Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4)...

60
Benda yg tidak bisa disita (Psl 22 UUK PKPU) a) benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh Debitor sehubungan dengan pekerjaannya, perlengkapannya, alat-alat medis yang dipergunakan untuk kesehatan, tempat tidur dan perlengkapannya yang dipergunakan oleh Debitor dan keluarganya, dan bahan makanan untuk 30 (tiga puluh) hari bagi Debitor dan keluarganya, yang terdapat di tempat itu; Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS) 1

Transcript of Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4)...

Page 1: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Benda yg tidak bisa disita(Psl 22 UUK PKPU)

a) benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh Debitor sehubungan dengan pekerjaannya, perlengkapannya, alat-alat medis yang dipergunakan untuk kesehatan, tempat tidur dan perlengkapannya yang dipergunakan oleh Debitor dan keluarganya, dan bahan makanan untuk 30 (tiga puluh) hari bagi Debitor dan keluarganya, yang terdapat di tempat itu;

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

1

Page 2: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Tidak dpt disita, lanjutan…

b) segala sesuatu yang diperoleh Debitordari pekerjaannya sendiri sebagaipenggajian dari suatu jabatan atau jasa, sebagai upah, pensiun, uang tunggu atauuang tunjangan, sejauh yang ditentukanoleh Hakim Pengawas; atau

c) uang yang diberikan kepada Debitoruntuk memenuhi suatu kewajibanmemberi nafkah menurut undang-undang.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

2

Page 3: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Publikasi Kepailitan

Pasal 15 (4) UU K PKPU 5 hari setelah putusan pailit diterima oleh Kurator, harus

mengumunkan di Berita Negara & 2 surat kabar harianyg berisi :

a. nama, alamat, dan pekerjaan Debitor;b. nama Hakim Pengawas;c. nama, alamat, dan pekerjaan Kurator;d. nama, alamat, dan pekerjaan anggota panitia Kreditor

sementara, apabila telah ditunjuk; dane. tempat dan waktu penyelenggaraan rapat pertama

Kreditor.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

3

Page 4: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Tugas Kurator

PENGURUSAN HARTA PAILIT PEMBERESAN HARTA PAILIT

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

4

Page 5: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

PENGURUSAN HARTA PAILIT

MENGAMANKAN HARTA PAILIT (Ps.98 UUK)

MENINGKATKAN HARTA PAILIT

Menyimpan:Surat,dokumen, uang,

perhiasan, efek, surat berharga lainnya dengan memberikan

tanda terima (Ps.98 UUK)

Penyegelan;melalui Hakim

Pengawas

Membuat pencatatan: Paling lambat 2 hari

setelah menerima putusan Pengangkatan Kurator

Membuat daftar:Sifat & jumlah piutang dan

utang, nama & alamat kreditor dari deb pailit

5

Page 6: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

113

(1) Paling lambat 14 (empat belas) hari setelah putusan pernyataan pailit diucapkan, Hakim Pengawas harus menetapkan: a. batas akhir pengajuan tagihan; b. batas akhir verifikasi pajak untuk menentukan besarnya kewajiban pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan; c. hari, tanggal, waktu, dan tempat rapat Kreditor untuk mengadakan pencocokan piutang.

(2) Tenggang waktu antara tanggal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat belas) hari. Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-

UNS)

6

Page 7: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

133

(1) Piutang yang dimasukkan pada Kurator setelah lewat jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (1), dengan syarat dimasukkan paling lambat 2 (dua) hari sebelum hari diadakannya rapat pencocokan piutang, wajib dicocokkan apabila ada permintaan yang diajukan dalam rapat dan tidak ada keberatan, baik yang diajukan oleh Kurator maupun oleh salah seorang Kreditor yang hadir dalam rapat.

(2) Piutang yang diajukan setelah lewat jangka waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dicocokkan.

