Belajar Inventor

89
Pembuatan Ulir Botol di Autodesk Inventor By Afri zanirman Kemampuan Inventor dalam melakukan 3D modeling bisa dibilang sudah cukup mumpuni. Berikut saya coba berbagi pengetahuan bagaimana proses pembuatan ulir botol di Inventor. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Buat cylinder dengan Ø 13 x 11 mm 2. Buat work plane dari permukaan atas cylinder sejauh -2 mm 3. Buat cylinder menjadi selubung dengan menggunakan feature shell dengan ketebalan 1 mm 4. Buat work point dengan menggunakan 3 buah plane yang terdapat pada origin yaitu plane YZ, XZ dan work plane1 (work plane yang kita buat pada langkah No.2) 5. Buat helical curve menggunakan 3D sketch dengan Ø 13 Pitch 2 mm dan Revolution 2

Transcript of Belajar Inventor

Page 1: Belajar Inventor

Pembuatan Ulir Botol di Autodesk Inventor

By Afri zanirman

Kemampuan Inventor dalam melakukan 3D modeling bisa dibilang sudah cukup

mumpuni. Berikut saya coba berbagi pengetahuan bagaimana proses pembuatan ulir botol di

Inventor.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Buat cylinder dengan Ø 13 x 11 mm

2. Buat work plane dari permukaan atas cylinder sejauh -2 mm

3. Buat cylinder menjadi selubung dengan menggunakan feature shell dengan ketebalan 1 mm

4. Buat work point dengan menggunakan 3 buah plane yang terdapat pada origin yaitu plane YZ, XZ

dan work plane1 (work plane yang kita buat pada langkah No.2)

5. Buat helical curve menggunakan 3D sketch dengan Ø 13 Pitch 2 mm dan Revolution 2

6. Buat sketch pada YZ plane atau plane baru yang dibuat mengambil acuan titik awal helical curve.

Ambil titik awal helical curve sebagai titik acuan menggunakan project geometry. Dan buatlah sketch

seperti gambar dibawah ini.

Page 2: Belajar Inventor

7. Gunakan feature sweep untuk membuat ulir. Sketch No.6 sebagai profile dan helical curve sebagai

path

8. Buat sketch pada XZ plane. Ambil contour sweep dan sisi pinggir cylinder sebagai acuan

(reference) dengan memproyeksikannya menggunakan project geometry . Usahakan sketch yang

dibuat overlapping terhadap contour sweep. Lihat gambar dibawah ini

9. Gunakan extrude cut from-to untuk memotong ulir. Ambil sisi luar cylinder dan plane baru yang kita

buat melebihi putaran ulir. Lihat gambar dibawah ini

10. Lakukan hal yang sama untuk bagian bawah ulir

11. Buat sketch pada permukaan ulir. Dan proyeksikan sisi-sisi permukaan menggunakan project

geometry. Perhatikan gambar dibawah ini

Page 3: Belajar Inventor

12. Putar geometry menggunakan Revolve -> to pilih permukaan cylinder

13. Lakukan hal yang sama pada bagian bawah.

Berikut hasil akhirnya.

Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat.

Page 4: Belajar Inventor

Jakarta, 02/07/08

Afrizanirman/Abu Labib

Page 5: Belajar Inventor

http://tentangcad.com/2007/11/bag-1-dasar-membuat-part-mekanikal/

You are here: Home / Inventor / Bag. 1 – Dasar Membuat Part Mekanikal

Bag. 1 – Dasar Membuat Part Mekanikal

By Edwin Prakoso

Pada bagian ini, kita akan mencoba mengenali proses dasar dalam membuat part di Inventor.

Buatlah sebuah project baru agar part ini tidak bercampur dengan part dari project lain. Lebih

detail tentang project, bisa dilihat di sini.

Klik Projects… pada kotak dialog open. Lalu klik new pada kotak dialog project.

Pilihlah ‘new single user project’, lalu klik next.

Berikan nama project ‘training’, ubahlah lokasi foldernya jika perlu. Klik Finish.

Jika Inventor menanyakan konfirmasi untuk membuat folder baru, Klik Yes.

Klik ganda project training dari daftar yang ada. Saat project aktif, anda akan melihat tanda

centang (check) di sebelah nama project. Klik done pada kotak dialog project.

Saat anda kembali ke kotak dialog open, klik new pada bagian quick launch.

Untuk memastikan anda membuat part dalam ukuran metric, klik TAB metric pada

dialog new file. Pilih template ‘standard (mm).ipt’. Klik OK.

Template dengan extension ipt (Inventor Part) adalah template untuk membuat part. Jika anda ingin

membuat assembly kelak, anda akan menggunakan template dengan extension iam (Inventor

Assembly). Setiap desain yang akan anda buat memiliki template sendiri. Anda akan mengenal

template lainnya kelak.

Secara default, Autodesk akan langsung membuat satu sketch pada drawing. Kita akan mencoba

melakukan sketch dasar dengan menggunakan sistem koordinat di Inventor. Klik dari Inventor menu,

View> Toolbar> Inventor Precise Input.

Aktifkan line dari panel bar.

Ketikkan 0 (nol) pada field X, 0 pada field Y, [enter]. Sebuah titik koordinat akan didefenisikan pada

titik 0,0 koordinat global.

Klik precise delta untuk mengaktifkannya. Jika anda tidak menggunakan precise delta, berarti

anda seperti menggunakan koordinat global di AutoCAD, sementara dengan precise delta, seperti

anda menggunakan koordinat relatif dengan format @x,y.

Berikan koordinat X dan Y berturut-turut seperti pada list berikut, dan tekan [enter] setiap anda selesai

mengisi nilai X dan Y.

X: 10 Y:0,

X:0 Y:10,

X:-4 Y:0,

Page 6: Belajar Inventor

X:0 Y:-6,

X:-6 Y:0,

X:0 Y:-4.

Seharusnya gambar anda telah membentuk sket tertutup. Tekan [esc] untuk mengakhiri

line. Klik kanan di bagian kosong area drawing, klik finish sketch.

Inventor akan kembali ke part modeling. Tekan [F6] untuk melihat isometrik dari gambar anda. Pilih

extrude dari panel bar. Berikan tinggi extrusion 15 mm. Klik OK.

Anda baru saja menyelesaikan

satu part feature. Sekarang kita akan coba menambahkan satu part feature lagi.

Tekan dan tahan [F4], klik putarlah gambar anda sampai kurang lebih anda dapat melihat seperti ini.

Kita akan mengubah sedikit option untuk langkah berikutnya.

Akseslah menu tools>application option. Klik TAB sketch, dan pastikan ‘autoproject edges for sketch

creation and edit’ aktif. Klik OK.

Klik sketch dari toolbar Inventor.

Klik face/muka dari objek seperti pada gambar berikut.

Page 7: Belajar Inventor

Tekan [page up] untuk mengaktifkan look at. Look at akan

memutar orientasi gambar anda. Klik face yang sama dengan yang anda pilih sebelumnya.

Aktifkan line, kita akan mencoba menggambar dengan cara lain, tidak dengan precise input. Snap di

garis paling atas, sedikit ke kanan dari sisi paling kiri. Sebagai gambaran, kita akan membuat gambar

seperti ini.

Jangan khawatirkan ukuran persisnya. Tariklah garis ke

bawah, pastikan anda melihat simbol constraint perpendicular sebelum mengklik titik koordinat

berikutnya. Lanjutkan sampai selesai.

Aktifkan general dimension. Kita akan membuat dimension constraint untuk memperoleh ukuran yang

akurat.

Pilihlah garis yang anda buat sebelumnya. Letakkan garis dimensi di sebelah garis tersebut. Klik garis

dimensi untuk mengubah ukurannya. Berikan ukuran 4 x 10 mm. Gunakan image berikut sebagai

petunjuk (Jika anda tidak melihat animasi, klik gambar berikut untuk melihatnya).

Aktifkan constraint vertical.

Page 8: Belajar Inventor

Pilihlah mid point dari garis horizontal yang anda buat, dan garis horizontal paling atas. (Jika anda

tidak melihat animasi, klik gambar berikut untuk melihatnya).

Tekan [esc] untuk mengakhiri constraint vertical.

Klik kanan, pilih finish sketch.

Kembali lihat bentuk isometrik dari model anda.

Aktifkan extrude. Pilihlah profile seperti gambar berikut.

Ubahlah mode extrude dari join menjadi cut, dan distance

menjadi 2.

Jika anda tidak melihat arah extrude memotong model anda, klik tombol direction

untuk mengubah arah extrude. Klik OK.

Send via E-mail program

Post to Facebook

Post to Twitter

Add to LinkedIn

Page 9: Belajar Inventor

Post on Google Buzz

Post to StumbleUpon

Page 10: Belajar Inventor

http://tentangcad.com/2007/12/bag-2-mengenal-geometric-dan-dimension/

You are here: Home / Inventor / Bag. 2 – Mengenal Geometric dan Dimension Constraint

Bag. 2 – Mengenal Geometric dan Dimension Constraint

By Edwin Prakoso

Pada bagian pertama tutorial Inventor, anda telah membuat sketch dengan menggunakan sistem

koordinat global dan koordinat relative. Dan di bagian akhir, anda membuat sketch dengan

menggunakan dimension constraint.

Geometric dan dimension constraint merupakan hal yang sangat vital dalam mendesain parts. Anda

akan lihat bahwa menggunakan constraint jauh lebih powerful dan lebih mudah daripada

menggunakan precise input.

Geometric constraint dapat diberikan pada geometri yang sudah ada, atau pada saat membuat

geometri. Cobalah anda membuat sketch sembarang dengan lines, pada posisi tertentu ada simbol

horizontal, paralel, concentric, perpendicular, paralel, atau mungkin simbol constraint lainnya.

Jika anda membuat geometri saat simbol ini muncul,

constraint secara otomatis diberikan pada geometri tersebut.

Apa itu constraint, akan kita coba lihat pada ilustrasi berikut.

Berikut adalah sebuah line yang sama sekali tidak memiliki constraint. Perhatikan apa yang terjadi

saat grip pada end point didrag.

Sekarang pada geometri ini ditambahkan constraint vertical.

