BENTUK BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG ...BENTUK – BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG...

114
BENTUK BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG TERINDIKASI TINGGI PADA MAHASISWA YANG LAMBAT DALAM PENULISAN SKRIPSI DI FKIP UNIVERSITAS SANATA DHARMA ANGKATAN 2012-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh : Anggara Yoseph Arimathea NIM : 151114062 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of BENTUK BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG ...BENTUK – BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG...

  • BENTUK – BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG

    TERINDIKASI TINGGI PADA MAHASISWA YANG LAMBAT DALAM

    PENULISAN SKRIPSI DI FKIP UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    ANGKATAN 2012-2014

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Bimbingan dan Konseling

    Oleh :

    Anggara Yoseph Arimathea

    NIM : 151114062

    PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    BENTUK – BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG

    TERINDIKASI TINGGI PADA MAHASISWA YANG LAMBAT DALAM

    PENULISAN SKRIPSI DI FKIP UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    ANGKATAN 2012-2014

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Bimbingan dan Konseling

    Oleh :

    Anggara Yoseph Arimathea

    NIM : 151114062

    PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    Motto

    Dalam hidup baik buruk kemungkinan hanyalah tergantung dari sugesti pribadi

    Doa Bapa Kami, tercipta bagi hati anda yang digunah gulanakan bumi

    Yoseph Arimathea

    Perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

    (Filipi 4 : 13)

    Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia. Tetapi istri yang takut

    akan Tuhan akan dipuji-puji

    (Amsal 30 : 31)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini ku persembahkan bagi:

    Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Para Kudus

    Kedua orang tuaku yang tidak pernah berhenti mendoakan kesuksesanku dan

    bekerja keras bagi saya, (alm) Agus Prayitno BS dan Sri Kamiyati

    Keluarga Kandasku, “Keluarga Cemara” yang sekarang sedang menuju

    kesuksesannya sendiri-sendiri. Ferry, Robert, Lentera, Luisa, Caroline, Jussi,

    Reta.

    Sahabat Petot yang selalu ada dan selalu sedia membantu dengan segala cara yang

    halal maupun tidak halal, Ferry, Robert, Danang, Bagas Radit, dan Bagas Kleci.

    Rekan-rekan sesama peneliti yang sama-sama sudah bekerja keras, Amalia

    Puspita Sari dan Sr. Lilia Widyawati Turut.

    Terkhusus kepada Afriawan Eka Yudana, Andreas Damar, Dicky Sule, yang

    selalu sedia menemani dan meminjamkan laptopnya hehehe.

    Kepada seluruh mahasiswa Bimbingan dan Konseling 2015

    “ I LOVE YOU FULL, GAK BOLONG ”

    Almamaterku yang Tercinta Universitas Sanata Dharma

    Bapak / Ibu Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling

    Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    BENTUK – BENTUK PERILAKU PROKRASTINASI YANG

    TERINDIKASI TINGGI PADA MAHASISWA YANG LAMBAT DALAM

    PENULISAN SKRIPSI DI FKIP UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    ANGKATAN 2012-2014

    Anggara Yoseph Arimathea

    Universitas Sanata Dharma

    2019

    Penelitian ini bertujuan: 1) Menganalisis bentuk-bentuk perilaku

    prokrastinasi yang teridentifikasi tinggi di kalangan mahasiswa USD yang lambat

    dalam penulisan skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma 2012-2014. 2)

    Mengetahui butir pengukuran perilaku prokrastinasi mana yang teridentifikasi

    tinggi pada mahasiswa USD yang lambat dalam penulisan skripsi di FKIP USD

    angkatan 2012-2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

    Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive sampling yaitu tehnik

    penentuan sample dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Subjek

    penelitian dipilih dari angkatan 2012-2014, mahasiswa FKIP di Universitas

    Sanata Dharma yang lambat dalam penulisan skripsi sebanyak 42 mahasiswa.

    Penyusunan Instrumen yang peneliti gunakan disusun berdasarkan bentuk-bentuk

    prokrastinasi, yang mengemukakan bahwa terdapat empat bentuk prokrastinasi,

    yaitu : 1) Mengabaikan Tugas, 2) Meremehkan Kerja, 3) Menghabiskan Waktu

    Berjam-jam untuk kegiatan yang hanya memberikan kepuasan sesaat dan 4)

    Problem. Nilai Koefisien reliabilitas bentuk-bentuk perilaku prokrastinasi

    menggunakan Alpha Cronbach sebesar 0,937.

    Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa FKIP Universitas Sanata

    Dharma angkatan 2012-2014 memiliki bentuk-bentuk perilaku prokrastinasi

    dalam mengerjakan skripsi, sebagai berikut: problem atau masalah pribadi dengan

    nilai rata-rata 121.00, mengabaikan tugas 113.43, menghabiskan berjam-jam

    untuk bermain atau melakukan hal-hal yang hanya memberikan kepuasan sesaat

    112,33, dan meremehkan kerja 110,17. Capaian skor butir perilaku memberikan

    hasil yang dominan adalah dari bentuk mengabaikan tugas dan problem.

    Kata kunci: prokrastinasi, bentuk-bentuk, mahasiswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    THE PROCRASTINATION BEHAVIOR TYPES THAT WERE

    INDICATED AS HIGH ON YEAR 2012 – 2014’S STUDENTS OF FKIP

    SANATA DHARMA UNIVERSITY THAT SLOW IN THESIS WRITING

    Anggara Yoseph Arimathea

    Sanata Dharma University

    2019

    The aim of this study was to: 1) Analyze the type of procrastination

    behavior that were identified as high among 2012-2014’s students who were slow

    in writing their thesis in FKIP Sanata Dharma University. 2) Know which items of

    procrastination behavior measurement that were identified as high in 2012-2014’s

    students who were slow in writing their thesis in FKIP USD. The type of this

    research was quantitative descriptive research.

    The research subject selection technique used was purposive sampling

    which is the determination of sample techniques with certain considerations

    (Sugiyono, 2011). The research subjects were 42 students selected from the 2012-

    2014’s FKIP students in Sanata Dharma University that were slow in writing

    thesis. The instruments used by researchers was arranged based on the forms of

    procrastination, which states that there were four forms of procrastination,

    namely: 1) Ignoring Tasks, 2) Underestimating Work, 3) Spending Hours on

    activities that only provide momentary satisfaction and 4) Problems. The

    reliability coefficient of the procrastination type was measured using Alpha

    Cronbach and the value was 0.937. The results of this study indicate that 2012-2014’s students of FKIP Sanata Dharma

    University have the following type of procrastination behavior in writing their thesis:

    personal problems with an average value of 121.00, ignoring assignments with an average

    value of 113.43, spending hours to play or do things which only provide momentary

    satisfaction with an average value of 112.33, and underestimate work with an average

    value of 110.17. The achievement score of the behavior item that gives the dominant

    result is the procrastination type of ignoring the tasks and problems.

    Keywords: procrastination, types, students

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur peneliti hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

    berkat dan rahmat-Nya yang selalu memberikan kekuatan, kesehatan, semangat,

    serta pendampingan yang luar biasa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini,

    sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar tanpa

    hambatan. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan

    Konseling Universitas Sanata Dharma.

    Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan

    baik tanpa ada bantuan, dukungan, dan dampingan dari banyak pihak. Oleh karena

    itu, dengan ketulusan hati penulis menyempaikan banyak terima kasih, khususnya

    kepada:

    1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

    2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan

    dan Konseling Universitas Sanata Dharma, yang bersedia memberi ijin

    untuk melakukan penelitian, dan selaku dosen pembimbing yang selalu

    sabar meluangkan waktu, memberi motivasi, mendampingi dan

    memberikan ide-ide kepada peneliti dalam proses penulisan skripsi.

    3. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A selaku dosen pembimbing yang

    setia mendampingi, membimbing dengan sabar, memberi motivasi,

    memberikan ide-ide dan membantu dalam menuntaskan peneliti dalam

    proses penulisan skripsi.

    4. Para dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

    Dharma yang telah banyak memberikan bantuan kepada peneliti selama

    menempuh studi.

    5. Almarhum ayah tercinta Bapak Agus Prayitno dan Ibu Sri Kamiyati yang

    selalu rela berkorban, mendukung dan memberikan doa kepada peneliti

    selama menempuh studi.

    6. Sahabatku Petot Yoseph, Ferry, Bagas Gendut, Robert dan Bagas Kurus

    yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam menempuh studi

    dan penulisan skripsi.

    7. Sahabat keluarga cemara Tera, Ferry, Robert, Lui, Jussi dan Caroline yang

    selalu mendukung dan menyemangati peneliti dalam proses penulisan

    skripsi.

