BERBASIS ETNOMATSAINS UNTUK MENANAMKAN SIKAP …
of 10
/10
Embed Size (px)
Transcript of BERBASIS ETNOMATSAINS UNTUK MENANAMKAN SIKAP …
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
PROFESI
MENANAMKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SEKOLAH DASAR
Ema Butsi Prihastari1), Ratna Widyaningrum2)
PGSD Universitas Slamet Riyadi 1) [email protected]; 2)[email protected]
PENDAHULUAN
Kota Surakarta merupakan salah kota besar di Jawa Tengah yang jumlah
penduduknya selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu kecamatan di
Surakarta yaitu kecamatan Laweyan, memiliki populasi penduduk yang padat diakibatkan
dari aktivitas, mata pencaharian yang beragam, dan banyaknya pendatang yang kemudian
menetap. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) Surakarta tahun 2014 menyebutkan
bahwa tingkat kepadatan penduduk di wilayah kecamatan Laweyan adalah 12.646
jiwa/km2 (htps://surakartakota.bps.go.id).
berpengaruh pada tingkat kepedulian masyarakatnya terhadap lingkungan sekitar.
Permasalahan lingkungan yang banyak dijumpai antara lain yaitu alih fungsi lahan
pertanian menjadi bangunan, kurangnya daerah resapan air, pengelolaan sampah,
pencemaran udara, serta luapan sungai Bengawan Solo. Berdasarkan hasil observasi di
Abstrak: This development research aims to produce a product namely fotonovela on mathematics
and science learning as media like a comics that associated with the local wisdom in order to instill
a students’ environtmentaly caring character. This study according to Gravemeijer & Cobb (2006)
has 3 steps: 1) preparation of research, 2) design experiment, and 3) restropspective analysis. The
population of the research is all student’ elemetary school in Distric Laweyan. The sampling tecnique
using purposive sampling. Laweyan Elementary School and Djama’atul Ichwan is selected.The
results of material expert validation consist of suitability in K13 theme, the accuracy of the material,
systematic, up to date material, and the material increase the competence of mathematics and science
students obtained a score of 3.7 with the category very good. Meanwhile, the results of the validation
of experts media include variations in presentation, readability, implementation, thorough look,
illustrated score 3.5 (good). Then, the results of the response of teachers and students there are above
70%. So it can be concluded that MAS NOVEL (Mathematic and Science Fotonovela) viable for use
in thematic learning in elementary school.
Keywords: development, fotonovela, etnomathscience
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
kurang. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan preventif untuk meminimalisir kerusakan
lingkungan melalui penanaman karakter peduli lingkungan sejak dini. Berdasarkan data
dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta volume sampah pada Tahun 2016 sampah
yang berasal dari DKPP, DPP, Kelurahan, dan umum per hari mencapai 1.197,62 m3 dan
jumlah sampah per tahun mencapai 437.131 m3 atau sekitar 109.282.710 kg.
Sekolah merupakan lembaga yang berperan dalam menanamkan nilai- nilai moral
dan karakter. Penanaman nilai moral dan karakter perlu dilakukan sejak dini terutama di
Sekolah Dasar. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) no.17 Tahun 2007
tentang Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional, terdapat 18 nilai-nilai dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Salah satu karakter yang perlu dikembangkan
pada siswa adalah sikap peduli terhadap lingkungan. Peduli lingkungan adalah sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya dan
mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Melalui
proses belajar mengajar yang berwawasan lingkungan, penyediaan fasilitas sekolah yang
memadai, serta kegiatan penunjang lain akan menumbuhkan rasa menghargai, memiliki,
dan memelihara dalam diri siswa terhadap sumber daya dan lingkungan hidup.
Penanaman karakter pada anak juga didukung oleh budaya yang ada di lingkungan.
Surakarta merupakan salah satu kota syarat akan budaya Jawa yang semestinya dijaga
dan dilestarikan. Pemahaman terhadap kearifan lokal sebagai nilai-nilai budaya luhur
bangsa dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembentukan karakter dan meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal pada guru dan kepala sekolah SD Djama’atul
Ikhwan, yang letaknya berdekatan dengan sentra pembuatan batik Laweyan,
diperoleh informasi bahwa pembelajaran Matematika dan IPA yang dilaksanakan
selama ini sangat jarang memanfaatkan budaya lokal sebagai media pembelajaran.
Sebagai pendidik, guru seharusnya mampu menyajikan media pembelajaran yang
inovatif, tetapi pada kenyataannya kemampuan dan kreatifitas guru dalam
mengembangkan media pembelajaran masih kurang. Selain itu, guru juga belum
memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai media dan cenderung menggunakan
media yang sederhana atau konvensional. Hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi
kurang aktif dalam belajar, belajar menjadi tidak bermakna, kemampuan berpikir kreatif
siswa tidak terasah, dan pembinaan karakter tidak terfokus. Siswa hanya menghafalkan
konsep dan teori saja, tanpa memaknai apa yang telah dilaksanakannya. Selain itu,
kesaradan siswa terhadap lingkungan juga masih rendah. Hal tersebut ditunjukkan dari
keseharian siswa yang kurang menjaga kebersihan kelas dan kamar mandi, membuang
sampah sembarangan, kebiasaan mencoret-coret meja dan dinding, jajan sembarangan,
serta belum memilah antara sampah organik dan non organik.
Permasalahan tersebut di atas, juga berkaitan dengan kurangnya variasi
pembelajaran, pemilihan media yang kurang sesuai dengan karakteristik siswa, peluang
yang terbatas bagi siswa mengeksplor lingkungan sekitarnya, dan strategi dalam
penyampaian materi yang kurang terstruktur serta belum adanya media yang menjadi
sarana dalam penanaman karakter siswa. Mengingat kecamatan Laweyan sebagai salah
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 169
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
satu daerah penghasil batik dan kental akan budaya lokal kota Surakarta, maka
peneliti, guru, dan kepala sekolah memandang perlu untuk mengadakan penelitian yang
melibatkan guru dalam pembuatan media pembelajaran yang mengangkat potensi
kearifan lokal dalam rangka menanamkan karakter peduli lingkungan pada siswa sekolah
dasar. Selain itu, sekolah juga berupaya mewujudkan program pemerintah kota Surakarta
yang mendorong pada sekolah-sekolah menuju sekolah adiwiyata. Sekolah adiwiyata
adalah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, seperti analisis yang diperoleh Ratna
Widyaningrum (2016) bahwa melalui sekolah yang berbudaya lingkungan akan
menumbuh kembangkan sikap kepedulian terhadap lingkungan.