(3) Ketentuan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku, apabila Kreditor berdomisili di luar wilayah Negara Republik Indonesia yang merupakan halangan untuk melaporkan diri lebih dahulu.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

7

Page 8: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

PENGURUSAN HARTA PAILIT

MENGAMANKAN HARTA PAILIT (Ps.98 UUK)

MENINGKATKAN NILAI HARTA

PAILIT

Melanjutkan Usaha Debitor Pailit

Merawat Harta Pailit

Meminta Pembatalan Perbuatan Hukum

Debitur (Actiopauliana)

Melakukan Pinjaman kepada Pihak Ketiga

Mengajukan Tuntutan Hak kepada Pihak

Ketiga

8

Page 9: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

ACTIO PAULIANA

Pembatalan perbuatan Debitor sebelum dinyatakan pailit, yang merugikan harta pailit & kreditor, yg dilakukan 1 thn sebelum dijatuhkan putusan pailit (psl 41-42 UUK PKPU)

Wewenang Pengadilan Niaga (psl 3(1) UUK PKPU). Diajukan oleh Kurator

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

9

Page 10: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Perbuatan yg dapat dibatalkan :(Pasal 42 UU K PKPU)

a. Perjanjian dimana Kewajiban Debitor jauh melebihi kewajiban dgn siapa perjanjian itu dibuat;

b. Pembayaran atau pemberian jaminan untuk utang yg belum jator tempo dan/atau belum atau tidak dapat ditagih;

c. Jika Debitor orang, perbuatan yg menguntungkan istri/suami, anak,anak angkat, atau keluarga sampai derajat ketiga

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

10

Page 11: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

d. Jika debitor Badan Hkm, perbuatan ygmenguntungan pengurus/direksi debitor, menguntungkan suami/istri, anak dst.. Pengurus/direksi Dobitor

e. Debitor badan hukum, perbuatan ygmenguntungkan badan hukum lain jika

Direksi/pengurusnya sama Suami/istri, anak dst, pengurus dari badan hukum lain direksi./pengurus debitor pailit, istri/suami, anak dst..

memiliki saham lebih dari 50% di BH lain

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

11

Page 12: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

ACTIO PAULIANA DALAM Pasal 1341 KUH Perdata

Meskipun demikian, tiap kreditur boleh mengajukan tidak berlakunya segala tindakan yang tidak diwajibkan yang dilakukan oleh debitur, dengan nama apa pun juga, yang merugikan kreditur, asal dibuktikan, bahwa ketika tindakan tersebut dilakukan, debitur dan orang yang dengannya atau untuknya debitur itu bertindak, mengetahui bahwa tindakan itu mengakibatkan kerugian bagi para kreditur. Hak-hak yang diperoleh pihak ketiga dengan itikad baik atas barang-barang yang menjadi obyek dari tindakan yang tidak sah, harus dihormati. Untuk mengajukan batalnya tindakan yang dengan cuma-cuma dilakukan debitur, cukuplah kreditur menunjukkan bahwa pada waktu melakukan tindakan itu debitur mengetahui, bahwa dengan cara demikian dia merugikan para kreditur, tak peduli apakah orang yang diuntungkan juga mengetahui hal itu atau tidak. (KUHPerd. 192, 920, 977, 1061, 1067, 1166, 1185, 1454, 1922, 1952; Credverb. 5; F. 30, 41 dst.)

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

12

Page 13: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

HAK KREDITOR SEPARATIS DALAM KEPAILITAN

Pasal 59 (1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal

56, Pasal 57, dan Pasal 58, Kreditor pemegang hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) harus melaksanakan haknya tersebut dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah dimulainya keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 ayat (1).

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

13

Page 14: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

(2) Setelah lewat jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kurator harus menuntut diserahkannya benda yang menjadi agunan untuk selanjutnya dijual sesuai dengan cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 185, tanpa mengurangi hak Kreditor pemegang hak tersebut atas hasil penjualan agunan tersebut.(3) Setiap waktu Kurator dapat membebaskan benda yang menjadi agunan dengan membayar jumlah terkecil antara harga pasar benda agunan dan jumlah utang yang dijamin dengan benda agunan tersebut kepada Kreditor yang bersangkutan. Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

14

Page 15: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

15

Page 16: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Pasal 1132 KUH Perdata

“ Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-sama bagi semua orang yang mengutangkan padanya, pendapatan penjualan benda-benda itu dibagi-bagi menurut keseimbangan yaitu menurut besar kecilnya piutang masing-masing, kecuali apabila diantara para berpiutang itu ada alasan-alasan yang sah untuk didahulukan”.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

16

Page 17: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Pasal 1134 KUH Perdata

