Berbagai Tipe Strategi Presentasi Kelompok 7

21
Berbagai Tipe Strategi A. Strategi integrasi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal kadang-kadang bersama-sama disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok, dan atau pesaing. 1. Integrasi ke depan Integrasi ke depan melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer. Saat ini semakin banyak produsen (pemasok) yang menjalankan strategi integrasi ke depan dengan membuat situs web untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen. Strategi ini menyebabkan kekacauan di beberapa industri. Sebagai contoh, Dell Computer mulai menjalankan integrasi ke depan di tahun 2003 dengan membuat toko-di-dalam-toko di Sears. Strategi ini melengkapi kios di mal milik Dell yang memungkinkan pelanggan untuk melihat dan mencoba computer Dell sebelum mereka membeli. Tidak satu pun dari kios di mal dan toko-di- dalam-toko milik Dell yang menyimpan persediaan computer. Pelanggan akan tetap memesan Dell secara eksklusif melalui telepon atau internet yang merupakan secara historis membedakan Dell dengan perusahaan computer lain. a. Cara efektif mengimplementasikan integrasi ke depan 1

description

Menjelaskan tentang :A. Strategi integrasiB. Strategi IntensifC. Strategi DivesifikasiD. Strategi DefensifE. Aliansi Strategi. F. MergerG. Konsorsium

Transcript of Berbagai Tipe Strategi Presentasi Kelompok 7

Berbagai Tipe StrategiA. Strategi integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal kadang-kadang bersama-sama disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok, dan atau pesaing.

1. Integrasi ke depan

Integrasi ke depanmelibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer. Saat ini semakin banyak produsen (pemasok) yang menjalankan strategi integrasi ke depan dengan membuat situs web untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen. Strategi ini menyebabkan kekacauan di beberapa industri. Sebagai contoh, Dell Computer mulai menjalankan integrasi ke depan di tahun 2003 dengan membuattoko-di-dalam-tokodi Sears. Strategi ini melengkapi kios di mal milik Dell yang memungkinkan pelanggan untuk melihat dan mencoba computer Dell sebelum mereka membeli. Tidak satu pun dari kios di mal dantoko-di-dalam-tokomilik Dell yang menyimpan persediaan computer. Pelanggan akan tetap memesan Dell secara eksklusif melalui telepon atau internet yang merupakan secara historis membedakan Dell dengan perusahaan computer lain.

a. Cara efektif mengimplementasikan integrasi ke depan

adalahwaralaba(franchising).Sekitar 2000 perusahaan di kira-kira 50 industri yang berbeda di AS menggunakan waralaba untuk mendistribusikan produk dan jasa mereka. Bisnis dapat berekspansi secara cepat dengan waralaba karena biaya dan peluang tersebar di banyak individu.

b. Berikut panduan kapan integrasi ke depan bisa menjadi strategi yang efektif :

1) jalur distribusi yang ada sangat mahal, kualitasnya terbatas dan tidak dapat mendistribusikan dengan cepat.2) Organisasi mempunyai kemampuan modal dan sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis baru.3) bisnis distribusi atau eceran mempunyai marjin keuntungan yang tinggi.

4) produk yang stabil lebih di utamakan, sehingga dapat diprediksi permintaan akan produk perusahaan melalui distributor .

Contoh,Group samporna mendirikan alfamart

2. Integrasi ke BelakangIntegrasi ke belakangadalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan control atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

a. Strategi ini digunakan ketika :1) Jumlah pemasok sedikit sedangkan pesaing sangat banyak.2) Perusahaan mengiginkan pasokan bahan baku yang cepat sedangkan pemasok yang ada tidak mampu menyediakan dan sangat mahal.3) Kestabilan harga lebih diutamakan, karena dengan strategi ini perusahaan dapat menekan biaya bahan baku.4) Pemasok yang ada memiliki marjin keuntungan yang tinggi dan perusahaan mempunyai modal dan sumber daya manusia yang berkualitas. Contoh : Grup Salim mendirikan pabrik tepung bogasari3. Integrasi HorizontalIntegrasi horizontalmengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan. Salah satu tren yang paling signifikan dalam manajemen strategis saat ini adalah meningkatnya penggunaan integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, dan pengambilalihan antar pesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer sumber saya daya dan kompetensi.

a. Strategi ini digunakan ketika :1) perusahaan dapat menjadi monopolistik di suatu daerah tanpa melanggar peraturan pemerintah.2) perusahaan bersaing di industri yang sedang berkembang.3) dapat meningkatkan skala ekonomi untuk mendukung keuntungan bersaing.4) memiliki modal dan sumber daya manusia yang cukup untuk melakukan ekspansi. Contoh : Indofood membeli atau menguasai Supermi dan Sarimi yang menjad pesaing bagi produk indofood yaitu indomie.B. Strategi Intensif

Penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk kadang-kadang disebutstrategi intensifkarena mereka membutuhkan usaha intensif jika posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada saat ini akan membaik.

