Benign Prostatic Hyperplasia (1)

64
BPH : BPH : a. a. hiperplasia dari hiperplasia dari sel-sel sel-sel stroma stroma b b . hiperplasia . hiperplasia sel-sel epitel sel-sel epitel kelenjar kelenjar prostat prostat c c . hiperplasia dari . hiperplasia dari sel-sel sel-sel stroma stroma dan dan sel-sel epitel sel-sel epitel kelenjar kelenjar prostat prostat

description

ppt

Transcript of Benign Prostatic Hyperplasia (1)

BPH : BPH :

a. a. hiperplasia dari hiperplasia dari sel-sel stromasel-sel stroma

bb. hiperplasia . hiperplasia sel-sel epitel kelenjarsel-sel epitel kelenjar prostatprostat

cc. hiperplasia dari . hiperplasia dari sel-sel stroma sel-sel stroma dan dan sel-sel epitel kelenjarsel-sel epitel kelenjar prostat prostat

BPH dialami oleh BPH dialami oleh

a.sekitar a.sekitar 70%70% pria diatas usia pria diatas usia 6060 tahun, tahun,

bb.90%.90% pada pria diatas pada pria diatas 8080 th th

c. A+Bc. A+B

Skoring keluhan Skoring keluhan menurut menurut International International prostate symptom score (IPSS)prostate symptom score (IPSS)

Jumlah skor tertinggi adalahJumlah skor tertinggi adalah

a. 20a. 20

b. 27b. 27

c. 35c. 35

Menurut International prostate Menurut International prostate symptom score (IPSS), BPH symptom score (IPSS), BPH bergejala sedang bila mempunyai bergejala sedang bila mempunyai nilai skornilai skor

a. skor 10 - 20a. skor 10 - 20

b. skor 8 - 19b. skor 8 - 19

c. skor 15 - 25c. skor 15 - 25

Yang dinilai pada pemeriksaan Colok Yang dinilai pada pemeriksaan Colok dubur untuk diagnostik BPH: dubur untuk diagnostik BPH:

aa. tonus sphinkter ani . tonus sphinkter ani

bb. prostat : volume,konsitensi, . prostat : volume,konsitensi,

ada tidaknya nodul & nyeri ada tidaknya nodul & nyeri tekan. tekan.

cc. ampula rekti. ampula rekti

dd. ada tidaknya masa rekti. ada tidaknya masa rekti

ee. semua benar. semua benar

ff. semua benar kecuali d. semua benar kecuali d

PSA adalahPSA adalah

a.a. Prostate Specific AntigenProstate Specific Antigen

b.b. Prostate Serum AntigenProstate Serum Antigen

c.c. Dihasilkan oleh kanker prostatDihasilkan oleh kanker prostat

d.d. Dihasilkan oleh kelenjar prostat Dihasilkan oleh kelenjar prostat

e.e. A+CA+C

f.f. A+DA+D

g.g. B+CB+C

h.h. B+DB+D

Kadar PSA dapat meningkat pada : Kadar PSA dapat meningkat pada :

a. peradangan prostat a. peradangan prostat

b. akibat manipulasi prostat b. akibat manipulasi prostat

c. retensi urin akut,kateterisasic. retensi urin akut,kateterisasi

d. Kanker prostat d. Kanker prostat

e. usia yang makin tuae. usia yang makin tua

f . Semua benarf . Semua benar

Catatan harian miksi ( voiding Catatan harian miksi ( voiding diaries)diaries)

a.a. Mencatat kapan dan berapa Mencatat kapan dan berapa jumlah urinjumlah urin yang dikemihkan dalam 24 jamyang dikemihkan dalam 24 jam

b.b. Mencatat kapan dan berapa Mencatat kapan dan berapa jumlah jumlah asupan airasupan air yang dikomsumsi serta kapan yang dikomsumsi serta kapan dan berapa dan berapa jumlah urinjumlah urin yang dikemihkan yang dikemihkan

Sangat berguna pada pasien yang keluhan Sangat berguna pada pasien yang keluhan utamanya utamanya nokturianokturia

Dapat dibedakan Dapat dibedakan nokturia idiopatiknokturia idiopatik, , instabilitas detrusor akibat obstruksi instabilitas detrusor akibat obstruksi infra vesikainfra vesika atau karena atau karena poliuria akibat poliuria akibat asupan air yang berlebihasupan air yang berlebih

