Bentuk

16
Bentuk-Bentuk Korupsi Bentuk-Bentuk Korupsi PEMBAHASAN Sebagaimana halnya definisi korupsi, tidak ada satu tipologi perwujudan korupsi yang tunggal dan dapat disepakati umum. Namun, terdapat beberapa ciri-ciri umum yang dapat membedakan korupsi dengan bentuk kriminal lainnya seperti pencurian, pencopetan, penjambretan dan perampokan. Syed Hussein Alatas merumuskan sembilan ciri korupsi sebagai berikut: a. Pengkhianatan terhadap kepercayaan b. Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta, atau masyarakat umum c. Melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan khusus d. Dilakukan dengan rahasia, kecuali dalam keadaan dimana orang-orang yang berkuasa atau bawahannya menganggapnya tidak perlu e. Melibatkan lebih dari satu orang atau satu pihak f. Adanya kewajiban atau keuntungan bersama dalam bentuk uang atau yang lain g. Terpusatnya kegiatan korupsi pada mereka yang menghendaki keputusan yang pasti dan mereka yang dapat mempengaruhi keputusan h. Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korup dalam bentuk-bentuk pengesahan hukum i. Menunjukkan fungsi ganda yang kontradiktif pada mereka yang melakukan korupsi Bila diperas lagi, maka ciri-ciri umum itu dapat mencakup tiga hal antara lain: a. Pengkhianatan terhadap kepercayaan yang diberikan b. Penyalahgunaan kekuasaan c. Keuntungan material untuk kepentingan pribadi dengan

description

y

Transcript of Bentuk

Page 1: Bentuk

Bentuk-Bentuk Korupsi

Bentuk-Bentuk KorupsiPEMBAHASANSebagaimana halnya definisi korupsi, tidak ada satu tipologi perwujudan korupsi yang tunggal dan dapat disepakati umum. Namun, terdapat beberapa ciri-ciri umum yang dapat membedakan korupsi dengan bentuk kriminal lainnya seperti pencurian, pencopetan, penjambretan dan perampokan. Syed Hussein Alatas merumuskan sembilan ciri korupsi sebagai berikut: a. Pengkhianatan terhadap kepercayaanb. Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta, atau masyarakat umumc. Melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan khususd. Dilakukan dengan rahasia, kecuali dalam keadaan dimana orang-orang yang berkuasa atau bawahannya menganggapnya tidak perlue. Melibatkan lebih dari satu orang atau satu pihakf. Adanya kewajiban atau keuntungan bersama dalam bentuk uang atau yang laing. Terpusatnya kegiatan korupsi pada mereka yang menghendaki keputusan yang pasti dan mereka yang dapat mempengaruhi keputusanh. Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korup dalam bentuk-bentuk pengesahan hukumi. Menunjukkan fungsi ganda yang kontradiktif pada mereka yang melakukan korupsi

Bila diperas lagi, maka ciri-ciri umum itu dapat mencakup tiga hal antara lain:a. Pengkhianatan terhadap kepercayaan yang diberikanb. Penyalahgunaan kekuasaanc. Keuntungan material untuk kepentingan pribadi dengan mengorbankan kepentingan orang banyak.

Menurut Joel Krieger, 3 bentuk mewarnai sistem organisasi atau lembaga pemerintahan, yaitu extortive corupption, manipulation corruption, dan nepotistic corruption. Syed Huscin Alatas melihat bahwa modes operandi bentuk-bentuk korupsi mencakup penyuapan (bribery), pemerasan (extortion) dan nepotisme.1. Penyuapan (bribery)a. DefinisiPenyuapan (bribery) merupakan sebuah perbuatan kriminal yang melibatkan sejumlah pemberian kepada seseorang dengan maksud agar penerima pemberian tersebut mengubah perilaku sedemikian rupa sehingga bertentangan dengan tugas dan tanggungjawabnya. Sesuatu yang diberikan sebagai suap tidak harus berupa uang, tapi bisa berupa barang berharga, rujukan, hak-hak istimewa, keuntungan

