Benda Tegar

15
B EN D A TEG AR 6.1 Pendahuluan BT = rigid body = SP yang jarak antarpartikelnya selalu tetap. C ontoh BT: (a)D i alam :benda bersuhu 0 K (b)Idealisasi:BT = benda padat D icari:posisi pm ( x pm , y pm , z pm ); I ;pengaruh torsi.

description

fisika dasar

Transcript of Benda Tegar

Page 1: Benda Tegar

BENDA TEGAR

6.1 Pendahuluan

BT = rigid body = SP yang jarak antarpartikelnya selalu tetap.

Contoh BT:

(a) Di alam : benda bersuhu 0 K

(b) Idealisasi: BT = benda padat

Dicari: posisi pm (xpm, ypm, zpm); I; pengaruh torsi.

Page 2: Benda Tegar

6.2 Letak Pusat Massa BT

(a) Tercatu:

N

iiipm

N

iiipm

N

ii

N

iiipm

zmM

z

ymM

y

mMxmM

x

1

1

11

1

1

;1

(b) Kontinyu:

zdmM

z

ydmM

y

dmMdmxM

x

pm

pm

pm

1

1

;1

Page 3: Benda Tegar

(a) Peristilahan:

c.1 Benda homogen = = tetap

c.2 1D; dx

dm ; misal: tali, senar, kawat

c.3 2D; dA

dm ; misal: pelat

c.4 3D; dV

dm ; benda bergeometri sembarang

c.5 Benda homogen bersimetri, pm berada di sumbu simetri.

Page 4: Benda Tegar

Contoh: Tentukan letak pusat massa dari 2 benda homogen di bawah

ini.

Gambar 6.1 (a) Pelat bundar di ujung batang, dan (b) pelat di bidang (x,y).

Page 5: Benda Tegar

6.3 Momen Inersia Benda Tegar

Lambang I = ukuran kemalasan benda terhadap torsi

I besar = sukar diputar, kalau berputar sukar dihentikan

I bergantung pada: massa benda (m), jarak sb diacu (R),

dan bentuk (geometri) benda.

Bentuk kesetaraan:

Translasi Rotasi

M I

F

v

a

p

L

Page 6: Benda Tegar

Gambar 6.2 Benda Tegar diputar di sumbu z.

N

iiiiii LLvrmL

1

;

iiiiiiiiii RvrRrvrv ;sin;sin;

N

iziiz IRmL

1

2 ][

N

iiiz RmI

1

2 = momen inersia BT terhadap sumbu z.

Page 7: Benda Tegar

Soal: Hitunglah Iz, Ix, dan Iy pada 2 benda di bawah ini.

Gambar 6.3 (a) Benda tercatu, (b) Benda kontinu

berupa batang homogen

Untuk batang: Iy = 0 (mengapa?); Ix = Iz = dmy 2

Hasilnya: Ix = Iz = ])[(3

33 aaLL

M

Keadaan khusus:

(1) Sumbu x dan z di ujung batang, berarti a = 0; 2

3

1MLII zx

(2) Sumbu x dan z di tengah batang, berarti a = - ½ L 2

12

1MLII zx

Page 8: Benda Tegar

Pada M dan geometri tetap, maka I = f(R)

Bagaimanakah I = f(geometri) Dicontohkan 3 benda homogen: M, R

Gambar 6.4 (a) Cincin, (b) Pelat bundar, (c) Bola padat homogen

Cincin: 2MRI z

Pelat bundar: 2

2

1MRI z

Bola padat: 2

5

2MRI z

Page 9: Benda Tegar

1. Teorema Sumbu Tegak (TST):

Momen kelembaman terhadap sumbu normal pelat (Iz) sama dengan hasil jumlah momen kelembaman 2 sumbu saling tegak lurus di pelat itu (Ix, Iy). Berarti: Iz = Ix + Iy

Contoh: (a) Cincin homogen M,R: Iz = MR2; Ix = Iy = ½ MR2 (b) Pelat bundar homogen M,R: Iz = ½ MR2; Ix = Iy = ¼ MR2

Gambar 6.5 (a) TST, penerapan TST pada: (b) cincin homogen,

dan (c) pelat bundar humogen.

Page 10: Benda Tegar

2. Teorema Sumbu Sejajar (TSS): Momen kelembaman terhadap sumbu (= z’) yang sejajar dengan sumbu yang melewati pusat massa benda tegar (z) adalah sama dengan momen kelembaman terhadap z ditambah hasil kali massa benda tegar (M) dengan kuadrat jarak kedua sumbu itu (= R). TSS: Iz’ = Iz + MR2

Gambar 6.6 (a) TSS, penerapan TSS pada: (a) cincin homogen,

dan (b) pelat bundar homogen. Contoh:

(a) Cincin homogen: Iz’ = Iz + MR2 = 2MR2; Iy = Iy’ = ½ MR2 Ix’ = Ix + MR2 = 1,5 MR2 (b) Pelat bundar homogen: Iz’ = Iz + MR2 = (3/2)MR2 Iy = Iy’ = ¼ MR2; Ix’ = Ix + MR2 = (5/4)MR2

Page 11: Benda Tegar

Menghitung momen kelembaman benda tegar 1. Perhatikan Gambar 6.7a, terdapat pelat homogen massa M, di- bidang (x,y), berdimensi (2a)(2b)(z). Hitunglah: Iz, dan Iz’. 2. Perhatikan Gambar 6.7b, sebuah ayunan tersusun oleh batang ho-

mogen (massa 4m, panjang 4a) dan pelat bundar homogen (massa 8m, diameter 2a) yang berada di ujung batang. Hitung momen kelembaman benda itu terhadap sumbu ayun (o).

Gambar 6.7

3. Hitung momen kelembaman terhadap sumbu z (= Iz) pada pelat

homogen berlobang, massa M, jejari 4a. Diketahui lobang itu ber-jejari a dan sumbu lubang berada pada jarak a dari sumbu z (Gambar 6.7c).

Page 12: Benda Tegar

6.4 Pengaruh Torsi pada Gerak Benda Tegar

Roda = pelat bundar homogen massa M, jejari R Perhatikan Gambar 6.8

Gambar 6.8 (a) Gaya bekerja di o, (b) Gaya bekerja di P

(a) F

bekerja terhadap o, sehingga terhadap P: pI

Ip = Io + MR2 = 1,5 MR2 (b) F

bekerja terhadap P, sehingga terhadap o: oI

Io = ½ MR2

Page 13: Benda Tegar

Pengaruh torka pada roda = gerak menggelinding Menggelinding = gerak campuran translasi + rotasi

Gerak menggelinding dibagi 3:

1. Gerak menggelinding murni: v = R

Gambar 6.9

fgs 0; fgk = 0 Menggelinding selamanya Di lantai kasar Berlaku HKEM

Page 14: Benda Tegar

2. Gerak menggelinding tak murni: v R v > R (pesawat mendarat)

v < R (jalan menanjak) fgs dan fgk tidak nol Menggelinding, melambat, berhenti Di lantai agak licin Tidak berlaku HKEM

3. Gerak selip sama sekali: v 0; = 0

fgs = 0; fgk 0 Roda tidak berputar Di lantai amat licin Tidak berlaku HKEM

Page 15: Benda Tegar

Contoh soal: Benda homogen (cincin, pelat bundar, bola padat) massa M dan berjejari R, menggelinding di bidang miring yang kasar. Semula diam di A (Gambar 6.10) setinggi h terhadap lan-tai (B), dan di situ berpercepatan gravitasi bumi g. Benda mana yang duluan sampai di B?

Gambar 6.10