Penanaman karakter peduli lingkungan dalam pembelajaran dapat diwujudkan
melalui penggunaan media pembelajaran yang menarik. Andersen dalam Wijaya
Kusumah dan Dwitagama (2010:31) mengatakan bahwa media adalah perlengkapan yang
digunakan untuk memperjelas pesan dan memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa
dengan pesan. Interaksi akan berjalan baik apabila media yang yang digunakan dapat
menyampaikan pesan yang kita inginkan. Jadi, sebaiknya guru dapat menggunakan media
untuk menunjang proses pembelajaran yang inovatif. Namun, pada umumnya guru lebih
mengandalkan media yang sudah ada, belum pada taraf membuat atau mengembangkan
media secara mandiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Prastowo (2012:14) yang
mengemukakan bahwa guru belum mengembangkan kreativitas untuk menyiapkan dan
membuat media atau bahan ajar secara mandiri dan memilih media atau bahan yang siap
pakai karena beranggapan membuat media merupakan pekerjaan yang sulit dan
membutuhkan waktu yang lama.
Salah satu alternatif yang dapat dipilih adalah pengembangan media pembelajaran.
Media yang akan dikembangkan dalam penelitian ini media fotonovela. Fotonovela dapat
membantu siswa dalam memaksimalkan eksplorasi, penemuan, penciptaan,
perkembangan daya pikir agar pembelajaran lebih bermakna. Fotonovela merupakan
media yang menyerupai komik atau cerita bergambar, dengan menggunakan foto-foto
sebagai pengganti gambar ilustrasi. Fotonovela sebenarnya juga bisa disebut media yang
menyerupai sebuah film karena menggunakan foto dengan para pemain yang
nyata. Naskahnya merupakan sebuah cerita atau drama (fiksi atau realita). Sebagai media
cetak, fotonovela bisa berbentuk buklet dan bisa juga berupa lembaran-lembaran seperti
comic-strips. Menurut Mediawati (2011), komik dapat menarik semangat siswa dalam
belajar dan siswa dapat mengingat materi lebih lama karena diterjemahkan kedalam
bentuk cerita bergambar. Fotonovela memiliki nilai lebih karena bisa memotret realita
nyata dan relatif lebih mudah dibuat dikarenakan saat ini sudah tersedia fitur kamera yang
cukup canggih pada smartphone.
Media fotonovela yang akan dikembangkan berupa komik diarahkan pada tema
kearifan lokal Surakarta serta dikaitkan dengan Math and Science atau mata pelajaran
Matematika dan IPA di SD. Hal ini sebagai pengembangan dari pengabdian yang pernah
dilakukan peneliti melalui pembuatan media fotonovela menggunakan aplikasi portable
yaitu Comic Life dan Flipbook Maker (Ema Butsi P. dan Ratna Widyaningrum, 2016).
Untuk memudahkan mengingat media yang dibuat peneliti menyingkatnya dengan
sebutan “MAS NOVEL (Mathematic and Science Fotonovela)”. Pemilihan kearifan lokal
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 170
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
dalam mata pelajaran Matematika dan IPA sebagai tema utama dikarenakan tema tersebut
berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari dan dapat menanamkan nilai-nilai
karakter pada siswa. Hal ini juga didukung berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD
Djama’atul Ikhwan yang menyatakan bahwa, siswa mengganggap matematika dan IPA
adalah pelajaran yang sulit, rumit, dan kurang menarik. Selama ini, proses pembelajaran
hanya mengacu pada buku teks, sehingga siswa merasa jenuh jika harus membaca dan
mempelajari buku teks, karena buku teks terkesan formal dan kurang menarik.
MAS NOVEL merupakan media fotonovela berbasis kearifan lokal kota Surakarta
pada penelitian yang didesain pada muatan matematika dan IPA, dengan target dapat
menanamkan karakter peduli lingkungan siswa. Bagian-bagian dari kearifan lokal kota
Surakarta yang digunakan dalam pembuatan media MAS NOVEL berkaitan dengan batik
Laweyan, bangunan peninggalan sejarah yaitu Pasar Gede, tanaman obat sebagai bahan
baku pembuatan jamu, dan sistem bercocok tanam masyarakat Jawa. MAS NOVEL
dikemas dalam bentuk komik elektronik dan komik cetak.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan design research, yang menghasilkan produk berupa
media komik yang digunakan pada pembelajaran tematik untuk muatan matematika dan
IPA berbasis kearifan lokal guna menanamkan karakter peduli lingkungan pada siswa
Sekolah Dasar di kota Surakarta. Alur penelitian ini siklik menurut Gravemeijer dan
Cobb (2006) meliputi: 1) preparing for the experiment, 2) design experiment, dan 3)
restrospective design.
Pada tahap persiapan, peneliti melakukan analisis potensi dan masalah, meliputi:
analisis siswa, menentukan materi muatan, analisis karakter peduli lingkungan, analisis
guru, analisis potensi wilayah, dan studi literatur. Kemudian dilanjutkan dengan desain
produk meliputi: penentuan tema kearifan lokal, membuat rancangan skenario,
storyboard/layout hingga validasi ahli dan materi serta revisi. Pada tahap desain
eksperimen, produk MAS NOVEL diujicobakan di kelas terbatas atau kelompok kecil
kemudian direvisi. Setelah direvisi, dilaksanakan ujicoba lapangan untuk mengetahui
efektivitas produk. Selanjutnya, pada tahap analisis data atau retrospective analysis
dilakukan analisis data, uji keefektifan, dan dilanjutkan dengan sintesis data.