“ Hak istimewa ialah suatu hak yang oleh undang-undang diberikan kepada seorang berpiutang sehingga tingkatnya lebih tinggi daripada orang yang berpiutang lainnya, semata-mata berdasarkan sifat piutangnya. Gadai dan hipotik adalah lebih tinggi daripada hak istimewa, kecuali dalam hal-hal dimana oleh Undang-Undang ditentukan sebaliknya”.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

17

Page 18: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Pasal 1135 KUH Perdata

“Di antara orang-orang berpiutang yang diistimewakan, tingkatannnya diatur menurut berbagai-bagai sifat hak-hak istimewanya.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

18

Page 19: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Dengan demikian pembagian hasil penjualan harta pailit, dilakukan berdasarkan urutan prioritas dimana kreditur yang kedudukannnya lebih tinggi mendapatkan pembagian lebih dahulu dari kreditur lain yang kedudukannya lebih rendah dan antara kreditur yang memiliki tingkatan yang sama memperoleh pembayaran dengan asas prorata (pari passu prorata parte)

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

19

Page 20: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

URUTAN KREDITOR

Prinsip paritas ceritorium, prinsip pari passu prorata parte dan prinsip structured creditors.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

20

Page 21: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

URUTAN KREDITOR

1. Pajak2. Kreditor Preferen Khusus (1139 KUH Perdata)3. Kreditor Separatis4. Kreditor Preferen Umum (1149 KUH Perdata)5. Kreditor Konkuren6. Pemegang Saham (PT)

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

21

Page 22: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

KREDITOR SEPARATIS

Kreditor yg memegang jaminan kebendaan tertentu untuk pelunasan utang-utang debitor.

Contoh : pemegang Hak Tanggungan, Gadai, Fidusia, Hipotik.

Kreditor separatis tidak kehilangan hak nya untuk didahulukan

Tidak kehilangan haknya untuk mengeksekusi sendiri objek jaminannya

Ttp mendapat penangguhan untk mengeksekusi haknya selama 2 bln sejak insolvensi

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

22

Page 23: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

KREDITOR PREFEREN

Kreditur Preferent/dengan kedudukan istimewakreditur yang karena sifat piutangnya olehundang-undang diberi kedudukan istimewa.

Kreditur preferen Khusus -1139 KUHPerdata Umum -1149 KUHPerdata

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

23

Page 24: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

1139 KUH Perdata

1. biaya perkara, bahkan lebih dahulu daripada gadai hipotek;

2.uang sewa barang tetap, biaya perbaikan yang menjadi kewajiban penyewa serta segala sesuatu yang berhubungan dengan pemenuhan perjanjian sewa penyewa itu;

3. biaya untuk menyelamatkan suatu barang; 4. Pajak (Pasal 21 UU KUP)Dst – 9

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

24

Page 25: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

1149 KUH Perdata

Baca pasal tsb- upah para buruh (UU 13/2003 ttg NAKER)

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

25

Page 26: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Insolvensi : 178 (1)

Jika dalam rapat pencocokan piutang tidak ditawarkan rencana perdamaian, rencana perdamaian yang ditawarkan tidak diterima, atau pengesahan perdamaian ditolak berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, demi hukum harta pailit berada dalam keadaan insolvensi.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

26

Page 27: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

PENGERTIAN PERDAMAIAN

Suatu Perdamaian dalam kepailitan pada dasarnya adalah suatu kesepakatan antara debitur dan kreditor utk merestrukturisasi utang secara paksa (kreditur konkuren).

Penyelesaian utang-piutang secara damai diluar kepailitan, hanya dapat dicapai jika debitor dan kreditor telah sama-sama sepakat atas syarat-syarat dan ketentuan perjanjian perdamaian.

Kreditor tidak dapat dipaksa untuk menyetujui suatu syarat-syarat perdamaian, demikian sebaliknya.