Aktifkan constraint vertical, dan pilih line yang dibuat sebelumnya. Garis tersebut akan segera

berubah menjadi garis vertikal. Kali ini kita akan coba kembali mendrag gripnya.

Page 11: Belajar Inventor

Perhatikan bahwa constraint akan mempertahankan bentuk garis menjadi selalu vertikal. Hal ini juga

berlaku untuk constraint lainnya.

Constraint perpendicular akan mempertahankan dua garis selalu saling tegak lurus. Constraint

parallel akan selalu mempertahankan dua garis parallel selalu saling sejajar.

Dimension juga merupakan constraint, namun yang dipertahankan oleh dimension adalah

panjang/jarak dan sudut geometri.

Bentuk geometri ini masih bisa berubah. Jika anda perhatikan pada bagian kanan status bar, ada

keterangan ’3 dimensions needed’. Jika anda telah memberikan constraint sehingga seluruh bentuk

geometri tidak lagi dapat berubah, pada status bar tersebut akan tertulis ‘fully constraint’.

Untuk lebih jelasnya fungsi masing-masing constraint, cobalah baca help file tentang ini. Di bagian

selanjutnya saya akan coba membahasnya dengan studi kasus.

Page 12: Belajar Inventor

http://tentangcad.com/2007/12/bag-3-menggunakan-constraint/

You are here: Home / Inventor / Bag. 3 – Menggunakan Constraint

Bag. 3 – Menggunakan Constraint

By Edwin Prakoso

Di Inventor, dapat membuat sketch merupakan hal yang vital. Seluruh part diawali dengan sketch.

Dari sketch awal, anda akan membuat part feature seperti extrude, revolve, loft, dan sebagainya.

Kemudian anda menambahkan lagi sketch untuk menambahkan part feature dengan dasar part

feature sebelumnya.

Meskipun part dapat dilengkapi dengan feature yang tidak membutuhkan sketch (dikenal sebagai

placed feature), sketch hampir selalu mendominasi part. Yang termasuk dengan placed feature

adalah chamfer, fillet, shell, dan beberapa feature lain.

Dalam membuat sketch, hal terpenting yang harus anda kuasai adalah geometric constraint dan

dimension constraint.

Sekarang kita akan mencoba membuat part baru, dan mengaplikasikan constraint. Buatlah part baru

dengan mengakses menu file>new. Dari TAB Metric, pilihlah template standard (mm).ipt. Klik OK.

Anda akan langsung otomatis masuk ke mode sketch.

Langkah pertama, buatlah point pada titik 0,0. Gerakkan pointer kira-kira ditengah-tengah layar.

Seharusnya di titik 0,0 pointer akan snap (lengket) di titik itu. Jika anda tidak yakin, gunakan precise

input, dan ketik 0 pada masing-masing field X dan Y.

Agar posisi point tidak berubah saat memberikan constraint, berikan constraint fix.

Buatlah sketch seperti ini. Jangan pedulikan dulu ukuran dan posisinya. Usahakan saat anda

membuat garis yang saling tegak lurus dan saling sejajar, automatic constraint muncul sebelum anda

mengklik di gambar. Sehingga anda tidak perlu lagi memberikan constraint ini kemudian.

Klik parameters dari panel bar. Anda akan melihat tabel parameter. Klik Add pada bagian bawah

dialog parameters. Berikan nama thickness. Pada kolom equation, berikan ukuran 12. Klik Done.

Sekarang berikan dimensi pada sisi paling pendek. Pilihlah sisi tersebut. Untuk memperoleh dimensi

yang paralel dengan sisi tersebut, klik kanan dan pilih aligned.Letakkan dimensi tersebut. Klik sekali

lagi untuk mengganti nilai dimensi tersebut. Pada field edit dimension, ketikkan thickness. Pastikan

anda mengetikkan persis sama dengan pada parameters dialog. Karena sifatnya case sensitive, huruf

besar-kecilnya harus sama persis. Klik tanda check untuk menerima perubahan ini.

Page 13: Belajar Inventor

Lakukan hal yang sama pada ketiga bagian ini.

Sekarang buatlah dimensi pada sisi-sisi lainnya berikut, dan berikan ukurannya.

Terakhir, tambahkan dimensi sudut antara sisi yang miring berikut. Di Inventor, anda tetap

menggunakan general dimension untuk membuat angular dimension. Berikan sudut 135. Sebelum

Anda menerima hasilnya, perhatikan pada judul edit dimension. Anda akan melihat nama dimensi itu,

pada contoh ini d12. Ingatlah nama dimensi itu.

Berikan dimensi lagi pada sisi miring lainnya. Edit dimensinya, ketikkan d12 (sesuai nama dimensi

anda). Klik tanda check. Sekarang ukuran sketch anda telah lengkap.

Page 14: Belajar Inventor

Terakhir, kita akan menguncinya pada titik 0,0. Aktifkan constraint coincident. Klik midpoint sisi

horizontal bagian atas, lalu point yang telah anda buat sebelumnya.

Memposisikan bagian tengah dari part anda di titik 0,0 akan

menyederhanakan proses desain selanjutnya. Kita akan lihat kenapa.

Klik return untuk mengakhiri sketch. Tekan [F6] untuk melihat isometricnya.

Dari panel bar, aktifkan extrude. Karena hanya ada satu sketch tertutup, Inventor akan langsung

memilihnya. Berikan ketebalan extrusion 90 mm. Dan arah extent ke dua sisi. Klik OK.

Simpanlah file ini. Anda akan menggunakannya di latihan selanjutnya.

Page 15: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Bag. 4 – Menggunakan Constraint pada Feature Tambahan

Bag. 4 – Menggunakan Constraint pada Feature Tambahan

By Edwin Prakoso

inventor tutorial

Sama di tutorial bag. 1, kita akan menambahkan part feature dengan menggunakan sketch.

Pertama-tama periksalah pada application option. Bukalah melalui menu tools>application

options… Pada TAB Sketch, pastikan Autoproject edges for sketch creation and edit. aktif.

Aktifkan jika belum. Klik OK.

Klik rotate untuk memutar display anda. Putarlah sampai kira-kira seperti gambar berikut.

Tekan spasi untuk mengganti mode rotate. Klik tanda panah yang arahnya vertikal

membelakangi anda (warna merah pada gambar berikut). Posisi isometric akan dikoreksi sedikit.

Klik kanan, pilihlah Redefine Isometric. Dengan demikian, setiap kali anda menekan [F6],

Inventor akan memutar ke view ini.

Klik sketch, dan pilih face berikut. Tekan [Page Up], dan pilih face yang sama.

Page 16: Belajar Inventor

Buatlah circle dengan diameter 70 mm seperti berikut. Gunakan dimension untuk mengubah

ukurannya. Jangan pikirkan posisi persisnya terlebih dahulu.

Perhatikan bahwa ada line berbentuk rectangle dengan warna hijau. Line ini adalah projection

dari face yang kita pilih.

Aktifkan constraint vertical, dan klik center dari circle, dan midpoint dari garis horizontal. Ini akan

meletakkan circle ditengah-tengah secara horizontal. Lakukan hal yang sama untuk

meletakkannya ditengah-tengah secara vertical. Gunakan constraint horizontal.

Klik Return untuk mengakhiri sketch. Tekan [F6] untuk melihat isometric.

Aktifkan extrude. Karena sketch memiliki beberapa bentuk tertutup, anda harus memilihnya.

Gerakkan pointer ke dalam lingkaran tersebut, Inventor akan menunjukkan area yang dipilih

dengan warna merah. Berikan tinggi extrusion 50 mm.

Buatlah extrusion ke dua arah. Klik OK.

Page 17: Belajar Inventor

Aktifkan sketch, pilihlah face silinder yang baru anda

buat untuk bidang kerjanya. Buatlah lingkaran konsentrik dengan silinder tersebut. Pilihlah center

dari lingkaran hijau yang ada sebagai center lingkaran anda. Inventor akan otomatis memberikan

constraint concentric. Berikan diameter 25 mm. Extrude dengan ketinggian 8mm.

Ubahlah pilihan extrusion menjadi cut untuk memotong solid yang ada. Perhatikan dialog dan

preview di bawah.

Putarlah view sampai anda dapat melihat face silinder di bagian bawahnya. Buat kembali sketch

circle yang concentric. Buat dengan diameter 50 mm. Extrude dengan tinggi 32 mm.

Perhatikan bahwa anda hampir selalu bekerja dengan sketch untuk membuat part feature.

Sketch dan constraint sangat vital

Sekarang kita akan mencoba menambahkan placed feature berupa fillet. Aktifkan fillet, ubah

radius menjadi 25 mm. Pilihlah keempat sudut part ini.

Page 19: Belajar Inventor

http://tentangcad.com/2007/12/bag-5-mengubah-parameter-part/

Bag. 5 – Mengubah parameter part

By Edwin Prakoso

inventor tutorial

Sampai saat ini, anda mungkin telah memahami bagaimana konsep membuat part modeling di

Inventor. Pada dasarnya, anda membuat part feature, pertama kali dengan sketch, dan

menambahkan part feature lain. Part feature tambahan dapat dibuat dari sketch ataupun dengan

placed feature.

Sekarang bagaimana mengedit desain anda?

Mengedit desain bukanlah pekerjaan yang sulit di Inventor. Tidak seperti modeling 3D AutoCAD,

parameter parts dapat diubah kapan saja.

Pertama, cobalah perhatikan browser. Klik tanda (+) di sebelah nama part feature untuk

mengexpandnya. Gerakkan pointer anda di atas part feature atau sketch. Perhatikan pada

drawing area, Inventor akan menunjukkan part feature atau sketch dengan menghighlightnya.

Klik Extrusion2. Klik kanan mouse, dan pilihlah edit feature. Ubahlah tinggi extrusion menjadi 38

mm. Klik OK.

Sekarang cobalah klik kanan sketch3, pilih edit sketch. Anda akan kembali masuk ke mode

sketch dan melihat sketch3 kembali. Ubahlah diameter circle menjadi 30mm. Klik return untuk

kembali ke part modeling.