    8. Afriawan Eka Yudana yang selalu setia memberikan pinjaman laptop demi

    membantu peneliti dalam penulisan skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL. ................................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN. ................................................................................ iii

    HALAMAN MOTTO. ............................................................................................ iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN. ............................................................................. v

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. .......................................... vi

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vii

    ABSTRAK ............................................................................................................. viii

    ABSTRACT………………………………………………………………………..iv

    KATA PENGANTAR .............................................................................................. x

    DAFTAR ISI. ................................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL. ................................................................................................. xv

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii

    BAB I PENDAHULUAN . ....................................................................................... 1

    A. Latar Belakang masalah . ................................................................................. 1

    B. Identifikasi Masalah. ........................................................................................ 7

    C. Pembatasan Masalah atau Fokus Masalah. ....................................................... 7

    D. Rumusan Masalah. ........................................................................................... 7

    E. Tujuan Penelitian. ............................................................................................. 8

    F. Manfaat Penelitian. ........................................................................................... 8

    1. Manfaat Teoritis ........................................................................................... 8

    2. Manfaat Praktis. ............................................................................................ 9

    G. Batasan Istilah. ................................................................................................. 9

    BAB II KAJIAN PUSTAKA . ............................................................................... 11

    A. Hakikat Prokrastinasi . .................................................................................... 11

    1. Pengertian Prokrastinasi. ............................................................................ 11

    2. Aspek-Aspek Prokrastinasi ......................................................................... 13

    3. Bentuk-Bentuk Prokrastinasi ..................................................................... 15

    4. Ciri-Ciri Individu Prokrastinator ................................................................ 17

    5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi ..................................... 20

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    6. Dampak Prokrastinasi ................................................................................. 28

    B. Hakikat Mahasiswa. ........................................................................................ 28

    1. Pengertian Mahasiswa. ............................................................................... 28

    2. Tugas Perkembangan Mahasiswa ............................................................... 29

    3. Mahasiswa dan Aktivitas Akademik .......................................................... 31

    4. Faktor-Faktor Terlambatnya Penyelesaian Skripsi ..................................... 34

    5. Faktor Penyebab Terjadinya Prokrastinasi pada Mahasiswa...................... 38

    C. Kerangka Berfikir. .......................................................................................... 41

    BAB III METODE PENELITIAN . ..................................................................... 43

    A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................................................ 43

    B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 44

    C. Subjek Penelitian ............................................................................................ 44

    D. Variabel Penelitian ......................................................................................... 45

    E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 45

    1. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 45

    2. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 47

    F. Validitas dan Realibilitas Instrumen ............................................................... 50

    1. Validitas ...................................................................................................... 50

    2. Realibilitas .................................................................................................. 52

    G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 53

    1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data ..................................................... 54

    2. Menentukan Kategorisasi ........................................................................... 54

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 58

    A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 58

    1. Bentuk-Bentuk Perilaku Prokrastinasi yang Terindikasi

    Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat dalam Penulisan Skripsi di

    FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014 .......................... 58

    2. Capaian Skor Butir-Butir Pengukuran Bentuk Prokrastinasi

    yang Terindikasi Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat dalam

    Penulisan Skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan

    2012-2014………………………………………………………………...60

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    B. Pembahasan .................................................................................................... 64

    1. Deskripsi Bentuk-Bentuk Perilaku Prokrastinasi yang Terindikasi

    Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat dalam Penulisan Skripsi di

    FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014 ........................... 64

    2. Capaian Skor Butir-Butir Pengukuran Bentuk Prokrastinasi

    yang Terindikasi Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat dalam

    Penulisan Skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan

    2012-2014 ..................................................................................................... 66

    BAB V PENUTUP ................................................................................................. 74

    A. Kesimpulan ............................................................................................. 74

    B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 74

    C. Saran ....................................................................................................... 75

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 77

    LAMPIRAN ............................................................................................................ 80

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Data Subjek Penelitian ............................................................................. 44

    Tabel 3.2 Skor Kuesioner Prokrastinasi yang Terindikasi Tinggi ........................... 47

    Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Bentuk-Bentuk Perilaku Prokrastinasi .................... 49

    Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Skala Prokrastinasi Dalam Penulisan

    Skripsi ...................................................................................................................... 51

    Tabel 3.5 Nilai Koefisiensi ...................................................................................... 53

    Tabel 3.6 Kriteria Guilford ...................................................................................... 53

    Tabel 3.7 Norma Kategorisasi Kebiasaan Prokrastinasi .......................................... 55

    Tabel 3.8 Kategorisasi Data Skor Bentuk-Bentuk Kebiasaan Prokrastinasi

    yang Terientifikasi Tinggi ........................................................................................ 56

    Tabel 3.9 Penggolongan Tinggi Rendahnya Skor Item Bentuk-Bentuk Perilaku

    Prokrastinasi yang Teridentifikasi Tinggi ................................................................ 57

    Tabel 4.1 Hasil Data Bentuk-Bentuk Perilaku Prokrastinasi ................................... 58

    Tabel 4.2 Kategorisasi Bentuk-Bentuk Perilaku Prokrastinasi ................................ 58

    Tabel 4.3 Hasil Kategorisasi Bentuk-Bentuk Kebiasaan Prokrastinasi yang

    Teridentifikasi Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat Dalam Penulisan Skripsi .... 59

    Tabel 4.4 Pengelompokan Item Pernyataan Berdasarkan Bentuk-Bentuk

    Prokrastinasi ............................................................................................................. 61

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Pikir ................................................................................................. 42

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

    pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

    dan batasan istilah.

    A. Latar Belakang Masalah

    Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis dengan perencanaan,

    pelaksanaan dan hasil penelitian ilmiah oleh mahasiswa jenjang program

    sarjana (Soemanto, 2008). Skripsi merupakan laporan tentang sesuatu yang

    telah dikerjakan, secara utuh, konsisten/berkesinambungan dan sistematis

    mulai dari judul hingga kesimpulan dan saran (Abidin, 2006). Skripsi ditulis

    oleh mahasiswa bertolak dari permasalahan yang muncul dari masyarakat

    atau target sasaran, sehingga memicu mahasiswa untuk tertarik meneliti dan

    mencari solusi yang tepat dari permasalahan tersebut. Permasalahan dalam

    skripsi yang diangkat harus berada dalam konteks bidang studi mahasiswa

    yang bersangkutan pada suatu jurusan/fakultas/program studi.

    Setiap mahasiswa Universitas Sanata Dharma khususnya dalam

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) harus mengerahkan seluruh

    tenaga dan pikiran yang dimiliki sejak awal pembuatan skripsi, hal ini

    bertujuan agar mendapatkan hasil yang maksimal dan tuntas sesuai dengan

    waktu yang sudah diberikan. Program studi yang termasuk dalam FKIP ada

    12 program studi, program studi yang difokuskan pada penelitian ini terdapat

    11 program studi yang terdiri dari, Pendidikan Agama Katholik, Pendidikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Ekonomi, Pendidikan Akutansi, PGSD, Pendidikan Bahasa Inggris,

    Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Matematika,

    Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika dan Bimbingan dan Konseling.

    Pendidikan Fisika tidak termasuk dalam penelitian dikarenakan masih

    menjadi program studi yang baru yang baru memiliki 1 angkatan.Mahasiswa

    di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, masih terdapat mahasiswa

    yang lambat dalam menyelesaikan skripsinya. Hal tersebut mengakibatkan

    mahasiswa tersebut harus memperpanjang masa studinya untuk

    menyelesaikan skripsi.

    Adanya berbagai kesulitan yang ditemui oleh mahasiswa saat

    mengerjakan skripsi dapat menjadi beban yang berat, sehingga berakibat pada

    munculnya perasaan yang negatif dalam berbagai bentuk seperti

    kekhawatiran, stress, frustasi, dan prokrastinasi, yang akhirnya dapat

    menyebabkan mahasiswa tertunda dalam penyusunan skripsinya. Hal ini tentu

    saja dapat merugikan bagi Universitas dan Program Studi, karena berakibat

    pada akreditasi menurun dan kalah bersaing dengan Universitas atau program

    studi lain. Akibat bagi mahasiswa yang lambat dalam penulisan skripsi

    memiliki dampak pada umur yang akan semakin tua sehingga lapangan

    pekerjaan akan semakin menipis, selain itu juga akan merasakan tekanan

    batin karena melihat teman seangkatan dan adik tingkatnya telah lulus

    terlebih dahulu, mengingat bahwa skripsi merupakan tahap paling akhir dan

    paling menentukan dalam mencapai gelar sarjana.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Penelitian Catrunada (2011) menemukan bahwa, 40% perilaku

    menunda yang dirasakan mahasiswa saat menyusun skripsi adalah mengalami

    kesulitan untuk konsentrasi dengan tugas skripsi. Hal ini bisa dikarenakan

    adanya hal-hal lain yang memecah konsentrasi mahasiswa, antara lain apakah

    karena telah bekerja, telah berkeluarga, atau karena situasi lingkungan yang

    tidak mendukung dalam menyelesaikan skripsi sehingga subjek tersebut

    melakukan penundaan, sedangkan hambatan paling rendah yang dirasakan

    oleh subjek penelitian adalah adanya daya tahan tubuh yang menurun sebesar

    13,33 %.

    Sementara itu, Solomon dan Rothblum (dalam Tondok, 2008)

    mengemukakan bahwa prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk

    menunda dalam memulai maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan

    dan memilih melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga kinerja

    menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta

    sering terlambat dalam perkuliahan. Ellis dan Knaus (dalam Rumiani, 2006)

    menemukan bahwa hampir 70% mahasiswa melakukan prokrastinasi.

    Skripsi merupakan tugas utama diakhir masa studi seorang mahasiswa,

    namun tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan pengolahan belajar

    yang baik, khususnya dalam pengolahan waktu. Pengolahan waktu belajar

    yang kurang baik menyebabkan mahasiswa sering melakukan penundaan

    dalam mengerjakan tugas-tugas akademik maupun tugas-tugas non akademik.

    Penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas ini disebut dengan istilah

    “Prokrastinasi”. Perilaku prokrastinasi ini tentu saja banyak memberikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    akibat negatif pada mahasiswa tersebut, di antaranya adalah meningkatnya

    jumlah absen di kelas, keterlambatan menyelesaikan tugas, kegagalan dalam

    menyelesaikan tugas, nilai yang menurun atau lebih rendah, menimbulkan

    perasaan cemas, perasaan bersalah, marah, panik dan sebagainya, dan bahkan

    ancaman droup out dari kampus.

    Fenomena penundaan skripsi yang tidak bertujuan dan berakibat negatif

    di kalangan mahasiswa, bukanlah hal yang asing. Kebiasaan menunda dalam

    mengerjakan skripsi dapat disebabkan karena mahasiswa lebih mementingkan

    kegiatan yang tidak mendukung dalam menyelesaikan skripsi seperti, bermain

    dengan teman, memilih nongkrong, memilih bermain handphone atau merasa

    malas bertemu dengan dosen. Fenomena munculnya berbagai alasan yang tak

    bertujuan dalam menyelesaikan skripsi semakin menggejala di kalangan

    mahasiswa. Hal tersebut mengakibatkan terhambatnya penyelesaian skripsi

    pada kalangan mahasiswa. Lemahnya kemampuan menentukan prioritas akan

    menyuburkan kebiasaan prokrastinasi yang berakibat negatif bagi mahasiswa

    seperti terlambat wisuda, drop out dan tidak lulus kuliah.

