Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

37
KATA PENGANTAR Segala puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan kita semua nikmat dan karuniaNYA sehingga kami dapat menyelesaikan tugas referat ini. Adapun maksud dan tujuan pembuatan referat ini tentunya tidak terlepas dari keinginan untuk menambah wawasan serta pengetahuan lebih di dalam bidang ilmu kedokteran, khususnya bidang ilmu THT. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada para pembimbing kami, dr. Yuswandi Affandi, Sp.THT dan dr. Ivan Djajalaga, M.Kes, Sp.THT-KL yang telah bersedia meluangkan waktu dan juga tenaga dalam membimbing kami. Kami menyadari bahwa referat ini masih jauh dai kesempurnan mengingat terbatasnya ilmu dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami terima. Akhir kata, semoga referat ini bermanfaat bagi yang membacanya. Terima kasih. Karawang 29 Juli 2013

description

corpal

Transcript of Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

Page 1: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan kita

semua nikmat dan karuniaNYA sehingga kami dapat menyelesaikan tugas referat ini. Adapun

maksud dan tujuan pembuatan referat ini tentunya tidak terlepas dari keinginan untuk

menambah wawasan serta pengetahuan lebih di dalam bidang ilmu kedokteran, khususnya

bidang ilmu THT.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada para pembimbing kami, dr. Yuswandi

Affandi, Sp.THT dan dr. Ivan Djajalaga, M.Kes, Sp.THT-KL yang telah bersedia

meluangkan waktu dan juga tenaga dalam membimbing kami.

Kami menyadari bahwa referat ini masih jauh dai kesempurnan mengingat

terbatasnya ilmu dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat

kami terima. Akhir kata, semoga referat ini bermanfaat bagi yang membacanya. Terima kasih.

Karawang

29 Juli 2013

Page 2: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

BAB I

PENDAHULUAN

Definisi benda asing di dalam suatu organ adalah benda yang berasal dari luar tubuh

atau dari dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada.

Kerongkongan sebagai jalan masuknya makanan dan minuman secara anatomis terletak di

belakang tenggorokan (jalan nafas). Kedua saluran ini sama-sama berhubungan dengan lubang hidung

maupun mulut. Agar tidak terjadi salah masuk, maka di antara kerongkongan dan tenggorokan

terdapat sebuah katup (epiglottis) yang bergerak secara bergantian menutup tenggorokan dan

kerongkongan seperti layaknya daun pintu. Saat bernafas, katup menutup kerongkongan agar udara

menuju tenggorokan, sedangkan saat menelan makanan, katup menutup tenggorokan agar makanan

lewat kerongkongan. Tersedak dapat terjadi bila makanan yang seharusnya menuju kerongkongan,

malah menuju tenggorokan karena berbagai sebab.1

Gambar 1.1 Jalan masuknya makanan dan minuman ke dalam saluran nafas1

Obstruksi jalan napas oleh benda asing pada orang dewasa sering terjadi pada saat

makan, daging merupakan penyebab utama obstruksi jalan napas meskipun demikian

berbagai macam bentuk makanan yang lain berpotensi menyumbat jalan napas pada anak-

anak dan orang dewasa. 1

Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas benda asing eksogen (dari luar

tubuh) dan benda asing endogen (dari dalam tubuh) yang dalam keadaan normal benda

tersebut tidak ada. Secara statistik, persentase aspirasi benda asing berdasarkan letaknya

masing-masing adalah; hipofaring 5%, laring/trakea 12%, dan bronkus sebanyak 83%. Rasio

Page 3: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

laki-laki banding wanita adalah 1,4 : 1 Kebanyakan kasus aspirasi benda asing terjadi pada

anak usia <15 tahun; sekitar 75% aspirasi benda asing terjadi pada anak usia 1–3 tahun. 1 Hal

ini terjadi karena anak seumur itu sering tidak terawasi, lebih aktif, dan cenderung

memasukkan benda apapun ke dalam mulutnya2 Benda asing eksogen terdiri dari zat organik

seperti kacang-kacangan, tulang, dan lain-lain; dan zat anorganik seperti peniti, jarum dan

lain-lain. Benda asing endogen contohnya krusta, nanah, secret kental, darah atau bekuan

darah, dan mekonium3

Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran

dan keseimbangan). Telinga sering kemasukan benda asing. Kadang-kadang benda dapat

masuk. Bila kemasukan benda asing di telinga, tentu saja terjadi penurunan pendengaran.

Terkadang benda asing dapat masuk tanpa sengaja ke dalam telinga orang dewasa yang

mencoba membersihankan kanalis eksternus atau mengurangi gatal atau dengan sengaja

anak-anak memasukkan benda tersebut ke dalam telinganya sendiri.Namun, terkadang sering

dianggap enteng oleh setiap orang. Pada anak, anak tak melaporkan keluhannya sebelum

timbul keluhan nyeri akibat infeksi di telinga tersebut, lama-lama telinganya berbau. Jika hal

ini terjadi, orang tua patut mencurigainya sebagai akibat kemasukan benda asing. Jangan

menanganinya sendiri karena bisa-bisa benda yang masuk malah melesak ke dalam karena

anatomi liang telinga yang berlekuk. Di telinga banyak terdapat saraf-saraf dan bisa terjadi

luka. Benda yang masuk biasanya hanya bisa dikeluarkan oleh dokter THT dengan

menggunakan peralatan dan keahlian khusus.(3,5)

Keberadaan benda asing di hidung paling sering di temukan pada anak-anak. Anak-anak

cenderung memasukkan benda-benda kecil ke dalam hidung, misalnya manik-manik atau

potongan mainan, karet penghapus dan sebagainya. Benda asing umumnya ditemukan pada

bagian anterior vestibulum atau pada meatus inferior sepanjang dasar hidung. Tidak satupun

benda asing boleh dibiarkan di dalam hidung karena bahaya nekrosis atau infeksi sekunder

yang mungkin timbul, dan kemungkinan aspirasi ke dalam saluran penapasan bawah. Benda

asing yang tidak di tangani atau tidak terdiagnosa dapat berkembang menjadi rhinolit.

Benda asing ada yang dapat ditembus sinar x seperti : biji kacang, kedele, kayu, duri, atau

daging dan yang tidak tembus sinar x seperti logam. Gejala klinik tergantung jenis dan letak,

ditemukan stridor dan sumbatan jalan nafas.4

Page 4: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

BAB II

PEMBAHASAN

BENDA ASING DI TELINGA

II.1.1 Etiologi(3)

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan benda asing diliang telinga yaitu :

• Faktor kesengajaan, biasanya terjadi pada anak-anak balita.

• Faktor kecerobohan sering terjadi pada orang dewasa sewaktu menggunakan alat alat

pembersih telinga misalnya kapas, tangkai korek api atau lidi yang tertinggal di dalam

telinga, yang terakhir adalah faktor kebetulan terjadi tanpa sengaja dimana benda asing

masuk kedalam telinga contoh masuknya serangga, kecoa, lalat dan nyamuk.