Page 2: Bentuk

ataupun janji yang dapat dipakai untuk membujuk atau mempengaruhi tindakan, suara, atau pengaruh seseorang dalam sebuah jabatan publik.Namun, perlu dicatat bahwa penyuapan bersifat transaktif. Maksudnya pemberi suap dan penerima suap sepakat melakukan tindakan penyuapan demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya keuntungan ini oleh kedua belah pihak.Menurut Syed Hussein Alatas, korupsi yang memeras melibatkan pihak pemberi yang dipaksa untuk menyuap guna mencegah kerugian yang sedang mengancam dirinya, kepentingannya, atau orang-orang, dan hal-hal yang dihargainya. Ketiga ciri utama korupsi: betrayal, abuse of power, dan material benefit. 

Praktik penyuapan mudah dijumpai di jalan antar pengendara mobilatau motor dengan seorang polisi lalu lintas misalnya. Seorang pengendara yang ditilang karena melanggar rambu lalu lintas, atau tidak membawa surat izin mengemudi, atau karena alasan lain bisa menyuap petugas agar terhindar dari pengadilan.

b.Contoh-contoh Kasus Penyuapan

- Penyuapan di Lembaga Pendidikan

Perilaku korupsi seperti ini jarang disorot di media massa kita, tapi dapat dengan mudah ditemui kasus-kasusnya di lembaga pendidikan. Di kampus perguruan tinggi misalnya, bukan rahasia lagi bahwa seorang mahasiswa memberikan sejumlah uang atau mengubah nilai mahasiswa yang sebenarnya tidak lulus menjadi lulus. Dalam kasus seperti ini, baik dosen maupun mahasiswa sadar betul bahwa mereka hendak mengambil keuntungan dengan cara seperti ini. Tidak ada pihak yang dipaksakan dalam hal ini.

Contoh lain, seorang calon mahasiswa yang sebenarnya tidak memenuhi syarat kelulusan untuk diterima di perguruan tinggi memberikan sejumlah uang atau barang berharga kepada pejabat universitas yang menentukan kelulusan. Karena tergiur dengan pemberian itu, sang pejabat pun dengan senang hati mengubah keputusan dari tidak lulus menjadi lulus. Praktik seperti ini perlu mendapat sorotan media massa kita.

2. Penggelapan (embezzlement ) dan pemalsuan/penggelembungan (fraud)

a. DefinisiPenggelapan merupakan suatu bentuk korupsi yang melibatkan pencurian uang, properti, atau barang berharga oleh seseorang yang diberi amanat untuk menjaga dan mengurus uang, properti atau barang berharga tersebut.

Page 3: Bentuk

b. Contoh-contoh Kasus Penggelapan dan Penggelembungan

Penggelapan uang di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sejumlah pejabat di sebuah BUMN diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi Banten karena terkait dugaan korupsi penyelewengan dana pengadaan barang dan jasa. Kausus korupsi ini terkait dengan ditemukannya kejanggalan pada anggaran BUMN di maksud. Kejanggalan itu terdapat pada pelaksanaan dana kemasyarakatan berupa penanaman ohon melinjo di Banten.

Jaksa penuntut menyebutkan bahwa tidak ditemukan hamparan melinjo di Banten. Padahal jumlah anggaran untuk proyek itu cukup besar,1,6 milyar, seharusnya, luas hamparan melinjo tersebut mencapai 1.000 hektar. Bahkan, lokasi yang disebut di banten Selatan juga tidak jelas persis seperti nama kampung, desa, kecamatan, dan kabupaten yang dijadikan lahan dana kemasyarakatan.