    Penelitian tentang prokrastinasi sebagian besar dilakukan pada

    Perguruan Tinggi dengan subjek mahasiswa. Penelitian Ellis dan Knaus 1997

    (dalam Sepehrian & Lotf, 2011) memperlihatkan bahwa lebih dari 95%

    mahasiswa Amerika menunda penyelesaian tugas rumah dengan sengaja dan

    lebih dari 70% mahasiswa menunda berulang kali. Rothblum, Salomon dan

    Mukarami 1986 (dalam Premadyasari, 2012) melaporkan 40,6% dari 379

    subjek melakukan prokrastinasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Perilaku prokrastinasi dalam penyelesaian skripsi juga ditemukan

    dikalangan mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

    Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa mahasiswa angkatan 2012,

    2013 dan 2014. Pada angkatan 2012, salah seorang mahasiswa mengatakan

    bahwa dalam proses mengerjakan skripsi sangat sering menunda, karena

    merasa malas dan kurang memiliki semangat dalam mengerjakan. Ia juga

    mengatakan hal prokrastinasi juga dialami pada saat kuliah, karena memilih

    untuk mengurus kepanitiaan serta kegiatan lain seperti bermain daripada

    mengerjakan tugas.

    Pada angkatan 2013, salah seorang mahasiswa mengatakan bahwa

    menunda mengerjakan skripsi dikarenakan merasa tidak memiliki motivasi,

    motivasinya menurun saat melihat dan mendengarkan setiap dirumah kedua

    orangtuanya sering bertengkar hingga membuat muak dan merasa tidak

    dihargai, akhirnya mahasiswa tersebut mengesampingkan skripsi dan tidak

    dikerjakan. Pada angkatan 2014, salah seorang mahasiswa mengatkan bahwa

    dia lebih memilih nongkrong dan bermain dengan teman-teman diluar

    kampusnya, karena hal itu memberikan kesan asik dan menyenangkan.

    Mahasiswa tersebut juga memiliki pemikiran bahwa, skripsi tidak

    menentukan masa depan dan bahkan dengan tidak memiliki skripsi atau gelar

    masih mampu mendapatkan pekerjaan. Berbeda dengan AY, dia terikat

    pekerjaan yang sulit bagi dirinya untuk membagi waktu dalam menentukan

    prioritas bagi dirinya sendiri. Apakah lebih penting bekerja atau

    menyelesaikan skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    Prokrastinasi dapat dibagi ke dalam empat bentuk (Santrock, 2008)

    yaitu: 1) Mengabaikan tugas dengan harapan tugas tersebut akan pergi, 2)

    Meremehkan kerja yang terlibat dalam tugas atau menaksir terlalu tinggi

    kemampuan dan sumber-sumber seseorang, 3) Menghabiskan waktu berjam-

    jam untuk bermain atau melakukan hal-hal yang menyenangkan/memberikan

    kepuasan sesaat dan 4) Problem atau Masalah Pribadi. Beberapa hal tersebut

    merupakan sikap prokrastinasi pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi

    yang nantinya memberikan efek negatif.

    Perilaku menunda menulis skripsi juga terjadi pada mahasiswa

    Universitas Sanata Dharma (USD) angkatan 2012-2014, dari sejumlah

    mahasiswa yang kuliah di USD angkatan 2012-2014, hampir sebagian dari

    mereka belum menyelesaikan skripsi saat ini. Informasi yang peneliti

    dapatkan melalui data hard file dari sekretariat prodi dari seluruh FKIP

    Universitas Sanata Dharma, menemukan bahwa penyebab penundaan

    penulisan skripsi alasan antara lain; lebih mementingkan bermain hp,

    nongkrong, kejenuhan dengan penulisan karena kebingungan dalam

    menyelesaikannya, judul skripsi yang belum dirasa cocok dan malas dalam

    menulis skripsi.

    Maka dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis bentuk-bentuk

    perilaku prokrastinasi apa saja yang teridentifikasi tinggi yang menyebabkan

    mahasiswa terlambat dalam penulisan skripsi. Dari uraian di atas jelas penting

    penelitian ini dilaksanakan. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan

    penelitian yang berjudul Bentuk – Bentuk Perilaku kebiasaan Prokrastinasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Yang Terindikasi Tinggi Pada Mahasiswa Yang Lambat Dalam Penulisan

    Skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan pada permasalahan dan fenomena yang telah diungkap

    pada latar belakang, dapat diidentifikasi sebagai berikut :

    1. Mahasiswa melakukan prokrastinasi sehingga lambat lulus.

    2. Mahasiswa mengabaikan skripsi sehingga lambat lulus.

    3. Mahasiswa memiliki perilaku malas dalam menyelesaikan instrumen

    skripsi.

    4. Adanya berbagai macam bentuk perilaku prokrastinasi yang lambat dalam

    menyelesaikan skripsi.

    C. Pembatasan Masalah

    Agar penelitian ini tidak melebar dan tetap fokus, maka peneliti

    memberikan batasan pada masalah yang akan diteliti. Pada penelitian ini,

    peneliti akan lebih fokus pada poin 4 dan subjek penelitian adalah mahasiswa

    FKIP Universitas Sanata Dharma yang lambat dalam penulisan skripsi

    angkatan 2012, 2013 dan 2014.

    D. Rumusan Masalah

    1. Bentuk-bentuk perilaku prokrastinasi apa saja yang teridentifikasi

    tinggi(buruk) pada kalangan mahasiswa yang lambat dalam penulisan

    skripsi di FKIP USD 2012-2014 ?

    2. Berdasarkan skor butir perilaku prokrastinasi apa saja yang teridentifikasi

    dominan pada mahasiswa penulis skripsi di FKIP USD 2012-2014 ?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    E. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mencapai merupakan sasaran utama yang

    akan dicapai seseorang melalui kegiatan yang dilakukan. Sesuai dengan judul

    penelitian ini maka yang menjadi tujuan penelitian adalah :

    1. Menganalisis bentuk pereilaku prokrastinasi apa saja yang

    teridentifikasi tinggi (buruk) di kalangan mahasiswa USD yang lambat

    dalam penulisan skripsi di FKIP USD 2012-2014.

    2. Mengetahui skor butir perilaku prokrastinasi apa saja yang

    teridentifikasi dominan pada mahasiswa penulis skripsi di FKIP USD

    2012-2014 ?

    F. Manfaat Penelitian

    Dengan adanya tujuan dari penelitian di atas maka manfaat yang

    diharapkandari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Manfaat Teoritis

    Memberikan sumbangan informasi dalam bidang ilmu Bimbingan

    dan Konseling mengenai prokrastinasi, khususnya bentuk-bentuk

    prokrastinasi dalam mengerjakan skripsi serta membantu mahasiswa

    untuk mengetahui bentuk-bentuk prokrastinasi, sehingga mampu

    menghindari perilaku-perilaku yang menunjukan prokrastinasi dalam

    mengerjakan skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    2. Manfaat Praktis

    a. Peneliti

    Memberikan informasi dan menambah wawasan bagi peneliti

    dalam memahami Prokrastinasi dan mampu mengambil makna dari

    sikap tersebut serta sebagai bekal di kemudian hari dalam membantu

    diri dan orang lain.

    b. Mahasiswa Penyusun Skripsi

    Sebagai bahan masukan serta bahan pembelajaran bagi mahasiswa

    agar dapat menghindari benntuk-bentuk perilaku prokrastinasi dalam

    menyusun skripsi. Serta sebagai sumbangan informasi serta

    pengetahuan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa semester akhir

    dan sumbangan bagi pembaca lainnya agar bisa menghindari perilaku

    prokrastinasi dalam menyelesaikan skripsi.

    c. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Sebagai bahan masukan bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan dalam mengatasi prokrastinasi serta membantu dalam

    pembuatan program bimbingan dan pendampingan kepada mahasiswa

    G. Batasan Istilah

    1. Prokrastinasi

    Prokrastinasi adalah tindakan menunda melakukan pekerjaan

    penting untuk melakukan hal lain yang kurang penting.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    2. Mahasiswa

    Mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi serta dalam struktur

    pendidikan Indonesia menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi

    diantara lainnya.

    3. Skripsi

    Skripsi adalah tugas akhir yang diberikan kepada mahasiswa

    pada masa akhir studi dalam bentuk penelitian ilmiah, kajian pustaka

    atau kerja pengembangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    Pada bab ini akan dipaparkan hakikat prokrastinasi, hakikat

    mahasiswa, perilaku prokrastinasi pada mahasiswa penulis skripsi dan

    kerangka berpikir.

    A. Hakikat Prokrastinasi

    1. Pengertian Prokrastinasi

    Perilaku menunda-nunda pekerjaan sering disebut dengan istilah

    prokrastinasi, dimana individu lebih mementingkan atau

    memprioritaskan kegiatan yang sebenarnya tidak memberikan dampak

    kemajuan dalam hidupnya dan kegiatan yang memberikan dampak

    positif dalam hidupnya seringkali diacuhkan. Prokrastinasi pada

    penelitian ini lebih tepatnya adalah perilaku prokrastinasi negatif, dimana

    perilaku ini memberikan dampak negatif dan buruk bagi individu yang

    melakukannya.

