemenagProvinsi Kepulauan Riau Dr. H.Handarlin H. Umar, MA, Drs. H. Herman Zaruddin,M.PdKabidBimasIslamKepulauan Riau.Dalam sambutan yang dibacakan oleh Direktur UrusanAgama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktur [enderalBimasIslammenyampaikan bahwa kegiatanTemuKerjaHisab Rukyat inimerupakan kegiatan yang penting danstrategik dalam pengembangan hisab rukyat diIndonesia agar efektif, efesien, akurat dan akuntabel.Diharapkan dari kegiatan inidapat menjadiwahana bagiumat Islam di tanah air untuk melakukan konsolidasidan klarifikasi terhadap berbagai issu tentang hisabrukyat di tengah masyarakat.Temu Kerja ini juga sebagai bahan masukan kepadaMeteri Agama dalam pembuatan Taqwim StandarIndonesia yang menjadi rujukan Kalender Hijriyahseluruh instansi Pemerintah, juga sebagai bahanpenyusunan rancangan SKBTiga Menteri tentang HariLiburNasional.Sementara itu dalam laporannya, Kasubdit PembinaanSyariah dan Hisab Rukyat, Dr. H. Ahmad Izzuddin,M.Ag menyampaikan bahwa maksud dan tujuandiselenggarakannya Temu KerjaHisab Rukyat iniantaralain:Mengumpulkan data hisab dari seluruh data sistemhisab yang dipergunakan dan meluruskan standar bakudi Indonesia;membuat data hisab awal bulan qarnariyah,

seperti pembangunan agama, pendidikan, haji, ekonomi,sosial, dan kebudayaan. Pemerintah Indoneseia akanmemberikan beasiswa bagi mahasiswa Thailand,pengiriman tenaga pendidik serta penguatan SDM dibidang dakwah. (kangjejejfoto:bi71Ulsislam).

Page 6: berbasis Sistern Informasi Geografis. Kedepannya pendataan ...

Sayatidak bangga dengan keberhasilan yang tidak sayarencanakan sebagaimana sayatidak akan menyesal atas

kegagalanyang terjadi di ujung usaha maksimal.(Harun AI Rasyid)

Kehidupan seorang mukmin ibarat matahari, terbenam di suatuwilayah untuk terbit di wilayah lainnya. Dia selalu bersinar dan

hidup serta tak pernah terbenam selamanya.(Muhammad Iqbal)

Lebih lanjut Muhammdiyah Amin menegaskan bahwaagar kita dapat mempertahankan opini BPK denganstatus WTP, maka kita harus bekerja keras agarmematuhi semua aturan main yang ada. Maritan rektorlAIN Gorontalo ini mencontohkan tentang kasuspencetakan buku yang belakangan menjadi catatan BPK.Menurutnya, BPI{ IImencurigai" adanya permainandalam pencetakan buku-buku di lingkungan DitjenBimas Islam. Setelah ditelusuri, ternyata semuadilaksanakan dengan baik.Hanya sajasistem pencatatandistribusi buku tidak baik, sehingga terjadikesimpangsiuran jumlah. Karena itu, harapMuhammadiyah Amin, agar setiap buku-buku yangdikirimkan dan dibagikan kepada masyakat harusterdokumentasi dengan baik.Ketika menyinggung soal bantuan, doctor lulusan UINJakarta ini menegaskan bahwa bantuan pun harusdisalurkan dengan benar. [ika proposal tidak memenuhisyarat narnun ada permintaan dati orang-orang tertentu,maka jangan sekali-kali melakukannya. Itu sangatberesiko. [angan pula bantuan disalurkan dulu,sementara proposal belakangan. Ini cara yang harusdihindari. Kalau menjalankan program tetapi padaakhirnya bermasalah, buat apa? Lebih baik tidakdicairkan daripada penyerapan bagus tetapi ujung­ujungnya bermasalah secara hukum, tutupnya dengansemangat. (bieb/foto:bimasislam)

KinerjaUtama Pusat Daerah di Hotel Millenium (26/6),diJakarta.