Catatan harian miksi ( voiding Catatan harian miksi ( voiding diaries)diaries)

Sebaiknya dilakukan selama Sebaiknya dilakukan selama

a.a. 7 hari berturut-turut7 hari berturut-turut

b.b. 5 hari berturut-turut5 hari berturut-turut

c.c. 3 hari berturut-turut3 hari berturut-turut

d.d. 1 hari berturut-turut1 hari berturut-turut

UroflowmetriUroflowmetri

Benign Benign prostatic prostatic

hyperplasiahyperplasiaR. Bebet PrasetyoR. Bebet Prasetyo

Bagian Urology Bagian Urology

Departemen Bedah RSPAD Gatot SoebrotoDepartemen Bedah RSPAD Gatot Soebroto

PendahuluanPendahuluan BPH : hiperplasia dari BPH : hiperplasia dari sel-sel stromasel-sel stroma dan dan sel-sel-

sel epitel kelenjarsel epitel kelenjar prostat. prostat. Dialami oleh sekitar Dialami oleh sekitar 70%70% pria diatas usia pria diatas usia 6060

tahun, dan tahun, dan

90%90% pada pria diatas pada pria diatas 8080 thth

Prevalensi bph yang bergejalaPrevalensi bph yang bergejala, ,

40-49 th hampir mencapai 40-49 th hampir mencapai 15%, 15%,

50-59 th hampir 25%, 50-59 th hampir 25%,

usia 60 th mencapai 43%usia 60 th mencapai 43%

BPE ( benign prostate enlargment ),BPE ( benign prostate enlargment ), BOO (Bladder outlet obstruction),BOO (Bladder outlet obstruction), BPO (Benign prostate obstructionBPO (Benign prostate obstruction

LUTS ( lower urinary tract symptoms ) LUTS ( lower urinary tract symptoms ) terdiriterdiri

gejala obstruksigejala obstruksi atau gejala berkemih atau gejala berkemih ( voiding symptoms)( voiding symptoms) gejala iritasigejala iritasi atau gejala penyimpanan atau gejala penyimpanan (storage symptoms)(storage symptoms)

Tidak semua bph mengalami gangguan Tidak semua bph mengalami gangguan miksi,sebaliknya tidak semua gangguan miksi miksi,sebaliknya tidak semua gangguan miksi disebabkan oleh bphdisebabkan oleh bph

Prevalensi BPH bergejalaPrevalensi BPH bergejala

Office of Health Economic Inggris, Office of Health Economic Inggris, mengeluarkan proyeksi prevalensi BPH mengeluarkan proyeksi prevalensi BPH bergejala beberapa tahun kedepan, th 1991 bergejala beberapa tahun kedepan, th 1991 berjumlah sekitar 80.000 pada 2031 berjumlah sekitar 80.000 pada 2031 diperkirakan meningkat jadi 1,5 kali lipatdiperkirakan meningkat jadi 1,5 kali lipat

Hospital prevalence di RSCM dan RS Sumber Hospital prevalence di RSCM dan RS Sumber waras selama 3 tahun (1994-1997) 1040 kasus.waras selama 3 tahun (1994-1997) 1040 kasus.

RSPAD selama tiga tahun (2001-2003) sebanyak RSPAD selama tiga tahun (2001-2003) sebanyak 388 kasus, 379 TURP dan 9 Op.terbuka. 388 kasus, 379 TURP dan 9 Op.terbuka.

Penyebab ?Penyebab ?

Banyak sekali faktor yang diduga berperan dalam Banyak sekali faktor yang diduga berperan dalam proliferasi/pertumbuhan jinak kelenjar prostat, tapi pada proliferasi/pertumbuhan jinak kelenjar prostat, tapi pada dasarnya bph tumbuh pada pria yang menginjak dasarnya bph tumbuh pada pria yang menginjak usia tuausia tua dan dan masih mempunyai masih mempunyai testis yang masih berfungsi normal testis yang masih berfungsi normal menghasilkan testosteronmenghasilkan testosteron

Pengaruh hormon lain (estrogen, prolaktin), diet tertentu, mikro Pengaruh hormon lain (estrogen, prolaktin), diet tertentu, mikro trauma, dan faktor2 lingkungan diduga berperan dalam trauma, dan faktor2 lingkungan diduga berperan dalam proliferasi sel-sel kelenjar prostat secara tidak langsung.proliferasi sel-sel kelenjar prostat secara tidak langsung.