    Ferrari (dalam Kartadinata, 2006) menjelaskan bahwa pengertian

    prokrastinasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu (a) setiap

    perbuatan untuk menunda mengerjakan tugas tanpa mempersalahkan

    tujuan dan alasan penundaan, (b) prokrastinasi sebagai suatu pola

    perilaku (kebiasaan) yang mengarah kepada trait dan penundaan yang

    dilakukan sudah merupakan respon yang menetap seseorang dalam

    menghadapi tugas dan biasanya disertai dengan keyakinan yang irasional,

    (c) prokrastinasi sebagai suatu trait kepribadian, tidak hanya perilaku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    menunda tetapi melibatkan struktur mental yang saling terkait. Kata

    Prokrastinasi sebenarnya sudah ada sejak lama sebelum revolusi industri

    menurut Walker (Steel, 2007) dalam khotbahnya. Walker berpendapat,

    prokrastinasi merupakan sebagai salah satu dosa serta kejahatan

    manusia, dengan menunda-nunda pekerjaan manusia akan kehilangan

    kesempatan dan menyia-nyiakan karunia Tuhan dan prokrastinasi ini

    dianalisa pertama kalinya oleh Milgram (1992), menurut Milgram,

    masyarakat maju secara teknis memerlukan banyak komitmen dan

    waktu yang menimbulkan banyak penundaan. Sementara Ferrari,

    Johnson dan McCown (1995) mengatakan bahwa “penundaan telah ada

    sepanjang sejarah namun hanya diperoleh konotasi yang negatif dengan

    munculnya resolusi industri sekitar tahun 1750”

    Istilah Prokrastinasi berasal dari Bahasa Latin procrastination

    yaitu“pro” yang berarti mendorong atau bergerak maju dan “crastinus”

    yang berarti keputusan hari esok. Bila digabungkan menjadi menunda

    sampai hari berikutnya (Burka & Yuen,2008). Pendapat yang sama

    dikatakan oleh Steel (2003), mengatakan prokrastinasi, berdasarkan asal

    katanya berarti lebih suka melakukan tugasnya besok.

    Ellis dan Knaus (Ferrari & Tice 2000) menyatakan bahwa

    prokrastinasi adalah menunda apa yang seharusnya penting dilakukan.

    Namun tidak semua perilaku prokrastinasi menimbulkan dampak

    negative. Noran (dalam Legajaya, 2016) mendefenisikan prokrastinasi

    sebagai perilaku menghindar dalam pengerjaan tugas dan tanggungjawab

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    yang seharusnya diselesaikan individu. Pendapat lain dikatakan oleh Mc

    Cown dan Johnson (dalam Fatimah dkk, 2011), menganggap bahwa

    prokrastinasi sebagai penyakit kronis atau disfungsional ketika perilaku

    tersebut mengganggu fungsi sehari-hari. Hal ini dikatakan lebih lanjut

    dapat menimbulkan ketidaknyamanan diri baik psikis maupun fisik

    sebagai individu.

    Menurut definisi para ahli yang dipaparkan di atas, peneliti

    menyimpulkan bahwa perilaku menunda-nunda pekerjaan yang membuat

    pekerjaan itu harus menumpuk lalu menyelesaikan pada hari selanjutnya

    disebut dengan prokrastinasi. Prokrastinasi juga dapat diartikan dengan

    melakukan kegiatan yang tidak penting dan tidak memberikan dampak

    positif dalam hidupnya.

    2. Aspek-aspek Prokrastinasi

    Ferrari, at.al dan Stell (dalam Kartadinata, 2006) mengemukakan

    bahwa terdapat empat aspek prokrastinasi, yaitu:

    a. Perceived time.

    Seseorang yang cenderung prokrastinasi adalah orang- orang

    yang gagal menepati deadline. Mereka berorientasi pada masa

    sekarang dan tidak mempertimbangkan masa mendatang.

    Prokrastinator tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera

    diselesaikan, tetapi ia menunda-nunda untuk mengerjakannya atau

    menunda menyelesaikannya jika ia sudah memulai pekerjaannya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    tersebut. Hal ini mengakibatkan individu tersebut gagal

    memprediksikan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas.

    b. Intention-action.

    Perbedaan antara keinginan dengan tindakan senyatanya ini

    terwujud pada kegagalan mahasiswa dalam mengerjakan tugas

    akademik walaupun mahasiswa tersebut punya keinginan untuk

    mengerjakannya. Ini terkait pula dengan kesenjangan waktu antara

    rencana dan kinerja aktual. Prokrastinator mempunyai kesulitan

    untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu. Seorang

    mahasiswa mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan

    tugasnya pada waktu yang telah ia tentukan sendiri, akan tetapi saat

    waktunya sudah tiba, dia tidak juga melakukan sesuatu sesuai

    dengan apa yang telah ia rencanakan sehingga menyebabkan

    keterlambatan atau bahkan kegagalan dalam menyelesaikan tugas

    secara memadai.

    c. Emotional distress.

    Perilaku menunda-nunda akan membawa perasaan tidak

    nyaman pada pelakunya, konsekuensi negatif yang ditimbulkan

    memicu kecemasan dalam diri pelaku prokrastinasi. Pada mulanya

    mahasiswa tenang karena merasa waktu yang tersedia masih banyak,

    tanpa terasa waktu sudah hampir habis, ini menjadikan mereka

    merasa cemas karena belum menyelesaikan tugas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    d. Perceived ability.

    Walaupun prokrastinasi tidak berhubungan dengan

    kemampuan kognitif seseorang, namun keragu-raguan terhadap

    kemampuan dirinya dapat menyebabkan seseorang melakukan

    prokrastinasi. Hal ini ditambah dengan rasa takut gagal yang

    menyebabkan seseorang menyalahkan dirinya sebagai orang yang

    tidak mampu. Untuk menghindari munculnya dua perasaan tersebut

    maka seseorang mahasiswa dapat menghindari tugas-tugas kampus

    karena takut pengalaman kegagalan.

    3. Bentuk-bentuk Prokrastinasi

    Prokrastinasi memiliki bentuk-bentuk tertentu. Prokrastinasi dapat

    dibagi ke dalam empat bentuk (dalam Santrock 2008) yaitu:

    a. Mengabaikan tugas.

    Seorang prokrastinator memiliki sikap negatif dalam proses

    penulisan skripsi, dimana individu yang sedang berada pada tahap

    penulisan skripsi tidak memiliki kepedulian yang penuh terhadap

    skripsi akan tetapi melantarkannya. Prokrastinasi memiliki perilaku

    melalaikan kewajiban ini secara sadar, di mana waktu yang ada dan

    bisa digunakan untuk menyelesaikan skripsi memilih untuk ditunda.

    b. Meremehkan kerja.

    Kemampuan dan sumber daya yang dimiliki seorang prokrastinator

    dirasa terlalu tinggi sehingga memiliki pemikiran sangat mampu

    untuk menyelesaikan skripsi yang ditulisnya. Maka pada akhirnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    sebanyak apapun kekurangan dalam penulisan skripsi, prokrastinator

    tetap berfikir bahwa, kemampuan yang dimiliki bisa menyelesaikan

    skripsi secara mudah. Hal ini dapat menjadikan mahasiswa menjadi

    terlalu percaya diri, yang mana berakibat negatif bagi mahasiswa itu

    sendiri.

    c. Menghabiskan waktu berjam-jam.

    Seorang prokrastinator tidak mampu memanfaatkan dengan bijak

    waktu yang dimiliki. Di mana seorang prokrastinator memiliki waktu

    untuk menyelesaikan skripsi, tetapi menyalahgunakannya dengan

    menghabiskan untuk bermain atau melakukan hal-hal yang

    menyenangkan/memberikan kepuasan sesaat. Seperti contoh,

    bermain untuk menghindari tugas atau memilih pergi bersama

    nongkrong dengan teman-teman untuk menghindari skripsi.

    d. Masalah pribadi atau problem.

    Semua individu tidak luput dari masalah. Masalah-masalah

    tersebut berupa konflik antara individu, konflik antara individu

    dengan orang tua, konflik dengan guru di kampus, dan lain

    sebagainya.

    Masalah yang dialami mendominasi pada pikiran dan perasaan

    mahasiswa tersebut, sehingga menjadikan mahasiswa tidak merasa

    bahwa ia menikmati perasaan negatifnya. Sehingga sikap yang

    dipilihnya itu membuat mahasiswa menjadi lambat dalam penulisan

    skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    4. Ciri-ciri Individu Prokrastinator

    Ferrari (dalam Kartadinata, 2006) menjelaskan bahwa sebagai suatu

    perilaku penundaan, prokrastinasi dapat termanifestasikan dalam

    indikator tertentu dan diamati melalu iciri-ciri tertentu yaitu:

    a. Penundaan untuk memulai menyelesaikan tugas yang dihadapi.

    Prokrastinator tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus

    segera diseleksaikan dan berguna bagi dirinya, akantetapi dia

    menunda-nunda untuk menyelsaikan sampai tintas jika dia sudah

    mulai mengerjakan sebelumnya.

    b. Keterlambatan dalam menyelesaikan tugas, karena melakukan hal-

    hal lain yang tidak dibutuhkan.

    Seorang prokrastinator sering mengalami keterlambatan

    dalam memenuhi deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang

    lain maupun rencana-rencana yang telah dia tentukan sendiri.

    Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan

    tugas pada waktu yang telah ia tentukan sendiri, akan tetapi ketika

    saatnya tiba dia tidak juga melakukanya sesuai dengan apa yang

    telah direncanakan, sehingga menyebabkan keterlambatan

    menyelesaikan tugas secara memadai.

    c. Kesenjangan waktu antara rencana yang ditetapkan dan kinerja aktual.

    Prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan

    sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    sebelumnya.Seorang prokrastinator sering mengalami kegagalan

    menyelsaikan tugasnya secara memadai. Ciri utama seorang

    prokrastinator adalah lamban dalam melakukan suatu tugas.

    d. Selalu takut dan cemas.

    Perilaku menunda-nunda akan membawa perasaan tidak

    nyaman pada pelakunya, konsekuensi negatif yang ditimbulkan

    memicu kecemasan dalam diri pelaku prokrastinasi

    e. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan dari pada tugas

    yang harus dikerjakan.

    Prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan

    tugasnya, tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk

    melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan

    mendatangkan hiburan, seperti membaca (koran, majalah, atau

    buku cerita), nonton, ngobrol, jalan-jalan, mendengarkan musik,

    dan sebagainya, sehingga menyita waktu yang dia miliki untuk

    mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.

    Burka dan Yuen (2008), menjelaskan ciri – ciri seorang pelaku

    prokrastinasi antara lain:

    a. Seorang prokrastinator lebih suka untuk menunda pekerjaan atau

    tugas -tugasnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    b. Seorang prokrastinator cenderung berpendapat lebih baik

    mengerjakan pekerjaannnya nanti daripada sekarang, dan menunda

    pekerjaan bukan suatu masalah.

    c. Memiliki kecendrungan untuk terus mengulang perilaku

    prokrastinasi.

    d. Seorang Prokrastinasi akan kesulitan dalam mengambil keputusan.