3. Pemerasan (extortion)

a. Definisi

Bentuk korupsi ini mengandung arti penggunaan ancaman kekerasan atau penampilan informasi yang menghancurkan guna membujuk seseorang agar mau bekerjasama. Dalam hal ini, pemangku jabatan dapat menjadi pemeras atau korban pemerasan.

b. Contoh-contoh kasus korupsi pemerasan

- Pemerasan di Lembaga Peradilan

Di Lembaga peradilan, praktik korupsi tidak hanya berbentuk penyuapan anatara hakim dan pengacara, tapi juga pemerasan. Misalnya saja, seoerang oknum hakim bekerjasama dengan panitera terlibat kasus pemerasan terhadap seorang saksi. Praktik korupsi seperti ini bisa diancam dengan empat tahun kurungan.

- Pemerasan oleh polisi terhadap pengusana

Pemerasan juga bisa dilakukan oleh oknum polisi terhadap pengusaha. Misalnya, dengan dalih razia, oknum polisi bisa meminta paksa uang kepada pengusaha gerai ponsel misalnya, seperti yang terjadi di Kediri.

Page 4: Bentuk

4. Nepotisme (nepotism)

a. Definisi

Kata nepotism sendiri berasal dari kata latin ‘nepos’ yang berarti “nephew” (keponakan). Istilah ini pertama kali dikaitkan dengan praktik ppengangkatan keponakan sendiri atau keluarga dekat oleh pemimpin tertinggi gereja Katolik di Abad Pertengahan untuk menduduki jabatan Kardinal.

Nepotisme (nepotisme) berarti memilih keluarga atau teman dekat berdasarkan pertimbangan hubungan, bukan karena kemampuannya. Misalnya, jika seorang manajer mempekerjakan atau mempromosikan seorang kerabat dekat dan bukan orang lain yang lebih mampu, maka manajer tersebut mempraktikkan nepotisme.

b. Contoh Kasus Nepotisme

Menjelang masyarakat, khususnya mahasiswa, bersama dengan istilah lain: korupsi dan kolusi. Tokoh reformasi, amien Rais, mempopulerkan istilah nepotisme bersama dengan korupsi dan kolusi dengan cara menyingkatkan menjadi KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Salah satu slogan reformasi kala itu adalah penghapusan praktik KKN. Pada masa sebelum reformasi selama rezim Orde Baru, praktik nepotisme sudah merajalela.\

Agusrin Najamudin (Koruptor Partai Demokrat)September 14, 2012

H. Agusrin Maryono Najamuddin adalah gubernur Bengkulu sekarang ini. Agusrin ditetapkan sebagai pemenang pilkada dalam rapat pleno KPU Kota Bengkulu tanggal 11 Oktober 2005.

Pemilihan umum kepala daerah

Page 5: Bentuk

Pemilukada pertama

Agusrin M. Najamuddin, ST. dan M. Syamlan, Lc. sebagai wakilnya mendapat perolehan suara 52.053 atau 54,30% dari total suara sah sebanyak 96.764 suara. Pasangan ini dicalonkan Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Bintang Reformasi.

Pemilukada kedua

Ia bersama Junaidi Hamzah mengalahkan pasangan calon lainnya secara curang dalam Pemilukada gubernur Bengkulu putaran kedua, Muslihan – Rio yang hanya memperolah 45,70% atau sejumlah 43.801 suara. Pasangan ini dicalonkan Partai Demokrat. Satu bulan setelah terpilih, Agusrin meninggalkan PKS dan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Bengkulu.

Latar belakang karier

Gubernur Bengkulu ini adalah seorang pengusaha tidak jelas usahanya yang pernah menangani proyek pengadaan perlengkapan peralatan operasional di salah satu rumah sakit di provinsi Riau. Mendapatkan gelar Sarjana Teknik ( ST. ) di sebuah kampus yang pada saat ini belum diketahui nama kampus, keberadaan kampus dan tahun kelulusannya.

Pada periode kedua (2005-2010) suara yang memilih Agusrin kalah di perkotaan, dan hanya menang di daerah pedesaan. Itu semua karena diimingi handtraktor. Masyarakat perkotaan sendiri sudah tahu sepak terjang Agusrin dan keluarganya.

