Benzodiazepin.doc

download Benzodiazepin.doc

of 9

Transcript of Benzodiazepin.doc

  • 8/22/2019 Benzodiazepin.doc

    1/9

    Benzodiazepin

    Benzodiazepin merupakan golongan obat sedasi hipnotik. Jenis dari golongan

    benzodiazepine yang sering digunakan antara lain diazepam, lorazepam, midazolam dan

    antagonist flumazenil.1,2 Obat jenis ini sering digunakan sebagai obat preoperatif dan obat

    adjuvan karena bersifat anti anxietas, sedasi dan amnesia.1 Diazepam, lorazepam dan

    midazolam secara relatif kecil dan bersifat larut dalam lemak pada pH yang fisiologis.

    Setiap mililiter dari diazepam (5mg) mengandung propylene glycol 0,4 mL, aklohol 0,1

    mL, benzyl alcohol 0.015 mL, dan sodium benzoate/asam benzoat dalam larutan untuk

    injeksi (pH 6.2 to 6.9). Lorazepam (2 or 4 mg/mL) mengandung 0.18 mL polyethylene

    glycol, dengan 2% benzyl alcohol sebagai pengawet. Midazolam (1 or 5 mg/mL)

    mengandung 0.8% sodium chloride dan 0.01% disodium edetate, dengan1% benzyl

    alcohol sebagai pengawet.1,2

    Diazepam dan lorazepam tidak larut dalam air dan mengandung propylene

    glycol, yang dapat mengiritasi jaringan yang menyebabkan nyeri pada saat penyuntikan

    dan juga menyebabkan iritasi pada vena. Sedangkan midazolam larut dalam air dan

    menyebabkan iritasi yang minimal setelah penyuntikan intravena ataupun intra muskular

    Midazolam bersifat larut air namun pada pH yang rendah, cincin imidazolnya yang

    mendekati pH fisiologis menyebabkan peningkatan kelarutan terhadap lemak. Lorazepam

    mempunyai kelarutan sedang pada lemak sehingga memperlambat ambilan ke otak dan

    onset kerjanya. Redistribusi cukup cepat (paruh waktu distribusi awal 3-10 menit).

    Semua benzodiazepin berikatan tinggi dengan protein (90-98%).1,3

    Metabolisme

    Biotransformasi benzodiazepin terjadi di hati. Terdapat dua jalur yakni oksidasi

    mikrosomal hepatika (N-dealkylation or aliphatic hydroxylation) dan glucuronide

    conjugation. Perbedaan antara dua jalur ini sangat signifikan karena oksidasi sangat

    dipengaruhi oleh lingkungan luar dan dapat terganggu oleh suatu karakteristik populasi

    tertentu seperti usia tua, jenis penyakit seperti sirosis hepatis atau pemberian bersamaan

    dengan obat lain yang dapat mengganggu kapasitas oksidasi misalnya simetidin.2

    Midazolam dan diazepam mengalami reduksi oksidasi atau fase reaksi di dalam

    hati. Cincin imidazol pada midazolam teroksidasi dengan cepat oleh hati, jauh lebih cepatdaripada kelompok metilen dari cincin diazepine benzodiazepin lainnya. Oksidasi yang

  • 8/22/2019 Benzodiazepin.doc

    2/9

    cepat untuk pembersihan hati yang lebih besar pada midazolam dibandingkan dengan

    diazepam. Lorazepam kurang dipengaruhi oleh induksi enzim dan beberapa faktor

    lainnya yang diketahui mengubah sitokrom P-450.1,2

    Tingkat hepatic clearance dari midazolam lima kali lebih besar daripada

    lorazepam dan 10 kali lebih besar daripada diazepam. Diazepam dimetabolisme menjadi

    metabolit aktif, yang dapat memperpanjang efek residu sedatifnya. Lorazepam secara

    langsung dikonjugasi asam glukuronat membentuk metabolit inaktif . Metabolit primer

    midazolam (1-hidroksi-methylmidazolam) memiliki beberapa aktivitas depresan SSP.1