Terakhir, klik parameters pada panel bar. Ubahlah parameter thickness yang anda defenisikan di

latihan sebelumnya. Ubahlah dari 12 menjadi 10mm. Klik Done. Jika anda memiliki banyak

parameter yang akan sering anda ubah, merupakan ide bagus kalau anda memberikan nama

pada parameter ini. Nama dimension pun dapat anda ubah.

Page 20: Belajar Inventor

Anda harus mengklik update pada toolbar untuk menerima perubahan ini.

Sampai saat ini, anda mestinya telah cukup memahami konsep dimension dan geometric

constraint :)

You are here: Home / Inventor / Bag. 6 – Menggunakan Origin sebagai Workplane

Bag. 6 – Menggunakan Origin sebagai Workplane

By Edwin Prakoso

Sesudah cukup lama membahas Revit, sekarang saya akan coba kembali lengkapi tutorial

Inventor. Mudah-mudahan file latihan sebelumnya masih di simpan, karena kita akan teruskan

mengembangkan part tersebut.

Di tutorial tentang constraint, saya menyinggung tentang mengusahakan part ada di tengah-

tengah titik 0,0. Kita akan lihat kenapa.

Selama ini kita telah membuat sketch dengan memanfaatkan face dari part untuk workplane.

Workplane atau bidang kerja adalah bidang tempat kita membuat sketch. Jika anda menguasai

AutoCAD 3D, tentu anda ingat bagaimana anda hanya bisa menggambar di bidang XY. Anda

harus memutar-mutar UCS agar dapat menggambar pada orientasi yang berbeda.

Tidak jauh berbeda dengan AutoCAD, saat anda memilih face untuk menggambar sketch pun,

anda sebetulnya melakukan hal yang sama dengan memutar UCS. Namun tentu, lebih mudah.

Yang jadi pertanyaan sekarang, bagaimana kalau kita perlu membuat sketch di luar face?

Perhatikan pada browser bar. Klik tanda (+) di sebelah origin. Cobalah gerakkan pointer di atas

plane yang ada. Perhatikan bahwa pada drawing anda akan melihat plane tersebut. Secara

default, saat anda membuat part, Inventor akan langsung membuat sketch pada XY plane. Itulah

yang pertama anda lihat saat membuat part baru.

Page 21: Belajar Inventor

Klik kanan pada XY plane, pilih new sketch. Tekan [F7] untuk menyembunyikan bagian part yang

menutupi sketch.

Tekan [page up] untuk mengaktifkan lookup. Dan klik XY plane pada browser.

Aktifkan project geometry. Saat anda bekerja dengan menggunakan face sebagai

workplane, Inventor akan langsung memproyeksikan face itu ke sketch. Namun kali ini kita

menggunakan XY Plane. Jadi harus diproyeksikan manual.

Klik pada bagian atas silinder seperti gambar berikut. Anda akan melihat garis proyeksi berwarna

hijau.

Page 22: Belajar Inventor

Selanjutnya buatlah rectangle seperti

gambar berikut. Ingatlah bahwa rectangle itu ditengah-tengah silinder. Gunakan constraint!

Klik return pada toobar Inventor untuk mengakhiri sketch. Aktifkan extrude. Extrude dengan

ketebalan 90 mm ke kedua arah.

Perhatikan bahwa kita memperoleh bentuk yang salah. Seharusnya kita membuat extrusion ini

terlebih dahulu sebelum melubanginya. Sehingga extrusion ini juga dilubangi.

Jangan khawatir. Kita tidak perlu mengedit sejauh itu. Klik dan drag extrusion ini sampai ke atas

extrusion yang membentuk hole.

Perhatikan sekarang extrusion anda sudah diatur ulang posisinya. Dan tentunya part kita telah

menjadi benar.

Page 23: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Bag. 7 – Menggunakan Revolve pada Origin Plane

Bag. 7 – Menggunakan Revolve pada Origin Plane

By Edwin Prakoso

Anda mungkin masih belum begitu merasakan keuntungan dari meletakkan bagian tengah

model anda pada titik 0,0. Sekarang saja akan coba explore lebih jauh. Perhatikan bahwa XY

plane saya ada di tengah-tengah silinder, sementara YZ Plane saya tidak. Apa yang terjadi jika

saya membuat revolve feature dengan YZ plane?

Saya akan memperoleh posisi revolve yang salah!

Revolve saya sama sekali tidak di tengah silinder. Bayangkan bagaimana repotnya jika saya

menggambarkan part saya pada posisi asal-asalan. Tentu, saya dapat membuat workplane di

tengah-tengah silinder (lebih jauh tentang ini kelak). Tapi dengan menggunakan origin, tentu

dapat meminimalkan jumlah workplane. Dan lebih efisien.

Page 24: Belajar Inventor

Anda dapat mencoba membuat revolve pada YZ plane belakangan. Sekarang kita akan

mencoba membuat revolve pada XY plane yang ada di tengah-tengah silinder.

Buatlah sketch pada plane XY, dan tekan [F7] untuk menyembunyikan sebagian part yang

menutupi sketch. Langkah yang dilakukan sama persis dengan tutorial sebelumnya. Lakukan hal

yang sama, sampai anda selesai memproyeksikan bagian atas silinder.

Aktifkan line, dan aktifkan centerline pada toolbar.

Buatlah line di tengah-tengah silinder. Proyeksikan permukaan silinder jika perlu!

Buatlah circle di atas permukaan silinder untuk cut feature.

Setelah selesai, klik return pada toolbar.

Page 25: Belajar Inventor

Sekerang aktifkan revolve dari panel bar. Secara otomatis Inventor akan memilih centerline

tersebut sebagai axis. Dan karena hanya ada satu profil tertutup, Inventor akan otomatis

memilihnya juga. Ubahlah feature menjadi cut. Klik OK.

OK, mungkin ada yang protes bahwa tidak ada desain part seperti ini :)

Saya tidak ingin mengulangi membuat part dari awal hanya untuk membahas satu feature saja

(dasar pemalas :p).

You are here: Home / Inventor / Bag. 8 – Mendefenisikan workplane

Bag. 8 – Mendefenisikan workplane

By Edwin Prakoso

Posting pertama di tahun 2008 :)

Sampai saat ini anda sudah mempelajari bagaimana membuat skecth pada face dan origin

plane. Namun pada saatnya kelak, anda akan membutuhkan untuk membuat sketch pada plane

diluar face dan origin. Untuk itu, anda harus membuat sendiri workplane baru.

Membuat workplane tidak sulit. Anda dapat melakukannya rata-rata dengan dua kali klik.

Misalnya jika anda ingin membuat workplane tangent dengan silinder. Anda cukup mengklik

plane yang paralel dengan yang ingin anda buat, lalu mengklik sisi silinder yang ingin anda

tempatkan plane tersebut. Berturut-turut no (1) dan (2) pada gambar berikut. Ingat, anda dapat

mengklik origin plane pada browser!

Page 26: Belajar Inventor

Untuk lebih lengkapnya tentang cara-cara membuat

workplane, anda dapat melihatnya pada help file, klik create a workplane dari daftar isi help

Inventor.

Untuk lebih detail tentang membuatnya, klik reference pada artikel help yang ditampilkan.

Page 27: Belajar Inventor

Membuat workplane merupakan

salah satu bagian terpenting dalam membuat part Inventor. Saya tidak akan membahas terlalu

jauh tentang placed feature. Mungkin hanya sekedar summary saja.

Jika anda telah menguasai sketch, constraint, dan workplane, lainnya tidak akan sulit bagi anda.

Jika anda belum menguasai tiga hal tersebut dengan baik, anda mungkin akan menemukan

banyak kesulitan dalam membuat part.

You are here: Home / Inventor / Bag. 9 – Placed Features

Bag. 9 – Placed Features

By Edwin Prakoso

Untuk melengkapi desain part Inventor, anda dapat menambahkan pada part anda dengan

placed features.

Placed feature adalah feature yang diberikan pada part yang ada, tanpa membuat sketch. Ada

beberapa jenis placed features, seperti hole, fillet, chamfer, shell, dan sebagainya. Meskipun

fitur-fitur ini memiliki fungsi yang berbeda, namun cara penggunaannya sebetulnya mirip. Jika

anda selalu mengikuti rambu-rambu yang diberikan Inventor, anda akan selamat sampai di

tujuan!

Page 28: Belajar Inventor

Inilah langkah-langkah yang perlu anda perhatikan:

Setiap placed feature akan membuka sebuah kotak dialog. Perhatikan bahwa selection akan

aktif secara default pada pilihan yang harus anda pilih.

Selection ini berwarna merah, artinya anda belum memilih apapun. Pada tool hole,

anda harus memilih face yang akan dilubangi. Klik pada gambar face tersebut. Pada beberapa

tool, anda hanya dapat memilih satu selection sekali waktu. Untuk tipe ini, selection akan

berwarna putih dan berpindah ke selection berikutnya. Di fitur lain, anda dapat memilih beberapa

selection sekaligus, dan selection hanya berubah warna menjadi putih. Anda harus mengklik

sendiri selection selanjutnya. Jika anda tidak memilih apapun (panah selection tetap merah),

tombol OK akan berwarna abu-abu, dan tidak dapat di klik.

Dialog placed feature memiliki beberapa option. Umumnya

dilengkapi dengan simbol grafis sehingga mempermudah anda untuk mengetahui jenis pilihan

yang tersedia. Jika anda masih ragu, biarkan pointer mouse anda beberapa waktu. Tooltips akan

muncul dan memberikan keterangan tambahan tentang option tersebut.

Seringkali pilihan pada dialog Inventor tersembunyi. Anda harus mengklik tanda >> untuk

melihat pilihan lainnya. Perhatikan juga pada TAB yang ada pada dialog tersebut. Perhatikan

dan pelajari satu-persatu dan jangan terburu-buru dalam mengisi option yang ada.

Inventor akan selalu menunjukkan preview bagaimana bentuk feature anda dengan option yang

anda pilih. Setelah anda yakin, anda dapat mengklik OK.

Sekarang kita akan lihat secara sepintas beberapa placed features.

Hole Feature

Hole feature digunakan untuk membuat lubang. Meskipun anda dapat membuat hole dengan

membuat sketch dan mengextrudenya sebagai cut, hole memiliki beberapa kelebihan. Antara

lain, anda dapat menggunakan ukuran lubang standard dan simbol thread. Ukuran ini juga akan

langsung dikenali Inventor saat anda membuat anotasi gambar untuk di sheet kelak.