Kasus korupsi

Saat ini Agusrin tengah menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ia didakwa korupsi APBD daerahnya sendiri senilai Rp 27 miliar. Agusrin didakwa melanggar pasal 2 ayat 1 UU Pemberantasan Tipikor. [1] Selain itu, Agusrin terpidana kasus korupsi pajak bumi dan bangunan dan bea penerimaan hak atas tanah dan bangunan Bengkulu (PBB-BPHTB) tahun 2006-2007, dan diduga memanipulasi dengan memalsukan surat permohonan pembukaan rekening baru. Surat permohonan pembukaan rekening baru yang diajukan kepada Menteri Keuangan ternyata hanya hasil pemindaian, sedangkan surat permohonan yang asli disimpan di rumah dinas terdakwa. Hal ini terungkap dari keterangan Chaerudin, bakas kepala dinas pendapatan provinsi Bengkulu yang telah divonis 1 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi Bengkulu. Surat tuntutan yang dibacakan bergantian oleh Sunarta, Yeni Puspita, Zuhandi, dan Alamsyah itu menyebut terdakwa dengan kewenangannya telah menyalahgunakannya melakukan korupsi. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan BPK serta fakta persidangan yang berasal dari keterangan saksi yang dihadirkan pada persidangan. Agusrin diduga telah melakukan korupsi dengan tidak menyetorkan dana pajak bumi dan bangunan dan bea penerimaan hak atas tanah dan bangunan Bengkulu (PBB-BPHTB) tahun 2006-2007 ke kas negara namun dimasukannya ke rekening daerah provinsi Bengkulu. Sehingga negara rugi hingga Rp 21,3 Miliar. Bukan hanya itu, terdakwa pun telah mengeluarkan desposisi untuk menyalurkan uang hasil pajak tersebut ke rekening PT Bengkulu Mandiri sebagai perusahaan daerah untuk kepentingan penanaman tanaman jarak.[2]

Terdakwa kasus dugaan korupsi dana bagi hasil bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Gubernur Bengkulu non aktif Agusrin Maryono Najamudin divonis bebas oleh majelis hakim saat sidang sidang pembacaan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 24 Mei 2011. Agusrin divonis bebas karena majelis hakim telah disuap sehingga hakim menilai tindakannya tidak memenuhi unsur pidana korupsi.[3]

Page 6: Bentuk

Amrun Daulay (Koruptor Partai Demokrat)September 14, 201

Amrun Daulay (lahir di Sibolga, 20 Juli 1946; umur 66 tahun) adalah bekas anggota DPR periode 2009 – 2014 yang berasal dari Partai Demokrat mewakili Sumatera Utara daerah pemilihan II[1]. Ia terbukti bersalah melakukan korupsi dan digantikan oleh Saidi Butar-Butar. Amrun Daulay merupakan satu dari sekian banyaknya koruptor yang lahir dari rahim partai berlambang mercy.

Angelina Sondakh (Koruptor Partai Demokrat)September 14, 2012

Angelina Patricia Pingkan Sondakh atau dipanggil Angie (lahir di Australia, 28 Desember 1977; umur 34 tahun) adalah artis dan politisi Indonesia. Ia menjadi tersangka kasus korupsi dan suap terkati pembahasan anggaran proyek Wisma Atlet Palembang [1][2] korupsi dan politikus Indonesia. Ia mulai dikenal setelah terpilih menjadi pemenang kontes kecantikan Puteri Indonesia 2001. Selanjutnya, ia terjun ke dunia politik dan terpilih sebagai Anggota DPR Republik Indonesia periode 2004–2009 dan 2009–2014 dari Partai Demokrat. Pada tahun 2012, ia menjadi tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan sejumlah politikus Indonesia lainnya.

Awal Kehidupan dan Pendidikan

Angie lahir di New South Wales, Australia dan merupakan putri dari Lucky Sondakh. Ia meniti pendidikan dasar Laboratorium IKIP di Manado, Sulawesi Utara dan Sekolah Menengah Pertama Katolik Pax Christi Manado serta Sekolah Menengah Uumum Negeri 2 Manado. Ia juga belajar di Year 9 – 10 Presbyterian Ladies College, Sydney, Australia dan Year 11 Armidale Public High School, Armidale, Australia serta Unika Atmajaya Jakarta, Fakultas Ekonomi Pemasaran.

