BENTUK BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG ...BENTUK – BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG...
Transcript of BENTUK BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG ...BENTUK – BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG...
-
BENTUK – BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG
TERINDIKASI TINGGI PADA MAHASISWA YANG LAMBAT DALAM
PENULISAN SKRIPSI DI FKIP UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ANGKATAN 2012-2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Anggara Yoseph Arimathea
NIM : 151114062
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
BENTUK – BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG
TERINDIKASI TINGGI PADA MAHASISWA YANG LAMBAT DALAM
PENULISAN SKRIPSI DI FKIP UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ANGKATAN 2012-2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Anggara Yoseph Arimathea
NIM : 151114062
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
Motto
Dalam hidup baik buruk kemungkinan hanyalah tergantung dari sugesti pribadi
Doa Bapa Kami, tercipta bagi hati anda yang digunah gulanakan bumi
Yoseph Arimathea
Perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku
(Filipi 4 : 13)
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia. Tetapi istri yang takut
akan Tuhan akan dipuji-puji
(Amsal 30 : 31)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan bagi:
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Para Kudus
Kedua orang tuaku yang tidak pernah berhenti mendoakan kesuksesanku dan
bekerja keras bagi saya, (alm) Agus Prayitno BS dan Sri Kamiyati
Keluarga Kandasku, “Keluarga Cemara” yang sekarang sedang menuju
kesuksesannya sendiri-sendiri. Ferry, Robert, Lentera, Luisa, Caroline, Jussi,
Reta.
Sahabat Petot yang selalu ada dan selalu sedia membantu dengan segala cara yang
halal maupun tidak halal, Ferry, Robert, Danang, Bagas Radit, dan Bagas Kleci.
Rekan-rekan sesama peneliti yang sama-sama sudah bekerja keras, Amalia
Puspita Sari dan Sr. Lilia Widyawati Turut.
Terkhusus kepada Afriawan Eka Yudana, Andreas Damar, Dicky Sule, yang
selalu sedia menemani dan meminjamkan laptopnya hehehe.
Kepada seluruh mahasiswa Bimbingan dan Konseling 2015
“ I LOVE YOU FULL, GAK BOLONG ”
Almamaterku yang Tercinta Universitas Sanata Dharma
Bapak / Ibu Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
BENTUK – BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG
TERINDIKASI TINGGI PADA MAHASISWA YANG LAMBAT DALAM
PENULISAN SKRIPSI DI FKIP UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ANGKATAN 2012-2014
Anggara Yoseph Arimathea
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan: 1) Menganalisis bentuk-bentuk perilaku
prokrastinasi yang teridentifikasi tinggi di kalangan mahasiswa USD yang lambat
dalam penulisan skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma 2012-2014. 2)
Mengetahui butir pengukuran perilaku prokrastinasi mana yang teridentifikasi
tinggi pada mahasiswa USD yang lambat dalam penulisan skripsi di FKIP USD
angkatan 2012-2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive sampling yaitu tehnik
penentuan sample dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Subjek
penelitian dipilih dari angkatan 2012-2014, mahasiswa FKIP di Universitas
Sanata Dharma yang lambat dalam penulisan skripsi sebanyak 42 mahasiswa.
Penyusunan Instrumen yang peneliti gunakan disusun berdasarkan bentuk-bentuk
prokrastinasi, yang mengemukakan bahwa terdapat empat bentuk prokrastinasi,
yaitu : 1) Mengabaikan Tugas, 2) Meremehkan Kerja, 3) Menghabiskan Waktu
Berjam-jam untuk kegiatan yang hanya memberikan kepuasan sesaat dan 4)
Problem. Nilai Koefisien reliabilitas bentuk-bentuk perilaku prokrastinasi
menggunakan Alpha Cronbach sebesar 0,937.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa FKIP Universitas Sanata
Dharma angkatan 2012-2014 memiliki bentuk-bentuk perilaku prokrastinasi
dalam mengerjakan skripsi, sebagai berikut: problem atau masalah pribadi dengan
nilai rata-rata 121.00, mengabaikan tugas 113.43, menghabiskan berjam-jam
untuk bermain atau melakukan hal-hal yang hanya memberikan kepuasan sesaat
112,33, dan meremehkan kerja 110,17. Capaian skor butir perilaku memberikan
hasil yang dominan adalah dari bentuk mengabaikan tugas dan problem.
Kata kunci: prokrastinasi, bentuk-bentuk, mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
THE PROCRASTINATION BEHAVIOR TYPES THAT WERE
INDICATED AS HIGH ON YEAR 2012 – 2014’S STUDENTS OF FKIP
SANATA DHARMA UNIVERSITY THAT SLOW IN THESIS WRITING
Anggara Yoseph Arimathea
Sanata Dharma University
2019
The aim of this study was to: 1) Analyze the type of procrastination
behavior that were identified as high among 2012-2014’s students who were slow
in writing their thesis in FKIP Sanata Dharma University. 2) Know which items of
procrastination behavior measurement that were identified as high in 2012-2014’s
students who were slow in writing their thesis in FKIP USD. The type of this
research was quantitative descriptive research.
The research subject selection technique used was purposive sampling
which is the determination of sample techniques with certain considerations
(Sugiyono, 2011). The research subjects were 42 students selected from the 2012-
2014’s FKIP students in Sanata Dharma University that were slow in writing
thesis. The instruments used by researchers was arranged based on the forms of
procrastination, which states that there were four forms of procrastination,
namely: 1) Ignoring Tasks, 2) Underestimating Work, 3) Spending Hours on
activities that only provide momentary satisfaction and 4) Problems. The
reliability coefficient of the procrastination type was measured using Alpha
Cronbach and the value was 0.937. The results of this study indicate that 2012-2014’s students of FKIP Sanata Dharma
University have the following type of procrastination behavior in writing their thesis:
personal problems with an average value of 121.00, ignoring assignments with an average
value of 113.43, spending hours to play or do things which only provide momentary
satisfaction with an average value of 112.33, and underestimate work with an average
value of 110.17. The achievement score of the behavior item that gives the dominant
result is the procrastination type of ignoring the tasks and problems.
Keywords: procrastination, types, students
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya yang selalu memberikan kekuatan, kesehatan, semangat,
serta pendampingan yang luar biasa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar tanpa
hambatan. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa ada bantuan, dukungan, dan dampingan dari banyak pihak. Oleh karena
itu, dengan ketulusan hati penulis menyempaikan banyak terima kasih, khususnya
kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma, yang bersedia memberi ijin
untuk melakukan penelitian, dan selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar meluangkan waktu, memberi motivasi, mendampingi dan
memberikan ide-ide kepada peneliti dalam proses penulisan skripsi.
3. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A selaku dosen pembimbing yang
setia mendampingi, membimbing dengan sabar, memberi motivasi,
memberikan ide-ide dan membantu dalam menuntaskan peneliti dalam
proses penulisan skripsi.
4. Para dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang telah banyak memberikan bantuan kepada peneliti selama
menempuh studi.
5. Almarhum ayah tercinta Bapak Agus Prayitno dan Ibu Sri Kamiyati yang
selalu rela berkorban, mendukung dan memberikan doa kepada peneliti
selama menempuh studi.
6. Sahabatku Petot Yoseph, Ferry, Bagas Gendut, Robert dan Bagas Kurus
yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam menempuh studi
dan penulisan skripsi.
7. Sahabat keluarga cemara Tera, Ferry, Robert, Lui, Jussi dan Caroline yang
selalu mendukung dan menyemangati peneliti dalam proses penulisan
skripsi.