    Metabolit biotransformasi benzodiazepin dieksresi terutama lewat urin. Sirkulasi

    enterohepatik menghasilkan puncak sekunder pada konsentrasi plasma di setelah 6-12jam pemberian. Gagal ginjal menyebabkan perpanjangan sedasi pada pasien yang

    mendapat midazolam akibat akumulasi metabolit konjugated (-hydroxymidazolam).2,3

    Farmakokinetik

    Benzodiazepin diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan metabolisme dan plasma

    clearance yakni short acting ( midazolam ), intermediate acting (lorazepam), dan long

    actng(diazepam). Pengikatan dan volume protein yang didistribusikan tidak jauh berbeda

    antara ketiga jenis benzodiazepin ini, tetapi clearancenya berbeda. Clearance rate pada

    midazolam berkisar 6-11mL/kg/mnt, sedangkan lorazepam 0,8-1,8mL/kg/mnt dan

    clearance dari diazepam 0,2-0,5mL/kg/mnt. Terdapat juga perbedaan sensitif konteks

    waktu paruh. Walaupun terminasi aksi dari obat ini hasil dari redistribusi obat dari SSP

    ke jaringan setelah digunakan pada anesthesi, setelah pemberian harian jangka panjang

    atau setelah pemakaian infus berkepanjangan, kandungan midazolam dalam darah

    menurun secara cepat dibandingkan obat lainnya karena greater hepatic clearance. Pasien

    yang diberikan cairan infus midazolam ataupemberian secara bolus yang berulang selama

    beberapa hari dapat sadar lebih cepat dibandingkan pasien yang diberikan diazepam

    ataupun lorazepam.2,3

    Faktor yang mempengaruhi farmakokinetik dari benzodiazepin adalah usia,

    gender, ras, induksi enzim dan kelainan hepar dan ginjal. Diazepam sensitif terhadap

    faktor usia, peningkatan usia menurunkan clearance dari diazepam. Farmakokinetik dari

  • 8/22/2019 Benzodiazepin.doc

    3/9

    Lorazepam tidak dipengaruhi oleh usia, gender dan kelainan hepar dan ginjal. Obesitas

    mempengaruhi farmakokinetik dari obat-obat ini. Volume distribusi meningkat ketika

    obat dari plasme ke jaringan adiposa. Walaupun tidak ada perubahan pada clearance,

    eliminasi dari waktu paruh nya memanjang karena tertundanya kembalinya obat ke

    plasma pada pasien dengan obesitas.2

    Dosis

    Dosis premedikasi midazolam (0.04 - 0.08 mg/kg IV/IM), tambahan midazolam,

    0.4 - 0.8 mg/kg peroral 10 - 15 menit sebelum pemisahan dengan orang tua baik untuk

    premedikasi pada anak- anak. Berbeda dengan lorazepam, diazepam dan midazolam

    dapat digunakan sebagai anestesi induksi karena memilikishort onset setelah pemberian

    secara intravena. Jendela terapetik untuk mempertahankan ketidaksadaran dengan

    midazolam yaitu 100 - 200 ng/mL, dengan pemulihan kesadaran terjadi pada konsentrasi

    plasma dibawah 50ng/mL. Namun, untuk efek hipnotis yag signefikan terjadi jika

    midazolam dan opioid diberikan dalam kombinasi. Dosis induksi midazolam pada

    premedikasi pasien adalah 0.1 to 0.2 mg/kg IV, dengan infusion rates 0.25 - 1 mg/kg/mnt,

    dan untuk mempertahan efek hipnosis dan amnesia dikombinasikan dengan agen inhalasi

    aatau analgesik opioid.1, 3

    TABEL 1.Dosis dan Penggunaan Benzodiazepin3

  • 8/22/2019 Benzodiazepin.doc

    4/9

    Table 2 -- Uses and Doses of Intravenous Benzodiazepines2

    Midazolam Diazepam Lorazepam

    Induction 0.05-0.15 mg/kg 0.3-0.5 mg/kg 0.1 mg/kg

    Maintenance 0.05 mg/kg prn 0.1 mg/kg prn 0.02 mg/kg prn

    1 g/kg/min

    Sedation * 0.5-1 mg repeated 2 mg repeated 0.25 mg repeated

    0.07 mg/kg IM

    prn, as required to keep patient hypnotic and amnestic.