Jakarta, bimasislam - Untuk meningkatkan kualitaspenyelenggaraan tata kelola kepemerintahan dilingkungan Bimas Islam, hendaknya kita harus belajardari pengalaman tahun 2012."Tahun 2012adalah tahunujian buat Bimas Islam. Kasus yang menimpa kita itubenar-benar menjadi pengalaman pahit yang tidak bolehterulang lagi", tegas Sekretaris Bimas Islam, Prof. Dr.Muhammadiyah Amin, MAg pada saat memberikanmateri pada Rapat Koordinasi Penetapan Indikator

dan minuman halal sesuai syariah Islam. Menurutnya,para produsen makanan dan minuman, khususnya parakaryawan harus mengerti konsep halal, haram, syubhat,dan najis ketika bekerja di tempat produksi. Karena,tandasnya, masalah-masalah tersebut sering menjadititik rawan dalam penjaminanhalalnya sebuah produk,

Selain itu, Aminah juga meminta perhatian kepadaprodusen agar memperhatikan sarana dan prasarijflaibadah bagi karyawan di temp at produksi agarkaryawan dapat melaksanakan kewajiban ibadah agamadengan baik. Tentu, ujar aktivis Dharma Wanita BimasIslam Ini melanjutkan, para karyawaa pentingmendapatkan siraman ruhani di tempat produksi secaraberkala.

Nara sumber lain yang mengisi kegiatan tersebut adalahdari BPOM dan LPPOM MUI, khususnya yangberhubungan dengan pelaksanaan sertifikasi halal dansystem jaminarihalal di Indonesia.Berdasarkan pantauan bimasisilam, kegiatan tersebutdiharapkan dapat lebih meningkatkan pengetahuan danpemahaman bagi pelaku usaha mengenai urgensi prosessertifikasihalal dan pelaksanaan jaminan halal di tempatproduksi sebagai suatu proses yang clapat lebihm:engembangkanproduk yang dihasilkan oleh UMKM.Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah terpilihnya 20pelaku usaha dari 50 pelaku usaha yang mengikutipelatihan memperoleh bantuan sertifikasi halal,sehingga pengurusan sertifikat halal yang diajukantanpa dikenai biaya apapun. (SAIfoto:bimasislam)

Page 7: berbasis Sistern Informasi Geografis. Kedepannya pendataan ...

"miring", memang mungkin kedengarannya aneh jikapariwisata di kaitkan dengan syariah yang notabene istilahdalam agama. Hal ini sangatlah wajar karena kebanvakanlokasi wisata masih menjadi tempat yang tabu untukdikunjungi sebagian kalangan karena keberadaannya yangkadang dianggap kurang Islami. Belum lagi jika wisatadimaksud berhubungan dengan pantai, mall, hotel hinggaspa.Jujur, penulis sebetulnya ragumengulas hal inl, bukankah kitamasyoritas muslim? Seharusnyatanpa dilabeli syariahseluruhsudut dinegeri inl sudah selayaknya Islami. Namun, penulismenyadari realitanya tidaklah demikian, bahkan cenderungsebaliknya.

Lantas,apakah yangdimaksud wisata syariah?Wisata syariah bukanlah wisata yang melulu berhubungandengan masjid, pesantren atau makam bersejarah saja.

Indonesia meskipun bukan NegaraIslam tapi karena penduduknya yangmayoritas muslim meniscayakanpenggunaan istilah-istilah islami dalamkehidupan sehari-hari. Bukan hanyaranah soslal, budaya, ekonomi bahkandunia pariwisata juga tak luput daridampak positifnya. Akhir-akhir ini kitasering mendengarkan istilah syariah,mulai dari Bank Syariah, Spa Syariah,Perumahan Syariah, hingga WisataSyariah.

Mungkin belum semua kita tahu atau minimal masih asingIstilah wisata syariah. Selain sebagian besar masyarakat kitayang masih menganggap tempat wisata dengan pandangan

Menakar Potensllndonesla Sebagal Surganva Wlsata Svarlah DunlaOleh : Ahmad Syamsuddin, S.Sos,M.Pd

o~

ceramah dari Guru Besar UIN Jakarta itu. Di awalceramahnya, Nasar menaruh keprihatinan terhadapmasjid. "Hal yang memprihatinkan hila semakin banyakmasjid didirikan, tetapi jamaahnya justru minim",ungkapnya di hadapan ribuan jamaah pengajian yangmemadati aeara ini. "Masjid boleh bagus, tapi janganlupa memakmurkannya", tegasnya.

Terkait dengan peringatan Isra Mi'raj yang jatuh setiaptanggal27 Rajab 1434 H, Rektor Institut PTIQ [akarta.inijuga menjelaskan bahwa bila kaurn muslimin inginmendapatkan kualitas paripurna ibadah puasaRamadhan, maka perlu dipersiapkan jauh-jauh hari sejakbulan Rajab dan bulan Sya'ban, dengan membiasakanpuasa pada dua bulan tersebut. "Perbanyak puasa padabulan Rajab dan Sya'ban, niscaya tidak akan kaget danlebih berkualitas menjalankan puasa Ramadhan nanti",harapnya.