8. Afriawan Eka Yudana yang selalu setia memberikan pinjaman laptop demi
membantu peneliti dalam penulisan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN. ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO. ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN. ............................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. .......................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. viii
ABSTRACT………………………………………………………………………..iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................. x
DAFTAR ISI. ................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL. ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN . ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang masalah . ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah. ........................................................................................ 7
C. Pembatasan Masalah atau Fokus Masalah. ....................................................... 7
D. Rumusan Masalah. ........................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian. ............................................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian. ........................................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis ........................................................................................... 8
2. Manfaat Praktis. ............................................................................................ 9
G. Batasan Istilah. ................................................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA . ............................................................................... 11
A. Hakikat Prokrastinasi . .................................................................................... 11
1. Pengertian Prokrastinasi. ............................................................................ 11
2. Aspek-Aspek Prokrastinasi ......................................................................... 13
3. Bentuk-Bentuk Prokrastinasi ..................................................................... 15
4. Ciri-Ciri Individu Prokrastinator ................................................................ 17
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi ..................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
6. Dampak Prokrastinasi ................................................................................. 28
B. Hakikat Mahasiswa. ........................................................................................ 28
1. Pengertian Mahasiswa. ............................................................................... 28
2. Tugas Perkembangan Mahasiswa ............................................................... 29
3. Mahasiswa dan Aktivitas Akademik .......................................................... 31
4. Faktor-Faktor Terlambatnya Penyelesaian Skripsi ..................................... 34
5. Faktor Penyebab Terjadinya Prokrastinasi pada Mahasiswa...................... 38
C. Kerangka Berfikir. .......................................................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN . ..................................................................... 43
A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................................................ 43
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 44
C. Subjek Penelitian ............................................................................................ 44
D. Variabel Penelitian ......................................................................................... 45
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 45
1. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 45
2. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 47
F. Validitas dan Realibilitas Instrumen ............................................................... 50
1. Validitas ...................................................................................................... 50
2. Realibilitas .................................................................................................. 52
G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 53
1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data ..................................................... 54
2. Menentukan Kategorisasi ........................................................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 58
A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 58
1. Bentuk-Bentuk Perilaku Prokrastinasi yang Terindikasi
Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat dalam Penulisan Skripsi di
FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014 .......................... 58
2. Capaian Skor Butir-Butir Pengukuran Bentuk Prokrastinasi
yang Terindikasi Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat dalam
Penulisan Skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan
2012-2014………………………………………………………………...60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
B. Pembahasan .................................................................................................... 64
1. Deskripsi Bentuk-Bentuk Perilaku Prokrastinasi yang Terindikasi
Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat dalam Penulisan Skripsi di
FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014 ........................... 64
2. Capaian Skor Butir-Butir Pengukuran Bentuk Prokrastinasi
yang Terindikasi Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat dalam
Penulisan Skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan
2012-2014 ..................................................................................................... 66
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 74
A. Kesimpulan ............................................................................................. 74
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 74
C. Saran ....................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 77
LAMPIRAN ............................................................................................................ 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Subjek Penelitian ............................................................................. 44
Tabel 3.2 Skor Kuesioner Prokrastinasi yang Terindikasi Tinggi ........................... 47
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Bentuk-Bentuk Perilaku Prokrastinasi .................... 49
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Skala Prokrastinasi Dalam Penulisan
Skripsi ...................................................................................................................... 51
Tabel 3.5 Nilai Koefisiensi ...................................................................................... 53
Tabel 3.6 Kriteria Guilford ...................................................................................... 53
Tabel 3.7 Norma Kategorisasi Kebiasaan Prokrastinasi .......................................... 55
Tabel 3.8 Kategorisasi Data Skor Bentuk-Bentuk Kebiasaan Prokrastinasi
yang Terientifikasi Tinggi ........................................................................................ 56
Tabel 3.9 Penggolongan Tinggi Rendahnya Skor Item Bentuk-Bentuk Perilaku
Prokrastinasi yang Teridentifikasi Tinggi ................................................................ 57
Tabel 4.1 Hasil Data Bentuk-Bentuk Perilaku Prokrastinasi ................................... 58
Tabel 4.2 Kategorisasi Bentuk-Bentuk Perilaku Prokrastinasi ................................ 58
Tabel 4.3 Hasil Kategorisasi Bentuk-Bentuk Kebiasaan Prokrastinasi yang
Teridentifikasi Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat Dalam Penulisan Skripsi .... 59
Tabel 4.4 Pengelompokan Item Pernyataan Berdasarkan Bentuk-Bentuk
Prokrastinasi ............................................................................................................. 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ................................................................................................. 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan batasan istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis dengan perencanaan,
pelaksanaan dan hasil penelitian ilmiah oleh mahasiswa jenjang program
sarjana (Soemanto, 2008). Skripsi merupakan laporan tentang sesuatu yang
telah dikerjakan, secara utuh, konsisten/berkesinambungan dan sistematis
mulai dari judul hingga kesimpulan dan saran (Abidin, 2006). Skripsi ditulis
oleh mahasiswa bertolak dari permasalahan yang muncul dari masyarakat
atau target sasaran, sehingga memicu mahasiswa untuk tertarik meneliti dan
mencari solusi yang tepat dari permasalahan tersebut. Permasalahan dalam
skripsi yang diangkat harus berada dalam konteks bidang studi mahasiswa
yang bersangkutan pada suatu jurusan/fakultas/program studi.
Setiap mahasiswa Universitas Sanata Dharma khususnya dalam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) harus mengerahkan seluruh
tenaga dan pikiran yang dimiliki sejak awal pembuatan skripsi, hal ini
bertujuan agar mendapatkan hasil yang maksimal dan tuntas sesuai dengan
waktu yang sudah diberikan. Program studi yang termasuk dalam FKIP ada
12 program studi, program studi yang difokuskan pada penelitian ini terdapat
11 program studi yang terdiri dari, Pendidikan Agama Katholik, Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
Ekonomi, Pendidikan Akutansi, PGSD, Pendidikan Bahasa Inggris,
Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Matematika,
Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika dan Bimbingan dan Konseling.
Pendidikan Fisika tidak termasuk dalam penelitian dikarenakan masih
menjadi program studi yang baru yang baru memiliki 1 angkatan.Mahasiswa
di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, masih terdapat mahasiswa
yang lambat dalam menyelesaikan skripsinya. Hal tersebut mengakibatkan
mahasiswa tersebut harus memperpanjang masa studinya untuk
menyelesaikan skripsi.
Adanya berbagai kesulitan yang ditemui oleh mahasiswa saat
mengerjakan skripsi dapat menjadi beban yang berat, sehingga berakibat pada
munculnya perasaan yang negatif dalam berbagai bentuk seperti
kekhawatiran, stress, frustasi, dan prokrastinasi, yang akhirnya dapat
menyebabkan mahasiswa tertunda dalam penyusunan skripsinya. Hal ini tentu
saja dapat merugikan bagi Universitas dan Program Studi, karena berakibat
pada akreditasi menurun dan kalah bersaing dengan Universitas atau program
studi lain. Akibat bagi mahasiswa yang lambat dalam penulisan skripsi
memiliki dampak pada umur yang akan semakin tua sehingga lapangan
pekerjaan akan semakin menipis, selain itu juga akan merasakan tekanan
batin karena melihat teman seangkatan dan adik tingkatnya telah lulus
terlebih dahulu, mengingat bahwa skripsi merupakan tahap paling akhir dan
paling menentukan dalam mencapai gelar sarjana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
Penelitian Catrunada (2011) menemukan bahwa, 40% perilaku
menunda yang dirasakan mahasiswa saat menyusun skripsi adalah mengalami
kesulitan untuk konsentrasi dengan tugas skripsi. Hal ini bisa dikarenakan
adanya hal-hal lain yang memecah konsentrasi mahasiswa, antara lain apakah
karena telah bekerja, telah berkeluarga, atau karena situasi lingkungan yang
tidak mendukung dalam menyelesaikan skripsi sehingga subjek tersebut
melakukan penundaan, sedangkan hambatan paling rendah yang dirasakan
oleh subjek penelitian adalah adanya daya tahan tubuh yang menurun sebesar
13,33 %.
Sementara itu, Solomon dan Rothblum (dalam Tondok, 2008)
mengemukakan bahwa prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk
menunda dalam memulai maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan
dan memilih melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga kinerja
menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta
sering terlambat dalam perkuliahan. Ellis dan Knaus (dalam Rumiani, 2006)
menemukan bahwa hampir 70% mahasiswa melakukan prokrastinasi.
Skripsi merupakan tugas utama diakhir masa studi seorang mahasiswa,
namun tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan pengolahan belajar
yang baik, khususnya dalam pengolahan waktu. Pengolahan waktu belajar
yang kurang baik menyebabkan mahasiswa sering melakukan penundaan
dalam mengerjakan tugas-tugas akademik maupun tugas-tugas non akademik.
Penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas ini disebut dengan istilah
“Prokrastinasi”. Perilaku prokrastinasi ini tentu saja banyak memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
akibat negatif pada mahasiswa tersebut, di antaranya adalah meningkatnya
jumlah absen di kelas, keterlambatan menyelesaikan tugas, kegagalan dalam
menyelesaikan tugas, nilai yang menurun atau lebih rendah, menimbulkan
perasaan cemas, perasaan bersalah, marah, panik dan sebagainya, dan bahkan
ancaman droup out dari kampus.
Fenomena penundaan skripsi yang tidak bertujuan dan berakibat negatif
di kalangan mahasiswa, bukanlah hal yang asing. Kebiasaan menunda dalam
mengerjakan skripsi dapat disebabkan karena mahasiswa lebih mementingkan
kegiatan yang tidak mendukung dalam menyelesaikan skripsi seperti, bermain
dengan teman, memilih nongkrong, memilih bermain handphone atau merasa
malas bertemu dengan dosen. Fenomena munculnya berbagai alasan yang tak
bertujuan dalam menyelesaikan skripsi semakin menggejala di kalangan
mahasiswa. Hal tersebut mengakibatkan terhambatnya penyelesaian skripsi
pada kalangan mahasiswa. Lemahnya kemampuan menentukan prioritas akan
menyuburkan kebiasaan prokrastinasi yang berakibat negatif bagi mahasiswa
seperti terlambat wisuda, drop out dan tidak lulus kuliah.
Penelitian tentang prokrastinasi sebagian besar dilakukan pada
Perguruan Tinggi dengan subjek mahasiswa. Penelitian Ellis dan Knaus 1997
(dalam Sepehrian & Lotf, 2011) memperlihatkan bahwa lebih dari 95%
mahasiswa Amerika menunda penyelesaian tugas rumah dengan sengaja dan
lebih dari 70% mahasiswa menunda berulang kali. Rothblum, Salomon dan
Mukarami 1986 (dalam Premadyasari, 2012) melaporkan 40,6% dari 379
subjek melakukan prokrastinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
Perilaku prokrastinasi dalam penyelesaian skripsi juga ditemukan
dikalangan mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa mahasiswa angkatan 2012,
2013 dan 2014. Pada angkatan 2012, salah seorang mahasiswa mengatakan
bahwa dalam proses mengerjakan skripsi sangat sering menunda, karena
merasa malas dan kurang memiliki semangat dalam mengerjakan. Ia juga
mengatakan hal prokrastinasi juga dialami pada saat kuliah, karena memilih
untuk mengurus kepanitiaan serta kegiatan lain seperti bermain daripada
mengerjakan tugas.