Faktor-faktor tersebut mampu mempengaruhi sel-sel prostat Faktor-faktor tersebut mampu mempengaruhi sel-sel prostat untuk mensintesis protein growth faktor, yang selanjutnya untuk mensintesis protein growth faktor, yang selanjutnya protein inilah yang berperan dalam memacu terjadinya protein inilah yang berperan dalam memacu terjadinya proliferasi sel-sel kelenjar prostatproliferasi sel-sel kelenjar prostat

Faktor-faktor yang mampu meningkatkan sintesis protein Faktor-faktor yang mampu meningkatkan sintesis protein growth faktor disebut faktor ekstrinsik, sedangkan protein growth faktor disebut faktor ekstrinsik, sedangkan protein growth faktor itu sendiri disebut sebagai faktor intrinsik yang growth faktor itu sendiri disebut sebagai faktor intrinsik yang menyebabkan hiperplasia kelenjar prostat. menyebabkan hiperplasia kelenjar prostat.

Piranti diagnosis bphPiranti diagnosis bph

AnamnesisAnamnesis Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik Urinalisis, kreatinin serumUrinalisis, kreatinin serum PSAPSA Uroflowmetri dan residual urinUroflowmetri dan residual urin Catatan harian miksiCatatan harian miksi Pencitraan prostat dan traktus urinariusPencitraan prostat dan traktus urinarius UrethrosistoskopiUrethrosistoskopi Urodinamika Urodinamika

AnamnesisAnamnesis

Keluhan miksi yang dirasakan dan sudah Keluhan miksi yang dirasakan dan sudah berapa lama menggangguberapa lama mengganggu

Riwayat penyakit lain dan penyakit saluran Riwayat penyakit lain dan penyakit saluran urogenitalia urogenitalia

( cedera, infeksi atau pembedahan )( cedera, infeksi atau pembedahan ) Riwayat kesehatan secara umum dan Riwayat kesehatan secara umum dan

riwayat fungsi seksualriwayat fungsi seksual Obat-obatan yang saat ini dikomsumsi yang Obat-obatan yang saat ini dikomsumsi yang

dapat menimbulkan keluhan miksidapat menimbulkan keluhan miksi Tingkat kebugaran pasien yang mungkin Tingkat kebugaran pasien yang mungkin

diperlukan untuk tindakan pembedahandiperlukan untuk tindakan pembedahan

Keluhan miksiKeluhan miksi

Irritative SymptomsIrritative Symptoms

nocturia, frequency, urgency, nocturia, frequency, urgency, dysuriadysuria

Obstructive SymptomsObstructive Symptoms

hesitancy, intermittency, terminal hesitancy, intermittency, terminal dribling, incomplete emptyingdribling, incomplete emptying

Skoring keluhanSkoring keluhan

International prostate symptom International prostate symptom score (IPSS)score (IPSS)

skor skor 0 – 70 – 7 : bergejala : bergejala ringanringan

skor skor 8 – 198 – 19 : bergejala : bergejala sedangsedang

skor skor 20 – 3520 – 35 : bergejala : bergejala beratberat

disertai 7 pertanyaan mengenai disertai 7 pertanyaan mengenai kwalitas hidupkwalitas hidup

Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik

Colok dubur : tsa, volume dan Colok dubur : tsa, volume dan konsitensi prostat, serta ada tidaknya konsitensi prostat, serta ada tidaknya nodul.nodul.

Regio suprapubik ada/tidak distensi Regio suprapubik ada/tidak distensi buli-bulibuli-buli

Sensitivitas colok dubur dalam Sensitivitas colok dubur dalam deteksi ca prostat 33%deteksi ca prostat 33%

Keadaan neurologis, status mental Keadaan neurologis, status mental pasien secara umum dan fungsi pasien secara umum dan fungsi neuromuskuler ekstremitas bawahneuromuskuler ekstremitas bawah

UrinalisisUrinalisis

Sedimen urin : lekosituria, Sedimen urin : lekosituria, hematuriahematuria

Kultur urinKultur urin

Sitologi urinSitologi urin

fungsi ginjalfungsi ginjal Gagal ginjal akibat bph 0.3-30% dengan rata-Gagal ginjal akibat bph 0.3-30% dengan rata-

rata 13,6%rata 13,6%

Komplikasi pasca bedah lebih tinggi pada gagal Komplikasi pasca bedah lebih tinggi pada gagal ginjal (25%) dibanding yang normal (17%)ginjal (25%) dibanding yang normal (17%)