    Young (2004), menjelaskan karakteristik individu yang

    melakukan perilaku menunda (prokrastinasi) adalah: kurang dapat

    mengatur waktu, percaya diri yang rendah, menganggap diri terlalu sibuk

    jika harus mengerjakan tugas, keras kepala, dalam arti menganggap

    orang lain tidak dapat memaksanya mengerjakan pekerjaan, manipulasi

    tingkah laku orang lain dan menganggap pekerjaan tidak dapat dilakukan

    tanpanya, menjadikan penundaan sebagai coping untuk menghindari

    tekanan, merasa diri sebagai korban yang tidak memahami mengapa

    tidak dapat mengerjakan sesuatu yang dapat dikerjakan orang lain.

    5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi

    Menurut Ferrari & McCown (dalam Burhani & Kunaidi) faktor-

    faktor prokrastinasi dibagi menjadi dua, yakni faktor internal dan faktor

    eksternal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Faktor internal tersebut antara lain:

    1) Kondisi fisik individu

    Keadaan atau kondisi fisik dapat mempengaruhi seseorang

    atau individu untuk melakukan prokrastinasi. Jika kondisi

    tubuh seseorang dalam keadaan tidak fit atau tidak sehat maka

    hal tersebut akan membuatnya merasa malas dalam melakukan

    sesuatu sehingga pekerjaannya menjadi tertunda.

    2) Kondisi psikologis

    Kondisi psikologis meliputi beberapa aspek yakni motivasi

    intrinsik, efikasi diri, kontrol diri, dan kesadaran diri. Berikut

    adalah penjabarannya :

    a) Motivasi Intrinsik

    Motivasi adalah energi yang menggerakkan

    seseorang untuk melakukan sesuatu. Lalu yang dimaksud

    dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi

    aktif tanpa memerlukan rangsangan dari luar diri, karena di

    dalam diri seseorang tersebut telah ada dorongan untuk

    melakukan sesuatu (Sardiman A.M, 2007).

    Sebagai contoh, siswa yang belajar setiap malam,

    tanpa disuruh oleh kedua orangtuanya, hal ini karena siswa

    tersebut sungguh-sungguh ingin mendapatkan ilmu

    pengetahuan. Dorongan untuk mendapatkan ilmu

    pengetahuan dengan sukarela inilah yang disebut dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    motivasi intrinsik, yakni motivasi atau energi yang muncul

    dari dalam diri bukan karena pengaruh dari luar dirinya

    seperti ingin mendapatkan pujian atau hadiah. Selain

    daripada itu, motivasi intrinsik adalah keinginan untuk

    mencapai tujuan yang ada di dalam suatu kegiatan.

    Motivasi intrinsik yang rendah membuat seseorang

    menunda menyelesaikan atau mengerjakan tugas-tugasnya,

    sebab ia tidak memiliki dorongan di dalam dirinya untuk

    menyelesaikan tugas tersebut. Dengan demikian seseorang

    tersebut kehilangan keinginan untuk mencapai tujuannya.

    b) Efikasi Diri

    Menurut Steel (dalam Zusya dan Akmal, 2016)

    efikasi diri memiliki peran yang penting dalam munculnya

    kebiasaan menunda atau prokrastinasi. Beberapa penelitian

    menunjukkan adannya hubungan antara efikasi diri dan

    prokrastinasi, seperti penelitian Rohmatun (2013) dan

    Julianda (2012) menunjukkan bahwa semakin tinggi efikasi

    diri seseorang maka semakin rendah kecenderungan untuk

    melakukan prokrastinasi.

    Bandura (dalam Mahmudi dan Suroso, 2014)

    berpendapat bahwa efikasi diri adalah keyakinan individu

    yang berkaitan dengan kemampuan dan kesanggupan dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi

    dengan target dan waktu yang tellah ditentukan.

    Aspek-aspek dari efikasi diri menurut Bandura ada

    tiga yakni :

    (1) Magnitude (tingkat kesulitan) yaitu masalah yang

    berkaitan dengan tingkat kesulitan suatu tugas individu.

    Hal ini akan mempengaruhi perilaku yang akan dipilih

    oleh individu terhadap tugas tersebut.

    (2) Strength adalah aspek yang berkaitan dengan

    keyakinan inndividu atas kemampuannya. Keyakinan

    yang dimiliki ini mendorong individu memiliki harapan

    atas tugas yang akan dicapainya, sehingga hal ini

    membuat individu menjadi gigih dan akan berusaha

    semaksimal mungkin untuk mencapai tujuannya

    meskipun ia akan menghadapi kesulitan.

    (3) Generality (generallitas) hal ini berkaitan dengan

    luasnya cakupan perilaku yang diyakini oleh individu

    mampu ia laksanakan.

    c) Kontrol Diri

    Ursia, Siaputra & Sutanto (2013) berpendapat bahwa

    kontrol diri adalah kemampuan untuk mengendalikan diri

    dalam menentukan prioritas yang telah dibuat, mengarahkan

    diri pada hal yang positif, serta memikirkan konsekuensi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    jangka panjang. Maka daripada itu jika seseorang memiliki

    kontrol diri yang rendah ia tidak bisa mengendalikan dirinya

    dan tidak berpikir untuk jangka panjang sehingga cenderung

    melakukan prokrastinasi. Aspek-aspek dalam kontrol diri

    menurut Tangey, Baumeister dan Boone (dalam Ursia,

    Siaputra dan Sutanto, 2013) meliputi:

    (1) Self-discipline

    Yakni mampu bersikap disiplin pada diri sendiri

    sehingga individu dengan displin diri yang baik mampu

    menahan dirinya dari hal-hal yang dapat menganggu

    dirinya.

    (2) Deliberate/nonimpulsiv

    Yakni melakukan segala sesuatu secara berhati-hati

    dan penuh pertimbangan serta tidak tergesa-gesa

    sehingga tidak mudah teralihkan.

    (3) Healty habits

    Yakni kemampuan diri untuk memiliki pola hidup

    yang sehat. Seseorang yang memiliki pola hidup sehat

    akan menolak hal-hal yang memberikan dampak buruk

    bagi dirinya walaupun hal tersebut menyenangkan.

    (4) Work Ethic

    Hal ini berkaitan dengan kemampuan individu

    menyelesaikan tugasnya tanpa terpengaruhi oleh hal-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    hal diluar tugas tersebut, meskipun hal tersebut

    menyenangkan.

    (5) Reliability

    Hal ini berkaitan dengan penilaian individu atas

    kemampuan dirinya. Individu ini secara konsisten

    mengatur perilakunya, agar bisa mewujudkan hal-hal

    yang sudah direncanakannya.

    Senada dengan hal tersebut Steel dalam

    penelitiannya (Ursia, Siaputra & Sutanto, 2013)

    menyatakan bahwa prokrastinasi akademik memiliki

    korelasi negatif yang kuat dengan kontrol diri. Aspek-

    aspek dalam kontrol diri meliputi displin diri, tidak

    impilsiv, perilaku yang sehat, etika kerja dan penilaian

    diri.

    d) Kesadaran Diri

    Individu yang memiliki kesadaran diri yang baik memiliki

    kemampuan:

    1) Mengenali emosi

    2) Memiliki pengakuan diri yang akurat yakni memiliki

    pengetahuan atas sumber daya batiniah, serta

    kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.

    3) Kepercayaan diri yakni kesadaran yang kuat tentang

    harga diri dan kemampuan diri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang terdapat diluar diri individu yang

    mempengaruhi prokrastinasi, faktor tersebut adalah kondisi

    lingkungan.

    1) Lingkungan yang rendah pengawasan

    Keadaan lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perilaku

    prokrastinasi, apalagi pada lingkungan yang rendah pengawasan.

    Hal ini bisa disebabkan individu tersebut berada di lingkungan

    yang tidak menuntutnya untuk segera menyelesaikan tugas-

    tugasnya. Kemudian dengan rendahnya pengawasan dari

    lingkungan membuat individu tersebut menjadi tidak terkontrol.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi dapat

    dikategorikan menjadi delapan macam, yaitu:

    a. Manajemen Waktu yang Buruk

    Atkinson (1991) menjelaskan salah satu penyebab

    prokrastinasi adalah manajemen waktu yang buruk dari individu.

    Gejala-gejala manajemen waktu yang buruk adalah tidak pernah

    mempunyai waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang benar-benar

    penting, menggunakan waktu yang terlalu banyak untuk pekerjaan

    yang mendesak bukan yang penting.

    b. Rasa Takut dan Kecemasan

    Pada dasarnya setiap individu tidak senang bila menghadapi

    kecemasan dan rasa takut. Pada umumnya individu ini menghindari

    hal-hal yang menimbulkan rasa takut dan kecemasan dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    menyenangi pemenuhan kepuasan yang dilakukan dengan segera.

    Individu yang mampu menyesuaikan diri, tidak selalu menghindari

    munculnya tekanan dan kecemasan. Kadang individu ini justru

    belajar untuk mentoleransi tekanan dan kecemasan yang dialami dan

    mau menunda pemenuhan kepuasan selama itu diperlukan

    demimencapai tujuan tertentu yang lebih penting sifatnya

    (Mahasiswanto, 2007).

    c. Keyakinan Negatif

    Individu memiliki keyakinan negatif atau pikiran negatif

    (negative thinking) terhadap hal yang ingin dilakukan. Hal itu

    menyebabkan individu untuk menghindari tugas atau kegiatan

    tersebut (Mahasiswanto, 2007).

    d. Masalah Pribadi

    Semua individu tidak luput dari masalah. Masalah-masalah

    tersebut berupa konflik antara individu, konflik antara individu

    dengan orang tua, konflik dengan guru di kampus, dan lain

    sebagainya. Hal tersebut akan mempengaruhi konsentrasi individu

    pada tugasnya atau pada kegiatan yang akan dilakukan.

    e. Kebosanan

    Kebosanan individu pada tugas tertentu akan mempengaruhi

    semangat dan motivasinya untuk menyelsaikan tugas tersebut. Salah

    satu solusinya adalah individu menunda tugas tersebut dan memilih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    melakukan hal lain untuk menghilangkan kebosanannya (Briordy,

    dalam Ghufron, 2003).

    f. Impulsivitas

    Implusivitas adalah kepekaan individu untuk melakukan

    sesuatu yang mendatangkan reward yang tercepat. Individu yang

    tidak dapat mengontrol waktu secara efisien pada suatu aktivitas, hal

    ini mempengaruhi pengelolahan waktu pada aktivitas yang lain.