Sebelum acara dimulai, Wamen sempat berkelilingmeninjau arsitektut bangunan masjid yang masihterbilang barn dan berada di wilayah perurnahan elitKotabaru Parahyangan, Kab. Bandung Barat ini. Hadirpula dalam kesempatan iniBupati, Wakil Bupati besertapara pejabat pemerintah Kabupaten Bandung Barat,Kepala Kementerian Agama Kanwil Provinsi [awa Barat,Kepala dan pejabat di lingkungan Kantor KementerianAgama Kabupaten Bandung Barat, Ketua dan PengurusHarian MDI Kabupaten Bandung Barat beserta pengurusMUI tingkat Kecamatan dan Desa, para pimpinan OrmasIslam, Ketua dan Pengurus Baznas Kabupaten danKecamatan, serta Pengurus Di<M AI-Irsyad. Saatmemasuki masjid menjelang acara dimulai, WakilMenteri Agama dan beberapa tamu undangan tersebutdisambut dengan lantunan Shalawat dan MaulidBarzanji dari Grup Marawis Siswa Madrasah AliyahPondok Pesantren AI-Bidayah, Cangkorah, Kab.Bandung Barat. (edijun/foto:skycrapercity)

Bandung, bimasislam--Pada hari Kamis (20/6), masjid AI­Irsyad Kotabaru Parahyangan, Kabupaten BandungBatat, Provinsi Jawa Barat tampak ramai dipadati ribuanjamaah, Masjid yang dinobatkan oleh National FrameBuilding Association sebagai satu-satunya bangunantempat peribadatan di Asia (non-Ka'bah) yang masuk 5(lima) besar "Building of The Year 2010" karena memilikiarsitektur unik, kokoh, dan megah ini, sebagaimanadiceritakan Ketua DKMnya, Dr. H. Ahmad HaerudinMurtani Ph.D, temyata pada hari itu mendapatkankunjungan Wakil Menteri Agama, Prof. Dr. NasaruddinUmar, MA. Kehadiran Wamen ini atas undanganPen gurus MDI Kab. Bandung Barat bekerjasama denganPengurus DKM Al-Irsyad Kotabatu Parahyangan dalamrangka peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw.

Diawali oleh sambutan Ketua MDI Kab. Bandung Barat,KH. Muhammad Ridwan, yang menyatakan apresiasidanucapan terima kasih kepada Wamen yang telah hadirdi tengah kesibukannya, acara dilanjutkan dengan

Page 8: berbasis Sistern Informasi Geografis. Kedepannya pendataan ...

IBagi unit yang ingln peliputan berita dapat SMS di 08164817993

atau email: [email protected] [email protected]

FotograferAsfan Shabri (Koord)

EditorThobib AI-Asyhar

Andy Pabenleng, Yoesni,M. Fuad Nasar,Yayat Supriyadi,HaslomoAjl,lhsan Bayu Merdeka,

M Nakip, EndahTrifahriati,Rahmania,lmam Kurnianto,

Edi Junaedi, Ahmad Syamsudin,Jaja Zarkasy,

Jamaluddin Marky

Penanggung JawabMuhammadiyahAmin

RedakturAlalief

PengarahAbdul Djamil

Redaksi www.bimasislam.kemenag.go.id menerima kiriman artikelpembaca yang mengandung unsur keilmuan. hasil penelitian.

aktual, menarik. dan tidak pernah dipublish di media lain. Panjangtulisan maksimal 2 halamanA4 dengan spasi 1.

Peran Kementerian Agama

lalu, apa hubungannya dengan Kementerian Agama?Menilikberbagai aspek terkait wisata syariah, setidaknya ada empathal yang seyogiyanyadilakukan sinergi antara Kemenparekrafdan Kemenag.Pertama, persoalanhalaifood (makanan halal),kedua,arah kiblat, ketiga, penyediaanKitabSuciAI-Qur'an dankeempat pembinaan syariah terhadap masyarakat disekitarlokasiwisata.

Kempat hal di atas adalah menjadi domine KementerianAgama. Kenapa? Karena Kemenag adalah representativpemerintah yangmenangani keernpat persoalantersebut. Halini menjadi penting karena jika tidak cermat maka wisatasyariah hanya menjadi slogan tapi pelaksanaan dilapangantidak sesuai. Contoh kecll, penentuan arah kiblat memangtidaklah sulit tapi jika tidak dilakukan oleh ahlinya dan hanyamengira-ngira maka akan menjadi persoalan. PenyediaanAI­Qur'an juga seyogyanyayangsesuai dan standar KementerianAgama. Hal penting lain adalah jaminan makanan halal,sebaiknya halal itu dibuktikan dengan adanyapembinaan danpengawasandari p.ihakterkait, dalam hal ini Oirektorat UrusanAgama Islam dan Pembinaan Syariah atau Majelis UlamaIndonesia (MUI).