1. Penetrasi PasarStrategi penetrasi pasarberusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk/ jasa saaat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini secara luas digunakan sendiri maupun dikombinasikan dengan strategi lainnya.

a. Kapan digunakan penetrasi pasar

1) Ketika pasar saat ini jenih dengan produk atau jasa yang ada

2) Ketika tingkat penggunaan pelanggan saat ini dapat meningkatsecara signifikan

3) Ketika pangsa pasar pesaing utama telah menurun sementara penjualan total industri meningkat

4) Ketika ada korelasi yang tinggi antara dolar penjualan dan dolar pengeluaran pemsaran secara historis

5) Ketika meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif yang besar

2. Pengembangan PasarPengembangan pasarmelibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke area geografi yang baru.

a. kapan pengembangan pasar bisa menjadi strategi pasar yang efektif:

1) Ketika tersedia jaringan distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, dan berkualitas bagus

2) Ketika perusahaan sangat berhasil dalam apa yang dilakukannya

3) Ketika ada pasar yang belum tersentuh atau belum jenuh

4) Ketika perusahaan memiliki kebutuhan modal dan sumber daya untuk mengelola oprasi yang berkembang

5) Ketika perusahaan memiliki kelebihan kapasitas produksi

6) Ketika ruang lingkup industri dasar perusahaan menjadi global dengan cepat

3. Pengembangan ProdukPengembangan produkadalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/ jasa saat ini.

Pengembangan produk biasa melibatkan biaya litbang yang besar. Jaringan makanan siap saji McDonalds menjalankan pengembangan produk, mencoba roti isi ala restoran mahal (sandwich gourment) karena semakinbanyak pelanggan yang bersedia membayar lebih tinggi untuk makanan siap saji yang dibuat dengan bahan baku berkualitas. McDonalds saat ini telah mendesainroti-isi-pilihan-Anda(your-own-sandwich).

a. Berikut panduan kapan pengembangan produk bisa menjadi strategi yang efektif:

1) Ketika perusahaan memiliki produk yang berhasil yang berada pada tahap dewasa dalam siklus hidup produk, idenya adalah menarik pelanggan yang puas untuk mencoba produk baru

2) Ketika perusahaan bersaing dalam satu industri yang memiliki perkembangan teknologi yang cepat

3) Ketika pesaing utama menawarkan produk dengan kualitas lebih baik pada harga yang bersaing

4) Ketika perusahaan bersaing dalam industri yang tumbuh yang tumbuh dengan cepat

5) Ketika perusahaan memiliki kemampuan litbang yang kuat.C. Strategi DivesifikasiDiversifikasi berkaitan dengan menciptakan nilai dengan berbagai aktivitas atau menstransfer kompetensi inti. Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi: konsentrik (terfokus), horizontal, dan konglomerat.

1. Diversifikasi Kosentrik

Diversifikasi konsentrik, yaitu penambahan bidang bisnis baru yang masih berkaitan dengan bisnis utama yang selama ini ditekuni.a. kapan diversifikasi konsentrik bisa menjadi bisnis efektif:1) Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau tumbuh lambat2) Ketika penambahan produk yang baru, tetapi berkaitan, akan secara signifikan mendorong penjualan produk saat ini

3) Ketika produk yang baru, tetapi berkaitan, dapat ditawarkan pada harga yang sangat kompetitif

4) Ketika produk baru, tetapi berkaitan, memiliki tingkat penjualan musiman yang menyeimbangkan puncak dan lembah penjualan yang dimiliki organisasi saat ini

5) Ketika produk perusahaan saat ini berada pada tahap penurunan dari siklus hidup produk

6) Ketika perusahaan memiliki tim manajemen yang kuat.2. Divertifikasi Horizontal

Menambahkan produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, untuk pelanggan saat ini disebutdiversifikasi horizontal. Strategi ini tidak seberesiko diversifikasi konglomerat karena perusahaan seharusnya sudah lebih dikenal dengan pelanggan saat ini.

a. Berikut strategi kapan diversifikasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif:

1) Ketika pendapatan yang dihasilkan dari produk atau jasa perusahaan saat ini akan meningkat secara signifikan dengan penambahan produk yang tidak berkaitan

2) Ketika suatu organisasi bersaing dalam industry yang sangat kompetitif dan atau tidak tumbuh, seperti diindikasikan oleh hasil dan margin laba industri yang rendah

3) Ketika jalur distribusi organisasi saat ini dapat digunakan untuk memasarkan prosuk baru ke pelanggan saat ini

4) Ketika produk baru memiliki pola penjualan dengan produk perusahaan saat ini

3. Diversifikasi KonglomeratMenambah produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, disebutdiversifikasi konglomerat.