Berikut beberapa benda asing yang sering masuk ke telinga dan penangangan pertama yang

bisa dilakukan:

a. Air

Sering kali saat kita mandi, berenang dan keramas, membuat air masuk ke dalam telinga. Jika

telinga dalam keadaan bersih, air bisa keluar dengan sendirinya. Tetapi jika di dalam telinga

kita ada kotoran, air justru bisa membuat benda lain di sekitarnya menjadi mengembang dan

air sendiri menjadi terperangkap di dalamnya.Segera kunjungi dokter THT untuk

membersihkan kotoran kuping yang ada.

b. Cotton Buds

Cotton buds tidak di anjurkan secara medis untuk membersihkan telinga. Selain kapas bisa

tertinggal di dalam telinga, bahaya lainnya adalah dapat menusuk selaput gendang bila tidak

hati-hati menggunakannya.

c. Benda-benda kecil

Anak-anak kecil sering tidak sengaja memasukkan sesuatu ke dalam telinganya. Misalnya,

manik-manik mainan. Jika terjadi, segera bawa ke dokter THT. Jangan coba-coba

mengeluarkannya sendiri, karena bisa menimbulkan masalah baru. Di ruang praktek, dokter

mempunyai alat khusus untuk mengeluarkan benda tersebut.

d. Serangga

Bila telinga sampai kemasukan semut, berarti ada yang salah dengan bagian dalam telinga.

Pada prinsipnya, telinga punya mekanisme sendiri yang dapat menghambat binatang seperti

semut untuk tidak masuk ke dalam.

Page 5: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

II.1.2 Manifestasi klinik(3,4)

Efek dari masuknya benda asing tersebut ke dalam telinga dapat berkisar di tanpa

gejala sampai dengan gejala nyeri berat dan adanya penurunan pendengaran.

• Merasa tidak enak ditelinga :

Karena benda asing yang masuk pada telinga, tentu saja membuat telinga merasa tidak enak,

dan banyak orang yang malah membersihkan telinganya, padahal membersihkan akan

mendoraong benda asing yang mauk kedalam menjadi masuk lagi.

• Tersumbat :

Karena terdapat benda asing yang masuk kedalam liang telinga, tentu saja membuat telinga

terasa tersumbat.

• Pendengaran terganggu :

Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Beratnya ketulian

tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas

system pengantaran suara ke telinga tengah.

• Rasa nyeri telinga / otalgia

Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret,

terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak.

Nyeri merupakan tanda berkembang komplikasi telinga akibat benda asing.

• Pada inspeksi telinga akan terdapat benda asing

II.1.3 Patofisiologi(4,5)

Benda asing yang masuk ke telinga biasanya disebabkan oleh beberapa faktor antara

lain pada anak – anak yaitu faktor kesengajaan dari anak tersebut , faktor kecerobohan

misalnya menggunakan alat-alat pembersih telinga pada orang dewasa seperti kapas, korek

api ataupun lidi serta faktor kebetulan yang tidak disengaja seperti kemasukan air, serangga

lalat , nyamuk dll. Masukknya benda asing ke dalam telinga yaitu ke bagian kanalis

audiotorius eksternus akan menimbulkan perasaaan tersumbat pada telinga, sehingga klien

akan berusaha mengeluarkan benda asing tersebut. Namun, tindakan yang klien lakukan

untuk mengeluarkan benda asing tersebut sering kali berakibat semakin terdorongnya benda

asing ke bagian tulang kanalis eksternus sehingga menyebabkan laserasi kulit dan melukai

membrane timpani. Akibat dari laserasi kulit dan lukanya membrane timpanai, akan

menyebabkan gangguan pendengaran , rasa nyeri telinga/ otalgia dan kemungkinan adanya

risiko terjadinya infeksi.

Page 6: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

II.1.4 Pemeriksaan Penunjang(5)

II.1.4.1 Pemeriksaan dengan Otoskopik

Caranya :

- Bersihkan serumen

- Lihat kanalis dan membran timpani

Interpretasi :

- Warna kemerahan, bau busuk dan bengkak menandakan adanya

infeksi

- Warna kebiruan dan kerucut menandakan adanya tumpukan darah

dibelakang gendang.

- Kemungkinan gendang mengalami robekan.

II.1.4.2 Pemeriksaan Ketajaman

II.1.4.2.1 Test penyaringan sederhana

1. Lepaskan semua alat bantu dengar

2. Uji satu telinga secara bergiliran dengan cara tutup salah satu telinga

3. Berdirilah dengan jarak 30 cm

4. Tarik nafas dan bisikan angka secara acak (tutup mulut)

5. Untuk nada frekuensi tinggi: lakukan dgn suara jam

c. Uji Ketajaman Dengan Garpu Tala

II.1.4.2.2 Uji weber

1. Menguji hantaran tulang (tuli konduksi)

2. Pegang tangkai garpu tala, pukulkan pada telapak tangan

3. Letakan tangkai garpu tala pada puncak kepala pasien.

4. Tanyakan pada pasien, letak suara dan sisi yang paling keras.

Interpretasi

1. Normal: suara terdengar seimbang (suara terpusat pada ditengah kepala)

2. Tuli kondusif: suara akan lebih jelas pada bagian yang sakit (obstruksi:

otosklerosis, OM) akan menghambat ruang hampa.

3. Tuli sensorineural: suara lateralisasi kebagian telinga yang lebih baik.

Page 7: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

II.1.4.2.3 Uji Rine

1. Membandingkan konduksi udara dan tulang

2. Pegang garpu tala, pukulkan pada telapak tangan

3. Sentuhkan garpu tala pada tulang prosesus mastoid, apabila bunyi tidak

terdengar lagi pindahkan kedepan lubang telinga (2 cm)

4. Tanyakan pasien, kapan suara tak terdengar (hitungan detik)

5. Ulangi pada telinga berikutnya

Interpretasi

1. Normal: terdengar terus suara garpu tala.

2. Klien dengan tuli kondusif udara: mendengar garpu tala lebih

jelas melalui konduksi tulang (Rinne negatif)

II.1.5 Pencegahan(5)

Usaha pencegahan

a. Kebiasaan terlalu sering memakai cottonbud untuk membersihkan telinga

sebaiknya dijauhi karena dapat menimbulkan beberapa efek samping: kulit teling kita yang

ditumbuhi bulu-bulu halus yang berguna untuk membuat gerakan menyapu kotoran di telinga

kita akan rusak, sehingga mekanisme pembersihan alami ini akan hilang. Jika kulit kita lecet

dapat terjadi infeksi telinga luar yang sangat tidak nyaman dan kemungkinan lain bila anda

terlalu dalam mendorong cottonbud, maka dapatmelukai atau menembus gendang telinga.

b. Hindarkan memberi mainan berupa biji-bijian pada anak-anak, dapat tejadi bahaya

di atas atau juga dapat tertelan dan yang fatal dapat menyumbat jalan nafas.