Pada angkatan 2013, salah seorang mahasiswa mengatakan bahwa
menunda mengerjakan skripsi dikarenakan merasa tidak memiliki motivasi,
motivasinya menurun saat melihat dan mendengarkan setiap dirumah kedua
orangtuanya sering bertengkar hingga membuat muak dan merasa tidak
dihargai, akhirnya mahasiswa tersebut mengesampingkan skripsi dan tidak
dikerjakan. Pada angkatan 2014, salah seorang mahasiswa mengatkan bahwa
dia lebih memilih nongkrong dan bermain dengan teman-teman diluar
kampusnya, karena hal itu memberikan kesan asik dan menyenangkan.
Mahasiswa tersebut juga memiliki pemikiran bahwa, skripsi tidak
menentukan masa depan dan bahkan dengan tidak memiliki skripsi atau gelar
masih mampu mendapatkan pekerjaan. Berbeda dengan AY, dia terikat
pekerjaan yang sulit bagi dirinya untuk membagi waktu dalam menentukan
prioritas bagi dirinya sendiri. Apakah lebih penting bekerja atau
menyelesaikan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
Prokrastinasi dapat dibagi ke dalam empat bentuk (Santrock, 2008)
yaitu: 1) Mengabaikan tugas dengan harapan tugas tersebut akan pergi, 2)
Meremehkan kerja yang terlibat dalam tugas atau menaksir terlalu tinggi
kemampuan dan sumber-sumber seseorang, 3) Menghabiskan waktu berjam-
jam untuk bermain atau melakukan hal-hal yang menyenangkan/memberikan
kepuasan sesaat dan 4) Problem atau Masalah Pribadi. Beberapa hal tersebut
merupakan sikap prokrastinasi pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi
yang nantinya memberikan efek negatif.
Perilaku menunda menulis skripsi juga terjadi pada mahasiswa
Universitas Sanata Dharma (USD) angkatan 2012-2014, dari sejumlah
mahasiswa yang kuliah di USD angkatan 2012-2014, hampir sebagian dari
mereka belum menyelesaikan skripsi saat ini. Informasi yang peneliti
dapatkan melalui data hard file dari sekretariat prodi dari seluruh FKIP
Universitas Sanata Dharma, menemukan bahwa penyebab penundaan
penulisan skripsi alasan antara lain; lebih mementingkan bermain hp,
nongkrong, kejenuhan dengan penulisan karena kebingungan dalam
menyelesaikannya, judul skripsi yang belum dirasa cocok dan malas dalam
menulis skripsi.
Maka dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis bentuk-bentuk
perilaku prokrastinasi apa saja yang teridentifikasi tinggi yang menyebabkan
mahasiswa terlambat dalam penulisan skripsi. Dari uraian di atas jelas penting
penelitian ini dilaksanakan. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul Bentuk – Bentuk Perilaku kebiasaan Prokrastinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
Yang Terindikasi Tinggi Pada Mahasiswa Yang Lambat Dalam Penulisan
Skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada permasalahan dan fenomena yang telah diungkap
pada latar belakang, dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Mahasiswa melakukan prokrastinasi sehingga lambat lulus.
2. Mahasiswa mengabaikan skripsi sehingga lambat lulus.
3. Mahasiswa memiliki perilaku malas dalam menyelesaikan instrumen
skripsi.
4. Adanya berbagai macam bentuk perilaku prokrastinasi yang lambat dalam
menyelesaikan skripsi.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak melebar dan tetap fokus, maka peneliti
memberikan batasan pada masalah yang akan diteliti. Pada penelitian ini,
peneliti akan lebih fokus pada poin 4 dan subjek penelitian adalah mahasiswa
FKIP Universitas Sanata Dharma yang lambat dalam penulisan skripsi
angkatan 2012, 2013 dan 2014.
D. Rumusan Masalah
1. Bentuk-bentuk perilaku prokrastinasi apa saja yang teridentifikasi
tinggi(buruk) pada kalangan mahasiswa yang lambat dalam penulisan
skripsi di FKIP USD 2012-2014 ?
2. Berdasarkan skor butir perilaku prokrastinasi apa saja yang teridentifikasi
dominan pada mahasiswa penulis skripsi di FKIP USD 2012-2014 ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mencapai merupakan sasaran utama yang
akan dicapai seseorang melalui kegiatan yang dilakukan. Sesuai dengan judul
penelitian ini maka yang menjadi tujuan penelitian adalah :
1. Menganalisis bentuk pereilaku prokrastinasi apa saja yang
teridentifikasi tinggi (buruk) di kalangan mahasiswa USD yang lambat
dalam penulisan skripsi di FKIP USD 2012-2014.
2. Mengetahui skor butir perilaku prokrastinasi apa saja yang
teridentifikasi dominan pada mahasiswa penulis skripsi di FKIP USD
2012-2014 ?
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya tujuan dari penelitian di atas maka manfaat yang
diharapkandari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan informasi dalam bidang ilmu Bimbingan
dan Konseling mengenai prokrastinasi, khususnya bentuk-bentuk
prokrastinasi dalam mengerjakan skripsi serta membantu mahasiswa
untuk mengetahui bentuk-bentuk prokrastinasi, sehingga mampu
menghindari perilaku-perilaku yang menunjukan prokrastinasi dalam
mengerjakan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
2. Manfaat Praktis
a. Peneliti
Memberikan informasi dan menambah wawasan bagi peneliti
dalam memahami Prokrastinasi dan mampu mengambil makna dari
sikap tersebut serta sebagai bekal di kemudian hari dalam membantu
diri dan orang lain.
b. Mahasiswa Penyusun Skripsi
Sebagai bahan masukan serta bahan pembelajaran bagi mahasiswa
agar dapat menghindari benntuk-bentuk perilaku prokrastinasi dalam
menyusun skripsi. Serta sebagai sumbangan informasi serta
pengetahuan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa semester akhir
dan sumbangan bagi pembaca lainnya agar bisa menghindari perilaku
prokrastinasi dalam menyelesaikan skripsi.
c. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Sebagai bahan masukan bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan dalam mengatasi prokrastinasi serta membantu dalam
pembuatan program bimbingan dan pendampingan kepada mahasiswa
G. Batasan Istilah
1. Prokrastinasi
Prokrastinasi adalah tindakan menunda melakukan pekerjaan
penting untuk melakukan hal lain yang kurang penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
2. Mahasiswa
Mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi serta dalam struktur
pendidikan Indonesia menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi
diantara lainnya.
3. Skripsi
Skripsi adalah tugas akhir yang diberikan kepada mahasiswa
pada masa akhir studi dalam bentuk penelitian ilmiah, kajian pustaka
atau kerja pengembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dipaparkan hakikat prokrastinasi, hakikat
mahasiswa, perilaku prokrastinasi pada mahasiswa penulis skripsi dan
kerangka berpikir.
A. Hakikat Prokrastinasi
1. Pengertian Prokrastinasi
Perilaku menunda-nunda pekerjaan sering disebut dengan istilah
prokrastinasi, dimana individu lebih mementingkan atau
memprioritaskan kegiatan yang sebenarnya tidak memberikan dampak
kemajuan dalam hidupnya dan kegiatan yang memberikan dampak
positif dalam hidupnya seringkali diacuhkan. Prokrastinasi pada
penelitian ini lebih tepatnya adalah perilaku prokrastinasi negatif, dimana
perilaku ini memberikan dampak negatif dan buruk bagi individu yang
melakukannya.
Ferrari (dalam Kartadinata, 2006) menjelaskan bahwa pengertian
prokrastinasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu (a) setiap
perbuatan untuk menunda mengerjakan tugas tanpa mempersalahkan
tujuan dan alasan penundaan, (b) prokrastinasi sebagai suatu pola
perilaku (kebiasaan) yang mengarah kepada trait dan penundaan yang
dilakukan sudah merupakan respon yang menetap seseorang dalam
menghadapi tugas dan biasanya disertai dengan keyakinan yang irasional,
(c) prokrastinasi sebagai suatu trait kepribadian, tidak hanya perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
menunda tetapi melibatkan struktur mental yang saling terkait. Kata
Prokrastinasi sebenarnya sudah ada sejak lama sebelum revolusi industri
menurut Walker (Steel, 2007) dalam khotbahnya. Walker berpendapat,
prokrastinasi merupakan sebagai salah satu dosa serta kejahatan
manusia, dengan menunda-nunda pekerjaan manusia akan kehilangan
kesempatan dan menyia-nyiakan karunia Tuhan dan prokrastinasi ini
dianalisa pertama kalinya oleh Milgram (1992), menurut Milgram,
masyarakat maju secara teknis memerlukan banyak komitmen dan
waktu yang menimbulkan banyak penundaan. Sementara Ferrari,
Johnson dan McCown (1995) mengatakan bahwa “penundaan telah ada
sepanjang sejarah namun hanya diperoleh konotasi yang negatif dengan
munculnya resolusi industri sekitar tahun 1750”
Istilah Prokrastinasi berasal dari Bahasa Latin procrastination
yaitu“pro” yang berarti mendorong atau bergerak maju dan “crastinus”
yang berarti keputusan hari esok. Bila digabungkan menjadi menunda
sampai hari berikutnya (Burka & Yuen,2008). Pendapat yang sama
dikatakan oleh Steel (2003), mengatakan prokrastinasi, berdasarkan asal
katanya berarti lebih suka melakukan tugasnya besok.