    Benzodiazepine digunakan untuk sedasi sebagai pengobatan preoperatif, premedikasi,

    intraoperatif selama anestesi regional atau lokal serta postoperatif. Onset midazolam

    lebih cepat dibanding golongan benzodiazepin lainnya, biasanya dengan waktu puncak

    dicapai dalam 2 sampai 3 menit setelah pemberian, waktu puncak sedikit lebih panjang

    pada diazepam dan masih lebih panjang pada pemakaian lorazepam. Durasi kerja obat ini

    tergantung terutama pada dosis yang digunakan. Meskipun onset midazolam yang lebih

    cepat dibandingkan dengan diazepam setelah pemberian bolus, pemulihannya serupa,

    mungkin karena kedua obat memiliki persamaan peluruhan plasma awal (redistribusi).

    Dengan lorazepam, sedasi dan khususnya amnesia lebih lambat dalam onset dan lebih

    tahan lama dibandingkan dengan dua benzodiazepin lainnya.

    C. Efek pada Sistem Organ

    1. Kardiovaskuler

    Efek depresan kardiovaskuler benzodiazepin minimal walaupun pada dosis

    induksi. Tekanan darah arterial, cardiac outputdan tahanan vaskuler perifer turun

    secara pelan, kadang denyut jantung meningkat. Midazolam cenderung lebih

    menurunkan tekanan darah dan tahanan vaskuler perifer daripada diazepam. 1,2

    2. Respirasi

    Benzodiazepin menekan respon ventilatori terhadap CO2. Hal ini biasanya tidak

    berarti kecuali obat diberikan secara intravena atau adanya depresan respiratori

    lain. Apnea lebih jarang terjadi daripada setelah induksi barbiturat. Ventilasi harus

    dimonitoring pada semua pasien yang mendapatkan medikasi benzodiazepinsecara intravena, dan alat resusitasi harus tersedia.2

  • 8/22/2019 Benzodiazepin.doc

    5/9

    3. Otak

    Benzodiazepin menurunkan Cerebral Metabolic Rate untuk konsumsi O2

    (CMRO2), Cerebral Blood Flow (CBF) dan tekanan intrakranial.3 Dosis sedatif

    oral sering menimbulkan amnesia antegrade yang berguna untuk premedikasi.

    Efek muscle-relaxant obat ini akibat efek di medula spinalis dan bukan

    neuromuscular junction. Anticemas, amnesik dan efek sedasi terlihat pada dosis

    rendah dan meningkat menjadi stupor dan tidak sadar pada dosis induksi.

    Benzodiazepin tidak memiliki efek analgesia 1,3

    D. Interaksi Obat

    Cimetidin berikatan dengan sitokrom P-450 dan mengurangi metabolisme diazepam.

    Eritromisin menghambat metabolisme midazolam dan menyebabkan 2-3 kali lipat

    perpanjangan dan efek intensifnya. Heparin mengganti diazepam dari ikatannya dengan

    protein dan meningkatkan konsentrasi obat.

    Kombinasi opioid dengan diazepam mengurangi tekanan darah arterial dan tahanan

    vaskuler perifer. Benzodiazepin mengurangi konsentrasi alveolar minimum anestetik

    volatil sebanyak 30%. Etanol, barbiturat dan depresan sistem saraf pusat lainnya

    meningkatkan efek sedasi benzodiazepin.2,3

    Etomidate

    Etomidate merupakan suatu derivate imidazole dengan struktur yang berbeda

    daripada obat anestetik lain. ). Berat molekulnya 342,36 kD, dan terdiri dari dua

    isomer,dimana isomer (+) aktif sebagai hipnosis. Inti dari imidazol mampu berikatan dan

    menghambat beberapa isoenzim dari sitokrom P450. Etomidate larut dalam air pada pH

    asam dan larut dalam lemak pada pH fisiologis dengan sediaan solusio 0.2% dalam 35%.1