Perdamaian adalah salah satu cara mengakhiri pailit

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

27

Page 28: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

PERDAMAIAN DAPAT TERJADI

1. Pada waktu Debitor Telah Dinyatakan Pailit (Diatur Dalam Bab II, Pasal 144 s/d 177, UU No 37/2004, Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, selanjutnya disebut “ UU Kepailitan”

2. Pada waktu Debitor Dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang “PKPU”, diatur dlm Bab III Pasal 265 s/d 294, UU Kepailitan.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

28

Page 29: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

PERDAMAIAN SETELAH DEBITUR DINYATAKAN PAILIT

Bertujuan Menjaga “Business Going Concern”Debitur Pailit, agar nilai perusahaan lebih tinggi. Karena itu meskipun Debitur telah pailit, masih berhak untuk menawarkan Rencana Perdamaian (pasal 144 UU Kepailitan).

Bertujuan mengakhiri status pailit.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

29

Page 30: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

BERBAGAI SKEMA RETRUKTURISASI UTANG (dalam usulan perdamaian)

Penjadwalan Kembali Utang (rescheduling); Pengkondisian Kembali Utang (reconditioning),

antara lain : dengan penurunan bunga, penghapusan bunga dan sebagian pokok.

Konversi utang menjadi modal/Saham (debt to equity swap)

Penambahan Modal Memasukkan investor baru Gabungan dari salah satu atau gabungan dari

skema RESTRUKTURISASI UTANG di atas.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

30

Page 31: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

DOKUMEN PENDUKUNG USULAN PERDAMAIAN

Asumsi-asumsi keuangan dan operational sehingga perusahaan dapat menjadi going concern

Laporan keuangan perusahaan Share valuation dan assets apprisalProyeksi keuangan perusahaan setelah

perdamaian (termasuk cash flow)Dokumen pendukung usulan perdamaian

lainnya.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

31

Page 32: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

TATACARA PENGAJUAN RENCANA PERDAMAIAN

Debitur mengajukan rencana perdamaian kepada para kreditur, melalui Hakim Pengawas, Paling lambat 8 hari sebelum rapat pencocokan piutang. rencana perdamaian tersebut disediakan di kepaniteraan pengadilan agar dapat dilihat oleh setiap orang yang berkepentingan;

Salinannya dikirimkan kepada Kurator dan masing-masing Kreditur atau kepada panitia kreditur sementara (jika telah terbentuk). Psl 145 UU Kepailitan.

Rencana perdamaian wajib dibahas dan diputus segera setelah rapat pencocokan piutang selesai.

Kurator dan Kreditur (panitia kreditur) wajib memberikan pendapat tertulis ttg Rencana Perdamaian dalam Rapat pencocokan Piutang, mendukung atau tidak mendukung.(Pasal 146 UU Kepailitan)

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

32

Page 33: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

TATACARA PENGAJUAN RENCANA PERDAMAIAN (Lanjutan)

Rapat kreditur untuk membicarakan dan memutus Rencana Perdamaian dapat diperpanjang oleh Hakim Pengawas 21 hari setelah selesainya rapat pencocokan piutang;

Kurator wajib membuat ringkasan rencana perdamaian, dan dalam waktu 7 hari sejak tanggal rapat terakhir, mengirimkan ringkasan tersebut kepada kreditur yang tidak hadir pada rapat pencocokan piutang terakhir.

Debitur pailit berhak memberi keterangan dan membelanya serta berhak mengubah syarat-syarat rencana perdamaian selama perundingan berlangsung.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

33

Page 34: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

KEDUDUKAN KURATOR DALAM PROSES RENCANA PERDAMAIAN.

PADA DASARNYA BERSIFAT PASIF DAN HANYA SEBAGAI FASILITATOR DIANTARA DEBITUR DENGAN KREDITUR-KREDITUR DALAM MERUNDINGKAN ISI PERDAMAIAN YANG DITAWARKAN MEMBANTU MENYEDIAKAN DOKUMEN2 YANG DIPERLUKAN OLEH DEBITUR PAILIT ATAU PARA KREDITUR.MEMEBUAT RINGKASAN PERDAMAIAN

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

34

Page 35: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

PERLUNYA PANITIA KREDITUR DALAM KEPAILITAN

Apabila Piutang Bersifat Rumit (mis Jumlah Besar, Multi Currencies, Berbagai Jenis Transaksi);

Apabila Jumlah Kreditur Banyak (antar negara) Dikehendaki oleh Kreditur yang mewakili lebih dari

50% dari Seluruh Tagihan (Psl 231).