Shell

Shell digunakan untuk membuat ‘kulit’ dari desain part anda.

Fillet

Fillet digunakan untuk membuat sudut bulat/fillet pada desain anda.

Page 29: Belajar Inventor

Chamfer

Chamfer, sama seperti fillet digunakan untuk memodifikasi sudut part anda. Hanya saja jika fillet

berbentuk lengkung, chamfer berbentuk bevel.

Rasanya setelah anda menguasai sketch, constraint, workplane, dan keberanian untuk

mengutak-atik placed feature, anda sudah memiliki bekal cukup banyak untuk mulai membuat

desain part anda sendiri. Banyaknya parameter pada placed feature, tidak mungkin dibahas

seluruhnya. Lagipula, jika anda menemukannya sendiri, biasanya anda akan ingat lebih lama

ketimbang anda mempelajarinya melulu dengan mengikuti materi yang ada.

Selamat mencoba!

Page 30: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Bag. 10 – Inventor Drawing

Bag. 10 – Inventor Drawing

By Edwin Prakoso

Setelah anda selesai membuat desain part, anda akan butuh untuk merepresentasikannya

dalam bentuk cetak. Untuk membuat drawing, anda perlu membuat satu file drawing. Inventor

memiliki dua jenis file drawing, yaitu .idw (Inventor Drawing) dan .dwg (siapa yang tidak tahu

format file ini?). idw merupakan native file Inventor, sementara dwg belum lama ini ditambahkan

juga oleh Autodesk. Tidak ada masalah yang mana yang anda gunakan, proses penggunaannya

dan hasilnya sama saja. Bedanya, tentu, dwg dapat anda buka di AutoCAD tanpa konversi

format file lagi.

Buatlah sebuah file drawing baru. Pada contoh ini saya membuat file baru dengan template

ISO.idw. Anda akan melihat satu sheet, secara default template ISO membuat satu sheet

berukuran A3.

Perhatikan bahwa anda juga akan melihat tools yang berbeda pada panel.

Untuk pertama kali, anda harus membuat base view. Base view merupakan gambar

yang menjadi acuan dari gambar proyeksi lainnya. Aktifkan base view dari panel.

Pada dialog yg terbuka, explorelah file part yang ingin anda tampilkan. Saya ambil dari

project samples yang terinstall pada instalasi Inventor. Part yang saya pilih adalah

part basevssource.ipt.

Setelah part tersebut anda load, gerakkan pointer anda pada sheet. Jangan klik terlebih dahulu!

Anda mungkin harus menggeser dialog drawing view agar tidak menutupi sheet anda.

Default dari view adalah Front (XY). Kali ini saya tidak ingin view front ini sebagai base view.

Gantilah pada dialog, view menjadi Top.

Page 31: Belajar Inventor

Pastikan pada scale skala anda 1:1. Untuk part yang lebih besar, mungkin anda perlu

menggantinya kelak. Tapi kali ini 1:1 cukup baik.

Gerakkan kembali pointer anda ke atas sheet. Posisikan drawing sampai pada posisi yang anda

inginkan. Klik mouse anda. Kotak dialog akan segera tertutup, dan drawing anda sudah

diletakkan pada sheet.

Sekarang kita akan tambahkan projected view, yaitu view yang diproyeksikan

dari base view. View ini akan berkaitan dengan base view yang anda buat sebelumnya. Aktifkan

projected view, pilih base view pada sheet. Gerakkan pointer ke atas, setelah drawing frame

sesuai pada posisinya, klik mouse anda. Gerakkan pointer ke kanan untuk meletakkan projected

view ke dua, klik mouse lagi. Sekarang klik kanan, dan pilih create dari context menu.

Mudah saja bukan?

Setelah itu anda dapat menambahkan view lain. Saya anjurkan untuk mencoba-coba tools yang

ada. Saya yakin cukup mudah untuk dipelajari sendiri.

Page 32: Belajar Inventor

Sebagai contoh, section. Aktifkan section, dan pilihlah gambar di kiri atas gambar

anda. Tariklah garis section, dan klik kanan. Pilih continue dari context menu. Periksalah option

pada dialog yang muncul. Jika telah sesuai, letakkan pada bagian sheet yang kosong.

Send via E-mail program

You are here: Home / Inventor / Bag. 11 – Dasar Membuat Assembly

Bag. 11 – Dasar Membuat Assembly

By Edwin Prakoso

Sesudah anda mendesain part, hal berikutnya yang akan anda lakukan adalah membuat

assembly. Yaitu merakit part-part tersebut menjadi satu. Untuk membuat assembly, anda

menggunakan file berakhiran iam (Inventor Assembly). Kita akan menggunakan project

tutorial_files yang merupakan file sample instalasi standard Inventor. Jika anda sudah mencoba

tutorial dari help file, kita menggunakan file yang sama. Namun saya akan coba membuatnya

lebih sederhana. Buatlah file baru, pilih template Standard (mm).iam.

Sekarang anda akan melihat panel yang lagi-lagi berbeda dibandingkan

saat membuat part dan drawing. Aktifkan place component untuk meletakkan part. Pilihlah

file body1.ipt, klik open. Klik kanan, dan pilih done untuk mengakhirinya.

Ulangi mengaktifkan place component. Sambil menahan tombol [ctrl], pilihlah file-file berikut:

Page 33: Belajar Inventor

assy_link.ipt

knob1.ipt

nozzle1.ipt

Lalu klik open. Klik pada bagian kosong di area drawing anda, dan klik kanan>done. Kira-kira

hasilnya akan seperti ini.

Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah ‘mengelem’ part-part tersebut. Jika anda suka main

Leggo di masa kecil dulu, hal ini bisa dikatakan tidak jauh berbeda!

Pertama perhatikan dulu pada browser. Perhatikan bahwa pada part body1 terdapat simbol pin.

Artinya part pertama yang anda letakkan akan di grounded. Part ini tidak akan bergerak, part lain

yang akan berpindah menempel ke part tersebut. Anda bisa mengubah status grounded ini

kelak.

Untuk menempelkan part-part ini, anda menggunakan constraint. Bedakan

dengan constraint yang digunakan pada sketch!

Setiap part memiliki 6 derajat kebebasan (degree of freedom = DOF). Yaitu bergerak sepanjang

sumbu X, Y, dan Z. Lalu berputar pada axis X, Y, dan Z. Memberikan constraint berarti

mengurangi DOF yang dimiliki part. Aktifkan constraint.

Constraint memiliki beberapa tipe. Matte digunakan untuk mengurangi

DOF dengan menjadikan part satu sumbu (axis/silinder) atau saling menempel/sejajar pada

sisinya. Angle untuk membentuk sudut antar part, tangent digunakan untuk silinder dan plane,

sementara insert digunakan untuk part yang dipasang mati seperti baut.

Matte merupakan praktek yang bagus untuk awalan. Setelah constraint aktif pilihlah face bagian

dalam lubang dari assy_link (1). Kemudian face silinder knob (2). Pastikan garis axis dari silinder

muncul sebelum anda klik. Setelah selesai, klik OK. Hasilnya akan tampak seperti no (3).

Page 34: Belajar Inventor

Sekarang, cobalah klik dan drag

part assy_link. Tarik, putar-putar semau anda. Sekarang part itu terkunci pada satu aksis dengan

part knob. Namun masih dapat bergerak menjauh pada axis tersebut. Drag assy_link menjauh

sampai anda dapat melihat kedua face part yang akan ditempel. Sekarang aktifkan lagi

constraint, masih tipe matte. Pilihlah face berturut-turut seperti pada gambar berikut. Klik OK.

Uji lagi dengan mendrag assy_link seperti

sebelumnya. Perhatikan bedanya.

Sekarang ini test bagi anda. Constraintlah dua kali nozzle ke assy_link. Sama persis dengan

sebelumnya. Constraint pada axis dan pada face. Gunakan image ini sebagai acuan.

Page 35: Belajar Inventor

Terakhir, kita akan memasukkannya pada body valve. Bisakah anda melakukannya sendiri?

Caranya sama persis kok. Menggunakan constraint matte. Selamat mencoba!

Page 36: Belajar Inventor

Membuat Exploded View

By Edwin Prakoso

Saya mulai bertanya-tanya kenapa baru ada satu yang memberikan komentar pada artikel-artikel

di blog ini. Itupun bukan pada artikel CAD. Apa yang datang ke sini sekedar nyasar, atau

sekedar liat-liat saja, atau memang tidak ada yang perlu dikomentari… karena memang tidak

pernah dipraktekkan. Tidak ada yang protes memberikan cara alternatif yang lebih baik, atau

komplain karena apa yang ditulis di sini salah. Apa mungkin memang tidak bisa dikomentari

(error)? Kalau memang error, saya minta tolong untuk laporkan ke saya untuk saya teruskan ke

pihak Blogger.

Mulai bagian ini saya tidak lagi akan menggunakan penomeran untuk tutorial Inventor. Karena

saya anggap memang sudah tidak perlu lagi berurutan.

Jika anda ingin mencetak gambar assembly, caranya sama persis dengan mencetak parts. Anda

dapatmengaturnya pada drawing. Bicara soal representasi assembly, anda mungkin ingin

gambar assembly anda ditampilkan secara exploded. Alias partnya dilepas-lepas, namun tetap

merepresentasikan bagaimana posisi part itu pada assembly. Di Inventor, anda dapat

melakukannya dengan exploded view.

Pastikan bahwa project anda tutorial_files. Buatlah file baru dengan

menggunakan template standard (mm).ipn.

Dari panel bar, klik create view. Inventor akan membuka dialog untuk memilih file. Pilihlah

assembly yang anda buat pada latihan sebelumnya. Untuk explosion method, pilihlah manual.

Automatic dapat anda coba sendiri untuk beberapa assembly lain kelak. Seringkali automatic

memberikan hasil yang tidak sesuai dengan yang anda harapkan.

Sekarang pilihlah tweak component dari panel bar. Perhatikan bahwa sekarang yang aktif

adalah direction. Klik pada bagian atas dari nozzle. Sekarang anda telah mendefenisikan sumbu

X, Y, dan Z untuk komponen tersebut.

