Berat Jenis dan Rapat Jenis
Click here to load reader
-
Upload
syarfina-safirah -
Category
Documents
-
view
183 -
download
8
description
Transcript of Berat Jenis dan Rapat Jenis
BAB I. PENDAHULUANI.1. Latar BelakangI.2. Maksud & Tujuan PercobaanI.3. Prinsip PercobaanBAB II. TINJAUAN PUSTAKAII.1. Uraian BahanII.2. Prosedur KerjaBAB III. METODE KERJAIII.1. Alat & BahanIII.2. Cara KerjaBAB IV. HASIL PENGAMATANIV.1. Data PengamatanIV.2. Reaksi (jika ada)BAB V. PEMBAHASANBAB VI. PENUTUPVI.1. Kesimpulan VI.2. Saran DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan bobot terhadap volume zat tersebut
pada suhu tertentu. Sedangkan rapat jenis adalah perbandingan bobot jenis suatu zat
dengan air pada suhu tertentu. Untuk pengukuran bobot jenis dan rapat jenis suatu zat
digunakan alat pengukur yang biasa disebut dengan piknometer dan hydrometer.
Dalam sediaan-sediaan farmasi, walaupun obat tersebut memiliki zat aktif
yang sama serta zat kimia yang sama pula, tetapi karena mempunyai sifat fisika yang
berbeda, maka khasiat yang ditimbulkan dapat berbeda pula.
Diantara sifat fisika yang paling berpengaruh terhadap bioavailabilitas dari
sediaan farmasi adalah bobot jenis dan rapat jenisnya, dimana bobot jenis suatu obat
berbeda dengan obat lain, yang tergantung pada massa zat tersebut yang
dibandingkan terhadap volumenya pada suhu dan tekanan tertentu.
Penentuan bobot jenis dan rapat jenis dalam bidang farmasi sangat penting.
Tiap larutan mempunyai bobot jenis dan rapat jenis yang berlainan sehingga dalam
penggunaan setiap zat dapat diidentifikasikan secara kualitatif yang sangat erat
hubungannya dengan massa dan volumenya. Selain itu dengan penentuan bobot jenis
dapat juga digunakan dalam menentukan kemurnian suatu zat, dengan
membandingkan bobot jenis dan rapat jenis yang didapat pada percobaan dengan
literatur. Oleh karena itu dalam percobaan ini akan dilakukan penentuan bobot jenis
dan rapat jenis untuk beberapa jenis larutan tertentu.
I.2 Maksud Dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud percobaan
Mengetahui dan memahami cara-cara penentuan bobot jenis dan rapat
jenis suatu zat cair dengan menggunakan alat hydrometer dan piknometer.
I.2.2 Tujuan percobaan
Menetapkan bobot jenis dan rapat jenis dari air suling, minyak kelapa
dan minyak tanah dengan menggunakan alat piknometer dan hydrometer.
I.3 Prinsip Percobaan
a. Dengan alat piknometer
Penentuan bobot jenis suatu zat cair dengan menimbang piknometer yang
kosong dan piknometer yang berisi zat cair yang diukur. Selisih kedua
penimbangan ini dibandingkan dengan volume cairan uji, ditetapkan sebagai
bobot jenis cairan uji.
b. Dengan alat hydrometer
Penetapan bobot jenis suatu zat cair dengan memasukkan hydrometer ke
dalam cairan uji. Angka yang terbaca pada permukaan zat cair merupakan bobot
jenis dari cairan uji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat disbanding dengan
volume zat pada suhu tertentu (biasanya 25o C)
Rapat jenis (specific gravity) adalah perbandingan antara bobot jenis suatu zat
pada suhu tertentu (biasanya dinyatakan sebagai 25o /25o, 25o/4o, 4o,4o). Untuk bidang
farmasi biasanya 25o/25o. (1)
Bobot permililiter suatu zat cair dalah bobot dalam gram per ml zat cair pada
suhu 20o C yang ditimbang diudara. Bobot permililiter zat cair dalam gram dihitung
dengan membagi bobot zat cair dalam gram yang mengisi piknometer pada suhu 20o
C. Kapasitas piknometer ditentukan dengan dasar bobot satu liter pada suhu 20o
Cadalah 997,18 g jika ditimbang diudara. Untuk harga bobot permililiter yang
dinyatakan dalam farmakope, penyimpangan kerapatan udara boleh diabaikan. (2)
Bobot suatu objek gaya yang dikerjakan pada objek itu oleh tarikan gravitasi.