Mortalitas 6X lebih banyak pada gagal ginjalMortalitas 6X lebih banyak pada gagal ginjal

Dilatasi sistem pelviokalises 0,8% pada Dilatasi sistem pelviokalises 0,8% pada kreatinin normal, sebaliknya sebanyak 18,9% kreatinin normal, sebaliknya sebanyak 18,9% pada peningkatan kreatinin pada peningkatan kreatinin

PSA ( PSA ( Prostate Specific AntigenProstate Specific Antigen))

Organ specific bukan cancer specificOrgan specific bukan cancer specific

Dapat dipakai untuk meramalkan Dapat dipakai untuk meramalkan perjalanan penyakit bphperjalanan penyakit bph

PSA yang tinggi berarti : PSA yang tinggi berarti : (pada bph)(pada bph) pertumbuhan volume prostat lebih cepat, pertumbuhan volume prostat lebih cepat, keluhan akibat bph/laju pancaran urin keluhan akibat bph/laju pancaran urin

lebih jelek lebih jelek lebih mudah terjadinya retensi urin akutlebih mudah terjadinya retensi urin akut

PSA ( PSA ( Prostate Specific AntigenProstate Specific Antigen))

laju pertumbuhan volume prostat tiap laju pertumbuhan volume prostat tiap tahuntahun

0,2 – 0,3 ng/dl : 0,7 ml/th0,2 – 0,3 ng/dl : 0,7 ml/th

1,4 – 3,2 ng/dl : 2,1 ml/th1,4 – 3,2 ng/dl : 2,1 ml/th 3,3 – 9,9 ng th : 3,3 ml/th 3,3 – 9,9 ng th : 3,3 ml/th (Roehrborn et al 2000)(Roehrborn et al 2000)

Kadar Kadar PSA dapat meningkatPSA dapat meningkat pada : pada :

peradanganperadangan, setelah , setelah manipulasi prostatmanipulasi prostat, , retensiretensi urin akut, urin akut, kateterisasi,kateterisasi, keganasankeganasan prostat dan prostat dan usia yang makin tuausia yang makin tua

PSA ( PSA ( Prostate Specific AntigenProstate Specific Antigen))

Rentang kadar PSA yang dianggap Rentang kadar PSA yang dianggap normal berdasarkan usianormal berdasarkan usia

40 – 49 th : 0 – 2,5 ng/dl40 – 49 th : 0 – 2,5 ng/dl

50 – 59 th : 0 – 3.5 ng/dl50 – 59 th : 0 – 3.5 ng/dl

60 – 69 th : 0 – 4,5 ng/dl60 – 69 th : 0 – 4,5 ng/dl

70 – 79 th : 0 – 6,5 ng/dl70 – 79 th : 0 – 6,5 ng/dl

Catatan harian miksi ( voiding Catatan harian miksi ( voiding diaries)diaries)

Mencatat kapan dan berapa Mencatat kapan dan berapa jumlah asupan jumlah asupan airair yang dikomsumsi serta kapan dan berapa yang dikomsumsi serta kapan dan berapa jumlah urinjumlah urin yang dikemihkan yang dikemihkan

Sebaiknya dilakukan selama Sebaiknya dilakukan selama 7 hari berturut-7 hari berturut-turutturut

Sangat berguna pada pasien yang keluhan Sangat berguna pada pasien yang keluhan utamanya utamanya nokturianokturia

Dapat dibedakan Dapat dibedakan nokturia idiopatiknokturia idiopatik, , instabilitas detrusor akibat obstruksi instabilitas detrusor akibat obstruksi infra vesikainfra vesika atau karena atau karena poliuria akibat poliuria akibat asupan air yang berlebihasupan air yang berlebih

UroflowmetriUroflowmetri Pencatatan tentang pancaran urin selama Pencatatan tentang pancaran urin selama

proses miksi secara elektronik.proses miksi secara elektronik. Volume miksiVolume miksi, , Pancaran maksimum ( Pancaran maksimum ( QmaxQmax)) Pancaran rata-rataPancaran rata-rata, , waktu yang dibutuhkan untuk waktu yang dibutuhkan untuk

mencapai Qmaxmencapai Qmax dan dan lama pancaranlama pancaran Hasil tidak spesifikHasil tidak spesifik, , Pancaran yang lemahPancaran yang lemah ==> ==>BOO atau BOO atau

kelemahan detrusorkelemahan detrusor, sebaliknya Qmax , sebaliknya Qmax yang normal belum tentu tidak ada BOOyang normal belum tentu tidak ada BOO