II.1.6 Penatalaksanaan(4,5)

Jika benda asing masih hidup, harus dimatikan terlebih dahulu sebelum dikeluarkan.

Biasanya cukup dengan memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu meneteskan

cairan, misalnya larutan rivanol di telinga kurang lebih 10 menit, kemudian benda

asing tersebut diirigasi dengan air bersih untuk mengelurkannya, atau dengan pinset

atau kapas (yang dililitkan dengan pelilit kapas). Benda asing yang besar dapat ditarik

dengan pengait serumen, yang kecil bias diambil dengan cunam atau pengait. Bila ada

laserasi, liang telinga diberikan antibiotic ampisilin selama 3 hari dan analgetik jika

perlu.

Page 8: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

Jika benda asing ringan dan mudah bergerak, keluarkan dengan suction, jika benda

asing keras dan sferis, dan pasien tidak kooperatif, benda asing dapat dikeluarkan

dengan pengait, kuret telinga, atau wire loop.

Forsep alligator dipakai untuk mengeluarkan benda asing yang lunak seperti kapas

dan kertas. Tangkai yang terbuat dari kayu dan dibalut kapasswab pada ujungnya

dapat digunakan untuk mengambil benda asing yang halus, kering dan bersih dengan

memberikan 1 tetes dari cyanoacrylate (Super Glue).

Benda asing seperti karet busa, bunga, kapas, dijepit dengan pinset dan ditarik keluar.

Korpus alienum yang licin dan keras seperti batu, manik-manik, biji-bijian pada anak

yang tidak kooperatif harus dikeluarkan dalam narcosis. Dengan memakai lampu

kepala yang sinarnya terang, korpus alienum lebih jelas terlihat dan dikeluarkan

dengan hati-hati memakai pengait, karena tindakan tersebut dapat menyebabkan

trauma pada membrane timpani dan korpus alienum yang licin tersebut terdorong

masuk melului robekan ke dalam kavum timpani.

BENDA ASING DI HIDUNG

II.2.1.1 Etiologi

Terdapatnya benda asing dalam hidung yaitu suatu massa yang mengalami mineralisasi dan

ditemukan di dalam kavum nasi disebut dengan Rhinolith. Komposisi rhinolith termasuk

kalsium, magnesium, fosfat, dan karbonat yang memadat, kemudian menempel pada

nukleus–nukleus, bakteri, darah, sel-sel pus atau benda asing. Biasanya unilateral dan

lokasinya tersering di dasar hidung, ukuran dan bentuknya bermacam-macam. Dimulai sejak

anak-anak dan setelah beberapa tahun, rhinolith ini terus berkembang dan akhirnya

menimbulkan keluhan. Terjadinya proses mineralisasi umumnya akibat dari benda asing yang

tersumbat di cavum nasi. Keberadaan benda asing di hidung paling sering di temukan pada

anak-anak. Anak-anak cenderung memasukkan benda-benda kecil ke dalam hidung, misalnya

manik-manik atau potongan mainan, karet penghapus dan sebagainya.

II.2.1.2Patogenesis(7,8)

Beberapa faktor dapat dihubungkan dengan rhinolit, termasuk dengan adanya benda asing

dalam kavum nasi, inflamasi akut dan kronik, obstruksi dan stagnasi sekresi nasal dan

pelepasan garam mineral. Perkembangan dan progresifitasnya terjadi bertahun-tahun.

Umumnya mineralisasi yang terjadi merupakan kejadian sekunder dari benda yang masuk

Page 9: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

dalam regio sinonasal. Penyelubungan benda asing lengkap atau parsial, baik eksogenous

maupun endogenous, tergantung dari inti benda dimana penyelubungan terjadi.

Rhinolit juga dianggap sebagai suatu benda asing khusus yang biasanya diamati oleh orang

dewasa. Garam-garam tak larut dalam sekret hidung membentuk suatu massa berkapur

sebesar benda asing yang tertahan lama atau bekuan darah. Sekret sinus kronik dapat

mengawali terbentuknya massa seperti itu dalam rongga hidung.

II.2.1.3 Gambaran klinis(9)

Umumnya pasien dengan rhinolith datang karena adanya rhinore unilateral dengan atau tanpa

obstruksi nasi unilateral. Rhinore bersifat mukoid, mokupurulen, dan kadang-kadang sekret

bercampur darah. Gejala lainnya dapat berupa epistaksis, fetor, sinusitis, sakit kepala, dan

epifora.

II.2.1.4 Diagnosis(8,9)

Anamnesis

Pada diagnosis rhinolit umumnya dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

fisis. Pada anamnesis umumnya didapatkan rhinore unilateral disertai obstruksi nasi unilateral

sebagai keluhan utama dan keluhan lain seperti napas berbau busuk,sekret berbau busuk.

Pemeriksaan fisis

Pada pemeriksaan intranasal, umumnya rhinolit dapat ditemukan dengan rhinoskopi anterior

berupa massa kalsifikasi yang berwarna abu-abu dan gelap, dengan konsistensi yang keras

seperti batu dan permukaan yang irregular.

Pemeriksaaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis adanya rhinolith :

• Pemeriksaan radiologis yaitu foto kepala dan CT scan kepala

Gambaran radiologis radioopak pada foto kepala biasanya letaknya di dasar kavum nasi. Pada

CT scan didapatkan massa hiperdens.

II.2.1.5 Penatalaksanaan(9)

Rhinolit dapat dikeluarkan dengan menggunakan forseps yang ujungnya dapat memegang

dengan baik. Forceps alligator Hartman, forceps bayonet atau wire loops umumnya

digunakan. Dengan anestesi lokal dapat dilakukan apabila pasien yang kooperatif sedangkan

penggunaan anestesi umum dapat dilakukan jika pasien tidak kooperatif. Jika terlalu besar,

rhinolit dapat dipecahkan terlebih dahulu dalam keping yang lebih kecil dengan

Page 10: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

menggunakan ultrasound lithotripsy. Bila tidak berhasil, dapat dilakukan rhinotomi lateral.

II.2.1.6Komplikasi(9,10)

Adanya benda asing pada hidung ini menyebabkan terjadinya obstruksi hidung dan rinore,

inflamasi lokal dan edema pada mukosa hidung. Dan pada saat dilakukan tindakan

pengeluaran juga benda asing ini dapat masuk ke dalam saluran nafas jika terdorong

kebelakang.

II..2.1.7 Diagnosis banding(9,10)

Diagnosis banding adalah :

1. Gigi hidung

Yaitu gigi rahang atas yang tumbuh ke dalam hidung karena ada yang menghalangi

pertumbuhan ke bawah dan jumlah gigi yang berlebih. (1)

2. Benda asing lain dalam cavum nasi

Benda asing yang sering ditemukan biasanya pada anak-anak biasanya manik-manik,

kancing, karet penghapus, kelereng, kacang-kacangan, dan lain-lain.