Bobot suatu objek berada menurut lokasi yang berbeda pada permukaan bumi ini. (3)
Dalam sistem metric, kedua bobot jenis dan rapat jenis mungkin merupakan
angka yang sama, meskipun angka dari bobot jenis merupakan kesatuan. Dalam
sistem Inggris bobot jenis dan rapat jenis bukan merupakan angka yang sama,
misalnya bobot jenis air adalah 62,4 lb/ft3 dan rapat jenis mungkin adalah 1. Ini
diperlihatkan dengan alat sistem metric. (4)
Pengujian bobot jenis dilakukan untuk menentukan 3 macam bobot jenis yaitu
: (5)
1. Bobot jenis sejati
Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang terbuka dan
tertutup.
2. Bobot jenis nyata
Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk pori/lubang terbuka, tetapi
termasuk pori yang tertutup.
3. Bobot jenis efektif
Massa parikel dibagi volume partikel termausk pori yang tebuka dan tertutup.
Tanpa memperhatikan tipe berat jenis granul, piknometer dapat digunakan
untuk ketiga bobot jenis. Untuk berat jenis sejati, yang cocok digunakan adalah
piknometer helium, unutk berat jenis yang efektif digunakan piknometer yang
menggunakan campuran dan untuk berat jenis nyata yang tepat adalah piknometer
cairan yang menggunakan tegangan permukaan yang rendah dimana granul tersebut
tidak tepat larut. (4)
Cara pengukuran bobot jenis ada beberapa cara antara lain : (1)
a. Piknometer (biasanya terbuat dari kaca bentuk Erlenmeyer kecil kapasitas
antara 10 ml sampai 25 ml)
b. Hidrometer berupa pipa kaca yang ujungnya tertutup dan bagian bawahnya
tertutup dan diberi pemberat pada bagian bawah. Bila alat ini dicelupkan dalam
cairan yang akan diperiksa maka angka menunjukkan bobot jenisnya.
c. Mohr-Westphal balane. Alat ini hamper sama dengan neraca lengan kiri berisi
tabung kaca dengan pemberatnya (sehingga bila dicelupkan dalam cairan yang
akan diperiksa akan tenggelam). Selanjutnya legan sebelah kanan berisi
pemberat yang dapat ditambah dan dikurangi. Jumlah pemberat yang bearad
dalam keadaan keseimbangan dengan gaya tolak cairan menunjukkan bobot
cairan yang dipindahkan sejumlah volume tabung tersebut. Prinsip penentuan
ini sebenarnya berdasarkan prinsip hokum Archimedes. Bila benda dicelupkan
dalam air maka benda tersebut akan mendapat perlawanan (gaya ke atas)
sebesar jumlah air yang dipindahkan
II.2 Uraian Bahan
1. Air suling
Nama resmi : Aqua destilata
Nama lain : Air suling
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai sampel
Bj : 0,997 g/ml
2. Minyak kelapa
Nama resmi : Oleum cocos
Nama lain : Minyak kelapa
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning
pucat, bau khas, tidak tengik.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian etanol (95 %) P pada suhu
60o ,sangat mudah larut dalam kloroform P dan
dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya,
ditempat sejuk.
Kegunaan : Sebagai sampel
Bj : 0,903 g/ml
4. Minyak tanah
Nama resmi : Oleum minerale
Nama lain : Minyak tanah
Pemerian : Cairan berminyak, jernih, tidak berwarna bebas
atau praktis bebas dari fluoresensi dalam keadaan
dingin, tidak berbau, tidak berasa jika dipanaskan,
berbau minyak tanah lama.
Kegunaan : Sebagai sampel
Bj : 0,845 – 0,905 g/ml
II.3 Prosedur percobaan
1. Menentukan Bj menggunakan Piknometer
- Bersihkan piknometer hingga tidak meninggalkan bekas tetesan air
dengan cara setelah dibersihkan dengan aquadest, bilas dengan pelarut
aseton atau alcohol pekat.
- Piknometer panaskan pada suhu 100o C selama 1 jam, kemudian
masukkan kedalam eksikator sampai dingin. Timbang dalam neraca
analitik ( bobot a gram).
- Isikan air suling yang akan diukur ke dalam piknometer hingga penuh.
- Seluruh piknometer mencapai derajat 20 derajat menggunakan
thermometer.
- Setelah suhu mencapai tepat 25 derajat segera piknometer ditutup dan
lap dengan kain bersih. Biarkan pada suhu kamar dan timbang secara
teliti menggunakan neraca analitik (bobot b gram).
- Hitung bobot jenis = (b-a) gram/volume ml.
2. Mengukur bobot jenis dengan Hidrometer
Ambil gelas ukur volume 500 ml, selanjutnya masukkan cairan yang
akan diukur. Hidrometer yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu dan
masukkan ke dalam gelas ukur yang telah berisi cairan yang akan diperiksa. Catat
angka yang bertanda tepat dipermukaan cairan. Angka tersebut menunjukkan
bobot jenisnya.