Selection yang aktif berpindah ke part. Pilihlah part nozzle.

Perhatikan arah axis yang anda tetapkan. Kita akan menggesernya

pada sumbu Z, pastikan Z yang aktif. Ketikkan 150 di bawah tombol ini, dan tekan [enter]. Ganti

orientasi dengan mengklik tombol X. Ketik 75, lalu tekan Enter. Klik clear untuk mereset

selection.

Lakukan hal yang sama untuk knob. Pindah ke atas sejauh 75 mm.

Page 37: Belajar Inventor

Terakhir, untuk part assy_link. Kita tidak dapat melihatnya karena di dalam body. Tidak masalah.

Letakkan saja direction pada nozzle. Lalu pilih part tersebut melalui browser. Gerakkan keluar

(arah Z) sejauh 150 mm.

Simpanlah file ini, jangan ditutup dulu. Buatlah file drawing baru. Insert file ipn yang baru anda

buat ke drawing tersebut sebagai base view.

Agar lebih menarik, kita akan coba juga tambahkan baloon. Aktifkan panel annotation.

Aktifkan auto balloon (klik segitiga kecil di sebelah balloon).

Klik base view yang baru anda buat. Pilihlah setiap part, bisa dengan mengklik satu-persatu atau

mengklik dan dragnya. Part yang terpilih akan di highlight.

Page 38: Belajar Inventor

Klik placement pada dialog, lalu ubah placementnya menjadi around. Gerakkan pointer anda

sampai lokasi baloon ada sesuai, lalu klik mouse anda.

Terakhir, klik part list dari panel bar. Pilihlah base view anda. Klik OK.

Letakkan tabel part list anda di sudut title block.

Kembalilah ke file ipn anda. Klik animate pada panel bar. Klik play button untuk melihat

animasinya. Anda dapat juga mengklik record untuk menyimpannya ke file video. Ini sangat

menyenangkan jika anda butuh membuat presentasi bukan?

Page 39: Belajar Inventor

Inventor Design Accelerator: Bearing

By Edwin Prakoso

Salah satu keuntungan Inventor adalah jumlah library standard parts yang mencapai ratusan ribu

parts. Tentu saja anda dapat langsung meletakkannya pada assembly dan mencarinya diantara

‘tumpukan jerami’ library.

Anda dapat melakukannya dengan mengakses tool place content

center dari panel bar.

Tapi sekarang kita akan coba cara yang lebih mudah. Dengan menggunakan design accelerator.

File yang saya gunakan untuk latihan ini adalah file bearing.iam dari project tutorial_files.

Design accelerator hanya tersedia pada assembly. Untuk mengakses design accelerator, klik

assembly panel, dan pilihlah design accelerator.

Perhatikan bahwa sekarang panel assembly berubah menjadi panel design accelerator. Anda

akan dapat melihat tools yang berbeda. Cobalah aktifkan tool bearing.

Anda akan melihat sebuah kotak dialog. Yang harus kita defenisikan pertama adalah cylindrical

face, yaitu silinder tempat bearing akan diletakkan. Setelah itu start plane, yaitu posisi

perletakkannya.

Perhatikan bahwa kedua panah masih berwarna merah. Klik tombol

arrow, dan pilih masing-masing face. Ubah direction jika perlu.

Sekarang seharusnya anda sudah melihat outline dari posisi bearing.

Inventor memiliki beberapa jenis library bearing. Secara default yang digunakan adalah angular

contact bearing. Klik untuk menggantinya dengan tipe lain.

Loading untuk content center

mungkin akan memakan waktu cukup lama. Bersabarlah, dan tetap tersenyum :)

Anda akan melihat pilihan jenis bearing dan standard (ANSI, ISO, DIN, etc). Ubahlah jika perlu.

Page 40: Belajar Inventor

Sekarang klik update untuk memfilter library anda. Hanya part yang sesuai akan

ditampilkan pada dialog ini. Inventor akan memilih bearing yang sesuai ukurannya. Pilihlah

bearing tersebut, dan klik OK. Bearing anda sudah dipasang pada assembly.

Page 41: Belajar Inventor

Inventor 3D Sketch

By Edwin Prakoso

Jika anda mengklik tanda panah kecil di sebelah tombol sketch, anda akan

dapat melihat 2 jenis sketch, 2D dan 3D.

Bagaimana cara menggunakan 3D sketch?

Sama saja dengan 2D sketch. Hanya saja anda tidak terbatas pada satu plane saja.

Dan ingat, 3D sketch tidak dapat menggunakan part features seperti extrude, revolve, dan

features lainnya.

3D sketch akan berguna jika kelak anda menggunakan frame generator.

Selain anda dapat menggunakan precise input (mengetikkan X, Y, Z), anda dapat juga

menemukan bidang sementara dengan mengklik pada sistem koordinat.

Page 42: Belajar Inventor

Inventor Content Center: Drag and Drop !!!

By Edwin Prakoso

Bagi anda yang telah menggunakan Inventor, tentu sudah merasakan bagaimana design

accelerator dancontent center dapat sangat berguna. Tapi tahukah anda bahwa anda dapat

melakukan drag and drop isi dari content center ke assembly anda? Fitur ini disebut sebagai

AutoDrop. Saya kutip dari help file:

Use AutoDrop to place and size components from the Content Center. You can place fasteners

including: bolts, screws, nuts, washers, and clevis pins. You can also place and size bearings

and retaining rings.

Inventor akan secara otomatis mencari ukuran yang tepat. Misalnya pada saat saya meletakkan

bolt pada gambar di bawah ini.

Dari browser, saya mengubah browser dari model ke favourites. Lalu saya browse ke standard

bolt yang saya inginkan. Saya klik dan drag bolt yang saya inginkan. Lalu saya arahkan ke

lubang yang saya inginkan. Inventor akan segera mencari ukuran yang tepat.

Jika anda ingin mengubah parameter bolt, anda dapat klik kanan dan memilih edit

component atau bolted connection.

Page 43: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Transisi Lingkaran ke Persegi

Transisi Lingkaran ke Persegi

By Edwin Prakoso

Bisakah Inventor membuat bentuk transisi dari persegi ke lingkaran

untuk sheet metal? Di sini saya akan membahas langkah-langkahnya. Posting ini

menggunakan tutorial ini sebagai referensi. Saya akan coba bahas lebih detail di sini.

Membuat file baru

Buatlah file baru dengan menggunakan template Sheet Metal (mm).ipt. Kita akan mulai

mengerjakannya dari solid modeling. Jadi pada panel bar, klik Sheet Metal features, dan ubah

menjadi Part Features.

Membuat sketch untuk bentuk lingkaran

Untuk bentuk lingkaran, kita membuat pendekatan dengan bentuk poligon. Makin banyak sisi

poligon yang kita buat, akan makin mendekati bentuk lingkaran. Buat poligon dengan jumlah

kelipatan 4 (8, 12, 16, dst). Tentu, jika anda ingin makin teliti, makin banyak sisi poligon makin

baik.

Pada contoh ini saya menggunakan poligon dengan 12 sisi. Saya defenisikan radius dengan

parameter.

Membuat Bentuk Persegi

Langkah selanjutnya adalah membuat satu workplane baru. Saya offset dengan

parameter tinggi. Lalu saya buat dengan memberikan parameter panjang dan lebar persegi

tersebut.

Page 44: Belajar Inventor

Kunci dari bentuk persegi ini adalah anda harus membuat transisi pada bagian sudutnya. Buat

beberapa segmen yang paralel dengan poligon yang kita buat sebelumnya. Karena saya

membuat dengan poligon 12 sisi, saya harus menambahkan 2 segmen di setiap sudutnya.

Membuat Loft, Fillet, dan Shell

Langkah selanjutnya adalah membuat loft untuk kedua sketch ini. Setelah menggunakan loft,

berikan fillet untuk setiap sudut transisi. Fillet ini akan mendefenisikan tekukan sheet metal.

Untuk radius fillet, berikanBendRadius + Thickness. Ketikkan saja nilai itu jika anda tidak tahu

nilai yang digunakan pada sheet metal styles.

Sekarang kita akan membuat shell dan melubangi bagian atas dan bawah dari transisi ini. Tebal

shell adalahThickness. Kira-kira bentuknya akan seperti ini.

Membuat Split

Terakhir, kita harus mendefenisikan dimana sheet metal akan terbuka. Kita harus membuat

potongan kecil di model ini.

Page 45: Belajar Inventor

Membuat Flat Pattern

Model kita sudah selesai. Terakhir kita harus mendefenisikan flat patternnya. Ubahlah kembali

panel dari part features menjadi sheet metal features. Klik Flat Pattern untuk membukanya.

Hasil akhirnya akan menjadi seperti ini.

Page 46: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Inventor Ribbon Interface

Inventor Ribbon Interface

By Edwin Prakoso

Apakah anda menyukai ribbon interface di AutoCAD 2009? Jika anda menyukainya, dan anda

adalah pengguna Inventor 2009, anda juga dapat menginstall UI tersebut!

Saya tidak tahu pasti apakah ini akan menjadi interface yang digunakan Inventor 2010, tapi

sesuai judulnya ini adalah technology preview. Bisa jadi ini masih pengujian untuk Inventor 2010.

Anda dapat menginstall aplikasi tambahan agar Inventor anda tampak seperti ini.

Dimana anda bisa dapatkan instalasinya? Masih ingat Autodesk Labs? Anda dapat download UI

itu disana. Tepatnya di link ini. Install, dan jalankan UI Technology Preview for Autodesk Inventor

2009 dari desktop.

Have fun!