    Di Amerika Serikat, etomidate diberikan sebagai propilen glikol 2-mg/mL (35%

    volume) larutan dengan pH 6,9 dan osmolalitas4640 mOsm/L. Di Eropa, emulsi lipid

    telah diperkenalkan dalam upaya untuk mengurangi beberapa efek samping dari

    etomidate. Berbeda dengan natrium thiopental, ketika etomidate dicampur dengan obat

    anestesi lain seperti penghambat neuromuskuler, obat vasoaktif atau lidokain tidak

    menyebabkan pengendapan.1,2

    Metabolisme, Induksi, dan Pemeliharaan Anestesi

  • 8/22/2019 Benzodiazepin.doc

    6/9

    Etomidate dimetabolisme di hati terutama oleh hidrolisis ester dengan asam karboksilat

    yang sesuai dengan etomidate (besar metabolit) atau N- dealkylation. Hanya 2% dari obat

    yang dieksresikan tidak berubah, sisanya dieksresikan sebagai metabolit oleh ginjal

    (85%) dan empedu (13%). Etomidate telah digunakan untuk induksi dan pemeliharaan

    anestesi. Dosis induksi etomidate adalah 0,2-0,6 mg/kgBB, dan dikurangi dengan

    premedikasi dengan opiat, benzodiazepin ataupun barbiturat. Onset anestesi setelah dosis

    induksi rutin 0,3 mg/kg dari etomidate berlangsung cepat dan setara dengan

    anestesi dosis induksi thiopental atau methohexital. Durasi anestesi setelah induksi

    tunggal dosis berhubungan linier dengan dosis masing-masing 0,1 mg/kg menghasilkan

    sekitar 100 detik kehilangan kesadaran. Dosis ulangan dari etomidate memperpanjang

    durasi hipnotis. Pemulihan setelah beberapa dosis atau infus etomidate biasanya

    berlangsung cepat. penambahan dosis kecil fentanil dengan etomidate untuk prosedur

    bedah singkat mengurangi dosis dari etomidate dan memungkinkan bangun

    dari anestesi lebih cepat. Pada anak-anak, induksi dengan pemberian etomidate secara

    rektal dengan 6,5 mg / kg, hipnosis terjadi dalam 4 menit. Pada dosis ini, hemodinamik

    tidak berubah, dan pemulihan masih berlangsung cepat. 2

    Table 3- Uses and Doses of Etomidate2

    Induction of general

    anesthesia

    0.2-0.6 mg/kg IV

    Maintenance of general

    anesthesia

    10 g/kg/min IV with N2O and opiat

    Sedation and analgesia Limited to periods of brief sedation because of inhibition

    of corticosteroid synthesis N2O

    Berbagai skema infus etomidate telah dirancang untuk pemeliharaan hipnotis anestesi.Kebanyakan regimen bertujuan untuk mencapai level plasma 300 sampai 500ng/mL,

    yang merupakan konsentrasi yang diperlukan untuk hipnosis. Infus dua dan tiga-

    tahap dapat digunakan, yang terdiri dari infus yang cepat awal 100g/kg/menit selama 10

    menit diikuti dengan 10 g / kg / menit setelahnya, atau 100g / kg /

    menit selama 3 menit, 20g/ kg/menit untuk 27 menit, dan 10g / kg / menit sesudahnya.

    Hilangnya kesadaran dengan teknik ini terjadi setelah100 sampai 120 detik. Infus ini

    biasanya dihentikan 10 menit sebelum pasien diharapkan bangun dari anestesi.2

  • 8/22/2019 Benzodiazepin.doc

    7/9

    Farmakokinetik

    Perjalanan waktu hilangnya plasma setelah bolus 0.3-mg/kg dan setelah pemakain

    infus etomidate. Kinetika etomidate paling tepat digambarkan oleh model tiga-

    kompartemen terbuka. Obat ini memiliki distribusi waktu paruh inisial 2,7

    menit,redistribusi paruh 29 menit, dan eliminasi paruh 2,9-5,3 jam. Bersihan etomidate di

    hati cukup tinggi (18 sampai 25 mL/kg/menit), dengan rasio ekstraksi hati dari 0,5 0,9.

    Obat ini mempengaruhi aliran darah hati dengan mengubah waktu paruh

    eliminasi. Etomidate sebesar 75% terikat protein. Kondisi patologis yang mengubah

    protein serum (misalnya, penyakit hati atau ginjal) akan mengubah jumlah fraksi bebas

    dan dapat menyebabkan dosis yang diberikan menghasilkan efek farmakodinamik

    berlebihan.