UroflowmetriUroflowmetri

Korelasi Qmax dengan BOOKorelasi Qmax dengan BOO Qmax < 10 ml/det 90% BOOQmax < 10 ml/det 90% BOO 10-14 ml/det 67% BOO10-14 ml/det 67% BOO > 15 ml/det 30% BOO> 15 ml/det 30% BOO

Nilai Qmax dipengaruhi olehNilai Qmax dipengaruhi oleh usia, usia, jumlah urin serta jumlah urin serta terdapat variasi individual yang cukup terdapat variasi individual yang cukup

besar.besar.

Pemeriksaan residual urin Pemeriksaan residual urin (RU)(RU) 78% pria normal mempunyai RU < 5 ml78% pria normal mempunyai RU < 5 ml Semua pria normal mempunyai RU ≤ 12 mlSemua pria normal mempunyai RU ≤ 12 ml RU diukur dgn cara RU diukur dgn cara

invasifinvasif : kateterisasi setelah miksi maupun : kateterisasi setelah miksi maupun

noninvasifnoninvasif : USG atau blader scan : USG atau blader scan

Kateterisasi lebih akuratKateterisasi lebih akurat tapi tapi tidak nyamantidak nyaman, , dapat menimbulkan dapat menimbulkan cederacedera pada uretra, pada uretra, infeksiinfeksi sampai bakteriemia sampai bakteriemia

Pemeriksaan residual urin (RU)Pemeriksaan residual urin (RU)

Variasi individual sangat tinggiVariasi individual sangat tinggi, , terutama terutama RU>150 ml RU>150 ml

RU <120 ml hampir samaRU <120 ml hampir sama

Peningkatan RU Peningkatan RU tidak selalutidak selalu menunjukkan menunjukkan beratnya ganguan pancaran beratnya ganguan pancaran urinurin atau atau beratnya obstruksiberatnya obstruksi,,

adanya residu urin menunjukkan adanya residu urin menunjukkan

adanya gangguan miksiadanya gangguan miksi..

Pencitraan traktus urinariusPencitraan traktus urinarius

IVPIVP atas indikasi atas indikasi

hematuria, hematuria,

Infeksi saluran kemih, Infeksi saluran kemih,

riwayat urolitiasis,atau riwayat urolitiasis,atau

pernah menjalani op. saluran pernah menjalani op. saluran urogenitaliaurogenitalia

pada insufisiensi renal => USGpada insufisiensi renal => USG

Pencitraan traktus urinariusPencitraan traktus urinarius

USG prostatUSG prostat : ( : (transabdominal /transrectaltransabdominal /transrectal)) bentuk, bentuk, volume dan volume dan kemungkinan adanya ca prostat, (kemungkinan adanya ca prostat, (lesi lesi

hipodenshipodens))

USG prostat USG prostat dianjurkandianjurkan pada : pada : pasien yang hendak menjalani terapipasien yang hendak menjalani terapi : :

inhibitor 5inhibitor 5αα reduktase, termoterapi, reduktase, termoterapi, pemasangan stent, TUIP, prostatektomi pemasangan stent, TUIP, prostatektomi terbuka, atau terbuka, atau

pada peningkatan kadar PSApada peningkatan kadar PSA

URETROSISTOSKOPIURETROSISTOSKOPI

Tidak dianjurkan sebagai Tidak dianjurkan sebagai pemeriksaan rutin pada bphpemeriksaan rutin pada bph

Dilakukan sebelum tindakan Dilakukan sebelum tindakan pembedahan atau pada kasus yang pembedahan atau pada kasus yang disertai disertai

hematuria atau hematuria atau

dugaan adanya ca dugaan adanya ca buli-bulibuli-buli

UrodinamikaUrodinamika

Pressure flow studyPressure flow study

Dapat Dapat membedakanmembedakan apakah pancaran miksi apakah pancaran miksi yang lemah disebabkan oleh yang lemah disebabkan oleh obstruksiobstruksi atau atau kelemahan kontraksi otot detrusorkelemahan kontraksi otot detrusor

Hasil pemeriksaan : Hasil pemeriksaan :