Page 47: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Pembuatan Ulir Botol di Autodesk Inventor

Pembuatan Ulir Botol di Autodesk Inventor

By Afri zanirman

Kemampuan Inventor dalam melakukan 3D modeling bisa dibilang sudah cukup

mumpuni. Berikut saya coba berbagi pengetahuan bagaimana proses pembuatan ulir botol di

Inventor.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Buat cylinder dengan Ø 13 x 11 mm

2. Buat work plane dari permukaan atas cylinder sejauh -2 mm

3. Buat cylinder menjadi selubung dengan menggunakan feature shell dengan ketebalan 1 mm

4. Buat work point dengan menggunakan 3 buah plane yang terdapat pada origin yaitu plane YZ,

XZ dan work plane1 (work plane yang kita buat pada langkah No.2)

5. Buat helical curve menggunakan 3D sketch dengan Ø 13 Pitch 2 mm dan Revolution 2

Page 48: Belajar Inventor

6. Buat sketch pada YZ plane atau plane baru yang dibuat mengambil acuan titik awal helical

curve. Ambil titik awal helical curve sebagai titik acuan menggunakan project geometry. Dan

buatlah sketch seperti gambar dibawah ini.

7. Gunakan feature sweep untuk membuat ulir. Sketch No.6 sebagai profile dan helical curve

sebagai path

8. Buat sketch pada XZ plane. Ambil contour sweep dan sisi pinggir cylinder sebagai acuan

(reference) dengan memproyeksikannya menggunakan project geometry . Usahakan sketch

yang dibuat overlapping terhadap contour sweep. Lihat gambar dibawah ini

9. Gunakan extrude cut from-to untuk memotong ulir. Ambil sisi luar cylinder dan plane baru

yang kita buat melebihi putaran ulir. Lihat gambar dibawah ini

10. Lakukan hal yang sama untuk bagian bawah ulir

Page 49: Belajar Inventor

11. Buat sketch pada permukaan ulir. Dan proyeksikan sisi-sisi permukaan menggunakan project

geometry. Perhatikan gambar dibawah ini

12. Putar geometry menggunakan Revolve -> to pilih permukaan cylinder

13. Lakukan hal yang sama pada bagian bawah.

Berikut hasil akhirnya.

Page 50: Belajar Inventor

Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat.

Jakarta, 02/07/08

Afrizanirman/Abu Labib

Page 51: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Cara Mudah Menjinakan Inventor

Cara Mudah Menjinakan Inventor

By Afri zanirman

Banyak orang yang menganggap bahwa mempelajari software 3D modeling sangat menyulitkan

dan membuat produktifitas karyawan menurun. Dan banyak yang mengatakan tidak

membutuhkannya karena dengan 2D drafting sudah cukup. Buat gambar, cetak dan produksi.

Selesai. Hidup terasa lebih mudah dan pekerjaan menjadi ringan.

Lupakan asumsi diatas, tiba saatnya untuk kita mencoba memahami bagaimana cara kerja

sebuah software 3D modeling. Dimana kita akan dengan mudah melakukan proses modeling,

menganalisa sebuah gerakan kinematik, mebuat gambar kerja dan melakukan editing ketika

terjadi kesalahan design.

Berikut konsep dasar yang harus dipahami ketika menggunakan software 3D terutama Autodesk

Inventor tapi konsep ini bisa digunakan untuk software lain seperti Pro Engineer dan lain-lain .

Kalau boleh diurut konsepnya adalah : sketching -> plane -> feature -> part -> assy ->

presentation -> drawing. Konsep ini jelas terlihat ketika kita menulis script VBA .

Disini kita coba bahas satu persatu sesuai urutan :

1. Sketching

Untuk proses sketching hampir sama ketika kita menggunakan software drafting. Seperti

AutoCAD dll. Dimana ada line, arc, circle dan rekanan lainnya. Dan diproses ini terdapat apa

yang dinamakan constraint. Pahami bagaimana constraint ini bekerja dan jangan ragu-ragu

untuk menanyakan ahlinya yaitu F1 dan Visual Syallabus.

2. Plane

Di Inventor kita kenal dengan yang namanya workplane sedangkan di ProE kita kenal dengan

nama datum. Lagi-lagi silahkan tanya pada “ahlinya”

3. feature

Di Inventor terdapat feature standard yang biasa kita gunakan untuk melakukan 3D modeling di

AutoCAD seperti extrude, revolve, sweep, loft dan helic. Hanya saja di Invetor fungsi dari feature

tersebut lebih dikembangkan untuk mendapatkan kemudahan ketika melakukan 3D modeling.

Seperti Join, cut dan intersect. Semuanya masuk dalam satu bundle. Dan ketika menemui

kesulitan jangan lupa tanyakan “ahlinya”

4. Part

Part merupakan gabungan dari beberapa feature. Dimana bentuk sebuah part bisa dihasilkan

dari kombinasi antar feature. Baik itu extrude, revolve dll

5. Assy

Assy merupakan gabungan dari beberapa part. Dimana untuk proses penggabungannya

membutuhkan apa yang dinamakan constraint. Constraint dasar yang harus dipahami caranya

kerjanya adalah Mate, Angle, Tangent dan Insert. Perhatikan bagaimana constraint ini bekerja.

Jikalau mengalami kesulitan untuk memahaminya jangan sungkan-sungkan untuk menanyakan

“ahlinya”

Page 52: Belajar Inventor

6. Presentation

Untuk yang satu ini lebih berfungsi untuk membuat exploded view. Atau bisa dikatakan mebuat

sebuah ilustrasi proses assy. Dimana kita bisa melihat proses assy. Untuk yang satu ini sangat-

sangat mudah dipahami. Karena hanya ada feature yang bekerja namanya tweak component.

Pilih part tentukan direction dan click n drag part tersebut sesuai arah (direction yang kita pilih)

baik dia searah sumbu x, y dan z

7. Drawing

Proses terakhir dari sebuah design tentulah sebuah manufacturing drawing. Di Inventor kita akan

dengan mudah membuat gambar 2D dari 3D modeling. Gunakan feature base view untuk

mengambil part atau assy yang akan kita buat detailnya baik ukuran ataupun potongan. Untuk

penskalaan tinggal ubah sesuai dengan selera dan kebutuhan. Untuk membuat proyeksi

tampang depan, atas, samping dan isometric tinggal gunakan feature yang namanya projected

view.

Begitulah kilasan bagaimana proses penjinakan Autodesk Inventor. Mudah bukan :-D.

Salam,

Abu Labib

Page 53: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Analisa Surface di Inventor

Analisa Surface di Inventor

By Afri zanirman

Ketika kita melakukan proses 3D modeling terutama yang berkaitan dengan surfacing tentulah

kita ingin mengetahui bentuk surface yang dihasilkan.

Inventor mempunyai sebuah tool yang bernama zebra analysis untuk mengetahui refleksi

dari surface.

Berikut gambar hasil zebra analysis  :

 

 

 

 

 

 

 

Dan berikut hasil akhirnya :

 

 

Page 54: Belajar Inventor

 

 

 

 

 

 

 

Ada yang minat untuk mengetahui bagaimana melakukan 3D modeling ini di Inventor. Silahkan

isi komentar jikalau ingin dibahas teknik modelingnya. Kita akan coba bahas di

forum.tentangcad.com. Tapi ada quota tertentu agar teknik ini bisa dibuka :D. Maaf ya

Salam,

Abu Labib

Page 55: Belajar Inventor

Design Validation

By Afri zanirman

Salah satu keunikan yang dimiliki Autodesk Inventor adalah sebuah konsep yang dinamakan

Design Validation. Dimana kita dapat menganalisa design yang sedang kita buat sebelum

dijadikan sebagai benda nyata. Kalau kata Autodesknya Experience Your design before it’s

built (belagu nulis english padahal masih blepetan ngomongnya :-P). Bisa dilihat gambar

dibawah ini :

Perhatikan sketch lingkaran yang bertuliskan sudut lepas. Sudut ini sangat mempengaruhi posisi

benda pada saat dilepaskan tuas. Ketika dilakukan analisa pengukuran sudut bisa dikatakan

berbanding lurus dengan posisi benda yang dilepaskan. Semakin besar radius maka akan

semakin besar penyimpangan sudut lepas dari yang kita inginkan. Sebuah analisa yang

tentunya sangat sulit sekali dilakukan apabila kita menggunakan software drafting semisal

AutoCAD dan setaranya.  Bagaimana melakukan analisa ini di Inventor. Berikut caranya :

1. Aktifkan contact solver pada Assy kita. Pilih Tools->Document Settings -> Modeling Tab-

>Contact set only

2. Pilih komponen pada object browser -> Klik kanan -> Pilih contact set

3. Lakukan drive constraint

Mungkin nanti ada link untuk lihat videonya.

Semoga berhasil dan semoga yang sedikit ini bisa membantu.

Senang bisa berbagi dan sebarkan ilmu gratisan :-).

 

Salam,

Abu Labib

Page 56: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / [Sculpt] Memahat Solid Menggunakan Surface

[Sculpt] Memahat Solid Menggunakan Surface

By Afri zanirman

Ada suatu kegiatan yang sulit untuk dihindari yaitu mengantar istri belanja bulanan :-). Ya

belanja popok, sabun dll (Nyambung ngga ya ama CAD :-P). Biasanya pas beli produk-

produk yang pake kemasan yang unik-unik mata mulai jelalatan dah (bukan ngelirik yang

bening-bening ya :-D) tapi perhatiin gagang botol. Tuh botol dipantengin dan mulai berfikir

gimana cara bikinnya ya :-?. Pas lagi iyeng inget dah sama salah feature di Inventor yang

namanya Sculpt. Feature ini mempunyai kemampuan untuk memotong sebuah benda solid

menggunakan lebih dari satu surface sehingga sangat memudahkan kita untuk melakukan

pemodelan seperti halnya gagang botol. Bagaimana cara kerjanya. Silahkan simak ilustrasi

cerita yang satu ini :

1. Buat solid modeling terserah bentuknya seperti apa

2. Buat pula surface yang sekiranya enak dipandang dan memenuhi syarat ergonomic. Kira-kira

gambarannya seperti ini dah.

3. Kemudian klik feature Sculpt

4. Pilih surface yang digunakan sebagai alat pemotong. Boleh dilihat gambar dibawah ini

Page 57: Belajar Inventor

5. Dan silahkan lakukan proses pemodelan menggunakan feature lainnya. Mungkin nanti

jadinya seperti gambar dibawah ini. Mungkin ya…….. :-D.