    Farmakologi

    Sistem Saraf Pusat

    Etomidate bekerja melalui reseptor GABAA dengan onset yang cepat. Durasi

    kerjanya berlangsung cepat, hampir sama dengan thiopental dan prpofol. Obat ini

    sebaiknya dikombinasikan dengan obat-obatan lain yang menekan respon otonom atau

    somatic.

    Kardiovaskular

    Etomidate dikenal sebagai salah satu obat yang memiliki efek lemah terhadap

    kardiovaskular. Pada dosis induksi, pengaruhnya terhadap tonus pembuluh darah arteri

    atau vena hanya sedikit dan tidak mengganggu kontraktilitas dari jantung. Selain itu

    etomidate tidak melepaskan histamine.

    Sistem Respirasi

    Efek penekanan etomidate terhadap sistem respirasi lebih minimal dibandingkan

    dengan thiopental atau propofol, tetapi dengan dosis induksi masih dapat timbul transient

    apnoe. Orang dengan PPOK tidak akan mengalami depresi pernafasan yang lebih berat.

    Sistem Endokrin

    Pada dosis dengan konsentrasi yang biasa digunakan etomidate menghambat

    mitokondria isoenzim P450 untuk reaksi 11-hidroksilasi dalam pembentukan kortisol.

  • 8/22/2019 Benzodiazepin.doc

    8/9

    Etomidate juga menghambat 17-hydroxylase isozyme, Durasi penekanan sintesis

    kortisol oleh etomidate tergantung dari dosis kumulatifnya. Dosis tunggal sebanyak 0.3

    mg/kg menghambat sintesis cortisol dan menghambat respon normal terhadap

    adrenocorticotropic hormone sampai 12 jam.

    Efek Lain

    Etomidate membuat perubahan pada CMRO2, CBF, and TIK seeperti yang

    terlihat pada penggunaan thiopental dan propofol. Etomidate mungkin berguna pada

    penggunaan singkat dalam operasi bedah saraf yang membutuhkan kestabilan

    kardiovaskular. Etomidate berhubungan erat dengan mual muntah setelah anestesi

    intravena (sekitar 30-40% kasus). Pelarut Propylene glycol dapat menyebabkan nyeri saat

    penyuntikan dan flebitis superficial.

    Fenomena eksitasi, seperti cegukan dan gerakan mioklonik adalah hal yang biasa

    selama proses induksi. Keamanan etomidate pada pasien dengan porfiiria masih

    dipertanyan. Etomidate aman diberikan pada pasien dengan hipertermia.

    Penggunaan Klinis

    Etomidate adalah obat anestesi pilihan yang sering digunakan pada pasien dengan

    disfungsi jantung atau hipovolemi. Stabilitas hemodinamik pada induksi dengan

    etomidate lebih baik dibandingkan metode induksi lain. Secara teori, farmakokinetik dari

    etomidate merupakan obat yang paling baik digunakan pada operasi yang berlangsung

    singkat, tetapi insidensi dari mual dan muntah merupakan satu kekurangan yang cukup

    besar bagi pasien yang melakukan operasi pada hari yang sama. Timbulnya mioklonus

    dan cegukan cukup mengganggu tetapi angka kejadiannya sama dengan penggunaan

    methohexital. Penggunaan etomidate sebagai obat induksi dan pemeliharaan jangka

    pendek dan penurunan kadar kortisol tidak akan menimbulkan masalah. Intinya,

    keputusan untuk menggunakan etomidate diambil berdasarkan stabilitasnya terhadap

    sistem kardiovaskular dan sistem respirasi.

  • 8/22/2019 Benzodiazepin.doc

    9/9

    Mekanisme kerja

    Etomidate menekan sistem mengaktifkan retikuler dan meniru efek inhibisi dari

    GABA. Efek disinhibitory dari etomidate pada bagian-bagian dari sistem saraf yang

    mengendalikan aktivitas motorik ekstrapiramidal berkontribusi pada tingginya insiden

    myoclonus.

    Interaksi obat

    Fentanil meningkatkan tingkat plasma dan memperpanjang eliminasi-setengah kehidupan

    etomidate.

    1. Barrash

    2. Miller

    3. Morgan