3. Polip Nasi

Polip nasi terdapat pada jaringan gelatin yang terbentuk dari proses alergi, gejala klinis yang

tampak obstruksi nasi, rasa tidak nyaman pada hidung bagian dalam, rinolali, pada

pemeriksaan fisis dan penunjang yakni tampak massa yang bertangkai dan berwarna putih

yang berada di konka media.

II.2.1.8Prognosis(10)

Prognosis umumnya baik jika dilakukan penanganan secara dini dan tepat. Tidak boleh

dibiarkan dalam rongga hidung oleh karena bahaya nekrosis dan infeksi sekunder yang

mungkin timbul, dan kemungkinan aspirasi ke dalam saluran pernapasan bawah.

BENDA ASING DI TENGGOROKAN

II.3.1.1 Etiologi dan Faktor Predisposisi

Faktor yang mempermudah terjadinya aspirasi benda asing pada saluran nafas adalah : 2,3,6

1. Usia yaitu pada anak-anak, dimana mereka sering memasukkan segala sesuatu ke

dalam mulut, gigi geligi yang belum lengkap dan refleks menelan yang belum

sempurna.

2. Jenis kelamin, lebih sering pada laki-laki.

Page 11: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

3. Faktor kejiwaan (emosi,dan gangguan psikis)

4. Kegagalan mekanisme proteksi, misalnya penurunan kesadaran, keadaan umum

buruk, penyakit serebrovaskuler, dan kelainan neurologik.

5. Faktor kecerobohan, misalnya kebiasaan menaruh benda di mulut, makan dan minum

tergesa-gesa.

6. Faktor medikal dan surgikal

Faktor fisiologik dan sosiologik lain yang juga merupakan faktor predisposisi antara

lain: pertumbuhan gigi belum lengkap, belum terbentuk gigi molar, belum dapat menelan

makanan padat secara baik, kemampuan anak membedakan makanan yang dapat dimakan

dan tidak dapat dimakan belum sempurna. Benda tersangkut pada saat makan sambil

tertawa, bicara menangis, dan berlari. Pada orang tua, terutama yang mempunyai gangguan

neurologis dan berkurangnya refleks menelan dapat disebabkan oleh pengaruh alkohol,

stroke, parkinson, trauma, dementia juga mempunyai risiko yang besar untuk terjadinya

aspirasi.

II.3.1.2 Patofisiologi

Tujuan refleks menelan adalah mencegah masuknya makanan atau cairan ke dalam

trakea. Impuls motoris dari pusat menelan yang menuju ke faring dan bagian atas esophagus

diantar oleh saraf kranial V, IX, X dan XII dan beberapa melalui saraf cervical. Menelan

memiliki beberapa stadium, yaitu stadium volunter, faringeal dan oesofageal. Pada stadium

volunter, benda ditekan atau didorong ke bagian belakang mulut oleh tekanan lidah ke atas

dan belakang terhadap palatum, sehingga lidah memaksa benda ke pharing. Pada stadium

faringeal, palatum mole didorong ke atas untuk menutup nares posterior, sehingga mencegah

makanan balik ke rongga hidung. Lipatan palatofaringeal saling mendorong ke arah tengah,

kemudian pita suara laring berdekatan dan epiglottis mengayun ke belakang, sehingga

mencegah makanan masuk ke trakea. Pada orang dewasa tertelan benda asing sering dialami

oleh pemabuk atau pemakai gigi palsu yang telah kehilangan sensasi rasa (tactile sensation)

dari palatum dan pada penderita gangguan jiwa.7

Bronkus dan trakea sangat peka dengan benda asing ataupun iritasi lain, sehingga bisa

menimbulkan refleks batuk. Lapisan mukus pada saluran nafas mengandung factor-faktor

yang efektif sebagai pertahanan, yaitu immunoglobulin terutama IgA, PMNs, interferon dan

antibodi spesifik. Gerakan silia menyapu/saluran nafas. Silia dan mucus menjebak debu dan

kuman, kemudian memindahkannya ke pharing, karena silia bergetar ke arah pharing.

Partikel asing dan mukus digerakkan dengan kecepatan 1cm/menit sepanjang permukaan

Page 12: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

trakea ke pharing2. Begitu juga benda asing di saluran hidung, dimobilisasi dengan cara yang

sama ke pharing. Aktivitas silia bisa dihambat oleh berbagai zat yang berbahaya. Sebagai

contoh, merokok sebatang sigaret dapat menghentikan gerakan silia untuk beberapa jam.7

Setelah benda asing teraspirasi, maka benda asing tersebut dapat tersangkut pada

tiga tempat anatomis yaitu, laring, trakea atau bronkus. Dari semua aspirasi benda asing,

80–90% diantaranya terperangkap di bronkus dan cabang-cabangnya. Pada orang dewasa,

benda asing bronkus cenderung tersangkut di bronkus utama kanan, karena sudut

konvergensinya yang lebih kecil dibandingkan bronkus utama kiri. Benda asing yang lebih

besar lebih banyak tersangkut di laring atau trakea.2,8

Tujuh puluh lima persen dari benda asing dibronkus ditemukan pada anak umur

kurang dari 2 tahun, dengan riwayat yang khas, yaitu saat benda atau makanan berada di

dalam mulut, anak menjerit atau tertawa sehingga saat inspirasi, laring terbuka dan benda

asing masuk ke dalam laring. Pada saat benda asing itu terjepit di sfingter laring pasien batuk

berulang-ulang (paroksikmal), sumbatan di trakea, mengi, dan sianosis Bila benda asing telah

masuk ke dalam trakea atau bronkus kadang terjadi fase asistomatik selama 24 jam atau

lebih, diikuti gejala pulmonum yang bergantung pada derajat sumbatan bronkus.2,8

Benda asing organik seperti kacang mempunyai sifat higroskopik, mudah jadi

lunak,mengembang oleh air serta dapat menyebabkan iritasi pada mukosa, mukosa bronkus

edema, meradang dapat terjadi jaringan granulasi disekitar benda asing, sehingga gejala

sumbatan bronkus menghebat timbul laringotrakeo-bronkitis, toksemia,batuk, dan demam

yang iregular.2,8

          Benda asing anorganik menimbulkan reaksi jaringan lebih ringan, dan lebih mudah

didignosis dengan pemeriksaan radiologi. Benda asing berasal dari metal dan tipis seperti

jarum, peniti, dapat masuk ke dalam bronkus yang lebih distal dengan memberikan gejala

batuk spasmodik.8

II.3.1.3 Gejala Klinis

Aspirasi benda asing adalah suatu hal yang sering ditemukan dan ditangani dalam

situasi gawat darurat. Aspirasi benda asing dapat menyebabkan berbagai perubahan mulai

dari gejala yang minimal dan bahkan tidak disadari, sampai gangguan jalan napas dan dapat

menimbulkan kematian. Gejala sumbatan benda asing di dalam saluran napas tergantung

pada lokasi benda asing, derajat sumbatan (total atau sebagian), sifat, bentuk dan ukuran

benda asing. Benda asing yang masuk melalui hidung dapat tersangkut di hidung,

nasofaring, laring, trakea dan bronkus. Benda yang masuk melalui mulut dapat tersangkut

di orofaring, hipofaring, tonsil, dasar lidah, sinus piriformis, esofagus atau dapat juga