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat Dan Bahan
III.1.1 Alat-alat yang digunakan :
1. Botol semprot
2. Gelas ukur 500 ml
3. Hydrometer
4. Lap kasar
5. Lap halus
6. Neraca analitik
7. Neraca O’hauss
8. Oven
9. Piknometer
10. Pipet tetes
11. Termometer
III.1.2 Bahan-bahan yang digunakan :
1. Aquadest
2. Alkohol
3. Es batu
4. Minyak kelapa
5. Minyak tanah
6. Tissue
III.2 Cara kerja
1. Penentuan berat jenis dengan menggunakan Hidrometer
a. Gelas ukur 500 ml dibersihkan dengan air dan alcohol.
b. Disisi dengan cairan yang akan diuji.
c. Hidrometer dibersihkan dengan alcohol kemudian masukkan
sample(aquadest, minyak tanah dan minyak kelapa) kedalam gelas ukur.
d. Dicatat angka yang tepat pada permukaan cairan, dimana angka tersebut
menunjukkan bobot jenis cairan yang diukur.
2. Penentuan berat jenis dengan menggunakan Piknometer
a. Piknometer dibersihkan dengan air suling kemudian dibilas dengan
alcohol.
b. Dikeringkan didalam oven pada suhu 100o C selama + 15 menit
kemudian ditimbang dalam keadaan kosong.
c. Aquadest diisi pada piknometer sampai penuh, dibersihkan dan dilap
sampai kering.
d. Didinginkan didalam beker gelas yang berisi es batu kemudian diukur
suhunya hingga 25o C.
e. Permukaan piknometer dikeringkan dengan menggunakan tissue.
f. Ditimbang piknometer yang berisi cairan yang akan diuji.
g. Dilakukan hal yang sama untuk minyak kelapa dan minyak tanah.
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan penentuan bobot jenis dari aquadest, minyak
kelapa dan minyak tanah dengan menggunakan alat piknometer dan hydrometer dan
dilakukan penentuan rapat jenis, yaitu membandingkan bobot jenis zat cair dengan
aquadest.
Pada percobaan ini piknometer yang digunakan harus selalu bersih dan kering
setelah penggantian sample, yaitu menggunakan alkohol agar kotoran-kotoran yang dapat
mengganggu pengukuran dapat dihilangkan dan piknometer akan lebih cepat kering.
Bobot jenis dalam bidang farmasi sangat penting, khususnya sediaan yang
berbentuk cairan seperti injeksi.
Pada pengukuran bobot jenis, suhu yang digunakan pada percobaan ini adalah
pada suhu 25o C untuk piknometer, sedangkan pengukuran bobot jenis dengan
menggunakan hydrometer pada suhu 30o C. Hal ini dapat menunjukkan bahwa penentuan
bobot jenis dapat dipengaruhi oleh suhu.
Keuntungan menggunakan metode hydrometer dibandingkan dengan metode
piknometer yaitu bobot jenis dari larutan dapat langsung terbaca dengan melihat angka
yang ditunjukkan tepat pada permukaan larutan dan membutuhkan waktu yang singkat.
Sedangkan pada penggunaan piknometer waktu yang dibutuhkan lama untuk
memperoleh bobot jenisnya. Karena memerlukan waktu untuk melakukan pengeringan,
pengisian sample, penentuan suhu, dan penimbangan. Tetapi penggunaan hydrometer
harus dilakukan secara hati-hati, yaitu pada saat akan menenggelamkan alat hydrometer
ke dalam cairan sampel, harus dilakukan secara perlahan-lahan karena apabila diturunkan
begitu saja dan ujung hydrometer sampai pada dasar gelas, dapat menimbulkan kerusakan
pada alat hydrometer.
Adapun keuntungan lain dari penggunaan piknometer dalam penentuan bobot
jenis adalah jumlah sampel yang digunakan pada piknometer lebih sedikit dibandingkan
dengan menggunakan hydrometer, yaitu 50 ml untuk piknometer dan 500 ml untuk
hydrometer. Sehingga dengan melihat metode yang digunakan, metode yang paling
menguntungkan adalah penentuan bobot jenis dengan menggunakan metode hydrometer
karena lebih mudah dan lebih cepat dan teliti.
Hasil yang diperoleh pada pengukuran menggunakan piknometer dan
hydrometer titik berbeda jauh, berat jenis sampel langsung tertera pada permukaan
cairan, sedangkan piknometer ditentukan melalui selisih penimbangan piknometer
kosong dengan piknometer berisi sample yang dibagi dengan volume larutan tersebut.
Adapun kesalahan-kesalahan yang dapat mempengaruhi pengukuran yaitu :
1. Kesalahan pembacaan skala
2. Suhu yang berubah-ubah
3. Piknometer yang digunakan tidak bersih sehingga mempengaruhi penimbangan
selanjutnya.
4. Cairan yang digunakan tidak murni lagi sehingga mempengaruhi hasil pengukuran
bobot jenisnya.