    Semakin individu implusif, maka semakin tinggi tingkat

    prokrastinasi yang dilakukan.

    g. Kondisi fisik dan Kondisi Kesehatan

    Kondisi fisik dan kondisi kesehatan mempengaruhi

    munculnya prokrastinasi. Individu yang kondisi fisiknya sehat, lebih

    mengurangi kecenderungan melakukan prokrastinasi. Sebaliknya

    individu yang kondisi fisiknya tidak sehat memiliki kecendrungan

    yang tinggi melakukan prokrastinasi.

    h. Motivasi Individu

    Besarnya motivasi individu akan mempengaruhi

    prokrastinasi secara negativ. Semakin tinggi motivasi yang dimiliki

    individu ketika menghadapi tugas, akan semakin rendah

    kecendrungan untuk melakukan prokrastinasi, Briordy ( Ghufron,

    2003).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    6. Dampak Prokrastinasi

    Prokrastinasi sangat mempengaruhi kehidupan dan aktivitas

    seseorang dalam kehidupan hariannya. Dalam lingkup apapun hal ini

    sangat berpengaruh dan memberikan dampak, Mancini (Mela

    Rahmawati, 2011), membagi dampak prokrastinasi menjadi dua yaitu

    dampak internal dan dampak eksternal.

    a. Dampak Internal

    Beberapa penyebab prokrastinasi muncul dari dalam diri

    Prokrastinator. Saat prokrastinator tendensi tertentu akan suatu hal,

    maka tendensi tersebut akan tertanam dalam diri prokrastinator.

    Misalnya seorang mahasiswa memiliki perasaan takut akan

    kegagalan dan berpikir bahwa semua mata kuliah yang diambil

    dalam semester VI sulit, mahasiswa tersebut akan berfikir takut

    gagal dan menunda mengerjakan tugas kuliahnya.

    b. Dampak Eksternal

    Jika seseorang tidak melakukan prokrastinasi, lingkungan

    dapat membuat orang tersebut melakukannya. Tugas yang kurang

    menyenangkan atau yang berlebihan, juga tugas yang kurang jelas,

    dapat membuat siapa saja ingin menunda.

    B. Hakikat Mahasiswa

    1. Pengertian Mahasiswa

    Mahasiswa sebagaimana dikatakan dalam batasan istilah, bahwa

    mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi serta dalam struktur

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    pendidikan Indonesia menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi

    diantara lainnya. Penggolongan usia mahasiswa adalah 18- 25 tahun.

    Winkel dan Hastuti (2010) menambahkan bahwa, masa mahasiswa

    meliputi rentang usia 18/19 tahun hingga 24/25 tahun.

    Maka berdasarkan rentang usia tersebut, mahasiswa digolong

    dalam tahap perkembangan, pada masa remaja akhir dan dewasa awal.

    Pada masa dewasa awal, bahwa secara fisik individu menampakkan

    profil yang sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan

    perkembangan aspek – aspek fisiologis telah mencapai posisi puncak,

    hal ini dikatakan oleh Dariyo (2003, dalam Iriani & Ninawati, 2005).

    Sesuai dengan usia mahasiswa dituntut untuk mengkaji lebih

    dalam ilmu- ilmu yang didapatkan baik dari dalam maupun dari luar

    perguruan tinggi. Lebih dari itu mahasiswa dianggap sebagai orang

    yang sudah dewasa yang memiliki kemampuan untuk mengatur diri dan

    sudah bisa mandiri, tingkat ketergantungan rendah.

    Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

    mahasiswa adalah pelajar tingkat perguruan tinggi yang memiliki

    kemampuan belajar yang lebih tinggi dan memiliki kemampuan untuk

    hidup lebih mandiri dan dapat mengatur diri sendiri.

    2. Tugas Perkembangan Mahasiswa

    Sesuai dengan usianya maka mahasiswa masuk ke dalam tahap

    perkembangan dewasa awal. Ketika memasuki usia dewasa maka

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    individu tersebut dianggap telah dapat memikul tanggung jawab atas

    perbuatan atau pun pilihannya (Monks dan Knoer, 1999).

    Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas

    perkembangan itu merupakan suatu hal yang muncul pada periode

    tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil

    dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas

    perkembangan selanjutnya, tapi jika gagal akan menyebabkan

    ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan-

    kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya.

    Berikut tugas perkembangan dewasa awal menurut Robert J.

    Havighurst (1961) :

    a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.

    b. Mencapai peranan sosial sebagai pria dan wanita.

    c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif.

    d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa

    lainnya.

    e. Mencapai jaminan kemandirian profesional

    f. Memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan)

    g. Belajar merencanakan hidup berkeluarga.

    h. Mengembangkan keterampilan sosial.

    i. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.

    j. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai

    petunjuk/pembimbing dalam bertingkah laku.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    k. Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan

    dalam kehidupan sehari-hari.

    3. Mahasiswa dan Aktivitasnya

    a. Mahasiswa dan aktivitas akademik

    Berdasarkan peraturan Kemendikbud No. 49 tahun 2014

    tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 17 ayat 2 seorang

    mahasiswa program diploma empat dan program sarjana diwajibkan

    untuk menempuh beban belajar paling sedikit 144 SKS (Sistem

    Kredit Semester. Mahasiswa dapat dinyatakan lulus menjadi seorang

    sarjana jika telah memenuhi jumlah sks tersebut dan menyelesaikan

    tugas akhir yakni skripsi. Pada ayat 3 dijelasakan bahwa masa studi

    mahasiswa program sarjana adalah 4 (empat) sampai 5 (tahun).

    Pada pasal yang sama, yakni pasal 17 (tujuhbelas) ayat 1

    (satu) dijelaskan beban normal mahasiswa adalah 8 (delapan) jam

    perhariatau 48(empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan

    18 SKS per semester, sampai dengan 9 (sembilan)jam per hari atau

    54 (lima puluh empat) jam per minggu dengan 20 (dua puluh) sks

    per semester.

    Berdasarkan peraturan pemerintah ini, dapat disimpulakan

    bahwa mahasiswa memiliki jadwal kuliah yang padat dan juga tugas-

    tugas yang banyak membuat mahasiswa seringkali kehabisan banyak

    tenaga. Hal ini dapat menimbulkan kelelahan baik secara psikis

    maupun fisik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    b. Mahasiswa dan aktivitas non akademik

    1) Kegiatan Organisasi

    Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang

    bekerja sama di dalam sebuah struktur untuk mencapai tujuan

    spesifik atau tujuan yang telah ditetapkan bersama. Organisasi

    merupakan penyusunan dan pengelolaan berbagai aktivitas 10

    manusia yang bertujuan menjalankan suatu fungsi atau maksud

    tertentu (Kusdi, 2013). Pengorganisasian merupakan pembagian

    tugas terhadap sekelompok orang yang bekerja sama dalam

    rangka usaha untuk mencapai suatu tujuan.

    Kegiatan UKM, atau Himpunan mahasiswa di Sanata

    Dharma diwajibkan mengikuti salah satunya, dengan tujuan

    untuk menumbuhkan soft skill ataupun minat dan bakat seorang

    pribadi mahasiswa.

    2) Mahasiswa Bekerja

    Mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang

    mempunyai ciri-ciri tertentu, antara lain menurut Kartono (1985)

    a. Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di

    perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai

    kaum intelegensia.

    b. Yang karena kesempatan di atas diharapkan nantinya

    dapat bertindak sebagai pemimpin yang mampu dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    terampil, baik sebagai pemimpin masyarakat ataupun

    dalam dunia kerja.

    c. Diharapkan dapat menjadi “daya penggerak yang dinamis

    bagi proses modernisasi”.

    d. Diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga

    yang berkualitas dan profesional.

    Pekerjaan merupakan salah satu faktor penting dalam

    menentukan status sosial ekonomi (Anoraga, 1992). Pekerjaan

    mempunyai fungsi ganda:

    a. Pekerjaan dapat mendatangkan uang untuk diri sendiri

    dan keluarga.

    b. Pekerjaan juga berhubungan dengan kedudukan atau

    peran seseorang dalam masyarakat.

    Berdasarkan pendapat dari tokoh-tokoh tersebut, dapat disimpulkan

    bahwa mahasiswa bekerja merupakan anggota masyarakat yang

    memiliki kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan

    tinggi dan memiliki sikap keilmuan yang dalam melihat sesuatu

    berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional. Selain

    belajar di lingkungan kampus, mahasiswa tersebut juga memiliki

    aktivitas bekerja di luar jam perkuliahan untuk memenuhi segala

    kebutuhan baik bersifat fisik maupun biologis serta untuk mencapai

    status sosial dan menyatakan harga dirinya sehingga menimbulkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    ikatan sosial dalam kelompok yang pada akhirnya akan

    menimbulkan kepuasan pada diri individu yang bersangkutan.

    4. Faktor-faktor Terlambatnya Penyelesaian Skripsi

    Terlambatnya penyelesaian skripsi pada mahasiswa dipengaruhi

    oleh beberapa hal. Faktor-faktor ini dibagi menjadi dua yakni faktor

    internal dan faktor eksternal:

    a. Faktor Internal

    1) Kesehatan

    Kesehatan sangat mempengaruhi proses belajar seseorang.

    Dengan kondisi tubuh yang tidak sehat maka seseorang akan

    mengalami penurunan konsentrasi dan juga penurunan pada

    berbagai kemampuan diri. Penelitian oleh Kusnendar, dkk (2012 ,

    dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017:24) “menyatakan bahwa

    mahasiwa yang mengalami kelelahan baik secara rohani maupun

    jasmani, dan meskipun penyakitnya tidak parah, namun hal ini

    dapat mempengaruhi penyelesaian skripsi mahasiswa.”