Ellis dan Knaus (Ferrari & Tice 2000) menyatakan bahwa
prokrastinasi adalah menunda apa yang seharusnya penting dilakukan.
Namun tidak semua perilaku prokrastinasi menimbulkan dampak
negative. Noran (dalam Legajaya, 2016) mendefenisikan prokrastinasi
sebagai perilaku menghindar dalam pengerjaan tugas dan tanggungjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
yang seharusnya diselesaikan individu. Pendapat lain dikatakan oleh Mc
Cown dan Johnson (dalam Fatimah dkk, 2011), menganggap bahwa
prokrastinasi sebagai penyakit kronis atau disfungsional ketika perilaku
tersebut mengganggu fungsi sehari-hari. Hal ini dikatakan lebih lanjut
dapat menimbulkan ketidaknyamanan diri baik psikis maupun fisik
sebagai individu.
Menurut definisi para ahli yang dipaparkan di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa perilaku menunda-nunda pekerjaan yang membuat
pekerjaan itu harus menumpuk lalu menyelesaikan pada hari selanjutnya
disebut dengan prokrastinasi. Prokrastinasi juga dapat diartikan dengan
melakukan kegiatan yang tidak penting dan tidak memberikan dampak
positif dalam hidupnya.
2. Aspek-aspek Prokrastinasi
Ferrari, at.al dan Stell (dalam Kartadinata, 2006) mengemukakan
bahwa terdapat empat aspek prokrastinasi, yaitu:
a. Perceived time.
Seseorang yang cenderung prokrastinasi adalah orang- orang
yang gagal menepati deadline. Mereka berorientasi pada masa
sekarang dan tidak mempertimbangkan masa mendatang.
Prokrastinator tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera
diselesaikan, tetapi ia menunda-nunda untuk mengerjakannya atau
menunda menyelesaikannya jika ia sudah memulai pekerjaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
tersebut. Hal ini mengakibatkan individu tersebut gagal
memprediksikan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas.
b. Intention-action.
Perbedaan antara keinginan dengan tindakan senyatanya ini
terwujud pada kegagalan mahasiswa dalam mengerjakan tugas
akademik walaupun mahasiswa tersebut punya keinginan untuk
mengerjakannya. Ini terkait pula dengan kesenjangan waktu antara
rencana dan kinerja aktual. Prokrastinator mempunyai kesulitan
untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu. Seorang
mahasiswa mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan
tugasnya pada waktu yang telah ia tentukan sendiri, akan tetapi saat
waktunya sudah tiba, dia tidak juga melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang telah ia rencanakan sehingga menyebabkan
keterlambatan atau bahkan kegagalan dalam menyelesaikan tugas
secara memadai.
c. Emotional distress.
Perilaku menunda-nunda akan membawa perasaan tidak
nyaman pada pelakunya, konsekuensi negatif yang ditimbulkan
memicu kecemasan dalam diri pelaku prokrastinasi. Pada mulanya
mahasiswa tenang karena merasa waktu yang tersedia masih banyak,
tanpa terasa waktu sudah hampir habis, ini menjadikan mereka
merasa cemas karena belum menyelesaikan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
d. Perceived ability.
Walaupun prokrastinasi tidak berhubungan dengan
kemampuan kognitif seseorang, namun keragu-raguan terhadap
kemampuan dirinya dapat menyebabkan seseorang melakukan
prokrastinasi. Hal ini ditambah dengan rasa takut gagal yang
menyebabkan seseorang menyalahkan dirinya sebagai orang yang
tidak mampu. Untuk menghindari munculnya dua perasaan tersebut
maka seseorang mahasiswa dapat menghindari tugas-tugas kampus
karena takut pengalaman kegagalan.
3. Bentuk-bentuk Prokrastinasi
Prokrastinasi memiliki bentuk-bentuk tertentu. Prokrastinasi dapat
dibagi ke dalam empat bentuk (dalam Santrock 2008) yaitu:
a. Mengabaikan tugas.
Seorang prokrastinator memiliki sikap negatif dalam proses
penulisan skripsi, dimana individu yang sedang berada pada tahap
penulisan skripsi tidak memiliki kepedulian yang penuh terhadap
skripsi akan tetapi melantarkannya. Prokrastinasi memiliki perilaku
melalaikan kewajiban ini secara sadar, di mana waktu yang ada dan
bisa digunakan untuk menyelesaikan skripsi memilih untuk ditunda.
b. Meremehkan kerja.
Kemampuan dan sumber daya yang dimiliki seorang prokrastinator
dirasa terlalu tinggi sehingga memiliki pemikiran sangat mampu
untuk menyelesaikan skripsi yang ditulisnya. Maka pada akhirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
sebanyak apapun kekurangan dalam penulisan skripsi, prokrastinator
tetap berfikir bahwa, kemampuan yang dimiliki bisa menyelesaikan
skripsi secara mudah. Hal ini dapat menjadikan mahasiswa menjadi
terlalu percaya diri, yang mana berakibat negatif bagi mahasiswa itu
sendiri.
c. Menghabiskan waktu berjam-jam.
Seorang prokrastinator tidak mampu memanfaatkan dengan bijak
waktu yang dimiliki. Di mana seorang prokrastinator memiliki waktu
untuk menyelesaikan skripsi, tetapi menyalahgunakannya dengan
menghabiskan untuk bermain atau melakukan hal-hal yang
menyenangkan/memberikan kepuasan sesaat. Seperti contoh,
bermain untuk menghindari tugas atau memilih pergi bersama
nongkrong dengan teman-teman untuk menghindari skripsi.
d. Masalah pribadi atau problem.
Semua individu tidak luput dari masalah. Masalah-masalah
tersebut berupa konflik antara individu, konflik antara individu
dengan orang tua, konflik dengan guru di kampus, dan lain
sebagainya.
Masalah yang dialami mendominasi pada pikiran dan perasaan
mahasiswa tersebut, sehingga menjadikan mahasiswa tidak merasa
bahwa ia menikmati perasaan negatifnya. Sehingga sikap yang
dipilihnya itu membuat mahasiswa menjadi lambat dalam penulisan
skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
4. Ciri-ciri Individu Prokrastinator
Ferrari (dalam Kartadinata, 2006) menjelaskan bahwa sebagai suatu
perilaku penundaan, prokrastinasi dapat termanifestasikan dalam
indikator tertentu dan diamati melalu iciri-ciri tertentu yaitu:
a. Penundaan untuk memulai menyelesaikan tugas yang dihadapi.
Prokrastinator tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus
segera diseleksaikan dan berguna bagi dirinya, akantetapi dia
menunda-nunda untuk menyelsaikan sampai tintas jika dia sudah
mulai mengerjakan sebelumnya.
b. Keterlambatan dalam menyelesaikan tugas, karena melakukan hal-
hal lain yang tidak dibutuhkan.
Seorang prokrastinator sering mengalami keterlambatan
dalam memenuhi deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang
lain maupun rencana-rencana yang telah dia tentukan sendiri.
Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan
tugas pada waktu yang telah ia tentukan sendiri, akan tetapi ketika
saatnya tiba dia tidak juga melakukanya sesuai dengan apa yang
telah direncanakan, sehingga menyebabkan keterlambatan
menyelesaikan tugas secara memadai.
c. Kesenjangan waktu antara rencana yang ditetapkan dan kinerja aktual.
Prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
sebelumnya.Seorang prokrastinator sering mengalami kegagalan
menyelsaikan tugasnya secara memadai. Ciri utama seorang
prokrastinator adalah lamban dalam melakukan suatu tugas.
d. Selalu takut dan cemas.
Perilaku menunda-nunda akan membawa perasaan tidak
nyaman pada pelakunya, konsekuensi negatif yang ditimbulkan
memicu kecemasan dalam diri pelaku prokrastinasi
e. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan dari pada tugas
yang harus dikerjakan.
Prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan
tugasnya, tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk
melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan
mendatangkan hiburan, seperti membaca (koran, majalah, atau
buku cerita), nonton, ngobrol, jalan-jalan, mendengarkan musik,
dan sebagainya, sehingga menyita waktu yang dia miliki untuk
mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.
Burka dan Yuen (2008), menjelaskan ciri – ciri seorang pelaku
prokrastinasi antara lain:
a. Seorang prokrastinator lebih suka untuk menunda pekerjaan atau
tugas -tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
b. Seorang prokrastinator cenderung berpendapat lebih baik
mengerjakan pekerjaannnya nanti daripada sekarang, dan menunda
pekerjaan bukan suatu masalah.
c. Memiliki kecendrungan untuk terus mengulang perilaku
prokrastinasi.
d. Seorang Prokrastinasi akan kesulitan dalam mengambil keputusan.