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

35

Page 36: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

TUGAS DAN WEWENANG PANITIA KREDITUR

Memberikan Nasehat Kepada Kurator (pasal 79 Jo 82 UU Kepailitan); Kurator Tidak Terikat Kepada Pendapat Panitia Kreditur (Psl 84 UU

Kepailitan) Untuk Hal-hal tertentu mengawasi Tugas Kurator (mis.Utk

melanjutkan usaha Debitur Pailit, 104 UU Kepailitan). Berhak Untuk Melihat Semua Buku, Dokumen dan Surat-surat

Mengenai Kepailitan (Psl 81 UU Kepailitan); Dapat Memanggil Rapat Kreditur (pasal 90) Jika terjadi perselisihan pendapat antara Kurator dengan Panitia

Kreditur, diselesaikan oleh Hakim Pengawas (Psl 84 UU Kepailitan)

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

36

Page 37: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDITUR MELALUI VOTING

Voting adalah suatu proses pengambilan keputusan dalam rapat kreditur atau dalam Sidang Majelis Hakim terhadap rencana perdamaian yang ditawarkan (apakah disetujui atau ditolak kreditur) melalui pemungutan suara.

Voting Tidak Diperlukan Jika Semua Kreditur Menyetujui Rencana Perdamaian.

Panitera Pengganti Wajib Membuat Berita Acara Rapat Kreditur yang ditandatangani oleh Penitera Pengganti dan Hakim Pengawas.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

37

Page 38: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

TATACARA VOTING

MEMERIKSA DAFTAR HADIR DAN WEWENANG DARI wakil/kuasa KREDITUR KONKUREN DAN KREDITUR SEPARATIS YANG HADIR DALAM RAPAT

MEPERSIAPKAN DAFTAR KREDITUR KONKUREN DAN SEPARATIS HASIL PENCOCOKAN PIUTANG (telah ditandatangani oleh masing-masing kreditur, kurator dan hakim pengawas).

Mempersiapkan format pengambilan suara yang memuat tentang jumlah kreditur yang hadir, jumlah tagihan dan suara serta perhitungan prosentasi setuju atau yang menolak rencana perdamaian;

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

38

Page 39: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Voting Kreditur Terhadap RencanaPerdamaian Dalam Hal Debitur Telah Pailit

Voting (pengambilan Suara) hanya untuk Kreditur Konkuren. (pasal 151 UU Kepailitan).

Kreditur Separatis Tidak Berhak Ikut Dalam Voting, Kecuali Kreditur Separatis tsb telah melepaskan haknya menjadi Kreditur Konkuren.

Kreditur Separatis yang melepaskan haknya menjadi Kreditur Konkuren, maka seterusnya menjadi Kreditur konkuren meskipun Rencana Perdamaian tidak diterima (Psl 149 UU Kepailitan).

Akan tetapi meskipun voting hanya untuk kreditur konkuren, diperlukan dukungan dari kreditur SEPARATIS agr rencana perdamaian lebih terjamin pelaksanaannya.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

39

Page 40: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Voting Kreditur (lanjutan)

Rencana perdamaian diterima apabila disetujui oleh setengah dari jumlah kreditur konkuren yang hadir atau kuasanya dan mewakili 2/3 atau lebih hutang konkuren. (pasal 151 UU Kepailitan)

Pengambilan Suara Bersifat Terbuka. Kreditur yang hadir tetapi tidak memberikan suara,

hak suaranya dihitung sebagai suara tidak setuju. ( Psl 87 ayat 2 UU Kepailitan).

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

40

Page 41: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

PENUNDAAN WAKTU VOTING

Bila lebih dari ½ jumlah kreditur yang hadir dalam rapat dan mewakili paling sedikit ½ dari jumlah piutang kreditur (tetapi tidak sampai 2/3 dari jumlah Piutang), maka voting ditunda paling lama 8 hari kemudian;

Pada Pemungutan suara yang kedua, Kreditur tidak terikat pada suara yang dikeluarkan pada pemungutan suara yang pertama (Psl 152 Jo 153 UU Kepailitan)