Page 13: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

tersedak masuk ke dalam laring, trakea dan bronkus. Gejala yang timbul bervariasi, dari

tanpa gejala hingga kematian sebe- lum diberikan pertolongan akibat sumbatan total. 2

Seseorang yang mengalami aspirasi benda asing saluran napas akan mengalami 3

stadium. Stadium pertama merupakan gejala permulaan yaitu batuk-batuk hebat secara tiba-

tiba (violent paroxysms of coughing), rasa tercekik (choking), rasa tersumbat di tenggorok

(gagging) dan obstruksi jalan napas yang terjadi dengan segera. Pada stadium kedua, gejala

stadium permulaan diikuti oleh interval asimptomatis. Hal ini karena benda asing tersebut

tersangkut, refleks-refleks akan melemah dan gejala rangsangan akut menghilang. Stadium

ini berbahaya, sering menyebabkan keterlambatan diagnosis atau cenderung mengabaikan

kemungkinan aspirasi benda asing karena gejala dan tanda yang tidak jelas. Pada stadium

ketiga, telah terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi, erosi atau infeksi sebagai akibat

reaksi terhadap benda asing, sehingga timbul batuk-batuk, hemoptisis, pneumonia dan

abses paru. 2,6,8

Benda asing di laring dapat menutup laring, tersangkut di antara pita suara atau

berada di subglotis. Gejala sumbatan laring tergantung pada besar, bentuk dan letak (posisi)

benda asing. 2,8

Sumbatan total di laring akan menimbulkan keadaan yang gawat biasanya kematian

mendadak karena terjadi asfiksia dalam waktu singkat. Hal ini disebabkan oleh timbulnya

spasme laring dengan gejala antara lain disfonia sampai afonia, apnea dan sianosis.2,8

Sumbatan tidak total di laring dapat menyebabkan disfonia sampai afonia, batuk yang

disertai serak (croupy cough), odinofagia, mengi, sianosis, hemoptisis, dan rasa subjektif dari

benda asing (penderita akan menunjuk lehernya sesuai dengan letak benda asing tersebut

tersang- kut) dan dispnea dengan derajat bervariasi. Gejala ini jelas bila benda asing masih

tersangkut di laring, dapat juga benda asing sudah turun ke trakea, tetapi masih menyisakan

reaksi laring oleh karena adanya edema.2,8

Benda asing yang tersangkut di trakea akan menyebabkan stridor, dapat ditemukan

dengan auskultasi (audible stridor) dan palpasi di daerah leher (palpatory thud). Jika benda

asing menyumbat total trakea akan timbul sumbatan jalan napas akut yang memerlukan

tindakan segera untuk membebaskan jalan napas. Gejala pada dewasa umumnya sama dengan

gejala pada anak. Bila anak batuk atau dengan wheezing yang dicurigai terjadi aspirasi benda

asing di saluran napas.3

Benda asing di bronkus kebanyakan memasuki bronkus kanan karena lebih lebar

dan lebih segaris dengan lumen trakea. Benda asing dapat menyumbat secara total bronkus

lobaris atau segmental dan mengakibatkan atelektasis atau obstruksi parsial yang berfungsi

Page 14: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

seperti katup satu arah dimana udara dapat masuk ke paru- paru tetapi tidak dapat keluar,

sehingga menyebabkan emfisema obstruktif 8,9. Pasien pada benda asing di bronkus umumnya

datang pada fase asimptomatik kemudian benda asing bergerak ke perifer, sehingga udara

yang masuk terganggu dan pada auskultasi terdengar ekspirasi memenjang dengan mengi,

Gejala fisik dapat bervariasi karena perubahan benda asing, keluhan batuk kronik dan sesak

napas menyerupai gejala pasien asma atau bronkopnemonia.6 Benda asing organik

menyebabkan reaksi yang hebat pada saluran nafas dengan gejala laringotrakeobronkitis,

toksmia, batuk, dan demam irregular. Tanda fisik benda asing di bronkus bervariasi, karena

perubahan posisi dari satu sisi ke sisi lain dalam paru. 8

Benda asing di orofaring dan hipofaring dapat tersangkut di tosil, dasar lidah,

valekula, sinus piriformis menimbulkan rasa nyeri pada saat menelan.6,8

Anak bisa kemasukan suatu benda ke dalam hidung karena ulahnya sendiri, bisa juga

oleh kakak atau temannya yang memasukkan benda tersebut. Bisa jadi hal tersebut lolos dari

pengamatan orang tua dan baru ketahuan setelah 2-3 hari. Ujung-ujungnya orang tua baru

menyadari setelah timbul gejala, seperti keluar cairan yang berdarah, atau lendir seperti pilek

dan berbau busuk dari lubang hidung, hidung tampak merah dan bengkak, dan napas anak

berbau dan busuk. Bau ini mungkin karena infeksi atau benda yang masuk itu, misalnya

kacang tanah, jadi membusuk. 10

II.3.1.4 Diagnosis 9

Page 15: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

Diagnosa benda asing di saluran nafas ditegakkan berdasarkan atas anamnesis yang

cermat, pemeriksaan fisik, radiologis dan tindakan bronkoskopi.9

Anamnesis

Anamnesa yang teliti mengenai riwayat aspirasi dan gejala inisial sangat penting dalam

diagnosis aspirasi benda asing. Kecurigaan adanya benda asing dan gejala inisial (choking)

adalah dua hal yang signifikan berhubungan dengan kasus aspirasi benda asing. Pada anak-

anak kadang-kadang episode inisial belum dapat diungkapkan dengan baik oleh anak itu

sendiri dan tidak disaksikan oleh orang tua atau pengasuhnya sehingga gejalanya mirip

dengan penyakit paru yang lain. Gejala yang sering ditemukan pada kasus aspirasi benda

asing yang telah berlangsung lama antara lain batuk, sesak nafas, wheezing, demam dan

stridor. Perlu ditanyakan juga telah berapa lama, bentuk, ukuran dan jenis benda asing untuk

mengetahui simtomatologi dan perencanaan tindakan bronkoskopi.9

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang menyeluruh pada kasus aspirasi benda asing sangat diperlukan.