Gelar Putri Indonesia 2001 dan Prestasi

Pada tahun 1993, dia meraih penghargaan “Outstanding effort in maths, textile & design and scripture” Presbyterian Ladies Collage, Sydney dan “Certificate of merit in chemistry” Armidale public High School Armidale, NSW (1994) serta Juara III Puteri Ayu Manado (1995). Sejumlah penghargaan diraih pada tahun 1995, yaitu: Juara I dan

Page 7: Bentuk

Juara Favorit Puteri Pixy Manado; Juara I dan Favorit Cewek Keren Manado; Juara I dan Puteri Intelegensia, Puteri Kencana Manado; Juara I Puteri Pantai Manado; Juara I dan Puteri Intelegensia sebagai Puteri Simpatik Manado; Juara I Wulan Minahasa; dan Juara I, Favorit & Busana Terbaik, Puteri Cempaka Manado. Pada 1996, dia meraih Juara I Noni Sulut, Juara I lomba Pidato Bahasa Inggris se-Sulut, Juara I Lomba Debat Ilmiah se-Sulut, dan Juara I Penataran P-4 Unika Atmajaya serta Juara I Lomba Pemandu Wisata Sulawesi Utara (1997).

Pada tahun 1999, dia meraih gelar Miss Novotel Manado dan Miss Novotel Indonesia (2000) serta Puteri Indonesia tingkat Sulawesi Utara (2001). Sejumlah penghargaan tersebut kemudian menjadi bekal untuk berkompetisi pada ajang kontes kecantikan bertajuk Puteri Indonesia dam akhirnya terpilih menjadi pemenang Puteri Indonesia 2001. Pada 17 Agustus 2002, dia meraih Penghargaan Satya Karya Kemerdekaan dari Menteri Sosial Republik Indonesia. Pada pemilu tahun 2004, dia terpilih sebagai Anggota DPR Republik Indonesia dari Partai Demokrat. Dalam kepengurusan partai, dia menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.

Kekayaan dan Dugaan Suap

Penangkapan Wafid Muharam (Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga), Mindo Rosalina Manulang (Direktur Marketing PT Anak Negeri), dan M El Idris (Manajer Marketing PT Duta Graha Indah) oleh KPK turut menyeret namanya bersama Muhammad Nazaruddin yang menjabat Bendahara Umum Partai Demokrat. Atas kasus tersebut, Partai Demokrat membentuk dua tim untuk menelisik keterlibatan dua kader partainya. Pada September 2011, dia dipanggil KPK dan menjalani pemeriksaan selama sedikitnya 8 jam. [3] [4]