Lokasi penelitian dilakukan di kota Surakarta, dengan populasi Sekolah Dasar di
kecamatan Laweyan. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling,
berdasarkan sekolah negeri dan swasta yang dekat dengan lokasi penelitian. Dalam uji
coba penelitian melibatkan sample siswa di SD N Laweyan dan SD Djama’atul Ichwan
masing-masing sebanyak 5 (lima) siswa kelas 3 dan 5, 4 (empat) guru pada uji kelompok
kecil. Kemudian untuk implementasi membutuhkan sebanyak 60 siswa dan 4 (empat)
guru.
Jenis data yang digunakan ialah data kuantitatif yang digunakan untuk menentukan
kelayakan produk fotonovela yang dikembangkan menjadi MAS NOVEL (Mathematics
and Sains Fotonovela). Data diperoleh dari penilaian skor angket ahli materi, ahli media,
tanggapan guru dan siswa, serta subyek uji coba kelompok kecil. Instrumen yang
digunakan meliputi: 1) instrumen validasi ahli materi, 2) instrumen validasi ahli media,
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 171
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
serta 3) instrumen angket tanggapan guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang
digunakan ialah observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket.
Observasi digunakan untuk mengamati dan mengambil data terkait karakter peduli
lingkungan, melihat potensi dan masalah, proses belajar mengajar, kearifan lokal yang
ada di berdekatan dengan subjek penelitian. Wawancara digunakan peneliti untuk
memperoleh data terkait a) media yang digunakan guru, b) ketertarikan siswa pada
muatan matematika dan IPA, c) karakter peduli lingkungan siswa. Dokumentasi
digunakan untuk mendapatkan data jumlah siswa, daftar nama siswa, kearifan lokal kota
Surakarta, dan data tentang materi muatan matematika dan IPA. Angket digunakan untuk
memperoleh data kelayakan dari ahli media, materi, tanggapan guru dan siswa.
Validasi instrumen dilakukan oleh ahli materi dan ahli media (expert judgement).
Validasi ahli materi meliputi a) kesesuaian materi dalam media MAS NOVEL dengan
tema yang ada pada K13 serta merujuk pada KD dan KI, b) keakuratan materi, c) materi
mengikuti sistematika keilmuan, d) kemutakhiran materi, dan e) materi dapat
meningkatkan kompetensi Matematika dan IPA siswa. Sedangkan ahli media meliputi: a)
variasi penyajian, b) keterbacaan, c) keterlaksanaan, d) tampilan menyeluruh, dan e)
ilustrasi. Tanggapan guru dan siswa untuk melihat kepraktisan dari produk yang
dikembangkan. Angket karakter peduli lingkungan untuk mengetahui bagaimana
penanaman karakter peduli lingkungan pada siswa dikembangkang menurut Daryanto
dan Suryatri Darmiatun (2013:71), yaitu 1) pembiasaan memelihara kebersihan dan
kelestarian lingkungan sekolah, 2) tersedianya tempat pembuangan sampah dan cuci
tangan, 3) tersedianya kamar mandi dan air bersih, 4) pembiasaan hemat energi, 5) adanya
biopori di lingkungan sekolah, 6) membangun saluran pembuangan air limbah dengan
baik, 7) melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik, 8)
pengelolaan sampah melalui pembuatan kompos dari sampah organik, 9) penyediaan
peralatan kebersihan, dan 10) adanya program cinta bersih lingkungan.
Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dari
penskoran angket dikonversi untuk dianalisis. Media MAS NOVEL dinyatakan layak
digunakan, jika hasil penilaian dari validator, guru, dan siswa minimal mendapatkan
kriteria “baik”.
pembelajaran. Langkah yang dilakukan dalam design research menurut Gravemeijer &
Cobb (2006), yaitu adalah:
1. Preparing for the experiment (persiapan penelitian), tahap ini dibuat
Hypothetical Learning Trajectory (HLT) atau lintasan belajar (proses berpikir)
hipotesis.
Dalam membuat HLT ini diperlukan desain pendahuluan yang berfungsi untuk
mengimplementasikan ide-ide awal yang diperoleh dari kajian literatur sebelum
mendesain MAS NOVEL, observasi lapangan (produksi batik Laweyan, Pasar Gede,
tanaman obat sebagai bahan baku jamu, dan sistem bercocok tanam), diskusi dengan
guru SD yang berpengalaman dibidang mata pelajaran Matematika dan IPA, peneliti
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 172
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
maupun ahli dalam bidang yang terkait. Dari hasil tersebut kemudian peneliti
mendapatkan potensi berupa: a) kearifan lokal kota Surakarta sebagai sarana
penanaman karakter pada anak, b) fotonovela berbentuk komik menyajikan foto yang
representatif dalam menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan dan budaya lokal dalam
muatan matematika dan IPA dan tentunya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Berikutnya analisis masalah yang didapatkan: a) karakter peduli lingkungan siswa
yang belum optimal, b) kurang tertariknya siswa dengan muatan matematika dan IPA,
dan c) guru belum mengembangkan media inovatif yang mengkaitkan dengan
lingkungan sekitar.
lingkungan, dan studi literatur yang didukung dengan dokumentasi dari kearifan lokal
di kecamatan Laweyan yang berkaitan dengan muatan matematika dan IPA.
Dilanjutkan dengan desain produk dimulai dari menentukan tema fotonovela yang
sesuai dengan muatan matematika dan IPA Berikut hasil analisis muatan etnomatsains
kota Surakarta disesuaikan dengan Buku Kurikulum 2013 edisi revisi 201.
Tabel 1. Konsep muatan matematika dan IPA SD secara umum di kecamatan Laweyan
Kemudian membuat skenario, menentukan peran dan tugas pelaksana produksi,
melakukan pengambilan foto budaya lokal, dan membuat rancangan MAS NOVEL
dengan aplikasi Comic Life 3.