Indonesia dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah,tersohor masyarakat yang ramah, berbagai maeam kulinerhalal serta budava Islam yang moderat sebagai repr.esentasidari Islam rahmatan iii 'a/aminoTentu ini menjadi potensi yangsangat luar biasa. Peluang dakwah melalui sektor pariwisatapun terbuka lebar. Tinggal bagaimana kita merespon inisemua. Penulis optimis, Indonesia suatu saat akan menjadisurganyawisata syariahdunia.

Penulis adalah Redaktur Jurna/ Bimas Islam dan DirekturEksekutif IndonesiaYouthForum

Wisata syariah adalah wisata yang memegang prinsip-prinsipsyariah Islam dengan tanpa mengubah obyek wisata padaumumnya. Wisata syariah memiliki ruang llngkup yang sangatluas, demikian seperti disebutkan Wakil Menteri Pariwisatadan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar yang dilansir sejumlahmedia, program pariwisata syariah mulai berjalan pad a tahun2013.

Berbicara mengenai wisata, maka tidak terlepas dari saranadan prasarana, salah satunya adalah prihal tempatpenginapan. Oalam hal ini hampir semua lokasi pariwisatamenyediakan hotel/motel untuk menginap. Nah, konsepwisata syariah bukan hanya masalah kehalalan makanan tapijugamenyangkut fasilitas lainnya, misalnyapemisahantempatkolam renang antara lakl-laki dan perempuan, layanan spayang terpisah, juga tidak adanya minuman kerasdan tempatmaksiat. Selain itu, petunjuk arah kiblat disetiap kamar,fasilitas Kitab Suci serta sajadah menjadi hal yang harusterpenuhi.

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan EkonomiKreatif (Kemenparekraf) menyadari minat masyarakat baiklokal maupun internasional yangsangattinggi terhadap wisatasyariah. Kemenparekraf mencatat, setidaknya kunjunganwisatawan Muslim ke Indonesia saat ini mencapai 1.270.437orang per tahun yang antara lain berasal dari Arab Saudi,Bahrain, Malaysia, dan Singapura.Seperti juga negara-negaralain di dunia, produk dan pelayanan wisata dengan nilai-nllalsyariah ini diminati oleh wisatawan muslim yang populasinyamencapai 1,8 miliar atau 28 persen total populasi dunia.Beberapa Negara yang telah lebih dulu menerapkan wisatasyariah, diantaranya Malaysia, Thailand, Singapore, Korea,Jepang, Taiwan, bahkan Cina yang telah lebih dulu memulaimenggunakan tour syariah ini. Khusus Negara Thailand,penulis bahkantelah menikmati layanansyariahtersebut. Jasatour dan travel disana memisahkan menu makanan halal danmemberi waktu untuk beribadah.

Sejauh lnl, beberapa daerah telah ditetapkan pemerintahsebagai tujuan wisata yang memiliki potensi untukdikembangkan sebagai kawasan wisata dan tour syariah diIndonesia. Sembilan daerah itu adalah Sumatera Barat, Riau,lampung, Banten, Jakarta, JawaBarat, JawaTimur, Makassar,dan lombok. (baca: wisata syariah)Program wisata syariah akan berhasil jika semua pihak dapatmemahami apa itu wisata syariah, sebaliknyaprogram ini akansulit dicapai manakala salah satu komponen terkait tidaksupporting atau malah sebaliknya. Standarisasiwisata syariahmenjadi sangat penting, mulai dari hotel, restoran, spa, biroperjalanan wisata, dll. Hal yang tidak kalah penting adalahsumber dayamanusia (SOM)yangakanmenjadi ujung tombakpelayanan wisata syariah. Mereka adalah para guide dancustomerservicedi hotel.

Jika, program sudah dikeluarkan oleh pemerintah, layanansudah disiapkan oleh pelaku usaha, sumber daya manusia(50M) sudah disiapkan perguruan tinggi atau universitas,maka masyarakat yang berada di sekitar lokasi wisata yangnotabene adalah tuan rumah itu sendiri juga harus diberiwawasan yang memadai mengenai nilai-nilai syariat. Hal iniagar program wisata syariah dapat betul-betul dirasakankeberadaannya.