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

41

Page 42: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

PENGHITUNGAN SUARA

Peraturan Pemerintah No. 10/2005 Setiap kreditor minimal memiliki 1 suara Setiap piutang kreditor Rp. 10 juta dihitung 1 suara Piutang Kreditor lebih dari Rp. 10 juta, setiap

kelipatannya berhak atas 1 suara tambahan Kelebihan piutang kreditor Rp. 5 juta / lebih, berhak

atas 1 suara tambahan Kelebihan piutang kreditor kurang dari Rp. 5 juta,

TIDAK berhak atas suara tambahan

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

42

Page 43: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

PEMBATALAN PERDAMAIAN

Suatu perdamaian yang telah disetujui melalui voting dapat dibatalkan sebelum homologasi jika terdapat alasan-alasan yang kuat dari kreditur yang menghendaki pembatalan.(170 UUKepailitan)

Majelis Hakim wajib menolak pengesahan perdamaian jika terdapat alasan sebagaimana diatur dalam pasal 159 ay 2)

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

43

Page 44: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

HOMOLOGASI

Hasil perdamaian harus dihomologasi (disahkan olehmajelis hakim) terlebih dahulu barulah memilikikekuatan mengikat secara hukum

Pengadilan dapat menolak mengesahkan hasilperdamaian sesuai pasal 159 ay 2 :

a. Nilai asset debitur jauh melebihi jumlah ygdisetujui dalam perdamaian;

b. Pelaksanaan perdamain tdk cukup terjaminc. Perdamaian terjadi krn penipuan, atau

upaya lain yang tidak jujur.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

44

Page 45: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

HASIL PERDAMAIAN YANG TELAH DIHOMOLOGASI

Mengikat semua kreditur konkuren termasuk kredtur konkuren yg diakui debitur meskipun tidak mendaftarkan diri dan tidak ikut dalam rapat.

Tidak mengikat kreditur separatis Kepailitan berakhir (ps 166 ay 1) dan tugas Kurator juga

berakhir. Kurator wajib membuat pengumuman (166 ay2) dan

memberikan pertanggung jawaban kepada Debitur diharapan hakim pengawas.

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

45

Page 46: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Apakah Pailit = Insolvensi?

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

46

Page 47: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Debitor Pailit menjadi Insolvensi, Jika :

Pada rapat pencocokan piutang, Debitor tdk mengajukan rencana Perdamaian

Rencana Perdamaian yg diajukan Debitor tidak diterima

Pengesahan Perdamaian ditolak berdasarkan Putusan yg telah berkekuatan hukum tetap.

(Pasal 178 (1) UU K PKPU)

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

47

Page 48: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Akibat Insolvensi

Kurator mulai menjual aset Debitor pailit secara lelang

Apabila menurut Hakim Pengawas uang hasil lelang sudah cukup, dapat memerintahkan kurator untuk membayar piutang kreditor sesuai dengan urutan kreditor

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

48

Page 49: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Tahap Akhir Dari Proses Pemberesan Dan Pembagian Hasil Penjualan Harta Pailit

Apabila telah terkumpul cukup dana (dari hasil lelang) kurator dengan seijin hakim pengawas dapat membayar utang kepada para kreditor.

Dasar dan pertimbangan Kurator untuk menetapkan daftar pembagian akhir kepada para kreditur dari hasil penjualan harta pailit.

Page 50: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Pasal 201 UUK Nomor 37 Tahun 2004 menyatakan apabila setelah berakhirnya tenggang waktu untuk melihat daftar pembagian sebagaimana dimaksud dalam pasal 192 UUK Nomor 37 Tahun 2004, atau dalam hal telah diajukan perlawanan setelah putusan perkara perlawanan tersebut diucapkan, Kurator wajib membayar pembagian yang sudah ditetapkan kepada para kreditur sesuai dengan tingkatannya.

Page 51: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Pasal 202 UUK Nomor 37 Tahun 2004 juga menyatakan segera setelah kepada Kreditur yang telah dicocokkan, dibayarkan jumlah penuh piutang mereka, atau segera setelah daftar pembagian penutup menjadi mengikat maka berakhirlah kepailitan, dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203.

Page 52: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Pengakhiran pemberesan harta pailit dalam hal masih terdapat harta –harta yang secara komersial tidak lagi mempunyai nilai untuk dipertahankan akan tetapi tidak laku untuk dijual.