Berikut enam panduan kapan diversifikasi konglomerat bisa menjadi strategi efektif:

1) Ketika industri dasar perusahaan mengalami penurunan penjualan dan laba

2) Ketika perusahaan memiliki modal dan talenta manajerial yang dibutuhkan untuk bersaing di industri baru

3) Ketika perusahaan memiliki peluang untuk membeli bisnis yang tidak berkaitan yang merupakan peluang investasi yang menarik

4) Ketika ada sinergi keuangan antara perusahaan pembeli dan yang dibeli

5) Ketika pasar produk perusahaan saat ini sudah jenuh

6) Ketika tuduhan tindakan monopoli dapat dikenakan terhadap perusahaan yang secara historis berfokus pada satu industryD. Strategi Defensif

1. Usaha Patungan

Usaha patungan, yakni dua perusahaan atau lebih membentuk kemitraan atau konsorsium sementara dengan tujuan kapitalisasi atau beberapa peluang.2. Divestasi Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebutdivestasi. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategiretrenchmentuntuk menyingkirkan bisnis perusahaan yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal atau yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya.

Berikut panduan kapan strategi divestasi bisa menjadi strategi yang efektif:

1) Ketika perusahaan telah melakukanretrechementdan gagal untuk mencapai perbaikan yang diharapkan

2) Ketika sebuh divisi tidak cocok dengan keseluruhan organisasi

3) Ketika tindakan antimonopoli pemerintah mengancam perusahaan3.Likuidasi Menjual seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah atau sepotong-sepotong untuk nilai rill disebutlikuidasi. Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan, konsekuensinya dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional.

Berikut ini panduan kapan divestasi bisa menjadi strategi efektif:

1) Ketika perusahaan menjalankan strategi retrechment dan divestasi, dan tidak satu pun yang berhasil

2) Ketika alternatif bagi perusahan hanyalah kebangkrutan

3) Ketika pemegang saham perusahaan dapat meminimalkan kerugian dengan menjual aset-aset perusahaanE. Aliansi Strategi. Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manifaktur, pendanaan projek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi. Dengan aliansi, perusahaan dapat saling berbagi kemampuan transfer teknologi, risiko, dan pendanaan. Aliansi strategis terkait pula dengan konsep seperti koalisi internasional, jaringan strategis, joint venture.1. Keuntungan Aliansi StrategisDalam era ekonomi dewasa ini, aliansi strategis memungkinkan korporasi meningkatkan keunggulan bersaing bisnisnya melalui akses kepada sumber daya partner atau rekanan. Akses ini dapat mencakup pasar, teknologi, kapital dan sumber daya manusia. Pembentukan team dengan korporasi lain akan menambahkan sumber dya dan kapabilitas yang saling melengkapi (komplementer), sehingga korporasi mampu untuk tumbuh dan memperluas secara lebih cepat dan efisien. Khususny pada korporasi yang tumbuh dengan pesat, relatif akan berat untuk memperluas sumber daya teknis dan operasional. Dalam proses, korporasi membutuhkan penghematan waktu dan peningkatan produktivitas dengan tanpa mengembangkan secara individual; hal ini agar korporasi dapat tetap fokus pada inovasi dan bisnis inti organisasi. Korporasi yang tumbuh pesat dipastikan harus melakukan aliansi strategis untuk memperoleh benefit dari saluran distribusi, pemasaran, reputasi merek dari para pemain bisnis yang lebih baik. Dengan melakukan aliansi strategis, beberapa keuntungan adalah (1) memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan kapabilitasnya, (2) pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk memperluas akses pasar, (3) memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup.