Setelah desain yang dibuat jadi, bahan perlu divalidasi ahli media dan materi. Jika
ada revisi maka dilakukan perbaikan yang mengacu dari hasil analisis potensi dan
masalah. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Rahayu, dkk (2013) bahwa fotonovela
merupakan salah satu media yang tepat untuk menyisipkan pendidikan karakter karena
tingkat realitasnya yang tinggi.
1. Batik Laweyan Geometri bangun datar
(materi kelas 3 Tema 4)
Pencemaran lingkungan yang
mempengaruhi kualitas air
2. Pasar Gede Besaran (materi kelas 3
tema 1) dan Jual beli
(materi kelas 5 tema 2)
Makanan dan kesehatan
3. Tanaman Obat sebagai
subtema 2)
7)
dan ekosistem
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 173
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
2. Design experiment (pelaksanaan desain eksperimen), tahap ini bertujuan untuk
mengumpulkan data yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Pada tahap ini, desain yang sudah dirancang diujikan di kelompok kecil, kemudian
setelah dinyatakan layak dilanjutkan sampel penelitian di lapangan (SD N Laweyan
dan SD Djama’atul Ichwan). Pengalaman-pengalaman yang terjadi pada tahap ini akan
menjadi dasar untuk mendesain ulang atau memodifikasi serta merevisi HLT untuk
proses-proses pembelajaran berikutnya. Penilaian kedua ahli dijabarkan sebagai
berikut.
Tabel 2. Penilaian Media MAS NOVEL Dari Validasi Validasi Materi
No. Aspek Rata-rata
NOVEL dengan tema yang ada pada K13
serta merujuk pada KD dan KI
4 Sangat baik
3 Materi mengikuti sistematika keilmuan 3,5 Baik
4 Kemutakhiran materi 3,67 Sangat baik
5 Materi dapat meningkatkan kompetensi
Matematika dan IPA siswa
Sumber: Hasil analisis data
Berdasarkan tabel 2. Menunjukkan bahwa kualitas media MAS NOVEL menurut
ahli materi dinyatakan layak diimplementasikan di lapangan dengan rataan skor 3,7
dengan kriteria “sangat baik”. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian media oleh ahli
media.
Tabel 3. Penilaian Media MAS NOVEL Dari Validasi Ahli Media
No. Aspek Rata-rata
2 Keterbacaan 4 Sangat baik
3 Keterlaksanaan 3,5 Baik
5 Ilustrasi 3,33 Baik
Rataan skor 3,5 Baik
Sumber: Hasil analisis data
Berdasarkan tabel 3. menunjukkan bahwa penilaian dari ahli media mendapat rata-
rata skor 3,5 dinyatakan berkategori “baik”. Tahap selanjutnya, penilaian tanggapan
guru dan siswa pada media MAS NOVEL, penjabarannya sebagai berikut.
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 174
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
Tabel 4. Penilaian Tanggapan Guru Dan Siswa Terhadap Media MAS NOVEL
No. Aspek Skor
2 Materi 0,88 0,7
3 Penyajian 0,75 0,7
Sumber: Hasil analisis data
Berdasarkan tabel 4, penilaian guru dan siswa menunjukkan bahwa media MAS
NOVEL sudah layak diujicobakan baik dari segi bahasa/keterbacaan, materi, dan
penyajiannya. Disimpulkan bahwa media MAS NOVEL berdasarkan validasi ahli
materi, ahli media, tanggapan guru, tanggapan siswa, dan hasil ujicoba kelompok kecil
“layak” digunakan oleh siswa Sekolah Dasar sebagai sarana penanaman karakter
peduli lingkungan.
3. Retrospective analysis (analisis data yang diperoleh dari tahap sebelumnya). Dari
analisis data yang diperoleh dari tahap design experiment media dinyatakan valid dan
hasilnya digunakan untuk mengembangkan desain selanjutnya. HLT digunakan dalam
tahap retrospective analysis sebagai panduan dan referensi utama dalam menjawab
pertanyaan penelitian.
NOVEL layak digunakan dalam pembelajaran dengan penilaian dari validator materi
rata-rata skor 3,7 (sangat baik) dan ahli media mendapat skor 3,5 (baik). Kemudian, hasil
tanggapan guru dan siswa diatas 70%. Media MAS NOVEL merupakan pengembangan
dari materi muatan matematika dan IPA di Sekolah Dasar yang dapat membantu dalam
meningkatkan dan menanamkan karakter peduli lingkungan.
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 175
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. “Kota Surakarta dalam Angka Tahun 2014”
(https://surakartakota.bps.go.id, diakses 3 Januari 2017, 2017)
Daryanto dan Suryatri Darmiatun. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media
Ema Butsi P. dan Ratna Widyaningrum. 2016. Pelatihan Pembuatan Media Fotonovela
Menggunakan Aplikasi Portable bagi Guru SD. Jurnal Widya Wacana. Vol.11
Nomor 2, Agustus.
Gravemeijer dan Cobb. 2006. Design Research from a Learning Prespective, dalam
Educational Design Research. Network: Routledge
Mediawati, E. 2011. Pembelajaran Akutansi Keuangan melalui Media Komik untuk
Meningkatkan Prestasi Mahasiswa. Jurnal Penelitian Pendidikan. 12(1):61-68
Rahayu, dkk. 2013. Kajian Pengembangan Media Pembelajaran IPA Menggunakan
Fotonovela Berbasis Pendidikan Karakter. Prosiding Seminar Nasional Fisika.
2nd Lontar Physics Forum. Hal 1-8.