* menentukan derajat obstruksi prostat * menentukan derajat obstruksi prostat dandan

* mampu * mampu meramalkan keberhasilan suatumeramalkan keberhasilan suatu

tindakan pembedahantindakan pembedahan

Indikasi UrodinamikaIndikasi Urodinamika

Usia < 50 th atau >80 th dengan RU > Usia < 50 th atau >80 th dengan RU > 300 ml,300 ml,

Qmax <10 ml/det setelah menjalani Qmax <10 ml/det setelah menjalani

tindakan pembedahan radikal daerah tindakan pembedahan radikal daerah pelvis,pelvis,

Gagal dengan terapi invasif atau Gagal dengan terapi invasif atau

Curiga adanya neurogenic bladderCuriga adanya neurogenic bladder

Pilihan terapiPilihan terapi

Non intervensiNon intervensi 1. 1. Observasi (watchful waiting)Observasi (watchful waiting) 2. 2. MedikamentosaMedikamentosa : : antagonis adrenergik antagonis adrenergik αα inhibitor 5inhibitor 5αα reduktase reduktase fitoterapifitoterapi IntervensiIntervensi 1. 1. PembedahanPembedahan prostatektomi terbukaprostatektomi terbuka Endourologi : Endourologi :

TURP,TUIP,TULP,ElektrovaporasiTURP,TUIP,TULP,Elektrovaporasi 2. 2. Minimal invasifMinimal invasif TUMT, HIFU, Stent uretra, TUNA, ILCTUMT, HIFU, Stent uretra, TUNA, ILC

Observasi (watchful waiting)Observasi (watchful waiting)

Tidak mendapatkan terapi apapunTidak mendapatkan terapi apapun Skor IPSS <7Skor IPSS <7 Disarankan Disarankan **jangan banyak minum dan mengkomsumsi kopi atau jangan banyak minum dan mengkomsumsi kopi atau

alkohol setelah makan malam,alkohol setelah makan malam, **kurangi komsumsi makanan atau minuman yang kurangi komsumsi makanan atau minuman yang

dapat menyebabkan iritasi pada buli-buli (kopi atau dapat menyebabkan iritasi pada buli-buli (kopi atau coklat), coklat),

**batasi penggunaan obat2 flu yang mengandung batasi penggunaan obat2 flu yang mengandung fenilpropanolamin, kurangi makanan pedas dan asin,fenilpropanolamin, kurangi makanan pedas dan asin,

**jangan menahan kencing terlalu lamajangan menahan kencing terlalu lama

Setiap Setiap 6 bulan6 bulan dievaluasi dievaluasi skorskor, , laju pancaranlaju pancaran urin urin dan dan RURU

MedikamentosaMedikamentosa

Skor IPSS >7Skor IPSS >7 Tujuan terapi medikamentosaTujuan terapi medikamentosa

1. Mengurangi resistensi otot 1. Mengurangi resistensi otot polos prostatpolos prostat

sebagai komponen dinamik,sebagai komponen dinamik,

2. Mengurangi volume prostat 2. Mengurangi volume prostat sebagaisebagai

komponen statikkomponen statik

Jenis obat yang digunakanJenis obat yang digunakan

Antagonis reseptor adrenergik Antagonis reseptor adrenergik αα yang dapat yang dapat berupaberupa

a. preparat a. preparat non selektifnon selektif : fenoksibensamin : fenoksibensamin b. preparat b. preparat selektifselektif masa kerja pendek : prasozin, aflusozin, masa kerja pendek : prasozin, aflusozin,

indoraminindoramin masa kerja lama : masa kerja lama : tamsulozin, (harnal)tamsulozin, (harnal) doksasozin, (cardura)doksasozin, (cardura) terasozin (hytrin)terasozin (hytrin) alfuzosin (xatral)alfuzosin (xatral) Inhibitor 5Inhibitor 5αα reduktase reduktase yaitu yaitu finasteridefinasteride dan dan

dutasteridedutasteride FitofarmakaFitofarmaka

Tahap – tahap penanganan Tahap – tahap penanganan BPH BPH

Pemeriksaan awalPemeriksaan awal MandatoryMandatory AnamnesisAnamnesis Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik UrinalisisUrinalisis RecommendedRecommended PSAPSA kreatinin serumkreatinin serum Skoring, IPSS/MISkoring, IPSS/MI Catatan harian miksiCatatan harian miksi