Kegawatan nafas atau sianosis memerlukan penanganan yang segera. Pada jam-jam pertama

setelah terjadinya aspirasi benda asing, tanda yang bisa ditemukan di dada penderita adalah

akibat perubahan aliran udara di traktus trakeobronkial yang dapat dideteksi dengan

stetoskop. Benda asing disaluran nafas akan menyebabkan suara nafas melemah atau timbul

suara abnormal seperti wheezing pada satu sisi paru-paru.9

Pemeriksaan Radiologis

Pemeriksaan radiologis penderita aspirasi benda asing harus dilakukan. Dianjurkan untuk

membuat foto berikut:

1. Foto jaringan lunak leher PA dan lateral posisi ekstensi

Dapat memperlihatkan benda asing radioopak dan kadang-kadang bahkan benda asing

radiolusen pada laring dan trakea.

2. Foto torak PA dan lateral

3. Foto torak akhir inspirasi dan ekspirasi

Dapat memperlihatkan atelektasis dan emfisema obstruktif. Juga dapat terlihat bukti

tidak langsung adanya benda asing radiolusen.

4. Fluoroskopi/videofluoroskopi

Dilakukan pemeriksaan selama inspirasi dan ekspirasi pada kasus yang meragukan

untuk melihat adanya obstruksi parsial paru.

Page 16: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

5. Bronkogram

Untuk memastikan adanya benda asing radiolusen atau untuk mengevaluasi bronkiektasis.9

Diagnosa benda asing di saluran nafas dapat ditegakkan pada hampir 70% kasus.

Harus diingat bahwa tidak terdapatnya kelainan radiologis tidak berarti adanya benda asing

dapat disingkirkan. Foto torak cenderung memberikan gambaran normal pada 1/3 pasien

yang didiagnosa sebagai aspirasi benda asing dalam 24 jam pertama kejadian.CT Scan

berguna pada kasus yang tidak terdeteksi dengan foto sinar X, seperti benda asing kacang

yang bersifat radiolusen. 9

Anamnesis dan pemeriksaan radiologis sering menunjukkan dugaan aspirasi benda

asing, tetapi bukan diagnosa pasti. Pada keadaan ini harus dibuktikan adanya benda asing

dengan bronkoskopi untuk diagnosis dan terapi. Bahkan Barrios et al menyarankan

bronkoskopi harus dilakukan pada anak-anak dengan riwayat gejala inisial aspirasi benda

asing (choking crisis)9

II.3.1.5 Penatalaksanaan

Benda asing dapat menyebabkan obstruksi jalan napas sebagian (parsial) atau komplit (total).

Pada obstruksi jalan napas partial korban mungkin masih mampu melakukan pernapasan,

namun kualitas pernapasan dapat baik atau buruk. Pada korban dengan pernapasan yang

masih baik, korban biasanya masih dapat melakukan tindakan batuk dengan kuat, usahakan

agar korban tetap bisa melakukan batuk dengan kuat sampai benda asing tersebut dapat

keluar. Bila sumbatan jalan napas partial menetap, maka aktifkan sistem pelayanan medik

darurat. Obstruksi jalan napas partial dengan pernapasan yang buruk harus diperlakukan

sebagai Obstruksi jalan napas komplit. 11

Obstruksi jalan napas komplit (total), korban biasanya tidak dapat berbicara, bernapas, atau

batuk. Biasanya korban memegang lehernya diantara ibu jari dan jari lainya. Saturasi oksigen

akan dengan cepat menurun dan otak akan mengalami kekurangan oksigen sehingga

menyebabkan kehilangan kesadaran, dan kematian akan cepat terjadi jika tidak diambil

tindakan segera. 2

Untuk dapat menanggulangi kasus aspirasi benda asing dengan cepat dan tepat, perlu

diketahui dengan baik lokasi tersangkutnya benda asing tersebut. Secara prinsip benda

asing di saluran napas dapat ditangani dengan pengangkatan segera secara endoskopik

dengan trauma minimum. Umumnya penderita dengan aspirasi benda asing datang ke

Page 17: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

rumah sakit setelah melalui fase akut, sehingga pengangkatan secara endoskopik harus

dipersiapkan seoptimal mungkin, baik dari segi alat maupun personal yang telah terlatih. 2

Penderita dengan benda asing di laring harus mendapat pertolongan segera,

karena asfiksia dapat terjadi dalam waktu hanya beberapa menit. Cara lain untuk

mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring secara total ialah dengan cara perasat

dari Heimlich (Heimlich maneuver), dapat dilakukan pada anak maupun dewasa.

Menurut teori Heimlich, benda asing yang masuk ke dalam laring ialah pada saat inspirasi.

Dengan demikian paru penuh dengan udara, diibaratkan sebagai botol plastik yang tertutup,

dengan menekan botol itu, maka sumbatnya akan terlempar keluar.2 Manuver Heimlich

(hentakan subdiafragmaabdomen). Suatu hentakan yang menyebabkan peningkatan tekanan

pada diafragma sehingga memaksa udara yang ada di dalam paru- paru untuk keluar dengan

cepat sehingga diharapkan dapat mendorong atau mengeluarkan benda asing yang

menyumbat jalan napas. Setiap hentakan harus diberikan dengan tujuan menghilangkan

obstruksi, mungkin dibutuhkan hentakan 6 - 10 kali untuk membersihkan jalan napas. 11

Komplikasi perasat Heimlich adalah kemungkinan terjadinya ruptur lambung atau

hati dan fraktur kosta. Oleh karena itu pada anak sebaiknya cara menolongnya tidak dengan

menggunakan kepa- lan tangan tetapi cukup dengan dua buah jari kiri dan kanan.2

Pada sumbatan benda asing tidak total di laring perasat Heimlich tidak dapat

digunakan. Dalam hal ini penderita dapat dibawa ke rumah sakit terdekat yang memiliki

fasilitas endoskopik berupa laringoskop dan bronkoskop.2

Pasien dengan benda asing ditrakea harus di rujuk ke rumah sakit dengan fasilitas

bronskopi, Benda di keluarkan dengan bronskopi secara segera pada pasien tidur terlentang

dengan posisi Trendelenburg supaya tidak lebih turun ke bronkus, benda asing dipegang

dengan cunam yang sesuai dan dikeluarkan melalui laring, bila bronkospi tidak tersedia,

dilakukan trakeostomi dan benda asing dikeluakan memakai cunam atau alat penghisap

melalui stoma tersebut, jika tidak berhasil dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas

endoskopi.6,8

Benda asing di bronkus di keluarkan dengan bronskop kaku atau serat optik dan

cunam yang sesuai, Tindakan ini harus segera di lakukan, apalagi benda asing bersifat

organik, bila tidak dapat di keluarkan, misalnya tajam, tidak rata, dan tersangkut pada

jaringan, dapat dilakukan servikotomi atau tarakotomi, antibiotik dan kortikosteroid tidak

rutin diberikan setelah endoskopi, Dilakukan fisioterapi dada pada kasus pnemonia, bronkitis

purulenta, dan atelektasis,Pasien dipulangkan 24 jam setelah tindakan jika paru bersih dan

Page 18: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

tidak demam, Pasca bronkoskopi dibuat foto torak hanya bila gejala pulmonum tidak

menghilang pada keadaan tersebut perlu di selidiki lebih lanjut dan diobati secara tepat dan

adekuat.6,8

Benda asing di dasar lidah di lihat dengan kaca tenggorokan yang besar, pasien

diminta menarik lidahnya sendiri dan pemeriksa memegang kaca tenggorokan dengan tangan

kiri, cunam dengan tangan kanan untuk mengambil benda tersebut, Bila perlu dapat

disemprotkan dengan silokain dan pantokain, Untuk mengeluarkan benda asing di velekula

dan sinus piriformis dilakukan laringoskopi langsung.6,8Di Instalasi Gawat Darurat, terapi

suportif awal termasuk pemberian oksigen, monitor jantung dan pulse oxymetri dan

pemasangan IV dapat dilakukan. Bronkoskopi merupakan terapi pilihan untuk kasus aspirasi.