Ratna Widyaningrum. 2016. Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Siswa Sekolah
Dasar Melalui Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Jurnal Widya
Wacana. Vol.11 Nomor 1, Februari
Prastowo,A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL tahun 2005 – 2025
https://ppidkemkominfo.files.wordpress.com/2015/02/uu-no-17-th-2007.pdf ,
Wijaya Kusuma dan Dwitgama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
hlm. 167 - 176
PROFESI
MENANAMKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SEKOLAH DASAR
Ema Butsi Prihastari1), Ratna Widyaningrum2)
PGSD Universitas Slamet Riyadi 1) [email protected]; 2)[email protected]
PENDAHULUAN
Kota Surakarta merupakan salah kota besar di Jawa Tengah yang jumlah
penduduknya selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu kecamatan di
Surakarta yaitu kecamatan Laweyan, memiliki populasi penduduk yang padat diakibatkan
dari aktivitas, mata pencaharian yang beragam, dan banyaknya pendatang yang kemudian
menetap. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) Surakarta tahun 2014 menyebutkan
bahwa tingkat kepadatan penduduk di wilayah kecamatan Laweyan adalah 12.646
jiwa/km2 (htps://surakartakota.bps.go.id).
berpengaruh pada tingkat kepedulian masyarakatnya terhadap lingkungan sekitar.
Permasalahan lingkungan yang banyak dijumpai antara lain yaitu alih fungsi lahan
pertanian menjadi bangunan, kurangnya daerah resapan air, pengelolaan sampah,
pencemaran udara, serta luapan sungai Bengawan Solo. Berdasarkan hasil observasi di
Abstrak: This development research aims to produce a product namely fotonovela on mathematics
and science learning as media like a comics that associated with the local wisdom in order to instill
a students’ environtmentaly caring character. This study according to Gravemeijer & Cobb (2006)
has 3 steps: 1) preparation of research, 2) design experiment, and 3) restropspective analysis. The
population of the research is all student’ elemetary school in Distric Laweyan. The sampling tecnique
using purposive sampling. Laweyan Elementary School and Djama’atul Ichwan is selected.The
results of material expert validation consist of suitability in K13 theme, the accuracy of the material,
systematic, up to date material, and the material increase the competence of mathematics and science
students obtained a score of 3.7 with the category very good. Meanwhile, the results of the validation
of experts media include variations in presentation, readability, implementation, thorough look,
illustrated score 3.5 (good). Then, the results of the response of teachers and students there are above
70%. So it can be concluded that MAS NOVEL (Mathematic and Science Fotonovela) viable for use
in thematic learning in elementary school.
Keywords: development, fotonovela, etnomathscience
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
kurang. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan preventif untuk meminimalisir kerusakan
lingkungan melalui penanaman karakter peduli lingkungan sejak dini. Berdasarkan data
dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta volume sampah pada Tahun 2016 sampah
yang berasal dari DKPP, DPP, Kelurahan, dan umum per hari mencapai 1.197,62 m3 dan
jumlah sampah per tahun mencapai 437.131 m3 atau sekitar 109.282.710 kg.
Sekolah merupakan lembaga yang berperan dalam menanamkan nilai- nilai moral
dan karakter. Penanaman nilai moral dan karakter perlu dilakukan sejak dini terutama di
Sekolah Dasar. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) no.17 Tahun 2007
tentang Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional, terdapat 18 nilai-nilai dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Salah satu karakter yang perlu dikembangkan
pada siswa adalah sikap peduli terhadap lingkungan. Peduli lingkungan adalah sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya dan
mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Melalui
proses belajar mengajar yang berwawasan lingkungan, penyediaan fasilitas sekolah yang
memadai, serta kegiatan penunjang lain akan menumbuhkan rasa menghargai, memiliki,
dan memelihara dalam diri siswa terhadap sumber daya dan lingkungan hidup.
Penanaman karakter pada anak juga didukung oleh budaya yang ada di lingkungan.
Surakarta merupakan salah satu kota syarat akan budaya Jawa yang semestinya dijaga
dan dilestarikan. Pemahaman terhadap kearifan lokal sebagai nilai-nilai budaya luhur
bangsa dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembentukan karakter dan meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal pada guru dan kepala sekolah SD Djama’atul
Ikhwan, yang letaknya berdekatan dengan sentra pembuatan batik Laweyan,
diperoleh informasi bahwa pembelajaran Matematika dan IPA yang dilaksanakan
selama ini sangat jarang memanfaatkan budaya lokal sebagai media pembelajaran.
Sebagai pendidik, guru seharusnya mampu menyajikan media pembelajaran yang
inovatif, tetapi pada kenyataannya kemampuan dan kreatifitas guru dalam
mengembangkan media pembelajaran masih kurang. Selain itu, guru juga belum
memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai media dan cenderung menggunakan
media yang sederhana atau konvensional. Hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi
kurang aktif dalam belajar, belajar menjadi tidak bermakna, kemampuan berpikir kreatif
siswa tidak terasah, dan pembinaan karakter tidak terfokus. Siswa hanya menghafalkan
konsep dan teori saja, tanpa memaknai apa yang telah dilaksanakannya. Selain itu,
kesaradan siswa terhadap lingkungan juga masih rendah. Hal tersebut ditunjukkan dari
keseharian siswa yang kurang menjaga kebersihan kelas dan kamar mandi, membuang
sampah sembarangan, kebiasaan mencoret-coret meja dan dinding, jajan sembarangan,
serta belum memilah antara sampah organik dan non organik.
Permasalahan tersebut di atas, juga berkaitan dengan kurangnya variasi
pembelajaran, pemilihan media yang kurang sesuai dengan karakteristik siswa, peluang
yang terbatas bagi siswa mengeksplor lingkungan sekitarnya, dan strategi dalam
penyampaian materi yang kurang terstruktur serta belum adanya media yang menjadi
sarana dalam penanaman karakter siswa. Mengingat kecamatan Laweyan sebagai salah
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 169
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
satu daerah penghasil batik dan kental akan budaya lokal kota Surakarta, maka
peneliti, guru, dan kepala sekolah memandang perlu untuk mengadakan penelitian yang
melibatkan guru dalam pembuatan media pembelajaran yang mengangkat potensi
kearifan lokal dalam rangka menanamkan karakter peduli lingkungan pada siswa sekolah
dasar. Selain itu, sekolah juga berupaya mewujudkan program pemerintah kota Surakarta
yang mendorong pada sekolah-sekolah menuju sekolah adiwiyata. Sekolah adiwiyata
adalah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, seperti analisis yang diperoleh Ratna
Widyaningrum (2016) bahwa melalui sekolah yang berbudaya lingkungan akan
menumbuh kembangkan sikap kepedulian terhadap lingkungan.