Young (2004), menjelaskan karakteristik individu yang
melakukan perilaku menunda (prokrastinasi) adalah: kurang dapat
mengatur waktu, percaya diri yang rendah, menganggap diri terlalu sibuk
jika harus mengerjakan tugas, keras kepala, dalam arti menganggap
orang lain tidak dapat memaksanya mengerjakan pekerjaan, manipulasi
tingkah laku orang lain dan menganggap pekerjaan tidak dapat dilakukan
tanpanya, menjadikan penundaan sebagai coping untuk menghindari
tekanan, merasa diri sebagai korban yang tidak memahami mengapa
tidak dapat mengerjakan sesuatu yang dapat dikerjakan orang lain.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi
Menurut Ferrari & McCown (dalam Burhani & Kunaidi) faktor-
faktor prokrastinasi dibagi menjadi dua, yakni faktor internal dan faktor
eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
Faktor internal tersebut antara lain:
1) Kondisi fisik individu
Keadaan atau kondisi fisik dapat mempengaruhi seseorang
atau individu untuk melakukan prokrastinasi. Jika kondisi
tubuh seseorang dalam keadaan tidak fit atau tidak sehat maka
hal tersebut akan membuatnya merasa malas dalam melakukan
sesuatu sehingga pekerjaannya menjadi tertunda.
2) Kondisi psikologis
Kondisi psikologis meliputi beberapa aspek yakni motivasi
intrinsik, efikasi diri, kontrol diri, dan kesadaran diri. Berikut
adalah penjabarannya :
a) Motivasi Intrinsik
Motivasi adalah energi yang menggerakkan
seseorang untuk melakukan sesuatu. Lalu yang dimaksud
dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif tanpa memerlukan rangsangan dari luar diri, karena di
dalam diri seseorang tersebut telah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu (Sardiman A.M, 2007).
Sebagai contoh, siswa yang belajar setiap malam,
tanpa disuruh oleh kedua orangtuanya, hal ini karena siswa
tersebut sungguh-sungguh ingin mendapatkan ilmu
pengetahuan. Dorongan untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dengan sukarela inilah yang disebut dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
motivasi intrinsik, yakni motivasi atau energi yang muncul
dari dalam diri bukan karena pengaruh dari luar dirinya
seperti ingin mendapatkan pujian atau hadiah. Selain
daripada itu, motivasi intrinsik adalah keinginan untuk
mencapai tujuan yang ada di dalam suatu kegiatan.
Motivasi intrinsik yang rendah membuat seseorang
menunda menyelesaikan atau mengerjakan tugas-tugasnya,
sebab ia tidak memiliki dorongan di dalam dirinya untuk
menyelesaikan tugas tersebut. Dengan demikian seseorang
tersebut kehilangan keinginan untuk mencapai tujuannya.
b) Efikasi Diri
Menurut Steel (dalam Zusya dan Akmal, 2016)
efikasi diri memiliki peran yang penting dalam munculnya
kebiasaan menunda atau prokrastinasi. Beberapa penelitian
menunjukkan adannya hubungan antara efikasi diri dan
prokrastinasi, seperti penelitian Rohmatun (2013) dan
Julianda (2012) menunjukkan bahwa semakin tinggi efikasi
diri seseorang maka semakin rendah kecenderungan untuk
melakukan prokrastinasi.
Bandura (dalam Mahmudi dan Suroso, 2014)
berpendapat bahwa efikasi diri adalah keyakinan individu
yang berkaitan dengan kemampuan dan kesanggupan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi
dengan target dan waktu yang tellah ditentukan.
Aspek-aspek dari efikasi diri menurut Bandura ada
tiga yakni :
(1) Magnitude (tingkat kesulitan) yaitu masalah yang
berkaitan dengan tingkat kesulitan suatu tugas individu.
Hal ini akan mempengaruhi perilaku yang akan dipilih
oleh individu terhadap tugas tersebut.
(2) Strength adalah aspek yang berkaitan dengan
keyakinan inndividu atas kemampuannya. Keyakinan
yang dimiliki ini mendorong individu memiliki harapan
atas tugas yang akan dicapainya, sehingga hal ini
membuat individu menjadi gigih dan akan berusaha
semaksimal mungkin untuk mencapai tujuannya
meskipun ia akan menghadapi kesulitan.
(3) Generality (generallitas) hal ini berkaitan dengan
luasnya cakupan perilaku yang diyakini oleh individu
mampu ia laksanakan.
c) Kontrol Diri
Ursia, Siaputra & Sutanto (2013) berpendapat bahwa
kontrol diri adalah kemampuan untuk mengendalikan diri
dalam menentukan prioritas yang telah dibuat, mengarahkan
diri pada hal yang positif, serta memikirkan konsekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
jangka panjang. Maka daripada itu jika seseorang memiliki
kontrol diri yang rendah ia tidak bisa mengendalikan dirinya
dan tidak berpikir untuk jangka panjang sehingga cenderung
melakukan prokrastinasi. Aspek-aspek dalam kontrol diri
menurut Tangey, Baumeister dan Boone (dalam Ursia,
Siaputra dan Sutanto, 2013) meliputi:
(1) Self-discipline
Yakni mampu bersikap disiplin pada diri sendiri
sehingga individu dengan displin diri yang baik mampu
menahan dirinya dari hal-hal yang dapat menganggu
dirinya.
(2) Deliberate/nonimpulsiv
Yakni melakukan segala sesuatu secara berhati-hati
dan penuh pertimbangan serta tidak tergesa-gesa
sehingga tidak mudah teralihkan.
(3) Healty habits
Yakni kemampuan diri untuk memiliki pola hidup
yang sehat. Seseorang yang memiliki pola hidup sehat
akan menolak hal-hal yang memberikan dampak buruk
bagi dirinya walaupun hal tersebut menyenangkan.
(4) Work Ethic
Hal ini berkaitan dengan kemampuan individu
menyelesaikan tugasnya tanpa terpengaruhi oleh hal-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
hal diluar tugas tersebut, meskipun hal tersebut
menyenangkan.
(5) Reliability
Hal ini berkaitan dengan penilaian individu atas
kemampuan dirinya. Individu ini secara konsisten
mengatur perilakunya, agar bisa mewujudkan hal-hal
yang sudah direncanakannya.
Senada dengan hal tersebut Steel dalam
penelitiannya (Ursia, Siaputra & Sutanto, 2013)
menyatakan bahwa prokrastinasi akademik memiliki
korelasi negatif yang kuat dengan kontrol diri. Aspek-
aspek dalam kontrol diri meliputi displin diri, tidak
impilsiv, perilaku yang sehat, etika kerja dan penilaian
diri.
d) Kesadaran Diri
Individu yang memiliki kesadaran diri yang baik memiliki
kemampuan:
1) Mengenali emosi
2) Memiliki pengakuan diri yang akurat yakni memiliki
pengetahuan atas sumber daya batiniah, serta
kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
3) Kepercayaan diri yakni kesadaran yang kuat tentang
harga diri dan kemampuan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang terdapat diluar diri individu yang
mempengaruhi prokrastinasi, faktor tersebut adalah kondisi
lingkungan.
1) Lingkungan yang rendah pengawasan
Keadaan lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perilaku
prokrastinasi, apalagi pada lingkungan yang rendah pengawasan.
Hal ini bisa disebabkan individu tersebut berada di lingkungan
yang tidak menuntutnya untuk segera menyelesaikan tugas-
tugasnya. Kemudian dengan rendahnya pengawasan dari
lingkungan membuat individu tersebut menjadi tidak terkontrol.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi dapat
dikategorikan menjadi delapan macam, yaitu:
a. Manajemen Waktu yang Buruk
Atkinson (1991) menjelaskan salah satu penyebab
prokrastinasi adalah manajemen waktu yang buruk dari individu.
Gejala-gejala manajemen waktu yang buruk adalah tidak pernah
mempunyai waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang benar-benar
penting, menggunakan waktu yang terlalu banyak untuk pekerjaan
yang mendesak bukan yang penting.
b. Rasa Takut dan Kecemasan
Pada dasarnya setiap individu tidak senang bila menghadapi
kecemasan dan rasa takut. Pada umumnya individu ini menghindari
hal-hal yang menimbulkan rasa takut dan kecemasan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
menyenangi pemenuhan kepuasan yang dilakukan dengan segera.
Individu yang mampu menyesuaikan diri, tidak selalu menghindari
munculnya tekanan dan kecemasan. Kadang individu ini justru
belajar untuk mentoleransi tekanan dan kecemasan yang dialami dan
mau menunda pemenuhan kepuasan selama itu diperlukan
demimencapai tujuan tertentu yang lebih penting sifatnya
(Mahasiswanto, 2007).
c. Keyakinan Negatif
Individu memiliki keyakinan negatif atau pikiran negatif
(negative thinking) terhadap hal yang ingin dilakukan. Hal itu
menyebabkan individu untuk menghindari tugas atau kegiatan
tersebut (Mahasiswanto, 2007).
d. Masalah Pribadi
Semua individu tidak luput dari masalah. Masalah-masalah
tersebut berupa konflik antara individu, konflik antara individu
dengan orang tua, konflik dengan guru di kampus, dan lain
sebagainya. Hal tersebut akan mempengaruhi konsentrasi individu
pada tugasnya atau pada kegiatan yang akan dilakukan.
e. Kebosanan
Kebosanan individu pada tugas tertentu akan mempengaruhi
semangat dan motivasinya untuk menyelsaikan tugas tersebut. Salah
satu solusinya adalah individu menunda tugas tersebut dan memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
melakukan hal lain untuk menghilangkan kebosanannya (Briordy,
dalam Ghufron, 2003).
f. Impulsivitas
Implusivitas adalah kepekaan individu untuk melakukan
sesuatu yang mendatangkan reward yang tercepat. Individu yang
tidak dapat mengontrol waktu secara efisien pada suatu aktivitas, hal
ini mempengaruhi pengelolahan waktu pada aktivitas yang lain.