Dalam kurun waktu 2003-2010, kekayaan janda mendiang Adjie Massaid ini naik secara drastis. Jika jumlah hartanya dalam LHKPN pada 23 Desember 2003 berjumlah Rp. 618.263.000 (Rp 600 juta) dan US$ 7.500, kemudian, jumlah kekayaannya mencapai Rp 6,15 miliar. Artinya, terjadi kenaikan sekitar 10 kali lipat. Berdasarkan LHKPN per 28 Juli 2010 yang dilansir KPK, dia memiliki kekayaan Rp 6.155.441 dan US$ 9.628. Itu terdiri dari harta bergerak, tak bergerak, batu mulia, surat berharga serta giro dan setara kas. Harta bergerak meliputi tanah seluas 1000 meter persegi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang dibeli setelah tahun 2003. Ia juga memiliki tanah dan bangunan 316 meter persegi dan 1760 meter persegi di Jakarta Timur. Ia juga menjual tanah dan bangunan seluas 144 meter persegi dan 85 meter persegi di Kabupaten Tangerang, Banten. Besaran harta kekayaan tak bergerak pada 23 Desember 2003 hanya Rp 151.663.000. Harta tak bergeraknya melonjak tajam nilainya hingga Juli 2010. Terhitung 21 Juli 2010, harta tak bergerak Angie mencapai Rp 2.825.824.000,-. Sedang harta bergerak meliputi mobil BMW X5, Honda CR-V, Kijang Innova, motor BMW, dan alat transportasi lain bermerek Bombardier. Semua harta bergerak yang disebutkan itu baru dimiliki Angie selepas tahun 2003. Sementara harta bergerak yang dimiliki hingga 2003 adalah mobil Hyundai Trajet dan Toyoto Vios. Keduanya sudah dijual selepas 2003. Harta bergerak yang milik Angie juga melonjak tajam. Jika hingga 23 Desember 2003 hanya Rp 377.900.000,-, maka per 21 Juli 2010 menjadi Rp 1.184.000.000,-. Sedangkan batu mulia, barang seni, dan antik yang dimiliki hingga 21 Juli 2010 nilainya mencapai Rp 165.000.000,-. Harta berupa surat berharga mencapai Rp 1.210.000.000. Untuk giro dan setara kas mencapai Rp 770.617.388 dan US$ 9.479 hingga 21 Juli 2010. Besaran ini meningkat tajam dari jumlah giro dan setara kas hingga 23 Desember 2003 yang hanya Rp 50 juta dan US$ 7.500. Menurut pengakuannya, semuanya diperoleh dari warisan mendiang suami yang juga politisi separtai. [5] [6]

Tersangka Korupsi

Ketika pada Jumat, 3 Februari 2012, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan dia sebagai tersangka korupsi proyek wisma atlet di Palembang. Penetapan sebagai tersangka korupsi disampaikan Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Jalan Kuningan, Jakarta Selatan. Pengumuman itu bertepatan dua hari menjelang peringatan satu tahun meninggalnya Adjie Massaid. Dalam persidangan terdakwa kasus suap wisma atlet, Muhammad Nazaruddin disebutkan adanya uang Rp 2 miliar ke Angelina dan I Wayan Koster sebesar Rp 3 miliar . Dia juga telah dicegah untuk tidak bepergian keluar negeri selama 3 Februari 2012-3 Februari 2013.

Ancaman hukuman sesuai Pasal 5 Ayat (2) atau Pasal 11 atau Pasal 12 huruf a Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Di antara 3 pasal alternatif tersebut, Pasal 12 huruf a memuat ancaman hukuman paling berat. Pasal 12 huruf a menyebutkan, pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji,

Page 8: Bentuk

padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya, dianggap melakukan tidak pidana korupsi. Ancamannya, pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun ditambah denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar.

Terhitung sejak Jumat, 27 April 2012, KPK telah menahan Angie di Rumah Tahanan Salemba cabang KPK di Kuningan (Jakarta Selatan) untuk 20 hari ke depan.

Kehidupan Pribadi

Pernikahannya dengan Adjie Massaid pada 29 April 2009 berakhir setelah Adjie meninggal dunia pada 5 Februari 2011. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Keanu Jabaar Massaid (lahir 9 September 2009). Setelah namanya disebut terkait korupsi proyek wisma atlet SEA Games di Palembang dan dipanggil KPK untuk dimintai keterangan, namanya mulai dikaitkan menjalin asmara dengan seorang penyidik di KPK berininsial “BS”. Sejumlah media menyebut, BS adalah Raden Brotoseno.

Aulia Pohan (Koruptor Besan Presiden SBY)Agustus 20, 2010

Aulia Pohan seorang koruptor. Koruptor wajib dihukum mati

Aulia Pohan, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia dilahirkan di Palembang, 11 September 1945. Menyelesaikan pendidikan MA dalam Ekonomi Studi Pembangunan dari Boston University, USA. Mengikuti berbagai program pendidikan di luar negeri diantaranya; Financial Programming Policy Course IMF, Washington; ADB Training on Monetary and Fiscal Policies, Tokyo; Workshop in Harvard University dll.