Penanaman karakter peduli lingkungan dalam pembelajaran dapat diwujudkan
melalui penggunaan media pembelajaran yang menarik. Andersen dalam Wijaya
Kusumah dan Dwitagama (2010:31) mengatakan bahwa media adalah perlengkapan yang
digunakan untuk memperjelas pesan dan memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa
dengan pesan. Interaksi akan berjalan baik apabila media yang yang digunakan dapat
menyampaikan pesan yang kita inginkan. Jadi, sebaiknya guru dapat menggunakan media
untuk menunjang proses pembelajaran yang inovatif. Namun, pada umumnya guru lebih
mengandalkan media yang sudah ada, belum pada taraf membuat atau mengembangkan
media secara mandiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Prastowo (2012:14) yang
mengemukakan bahwa guru belum mengembangkan kreativitas untuk menyiapkan dan
membuat media atau bahan ajar secara mandiri dan memilih media atau bahan yang siap
pakai karena beranggapan membuat media merupakan pekerjaan yang sulit dan
membutuhkan waktu yang lama.
Salah satu alternatif yang dapat dipilih adalah pengembangan media pembelajaran.
Media yang akan dikembangkan dalam penelitian ini media fotonovela. Fotonovela dapat
membantu siswa dalam memaksimalkan eksplorasi, penemuan, penciptaan,
perkembangan daya pikir agar pembelajaran lebih bermakna. Fotonovela merupakan
media yang menyerupai komik atau cerita bergambar, dengan menggunakan foto-foto
sebagai pengganti gambar ilustrasi. Fotonovela sebenarnya juga bisa disebut media yang
menyerupai sebuah film karena menggunakan foto dengan para pemain yang
nyata. Naskahnya merupakan sebuah cerita atau drama (fiksi atau realita). Sebagai media
cetak, fotonovela bisa berbentuk buklet dan bisa juga berupa lembaran-lembaran seperti
comic-strips. Menurut Mediawati (2011), komik dapat menarik semangat siswa dalam
belajar dan siswa dapat mengingat materi lebih lama karena diterjemahkan kedalam
bentuk cerita bergambar. Fotonovela memiliki nilai lebih karena bisa memotret realita
nyata dan relatif lebih mudah dibuat dikarenakan saat ini sudah tersedia fitur kamera yang
cukup canggih pada smartphone.
Media fotonovela yang akan dikembangkan berupa komik diarahkan pada tema
kearifan lokal Surakarta serta dikaitkan dengan Math and Science atau mata pelajaran
Matematika dan IPA di SD. Hal ini sebagai pengembangan dari pengabdian yang pernah
dilakukan peneliti melalui pembuatan media fotonovela menggunakan aplikasi portable
yaitu Comic Life dan Flipbook Maker (Ema Butsi P. dan Ratna Widyaningrum, 2016).
Untuk memudahkan mengingat media yang dibuat peneliti menyingkatnya dengan
sebutan “MAS NOVEL (Mathematic and Science Fotonovela)”. Pemilihan kearifan lokal
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 170
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
dalam mata pelajaran Matematika dan IPA sebagai tema utama dikarenakan tema tersebut
berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari dan dapat menanamkan nilai-nilai
karakter pada siswa. Hal ini juga didukung berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD
Djama’atul Ikhwan yang menyatakan bahwa, siswa mengganggap matematika dan IPA
adalah pelajaran yang sulit, rumit, dan kurang menarik. Selama ini, proses pembelajaran
hanya mengacu pada buku teks, sehingga siswa merasa jenuh jika harus membaca dan
mempelajari buku teks, karena buku teks terkesan formal dan kurang menarik.
MAS NOVEL merupakan media fotonovela berbasis kearifan lokal kota Surakarta
pada penelitian yang didesain pada muatan matematika dan IPA, dengan target dapat
menanamkan karakter peduli lingkungan siswa. Bagian-bagian dari kearifan lokal kota
Surakarta yang digunakan dalam pembuatan media MAS NOVEL berkaitan dengan batik
Laweyan, bangunan peninggalan sejarah yaitu Pasar Gede, tanaman obat sebagai bahan
baku pembuatan jamu, dan sistem bercocok tanam masyarakat Jawa. MAS NOVEL
dikemas dalam bentuk komik elektronik dan komik cetak.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan design research, yang menghasilkan produk berupa
media komik yang digunakan pada pembelajaran tematik untuk muatan matematika dan
IPA berbasis kearifan lokal guna menanamkan karakter peduli lingkungan pada siswa
Sekolah Dasar di kota Surakarta. Alur penelitian ini siklik menurut Gravemeijer dan
Cobb (2006) meliputi: 1) preparing for the experiment, 2) design experiment, dan 3)
restrospective design.
Pada tahap persiapan, peneliti melakukan analisis potensi dan masalah, meliputi:
analisis siswa, menentukan materi muatan, analisis karakter peduli lingkungan, analisis
guru, analisis potensi wilayah, dan studi literatur. Kemudian dilanjutkan dengan desain
produk meliputi: penentuan tema kearifan lokal, membuat rancangan skenario,
storyboard/layout hingga validasi ahli dan materi serta revisi. Pada tahap desain
eksperimen, produk MAS NOVEL diujicobakan di kelas terbatas atau kelompok kecil
kemudian direvisi. Setelah direvisi, dilaksanakan ujicoba lapangan untuk mengetahui
efektivitas produk. Selanjutnya, pada tahap analisis data atau retrospective analysis
dilakukan analisis data, uji keefektifan, dan dilanjutkan dengan sintesis data.