Semoga bisa bermanfaat

Page 58: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Membuat Standar Profil di IV 2009

Membuat Standar Profil di IV 2009

By Afri zanirman

Ingat profil jadi ingat waktu dulu kerja di schneider pas ngerjain LEAN project. Banyak pilihan

profile yang dibutuhkan untuk mendesign troli. Bentuk dari profile sama hanya ukuran saja yang

berbeda. Dulu di Inventor 8 – 10 tidak ada yang namanya frame generator. Baru di versi 11

keatas feature ini muncul kepermukaan. Di inventor versi lama saya mengandalkan iFeature

untuk menyelesaikan permasalahan ini. Akan tetapi sekarang mulai versi 2008 ke atas kita

sudah dapat membuat bentuk profil sesuai dengan kebutuhan dan standar yang kita inginkan.

Bagaimana cara pembuatannya. Silahkan simak dongeng yang satu ini

Adapun cara pembuatan standar profil (Authoring Steel Structure) Sebagai berikut :

1. Buat bentuk profil sesuai dengan kebutuhan. Misal seperti gambar dibawah ini :

2. Gunakan feature iPart untuk membuat variant ukuran dari profil. Perhatikan gambar dibawah

ini :

3. Klik icon Authoring Steel Structure   untuk mempublish part

4. Tentukan categori profil berdasarkan bentuk

Page 59: Belajar Inventor

5. Masukan parameter yang dibutuh pada tag parameter mapping

6. Klik tombol Publish Now

7. Tentukan letak library yang diinginkan

8. Tentukan kategori bentuk yang akan di publish

9. Periksa ulang parameter yang dibutuhkan

10. Tentukan parameter family table untuk pengklasifikasian ukuran dengan memilih parameter

part number

11. Set family property untuk pengidentifikasian di frame generator

12. Klik tombol next dan part siap untuk dipublish dan digunakan pada saat menggunakan frame

generator.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat

Page 60: Belajar Inventor

NB : “Special thx buat P’Ryzanovic (Method Engineer) orang yang pertama kali ngenalin

Inventor”

Salam,

Bapaknya Labib

Page 61: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Tambal Sulam di Inventor

Tambal Sulam di Inventor

By Afri zanirman

Teknik yang satu ini sangat berguna sekali untuk melakukan 3D surface modeling di Inventor.

Dimana kita bisa membuang sebagian dari bentuk solid kemudian ditambal menggunakan

surface. Hasil dari teknik ini bisa dilihat pada link ini.

Metoda yang digunakan pun tergolong sederhana. Ada 3 feature yang sangat berpengaruh pada

metoda ini.

1. split

2. delete face

3. stitch

Dimana dengan ketiga feature ini kita bisa mengabungkan  solid  dengan surface.  Atau  surface

dengan  surface.  Bagi yang ingin mempelajari kita bisa berdiskusi di forum.tentang.com

Salam dari Hutan Kerinci,

Abu Labib

Page 62: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Memuntir Geometry di Inventor

Memuntir Geometry di Inventor

By Afri zanirman

Hal ini mulai terfikir ketika saya melihat modeling yang dibuat oleh Mas Wiro (ujung daun).

Mungkinkah memuntir geometry di Inventor. Jawabannya bisa. Karena hasil modelingnya ada.

Di Inventor memang tidak ada feature khusus yang memungkinkan kita langsung melakukan

proses puntiran pada sebuah geometry. Tapi sekali lagi gunakan pepatah “Tak Ada Rotan

Akarpun Jadi” kalo kata Orang Bulenya “Who’s Man Behind The Gun” (maaf kalau salah tulis

maklum englishnya masih blepetan)

Di Pro Engineer maupun Solidworks ada feature yang dikenal dengan wrap. Feature ini tidak kita

temukan di Inventor. Tapi bagaimana cara melakukannya di Inventor. Boleh disimak kisah yang

satu ini.

Hal yang harus dilakukan untuk proses pemuntiran diInventor yaitu :

1. Buat helix untuk dijadikan rails dengan menggunakan 3D Sketch. Atur Pitch dan revolutions.

Jadikan origin sebagai titik awal helix dan ketinggian (100 mm) sebagai akhirnya. Jadikan

vertex (sudut) segi empat sebagai titik awal helix. Bisa dilihat pada gambar dialog box

2. Gunakan feature loft untuk menyelesaikan proses puntiran. Dengan menjadikan helix

sebagai rails. Dan 2 buah geometry atas dan bawah sebagai sectionnya.

Perhatikan gambar dibawah ini.

Page 63: Belajar Inventor

Mudah-mudahan pada bisa ngerti :). Kalo ngga kira berembug aja di forum ya :).

Salam,

Bapaknya Labib

Page 64: Belajar Inventor

Variable Chamfer di Inventor

By Afri zanirman

Kalaulah kita perhatikan default feature chamfer yang terdapat di Inventor tentulah tidak kita

temukan options untuk melakukan hal tersebut diatas. Akan tetapi prinsip yang selalu saya

gunakan adalah “Tak Ada Rotan Akar Pun Jadi”.

Sebelum melakukan hal tersebut kurang lebih ada 4 feature yang kita perhatikan:

1. Split Face

2. Delete Face

3. Boundary Patch

4. Stitch Surface

Adapun cara pembuatannya sebagai berikut :

1. Buat model seperti gambar dibawah ini. Atau gunakan model yang lebih complex sesuai

dengan kebutuhan

2. Gunakan feature Split Face untuk membagi face/penampang

3. Gunakan feature Delete Face untuk menghilangkan permukaan

Page 65: Belajar Inventor

4. Kemudian buat surface untuk menutupi lubang dengan menggunakan feature Boundary Patch

5. Gabungkan surface yang sudah kita buat dengan solid yang kita lubangi dengan

menggunakan feature Stitch Surface. Pilih surface dan solid.

6. Selesai

Page 66: Belajar Inventor

Semoga bisa bermanfaat.

Salam,

Abu Labib

Page 67: Belajar Inventor

You are here: Home / Inventor / Mendesign CAM di Inventor Professional

Mendesign CAM di Inventor Professional

By Afri zanirman

Bagi sebagian industri manufacturing khususnya dibidang machinery tentulah seringkali

menemukan sebuah design yang membutuhkan sebuah CAM dalam mekanisme pergerakan

sebuah mesin. Entah untuk mengerakan sebuah rod ataupun yang lainnya. Ketika saya

menemukan sebuah artikel tentang mendesign sebuah CAM di Pro Engineer hati saya bergerak

untuk mencoba mengaplikasikannya di Autodesk Inventor. Dimana di Pro Engineer

membutuhkan sebuah graph dan di eksekusi menggunakan variable sweep dengan memasukan

relation (parameter) yang kalau dituliskan persamaannya seperti ini

Sd# = evalgraph(“NamaGraph”, trajpar*360).

Graph digambarkan membentuk sebuah gelombang sinus yang bergerak naik turun. Nah

sekarang bagaimana cara mengaplikasikannya di Inventor. Sebelum saya lanjutkan mungkin

ada pembaca yang bertanya mengapa saya bandingkan dengan Pro Engineer. Karena secara

garis besar konsep design yang terdapat di ProEngineer bisa di aplikasikan ke Inventor.

Adapun cara mendesign CAM di Inventor sebagai berikut :

1. Buatlah sebuah model yang sekiranya menyerupai design dibawah ini atau mempunyai

prinsip kerja seperti gambar dibawah ini. Dimana ada poros berputar dan adanya poros/rod

yang bergerak naik turun. (Untuk proses assy tidak akan saya jabarkan :) )

2. Pindahkan aplikasi Inventor ke dynamic simulation dengan cara pilih Application (menu bar)

–> Dynamic simulation

Page 68: Belajar Inventor

3. Matikan tombol otomatis pembuatan join atau constraint

4. Matikan tombol otomatis pembuatan join atau constraint 

5. Periksa gerakan naik turun dan berputar dengan men drag and drop part. Pastikan bahwa

part sudah bisa bergerak sesuai design kita

6. Atur properties pada standard joints dengan cara klik kanan dan pilih Properties. Perhatikan

gambar dibawah.

Page 69: Belajar Inventor

7. Atur Properties hingga membentuk gelombang sinus seperti gambar dibawah. Perhatikan

kolom Amplitude, frequency dan Phase. Kolom Amplitude menggambarkan pergerakan naik

dan turun. Kolom frequency menggambarkan berapa banyak gerakan naik turun dalam satu

putaran atau dalam 360 deg/s. Amplitude dan frequency bisa di atur sesuai dengan design

Page 70: Belajar Inventor

kita.

8. Coba jalankan tombol run untuk memastikan hasil masukan properties sudah sesuai dengan

design yang kita inginkan

9. Tekan icon output grapher   dan tekan icon trace untuk mendapatkan trajectory dengan

menjadikan shaft atau benda putar tempat diletakannya CAM sebagai referensi. Dan jadikan

benda yang akan digerakan sebagai origin. Origin bisa diambil pada center benda atau

dengan menggunakan bantuan work point

10. Tekan tombol run untuk mendapatkan trajectory

Page 71: Belajar Inventor

11. Klik kanan trace kemudian pilih export to sketch. Pilih komponen berputar atau shaft sebagai

referensi.

12. Buka part shaft dengan cara klik dua kali atau klik kanan open. Buatlah CAM menggunakan

feature extrude.

13. CAM selesai kita buat. Berikut hasil design CAM menggunakan dynamic simulation di

Autodesk Inventor Professional.

14. Klik icon run untuk melihat hasil design. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Page 72: Belajar Inventor

Membentang format *.STP di Inventor

By Afri zanirman

Pertukaran data antar perusahaan seringkali menjadi kendala buat seorang designer.

Kadangkala format file yang dikirimkan berbeda dengan software yang dimiliki. Tentunya ini

menjadi kendala tersendiri.

Pengalaman ini sebenarnya saya dapat ketika berkunjung ke salah satu customer. Pada

awalnya saya anggap Inventor tidak sanggup melakukan hal ini. Rupanya saya salah besar.

Setelah dilakukan sedikit uji coba rupanya Inventor mampu melakukannya dengan baik.

Mohon maaf belum bisa menuliskan tutorialnya. Dikarenakan satu dan lain hal :).