    2) Motivasi lulus tepat waktu

    Motivasi merupakan kekuatan baik dari dalam diri maupun

    luar diri yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

    Mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi untuk lulus tepat

    waktu tentu saja akan berusaha sekeras mungkin untuk segera

    menyelesaikan skripsinya, akan tetapi mahasiswa dengan

    motivasi rendah tidak akan berusaha keras untuk skripsinya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Penelitian yang dilakukan oleh Supiana, dkk (2013) menyatakan

    motivasi salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan

    pembelajaran dan besar pengaruhnya pada proses pembelajaran.

    3) Kemampuan dalam menulis karya ilmiah

    Kemampuan dalam menulis karya ilmiah ini termasuk (a)

    Kesulitan menentukan topik atau menemukan permasalahan, (b)

    mengumpulkan serta mengolah data. Penelitian Siswanto dan

    Sampuno (2012) mengungkapkan bahwa pengajuan judul menjadi

    faktor terhambatnya skripsi, hal ini diperkuat oleh Wangid dan

    Sugianto (2013) bahwa faktor terhambatnya skripsi adalah salah

    satunya kesulitan menemukan masalah penelitian.

    Kemudian ada penelitian lain yang menambahkan, bahwa

    faktor lain yang menghambat skripsi adalah kesulitan mengolah

    data. Kemampuan mahasiswa dalam menulis ilmiah ini sangat

    mempengaruhi cepat atau lambatnya penyelesaian skripsi.

    4) Kuliah sambil bekerja

    Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja tentu saja akan

    mengalami kesulitan dalam membagi perhatian maupun

    waktunya. Mahasiswa yang bekerja tentu saja akan

    mengutamakan pekerjaan daripada belajar, maka ini jugalah yang

    menghambat penyelesaian skripsi.

    Penelitian yang dilakukan oleh Sudharta (2012)

    menyatakan bahwa aktivitas bekerja memiliki pengaruh negatif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    terhadap prestasi belajar. Sebab itulah mahasiswa yang sedang

    menulis skripsi sering kali diminta untuk tidak bekerja terlebih

    dahulu agar tidak kehilangan fokus.

    5) Aktivitas Organisasi

    Aktivitas organisasi dapat menganggu penyelesaian skripsi.

    Waktu dan tenaga yang banyak dihabiskan untuk organisasi

    membuat skripsi menjadi terbengkalai. Hamalik mengungkapkan

    (dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017) “bahwa terlalu banyak

    berorganisasi adalah kurang baik dalam arti menyebabkan

    kelalaian dalam belajar.”

    6) Manajemen Waktu

    Keterampilan dalam manajemen waktu sangat menentukan

    keberhasilan dalam penulisan skripsi. Sehingga manajemen waktu

    yang buruk dapat menghambat penyelesaian skripsi.Muhjahidah

    (2014) menyatakan adanya hubungan negatif yang sangat

    signifikan antara manajemen waktu dengan tingkat kemalasan

    atau penundaan pengerjaan skripsi oleh mahasiswa.

    b. Faktor Eksternal

    1) Kurangnya dukungan keluarga

    Mushtaq dan Khan (dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017)

    menyatakan bahwa keluarga merupakan salah satu faktor yang

    mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Dukungan dalam

    bentuk materi maupun non materi tentu saja akan sangat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    mempengaruhi semangat mahasiswa dalam menyelesaikan

    skrpisinya, dengan merasakan kehangatan dari dukungan keluarga

    mahasiswa menjadi bersemangat dan terus mau berjuang untuk

    skripsinya.

    2) Hubungan dengan teman sebaya

    Penelitian oleh Korir dan Kipkemboi (2014), membuktikan

    bahwa lingkungan sekolah dan pengaruh teman sebaya memiliki

    kontribusi dalam prestasi akademik.

    3) Relasi dengan Dosen Pembimbing

    Tidak dapat dipungkiri bahwa relasi antar mahasiswa dan

    dosen pembimbing memegang peranan dalam tercapainya

    penulisan skripsi. Relasi yang dimaksud adalah komunikasi antar

    mahasiswa dan dosen serta intensitas bimbingan. Komunikasi

    yang positif antar mahasiswa dan dosen dapat mendukung

    lancarnya penulisan skripsi mahasiwa, sehingga jika komunikasi

    buruk tentu saja akan berdampak pada penulisan skripsi. Wangid

    dan Sugiyanto (dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017) “kehadiran

    dosen pembimbing menjadi sosok yang sangat penting dalam

    proses mengerjakan skripsi. Seorang dosen pembimbing skripsi

    memiliki tugas dan peran yang sangat menentukan dalam

    penyelesaian suatu skripsi.”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    4) Kesulitan Mencari Referensi

    Refrensi merupakan hal yang sangat penting dan

    dibutuhkan dalam penulisan skripsi, sehingga kesulitan dalam

    mencari referensi akan menghambat mahasiswa dalam penulisan

    skripsinya. Hartato (dalam Aslinawati dan Mintarti, 2017) sumber

    belajar sangat penting bagi mahasiswa karena sumber belajar ini

    akan menjadi rujukan, acuan dan pedoman dalam penyelesaian

    skripsi.

    5. Faktor Penyebab Terjadinya Prokrastinasi Pada Mahasiswa

    Caturnada (dalam Tatan 2012) mengungkapkan ada 10 faktor-

    faktor penyebab prokrastinasi pada mahasiswa:

    a. Anxiety

    Anxiety atau kecemasan membuat seseorang menjadi terhambat

    dalam penulisan skripsi.

    b. Self-Depreciation

    Dapat diartikan pencelaan terhadap diri. Hal ini ditujukan kepada

    orang yang memiliki penghargaan diri yang rendah, selalu

    menyalahkan diri sendiri dan tidak percaya diri bahwa dirinya

    mampun mendapatkan masa depan yang cerah.

    c. Low Discomfort Tolerance

    Rendahnya toleransi terhadap ketidaknyamanan. Kesulitan yang

    dihadapi dalam mengerjakan tugas membuat seseorang akhirnya

    kesulitan dalam mentoleransi rasa kecemasan dan frustasi. Hal ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    membuat seseorang mengalihkan dirinya kepada tugas-tugas yang

    mengurangi ketidaknyamanan dalam diri orang tersebut.

    d. Pleasure-Seeking

    Pleasure seeking diartikan sebagai pencari kesenangan. Seseorang

    pencari kesenangan cenderung tidak mau melepaskan atau

    meninggalkan situasi yang membuatnya nyaman. Jika seseorang yang

    memiliki keinginan kuat untuk mencari kenyamanan, maka orang

    tersebut memiliki keinginan kuat untuk bersenang-senang dan

    memiliki kontrol impuls yang rendah.

    e. Time Disorganization

    Waktu yang tidak teratur. Seseorang yanng bisa mengatur waktu

    berarti bisa memperkirakan berapa lama waktu yang ia butuhkan

    untuk menyelesaikan tugasnya. Aspek lain dari lemahnya pengaturan

    waktu adalah sulitnya seseorang memutuskan pekerjaan atau tugas apa

    yang penting dan kurang penting untuk dilakukan maupun

    diselesaikan hari ini. Terkadang semua pekerjaan dan tugas dilihat

    penting sehingga kesulitan untuk memutuskan apa yang harus

    didahulukan.

    f. Enviromentasl Disorganisation

    Lingkungan yang berantakan atau tidak teratur dapat menjadi

    faktor perilaku prokrastinasi. Lingkungan yang tidak teratur dapat

    berupa interupsi dari orang lain, kurangnya privasi, buku dan kertas

    bertebaran dimana-mana serta tidak tersedianya alat-lat yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Banyaknya

    gangguan pada wilayah pekerjaan membuat seseorang sulit

    berkonsentrasi sehingga pekerjaannya menjadi tidak selesai tepat

    waktu.

    g. Poor Task Approach

    Pendekatan yang lemah terhadap tugas. Jika seseorang merasa

    tidak siap dalam mengerjakan tugasnya, kemungkinan dia akan

    meletakkan tugas atau pekerjaan tersebut, karena tidak tahu harus

    memulai dari mana. Sehingga pekerjaan maupun tugasnya menjadi

    tertunda disebabkan ketidaktahuan bagaimana cara memulai dan

    menyelesaikan tugasnya.

    h. Lack of Assertion

    Kurang mampu memberikan pernyataan tegas. Tidak bisa atau

    tidak mampu untuk menolak ajakan maupun permintaan yang

    ditujukan padanya, padahal ia memiliki tugas dan pekerjaan yang

    harus diutamakan terlebih dahulu.

    i. Hostility with Others

    Dapat diartikan sebagai permusuhan terhadap orang lain.

    Kemarahan dan permusuhan yang terus menerus dapat menimbulakan

    dendam dan juga berkahir dengan ketidaksepahaman ataupun

    penolakan terhadap setiap pendapat atau apapun yang dikatakan oleh

    orang lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    j. Stress and Fatigue

    Perasaan tertekan dan kelelahan. Stress adalah hasil dari sejumlah

    intesitas tuntutan negatif dalam hidup yang digabung dengan gaya

    hidup dan kemampuan mengatasi masalah pada diri inidvidu. Semakin

    banyak tuntutan dan semakin lemah sikap seseorang dalam

    memecahkan masalah, dan gaya hidup yang kurang baik, semakin

    tinggi sters seseorang Caturnada (dalam Tatan 2012).

    C. Kerangka Berpikir

    Pada bagian ini dipaparkan mengenai kerangka piker peneliti.