Lokasi penelitian dilakukan di kota Surakarta, dengan populasi Sekolah Dasar di
kecamatan Laweyan. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling,
berdasarkan sekolah negeri dan swasta yang dekat dengan lokasi penelitian. Dalam uji
coba penelitian melibatkan sample siswa di SD N Laweyan dan SD Djama’atul Ichwan
masing-masing sebanyak 5 (lima) siswa kelas 3 dan 5, 4 (empat) guru pada uji kelompok
kecil. Kemudian untuk implementasi membutuhkan sebanyak 60 siswa dan 4 (empat)
guru.
Jenis data yang digunakan ialah data kuantitatif yang digunakan untuk menentukan
kelayakan produk fotonovela yang dikembangkan menjadi MAS NOVEL (Mathematics
and Sains Fotonovela). Data diperoleh dari penilaian skor angket ahli materi, ahli media,
tanggapan guru dan siswa, serta subyek uji coba kelompok kecil. Instrumen yang
digunakan meliputi: 1) instrumen validasi ahli materi, 2) instrumen validasi ahli media,
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 171
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
serta 3) instrumen angket tanggapan guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang
digunakan ialah observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket.
Observasi digunakan untuk mengamati dan mengambil data terkait karakter peduli
lingkungan, melihat potensi dan masalah, proses belajar mengajar, kearifan lokal yang
ada di berdekatan dengan subjek penelitian. Wawancara digunakan peneliti untuk
memperoleh data terkait a) media yang digunakan guru, b) ketertarikan siswa pada
muatan matematika dan IPA, c) karakter peduli lingkungan siswa. Dokumentasi
digunakan untuk mendapatkan data jumlah siswa, daftar nama siswa, kearifan lokal kota
Surakarta, dan data tentang materi muatan matematika dan IPA. Angket digunakan untuk
memperoleh data kelayakan dari ahli media, materi, tanggapan guru dan siswa.
Validasi instrumen dilakukan oleh ahli materi dan ahli media (expert judgement).
Validasi ahli materi meliputi a) kesesuaian materi dalam media MAS NOVEL dengan
tema yang ada pada K13 serta merujuk pada KD dan KI, b) keakuratan materi, c) materi
mengikuti sistematika keilmuan, d) kemutakhiran materi, dan e) materi dapat
meningkatkan kompetensi Matematika dan IPA siswa. Sedangkan ahli media meliputi: a)
variasi penyajian, b) keterbacaan, c) keterlaksanaan, d) tampilan menyeluruh, dan e)
ilustrasi. Tanggapan guru dan siswa untuk melihat kepraktisan dari produk yang
dikembangkan. Angket karakter peduli lingkungan untuk mengetahui bagaimana
penanaman karakter peduli lingkungan pada siswa dikembangkang menurut Daryanto
dan Suryatri Darmiatun (2013:71), yaitu 1) pembiasaan memelihara kebersihan dan
kelestarian lingkungan sekolah, 2) tersedianya tempat pembuangan sampah dan cuci
tangan, 3) tersedianya kamar mandi dan air bersih, 4) pembiasaan hemat energi, 5) adanya
biopori di lingkungan sekolah, 6) membangun saluran pembuangan air limbah dengan
baik, 7) melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik, 8)
pengelolaan sampah melalui pembuatan kompos dari sampah organik, 9) penyediaan
peralatan kebersihan, dan 10) adanya program cinta bersih lingkungan.
Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dari
penskoran angket dikonversi untuk dianalisis. Media MAS NOVEL dinyatakan layak
digunakan, jika hasil penilaian dari validator, guru, dan siswa minimal mendapatkan
kriteria “baik”.
pembelajaran. Langkah yang dilakukan dalam design research menurut Gravemeijer &
Cobb (2006), yaitu adalah:
1. Preparing for the experiment (persiapan penelitian), tahap ini dibuat
Hypothetical Learning Trajectory (HLT) atau lintasan belajar (proses berpikir)
hipotesis.
Dalam membuat HLT ini diperlukan desain pendahuluan yang berfungsi untuk
mengimplementasikan ide-ide awal yang diperoleh dari kajian literatur sebelum
mendesain MAS NOVEL, observasi lapangan (produksi batik Laweyan, Pasar Gede,
tanaman obat sebagai bahan baku jamu, dan sistem bercocok tanam), diskusi dengan
guru SD yang berpengalaman dibidang mata pelajaran Matematika dan IPA, peneliti
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 172
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
maupun ahli dalam bidang yang terkait. Dari hasil tersebut kemudian peneliti
mendapatkan potensi berupa: a) kearifan lokal kota Surakarta sebagai sarana
penanaman karakter pada anak, b) fotonovela berbentuk komik menyajikan foto yang
representatif dalam menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan dan budaya lokal dalam
muatan matematika dan IPA dan tentunya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Berikutnya analisis masalah yang didapatkan: a) karakter peduli lingkungan siswa
yang belum optimal, b) kurang tertariknya siswa dengan muatan matematika dan IPA,
dan c) guru belum mengembangkan media inovatif yang mengkaitkan dengan
lingkungan sekitar.
lingkungan, dan studi literatur yang didukung dengan dokumentasi dari kearifan lokal
di kecamatan Laweyan yang berkaitan dengan muatan matematika dan IPA.
Dilanjutkan dengan desain produk dimulai dari menentukan tema fotonovela yang
sesuai dengan muatan matematika dan IPA Berikut hasil analisis muatan etnomatsains
kota Surakarta disesuaikan dengan Buku Kurikulum 2013 edisi revisi 201.
Tabel 1. Konsep muatan matematika dan IPA SD secara umum di kecamatan Laweyan
Kemudian membuat skenario, menentukan peran dan tugas pelaksana produksi,
melakukan pengambilan foto budaya lokal, dan membuat rancangan MAS NOVEL
dengan aplikasi Comic Life 3.