Semakin individu implusif, maka semakin tinggi tingkat
prokrastinasi yang dilakukan.
g. Kondisi fisik dan Kondisi Kesehatan
Kondisi fisik dan kondisi kesehatan mempengaruhi
munculnya prokrastinasi. Individu yang kondisi fisiknya sehat, lebih
mengurangi kecenderungan melakukan prokrastinasi. Sebaliknya
individu yang kondisi fisiknya tidak sehat memiliki kecendrungan
yang tinggi melakukan prokrastinasi.
h. Motivasi Individu
Besarnya motivasi individu akan mempengaruhi
prokrastinasi secara negativ. Semakin tinggi motivasi yang dimiliki
individu ketika menghadapi tugas, akan semakin rendah
kecendrungan untuk melakukan prokrastinasi, Briordy ( Ghufron,
2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
6. Dampak Prokrastinasi
Prokrastinasi sangat mempengaruhi kehidupan dan aktivitas
seseorang dalam kehidupan hariannya. Dalam lingkup apapun hal ini
sangat berpengaruh dan memberikan dampak, Mancini (Mela
Rahmawati, 2011), membagi dampak prokrastinasi menjadi dua yaitu
dampak internal dan dampak eksternal.
a. Dampak Internal
Beberapa penyebab prokrastinasi muncul dari dalam diri
Prokrastinator. Saat prokrastinator tendensi tertentu akan suatu hal,
maka tendensi tersebut akan tertanam dalam diri prokrastinator.
Misalnya seorang mahasiswa memiliki perasaan takut akan
kegagalan dan berpikir bahwa semua mata kuliah yang diambil
dalam semester VI sulit, mahasiswa tersebut akan berfikir takut
gagal dan menunda mengerjakan tugas kuliahnya.
b. Dampak Eksternal
Jika seseorang tidak melakukan prokrastinasi, lingkungan
dapat membuat orang tersebut melakukannya. Tugas yang kurang
menyenangkan atau yang berlebihan, juga tugas yang kurang jelas,
dapat membuat siapa saja ingin menunda.
B. Hakikat Mahasiswa
1. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa sebagaimana dikatakan dalam batasan istilah, bahwa
mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi serta dalam struktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
pendidikan Indonesia menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi
diantara lainnya. Penggolongan usia mahasiswa adalah 18- 25 tahun.
Winkel dan Hastuti (2010) menambahkan bahwa, masa mahasiswa
meliputi rentang usia 18/19 tahun hingga 24/25 tahun.
Maka berdasarkan rentang usia tersebut, mahasiswa digolong
dalam tahap perkembangan, pada masa remaja akhir dan dewasa awal.
Pada masa dewasa awal, bahwa secara fisik individu menampakkan
profil yang sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan
perkembangan aspek – aspek fisiologis telah mencapai posisi puncak,
hal ini dikatakan oleh Dariyo (2003, dalam Iriani & Ninawati, 2005).
Sesuai dengan usia mahasiswa dituntut untuk mengkaji lebih
dalam ilmu- ilmu yang didapatkan baik dari dalam maupun dari luar
perguruan tinggi. Lebih dari itu mahasiswa dianggap sebagai orang
yang sudah dewasa yang memiliki kemampuan untuk mengatur diri dan
sudah bisa mandiri, tingkat ketergantungan rendah.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa adalah pelajar tingkat perguruan tinggi yang memiliki
kemampuan belajar yang lebih tinggi dan memiliki kemampuan untuk
hidup lebih mandiri dan dapat mengatur diri sendiri.
2. Tugas Perkembangan Mahasiswa
Sesuai dengan usianya maka mahasiswa masuk ke dalam tahap
perkembangan dewasa awal. Ketika memasuki usia dewasa maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
individu tersebut dianggap telah dapat memikul tanggung jawab atas
perbuatan atau pun pilihannya (Monks dan Knoer, 1999).
Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas
perkembangan itu merupakan suatu hal yang muncul pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil
dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas
perkembangan selanjutnya, tapi jika gagal akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan-
kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya.
Berikut tugas perkembangan dewasa awal menurut Robert J.
Havighurst (1961) :
a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
b. Mencapai peranan sosial sebagai pria dan wanita.
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif.
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya.
e. Mencapai jaminan kemandirian profesional
f. Memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan)
g. Belajar merencanakan hidup berkeluarga.
h. Mengembangkan keterampilan sosial.
i. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
j. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai
petunjuk/pembimbing dalam bertingkah laku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
k. Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mahasiswa dan Aktivitasnya
a. Mahasiswa dan aktivitas akademik
Berdasarkan peraturan Kemendikbud No. 49 tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 17 ayat 2 seorang
mahasiswa program diploma empat dan program sarjana diwajibkan
untuk menempuh beban belajar paling sedikit 144 SKS (Sistem
Kredit Semester. Mahasiswa dapat dinyatakan lulus menjadi seorang
sarjana jika telah memenuhi jumlah sks tersebut dan menyelesaikan
tugas akhir yakni skripsi. Pada ayat 3 dijelasakan bahwa masa studi
mahasiswa program sarjana adalah 4 (empat) sampai 5 (tahun).
Pada pasal yang sama, yakni pasal 17 (tujuhbelas) ayat 1
(satu) dijelaskan beban normal mahasiswa adalah 8 (delapan) jam
perhariatau 48(empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan
18 SKS per semester, sampai dengan 9 (sembilan)jam per hari atau
54 (lima puluh empat) jam per minggu dengan 20 (dua puluh) sks
per semester.
Berdasarkan peraturan pemerintah ini, dapat disimpulakan
bahwa mahasiswa memiliki jadwal kuliah yang padat dan juga tugas-
tugas yang banyak membuat mahasiswa seringkali kehabisan banyak
tenaga. Hal ini dapat menimbulkan kelelahan baik secara psikis
maupun fisik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
b. Mahasiswa dan aktivitas non akademik
1) Kegiatan Organisasi
Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
bekerja sama di dalam sebuah struktur untuk mencapai tujuan
spesifik atau tujuan yang telah ditetapkan bersama. Organisasi
merupakan penyusunan dan pengelolaan berbagai aktivitas 10
manusia yang bertujuan menjalankan suatu fungsi atau maksud
tertentu (Kusdi, 2013). Pengorganisasian merupakan pembagian
tugas terhadap sekelompok orang yang bekerja sama dalam
rangka usaha untuk mencapai suatu tujuan.
Kegiatan UKM, atau Himpunan mahasiswa di Sanata
Dharma diwajibkan mengikuti salah satunya, dengan tujuan
untuk menumbuhkan soft skill ataupun minat dan bakat seorang
pribadi mahasiswa.
2) Mahasiswa Bekerja
Mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang
mempunyai ciri-ciri tertentu, antara lain menurut Kartono (1985)
a. Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di
perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai
kaum intelegensia.
b. Yang karena kesempatan di atas diharapkan nantinya
dapat bertindak sebagai pemimpin yang mampu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
terampil, baik sebagai pemimpin masyarakat ataupun
dalam dunia kerja.
c. Diharapkan dapat menjadi “daya penggerak yang dinamis
bagi proses modernisasi”.
d. Diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga
yang berkualitas dan profesional.
Pekerjaan merupakan salah satu faktor penting dalam
menentukan status sosial ekonomi (Anoraga, 1992). Pekerjaan
mempunyai fungsi ganda:
a. Pekerjaan dapat mendatangkan uang untuk diri sendiri
dan keluarga.
b. Pekerjaan juga berhubungan dengan kedudukan atau
peran seseorang dalam masyarakat.
Berdasarkan pendapat dari tokoh-tokoh tersebut, dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa bekerja merupakan anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan
tinggi dan memiliki sikap keilmuan yang dalam melihat sesuatu
berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional. Selain
belajar di lingkungan kampus, mahasiswa tersebut juga memiliki
aktivitas bekerja di luar jam perkuliahan untuk memenuhi segala
kebutuhan baik bersifat fisik maupun biologis serta untuk mencapai
status sosial dan menyatakan harga dirinya sehingga menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
ikatan sosial dalam kelompok yang pada akhirnya akan
menimbulkan kepuasan pada diri individu yang bersangkutan.
4. Faktor-faktor Terlambatnya Penyelesaian Skripsi
Terlambatnya penyelesaian skripsi pada mahasiswa dipengaruhi
oleh beberapa hal. Faktor-faktor ini dibagi menjadi dua yakni faktor
internal dan faktor eksternal:
a. Faktor Internal
1) Kesehatan
Kesehatan sangat mempengaruhi proses belajar seseorang.