    Prokrastinasi Prokrastinasi memiliki bentuk-bentuk tertentu. Prokrastinasi

    dapat dibagi ke dalam empat bentuk (University Of Illinois Counseling

    Center, dalam Santrock 2008). Keempat bentuk tersebut apabila dilakukan

    oleh mahasiswa saat mengerjakan skripsi, akan menjadikan mahasiswa

    terlambat dalam penulisan skripsi. Agar lebih mudah dipahami, kerangka

    pikir penelitian dapat dilihat dalam gambar 2.1 berikut ini :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Gambar 2.1

    Bagan Kerangka Berpikir

    Penulisan Skripsi

    Lambat menyelesaikan

    skripsi

    Cepat Lambat

    Bentuk-Bentuk Lulus Tepat

    Waktu

    Menghabiskan Waktu

    untuk Hal yang tidak

    penting

    Meremehkan

    Kerja

    Mengabaikan

    Tugas

    Problem

    Perilaku

    Prokrastinasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Pada bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

    penelitian, subjek penelitian, teknik dan instrument penelitian data, teknik

    analisis data.

    A. Jenis dan Desain Penelitian

    Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang

    jelas untuk menemukan hunungan antarfakta dan menghasilkan dalil atau

    fakta. Jhon 1949 (dalam metode penelitian kuantitatif, 2013). Jenis penelitian

    ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012),

    penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat

    positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu.

    Teknik pengambilan sample pada umumnya dilakukan secara random,

    pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data data

    bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

    ditetapkan.

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian

    deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran lebih detail

    mengenai suatu gejala berdasarkan data yang ada, menyajikan data,

    menganalisis, dan menginterpretasi (Narbuko & Achmadi, 2003). Penelitian

    ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bentuk-Bentuk Perilaku Kebiasaan

    Prokrastinasi yang Terindikasi Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat Dalam

    Penulisan Skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian : Program Studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan lingkungan Kampus Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    2. Waktu Penelitian : September 2018 – Mei 2019.

    C. Subjek Penelitian

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik purposive

    sampling yaitu tehnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu

    (Sugiyono, 2011). Subjek Penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKIP

    USD angkatan 2012 , 2013 dan 2014, yang berjumlah 42 orang dan yang

    teridentifikasi lambat dalam penulisan skripsi. Jumlah subjek penelitian

    disajikan dalam tabel berikut :

    Tabel 3.1

    Data Subjek Penelitian

    Angkatan Jumlah

    2012 3 Mahasiswa

    2013 6 Mahasiswa

    2014 33 Mahasiswa

    Total 42 Mahasiswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    D. Variabel Peneletian

    Penelitian ini memiliki satu variabel yakni Bentuk-Bentuk Perilaku

    Kebiasaan Prokrastinasi, menurut Prokrastinasi memiliki bentuk-bentuk

    tertentu. Prokrastinasi dapat dibagi ke dalam empat bentuk prokrastinasi

    (Santrock 2008). Ferrari (dalam Kartadinata, 2006) menjelaskan bahwa

    sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi dapat termanifestasikan

    dalam indikator tertentu dan diamati melalu ciri-ciri tertentu, seperti

    penundaan untuk memulai menyelesaikan tugas yang dihadapi, keterlambatan

    dalam menyelesaikan tugas, karena melakukan hal-hal lain yang tidak

    dibutuhkan, Kesenjangan waktu antara rencana yang ditetapkan dan kinerja

    actual, selalu takut dan cemas, dan yang terakhir Melakukan aktivitas lain

    yang lebih menyenangkan dari pada tugas yang harus dikerjakan.

    E. Teknik dan Instrumen Penelitian

    1. Teknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.

    Menurut Sugiyono (2012), kuesioner merupakan salah satu teknik

    pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

    pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden untuk dijawabnya.

    Pada penelitian ini, kuesioner ditujukan untuk mengumpulkan data

    tentang Bentuk-Bentuk Perilaku Kebiasaan Prokrastinasi yang

    Terindikasi Tinggi Pada Mahasiswa yang Lambat Dalam Penulisan

    Skripsi di FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

    Bentuk-Bentuk Perilaku Kebiasaan Prokrastinasi yang Terindikasi Tinggi

    Pada Mahasiswa yang Lambat Dalam Penulisan Skripsi di FKIP

    Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014 yang telah disusun oleh

    peneliti dengan mengacu pada aspek-aspek prokrastinasi dalam bentuk

    kuesioner tertutup. Menurut Noor (2011), kuesioner tertutup artinya

    alternatif jawaban yang sudah disediakan sehingga responden tinggal

    memilih.

    Kuesioner terdiri dari pernyataan-pernyataan favorable dan

    unfavorable (Sugiyono, 2012). Penyataan favorable adalah pernyataan

    yang sesuai atau menggambarkan hal-hal kebiasaan faktor perilaku

    prokrastinasi dalam penulisan skripsi dan pernyataan unfavorable adalah

    pernyataan yang tidak sesuai atau tidak menggambarkan hal-hal

    kebiasaan faktor perilaku prokrastinasi dalam penulisan skripsi.

    Penelitian ini menggunakan skala Likert sebagai pilihan jawaban,

    agar responden lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan kuesioner.

    Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

    seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Instrumen

    penelitian yang menggunakan skala Likert dibuat dalam bentuk checklist

    (√) ataupun pilihan ganda. Tanda checklist diberikan pada kolom yang

    telah disediakan. Semua pernyataan dalam kuesioner disediakan empat

    alternatif jawaban dengan menggunakan skala Likert yaitu dari gradasi

    tertinggi sampai terendah yaitu sangat sering (SS), sering (S), tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    sering (TS), dan sangat tidak sering (STS).

    Berikut ini tabel pemberian skor pada kuesioner hal-hal

    prokrastinasi mahasiswa dalam penulisan skripsi :

    Tabel 3.2

    Skor Jawaban Kuesioner Prokrastinasi

    Teknik pengumpulan data ini melalui beberapa tahap, sebagai berikut:

    a. Menyusun instrumen atau kuesioner hal-hal kebiasaan

    faktor perilaku prokrastinasi dalam penulisan skripsi. Penilaian

    instrumen atau kuesioner hal-hal kebiasaan faktor perilaku

    prokrastinasi dalam penulisan skripsi.

    b. Mengumpulkan data dengan menyebar instrumen atau

    kuesioner hal-hal kebiasaan faktor perilaku prokrastinasi dalam

    mengerjakan skripsi kepada subjek.

    c. Menghitung validitas dan realibilitas hasil penelitian serta

    melakukan analisis data yang terkumpul.

    2. Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

    mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati oleh peneliti,

    secara khusus fenomena-fenomena itu disebut dengan variable penelitian

    Alternatif Jawaban Item Favourable

    Item Unfavourable

    Sangat Sering (SS) 4 1

    Sering (S) 3 2

    Tidak Sering (TS) 2 3

    Sangat Tidak Sering (STS) 1 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    (sugiyono 2013:102). Data yang diperoleh mengenai bentuk-bentuk

    kebiasaan faktor perilaku prokrastinasi dalam penulisan skripsi,

    menggunakan instrumen. Instrumen yang peneliti gunakan disusun

    berdasarkan aspek-aspek kecemasan, yang mengemukakan bahwa

    terdapat empat bentuk prokrastinasi, yaitu : Mengabaikan Tugas,

    Meremehkan Kerja, Menghabiskan Waktu Berjam-jam untuk kegiatan

    yang hanya memberikan kepuasan sesaat dan Problem. Instrumen

    pengumpulan data dalam penelitian ini, sebagai berikut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Tabel 3.3

    Kisi-Kisi Kuesioner Bentuk-Bentuk Kebiasaan Faktor Perilaku

    Prokrastinasi

    No. Aspek Indikator No butir Jumlah

    Item Favorable

    Item Unfavorable

    Item Total

    1. Mengabaikan Tugas

    Memiliki pandangan negatif terhadap skripsi.

    15, 21, 24, 26, 30, 38, 41, 42,

    50

    22, 25, 28, 39, 46

    15 23

    Tidak adanya motivasi dalam mengerjakan skripsi.

    4, 5, 13, 14 1, 17, 20, 34 8

    2.

    Meremehkan Kerja

    Meremehkan atau menganggap skripsi tidak penting.

    2, 31, 49 8, 10, 16, 23, 27, 32,

    9

    13

    Menunda mengerjakan skripsi. 44 6, 7, 33 4

    3.

    Menghabiska

    n Berjam-jam

    untuk Bermain

    atau

    Melakukan

    Hal-Hal yang

    Memberikan

    Kepuasan

    Sesaat

    Menghabiskan waktu dengan bermain handphone dan menonton film.

    11, 12, 3 3

    7

    Lebih mementingkan

    nongkrong atau

    tidur.

    9, 18 19, 29 4

    4.

    Problem atau

    Masalah

    Pribadi

    Adanya

    pertengkaran dengan

    orangtua

    37, 40, 43, 45, 4

    7 Konsentrasi

    menurun karena

    terjadi konflik

    dengan

    teman/sahabat

    36, 47, 48, 3

    Total 24 26 50 50

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

    1. Validitas

    Penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi

    (content validity).Validitas isi adalah validitas yang diukur lewat

    professional judgement (Sugiyono,2012). Validitas ini digunakan dalam

    penelitian ini karena peneliti ingin melihat sejauh mana item-item yang

    telah dibuat peneliti dapat mencerminkan tingkat prokrastinasi

    mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.

    Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah

    validitasi eksternal. Validitasi eksternal merupakan validitas yang

    membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-

    fakta empiris yang terjadi di lapangan. Penghitungan uji validitas

    penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara masing-

    masing skor item pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan

    adalah rumus korelasi Pearson product moment dengan menggunakan

    program IBM SPSS Statistics 20. Rumus korelasi Pearson product

    moment adalah sebagai berikut:

    Keterangan :

    R : Korelasi Produk Moment

    N : Banyaknya pasangan data x dan y

    ∑x : Total dari jumlah variabel x

    ∑y : Total dari jumlah variabel y

    ∑x² : Kuadrat total dari jumlah variabel x

    ∑y² : Kuadrat total dari jumlah variabel y

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    Hasil perhitungan validitas dengan 50 item, diperoleh 44 item

    yang valid dan 6 item yang gugur. Berikut rekapitulasi kuesioner

    validitas butir-butir yang gugur kuesioner hal-hal kebiasaan faktor

    perilaku prokrastinasi dalam penulisan skripsi.

    Tabel 3.4

    Rekapitulasi Hasil Uji Valid