Kesimpulan awalKesimpulan awal

Bergejala ringanBergejala ringan Bergejala sedang – beratBergejala sedang – berat Temuan abnormalTemuan abnormal : : DRE curiga ganasDRE curiga ganas PSA abnormalPSA abnormal hematurihematuri NyeriNyeri Kelainan neurologisKelainan neurologis Teraba buli-buliTeraba buli-buli fungsi ginjal abnormalfungsi ginjal abnormal riwayat pernah : operasi urologi, riwayat pernah : operasi urologi,

menderita urolitiasis, menderita urolitiasis, keganasan urogenitaliakeganasan urogenitalia

Bergejala ringanBergejala ringan

Gejala tidak menggangguGejala tidak mengganggu Tidak menghendaki terapiTidak menghendaki terapi Watchful waitingWatchful waiting, evaluasi 6 bulan, evaluasi 6 bulan Bila gagal => Bila gagal => medika mentosamedika mentosa Gagal dengan medikamentosa, => Gagal dengan medikamentosa, =>

rujuk ke urologirujuk ke urologi

Bergejala sedang sampai beratBergejala sedang sampai berat

Dianjurkan pemeriksaan tambahanDianjurkan pemeriksaan tambahan uroflowmetriuroflowmetri volume residual urinvolume residual urin USGUSG Bisa langsung diskusiBisa langsung diskusi dengan pasien tentang dengan pasien tentang

pemilihan terapi pemilihan terapi terapi non invasifterapi non invasif terapi invasif : => terapi invasif : => rujuk urologi rujuk urologi urodinamika atau urodinamika atau

ureterosistoskopiureterosistoskopi untuk menentukan obstruksi untuk menentukan obstruksi

atau bukanatau bukan Bila gagal non invasif --- rujuk urologiBila gagal non invasif --- rujuk urologi

Temuan abnormalTemuan abnormal

Pemeriksaan tambahan untuk Pemeriksaan tambahan untuk menentukan apakah BPH dengan menentukan apakah BPH dengan komplikasi atau bukan BPHkomplikasi atau bukan BPH

Jenis pemeriksaan : Jenis pemeriksaan :

Pencitraan (IVP, Pencitraan (IVP, USG,Uretrografi ),USG,Uretrografi ),

Uretrosistoskopi, Uretrosistoskopi,

Sitologi urinSitologi urin

BPH dengan komplikasiBPH dengan komplikasi

Retensi urin berulangRetensi urin berulang HematuriaHematuria Batu buli-buliBatu buli-buli ISK berulangISK berulang Insufisiensi ginjalInsufisiensi ginjal

Terapi intervensiTerapi intervensi : Invasif minimal : Invasif minimal PembedahanPembedahan

Bukan BPHBukan BPH

Karsinoma prostatKarsinoma prostat Karsinoma buli-buliKarsinoma buli-buli Striktur uretraStriktur uretra Buli-buli neurogenikBuli-buli neurogenik

Terapi sesuai diagnosisTerapi sesuai diagnosis

Pemeriksaan awal* Anamnesis * pf, dre* Urinalisis* Tes faal ginjal* PSA* Catatan harian miksi

IPSS & QoL atau MI

RINGAN ( IPSS<7 )SEDANG HINGGA BERAT

IPSS 8-19 dan 20-35

Watchful waiting

Pemeriksaan tambahanUroflowmetriResidual urin

USG

gagal

Diskusi dengan pasien tentang pemilihan terapi

medikamentosa gagal Rujuk ke spesialis

Pilih terapi noninvasif

The Bladder's Response to The Bladder's Response to Obstruction Obstruction

Obstruction-induced changes in the bladder Obstruction-induced changes in the bladder are of two basic types: are of two basic types:

(1) those (1) those  changes that lead to  changes that lead to detrusor detrusor instabilityinstability or decreased or decreased compliance, compliance, which are clinically associated with which are clinically associated with symptoms of frequency and urgencysymptoms of frequency and urgency, and , and

(2) those (2) those changes associated with changes associated with decreased decreased detrusor contractility,detrusor contractility, which which are associated with further are associated with further deterioration in the force of the urinary deterioration in the force of the urinary stream, hesitancy, intermittency, stream, hesitancy, intermittency, increased residual urine,increased residual urine, and (in a and (in a minority of cases) detrusor failure. minority of cases) detrusor failure.