Page 53: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Pasal 185 ayat 3 UUK NOMOR 37 TAHUN 2004 menyatakan:

“ Semua benda yang tidak segera atau sama sekali tidak dibereskan maka Kurator yang memutuskan tindakan yang harus dilakukan terhadap benda tersebut dengan izin hakim pengawas “.

Page 54: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Berdasarkan pasal tersebut diatas, maka untuk semua harta pailit yang secara komersial tidak lagi mempunyai nilai untuk dipertahankan akan tetapi tidak laku untuk dijual, maka Kurator mempunyai kewenangan untuk memutuskan tindakan-tindakan apa yang akan diambil atas benda tersebut.

Page 55: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Pengumuman pengakhiran pemberesan harta pailit dan status debitur pailit dalam hal harta debitur pailit tersebut masih lebih besar dari kewajiban atau sebaliknya.

Berdasarkan Pasal 202 UUK NOMOR 37 TAHUN 2004 menyatakan Kurator melakukan pengumuman berakhirnya kepailitan dalam berita Negara republik Indonesia dan surat kabar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (4) yaitu paling sedikit 2 ( dua ) surat kabar harian.

Page 56: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Pasal 215 UUK NOMOR 37 TAHUN 2004 menyatakan bahwa setelah berakhirnya kepailitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 166, Pasal 202 dan Pasal 207, maka debitur mengajukan permohonan rehabilitasi kepada pengadilan yang telah mengucapkan putusan pernyataan pailit.

Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, keadaan debitur paililt pada saat setelah daftar pembagian penutup menjadi mengikat, kepada semua kreditur telah dibayarkan sejumlah piutang mereka, maka debitur pailit berhak mengjukan permohonan rehabilitasi ke pengadilan yang telah mengucapkan putusan pernyataan pailit.

Page 57: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Apabila setelah daftar pembagian akhir menjadi mengikat, kemudian diketahui bahwa harta debitur masih lebih besar daripada kewajiban, atau dalam hal ini masih terdapat sisa boedel pailit, maka debitur pailit dapat mengajukan permohonan rehabilitasi ke pengadilan niaga, kemudian setelah kepailitan diakhiri, debitur tersebut dapat kembali menjalankan aktivitas bisnisnya seperti dahulu ( Pasal 215 UUK NOMOR 37 TAHUN 2004 ).

Apabila sebaliknya setelah pengumuman berakhirnya kepailitan ternyata hutang debitur pailit lebih besar dari boedel pailit, maka hal ini merupakan kerugian bagi para kreditur, karena piutang yang telah mereka daftarkan tidak sepenuhnya dapat tertagih atau terbayarnya sedangkan mengenai keadaan debitur pailit, maka dari sisi debitur pailit tentu saja tidak dapat melanjutkan aktivitas bisnisnya, dalam praktek debitur biasanya melikuidasi perseroan.

Page 58: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Catatan: Dalam hal sesudah diadakan pembagian penutup, ternyata masih terdapat bagian harta pailit, yang sewaktu diadakan pemberesan tidak diketahui maka atas perintah pengadilan, Kurator membereskan dan membaginya berdasarkan daftar pembagian yang dahulu ( Pasal 203 UUK NOMOR 37 TAHUN 2004 )

Page 59: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

Berakhirnya kepailitan, jika :

Pengesahan Perdamaian telah memperoleh kekuatan hukum tetap (homologasi) (psl 166 UU K PKPU)

Seluruh kreditor (yg telah mencocokan piutangnya) telah memperoleh pembayaran penuh

Harta pailit tidak memenuhi untuk membiayai kepailitan

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

59

Page 60: Benda yg tidak bisa disita - herihartanto.files.wordpress.com · Publikasi Kepailitan Pasal 15 (4) UU K PKPU ... dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b paling singkat 14 (empat

REHABILITAS

Pemulihan nama baik Debitor yg semula dinyatakan pailit, melalui putusan pengadilan yg berisi keterangan bahwa debitor telah memenuhi kewajibannya.

pemohonan rehabilitasi diumumkan di 2 surat kabar harian.

Dlm waktu 60 hari sejak pengumuman, kreditor dpt mengajukan keberatan.

Dlm waktu 60 hari sejak pengumuman, Pengadilan wajib memutus mengabulkan atau menolak rehabilitasi tsb

Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

60