2. Penggunaan Aliansi StrategisAliansi strategis pada umumnya digunakan perusahaan untuk

Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan pengetahuan Meningkatkan akses pada teknologi baru Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaingMemasuki pasar baru Mengurangi waktu siklus produk Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan Memperbaiki kualitas3. Perencanaan Aliansi yang BerhasilSebelum korporasi melakukan aliansi strategi dengan rakanan, secara internal korporasi harus melakukan beberapa persiapan. Hal ini dilakukan agar aliansi yang dijalankan berhasil sukses.Pemikiran yang mendalam tentang struktur dan rincian bagaimana aliansi akan dikelola perlu mempertimbangkan hal berikut dalam perencanaan proses aliansi. Korporasi terlebih dahulu mendefinisikan outcome yang diharapkan melalui hubungan aliansi strategis, selain juga menentukan elemen-elemen apa saja yang dapat disediakan oleh masing-masing pihak dan keuntungan yang akan diperoleh. Korporasi juga perlu terlebih dahulu melakukan proteksi atas berbagai hak kekayaan intelektual melalui beberapa kesepakatan dan perjanjian legal agar tidak terjadi proses transer pengetahuan yang merugikan. Korporasi juga harus sejak awal menentukan pada layanan atau produk apa yang akan dijalankan. Untuk keberhasilan pengoperasian layanan ataupun produk, korporasi perlu mengkaji sejauh mana terdapat kompatibilitas budaya perusahaan agar terciptas tingkat kepercayaan yang baik.Setelah beberapa kajian tersebut dilakukan, sesungguhnya proses pembentukan aliansi strategis adalah melalui tahapan berikut:

Pengembangan Strategi. Pada tahap ini akan dilakukan kajian tentang kelayakan aliansi, sasaran dan rasionalisasi, pemilihan fokus isu yang utama dan menantang, pengembangan sumberdaya strategi untuk mendukung produksi, teknologi, dan sumber daya manusia. Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian sasaran dengan strategi keseluruhan perusahaan/ korporasi. Penilaian Rekanan. Pada tahap ini dilakukan analisis potensi rekan yang akan dilibatkan, baik kekuatan maupun kelemahan, penciptaan strategi untuk mengakomodasi semua gaya manajemen rekanan, menyiapkan kriteria pemilihan rekanan, memahami motivasi rekanan dalam membangun aliansi dan memperjelas gap kapabilitas sumber daya yang mungkin akan dikeluarkan oleh rekanan. Negosiasi Kontrak.

Tahap ini mencakup penentuan apakah semua pihak memiliki sasaran yang realistik, pembentukan team negosiasi, pendefinisian kontribusi masing-masing pihak dan pengakuan atas proteksi informasi penting, pasal-pasal terkait pemutusan hubungan, hukuman/ penalti untuk kinerja yang buruk, dan prosedur yang jelas dan dapat dipahami dalam interaksi. Operasionalisasi Aliansi.

Operasionalisasi aliansi mencakup penegasan komitmen manajemen senior masing-masing pihak, penentuan sumber daya yang digunakan untuk aliansi, menghubungkan dan menyesuaian anggaran dan sumberdaya dengan prioritas strategis, penegasan kinerja dan hasil dari aktivitas aliansi. Pemutusan Aliansi.

Aliansi dapat dihentikan dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati. Pada umumnya ketika sasaran tidak tercapai, atau ketika partner melakukan perubahan prioritas strategis, atau melaukan realokasi sumberdaya ke tempat yang berbeda.4. Tipe Aliansi StrategisAda empat tipe aliansi strategi, yaitu joint venture, equity strategic alliance, non-equity strategic alliance, dan global strategic alliances.

Joint venture

adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan menciptakan perusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagi sumber daya dan akapabilitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing. Equity strategic alliance

adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki persentase kepemilikan yang dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk bersama namun mengkombinasikan semua sumber daya dan kapabilitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing. Nonequity strategic allianceadalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki hubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumber daya dan kapabilitas unik untuk mengembangkan keunggulan bersaing. Global Strategic Alliancesadalah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih perusahaan lintas negara dan lintas industri. Terkadang alinasi ini dibentuk antara korporasi (atau beberapa korporasi) dengan pemerintah asing.F. Merger

Mergeradalah proses difusi atau penggabungan duaperseroandengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dankekayaannyadimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:1. Merger horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua perusahaanroti, perusahaansepatu.2. Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaankain, perusahaanbanmerger dengan perusahaanmobil.3. Konglomeratialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhanbadan usahadengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukarsahamantara kedua perusahaan yang disatukan.G. KonsorsiumKonsorsiumadalah pembiayaan bersama suatuproyekatauperusahaanyang dilakukan oleh dua atau lebihbankatau lembaga keuangan.Jenis-jenis konsorsium antara lain:1. Gabungan beberapa pengusaha/industriawan yang mengadakan suatu usaha (proyek) bersama.2. Kumpulan pedagang dan industriawan.3. Pembiayaan bersama suatu proyek oleh beberapa bank atau lembaga keuangan.4. Gabungan berbagai organisasi (sosial, kepemudaan, dsb) untuk mengadakan aktivitas/gerakan bersama (biasanya secara tetap), namun masing-masing tetap berdiri sendiri-sendiri.5. Himpunan para pakar/sarjana dari disiplin ilmu/bidang yang sama untuk mengurus kepentingan bersama.

8