Benigna Paroxyysmal Position Vertigo (BPPV)

12
Benigna Paroxyysmal Position Vertigo (BPPV) By: Lusia Henny Mariati

description

medical sains of nursing

Transcript of Benigna Paroxyysmal Position Vertigo (BPPV)

Benigna Paroxyysmal Position Vertigo (BPPV)

Benigna Paroxyysmal Position Vertigo (BPPV)By: Lusia Henny MariatiDefenisiBenigna paroxysmal positional vertigo (BPPV) merupakan vertigo dengan episode berulang singkat yang dipicu oleh perubahan posisi kepala. BBPV merupakan penyakit tersering dari vertigo berulang dan verertigo ini disebabkan oleh stimulasi abnormal dari cupula karena adanya free-floating otoliths atau otolith yang telah beradhesi dengan cupula dalam satu dari tiga kanal semisirkularisPaling sering terjadi pada usia tua, sangat jarang ditemukan pada anakEtiologi Pada sekitar 50% kasus penyebabnya tidak diketahui (idiopatik)Namun beberapa kasus diketahui akibat setelah mengalami jejas atau trauma pada kepala leher, infeksi telinga tengah atau operasi stapedektomi. Banyak BPPV yang timbul spontan, disebabkan kelainan otokonial berupa deposit yang berada di kupula bejana semisirkuler posterior kupula senssitif terhadap perubahan gravitasi yang menyertai keadaan posisi kepala yang berubah.

Etiologi...Penyebab utama BPPV pada orang dibawah umur 50 th adalah cedera kepalaUsia tua akibat adanya degenerasi sistem vestibuler pada telinga tengahpatofisiologiLepasnya debris otolith dapat menempel pada cupula (cupulolithiasis) atau dapat mengambang bebas pada kanal semisirkularisDebris otolith memberikan sensasi berputar melalui efek gravitasi langsung pada cupula atau dengan menginduksi aliran endolimfe selama gerakan kepala diarah gravitasi Menurut teori cupulolithiasis, deposit cupula (heavy cupula) akan memicu efek gravitasi pada krista. Namun gerakan debris otolith yang bebas mengambang adalah mekanisme patofisiologi yang saat ini diterima sebagai ciri khas BPPV.Manifestasi KlinikKeluhan sering muncul jika terjadi perubahan posisi kepala seperti; Merasa berputas atau merasa sekelilingnya berputar jika akan ketempat tidur, bangun dari tempat tidur, berguling kesisi lainnya di tempat tidur, menggapai sesuatu yang tinggi, atau saat kepala ditengadahkan.Vertigo ini biasanya berlangsung 5-10 detik.Kadang disertai mual dan pasien merasa cemas.Cat: pada BPPV tidak terjadi gangguan pendengaran atau telinga berdenging (tinitus)Pemerikasaan fisikUji Dix-Hallpike; dilakukan pada pasien yang tidak memiliki masalah dengan leher dan punggung.Tujuan; untuk memprovokasi serangan vertigo dan untuk melihat adanya nistagmusEvaluasi: pada orang normal;jika, nistagmus timbul pada saat gerakan provokasi kebelakang namun saat setelah selesai gerakan dilakukan tidak ada lagi nistagmus. Pada BPPV setelah dilakukan gerakan provokasi kebelakang ditemukan nistagmus timbulnya lambat, dan menghilang kurang lebih 1 menit. Dan biasanya vertigo muncul bersamaan dengan nistagmus 2. Tes KaloriDigunakan dua macam air, dingin 30 derajat Celcius sedangkan air panas dg suhu 44 derajat CelciusAir dialirkan kedalam telinga tengah masing2 250 ml dalam wktu 40 dtk dan dicatat lamanya terjadi nistagmus.Kemudian pasien diistirahatlan selama 5 menit.3. Tes supine rollMenilai terjadinya nistagmus saat perubahaan posisi kepala ke arah lateral. Penatalaksanaan 1. Non farmakologiCanalith reposisi Prosedur (CRP)/epley manuvermengurangi gejala BBPV melalui serangkaian posisi yang menyebabkan pergerakan canalith dari daerah yang mengalami gejala ke daerah yang tidak mengalami gejala. Latihan Manuver semont Liberatory2. Farmakologis- Obat vestibular supresan (spt antihistamin dan benzodiazepine) tidak dianjurkanperburukan keseimbangan - Obat antivertigo Asuhan keperawatanAnamnesaPengkajian pola keperawatan (pola gordon)Asuhan keperawatanResiko jatuh MualAnsietasIntervensi Lihat NANDA

Discharge lanning Anjurkan utk tidur dengan kepal yang tinggiBangun secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sblm tidurHindari posisi membungkukHindari posisi mendongakHindari menggerakan kepala secara tiba-tiba

Thank U