Mengawali karirnya sebagai pegawai Bank Indonesia di Urusan Pengawasan dan Pembinaan Bank-bank pada tahun 1971, menjadi staf Gubernur Bank Indonesia pada tahun 1979, Urusan Ekonomi dan Statistik, dan sebagai Associate Representative di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo.

Jabatan terakhir adalah sebagai Kepala Urusan Penelitian dan Pengembangan Intern. Ia sebagai koruptor dulunya juga aktif sebagai pengajar di berbagai lembaga dan Universitas.

Dengan disahkannya UU No 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, maka berdasarkan Keppres Nomor 151/M tahun 1999 tanggal 17 Mei 1999, ia diangkat menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia.

Disamping itu, ia adalah besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia adalah ayah dari Anisa Pohan yang menjadi istrinya anak SBY, Agus Harimurti Yudhoyono.

Page 9: Bentuk

Pada tahun 2009, Aulia Pohan dihukum 4 tahun 6 bulan karena kasus korupsi. Pada 2010 tanggal 6 Januari 2010, ia diperiksa oleh Pansus Bank Century. Sebagai keluarga Susilo Bambang Yudhotono (SBY), sangat wajar Aulia Pohan sebagai musuh rakyat ini mendapat remisi (keringanan hukum dari presiden).

Syaukani Hasan RaisAgustus 20, 2010

Syaukani seorang koruptor (Sudah seharusnya koruptor wajib dihukum mati)

Syaukani Hasan Rais (akrab dipanggil Pak Kaning; lahir di Tenggarong, Kutai Kartanegara, 11 November 1948; umur 61 tahun) adalah Bupati Kutai Kartanegarayang ke-9 bila dihitung sejak Daerah Istimewa Kutai, dan Bupati pertama sejak pemekaran menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara. Ia menggantikan Bupati A.M. Sulaiman pada periode 1999 sampai 2004dan kemudian kembali menjabat sebagai Bupati setelah memenangkan Pilkada Kutai Kartanegara pada tanggal 1 Juni 2005. Ia bersama pasangannya Samsuri Aspar dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Kutai Kartanegara periode 2005-2010 pada tanggal 13 Juli 2005.

Pada 18 Desember 2006, ia ditetapkanKPK sebagai tersangka dalam kasuskorupsi pembebasan lahan Bandara Loa Kulu yang diduga merugikan negara sebesar Rp 15,36 milyar, namun segera setelah itu Syaukani langsung menjalani perawatan rumah sakit selama sekitar 3 bulan dan tidak kembali ditahan setelah selesai menjalani perawatan. Pada 16 Maret 2007, Syaukani akhirnya dijemput paksa dari Wisma Bupati Kutai Kertanegara di Jakarta untuk menjalani pemeriksaan di KPK.

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada 14 Desember 2007, memvonis Syaukani dengan hukuman penjara dua tahun enam bulan karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi selama 2001 hingga 2005 dan merugikan negara Rp113 miliar. Tindak pidana korupsi yang dilakukan Syaukani adalah menyalahgunakan dana perangsang pungutan sumber daya alam (migas), dana studi kelayakan Bandara Kutai, dana pembangunan Bandara Kutai, dan penyalahgunaan dana pos anggaran kesejahteraan masyarakat.

Page 10: Bentuk

TUGAS PKNBENTUK-BENTUK KORUPSI BESERTA PELAKUNYA

Disusun Oleh

Nama : Ainul Vitra Kurnia

Kelas : X.9

SMA NEGERI 13 PADANG

Page 11: Bentuk

TUGAS PKNBENTUK-BENTUK KORUPSI BESERTA PELAKUNYA

Disusun Oleh

Nama : Ivo Febriani

Kelas : X.3

SMA NEGERI 13 PADANG

Page 12: Bentuk

How To Make Orange JuiceMaterials:

125 ml sugar 

5 ml Vanilla extract 

1 handful ice cubes

165 ml orange juice concentrate  250 ml milk 

250 ml water 

Steps:1. Combine all ingredients in blender except ice cubes. 2. Add ice cubes and blend until smooth 3. Pour in a glass