Dengan kondisi tubuh yang tidak sehat maka seseorang akan
mengalami penurunan konsentrasi dan juga penurunan pada
berbagai kemampuan diri. Penelitian oleh Kusnendar, dkk (2012 ,
dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017:24) “menyatakan bahwa
mahasiwa yang mengalami kelelahan baik secara rohani maupun
jasmani, dan meskipun penyakitnya tidak parah, namun hal ini
dapat mempengaruhi penyelesaian skripsi mahasiswa.”
2) Motivasi lulus tepat waktu
Motivasi merupakan kekuatan baik dari dalam diri maupun
luar diri yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi untuk lulus tepat
waktu tentu saja akan berusaha sekeras mungkin untuk segera
menyelesaikan skripsinya, akan tetapi mahasiswa dengan
motivasi rendah tidak akan berusaha keras untuk skripsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
Penelitian yang dilakukan oleh Supiana, dkk (2013) menyatakan
motivasi salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan
pembelajaran dan besar pengaruhnya pada proses pembelajaran.
3) Kemampuan dalam menulis karya ilmiah
Kemampuan dalam menulis karya ilmiah ini termasuk (a)
Kesulitan menentukan topik atau menemukan permasalahan, (b)
mengumpulkan serta mengolah data. Penelitian Siswanto dan
Sampuno (2012) mengungkapkan bahwa pengajuan judul menjadi
faktor terhambatnya skripsi, hal ini diperkuat oleh Wangid dan
Sugianto (2013) bahwa faktor terhambatnya skripsi adalah salah
satunya kesulitan menemukan masalah penelitian.
Kemudian ada penelitian lain yang menambahkan, bahwa
faktor lain yang menghambat skripsi adalah kesulitan mengolah
data. Kemampuan mahasiswa dalam menulis ilmiah ini sangat
mempengaruhi cepat atau lambatnya penyelesaian skripsi.
4) Kuliah sambil bekerja
Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja tentu saja akan
mengalami kesulitan dalam membagi perhatian maupun
waktunya. Mahasiswa yang bekerja tentu saja akan
mengutamakan pekerjaan daripada belajar, maka ini jugalah yang
menghambat penyelesaian skripsi.
Penelitian yang dilakukan oleh Sudharta (2012)
menyatakan bahwa aktivitas bekerja memiliki pengaruh negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
terhadap prestasi belajar. Sebab itulah mahasiswa yang sedang
menulis skripsi sering kali diminta untuk tidak bekerja terlebih
dahulu agar tidak kehilangan fokus.
5) Aktivitas Organisasi
Aktivitas organisasi dapat menganggu penyelesaian skripsi.
Waktu dan tenaga yang banyak dihabiskan untuk organisasi
membuat skripsi menjadi terbengkalai. Hamalik mengungkapkan
(dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017) “bahwa terlalu banyak
berorganisasi adalah kurang baik dalam arti menyebabkan
kelalaian dalam belajar.”
6) Manajemen Waktu
Keterampilan dalam manajemen waktu sangat menentukan
keberhasilan dalam penulisan skripsi. Sehingga manajemen waktu
yang buruk dapat menghambat penyelesaian skripsi.Muhjahidah
(2014) menyatakan adanya hubungan negatif yang sangat
signifikan antara manajemen waktu dengan tingkat kemalasan
atau penundaan pengerjaan skripsi oleh mahasiswa.
b. Faktor Eksternal
1) Kurangnya dukungan keluarga
Mushtaq dan Khan (dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017)
menyatakan bahwa keluarga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Dukungan dalam
bentuk materi maupun non materi tentu saja akan sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
mempengaruhi semangat mahasiswa dalam menyelesaikan
skrpisinya, dengan merasakan kehangatan dari dukungan keluarga
mahasiswa menjadi bersemangat dan terus mau berjuang untuk
skripsinya.
2) Hubungan dengan teman sebaya
Penelitian oleh Korir dan Kipkemboi (2014), membuktikan
bahwa lingkungan sekolah dan pengaruh teman sebaya memiliki
kontribusi dalam prestasi akademik.
3) Relasi dengan Dosen Pembimbing
Tidak dapat dipungkiri bahwa relasi antar mahasiswa dan
dosen pembimbing memegang peranan dalam tercapainya
penulisan skripsi. Relasi yang dimaksud adalah komunikasi antar
mahasiswa dan dosen serta intensitas bimbingan. Komunikasi
yang positif antar mahasiswa dan dosen dapat mendukung
lancarnya penulisan skripsi mahasiwa, sehingga jika komunikasi
buruk tentu saja akan berdampak pada penulisan skripsi. Wangid
dan Sugiyanto (dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017) “kehadiran
dosen pembimbing menjadi sosok yang sangat penting dalam
proses mengerjakan skripsi. Seorang dosen pembimbing skripsi
memiliki tugas dan peran yang sangat menentukan dalam
penyelesaian suatu skripsi.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
4) Kesulitan Mencari Referensi
Refrensi merupakan hal yang sangat penting dan
dibutuhkan dalam penulisan skripsi, sehingga kesulitan dalam
mencari referensi akan menghambat mahasiswa dalam penulisan
skripsinya. Hartato (dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017) sumber
belajar sangat penting bagi mahasiswa karena sumber belajar ini
akan menjadi rujukan, acuan dan pedoman dalam penyelesaian
skripsi.
5. Faktor Penyebab Terjadinya Prokrastinasi Pada Mahasiswa
Caturnada (dalam Tatan 2012) mengungkapkan ada 10 faktor-
faktor penyebab prokrastinasi pada mahasiswa:
a. Anxiety
Anxiety atau kecemasan membuat seseorang menjadi terhambat
dalam penulisan skripsi.
b. Self-Depreciation
Dapat diartikan pencelaan terhadap diri. Hal ini ditujukan kepada
orang yang memiliki penghargaan diri yang rendah, selalu
menyalahkan diri sendiri dan tidak percaya diri bahwa dirinya
mampun mendapatkan masa depan yang cerah.
c. Low Discomfort Tolerance
Rendahnya toleransi terhadap ketidaknyamanan. Kesulitan yang
dihadapi dalam mengerjakan tugas membuat seseorang akhirnya
kesulitan dalam mentoleransi rasa kecemasan dan frustasi. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
membuat seseorang mengalihkan dirinya kepada tugas-tugas yang
mengurangi ketidaknyamanan dalam diri orang tersebut.
d. Pleasure-Seeking
Pleasure seeking diartikan sebagai pencari kesenangan. Seseorang
pencari kesenangan cenderung tidak mau melepaskan atau
meninggalkan situasi yang membuatnya nyaman. Jika seseorang yang
memiliki keinginan kuat untuk mencari kenyamanan, maka orang
tersebut memiliki keinginan kuat untuk bersenang-senang dan
memiliki kontrol impuls yang rendah.
e. Time Disorganization
Waktu yang tidak teratur. Seseorang yanng bisa mengatur waktu
berarti bisa memperkirakan berapa lama waktu yang ia butuhkan
untuk menyelesaikan tugasnya. Aspek lain dari lemahnya pengaturan
waktu adalah sulitnya seseorang memutuskan pekerjaan atau tugas apa
yang penting dan kurang penting untuk dilakukan maupun
diselesaikan hari ini. Terkadang semua pekerjaan dan tugas dilihat
penting sehingga kesulitan untuk memutuskan apa yang harus
didahulukan.
f. Enviromentasl Disorganisation
Lingkungan yang berantakan atau tidak teratur dapat menjadi
faktor perilaku prokrastinasi. Lingkungan yang tidak teratur dapat
berupa interupsi dari orang lain, kurangnya privasi, buku dan kertas
bertebaran dimana-mana serta tidak tersedianya alat-lat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Banyaknya
gangguan pada wilayah pekerjaan membuat seseorang sulit
berkonsentrasi sehingga pekerjaannya menjadi tidak selesai tepat
waktu.
g. Poor Task Approach
Pendekatan yang lemah terhadap tugas. Jika seseorang merasa
tidak siap dalam mengerjakan tugasnya, kemungkinan dia akan
meletakkan tugas atau pekerjaan tersebut, karena tidak tahu harus
memulai dari mana. Sehingga pekerjaan maupun tugasnya menjadi
tertunda disebabkan ketidaktahuan bagaimana cara memulai dan
menyelesaikan tugasnya.
h. Lack of Assertion
Kurang mampu memberikan pernyataan tegas. Tidak bisa atau
tidak mampu untuk menolak ajakan maupun permintaan yang
ditujukan padanya, padahal ia memiliki tugas dan pekerjaan yang
harus diutamakan terlebih dahulu.
i. Hostility with Others
Dapat diartikan sebagai permusuhan terhadap orang lain.
Kemarahan dan permusuhan yang terus menerus dapat menimbulakan
dendam dan juga berkahir dengan ketidaksepahaman ataupun
penolakan terhadap setiap pendapat atau apapun yang dikatakan oleh
orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
j. Stress and Fatigue
Perasaan tertekan dan kelelahan. Stress adalah hasil dari sejumlah
intesitas tuntutan negatif dalam hidup yang digabung dengan gaya
hidup dan kemampuan mengatasi masalah pada diri inidvidu. Semakin
banyak tuntutan dan semakin lemah sikap seseorang dalam
memecahkan masalah, dan gaya hidup yang kurang baik, semakin
tinggi sters seseorang Caturnada (dalam Tatan 2012).
C. Kerangka Berpikir
Pada bagian ini dipaparkan mengenai kerangka piker peneliti.