Berikut gambar bentangan sheet metal dari format *.stp di Inventor

Page 73: Belajar Inventor

Mengambil Data Bentangan Plate Untuk Title Block

By Afri zanirman

Salah satu keunggulan Inventor dibandingkan MCAD software yang lain adalah kemudahannya

dalam pengambilan data parameter object. Dimana parameter object dapat dengan mudah

diambil untuk digunakan untuk berbagai keperluan. Misalkan untuk data dikepala gambar.

Berikut contoh pengambilan data bentangan plate untuk digunakan dikepala gambar.

1. Edit title block

2.

3. Buat text baru dalam title block tersebut dan letakan pada posisi yang dibutuhkan.

4. Perhatikan gambar dibawah ini. Pada ComboBox type pilih sheet metal properties dan pada

ComboBox property pilih parameter yang diinginkan. Kemudian klik icon Add Text Parameter

(Lingkaran Merah)

5.

6. Save title block yang sudah diedit. Dan masukan base view sheet metal Flat Pattern. Dan

lihat apa jadinya.

Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat.

Salam,

Abu Labib

Page 74: Belajar Inventor

Rendering di Inventor Studio

By Edwin Prakoso

Rendering sudah merupakan ‘barang wajib’ dalam banyak industri. Antara lain untuk

memberikan gambaran realistis bagaimana bentuk jadi dari desain tersebut. Supaya client,

owner, atau calon user tidak perlu mengernyitkan mata, berpikir bagaimana jadinya desain

tersebut nantinya. Selain itu juga untuk keperluan marketing. Hal ini juga berlaku di

manufaktur. Not only architects love pretty pictures! Inventor juga memiliki kelengkapan untuk

melakukan rendering yang cukup baik.

Inventor memiliki satu modul yang bernama Inventor Studio. Kita akan mencoba merender

sebuah model dari sample yang ada. Bukalah Inventor. Ganti project anda menjadi

Tutorial_Files. Buka file engine_assy.iam.

Sebelum kita melakukan rendering, kita akan coba selesaikan lebih dulu assembly ini. Masih ada

constraint yang tertinggal.

Tambahkan constraint mate ke conrod dan ke crank seperti yang ditunjukkan berikut.

 

Sekarang constraint anda telah lengkap. Piston anda kurang kelihatan terekpos dalam posisi ini.

Klik dan drag crank sampai piston dapat terlihat.

[googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=1784451482675956182[/googlevideo]

Model anda telah siap untuk dirender. Dari menu Inventor, pilih Applications>Inventor Studio.

Perhatikan pada design bar tools yang tersedia tidak lagi berisikan tools untuk assembly, tapi

untuk rendering dan animasi.

Ubahlah view dari orthographic menjadi perspective.

Page 75: Belajar Inventor

Aturlah posisi view agar tampak sesuai keinginan anda. Setelah anda puas, klik kanan pada

bagian kosong di area desain, pilih create camera from view. Dengan demikian view kita

disimpan defenisinya dan dapat digunakan kembali kelak.

Sekarang kita akan mendefenisikan scene. Klik  scene style dari design bar. Klik XZ Ground

Plane. Perhatikan bahwa plane tersebut masih memotong crank. Kita akan mengoffsetnya

sedikit ke bawah. Klik tab environment. Pada bagian ground plane, direction & offset, atur agar

plane XZ dioffset -100. Klik done untuk mengakhirinya.

Sekarang kita langsung coba render. Klik render  . Dialog rendering akan terbuka.

Anda mungkin akan perlu mencoba mengubah-ubah option ini sesudah mencoba hasil

rendering. Gunakan scene style XZ Ground Plane. Sementara parameter lain dapat anda

gunakan sesuai selera anda. Klik render. Berikut contoh hasil rendering dalam bentuk realistic

dan ilustration.

Page 77: Belajar Inventor

Membuat Animasi di Inventor Studio

By Edwin Prakoso

Animasi juga merupakan bentuk presentasi yang digunakan dalam berbagai industri. Jika still

image dari hasil rendering dapat digunakan untuk brosur, video animasi juga dapat digunakan

untuk presentasi. Dan dapat menjelaskan bagaimana assembly anda bekerja. Inventor studio,

dapat digunakan untuk keperluan ini. Kita akan meneruskan tutorial Inventor sebelumnya, yang

anda gunakan untuk rendering still image.

Inventor Studio memiliki kemampuan rendering yang cukup lengkap. Anda dapat membuat

animasi assembly mulai dari component, fade, constraint, parameters, positional representation,

camera, dan lights.

Pada dasarnya cara penggunaannya sama. Kita akan mencoba membuat animasi dari constraint

lebih dulu.

Sekarang pastikan bahwa anda bekerja di assembly. Periksalah dari menu Inventor,

application>assembly. Perhatikan pada tree di project browser. Klik tanda (+) di sebelah part

bore:1. Cari constraint dengan nama DRIVE ME (0.00 deg). Klik kanan di constraint tersebut,

dan pastikan suppress nonaktif.

Kembalilah ke Inventor Studio. Klik animate constraint.

Pilihlah constraint DRIVE ME pada tree, dan berikan besar perputaran dari 0 sampai 359 derajat.

Lalu isikan pada time, end menjadi 3 detik. Anda dapat menggunakan nilai lain jika anda mau.

Klik OK.

Page 78: Belajar Inventor

Pada panel timeline yang terbuka klik expand  . Perhatikan pada animation timeline sekarang

terdapat constraint tersebut.

Ujilah apakah animasi sudah berjalan dengan baik. Klik go to start, dan klik play. Mudah saja

bukan?

Sekarang kita akan coba buat satu tipe animasi lagi. Klik animate fade.

Pilih bore sebagai komponen yang akan dibuat transparan. Buat dari 100% sampai 0%. Anda

akan melihat fade ditambahkan pada animation timeline.

Anda dapat mencoba menambahkan beberapa jenis animasi lagi, dan mengubah parameter

berbagai defenisi animasi sebelumnya. Mungkin anda butuh beberapa kali trial n error. Anda

mungkin perlu mendefenisikan panjang animasi pada animation option. Just try to play a bit.

Setelah selesai, klik render animation. Ini hasil animasi yang dibuat pada tutorial ini.

[googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=5353817425394644417[/googlevideo]

Page 79: Belajar Inventor

Perbandingan Teknik Modeling Inventor Dan Revit (I)

By Afri zanirman

Ada beberapa persamaan yang dapat di tarik antar kedua software ini untuk melakukan sebuah

modeling sehingga seorang pengguna Inventor atau Revit dapat mengoperasikan dan

memahami kedua software ini dengan mudah.

Kita akan coba membahas konsep dasar sebuah modeling sehingga mudah untuk dipahami dan

diaplikasikan. Baik untuk pembuatan model yang sederhana sampai yang rumit.

Adapun persamaannya sebagai berikut :

Misal kita ingin membuat sebuah dinding dengan ketebalan dan tinggi tertentu. Di Inventor kita

membutuhkan sebuah plane untuk membuat sebuah sketch yang selanjutnya akan dibuat

menjadi sebuah feature. Plane bisa diambil dari plane standard , dari sebuah permukaan

geometry yang berbentuk rata atau dibuat sendiri. Dan di Revit plane bisa diambil dari sebuah

level , permukaan rata atau dibuat sendiri. Contoh kita ingin membuat dinding dengan ketebalan

150 mm, Panjang 1000 mm dan tinggi 4000 mm.

Di Inventor kita bisa menggunakan extrude to untuk medapatkan ketinggian sampai dengan

ketinggan plane yang kita buat (plane di offset dengan ketinggan 4000 mm). Sedangkan di Revit

kita tinggal setting ketebalan tembok dan memilih ketinggian berdasarkan level yang sudah

ditentukan (misal ketinggian per level 4000 mm) . Pada saat membuat dinding tinggal arahkan

ketinggian pada level tertentu. Perhatikan ilustrasi gambar dibawah ini. Sebelah kiri modeling di

Inventor Dan sebelah kanan modeling di Revit.

Page 80: Belajar Inventor

Mencari Dimensi Model Dari Berat Benda

By Afri zanirman

Lama kaga nulis jadi kangen sendiri :). Sebenernya ini pertanyaan dari kawan bagaimana cara

mengubah ukuran sebuah part/model dengan hanya mengubah berat dari model tersebut. Yang

jadi pemacu sebenarnya adalah dia katakan bahwa SWX sanggup melakukannya. Kenapa

inventor ngga :(. Dengan prinsip tak ada rotan akarpun jadi saya coba mencari tau bagaimana

cara. Kita akan coba contohkan dengan sebuah kasus sederhana

Contoh kasus : Misal kita membuat sebuah modeling dengan ukuran P X L X T = 250 mm x 100

mm x 20 mm dengan material Steel Mild dimana density 7.840 g/cm^3 maka didapat berat 3.920

kg. Sedangkan kita membutuhkan berat dari benda tersebut harus menjadi 4 kg dengan

merubah dimensi pada koordinat tertentu. Berikut pemecahan masalah tersebut :

1. Simpan file asli yang memiliki berat 3.920 kg misal dengan nama Ori Model

2. Buat sebuah file baru dengan satuan/units yang sama dan pastikan addins Derived Part

(Scale/Position) sudah terinstall di Inventor. Jikalau belum silahkan install dari sourcenya di C:\

Program Files\Autodesk\Inventor 2010\SDK\UserTools\DerivedPart_SP

3. Gunakan calculator bawaan dari OS dengan membagi nilai 4 / 3.92 =

1.0204081632653061224489795918367 (copy data dengan Ctrl + C)

4. Ambil part yang akan dirubah beratnya dari 3.92 kg menjadi 4 kg dengan menggunakan

feature derived part (Scale / Position). Misal kita ingin merubah pada arah sumbu Z

5. Pilih non-unifor dan Paste data hasil pembagian kesalah satu koordinat yang dimensinya akan

dirubah

6. Samakan part dengan material yang memiliki property sama

7. Perhatikan perubahan yang terjadi

Jadi sekarang kita memiliki 2 part. 1 yang ori 1 lagi yang sesuai keinginan :). Walaupun agak

panjang yang penting jadi :P

Semoga bisa bermanfaat buat yang membutuhkan :)

Page 81: Belajar Inventor

Salam,

Afri