Pemberian steroid dan antibiotik preoperatif dapat mengurangi komplikasi seperti edema

saluran napas dan infeksi. Metilprednisolon 2 mg/kg IV dan antibiotik spektrum luas yang

cukup mencakup Streptokokus hemolitik dan Staphylococcus aureus dapat dipertimbangkan

sebelum tindakan bronkoskopi.3

Sebenarnya tidak ada kontraindikasi absolut untuk tindakan bronkoskopi, selama hal

itu merupakan tindakan untuk menyelamatkan nyawa (life saving). Pada keadaan tertentu

dimana telah terjadi komplikasi radang saluran napas akut, tindakan dapat ditunda sementara

dilakukan pengobatan medikamentosa untuk mengatasi infeksi. Pada aspirasi benda asing

organik yang dalam waktu singkat dapat menyebabkan sumbatan total, maka harus segera

dilakukan bronkoskopi, bahkan jika perlu tanpa anestesi umum. 3

Page 19: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

Gambar 2.2 Penanganan benda asing saluran nafas dengan Bronkoskopi

Benda asing di bronkus dapat dikeluarkan dengan bronkoskopi kaku maupun

bronkoskopi serat optik. Pada bayi dan anak-anak sebaiknya digunakan bronkoskopi kaku

untuk mempertahankan jalan napas dan pemberian oksigen yang adekuat, karena diameter

jalan napas pada bayi dan anak-anak sempit. Pada orang dewasa dapat dipergunakan

bronkoskop kaku atau serat optik, tergantung kasus yang dihadapi. Ukuran alat yang dipakai

juga menentukan keberhasilan tindakan. Keterampilan operator dalam bidang endoskopi juga

berperan dalam penentuan pelaksanaan tindakan bronkoskopi. 3

Bronkoskop kaku mempunyai keuntungan antara lain ukurannya lebih besar variasi

cunam lebih banyak, mempunyai kemampuan untuk mengekstraksi benda asing tajam dan

kemampuan untuk dilakukan ventilasi yang adekuat. Selain keuntungan di atas, penggunaan

bronkoskop kaku juga mempunyai kendala yaitu tidak bisa untuk mengambil benda asing di

distal, dapat menyebabkan patahnya gigi geligi, edema subglotik, trauma mukosa, perforasi

bronkus dan perdarahan. Pada pemakaian teleskop maupun cunam penting diperhatikan

bahwa ruang untuk pernapasan menjadi sangat berkurang, sehingga lama penggunaan alat-

alat ini harus dibatasi sesingkat mungkin. Bronkoskop serat optik dapat digunakan untuk

orang dewasa dengan benda asing kecil yang terletak di distal, penderita dengan ventilasi

mekanik, trauma kepala, trauma servikal dan rahang. 3

Page 20: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

Persiapan yang adekuat untuk ekstraksi benda asing antara lain : 9

1. Pendekatan pada orang tua/keluarga, diantaranya untuk memberikan informasi

mengenai resiko tindakan, kemungkinan trauma dan kegagalan ekstraksi.

2. Persiapan pasien:

−Foto torak: PA saat inspirasi dan ekspirasi, lateral

−Puasa 6 jam sebelum tindakan

−Pemberian cairan yang adekuat

−Pemeriksaan laboratorium (darah lengkap, skrining perdarahan/ pembekuan,

elektrolit, gula darah,analisa urin)

3. Persiapan alat: harus tersedia bronkoskop dengan ukuran yang sesuai dengan umur penderita

4. Penilaian duplikat benda asing untuk menentukan pilihan cunam yang akan dipakai, apakah cunam

dapat memegang dengan baik saat benda asing ditarik ke luar.

5. Analisis masalah: perlu dilakukan diskusi antara ahli THT, paru dan anestesi sebelum dilakukan

tindakan ekstraksi mengenai kemungkinan resiko tindakan. Ekstraksi

benda asing di traktus trakeobronkial merupakan problem mekanis yang memerlukan

perencanaan yan baik.

6. Persiapan tim: kerjasama tim yang lengkap terdiri dari operator, ahli anestesi dan

perawat yang berpengalaman sangat penting.

Beberapa faktor penyulit mungkin dijumpai dan dapat menimbulkan kegagalan

bronkoskopi antara lain adalah faktor penderita, saat dan waktu melakukan bronkoskopi, alat,

cara mengeluarkan benda asing, kemampuan tenaga medis dan para medis, dan jenis

anestesia. Sering bronkoskopi pada bayi dan anak kecil terdapat beberapa kesulitan yang

jarang dijumpai pada orang dewasa, karena lapisan submukosa yang longgar di daerah

subglotik menyebabkan lebih mudah terjadi edema akibat trauma. Keadaan umum anak capet

menurun, dan cepat terjadi dehidrasi dan renjatan. Demam menyebabkan perubahan

metabolisme, termasuk pemakaian oksigen dan metabolisme jaringan, vasokontriksi umum

dan perfusi jaringan terganggu. Adanya benda asing di saluran napas akan mengganggu

proses respirasi, sehingga benda asing tersebut harus segera dikeluarkan. 3

Pemberian kortikosteroid dan bronkodilator dapat mengurangi edema laring dan

bronkospasme pascatindakan bronkoskopi. Pada penderita dengan keadaaan sakit berat, maka

sambil menunggu tindakan keadaan umum dapat diperbaiki terlebih dahulu, misalnya:

rehidrasi, memperbaiki gangguan keseimbangan asam basa, dan pemberian antibiotika.