Prokrastinasi Prokrastinasi memiliki bentuk-bentuk tertentu. Prokrastinasi
dapat dibagi ke dalam empat bentuk (University Of Illinois Counseling
Center, dalam Santrock 2008). Keempat bentuk tersebut apabila dilakukan
oleh mahasiswa saat mengerjakan skripsi, akan menjadikan mahasiswa
terlambat dalam penulisan skripsi. Agar lebih mudah dipahami, kerangka
pikir penelitian dapat dilihat dalam gambar 2.1 berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
Penulisan Skripsi
Lambat menyelesaikan
skripsi
Cepat Lambat
Bentuk-Bentuk Lulus Tepat
Waktu
Menghabiskan Waktu
untuk Hal yang tidak
penting
Meremehkan
Kerja
Mengabaikan
Tugas
Problem
Perilaku
Prokrastinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek penelitian, teknik dan instrument penelitian data, teknik
analisis data.
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang
jelas untuk menemukan hunungan antarfakta dan menghasilkan dalil atau
fakta. Jhon 1949 (dalam metode penelitian kuantitatif, 2013). Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012),
penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu.
Teknik pengambilan sample pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran lebih detail
mengenai suatu gejala berdasarkan data yang ada, menyajikan data,
menganalisis, dan menginterpretasi (Narbuko & Achmadi, 2003). Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bentuk-Bentuk Perilaku Kebiasaan
Prokrastinasi yang Terindikasi Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat Dalam
Penulisan Skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : Program Studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan lingkungan Kampus Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian : September 2018 – Mei 2019.
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik purposive
sampling yaitu tehnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2011). Subjek Penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKIP
USD angkatan 2012 , 2013 dan 2014, yang berjumlah 42 orang dan yang
teridentifikasi lambat dalam penulisan skripsi. Jumlah subjek penelitian
disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.1
Data Subjek Penelitian
Angkatan Jumlah
2012 3 Mahasiswa
2013 6 Mahasiswa
2014 33 Mahasiswa
Total 42 Mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
D. Variabel Peneletian
Penelitian ini memiliki satu variabel yakni Bentuk-Bentuk Perilaku
Kebiasaan Prokrastinasi, menurut Prokrastinasi memiliki bentuk-bentuk
tertentu. Prokrastinasi dapat dibagi ke dalam empat bentuk prokrastinasi
(Santrock 2008). Ferrari (dalam Kartadinata, 2006) menjelaskan bahwa
sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi dapat termanifestasikan
dalam indikator tertentu dan diamati melalu ciri-ciri tertentu, seperti
penundaan untuk memulai menyelesaikan tugas yang dihadapi, keterlambatan
dalam menyelesaikan tugas, karena melakukan hal-hal lain yang tidak
dibutuhkan, Kesenjangan waktu antara rencana yang ditetapkan dan kinerja
actual, selalu takut dan cemas, dan yang terakhir Melakukan aktivitas lain
yang lebih menyenangkan dari pada tugas yang harus dikerjakan.
E. Teknik dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.
Menurut Sugiyono (2012), kuesioner merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden untuk dijawabnya.
Pada penelitian ini, kuesioner ditujukan untuk mengumpulkan data
tentang Bentuk-Bentuk Perilaku Kebiasaan Prokrastinasi yang
Terindikasi Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat Dalam Penulisan
Skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
Bentuk-Bentuk Perilaku Kebiasaan Prokrastinasi yang Terindikasi Tinggi
Pada Mahasiswa yang Lambat Dalam Penulisan Skripsi di FKIP
Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014 yang telah disusun oleh
peneliti dengan mengacu pada aspek-aspek prokrastinasi dalam bentuk
kuesioner tertutup. Menurut Noor (2011), kuesioner tertutup artinya
alternatif jawaban yang sudah disediakan sehingga responden tinggal
memilih.
Kuesioner terdiri dari pernyataan-pernyataan favorable dan
unfavorable (Sugiyono, 2012). Penyataan favorable adalah pernyataan
yang sesuai atau menggambarkan hal-hal kebiasaan faktor perilaku
prokrastinasi dalam penulisan skripsi dan pernyataan unfavorable adalah
pernyataan yang tidak sesuai atau tidak menggambarkan hal-hal
kebiasaan faktor perilaku prokrastinasi dalam penulisan skripsi.
Penelitian ini menggunakan skala Likert sebagai pilihan jawaban,
agar responden lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan kuesioner.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Instrumen
penelitian yang menggunakan skala Likert dibuat dalam bentuk checklist
(√) ataupun pilihan ganda. Tanda checklist diberikan pada kolom yang
telah disediakan. Semua pernyataan dalam kuesioner disediakan empat
alternatif jawaban dengan menggunakan skala Likert yaitu dari gradasi
tertinggi sampai terendah yaitu sangat sering (SS), sering (S), tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
sering (TS), dan sangat tidak sering (STS).
Berikut ini tabel pemberian skor pada kuesioner hal-hal
prokrastinasi mahasiswa dalam penulisan skripsi :
Tabel 3.2
Skor Jawaban Kuesioner Prokrastinasi
Teknik pengumpulan data ini melalui beberapa tahap, sebagai berikut:
a. Menyusun instrumen atau kuesioner hal-hal kebiasaan
faktor perilaku prokrastinasi dalam penulisan skripsi. Penilaian
instrumen atau kuesioner hal-hal kebiasaan faktor perilaku
prokrastinasi dalam penulisan skripsi.
b. Mengumpulkan data dengan menyebar instrumen atau
kuesioner hal-hal kebiasaan faktor perilaku prokrastinasi dalam
mengerjakan skripsi kepada subjek.
c. Menghitung validitas dan realibilitas hasil penelitian serta
melakukan analisis data yang terkumpul.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati oleh peneliti,
secara khusus fenomena-fenomena itu disebut dengan variable penelitian
Alternatif Jawaban Item Favourable
Item Unfavourable
Sangat Sering (SS) 4 1
Sering (S) 3 2
Tidak Sering (TS) 2 3
Sangat Tidak Sering (STS) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
(sugiyono 2013:102). Data yang diperoleh mengenai bentuk-bentuk
kebiasaan faktor perilaku prokrastinasi dalam penulisan skripsi,
menggunakan instrumen. Instrumen yang peneliti gunakan disusun
berdasarkan aspek-aspek kecemasan, yang mengemukakan bahwa
terdapat empat bentuk prokrastinasi, yaitu : Mengabaikan Tugas,
Meremehkan Kerja, Menghabiskan Waktu Berjam-jam untuk kegiatan
yang hanya memberikan kepuasan sesaat dan Problem. Instrumen
pengumpulan data dalam penelitian ini, sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kuesioner Bentuk-Bentuk Kebiasaan Faktor Perilaku
Prokrastinasi
No. Aspek Indikator No butir Jumlah
Item Favorable
Item Unfavorable
Item Total
1. Mengabaikan Tugas
Memiliki pandangan negatif terhadap skripsi.
15, 21, 24, 26, 30, 38, 41, 42,
50
22, 25, 28, 39, 46
15 23
Tidak adanya motivasi dalam mengerjakan skripsi.
4, 5, 13, 14 1, 17, 20, 34 8
2.
Meremehkan Kerja
Meremehkan atau menganggap skripsi tidak penting.
2, 31, 49 8, 10, 16, 23, 27, 32,
9
13
Menunda mengerjakan skripsi. 44 6, 7, 33 4
3.
Menghabiska
n Berjam-jam
untuk Bermain
atau
Melakukan
Hal-Hal yang
Memberikan
Kepuasan
Sesaat
Menghabiskan waktu dengan bermain handphone dan menonton film.
11, 12, 3 3
7
Lebih mementingkan
nongkrong atau
tidur.
9, 18 19, 29 4
4.
Problem atau
Masalah
Pribadi
Adanya
pertengkaran dengan
orangtua
37, 40, 43, 45, 4
7 Konsentrasi
menurun karena
terjadi konflik
dengan
teman/sahabat
36, 47, 48, 3
Total 24 26 50 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi
(content validity).Validitas isi adalah validitas yang diukur lewat
professional judgement (Sugiyono,2012). Validitas ini digunakan dalam
penelitian ini karena peneliti ingin melihat sejauh mana item-item yang
telah dibuat peneliti dapat mencerminkan tingkat prokrastinasi
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah
validitasi eksternal. Validitasi eksternal merupakan validitas yang
membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-
fakta empiris yang terjadi di lapangan. Penghitungan uji validitas
penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara masing-
masing skor item pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan
adalah rumus korelasi Pearson product moment dengan menggunakan
program IBM SPSS Statistics 20. Rumus korelasi Pearson product
moment adalah sebagai berikut:
Keterangan :
R : Korelasi Produk Moment
N : Banyaknya pasangan data x dan y
∑x : Total dari jumlah variabel x
∑y : Total dari jumlah variabel y
∑x² : Kuadrat total dari jumlah variabel x
∑y² : Kuadrat total dari jumlah variabel y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
Hasil perhitungan validitas dengan 50 item, diperoleh 44 item
yang valid dan 6 item yang gugur. Berikut rekapitulasi kuesioner
validitas butir-butir yang gugur kuesioner hal-hal kebiasaan faktor
perilaku prokrastinasi dalam penulisan skripsi.
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Uji Valid