Setelah desain yang dibuat jadi, bahan perlu divalidasi ahli media dan materi. Jika
ada revisi maka dilakukan perbaikan yang mengacu dari hasil analisis potensi dan
masalah. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Rahayu, dkk (2013) bahwa fotonovela
merupakan salah satu media yang tepat untuk menyisipkan pendidikan karakter karena
tingkat realitasnya yang tinggi.
1. Batik Laweyan Geometri bangun datar
(materi kelas 3 Tema 4)
Pencemaran lingkungan yang
mempengaruhi kualitas air
2. Pasar Gede Besaran (materi kelas 3
tema 1) dan Jual beli
(materi kelas 5 tema 2)
Makanan dan kesehatan
3. Tanaman Obat sebagai
subtema 2)
7)
dan ekosistem
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 173
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
2. Design experiment (pelaksanaan desain eksperimen), tahap ini bertujuan untuk
mengumpulkan data yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Pada tahap ini, desain yang sudah dirancang diujikan di kelompok kecil, kemudian
setelah dinyatakan layak dilanjutkan sampel penelitian di lapangan (SD N Laweyan
dan SD Djama’atul Ichwan). Pengalaman-pengalaman yang terjadi pada tahap ini akan
menjadi dasar untuk mendesain ulang atau memodifikasi serta merevisi HLT untuk
proses-proses pembelajaran berikutnya. Penilaian kedua ahli dijabarkan sebagai
berikut.
Tabel 2. Penilaian Media MAS NOVEL Dari Validasi Validasi Materi
No. Aspek Rata-rata
NOVEL dengan tema yang ada pada K13
serta merujuk pada KD dan KI
4 Sangat baik
3 Materi mengikuti sistematika keilmuan 3,5 Baik
4 Kemutakhiran materi 3,67 Sangat baik
5 Materi dapat meningkatkan kompetensi
Matematika dan IPA siswa
Sumber: Hasil analisis data
Berdasarkan tabel 2. Menunjukkan bahwa kualitas media MAS NOVEL menurut
ahli materi dinyatakan layak diimplementasikan di lapangan dengan rataan skor 3,7
dengan kriteria “sangat baik”. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian media oleh ahli
media.
Tabel 3. Penilaian Media MAS NOVEL Dari Validasi Ahli Media
No. Aspek Rata-rata
2 Keterbacaan 4 Sangat baik
3 Keterlaksanaan 3,5 Baik
5 Ilustrasi 3,33 Baik
Rataan skor 3,5 Baik
Sumber: Hasil analisis data
Berdasarkan tabel 3. menunjukkan bahwa penilaian dari ahli media mendapat rata-
rata skor 3,5 dinyatakan berkategori “baik”. Tahap selanjutnya, penilaian tanggapan
guru dan siswa pada media MAS NOVEL, penjabarannya sebagai berikut.
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 174
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
Tabel 4. Penilaian Tanggapan Guru Dan Siswa Terhadap Media MAS NOVEL
No. Aspek Skor
2 Materi 0,88 0,7
3 Penyajian 0,75 0,7
Sumber: Hasil analisis data
Berdasarkan tabel 4, penilaian guru dan siswa menunjukkan bahwa media MAS
NOVEL sudah layak diujicobakan baik dari segi bahasa/keterbacaan, materi, dan
penyajiannya. Disimpulkan bahwa media MAS NOVEL berdasarkan validasi ahli
materi, ahli media, tanggapan guru, tanggapan siswa, dan hasil ujicoba kelompok kecil
“layak” digunakan oleh siswa Sekolah Dasar sebagai sarana penanaman karakter
peduli lingkungan.
3. Retrospective analysis (analisis data yang diperoleh dari tahap sebelumnya). Dari
analisis data yang diperoleh dari tahap design experiment media dinyatakan valid dan
hasilnya digunakan untuk mengembangkan desain selanjutnya. HLT digunakan dalam
tahap retrospective analysis sebagai panduan dan referensi utama dalam menjawab
pertanyaan penelitian.
NOVEL layak digunakan dalam pembelajaran dengan penilaian dari validator materi
rata-rata skor 3,7 (sangat baik) dan ahli media mendapat skor 3,5 (baik). Kemudian, hasil
tanggapan guru dan siswa diatas 70%. Media MAS NOVEL merupakan pengembangan
dari materi muatan matematika dan IPA di Sekolah Dasar yang dapat membantu dalam
meningkatkan dan menanamkan karakter peduli lingkungan.
Pengembangan MAS NOVEL.....(Ema Butsi P & Ratna W) 175
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. “Kota Surakarta dalam Angka Tahun 2014”
(https://surakartakota.bps.go.id, diakses 3 Januari 2017, 2017)
Daryanto dan Suryatri Darmiatun. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media
Ema Butsi P. dan Ratna Widyaningrum. 2016. Pelatihan Pembuatan Media Fotonovela
Menggunakan Aplikasi Portable bagi Guru SD. Jurnal Widya Wacana. Vol.11
Nomor 2, Agustus.
Gravemeijer dan Cobb. 2006. Design Research from a Learning Prespective, dalam
Educational Design Research. Network: Routledge
Mediawati, E. 2011. Pembelajaran Akutansi Keuangan melalui Media Komik untuk
Meningkatkan Prestasi Mahasiswa. Jurnal Penelitian Pendidikan. 12(1):61-68
Rahayu, dkk. 2013. Kajian Pengembangan Media Pembelajaran IPA Menggunakan
Fotonovela Berbasis Pendidikan Karakter. Prosiding Seminar Nasional Fisika.
2nd Lontar Physics Forum. Hal 1-8.
Ratna Widyaningrum. 2016. Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Siswa Sekolah
Dasar Melalui Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Jurnal Widya
Wacana. Vol.11 Nomor 1, Februari
Prastowo,A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL tahun 2005 – 2025
https://ppidkemkominfo.files.wordpress.com/2015/02/uu-no-17-th-2007.pdf ,
Wijaya Kusuma dan Dwitgama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
JPPD, 5, (2),
hlm. 167 - 176