Keterlambatan diagnosis dapat terjadi akibat kurangnya pengetahuan dan kewaspadaan

penderita maupun orang tua mengenai riwayat tersedak sehingga menimbulkan

keterlambatan penanganan. Kesulitan mengeluarkan benda asing saluran napas meningkat

Page 21: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

sebanding dengan lama kejadian sejak aspirasi benda asing. Pada benda asing yang telah

lama berada di dalam saluran napas atau benda asing organik, maka mukosa yang menjadi

edema dapat menutupi benda asing dan lumen bronkus, selain itu bila telah terjadi

pembentukkan jaringan granulasi dan striktur maka benda asing menjadi susah terlihat. 3

Pada kasus yang tidak terdapat gejala sumbatan jalan napas total, maka tindakan

bronkoskopi dilakukan dengan persiapan operator, alat dan keadaan umum penderita sebaik

mungkin. Holinger menyatakan bahwa lebih baik dengan persiapan 2 jam, maka benda asing

dapat dikeluarkan dalam waktu 2 menit daripada persiapan hanya 2 menit tetapi akan ditemui

kesulitan selama 2 jam. Bila benda asing menyebabkan sumbatan jalan napas total, misalnya

benda asing di laring atau trakea, maka tindakan harus segera dilakukan untuk

menyelamatkan penderita, bila perlu dilakukan krikotirotomi atau trakeostomi lebih dahulu.

Jika timbul kesulitan dalam mengeluarkan benda asing, maka dapat didorong ke salah satu

sisi bronkus. Snow menyatakan bahwa tindakan bronkoskopi tidak boleh lebih dari 30 menit.

II.3.1.6 Komplikasi

Komplikasi dapat disebabkan oleh benda asing itu sendiri atau trauma tindakan bronkoskopi.

Komplikasi akut akibat tersangkutnya benda asing antara lain sesak nafas, hipoksia, asfiksia

sampai henti jantung. Gangguan ventilasi ditandai dengan adanya sianosis. Komplikasi kronis

antara lain pneumonia, dapat berlanjut dengan pembentukan kavitas dan abses paru,

bronkiektasis, fistel bronkopleura, pembentukan jaringan granulasi atau polip akibat

inflamasi pada mukosa tempat tersangkutnya benda asing. Dapat juga terjadi

pneumomediastinum, pneumotorak. 9

Keterlambatan diagnosis aspirasi benda asing yang berlangsung lebih dari 3 hari akan

menambah komplikasi seperti emfisema obstruktif, pergeseran mediastinum, pneumonia dan

atelektasis.Komplikasi tindakan bronkoskopi antara lain aritmia jantung akibat hipoksia,

retensi CO2 atau tekanan langsung selama manipulasi bronkus utama kiri. Komplikasi teknis

yang paling mungkin terjadi pada operator yang kurang berpengalaman adalah benda asing

masuk lebih jauh sampai ke perifer sehingga sulit dicapai oleh skop, laserasi mukosa,

perforasi, atau benda asing masuk ke segmen yang tidak tersumbat pada saat dikeluarkan.

Bisa juga terjadi edema laring dan reflek vagal.Komplikasi pasca bronkoskopi antara lain

demam, infiltrat paru dan pneumotorak, yang memerlukan bantuan ventilasi.9

BAB III

Page 22: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

KESIMPULAN

Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas benda asing eksogen (dari luar

tubuh) dan benda asing endogen (dari dalam tubuh) yang dalam keadaan normal benda

tersebut tidak ada

Benda asing eksogen terdiri dari zat organik seperti kacang-kacangan, tulang, dan

lain-lain; dan zat anorganik seperti peniti, jarum dan lain-lain. Benda asing endogen

contohnya krusta, nanah, secret kental, darah atau bekuan darah, dan mekonium

Faktor yang mempermudah terjadinya aspirasi benda asing pada saluran nafas adalah

usia, jenis kelamin, faktor kejiwaan (emosi,dan gangguan psikis) kegagalan mekanisme

proteksi, faktor kecerobohan, misalnya kebiasaan menaruh benda di mulut, makan dan

minum tergesa-gesa.

Benda asing organik seperti kacang mempunyai sifat higroskopik, mudah jadi

lunak,mengembang oleh air serta dapat menyebabkan iritasi pada mukosa, mukosa bronkus

edema, meradang dapat terjadi jaringan granulasi disekitar benda asing, sehingga gejala

sumbatan bronkus menghebat timbul laringotrakeo-brokitis, toksemia,btuk, dan demam yang

iregular.

          Benda asing anorganik menimbulkan reaksi jaringan lebih ringan, dan lebih mudah

didignosis dengan pemeriksaan radiologi. Benda asing berasal dari metal dan tipis seperti

jarum, peniti, dapat masuk ke dalam bronkus yang lebih distal dengan memberikan gejala

batuk spamodik.

Seseorang yang mengalami aspirasi benda asing saluran napas akan mengalami 3

stadium. Stadium pertama yaitu violent paroxysms of coughing, (choking), (gagging) dan

obstruksi jalan napas dengan segera. Stadium kedua, gejala stadium permulaan diikuti oleh

interval asimptomatis. Stadium ketiga, telah terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi,

erosi atau infeksi sebagai akibat reaksi terhadap benda asing.

Diagnosa benda asing di saluran nafas ditegakkan berdasarkan atas anamnesis yang

cermat, pemeriksaan fisik, radiologis dan tindakan bronkoskopi. Komplikasi dapat

disebabkan oleh benda asing itu sendiri atau trauma tindakan bronkoskopi. Komplikasi akut

akibat tersangkutnya benda asing antara lain sesak nafas, hipoksia, asfiksia sampai henti

jantung.

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: Benda Asing Di Bidang Tht (Edit Selesai)

1. Suci,A.K. Makanan Nyangkut atau Tersedak

http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2007/11/ . 2007

2. Perkasa,M.F. Ekstraksi Benda Asing Laring. Available from: URL:

http://www.scribd.com/doc/32825999/Ekstraksi-Benda-Asing-Laring. Makasar.2009: 58-60

3. Almazini,P. Penatalaksanaan Benda Asing di Saluran Nafas. Available from URL:

http://myhealing.wordpress.com/2010/02/02/penanganan-benda-asing-di-saluran-napas. 2

February 2010

4. Ahmad, Rofiq .Obstruksi Saluran Pernafasan .Available from: URL:

http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/01/25/saluran-pernafasan . 2008

5. Asroel,H. Ekstraksi Benda Asing di Bronkus dan Esofagus. Available from URL:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18786/1/mkn-jun2007-40%20%289%29.pdf .

Medan. 2007 : 156-159

6. Darmawan. Corpus Aleneum. Available from: URL:

http://loveyaya.multiply.com/journal/item/16. Jakarta. 12 Mei 2008

7. Muluk,A. Pertahanan Saluran Nafas. Available from: URL:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18350/1/mkn-mar2009-

42%20%281%29.pdf . Medan, Maret 2009 : 55-58

8. Junizaf,M.H. Buku Ajar Ilmu Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher. FK UI.

Jakarta, 2007

9. Rahman,A. Benda Asing di Trakea. Available from: URL:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18993/1/mkn-mar2007-

40%20%282%29.pdf . Medan . Juni 2007: 77-80

10. Firmansyah,R. Benda Asing dalam Tubuh Anak. Available from:

URL:http://www.tabloidnova.com. Juni 2010.

11. Anonymous,Bantuan Hidup Dasar, Available from:

http://www.scribd.com/doc/4535323/bantuan-hidup-dasar . 2008